You are on page 1of 15

Polusi suara atau pencemaran suara adalah gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh

bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya.


Pencemaran suara diakibatkan suara-suara bervolume tinggi yang membuat daerah sekitarnya
menjadi bising dan tidak menyenangkan.
[sunting] Efek negatif
Suara bising yang terus-menerus dengan tingkat kebisingan yang relatif tinggi dapat
mengakibatkan dampak yang merugikan kesehatan manusia. Ini dapat berarti gangguan secara
fisik maupun psikologis.
Secara langsung, polusi suara seperti ini dapat menyebabkan ketulian secara fisik dan tekanan
psikologis. Lebih jauh, tekanan psikis akan menyebabkan penyakit-penyakit lainnya muncul
pada manusia.

http://id.wikipedia.org/wiki/Polusi_suara

Di zaman serba maju seperti sekarang, bukan hanya polusi air dan udara saja yang menjadi
permasalahan sehari-hari. Polusi suara yang disebabkan oleh berbagai kondisi pun sangat sulit dihindari.
Suara bising kendaraan bermotor, pesawat terbang, deru mesin pabrik, hingga radio/tape recorder yang
berbunyi keras merupakan sumber-sumber polusi suara yang sangat mengganggu indera pendengaran
kita.
Ciri polusi suara adalah suara bising yang teramat mengganggu, sehingga cepat atau lambat akan
memengaruhi kondisi kejiwaan manusia. Bukan hanya itu, jika kondisi ini dialami dalam kurun waktu yang
panjang, imbasnya akan membuat telinga berkurang kepekaannya.
Manusia mempunyai batas kemampuan untuk mendengar suara mulai dari 20 hingga 20.000 hertz. Atau
setara dengan rentang hingga 140 desibel (tingkat Kebisingan). Lebih dari itu, hampir dapat dipastikan
terjadi kerusakan pada gendang telinga dan organ-organ lain dalam gendang telinga manusia.
Ambang batas maksimum yang aman bagi manusia adalah 80 desibel. Bagi mereka yang bekerja diatas
batas tersebut, dalam jangka panjang akan mengalami gangguan pendengaran. Oleh karena itu
disarankan untuk melakukan medical examination atau pemeriksaan pendengaran secara berkala
sebagai upaya mencegah Noise Induced Hearing Lose atau ketulian akibat kebisingan.
Sebetulnya, polusi suara bukan hanya menggangu indera pendengaran saja. Berada di lingkungan
dengan suara bising yang mengganggu juga dapat menyebabkan hipertensi, karena terpicu oleh emosi
yang tidak stabil. Hasil studi epidemiologis di Amerika Serikat menyebutkan, ketidakstabilan emosi akibat
terpapar suara bising akan mengakibatkan stress. Jika ditambah dengan penyempitan pembuluh darah,
maka dapat memacu jantung untuk bekerja lebih keras memompa darah keseluruh tubuh. Dalam waktu
yang lama, tekanan darah akan naik, dan terjadilah hipertensi.
Penelitian serupa juga dilakukan pada 2003 oleh Robert Koch Institute di Jerman terhadap 1.700
penduduk Kota Berlin. Hasilnya menyatakan, orang yang hidup dengan kebisingan lalu lintas cenderung
memiliki tekanan darah tinggi dibandingkan mereka yang tingal di lingkungan yang lebih tenang. Dr
Heidemarie Wende dari Federal Environment Agency, yang mengepalai studi tersebut mengatakan
bahwa studi ini menunjukkan bahwa polusi suara meningkatkan tekanan darah, dan karenanya memiliki
dampak buruk bagi kesehatan jangka panjang.
Walaupun terdengar sepele, ada baiknya kita mulai memerhatikan kesehatan indera pendengaran kita.
Karena kemampuan mendengar adalah sebuah karunia yang tak ternilai harganya.

http://www.hdindonesia.com/info-kesehatan/polusi-suara
Polusi atau pencemaran lingkungan adalah masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun
sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat
berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya (Undang-undang Pokok Pengelolaan
Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).

Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan


pencemaran disebut polutan. Syarat-syarat suatu zat
disebut polutan bila keberadaannya dapat
menyebabkan kerugian terhadap makhluk hidup.
Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033% di
udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi
dari 0,033% dapat rnemberikan efek merusak.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila:
1. jumlahnya melebihi jumlah
normal

2. berada pada waktu yang tidak


tepat

3. berada pada tempat yang tidak


tepat

Gbr. Lingkungan Dikelilingi Polusi

Sifat polutan adalah:


1. merusak untuk sementara, tetapi bila telah bereaksi dengan zat
lingkungan tidak merusak lagi

2. merusak dalam jangka waktu lama.


Contohnya Pb tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi

dalam jangka waktu yang lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh

sampai tingkat yang merusak.

Macam-macam Pencemaran
Macam-macam pencemaran dapat dibedakan berdasarkan pada tempat terjadinya, macam
bahan pencemarnya, dan tingkat pencemaran.
a. Menurut tempat terjadinya
Menurut tempat terjadinya, pencemaran dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu pencemaran
udara, air, dan tanah.
1. Pencemaran udara
Pencemar udara dapat berupa gas dan partikel. Contohnya sebagai berikut.
a. Gas HzS. Gas ini bersifat racun, terdapat di kawasan gunung berapi,
bisa juga dihasilkan dari pembakaran minyak bumi dan batu bara.

b. Gas CO dan COz. Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak
berbau, bersifat racun, merupakan hash pembakaran yang tidak

sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup. Gas COZ dalam

udara murni berjumlah 0,03%. Bila melebihi toleransi dapat meng-

ganggu pernapasan. Selain itu, gas C02 yang terlalu berlebihan di

bumi dapat mengikat panas matahari sehingga suhu bumi panas.

Pemanasan global di bumi akibat C02 disebut juga sebagai efek rumah

kaca.

c. Partikel SOZ dan NO2. Kedua partikel ini bersama dengan partikel cair
membentuk embun, membentuk awan dekat tanah yang dapat

mengganggu pernapasan. Partikel padat, misalnya bakteri, jamur,

virus, bulu, dan tepung sari juga dapat mengganggu kesehatan.

d. Batu bara yang mengandung sulfur melalui pembakaran akan meng-


hasilkan sulfur dioksida. Sulfur dioksida ber$ama dengan udara serta

oksigen dan sinar matahari dapat menghasilkan asam sulfur. Asam ini

membentuk kabut dan suatu saat akan jatuh sebagai hujan yang

disebut hujan asam. Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada

manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya gangguan pernapasan,

perubahan morfologi pada daun, batang, dan benih.

Sumber polusi udara lain dapat berasal dari radiasi bahan radioaktif, misalnya, nuklir.
Setelah peledakan nuklir, materi radioaktif masuk ke dalam atmosfer dan jatuh di bumi.
materi radioaktif ini akan terakumulusi di tanah, air, hewan, tumbuhan, dan juga pada
manusia. Efek pencemaran nuklir terhadap makhluk hidup, dalam taraf tertentu, dapat
menyebabkan mutasi, berbagai penyakit akibat kelainan gen, dan bahkan kematian.
Pencemaran udara dinyatakan dengan ppm (part per million) yang artinya jumlah cm3
polutan per m3 udara.
2. Pencemaran air
Polusi air dapat disebabkan oleh beberapa jenis pencemar sebagai berikut.
a. Pembuangan limbah industri, sisa insektisida, dan pembuangan
sampah domestik, misalnya, sisa detergen mencemari air. Buangan

industri seperti Pb, Hg, Zn, dan CO, dapat terakumulasi dan bersifat

racun.

b. Sampah organik yang dibusukkan oleh bakteri menyebabkan 02 di air


berkurang sehingga mengganggu aktivitas kehidupan organisme air.

c. Fosfat hasil pembusukan bersama h03 dan pupuk pertanian


terakumulasi dan menyebabkan eutrofikasi, yaitu penimbunan mineral

yang menyebabkan pertumbuhan yang cepat pada alga (Blooming

alga). Akibatnya, tanaman di dalam air tidak dapat berfotosintesis

karena sinar matahari terhalang.

Salah satu bahan pencemar di laut ada lah tumpahan minyak bumi, akibat kecelakaan kapal
tanker minyak yang sering terjadi. Banyak organisme akuatik yang mati atau keracunan
karenanya. (Untuk membersihkan kawasan tercemar diperlukan koordinasi dari berbagai
pihak dan dibutuhkan biaya yang mahal. Bila terlambat penanggulangan-nya, kerugian
manusia semakin banyak. Secara ekologis, dapat mengganggu ekosistem laut.
Bila terjadi pencemaran di air, maka terjadi akumulasi zat pencemar pada tubuh organisme
air. Akumulasi pencemar ini semakin meningkat pada organisme pemangsa yang lebih
besar.

3. Pencemaran tanah
Pencemaran tanah disebabkan oleh beberapa jenis pencemaran berikut ini :
a. sampah-sampah pla.stik yang sukar hancur, botol, karet sintesis,
pecahan kaca, dan kaleng

b. detergen yang bersifat non bio degradable (secara alami sulit


diuraikan)

c. zat kimia dari buangan pertanian, misalnya insektisida.

4. Polusi suara
Polusi suara disebabkan oleh suara bising kendaraan bermotor, kapal terbang, deru mesin
pabrik, radio/tape recorder yang berbunyi keras sehingga mengganggu pendengaran.
b. Menurut macam bahan pencemar
Macam bahan pencemar adalah sebagai berikut.
1. Kimiawi; berupa zat radio aktif, logam (Hg, Pb, As, Cd, Cr dan Hi),
pupuk anorganik, pestisida, detergen dan minyak.
2. Biologi; berupa mikroorganisme, misalnya Escherichia coli, Entamoeba
coli, dan Salmonella thyposa.

3. Fisik; berupa kaleng-kaleng, botol, plastik, dan karet.


c. Menurut tingkat pencemaran
Menurut WHO, tingkat pencemaran didasarkan pada kadar zat pencemar dan waktu
(lamanya) kontak. Tingkat pencemaran dibedakan menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
1. Pencemaran yang mulai mengakibatkan iritasi (gangguan) ringan pada
panca indra dan tubuh serta telah menimbulkan kerusakan pada

ekosistem lain. Misalnya gas buangan kendaraan bermotor yang

menyebabkan mata pedih.

2. Pencemaran yang sudah mengakibatkan reaksi pada faal tubuh dan


menyebabkan sakit yang kronis. Misalnya pencemaran Hg (air raksa)

di Minamata Jepang yang menyebabkan kanker dan lahirnya bayi

cacat.

3. Pencemaran yang kadar zat-zat pencemarnya demikian besarnya


sehingga menimbulkan gangguan dan sakit atau kematian dalam

lingkungan. Misalnya pencemaran nuklir.

2. Parameter Pencemaran
Dengan mengetahui beberapa parameter yang ads pads daerah/kawasan penelitian akan
dapat diketahui tingkat pencemaran atau apakah lingkungan itu sudah terkena pencemaran
atau belum. Paramaterparameter yang merupakan indikator terjadinya pencemaran adalah
sebagai berikut :
a. Parameter kimia
Parameter kimia meliputi C02, pH, alkalinitas, fosfor, dan logam-logam

berat.

b. Parameter biokimia
Parameter biokimia meliputi BOD (Biochemical Oxygen Demand), yaitu

jumlah oksigen dalam air. Cars pengukurannya adalah dengan

menyimpan sampel air yang telah diketahui kandungan oksigennya

selama 5 hari. Kemudian kadar oksigennya diukur lagi. BOD digunakan

untuk mengukur banyaknya pencemar organik.


Menurut menteri kesehatan, kandungan oksigen dalam air minum atau BOD tidak boleh
kurang dari 3 ppm.
c. Parameter fisik
Parameter fisik meliputi temperatur, warna, rasa, bau, kekeruhan, dan radioaktivitas.
d. Parameter biologi
Parameter biologi meliputi ada atau tidaknya mikroorganisme, misalnya, bakteri coli, virus,
bentos, dan plankton.
http://bebas.ui.ac.id/v12/sponsor/Sponsor-
Pendamping/Praweda/Biologi/0037%20Bio%201-8b.htm

http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=1&ved=0CCAQFjAA&url=http
%3A%2F%2Fwww.epa.gov%2Flab21gov%2Fpdf%2Frevised
%2520form.pdf&rct=j&q=inventory%2Blaboratory
%2Bequipment&ei=oIqvTZbbFZDwvwOGsMmGBw&usg=AFQjCNF49BEmMDwRa4jpI
_mDmTsBXN0Igg&cad=rja

TEKLAB

http://lindawati-strukturatom.blogspot.com/2010/04/strategi-inventarisasi-alat-dan-
bahan.html

Web Gambar Maps Berita Buku Terjemahan Gmail selengkapnya ▼

Tanya Jawab Cendekia Blog Waktu Nyata

Kalender Foto Documents Site Grup


Coba peramban baru dengan terjemahan otomatis.

Unduh Google Chrome

Top of Form
id

Bahasa Indonesia

PortugisJermanSpanyol

en

Inggris

Terjemahkan

n _t id UTF-8 2 1

Merjemahkan teks atau laman web

Ketikkan teks atau alamat situs web atau terjemahkan dokumen.

Batal
Simak

Baca secara fonetik

Terjemahan Bahasa Indonesia ke Inggris


Strategy Inventory for Laboratory Equipment and Materials to Facilitate
Pemyimpanan and Lending
Preliminary
Management-related chemical laboratory managers and users, laboratory facilities
(buildings, laboratory equipment, chemicals), and the activities carried out in
laboratories which maintain continuity of function. Basically the laboratory
management is the responsibility of both managers and users. Therefore, everyone
involved must have the awareness and feel called to manage, maintain, and seek
safety. Organize and maintain laboratory is a laboratory for efforts to always keep
working properly. While efforts to maintain safety include efforts to always prevent
possible accidents while working in the laboratory and penangannya possible
accidents. The laboratory manager should have an understanding and skills in
laboratory work, work according to their duties and responsibilities, and follow the
rules.
One of the activities conducted in the laboratory is the inventory of equipment and
laboratory materials. Inventory of lab equipment and chemicals is very important
because it is a valuable educational asset that must be done strictly. Besides it is
also very expensive lab equipment so that should really be safe, both from loss,
damage and abuse, theft and fire.
Inventory of lab equipment and chemicals is very important and is a very valuable
asset pendididkan, so it must be done in ketat.Peralatan very expensive so it must
be secured from loss, damage and abuse, theft and chemicals kebakaran.Demikian
also very expensive, so its use also should not be excessive, storage must be
precise.
The purpose of the inventory are:
-Prevent the loss and misuse
-Reduce operational costs
-Increasing the employment process and outcome
-Improving the quality of work
-Reduce the risk of lost, damaged, broken
-Prevent overuse
Improving laboratory co-
-Support the creation of safe conditions
For that we need regulation on the use, storage, data collection, and securing
equipment and materials / chemicals in the laboratory.

Inventory of Equipment and Materials / Chemicals in Laboratories


1. Invenrtarisasi Laboratory Equipment
-Storage of Laboratory Equipment
Principles to consider in the storage of tools and materials in the laboratory:
1. Safe
Equipment is stored to keep it safe from thieves and damage, on the basis of a tool
that is easy to carry and expensive like a stop watch should be kept in locked
cabinets. Safe also means no raises due to damage to equipment and materials so
that its function is reduced.
2. Easily searchable
To facilitate the search for the location of each - each tool and material, need to be
marked by using the label on any storage device (cabinets, shelves or drawers).
3. Easily taken
Storage of equipment and supplies needed storage space such as cabinets, shelves
and drawers are adjustable in size with an area of space available.
How to store tools and materials can be based on the type of tool, subject, class
experiments and material for the tool:.
1. Grouping tool - a tool based on the chemical, such as tool-making material:
metal, glass, porcelain, plastic and rubber
2. Shaped tool sets, storage should be in the form of sets that are not installed.
3. There are tools that should be kept standing, for example higrometer, balance
arm and glass beaker.
4. The instrument has a relatively heavy weights, stored in a place whose height
does not exceed the shoulder height.
5. Storage devices need to consider the frequency of use of tools. If the tool is
frequently used the tool is stored in a place that is easy to take.

This - Points to Look For


1. Basic Materials-making tool
2. Weight appliance
3. Sensitivity to the environment tools
4. Effect of other tools
5. Completeness of the device in a set of alt

Things - Things to Look For In Store Materials


1. Data on Substance: Solid Kept separate from the liquid
2. Substance Concentration: The concentration of the concentrated disimpat
separate and special, for example, concentrated HCl
3. Dangers of substance: the dangerous substance is not stored above (higher than
the body)
4. Labels: All containers containing materials / chemicals must be labeled
5. Substance sensitivity to light: the light-sensitive substance is stored in brown
bottles
6. Ease Yawning: a volatile substance stored in a cold and cool and keep it away
from direct light
7. Indicator solution stored in the bottle drops (small bottle fitted with a pipette
drops on the cork.)
How to store materials science laboratory
Basic Materials Storage namely
1. Being Material: Solid and Liquid
2.Sifat Materials: Acids and Bases
3.Sifat Danger: Corrosive, Toxic, Easy Burning, etc.
4.Seberapa often used

Material Storage Systems


Based on:
-Material that is often used
-Material that may be taken alone by the user laboratory
Hazardous-materials / toxins
-The amount of material stored
How to store materials chemistry laboratory by observing the rules of storage, as
well as on the storage of laboratory equipment. The nature of each ingredient must
be known before making a deposit, such as:
1. Materials which can react with the glass should be stored in plastic bottles.
2. Materials which can react with the plastic should be stored in glass bottles.
3. Materials that can change when terkenan direct sunlight, should be stored in dark
bottles and placed in closed cabinets. While the materials that are not easily
damaged by direct sunlight in a colored bottles stored in the nodes.
4. Hazardous materials and corrosive materials should be stored separately from
other materials.
5. Storage of materials should be in the parent large bottle and can also use a bottle
berkran. Intake of chemicals from the bottle should be just enough as needed
practice at the time. Time disimpam lab materials in small bottles, do not be
returned to the parent bottles. This is to avoid damage to the parent material in the
bottle because the residue lab may have been damaged or no longer pure.
6. Materials stored in bottles that were given symbol characteristics of each
ingredient.

Storage and maintenance of equipment / materials must consider the source of


damage to equipment and materials. Sources of equipment and material damage
caused by the environment include the following manner: -
1. Air
The air contains oxygen and water vapor (humidity have). The content of this allows
the tool from a rusted iron and other metals to make dull like copper and brass.
Attempts to avoid these items bleak exposed to free air by way of painting,
polishing, memvernis and coated with chrome or nickel. Contact with air can cause
chemicals to react. As a result of a chemical reaction with the free air as the
emergence of new substances, the sediments, gas and heat. The impact of such
chemicals do not work anymore and can cause accidents and poisoning.
2. The water and acid - base
Laboratory equipment should be stored in clean dry conditions, away from water,
acids and bases. Compounds of water, acids and bases can
cause damage to equipment such as rust, corrosive and changed its function.
Chemicals that react with other chemicals causing ingredient is not working
anymore and create a new substance, gas, sediment, heat and possible explosion.
3. Temperature
High or low temperatures can lead to: a tool expand or shrink, spurring the
occurrence of oxidation, paint damage and disrupt the function of electronic
equipment.
4. Mechanical
Better keep it away from impact tools and materials, traction and pressure.
Mechanical disturbance may cause damage to equipment / materials.
5. Light
In general, equipment and chemicals should be avoided from the sun directly.
Storage for tools and materials that can be damaged if exposed to direct sunlight,
should be stored in closed cabinets. The chemical should be stored in dark bottles.
6. Fire
Component is the cause of the fire there are three, called the fire triangle. The
components of the fuel, the heat is high enough, and the presence of oxygen.
Therefore storage of laboratory equipment and materials must consider the
components that may cause fire.
Step - Step Storage
1. Clean Room and Storage Equipment and Materials
2. Check the data and re-equipment of existing materials
3. Group your existing tools and materials based on the state of equipment and
materials over
4. Storage and arrangement of equipment and materials tailored to the laboratory
facilities, equipment and material circumstances above
To facilitate the storage and retrieval tools in the laboratory, it might want to create
a complete tool inventory list with the code and amount respectively. The
instrument is damaged or broken should be placed in a separate place, and written
in book cases and book inventory of the chemical laboratory.
For inventory of equipment and materials in the laboratory standard, then you
should follow the recommended guidelines for the National Education Ministry, as
the following example:
Ministry of National Education
Organization Unit.: SMA Negeri 2 Lubuk Pakam
Laboratory Code

Strategi Inventarisasi Alat dan Bahan Laboratorium untuk dapat Memudahkan Pemyimpanan dan Peminjaman

Pendahuluan

Pengelolaan laboratorium kimia berkaitan dengan pengelola dan pengguna, fasilitas laboratorium (bangunan, peralatan
laboratorium, bahan kimia), dan aktivitas yang dilaksanakan di laboratorium yang menjaga keberlanjutan fungsinya. Pada dasarnya
pengelolaan laboratorium merupakan tanggung jawab bersama baik pengelola maupun pengguna. Oleh karena itu, setiap orang
yang terlibat harus memiliki kesadaran dan merasa terpanggil untuk mengatur, memelihara, dan mengusahakan keselamatan kerja.
Mengatur dan memelihara laboratorium merupakan upaya agar laboratorium selalu tetap berfungsi sebagaimana mestinya.
Sedangkan upaya menjaga keselamatan kerja mencakup usaha untuk selalu mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan
sewaktu bekerja di laboratorium dan penangannya bila terjadi kecelakaan. Para pengelola laboratorium hendaknya memiliki
pemahaman dan keterampilan kerja di laboratorium, bekerja sesuai tugas dan tanggung jawabnya, dan mengikuti peraturan.

Salah satu aktivitas yang dilakukan di laboratorium adalah inventarisasi peralatan dan bahan laboratorium . Inventarisasi peralatan
laboratorium dan bahan kimia sangat penting karena merupakan asset pendidikan yang sangat berharga sehingga harus dilakukan
secara ketat. Disamping itu peralatan laboratorium juga sangat mahal sehingga harus benar-benar harus aman, baik dari
kehilangan ,kerusakan fatal dan penyalahgunaan, pencurian dan kebakaran.

Inventarisasi peralatan laboratorium dan bahan kimia sangat penting dan merupakan aset pendididkan yang sangat berharga,
sehingga harus dilakukan secara ketat.Peralatan sangat mahal sehingga harus diamankan dari kehilangan, kerusakan fatal dan
penyalahgunaan, pencurian dan kebakaran.Demikian juga bahan kimia sangat mahal , jadi penggunaannya juga jangan sampai
berlebihan, penyimpanannya harus tepat.

Tujuan inventarisasi yaitu:

-Mencegah terjadinya kehilangan dan penyalahgunaan

-Mengurangi biaya operasional

-Meningkatkan proses pekerjaan dan hasil

-Meningkatkan kwalitas kerja

-Mengurangi resiko kehilangan, rusak, pecah

-Mencegah pemakaian berlebihan

-Meningkatkan kerjasama laboratorium

-Mendukung terciptanya kondisi yang aman

Untuk itu perlu pengaturan penggunaan , penyimpanan, pendataan , dan pengamanan peralatan dan bahan/zat kimia di
laboratorium.

Inventarisasi Peralatan dan Bahan/Zat kimia di Laboratorium

1. Invenrtarisasi Alat-Alat Laboratorium

-Penyimpanan Alat-Alat Laboratorium

Prinsip yang perlu diperhatikan dalam penyimpanan alat dan bahan di laboratorium :

1. Aman

Alat disimpan supaya aman dari pencuri dan kerusakan, atas dasar alat yang mudah dibawa dan mahal harganya seperti stop
watch perlu disimpan pada lemari terkunci. Aman juga berarti tidak menimbulkan akibat rusaknya alat dan bahan sehingga
fungsinya berkurang.

2. Mudah dicari

Untuk memudahkan mencari letak masing – masing alat dan bahan, perlu diberi tanda yaitu dengan menggunakan label pada
setiap tempat penyimpanan alat (lemari, rak atau laci).

3. Mudah diambil

Penyimpanan alat diperlukan ruang penyimpanan dan perlengkapan seperti lemari, rak dan laci yang ukurannya disesuaikan
dengan luas ruangan yang tersedia.
Cara penyimpanan alat dan bahan dapat berdasarkan jenis alat, pokok bahasan, golongan percobaan dan bahan pembuat alat : .

1. Pengelompokan alat – alat kimia berdasarkan bahan pembuat alat tersebut seperti : logam, kaca, porselen, plastik dan karet

2. Alat berbentuk set, penyimpanannya harus dalam bentuk set yang tidak terpasang.

3. Ada alat yang harus disimpan berdiri, misalnya higrometer, neraca lengan dan beaker glass.

4. Alat yang memiliki bobot relatif berat, disimpan pada tempat yang tingginya tidak melebihi tinggi bahu.

5. Penyimpanan alat perlu memperhatikan frekuensi pemakaian alat. Apabila alat itu sering dipakai maka alat tersebut disimpan
pada tempat yang mudah diambil.

Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan

1. Bahan Dasar pembuatan alat

2. Bobot alat

3. Kepekaan alat terhadap lingkungan

4. Pengaruh alat yang lain

5. Kelengkapan perangkat alt dalam suatu set

Hal – Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Menyimpan Bahan

1. Wujud Zat : Padat Disimpan terpisah dari cair

2. Konsentrasi Zat : Konsentrasi yang pekat disimpat terpisah dan khusus , misalnya HCl pekat

3. Bahaya dari zat : Zat yang berbahaya tidak disimpan diatas ( lebih tinggi dari badan)

4. Label : Semua wadah yang berisi bahan / zat kimia harus diberi label

5. Kepekaan Zat terhadap cahaya : zat yang peka terhadap cahaya disimpan dalam botol cokelat

6. Kemudahan Menguap : zat yang mudah menguap disimpan ditempat yang dingin dan sejuk serta hindarkan dari cahaya
langsung

7. Larutan Indikator disimpan dalan botol tetes (botol kecil yang dilengkapi dengan pipet tetes pada sumbatnya.)

Cara menyimpan bahan laboratorium IPA

Dasar Penyimpanan Bahan yaitu

1. Wujud Bahan :Padat dan Cair

2.Sifat Bahan :Asam dan Basa

3.Sifat Bahaya :Korosif, Racun, Mudah Terbakar ,dll

4.Seberapa sering digunakan

Sistem Penyimpanan Bahan

Didasarkan pada :
-Bahan yang sering dipakai

-Bahan yang boleh diambil sendiri oleh pemakai Laboratorium

-Bahan yang berbahaya / racun

-Jumlah bahan yang disimpan

Cara menyimpan bahan laboratorium kimia dengan memperhatikan kaidah penyimpanan, seperti halnya pada penyimpanan alat
laboratorium. Sifat masing-masing bahan harus diketahui sebelum melakukan penyimpanan, seperti :

1. Bahan yang dapat bereaksi dengan kaca sebaiknya disimpan dalam botol plastik.

2. Bahan yang dapat bereaksi dengan plastik sebaiknya disimpan dalam botol kaca.

3. Bahan yang dapat berubah ketika terkenan matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam botol gelap dan diletakkan dalam
lemari tertutup. Sedangkan bahan yang tidak mudah rusak oleh cahaya matahari secara langsung dalam disimpan dalam botol
berwarna bening.

4. Bahan berbahaya dan bahan korosif sebaiknya disimpan terpisah dari bahan lainnya.

5. Penyimpanan bahan sebaiknya dalam botol induk yang berukuran besar dan dapat pula menggunakan botol berkran.
Pengambilan bahan kimia dari botol sebaiknya secukupnya saja sesuai kebutuhan praktikum pada saat itu. Sisa bahan praktikum
disimpam dalam botol kecil, jangan dikembalikan pada botol induk. Hal ini untuk menghindari rusaknya bahan dalam botol induk
karena bahan sisa praktikum mungkin sudah rusak atau tidak murni lagi.

6. Bahan disimpan dalam botol yang diberi simbol karakteristik masing-masing bahan.

Penyimpanan dan pemeliharaan alat / bahan harus memperhitungkan sumber kerusakan alat dan bahan. Sumber kerusakan alat
dan bahan akibat lingkungan meliputi hal – hal berikut :

1. Udara

Udara mengandung oksigen dan uap air (memilki kelembaban). Kandungan ini memungkinkan alat dari besi menjadi berkarat dan
membuat kusam logam lainnya seperti tembaga dan kuningan. Usaha untuk menghindarkan barang tersebut terkena udara bebas
seprti dengan cara mengecat, memoles, memvernis serta melapisi dengan khrom atau nikel. Kontak dengan udara bebas dapat
menyebabkan bahan kimia bereaksi. Akibat reaksi bahan kimia dengan udara bebas seperti timbulnya zat baru, terjadinya endapan,
gas dan panas. Dampaknya bahan kimia tersebut tidak berfungsi lagi serta dapat menimbulkan kecelakaan dan keracunan.

2. Air dan asam - basa

Alat laboratorium sebaiknya disimpan dalam keadaan kering dan bersih, jauh dari air, asam dan basa. Senyawa air, asam dan basa
dapat

menyebabkan kerusakan alat seperti berkarat, korosif dan berubah fungsinya. Bahan kimia yang bereaksi dengan zat kimia lainnya
menyebabkan bahan tersebut tidak berfungsi lagi dan menimbulkan zat baru, gas, endapan, panas serta kemungkinan terjadinya
ledakan.

3. Suhu

Suhu yang tinggi atau rendah dapat mengakibatkan :alat memuai atau mengkerut, memacu terjadinya oksidasi, merusak cat serta
mengganggu fungsi alat elektronika.

4. Mekanis

Sebaiknya hindarkan alat dan bahan dari benturan, tarikan dan tekanan yang besar. Gangguan mekanis dapat menyebabkan
terjadinya kerusakan alat / bahan.

5. Cahaya
Secara umum alat dan bahan kimia sebaiknya dihindarkan dari sengatan matahari secara langsung. Penyimpanan bagi alat dan
bahan yang dapat rusak jika terkena cahaya matahari langsung, sebaiknya disimpan dalam lemari tertutup. Bahan kimianya
sebaiknya disimpan dalam botol yang berwarna gelap.

6. Api

Komponen yang menjadi penyebab kebakaran ada tiga, disebut sebagai segitiga api. Komponen tersebut yaitu adanya bahan
bakar, adanya panas yang cukup tinggi, dan adanya oksigen. Oleh karenanya penyimpanan alat dan bahan laboratorium harus
memperhatikan komponen yang dapat menimbulkan kebakaran tersebut.

Langkah – Langkah Penyimpanan

1. Bersihkan Ruang dan Penyimpanan Alat dan Bahan

2. Periksa data ulang alat dan bahan yang ada

3. Kelompokkan alat dan bahan yang ada berdasarkan pada keadaan alat dan bahan di atas

4. Penyimpanan dan penataan alat dan bahan disesuaikan dengan fasilitas Laboratorium, keadaan alat dan bahan diatas

Untuk memudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan kembali alat di laboratorium, maka sebaiknya dibuatkan daftar inventaris
alat yang lengkap dengan kode dan jumlah masing-masing. Alat yang rusak atau pecah sebaiknya ditempatkan pada tempat
tersendiri, dan dituliskan dalam buku kasus dan buku inventaris laboratorium kimia.

Laboratory equipment refers to the various tools and equipment used by scientists working in a
laboratory. These include tools such as Bunsen burners, and microscopes as well as speciality
equipment such as operant conditioning chambers, spectrophotometers and calorimeters.
Another important type of laboratory equipment is Laboratory glassware such as the beaker or
reagent bottle.
Laboratory equipment is generally used to either perform an experiment or to take measurements
and gather data. Larger or more sophisticated equipment is generally called a scientific
instrument.
[edit]
http://en.wikipedia.org/wiki/Laboratory_equipment

Peralatan laboratorium mengacu pada berbagai alat dan peralatan yang digunakan oleh ilmuwan yang bekerja di laboratorium. Ini
termasuk alat seperti pembakar Bunsen, dan mikroskop serta peralatan khusus seperti instrumental penyejuk ruang,
spektrofotometer dan kalorimeter. Jenis lain yang penting alat laboratorium adalah Laboratorium pecah belah seperti gelas atau
botol reagen.

Peralatan laboratorium umumnya digunakan baik untuk melakukan percobaan atau untuk melakukan pengukuran dan
mengumpulkan data. Lebih besar atau lebih canggih peralatan umumnya disebut instrumen ilmiah.
Peralatan laboratorium mengacu pada berbagai alat dan peralatan yang digunakan oleh ilmuwan yang bekerja di laboratorium. Ini
termasuk alat seperti pembakar Bunsen, dan mikroskop serta peralatan khusus seperti instrumental penyejuk ruang,
spektrofotometer dan kalorimeter. Jenis lain yang penting alat laboratorium adalah Laboratorium pecah belah seperti gelas atau
botol reagen.

Peralatan laboratorium umumnya digunakan baik untuk melakukan percobaan atau untuk melakukan pengukuran dan
mengumpulkan data. Lebih besar atau lebih canggih peralatan umumnya disebut instrumen ilmiah.
Bottom of Form

You might also like