Professional Documents
Culture Documents
TRIMESTER 1 DAN 2
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Kehamilan adalah suatu fenomena fisiologis yang dimulai dengan pembuahan dan
diakhiri dengan proses persalinan. Selama masa kehamilan, ibu dan janin adalah unit fungsi
yang tak terpisahkan (Mahardinata, 2009).
Pada masa kehamilan terjadi perubahan anatomi maupun fisiologi dan saluran kemih
yang disebabkan oleh peningkatan kadar progesteron dan obstruksi akibat pembesaran
uterus.peristaltik ureter menurun dan terjadi dilatasi ureter terutama pada sisi kanan yang
terjadi pada kehamilan tua. Wanita hamil lebih mudah mengalami pielonefritis akut daripada
wanita tidak hamil, meskipun kemungkinan untuk menderita nakteriuria kedua kelompok
sama, yaitu diantara 3%-7%. Wanita hamil yang pada saat pemeriksaan urine menunjukkan
bakteriuria, sebanyak 13,5-65% mengalami episode pielonefritis. Pemberian terapi terhadap
wanita hamildengan bakteriuria menurunkan episode pielonefritis menjadi 0-5,3% (Purnomo,
2009).
Pielonefritis yang tidak diobati menyebabkan terjadinya kelahiran prematur dan
kematian bayi. Dikatakan bahwa angka bayi meningkat dua kali lipat jika saat kehamilan
disertai dengan pielonefritis. Oleh karena itu beberapa penulis menganjurkan untuk
mengdakan screening guna mencari kemungkinan bakteriuria terhadap wanita hamil,
kemudian mengadakan terapi untuk mencegah komplikasi lebih lanjut (Purnomo, 2009).
Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyakit yang perlu mendapat perhatian
serius. ISK sering terjadi pada wanita hamil. Prevalensi di wanita hamil yakni 2 sampai 10%
sama seperti yang didapatkan di populasi yang tidak hamil, tetapi progresivitas untuk
menjadikan penyulit 4 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil,
Bila tidak ditangani dengan baik bisa terjadi komplikasi kehamilan pada ibu dan janin akibat
ISK seperti pielonefritis pada ibu, abortus, prematuritas, dismaturitas, kematian janin dalam
kandungan (Kartini, 2010).
Bagaimanakah perbedaan angka kejadian infeksi saluran kemih pada wanita hamil trimester 1
dan 2 ?
Tujuan penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan angka kejadian infeksi
saluran kemih pada wanita hamil trimester 1 dan trimester 2.
Manfaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah dapat menegtahui angka kejadian infeksi saluran
kemih terutama pada wanita hamil pada trimester 1 dan 2, sehingga dapat meningkatkan
kewaspadan didalam pengelolaan dan pencegahan serta segera dapat menganjurkan untuk
dimulainya pengobatan bagi pasien dengan infeksi saluran kemih walaupun tanpa gejala
sebelumnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kehamilan
Kehamilan adalah suatu fenomena fisiologis yang dimulai dengan pembuahan dan diakhiri
dengan proses persalinan.
Tiga periode berdasarkan lamanya kehamilan :
a. Kehamilan trimester I : 0–14 minggu
b. Kehamilan trimester II : 14–28 minggu
c. Kehamilan trimester III : 28–42 minggu (Mahardinata, 2009)
2. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan–bulan pertama di bawah pengaruh estrogen dan
progesteron yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh
hipertropi otot polos uterus, disamping itu serabut–serabut kolagen yang ada juga ikut
menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga pembesaran uterus
dapat mengikuti pembesaran janin.
3. Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomatropin, estrogen dan
progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu.
4. Peningkatan metabolisme
Pada wanita hamil metabolisme basal meningkat 15-20% pada trimester (3 bulan) terakhir
kehamilan dan sistem endokrin juga meningkat, akibat peningkatan metabolisme ini
dihasilkan panas berlebih yang pembuangannya melalui peningkatan aliran darah di kulit,
oleh karena itu pada ibu hamil timbul rasa panas.
5. Fungsi sistem urin ibu selama kehamilan
Kecepatan pembentukan urin oleh wanita hamil biasanya sedikit meningkat karena
peningkatan beban produk-produk ekskresi tetapi disamping itu terjadi beberapa
perubahan khusus dan fungsi urinaria, perubahan pertama adalah reabsorbsi natrium,
klorida dan air oleh tubuli ginjal sebanyak 50% sehingga akibat peningkatan produksi
hormon steroid oleh plasenta dan korteks adrenal. Perubahan kedua peningkatan laju
filtrasi glomerulus sebanyak 50% selama kehamilan, sehingga cenderung meningkatkan
kecepatan hilangnya air dan elektrolit di dalam urin.
Pada infeksi saluran kemih bagian bawah terdapat bakteri dalam urine lebih
dari 100.000 per ml urine. Urine diambil porsi tengah dengan vulva dan meatus uretra
eksternus dibersihkan terlebih dahulu dengan bahan antiseptik. Atau jumlah bakteri
antara 10.000 sampai dengan 100.000 bila urine diambil dengan cara kateter urethra.
Pada urinalisis dapat ditemukan adanya lekosit (Kusnawara, 2001).