You are on page 1of 28

Klasifikasi Bakteri

1.1 Ciri-Ciri Bakteri

Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain yaitu:

1. Organisme uniselluler

2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel)

3. Umumnya tidak memiliki klorofil

4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron
umumnya memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.

5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam

6. Hidup bebas atau parasit

7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas, kawah atau
gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan

8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya


mengandung peptidoglikan

1.2 Struktur Bakteri

Struktur bakteri terbagi menjadi dua yaitu:

1. Struktur dasar (dimiliki oleh hampir semua jenis bakteri)


Meliputi: dinding sel, membran plasma, sitoplasma, ribosom, DNA, dan granula
penyimpanan

2. Struktur tambahan (dimiliki oleh jenis bakteri tertentu)


Meliputi kapsul, flagelum, pilus, fimbria, klorosom, Vakuola gas dan endospora.

1.3 Struktur Dasar Sel Bakteri


1. Dinding sel tersusun dari peptidoglikan yaitu gabungan protein dan
polisakarida (ketebalan peptidoglikan membagi bakteri menjadi bakteri gram
positif bila peptidoglikannya tebal dan bakteri gram negatif bila peptidoglikannya
tipis).

2. Membran plasma adalah membran yang menyelubungi sitoplasma tersusun


atas lapisan fosfolipid dan protein.

3. Sitoplasma adalah cairan sel.

4. Ribosom adalah organel yang tersebar dalam sitoplasma, tersusun atas


protein dan RNA.

5. Granula penyimpanan, karena bakteri menyimpan cadangan makanan yang


dibutuhkan.

2. KLASIFIKASI BAKTERI

1. SIFAT-SIFAT KLAS SCHIZOMYCETES

Klas ini terdiri atas tumbuhan bersel satu. Sel-sel itu kecil benar, kadang-kadang tak
tampak dengan mikroskop biasa, ada yang dapat bergerak, ada yang tidak. Tidak
jelas adanya inti (eukaryon) seperti yang biasa terdapat pada tanaman tinggi, yang
sering terdapat ialah benda-benda yang mengandung kromatin, yaitu bahan
kromosom. Inti yang sederhana itu disebut

Prokaryon, kromosom yang terkandung didalamnya berupa suatu utas yang


melingkar seperti suatu kolong, tidak mempunyai pasangan, sehingga
Schizomycetes itu dapat disebut makhluk-makhluk yang haploid.

Sel-sel ada yang berbentuk seperti bola-bola kecil, ada yang berpa tongkat-tongkat,
ada yang bengkok serupa koma, ada pula yang spiral. Sel-sel ada yang hidup
sendiri-sendiri, ada yang berkelompok, ada pula yang hidup di dalam kista.
Kelompok itu ada yang merupakan bentuk beraturan, ada pula yang tidak
beraturan. Ada yang bergandengan merupakan rantai lurus, ada pula yang
bercabang menghasilkan sel-sel pembiak yang dapat bergerak ataupun tidak
bergerak. Ada spesies yang mempunyai pigmen, dan ada pula yang tanpa pigmen.
Pigmen itu ada yang mempunyai fungsi seperti klorofil pada tanaman tinggi, yaitu
un tuk menyelenggarakan fotosintesis.

Pembiakan dilakukan secara vegetatif dengan pembelahan diri, sedang beberapa


spesies membentuk endospora untuk mengatasi pengaruh buruk dari lingkungan.
Myxobacteriales menghasilkan sporokista, sedang pada Borrelomycetaceae
terdapat tubuh-tubuh kecil yang berguna sebagai alat pembiak. Bakteri ada yang
hidup bebas, autrotof, ada pula yang hidup sebagai saprobe, sebagai parasit dan
ada pula yang patogen.

Untuk mengenal kesepuluh ordo dari klas Schizomycetes ini dibuatlah kunci sebagai
berikut :

1. Ordo I. Pseudomonadales
Sel serupa bola, batang lurus atau bengkok, atau spiral. Kadang-kadang
bergandengan. Boleh berppigmen kemerahan atau hijau. Tidak dalam trikoma
(bentuk benang). Biasanya bergerak dengan flagel yang terminal, kadang tidak
bergerak.

1. Ordo II. Chlamydobacteriales


Sel-sel dalam trikoma yang kerap kali berselubung. Kadang-kadang menghasilkan
spora kembar atau spora diam. Selubung dapat berisi hidroksida besi, dan trikoma
dapat melekat pada sustarct.

1. Ordo III. Hyphomicrobiales


Sel berbiak dengan tunas. Dapat melekat pada substrat dengan tangkai. Satu genus
mempunyai pigmen untuk foto sintesis ( Rhodomicrobium).

1. Ordo IV. Eubacteriales


Sel serupa bola atau batang. Tidak dalam trikoma, meskipun dapat bergandengan.
1. Ordo V. Actinomycetales
Sel kaku dan mungkin tumbuh seperti miselium jamur dengan konidia di udara. Dua
genera mempunyai spora yang yterbentuk di dalam spongarium, dan spora dari
salah satu genus ini dapat bergerak. Sel-sel tunggal, atau bercabang sederhana,
kerap kali tahan asam.

1. Ordo VI. Caryophanales


Sel dalam trikoma.

1. Ordo VII. Beggiatoales


Sel kaku, biasanya besar dan mungkin serupa bola atau trikoma. Mungkin ada butir-
butir belerang di dalam atau permukaan sel. Bergerak dengan menjulur,
bergelombang atau berguling-guling, gerakan putus-putus seperti pada beberapa
ganggang biru. Tidak ada flagel.

1. Ordo VIII. Myxobacteriales


Sel lebih besar atau kecil, tetapi tidak kaku. Sel lemas, kerap kali runcing pada
ujung pangkal, bergerak dengan menjalar. Tubuh-tubuh tumbuh pada koloni yang
menyebar seperti plasmodium. Berlendir.

1. Ordo IX. Spirochaetales


Sel berbentuk spiral panjang atau pendek. Bergerak bebas dengan membelok-
belokkan tubuh.

10. Ordo X. Mycoplasmatales


Tak bergerak, sangat pleomorfik dan sangat halus. Ada kalanya dapat lewat
saringan.

1. DESKRIPSI FAMILI DAN GENUS YANG BANYAK DIKENAL

2. Dari Ordo I Pseudomonadales Diperkenalkan :


3. Famili Thioehodaceace
Sel dapat berupa bola, serupa telur, serupa batang pendek atau panjang, lurus atau
melengkung, atau seperti spiral. Berwarna agak ungu kemerahan sampai merah
karena mempunyai bakterioklorofil dan karotinoida. Habitat tempat-tempat terang
dan ada sulfida. Beberapa genus dari famili ini ialah:

• Thiocystis dengan 2 spesies, bentuk kokus tunggal atau dua-dua,


menghasilkan belerang
• Thiospirrillum dengan 5 spesies, bentuk serupa spiral, flagel pada ujung.
Menghasilkan butir-butir belerang.
1. Famili Athiorhodaceae
Sel dapat berupa kokus, basil pendek atau panjang, vibrio, atau spiral. Gram
negatif. Flagel pada ujung. Warna kemerahan, ada bakterioklorofil. Tidak
menghasilkan belerang.

Spesies-spesies dari famili ini lebih suka hidup di tempat-tempat yang ada cahaya.
Mereka kehilangan warna merah jika berada dalam tempat gelap, dan mereka
bergerak menuju ke tempat yang cukup terang bagi mereka (fototropisme).

Beberapa genus yang terkenal dari famili ini adalah:

• Rhodopseudomonas dengan 4 spesies, bentuk kokus atau basil


• Rhodospirillum dengan 4 spesies, berbentuk spiral, diameter antara 0,5
sampai 1,5 µ, sedang panjangnya 20 sampai 50 µ. Ukuran mengenai besar
kecilnya maupun banyak sedikitnya lengkungan bergantung kepada usia bakteri.
Pigmen yang biasanya disebut bakteriopurpurin itu ternyata terdiri atas dua
bagian, yang pertama berupa bakterioklorofil yang memegang peranan dalam
fotosintesis, sedang bagian kedua berupa pigmen yang berwarna merah yang
belum kita ketahui fungsinya. Telah terbukti, bahwa sinar merah dan infra merah
lebih menguntungkan bagi kegiatan bakteri ini daripada sinar-sinar lain yang
bergelombang lebih pendek.
1. Famili Chlorabacteriaceae
Sel berupa batang, berwarna hijau. Mengadakan fotosintesis jika ada hidrogen
sulfida. Genus yang terkenal ialahChlorobium dengan 2 spesies, basil, anaerob,
dapat menghasilkan belerang, tetapi tidak untuk disimpan di dalam sel.
1. Famili Nitrobacteriaceae
Kokus, basil atau spiral. Flagel tidak selalu ada. Gram negatif. Merupakan
pembentuk nitrit atau nitrat. Tanpa endospora. Habitat tanah dan air tawar. Genus
yang terkenal sebagai penyusun nitrit adalah:

• Nitrosomonas, sel-sel bulat panjang, hidup bebas.


• Nitrosoccccus, bentuk serupa bola, penghuni tanah, hidup bebas.
• Nitrosocystis, sel-sel berkelompok dan dipersatukan oleh suatu selaput.
• Nitrosogloea, sel-sel berkelompok dalam lendir.
• Nitrosospira, sel serupa spiral, hidup bebas.
Genus yang terkenal sebagai penyusun nitrat ialah:

• Nitrobacter, sel serupa batang-batang kecil, tidak berkelompok.


• Nitrocystis, basil-basil kecil yang berkelompok.
1. Famili Methanomonadaceae
Sel serupa batang, ada yang berflagel. Gram negatif. Autotrof. Habitat tanah dan air
rawa-rawa. Genus yang terkenal dari famili ini adalah:

• Methanomonas; genus ini dapat mengoksidasi metan.


• Hydrogenomonas; genus ini dapat mengoksidasikan hidrogen.
1. Famili Thiobacteriaceae
Sel berupa kokus, basil atau vibrio. Mengokidasikan belerang. Tidak berwarna.
Habitat tempat-tempat yang mengandung hidrogen sulfida. Genus yang terkenal
ialah:

• Thiospira, berupa spiral yang panjangnya sampai 50µ.


• Thiobacillus dengan 9 spesies, terkenal sebagai bakteri denitrifikan.
• Thiobacillus thiooxidans, autotrof, dapat mengoksidasikan belerang dan
sulfat belerang menjadi asam belerang. Dengan hidup dalam lingkungan yang pH-
nya kurang daripada 1, sedang pH yang optimum ialah antara 2 sampai 3,5.
1. Famili Psseudomonadaceae
Sel berupa batang lurus, kadang-kadang serupa bola. Bergerak dengan flagel yang
terdapat pada ujung. Jumlah flagel satu atau lebih. Beberapa spesies tidak
bergerak. Gram positif. Habitat tanah atau air tawar dan air laut. Banyak spesies
hidup sebagai parasit pada tanaman, tidak begitu banyak pada hewan. Genus yang
banyak dikenal adalah:

• Pseudomonas dengan 149 spesies dan 11 spesies tambahan, berpigmen


hijau muda atau hijau tua. Pigmen meresap ke dalam medium. Biasanya penghuni
tanah atau air. Pseudomonas aeruginosa kadang-kadang kedapatan di dalam luka
pada hewan atau manusia. Bakteri ini menyebabkan timbulnya nanah yang
kebiru-biruan. Beberapa spesies yang lain menyebabkan penyakit pada tanaman.
• Xanthomonas dengan 60 spesies dan 3 spesies tambahan. Banyak di antara
spesies-speseies ini hidup sebagai parasit pada tanaman.
• Acetobacter dengan 7 spesies, penghasil asam cuka.
• Photobacterium dengan 4 spesies, saproba pada ikan, daging yang sudah
busuk; menghasilkan cahaya.
• Halobacterium, suka tumbuh di tempat-tempat yang kadar garam dapurnya
tinggi.
1. Famili Caulobacteraceae
Sel berupa batang, lurus atau bengkok. Dalam fase mengembara, sel-sel
mempunyai flagel. Dalam fase diam, sel-sel bertangkai. Tangkai melekat pada
suatu substrat. Gram negatif. Pembiakan secara tranversal. Habitat air tawar dan
air laut. Genus yang banyak dikenal ialah:

• Caulobacter, sel yang muda mengembara, flagel monotorik. Sel dewasa


melekat pada suatu tanaman di dalam air dengan suatu tangkai.
• Gallionella dengan 5 spesies, sel serupa gerinjal, tangkai berbelit-belit.
Penimbun oksida besi. Gallionella ferrugineabanyak kedapatan di perairan.
1. Famili Siderocapsaceae
Sel serupa bola, bulat-panjang, atau serupa batang. Berkelompok dalam lendir yang
mengandung besi atau mangan. Banyak bakteri besi masuk dalam famili ini. Genus
yang terkenal ialah:

• Siderocapsa, penghuni air tawar.


• Siderococcus, sel berbentuk bola.
• Siderobacter, bentuk sel serupa batang.
10. Famili Spirillacea
Sel bengkok, flagel kebanyakan monotrik. Habitat perairan atau sebagai parasit,
patogen pada hewan dan manusia. Genus yang banyak dikenal ialah:

• Vibrio dengan 37 spesies. Saproba, parasit atau patogen. Vibrio


comma dengan flagel yang monotrik adalah penyebab penyakit cholera asiatica.
• Desulfovibrio dengan 3 spesies. Pleomorfik, anaerob. Desulfovibrio
desulfiricans terkenal sebagai bakteri denitrifikan.
• Methanobacterium, anaerob, autotrof atau heterotrof, menghasilkan gas
metan .
• Cellvibrio dengan 4 spesies, pengurai selulosa.
• Cellofalcicula dengan 3 spesies; sel bengkok dan meruncing pada kedua
ujung. Penghuni tanah, pengurai selulosa.
• Spirillum dengan 9 spesies, lofotrik, aerob, saproba atau patogen. Spirillum
volutans adalah bakteri yang paling besar di antara spiril; mengandung butir-butir
volutin dalam sitoplasma. Spirillum minus dapat menimbulkan penyakit yang
disebut ‘demam akibat gigitan tikus’.
1. Dari Ordo II Chlamydobacteriales Diperkenalkan:
2. Famili Chlamydobacteriaceae
Sel-sel merupakan trikoma yang berselubung. Trikoma tanpa cabang atau dengan
cabang semu. Selubung berisi besi atau mangan. Kebanyakan menetap pada suatu
substrat tanpa tangkai. Habitat air tawar; beberapa spesies terdapat juga di laut.
Genus yang banyak dikenal ialah:
• Sphaerotilus dengan 3 spesies, trikoma dengan percabangan semu. Selubung
dapat mengandung besi. Penghuni air tawar. Berbiak dengan konidia. Konidia
dihasilkan oleh ujung trikoma. Setelah lepas dari selubung, konidia mengembara
dengan flagel sampai mendapatkan substrat baru.
• Leptothrix dengan 12 species; trikoma silindris, selubung dapat mengandung
besi atau mangan. Penghuni air tawar.
1. Famili Crenotrichaceae
Trikoma menempel pada substrat. Selubung tipis. Tidak bercabang atau dengan
cabang semu. Selubung dapat mengandung besi atau mangan. Habitat air tawar
dan air laut. Genus yang terkenal ialah:

- Crenothrix; ujung trikoma membesar. Sel-sel bulat panjang sampai silindris.


Terdapat di persediaan-persediaan air.
- Clonothrix; trikoma meruncing pada ujung. Ujung trikoma menghasilkan konidia.
3. Ordo III Hyphomicrobiales (ordo baru, 1953) Terdiri Atas:
a. Famili Hyphomicrobiaceae
Sel serupa benang-benang yang berhubung-hubungan. Ujung benang menghasilkan
sel-sel baru yang mengembara. Gram negatif. Habitat air tawar, lumpur-lumpur
kubangan. Genus yang terkenal ialah:

- Hyphomicrobium, heterotrof, terdapat sebagai penghuni tanah dan perairan.


- Rhodomicrobium, tidak bergerak, koloni berwarna jingga.
b. Famili Pasteuriaceae
Sel serupa buah apokat atau jambu, bertangkai; pembiakan dengan tunas atau
dengan pembelahan diri secara memanjang ; famili ini masih perlu penelitian lebih
lanjut. Genus yang terkenal ialah Pasteuria, sel serupa batang, merupakan rumpun,
tidak berwarna, parasit pada Crustacea.
4. Ordo IV Eubacteriales
1. Famili I. Azotobacteriaceae
Sel serupa batang, bola atau telur. Tak mempunyai endospora. Gram negatif.
Aerob. Dapat mengikat N2 bebas. Habitat tanah.
Genus yang terkenal ialah Azotobacter dengan 3 spesies, penting dalam
penyuburan tanah. Azotobacter chroococcum; aerob, hidup bebas dalam tanah,
terkenal sebagai pengikat N2, terdapat di mana-mana.
1. Famili II. Rhizobiaceae
Basil, tidak berspora. Flagel peritrik; beberapa spesies tidak bergerak. Gram negatif.
Aerob,simbion atau pathogen.

Genus yang terkenal ialah:

- Rhizobium dengan 6 spesies. Pengikat N2, bersimbiosis dengan akar kacang-


kacangan, missal Rhizobium leguminosarum.
- Agrobacterium dengan 7 spesies. Beberapa di antaranya Merupakan pathogen
pada tanam-tanaman, missal Agrobacteriu tumefaciens menyebabkan kutil – kutil
pada tumbuhan.
- Chromobacterium dengan 4 spesies, penghuni tanah dan air, menghasilkan warna
ungu.
1. Famili III. Achromobacteria
Basil, tidak pleomorfik. Bergerak atau diam. Gram negative. Zat warna tidak dilepas
ke dalam medium.

Genus yang terkenal ialah :

• Alcaligenes dengan 6 spesies. Berpigmen kuning, saprobe dalam usus


vertebrata, air susu Alcaligenes viscolactis menyebabkan timbulnya benang-
benang pada usus.
• Flavobacterium dengan 26 spesies, pigmen kuning, jingga atau merah.
terdapat didalam tanah dan air. Pigmen tidak meresap kedalam medium.
• Agarbacterium dengan 12 spesies, terdapat dalam tanah, air tawar, dan pada
ganggang laut yang telah membusuk.
• Beneckea dengan 6 spesies, dapat mencernakan kitin.
1. Famili IV. Enterobacteriaceae
Basil, bergerak dengan flagel yang peritrik atau tidak bergerak. Gram negative.
Menguraikan glukosa dengan menghasilkan gas.

Genus yang terkenal ialah :

• Escherichia dengan 4 spesies, ada yang berwarna, ada yang tidak. Saprobe,
Escherichia coli terkenal sebagai penghuni kolon (usul tebal).
• Aerobacter dengan 2 spesies, saproba dalam usus vertebrata atau hidup
bebas di alam. Aerobacter aerogenes terdapat sebagai saprobe dalam usus.
• Klebsiella dengan 3 spesies, saproba atau pathogen pada hewan dan
manusia. Klebsiella pneumonia kedapatan pada alat-alat pernapasan.
• Erwinia dengan 17 spesies, saprobe atau pathogen pada tanam-tanaman.
Erwinia amylovora terkenal sebagai penyebab penyakit “bonyok” pada buah-
buahan.
• Serratia dengan 5 spesies, ada pigmen merah, saprobe, ada juga yang tidak
berwarna. Serratia marcescens terdapat di mana – mana.
• Proteus dengan 5 spesies, saprobe atau patogen. Proteus vulgaris bisa
kedapatan dalam makanan yang sudah basi.
• Salmonella dengan 10 spesies, patogen. S. typhosa menyebabkan penyakit
tipus perut (typhus abdominalis). Klasifikasi Salmonella lebih lanjut didasarkan
atas sifat-sifat serologic, imunologik. S. pullorum pathogen dalam perut ayam.
• Shigella dengan 8 spesies, banyak yang patogen. S. dysentriae, S.
paradysentriae dan S. sonnei menyebabkan penyakit disentri.
1. Famili V. Brucellaceae
Kokus atau basil, kecil, tunggal atau bergandeng-gandeng. Bergerak atau diam.
Patogen, terdapat dilapisan lender manusia dan hewan. Famili ini terkenal juga
sebagai famili Parvobacteriaceae.

Genus yang terkenal ialah :


• Pasteurella dengan 9 spesies, Gram negatif, banyak sebagai parasit, atau
patogen pada manusia dan hewan. P. tularensis menyebabkan tularemia
(semacam sampar) pada manusia dan hewan.
• Brucella dengan 3 spesies, mempunyai kapsula. Parasit atau patogen pada
hewan dan manusia. B. abortus menyebabkan penyakit brucellosis.
• Haemophilus dengan 15 spesies, banyak yang patogen bagi manusia dan
hewan . H. influenzae disangka turut menyebabkan penyakit influenza.
• Bordetella pertussis adalah penyebab batuk rejan.
• Actinobacillus dengan 5 spesies, patogen pada hewan dan manusia.
• Noguchia dengan 3 spesies, sering kedapatan pada selaput mata manusia
dan hewan.
1. Famili VI. Bacteroidaceae
Basil, umumnya kecil. Anaerob, kadang-kadang mikroaerofil. Gram negatif.
Kebanyakan patogen dalam usus dan lapisan lender.

Genus yang banyak dikenal ialah :

• Bacteroides dengan 30 spesies, anaerob, patogen pada manusia dan hewan.


• Streptobacillus, anaerob, parasit atau patogen pada mamalia dan rodentia.
1. Famili VII. Micrococcaceae
Sel yang tunggal berbentuk bola. Tidak berspora. Pembiakan menurut 2 atau 3
arah, ada juga yang menurut satu arah merupakan streptokokus, ada pula yang
tidak berhubung-hubungan. Gram variabel.

Genus yang terkenal ialah :

• Micrococcus dengan 16 spesies, saprobe, jarang-jarang patogen.


Berkelompok tidak beraturan.
• Staphylococcus dengan 2 spesies, Gram positif, kelompok serupa untaian,
warna kuning. Saprobe atau patogen. Staphylococcus aureus kedapatan pada
kulit, selaput lender, bisul – bisul dan luka-luka.
• Gaffkya dengan 2 spesies, patogen pada hewan dan manusia.
• Sarcina dengan 10 spesies, berkelompok serupa paket, ada yang berwarna.
Saprobe atau semi-parasit. Sarcina lutea berpigmen kuning.
1. Famili VIII. Neisseriaceae
Kokus, dua-dua atau berkelompok tidak beraturan. Tidak bergerak. Gram –
negative. Parasit atau patogen.

Genus yang terkenal ialah :

• Neisseria dengan 10 spesies, diantaranya N. gonorrhoeae, penyebab


penyakit kelamin, dan N. meningtidis penyakit radang selaput otak.
• Veillonella dengan 6 spesies, parasit dan patogen.
1. Famili IX. Brevibactericiae
Basil, tidak berspora. Gram positif. Merah, kuning atau coklat. Habitat tanah , air
tawar, air asin, sampah-sampah.

Genus yang banyak dikenal ialah Brevibacterium dengan 23 spesies, saproba, aerob
dan anaerob fakultatif.
10. Famili X. Lactobacillaceae
Basil atu kokus yang bergandeng-gandengan atau merupakan tetrad. Gram positif .
umumnya saproba. Beberapa spesies patogen.

Genus yang terkenal ialah :

• Diplococcus pneomoniae, penyebab radang paru-paru peneumonia.


• Sterptococus dengan 19 spesies, saprobe atau parasit. S. lactis dan S.
Cremoris penting dalam pembuatan keju dan mentega.
• Leuconostoc dengan 3 spesies, saprobe. L. dextranicum dan L. citrovorum
berguna untuk memberikan aroma kepada mentega dan keju.
• Lactobacillus dengan 11 spesies, di antaranya L. lactis, L acidophilus,
keduanya menghasilkan sedikit asam dari fermentasi gula. L. casei digunakan
dalam pembuatan keju.
• Eubacterium dengan 20 spesies, saprobe atau patogen. Banyak kedapatan
dalam usus. Genus yang lain seperti catenabacterium banyak hidup sebagai
saproba dalam usus.
11. Familia XI. Propionibacteriaceae
Basil tak bergerak, tidak berspora. Mungkin pleomorfik. Gram positif. Ada yang
berpigmen coklat. Genus yang terkenal ialah Propionibacterium dengan 11 spesies,
penghasil asam propionat.
12. Famili XII. Corynebacteriaceae
Kebanyakan basil yang diam. Gram positif. Aerob, mikroaerofil sampai anaerob.
Mengubah nitrat menjadi nitrit.

Genus yang terkenal ialah Corynebacterium dengan 33 spesies, diantaranya ada


yang parasit dan patogen pada tumbuhan dan manusia. Corynebacterium
diphtheriae menyebabkan penyakit tenggorokan dipteri.
13. Famili XIII. Bacillaceae
Basil, kadang-kadang streptobasil, membentuk endospora. Flagel peritrik, atau
tanpa flagel. Gram positif, variabel dan negatif. Parasit atau patogen terutama pada
insekta.

Genus yang terkenal ialah :

• Bacillus dengan 25 spesies, bergerak, flagel peritrik. Endospora di tengah


atau di ujung sporangium. B. subtilismenghasilkan antibiotik basitrasin dan
subtilin. B. anthracis menyebabkan penyakit antraks. B. stearothermorphilushidup
subur dalam suhu 650 C. B. meganterium adalah saprobe yang terdapat dimana-
mana. B. cereus hidup sebagai saprobe, kadang-kadang juga sebagai pathogen
• Clostridium terdapat 93 spesies, anaerob, saprobe, parasit pathogen.
Terdapat di tanah, usus manusia dan hewan.C. pasteurianum penghuni tanah
yang dapat mengikat N2 bebas. C. botulinum, saprobe pada makanan basi,
mengasilkan racun. C. tetani penyebab tetanus (kejang-rahang), C.
perfringerns menyebabkan busuknya luka.
5. Ordo V. Actinomycetales
Ordo ini diduga merupakan pendahulu dari golongan jamur. Sel-sel panjang, ada
kecenderungan untuk bercabang. Saproba atau pathogen. Habitat tanah. Ordo ini
terdiri atas 4 famili, yaitu :

1. Famili Mycrobacteriaceae
Sel berupa batang-batang halus, lurus atau sedikit bengkok, tahan asam, tidak
bergerak, tidak mempunyai konidia. Aerob, saproba, parasit atau pathogen. Genus
yang terkenal ialah :

• Mycrobacterium dengan 13 spesies, diantaranya ialah M. tuberculosis, M.


leprae keduanya pathogen pada manusia;M. bovis, pathogen pada lembu, dan M.
avium, pathogen pada unggas.
• Mycococcus dengan 6 spesies. Sel-sel serupa kokus, Gram positif, aerob,
penghuni tanah. M. citreus, M. flavus, M. luteus, masing-masing berpigmen.
1. Famili Actynomicetaceae
Berbentuk miselium yang semula tidak bersekat. Membentuk konidia pada hifa
yang menegak. Saproba parasit, atau pathogen. Genus yang terkenal ialah :

• Nocardia dengan 45 spesies, aerob, pathogen. Genus ini dapat menggunakan


lilin, fenol dan kresol sebagai sumber tenaga. N. madurae menyebabkan borok
pada kaki.
• Actinomyces, pathogen pada hewan dan manusia. A. bovis menyebabkan
actinomycosis pada lembu (bengkak rahang). A. isrelii pathogen pada manusia.
1. Famili Streptomycetaceae
Konidia terbentuk pada sporofora. Umumnya saproba, sedikit sekali yang parasit.
Genus yang terkenal ialahStreptomyces dengan 150 spesies. Genus ini terkenal
karena menghasilkan antibiotik. Misal, S. griseus menghasilkan streptomisin, S.
aureofaciens menghasilkan auremisin, S. venezuelae menghasilkan kloromisetin
(kloramfenikol).
1. Famili Actinoplanaceae
Berbentuk miselium, spora terbentuk didalam sporangium. Spora mengembara atau
diam. Habitat tanah dan air. Genus yang terkenal
ialah Actinoplanes dan Streptosporangium, keduanya saprobe dalam tanah.

1. Ordo VI. Caryophanales

Bentuk trikoma, tidak ada selubung. Saproba dalam air, sampah-sampah, atau
parasit dalam usus vertebrata dan insekta. Ordo ini terdiri atas 3 famili,
yaitu Caryophanaceae, Oscillosporaceae, dan arthromitaceae, berturut-turut
dengan 3, 1, 2 spesies.

1. Ordo VII. Beggiatoales

Bentuk trikoma tunggal atau berkelompok tiga. Tak berflagel. Ada spesies yang
bergerak dengan menjulur, berguling-guling. Kerap kali ada butir-butir belerang.
Habitat air tawar, air laut, pada ganggang. Keempat family yang masuk dalam ordo
ini ialah :

1. Famili Beggiatoaceae
Terdiri atas 4 genus dengan 18 spesies, mempunyai bentuk seperti benang yang
ujungnya dapat bergerak. Tak ada konidia. Pembiakan dengan potongan-potongan
benang. Dalam famili ini banyak spesies bakteri-belerang. Genus yang terkenal
ialah :

• Beggiatoa dengan 6 spesies, diantaranya Beggiatoa alba banyak terdapat


dalam air kotor yang tergenang, menempel pada sampah-sampah atau tanaman
air, merupakan lapisan yang berwarna keabu-abuan.
• Thiothrix dengan 7 spesies, umumnya penghuni air tawar, air laut.
1. Famili Vitreoscillaceae
Trikoma tidak berwarna, penghuni perairan yang tenang, terdiri atas 3 genus
dengan 13 spesies.

1. Famili Leucotrichaceae dengan 1 genus Leucothrix, penghuni air tawar, air


laut, yang mengandung sisa-sisa zat organic yang berasal dari ganggang.
2. Famili Achromatiaceae, terdapat dalam air tawar dan air laut, belum banyak
dikenal. Famili ini terdiri atas 1 genus Achromatium.
3. Ordo VIII. Myxobacteriales
Ordo ini terdiri atas 5 famili dengan 12 genus yang mencakup 71 spesies,
kebanyakan hidup sebagai saproba, dapat menghasilkan lendir sehingga masing-
masing tetap berkelompok. Kelompok ini dapat bergerak perlahan-lahan. Makin
bertambah usia, makin banyak lendir yang dihasilkannya. Bakteri yang ada di
dalam kelompok itu berbentuk batang lemas, tidak mempunyai flagel, namun dapat
bergerak sediki-sedikit. Kelompok lendir yang berisikan ribuan bakteri ini
menyerupai plasmodium (malaria), sehingga untuknya seringkali diberikan
nama pseudoplasmodium (pseudo = semu). Di dalam bentuk kelompok ini, bakteri
dikatakan di dalam fase mengembara. Fase ini diikuti dengan fase pembiakan;
prosesnya sangat mengasyikan. Jika kelompok lendir itu sudah cukup usia, maka
terjadilah pembagian kelompok atas kelompok-kelompok kecil. Kelompok-kelompok
kecil ini menjulang ke atas dengan suatu tangkai, dan tangkai itu tetap berdiri di
atas induk-kelompok lendir. Kelompok kecil yang betangkai ± 1 mm ini berbentuk
bola; ada juga yang bentuknya tidak beraturan. Tangkai tidak berisi bakteri, tetapi
kelompok bola yang diatasnya itu penuh dengan bakteri. Bola-bola itu seakan-akan
merupakan “buah” yang oleh beberapa sarjana disebut juga kista (cysta). Warna,
bentuk, dan besar kecilnya buah tersebut berbeda-beda; hal ini bergantung kepada
spesies. Banyak spesies yang berwarna kuning jingga atau merah.
Jika buah atau kista itu matang, maka sel-sel yang ada di dalamnya menjadi
pendek-pendek, bahkan pada beberapa spesies sel-sel itu sampai serupa bola-bola
kecil. Lendir menjadi kering juga. Maka setelah beberapa lama dalam keadaan
demikian, sel-sel bertebaran karena angina tau air hujan. Di tempat baru sel-sel
tersebut memulaikan kehidupan baru. Tempat yang mereka sukai ialah kayu-
kayuan yang lapuk, jamur, atau kotoran hewan. Spesies yang hidup sebagai parasit
juga ada, misalnya Polyangium parasiticum pada ganggang hijau Cladaphora.
Contoh yang lain ialah Podangium lichenocolum; spesies ini hidup sebagai parasit
pada Lichenes.
Ada satu genus cytophaga yang dapat mencernakan selulosa dan agar-
agar. Chytophaga columnaris dapat menimbulkan penyakit pada ikan.
1. Ordo IX. Spirochaetales
Ordo ini terdiri atas 2 famili dengan 6 genus yang mencakup 49 spesies. Ada
beberapa spesies yang patoggen pada hewan dan manusia. Bakteri dari ordo ini
berupa batang yang melingkar-lingkar seperti spiral. Semula orang menyangka
spiral ini tidak mempunyai falgel, akan tetapi penyelidikan dengan mikroskop
electron menunjukkan adanya flagel yang amfitrik.

Banyak spesies yang tidak dapat diwarnai dengan cara yang biasa; untuk
mengamatinya diperlukan mikroskop yang berlatar –belakang gelap. Beberapa
spesies layak juga dimasukkan dalam golongan protozoa, mengingat cara
bergeraknya, akan tetapi mengingat sifat – sifatnya yang lain, diantaranya adalah
pembelahan secara tranversal, menyebabkan Spirochaetales ini digolongkan
kepada tumbuhan. Kedua famili yang masuk dalam ordo ini adalah :

1. Famili Spirochaetaceae dengan genus baku Spirochaeta. Banyak spesies dari


famili ini hidup sebagai saprobe di dalam air di selokan – selokan. Beberapa
spesies yang lain hidup sebagai parasit di dalam usus Molluska yang berkatup
dua.
2. Famili Treponemataceae: Banyak spesies dari family ini hidup sebagai parasit
dan pathogen pada Vertebrata, di anataranhya ada yang menyebabkan penyakit
kelamin pada manusia. Famili ada yang menyebabkan penyakit kelamin pada
manusia.
Famili ini terdiri dari 3 genus, yaitu :

• Borrelia dengan 28 spesies, diantaranya ialah B. novyi dan B.


recurrentis yang menyebabkan penyakit demam berulang, sedang B.
vincentii menyebabkan penyakit tenggorokan ( Vincent’s argina).
• Treponema dengan 8 spesies, diantaranya ialah T. pallidum yang
menyebabkan penyakit sfilis, T. pertenue yang menyebabkan penyakit patek atau
puru (framboesia).
• Leptospira mempunyai lengkungan – lengkungan yang lebih halus
daripada Treponema, ujung – ujungnya serupa kail. L.
icterohaemorrhagiae menyebabkan penyakit weil, suatu penyakit kuning. Penyakit
ini banyak diderita oleh pekerja – pekerja tambang yang tempatnya selalu
lembab. Urine tikus liar yang kejangkitan Leptospiramengandung bakteri ini.

1. ORDO X. MYCOPLASMATALES

Sangat pleomorfik, mudah sekali rusak, tidak bergerak, tidak berspora. Gram
negatif. Saproba ada juga yang pathogen. Ordo ini terdiri atas 1 famili dengan1
genus.

Famili Mycoplasmataceae : merupakan koloni – koloni yang kecil jika ditumbuhkan


dalam medium buatan. Sifat – sifat lebih terperinci masih perlu diselidiki. Genus
yang sudah dikenal ialah Mycoplasma dengan 15 spesies, diantaranya M.
mycoides yang dapat menyebabkan pleuropneumonia pada hewan; M.
hominis yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
Kemajuan di bidang Biologi Molekul menyebabkan timbunlnya pendapat baru, yaitu
untuk membagi makhluk hidup atas dunia prokaryota dan dunia Eukaryota, yang
pertama mempunyai bahan inti AND yang tersebar, sedang yang kedua mempunyai
bahan inti AND yang terwadahi dalam suatu organ berdinding yang lazim disebut
inti.

1. KELOMPOK UTAMA BAKTERI BERDASARKAN BERGEY’S MANUAL EDISI


KE-8

2. Kelompok 1 : Bakteri Fototrofik

Ciri-ciri :

• Bentuk sel bulat, batang, vibrio, atau spiral.

• Gram negatif .

• Perkembangbiakan dengan pembelahan biner.

• Bergerak dengan flagella atau nonmotil.

• Fotosintetik.
• Bakterioklorofil.

• Berpigmen.

• Habitat di lingkungan akuatik.

Contoh : Thiospirillum sp., Chromatium sp.

1. Kelompok 2 : Bakteri Luncur

Ciri-ciri :

• Bentuk sel batang, bola atau filamen.

• Gram negatif.

• Motil

• Sel-sel dapat terbenam dalam lendir.

• Beberapa membentuk tubuh buah.

• Habitat di tanah, bahan tumbuhan membusuk, lingkungan akuatik.

Contoh : Cytophagales

1. Kelompok 3 : Bakteri Berselongsong

Ciri-ciri :

• Sel terbungkus dalam selongsong.

• Bentuk sel batag, atau seperti filmen.

• Motil.

• Gram negatif.

• Beberapa membentuk pelekap ( dasar penghisap) yang digunakan untuk


menempelkan diri pada permukaan.

• Habitat di lingkungan akuatik dan lumpur.

Contoh : Sphaerotilus, Leptothrix, Cladothrix, Crenothrix


1. Kelompok 4 : Bakteri kuncup dan/atau bakteri berapendiks

Ciri-ciri :

1. Sel dengan prosteka atau pelekap.

2. Perbanyakan dengan berkuncup dan membelah.

3. Motil karena flagela kutub atau nonmotil.

4. Bentuk sel bola, oval, ginjal, batang dengan ujung meruncing, beberapa
menunjukkan pertumbuhan seperti hifa ( filament).

5. Habitat di tanah, lingkungan akuatik.

Contoh : Hyphomirobium.

1. Kelompok 5 : Bakteri Spiroket

Ciri-ciri :

• Dinding sel lentur (tidak kaku).

• Morfologi sel langsing terpilin (spiral).

• Perbanyakan dengan pembelahan melintang.

• Motil.

• Banyak spesies gram negatif.

• Habitat di tanah dan lingkungan akuatik.

• Patogenesitas.

Contoh : Treponema pallidum

1. Kelompok 6 : Bakteri Spiral dan Lengkung

Ciri-ciri :

• Dinding sel kaku.


• Bentuk sel batang terpilin-pilin.

• Motil karena flagella.

• Gram negatif.

• Habitat di lingkungan akuatik, organ-organ reproduktif, saluran pencernan,


dan rongga mulut hewan ( termasuk manusia).

• Patogenesitas.

Contoh : Campylobacter fetus.

1. Kelompok 7 : bakteri batang dan kokus aerobik gram negatif

Ciri-ciri :

• Morfologi sel batang, lonjong, bola, dimensi khas untuk bakteri.

• Motil karena flagella atau nonmotil.

• Aerobik.

• Gram negatif.

• Beberapa dapat menambat nitrogen dari udara, dapat mengoksidasi senyawa


berkarbon satu, dapat menghancurkan berbagai macam senyawa.

• Habitat di tanah, lingkungan akuatik, dan air asin.

• Patogenesitas.

Contoh : Brucella dan Francisella tularensis.

1. Kelompok 8 : Batang anaerobik Fakultatif Gram negative

Ciri-ciri :

• Morfologi sel batang pendek.

• Motil, flagella secara merata tersebar diseluruh permukaan sel atau nonmotil.

• Anaerobic fakultaif.
• Habitat di lingkungan akuatik, tanah , makanan, air seni, tinja.

• Patogenesitas.

Contoh : escherichia coli, salmonella sp.

1. Kelompok 9 : Batang gram negatif anaerobik

Ciri-ciri :

• Morfologi sel batang,lurus, atau lengkung, memperlihatkan banyak sekali


pleomorfisme.

• Motilitas, beberapa spesies nonmotil.

• Anaerob obligat.

• Habitat di rongga-rongga alamiah pada manusia dan hewan, juga saluran


pencernaan serangga.

• Patogenesitas.

Contoh : Desulfovibrio, Succinivibrio, Butyrivibrio, Selenomonas


10. Kelompok 10 : Kokobasilus dan kokus gram negative

Ciri-ciri :

• Morfologi sel : kokus, berpasangan (diplokokus),beberapa kokobasili (batang-


batang pendek),terdapat tunggal dan berpasangan.

• Nonmotil.

• Gram negatif.

• Aerobik.

• Habitat di saluran lendir manusia dan hewan.

• Patogenesitas.

Contoh : Neisseria gonorrhoeae dan Neisseria meningitidis.


11. Kelompok 11 : Bakteri anaerobik gram negative
Ciri-ciri :

• Morfologi sel sngat kecil sampai sel-sel bulat yang lebih besar.

• Nonmotil.

• Anaerobik.

• Habitat di saluran pernafasan dan pencernaan manusia dan hewan.

• Parasitik.

Contoh : Veillonella
12. Kelompok 12 : bakteri kemolitotrofik gram negatif

Ciri-ciri :

• Autotrofik.

• Morfologi sel : bulat, batang, spiral, membran berlapis banyak pada beberapa
spesies.

• Motil karena flagella atau nonmotil.

• Habitat di tanah, limbah, lingkungan akuatik, lingkungan alamiah yang


banyak mengndung belerang, besi atau mangan.

Contoh : Nitrococcus
13. Kelompok 13 : bakteri penghasil metan (metanogenik)

Ciri-ciri :

• Autotrofik atau heterotrofik.

• Morfologi sel : bola, batang, spiral.

• Motil karena flagella kutub atau nonmotil.

• Gram positif atau gram negatif.


• Anaerobic.

• Beberapa spesies termofilik.

• Habitat di saluran gastrointestinal pada hewan, endapan pada lingkungan


akuatik dan limbah.

Contoh : Methanospirillum.
14. Kelompok 14 : kokus gram positif

Ciri-ciri :

• Morfologi sel :kokus terdapat tunggal atau berpasangan, dalam rantai, paket,
atau gerombol.

• Nonmotil.

• Gram positif.

• Anaerobic fakultatif atau mikroaerofilik.

• Heterotrofik.

• Habitat di tanah, air tawar, kulit, dan selaput lendir pada binatang berdarah
panas termasuk manusia.

• Patogenesitas.

Contoh : Sarcina
15. Kelompok 15 : batang dan kokus pembentuk endospora

Ciri-ciri :

• Morfologi sel : batang.

• Motil karena flagella atau nonmotil.

• Reaksi gram : kebanyakan gram positif.

• Aerobic, anaerobic fakultatif, anaerobic, atau mikroaerofilik.


• Endospora.

• Habitat di tanah, air, lingkungan akuatik, saluran pencernaan hewan dan


manusia.

• Patogenesitas.

Contoh : Sporosarcina
16. Kelompok 16 : bakteri gram positif tak membentuk spora

Ciri-ciri :

• Morfologi sel : Basilus terdapat tunggal atau dalam rantai.

• Nonmotil.

• Gram positif.

• Anaerobic atau anaerobic fakultatif.

• Habitat di produk persusuan, produk dari daging dan butiran, air, limbah,
serta produk fermentasi, rongga mulut, vagina, serta saluran pencernaan
makanan hewan termasuk manusia.

Contoh : Lactobacillus.
17. Kelompok 17 : aktinomisetes dan organisme yang sekerabat

Ciri-ciri :

• Morfologi sel sangat beragam dan pleomorfik, bentuk batang tak


beraturan,filament, dan filamen bercabang, struktur miselium.

• Nonmotil.

• Gram positif.

• Aerobic, anaerobic, atau anaerobic fakultatif.

• Habitat di tanah, lingkungan akuatik, air, dan binatang serta manusia.


• Patogenesitas.

contoh : Mycobacterium tubercolosis.


18. Kelompok 18 : riktesia

Ciri-ciri :

• Morfologi sel :batang pendek, atau lonjong.

• Gram negatif.

• Nonmotil.

• Parasit obligat intraselular ( kultivasi laboratories dalam system kultur


jaringan atau hewan).

• Habitat di serangga pembawa, burung, dan mamalia terasuk manusia.

• Patogenesitas.

Contoh : Chlamydia. Rickettsia prowazekii, Chlamydia trachomatis, Coxiella


burnetii.
19. Kelompok 19 : mikoplasma

Ciri-ciri :

• Morfologi sel : tidak ada dinding sel sejati, kandungan sel terbungkus oleh
membrn berlapis 3 yang tak kaku.

• Nonmotil.

• Gram negatif.

• Anaerobic fakultatif.

• Habitat di selaput lendir saluran pernafasan dan saluran alat kelamin bawah.

• Patogenesitas.
Contoh : koloni mycoplasma molare, Mycoplasma mycoides, M. homonia, M. orale,
Acholeplasma, Spiroplasma

You might also like