You are on page 1of 6

PERBEDAAN ANGKA KEJADIAN ISK PADA WANITA HAMIL

TRIMESTER 1 DAN 2

BAB I

PENDAHULUAN

Latar belakang

Indonesia masih merupakan negara yang sedang berkembang, dimana keadaan


sosioekonomi masih rendah bila dibandingkan dengan negara maju dan keadaan infeksi
masih banyak dijumpai. Ditambah lagi pada keadaan hamil terjadi beberapa perubahan pada
sistem traktus urinarius baik yang bersifat anatomi (dilatasi dari ureter dan sistem
pengumpul) maupun fisiologi (terjadi sisa urin dan gangguan proses pengeluaran urin akibat
gangguan peristaltik dan tonus otot karena perubahan hormonal) yang merupakan faktor
predisposisi untuk terjadinya infeksi saluran kemih (Kusnawara, 2001).

Kehamilan adalah suatu fenomena fisiologis yang dimulai dengan pembuahan dan
diakhiri dengan proses persalinan. Selama masa kehamilan, ibu dan janin adalah unit fungsi
yang tak terpisahkan (Mahardinata, 2009).

Dalam kehamilan terdapat perubahan-perubahan fungsional dan anatomik pada ginjal


yang sering menimbulkan gejala-gejala dan kelainan fisik dan hasil pemeriksaan
laboratorium. Perubahan antomik terdapat peningkatan pembuluh darah, dan ruangan
interstisial pada ginjal. Dan juga ginjal akan memanjang kira-kira 1 cm. Semuanya itu akan
kembali normal setelah melahirkan. Ureter, pielum dan kaliks mengalami pelebaran dalam
waktu yang pendek sesudah 3 bulan, dan terutama pada sisi sebelah kanan disebabkan karena
penekanan pada vena ovarium kanan yang terletak diatas ureter, sedangkan pada yang
sebelah kiri tidak terdapat karena adanya sigmoid sebagai bantalan. Pelebaran juga karena
pengaruh progesteron, sehingga terjadi hidroureter dan hidronefrosis fisiologis dalam
kehamilan (wiknjosastro, 2007).

Pada masa kehamilan terjadi perubahan anatomi maupun fisiologi dan saluran kemih
yang disebabkan oleh peningkatan kadar progesteron dan obstruksi akibat pembesaran
uterus.peristaltik ureter menurun dan terjadi dilatasi ureter terutama pada sisi kanan yang
terjadi pada kehamilan tua. Wanita hamil lebih mudah mengalami pielonefritis akut daripada
wanita tidak hamil, meskipun kemungkinan untuk menderita nakteriuria kedua kelompok
sama, yaitu diantara 3%-7%. Wanita hamil yang pada saat pemeriksaan urine menunjukkan
bakteriuria, sebanyak 13,5-65% mengalami episode pielonefritis. Pemberian terapi terhadap
wanita hamildengan bakteriuria menurunkan episode pielonefritis menjadi 0-5,3% (Purnomo,
2009).
Pielonefritis yang tidak diobati menyebabkan terjadinya kelahiran prematur dan
kematian bayi. Dikatakan bahwa angka bayi meningkat dua kali lipat jika saat kehamilan
disertai dengan pielonefritis. Oleh karena itu beberapa penulis menganjurkan untuk
mengdakan screening guna mencari kemungkinan bakteriuria terhadap wanita hamil,
kemudian mengadakan terapi untuk mencegah komplikasi lebih lanjut (Purnomo, 2009).

Infeksi saluran kemih (ISK) merupakan penyakit yang perlu mendapat perhatian
serius. ISK sering terjadi pada wanita hamil. Prevalensi di wanita hamil yakni 2 sampai 10%
sama seperti yang didapatkan di populasi yang tidak hamil, tetapi progresivitas untuk
menjadikan penyulit 4 kali lipat lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang tidak hamil,
Bila tidak ditangani dengan baik bisa terjadi komplikasi kehamilan pada ibu dan janin akibat
ISK seperti pielonefritis pada ibu, abortus, prematuritas, dismaturitas, kematian janin dalam
kandungan (Kartini, 2010).

Infeksi saluran kemih pada kehamilan sering menimbulkan komplikasi: seperti


bakteriuria asimtomatik, sistitis, dan pielonefritis. Perubahan fisologis pada kehamilan
memudahkan berkembang biaknya bakteri pada saluran kemih. Bakteriuria dapat
menyebabkan risiko pada kehamilan, seperti abortus, bayi lahir berat badan rendah, dan
prematuritas. Bakteriuria dapat berlanjut menyebabkan sistitis dan pielonefritis yang dapat
menyebabkan risiko kesakitan, kematian ibu dan janin (Boekitwetan, 2000).

Untuk mencegah dan mendeteksi bakteriuria pada kehamilan, perlu dilakukan


pemeriksaan urine rutin dan pemeriksaan bakteriologik sederhana. Pemeriksaan urine dengan
pewarnaan Gram sangat menunjang untuk mendeteksi kuman Gram negatif pada bakteriuria,
namun memerlukan keahlian khusus, sedangkan pemeriksaan urine untuk menghitung jumlah
lekosit dapat menunjang deteksi adanya bakteriuria yang infektif. Mendeteksi bakteriuria
pada pemeriksaan kehamilan berkala adalah cara yang paling baik untuk mencegah
komplikasi bakteriuria pada kehamilan (Boekitwetan, 2000).
Rmusan masalah

Bagaimanakah perbedaan angka kejadian infeksi saluran kemih pada wanita hamil trimester 1
dan 2 ?

Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan angka kejadian infeksi
saluran kemih pada wanita hamil trimester 1 dan trimester 2.

Manfaat penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah dapat menegtahui angka kejadian infeksi saluran
kemih terutama pada wanita hamil pada trimester 1 dan 2, sehingga dapat meningkatkan
kewaspadan didalam pengelolaan dan pencegahan serta segera dapat menganjurkan untuk
dimulainya pengobatan bagi pasien dengan infeksi saluran kemih walaupun tanpa gejala
sebelumnya.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Kehamilan

Kehamilan adalah suatu fenomena fisiologis yang dimulai dengan pembuahan dan diakhiri
dengan proses persalinan.
Tiga periode berdasarkan lamanya kehamilan :
a. Kehamilan trimester I : 0–14 minggu
b. Kehamilan trimester II : 14–28 minggu
c. Kehamilan trimester III : 28–42 minggu (Mahardinata, 2009)

Beberapa perubahan yang terjadi pada ibu hamil


1. Perubahan berat badan
Selama kehamilan seorang wanita sering mengalami peningkatan keinginan untuk makan,
sebagian disebabkan oleh pemindahan bahan–bahan makanan dan darah ibu ke janin,
sebagian karena faktor hormonal, penambahan berat badan bisa sampai 37,5 kg atau lebih.

2. Uterus
Uterus akan membesar pada bulan–bulan pertama di bawah pengaruh estrogen dan
progesteron yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya disebabkan oleh
hipertropi otot polos uterus, disamping itu serabut–serabut kolagen yang ada juga ikut
menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen sehingga pembesaran uterus
dapat mengikuti pembesaran janin.

3. Mammae
Mammae akan membesar dan tegang akibat hormon somatomatropin, estrogen dan
progesteron, akan tetapi belum mengeluarkan air susu.

4. Peningkatan metabolisme
Pada wanita hamil metabolisme basal meningkat 15-20% pada trimester (3 bulan) terakhir
kehamilan dan sistem endokrin juga meningkat, akibat peningkatan metabolisme ini
dihasilkan panas berlebih yang pembuangannya melalui peningkatan aliran darah di kulit,
oleh karena itu pada ibu hamil timbul rasa panas.
5. Fungsi sistem urin ibu selama kehamilan
Kecepatan pembentukan urin oleh wanita hamil biasanya sedikit meningkat karena
peningkatan beban produk-produk ekskresi tetapi disamping itu terjadi beberapa
perubahan khusus dan fungsi urinaria, perubahan pertama adalah reabsorbsi natrium,
klorida dan air oleh tubuli ginjal sebanyak 50% sehingga akibat peningkatan produksi
hormon steroid oleh plasenta dan korteks adrenal. Perubahan kedua peningkatan laju
filtrasi glomerulus sebanyak 50% selama kehamilan, sehingga cenderung meningkatkan
kecepatan hilangnya air dan elektrolit di dalam urin.

6. Pernafasan selama kehamilan


Seiring dengan peningkatan metabolisme basal pada wanita hamil dan penambahan besar
tubuhnya, maka jumlah total oksigen yang dipakai oleh ibu sesaat sebelum kelahiran bayi
sekitar 20 persen di atas normal, dan terbentuk jumlah karbon dioksida yang sebanding.
Efek ini menyebabkan ventilasi semenit ibu meningkat. Kadar progesteron yang tinggi
selama kehamilan akan meningkatkan sensitivitas pusat pernapasan terhadap karbon
dioksida (Guyton, 2007).

2.2. Infeksi saluran kemih

Pada wanita hamil dikenal 2 keadaan infeksi saluran kemih yaitu :


a. Infeksi saluran kemih tanpa gejala (bakteriuria asimptomatik)
Bakteriuria asimtomatik adalah kolonisasi bakterial yang persisten pada
tractus urinarius tanpa gejala simtomatik/ klinis. Prevalensi ASB adalah 5% sampai
10% pada wanita hamil. Patogenesis bakteriuria asimtomatik berlangsung seperti
infeksi saluran kemih pada umumnya. Pada sosial ekonomi rendah, sickle cell anemia,
kateterisasi dan diabetes mellitus prevalensi bakteriuria asimtomatik meningkat
(Boekitwetan, 2000).

Mikroorganisme patogen yang menjadi penyebabnya terutama adalah


Escherichia coli ( 75,2%- 86%), yang lainnya seperti Staphilococcus,, Streptoccocus,
Klebsiella, Enterobacter, Proteus (2-6,8). Risiko bakteriuria asimtomatik pada
kehamilan bila tidak diobati adalah 20% sampai 30% menjadi pielonefritis akuta,
yang dapat menybabkan sepsis, insufisiensi pernafasan, anemia, transient renal
dysfunction, abortus, kelahiran prematur dan bayi lahir berat badan rendah. Risiko
abortus spontan pada ASB pada ibu hamil 3,38 kali lebih sering dari pada ibu hamil
yang tidak menderita ASB (Boekitwetan, 2000).

Pada infeksi saluran kemih bagian bawah terdapat bakteri dalam urine lebih
dari 100.000 per ml urine. Urine diambil porsi tengah dengan vulva dan meatus uretra
eksternus dibersihkan terlebih dahulu dengan bahan antiseptik. Atau jumlah bakteri
antara 10.000 sampai dengan 100.000 bila urine diambil dengan cara kateter urethra.
Pada urinalisis dapat ditemukan adanya lekosit (Kusnawara, 2001).

b. Infeksi saluran kemih dengan gejala (simptomatik)


Dapat dibagi lagi menjadi :
 Infeksi saluran kemih bagian bawah (sistitis)
Frekuansi bakteriuria tanpa gejala kira-kira 2-10%, dan dipengaruhi oleh
parietas, ras, sosioekonomi wanita hamil tersebut (Wiknjosastro,2007).
Dengan gejala dapat berupa disuria, terkadang didapatkan hematuria, nyeri
daerah suprasimpisis, terdesak kencing (urgency), stranguria, tenesmus dan
nokturia. Tetapi jarang sampai menyebabkan demam dan menggigil
(Kusnawara, 2001).
 Infeksi saluran kemih bagian atas (pielonefritis)
Dengan gejala berupa nyeri dan tegang pada daerah sudut “costovertenral”
atau daerah pinggang, demam, mual, dan muntah. Dapat juga disertai keluhan
seperti pada infeksi saluran kemih bagian bawah seperti disuria dan
polakisuria, stranguria, tenesmus dan nokturia. Pada pemeriksaan urinalisis
ditemukan lekosit. Atau pada pemeriksaan imunologi didapatkan bakteriuria
yang diselubungi antibodi (Kusnawara, 2001).

You might also like