You are on page 1of 138

1

Pengantar

Daftar istilah, singkatan dan akronim yang berkaitan dengan pinjaman luar negeri sengaja disusun dengan tujuan untuk menambah
pengetahuan bagi para petugas yang berkaitan dengan pengelolaan Pinjaman Luar Negeri guna memperlancar pelaksanaan
pekerjaan sehari-hari yang berhubungan dengan penerimaan dan pemanfaatan pinjaman luar negeri. Dengan demikian pemakaian
buku ini sasarannya terbatas untuk kepentingan internal Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang.

Referensi untuk menjelaskan istilah/singkatan/terms yang ada dalam buku ini meliputi antara lain publikasi yang diterbitkan oleh
kreditor seperti International Monetary Fund (IMF), Bank Dunia, Asian Development Bank, Islamic Development Bank, dan penerbit
lainnya sebagaimana termuat dalam daftar kepustakaan, serta pengertian baku yang dipakai dalam tugas sehari-hari.

Kami menyadari bahwa buku ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami mengharapkan sumbang saran dari semua pihak untuk
bahan penyempurnaan lebih lanjut.

Jakarta, Juli 2007

Direktorat Portofolio dan Risiko


Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang

2
Accrual of interest cost : Pencatatan biaya bunga secara terus-menerus, sehingga dapat diperoleh
penyesuaikan antara biaya modal dengan perolehan modal.
(IMF, External Debt Statistics, hal 247)

ADB : Asian Development Bank, adalah Lembaga keungan multilateral yang didirikan pada
tahun 1966 dengan kantor pusat di Manila – Philippines, pemegang saham dimiliki
oleh 57 negara anggota – 41 diantaranya dari negara Asia dan Pasifik. ADB
menyalurkan pinjaman kepada negara-negara anggotanya dalam bentuk pinjaman
lunak melalui Asian Development Fund (ADF) dan pinjaman Ordinary Capital
Resources (OCR) yang bersumber dari pasar modal internasional.
(Asian Development Bank, Annual Report 1998)

ADF : Asian Development Fund, yaitu pinjaman lunak yang disediakan oleh ADB.
(Asian Development Bank, Annual Report 1998)

Advance Payment : Di dalam supported export credits, sering disebut juga cash payment atau Uang muka
kredit ekspor, yaitu pembeli barang dan jasa yang dibiayai dari pinjaman kredit eskpor
diwajibkan untuk melakukan pembayaran secara cash sekurang-kurangnya sebesar
15% dari nilai kontrak ekspor pada saat atau sebelum starting pointof credit (tidak
boleh melebihi dari tanggal penerimaan barang atau tanggal rata-rata penerimaan
barang/jasa oleh pembeli).
(The arrangement on Guidelines for Officially Supported Export Credits, hal 11).

Advising Bank : Bank yang mengadviskan/memberitahukan adanya pembukaan L/C.


(Bank Indonesia, Prosedur Pembukaan Letter of Credit (L/C, tahun 2000, hal 10).

3
Agreed minute : Adalah dokumen yang menguraikan secara detail mengenai persyaratan penjadwalan
suatu pinjaman antara kreditor dengan debitur. Dokumen ini mencakup pembayaran
kewajiban pengembalian beban pinjaman (debt service payment), cutoff-date, periode
konsolidasi, proporsi pembayaran yang akan dijadwalkan, pembayaran uang muka
(jika ada), dan jadwal pembayaran kembali pinjaman yang dijadwalkan dan ditunda
pembayaranya. Pemerintah kreditor memberikan komitmen untuk memasukkan
perysaratan pinjaman yang dijadwalkan yang dinegosiasikan dengan pemerintah
debitur yang melakukan penandatanganan agreed minute. Para kreditor Paris Club
akan menyetujui untuk menjadwalkan pinjaman hanya dengan negara-negara yang
memiliki pengaturan upper credit tranche dengan IMF seperti stand-by arrangement
atau extended fund facility (EFF).
(IMF, External Debt Statistics, hal 247).

AIDAB : Australian International Development Assistance Bureau.


(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
tahun 1995, hal 1)

AFESD : Arab fund for Economic and Social Development


(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
tahun 1995, hal 1)

ALM : Asset and Liability Management, adalah penyesuaian terhadap struktur aset dan
liability suatu negara dalam rangka meminimalkan perubahan-perubahan yang terbalik
arus kas bersih dimasa yang akan datang yang timbul dari perubahan-perubahan
harga di luar negeri. (lihat juga hedging).
(World Bank, External Debt Management, tahun 1992, hal 82).

Amortization schedule : Jadwal pembayaran cicilan pokok dan bunga pinjaman yang sedang berjalan.
(IMF, External Debt Statistics, hal 247).

4
Annuity : Adalah suatu pinjaman dimana arus pembayaran dihitung dengan cara hasil
penjumlahan pembayaran pokok dan bunga pinjaman sama untuk setiap pembayaran.

Applicant : Dalam rangka pembukaan L/C, adalah pihak/orang yang mengajukan permohonan
pembukaan L/C.
(Bank Indonesia, Prosedur Pembukaan Letter of Credit (L/C), tahun 2000, hal 10).

Application : Permintaan penarikan dana pinjaman.

Appraisal mission : Missi dalam rangka melakukan pengkajian final atas rencana proyek baik dari aspek
teknis, ekonomi, keuangan, dampak lingkungan, serta berkaitan dengan kebijakan
makro ekonomi, sektoral dengan proyek.

Approval : (lihat NOL)


Persetujuan atas kontrak. Kalau No Objection Letter (NOL) dikeluarkan oleh IBRD,
maka approval dikeluarkan oleh ADB. Prosedur untuk mendapatkan approval atas
kontrak yang telah ditandatangani harus melalui beberapa tahap, mulai dari dokumen
tentder, hasil evaluasi praqualifikasi, usul pemenang lelang, dan kontrak akhir.

Arbitrage : Membeli (untuk meminjam) di dalam satu pasar dan menjual (untuk meminjamkan) di
dalam pasar yang sama atau lainnya untuk memperoleh keuntungan dari
ketidakefisienan pasar atau perbedaan harga.
(IMF, External Debt Statistics, hal 247).

5
Arrangement on Guidelines for Officially : Pengaturan/konsensus) adalah suatu kesepakatan yang tidak mengikat (gentlemen
Supported Export Credit (OECD agreement) yang mengatur penyediaan kredit ekspor resmi (officially supported export
consensus) credits) dengan periode pinjaman 2 tahun atau lebih. Ini dinegosiasikan oleh badan
internasional yang disebut Participant to the Arrangement on Guidelines for Officially
Supported Export Credits, yang bertemu di Paris atas bantuan dan dengan dukungan
administrasi Sekretariat OECD. Negara pesertanya terdiri dari Australia, Canada,
European Union (termasuk semua negara anggotanya), Jepang, Korea, New Zealand,
Norwegia, Swiss, dan Amerika Serikat. Sebagai pengamat : Republik Czech,
Hungaria, dan Polandia. (IMF, External Debt Statistics, hal 247).

Arrears : Adalah jumlah dari pembayaran hutang yang telah dijadwalkan yang telah jatuh tempo
tetapi tetap belum dibayar.
(World Bank, External Debt Management, tahun 1992, hal 82)

Assets : Termasuk properti, penerimaan (revenue) dan klaim atas sesuatu.


(IBRD, General Conditions Applicable to Loan and Guarantee Agreements, January 1,
1985).

Atradius : Lembaga penjamin kredit ekspor dari Belanda.

Authorization Letter : Surt Kuasa yang diberikan Supplier kepada importir untuk melakukan impor barang.
(Bank Indonesia, Prosedur Pembukaan Letter of Credit (L/C), Tahun 2000, hal 10).

Awardee : Pemenang lelang, kadang-kadang disebut juga winner.


(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah berkenaan dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 1).

6
Backlog : Dalam kaitannya dengan replenishment, backlog adalah pengeluaran yang sudah
membebani rekening khusus, akan tetapi belum diajukan pertanggungjawabannya
(sekaligus memperoleh penggantian) kepada kreditor.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah berkenaan dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 1).

BADC : Belgian Adiministration of Development Cooperation.


(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah berkenaan dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 1).

Balance of Payments : Adalah pernyataan statistik yang secara sistematis meringkas transaksi ekonomi dari
suatu perekonomian dunia untuk periode waktu tertentu. Transaksi-transaksi untuk
sebagian besar antara residen dan non-residen yang terdiri dari barang, jasa,
pendapatan; yang terkait dengan tuntutan keuangan dan liability kepada sebagian
dunia; serta semacam hadiah yang diklasifikasikan sebagai pemindahan (transfer).
(IMF, External Debt Statistics, hal 247).

Bank Guarantee : Surat jaminan berupa sejumlah uang yang dikeluarkan oleh bank lembaga asuransi
yang nilainya tergantung dari suatu kegiatan proyek atau yang dipersyaratkan dalam
loan/credit agreement atau contract agreement.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah berkenaan dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 1).

Bank statement : (lihat statement of account)

BAP : Berita Acara Pembayaran


(lihat payment certificate).

7
Base rate : Adalah suatu suku bunga yang telah dikenal dan dipublikasi, misalnya LIBOR,
digunakan untuk menentukan tingkat bunga pinjaman yang menggunakan suku bunga
variabel. Tingkat bunga pinjaman biasanya ditentukan dengan menambah spread/
margin di atas base rate.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 82).

Berne Union : Adalah suatu asosiasi tidak resmi lembaga kredit ekspor yang anggotanya saling
bertukar informasi dan mencari cara untuk membentuk standar umum, misalnya
mengenai pembayaran uang muka dan periode repayment yang layak untuk berbagai
macam ekspor. Beranggotakan 50 negara dan bertemu dua kali setahun. Mereka juga
memelihara credit ratings secara tidak resmi dari negara-negara peminjam.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 82).

Bid : Menawar (dalam pelelangan)

Bidding : Penawaran (yang diajukan dalam pelelangan).

Bilateral agreement : Adalah kesepakatan yang ditandatangani oleh negara pengutang dan masing-masing
kreditor di Paris Club. Bilatera agreement biasanya memasukkan persyaratan
penjadwalan pinjaman secara umum dari agreed minute dan juga tingkat bunga
pinjaman yang di jadwalkan. Tingkat bunga ini dinegosiasikan secara bilateral antara
pengutang dengan kreditor di Paris Club dan kemungkinan akan berbeda dari satu
kreditor dengan kreditor lainnya.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 82).

Bilateral deadline : Di dalam konteks penjadwalan pinjaman melalui Paris Club, adalah tanggal dimana
semua perjanjian bilateral harus diselesaikan/ditutup. Hal ini disebutkan di dalam
Agreed Minute dan biasanya kurang lebih 6 bulan berikutnya, tetapi dapat
diperpanjang atas permintaan peminjam.
(IMF, External Debt Statistics, hal 248).

8
Bilateral debt : Pinjaman yang diberikan oleh kreditor bilateral.
(IMF, External Debt Statistics, hal 248).

Bilateral rescheduling agreements : Perjanjian penjadwalan utang yang dicapai secara bilateral antara debitur dengan
negara-negara kreditur. Ini secara hukum sama dengan perjanjian pinjaman baru.
Setelah penjadwalan Paris Club, perjanjian seperti ini diperlukan untuk diletakkan ke
dalam restrukturisasi pinjaman yang diatur di dalam Agreed Minute secara
multinasional.
(IMF, External Debt Statistics, hal 248).

Bill of exchange : Merupakan surat berharga yang menunjukkan jumlah pinjaman yang diberikan untuk
waktu yang relatif singkat. Pemberi pinjaman mengeluarkan bill of exchange atas
sejumlah tertentu yang harus dilunasi pada waktu yang telah ditentukan . Penerima
pinjaman menyatakan persetujuannya dengan menandatangani bill of exchange
tersebut. Kebanyakan bill didiskontokan yaitu dibeli oleh bank-bank komersial dengan
jumlah yang lebih kecil dari nilai nominalnya.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah berkenaan dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 2).

Bill of lading : Surat muat barang-barang yang dikirim.


(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah berkenaan dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 2).

BIS : Bank for International Settlements, didirikan pada tahun 1930 oleh intergovernmental
convention. BIS dimaksudkan untuk mempromosikan kerjasama diantara bank-bank
sentral di negara-negara anggota dan bertindak sebagai agent bagi organisasi
kerjasama ekonomi pembangunan dalam kaitannya dengan European Monetary
Agreement. BIS berkantor pusat di Basle, Switzerland.
(The World Bank, External Debt Management, 1992, hal 82)

9
BOO : Built-own-operate, yaitu mekanisme dimana investor swasta membangun, dan
melanjutkan proyek infrastrukturnya sendiri.
(Asian Development Bank, Annual Report, 1998).

BOP : Balance of Payment, yaitu neraca yang menunjukkan jumlah transaksi ekonomi luar
negeri suatu negara untuk periode waktu tertentu. Komponen utama BOP adalah : (a)
transaksi barang, jasa dan pendapatan; (b) transaksi tagihan keuangan; (c) transfer
payment; yang menggantikan seluruh transaksi sebelahnya.
(The World Bank, External Debt Management, 1992, hal 82).

Borrower : Adalah organisasi yang bertanggung jawab untuk mengembalikan pinjaman.


(The World Bank, External Debt Management, 1992, hal 83).

Borrowing limit : Dalam menetapkan jumlah dan persyaratan pinjaman yang akan diberikan, kreditur
menerapkan sistim batas (borrowing limit), yakni semakin ketat sistem batas yang
digunakan oleh negara pemberi pinjaman, semakin kecil dan mahal jumlah dan
persyaratan pinjaman yang akan diterima oleh negara penerima.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah berkenaan dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 2).

BOT : Build-operate-transfer, yaitu suatu mekanisme dimana investor membangun dan


mengoperasikan proyek infrastruktur dan kemudian menyerahkannya kepada
Pemerintah setelah periode waktu tertentu yang disepakati.
(Asian Development Bank, Annual Report, 1998).

Bretton Woods : Kesepakatan yang dicapai pada suatu konferensi yang diselenggarakan di Bretton
Woods, New Hamshire, pada musim panas tahun 1944 yang melahirkan berdirinya
IMF dan IBRD, yang sering disebut juga sebagai Bank Dunia.
(The World Bank, External Debt Management, 1992, hal 83).

10
Bridging financing : Semacam pembiayaan pendahuluan yang dilaksanakan oleh proyek (umumnya dari
BUMN) sebelum pinjaman berkenaan cair, untuk selanjutnya mengembalikan
pembiayaan pendahuluan tersebut.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah berkenaan dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 2).

Bullet Repayment : Pembayaran kembali cicilan pokok pinjaman dalam sekali pembayaran pada saat
berakhirnya pinjaman.
(IMF, External Debt Statistics, hal 248).

Buy-back : Pembelian yang dilakukan oleh pemerintah atas utangnya, biasanya dengan discount.
Pemerintah mengurangi kewajibannya sementara kreditor menerima sejumlah
pembayaran . Meskipun termasuk sebagai tidak sepenuhnya sah, kadang-kadang
Pemerintah melakukan buy back utangnya di secondary market.
(The World Bank, External Debt Management, 1992, hal 83).

Buyer’s credit : Pengaturan keuangan di dalam mana suatu bank atau lembaga keuangan, atau suatu
lembaga kredit ekspor di negara pengekspor memberikan pinjaman secara langsung
kepada pembeli dari luar negeri atau kepada suatu bank di negara pengimpor untuk
membayar pembelian barang dan jasa dari negara pengekspor. Hal ini juga dikenal
sebagai kredit keuangan (financial credit). Terminologi ini tidak merujuk pada kredit
yang diberikan secara langsung dari pembeli kepada penjual (contoh, melalui
pembayaran uang muka untuk barang dan jasa).
(IMF, External Debt Statistics, hal 248).

Cancellation : Kesepakatan untuk mengurangi komitmen pinjaman yang belum ditarik (undisbursed
balance of loan commitment). Bandingkan dengan write-off.
(The World Bank, External Debt Management, 1992, hal 83).

11
Capital account : Porsi dari neraca pembayaran suatu negara termasuk kegiatan pinjam dan
meminjamkan (baik pemerintah maupun swasta), investasi, pembayaran kembali
pinjaman. Lihat current account.
(The World Bank, External Debt Management, 1992, hal 83).

Capital transfers : Pemindahan modal (capital transfer) terdiri dari pemindahan-tanpa suatu quid pro quo
dari kepemilikan aset tetap atau pengampunan utang melalui perjanjian yang saling
menguntungkan antara kreditor dan debitur atas liability keuangan debitur ketika tidak
ada counterpart yang diterima sebagai pengembalian oleh kreditor.
(IMF, External Debt Statistics, hal 248).

Capitalized interest : Jadwal pembayaran bunga yang dikonversi melalui suatu kesepakatan yang dibuat
dengan kreditor, kedalam utang yang telah dicairkan dan outstanding. Dalam
rescheduling agreement seringkali mencakup suatu persyaratan bahwa beberapa
persentase dari bunga yang jatuh tempo selama periode konsolidasi akan
dikapitalisasi.
(The World Bank, External Debt Management, 1992, hal 83).

C&F : Ongkos barang dan biaya pengangkutan yang dicantumkan dalam suatu kontrak
penjualan barang.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah berkenaan dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 3).

Cash loan : Pinjaman yang diterima dari sindikasi bank-bank internasional dalam bentuk uang
tunai untuk pembiayaan proyek atau pembiayaan lainnya.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah berkenaan dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 3).

12
Category : Jenis pengeluaran dalam suatu kegiatan yang dibiayai dari pinjaman yang
bersangkutan, misalnya civil works, training, equipment, dan sebagainya.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah berkenaan dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 3).

Central bank : Suatu otoritas publik yang mempunyai tugas membuat regulasi dan melakukan
pengawasan moneter serta institusi keuangan dan pasar di suatu negara.
(The World Bank, External Debt Management, 1992, hal 83).

Central Disbursement Account : Rekening yang dikelola oleh Bank Dunia pada pembukuannya untuk mencatat jumlah-
jumlah di dalam masing-masing outstanding mata uang dan belum dibayar kembali
berdasarkan loan atau loan-loan lain yang ditentukan oleh Bank Dunia dari waktu ke
waktu.
(IBRD, General Conditions Applicable to Loan and Guarantee Agreements, January 1,
1985, hal 2).

CDC : Commonwealth Development Cooperation, yaitu lembaga penjamin credit ekspor dari
Canada.

Certificate of acceptance : Berita acara penerimaan.

Certificate of origin : Sertifikat yang menerangkan asal dari barang tersebut.


(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah berkenaan dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 3).

Certificate of performance : Berita acara pelaksanaan pekerjaan.


(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah berkenaan dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 3).

13
CESCE : Compania Espanola de Seguros de credito a la Exportacion, yaitu Lembaga penjamin
kredit ekspor dari Spanyol.

Common denominator : Suatu mata uang tunggal (single currency) atau unit rekening lain yang dipilih oleh
Bank Dunia untuk tujuan menentukan nilai agregat (aggregate value) dari Central
Disbursement Account dan loan’s share.
(IBRD, General Conditions Applicable to Loan and Guarantee Agreements, January 1,
1985, hal 2).

CFS : Complementary Financing Scheme, yaitu suatu modal partisipasi dimana bank,
sebagai tambahan dari pinjaman yang berasal dari sumbernya sendiri, melengkapinya
dengan pinjaman yang berasal dari persyaratan pasar, yang didanai seluruhnya oleh
partisipasi dari institusi pasar tanpa membantu menanggung pembayaran kembali
pinjamannya. Dalam skema ini, institusi pasar yang berpartisipasi menikmati untung
dari status kredit utama bank (bank’s preferred credit status). Sebaliknya atas
privilages yang diberikan, institusi partisipan menawarkan persyaratan yang lebih baik.
(Asian Development Bank, Annual Report, 1998).

CGI : Consutative Group for Indonesia, sebagai pengganti Intergovernmental Group on


Indonesia (IGGI).
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah berkenaan dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 3).

CIDA : Canadian International Development Agency, yaitu Lembaga keuangan yang dibentuk
oleh Pemerintah Canada untuk mengelola segala sesuatu yang berhubungan dengan
pemberian pinjaman kepada negara lain.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah berkenaan dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 3).

14
CIF : Cost Insurance and Freight, yaitu harga barang sudah termasuk biaya asuransi dan
pengangkutan sampai ke pelabuhan tujuan.
(Bank Indonesia, Prosedur Pembukaan Letter of Credit (L/C), Tahun 2000, hal 10).

Claim payments : Pembayaran yang diberikan kepada eksportir atau bank, setelah melalui masa tunggu
tuntutan (claims-waiting period) oleh lembaga kredit ekspor mengenai pinjaman yang
dijamin atau digaransi ketika peminjam asli atau penjamin negara peminjam gagal
membayar. Hal ini dicatat oleh lembaga kredit ekspor sebagai claim yang belum
dibayar (unrecovered claims) sampai claim itu dibayar dari debitur atau penjamin
debitur. (IMF, External Debt Statistics, hal 248).

Claim waiting period : Periode dimana eksportir atau bank harus menunggu sampai setelah tanggal jatuh
tempo pembayaran sebelum lembaga kredit ekspor membayar claim berkenaan.
(IMF, External Debt Statistics, hal 249).

Closing Date : Tanggal yang ditentukan di dalam Loan Agreement setelah mana Bank Dunia, melalui
pemberitahuan kepada peminjam, boleh menghentikan hak peminjam untuk menarik
dana dari rekening pinjaman (Loan Account).
(IBRD, General Conditions Applicable to Loan and Guarantee Agreements, January 1,
1985, hal 3).

COFACE : Compagnie Francaise d’Assurance pour le Commerce Exterieur, yaitu Lembaga


Penjamin Kredit Ekspor dari Perancis

Cofinancing : Penggunaan dana dari satu atau lebih lenders, baik dikombinasi di dalam single loan
atau diberikan sebagai loan yang terpisah, untuk membiayai satu proyek tertentu. Ini
umumnya merupakan kombinasi dari dana yang berasal dari dua atau lebih pemberi
pinjaman luar negeri secara bilateral atau melalui suatu organisasi multilateral.
(The World Bank, External Debt Management, 1992, hal 83).

15
Commercial bank : Bank komersial yang melakukan jenis-jenis aktivitas perbankan seperti giro, deposito,
tabungan, pinjaman jangka pendek, ekpor-impor, dan jenis jasa-jasa pembiayaan lain.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah berkenaan dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 4).

Commercial Credit : Dalam konteks Paris Club, adalah pinjaman yang aslinya diberikan berdasarkan
persyaratan yang tidak memenuhi kualifikasi sebagai ODA credits. Pinjaman ini
biasanya berupa kredit ekspor berdasarkan persyaratan pasar, tetapi termasuk juga
pinjaman-pinjaman Non-ODA yang diberikan pemerintah.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 249).

Commercial Interest Reference Rates : Serangkaian suku bunga khusus yang disusun menurut mata uang pinjaman yang
(CIRRs) disediakan oleh negara-negara anggota OECD. CIRRs telah ditetapkan bagi 13 mata
uang, yang sebagian besar rate-nya didasarkan pada yield dari obligasi pemerintah
berjangka waktu 5 tahun atau 3 tahun atau 5 dan 7 tahun menurut lamanya periode
pembayaran kembali pinjaman. CIRRs disesuaikan setiap bulan dan dimaksudkan
untuk mencerminkan tingkat suku bunga komersial.
(IMF, External Debt Statistics, hal 249).

16
Commercial risk : Resiko tidak terbayar dari peminjam sektor pemerintah atau swasta yang muncul dari
adanya gagal bayar, insolvency, atau kegagalan untuk mengirimkan barang yang telah
dikirim sesuai dengan supply contract. Lihat juga transfer risk.
(The World Bank, External Debt Management, 1992, hal 83).

Dalam konteks kredit ekspor, adalah risiko tidak terbayar oleh sektor pembeli
nonsovereign atau private atau peminjam dalam mata uang negaranya yang timbul
karena gagal bayar (default), ketidaksanggupan melunasi hutangnya (insolvency),
dan/atau gagal mengambil barang yang telah dikapalkan berdasarkan supply contract
(bandingkan dengan transfer risk yang muncul dari ketidakmampuan untuk
mengkonversi mata uang domestik ke dalam mata uang di dalam mana kewajiban
pembayaran kembali pinjaman (debt service) dapat dibayar, atau dengan risiko politik
yang lebih luas).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 249).

Commitment : Umumnya merupakan suatu kewajiban yang kuat untuk meminjamkan, menjamin, atau
mengasuransi suatu jumlah tertentu berdasarkan persyaratan dan kondisi keuangan
tertentu. Akan tetapi di dalam OECD’s Arrangement on Guidelines for Officially
Supported Export Credits, Commitment hanya diartikan sebagai pernyataan
(statement) dalam bentuk apapun yang menyatakan kesediaan atau keinginan untuk
memberikan dukungan resmi telah disampaikan kepada negara penerima, pembeli,
peminjam, eksportir, atau lembaga keuangan.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 249).

Commitment charge (or fee) : Adalah biaya yang dikenakan untuk tetap menyediakan saldo komitmen pinjaman
yang belum ditarik (undisbursed balance). Biaya ini biasanya bersifat tetap (misalnya,
0,5% per tahun) dihitung dari saldo pinjaman yang belum ditarik.
(IMF, External Debt Statistics, hal 249).

17
Commitment date : Tanggal dimana suatu komitmen dibuat.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 249).

Commitment letter (C/L) : Surat pernyataan dari lender mengenai kesanggupan untuk membayar L/C.
(Bank Indonesia, Prosedur Pembukaan Letter of Credit (L/C), Tahun 2000, hal 10).

Companhia de Seguro de Creditos EP : Lembaga Penjamin Kredit Ekspor dari Portugal.

Contract award ratio : Adalah rasio kontrak yang diberikan selama tahun yang berkenaan terhadap nilai yang
tersedia untuk kontrak yang diberikan pada awal tahun. Nilai kontrak yang diberikan
berdasarkan persetujuan baru dan loan yang ditandatangani selama periode itu
ditambahkan kepada saldo awal nilai yang tersedia dalam kontrak yang diberikan.
(Asian Development Bank, Annual Report, Tahun 1998).

Commitment : Suatu kewajiban yang tegas/kuat untuk menyediakan resources dalam jumlah tertentu
berdasarkan persyaratan keuangan tertentu.

Commitment charge/fee : Biaya yang dikenakan kepada peminjam atas dana pinjaman yang sudah tersedia
akan tetapi belum ditarik.

Commitment date : Tanggal pada saat mana komitmen terjadi.

Comparable traeatment : Negara pengutang melakukan pendekatan awal kepada Paris Club untuk
mendapatkan perlakuan yang sama memperoleh pengurangan utang (debt relief) dari
kreditor resmi lainnya, termasuk bank komersial.
(The World Bank, External Debt Management, 1992, hal 83).

18
Complete market : Dalam suatu pasar keuangan terjadi suatu keseimbangan harga untuk setiap aset di
setiap kemungkinan negara di dunia.
(IMF, External Debt Statistics, hal 249).

Completion point : Dalam konteks Hinghly Indebted Poor Countries (HIPC) Initiative, adalah ketika IMF
dan dewan direktur eksekutif Bank Dunia memutuskan bahwa suatu negara telah
memenuhi syarat memperoleh bantuan berdasarkan HIPC initiative. Waktu dari titik
penyelesaian (completion point) tergantung dari implementasi yang memuaskan atas
reformasi kebijakan struktural kunci yang disetujui pada saat pengambilan keputusan,
pemeliharaan stabilitas ekonomi makro, serta mengadopsi dan mengimplementasikan
strategi pengurangan kemiskinan yang dikembangkan melalui proses partisipasi
secara luas.
(IMF, External Debt Statistics, hal 249).

Concessionality level : Perbedaan antara nilai nominal pinjaman dengan discounted present value dari biaya
utang (debt service), yang dinyatakan sebagai persentase dari nilai nominal pinjaman.
Lihat grant element.
(The World Bank, External Debt Management, 1992, hal 83).

Perhitungan Net Present Value (NPV), yang diukur pada saat pinjaman diberikan,
yang membandingkan nilai nominal outstanding pinjaman dengan pembayaran
kewajiban pengembalian pinjaman dimasa datang (future debt service) yang di-
discounted pada suatu tingkat bunga yang dapat diterapkan kepada mata uang
transaksi, dinyatakan sebagai persentase dari nilai nominal pinjaman. Tingkat
kelunakan dari pinjaman bilateral (atau tied aid) dihitung dengan cara yang sama tetapi
sebagai gantinya menggunakan nilai nominal pinjaman, digunakan face value dari
pinjaman, yaitu termasuk baik jumlah pinjaman yang telah ditarik maupun yang belum
ditarik, dan perbedaan ini disebut dengan “grant element”. (lihat juga Grant Element
dan Net Present Value).
(IMF, External Debt Statistics, hal 250).

19
Concessional loans : Pinjaman yang diberikan berdasarkan persyaratan yang secara substansial lebih
murah dari pinjaman pasar. Kelunakan pinjaman diperoleh baik melalui pengenaan
suku bunga di bawah yang tersedia di pasar atau dengan masa tenggang, atau
kombinasi keduanya . pinjaman lunak biasanya memiliki masa tenggang yang
panjang.
(IMF, External Debt Statistics, hal 249-250).

Concessional restructuring : Restrukturisasi pinjaman dengan pengurangan dalam nilai sekarang (present value)
dari jumlah kewajiban pembayaran kembali (debt service). Dalam konteks Paris Club,
persyaratan restrukturisasi dengan persyaratan lunak telah diberikan kepada negara-
negara berpendapatan rendah (low-income countries) sejak tahun 1988 dengan
pengurangan present value (PV) pinjaman yang memenuhi syarat untuk
direstrukturisasi sampai dengan 1/3 (Toronto terms); sejak Desember 1991, dengan
pengurangan PV sampai dengan ½ (London terms atau “peningkatan kelunakan” atau
“peningkatan Toronto terms”); dan sejak Januari 1995, dengan pengurangan PV
sampai dengan 2/3 (Naples terms). Di dalam konteks HIPC Initiative, dalam bulan
Nopember 1996 para kreditor setuju untuk meningkatkan pengurangan PV sampai
dengan 80% (Lyon terms) dan selanjutnya dalam bulan Juni 1999 menjadi 90%
(Cologne terms). Restrukturisasi semacam itu dapat berbentuk flow restructuring atau
stock-of-debt operations. Sementara itu, persyaratan (seperti, masa tenggang dan
maturity) adalah standar, para kreditor dapat memilih dari menu operasi untuk
melaksanakan pengurangan utang (debt relief).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 250).

Consolidation period : Dalam penggunaan istilah di Paris Club, adalah periode di dalam mana pembayaran
biaya utang (debt service payment) dikonsolidasikan atau dijadwalkan berdasarkan
kesepakatan pinjaman dan penjadwalan yang telah ada atau akan jatuh tempo.
(The World Bank, External Debt Management, 1992, hal 83).

20
Consolidated amount or consolidated debt : Pembayaran kewajiban pinjaman dan tunggakan, atau stok utang, yang
direstrukturisasi berdasarkan perjanjian penjadwalan pinjaman Paris Club.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 250).

Consolidated reporting : Laporan yang mencakup claim dan liabilities dari semua kantor diseluruh dunia dari
suatu entitas yang sama, tetapi tidak termasuk posisi antara kantor-kantor yang
entitasnya sama. Kantor-kantor yang dimaksud termasuk kantor pusat, kantor cabang,
dan anak cabang. Neraca konsolidasi (consolidated balance sheet) merujuk kepada
kelompok neraca aset-aset dan liabilities dari suatu perusahaan induk dan semua
kantor-kantor dibawahnya, setelah penghapusan semua keuntungan yang tidak dapat
direalisasikan pada perdagangan antar group dan semua neraca antar group-nya.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 250).

Consolidated period : Di dalam perjanjian restrukturisasi Paris Club, adalah periode dimana pembayaran
kembali kewajiban pinjaman (debt service) yang akan direstrukturisasi (konsolidasi
maturity yang sedang berjalan) telah atau akan jatuh tempo. Awal dari periode
konsolidasi dapat mendahului, bersamaan waktu, atau setelah tanggal Agreed Minute.
Periode konsolidasi yang standar adalah satu tahun, tetapi kadang-kadang
pembayaran pinjaman bisa melebihi periode dua atau tiga tahun telah
dikonsolidasikan, berkaitan dengan pengaturan secara multiyear dengan IMF.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 250).

Contingency : Hal ini mencerminkan kondisi, situasi atau kejadian yang tercakup di dalam loan
agreement yang ada, yang meliputi ketidakpastian dan yang dapat mengakibatkan
untung atau rugi jika keadaan khusus tertentu terjadi. Sebagai contoh, pinjaman yang
digaransi menunjukkan contingent liabilities sejak mereka mewajibkan pemerintah
untuk melakukan ganti rugi kepada suatu lender dalam hal terjadi peminjam gagal
bayar.
(The World Bank, External Debt Management, 1992, hal 83).

21
Contingent Asset/Liability : Karakteristiik utama suatu contingency (menjaga kemungkinan) adalah bahwa satu
atau lebih persyaratan harus dipenuhi sebelum transaksi keuangan terjadi.
(IMF, External Debt Statistics, hal 250).

Contract : Perjanjian yang mengikat secara hukum antara dua atau tiga pihak. Sebuah kontrak
memuat hak dan kewajiban yang harus dipatuhi oleh kedua belah pihak.

Country limit : Batas maksimal bantuan yang dapat diberikan kepada suatu negara penerima yang
didasarkan pada country risk.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah berkenaan dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 5).

Country risk : Risiko yang mungkin timbul dari adanya kondisi perubahan politik, ekonomi, komersial
dan keselamatan (sovereign) negara penerima pinjaman yang mungkin tidak
menguntungkan menurut penilaian negara pemberi pinjaman atau investor.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah berkenaan dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 6).

Cover : Pengadaan jaminan kredit ekspor atau asuransi terhadap risiko pembayaran yang
tertunda atau tidak terbayar yang berkaitan dengan transaksi ekspor. Meskipun
demikian, jaminan biasanya tidak selalu diberikan bagi baik risiko komersial maupun
risiko politik. Dalam banyak hal, jaminan tidak diberikan untuk nilai penuh dari
pembayaran debt servide yang akan datang; persentase jaminan biasanya antara 90%
s/d 95% (lihat juga quantitative limits).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 50).

22
Coverage of Rescheduling Agreements : Kewajiban pembayaran kembali pinjaman atau tunggakan pembayaran pinjaman yang
dijadwalkan. Cakupan yang menyeluruh mencerminkan pemasukan dari sebagian
besar atau seluruh kewajiban pembayaran kembali pinjaman atau tunggakan yang
memenuhi syarat.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 250).

Credit : Suatu jumlah yang memiliki kewajiban pembayaran kembali tertentu. Hal ini termasuk
pinjaman dan transfer agreement lainnya yang menimbulkan kewajiban khusus untuk
membayar kembali selama periode waktu tertentu, biasanya dengan bunga. Ini bisa
termasuk hibah, tetapi hanya yang terkait dengan kredit yang mengikat (tied-aid
credits) sebagaimana ditentukan dalam OECD Arrangement on officially supported
export credit.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 84).

Credit guarantee : Komitmen yang diberikan oleh lembaga penjamin kredit eskpor untuk menganti lender
jika peminjam gagal untuk membayar suatu pinjaman. Lender harus membayar
guarantee fee.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 251).

Credit insurance : Bisnis utama dari kebanyakan lembaga penjamin kredit ekspor adalah asuransi
keuangan yang diberikan oleh eksportir atau bank (meskipun sebagian besar lembaga
juga meminjamkan dari rekeningnya). Kebijakan asuransi memberikan lembaga kredit
eskpor untuk mengganti lender atas kerugian sampai persentase tertentu dari kredit
yang dijamin dan berdasarkan persyaratan tertentu. Lender atau eksportir membayar
premi kepada lembaga penjamin kredit ekspor. Kebijakan asuransi biasanya
melindungi lender terhadap risiko politik atau risiko pemindahan (transfer risk) di
negara peminjam yang mencegah pembayaran atas kewajiban pembayaran kembali
pinjaman.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal251).

23
Credit line : Adalah Buyer’s Credit Facility dimana lebih dari satu supply contract dapat dibiayai dari
loan agreement yang sama.
(International Borrowing: Negotiation and Renegotiation, Tahun 1984, vol 1, hal
2.4D.5)

Creditor : Orang/organisasi yang memberikan uang atau sumber-sumber lain dan kepada siapa
pembayaran kembali diterimakan berdasarkan perjanjian pinjaman.
(The World Bank, External Debt Management, 1992, hal 84).

Suatu entitas yang memiliki tuntutan keuangan kepada entitas lainnya.


(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 251).

Creditor country : Negara didalam mana kreditor bertempat tinggal. Dalam terminologi Paris Club, adalah
kreditor bilateral resmi.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 251).

Creditor reporting system : Sistem laporan statistik yang dilakukan oleh OECD untuk memonitor utang dari
negara-negara berkembang. Sebagian besar negara kreditor, terutama 22 negara
anggota Development Assistance Committee (DAC), bersama-sama dengan European
Commission menyediakan informasi. Datanya dipublikasikan di dalam OECD’s annual
External Debt Statistics.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 251).

Critical mass : Adalah minimum dari komitmen Bank Dunia untuk memberikan pinjaman baru (a new
money package) guna meyakinkan IMF bahwa asumsi pembiayaan dari suatu
program penyesuaian adalah realistis dan bahwa program dapat di sampaikan kepada
Dewan Eksekutif IMF untuk disetujui.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 84).

24
Cross-Border Positions : Posisi aset dan liability dari penduduk suatu ekonomi yang saling berhadap-hadapan
terhadap semua ekonomi lainnya.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 251).

Currency : Mata uang, valuta asing sebagai alat bayar yang diterima oleh semua negara.
(Direktorat Dana Luar Negerai, Daftar Istilah Berkenaan dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 5).

Currency of denomination : Satuan mata uang ke dalam mana utang luar negeri suatu negara dinyatakan dalam
laon agreement.
(Direktorat Dana Luar Negerai, Daftar Istilah Berkenaan dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 5).

Currency reporting : Satuan mata uang yang jumlahnya dilaporkan kepada lembaga selain data yang
dihimpun.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 84).

Currency transaction : Adalah satuan mata uang yang digunakan sebagai media transaksi. Misalnya US
dollar, pound sterling, dll.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 84).

Currency swap : Adalah suatu kesepakatan untuk menukar kewajiban pembayaran utang dari suatu
pinjaman dengan pembayaran kembali yang jatuh tempo dalam mata uang yang
berbeda. Ini akan bermanfaat bagi pengutang yang memiliki aset dan pendapatan
dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang yang dibutuhkan untuk membayar
kewajiban pinjaman; mekanisme ini memberikan perlindungan terhadap fluktuasi
tingkat nilai tukar.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 84).

25
Current account : Transaksi berjalan dari neraca pembayaran mencakup semua transaksi (selain dari
yang ada di dalam item keuangan) yang melibatkan nilai ekonomi dan terjadi antara
entitas residen dan non-residen. Juga mencakup perimbangan (offset) terhadap nilai
ekonomi yang berjalan yang diberikan atau diperoleh tanpa a quit pro quo. Termasuk
dalam hal ini adalah barang-barang, jasa-jasa, pendapatan, dan transfer yang sedang
berjalan umumnya disebut sebagai “current balance” atau “current account” balance.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 251).

Transaksi berjalan, yaitu selisih antara nilai ekspor dan impor barang-barang dan jasa.
(Direktorat Dana Luar Negerai, Daftar Istilah Berkenaan dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 5).

Current maturities : Dalam konteks perjanjian restrukturisasi, adalah pembayaran cicilan pokok dan bunga
yang jatuh tempo dalam periode konsolidasi.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 251).

Current transfers : Semua pemindahbukuan (transfer) yaitu pemindahbukuan dari sumber-sumber nyata
atau suatu item keuangan tanpa a quid pro quo yang bukan pemindahbukuan modal.
Pemindahbukuan secara langsung mempengaruhi tingkat disposable income dan lebih
lanjut akan mempengaruhi konsumsi barang dan jasa.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 251).

26
Cut-off date : Adalah tanggal untuk memisahkan pinjaman yang memenuhi syarat untuk dijadwalkan
dari yang tidak dapat dijadwalkan. Contoh, suatu kesepakatan membolehkan
penjadwalan semua kewajiban pembayaran cicilan pokok pinjaman untuk loan-loan
agreement yang ditandatangani sebelum tanggal 1 Januari 2000 (cut of date). Para
Pemberi pinjaman melampirkan hal-hal yang dianggap penting untuk memelihara cut-
off date dalam re-negosiasi pinjaman berikutnya sehingga karenanya tidak
menempatkan pinjaman baru tersebut menghadapi risiko penjadwalan dan peminjam
mengakui bahwa hal ini merupakan keinginannya juga.
(World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 84).

Tanggal sebelum mana pinjamanan-pinjaman harus telah dikontrakkan agar supaya


debt service-nya memenuhi syarat untuk dilakukan restrukturisasi. Pinjaman-pinjaman
dilindungi dari restrukturisasi yang akan datang (strategi subordinasi). Dalam hal-hal
dikecualikan, tunggakan-tunggakan pinjaman dapat ditunda untuk jangka pendek
dalam persetujuan restrukturisasi.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 251).

DAC : Lihat Development Assistance Committee.

DANIDA : Danish International Development Agency, yaitu lembaga penyalur kredit dari
Denmark.

27
Default : Pembatalan suatu pinjaman oleh lender karena borrower tidak memenuhi
kesepakatan (ingkar).
(Direktorat Dana Luar Negerai, Daftar Istilah Berkenaan dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 5).

Kegagalan memenuhi suatu kewajiban atau persyaratan perjanjian kredit atau kontrak.
Suatu pembayaran yang telah melampaui jatuh tempo (overdue) atau menunggak
secara teknis dapat dikatakan gagal bayar, dengan tidak membayar tersebut,
peminjam telah gagal mematuhi persyaratan kredit. Dalam praktek, ketika suatu
pinjaman atau kredit dinyatakan default, masing-masing lembaga akan mengambil
penyelesaian yang berbeda-beda.
(World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 85).

Delivery date : Tanggal penyerahan.


(Direktorat Dana Luar Negerai, Daftar Istilah Berkenaan dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 5).

Delivery receipt : Bukti pengiriman barang.


(Direktorat Dana Luar Negerai, Daftar Istilah Berkenaan dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 5).

De minimus creditors : Guna memudahkan dalam pelaksanaan kesepakatan Paris Club, untuk kreditor-
kreditor yang kecil (minor) dihapus dari kewajiban memberikan pengurangan utang
(debt relief). Batas untuk menentukan minor creditor adalah kewajiban pembayaran
cicilan pokok dan bunga yang jatuh tempo selama periode konsolidasi kurang dari
SDR 1 juta.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 84).

28
Debt-and Debt-Service-Reduction (DDSR) : Persetujuan restrukturisasi pinjaman biasanya dilaksanakan untuk kewajiban utang
Operations pinjaman bank dan melibatkan pembelian kembali (buyback) dan pertukaran pinjaman
yang memenuhi syarat baik untuk instrumen keuangan yang dinilai berdasarkan
diskonto yang substansial (pembelian kembali secara tunia yang sederhana) atau
untuk obligasi baru yang mengalami suatu pengurangan nilai sekarang (present
value). Di dalam beberapa contoh, porsi cicilan pokok dari instrumen keuangan baru
sepenuhnya dijaminkan (collateralized) dengan obligasi tanpa bunga (zero coupon
bond) yang diterbitkan oleh treasury dari suatu negara industri, sementara kewajiban
bunga sebagian juga dibayar. Operasi DDSR ditandai dengan suatu “pendekatan
menu” (menu approach), yang memungkinkan kreditor perorangan memilih dari
diantara berbagai pilihan DDSR. Berdasarkan Brady plan bulan Maret 1989, beberapa
dari pengaturan ini telah didukung oleh pinjaman dari para kreditor resmi.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 252).

Debt Assumption : Asumsi dari suatu kewajiban utang dari suatu entitas oleh entitas lainnya, biasanya
dengan perjanjian timbal balik (mutual agreement).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 252).

Debt Buyback : Pembelian kembali yang dilakukan oleh debitur atas utangnya sendiri, biasanya
dengan discount yang substansial. Kewajiban debitur menjadi berkurang sementara
kreditur memperoleh seluruh pembayaran sekaligus. Meskipun terdapat pertentangan
yang jelas dengan standar perjanjian pinjaman bank komersial, beberapa debitur telah
melakukan pembelian kembali utangnya di pasar sekunder.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 252).

29
Debt Default : Kegagalan memenuhi pembayaran kewajiban suatu pinjaman, baik cicilan pokok atau
bunga. Suatu pembayaran yang melampaui tanggal jatuh tempo atau menunggak,
secara teknis sudah gagal bayar (default), karena berdasarkan atas ketidakbayaran itu
peminjam telah gagal untuk mematuhi persyaratan kewajiban pinjaman. Dalam
praktek, titik dimana suatu kewajiban pinjaman dinilai gagal (in default) akan berbeda-
beda.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 252).

Debt equity swap : Suatu kesepakatan untuk menukar utang dengan saham (equity) di suatu perusahaan.
Biasanya terdapat klausul di dalam kesepakatan untuk mencegah pemulangan
kembali (repatriation) modal sebelum tanggal tertentu di masa yang akan datang.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 84).

Debt-for-Charity swap : Pembelian oleh suatu organisasi nirlaba seperti Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
atas pinjaman luar negeri suatu negara dengan potongan harga di pasar sekunder,
dimana LSM tersebut kemudian menukarkan mata uang lokal untuk digunakan bagi
tujuan-tujuan kedermawanan.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 252).

Debt for commodity swap : Pembayaran kembali dalam bentuk barang (in kind) yang dilakukan oleh negara
debitur atas semua atau sebagian pinjaman luar negerinya. Biasanya lender
mengambil sesuatu yang spesifik, menyebut persentase penerimaan dari ekspor
komoditi tertentu atau kelompok komoditi untuk pelunasan utang.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 252).

30
Debt for development swap : Pembiayaan sebagian dari suatu proyek pembangunan melalui pertukaran pinjaman
yang berdenominasi mata uang asing dengan mata uang lokal, biasanya dengan suatu
potongan harga yang substansial. Prosesnya normalnya melibatkan LSM asing yang
membeli utang dari kreditor asli dengan potongan harga yang substansial dengan
menggunakan sumber mata uang asingnya sendiri, dan kemudian menjualnya kembali
kepada pemerintah negara debitur senilai ekuivalen mata uang lokal (yang
menghasilkan potongan harga lebih lanjut). LSM tersebut kemudian menggunakan
uangnya untuk membiayai proyek pembangunan yang telah disepakati bersama
pemerintah negara debitur sebelumnya.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 252).

Debt for equity swap : Suatu transaksi dimana utang dari suatu perekonomian dipertukarkan, biasanya
dengan suatu potongan harga, untuk saham di suatu perusahaan di dalam suatu
perekonomian yang sama. Meskipun bentuknya variabel, pengaturan semacam ini
biasanya menghasilkan penghapusan liability dengan rate tetap (contoh, suatu utang
sekuritas atau pinjaman) yang berdenominasi mata uang asing dan penciptaan liability
dalam bentuk saham (yang berdenominasi mata uang lokal) kepada non-residen.
Untuk itu, boleh dibuat suatu klausul dalam perjanjian untuk mencegah pemulangan
kembali/ repatriasi modal sebelum tanggal tertentu dimasa yang akan datang.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 252).

Debt for nature swap : Suatu kesepakatan untuk menukarkan kewajiban/utang dengan ekuivalent dana
tertentu yang digunakan untuk membiayai proyek-proyek yang bertujuan
memperbaiki/meningkatkan kondisi lingkungan.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 84).

Debt forgiveness : Pembatalan secara sukarela dari semua atau sebagian utang di dalam suatu
pengaturan kontrak antara satu kreditor di suatu perekonomian/negara dengan satu
debitur disuatu perekonomian/negara lain.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 253).

31
Debt instrument(s) : Instrumen utang yang ada yang biasanya muncul atas suatu hubungan kontraktual
dimana suatu unit institusi (debitur) memiliki suatu kewajiban (liability) tanpa syarat
kepada unit institusi lain (kreditur) untuk membayar kembali cicilan pokok dengan atau
tanpa bunga, atau untuk membayar bunga tanpa cicilan pokok. Instrumen ini termasuk
utang sekuritas, pinjaman, kredit perdagangan, serta mata uang dan deposito.
Instrumen utang dapat juga diciptakan melalui paksaan hukum, khususnya kewajiban
untuk membayar pajak atau untuk melakukan kewajiban pembayaran lainnya atau
melalui hak dan kewajiban yang menghasilkan seseorang debitur menerima suatu
kewajiban melakukan pembayaran dimasa yang akan datang kepada seseorang
kreditor.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 253).

Debt reduction option : Opsi di bawah concessional Paris Club debt restructurings dimana kreditor melakukan
pengurangan cicilan pokok dari jumlah yang dikonsolidasi. Sedangkan saldo jumlah
pinjaman selebihnya akan dikenakan suku bunga komersial dan dengan persyaratan
pengembalian pinjaman yang standar. (lihat concessional restructuring).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 253).

Debt refinancing : Konversi dari utang asli termasuk tunggakan utang, kedalam suatu instrumen
pinjaman baru. Dengan kata lain, pembayaran-pembayaran yang melampaui jatuh
tempo atau kewajiban-kewajiban pembayaran kembali pinjaman (debt service) yang
akan datang dilunasi (paid off) dengan suatu kewajiban pinjaman baru. Suatu
perubahan dalam suatu persyaratan instrumen utang dilaporkan sebagai penciptaan
suatu instrumen utang baru dengan mematikan utang asli.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 253).

32
Debt relief : Suatu tindakan yang dilakukan oleh kreditor yang secara resmi merubah persyaratan
yang ditentukan untuk pembayaran kembali pinjaman. Reorganisasi utang termasuk
debt forgiveness (pembatalan utang), rescheduling (penjadwalan utang), rephasing
(merubah fase pembayaran) dan refinancing (pembiayaan kembali).
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 85).

Sesuatu bentuk reorganisasi utang yang meringankan seluruh beban utang. Debt relief
menghasilkan adanya suatu pengurangan di dalam nilai sekarang (present value) dan
kewajiban pembayaran kembali pinjaman (debt service) dan/atau penundaan
pembayaran yang telah jatuh tempo, dengan demikian memberikan persyaratan
kewajiban pembayaran kembali pinjaman yang lebih kecil. Dalam banyak hal, hal ini
dapat diukur dengan suatu peningkatan jangka waktu/durasi kewajiban ini; yaitu
pembayaran ditimbang menjadi lebih mengarah kepada bagian terakhir dari masa
hidupnya instrumen utang. Akan tetapi, jika reorganisasi utang menghasilkan
perubahan present value dan durasi yang dampaknya bertolakbelakang terhadap
beban utang, maka tidak terdapat pengurangan utang (debt relief), jika dampak
bersihnya tidak signifikan - seperti dapat terjadi jika terdapat pengurangan yang besar
dalam present value (dibarengi dengan pengurangan yang kecil di dalam durasinya)
atau peningkatan yang tajam di dalam durasinya (dibarengi dengan peningkatan yang
kecil di dalam nilai present value).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 253).

Debt reorganization/restructuring : Reorganisasi utang yang timbul dari pengaturan secara bilateral yang melibatkan baik
kreditur dan debitur yang merubah persyaratan yang ditetapkan untuk membayar
utang. Hal ini termasuk penjadwalan utang (debt rescheduling), pembiayaan kembali
(refinancing), pembatalan utang (debt forgiveness), konversi utang (debt conversion),
dan percepatan pembayaran utang sebelum jatuh tempo (prepayment).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 253).

33
Debt rescheduling : Penundaan pembayaran kembali kewajiban pinjaman (debt service) dan penerapan
masa pinjaman (maturity) baru dan diperpanjang terhadap jumlah pinjaman yang
ditunda pembayarannya. Penjadwalan utang merupakan satu bentuk pemberian
keringanan utang kepada debitur melalui penundaan pembayaran dan dalam hal
penjadwalan pinjaman lunak, merupakan suatu pengurangan kewajiban pembayaran
kembali pinjaman (debt service).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 253).

Debt service : Semua pembayaran yang dilakukan terhadap pinjaman, yaitu berupa pembayaran
cicilan pokok, bunga dan biaya-biaya lainnya.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 85).

Debt service (to-export) ratio : Rasio pembayaran cicilan pokok dan bunga utang yang jatuh tempo selama satu
tahun yang dinyatakan sebagai persentase dari ekspor (biasanya barang dan jasa)
untuk tahun yang bersangkutan. Melihat kedepan debt service ratio memerlukan
beberapa perkiraan pendapatan ekspor. Rasio ini dipertimbangkan sebagai suatu
indikator kunci dari beban utang suatu negara.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 253).

Debt sustainability analysis : Suatu kajian terhadap situasi utang jangka menengah dan panjang suatu negara.
persyaratan suatu negara untuk memperoleh dukungan berdasarkan HIPC Initiative
adalah ditentukan berdasarkan suatu analisis yang dilaksanakan bekerjasama dengan
staf IMF, Bank Dunia, dan negara bersangkutan.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 254).

34
Debt swaps : Pertukaran utang, seperti pinjaman atau sekuritas dengan suatu kontrak utang baru
(yaitu, debt-to-debt swaps), atau pertukaran utang dengan saham (debt-for-equity),
utang dengan hasil ekspor (debt-for-exports), atau utang dengan mata uang domestik
(debt-for-domestic currency), seperti digunakan untuk membiayai proyek di negara
debitur (dikenal juga sebagai debt conversion).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 254).

Debt workout : Proses dari suatu metode kerja yang memuaskan dimana negara debitur dapat
membayar kembali pinjaman luar negeri, termasuk restrukturisasi, penyesuaian, dan
perolehan uang/pendanaan baru.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 254).

Debtor country : Negara di dalam mana debitur bertempat tinggal/berkedudukan.


(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 254).

Debtor reporting system (DRS) : Suatu sistem pelaporan statistik yang digunakan oleh Bank Dunia untuk memonitor
utang negara-negara berkembang. Informasinya di-supply melalui laporan-laporan dari
negara-negara pengutang. Data yang di-supply tersebut sebagai dasar laporan
tahunan Bank Dunia.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 254).

35
Decision point : Dalam konteks HIPC Initiative, merupakan titik dimana suatu negara yang memenuhi
syarat untuk memperoleh bantuan ditentukan oleh IMF dan Dewan Direktur Eksekutif
Bank Dunia berdasarkan suatu analisa sustainabilitas utang dan kinerja yang baik
selama 3 tahun di bawah program-program penyesuaian yang didukung IMF dan
Bank Dunia. Masyarakat internasional memberikan suatu komitmen pada titik
keputusan (decision point) untuk memberikan bantuan pada titik penyelesaian
(completion point), dengan asumsi bahwa debitur tunduk kepada komitmen
kebijakannya. Analisa sustainabilitas utang utamanya adalah suatu proyeksi neraca
pembayaran jangka menengah yang menilai beban utang suatu negara dan
kapasitasnya untuk memenuhi kewajiban pembayaran utang. Jika rasio utang luar
negeri negara tersebut jatuh di dalam atau di atas target yang dapat diterapkan, hal itu
akan dipertimbangkan untuk memperoleh bantuan; target dimaksud adalah 150%
untuk rasio nilai sekarang (present value) dari utang terhadap ekspor (debt to export),
dengan pengecualian terhadap target ini adalah di dalam hal khusus dari
perekonomian yang sangat terbuka dengan suatu beban utang yang tinggi dalam
kaitannya dengan pendapatan fiskal.

Pada titik keputusan (decision point), Dewan Eksekutif IMF dan Bank Dunia akan
secara resmi memutuskan mengenai apakah suatu negara telah memenuhi
persyaratan yang ditetapkan dan masyarakat internasional akan komit untuk
memberikan bantuan yang cukup pada titik penyelesaian (completion point) bagi
negara yang berkenaan untuk mencapai sustainabilitas utang yang dihitung pada titik
keputusan (decision point). Penyampaian bantuan yang dijanjikan oleh IMF dan Bank
Dunia akan tergantung pada keyakinan dari tindakan yang memuaskan oleh para
kreditor lain.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 254).

36
Default : Kegagalan memenuhi suatu kewajiban atau persyaratan perjanjian kredit atau kontrak.
Pembayaran yang melewati batas (overdue) atau menunggak (in arrears) secara
tehnis sudah default karena peminjam telah gagal untuk mematuhi persyaratan kredit.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 85).

Deffered payment : Pembayaran yang telah jatuh tempo tetapi pembayarannya boleh ditunda karena
adanya resolusi beberapa persetujuan, seperti adanya persetujuan penjadwalan
(rescheduling agreement).
(The World Bank, External Debt Management,Tahun 1992, hal 85).

Deposit : Dalam konteks Paris Club, istilah deposit pertama diperkenalkan tahun 1983 kepada
negara-negara pengutang yang memiliki catatan sejarah menunggak pembayaran.
Setelah menandatangani agreed minute, pengutang membuka deposit bulanan di
bank sentral dari salah satu negara pengutang dalam jumlah kurang lebih sama
dengan bunga yang dihentikan pembayaranya sementara (moratorium interest) yang
diperkirakan akan jatuh tempo pada masa penjadwalan utang kepada semua kreditor
Paris Club. Pengutang kemudian menarik dana deposit tersebut untuk membayar
moratorium interest tersebut segera setelah tingkat bunga disepakati secara bilateral
dengan kreditor Paris Club secara individu.
(The World Bank, External Debt Management, tahun 1992, hal 85).

37
Development Assistance Group : Development Assistance Committee (DAC) didirikan pada tahun 1960 yang awalnya
bernama Development Assistance Group di bawah Organization for European
Economic Cooperation (OEEC) dan dilanjutkan di bawah Organization for Economic
Co-operation and Development (OECD) dengan nama Development Assistance
Committee (DAC). Tujuan DAC adalah melakukan perluasan volume sumber-sumber
pendanaan yang tersedia kepada negara-negara yang belum berkembang (under
developed countries) dan meningkatkan efektivitasnya. DAC secara periodic
mereview baik jumlah dan sifat kontribusi anggota untuk program-program bantuan,
baik yang akan disalurkan melalui lembaga bilateral dan multilateral. DAC tidak
menyalurkan bantuan dari dananya sendiri secara langsung namun lebih menaruh
perhatian dalam mempromosikan upaya-upaya peningkatan bantuan dari anggotanya.
Anggota DAC terdiri dari : Australia, Austria, Belgia, Canada, Denmark, Finlandia,
Perancis, Jerman, Norwegia, Swedia, Swiss, Inggris, Amerika Serikat, dan Komisi
Masyarakat Eropa.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 85).

DFI : Development finance institution, yaitu ADB menggunakan institusi di negara anggota
sedang berkembang (Developing Member Countries disingkat DMCs) sebagai
penggerak untuk membiayai usaha kecil dan menengah (UKM) sektor swasta.
(Asian Development Bank, Annual Report, Tahun 1998).

Direct payment : Pembayaran langsung, yaitu prosedur penarikan pinjaman luar negeri dimana pemberi
pinjaman melaksanakan pembayaran langsung kepada rekanan atas pekerjaan/
pengadaan barang/jasa yang telah dikerjakan atau diserahkan.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 6).

Disbursed and outstanding debt : Jumlah yang telah di-disburse dari suatu pinjaman tetapi belum dibayar atau diampuni
(forgiven).
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 85).

38
Disbursed loans : Jumlah pinjaman yang telah dibayarkan/dicairkan (di-disbursed) tetapi belum dibayar
kembali atau dibatalkan.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 254).

Disbursement : Sumber-sumber seperti barang, jasa, atau dana yang diambil oleh peminjam terhadap
suatu perjanjian pinjaman. Dari sudut pandang peminjam, sering disebut penarikan
(drawing) sedangkan dari sudut pandang kreditor disebut pembayaran
(disbursement). Istilah “utilized’ sering juga digunakan ketika kredit yang diberikan
dalam bentuk selain uang. “Expanded” dan “Disbursement” dapat digunakan untuk
saling menggantikan.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 85).

Disbursement letter : Surat dari pemberi pinjaman yang memberi petunjuk secara rinci kepada proyek
mengenai prosedur penarikan dana yang harus diikuti. Dokumen ini juga memuat
ketentuan mengenai statement of expenditure (SOE), rekening khusus, tata cara
pengadaan barang/jasa (procurement), syarat-syarat penarikan (disbursement
conditions), dan ketentuan mengenai retroactive financing.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 6).

Disbursement ratio : Adalah rasio dari total disbursement selama satu tahun terhadap jumlah pinjaman
bersih yang tersedia pada awal tahun ditambah jumlah pinjaman baru yang disetujui
yang telah efektif selama tahun bersangkutan, termasuk pinjaman sektor swasta.
(ADB, Annual Report 1998).

Discrepancies : Dokumen-dokumen yang menyimpang/tidak sesuai dengan TOP L/C.


(Bank Indonesia, Prosedur Pembukaan Letter of Credit (L/C), Tahun 2000, hal 10).

39
Domestic currency : Alat tukar yang syah di dalam perekonomian negara dan diterbitkan oleh otoritas
moneter untuk perekonomian negera yang bersangkutan.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 254).

Down payment : Pembayaran tunai dimuka sebagian dari nilai kontrak sebagai tanda jadi, untuk
menjamin pembayaran yang akan dilakukan selanjutnya.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 6).

Drawing : (lihat disbursement).

DSR : Debt Service Ratio, yaitu angka yang menunjukkan perbandingan besarnya
pembayaran utang terhadap nilai ekspor.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 6).

Due date : Tanggal jatuh tempo.


(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 6).

Duration : Rata-rata tertimbang terhadap umur pinjaman (maturity) dari suatu instrumen utang.
Periode waktu sampai penerimaan/pembayaran masing-masing arus kas (cash flow),
seperti 6 bulan, dibobot dengan nilai sekarang (present value) dari arus kas (cash flow)
sebagai proporsi dari nilai sekarang dari total arus kas terhadap umur instrumen.
Present value dapat dihitung dengan menggunakan yield to maturity atau tingkat
bunga lain. Semakin arus kas dikonsentrasikan terhadap bagian awal dari suatu umur
instrumen utang, semakin pendek durasi terhadap time to maturity.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 255).

40
East Asia : Adalah negara-negara ekonomi industri baru, yang terdiri dari Hong Kong, RRC, Korea
Selatan, Singapore, dan Taipei, dan Mongolia.
(Asian Development Bank, Annual Report 1998).

ECGD : Export Credit Guarantee Department, yaitu lembaga penjamin kredit ekspor dari
Inggris.

ECIC : Export Credit Insurance Corporation of South African, Ltd., yaitu lembaga penjamin
kredit ekspor dari Afrika Selatan.

EDC : Export Development corporation, yaitu lembaga penjamin kredit ekspor dari Kanada.

EDF : European Development Fund.

EEC : European Economic Community.

Effective date : Tanggal dimana suatu naskah perjanjian mulai mengikat semua pihak dan pada saat
itu pula penarikan dana dapat dilakukan.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 7).

Tanggal yang ditentukan oleh lender, bila semua persyaratan effectiveness dari loan
agreement telah dipenuhi oleh peminjam dan disbursements dapat dilakukan dari loan
account lender.
(ADB, Loan Disbursement Handbook, January 2001, hal 9).

EFFIC : Export Finance Insurance Corporation, yaitu lembaga penjamin kredit ekspor dari
Australia.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 7).

41
EIB : European Investment Bank.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 7).

Eligible debt or debt service : Di dalam konteks Paris Club, adalah utang yang dapat dijadwalkan, artinya utang yang
dikontrakkan sebelum cutoff-date dengan umur pinjaman selama satu tahun atau lebih
lama.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 255).

Eligible expenditure : Pengeluaran-pengeluaran yang diperkenankan dibiayai dari dana pinjaman


berdasarkan kesepakatan dalam perjanjian.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 7).

EKF : Exportkreditfonden, yaitu lembaga penjamin kredit ekspor dari Denmark.

EKN : Exportkreditnamnden, yaitu lembaga kredit ekspor dari Swedia.

Enhanced Structural Adjustment Facility : Lihat Structural Adjustment Facilty (SAF). Yang diganti nama Poverty reduction and
(ESAF) Growth Facility (PRGF) pada bulan Nopember 1999.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 255).

Enhanced Structural Adjustment Facility : Suatu perwalian (trust) yang didirikan oleh IMF pada bulan Februari 1997 untuk
(ESAF)-HIPC Trust memberikan bantuan kepada negara-negara yang dianggap memenuhi syarat untuk
memperoleh bantuan di bawah HIPC Initiative oleh Dewan Eksekutif IMF dan Bank
Dunia. Melalui perwalian ini, IMF akan memberikan hibah (atau, di dalam kondisi
darurat yang dikecualikan, pinjaman yang sangat lunak) yang akan digunakan untuk
membebaskan kewajiban-kewajiban suatu negara yang telah jatuh tempo kepada IMF
setelah completion point.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 255).

42
Enhanced surveillance : Berdasarkan Article IV dari Articles of Agreement, IMF memonitor kemajuan ekonomi
negara-negara yang tidak lagi menggunakan sumber dan IMF, tetapi akan terus
menerima debt relief di bawah multiyear rescheduling agreement. Negara-negara
diberi mandat untuk menyampaikan versi yang telah di-update dari laporan staff IMF
(yaitu tanpa sesuatu rujukan kepada pandangan Dewan Eksekutif IMF) kepada
kreditor resmi dan komersial mereka.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 86).

Escrow Accounts : Di dalam konteks pembayaran pinjaman luar negeri, adalah rekening yang biasanya
dibuka di bank-bank di luar negara pengutang melalui mana suatu proporsi
penerimaan ekspor dari seorang pengutang disalurkan. Biasanya melibatkan saldo
dengan maturity satu tahun untuk menutup pembayaran kewajiban pinjaman yang
akan datang. Kreditor yang merupakan penerima rekening tersebut dengan demikian
memperoleh keamanan yang lebih terhadap pinjaman mereka dan prioritas yang
efektif di dalam pembayaran kembali kewajian pinjaman (debt service).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 255).

Equal principal repayments : Jadwal pembayaran cicilan pokok pinjaman yang dilakukan dalam jumlah yang sama
untuk setiap periode pembayaran yang jatuh tempo. Jumlah masing-masing cicilan
dihitung terhadap jumlah total commitment atau masing-masing disbursement.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 86).

ERG : Export Risk Guarantee Agency/Geschaftsstelle fur die Exportisikogarantie, yaitu


lembaga penjamin kredit ekspor dari Switzerland.

Evidence of authority : Surat kuasa yang dibuat oleh borrower bagi yang menandatangani perjanjian, yang
melaksanakan perjanjian, dan yang menandatangani laporan-laporan serta dokumen-
dokumen lain dalam rangka pelaksanaan perjanjian.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 7).

43
Exchange of information clause : Dalam perjanjian Paris Club, klausul ini mencakup beberapa aspek pertukaran
informasi. Negara pengutang menyetujui bahwa IMF akan menjaga agar pimpinan
Paris Club terinformasi dari penampilan dan status mengenai fasilitas kredit IMF. Para
kreditor Paris Club menyetujui untuk menginformasikan kepada pimpinan Paris Club
pada tanggal kapan mereka menandatangani bilateral agreement dengan negara
pengutang. Para kreditor juga menyetujui untuk memberikan kepada negara-negara
anggota Paris Club lainnya salinan bilateral agreement dengan negara pengutang atas
dasar permintaan.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 86).

Exceptional financing : Sebagai salah satu alternatif untuk – atau berkenaan dengan aset-aset cadangan,
kredit dan pinjamanIMF, liability yang merupakan cadangan luar ngeri pemerintah,
menghadapi ketidakseimbangan pembayaran, pembiayaan pengecualian yang
menunjukkan sesuatu pengaturan lain yang dibuat oleh pemerintah suatu negara
untuk membiayai neraca pembayaran yang diperlukan. Identifikasi terhadap transaksi
pembiayaan yang dikecualikan terkait dengan suatu konsep analisa dibandingkan
dengan didasarkan pada kriteria praktis. Diantara transaksi-transaksi yang dimaksud
sebagai pembiayaan pengecualian adalah debt forgiveness, debt-for-equity swaps,
dan tipe transaksi lainnya yang berkenaan dengan reorganisasi utang. Dalam keadaan
tertentu, peminjaman yang dilakukan oleh pemerintah atau sektor-sektor lain mungkin
memenuhi kriteria tersebut.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 255).

Export credit : Adalah pinjaman yang diberikan untuk membiayai suatu barang/jasa tertentu dari
dalam negara kreditor. Biasana pinjaman tersebut mendapat subsidi bunga dari
pemerintah negara eksportir yang dimaksudkan untuk mempromosikan ekspornya.
Kredit ekspor yang diberikan oleh supplier disebut sebagai supplier’s credit;
sedangkan kredit ekspor yang diberikan oleh bank-nya supplier dikenal sebagai
buyer’s credit.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 86).

44
Export Credit Agency : Suatu lembaga di negara kreditor yang memberikan penjaminan dan/atau pinjaman
untuk membiayai ekspor barang (kredit ekspor resmi). Biasanya pinjaman tersebut
memperoleh subsidi tingkat bunga dari pemerintah yang dimaksudkan untuk
mempromosikan ekspornya. Persyaratan pembayaran kembali cicilan pokok biasanya
lebih panjang dari kredit ekspor yang diberikan oleh sumber swasta. Lembaga kredit
ekspor juga boleh memberikan asuransi atau garansi bagi kredit ekspor dari swasta.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 86).

Suatu lembaga di negara kreditor yang memberikan asuransi, penjaminan, atau


pinjaman untuk ekspor barang dan jasa.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 256).

Export Credit and Guarantee Corporation, : Lembaga penjamin kredit ekpor dari India.
Ltd.

Ex-factory expenditures : Pengeluaran untuk barang-barang yang dibuat di negara peminjam berupa harga
pabrik di luar ongkos angkut dan pajak-pajak.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 7).

Exchange rate : Kurs, nilai lawan suatu mata uang terhadap mata uang lainnya.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 7).

Export credit Facility : Seperangkat fasilitas yang disediakan kepada eksportir di suatu negara untuk
membantu mereka mengatasi risiko-risiko tidak terbayar di dalam melaksanakan
usaha ekspornya.
(Negotiation and Renegotiation, Tahun 1984, Volume 1, hal 2.4A.1)

45
Exposure fee : Sejenis biaya atas dikeluarkannya jaminan kredit ekspor yang harus ditanggung oleh
penerima kredit ekspor.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 7).

EU : European Union

Extended Fund Facility (EFF) : Suatu fasilitas pinjaman IMF yang dibentuk tahun 1974 untuk membantu negara-
negara anggotanya dalam menyelesaikan masalah-masalah neraca pembayarannya
yang membersihkan secara luas dari masalah-masalah struktural dan memerlukan
penyesuaian untuk periode jangka panjang dari yang diperbolehkan di bawah Stand-
By Arrangement. Anggota yang meminta Extended Arrangement menguraikan tujuan
dan kebijakan-kebijakannya selama seluruh periode pengaturan (biasanya 3 tahun)
dan menyampaikan detail laporan setiap tahun mengenai kebijakan-kebijakan dan
langkah-langkah yang direncanakan untuk periode lebih dari 12 bulan kedepan.
Kriteria pentahapan dan performance dapat dibandingkan dengan yang ada dalam
Stand-By Arrangement, meskipun pentahapan berdasarkan setengah tahunan
dimungkinkan. Negara-negara tersebut harus membayar kembali sumber dana EEF
selama periode 4 ½ s/d 10 tahun. (lihat stand-by arrangement).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 256).

External debt : Pinjaman luar negeri kotor, pada waktu tertentu, yaitu jumlah outstanding dari jumlah
uang yang nyata, dan bukan contingent, liabilities yang memerlukan pembayaran
bunga dan/atau cicilan pokok oleh debitur pada waktu terentu dimasa yang akan
datang dan yang dihutangkan kepada non-residen oleh residen di suatu negara.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 256).

Suatu utang yang dapat dibayarkan selain menggunakan mata uang negara peminjam
atau pemberi garansi sendiri.
(IBRD, General conditions Applicable to Loan and Guarantee Agreements, 1985).

46
Face value : Jumlah cicilan pokok yang harus dibayar kembali (contoh, jumlah redemption dari
suatu obligasi). Kadang-kadang disebut nilai kontrak awal pinjaman. Face value
adalah jumlah pinjaman asli yang dinyatakan di dalam kontrak pinjaman. Jika pinjaman
belum seluruhnya dibayarkan (di-disbursed), maka face value akan termasuk
disbursement yang akan dilakukan dimasa yang akan datang, karena face value dari
obligasi tanpa bunga (zero-coupon bond) termasuk bunga yang belum terjadi.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 256).

Fact finding mission : Sering disebut juga pre-appraisal mission, yaitu misi yang dilakukan oleh calon
pemberi pinjaman untuk mengkaji studi kelayakan kegiatan termasuk dampak
lingkungan, mengunjungi lokasi proyek, dan berdiskusi dengan executing agency serta
instansi terkait.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 7).

Factory warranty : Jaminan pabrik.

FAO : Food and Agriculture Organization of the United Nation.


(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 7).

Fasilitas Kredit Ekspor (FKE) : Pinjaman yang diberikan oleh lender maksimal sebesar 85% dari nilai Kontrak Jual
Beli (KPBJ), jumlah tersebut adalah porsi foreign content yang dikategorikan sebagai
pinjaman setengah lunak.
(Bank Indonesia, Prosedur Pembukaan Letter of Credit (L/C), Tahun 2000, hal 10).

FDA : Fast Disbursement Assistance, pinjaman khusus yang oleh Pemerintah dananya dapat
segera ditarik dan dirupiahkan setelah pinjaman bersangkutan dinyatakan efektif.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 7).

47
FGB : The Finish Guarantee Board, yaitu lembaga penjamin kredit ekspor dari Finlandia.

Financial account : Neraca keuangan dari neraca pembayaran yang terdiri dari transaksi aset keuangan
asing dan kewajiban (liability) dari suatu perekonomian. Aset keuangan asing dari
suatu perekonomian terdiri dari memegang emas moneter, IMF-SDR, dan klaim
kepada non-residen. Kewajiban (liability) asing dari suatu perekonomian terdiri dari
klaim non-residen kepada residen. Dasar utama untuk mengklasifikasikan neraca
keuangan adalah bersifat fungsional: langsung, portofolio, dan investasi lain, keuangan
derivatif, dan aset-aset cadangan.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 256).

Financial asset : Nilai persediaan, terhadap mana hak kepemilikian dijalankan dan dari mana
kepemilikan mereka dapat mendatangkan keuntungan ekonomi seperti pendapatan
dari property dan/atau menanggung keuntungan dan kerugian dengan memegang
selama periode waktu tertentu. Kebanyakan aset keuangan berbeda dari aset lainnya
di dalam sistem neraca nasional dimana mereka memiliki imbangan kewajiban
(liabilities) pada bagian unit institusi lain.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 256).

Financial claim : Suatu klaim keuangan yaitu (1) entitas seorang kreditor untuk menerima pembayaran,
atau pembayaran dari seorang debitur di dalam keadaan yang dinyatakan di dalam
suatu kontrak antar mereka; atau (2) dinyatakan antara 2 pihak mengenai hak atau
kewajiban tertentu, sifat yang memerlukan mereka diperlakukan sebagai keuangan.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 256).

48
Financial derivatives : Adalah instrumen keuangan yang terkait pada suatu instrumen keuangan tertentu atau
indikator atau komoditi, dan melalui mana risiko keuangan khusus dapat di
perdagangkan di pasar keuangan menurut keinginan mereka sendiri. Nilai suatu
keuangan derivatif berasal dari harga suatu underlying item, seperti suatu aset atau
indeks. Tidak seperti instrumen utang, tidak ada jumlah cicilan pokok yang harus
dibayar kembali di depan, dan tidak ada pendapatan investasi yang terutang.
Keuangan derivatif digunakan untuk sejumlah tujuan termasuk pengelolaan risiko,
hedging, arbitrage antar pasar, dan spekulasi. Transaksi dalam keuangan derivatif
harus diperlakukan sebagai transaksi terpisah dari pada bagian yang terintegrasi dari
nilai transaksi jaminan (underlying transaction) kepada mana mereka dapat
dihubungkan.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 256).

Financial liability : Suatu kewajiban keuangan yang : (1) mengharuskan debitur untuk melakukan suatu
pembayaran, atau pembayaran kepada seorang kreditor di dalam keadaan tertentu
yang dinyatakan dalam suatu kontrak antar mereka; atau (2) menyatakan hak dan
kewajiban tertentu yang dimiliki antar dua pihak. Sifat mana memerlukan mereka untuk
diperlakukan sebagai keuangan.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 256).

FINEXPO : Fondo de Financiamento de la Exportationes, yaitu lembaga penjamin kredit ekspor


dari Venezuela.

Fixed interest rate : Adalah tingkat bunga yang ditetapkan dalam persyaratan absolut pada saat loan
agreement, misalnya 8,5%.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 86).

49
Flag-of-convenience countries : Negara-negara yang memiliki peraturan perpajakan yang menguntungkan dan
peraturan lain yang menarik perusahaan-perusahaan yang bisnis utama berada di luar
negera tersebut.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 256).

Floating rate note : Surat utang yang tingkat bunganya mengambang (floating) selama periode pinjaman.

Flow rescheduling : Di dalam kontek Paris Club, adalah penjadwalan kewajiban pembayaran kembali
pinjaman (cicilan pokok, bunga dan kewajiban lainnya) yang jatuh tempo selama
periode konsolidasi dan dalam beberapa hal termasuk tunggakan pinjaman tertentu
yang outstanding pada permulaan periode konsolidasi. (lihat stock-of-debt operation).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 257).

FOB : Free on Board, yaitu harga barang sampai di atas kapal.


(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 8).

Force account : Pekerjaan sipil yang dilaksanakan oleh penerima pinjaman dengan menggunakan
tenaga/sumber daya manusia sendiri (swakelola).
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 8).

Foreign currency : Suatu mata uang selain mata uang domestik.


(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 257).

50
Foreign expenditures : Pengeluaran dalam mata uang di luar negara peminjam untuk barang-barang / jasa
yang disupply dari negara lain (The World Bank, Disbursement Handbook).
Dokumen-dokumen yang diperlukan, selain SP2D dan BAP, agar pembelian barang/
peralatan dapat digolongkan sebagai foreign expenditures, yaitu dokumen impor
barang, invoice dari supplier luar negeri, kontrak dinyatakan dalam valuta asing dan
harga barang tersebut CIF.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 8).

Forfaiting : Suatu mekanisme yang secara umum digunakan di dalam kredit jangka menengah
dan panjang, yang melibatkan pembelian surat utang (promisory notes) atau bill of
exchange oleh porfaiter dengan potongan harga. Bank-bank atau entitas yang
memberi pelayanan keuangan lain sering memiliki perusahaan forfait sendiri.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 257).

Forgive : Untuk meninggalkan suatu tuntutan hukum yang telah mengikat atau utuk memberikan
pembebasan dari semua atau sebagian utang berdasarkan kekuasaan undang-
undang.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 86).

Frame agreement : Adalah suatu line of credit yang menaruh perhatian terhadap penyediaan sumber/dana
yang terdiri dari seluruhnya atau sebagian berupa ODA (pinjaman lunak) dan biasanya
memerlukan ratifikasi sebelum pengaturan pembiayaan/perjanjian pinjaman di buat.
Salah satu karakteristik dari sebuah frame agreeement adalah bahwa negosiasi untuk
hal-hal yang bersifat substantif akan terjadi antara negara kreditor/donor dan negara
peminjam/penerima bantuan mengenai pemilihan barang atau produk untuk mana
dana yang dijanjikan berdasarkan frame agreement dapat diberikan, berikut satu atau
lebih komitmen pelaksanaan.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 86).

51
Futures : Keberadaan pasar untuk membeli atau menjual segala sesuatu yang akan datang,
termasuk mata uang, suku bunga, dan komoditi. Kebanyakan yang lazim digunakan
dalam pengelolaan utang adalah currency futures. Pasar currency futures
membolehkan pembelian sejumlah mata uang tertentu pada tingkat nilai tukar tetap
(fixed exchange rate) yang ditetapkan lebih awal (predetermined). Ini untuk
memberikan perlindungan terhadap perubahan yang tidak menguntungkan akibat
perubahan nilai tukar, akan tetapi ini juga mengandung risiko kerugian dalam hal
terjadinya pergerakan nilai tukar yang menguntungkan.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 86)

Geographical Distribution of the Flows of : Suatu publikasi tahunan OECD yang menunjukkan sumber-sumber pendanaan
financial Resources to Aid recipients pembangunan resmi kepada negara-negara berkembang secara individu dan
(Annual) wilayahnya. Termasuk di dalam publikasi ini adalah detail data mengenai distribusi
geografis dari pembayaran (disbursement) bersih dan kotor, komitmen, persyaratan,
dan alokasi komitmen sektoral.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 257).

German Agency for Technical Cooperation GTZ adalah lembaga yang ditunjuk oleh Pemerintah Jerman untuk bertindak atas
(GTZ), nama Pemerintah Jerman dalam kerjasama bilateral di bidang kerjasama tehnik
(Technical cooperation), yang ditujukan untuk meningkatkan efisiensi tenaga kerja dan
organisasi di negara-negara berkembang dengan cara mengirimkan tenaga ahli. Di
dalam operasionalnya GTZ bekerjasama secara erat dengan KfW di tingkat negara
(country level) dalam proyek-proyek kerjasama dan pada masalah-masalah tehnis.
(KfW, Cooperation With Ceveloping Countries, Tahun 2000, hal 4).

GIEK : Garanti Instituttet for Eksportkreditt, yaitu lembaga penjamin kredit ekspor dari
Norwegia.

52
G-7 Countries : Kelompok negara-negara industri yang terdiri dari : Canada, France, Germany, Italy,
Japan, the united Kingdom, and the United States.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 8).

GMS : Greater Mekong Subregion, yaitu negara-negara Kamboja, Laos, Myanmar, Viet Nam,
Propinsi Yunan-RRC.
(Asian Development Bank, Annual Report, 1998).

GNP : Gross National Product, yaitu jumlah total barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu
negara selama periode tertentu dan merupakan kombinasi antara rekening dalam
negeri dan luar negeri.
(Asian Development Bank, Annual Report, 1998).

Goodwill clause : Klausul ini diperkenalkan di dalam Paris Club Agreement dari tahun 1978 bagi
pengutang yang memerlukan pembebasan utang di luar periode konsolidasi/
penjadwalan utang yang biasanya selama 12 s/d 18 bulan. Berdasarkan klausul
goodwill yang standar, kreditor-kreditor Paris Club secara prinsip menyetujui, tetapi
tanpa memberikan komitmen, untuk mempertimbangkan usulan pengurangan utang
(debt relief) berikutnya yang menguntungkan negara pengutang, namun tetap harus
tunduk kepada program IMF dan yang telah mendapatkan perlakuan pembebasan
utang yang sama dari para kreditor lainnya. Klausul ini dimasukkan di dalam
agreement hanya atas permintaan pengutang.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 87).

GOI : Government of Indonesia.

53
Grace period : Periode antara tanggal komitmen pinjaman (biasanya tanggal penandatanganan loan
agreement) dengan tanggal pembayaran kembali pertama cicilan pokok pinjaman.
Terminologi tersebut dapat digunakan baik untuk pinjaman baru maupun pinjaman
yang dijadwalkan.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 87).

Graduated Payments (or “Blended : Di dalam konteks Paris Club rescheduling, istilah ini merujuk kepada suatu jadwal
Payments”). pembayaran kembali (repayment schedule) dimana pembayaran kembali cicilan pokok
secara bertahap meningkat selama periode pembayaran kembali, yang mencerminkan
suatu peningkatan yang diharapkan di dalam kemampuan pembayaran kembali dari
suatu negara debitur. Para kreditor telah mengalami peningkatan dalam penggunaan
graduated payment tersebut, untuk menggantikan jadwal pembayaran sekali (flat)
dimana pembayaran kembali jumlah cicilan pokok secara sama (equal) dilakukan
selama periode pembayaran kembali : dari sudut pandang kreditor, graduated
payments memberikan pembayaran kembali cicilan pokok mulai lebih awal, dan dari
sudut pandang debitur, mereka menghindari lompatan yang besar di dalam
pembayaran kewajiban cicilan pokok, bunga, dan biaya lainnya (debt service).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 257).

Grant : Dokumen hukum yang mengikat yang mewajibkan penyediaan sejumlah dana tertentu
untuk dibayarkan (di-disburse) dan tidak diperlukan pembayaran kembali.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 87)

Hibah, yaitu setiap penerimaan negara baik dalam bentuk devisa maupun barang/jasa
yang diperoleh dari pemberi hibah yang tidak perlu dibayar kembali.
(PP. No.2 Tahun 2006 tentang Tatacara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan
Hibah Serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri).

54
Grant element : Pengukuran tingkat kelunakan dari suatu pinjaman, yang dihitung sebagai selisih
antara face value (jumlah pinjaman) dengan nilai sekarang (present value) dari
kewajiban pembayaran pinjaman (termasuk biaya-biaya ikutannya) yang harus dibayar
oleh peminjam yang dinyatakan sebagai persentase dari face value pinjaman.
Menurut konvensi (DAC-OECD), untuk menghitung present value digunakan discount
rate 10%.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 87).

Grant-like-flows : Transaksi yang melibatkan penjualan komoditi terhadap pembayaran dalam mata
uang negara penerima atau pinjaman dalam mata uang asing yang dapat dibayar
dengan mata uang negara penerima. Transaksi ini diperlakukan sebagai hibah (grant)
dalam OECD/DAC statistics karena pembayarannya kembali tidak memerlukan arus
mata uang asing yang harus saling ditukar. Meskipun demikian, transaksi tersebut
diperlakukan sebagai pinjaman luar negeri karena kreditor berdomisili di luar negeri
(non-residen) dan penggunaan pembayaran kembali berikutnya oleh kreditor
berhubungan dengan arus masuk valuta asing.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 87).

Guarantee fee : Biaya yang dikenakan atas penjaminan kredit ekspor yang harus ditanggung oleh
penerima kredit ekspor.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 9).

Guarantee of loan : Suatu persetujuan hukum yang mengikat untuk membayar sebagian atau seluruh
jumlah yang jatuh tempo atas suatu instrumen utang yang diberikan oleh lender dalam
hal terjadi gagal bayar dari borrower.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 87).

55
Hedging : Suatu proses untuk mengendalikan risiko atas dampak terbalik dari fluktuasi harga
eksternal. Hal ini tidak dimaksudkan untuk meningkatkan harga relatif, akan tetapi
lebih untuk membatasi dampak perubahan yang drastis. Terdapat tiga tipe perubahan
eksternal yang dapat menyebabkan kondisi terbalik, yaitu : fluktuasi perubahan nilai
tukar, fluktuasi tingkat suku bunga, dan perubahan harga komoditi. Tehnik hedging
melibatkan penggunaan futures and options trading, currency swaps, dan interest rate
swaps.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 87 ).

Heavily Indebted Poor Countries (HIPCs) : Kelompok 41 negara-negara berkembang yang diklasifikasikan sebagai negara-negara
miskin yang memiliki utang yang sangat besar. Ini adalah negara-negara yang
memenuhi syarat untuk memperoleh bantuan yang sangat lunak dari International
Development Assistance (IDA) dan dari IMF’s Poverty reduction and Growth Facility
(PRGF, yang sebelumnya Enhanched Structural Adjustment Facility, ESAF), dan yang
menghadapi suatu keadaan utang yang tidak mendukung bahkan setelah penerapan
mekanisme pengurangan utang secara penuh.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 258).

Helsinki Package : Perjanjian yang dilaksanakan tahun 1992. Perjanjian ini melarang (dengan beberapa
pengecualian) perolehan pinjaman yang tidak mengikat (tied-aid loans) kepada
negara-negara berpendapatan tinggi (berdasarkan pada pendapatan perkapita Bank
Dunia), dan untuk proyek-proyek yang secara komersial layak. (lihat juga Arrangement
on Guidelines for Officially Supported Export Credits).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 258).

HERMES : Hermes Kredit Versi cherungs-Aktiengesellschaft, yaitu lembaga penjamin kredit


ekspor dari Jerman.

56
High-Income Countries : Bank Dunia mengklasifikasikan sebagai berpendapatan tinggi bagi negara-negara
yang memiliki pendapatan perkapita Produk Nasional Bruto sebesar USD 9,266 atau
lebih di tahun 2000.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 258).

HIPC Initiative : Kerangka kerja aksi untuk menyelesaikan masalah-masalah utang luar negeri negara-
negara miskin yang memiliki utang yang sangat besar (HIPCs) yang dikembangkan
bersama oleh IMF dan Bank Dunia dan diadopsi pada bulan September 1996. inisiatif
ini mempertimbangkan langkah-langkah komprehensif oleh masyarakat keuangan
internasional termasuk lembaga-lembaga multilateral, untuk mengurangi beban utang
luar negeri HIPCs sampai tingkat yang sustainabel, dengan syarat mereka
membangun suatu track record performance kebijakan yang kuat.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 258).

HIPC Trust Fund : Dana perwalian yang diadministrasikan oleh IDA untuk memberikan hibah kepada
negara-negara miskin yang memiliki utang yang sangat besar yang memenuhi syarat
untuk memperoleh pengurangan utang atas pinjaman yang dimiliki kepada negara-
negara anggota multilateral. Dana perwalian akan membayar lebih dahulu (prepay),
atau membeli suatu proporsi pinjaman yang dimiliki kepada kreditor multilateral dan
membatalkan utang berkenaan, atau membayar kewajiban cicilan pokok, bunga, dan
biaya lainnya ketika jatuh tempo. HIPC Trust Fund menerima sumbangan dari anggota
kreditor multilater dan dari donatur bilateral. Sumbangan tersebut dapat diperuntukkan
bagi pinjaman yang dimiliki oleh suatu debitur tertentu atau kepada suatu kreditor
multilateral tertentu. Donatur dapat juga memberikan sumbangan kepada
penampungan dana yang belum dialokasikan (unallocated pool) dan berpartisipasi
dalam pengambilan keputusan mengenai penggunaan dana yang belum dialokasikan.
Dana Perwalian membolehkan para kreditor multilateral untuk berpartisipasi di dalam
dana perwalian sepanjang konsisten dengan kebijakan keuangan dan tujuan-tujuan
mereka untuk menyampaikan kendala-kendala sumber pendanaan bagi kreditor
multilateral tertentu. (IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 258).

57
Home Country : Negara residen dari kantor pusat entitas institusional.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 258).

Hongkong Export Credit Insurance : Lembaga penjamin kredit ekspor dari Hong Kong.
Corporation

Host Country : Negara di dalam mana entitas institusional berlokasi.


(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 258).

IBRD : International Bank for Reconstruction and Development. adalah salah satu dari
lembaga di bawah Group Bank Dunia (selain IDA dan IFC) yang didirikan pada tahun
1945 dan merupakan lembaga tertua dan terbesar. IBRD lahir dari hasil konferensi
United Nations Monetary and Financial pada bulan Juli 1944 di Bretton Woods, New
Hampshire, Amerika Serikat yang dihadiri oleh 40 negara yang memutuskan untuk
membentuk 2 lembaga keuangan pelengkap, yaitu IMF yang ditujukan untuk
mempromosikan stabilitas mata uang internasional dengan cara membantu defisit
neraca pembayaran untuk sementara waktu dan IBRD yang ditujukan untuk
membantu pembiayaan rekonstruksi dan pembangunan di negara-negara anggota
yang sedang berkembang.
IBRD dimiliki oleh lebih dari 140 negara yang masing-masing memberikan iuran
modal. Berdasarkan Articles of Agreement, hanya negara-negara yang menjadi
anggota IMF yang dapat dipertimbangkan sebagai anggota IBRD. Besarnya iuran
modal yang dimiliki negara anggota pada IBRD terkait dengan kuota masing-masing
anggota di IMF, yang mencerminkan kekuatan ekonomi negara yang bersangkutan.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 95).

58
ICB : International Competitive Bidding atau pelelangan internasional. Tujuan dari ICB ini
adalah agar proyek dapat memperoleh kesempatan menyeleksi penawaran yang
masuk dari seluruh rekanan yang terbaik, serta memberikan kesempatan yang sama
kepada calon rekanan dari negara-negara lain untuk menawarkan barang/jasa yang
akan dibiayai dari pinjaman/hibah luar negeri.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 9).

ICO : Instituto de Credito Official (Spanyol).

IDA : International Development Assistance didirikan tahun 1960, merupakan kepanjangan


tangan dari World Bank Group untuk menyalurkan pinjaman lunak. IDA memberikan
kepada negara-negara berkembang yang berpendapatan rendah dengan pinjaman
jangka panjang dengan persyaratan yang sangat lunak; biasanya dengan masa
tenggang 10 tahun dan pembayaran kembali selama 40 tahun dan hanya mengenakan
service charge yang kecil.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 260).

IDB : Islamic Development Bank. IDB adalah institusi pembiayaan pembangunan


internasional yang didirikan melalui deklarasi kesepakatan yang dikeluarkan oleh
konferensi pertama menteri-menteri keuangan negara –negara islam yang
diselenggarakan di Jeddah, Saudi arabia pada bulan Desember 1973. IDB didirikan
dengan maksud untuk mendorong terwujudnya pembangunan ekonomi dan kemajuan
sosial negara-negara anggota dan masyarakat muslim lainnya secara individual
maupun kelompok sesuai dengan prinsip-prinsip syari’ah.
(Islamic Development Bank, Dua Puluh Lima Tahun Dalam Pengabdian Kepada Umat
1395 – 1420H, Tahun 1974, hal 8).

59
IDB Group : IDB Group terdiri dari 6 jendela pendanaan:
Islamic Development Bank (merupakan induk dari IDB Group), ditujukan untuk
membiayai proyek-proyek yang produktif dan infrastruktur yang secara finansial dan
ekonomi feasible melalui sejumlah media seperti pembiayaan jangka panjang, seperti
leasing, istallment sale, istisna’ (untuk manufaktur), equity participation, interest-free
loans and diminishing participation. IDB juga memberikan bantuan teknis untuk
persiapan proyek dan alih tehnologi yang menguntungkan bagi negara-negara
anggota IDB.

IDB Unit Investment Fund, didirikan tahun 1990 dengan tujuan untuk memobilisasi
tambahan sumber-sumber dana bank yang bersasal dari pasar dan untuk
memungkinkan investor sektor swasta memperoleh skema syari’ah yang compatible
dan kesempatan investasi yang menguntungkan.

Islamic Banks Portfolio (IBP) for Investment and Development, didirikan oleh 22 bank
dan lembaga keuangan dengan total modal mencapai US$ 252 juta. Sumber-sumber
dana IPB diarahkan untuk membiayai operasi perdagangan dengan cara “murabaha”
untuk keuntungan perusahan-perusahaan sektor swasta. Sumber-sumber dana IPB
juga diarahkan untuk membiayai proyek-proyek industri dan infrastruktur melalui
“leasing and installment sale” untuk periode maksimum 7 tahun untuk leasing
operations dan 3 tahun untuk installment sale operations. Pembayaran kembali IPB
dalam denominasi US dollar.

Islamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit, didirikan tahun
1994 dengan tujuan memperluas transaksi-transaksi komersial dan mendorong arus
investasi diantara negara-negara anggota.

60
Islamic corporation for the Development of the Private Sector (ICD), didirikan th. 1999
dengan tujuan untuk menstimulasi pengembangan sektor swasta negara-negara
anggota berkembang melalui pengidentifikasian dan penilaian kesempatan di sektor
swasta, melalui kegiatan investasi, perbankan dagang, pengelolaan aset dan
pengembangan pasar modal islam.

IDB Infrastructure fund and Islamic Corporation for the Development of the Private
Sector, didirikan dengan target modal US$ 1 milyar yang akan disalurkan kepada
investasi swasta yang berkonsentrasi pada pembangunan infrastruktur di seluruh
negara muslim di dunia. Dalam tahap pertama, IDB akan menanamkan modalnya USD
150 juta, sedangkan Dar Al Mal Al-Islami akan menanamkan modalnya sebesar USD
100 juta, dan sejumlah Bank Islam akan menanamkan modalnya untuk
kekurangannya.
(IDB, Guide for Utilization of IDB Group Financing).

IDB Modes of Financing : Pembiayaan proyek-proyek yang dibiayai dari IDB yang berasal dari sumber-sumber
pasar modal (Ordinary Capital Resources disingkat OCR) dilaksanakan melalui :

Loan :
Loan digunakan untuk membiayai poroyek-proyek yang diharapkan memiliki dampak
ekonomi sosial yang signifikan, memiliki periode pelaksanaan yang panjang dan dapat
bersifat menghasilkan atau tidak menghasilkan penerimaan. Loan diberikan kepada
pemerintah-pemerintah atau lembaga-lembaga publik terutama di negara anggota IDB
yang kurang berkembang (Least Developed Member Countries disingkat LDMCs)
guna membiayai pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur dan industri.

61
Leasing :
Leasing merupakan suatu model pembiayaan IDB untuk jangka menengah dalam
rangka membiayai sewa peralatan modal dan aset-aset tetap lainnya seperti pabrik,
mesin, dan peralatan industri, agro industri, infrastruktur, transport, dll., baik untuk
sektor publik maupun swasta. Leasing juga diberikan untuk pengadaan kapal, tanker
minyak, kapal trawlers, dll. Setelah berakhirnya periode sewa, IDB melakukan alih
kepemilikan peralatan kepada penyewa sebagai suatu hadiah (gift).

Instalment Sale :
Instalment Sale adalah mirif dengan Leasing. Perbedaan utamanya adalah bahwa
kepemilikian aset dalam Instalment Sale ditransfer kepada beneficiary pada saat
pengiriman barang. Berdasarkan model pembiayaan ini, IDB membeli peralatan dan
mesin dan menjualnya kepada beneficiary pada tingkat harga yang lebih tinggi.

Equity Participation :
Berdasarkan model pendanaan ini, IDB turut ambil bagian di dalam modal saham di
perusahaan-perusahaan yang ada atau yang baru baik di sektor publik maupun sektor
swasta. Partisipasi IDB tersebut dibatasi sebesar 1/3 dari modal saham perusahaan.

Profit Sharing :
Ini adalah suatu bentuk partnership dimana dua pihak atau lebih mengumpulkan dana
untuk membiayai suatu usaha. Masing-masing partisipan berbagi untung/rugi secara
proporsi terhadap kontribusinya kepada modal usaha perusahaan.

Line of Financing to NDFIs :


Berdasarkan kategori ini, IDB memberikan pembiayaan melalui equity, leasing, dan
instalment sale terhadap NDFIs di negara-negara anggota untuk mempromosikan
pertumbuhan industri berskala kecil dan menengah terutama di sektor swasta.

62
Istisna’a :
Istisna’a adalah suatu model pembiayaan baru bagi perdagangan dan pembiayaan
proyek yang ditujukan untuk mempromosikan perdagangan barang-barang modal dan
peningkatan kapasitas produksi. Ini merupakan suatu kontrak untuk menghasilkan
(manufacturing) barang-barang atau aset-aset lain dimana pabrikan menyetujui untuk
menyediakan kepada pembeli barang-barang yang telah teridentifikasi melalui diskripsi
setelah mereka di dibuat sesuai dengan diskripsi waktu dan harga yang telah
disepakati. Melalui model yang baru ini akan mampu meningkatkan IDB untuk
membiayai modal kerja dan lebih lanjut meningkatkan kapasita produksi di negara-
negara anggotanya.
(IDB, Questions and Answers, September 1999, hal 25-26).

IFC : International finance Cooperation. IFC didirikan tahun 1956 dengan tujuan untuk
mempromosikan pembangunan industri negara-negara anggota yang kurang
berkembang dengan cara melakukan investasi di perusahan-perusahan swasta yang
produktif.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 95 ).

IGGI : Inter Governmental Group on Indonesia, yaitu kelompok negara maju yang
mengusahakan dan mengkoordinir pemberian bantuan kepada Pemerintah Indonesia.
Didirikan pada tahun 1967 di Den Haag, yang anggotanya terdiri dari : Australia,
Amerika Serikat, Belgia, Belanda, Italia, Jerman, Jepang, Inggris, Perancis, dan
Kanada. Selain itu, hadir sebagai peninjau : Austria, Denmark, Norwegia, Selandia
Baru, dan Swiss. Selain itu, lembaga-lembaga keuangan multilateral yang juga
memberikan bantuan kepada Indonesia adalah IMF, IBRD, ADB, UNDP, dan sebagai
peninjau adalah OECD. Pada tanggal 25 Maret 1992, Pemerintah RI memutuskan
menolak menerima bantuan baru dari Belanda, dan minta agar IGGI dibubarkan.
Bersamaan dengan itu, Pemerintah RI meminta Bank Dunia untuk mengetuai
Consultative Group for Indonesia (CGI) sebagai pengganti IGGI.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 9).

63
IMF Adjustment Program : Suatu program penyesuaian di suatu negara anggota IMF. Suatu program yang
didukung IMF merupakan suatu program ekonomi yang mendetail yang didasarkan
pada suatu analisa masalah-masalah ekonomi negara anggota. Ini menguraikan
kebijakan-kebijakan yang sedang diimplementasikan atau yang akan
diimplementasikan oleh negara yang berkenaan dengan area moneter, fiskal, luar
negeri, dan struktural sesuai yang dibutuhkan, guna mencapai stabilisasi ekonomi dan
menetapkan basis untuk pertumbuhan ekonomi yang sustainabel secara swadaya. Hal
ini biasanya tidak harus merujuk pada suatu program yang didukung oleh penggunaan
sumber-sumber dana IMF.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 259).

IMF : International Monetary Fund, yaitu suatu lembaga khusus di bawah Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB), untuk mengupayakan kerjasama moneter, membentuk standar
internasional kebijakan nilai tukar, mempromosikan tingkat nilai tukar mata uang yang
stabil diantara anggota PBB dan memberikan uang muka dan standby credits kepada
anggotanya yang mengalami kesulitan pembayaran secara temporer. Sumber
pendapatannya utamanya berasal dari iuran anggota. IMF Berkantor pusat di
Washington D.C, Amerika Serikat.
Para kreditor resmi maupun komersial memerlukan persetujuan IMF untuk hampir
semua hal. Negara-negara yang mengusahakan pembebasan utang harus terlebih
dahulu mendapat persetujuan mengenai program penyesuaian ekonominya kepada
IMF, mempersyaratkan negara pengutang untuk menarik dana dari IMF. Negara
pengutang diharuskan untuk memilih apakah akan menggunakan standby credit atau
extended fund facility (EF)F. Standby credit adalah suatu line of credit untuk periode
tertentu, biasanya 12 bulan s/d 2,5 tahun. Sedangkan EFF diperkenalkan tahun 1974,
yang menyediakan dana untuk periode yang lebih panjang sampai dengan 3 tahun,
dan dalam jumlah yang lebih besar dari IMF’s ordinary arrangements, serta biasanya
digunakan oleh negara-negara yang mengalami kesulitan struktural.
(The World Bank, External Debt Management, 1992, hal 88).

64
IMF Arrangement : Perjanjian antara IMF dengan satu negara anggota atas dasar mana IMF memberikan
bantuan keuangan kepada satu negara anggota untuk mengatasi masalah-masalah
neraca pembayaran dan membantu melindungi dampak penyesuaian. Pinjaman dari
sumber tiadak lunak (non-concessional) diberikan utamanya di bawah Extended Fund
Facility (EFF), dan dari sumber pinjaman lunak diberikan di bawah Poverty Reduction
and Growth Facility (PRGF).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 259).

Imprest account : istilah yang sering digunakan ADB yang pengertiannya sama dengan rekening khusus.
Yaitu merupakan rekening yang dibuka oleh Menteri Keuangan di Bank Indonesia atau
bank pemerintah lainnya guna menampung dana pinjaman/hibah dari lender/donor
yang pengisiannya kembali secara daur ulang (revolving).
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 10).

Indemnity : Jaminan dari timbulnya kerugian, pengecualian atas kewajiban.


(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 10).

Ineligible expenditures : Pengeluaran-pengeluaran yang tidak dapat dibiayai dari dana pinjaman, antara lain
komponen di luar kegiatan proyek, pajak, handling/inland transport, misprocurement,
pembelian barang/jasa yang berasal dari negara bukan anggota pemberi pinjaman, dll.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 10).

Initial deposit : Dana awal yang dapat ditarik dari pemberi pinjaman/hibah setelah loan/grant
agreement dinyatakan efektif. Besarnya initial deposit ini diperkirakan untuk keperluan
4 atau 6 bulan atau tergantung dari masing-masing donor/lender.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 10).

65
Institutional Sector : Kelompok unit-unit institusional dengan tujuan-tujuan ekonomi dan fungsi-fungsi yang
lazim. (lihat juga Sector Classification).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 259).

Institutional Unit : Di tahun 1993, unit-unit institusional SNA adalah entitas-entitas yang melaksanakan
kegiatan-kegiatan produksi, konsumsi, dan pengumpulan aset dan kewajiban
(liabilities). Dengan kata lain, kegiatan ekonomi meliputi transaksi-transaksi antara
unit-unit institusional bisa rumah tangga-rumah tangga atau korporasi-korporasi. Suatu
unit institusional yang didefinisikan di dalam SNA 1993 adalah sebagai “suatu entitas
ekonomi yang mampu berdasarkan kewenangannya untuk memiliki aset, liability, dan
melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi serta di dalam transaksi dengan entitas lainnya.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 259).

Insurance premium : Biaya asuransi yang dikenakan atas jaminan yang diberikan oleh lembaga penjamin
kredit ekspor yang pengenaannya dibebankan kepada borrower.

Insured (Guaranteed) export credit : Kredit ekspor yang dijamin resmi oleh lembaga penjamin kredit ekspor yang ditunjuk
oleh negara pemberi kredit ekspor yang dimaksudkan untuk melindungi pemberi
pinjaman dari risiko tidak terbayarnya pembayaran kembali pinjaman.

Suatu kredit ekspor yang melakukan penjaminan yang diterbitkan oleh lembaga kredit
ekspor, melindungi kreditor terhadap risiko politik, komersial, atau pemindahtanganan
(transfer) di negara debitur yang dapat melindungi pembayaran kembali debt service.
(lihat juga Export Credit Agency).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 259).

Interbank Positions : Posisi Aset dan Liability yang dimiliki bank kepada bank lainnya.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 259).

66
Interest : Suku bunga yang dikenakan atas pinjaman luar negeri.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 10).

International Banking Business (BIS : Untuk data ini istilah “international” merujuk kepada transaksi-transaksi bank di dalam
Data) sesuatu mata uang dengan non-residen ditambah dengan transaksi-transaksinya di
dalam mata uang asing dengan residen.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 259).

International Development Association : IDA didirikan tahun 1960 yang merupakan kepanjangan tangan dari World Bank Group
(IDA) untuk memberikan pinjaman lunak (concessional lending). IDA memberikan pinjaman
jangka panjang dengan persyaratan yang sangat lunak kepada negara-negara
berkembang yang berpendapatan rendah, biasanya dengan masa tenggang 10 tahun,
periode pembayaran kembali selama 40 tahun, dan hanya mengenakan service
charge yang kecil.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 260).

International Interbank Market : Suatu pasar uang internasional (international money market) dimana bank-bank saling
meminjamkan satu sama lain baik yang melewati perbatasan negara atau secara lokal
dalam mata uang asing dan dalam jumlah dana yang besar, biasanya dalam jangka
pendek (antara overnight s/d 6 bulanan).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 260).

International Investment Position (IIP) : IIP adalah stok dari aset-aset keuangan eksternal dan liability pada tanggal tertentu
biasanya pada akhir kuartal atau akhir tahun. Perubahan di dalam posisi antara
periode kedua terakhir mencerminkan transaksi-transaksi keuangan, penilaian beban-
beban, dan penyesuaian-penyesuaian lain yang terjadi selama periode.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 260).

67
International Monetary Fund (IMF) : Lihat IMF

International Security Identification Number : ISIN adalah suatu kode keamanan internasional yang unik yang diterbitkan oleh
(ISIN) National Numbering Agencies (NNAs) terhadap sekuritas yang diterbitkan di dalam
yuridiksinya. The Association of National Numbering Agencies (ANNA) adalah otoritas
yang bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan semua aspek pelaksanaan sistem
penomoran ISIN. Informasi lebih lanjut mengenai sistem kode ISIN tersedia di dalam
lampiran VII IMF’s Coordinated Portfolio Investment Survey Guide, 2nd ed. (IMF, 2002).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 260).

International Shopping : International Shopping adalah prosedur pelelangan yang dilaksanakan apabila nilai
kontrak tidak cukup besar untuk menarik minat supplier dan kontraktor luar negeri
dalam proses penawaran. Internasional shopping juga diterapkan apabila barang-
barang yang diperlukan hanya tersedia pada supplier tertentu.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 11).

Invoice : Daftar barang yang dijual berikut harganya yang ditagih kepada pembeli.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 10).

Issuing bank : Bank yang menerbitkan L/C.


(Bank Indonesia, Prosedur Pembukaan Letter of Credit (L/C), Tahun 2000, hal 11).

Itemized Statement : Dokumen yang berisi rincian barang yang akan diimpor yang ditandatangani oleh
Pemimpin Proyek.
(Bank Indonesia, Prosedur Pembukaan Letter of Credit (L/C), Tahun 2000, hal 11).

68
JICA : Japan International Cooperation Agency. JICA merupakan lembaga yang ditunjuk
Pemerintah Jepang dengan tujuan untuk memberikan kontribusi bagi pembangunan
ekonomi dan sosial dinegara berkembang dan untuk mempromosikan kerjasama
internasional. JICA didirikan pada tanggal 1 Agustus 1974.
(Japan International Cooperation Agency, Annual Report, Tahun 2000)

JBIC : Japan Bank for International Cooperation (JBIC) didirikan pada tanggal 1 Oktober
1999 sebagai hasil dari merger antara Export-Import Bank of Japan (JEXIM) dan
Overseas Economic Cooperation Fund (OECF).

JBIC merupakan suatu institusi keuangan pemerintah Jepang yang melaksanakan


kebijakan ekonomi luar negeri Jepang dan kerjasama ekonomi sebagai respon
terhadap perubahan ekonomi global.

Operasional JBIC terdiri dari dua komponen yang berbeda, yaitu operasional
keuangan international (International Financial Operations) yang memberikan
kontribusi untuk peningkatan ekspor dan impor, kegiatan ekonomi perusahaan-
perusahaan Jepang di luar negeri, dan stabilitas keuangan internasional; dan
kerjasama ekonomi luar negeri (Overseas Economic Cooperations) yang ditujukan
untuk membantu upaya-upaya kemandirian bagi negara-negara berkembang dalam
rangka mencapai pembangunan ekonomi dan infrastruktur sosial serta stabilitas
ekonomi.
(Japan Bank for International cooperation, The Role and Functions of JBIC, hal 29).

69
Joint cofinancing : Pembayaran suatu komponen proyek secara bersama dengan proporsi yang telah
disepakati.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 11).

KEIC : Korean Export Import Bank, yaitu lembaga penyalur dan penjamin kredit ekspor dari
Korea Selatan.

KFAED : Kuwait Fund for Arab Economic Development, yaitu lembaga pembiayaan yang
ditunjuk oleh Pemerintah Kuwait untuk menyalurkan dana pinjaman.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 11).

KfW : Kreditanstalt fur wiederaufbau. Yaitu lembaga keuangan yang ditunjuk oleh
Pemerintah Jerman untuk bertindak atas nama Pemerintah Jerman dalam
melaksanakan kerjasama bilateral di bidang keuangan (Financial Cooperation), yang
ditujukan untuk meningkatkan kondisi hidup masyarakat di negara-negara berkembang
melalui pendanaan investasi di bidang infrastruktur, sistem keuangan dan
perlindungan lingkungan. Dana yang disediakan utamanya digunakan untuk
membiayai investasi dalam bidang pembangunan ekonomi dan infrastruktur sosial,
industri dan pertanian maupun lingkungan, serta perlindungan sumber alam.
Dalam membiayai proyek dan program di bawah Financial Cooperation, KfW
menyediakan pinjaman jangka panjang selama 40 tahun termasuk masa tenggang 10
tahun dan tingkat bunga lunak (0,75% per tahun), dan memberikan hibah (grant)
kepada negara-negara yang kurang berkembang (Least Developed Countries atau
LDC). Disamping itu, KfW juga membiayai kegiatan-kegiatan advisory measures untuk
mendukung persiapan dan pelaksanaan proyek serta co-financed project. KfW juga
menyalurkan pinjaman campuran yang merupakan kombinasi antar dana anggaran
dari pemerintah federal Jerman dengan dana yang diperoleh dari pasar modal.
(KfW, Cooperation with Developing Countries, Tahun 2000, hal 4).

70
Kredit Ekspor : Seperangkat fasilitas yang disediakan kepada eksportir di suatu negara untuk
membantu mereka mengatasi risiko-risiko tidak terbayar di dalam melaksanakan
usaha ekspornya. Kredit ekspor dapat berupa buyer’s credit dan supplier’s credit.
(International borrowing: negotiation and Renegotiation, hal 2.4A.1).

Late interest charges : Adalah tambahan bunga yang dapat dipungut atas kewajiban yang timbul dari
terlampauinya batas waktu pembayaran yang telah disepakati. Dalam beberapa
perjanjian Paris Club, late interest charges telah secara khusus dikeluarkan dari
perjanjian penjadwalan utang (debt consolidation agreement).
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 88).

LCB : Local Competitive Bidding, merupakan cara pengadaan barang (procurement) yang
dilaksanakan apabila hal-hal yang dipersyaratkan lender seperti tersebut di bawah ini
terpenuhi, yaitu :
a. Fasilitas konstruksi atau produksi dalam negeri tersedia dengan harga yang
memadai, efisien dan dapat diperoleh dengan waktu yang relatif cepat.
b. Supplier dan kontraktor luar negeri diperkirakan tidak berminat ikut dalam
penawaran.
c. Prosedur yang dilaksanakan untuk pengadaan tersebut (prakualifikasi dan
sebagainya) sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan lender.
d. Peminjam atau borrower meminta untuk melaksanakan prosedur LCB.
(ADB, Guidelines for Procurement, Tahun 1995, hal 18).

L/C : Letter of Credit. L/C adalah cara penarikan dana pinjaman luar negeri untuk
pembayaran barang-barang yang disuplai/dibeli/diimpor dari luar negeri. Untuk
keperluan ini peminjam (proyek) perlu membuka L/C yang di Indonesia biasanya
diajukan ke Bank Indonesia dengan melampirkan persyaratan yang telah ditentukan.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 14).

71
Leasing : Adalah cara pembiayaan pengadaan barang/peralatan melalui perusahaan leasing
(lessor) dimana hal pemilikan barang dipegang oleh lessor sampai hutang dilunasi
oleh penyewa (lesse). Pembayaran kepada lessor dilakukan secara angsuran
(tahunan, triwulanan, atau bulanan).

Dalam praktek, apabila hak pemilikan diteruskan kepada lesse pada saat berakhirnya
masa perjanjian, maka hal ini disebut sebagai “hire purchase” (financial lease). Apabila
hal pemilikan tetap pada lessor, maka cara ini disebut operating lease.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 15).

Legal limit : Yaitu batas maksimal bantuan yang dapat diberikan kepada negara penerima karena
adanya ketentuan yang membatasi secara formal dari negara pemberi bantuan.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 14).

Legal opinion : Pernyataan/pendapat hukum dari Menteri Kehakiman atau pejabat lain yang
berwenang mengenai undang-undang, peraturan-peraturan/hukum, bahwa pernyataan
dan jaminan yang diberikan borrower adalah benar.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 14).

Lender : Lihat creditor.

Leverage : Memiliki exposure terhadap keuntungan penuh yang muncul dari memegang posisi di
dalam suatu aset keuangan tanpa harus mendanai penuh posisinya dari dananya
sendiri.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 260).

72
Liability : Suatu jumlah terutang oleh seseorang individu atau entitas untuk items atau jasa yang
diterima, biaya-biaya yang muncul, aset yang diperoleh, konstruksi yang telah
dikerjakan, dan jumlah yang diterima (received) tetapi belum diperoleh (earned).
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 88).

LIBOR : London Interbank Offered Rate, yaitu tingkat bunga yang ditawarkan oleh bank-bank
terkemuka di London dalam rangka pemberian pinjaman kepada bank-bank lain dan
dipakai juga sebagai dasar tingkat bunga secara internasional dalam transaksi
pinjaman-meminjam.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 15).

Line of credit : Adalah suatu kesepahaman atau pernyataan keinginan untuk memberikan kredit/
pinjaman sampai dengan jumlah/plafon tertentu yang mencakup periode waktu
tertentu.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 89).

Loan : Adalah dokumen yang secara sah mengikat yang mewajibkan sejumlah dana tertentu
tersedia untuk dibayarkan (di-disburse).
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 89).

Loan account : Rekening pinjaman yang dibuka oleh lender dan dalam pembukaannya atas nama
peminjam untuk mana jumlah dan loan dimaksud telah atau akan tercatat sebagai
kredit.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 16).

73
Loan agreement : Bukti yang sah atas suatu kesepakatan untuk meminjamkan apabila pra-kondisi
tertentu telah dipenuhi.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 89).

Adalah naskah perjanjian atau naskah lain yang disamakan yang memuat
kesepakatan mengenai Pinjaman Luar Negeri antara Pemerintah (peminjam atau
borrower) dengan Pemberi Pinjaman Luar Negeri (Lender).
(PP No.2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan
Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, Ps.1).

Loan Closing Date : Tanggal dimana Pemberi Pinjaman dapat mengakhiri hak Peminjam untuk melakukan
penarikan dana dari loan account. Pengeluaran-pengeluaran yang yang terjadi setelah
loan closing date tidak akan dibiayai dari loan. Dalam hal-hal tertentu, Lender
kemungkinan masih memperbolehkan peminjam mengajukan penarikan dana sampai
dengan 3 bulan setelah loan closing date atau bagi peminjam dapat mencairkan
seluruh pengeluaran yang terjadi sebelum closing date atau mengembalikan dana
(refund) saldo outstanding rekening khusus.
(ADB, Loan Disbursement Handbook, January 2001, hal 9).

Loan covenants : Kesepakatan-kesepakatan atau ketentuan-ketentuan yang termuat dalam loan


agreement.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 16).

Loan Guarantee : Suatu perjanjian yang mengikat secara syah dimana penjamin setuju untuk membayar
sebagian atau seluruh jumlah yang jatuh tempo mengenai suatu instrumen pinjaman
dalam hal terjadi tidak terbayar (nonpayment) oleh peminjam.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 260).

74
Loan milestone Dates : Tanggal kejadian-kejadian penting dalam pinjaman, yaitu termasuk tanggal
persetujuan pinjaman (the approval date), tanggal penandatanganan pinjaman (the
signing date), tanggal loan efektif (the effective date), tanggal penyelesaian proyek (the
project completion date), tanggal penutupan pinjaman (the loan closing date).
(ADB, Loan Disbursement Handbook, January 2001, hal 9).

Local cost : Biaya suatu proyek yang dibayar dengan mata uang negara peminjam sebagai lawan
dari biaya-biaya yang didanai dari valuta asing.
(The world Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 89).

Local cost financing : Dana pinjaman yang dirancang untuk digunakan di negara peminjam untuk membeli
barang-barang dan jasa-jasa berkaitan dengan pelaksanaan proyek tertentu.
(The world Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 89).

Local expenditures (L) : Pengeluaran dalam mata uang negera peminjam untuk barang-barang dan jasa-jasa
yang diperoleh atau disupply dari dalam negeri. Menurut definisi ini, barang-barang
impor yang dibeli dari supplier dalam negeri dianggap sebagai local expenditures
walaupun ditagih dalam mata uang asing.
(The World Bank, Disbursement Handbook, hal 19).

Local expenditures ex-factory cost (EXP) : Pembelian barang yang dilakukan dalam rupiah dan barang tersebut disuplai langsung
dari pabriknya di dalam negeri.

Pengajuan replenishment, harus menyertakan invoice dari pabrik, sertifikat barang dari
pabrik, dan kontrak dalam rupiah.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 16).

75
London Club : Sebuah perkumpulan tidak resmi bank-bank komersial yang bertemu untuk
menentukan penjadwalan utang bank komersial kepada suatu negara. Meskipun
terminologi ini sudah lazim digunakan, tetapi tidak ada kerangka kerja organisasi atau
sekretariat bagi penjadwalan utang bank komersial yang sebanding dengan Paris
Club.
(The world Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 89).

Suatu perkumpulan bank-bank komersial yang perwakilannya bertemu secara


periodik untuk menegosiasikan restrukturisasi utang yang peminjamnya adalah
pemerintah (sovereign borrowers). London Club tidak memiliki kerangka kerja
organisasi sebagaimana Paris Club.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 261).

Long-Maturities Option : Di dalam konteks Paris Club, adalah suatu opsi dimama jumlah pinjaman yang akan
dikonsolidasi dijadwalkan selama periode waktu yang panjang, tetapi tanpa suatu
pengurangan nilai present value pinjamannya.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 261).

Long term external debt : Utang yang memiliki maturity asli atau diperpanjang lebih dari satu tahun.
(The world Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 89)

Utang luar negeri yang memiliki maturity lebih dari satu tahun. Maturity dapat
didefinisikan baik berdasarkan asli atau sisanya (original or remaining basis). (lihat
juga Original Maturity dan Remaining Maturity).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 261).

76
Low-Income Countries : Dalam konteks Paris Club, adalah negara-negara yang memenuhi syarat untuk
menerima persyaratan lunak (concessional). Paris Club memutuskan eligibilitas
didasarkan pada masalah demi masalah (case-by-case basis), tetapi hanya negara-
negara yang memenuhi syarat untuk menerima pinjaman IDA yang sangat lunak dari
World Bank Group yang dimasukkan. Bank Dunia mengklasifikasikan negara-negara
dengan pendapatan rendah adalah negara-negara yang memiliki GNP per capita
income US$755 atau kurang di tahun 2000.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 261).

Lower-Middle-Income-Country Terms : Di dalam konteks Paris Club, merujuk pada persyaratan penjadwalan pinjaman yang
diberikan kepada negara-negara berpendapatan menengah ke bawah, sejak bulan
September 1990. persyaratan penjadwalan yang diberikan bersifat tidak lunak (non-
concessional) dan aslinya diberikan untuk jadwal pembayaran kembali yang bersifat
sekali bayar (flat), namun dalam beberapa tahun terakhir, dapat mencapai maturity
sampai dengan 18 tahun, termasuk masa tenggang sampai dengan 8 tahun. Pinjaman
ODA dijadwalkan selama 20 tahun, termasuk masa tenggang sampai dengan 10
tahun. Penetapan persyaratan penjadwalan ini juga termasuk penggunaan debt swaps
secara terbatas berdasarkan sukarela (voluntary basis). Bank Dunia
mengklasifikasikan negara-negara berpenghasilan menengah ke bawah jika negara
tersebut memiliki GNP per capita income sebesar UD$756 sampai dengan US$2,995
di tahun 2000.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 261).

Lump sum payment : Pembayaran kembali atas jumlah total komitmen pinjaman yang dilakukan sekaligus
pada saat jatuh tempo. Sebagai catatan, bunga mungkin dapat dibayarkan pada
berbagai tanggal selama masa pinjaman.
(The world Bank, External Debt Management, Tahun 2003, hal 89).

Malaysia Export Credit Insurance Berhad : Adalah lembaga penjamin kredit ekspor dari Malaysia.

77
Management fee : Adalah biaya dalam rangka persiapan dokumen Naskah Pinjaman Luar Negeri
termasuk biaya-biaya dalam rangka negosiasi. Pengenaan biaya management fee
biasanya terdapat dalam pinjaman kredit ekspor dan pinjaman komersial.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 16).

Margin : Lihat spread.

Market Valuation : Jumlah uang yang pembeli bersedia membayar untuk memperoleh sesuatu dari
penjual yang bersedia; pertukaran itu dilakukan antara pihak-pihak yang independen
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan komersial semata. Nilai pasar dari suatu
instrumen utang harus didasarkan pada harga pasar untuk instrumen yang
bersangkutan yang berlaku pada saat mana pernyataan posisi merujuk; yaitu, harga
pasar yang sedang berjalan pada tanggal-tanggal terkait (awal atau akhir periode
berkenaan) . (lihat juga nominal value).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 261).

Maturity date : Tanggal dimana kewajiban pinjaman yang diperjanjikan akan berakhir/hangus.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 261).

Maturity Structure : Suatu profil waktu berakhirnya tuntutan (claim) dan kewajiban (liabilities). Dikenal juga
sebagai “maturity profile” atau “maturity distribution”.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 261).

MITI : Ministry of International Trade and Industri (Jepang).

78
Mixed credit : Pinjaman campuran, yaitu kombinasi antara dua unsur atau lebih yang terdiri dari
hibah, pinjaman lunak, kredit ekspor, dan pinjaman komersial.
(PP No.2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan
Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, Ps.1).

suatu pinjaman/kredit yang memuat suatu elemen bantuan, oleh karenanya


memberikan persyaratan kredit yang lunak seperti suku bunga yang rendah atau
periode pinjaman/kredit yang lebih lama.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 261).

Monthly certificate : Sejenis dengan Berita Acara Pembayaran (lihat progress report).
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 17).

Moratorium interest : Tingkat bunga yang dikenakan pada penjadwalan utang. Dalam Paris Club, rate ini
dinegosiasikan secara bilateral oleh negara peminjam dengan masing-masing kreditor
dan oleh karenanya akan berbeda dari satu kreditor dengan kreditor lainnya. Berbeda
dengan London Club, dimana semua kreditor dianggap memiliki akses terhadap dana
pada tingkat bunga yang sebanding, suku bunga moratorium ditetapkan sama kepada
semua kewajiban yang dijadwalkan dalam suatu perjanjian berkenaan.
(The world Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 89).

Most favored nation clause : Perjanjian yang diadakan di Paris Club yang menghendaki pengutang (debtor)
memperoleh pembebasan utang (debt relief) dari para kreditor di luar Paris Club
berdasarkan persyaratan yang tidak lebih menguntungkan dari yang diperoleh dari
kreditor Paris Club.
(The world Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 89).

79
MOU : Memorandum of Understanding, yaitu dokumen kesepahaman antara dua pihak atau
lebih.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 17).

Multilateral creditor : Kreditor ini adalah institusi multilateral seperti IMF dan Bank Dunia, serta bank-bank
pembangunan multilateral lainnya.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 262).

MYRA’s : Multi-year rescheduling arrangement. Pada pertemuan G-7 bulan Juni 1984, multi-year
rescheduling agreements dianjurkan bagi negara-negara pengutang yang telah
berhasil melakukan upaya-upaya penyesuaian ekonomi. MYRA’s diperkenalkan oleh
bank-bank komersial pada tahun 1984 dan oleh Paris Club pada tahun 1985. Paris
Club agreement menjadwalkan pembayaran kewajiban pinjaman yang jatuh tempo
lebih dari 3 tahun ke dalam kewajiban yang dapat dibayarkan lebih dari 6,5 tahun.
Sedangkan London Club agreement menjadwalkan kewajiban pembayaran kembali
pinjaman yang jatuh tempo sampai dengan 5 tahun kedalam kewajiban yang dapat
dibayarkan lebih dari 14 tahun.
(The world Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 90).

Suatu perjanjian yang diberikan oleh para kreditor resmi yang mencakup periode
konsolidasi selama 2 tahun atau lebih sesuai dengan IMF arrangement yang bersifat
multiyear seperti Extended Fund Facility (EFF) dan Poverty Reduction and Growth
Facility (PRGF). Modalitas dari perjanjian tersebut adalah bahwa rangkaian dari
konsolidasi yang lebih pendek (tranches) dilaksanakan setelah kondisi-kondisi tertentu
yang diatur di dalam Agreed Minute dipenuhi secara memuaskan, seperti pelaksanaan
penuh terhadap tanggal perjanjian penjadwalan utang dan pelaksanaan lanjutan dari
IMF arrangement.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 262).

80
Nationality : Negara residen dari kantor pusat suatu entitas institusional.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 262).

Nationalization : Suatu proses melalui mana perusahaan swasta (termasuk perusahaan asing) diambil
alih oleh negara. Negara normalnya mengambil aset perusahaan termasuk
outstanding utang luar negeri.
(The world Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 90).

Negotiating bank : Bank yang menegosiasi dokumen L/C.


(Bank Indonesia, Prosedur Pembukaan Letter of Credit (L/C), Tahun 2000, hal 11).

Net flows : Disbursement pinjaman dikurangi pembayaran cicilan pokok selama beberapa
periode. Lihat juga net transfers.
(The world Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 90).

Net Present Value (NPV) of Debt : Jumlah nominal utang yang outstanding dikurangi jumlah keseluruhan kewajiban debt
service yang akan datang (cicilan pokok dan bunga) atas utang yang ada yang di-
discounted pada suatu tingkat bunga yang berbeda dari tingkat bunga yang tercantum
pada kontrak perjanjian.
Konsep tersebut berkaitan erat dengan opportunity cost; jika debitur memiliki suatu
pinjaman dengan tingkat bunga 3%, akan lebih baik dibandingkan pinjaman dengan
bunga 10%. Akan tetapi dengan mendiskonto kewajiban-kewajiban debt service yang
akan datang dengan 10% dan membandingkan hasilnya dengan jumlah yang dipinjam,
NPV akan menunjukkan berapa besar kesempatan untuk meminjam pada tingkat
bunga 3%, dibandingkan dengan 10%, hal ini akan lebih bermanfaat bagi debitur. NPV
dapat digunakan untuk menilai tingkat keuntungan dari pembelian kembali obligasi,
meskipun perhitungan tetap diperlukan mengenai bagaimana buyback tersebut
dibiayai.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 262).

81
Net resources transfer : Adalah suatu defisit transaksi berjalan di luar sesuatu pembayaran bunga bersih.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 262).

Net transfers : Disbursement pinjaman dikurangi pembayaran cililan pokok (principals) dikurangi
pembayaran biaya-biaya pinjaman (service payments) selama beberapa periode. Lihat
juga net flows.
(The world Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 90).

New money : Istilah yang digunakan untuk tambahan komitmen yang telah diberikan oleh bank
komersial kepada negara pengutang untuk melengkapi keringanan utang (debt relief).
Paris Club berprinsip tidak memberikan new money yang akan menyulitkan negara
pengutang tetapi sebagai gantinya memberikan penjadwalan cicilan pokok dan bunga.
Tidak seperti bank-bank komersial yang dengan pengecualian yang jarang terjadi,
hanya menjadwalkan cicilan pokok saja. Dalam beberapa hal para kreditor Paris Club
telah memberikan pendanaan baru tetapi hal ini dilakukan khusus pada saat sesi
pemberian komitmen (pledging) di luar kerangka kerja negosiasi pinjaman.
(The world Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 90).

NIB : Nordic Investment Bank (Finlandia).


(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 17).

NIE : Newly industrialized economy, yaitu Hong Kong, Korea Selatan, RRC, Singapore, dan
Taipei.
(Asian Development Bank, Annual Report, Tahun 1998).

NIO : De Nederlandse Investeringsbank voor Ontwikkelingslanden, N.V. (Belanda).

82
NOL : No Objection Letter, yaitu persetujuan IBRD atas kontrak yang sudah ditandatangani.
Proses pengeluaran NOL ini terlebih dahulu harus melalui beberapa pra-persetujuan
antara lain mulai dari dokumen lelang, usulan pemenang lelang, draft kontrak, dan final
kontrak.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 17).

Nominal Value : Nilai nominal dari suatu instrumen utang, yaitu jumlah pada suatu momen dalam waktu
debitur berhutang kepada kreditor pada momen tersebut; nilai ini biasanya ditetapkan
menggunakan referensi persyaratan kontrak antara debitur dengan kreditur. Nilai
nominal dari instrumen utang mencerminkan nilai utang pada saat utang diciptakan,
dan sesuatu arus ekonomi berikutnya seperti transaksi (contoh, pembayaran kembali
cicilan pokok), perubahan-perubahan penilaian (independensi perubahan-perubahan
didalam harga pasar), dan perubahan-perubahan lainnya. Dengan demikian, nilai
nominal dari suatu instrumen utang dapat di hitung dengan mendiskonto bunga yang
akan datang dengan pembayaran-pembayaran cicilan pokok pada tingkat bunga yang
ada yang dikontrakkan terhadap instrumen tersebut; kemudian dapat ubah menjadi
suku bunga tetap atau suku bunga variable.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 262).

Non-consolidated debt : Ini adalah utang yang sebagian atau seluruhnya dikeluarkan dari program
penjadwalan.
(The world Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 90).

Non-discrimination clause : Di dalam Paris Club agreement, ini sama dengan “the most favored nation clause”.
(The world Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 90).

NORAD : Norwegian Agency for Development cooperation.

83
Nota disposisi : Surat pengantar dokumen dari BI kepada importir yang memuat informasi realisasi
L/C.
(Bank Indonesia, Prosedur Pembukaan Letter of Credit (L/C), Tahun 2000, hal 11).

Notify address : Nama dan alamat importir.


(Bank Indonesia, Prosedur Pembukaan Letter of Credit (L/C), Tahun 2000, hal 11).

NPPLN : Naskah Perjanjian Pinjaman Luar Negeri (lihat difinisi loan agreement).

NPHLN : Naskah Perjanjian Hibah Luar Negeri, adalah naskah perjanjian atau naskah lain yang
disamakan yang memuat kesepakatan mengenai hibah luar negeri antara Pemerintah
(sebagai recipient) dengan Pemberi Hibah Luar Negeri (donor).
(PP No.2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan
Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, Ps.1).

NPPP : Naskah Perjanjian Penerusan Pinjaman, adalah naskah perjanjian untuk penerusan
pinjaman dan/atau hibah luar negeri antara Pemerintah dengan Penerima Penerusan
Pinjaman (PPP).
(PP No.2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan
Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, Ps.1).

NPH : Naskah Perjanjian Hibah, adalah naskah perjanjian penerushibahan pinjaman dan/
atau hibah luar negeri antara Pemerintah dengan Pemerintah Daerah.
(PP No.2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan
Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, Ps.1).

84
Obligasi : Adalah surat pengakuan hutang yang dikeluarkan oleh pemerintah atau perusahaan
atau lembaga-lembaga lain sebagai fihak yang berhutang yang mempunyai nilai
nominal tertentu dan kesanggupan untuk membayar bunga secara periodik atas dasar
persentase tertentu yang tetap.
(Drs. Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yayasan Penerbit
Gajah Mada, 1982, hal 128).

OCR : Ordinary capital resources, yaitu pinjaman ADB yang dananya diperoleh dari pasar
modal dan dipinjamkan kepada negara-negara anggota ADB dengan persyaratan yang
berlaku di pasar.
(Asian Development Bank, Annual Report, Tahun 1998).

ODA : Official Development Assistance, yaitu arus dana kepada negara-negara berkembang
dan kepada lembaga multilateral yang diberikan oleh lembaga-lembaga resmi
termasuk negara atau pemerintah daerah, atau perwakilannya dimana masing-masing
transaksi memenuhi persyaratan : (a) dilaksanakan untuk tujuan meningkatkan
pembangunan ekonomi dan kesejahteraan negara-negara berkembang; (b) bersifat
lunak (concessional) dan memiliki grant element sekurang-kurangnya 35%.
(The Worl Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 90) dan (The
Arrangement on Guidelines for Officially Supported Export Credit – OECD, hal 30).

Grant element digunakan untuk mengukur tingkat kelunakan dari suatu pinjaman, yaitu
merupakan selisih antara face value of the loan (nilai pinjaman) dikurangi present
value of the future debt service payment (kewajiban pembayaran kembali pinjaman
termasuk biaya-biayanya) dibagi dengan face value of the loan.
ODA terdiri dari hibah dan pinjaman yang memiliki maturity yang panjang dengan
mengenakan suku bunga di bawah suku bunga pasar.
(The world Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 90) dan (The
Arrangement on Guidelines for Officially Supported Export Credit – OECD, hal 30).

85
ODA Loans : Pinjaman dengan suatu maturity lebih dari satu tahun yang memenuhi kriteria
sebagaimana definisi ODA, yang diberikan oleh pemerintah atau lembaga-lembaga
resmi dan untuk mana pembayarannya kembali diperlukan dalam mata uang
convertible atau dalam bentuk barang (in kind).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 263).

OECF : Overseas Economic Cooperations Fund, adalah lembaga resmi yang dibentuk
pemerintah Jepang untuk menyalurkan pinjaman lunak kepada negara-negara
berkembang.

OECD : Organization for Economic Cooperation and Development.


OECD didirikan pada tahun 1961 yang merupakan penerus dari Organization for
European Economic Co-operation. Tujuan dari OECD adalah untuk meningkatkan
pertumbuhan ekonomi melalui perluasan perdagangan dunia dan membantu
perluasan ekonomi negara-negara berkembang. Kantor Pusat OECD berkedudukan di
Paris, Perancis.
OECD beranggotakan negara-negara maju, yaitu : Australia, Canada, the Czech
Republic, the European Community (termasuk : Austria, Belgium, Denmark, Finland,
France, Germany, Greece, Ireland, Italy, Luxembourg, the Netherlands, Portugal,
Spain, Sweden, and the United Kingdom), Japan, Korea, New Zealand, Norway,
Switzerland and United States.
Kesepakatan anggota OECD dituangkan dalam The Arrangement on Guidelines for
Officially Supported Export Credit atau sering disebut “Arrangement” atau “OECD
Guidelines”. Arrangement ini merupakan suatu “Gentlemen’s Agreement” dan bukan
OECD Act, yang akan ditinjau secara periodik.
(The Arrangement on Guidelines for Officially Supported Export Credit – OECD).

86
OECD Working Party on Export Credits : Ini adalah suatu forum untuk mendiskusikan isu-isu kredit ekspor dan untuk pertukaran
and Credit Guarantees informasi diantara 28 dari 29 negara anggota OECD (kecuali Iceland yang tidak ambil
bagian).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 263).

Official creditors : Organisasi-organisasi internasional, bank-bank pembangunan regional, dan lembaga-


lembaga antar pemerintah, pemerintah-pemerintah dan lembaga-lembaga yang
ditunjuk (termasuk bank sentral), pinjaman dari badan-badan otonomi, dan pinjaman-
pinjaman langsung dari lembaga-lembaga kredit ekspor resmi.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 90).

Official Development Assistance : Arus dana (flows) kepada negara-negara berkembang dan kepada lembaga-lembaga
multilateral yang diberikan oleh lembaga-lembaga resmi, termasuk negara dan
pemerintah daerah atau oleh lembaga-lembaga pelaksananya, yang masing-masing
transaksinya memenuhi persyaratan sebagai berikut : (a) dilaksanakan dalam rangka
mempromosikan pembangunan ekonomi dan kesejahteraan negara-negara
berkembang sebagai tujuan utamanya, dan (b) bersifat lunak (concessional) dan
memiliki grant element sekurang-kurangnya 35%.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 90) dan (OECD
Arrangement, hal 30).

Official Development Bank : Suatu intermediasi keuangan non-moneter yang diawasi oleh sektor publik. Bank
Pembangunan Resmi ini utamanya menyalurkan pinjaman jangka panjang diluar
kapasita atau keinginan dari lembaga-lembaga keuangan lain.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 263).

87
Official Development Finance (ODF) : Total arus dana resmi kepada negara-negara berkembang di luar (1) kredit ekspor
yang dijamin resmi, (2) dukungan resmi untuk kredit ekspor swasta (baik yang
berkenaan dengan utamanya promosi dagang dari pada orientasi pembangunan),
serta (3) hibah dan pinjaman untuk tujuan-tujuan non-pembangunan. ODF memuat
ODA dan arus dana keuangan pembangunan resmi.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 263).

Official Supported Export Credit : Suatu pinjaman untuk membiayai pembelian barang-barang dari negara kreditor,
dimana kreditor adalah lembaga atau institusi dari pemerintah negara pemberi
pinjaman yang dapat mempengaruhi persyaratan pinjaman. Lihat export credit dan
export credit agency.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 90).

Pinjaman atau kredit untuk membiayai ekspor barang dan jasa untuk mana suatu
lembaga kredit ekspor resmi (official export credit agency atau ECA) di negara kreditor
memberikan garansi, asuransi atau pembiayaan langsung. Elemen pembiayaan –
sebagai lawan dari garansi / elemen asuransi dapat diberikan oleh seorang supplier
(disebut supplier’s credit) atau melalui suatu bank komersial dalam bentuk kredit yang
terkait dengan perdagangan (trade related credit) yang diberikan baik kepada supplier
atau kepada importir (disebut buyer’s credit). Kredit ini dapat juga diberikan langsung
oleh lembaga kredit ekspor dari negara-negara pengekspor, biasanya dalam bentuk
pembiayaan jangka menengah sebagai suatu pelengkap kepada sumber-sumber dana
sektor swasta, dan pada umumnya ditujukan untuk promosi ekspor barang-barang
modal dan dalam skala besar, dan proyek-proyek jangka menengah. Berdasarkan
ketentuan the Arrangement on Guidelines for Officially Supported Export Credits,
officially supported export credit mencakup kredit ekspor dengan jangka waktu 2 tahun
atau lebih, dan untuk membiayai maksimum 85% dari nilai kontrak ekspor.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 263).

88
Offshore Financial Center : Negara atau yuridiksi dengan pusat-pusat keuangan yang terdiri dari institusi-institusi
keuangan yang berhubungan utamanya dengan non-residen dan/atau dalam mata
uang asing mengenai skala proporsi terhadap ukuran perekonomiannya. Non-residen
memiliki atau menguasai institusi-institusi yang memainkan peranan penting di dalam
pusat keuangan. Institusi-institusi di dalam pusat keuangan dapat memperoleh
keuntungan lebih baik dari keuntungan pajak yang tidak tersedia di luar pusat
keuangan.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 263).

Official support fee : Semacam biaya Insurance premium.

OOFs : Other official flows, yaitu istilah untuk memindahkan sumber dana dari donor-donor
pemerintah kepada negara-negara berkembang yang tidak diklasifikasikan sebagai
ODA.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 91).

Organization for Economic Co-operation : OECD memberikan pemerintah negara-negara anggotanya dengan suatu forum
and Development (OECD) diskusi, pengembangan, serta kebijakan ekonomi dan sosial yang sempurna.
Pertukaran-pertukaran informasi tersebut dapat menuju kepada suatu kesepakatan
untuk bertindak di dalam cara-cara yang formal, akan tetapi lazimnya diskusi tersebut
membuat pekerjaan dapat terinformasikan lebih baik dalam pemerintah mengenai
spektrum kebijakan publik dan penjelasan mengenai dampak kebijakan-kebijakan
nasionalnya terhadap masyarakat internasional. Kesempatan untuk mencerminkan
dan pertukaran pandangan dengan negara-negara lain. Tujuan dibentuknya OECD
adalah untuk mempromosikan pertumbuhan, pengerjaan (employment), perdagangan
bebas, dan peningkatan standar hidup baik di negara-negara anggota maupun negara-
negara non-anggota OECD.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 263).

89
Original maturity : Periode waktu dari mana aset keuangan/liability diciptakan untuk final maturity date-
nya.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 264).

Original schedule : Jadwal pembayaran kewajiban pinjaman yang ada sebelum diadakannya negosiasi
kembali pinjaman (debt renegotiation), penjadwalan pinjaman (debt rescheduling) yang
sering memerlukan beberapa persentase dari setiap pembayaran dilakukan menurut
jadwal aslinya.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 91).

Overdraft : Penarikan jumlah yang lebih besar dari saldo rekening.

Own Offices : Kantor-kantor yang berbeda dari entitas yang sama, termasuk kantor pusat, kantor
cabang, dan anak-anak cabang. Kadang-kadang juga disebut kantor-kantor terkait
(related offices).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 264).

Paralel cofinancing : Kreditur utama (ADB, IBRD, dan sebagainya) dan cofinancier-nya membiayai
komponen-komponen yang berbeda.
(The World Bank, Pedoman Penarikan, hal 4).

Par value : Nilai resmi dari mata uang suatu negara yang dinyatakan terhadap emas atau mata
uang lain. Par value dari kebanyakan mata uang dibentuk dalam kesepakatan dengan
IMF.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 91).

90
Paris Club : Ini adalah forum di dalam mana pengurangan utang (debt relief) telah diberikan sejak
tahun 1956 oleh pemerintah-pemerintah anggota DAC-OECD. Keikutsertaan dalam
Paris Club terbuka kepada kreditor resmi yang berminat untuk berpartisipasi. Ketua
Paris Club dan sekretariat kecil disediakan oleh Departemen Perbendaharaan
Perancis (French Treasury), yang juga menyelenggarakan pertemuan yang bertempat
di Paris. Paris Club tidak memiliki keanggotaan tetap dan pertemuan-pertemuannya
terbuka kepada semua kreditor resmi yang menerima praktek-praktek dan prosedur-
prosedur Paris Club. Kreditor-kreditor utamanya adalah dari negara-negara anggota
OECD, tetapi kreditor-kreditor lain ikut menghadiri pertemuan terutama yang memiliki
relevansi dengan negara debitur. Rusia menjadi salah satu anggota pada bulan
September 1997.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 90 dan IMF, External
Debt Statistics, Tahun 2003, hal 264).

Payee : Penerima pembayaran.

Payment certificate : (lihat BAP).

Percent of payments consolidated : Persentase dari masing-masing pembayaran yang dimasukkan dalam periode
penjadwalan pinjaman dari suatu rescheduling agreement yang akan dijadwalkan.
Biasanya beberapa persen dijadwalkan, sementara sisanya dilakukan penghapusan
(written off) atau dibayar menurut persyaratan pembayaran yang asli. Jumlah yang
dijadwalkan membentuk jumlah yang di-disbursed atau outstanding dari suatu
pinjaman baru.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 90).

91
Percentage cover : Proporsi dari suatu kerugian yang diderita oleh eksportir pada saat mana lembaga
kredit ekspor akan membayar tuntutan (claim).
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 91).

PCR : Project Completion Report, yaitu berita acara penyelesaian proyek yang dibiayai dari
pinjaman/hibah ADB.

Performance bond : Jaminan pelaksanaan.


(Asian Development Bank, Annual Report, Tahun 1998).

Peta kapasitas fiskal : Adalah gambaran kemampuan fiskal daerah yang dicerminkan melalui penerimaan
umum Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (tidak termasuk Dana Alokasi
Khusus, Dana Darurat, dana pinjaman lama, dan penerimaan lain yang
penggunaannya dibatasi untuk membiayai pengeluaran tertentu) dikurangi belanja
pegawai.
(PP No.2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan
Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, Ps.1).

PIL : Project Implementing Letter, yaitu surat persetujuan yang dikeluarkan oleh Pemberi
Pinjaman/Hibah Luar Negeri (dalam hal ini USAID) sebagai pertanda penarikan dapat
dilaksanakan.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 18).

Pinjaman Luar Negeri : Adalah setiap penerimaan negara baik dalam bentuk devisa dan/atau devisa yang
dirupiahkan, rupiah, maupun dalam bentuk barang dan/atau jasa yang diperoleh dari
pemberi pinjaman luar negeri yang harus dibayar kembali dengan persyaratan
tertentu.
(PP No.2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan
Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, Ps.1).

92
Pinjaman Bilateral : Adalah pinjaman luar negeri yang berasal dari pemerintah suatu negara melalui suatu
lembaga keuangan dan/atau lembaga non keuangan yang ditunjuk oleh pemerintah
negara yang bersangkutan untuk melaksanakan pemberian pinjaman.
(PP No.2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan
Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, Ps.1).

Pinjaman Multilateral : Adalah pinjaman luar negeri yang berasal dari lembaga multilateral seperti Bank Dunia
(IBRD dan IDA loan), ADB (OCR dan ADF loan), dan IDB (loan financiang, istisna’a,
dll).

Pinjaman lunak : Adalah pinjaman yang masuk dalam kategori Official Development Assistance (ODA)
loan atau Concessional Loan, yang berasal dari suatu negara atau lembaga
multilateral yang ditujukan untuk pembangunan ekonomi atau untuk peningkatan
kesejahteraan sosial bagi negara penerima dan memiliki komponen hibah (grant
element) sekurang-kurangnya 35%.
(PP No.2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan
Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, Ps.1).

Pinjaman komersial : Adalah pinjaman luar negeri pemerintah yang diperoleh dengan persyaratan yang
berlaku di pasar dan tanpa adanya penjaminan dari lembaga penjamin kredit ekspor.
(PP No.2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan
Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, Ps.1).

Pinjaman campuran : (lihat mixed credit).

Pinjaman program : Adalah pinjaman luar negeri dalam valuta asing yang dapat dirupiahkan dan
digunakan untuk pembiayaan APBN.
(PP No.2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan
Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, Ps.1).

93
Pinjaman proyek : Adalah pinjaman luar negeri yang digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan
tertentu.
(PP No.2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan
Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, Ps.1).

PISA : Purchase and Instalment Sales Arrangement, adalah pinjaman yang dilakukan untuk
impor barang di mana pihak perusahaan leasing menyediakan dana pembiayaan akan
tetapi hak pemilikan barang tetap berada pada pembeli sampai angsuran selesai.
Jangka waktu pembayaran angsuran sama atau lebih panjang dari kredit ekspor.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 18).

PIU : Project Implementing Unit.


(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 18).

PL 480 : Public Law 480, yaitu bantuan dalam bentuk penyaluran surplus hasil pertanian
Pemerintah Amerika Serikat kepada negara-negara yang sedang berkembang, yang
terdiri dari :
Title I berupa penjualan untuk memperoleh mata uang asing.
Title II berupa pengiriman hasil-hasil pertanian ke negara lain untuk kepentingan
pembangunan.
Title III menyangkut barter dan pemberian secara Cuma-Cuma hasil pertanian kepada
organisasi-organisasi yang bergerak dalam mengatasi bencana kelaparan di
luar negeri.
Title IV menyangkut perjanjian dengan pemerintah dan badan-badan swasta dalam
rangka penjualan dan pengiriman surplus hasil pertanian Amerika Serikat
untuk periode sampai dengan sepuluh tahun.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 18).

94
Politikal risk : Risiko tidak terbayar atas suatu kontrak ekspor atau proyek yang dikarenakan suatu
tindakan yang diambil oleh pemerintah importir. Tindakah semacam itu dapat meliputi
intervensi untuk mencegah transfer pembayaran, pembatalan suatu lisensi, atau
kejadian-kejadian seperti perang, pemogokan sipil, revolusi, dan kekacauan yang
menghalangi eksportir melaksanakan kewajibannya berdasarkan supply contract atau
pembeli untuk melakukan pembayaran. Kadang-kadang bencana fisik seperti topan,
banjir, dan gempa bumi yang datang secara tiba-tiba harus dihadapi kedepan.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 264).

Poverty Reduction and Growth Facility : Suatu fasilitas IMF yang dikenal sampai bulan Nopember 1999 sebagai Enhanced
(PRGF) Structural Adjustment Facility (ESAF). PRGF tersedia bagi negara-negara yang
menghadapi masalah-masalah neraca pembayaran yang terproteksi dan memenuhi
syarat untuk melakukan pinjaman berdasarkan persyaratan lunak (concessional) dari
IDA. Program bantuan PRGF yang konsisten dengan strategi yang dilaksanakan oleh
negara peminjam di dalam suatu Poverty Reduction Strategy Paper (PRSP). PRSP
adalah suatu strategi yang menyeluruh dan bersifat nasional yang disiapkan oleh
negara pengutang dan di-endorse dalam wilayah tanggung jawab yang bersangkutan
oleh Dewan Direktur Eksekutif IMF dan Bank Dunia. Dana disediakan dengan suku
bunga per tahun sebesar 0,5% yang dapat dibayar kembali selama 10 tahun termasuk
masa tenggang selama 5,5 tahun. (lihat Structural Adjustment Facility).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 264).

Power of Attorney : Surat kuasa pelimpahan wewenang.


(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 19).

95
PHLN : Pemberi Hibah Luar Negeri, adalah pemerintah suatu negara asing, lembaga
multilateral, lembaga keuangan dan lembaga non keuangan asing, serta lembaga
keuangan non asing yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah
negara Republik Indonesia, yang memberikan hibah kepada Pemerintah.
(PP No.2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan
Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, Ps.1).

PPAR : Project Performance Audit Report, yaitu laporan yang menyajikan penilaian dari
efektifitas perkembangan jangka panjang dari suatu proyek.
(Asian Development Bank, Annual Report, Tahun1998).

PPLN : Pemberi Pinjaman Luar Negeri, adalah pemerintah suatu negara asing, lembaga
multilateral, lembaga keuangan dan lembaga non keuangan asing, serta lembaga
keuangan non-asing, yang berdomisili dan melakukan kegiatan usaha di luar wilayah
negara Republik Indonesia, yang memberikan pinjaman kepada pemerintah.
(PP No.2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan
Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, Ps.1).

PPP : Penerima Penerusan Pinjaman, adalah Pemerintah Daerah atau BUMN.


(PP No.2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan
Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, Ps.1).

Prefinancing : Pembiayaan Pendahuluan. Sebelum pemberi pinjaman membiayai kegiatan yang telah
disepakati, negara peminjam terlebih dahulu membiayai sendiri suatu kegiatan
pembangunan, untuk kemudian meminta penggantian (reimbursement) kepada
pemberi pinjaman.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 19).

96
Premium : Dalam konteks kredit ekspor, adalah jumlah yang dibayar (biasanya didepan) oleh
sesuatu pihak kepada lembaga kredit ekspor untuk fasilitas yang diberikannya.
Jaminan (cover) tidak akan diberikan secara penuh sampai premi tersebut telah
dibayar. Premi biasanya dihitung berdasarkan exposure, panjangnya kredit, dan
tingkat risiko transaksi dengan negara pengimpor. Pendapatan premi merupakan
suatu sumber yang penting dari penerimaan lembaga kredit ekspor, hal ini
dimaksudkan untuk menutup risiko tidak terbayar dari kredit berkenaan.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 264).

Prepayment : Pembayaran kembali sebagian atau seluruh pinjaman yang dilakukan lebih cepat dari
jadwal pembayaran yang disepakati di dalam perjanjian pinjaman.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 91).

Present Value (PV) : PV adalah penjumlahan diskonto dari semua future debt service pada tingkat suku
bunga tertentu. Jika tingkat bunga yang digunakan adalah tingkat bunga sesuai
dengan tingkat bunga perjanjian pinjaman, berdasarkan konstruksinya, PV sama
dengan nilai nominal, sedangkan jika tingkat bunga adalah tingkat bunga pasar, maka
PV sama dengan nilai pasar dari pinjaman tersebut.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 264).

Present Value of Debt-to-Exports Ratio : PV dari pinjaman sebagai suatu persentase dari ekspor (biasanya barang dan jasa
(PV/X) atau diberi simbol X). dalam konteks Paris Club dan HIPC Initiative, kadang-kadang
PV digambarkan secara keliru sebagai Net Present Value (NPV). Di dalam konteks
NPV/X ini memiliki pengertian yang sama dengan PV/X.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 264).

97
Previously rescheduled debt ; Utang yang telah dijadwalkan pada kesempatan sebelumnya. Tipe pinjaman ini
umumnya dikeluarkan dari program penjadwalan berikutnya baik oleh Paris Club
maupun London Club sampai tahun 1983. Tetapi sejak itu, pinjaman yang telah
dijadwalkan sebelumnya telah dijadwalkan lagi bagi lebih dari 20 negara yang
menghadapi kesulitan pembayaran yang akut.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 91).

Principal : Hutang pokok.

Principal outstanding : Jumlah pinjaman yang telah ditarik tetapi belum dibayar kembali.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 91).

Principal repayment : Pembayaran yang dilakukan terhadap jumlah penarikan dan outstanding pinjaman. Hal
ini merupakan pembayaran kembali dari jumlah pinjaman yang telah ditarik sebagai
lawan dari kewajiban pembayaran (service payment).
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 92).

Principal repayment schedule : Arus pembayaran kembali cicilan pokok pinjaman berdasarkan waktu jatuh tempo dan
jumlah cicilan pokok.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 92).

Privat creditors : Pemegang obligasi (obligasi yang diterbitkan secara umum atau penempatan oleh
swasta), bank-bank swasta dan institusi keuangan swasta lainnya, kredit dari pabrikan,
eksportir, dan pemasok barang lainnya.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 92).

Private nonguaranteed debt : Kewajiban eksternal dari pengutang swasta yang tidak dijamin pembayarannya oleh
entitas publik.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 92).

98
Procurement : Pengadaan barang/jasa

Program loan : Adalah pinjaman yang diberikan untuk mendukung upaya negara-negara anggota
sedang berkembang (Developing Member Countries atau DMCs) untuk meningkatkan
kebijakan, kelembagaan, dan lingkungan investasi dari sektor pembangunan. Ini
dimaksudkan untuk membantu memenuhi biaya jangka pendek yang memerlukan
penyesuaian kebijakan.
(ADB, Annual Report, Tahun 1998).

Project loan : Loan yang diberikan untuk membiayai proyek tertentu.


(ADB, Annual Report, Tahun 1998).

Progress report : Berita Acara kemajuan pekerjaan, atau sering disebut monthly certificate atau works
certificate.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 19).

Pro-rata (pro rate, in proportion) : Pelaksanaan pembayaran setiap termin kontrak secara bersama-sama antara porsi
lender dengan GOI. Tidak diperkenankan pembebanan terhadap porsi loan terlebih
dahulu, kemudian porsi GOI pada termin berikutnya.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 19).

Project appraisal : Penilaian mendalam yang dilakukan oleh calon pemberi pinjaman mengenai semua
aspek proyek baik aspek teknis, kelembagaan, ekonomi, dan financial, serta
meletakkan dasar bagi pelaksanaan dan evaluasi proyek apabila telah selesai.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 19).

99
Project cycle : Istilah baku yang digunakan oleh Bank Dunia yang menyangkut siklus proyek, yaitu
meliputi kegiatan identification, preparation, project appraisal, negotiation, dan
implementation.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 19).

Promissory note : Suatu janji tertulis untuk membayar kembali suatu pinjaman (baik dengan atau tanpa
bunga). Promissory note menyebutkan persyaratan pembayaran kembali cicilan pokok
dan bunga pinjaman, dan dapat termasuk jumlah cicilan pokok, tingkat bunga,
perhitungan bunga yang jatuh tempo dan tanggal berakhirnya pinjaman (maturity).
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 92).

Protocol : Naskah Perjanjian Payung yang mendahului Pinjaman Luar Negeri untuk pinjaman
yang dilakukan dengan Pemerintah Perancis.

Provisi : Biaya yang dikeluarkan dalam pelaksanaan pembukaan/perubahan L/C yang besarnya
0,5% dari nilai L/C.
(Bank Indonesia, Prosedur Pembukaan Letter of Credit (L/C), Tahun 2000, hal 11).

Provisioning : Dana yang disisihkan di dalam neraca entitas untuk potensi kerugian yang muncul dari
klaim keuangan yang tidak dapat dipenuhi oleh debitur, dan/atau dari klaim pada
entitas yang muncul dari perlindungan asuransi dan/atau penjaminan yang diberikan.
Di banyak neraca lembaga kredit ekspor, provisi di bagi kedalam provisi umum dan
provisi khusus. Provisi umum dapat diterapkan kepada semua usaha, sedangkan
provisi khusus berdasarkan masalah demi masalah. Bank membuat provisi.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 264).

100
Public debt : Kewajiban eksternal dari suatu pengutang publik, termasuk pemerintah, lembaga yang
ditunjuk pemerintah, dan badan publik yang otonom.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 92).

Publicly guaranteed debt : Kewajiban eksternal dari pengutang swasta yang dijamin pembayarannya oleh entitas
publik.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 92).

Pull-back clause : Suatu klausul yang menyatakan di dalam agreed minute “null and void” (batal dan
tidak berlaku) jika tindakan-tindakan tertenu tidak dilaksanakan sebelum tanggal
tertentu. Klausul ini biasanya merujuk pada penandatangan bilateral agreements yang
dilaksanakan sebelum penjadwalan Paris Club dan untuk pembayaran jumlah
pinjaman yang tidak dijadwalkan.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 92).

Quantitative (or Cover) Limits : Suatu plafon jumlah asuransi atau kredit yang akan diberikan oleh suatu lembaga
kredit ekspor berdasarkan keadaan tertentu. Batasan-batasan (limits) dapat diterapkan
kepada pembeli perorangan atau terhadap exposure negara pembeli atau terhadap
besarnya kontrak maksimum.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 266).

Receipt : Kuitansi.

Recoveries : Pembayaran kembali yang dilakukan kepada suatu lembaga kredit ekspor oleh negara
pengutang setelah lembaga tersebut membayar klaim yang dilakukan oleh eksportir
atau bank.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 266).

101
Refinance : Pemberian pinjaman/kredit baru, yang digunakan untuk membayar pinjaman yang
jatuh tempo dari pinjaman/kredit yang ada sebelumnya.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 92).

Regional development banks : Organisasi multilateral yang didirikan untuk memberikan dan mengadministrasikan
pinjaman kepada negara-negara anggota, normalnya dengan persyaratan lunak.
Keanggotaan terbatas pada suatu daerah geografi.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 92).

Reimbursement : Penggantian pembayaran oleh lender.


(Bank Indonesia, Prosedur Pembukaan Letter of Credit (L/C), Tahun 2000, hal 11).

Reinsurance by Export Credit Agencies : Lembaga kredit ekspor dapat mengasuransikan kembali jumlah asli yang
diasuransikan oleh suatu asuransi sektor swasta atau bank komersial (beberapa
lembaga resmi yang besar juga memberikan reasuransi bagi lembaga-lembaga resmi
yang lebih kecil). Sebagai contoh, suatu asuransi swasta dapat memelihara risiko
komersial dari sautu pinjaman terhadap nilai bukunya, akan tetapi mengasuransikan
kembali terhadap risiko politiknya tertentu. Demikian juga, beberapa lembaga kredit
ekspor dapat menerima re-asuransi dari pemerintahnya atau membelinya di pasar
reasuransi swasta.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 266).

Rekening khusus ; Rekening pemerintah yang dibuka di Bank Indonesia atau bank pemerintah lainnya
untuk menampung penarikan pinjaman/hibah dari lender/donor yang digunakan untuk
membiayai kegiatan tertentu. Rekening khusus diisi dengan dana awal (initial deposit)
yang besarnya biasanya ditentukan berdasarkan kebutuhan pembiayaan kegiatan
untuk periode waktu tertentu, misalnya 4-6 bulan. Pengisian kembali rekening khusus
yang telah terpakai dilakukan dengan pengajuan pengisian kembali (replenishment)
kepada lender/donor.

102
Rekening Obligo : Rekening yang ditatausahakan di Bank Indonesia yang bersumber dari dokumen
anggaran (DIPA) untuk pembiayaan L/C proyek pemerintah.
(Bank Indonesia, Prosedur Pembukaan Letter of Credit (L/C), Tahun 2000, hal 11).

Remaining (Residual) Maturity : Periode waktu sampai pembayaran utang jatuh tempo. Dalam IMF Guide,
direkomendasikan bahwa maturity jangka pendek yang tersisa dari outstanding
pinjaman luar negeri dihitung dengan menambahkan nilai outstanding pinjaman jangka
pendek (maturity asli) terhadap nilai outstanding pinjaman luar negeri jangka panjang
(maturity asli) yang jatuh tempo untuk dibayar dalam satu tahun atau kurang.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 266).

Renegotiate (or reorganize) : Suatu istilah payung untuk melakukan perubahan di dalam kontrak pinjaman yang
disepakati oleh kreditur dan debitur.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 92).

Repayment period : Periode waktu selama mana kewajiban utang akan dibayar kembali.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 266).

Rephase : Suatu revisi dalam persyaratan pembayaran kembali pinjaman untuk memperpanjang
maturity date, dimana kreditor dan pengutang mengembangkan suatu revisi jadwal
pembayaran kembali cicilan pokok dan bunga pinjaman sedangkan identitas kreditor
dan pengutang tetap sama.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 92).

Replenishment : Pengisian kembali rekening khusus dengan cara mengajukan bukti-bukti pembayaran
yang telah dilaksanakan kepada pemberi pinjaman.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 20).

103
Reporting Banks : Dalam terminologi BIS, adalah semua institusi-institusi yang menyelenggarakan
deposito (ditambah beberapa institusi keuangan yang tidak menyelenggarakan
deposito) yang menyampaikan data untuk dimasukkan di dalam BIS International
Banking Statistics.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 266).

Repudiation of Debt : Suatu penolakan secara unilateral atas suatu kewajiban instrumen utang oleh seorang
debitur.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 266).

Reschedule : Suatu skema negosiasi kembali pinjaman dimana beberapa persen pembayaran
kewajiban pinjaman yang jatuh tempo selama periode tertentu (periode penjadwalan),
kemungkinan termasuk jumlah tunggakan pada mulainya periode, akan menjadi
subyek untuk mengikuti persyaratan pembayaran yang baru. Secara efektif, jumlah
pinjaman yang termasuk membentuk jumlah outstanding pinjaman baru dengan
persyaratan yang ditentukan pada saat penjadwalan pinjaman. Jumlah pinjaman yang
dijadwalkan dapat termasuk baik cicilan pokok dan bunga yang dikapitalisasi.
Penjadwalan utang adalah salah satunya dimaksudkan untuk memberikan kepada
pengutang suatu periode pengurangan kewajiban pembayaran, sebagai alat untuk
memberikan waktu pemulihan ekonomi.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 92).

Rescheduling agreement : Suatu kesepakatan antara satu kreditor atau kelompok kreditor untuk menjadwalkan
pinjaman. Dalam kesepakatan ini dapat juga memasukkan strategi pengurangan utang
(debt relief) seperti write off atau swaps. Lihat Paris Club dan London Club.
(The World Bank, External Debt Management, hal 92).

104
Retention money : Sisa tagihan yang pencairannya dapat dilaksanakan apabila masa pemeliharaan telah
selesai.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 20).

Review mission : Misi yang ditugaskan oleh pemberi pinjaman untuk mengkaji pelaksanaan proyek yang
dibiayai dari pinjaman/hibah dan memberikan saran-saran dalam rangka kelancaran
pelaksanaan proyek termasuk pelaksanaan loan covenant.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 20).

Revolving credits : Suatu perjanjian pinjaman yang melakukan jumlah pembayaran kembali pinjaman
yang tersedia untuk ditarik kembali berdasarkan kehendak/diskresi peminjam.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 93).

Retroactive financing : Pembiayaan atas pengeluaran eligible yang dilaksanakan sebelum naskah perjanjian
pinjaman ditandatangani.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 20).

Pembiayaan pengeluaran-pengeluaran proyek yang terjadi dan dibayarkan oleh


peminjam sebelum loan agreement efektif.
ADB, Loan Disbursement Handbook, January 2001, hal 9).

105
Right Accumulation Program : Suatu program bantuan IMF yang didirikan tahun 1990 dimana suatu negara anggota
dengan kewajiban-kewajibannya yang jatuh tempo kepada IMF telah lama terlampaui
sementara masih ada tunggakan-tunggakan, dapat mengakumulasikan hak-haknya
(“rights”) terhadap suatu pembayaran yang akan datang (future disbursement) dari IMF
berdasarkan suatu performance yang mendukung di bawah suatu program
penyesuaian yang dimonitor oleh IMF. Negara-negara yang mengalami tunggakan
kepada IMF setelah akhir tahun 1989 tidak memenuhi syarat untuk memperoleh
bantuan di bawah program ini. Rights Accumulation Programs melekat kepada standar
kebijakan ekonomi makro dan struktural berkaitan dengan program-program yang
didukung oleh Extended Fund Facility (EFF) dan Poverty Reduction and Growth
Facility (PRGF), serta performance-nya dimonitor secara kuartalan.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 266).

Roll over : Pemberian pinjaman/kredit yang bersifat rutin dan atas pengembalian dana yang
dibayarkan kembali tersebut dipinjamkan kembali kepada peminjaman yang sama
untuk tujuan-tujuan yang serupa.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 93).

RPJM : Rencana Pembangunan Jangka Menengah, yaitu dokumen perencanaan


pembangunan nasional untuk periode 5 (lima) tahun.
(PP No.2 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan
Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri, Ps.1).

SAF : Sterling Acdeptance Facility, yaitu semacam penerbitan surat hutang yang merupakan
pinjaman dari suatu lembaga keuangan di luar negeri yang dapat dipergunakan untuk
pembiayaan pembangunan apa saja.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 20).

106
SDC : Swiss Development Corporation.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 20).

SDR : Lihat special drawing right.

Secondary market : Pasar melalui mana kreditor menjual kepemilikan pinjamannya. Pinjaman normalnya di
jual berdasarkan discount, yang tingkatnya ditentukan berdasarkan credit worhiness
dari pengutang.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 93).

Sector classification : Di dalam SNA dan BPM5 tahun 1993, sektor-sektor institusional dibentuk dengan cara
pengelompokan unit-unit institusional yang sama menurut tujuan-tujuan dan fungsi-
fungsi ekonominya.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 266).

Sector program loan : (lihat SPL).

Sector loan : Adalah pinjaman yang diberikan untuk membangun sektor ataru subsektor tertentu;
membiayai sejumlah besar sub proyek di dalam sektor atau sub sektor.
(Asian Development Bank, Annual Report, 1998).

Service charges : Semua biaya yang harus dibayar sebagai harga dari pinjaman, seperti : bunga,
commitment fees, management fees, dll.
(The World Bank, External Debt Management, hal 93).

Service payment : sejumlah uang yang sebenarnya harus dibayarkan oleh peminjam untuk membayar
kembali pinjamannya.
(The World Bank, External Debt Management, hal 93).

107
Settlement date : Tanggal dimana pengutang (debtor) diwajibkan untuk menyelesaikan/melunasi
tunggakan kewajiban pembayarannya yang tidak termasuk dalam perjanjian
penjadwalan utang (rescheduling agreement). Dalam hal Paris Club, settlement date
biasanya 3 bulan setelah penandatanganan agreed minute.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 93).

SFD : Saudi Fund for Development.


(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 20).

Short-Term Commitments or Credits : Di dalam konteks kredit ekspor, adalah komitmen jangka pendek yang memberikan
jangka waktu pembayaran kembali dalam periode yang pendek, biasanya 6 bulan
(meskipun beberapa lembaga kredit ekspor menetapkan kredit jangka pendek sebagai
pinjaman yang memiliki persyaratan pembayaran kembali sampai dengan 1 atau 2
tahun). Usaha jangka pendek menunjukkan bagian terbesar dari kebanyakan lembaga
kredit ekspor dan lazimnya termasuk transaksi-transaksi bahan mentah, komoditi, dan
barang-barang konsumsi.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 266).

Short-term external debt : Utang yang memiliki original maturity satu tahun atau kurang.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 93).

Signing date : Tanggal penandatanganan loan agreement antara lender dengan borrower.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 20).

SKP : Surat Kuasa Pembebanan yang diterbitkan oleh Departemen Keuangan (KPPN
Khusus Jakarta VI) untuk pelaksanaan in-out BUN atas pembiayaan proyek yang
diperoleh dari pinjaman luar negeri.
(Bank Indonesia, Prosedur Pembukaan Letter of Credit (L/C), Tahun 2000, hal 11).

108
SLA : Subsidiary Loan Agreement, yaitu naskah perjanjian untuk penerusan pinjaman dan/
atau hibah luar negeri antara Pemerintah dengan Penerima Penerusan Pinjaman
(Pemda atau BUMN).
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 20).

Sovereign risk : Merupakan perluasan dari konsep country risk dimana risiko yang timbul tidak hanya
berasal dari negara penerima pinjaman tetapi dapat pula dari negara ketiga yang
mempunyai hubungan usaha dengan negara penerima pinjaman.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 20).

Special account : Rekening khusus yang dibuka oleh Menteri Keuangan di Bank Indonesia atau bank
pemerintah lainnya guna menampung dana pinjaman/hibah dari pemberi
pinjaman/hibah luar negeri. Pengisian rekening khusus ini diawali dengan penarikan
uang muka (initial deposit, advance), kemudian untuk pengisian kembali
(replenishment) berikutnya peminjam mengajukan permintaan pengisian dana kepada
lender/donor dengan melampirkan bukti-bukti pembayaran yang dipersyaratkan oleh
lender/donor. Semua tagihan dari kontraktor, supplier, dan lain-lain yang merupakan
porsi pinjaman dibebankan ke rekening ini.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 20).

109
Special Drawing Rights (SDRs) : Suatu bentuk aset keuangan internasional yang diciptakan oleh IMF pada tahun 1970
dan dikelola oleh IMF. SDRs didisain menjadi fasilitas pembayaran internasional yang
akan melengkapi emas dan dollar di dalam penyelesaian neraca pembayaran. SDRs
dapat dipertukarkan melalui IMF untuk mata uang nasional, atau dipegang oleh negara
sebagai cadangan devisa (reserve). SDRs hanya diperdagangkan antara bank-bank
sentral, dan digunakan dalam transaksi komersial. SDRs juga digunakan sebagai unit
akuntasi internasional, ditentukan terhadap 5 mata uang nasional yang paling penting
dalam perdagangan internasional.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 93).

SPL : Sector Program Loan, yaitu pinjaman program yang dananya digunakan untuk
membiayai proyek-proyek yang ada dalam sektor yang sudah ditentukan. Dana valas
dari pinjaman ini ditampung di rekening rupiah pemerintah yang penarikannya
dilakukan dengan penerbitan SPM. SPL ini umumnya diberikan oleh Pemerintah
Jepang melalui OECF.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 20).

Spread/margin : Adalah persentase tertentu di atas tingkat bunga dasar (base rate) yang telah
ditentukan, misalnya LIBOR, SIBOR, EURIBOR yang digunakan untuk menetapkan
tingkat bunga suatu pinjaman.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 93).

110
Stand-By Arrangement : Suatu fasilitas pinjaman IMF yang dibentuk tahun 1952 melalui mana suatu negara
anggota dapat menggunakan pembiayaan IMF sampai dangan jumlah yang ditentukan
untuk mengatasi kesulitan neraca pembayaran jangka pendek atau bersifat berputar.
Cicilan pokok lazimnya dipecah berdasarkan kuartalan, dengan persyaratan pencairan
dananya tergantung pada kriteria performance yang dapat dipenuhi oleh anggota,
seperti target moneter dan anggaran. Kriteria-kriteria ini mengizinkan baik anggota
maupun IMF untuk menilai kemajauan-kemajuan yang dicapai oleh anggota dalam
pelaksanaan kebijakan dan dapat menjadi tanda (signal) perlunya melakukan koreksi
kebijakan lebih lanjut. Stand-by arrangement biasanya meliputi periode 1 s/d 2 tahun
(meskipun dapat diperpanjang s/d 3 tahun). Pembayaran kembali pinjaman selama
periode 3 ¼ s/d 5 tahun. Periode pembayaran kembali yang diharapkan lebih pendek
menjadi 2 ¼ s/d 4 tahun jika posisi pinjaman luar negeri negara bersangkutan
mengizinkannya untuk melakukan pembayaran lebih cepat.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 267).

Stand-By Credit : Suatu komitmen untuk meminjamkan sampai jumlah tertentu dan untuk suatu periode
tertentu, digunakan hanya untuk suatu cadangan (contingency) tertentu.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 267).

Standstill : Merupakan suatu kesepakatan antara negara pengutang dengan para kreditor bank
komersial bahwa pembayaran kembali cicilan pokok utang jangka menengah dan
jangka panjang akan ditangguhkan dan bahwa kewajiban-kewajiban jangka pendek
akan di rolled over, berdasarkan kesepakatan penjadwalan utang. Hal ini ditujukan
agar debitur dapat terus memperoleh akses terhadap pendanaan perdagangan
minimum sementara negosiasi sedang berlangsung dan untuk mencegah beberapa
bank secara tiba-tiba menarik fasilitasnya untuk dipergunakan membiayai yang
lainnya.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 93).

111
Statement of account : Rekening koran.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 21).

Statement of expenditures (SOE) : Tabel ringkas yang disampaikan oleh peminjam kepada lender yang memuat
pengeluaran-pengeluaran yang telah dilaksanakan. Cara ini ditempuh mengingat
banyaknya dokumen-dokumen yang harus disampaikan ke lender sehingga tidak
praktis untuk diajukan seluruhnya.
Untuk kontrak-kontrak yang nilainya relatif kecil, sebagian lender (IBRD dan ADB)
memperbolehkan reimbursement atau replenishment rekening khusus atas dasar
SOE.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 21).

Staff appraisal report (SAR) : Saat ini disebut Project Appraisal Document (PAD), yaitu dokumen yang dikeluarkan
oleh Bank Dunia yang memuat laporan hasil appraisal yang dilakukan oleh appraisal
mission Bank Dunia, yang antara lain memuat :
a. latar belakang, tujuan, komponen-komponen, rencana kegiatan, dan target proyek.
b. Perhitungan biaya dan pendanaan proyek, dan
c. Organisasi dan menejemen proyek, dll.
Dokumen ini digunakan sebagai dasar untuk negosiasi loan/grant agreement dan
sebagai acuan dalam pelaksanaan proyek. Dengan demikian, jika ada perubahan
kegiatan dan biaya harus dibicarakan bersama.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 21).

112
Stock : Status keuangan dari pinjaman. Contorh : disbursed and outstanding debt, yaitu
jumlah penarikan yang belum dibayar kembali; undisbursed balance, yaitu jumlah
komitmen pinjaman yang masih tersedia untuk ditarik; arrears yaitu jumlah pinjaman
yang telah jatuh tempo tetapi belum dibayar.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 93).

Stock Figures : Nilai aset-aset keuangan dan liability yang outstanding pada titik waktu tertentu.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 267).

Stock-Debt Operation : Dalam konteks Paris Club, adalah restrukturisasi outstanding stok pinjaman yang
memenuhi syarat (eligible). Operasional restrukrurisasi ini diberikan kepada Mesir dan
Polandia pada tahun 1991 dan sebagian kepada Rusia dan Peru pada tahun 1996
serta diimplementasikan bagi negara-negara berpendapatan rendah berdasarkan
Naples, Lyon, dan Cologne terms (lihat concessional restructuring), dengan ketentuan
bahwa semua persyaratan-persyaratan tertentu telah terpenuhi; negara pengutang
telah mengimplementasikan skema perjanjian penjadwalan ini sebelumnya untuk
sekurang-kurangnya 3 tahun dan memiliki suatu pengaturan yang layak dengan IMF.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 267).
Stress Test : Suatu skenario “apa yang terjadi jika” (“what if”) yang menerima dunia ini sebagai
sesuatu yang tetap (given) tetapi dengan mengasumsikan bahwa apabila terjadi suatu
perubahan di dalam satu atau lebih variabel agar supaya dapat melihat apa
dampaknya terhadap berbagai indikator. Sebagai contoh, untuk suatu perekonomian,
dampaknya pada pertumbuhan, inflasi, dan utang luar negeri atas terjadinya
perubahan yang besar dalam harga minyak yang dapat dipertimbangkan. Stress test
terutama bermanfaat untuk lembaga-lembaga keuangan; sebagai contoh, suatu entitas
individu mungkin akan mempertimbangkan dampaknya pada nilai bersih (net worth)
dari suatu pergerakan yang tajam di dalam harga pasar keuangan, agar supaya dapat
membantu menentukan berapa tingkat modal yang layak untuk
dipertahankan/dipegang.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 267).

113
Structural Adjustment Facility SAF)/ : SAF didirikan oleh IMF pada tahun 1986 dan saat ini tidak lagi operasional.
Enhanced Structural Adjustment Facility Sedangkan ESAF didirikan tahun 1987 oleh IMF dan dijadikan sebagai suatu fasilitas
(ESAF) yang permanen pada tahun 1996 dari pada hanya sekedar bersifat sementara. ESAF
berganti nama menjadi Poverty Reduction and Growth Facility di tahun 1999. (lihat
Poverty Reduction and Growth Facility).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 268).

Subordination Strategy : Kebijakan negara-negara kreditor Paris Club, dimana pinjaman-pinjaman yang
diberikan setelah cutoff date bukan merupakan subyek untuk dijadwalkan; oleh
karenanya, pre-cutoff date loans sebenarnya merupakan subordinasi terhadap post-
cutoff loans (lihat cutoff date).
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 268).

Summary sheet : Daftar atau rincian pembayaran yang diajukan kepada lender dalam pengajuan
replenishment.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 21).

Supplier’s Credit : Kredit ekspor yang dananya disediakan oleh Bank kepada supplier dan selanjutnya
supplier tersebut meminjamkan kepada negara pengimpor (penerima pinjaman) dalam
bentuk barang/jasa.
(Zulkarnain Djamin, Pinjaman Luar Negeri, hal 82).

Suatu pinjaman yang diberikan oleh seorang eksportir untuk membiayai pembelian
barang-barang atau kontrak jasa dari eksportir. Lihat juga export credit .
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 93).

Suatu pengaturan pendanaan dimana seorang eksportir memberikan kredit kepada


pembeli.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 268).

114
Surety bond : Surat jaminan yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan non bank (pada umumnya
perusahaan asuransi yang ditunjuk pemerintah) untuk digunakan sebagai jaminan
tender dan pelaksanaan pekerjaan.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 21).

Swap : Penukaran pinjaman atau kewajiban pembayaran atas pinjaman. Contoh : untuk
pinjaman yang memiliki persyaratan yang berbeda (currency swap atau interest rate
swap), beberapa bentuk penyetaan modal di suatu perusahaan (debt equity swap),
atau penyediaan ekuivalen dana tertentu yang ditujukan untuk memelihara lingkungan
(debt for nature swap).
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 93).

Syndicated loan : Pinjaman yang diatur/disediakan bersama-sama oleh sindikasi beberapa bank/
lembaga keuangan.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 21).

TASF : Technical Assistance Special Fund, adalah sarana dasar untuk memberikan hibah
bantuan teknis dari sumber bank sendiri.
(Asian Development Bank, Annual Report, Tahun 1998).

Technical cooperation grants : Terdapat dua tipe dasar kerjasama tehnik yang ada saat ini, yaitu :
First standing technical cooperation (FTC), yaitu penyediaan sumber-sumber
(resources) yang ditujukan untuk alhi tehnik dan kemampuan menejerial atau
tehnologi untuk tujuan pengembangan kapasitas nasional secara umum tanpa merujuk
pada proyek-proyek investasi tertentu.
Investment related technical cooperation (IRTC), yaitu penyediaan sumber-sumber
(resources) yang secara langsung ditujukaan untuk memperkuat kemampuan untuk
melaksanakan proyek-proyek investasi tertentu.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 93).

115
Tender : Pengertian sehari-hari adalah lelang, yang menurut The Advance Learner’s Dictionary
of Current English, tender merupakan pernyataan mengenai suatu harga yang pada
tingkat harga tersebut seseorang menawarkan barang-barang atau jasa atau
mengerjakan sesuatu.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 21).

Termination : Pembatalan.

Terms of payment : Syarat-syarat pembayaran.


(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 21).

Tied aid credits/loans : Pinjaman atau hibah atau paket pendanaan lunak (concessional) yang memiliki grant
element lebih dari nol persen yang terikat untuk pengadaan barang dan jasa dari
negara pemberi pinjaman. Jika tidak terdapat pembatasan tersebut, disebut untied
loan/aid.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 94).

Pinjaman-pinjaman bilateral yang dikaitkan dengan pembelian barang-barang dan jasa


oleh negara debitur dari negara kreditur.
(IMF, External Debt Statistics, Tahun 2003, hal 268).

116
Toronto terms : Persyaratan penjadwalan yang bersifat lunak untuk negara-negara berpendapatan
rendah. Pada awalnya, yang memenuhi persyaratan (eligible) bagi persyaratan ini
terbatas untuk negara-negara yang berhak memperoleh “IDA saja” di bagian Sahara
Afrika, namun persyaratan itu sekarang diberikan juga kepada negara-negara yang
berhak memperoleh IDA dari luar Afrika. Paris Club hanya memberikan konsesi sekali
saja. Hal ini menunjukkan bahwa jika beban pembayaran kembali pinjaman yang jatuh
tempo di bawah perjanjian Toronto sebelumnya harus dijadwalkan lagi, pembayaran
ini akan dijadwalkan selama periode 10 tahun tanpa ada keringanan lain. Dalam
perjanjian Toronto memiliki tiga opsi/pilihan :
Opsi A : pembatalan sebagian pinjaman (partial cancellation).
1/3 dari beban pembayaran kembali pinjaman yang dijadwalkan dibatalkan
dan 2/3 sisanya dijadwalkan selama 14 tahun termasuk 8 tahun masa
tenggang. Suku bunga pasar akan dikenakan terhadap jumlah pinjaman yang
dijadwalkan.
Opsi B : perpanjangan umur pinjaman (extended maturity).
Kewajiban pembayaran kembali pinjaman (debt service) dijadwalkan selama
25 tahun termasuk 14 tahun masa tenggang. Suku bunga pasar dikenakan
terhadap jumlah pinjaman yang dijadwalkan.
Opsi C : Suku bunga pinjaman lunak (concessional interest rate).
Pembayaran kembali beban pinjaman (debt service) dijadwalkan selama 14
tahun termasuk 8 tahun masa tenggang. Suku bunga yang dikenakan
terhadap jumlah pinjaman yang dijadwalkan suku bunga pasar dikurangi
3,5% atau ½ jika suku bunga pasar kurang dari 7%.
Pinjaman ODA : opsi-opsi di atas diterapkan untuk pinjaman komersial (dalam konteks
ini didifinisikan sebagai kredit ekspor yang digaransi langsung oleh lembaga penjamin
kredit ekspor). Semua kreditor diharapkan akan menjadwalkan pinjaman ODA selama
25 tahun termasuk 14 tahun masa tenggang. Suku bunga yang dikenakan sekurang-
kurangnya sama atau lebih rendah dari persyaratan pinjaman aslinya.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 94).

117
Tranche : Serangkaian pembayaran (disbursement) dari suatu pinjaman yang pembayarannya
kembali memiliki persyaratan khusus masing-masing.
(The World Bank, External Debt Management, hal 94).

Transfer clause : Pemberian komitmen oleh pemerintah pengutang untuk menjamin penyediaan valuta
asing dengan segera dan tidak terbatas serta dalam semua hal dalam hal sektor
swasta akan membayar nilai lawan dari mata uang lokal dalam memenuhi kewajiban
pembayaran kembali pinjamannya kepada para kreditor Paris Club.
(The World Bank, External Debt Management, hal 94).

Transaksi berjalan : (lihat current account).

Treshold : Ketentuan-ketentuan yang dikeluarkan oleh lender menyangkut batas SOE dan
persentase pembiayaan per kategori.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 21).

Trigger clause : Semacam klausul yang biasanya dimuat dalam MYRAs. Klausul itu akan menjadi
pemicu (triger) pengefektifan dari kesepatakatan lebih lanjut ketika kondisi-kondisi
tertentu telah dipenuhi. Kebayakan dari trigger clause terkait dengan kesimpulan yang
memuaskan dari suatu periode review di bawah program IMF.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 94).

118
Trinidad terms : Dalam suatu pertemuan di Trinidad, Mr. John Major (Perdana Menteri Inggris)
menyarankan bahwa skema Toronto dapat diganti dengan apa yang disebut dengan
skema Trinidad. Di bawah usulan ini semua stok pinjaman yang memenuhi syarat
(eligible) akan direstrukturisasi, sebagai gantinya dari kewajiban pembayaran kembali
pinjaman yang jatuh tempo selama periode penjadwalan. 2/3 dari pinjaman akan
dibatalkan sedangkan sisanya akan dibayar selama 25 tahun dengan penghentian
pembayaran (moratorium) selama 5 tahun pertama. Pembayaran bunga selama 5
tahun pertama akan dikapitalisasi dan dibayar selama 20 tahun berikutnya. Mr. Major
juga mengusulkan bahwa pembayaran akan dianggap tamat, misalnya terjadi
pertumbuhan yang terus menerus yang lebih baik yang meningkatkan kapasitas
ekspor negara pengutang.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 94).

Turnkey contract : Kontrak untuk proyek industri yang besar dan kompleks dimana engineering, suplai
peralatan, serta konstruksi dari pabrik disediakan lengkap dalam satu kontrak.
(Asian Development Bank, Pedoman untuk proses pengadaan, hal 4).

Variable interest rate : Tingkat bunga yang dihitung dengan menambahkan spread terhadap tingkat bunga
dasar (base rate) yang ditetapkan terlebih dahulu. Misal : LIBOR (base rate) + 1,25%
(spread).
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 94).

Venice terms : Perpanjangan persyaratan pembayaran kembali pinjaman yang diberikan oleh Paris
Club kepada negara-negara berpenghasilan rendah di tahun 1987-1988 sebelum
mengadopsi Toronto terms.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 94).

119
Withdrawal application : Permintaan penarikan dana yang diajukan oleh borrower/receipient kepada pemberi
pinjaman/hibah.
(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 23).

Works certificate. : (lihat progress report).


(Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
Tahun 1995, hal 21).

World Bank Group (WBG) : Suatu lembaga keuangan antar pemerintah dengan status lembaga khusus PBB.
WBG didirikan dengan tujuan membantu pembangunan ekonomi negara-negara
anggota dengan cara memberikan pinjaman kepada publik dan entitas lain yang
berdomisili di sesuatu negara anggota bank dunia. Dana bank dunia diperoleh dari 3
sumber, yaitu :
1) iuran modal dari anggota ;
2) pinjaman dari berbagai pasar modal dunia ;
3) pendapatan bersih usaha.
Pinjamannya biasanya dibatasi untuk periode tidak lebih dari 20 tahun dan pengenaan
suku bunga yang didasarkan pada dari mana bank dunia meminjam. Bank Dunia
berkedudukan di Washington D.C., Amerika Serikat.
Group Bank Dunia terdiri dari :
1) International Bank for Reconstruction and Development (IBRD), yang didirikan
sebagai suatu institusi keuangan antar pemerintah pada tahun 1946 sebagai hasil
dari Bretton Woods Agreements. Ini adalah lembaga murni Grup Bank Dunia dan
masih sering disebut Bank Dunia.
2) International Finance Corporation (IFC), yang didirikan tahun 1956 dengan
tujuan mempromosikan pembangunan industri negara-negara anggota yang
kurang berkembang dengan cara melakukan investasi kepada perusahaan-
perusahaan swasta yang produktif.

120
3) International Development Association (IDA), yang didirikan tahun 1960 dan
melengkapi kegiatan-kegiatan IBRD. IDA memberikan pinjaman jangka panjang
dengan persyaratan suku bunga yang sangat lunak kepada negara-negara anggota
yang kurang berkembang (less develop countries); biasanya memiliki masa
tenggang 10 tahun, dengan pembayaran kembali selama 40 tahun, dan dengan
mengenakan service charge yang kecil.

4) Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA) didirikan pada tahun 1988


dengan 149 anggota. Persyaratan untuk menjadi anggota MIGA harus menjadi
anggota IBRD. Sumber pendanaan MIGA berasal dari modal anggota.

Tunjuan didirikannya MIGA adalah untuk menggerakkan arus investasi dari luar
negeri (Foreign Direct Investment atau FDI) kepada anggota negara-negara yang
sedang berkembang. IFC memfasilitasi investasi utamanya dengan memberikan
garansi investasi (investment guarantee) terhadap risiko-risiko non-komersial
(noncommercial risk) seperti transfer mata uang, dan perang. MIGA juga
memberikan bantuan teknis untuk membantu negara-negara anggota melakukan
deseminasi informasi mengenai kesempatan investasi, dan untuk mengembangkan
kapasitas bagi promosi investasi. MIGA memiliki staf dan operasional yang terpisah
dengan Bank Dunia.
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 94 dan Bank Dunia,
Pertanyaan-pertanyaan Umum Mengenai Kelompok Bank Dunia, hal 1).

Write-off : Pengurangan utang yang telah di-disbursed dan outstanding atau pembayaran yang
jatuh tempo melalui pengampunan utang (debt forgiveness) oleh kreditor. Bandingkan
dengan cancellation (pembatalan).
(The World Bank, External Debt Management, Tahun 1992, hal 94).

121
ADB : Asian Development Bank

ADBBO : ADB Business Opportunities

ADBI : ADB Institute

ADF : Asian development Fund

ADTA : Advisory Technical Assistance

AFIC : Asian Finance and Investment Corporation Ltd.

APEC : Asia-Pacific Economic Cooperation

ASEAN : Association of Southeast Asian Nations

BME : Benefit and Monitoring Evaluation

BOO : Build-own-operate

BOT : Build-operate-transfer

BRM : Bangladesh Resident Mission

CAP : Country Assistance Plan

122
CAPE : Country Assistance Program Evaluation

CARs : Central Asian Republics

CASS : Country Assistance Strategy Study

CBP : Country Briefing Paper

CER : Country Economic Review

C&F : Cost and Freight

CFF : Complementary Finance Facility

CFS : Complementary financing scheme

CIF : Cost, Insurance, Freight

CIRRs : Commercial Interest Reference Rates

CL : Commitment Letter

COMSEC : OIC Standing Committee for Economic and Commercial Co-operation

COS : Country Operational Strategy

COSS : Country Operational Strategy Study

CGI : Consultative Group on Indonesia

123
CPI : Counsumer Price Index

CPM : Contry Programming Mission

CRP : Comprehensive Reform Program

CTAC : Accounting Division

CTDO ; Disbursement Operations Division

CTL : Controller’s Department

DACON : Data on Consulting Firms

DFI : Development Finance Institution

DMC : Developing Member Country

DIAL : Development of the Internet for Asian Law

DiCON : Data on Individual Consultants

DMC : Developing Member Country

EA : Executing Agency

EDRC : Economics and Development Resource Center

ECP : Euro Commercial Paper

124
EDRC : Economics and Development Resource Center

EFS : Export Financing Scheme

EIA : Environmental Impact Assessment

EMAs : Environmental Management Measures

EMMs : Environmental Mitigation Measures

EMP : Emerging Markets Partnership

EPZ : Export processing zone

ERO : European Representative Office

ERP : Economic Restructuring Program

ERPS : Exchange Risk Pooling System

ESAF : Enhanced Structural Adjustment Facility

ESCAP : Economic and Social Commision for Asia and the Pacific

FDI : Foreign Direct Investment

FRN : Floating Rate Note

GAD : Gender and Development

125
GCI : General Capital Increase

GEF : Global Environment Facility

GMS : Greater Mekong Subregion

GNP : Gross National Product

GPM : Gobernance and Public Management

HIV/AIDS : Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome

HKMA : Hong Kong Monetary Authority

HRMIS : Human Resource Management Information System


IAE : Internal Administrative Expenses

IADB : Inter-American Development Bank

IBP : Islamic Banks’ Portfolio

ICB : International Competitive Bidding

ICIEC : Islamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit

ICR : Interest Coverege Ratio

ID : Islamic Dinar

IDB : Islamic Development Bank

126
IFAD : International Fund for Agricultural Development.

IFC : International finance Corporation

IICG : Islamic Investment Company of the Gulf

IMF : International Monetary Fund

IMT-GT : Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle

IRR : Internal Rte of Return

IRTI : Islamic Research and Training Institute

IS : International Shopping

ISA : Initial Social Assessment

ISTS : Information Systems and Technology Strategy

IT : Information Technology

ITFO : Import Trade Financing Operation

JEXIM : Export-Import Bank of Japan

JRO : Japanese Representative Office

JSF : Japan Special Fund

127
KARM : Kazakhstan Resident Mission

Lao PRD : Lao People’s Democratic Republic

LC : Letter of Credit

LCB : Local Competitive Bidding

LCF : Local Cost Financing

LDMCs : Least Developed Member Countries

LFIS : Loan Financial Information System

LIBOR : London Interbank Offered Rate

MBL : Market-based Loan

MTSF : Medium-Term Strategic Framework

NARO : North American Representative Office

NBFI : Nonbank Financial Institution

NDFIs : National Development Financing Institutions

NGOs : Non-governmental Organizations

OCO : Office of Cofinancing Operations

128
OCR : Ordinary Capital Resources

ODA : Official Development Assistance

OECD : Organisation for Economic Cooperation and Development

OEO : Operations Evaluation Office

OECF : Overseas Economic Cooperation Fund

OESD : Office of Environment and Social Development

OER : Office of External relations

OGA : Office of the General Auditor

OIC : Organization of the Islamic Conference

OICIS-NET : OIC Information Systems Network

OIST : Office of Information Systems and Technology

OM : Operations Manual

OPEC : Organization of Petroleum Exporting Countries

PAC : Project Administration Committee

PCR : Project Completion Report

129
PCSS : Procurement Contract Summary Sheet

PCUS : Procurement Contract Update Report

PEO : Post Evaluation Office

PIC : Public Information Center

PMC : Policy Management Company

PNG : Papua New Guinea

PO : Purchase Order

PPAR : Project/program Performance Audit Report

PPPA : Physical Progress by Project Activities

PPMS : Project Performance Management System

PPR : Project Performance Report

PPTA : Project Preparatory Technical Assistance

PRC : People’s Republic of China

PRM : Pakistan Resident Mission

RAP : Regional Assistance Plan

130
RETA : Regional Technical Assistance

RLR : Reserve Loan Ratio

RRP : Report and Recommendation of the President

SAW : Subloan Approval and Withdrawal

SDO : Strategic Development Objective

SDP : Sector Development Program

SDR : Special Drawing Right

SEIA : Summary Environmental Impact Assessment

SFR : Special Funds Resources

SGIA : Second-Generation Imprest Account

SIEE : Summary Initial Environmental Examination

SLRM : Sri Lanka Rsident Mission

SOCD : Social Development Division

SOE : Statement Of Expenditure

SOEs : State-Owned Enterprises

131
SPRM : South Pacific regional Mission

SWA : Secretary of State for Women’s Affairs

TA : Technical Assistance

TASF : Technical Assistance Special Fund

TCP : Technical Co-operation Programme

TCR : Technical Assistance Comletion Report

TDTS : Treasury Services Division

TEI : Technical Education Institutions

TFIPQ : Task Force on Improving Project Quality

UIF : Unit Investment Fund

UK : United Kingdom

UN : United Nations

UNCTAD : United Nations Conference on Trade and Development.

UNDP : United Nations Development Programme.

UNFPA : United Nations Funds for Population Activities.

132
UNICEF : United Nations Children’s Fund.

Untied aid : (lihat tied aid credits).

USAID : United States Agency for International Development.

US : United States

UNDP : United Nations Development Programme

URM : Uzbekistan resident Mission

VRM : Viet Nam Resident Mission

WB : World Bank

WCED : World Commission on Environment and Development

WHO : World Health Organization

WID : Women in Development

WTO : World Trade Organization

YP : Young Professional

Y2K : Year 2000

133
1. Daniel D. Bradlow and Willis W. Jourdin Jr., International Borrowing : Negotiation and Renegotiation, volume I dan II,
International Law Institute, 1984.

2. Drs. Bambang Riyanto, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Yayasan Badan Penerbit Gajah Mada, Yogyakarta, 1982.

3. International Monetary Fund, External Debt Statistics Guide For Compilers and Users, 2003.

4. Debt and International Finance Division – International Economics Department – The World Bank, External Debt Management:
An Introduction, Technical Paper Series No.9203, March 1992.

5. Subdit Data dan Bimbingan Teknis – Direktorat Dana Luar Negeri, Daftar Istilah Berkenaan Dengan Pinjaman Luar Negeri,
1995.

6. OECF, OECF Loan Hand Book, Januari 1999.

7. ADB, Loan Disbursement Handbook, January 2001.

8. The World Bank, The World Bank Annual Report, 1999.

9. ADB, Asian Development Bank Annual Report, 1998.

10. ADB, Handbook on Management of Project Implementation, Revised Edition, 1988.

134
11. The World Bank, Guidelines Procurement under IBRD Loans and IDA Credits, 1995.

12. Bank Dunia, Pertanyaan-Pertanyaan Umum Mengenai Kelompok Bank Dunia, Juni 2000.

13. Bank Indonesia – Direktorat Luar Negeri, Prosedur Pembukaan Letter of Credit (L/C) di Bank Indonesia, Jakarta, 2000.

14. ADB, Guidelines For Procurement Under Asian Development Bank Loans, January, 1994.

15. ADB, Financial Profile, 1999.

16. ADB, Official Cofinancing, 1999.

17. ADB, Basic Information – Bank Profile Organization and Functions Financial Resources, January 1999.

18. ADB, Ready Reference, April 1999.

19. KfW, Cooperation With Developing Countries – The Procedures followed in the Financial Cooperation of the federal Republic of
Germany, June 2000.

20. JBIC, The Role and functions of JBIC, 1999.

21. Japan International Cooperation Agency, Special Feature – International Year of Volunteers, 2000.

22. OECD, The Arrangement on Guidelines for Officially Supported Export Credits.

23. International Bank for Reconstruction and Development, General Conditions Applicable to Loan and Guarantee Agreements,
Dated January 1, 1985.

135
24. Islamic Development Bank, The IDB Project Cycle, October 1997.

25. IDB Buletin, Loan Financing, November 1998.

26. IDB Buletin, Leasing, Novemb er 1999.

27. IDB Buletin, Guide for Utilization of IDB Group Financing.

28. IDB, Guide for Utilization of IDB Group Financing.

29. IDB, Guidelines for Procurement Under Islamic Development Bank Financing, Oktober 1997.

30. IDB, Information Buletin, November 1999.

31. IDB, Dua Puluh Lima Tahun Dalam Pengabdian Kepada Umat, 1395 – 1420H, 10 Agustus 1974.

32. The Islamic Corporation for the Insurance of Investment and Export Credit, Investment Insurance Services for Islamic Countries,
March 1998.

33. IDB, Questions and Answers, September 1999.

34. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.2 Tahun 2006, Tentang Tataccara Pengadaan Pinjaman dan/atau Penerimaan
Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri.

136
137
35. Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas Nomor:
185/KMK.03/1995 dan Nomor KEP-031/KET/5/1995 Tanggal 5 Mei 1995, Tentang Tatacara Perencanaan,
Pelaksanaan/Penatausahaan, dan Pemantauan Pinjaman/Hibah Luar Negeri Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara
36. Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas Nomor:
459/KMK.03/1999 dan Nomor KEP-264/KET/09/1999 Tanggal 29 September 1999, Tentang Perubahan Atas Surat
Keputusan Bersama Menteri Keuangan dan Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Ketua Bappenas Nomor:
185/KMK.03/1995 dan Nomor KEP-031/KET/5/1995 Tentang Tatacara Perencanaan, Pelaksanaan/Penatausahaan, dan
Pemantauan Pinjaman/Hibah Luar Negeri Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
37. Surat Edaran Menteri Negara Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pengawasan Pembangunan Nomor SE-
01/M.EKKU/1997 tanggal 2 Juni 1997, Tentang Pendanaan KE.
38. Surat Edaran Menteri Negara Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pengawasan Pembangunan Nomor SE-
02/M.EKKU/1997 tanggal 25 Juli 1997, Tentang Pendanaan Proyek Pembangunan Yang Bersumber dari Pinjaman Lunak,
Fasilitas Kredit Ekspor, dan Pinjaman Komersial.
39. Surat Menteri Keuangan No. S-681/MK.03/1996 tanggal 13 Desember 1996, Tentang Pendanaan Proyek-Proyek melalui
Fasilitas Kredit Ekspor.
40. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 99/KMK.07/2001 tanggal 28 Februari 2001, Tentang Penundaan Pelaksanaan
Pinjaman Daerah.
41. Keputusan Menteri Keuangan RI Nomor 346/KMK.017/2000 tanggal 22 Agustus 2000, Tentang Pengelolaan Rekening Dana
Investasi.
42. Keputusan Menteri Keuangan Nomor : 611/KMK.04/1994 tanggal 23 Desember 1994, Tentang Perlakuan Pajak Penghasilan
bagi Perwakilan Organisasi Internasional dan Pejabat Perwakilan Organisasi Internasional.
43. Surat Edaran Direktur Jenderal Anggaran Nomor : SE-54/A/2001 tanggal 24 April 2001, Tentang Tatacara Penatausahaan
Hibah Luar Negeri Dalam Rangka Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.
44. Surat Edaran Direktur Jenderal Anggaran Nomor : SE-29/A.6/2001 tanggal 21 Februari 2001, Tentang Tatacara Pemungutan
PPH pada SPM BLN Berdasrkan PP. Nomor 43 Tahun 2000.

138

You might also like