You are on page 1of 13

PERANAN BANK DALAM UPAYA MEMBANTU

PENGEMBANGAN UMKM

Bank meruakan sebagai salah lembaga keuangan yang dibutuhkan oleh


masyarakat yang membutuhkan dana baik untuk kepentingan konsumtif maupun
untuk kepentingan mengembangkan usahanya. Bank yang dalam menembangkan
usahanya selain mencari dana dari masyarakat juga menyalurkan kepbali kepada
masyarakat untuk itu bank mempunyai peran yang penting bagi masyarakat yang
kelebihan dana maupun yang kekurangan dana. Khusunya Usaha Mikro Kecil dan
Menengah dalam mengembangkan usahanya selain perlu dana juga membutuhkan
adanya bimbingan dalam pengelolaan manajemen agar UMKM bisa berkembang
dan mampu utnuk memenuhi kewajiaban bagi UMKM yang punya pinjaman ke
Bank.

A. Pendahuluan
Perbankan merupakan lembaga yang bergerak pada jasa keuangan.
Lembaga ini selain mengumpulkan uang masyarakat juga memberikan kredit
kepada masyarakat baik untuk kepentingan konsumtif maupun untuk kegiatan
usaha. Setiap lembaga baik yang berorientasi keuntungan maupun non profit
selalu membutuhkan dana dalam upaya untuk dapat menjalankan aktivitasnya.
Tanpa ketersediaan dana organisasi tidak akan dapat berjalan dengan baik.
Apalagi organisasi yang berorintasi pada profit
(kegiatan usaha) dalam menjalankan aktivitasnya selalu membutuhkan dana
guna membiayai usahanya. Dana tersebut dapat dipenuhi dengan sumber
intern perusahaan ,suntikan dari pemilik perusahaan maupun dari pinjaman ke
Bank.
Khususnya pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam
memenuhi kebutuhan dana lebih banyak mengandalkan pada pinjaman dari
bank. Namun untuk mendapatkan kredit bank bukan merupakan hal yang
mudah bagi pengusaha kecil, hal itu disebabkan faktor persyaratan yang harus
dipenuhi untuk mendapatkan kredit. Sealin itu juga ada yang belum
mengetahui bagaiamana mendapakan pinjaman. Hal itu disebabkan karena
akses informasi khususnya usaha kecil sangat rendah. Selain itu juga ada
perbedaan pandangan antara usaha skala kecil dan pihak Bank, ini menambah
adanya hubungan yang tidak baik antara keduanya.
Pengusaha kecil ingin butuh dana itu segera di dapat karena untuk
kepentingan saat itu disisi lain bank tidak bisa hal itu disebabkan karena unsur
persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan kredit dan menyakinkan
bank apakah nantinya dapat mengangsur atau tidak. Namun demikian jika
sudah saling percaya antara keduanya untuk mendapatkan kredit dengan
segera itu dapat dipenuhi.
Mengingat pentingnya dana bagi kegitan usaha untuk UMKM maka perlu
adanya kerjsama yang baik antara pihak Bank sebagai lembaga pemberi krdit
dengan UMKM. Kerjasama ini perlu dilakukan agar permasalahan di antara
kedua belah pihak tersebut bisa diatasi dan saling menguntungkan.
B. Permasalahan UMKM
Setiap kegiatan usaha pasti adanya masalah hambatan dalam
mengembangkan kegiatan usahanya. Hambatan mengembangkan usaha setiap
perusahaan akan berbeda antara satu usaha dengan usaha yang lain, namun
secara umum hambatan yang sering terjadi pada UMKM antara lain
kurangnya kemampuan manajemen, kurangnya kemampuan untuk melakukan
pengendalian penggunaan dana, kurangnya kemampuan untuk membuat
rencana serta modal untuk pengembangan. Seperti dalam inpiratorial Kompas
(18/7/08) Ada beberapa factor penghambat berkembangnya UMKM (Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah) antara lain kurangnya modal, minimnya
ketrampilan manajemen serta masalah mental. Kendala-kendala inilah yang
diharapkan dapat diatasi melaui sinergi kompak berbagai pihak, baik
pemerintah maupun kalangan swasta.
1. Kurangnya Modal.
Sering keluhan yang disampaikan oleh UMKM adalah kurangnya modal
untuk mengembangkan usahanya, meskipun permintaan atas usaha mereka
meningkat karena terkendala dana maka sering kali tidak bisa untuk
memenuhi permintaan. Hal ini disebabkan karena kemampuan untuk
mendapatkan informasi tentang tata cara mendapatkan dana tidak banyak
tahu dan keterbasan kemampuan dalam membuat usulan untuk
mendapatkan dana.
2. Kemampuan Manajerial yang rendah
Kebanyakan usaha skala kecil dalam menjalankan usaha tanpa adanya
perencanaan, pengendalian maupun juga evalusi kegiatan usaha. Kegiatan
usaha yang tanpa membuat rencana seperti menjalankan usaha yang
penting bisa jalan, tanpa mengantisipasi hambatan, ancaman yang akan
terjadi dalam kegiatan usahanya tersebut dan juga dalam penggunaan
dana.

C. Peran Bank Pengembangan UMKM


1. Fungsi Bank
Perbankan mempunyai peran yang penting dalam menunjang kegiatan
dunia usaha. Khususnya bagi perusahaan maupun individu yang
membutuhkan modal dalam rangka mengembangkan usaha. Selain hal itu
juga sebagai tempat untuk menyimpan uang yang lebih aman dibanding
disimpan di perusahaan dan juga akan mendapatkan keuntungan tambahan
berupa bunga. Oleh karena sebuah bank itu menghimpun dana dari
masyarakat, maka ia juga berkewajiban menyediakan dana dengan cara-
cara yang paling baik melayani kepentingan masyarakat di samping
kepentingan pemilik dana-dana itu ( Hasyim, 1987, 3 ). Dibutuhkan
objektivitas dan kebijaksanaan untuk mengalokasikan dana karena ada
resiko yang tinggi jika dalam mengalokasikan salah. Hal itu akan dapat
mengakibatkan adanya kredit macet yang membawa dampak terhadap
kerugian yang sangat besar. Penggunaan dana perbankan sebagian besar
disalurkan untuk kredit dengan pemberian kredit tersebut bank akan
mendapatkan keuntungan berupa bunga. Menurut Dahlan ( 1999, 107 )
penggunaan dana untuk penyaluran kredit ini mencapai 70-80% dari
volume usaha bank. Hal itumenunjukan bahwa dana yang dihimpun oleh
bank sebagian besar disalurkan kepada masyarakat berupa kredit. Kredit
yang disalurkan semakin banyak memang boleh dikatkan dana tersebut
produktif untuk kepentingan masyarakat yang membutuhkan dana untuk
mengembangkan usahanya maupun kepentingan konsumtif. Namun
demikian dengan kredit yang semakin besar juga akan membawa resiko
yang tinggi pula jika nasabah tidak mampu untuk membanyak angsuran
maupun bunga. Untuk itu Bank perlu melakukan kerjasama yang baik
antara bank dengaan nasabah khususnya untuk nasabah UMKM.

2. Pengertian dan Jenis Kredit


Pengertian kredit menurut UU No. 7 tahun 1992 tentang perbankkan
sebagaimana telah diubah dengan UU No. 10 tahun 1998 adalah
penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu
bedasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam meminjam antara bank
dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi
utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga, imbalan
atau pembagian hasil keuntungan.
Dari pengertian kredit memeberikan konsekuensi bagi bank dan
peminjam mengenai hal-hal sebagai berikut :
a. Penyediaan uang
Kredit akan terjadi jika adanya lembaga yang menyediakan uang untuk
dipinjamkan dalam hal ini adalah lembaga perbankan. Lembaga ini
merupakan lembaga yang menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkan kredit ke masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dana
baik untuk kepentingan pengembangan usaha atau kepentingan
konsumtif.
b. Kewajiban pengembalian kredit
Bagi debitur atau peminjam mempunyai kewajiban untuk
mengembalikan hutangnya kepada kreditur sejumlah tertentu sesuai
dengan ketentuan yang telah ditentukan dan disepakati kedua belah
fihak.
c. Jangka pengembalian kredit
Jangka waktu untuk mengembalikan kredit tergantung dari
kesepakatan antara debitur dengan kreditur. Jangka kredit dapat
dikelompokkan menjadi tiga yaitu:
1). Kredit jangka pendek ( Short term-loan)
Kredit jangka pendek merupakan kredit yang jangka waktu
pengembaliannya kurang dari satu tahun. Misalnya kredit untuk
pembiayaan kelancaran operasi perusahaan termasuk pula
kredit modal kerja.
2). Kredit jangka menengah ( medium term loan )
Kredit jangka menengah merupakan kredit yang jangka waktu
pengembalian antara 1 s/d 3 tahun. Biasanya kredit ini untuk
menambah modal kerja misalnya untuk membiayai pengadaan
bahan baku. Kredit jangka menengah dapat pula dalam bentuk
investasi.
3). Kredit jangka panjang ( Long term loan )
Kredit jangka panjang merupakan kredit yang jangka waktu
pengembaliannya atau jatuh temponya melebihi 3 tahun,
misalnya kredit investasi yaitu kredit untuk membiayai suatu
proyek, perluasan usaha atau rehabilitasi.
d. Pembayaran bunga atau hasil
Jasa yang harus dibayar oleh debitur sebagai pengguna jasa kredit
kepada kreditur dapat berupa bunga atau bagi hasil yang diperoleh
debitur. Besarnya bunga yang dibayar oleh debitur tergantung dari
kesepakatan kedua belah fihak.
e. Perjanjian kredit
Perjanjian kredit ini dilakukan untuk mengikat kedua belah fihak agar
menjalankan kewajiban sesuai dengan kesepakatan.
3. Tujuan dan Penggunaan Pemeberian Kredit
Kredit dapat dibedakan menurut tujuannya yaitu :
a. Kredit komersial (commercial loan)
Kredit komersial yaitu kredit yang diberikan untuk memperlancar
kegiatan usaha nasabah di bidang dagangan. Kredit komersial ini
meliputi antara lain : kredit leveransir, kredit untuk usaha pertokoan,
kredit ekspor dll.
b. Kredit konsumtif (consumer loan)
Kredit konsumtif yaitu kredit yang diberikan oleh bank untuk
memenuhi kebutuhan debitur yang bersifat konsumtif. Oleh karena itu,
kredit ini bagi debitur tidak digunakan sebagai modal kerja untuk
memperoleh laba akan tetapi semata-mata digunakan untuk membeli
barang atau kebutuhan-kebutuhan lainnya misalnya membeli property
(rumah), mobil, dan berbagai macam barang konsumsi lainnya.
c. Kredit produktif
Kredit produktif yaitu produktif kredit yang diberikan oleh bank dalam
rangka membiayai kebutuhan modal kerja debitur sehingga dapat
memperlancar produksi misalnya pembelian bahan baku, pembayaran
upah, biaya pengepakan, biaya pemasaran dan distribusi dan
sebagainya.
Penggolongan kredit menurut penggunaannya terdiri atas :
a. Kredit modal kerja
Kredit modal kerja merupakan kredit yang diberikan oleh bank untuk
menambah modal kerja debitur.
b. Kredit investasi
Kredit investasi merupakan kredit yang diberikan oleh bank kepada
perusahaan untuk digunakan untuk melakukan investasi dengan
membeli barang-barang modal.
4. Peran Bank Upaya Mengembangkan UMKM
Lembaga perbankkan mempunyai peran yang penting bagi setiap
perusahaan baik untuk memenuhi kebutuhan modal atau dana untuk
menunjang kegiatan usaha, juga mempunyai peranan penting bagi
perusahaan khususnya bagi perusahaan kecil atau usaha kecil. Usaha kecil
mempunyai salah satu kelemahan kurang tertibnya dalam melakukan
pencatatan dan lemah dalam menejemen. Kelemahan ini dapat membawa
dampak terhadap penggunaan dana perusahaan tidak terkendali. Untuk
menghindari pemborosan penggunaan dapat memanfaatkan untuk
mengontrol penggunaan dana yaitu dengan menyimpan uang ke bank.
Setiap mendapatkan uang segera dimasukkan ke bank sebelum digunakan
dengan demikian penggunaan uang dapat sedikit terkontrol dalam
penggunaanya. Bagi lembaga perbankkan untuk saling memberikan
keuntungan kedua belah fihak, fihak bank dapat membantu untuk
melakukan pembinaan dalam melakukan pencatatan yang baik sehingga
penggunaan dana dapat terkontrol dan dapat membuat rencana kas yang
membawa dampak usaha kecil tersebut dapat membuat rencana untuk
melakukan pengembangan. Dengan pembinaan dan pelatihan yang
dilakukan bank terhadap UMKM akan dapat membiasakan pelaku UMKM
untuk tertib administrasi dan ini dapat digunakan untuk meyakinkan fihak
bank untuk memberikan kredit. Seperti dalam Kompas (15/7 2008)
berdasarkan statistik, terdapat lebih dari 48 juta pengusaha mikro di
Indonesia. Namun sampai akhir tahun 2007 , baru 18 juta diantaranya
yang disentuh oleh financial institution, termasuk bank. Sementara sisanya
yang sekitar 30 juta pengusaha mikro belum bankable. Selain itu Bank
juga bisa menjalin kerjasama dengan intitusi lain misalkan dengan
lembaga pendidikan atau lembaga masyarakat yang bergerak di bidang
pendidikan dan pelatihan terhadap UMKM.
Dengan keberhasilan usaha kecil dalam mengembangkan usaha secara
otomatis juga akan memberikan keuntungan bagi bank yang membinanya,
keuntungan tersebut lancarnya pembayaran kredit maupun bunga dan
setiap kebutuhan dana untuk pengembangan usaha kecil yang dibinanya
akan melakukan pemilihan bank telah membantunya.

B. Penutup
Bank sebagai lembaga-lembaga keuangan yang menyediakan dana
untuk dipinjamkan kepada masyarakat baik untuk kepentingan konsumtif
ataupan untuk kegiatan usaha. Sedangkan perusahaan kecil atau usaha
kecil selain membutuhkan dana juga mempunyai kelemahan dalam
melakukan pengendalian penggunaan uang dan lemahnya perencanaan.
Dengan melihat kelemahan tersebut lembaga keuangan tersebut dapat
membantu untuk melakukan pembinaan dan pendampingan kepada
UMKM. Dalam melakukan kegiatan pendampingan lembaga bank bisa
menjalin kerjasama dengan lembaga lain misalkan dengan lembaga
pendidikan untuk melakukan pendampingan agar UMKM bisa untuk
berkembang dalam mengembangkan usahanya. Keberhasilan dari usaha
kecil yang dapat berkembang tersebut juga dapat memberikan keuntungan
bagi bank yaitu salah satunya lancarnya pembayaran kredit dan bunganya.
Ada beberapa factor penghambat berkembangnya UMKM (Usaha
Mikro, Kecil dan Menengah) antara lain kurangnya modal, minimnya
ketrampilan manajemen serta masalah mental. Kendala-kendala inilah
yang diharapkan dapat diatasi melaui sinergi kompak berbagai pihak, baik
pemerintah maupun kalangan swasta. (kompas, selasa, 18/7 2008)
inspitorial mengembangkan UMKM yang mandiri dan berdaya saing)
Untuk mendorong terwujudnya usaha-usaha berskala UMKM PPK
(Pusat Pelatihan Kewirausahaan) Sampoerno juga menyediakan kegiatan
pendampingan seperti penyediaan sarana dana bergulirguna kelangsungan
usaha dan pendampingan pemasaran produku-produk binaan melalui
pembukaan jalur pemasaran , megikuti pameran-pameran produk,
pengembangan pengemasan dan branding. Dengan begitu produk tersebut
bisa masuk dan terserap oleh pasar dengan harga yang lebih bersaing

C. Daftar Pustaka
A. Hasymi Ali., 1987, Manajemen Bank, PT. Bina Aksara, Jakarta
Dahlan Siamat., 1999, Manajemen Lembaga Keuangan, edisi kedua,
lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
Jakarta

Faried Wijaya., 1996, Perkreditan & Bank dan Lembaga-lembaga


Keuangan Kita, edisi pertama, BPFE-UGM, Yogyakarta

No Name, 2008, Advertorial, Kompas, hal 25, Jakarta.


No Name, 2008, Menuju Usaha Rakyat yang “Bankable” Kompas, hal 25,
Jakarta.
PEMASARAN PRODUK PERBANKAN

Ekspansi perbankan internasional yang disertai dengan adanya liberalisasi


arus modal internasional, deregulasi pasar keuangan, revolusi teknologi
komunikasi dan inovasi keuangan telah mengakibatkan kemajuan pesat dalam
pasar keuangan global. Perkembangan tersebut mengakibatkan perubahan sangat
besar dalam usaha perbankan dewasa ini. Perkembangan-perkembangan tersebut
terjadi antara lain dalam hal cakupan aktivitas kegiatan, wilayah berusaha, dan
produk-produk perbankan.’ Inovasi juga terjadi pada proses dan struktur
kelembagaan. Contoh dari inovasi proses dalam aktivitas keuangan ini, antara
lain, terciptanya Society for Worldwide International Financial

Telecommunications (SWIFT) dan perkembangan sistem perdagangan


saham di Amerika Serikat. Sementara itu, dari struktur kelembagaan telah terjadi
perubahan yang sangat besar. Pola perubahan tersebut terjadi dari organisasi yang
disebut sebagai “institusi opaque” (bank, perusahaan asuransi) kepada “institusi
translucent” (mutual funds, pension funds) atau kepada “institusi transparent”
(stock market, futures and options markets). Berbagai inovasi tersebut berdampak
sangat besar terhadap pasar keuangan. Dampak tersebut berupa pengalihan risiko
(risk transfer), peningkatan likuiditas (liquidity enhancement), peningkatan kredit
(credit generation) dan peningkatan saham (equity generation). Tuntutan terhadap
inovasi ini semakin meningkat dengan terjadinya peningkatan instabilitas dalam
lingkungan keuangan internasional. Inovasi tersebut berkembang dengan pesat
yang diakibatkan oleh adanya 4 faktor mama yaitu meningkatnya kompetisi
antarlembaga keuangan, regulasi, teknologi, dan implikasi derivatif terhadap pasar
yang menjadi dasar transaksi (underlying cash markets).’

Alasan lain yang cukup penting sebagai penyebab terjadinya inovasi di


bidang keuangan adalah perubahan sistem nilai tukar. Rezim Bretton Woods yang
menganut nilai tukar tetap (red exchange rates) telah diubah ke sistem nilai tukar
mengambang (floating exchange rate). Perubahan tersebut telah mcngakibatkan
terjadinya Iluktuasi yang besar dalam transaksi Valuta Asing (Valas) dan
menambah ketidakpastian terhadap seluruh transaksi internasional,’ sehingga
dibutuhkan adanya rekayasa keuangan (financial engeenering) untuk mengatasi
persoalan-persoalan tersebut.

Dalam hal perkembangan produk perbankan, perkembangan terjadi baik


dalam produk penghimpunan dana, produk penyaluran dana maupun produk-
produk jasa keuangan lainnya. Salah satu produk inovasi yang diperkenalkan
dalam bisnis perbankan dan keuangan adalah produk derivatif.

Istilah “derivatif” merupakan istilah generik untuk sejumlah instrumen


keuangan. Istilah derivatif juga menunjuk kepada in-strumen utang (dikenal
sebagai “derivatives securities”). Derivatif sebagai instrumen utang seperti ini
tidak menjadi bahasan buku
Buku ini juga tidak membahas jual-beli komoditi dengan penyerahan
kemudian berdasarkan kontrak berjangka dan opsi atas kontrak berjangka
sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang No. 32 tahun 1997 tentang
Perdagangan Berjangka Komoditi.

Para ahli sejarah telah menemukan bahwa transaksi derivatif telah terjadi
semenjak tahun 2000 SM yang terjadi di Pulau Bahrain. Sejenis kontrak dengan
elemen penyerahan kemudian (future delivery) ditemukan juga di Mesopotamia
4000 tahun yang lain. Future contract juga ditemukan di I nggris pada tahun 1275.
Tulisan lain ada yang menyebutkan bahwa pasar komoditas yang diatur
(regulated) juga ada di China, Mesir, Arabia dan India pada tahun 1200 SM.
Perdagangan berjangka komoditas (commodityfuture trading) juga terjadi di
Amsterdam pada tahun 1600-an dan perdagangan berjangka atas “kupon” beras
juga terjadi di Jepang pada abad ke-18.

Walaupun demikian, pasar future yang berfungsi secara penuh sebagaimana


dikenal dewasa ini baru terjadi pada pertengahan abad ke-18 ketika pasar future
didirikan di Chicago. Sejumlah kontrak perdagangan future yang terjadi dimulai
di Board of Trade of the City of Chicago. Sampai dengan tahun 1970-an, pasar
futures utamanya terkait dengan komoditi, seperti jagung, kacang kedelai, dan
logam mulia seperti emas dan timah. Kekacauan yang terjadi di dunia keuangan
pada awal tahun 1970-an, kenaikan harga minyak, peningkatan inflasi dan tingkat
suku bunga yang fluktuatif serta perubahan dari sistem nilai tukar tetap (fixed
exchange rates) kepada sistem nilai tukar mengambang (floating exchange rates)
telah mengakibatkan timbulnya pemikiran untuk melakukan perlindungan
terhadap fluktuasi tingkat suku bunga dan nilai kurs dengan menggunakan future
contracts dengan cara yang sama yang digunakan untuk melindungi fluktuasi
harga komoditi lebih dari satu abad yang lalu.

Pada tahun 1972 di Chicago ketika the International Monetary Market


(divisi dari the Chicago Mercantile Exchange) mem-perkenalkan currency future
contract, selanjutnya financialfutures telah memperoleh popularitas di berbagai
bursa dunia seperti London, Tokyo, dan Singapura. Futures kontrak tingkat bunga
mula-mula diperkenalkan di Chicago Board of Trade pada bulan Oktober 1975,
ini merupakan sertifikat dari Government National Mortgage Association
(GNMA) yang terkenal dengan sebutan Ginnie Mae. Long-term US treasury
bonds dan one year treasury bill mengikuti Ginnie Mae, kemudian the Chicago
Board of Trade memperkenalkan futures contract untuk commercial paper 90 hari,
kemudian the Mercantile Exchange mengeluarkan kontrak treasury bill untuk 90
hari. Pada saat ini kontrak financial futures didasarkan atas serangkaian instrumen
keuangan yang berupa tingkat bunga, mata uang dan index harga saham.
Perkembangan transaksi derivatif juga terjadi di berbagai belahan dunia lainnya
seperti di Eropa. Pasar terpenting dari futures dan options di Eropa adalah EOE
(European Options Exchange), LIFFE (London International Financial Futures
Ex-change), LTOM (London Traded Options Market) dan MATIF (Marche a
lerme des Instruments Financiers).
Sekarang ini bank tidak menggunakan cara lama dalam operasionalnya,
yaitu menunggu nasabah masuk dalam kantor untuk menabung, mendepositokan
uangnya atau melakukan setoran giro/cek sebagai aktivitas dalam usaha. Sekarang
ini bank justru aktif untuk mendapatkan nasabah baik kecil maupun besar yang
mau menyimpan uangnya pada bank maupun meminjam uang pada bank. Nah,
untuk melakukan hal tersebut tentunya bank membutuhkan tim yang namanya tim
pemasaran. Tim pemasaran ini nantinya yang aktif menjemput bola, artinya
mereka dengan aktif turun ke lapangan untuk mendatangi nasabahnya yang akan
menaruh uangnya di bank maupun meminjam uang di bank.

Untuk mempertahankan nasabah besar, bank menggunakan tim andalnya


agar nasabah besar itu tidak lari tetapi tetap setia menaruh uangnya di bank
tersebut. Mekanismenya adalah para marketer melakukan human relation, dengan
cara mengunjungi nasabah, menelepon nasabah, memberikan berbagai informasi
mengenai perkembangan mata uang dan program-program yang bernilai pada
nasabah. Tentunya aktivitas seperti ini membutuhkan tenaga pemasar yang andal
karena menghadapi tipe nasabah yang satu ini perlu pemahaman dan pengetahuan
yang luas dan hubungan kemanusiaan yang tinggi.

Berbeda lagi dengan cara bank menyalurkan uangnya. Setelah menerima


uang tentunya bank harus menyalurkan uangnya. Sejak ada metode retail banking,
bank didorong untuk menyalurkan uangnya kepada nasabah yang membutuhkan.
Dahulu mungkin kredit menggunakan agunan, sekarang ini untuk pinjaman
tertentu sudah tidak menggunakan agunan lagi. Kredit tanpa agunan ini sedang
gencar-gencarnya ditawarkan kepada masyarakat yang membutuhkan. Sedangkan
siapa yang menawarkan produk pinjaman tanpa agunan ini, tentunya tim
marketing. Bank Standard Cartered memiliki marketer untuk produk pinjaman
tanpa agunan sampai beratus-ratus orang. Anda bisa membayangkan ini barn satu
bank, belum lagi bank lain yang melakukan hal yang sama tentunya semakin
banyak tenaga kerja yang dibutuhkan.

Selain kredit tanpa agunan ada lagi produk perbankan yang sekarang ini lagi
menjadi tren, yaitu kartu kredit. Nah, siapa yang akan menawarkan kartu kredit
tersebut ke masyarakat kalau bukan orang-orang marketing. Untuk menawarkan
kartu kredit, pihak perbankan sudah melakukan penawarannya di plaza-plaza. Di
ATM-ATM yang dikunjungi nasabah. Serta tempat-tempat lain, di mana calon
nasabah dapat dibidik secara langsung. Kalau melihat aktivitas perbankan sampai
hari ini berarti sektor yang sebelumnya tidak menggunakan tim marketing kini
sudah menggunakan tim marketing untuk menawarkan jasanya.

Berkarier di perbankan sama menariknya dibanding dengan berkarier di


industri yang lain. Kalau mengintip gajinya dari hasil survei JCI Kimberley,
tentunya gaji orang-orang pemasaran perbankan cukup menarik (bisa di lihat di
tabel gaji!). Kemudian fasilitas mereka juga cukup bagus seperti mendapatkan
anggaran untuk membeli mobil, mendapatkan stock option, bonus sampai 6 kali
gaji, komisi serta jamsostek. Kalau dilihat jabatan yang disandang tim marketing
perbankan, maka dapat diketahui jenjang jabatannya berdasarkan tangga yang
tahapnya cukup menarik, terutama kenaikan gaji dan fasilitasnya.

Mekanisme kekaryawanan, perbankan biasanya akan merekrut karyawan-


karyawan tetap untuk posisi-posisi marketing yang strategis. Sedangkan untuk
yang levelnya di bawah biasanya akan menggunakan outsourching untuk
membantunya. Dalam memasarkan kredit tanpa agunan dan kartu kredit bank
menggunakan tenaga pemasaran dari outsourching. Sementara itu orang-orang
yang melakukan appraise adalah orang-orang andal yang direkrut sebagai
karyawan tetap. Meskipun demikian untuk pekerjaan yang uangnya bernilai besar
tetaplah menggunakan tenaga pemasaran yang merupakan karyawan tetap.

Selain itu di perbankan yang menarik adalah pendidikan dan peningkatan


skill yang dilakukan terus menerus agar SDM yang dimilikinya memiliki
kemampuan lebih dibanding SDM bank pesaing. Sebulan untuk peningkatan
SDM berupa training bisa minimal 2 kali. Serta tidak jarang perusahaan juga akan
mengundang pembicara dari luar untuk memotivasi karyawan agar tetap
bersemangat dalam meniti karier dan pekerjaannya. Tidak itu raja Anda bisa
dapatkan banyak hal di perbankan jika menekuni bidang marketingnya. Peluang
untuk mendapatkan penghasilan besar tentunya akan terbuka lebar, apalagi jika
ingin kaya, Anda pasti bisa meraihnya asal tahu caranya bagaimana mengelola
penghasilan Anda.

Pustaka
- Transaksi derivatif dan masalah regulasi ekonomi di Indonesia
Oleh Dian Ediana Rae

- Getting Rich as a Marketer Oleh Frans M. Royan

Banyak orang dan beberapa ekskutif bisnis belum memahami perbedaan antara
penjuaaln dan pemasran. Banyak orang berfikir bahwa kedua istilah itu sama.
Padahal masing-masing mempunyai konsep yang berbeda.

Di bawah konsep penjualan, sebuah perusahaan membuat produk dan kemudian


mendayagunakan aneka metode penjualan untuk membujuk konsumen membeli
produknya. Ini berarti bahwa perusahaan mengarahkan permintaan konsumen
agar sesuai denngan supply yang diajukan. Sebaliknya dibawah konsep pemasaran
perusahaan menjajaki apa yang diinginkan oleh konsumen dan kemudian
berusaha mengembangkan produk yang akan memuaskan keinginan konsumen
dan sekaligus memperoleh laba. Disini perusahaan menyesuaikan supply mereka
untuk memenuhi permintaan konsumen.

Mengelola Sistem Pemasaran

Sebuah perusahaan harus merencanakan, melaksankan dan menilai system


pemasarannya. Artinya, orgnisasi harus mengelola
(me-manage) upaya pemasarannya dengan efektif. Sebuah program pemasaran
yang efektif penting bagi kesejahteraan sebuah perusahaan, siapa yang
bertanggung jawab? Tidak lain adalah ppihak manajemen perusahaan.
Keberhasilan sebuah perusahaan tergantung sepenuhnya pada mutu
manajemennya.

Proses Manajemen

Proses manajemen yang diterapkan di pemasaran pada dasarnya terdiri dari :


1. perencanaan sebuah program perencanaan
2. pelaksanaannya
3. penilaian serta evaluasi atas prestasinya.

Tahap perencanaan menetapkan tujuan dan memilih strategi serta taktik untuk
mencapinya. Tahap pelaksanaan mencakup pembentukan organisasi pemasaran
dan pengisian stafnya serta pengarahan jalannya operasi agar sesuai dengan
rencana. Tahap penilaian prestasi adalah contooh yang bagus dari proses
manajemen yang saling berkaitan dan memiliki sifat dasar bersinambung. Artinya,
penilaian adalah peninjauan ke belakang dan peninjauan ke depan sekaligus, yaitu
sebuah banang merah antara prestasi pada waktu silam dan perencanaan serta
operasi pada masa yang akan datang.

Penjualan Pemasaran
1. tekanan pada produk 1. tekanan pada keinginan konsumen
2. perusahaan pertama-tama 2. perusahaan pertama-tama
membuat produk dan kemudian menentukan apa yang diinginkan
mereka-reka bagaimana konsumen dan kemudian mereka-
menjualnya. reka bagaimana membuat dan
menyerahkan produknya untuk
3. manajemen berorientasi ke
memenuhi keinginan itu.
volume penjualan.
3. manajemen berorientasi ke laba
usaha.
4. perencanaan berorientasi

4. perencanaan berorientasi ke hasil


jangka panjang, berdasarkan
produk-produk baru, pasar hari
esok, dan pertumbuhan yang akan
datang.
Posted by rawan at 6:22 AM
.

Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik,
militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada
di wilayah tersebut.
pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang
berhubungan dengan
tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai
dengan
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang
bisa memuaskan
kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.

penjualan merupakan bagian dari divisi pemasaran.


Willian J.Stanton dan Y Lamarto dalam buku Prinsip Pemasaran
memberikan intisari perbedaan penjualan dan pemasaran
sebagai berikut :
Perbedaan Penjualan Dengan Pemasaran
1. Tekanan pada produk
1. Tekanan pada keinginan konsumen
2. Perusahaan pertama-tama membuat produk dan kemudian
mereka-reka bagaimana menjualnya
2. Perusahaan pertama-tama menentukan apa yang diingini dan
kemudian mereka-reka bagaimana membuat dan
menyerahkan produknya untuk memenuhi keinginan itu.
3. Manajemen berorientasi ke volume penjualan
3. Manajemen berorientasi ke laba usaha
4. Perencanaan berorientasi ke hasil jangka pendek, berdasarkan
produk dan pasar
4..Perencanaan berorientasi ke hasil jangka panjang,
berdasarkan produkproduk
baru, pasar hari esok dan pertumbuhan yang akan datang.

Tujuan bisnis

Tujuan bisnis tidak lebih dan tidak lain adalah memperoleh keuntungan karena
semua orang yang berbisnis mulanya berawal dari fikiran-fikiran dan keinginan
mereka untuk memperoleh keuntungan sehingga muncul inisiatif untuk
menjalankan bisnis dari keinginan mereka tersebut.
Meskipun tujuan utama mereka adalah memperoleh keuntungan namun hal
tersebut bukan berarti bahwa mereka tidak mempunyai tujuan lain selain tujuan
tersebut, masih banyak tujuan-tujuan para pembisnis yang ingin mereka raih dan
tujuan antara satu dan yang lainya bisa saja berbeda. Tujuan lain yang ingin
dicapai oleh pelaku bisnis itu diantaranya :

-Ingin mencukupi berbagai kebutuhannya

-Untuk memakmurkan keluarga

-Ingin namanya dikenal banyak orang

- Karena ingin menjadi penerus usaha keluarga

-Ingin mencoba hal baru

-Ingin memanfaatkan waktu luang

-Ingin mempunyai usaha sendiri dan tidak bekerja pada orang lain.

-Ingin mendapat simpati. Dsb.

Meskipun tujuan-tujuan seperti diatas telah mereka capai, namun mereka akan
terus memiliki keinginan-keinginan lain dan keinginan itu bisa saja menjadi
bagian dari tujuan bisnis mereka. Karena bagaimanapun juga keinginan dan
kebutuhan tiap orang akan terus bertambah dan tidak menutup kemungkinan jika
keinginan yang mereka miliki akan mereka jadikan tujuan bisnis yang mereka
ciptakan.

You might also like