You are on page 1of 12

BAB I PENDAHULUAN

Pada saat ini Indonesia tengah mengalami masa - masa penuh gejolak perekonomian baik di sektor perbankan maupun sektor ekonomi lainnya. Sejak tumbangnya rezim orde baru dan memasuki masa reformasi, perekonomian Indonesia berjalan dalam ketidakpastian, masa reformasi ini ditandai dengan krisis moneter yang berlanjut menjadi krisis ekonomi yang sampai saat ini belum menunjukkan tanda tanda ke arah pemulihan, laju inflasi masih cukup tinggi, rakyat Indonesia sebagian besar masih berada di bawah garis kemiskinan. Di samping kemiskinan absolut, terdapat persoalan kemiskinan relatif yang timbul sebagai akibat kurangnya pemerataan dalam menikmati hasil hasil pembangunan, pembangunan yang pesat hanya terjadi di daerah tertentu saja seperti daerah-daerah industri di Pulau Jawa yang menjadi incaran pendatang migran yang membludak tanpa diimbangi jumlah lapangan kerja yang justru menyempit. Hal ini bisa dilihat pada tingkat pengangguran yang relatif lebih besar jumlahnya di perkotaan. Rata rata penduduk di pedesaan banyak yang melakukan urbanisai ke kota. Untuk wilayah wilayah kota besar tingkat pengangguran jumlahnya semakin hari semakin meningkat. Penduduk desa umumnya melakukan urbanisasi ke kota karena diiming imingi oleh mewahnya kehidupan di kota besar, p adahal di perkotaan banyak usaha usaha yang mengalami penurunan produksi, yang berdampak pada banyaknya kasus PHK. Terjadinya krisis ekonomi mengakibatkan banyak usaha yang mengalami kebangkrutan. Hal ini menggambarkan semakin banyak jumlah penduduk miskin baik di kota- kota besar maupun di pedesaan. Dalam makalah ini akan diuraikan mengenai ekonomi kerakyatan.

Makalah ekonomi pembangunan dengan tema Ekonomi Kerakyatan| Kelompok IX

B A B II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ekonomi Kerakyatan dan Sistem Ekonomi Kerakyatan Ekonomi kerakyatan adalah gagasan tentang cara, sifat dan tujuan pembangunan dengan sasaran utama perbaikan nasib rakyat yang pada umumnya bermukim di pedesaan. Ekonomi kerakyatan mengadakan

perubahan penting kearah kemajuan ke arah kemajuan, khususnya ke arah pendobrakan ikatan serta halangan yang membelenggu bagian terbesar rakyat Indonesia dalam keadaan serba kekurangan dan keterbelakangan. 1 Ekonomi kerakyatan juga dapat diartikan sebagai suatu perekonomian di mana pelaksanaan kegiatan, pengawasan kegiatan, dan hasil hasil dari kegiatan ekonomi dinikmati oleh seluruh rakyat. Banyak orang memandang bahwa ekonomi kerakyatan merupakan suatu gagasan yang baru, namun Mubyarto menegaskan bahwa bahwa konsep ekonomi kerakyatan bukan konsep baru. Ia merupakan konsep lama yaitu Ekonomi Pancasila, namun hanya lebih ditekankan pada sila ke 4 yaitu kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Sedangkan sistem ekonomi kerakyatan (SEK) adalah jenis sistem ekonomi yang dianut Indonesia sebagai landasan pembangunan nasionla dari waktu ke waktu. SEK merupakan sasaran nasional sebagaimana yang tertuang dalam pembukaan UUD NKRI 1945. Hal yang ingin dituju oleh SEK adalah pembebasan kehidupan rakyat dari kemiskinan, kebodohan, ketergantungan, rasa was-was menatap masa depan, perlakuan tidak adil maupun kerusakan lingkungan hidup. Prof. Mubyarto memberikan penegasan bahwa ekonomi harus berdasarkan asas kerakyatan, yaitu tidak boleh membiarkan produksi dan distribusi dikerjakan oleh kelompok tertentu saja, sedangkan sebagian yang lain tidak kebagian. Ini berarti sistem ekonomi kerakyatan yang berasas kekeluargaan
1

Sarbini Sumawinata. Politik Ekonomi Kerakyatan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Hlm 161

Makalah ekonomi pembangunan dengan tema Ekonomi Kerakyatan| Kelompok IX

lebih mementingkan kepentingan kemakmuran dan kesejahteraan bersama bukan perorangan. Ini berarti ekonomi rakyat adalah sistem ekonomi yang memihak kepada kepentingan ekonomi rakyat sebagai sektor ekonomi yang mencakup usaha kecil, menengah dan koperasi sebagai pilar utama

pembangunan ekonomi nasional. Dalam ketetapan Nomor IV/1999 disebutkan pengertian sistem ekonomi kerakyatan adalah sebagai berikut : misi, memberdayakan masyarakat dan semua kekuatan ekonomi nasional terutama pengusaha kecil, menengah dan koperasi dengan mengembangkan sistem ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada mekanisme pasar yang adil, bebasis pada sumber daya alam dan manusia yang produktif dan mandiri, maju berdaya saing, berwawasan lingkungan serta berkelanjutan agar mampu dan bisa melakukan fungsi tugasnya secara baik dan optimal. Oleh karena itu, dalam rangka meningkatkan taraf hidup sebagian besar penduduk sekaligus sebagai kekuatan pembangunan bangsa yang berorientasi kerakyatan.2

B. Ciri ciri Ekonomi Kerakyatan Menurut Emil Salim ciri ciri sistem ekonomi kerakyatan adalah sebagai berikut : 1. Peranan negara beserta aparatur ekonomi negara adalah penting, tetapi tidak dominan agar dicegah tumbuhnya sistem etatisme (serba negara). Peranan swasta adalah penting, tetapi juga tidak dominan agar dicegah tumbuhnya free fight. Dalam sistem ekonomi kerakyatan usaha negara dan swasta tumbuh berdampingan dengan perimbangan tanpa

dominasi berlebihan satu terhadap yang lain. 2. Dalam sistem ekonomi kerakyatan, hubungan kerja antar lembaga lembaga ekonomi tidak didasarkan pada dominasi modal, seperti halnya dalam sistem ekonomi kapitalis. Juga tidak didasarkan pada

Ekonomi Kerakyatan : Prabowo http://www.forumbebas.com/printthread.php?tid=60990

Subianto

Jun

2009

10:01

Makalah ekonomi pembangunan dengan tema Ekonomi Kerakyatan| Kelompok IX

dominasi buruh, seperti halnya dalam sistem ekonomi komunis. Tetapi asas kekeluargaan menurut keakraban hubungan antar manusia. 3. Masyarakat sebagai satu kesatuan memegang peranan sentral dalam sistem ekonomi kerakyatan. Produksi dikerjakan oleh semua untuk semua di bawah pimpinan atau kepemilikan anggota-anggota

masyarakat. Masyarakat adalah unsur non negara yakni ekonomi swasta. Dalam ekonomi swasta ini yang menonjol bukan perorangan, tetapi masyarakat sebagai satu kesatuan. Tekanan kepada masyarakat, tidak berarti mengabaikan individu, tetapi langkah individu harus serasi dengan kepentingan masyarakat. 4. Negara menguasai bumi, air dan kekayaan alam lainnya yang terkandung dalam bumi dan yang merupakan pokok bagi kemakmuran masyarakat. Dalam melaksanakan hak menguasai ini perlu dijaga supaya sistem yang berkembang tidak mengarah etatisme. Oleh karena itu hak menguasai oleh negara harus dilihat dalam konteks pelaksanaan dan kewajiban negara sebagai (1) pemilik; (2) pengatur; (3)perencana; (4)pelaksana; (5)pengawas. 3

C. Tujuan Sistem Ekonomi Kerakyatan 4 1. Pembebasan Kemiskinan Pada umumnya, kemiskinan muncul bersamaan dengan kebodohan. Ada orang yang miskin karena bodoh dan adapula orang yang bodoh karena miskin. Maka kedua kondisi tersebut wajib diperangi dengan pencerdasan bangsa sebagai prioritas. 2. Pembebasan Keterbelakangan Manusia tidak akan bodoh lagi jika dikenalkan dengan program pemberdayaan masyarakat di bidang pendidikan serta kesehatan

3 4

Jurnal ekonomi kerakyatan Soeharsono Sagir. Kapita Selekta Ekonomi Makro Indonesia. Hlm 1-2

Makalah ekonomi pembangunan dengan tema Ekonomi Kerakyatan| Kelompok IX

3. Kemerdekaan Hal ini dapat dilaksanakan untuk melepaskan diri dari ketergantungan terhadap bangsa dan negara lain. 4. Penghapusan mentalitas putus asa Pesimisme dan kekhawatiran masyarakat akan perekonomian nasional harus dicegah dengan jalan prakarsa pemerintah dalam pembangunan nasional terutama lewat penetapan kesempatan lapangan kerja

sebagaimana telah tertuang dalam UUD RI 1945 pasal 27 ayat 2. 5. Pembebasan dari peluang aniaya dalam rangka kewajiban memikul beban pembangunan relatif terhadap manfaat yang bisa dipetik 6. Pencegahan dan penanggulangan dampak pembangunan yang terhitung bernilai salah atau buruk di segenap bagian alam

D. Peran Negara dalam Ekonomi


KAPITALIS NEGARA EKONOMI NEOLIBERAL KESEJAHTERAAN

EKONOMI KERAKYATAN

1. Menyusun perekonomian sebagai usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan; mengembangkan koperasi (Pasal 33 ayat 1). 2. Menguasai cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak; mengembangkan BUMN (Pasal 33 ayat 2). 3. Menguasai dan memastikan pemanfaatan bumi, air, dan segala kekayaan yang terkandung di dalamnya bagi sebesarbesarnya kemakmuran rakyat (Pasal 33 ayat 3).
5

1. Mengintervensi pasar untuk menciptanya kondisi kesempatan kerja penuh.

1. Mengatur dan menjaga bekerjanya mekanisme pasar; mencegah monopoli.

2. Menyelenggarakan BUMN pada cabangcabang produksi yang tidak dapat diselenggarakan oleh perusahaan swasta. 3. Menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi dengan pemerataan pembangunan.

2. Mengembangkan sektor swasta dan melakukan privatisasi BUMN.

3. Memacu laju Pertumbuhan ekonomi, termasuk dengan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi masuknya investasi asing.

Makalah ekonomi pembangunan dengan tema Ekonomi Kerakyatan| Kelompok IX

4. Mengelola anggaran

negara untuk kesejahteraan rakyat; memberlakukan pajak progresif dan memberikan subsidi.
5. Menjaga stabilitas

4. Mengelola anggaran negara untuk kesejahteraan rakyat; memberlakukan pajak progresif dan memberikan subsidi.
5. Menjaga stabilitas

4. Melaksanakan kebijakan anggaran ketat, termasuk menghapuskan subsidi.

moneter. 6. Memastikan setiap warga negara memperoleh haknya untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan (Pasal 27 ayat 2).

moneter. 6. Memastikan setiap warga negara memperoleh haknya untuk mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak.

5. Menjaga stabilitas moneter. 6. Melindungi pekerja perempuan, pekerja anak, dan bila perlu menetapkan upah minimum.

7. Memelihara fakir miskin

dan anak terlantar (Pasal 34).

7. Memelihara fakir miskin dan anak terlantar.

E. Strategi

Kebijakan

Pembangunan

Nasional

dengan

Basis

Ekonomi

Kerakyatan 1. Kebijakan pembangunan nasional hanya berguna kalau ada peningkatan produksi nasional. LPE (Laju Pertumbuhan Penduduk) merupakan salah satu bentik basic parameter penilai kinerja pembangunan. 2. 3. Kebijakan perluasan lapangan kerja Kebijakan penjagaan harga barang dan jasa dalam rangka kebutuhan nilai tukar mata uang yang stabil dan terkendali seperti diinginkan bersama dalam UU Nomor 23 Tahun 1999 4. Kebijakan menggalakan ekspor berjumlah lebih besar daripada impor. Tujuannya adalah perolehan surplus luar negeri yang berimbas ke cadangan devisa yang berlimpah. Satu hal yang perlu disoroti, komoditas ekspor yang terlibat di dalam kebijakan mesti bersifat human intensive. Dengan demikian tingkat partisipasi dan daya serap tenaga kerja dalam proses pembangunan optimal.

Makalah ekonomi pembangunan dengan tema Ekonomi Kerakyatan| Kelompok IX

5.

Penekanan defisit anggaran pemerintah dan penyesuaian aktivitas antar stakeholders ekonomi secara logika tekhnik anggaran berimbang

6.

Pengendalian kemampuan finansial negeri dengan jalan penekanan uatang luar negeri dan optimalisasi tabungan dalam negeri sebagai sumber investasi pembangunan. Manfaatnya adalah penutupan defisit APBN supaya penyakit kesejahteraan nasional tidak makin akut maupun kronis.

7.

Penjadwalan ulang pembayaran utang luar negeri supaya pada jatuh tempo tidak lagi ditutupi dengan aksi penjualan komersial aset nasional misalnya privatisasi BUMN.

8. 9.

Penyusunan struktur moneter-perbankan yang sehat dan hati-hati. Sosialisasi dan minimalisasi kerusakan lingkungan darat, udara, dan air.

10. Penggiatan kebijakan pembangunan ramah lingkungan.

Haluan kebijakan pembangunan nasional Indonesia seharusnya tidak melenceng dari asas ekonomi kerakyatan. Refleksi pembangunan yang berkerakyatan dapat tercermin dari triple track development, yaitu: 1. Pro-poor development: investasi proyek pembangunan harus

menyelesaikan kemiskinan supaya pendapatan rakyat bisa meningkat. 2. Pro-job development: lapangan pekerjaan harus dirangsang oleh

pemerintah agar produktivitas masyarakat bertambah. Efek samping dari penciptaan kesempatan kerja ialah penekanan kriminalitas. 3. Pro-growth development: pembangunan mesti diisi dengan pertumbuhan ekonomi yang setara dengan kemampuan SDM dan mengelola SDA.

Triple track development dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi empat Strategi Dasar Pembangunan Ekonomi Kerakyatan, yaitu: 1. Social safety net strategy: pengaturan kembali tata cara kepemilikan dan pemanfaatan lahan; penyaluran fasilitas kredit usaha tani, kredit UMKMK (usaha mikro, kecil menengah, dan koperasi); pembangunan desa terpadu.
7 Makalah ekonomi pembangunan dengan tema Ekonomi Kerakyatan| Kelompok IX

2. Employment strategy: penitikberatkan semua investasi publik dan privat keperluasan kesempatan kerja yang produktif; penambahan lapangan kerja untuk meningkatkan penghasilan dan mengentaskan kemiskinan; pengerahan dan masyarakat ke kegiatan pemberdayaan ekonomi daerah untuk menyelesaikan masalah urbanisasi dan ketimpangan antara desa dan kota. 3. Basic-need strategy: penciptaan angkatan kerja yang kreatif dan inovatif. 4. Agriculture reform: revitalisasi pertanian sebagai bagian dan keberagaman pembangunan sektoral yang perlu diwariskan antargenerasi. 5

F.

Potensi dan Kendala Ekonomi kerakyatan Koperasi adalah salah satu bentuk konkrit dari pelaksanaan ekonomi kerakyatan, koperasi sangat berpotensi untuk berkembang sebagai bangun perusahaan yang dapat digunakan sebagai salah satu wadah utama untuk membina kemampuan usaha golongan ekonomi lemah serta membantu dan memudahkan masyarakat dalam memperoleh pinjaman. Hal ini menunjukan bahwa koperasi memiliki potensi untuk meningkatkan pemerataan

kesejahteraan rakyat Indonesia. Seperti kita ketahui bersama bahwa pada satu sisi pengembangan koperasi telah banyak membuahkan hasil. Tetapi

dibandingkan dengan pelaku ekonomi lainnya koperasi ternyata masih jauh tertinggal. Ketertinggalan ini disebabkan oleh kendala kendala yang berasal dari dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang menjadi penghambat perkembangan koperasi meliputi faktor profesionalitas pengelolaan kelembagaan, kualitas sumber daya manusia dan permodalan. Sedangkan faktor eksternal meliputi faktor iklim politik ekonomi nasional yang kurang kondusif serta tingkat persaingan yang ketat dengan badan usaha lainnya. Selain koperasi, usaha kecil juga merupakan bentuk dari ekonomi kerakyatan. usaha kecil memiliki beberapa potensi diantaranya adalah penyerapan tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan industri besar,
5

Soeharsono Sagir. Kapita Selekta Ekonomi Makro Indonesia. Hlm 4-5

Makalah ekonomi pembangunan dengan tema Ekonomi Kerakyatan| Kelompok IX

mempromosikan potensi sandang dan pangan nusantara serta saat ini usaha kecil terus membantu pemerintah dalam memajukan perekonomian masyarakat melalui bertambahnya sektor industri kecil dan menengah di Indonesia. Namun usaha kecil belum mampu mengangkat perekonomian Indonesia yang mengalami kerapuhan, usaha kecil memiliki beberapa kendala, sama seperti koperasi kendala usaha kecil umumnya adalah terbatasnya kualitas dan kuantitas tenaga kerja, menghadapi persaingan yang ketat dan kemampuan modal yang kecil sehingga tidak mampu menyisihkan marjin keuntungan untuk membayar asuransi atau cadangan guna menghadapi kondisi tak terduga, seperti bencana. Praktis, semua risiko akibat bencana harus ditanggung sendiri. Selain itu usaha kecil kurang mendapat prioritas dalam pembangunan ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah, yang mendapat prioritas dalam pembangunan adalah sektor modern seperti industri besar dan menengah, sektor jasa seperti keuangan, perbankan, perdagangan eceran dengan skala besar dan lain-lainnya. Pemerintah berharap pertimbuhan usaha pada sektor modern ini akan menyebarkan manfaat ekonomi berupa kebutuhan input atau pasokan output pada sektor lainnya terutama yang dianggap memiliki potensi pertumbuhan rendah. Kebutuhan faktor input yang timbul tersebut dapat berupa penyerapan tenaga kerja, bahan mentah, bahan penolong, yang diharapkan bisa dipasok dari sektor tradisional yang diidentisikasikan kurang potensi untuk berkembang. Namun kenyataannya, setelah berbagai fasilitas perijinan dan fasilitas kredit diperoleh usaha usaha besar dan menengah di sektor modern ini, tidak terlihat adanya manfaat ekonomi yang cukup besar. Tingkat pengangguran angkatan kerja baik di kota maupun di pedesaan yang sangat besar menunjukkan bahwa sektor modern tidak mampu menciptakan nilai tambah melalui penciptaan lapangan kerja. Pertumbuhan tersebut dicapai dengan menggunakan ban yak faktor input yang diimpor , sehingga pemanfaatan output sektor tradisional tidak banyak terserap. Tingkat upah di sektor modern terutama di wilayah perkotaan sangat rendah, sehingga kehidupan sosial ekonomi masyarakat perkotaan ditandai oleh dualisme status sosial ekonomi masyarakat yang cukup mencolok. Di satu pihak dijumpai kelompok minoritas dengan status sosial
9 Makalah ekonomi pembangunan dengan tema Ekonomi Kerakyatan| Kelompok IX

ekonomi yang tinggi seperti di negara maju, sementara di lain pihak terdapat kelompok mayoritas dengan kondisi ekonomi yang serba kekurangan . Kebebasan berusaha yang didukung oleh fasilitas perijinan, modal, dan manajemen modern, menyebabkan banyak produk produk industri besar dan menengah mendesak keberadaan produk yang dihasilkan oleh industri kecil dan kerajinan rakyat, begitu banyak kendala yang dihadapi oleh usaha-usaha kecil, pemerintah perlu membentuk suatu solusi untuk hal ini sehingga terbentuk pemerataan kesejahteraan sektor usaha kecil, menengah dan industri besar dan kelompok minoritas dan mayoritas tersebut dapat terhapus.

BAB III
10 Makalah ekonomi pembangunan dengan tema Ekonomi Kerakyatan| Kelompok IX

PENUTUP

A. Kesimpulan Ekonomi kerakyatan merupakan kegiatan ekonomi yang dilaksanakan, dinikmati dan diawasi oleh rakyat. Bidang kegiatan ekonomi kerakyatan meliputi sektor informal, usaha kecil pertanian, koperasi dan sebagainya. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cukup tinggi dan berlangsung cepat namun diiring dengan masih terdapatnya jumlah penduduk miskin,

menggambarkan kondisi ketimpangan hasil pembangunan ekonomi. Peranan ekonomi kerakyatan selain sebagai penampung tenaga kerja juga sebagai sumber pendaptan masyarakat golongan menengah bawah. Berbagai kebutuhan dasar atau kebutuhan pokok mampu dihasilkan oleh sektor pertanian sebagai unit unit usaha kecil dalam perekonomian Indonesia menggambarkan kegiatan ekonomi rakyat yang selama ini masih belum mampu berkembang secara optimal. Pengembangan usaha kecil yang dipelopori oleh pemerintah dilakukan melalui penciptaan iklim yang sesuai. Pembinaan diarahkan dalam penanganan bidang produksi, pemasaran, peningkatan kualitas sumber daya manusia dan teknologi.

11 Makalah ekonomi pembangunan dengan tema Ekonomi Kerakyatan| Kelompok IX

DAFTAR PUSTAKA

Sumawinata, Sarbini. 2004. Politik Ekonomi Kerakyatan. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Sagir, Soeharsono. Kapita selekta Ekonomi Makro Indonesia Jurnal Mubyarto http://cafe-ekonomi.blogspot.com/2009/05/makalah -sistem-ekonomikerakyatan.html http://www.ekonomirakyat.org/edisi_10/artikel_3.htm http://succesary.wordpress.com/2008/12/10/sistem-ekonomi-kerakyatan/

12 Makalah ekonomi pembangunan dengan tema Ekonomi Kerakyatan| Kelompok IX

You might also like