You are on page 1of 9

LEGAL ASPECTS & ETTIQUETE IN BUSINESS ETIKA BISNIS DALAM PEMASARAN ( Guru Pembimbing ; Richard Alfred Palit , SH )

ACCOUNTING 14 ( 2010 ) The Opening and The Closing GROUP 5 Ki Bee ( Project Manager ) Team Ernawaty Fitria Y.A Liza Lufikri

ETIKA BISNIS dalam PEMASARAN

1. Peninjauan terhadap Pengertian ETIKA BISNIS DALAM PEMASARAN

Etika Bisnis merupakan etika yang berlaku dalam kelompok para pelaku bisnis . Etika adalah dasar moral , nilai nilai mengenai apa yang baik dan buruk serta berhubungan dengan hak dan kewajiban moral . Dan pemasaran di sini menurut Philip Kotler , merupakan suatu proses sosial yang dimana setiap Individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan , menawarkan , dan mempertukarkan produk dengan pihak saling membutuhkan .

Dapat kita tarik kesimpulan bahwa ETIKA BISNIS dalam PEMASARAN , merupakan dasar moral dalam menentukan pihak pihak sesuai dengan Hak dan kewajiban dalam Pemasaran yang menuju pada penciptaan , penawaran , serta promosi yang baik .

Dalam Pemasaran kita juga harus melihat komponen yang mendukung yang dikenal sebagai 6P yaitu Marketting Mix , seperti ; 1. Product 2. Price 3. Promotion

4. Place 5. People 6. Process

2. Konsep Etika dalam Pemasaran

Terdapat 4 konsep etika dalam pemasaran yaitu ; a . Fairness [ keadilan ] Keadilan menjadi pusat perhatian karena menjadi kebutuhan yang paling dasar dari transaksi pasar. Setiap pertukaran atau transaksi dianggap fair atau adil ketika satu sama lain memberikan keuntungan (mutually beneficial) dan memberikan informasi yang memadai. b. Freedom [ kebebasan ] Freedom memiliki arti memberikan jangkauan pada pilihan konsumen. c. Well-being [ keamanan ] Suatu pertimbangan untuk mengevaluasi dampak sosial dari produk dan juga periklanan, dan juga product safety.

d. Honesty [ kejujuran ] Kejujuran dalam pemasaran diperlukan agar masyarakat memiliki penilaian tersendiri terhadap produk tersebut . 3. Triangle Marketting Yaitu Konsep kegiatan pemasaran yang satu sama lainnya berinteraksi secara Optimal . Kegiatan Pemasaran yang saling berinteraksi digolongkan menjadi 3 , yaitu ; a. Internal Marketting adalah garis yang menghubungkan antara employee ( pekerja ) dan perusahaan . b. Eksternal Marketting adalah garis yang menghubungkan antara pelanggan dan perusahaan . c. Interactive Marketting adalah adalah garis yang menghubungakan antara pekerja dan pelanggan . 4. Strategi Marketting Strategi marketing adalah untuk mengenalkan dan menawarkan suatu produk baru kepada masyarakat yaitu dengan penerapan Segmentation , Targeting , dan Positioning . a. Segmentation Dimana variable untuk membagi pasar bergeser dari geografi , demografi , perilaku,dan akhirnya individu. Dalam posisi cutomer driven company, pasar dianggap sebagai kumpulan individu yang berbeda satu sama lain. Sedangkan pada posisi stabil, pasar dianggap sebagai kumpulan orang-orang yang cukup dibagi berdasarkan geografi dengan anggapan bahwa kebutuhan dan kemauan mereka sama. saling

b. Targetting Perusahaan pada posisi stabil menyatakan semua orang (everyone), tanpa kecuali, adalah merupakan sasaran pasar. dibuat. c. Postioning Posititioning adalah bagaimana sebuah produk dimata konsumen yang membedakannya dengan produk pesaing. Positioning berhubungan dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan komunikasi keunggulan yang bersifat khas serta unik. Dengan demikian, produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superior dan khusus (distinctive) dibandingkan dengan produk dan jasa pesaing dalam persepsi konsumen. 5. Media Iklan Media Iklan juga merupakan salah satu sarana dalam melakukan Pemasaran yang baik , dimana Iklan merupakan sebuah bentuk komunikasi tidak langsung yang di dasari pada informasi tentang keunggulan suatu produk sehingga mengubah pikiran konsumen untuk melakukan pembelian produk tersebut . Fungsi dari Iklan antara lain a. Sebagai pemberi informasi tentang sebuah Produk b. Sebagai pembentuk pendapat umum tentang sebuah Produk Tentu saja Hukum tetap mengatur dalam Tata cara periklanan yang baik yang terdapat dalam Tata Krama & Tata Cara Periklanan Indonesia . Dan juga perlunya pengontrolan dari Pemerintah , Pengiklan serta masyarakat dalam menanggapi iklan yang ada . 6.Studi Kasus Sedangkan perusahaan dalam pasar persaingan memilih orang yang cocok yang diperkirakan bisa membeli produk yang

Kasus yang kami ambil ini adalah tentang Pemasaran sebuah produk secara Online . Di lihat dari perkembangan teknologi dan semakin maraknya situs -situs jejaring social seperti Facebook, membuat ide untuk membuka toko yang memasarkan produknya dan juga menjual produknya secara online . Antusiasme masyarakat terhadap toko online ini cukup tinggi dengan . Namun timbul pemikiran , Apakah Etis bagi mereka yang memasarkan dan juga menjual produknya secara online? Apakah iklan produk yang ditampilkan di website tidak memanipulasi pelanggan ? Untuk itu, kami mencoba melihat pemasaran secara online yang dilakukan oleh salah satu Toko . Dari berbagai toko online yang tersebar di internet, kami mengambil salah satu contoh perusahaan toko online yaitu Ori.G.Shop ( selanjutnya kami singkat menjadi OGS ) . OGS merupakan salah satu toko online yang menyediakan dan menjual barang-barang original , meskipun skala toko masih tergolong kecil dan kurang terkenal , namun situs ini menjual produk berkualitas tinggi , produk unik dan menarik . Salah satu merk yang dijual disini adalah Crocs, sepatu impor dengan logo buaya yang memiliki banyak penggemar . Harga rata - rata crocs dalam pasaran adalah sekitar Rp400.000,- . Namun disini mereka biasa menjual dengan harga Rp300.000,-. Situs ini memberikan kepercayaan yang sangat tinggi bagi konsumen karena selain memiliki testimony dari para pembeli yang telah berhasil melakukan transaksi secara online, toko ini juga menjamin barang yang dijualnya adalah barang original . Apabila konsumen mendapati produk yang diterima tidak original, maka perusahaan akan mengembalikan uang yang sudah dikirim oleh konsumen . PEMBAHASAN Menurut kami, pemasaran ataupun penjualan yang dilakukan perusahaan secara online adalah Etis. Dari contoh kasus di atas, kami dapat mengambil unsur-unsur etis yang dilakukan oleh OGS antara lain : Dari segi produk, etika sudah terpenuhi. Disini, perusahaan tersebut menjual dan menyediakan barang yang berguna bagi masyarakat dan dapat memuaskan Pelanggan .

Produk yang dijual juga memiliki merk yang terkenal dan sudah dipercaya oleh masyarakat . Dari segi harga, perusahaan ini memberikan harga yang lebih murah dibanding pasaran dan dapat dijangkau oleh masyarakat . Perusahaan ini juga tidak mengambil margin yang terlalu tinggi sehingga menguntungkan para pembeli. Biaya yang dibebankan kepada produk tersebut juga tidak terlalu tinggi. Harga di toko biasa sekitar Rp350.000,- hinggaRp700.000,- namun di toko online ini harga berkisar antara Rp300.000,- hingga Rp 450.000,-. Jauh lebih murah dari harga toko biasa. Dari segi tempat/distribusi, perusahaan ini memberikan pelayanan lebih cepat dan juga kemudahan dalam bertransaksi . Konsumen hanya tinggal duduk dan mentransfer uang sambil menunggu barang dikirim setelah beberapa hari . Selain itu, keutuhan dan keamanan barang yang dikirim dijamin oleh toko . Dari segi iklan, perusahaan ini mengiklankan produknya di website tanpa menjelekkan produk lain. Iklan yang ditampilkan juga sesuai dengan barang yang akan dijual kepada pembeli. Iklan tersebut juga memberikan beberapa informasi yang dibutuhkan pembeli dan sesuai dengan kenyataan (tidak membohongi pembeli) Dari Studi kasus tersebut sebenarnya kita harus melihat kembali terhadap penjual ataupun perusahaan tersebut , bersediakah mereka menjalankan perusahaan dengan Etika bisnis yang baik ? , seperti yang kami dapat ungkapkan dimana kita perlu menjaga 1. Prinsip Kejujuran Prinsip kejujuran dilakukan dengan cara perusahaan tidak melebih - lebihkan informasi produk yang dipasarkan dan dijual. Selain itu, perusahaan juga akan mengirimkan barang yang diminta konsumen sesuai dengan kesepakatan sehingga tidak terjadi penipuan. perusahaan juga tidak membohongi konsumen dengan menjual barang

yang tidak original atau cacat. Perusahaan justru menjual barang asli sesuai dengan apa yang diklankan. 2.Prinsip Saling Menguntungkan ( Win-Win Solution ) Prinsip Saling Menguntungkan disini maksudnya menguntungkan kedua belah pihak, baik konsumen maupun perusahaan. dilihat dari segi konsumen, konsumen mendapatkan barang yang original, bermerk dan berkualitas dengan harga yang lebih murah, pelayanan yang lebih cepat, lebih efektif dan efisien. Dari segi perusahaan, perusahaan jelas mendapat keuntungan dari hasil penjualan. Jadi jelaslah bahwa satu sama lain mendapatkan keuntungan. ### Terima Kasih ###

You might also like