You are on page 1of 13

http://www.bisnisislami.web.

id

PUSPO WARDOYO Bicara waralaba ayam bakar, ingat Wong Solo. Berdebat tentang Wardoyo, pemilik Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo. Malah dalam banyak hal, nama lelaki ini lebih beken ketimbang rumah makannya. Maklum, keberaniannya membuat acara Poligamy Award di suatu hotel beberapa waktu lalu, menimbulkan pro dan kontra. ketika pada tahun 1993 memulai bisnis ini, ia belum seterkenal sekarang. Ia memulai perjalanan usahanya dengan modal Rp. 700 ribu. Waktu itu orang mengenalnya hanya sebagai pedagang kaki lima di Bandara Polonia, Medan. Bagaimana cerita masa lalu Puspo yang sebenarnya? Saat ditemui di Warung Wong Solo cabang Kalimalang Jakarta Timur, kepada figur publik beberapa waktu lalu Puspo menceritakan sepak terjangya. Ketika ditanya tentang lingkungan seperti apa yang membentuknya sekarang Puspo mengisahkan. Saya waktu kecil dibesarkan dalam situasi lingkungan wiraswasta. Orang tua saya mempunyai usaha ay am bakar. Tidak ada sedikitpun waktu bagi saya untuk bermain layaknya anak yang lain. Pagi menyembelih kambing, pulang sekolah bekerja di rumah makan orang tua saya. Pekerjaan inilah yang terus di lakukanya sampai lulus kuliah. Itulah lingkungan yang telah banyak menempa mental seorang Puspo. Kamu dapat uang setelah menyelesaikan pekerjaan, kata-kata dari sang ibunya masih teringat dalam benaknya. Dari situ, sikap disiplin, ulet telah membentuk jiwa Puspo. saya bisa hidup susah, nggak laku sehari itu biasa, tambahnya. Suatu saat, tiga hari sebelum orang tuanya meninggal, Puspo diberi wasiat untuk membuka rumah makan ayam bakar. Ternyata peristiwa itu begitu membekas dalam benak Puspo. Sampai akhirnya dia membuka dan benar-benar menekuni bisnis ini. Perkembangan demi perkembangan dilaluinya. Dengan modal Rp 700.000,- dari 3 ekor sehari bisa meningkat, kemudian setelah dua tahun menjadi 7 ekor, 3 tahun kemudian bertambah menjadi 2 menu, begitu seterusnya. Ia sukses berbisnis dimedan setelah ia sendiri terinpirasi oleh berita seorang pedagang bakso yang sukses mengarungi hidup di Medan. Ketika pria kelahiran 30 November 1957 itu tengah merintis usaha warung lesehan di Solo selepas mengundurkan diri dari pegawai negeri sipil, suatu saat pedagang bakso asal Sol o tersebut bertandang ke tempat Puspo. Dia bercerita bahwa peluang usaha warung makan di Medan sangat bagus. Pedagang bakso itu telah membuktikannya. Dalam sehari ia bisa meraup keuntungan bersih di akhir tahun 1990 itu sekitar Rp 300.000. Dari keuntungan berjualan bakso dengan gerobak sorong itulah teman Puspo ini bisa pulang menengok kampung halamannya di Solo setiap bulan. "Dengan uang, jarak antara Solo-Medan lebih dekat dibanding Solo-Semarang, " kata Puspoyo menirukan ucapan temannya tadi. Wajar saja jika dengan pesawat terbang waktu tempuh antara Medan-Solo - berganti pesawat di Jakarta hanya membutuhkan waktu sekitar 1 jam. Sementara dengan naik bis jarak antara Solo-Semarang ditempuh sekitar empat jam. Cerita sukses temannya itu begitu membekas di benak Puspo. "Saya bertekad bulat akan merantau ke Medan, " pikirnya. Untuk mewujudkan keinginannya itu, apa boleh buat, warung makan yang termasuk perintis warung lesehan di kota pusat kebudayaan Jawa itu pun ia jual kepada temannya. Uang hasil penjualan yang tak seberapa itu ia manfaatkan untuk membeli tiket bus ke Jakarta. Mengapa Jakarta? "Karena dengan uang yang saya miliki, bekal saya belum cukup untuk merantau ke Medan, " katanya. Ketika tengah merantau di ibu kota itu, suatu hari Puspo membaca lowongan pekerjaan sebagai guru di sebuah perguruan bernama DR Wahidin di Bagan Siapiapi, Sumatera Utara. Apa boleh buat, demi mewujudkan cita-citanya, ia berusaha mengumpulkan modal dengan kembali menjadi guru. Bedanya, kali ini ia tidak lagi menjadi pegawai negeri seperti sebelumnya ketika menjadi staf pengajar mata pelajaran Pendidikan Seni di SMA Negeri Muntilan, Kabupaten Magelang. "Target saya cuma dua tahun menjadi guru lagi," katanya. Di sinilah anak pasangan Sugiman-Suki ini ketemu dengan isteri pertamanya Rini Purwanti yang sama-sama menjadi tenaga pengajar di sekolah tersebut. Dua tahun menjadi guru ia berhasil mengumpulkan tabungan senilai Rp 2.400. 000. Dengan uang inilah keinginannya menaklukkan kota Medan tak terbendung lagi. Uang tabungan itu sebag ia gunakan untuk ian menyewa rumah dan membeli sebuah motor Vespa butut. Masih ada sisa Rp 700. 000 yang kemudian ia manfaatkan sebagai modal membangun warung kaki Iima di bilangan Polonia Medan. Disini ia menyewa

lahan 4x4 meter persegi seharga Rp 1.000 per hari. Siapa sangka jika dari sebuah warung kecil ini kemudian melahirkan sebuah usaha jaringan rumah makan yang cukup kondang di seantero Medan. Impian untuk menaklukkan "jarak" Solo-Medan lebih dekat dibanding Solo-Semarang pun menjadi kenyataan. Bukan itu saja, penilaian atas prestasi bisnis yang dirintis Puspo lebih jauh melewati impian yang ia tinggalkan sebelumnnya. Dari ibu kota Sumatera Utara ini nanti Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo (Wong Solo) melejit ke pentas bisnis nasional. Belakangan ini nama Wong Solo semakin berkibar-kibar setelah berhasil menaklukkan Jakarta setelah sebelumnva "mengapung" dari daerah pinggiran. Dalam waktu relatif singkat kehadiran Wong Solo telah merengsek dan menanamkan tonggak -tonggak bisnisnya di pusat kota metropolis ini. Ekspansinya pun semakin tak tertahankan dengan memasuki berbagai kota besar di Indonesia. Fenomena Wong Solo mengundang decak kekaguman berbagai kalangan dari pejabat pemerintah, para pelaku bisnis hingga para pengamat. Hampir semua outletnya di Jakarta selalu sesak Pengunjung, terutama di akhir pekan dan hari libur. Bahkan ketika bulan Ramadhan, semua outlet tersebut membatasi jumlah pengunjung saat berbuka puasa. Skala usaha Wong Solo itu memang belum sekelas para konglomerat masa lalu yang dengan enteng menyebut angka aset, omset atau keuntungan per tahun yang triliunan rupiah. "usaha saya memang belum kelas triliunan seperti para konglomerat yang kaya utang itu," paparnya. Kendati masih tergolong usaha menengah, namun kinerja wong Solo sangat soli dan tak punya d beban utang. Ia memiliki pondasi kuat untuk terus berkembang. Untuk mewujudkan mimpi mimpinya, ayah sembilan anak dari empat istri ini telah melewati rute perjalanan yang berlika-liku lengkap dengan segala tantangannya. Ada masa ketika di waktu-waktu awal merintis usaha di Medan ia nyaris patah semangat gara-gara selama berhari-hari tak pernah meraih untung. Hanya berjualan dua atau tiga ekor ayam bakar plus nasi, terkadang dalam satu hari tak seekor pun yang laku. Pernah pula seluruh dagang annya yang telah dimasak di rumah tumpah di tengah jalan karena jalanan licin sehabis hujan. "Apa boleh buat, saya terpaksa pulang dan memasak lagi". katanya. Istrinya yang tak sabar melihat lambannya usaha Puspo bahkan sempat memberi tahu ayahnya agar memberitahu ayahnya agar mempengaruhi Puspo supaya tak berjualan ayam bakar lagi. "Mertua saya bilang, kapan kamu akan tobat," katanya menirukan ucapan sang mertua. Tantangan terbesar mungkin saat ia menghadapi kenyataan satu cabang Wong Solo miliknya yang ba ru dibangun langsung dibongkar oleh Pemda medan. Pasalnya cabang ini dibangun tanpa Izin Mendirikan Bangunan (IMB) dan dinilai mengganggu kenyamanan warga. Pada awal perantauannya ke Medan, Puspo wardoyo, sama sekali tak menyangka jika usaha warung ayam bakar Wong Solo akan berkembang seperi sekarang. Maklum, rumah makan yang dibukanya hanyalah sebuah warung berukuran sekitar 3x4 meter di dekat bandara Polonia, Medan. Setahun pertama dia hanya mampu menjual 3 ekor ayam per hari yang dibagi-bagi menjadi beberapa potong. Harga jual per potongnya Rp 4.500 plus sepiring nasi. Di tahun kedua, naik menjadi 10 ekor ayam per hari. Namun sekarang, 13 tahun kemudian, di memiliki lebih dari 16 cabang tersebar di medan, Banda Aceh, Padang, Solo, Denpasar, Pekanbaru, Surabaya, Semarang, Jakarta, Malang dan Yogyakarta meskipun masih mengandalkan ayam bakar, namun menunya kini makin beragam hingga 100 jenis. Mulai dari berbagai jenis makanan yang berbahan baku ayam sama bebek, berbagai jenis ikan dan sea food, sayur sayuran, sambal, sama tempe dan tahu. Tersedia pula berbagai jenis minuman ringan dan aneka juice. Salah satunya juice khas Wong Solo adalah Poligami Juice. Dia mengatakan, Prinsip bisnis kami sesuai dengan ajaran Al Qur an bahwa suatu pekerjaan haruslah dapat menyelamatkan diri dari siksa api neraka . Sudah terbiasa bagi Wardoyo untuk menyisihkan 10 % dari keuntungannya untuk amal. Dia percaya, Tuhan akan memperkaya orang yang banyak beramal. Dengan tetap menghidupkan roh agama dalam bisnisnya, wardoyo tak segan-segan mengangkat penasehat spiritual Prof. Dr Syahrin Harahap MA, Guru Besar IAIN Sumatra Utara. Maka jangan heran bila Anda kebetulan mampir di salah satu rumah makannya menyaksikan karyawannya sedang berkerumun di saat menjelang atau usai jam kerja. Mereka sedang melaksanakan ibadah kultum atau kuliah tujuh menit. Promosi dari mulut ke mulut membuat warungnya makin terkenal. Terlebih ketika seorang wartawan daerah membuat tulisan tentang Wong Solo , makin ramai saja orang yang makan ke warungnya. Ernah suatu hari dia kewaalahan memenuhi pesanan pelanggan. Di saat tiga ekor ayam jualannya habis, datang pembeli lain yang bersedia menunggu asalkan Wardoyo mau mencari ayam batu ke pasar. Diapun memenuhi permintaan pelanggan tersebut dengan membeli tiga ekor ayam lagi. Namun datang lagi pelanggan lain yang juga bersedia menunggu Wardoyo

me c y m ke pasar. Se arian itu, hingga larut malam saya pontang panting ke pasar untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus berdatangan, kata Wardoyo mengenan g. Bersamaan dengan bertambahnya pelanggan, dua tahun kemudian Wardoyo memperluas warungnya hingga layak disebut rumah makan. Jiwa seni Wardoyo nampak tergurat pada bentuk bangunan dan penampilannya yang cenderung nyleneh . Dalam bentuk bangunan, misalnya Wardoyo tak segan-segan , mengeluarkan uang cukup besar untuk membayar seorang arsitek guna mewujudkan imajinasinya terhadap suatu bentuk bangunan. Perpaduan seni dan entrepreneurship Wardoyo juga tertuang dalam pendekatan terhadap konsumen. saya berusahamenghafal nama-nama semua pelanggan saya. Sehingga sewaktu mereka datang saya harus menyambut mereka dengan menyebut namanya, papar Wardoyo. Inilah yang disebutnya sebagai menjadikan pelanggan sebagai saudara . Seiring dengan berkembangnya Wong Solo , Puspo Wardoyo membuka kesempatan kepada seluruh lapisan masyarakat untuk ikut menikmati nilai tambah Wong Solo melalui system waralaba. Perjanjian pemilikan waralaba ini diberikan kepada perorangan atau yang diberi kuasa, dan atau badan hukum dengan masa pe ngoperasian selama 10 tahun. Hak tersebut mencakup penggunaan merek dagang Wong Solo , desa dan dekorasi rumah makan. Merek dan peralatan, tata letak, resep dan jenis makanan, system inventeri kontrol, metode operasional, pembukuan dan akuntansi, serta pemasaran dan hak untuk menempati dan mengisi rumah makan Wong Solo . Keuletan Puspo Wardoyo yang mantan guru SMA Perguruan Wahidin Bagan Siapiapi ini hasilnya benar benar luar biasa. Dari Warung kaki lima di JL. SMA II Padang Golf Medan, kini berkembang me njadi salah satu restoran favorit di kota-kota di mana Wong Solo berada. Selain kerja keras, ulet , keimanan serta ketaatan menjalankan syariat Islam menjadi kiat sukses Puspo dalam mengemudikan Wong Solo. Baginya, bekerja tidak sekadar mencari nafkah. Leb dari itu, bekerja ih merupakan sarana beramal dan beribadah. Tak perlu heran kalau begitu masuk RM. Wong Solo, nuansa agamis begitu menonjol di sana. Terutama tampak oleh seragam karyawati yang wajib menutup aurat dan setiap akan memulai dan mengakhiri kerja selalu ada kultum. Begitulah kisah Puspo, kini Ayam Bakar Wong Solo telah mempunyai 31 cabang di seluruh Indonesia.

HIKMAH Dari kisah diatas bisa kita ambil kesimpulan bahwa dalam suatu bisnis diperlukan juga pengetahuan tentang wiraswasta. Dalam bisnis jika adanya perpaduan seni dan entrepreneurship akan membuat bisnis berkembang dengan bagus. Seseorang harus jeli melihat peluang, pantang menyerah dan bekerja keras tanpa putus asa. Sikap seorang muslim harus menyesesuaikan dengan Al Quran. Menyisis hkan 10 untuk amal, dengan tetap menghidupkan roh agama dalam bisnis, kerja keras, ulet, keimanan serta ketaatan menjalankan syariat Islam menjadi kiat sukses bisnis. Lebih dari itu, bekerja merupakan sarana beramal dan beribadah.

AB LLAH G MNA TIA (AA G M) K E BI NI ENGAN AKHLAK

Kalau kita mau sukses, kunci pertama adalah jujur, dengan bermodalkan kejujuran, orang akan percaya kepada kita. Kedua, professional. Kita harus cakap sehingga siapapun yang memerlukan kita merasa puas dengan yang kita kerjakan. Ketiga, inovatif, artinya kita harus mampu menciptakan sesuatu yang baru, jangan hanya menjiplak atau meniru yang sudah ada.

K.H. Abdu ah Gymna a . Sosok kyai muda ini sering kali muncul di acara televisi secara langsung yang selalu dihadiri oleh ribuan massa menjadi ciri khas dan fenomena tersendiri. Beliau adalah K.H. Abdullah Gymnastiar atau biasa dipanggil Aa Gym, pimpinan pesantren Daarut Tauhid Bandung. Aa Gym memulai pendidikan formal awal di SD Damar sebuah SD swasta yang kini sudah dibubarkan. Sekolah ini cukup jauh dari rumahnya, sekitar tiga kilometer. Masa itu, pilihan satu-satunya ke sekolah adalah berjalan kaki. Menjelang naik ke kelas 3 SD, pindah ke KPAD Gegerkalong. Aa Gym pun pindah sekolah ke SD Sukarasa 3. Bakat saya mulai berkembang dan nilai prestasi sekolah pun cukup bagus. Terbukti ketika tamat, beliau terpilih menjadi ranking terbaik II di sekolah dengan selisih satu nilai saja dibandingkan ranking I. Di bidang seni, bakat beliau juga berkembang, seperti menggambar dan menyanyi. Sejak itu pula Aa Gym sering ditunjuk menjadi ketua kelas dan aktif dalam gerakan Pramuka. Jiwa dagang Aa Gym sudah terbentuk sejak TK, terbawa-bawa hingga di Sekolah Dasar. Misalnya, beliau pernah menjual petasan yang memang pada waktu itu belum dilarang seperti sekarang. Alhasil, beliau pernah mendapat teguran dan pengurus DKM masjid. Namun, pada waktu itu beliau belum begitu mengerti ilmu agama dengan baik. Setelah lulus SMA dan memasuki kuliah Aa Gym tidak lulus tes Sipenmaru. Aa Gym mencoba daftar ke Pendidikan Ahli Administrasi Perusahaan (PAAP) Universitas Padjadjaran, yaitu sebuah program D3 di Fakultas Ekonomi. Alhamdulillah beliau diterima. Namun, kuliah di sini hanya bertahan selama tahun. Beliau lebih sibuk berbisnis daripada mengikuti kuliah. Teman-teman kuliah pun lebih mengenal beliau sebagai tukang dagang . Selepas PAAP, beliau masuk ke Akademi Tekhnik Jenderal Abmad Yani (ATA, sekarang Unjani). Kampusnya waktu itu sangat sederhana karena menumpang di SD Widyawan atau kadang di PUSDIKJAS. Maklum, karena pemiliknya adalah Yayasan Kartika Eka Paksi milik Angkatan Darat. Selama kuliah di ATA, beliau mengontrak sebuah kamar di pinggir sawah karena benar-benar ingin melatih hidup mandiri. Soal prestasi, banyak yang telah diraih. Beliau mengikuti lomba menggambar, mencipta lagu, baca puisi, sampai lomba pidato. Allhamdulillah, beliau selalu meraih juara, walaupun yang mengadakannya adalah senat mahasiswa dan kebetulan beliau sendirilah ketuanya. Selain menjadi ketua senat, beliau juga menjadi komandan resimen mahasiswa (Mlenwa) di ATA, maklumlah saingan di kala itu sedikit. Kegiatan berbisnis masa kuliah juga semakin menggebu. Beliau pernah membuat usaha keset dan perca kain. Beliau juga jadi penjual baterai dan film kamera kalau ada acara wisuda. Aa Gym juga sempat menjadi supir angkot jurusan Cibeber-Cimahi sekedar menambah pemasukan. Inti dari semua ini, memang Aa Gym sangat senang untuk membiayai kebutuhan sendiri tanpa menjadi beban siapa pun. Selain itu, beliau juga melatih diri untuk tidak dibelenggu oleh gengsi dan atribut pengekang lainnya. Aa Gym telah menyelesaikan program sarjana muda di ATA walaupun belum mengikuti ujian negara. Berarti, beliau memang tak berhak menyandang gelar apa pun. Bahkan, sampai saat ini ijazahnya pun belum beliau ambil dari kampus. Memang sesudah itu ada upaya untuk melanjutkan kuliah sampai S1, terutama karena dorongan teman-teman dan beberapa dosen yang baik hati. Beberapa kegiatan perkuliahan pun diikuti. Akan tetapi, setelah menelusuri hati, ternyata hanya sekedar untuk mencari status belaka, dan hal itu tak cukup kuat untuk memotivasi menyelesaikan kuliah. Mungkin hikmahnya untuk memotivasi orang yang belum dan tak punya gelar agar tetap optimis untuk maju dan sukses. Untuk menyempurnakan ibadah dan melaksanakan sunnah, Aa Gym pun menikah. Tepat dua belas Rabiul Awal tahun 1987 adalah salah satu titik sejarah bagi kehidupan beliau dengan diucapkannya ijab kabul. Gadis yang menjadi pilihan beliau adalah Ninih Muthmainnah. Pernikahan yang dilaksanak di an Pesantren Kalangsari, Cijulang, ini dihadiri oleh banyak ulama karena memang berada di lingkungan pesantren. Beliau menikah dengan resepsi ala kadarnya. Bahkan, untuk menghemat jamuan bagi tamu, digunakan niru (nampan) sehingga satu niru bisa menjamu 8 orang. Sesudah menikah, kami tinggal di rumah orang tua di Kompleks Perumahan Angkatan Darat (KPAD) Gegerkalong, Bandung. Aa Gym bertekad untuk memberi nafkah kepada keluarga dengan uang yang jelas kehalalannya. Jelas tak mungkin rumah tangga akan berkah dan bahagia jika ada makanan atau harta haram yang dimiliki. Untuk itu, beliau mulai merintis usaha kecil-kecilan. Usaha-usaha yang beliau rintis antara lain : 1. Buku. Setiap pagi beliau berjualan buku di Masjid al-Furqon, IMP Bandung. Sambil belajar tafsir dan ilmu hadits di sana, beliau memikul kardus berisi buku-buku agama untuk dijual. Jadi, sambil menuntut ilmu juga mencari rezeki. Alhamdulillah, usaha kecil inilah yang menjadi cikal bakal toko buku dan sekarang berkembang menjadi supermarket yang saat ini sudah dikelola dan diserahkan kepada Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Daarut Tauhid.

  



2. Handicraft. Sambil mengajar di madrasah KPAD, beliau membuat hasil kerajinan bersama anak-anak pada sore harinya. Usaha ini terus berkembang hingga bisa membeli mesin gergaji. Sejak itu kami banyak menerima order plang nama serta order sablonan. Dari usaha sederhana inilah kemudian berkembang menjadi usaha percetakan dan penerbitan buku. Subhanallah, benar benar semuanya dimulai dari hal yang kecil. 3. Konveksi. Mengingat istri beliau punya keterampilan menjahit, maka untuk menambah penghasilan keluarga, beliau menabung agar bisa membeli mesin jahit bekas. Alhamdulillah, order jahitan berkembang dan bisa mengajak beberapa muslimah untuk ikut bergabung. Kadang seminggu sekali kami berbelanja untuk membeli kain yang dijual kiloan.. Dari kegiatan dan perjuangan inilah cikal bakal lahirnya usaha konveksi. 4. Mie Baso. Menjual mie baso, inilah pekerjaan yang paling mengesankan. Beliau me ngelola usaha warung baso kecil-kedilan di Perumnas Sarijadi, bekerja sama dengan pamannya selaku pemilik rumah. Setiap pukul empat subuh beliau sudah pergi ke Pasar Sederhana untuk mencari tulang karena kuah yang enak harus dicampur dengan sumsum tulang. Aktivitas berikutnya dilanjutkan dengan menggiling daging untuk bahan baso, dan pukul sembilan pagi beliau baru bisa melayani pembeli. Karena beliau tak mau ketinggalan shalat berjamaah, setiap kali adzan, warung baso beliau tinggalkan. Beliau pergi shalat berjamaah di sebuah masjid yang letaknya agak jauh dari warung, sementara pembeli beliau tinggalkan dan dipersilahkan memasukkan uang bayarannya ke tempatnya. Memang tampaknya seperti mengajak pada kejujuran, tapi hasilnya pembeli banyak yang bingung justru yang sering datang adalah yang mau berkonsultasi. Akibatnya, tak jarang saya baru bisa pulang ke rumah sekitar jam sembilan malam. Lelah sekali rasanya sementara hasilnya pun tak seberapa. Rupanya masyarakat tak terbiasa dengan cara baru ini. Belum lagi badan yang selalu bau baso karena seharian bergulat dengan baso. Yang menyedih kan, ternyata istri agak mual dan kurang suka mencium bau baso. Akhirnya, tutuplah warung baso ini dengan segudang pengalamannya. Menurut Aa Gym seorang wirausahawan sejati sangat dipengaruhi oleh masa kecilnya. Kalau masa kecilnya selalu dimanja, selalu dimudahkan urusan, selalu ditolong, maka bersiap-siaplah menuai anak yang tidak berdaya. Oleh karena itu, bagi yang masih muda jangan bercita-cita melamar pekerjaan, tapi berpikirlah untuk menjadi wirausahawan. Dan bagi orang tua, tanamkan kepada anak-anak kita jiwa wirausaha sejak dini. Didik anak-anak agar mandiri sejak kecil. Latih anak-anak kita untuk selalu bertanggung jawab terhadap apa yang dia lakukan. Orang tua yang memanjakan anak-anak mereka dengan memberikan segala keinginannya maka akibatnya akan kembali juga kepada orang tua. Beliau pun sempat berjualan semenjak di bangku TK dengan menjual jambu tetangga. Begitu juga ketika di bangku SD dan SMP. Dengan demikian, ketika selesai kuliah, sudah hafal bagaimana cara bangkrut efektif , bagaimana tertipu optimal , dan bagaimana usaha bisa remuk. Selesai kuliah, ijazah tidak diambil sehingga sampai sekarang saya tidak tahu ijazah saya seperti apa. Namun, dengan izin Allah tidak kurang rezeki sampai sekarang. Mencoba mengurus pesantren dengan jiwa wirausaha jadilah pesantren Daarut Tauhid seperti sekarang ini. Hal ini benar-benar membuat sebuah keyakinan bahwa jikalau jiwa kewirausahaan tertanam sejak awal pada diri kita, kita tidak akan pernah takut dengan apa pun. Karena itu, kalau saja bangsa ini dikelola oleh orang-orang yang berjiwa wirausaha, tidak ada satu pun yang perlu kita takuti dan krisis ini. Hal yang paling tak enak didengar beliau adalah kalau ada yang bertanya, Berapa sih tarifnya kalau manggil Aa Gym ceramah? Duh, rasanya sedih sekali dengan pertanyaan seperti itu. Alhamdulillah, bagi beliau berdakwah adalah panggilan kewajiban atas amanah ilmu yang ada. Bisa menyampaikan ilmu saja sudah merupakan rezeki yang luar biasa. Kalaupun ada yang berterima kasih, itu karunia Allah yang tak diharapkan, mudah-mudahan bisa bermanfaat bagi banyak pihak. Itulah sebabnya beliau berusaha sekuat tenaga agar memiliki penghasilan sendiri. Apalagi sesudah regenerasi di Yayasan Daarut Tauhid sehingga beliau lebih leluasa dan sungguh-sungguh untuk membangun MQ Corporation, usaha pribadi yang beliau harapkan menjadi sumber rezeki yang halal serta mencukupi untuk keluarga dan biaya dakwah, sehingga dapat menghindari fitnah dan tak m enjadi beban bagi umat. Selain itu juga bisa membuktikan bahwa bisnis berbasis moral sangat memungkinkan untuk maju, bermutu, dan bermanfaat banyak. Hal ini juga menjadi laboratorium saya untuk berlatih mengelola bisnis yang profesional sebagai bahan untuk berdakwah dan tentunya juga membuat lapangan kerja yang lebih luas bagi masyarakat, khususnya para tetangga, kaum dhuafa, dan orang -orang cacat. Bagi beliau usaha yang

ditekuni adalah sarana bagi teman-teman yang memiliki rezeki berlebih dan ingin usaha yang halal dan maslahat, untuk bergabung dalam sistem bagi hasil. Oleh karena itu, dar setiap keuntungan, selain disisihkan untuk zakatnya juga dikeluarkan biaya pendidikan bagi saudara kita yang dhuafa agar bisa maju bersama-sama. Alhamdulillah dengan didukung oleh tim yang berakhlak baik, konflik menjadi minimal dan kebocoran pun nyaris nihil. Bahkan, sesudah kemam puan pengelolanya dikembangkan, kinerja perusahaan kian baik dan professional. Dulu beliau berpikir pas pasan, yaitu pas butuh ada. Tapi kini beliau berpikir sebaliknya. Beliau ingin Menjadi orang kaya yang melimpah rezekinya serta hal? dan berkah. Mudah-mudahan menjadi contoh bagi orafg yang mau kaya dengan tetap taat iepada Allah. Dan juga supaya oranc tak memandang sebelah mata karena mengangg ap kita butuh terhadap kekayaan mereka. Di samping itu juga diharapkan bisa sedikitnya memberi contoh bagaimana memanfaatkan kekayaan di jalan Allah. Semoga terpelihara dari fitnah dunia karena memang luas dunia ini amat menggoda dan melalaikan. Kebanyakan orang selalu meributkan modal berupa finansial, padahal menurut beliau modal itu adalah: Pertama, keyakinan kepada janji dan jaminan Allah. Kedua, kegigihan meluruskan niat dan menyempurnakan ikhtiar. Ketiga, menjadi orang yang terpercaya (kredibel). Kredibel berarti sikap yang selalu jujur dan terpercaya, selalu berusaha melakukan yang terbaik dan memuaskan, serta selalu berusaha mengembangkan ilmu, pengalaman, wawasan, sehingga bisa tampil kreatif, inovatif dan solutif. Percayalah bahwa sebelum kita lahir, rezeki sudah lengkap disiapkan oleh Allah Yang Mahakaya. Kita hanya disuruh menjemputnya, bukan mencarinya. Yang harus diperoleh justru keberkahan dari jatah kita. Dan semua itu akan datang kalau kita bekerja di jalan yang diridhoi oleh Allah Swt. Adapun keuntungan bukan hanya berupa uang, harta, kedudukan, atau aksesoris duniawi lainnya. Bagi beliau, keuntungan itu adalah ketika bisnis yang dilakukan ada di jalan Allah, bisnis kita jadi amal shaleh yang disukai Allah, dan menjadi jalan mendekat kepada-Nya. Nama baik kita terjaga, bahkan menjadi personal guarantie. Dengan bisnis kita bertambah ilmu, pengalaman, dan wawasan, dengan bisnis bertambahnya saudara dan tersambungnya silaturahmi, dan dengan bisnis kita semakin banyak orang yang merasa beruntung. Jadi, walaupun keuntungan finansial tak seberapa didapat atau bahkan tak mendapatkannya, apabila keuntungan seperti di atas sudah didapatkan, beliau tetap merasa sangat beruntung. Beliau yakin pada saatnya Allah akan memberikan keuntungan dunia yang sesuai dengan waktu dan jumlahnya dengan kadar kebutuhan dan kekuatan iman beliau. Berbisnis bagi Aa Gym bukan sekedar urusan duniawi. Jika bisnis dijalankan dengan cara yang salah hanya akan melahirkan kerakusan dan ketamakkan manusia. Sebaliknya bisnis yang d ijalankan dengan niat dan cara yang benar adalah ibadah yang besar sekali pahalanya, karena dengan mengokohkan harga diri bangsa. Seperti disampaikan beliau dalam sebuah kesempatan, bahwa perekonomian yang kuat akan berimbas pada tingkat kesehatan yang baik, sehingga a+an meningkatkan kemampuan untuk berkarya dengan mdngakses ilmu lebih banyak, hingga melahirkan sebuah bangsa yang cerdas. 4/font> Visi Aa Gym dalam membantu Pesantren Daar5t Tauhid sekaligus $engan beragam kegiatan bisnisnya, tid? lepas da?i k/nsep dasar pendidikan di pesantren ini menyatukan antara dimensidz fikir dan ikh iar. Dimensi dzikir ini sangat menekankan pada keikhlasan dan penyerahan dira kepada Tuh`n. Hal ina merupakan sisi penyeimbang hidup, dimana kita dituntut untuk senantiasa menyempatkan waktu, untuk berkontempla3i dan menjadikan seti!p detik kehidupan kita bergantung kepada Tuhan. Dimensi fikir menegaskan pentingnya rasionalitas dalam setiap tindakan kesehatian kita, sehingga setiap langkah merupakan bagian dari perencanaan yang matang. Sementara dimensi ikh iar menunjukkan pentingnya etos kerja, melalui hidup penuh kesungguhnya dan kerja keras tanpa kenal putus asa. Ketika dimensi tersebut jika dilakukan secara sinergis akan melahirkan pribadi yang unggul dan tangguh den tetap gan dilandasi oleh nilai kearifan. Kunci kesuksesan Aa Gym dalam menjalankan roda bisnis di pesantrennya, hingga telah berkembang menjadi 24 bidang usaha dalam 12 tahun, terletak pada pembangunan kredibilitas para pengelolanya yang meliputi tiga aspek utama yaitu, nilai kejujuran, kecakapan (profesionalisme), dan inovatif. Nilai kejujuran yang diajarkan meliputi ketepatan dalam menepati janji, manajemen waktu, memiliki fakta dan data yang jelas, terbuka, kemampuan mengevaluasi, rasa tanggung jawab dan pantang putus asa. Kecakapan dalam berbisnis ini selain diperlukan pendidikan yang penting juga adalah pelatihan nyata. Seperti ditulis oleh Syafi i Antonio dalam artikelnya yang menceritakan tentang riwayat Rasulullah yang telah mendapat pendidikanen repreneurship sejak usia 12 tahun, ketika bersama pamannya Abu Thalib melakukan perjalanan bisnis. Pada usia 17 tahun Beliau telah diberi tanggung jawab untuk mengurus

 

seluruh bisnis pamannya, dan mulai merasakan persaingan dengan para pedagang yang lebih pro fessional. Menginjak usia 25 tahun Beliau mendapatkan dukungan finansial dari konglomerat setempat Siti Khadijah yang kemudian menjadi istri Beliau. Nilai yang ketika yang dikembangkan Daarut Tauhid yang juga dikenal dengan bengkel akhlak ini adalah inovatif. Beberapa aspek pendidikannya antara lain melatih jiwa progressive, dengan menjadikan perubahan ke arah yang lebih baik sebagai kewajiban massal, mengadakan studi banding, melakukan pelatihan-pelatihan dan senantiasa memberikan rangsangan untuk melahirkan sikap kreatif dan inovatif. Ketiga nilai tersebut telah dilakukan secara integral di Daarut Tauhid. Bisnis bagi Aa Gym akan terasa hambar jika nilai-nilai moral dikesampingkan, hanya akan menjadi materi sebagai dewa yang dikejar dan diagung-agungkan, dan akhirnya akan melahirkan jiwa-jiwa Brutus di setiap pelaku bisnis. Aspek-aspek modal dalam bisnis sebetulnya telah diajarkan oleh Rasul jauh 15 abad yang lalu, lewat sifat sifat kerasulan yang dimiliki Beliau yaitu sidiq (benar), amanah(terpercaya), fathonah (cerdas) dan tabligh (komunikasi). Nilai-nilai moral ini bersifatgeneral truth, melintasi batas waktu, agama dan budaya. Jika disinergikan dengan strategi bisnis yang tepat akan mampu membangun kepercayaan konsumen yang kuat. Kepercayaan konsumen ini merupakan aset yang tidak ternilai. Kepemimpinan yang berkembang umum di kalangan pesantren pada umumnya masih tradisional, kyai sentries, komando tunggal, dan iklim demokrasi kurangberkembang sehingga seringkali timbul blind faith di kalangan santri. Fungsi manajemen yang dijalankan pun kurang mendapat sentuhan bahkan cenderung diabaikan. Pola kepemimpinan Darut Tauhid tidak lagi menempatkan figur sebagai sentral. Aa Gym sebagai pemimpin pesantren hadir hanya karena nilai khusus yang dimilikinya.Meminjam istilah Max Webber, pola kepemimpinan yang lahir seperti ini karena otoritas karismatik. Kepemimpinan di Daarut Tauhid telah menerapkan system pendelegasian kerja, sebagai pengalihan wewenang formal manajer kepada bawahannya. Pemimpin diajarkan untuk memiliki sikap rendah hati dan mau melayani, seperti pernah dikemukakan oleh A.M. Mangunhardjana SJ. Bahwa pada intinya pemimpin adalah tugas pengabdian mereka menjalankan the golden rule of leadership yaituknows the way, shows the way and goes the way. Dari sisi manajemen Daarut Tauhiid telah menerapkan system lebih dari hanya sekedar menerapkan sistem manajemen modern. Dimana sistem manajemen modern. Dimana sistem manajemen yang berkembang saat ini tidak menjadikan manusia hanya objek pelaku agar materi dan kapital semakin produktif, tapi juga telah melahirkan aspek-aspek spiritual dan emosi dalam pemikiran manusia. Covey sendiri dalam hal ini telah melakukan terobosan baru dengan mengemukakan gagasannya tentang manajemen berbasis kepentingan yang kental dengan nuansa religius. Daarut Tauhid sendiri menerapkan inti manajemen dan kepemimpinan sekaligus dalam konsep Manajemen Qolbu (MQ) yang ditawarkannya. Dalam MQ hati adalah fakultas utama dalam diri manusia yang sangat menentukan kualitas manusia itu sendiri, jika dimanajemeni dan dipimpin dengan benar akan melahirkan manusia paripurna dalam kehidupan dunia dan akhirat.

HIKMAH Dari kisah diatas bisa kita ambil kesimpulan bahwa menurut Aa Gym kalau kita mau sukses, kunci pertama adalah jujur, dengan bermodalkan kejujuran, orang akan percaya kepada kita. Kedua, professional. Kita harus cakap sehingga siapapun yang memerlukan kita merasa puas dengan yang kita kerjakan. Ketiga, inovatif, artinya kita harus mampu menciptakan sesuatu yang baru, jangan hany menjiplak atau meniru a yang sudah ada. Aa Gym sangat senang untuk membiayai kebutuhan sendiri tanpa menjadi beban siapa pun. Selain itu, beliau juga melatih diri untuk tidak dibelenggu oleh gengsi dan atribut pengekang lainnya. modal menurutnya adalah:Pertama, keyakinan kepada janji dan jaminan Allah. Kedua, kegigihan meluruskan niat dan menyempurnakan ikhtiar. Ketiga, menjadi orang yang terpercaya (kredibel). Kredibel berarti sikap yang selalu jujur dan terpercaya, selalu berusaha melakukan yang terbaik d memuaskan, an serta selalu berusaha mengembangkan ilmu, pengalaman, wawasan, sehingga bisa tampil kreatif, inovatif dan solutif. Keuntungan menurut dia adalah ketika bisnis yang dilakukan ada di jalan Allah, bisnis kita jadi amal shaleh yang disukai Allah, dan menjadi jalan mendekat kepada-Nya. Nama baik kita terjaga, bahkan menjadi personal guarantie. Dengan bisnis kita bertambah ilmu, pengalaman, dan wawasan, dengan bisnis

bertambahnya saudara dan tersambungnya silaturahmi, dan dengan bisnis kita semakinbanyak orang yang merasa beruntung. Jika bisnis dijalankan dengan cara yang salah hanya akan melahirkan kerakusan dan ketamakkan manusia. Sebaliknya bisnis yang dijalankan dengan niat dan cara yang benar adalah ibadah yang besar sekali pahalanya, karena dengan mengokohkan harga diri bangsa. Seperti disampaikan beliau dalam sebuah kesempatan, bahwa perekonomian yang kuat akan berimbas pada tingkat kesehatan yang baik, sehingga akan meningkatkan kemampuan untuk berkarya dengan mengakses ilmu lebih banyak, hingga melahirkan sebuah bangsa yang cerdas. Dengan beragam kegiatan bisnisnya, tidak lepas dari konsep dasar menyatukan antara dimensi dzikir, fikir dan ikh iar.

PURD . C ANDRA enyiapkan iket untuk Universitas Negeri Purdi menyulap sebuah bimbingan tes menjadi induk dari 13 perusahaan Kuliahnya tidak rampung. Tapi, dengan modal Rp 300.000, Purdi E. Chandra berhasil membangun Primagama menjadi bimbingan tes terbesar dengan omzet Rp 28 miliar per tahun. Kini, di bawah Primagama bernaung tak kurang dari 13 perusahaan. Di mana calon mahasiswa dicetak? Salah satunya di Primagama. Sebab, tahun lalu, 50.000 peserta lembaga pendidikan tersebut diterima di universitas. Lewat program bimbingan tes, Primagama memberi siswa SLTA berbagai kiat mengerjakan soal-soal UMPTN secara praktis dan cepat. Program ini, yang dibuka sejak 17 tahun silam, ternyata banyak peminatnya. Tahun ini saja tercatat sekitar 70.000 pelajar mengikuti bimbingan tes di Primagama. Kendati tercatat sebagai penyuplai calon mahasiswa, belum diketahui berapa murid Primagama tahun ini yang bakal lolos saringan UMPTN, yang diumumkan Jumat pekan ini. Purdi E. Chandra sendiri, si penyelenggara bimbingan tes, tentu juga ingin tahu hasilnya. Sebab, hal itu menyangkut keuangan Primagama, yang kini memiliki 164 outlet di seluruh Indonesia. "Soalnya, hanya siswa yang diterima di perguruan tinggi negeri saja yang membayar biaya kursus," kata Purdi. Seorang peserta bimbingan tes Primagama harus membayar Rp 400.000 per tahun. Bila gagal masuk perguruan yang dituju, seperti dikatakan Purdi, yang bersangkutan boleh mengulang dengan gratis. Lesnya berkembang maju, seiring dengan berhasilnya Purdi yang konon "meluluskan" 80% anak bimbingnya ke perguruan tinggi. Tahun lalu, omzet bimbingan tes yang mempunyai kekayaan sekitar ini Rp 30 miliar ini diperkirakan mencapai Rp 28 miliar. Itu baru dari Lembaga Pendidikan Primagama saja, belum dari usaha lainnya seperti Institut Manajemen dan Komputer, atau usaha kontraktor yang didirikannya tahun 1992. Sekarang usaha Purd tercatat i tersebar di tiga belas perusahaan, meliputi bidang usaha pendidikan, penerbit, percetakan, biro perjalanan, properti, dan bahkan restoran Padang. Perusahaan -perusahaan tersebut berada di bawah naungan induk perusahaan Primagama. Tidak ada yang menyangka kalau bimibingan tes Primagama itu dimulai dari sebuah ruangan kecil di Jalan Pierre Tendean di Wirobrajan, Yogyakarta. Waktu itu, tahun 1982, jumlah bimbingan tes memang belum sebanyak sekarang. Peminatnya juga tidak membludak. Namun, sesuai dengan sebutannya sebagai kota pelajar, Yogyakarta selalu menjadi serbuan ribuan lulusan SMA dari seluruh Indonesia. Tujuannya apa lagi kalau bukan Universitas Gadjah Mada (UGM) yang merupakan universitas tertua di Indonesia, dan IKIP Negeri yang ada di sana. Tahun 1982, Purdi dan Herman Legowo memulai bimbingan tes ini dengan modal Rp 300.000. Modal sebanyak itu didapat dari hasil menodong beberapa temannya. Untungnya Purdi mendapatkan sebuah ruangan yang cukup luas dengan ongkos sewa Rp 30.000 per bulan. Ru angan tersebut terpaksa disekat menjadi dua, untuk kelas dan ruang administrasi. Setelah dilengkapi meja kursi, yang juga dipinjamnya dari teman-temannya, Purdi memulai usahanya. Belakangan, Herman Legowo meninggalkan Primagama dan memilih berkarier sebagai dosen FE UGM. Ketika pertama kali dibuka, bimbingan tes belum populer. Terpaksalah Purdi mengumpulkan sekitar 15 siswa kelas tiga SMA di kampung Wirobrajan. Mereka diberi kursus gratis, untuk promosi. Yang membayar

&

$ #"

ongkos cuma dua orang siswa dari luar Wirobrajan. Satu bulan menjelang Sipenmaru, barulah datang serombongan siswa dari Kudus yang tertarik pada Primagama. Purdi punya prinsip yang unik. Menurut dia, para pengajar di bimbingan tes harus kuliah di universitas negeri. "Bagaimana murid mau percay kalau a, mereka sendiri tak lulus UMPTN?" kata Purdi yang mengaku sempat berkeringat dingin pada awal awal mengajar. Di mana ada supermarket, di situ Primagama berdiri Sebenarnya yang diincar oleh bimbingan tes seperti Primagama adalah rasa kurang percayadiri siswa menghadapi UMPTN. Soalnya, menurut Purdi, bekal dari sekolah kurang memantapkan siswa. Pasalnya, guru dan siswa terbebani oleh kurikulum yang dibuat pemerintah. "Akibatnya, pengajaran menjadi kurang pragmatis," kata Purdi yang pernah terpilih menjadi tentor favorit ini. Karena itulah Primagama mengambil semacam jalan pintas dalam mengerjakan soal UMPTN. Bentuk pengajarannya adalah latihan soal UMPTN tahun-tahun sebelumnya. Yang juga diberikan adalah kiat-kiat mengerjakan soal tipe tertentu dengan praktis dan cepat. "Malah ada soal yang langsung bisa dijawab tanpa selesai membaca," katanya. Kebanyakan lembaga bimbingan tes yang ada rontok di tengah jalan. Tak heran, itu karena manajemennya memakai gaya lembaga sosial, bahkan cuma mengisi waktu sebelum lulus kuliah. "Kebanyakan bubar setelah pengelolanya lulus kuliah," kata Purdi, pengagum berat Stephen Covey, D.J. Schwarz, Dale Carnegie, dan Bill Gates ini. Untung saja, hal ini tidak terjadi pada Primagama. Soalnya Purdi mendapat inspirasi dari Moelyono, seorang pengajar terkenal dari Jakarta. Moelyono menekankan pendekatan bisnis pada bimbingan tes. Cara yang kemudian diterapkan Purdi adalah memberikan jaminan bahwa siswa boleh kursus tanpa bayar di Primagama. Tapi, jika siswa diterima di universitas negeri, mereka harus melunasi ongkosnya. Metode begini ternyata cukup efektif. Walaupun banyak yang mengemplang, Purdi masih bernapas lega karena sebagian besar siswanya selalu diterima di universitas negeri. Bersamaan dengan itu, Purdi juga belajar mengenai manajemen pemasaran dan sumber daya manusia. Dirinya ingin mengelola bimbingan tes ini secara profesional. Tahun 1985, Primagama mulai membuka program bimbingan belajar untuk siswa SD dan SMP. Pada tahun yang sama, Purdi mulai membuka cabang di Magelang. Dari sana pelan-pelan Purdi mulai membangun kerajaan bisnisnya. Saat ini Primagama telah memiliki 164 bimbingan tes di 64 kota, tersebar di 14 provinsi di Indonesia. Purdi menargetkan, tahun 2008 nanti bimbingan tes Primaga sudah berdiri di seluruhprovinsi dan kabupaten di Indonesia. "Pedoman yang saya pakai adalah pedoman supermarket," kata Purdi. Maksudnya, di mana ada supermarket, di situ pulalah Primagama siap berdiri. "Ini berhubungan dengan daya beli masyarakat" kata bendahara DPW PKB DIY, yang menjadi caleg dari Yogyakarta ini. Maklum saja, sasaran Primagama memang golongan menengah ke atas. Bill Gates dari Yogyakarta Ada sebuah foto yang memperlihatkan awal mula pendirian Lembaga Pendidikan Primagama tahun 1982. Ruangan sempit dengan meja kursi pinjaman, plus senyum percaya diri sang direkturnya yang memakai kaos oblong dan sepatu kets. "Saya selalu tertawa melihat foto itu," kata Purdi E. Chandra. Pria kelahiran 40 tahun lalu ini tentu tak menyangka bisnisnya bakal jadi sebesar sekarang. Purdi lahir di Lampung dari sebuah keluarga transmigran sederhana. Ayahnya seorang lurah dan ibunya berdagang kain di pasar. Purdi hijrah ke Yogyakarta untuk kuliah di Teknik Elektro UGM, tahun 1978. Dasar Purdi suka bertualang, tahun berikutnya dia mengikuti tes di Fakultas Psikologi UGM dan diterima. Tahun 1980 mencoba daftar di Fakultas MIPA serta Bahasa Inggris IKIP Yogyakarta. Lagi-lagi diterima. Sayang, tak satu pun studinya di universitas rampung. Tapi dari sanalah muncul ide Purdi untuk membuat rumus-rumus menyelesaikan soal ujian masuk universitas negeri yang kabarnya sangat sulit itu. Lagi pula, kiriman uang kuliah dari orangtuanya juga makin seret. Purdi mengaku ada kemiripan nasibnya dengan nasib Bill Gates dari sisi akademik. Bill Gates, si penemu perangkat lunak Microsoft itu, memang tidak lulus Harvard tapi bisa menjadi manusia terkaya di dunia dan menjadi donatur terbesar untuk perguruan tinggi tersebut. Purdi juga tidak lulus kuliah, dan sukses sebagai pengusaha. "Menjadi pengusaha tak perlu pandai. Yang penting punya jiwa petualang," kata Purdi yang mengaku bermodal nekat dan mimpi. Menurut Purdi, seorang pengusaha harus berani mencoba, berani gagal, dan berani sukses. "Orang kadang takut sukses dan lebih memilih mengabdi pada orang lain," katanya. Purdi tampaknya telah memilih menjadi orang sukses. "Kalau orang berani sukses, ia pasti percaya diri," ujar ayah dua anak ini.

Hendrika Yunapritta, R. Kristiawan (Yogyakarta)

HIKMAH Kisah ini mencontohkan bahwa dalam berbisnis diperlukan keberanian dan ketangguhan. Kerja keras, ketekunan dan pantang menyerah walau apapun keadaannya. Kecerdasan membaca suasana/peluang sangat diperlukan untuk bisa membuat suatu inovasi. Menciptakan kepercayaan sangatlah diperlukan agar orang bisa percaya sepenuhnya, dengan cara apapun asalkan cara yang cerdas dan tidak menyalahi aturan. Keadaan tidak dapat membuat kita malu tapi dengan keadaan bisa membuat kita tangguh. Satukan kemampuan otak kiri dan otak kanan dalam berwirausaha. Pakai ilmustreet smart saja! Seorang pengusaha harus berani mencoba, berani gagal, dan berani sukses, dan berjuanglah untuk mencapainya!

http://kisah-kisah-inspiratif.blogspot.com

Sahabat pernah mendengar situs jaringan pertemanan Friendster & Facebook?? Konon, melalui situs tersebut, banyak orang-orang yang lama tak bersatu, bisa kembali bersatu, reunian, dan bahkan berjodoh. Karena itulah, situs pertemanan itu beberapa waktu lalu sempat sangat popular. Karena itu, tak heran jika setelah era suksesnya Friendster, berbagai situs jaringan pertemanan bermunculan. Salah satunya adalah Facebook. Facebook ini sebenarnya dibuat sebagai situs jaringan per temanan terbatas pada kalangan kampus pembuatnya, yakni Mark Zuckerberg. Mahasiswa Harvard University tersebut -kala itu-mencoba membuat satu program yang bisa menghubungkan teman-teman satu kampusnya. Karena itulah, nama situs yang digagas oleh Mark adalah Facebook. Nama ini ia ambil dari buku Facebook, yaitu buku yang biasanya berisi daftar anggota komunitas dalam satu kampus. Pada sejumlah college dan sekolah preparatory di Amerika Serikat, buku ini diberikan kepada mahasiswa atau staf fakultas yang baru agar bisa lebih mengenal orang lain di kampus bersangkutan. Pada sekitar tahun 2004, Mark yang memang hobi mengotak-atik program pembuatan website berhasil menulis kode orisinal Facebook dari kamar asramanya. Untuk membuat situs ini, ia hanya butuh waktu

))

KISAH S KS S MARK ZUCKERBERG MILIARDER TERMUDA PENGGAGAS FACEB

K.COM

( '

sekitar dua mingguan. Pria kelahiran Mei 1984 itu lantas mengumumkan situsnya dan menarik rekan rekannya untuk bergabung. Hanya dalam jangka waktu relatif singkat-sekitar dua minggu, Facebook telah mampu menjaring dua per tiga lebih mahasiswa Harvard sebagai anggota tetap. Mendapati Facebook mampu menjadi magnet yang kuat untuk menarik banyak orang bergabung, ia memutuskan mengikuti jejak seniornya, Bill Gates memilih drop out untuk menyeriusi situsnya itu. Bersama tiga rekannya Andrew McCollum, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes Mark kemudian membuka keanggotaan Facebook untuk umum. Mark ternyata tak sekadar nekad. Ia punya banyak alasan untuk lebih memilih menyeriusi Facebook. Mark dan rekannya berhasil membuat Facebook jadi situs jaringan pertemanan yan segera melambung g namanya, mengikuti tren Friendster yang juga berkembang kala itu. Namun, agar punya nilai lebih, Mark pun mengolah Facebook dengan berbagai fitur tambahan. Dan, sepertinya kelebihan fitur inilah yang membuat Facebook makin digemari. Bayangkan, Ada 9.373 aplikasi yang terbagi dalam 22 kategori yang bisa dipakai untuk menyemarakkan halaman Facebook, mulai chat, game, pesan instan, sampai urusan politik dan berbagai hal lainnya. Hebatnya lagi, sifat keanggotaan situs ini sangat terbuka. Jadi, data yang dibuat tiap orang lebih jelas dibandingkan situs pertemanan lainnya. Hal ini yang membuat orang makin nyaman dengan Facebook untuk mencari teman, baik yang sudah dikenal ataupun mencari kenalan baru di berbagai belahan dunia. Sejak kemunculan Facebook tahun 2004 silam, anggota terus berkembang pesat. Prosentase kenaikannya melebihi seniornya, Friendster. Situs itu tercatat sudah dikunjungi 60 juta orang dan bahkan Mark Zuckerberg berani menargetkan pada tahun 2008 ini, angka tersebut akan menca 200 juta anggota. pai Dengan berbagai keunggulan dan jumlah peminat yang luar biasa, Facebook menjadi barang dagangan' yang sangat laku. Tak heran, raksasa software Microsoft pun tertarik meminangnya. Dan, konon, untuk memiliki saham hanya 1,6 persen saja, Microsoft harus mengeluarkan dana tak kurang dari US$ 240 juta. Ini berarti nilai kapitalisasi saham Facebook bisa mencapai US$15 miliar! Tak heran, Mark kemudian dinobatkan sebagai miliarder termuda dalam sejarah yang memulai dari keringatnya sendiri. Niat Mark Zuckerberg untuk sekadar menyatukan' komunitas kampusnya dalam sebuah jaringan ternyata berdampak besar. Hal ini telah mengantar pria yang baru berusia 23 tahun ini menjadi miliarder termuda dalam sejarah. Sungguh, kejelian melihat peluang dan niatan baiknya ternyata mampu digabungkan menjadi sebuah nilai tambah yang luar biasa. Ini menjadi contoh bagi kita, bahwa niat baik ditambah perjuangan dan ketekunan dalam menggarap peluang akan melahirkan kesempatan yang dapat mengubah hidup makin bermakna.

http://kotasantri-community.blogspot.com

KIAT BISNIS ABDURRAHMAN BIN AUF Abdurrahman Bin Auf adalah tokoh populer sebagai sosok sahabat Rasulullah SAW yang terkenal dengan kemandiriannya dalam berbisnis.

21

KIA BISNIS ABDURRA

AN BIN AUF

Ketika hijrah ke Madinah, Abdurrahman Bin Auf dipersaudarakan dengan Sa ad Bin Rabi Al Anshori, salah seorang kaya yang pemurah di Madinah. Abdurrahman pernah ditawari Sa ad untuk meilih salah satu dari dua kebunnya yang sangat luas. Tapi Abdurrahman menolaknya, Ia hanya minta kepada Sa ad ditunjuki lokasi pasar di Madinah. Juga ditawari seorang istri dari dua istri yang dimiliki Sa ad dan Ia juga menolaknya. Dalam setiap pembahasan bisnis islam pasti tidak pernah lepas dari tokoh yang satu ini. Di dalam diri sahabat inilah kita bisa melihat karakter pebisnis yang patut diteladani. Disamping meiliki ketajaman bisnis yang menunjukkan sisi profesionalitasnya juga akhlaq yang merupakan cermin kepribadian seorang muslim. Keistimewaan Abdurrahman Bin Auf Abdurrahman Bin Auf, tokoh ini memiliki tiga macam keistimewaan sekaligus. Pertama, Abdurrahman adalah seorang pengusaha kaya yang sangat dermawan. Beliau menyantuni para veteran perang badar dan menyantuni para janda Rasulullah. Beliau memberi makan anak yatim dan fakir miskin di Madinah. Kedua, ia tercatat sebagai orang ke-8 yang masuk Islam dan termasuk dalam kategori assabiqunal awwalun (generasi awal yang masuk islam). Artinya, beliau sejak awal sudah membela perjuangan Rasulullah dengan segala macam kepedihan dan penderitaan. Ia dua kali ikut hijrah ke Habasyah (Ethopia) karena umat Islam diancam oleh kafir Quraisy. Ketiga, Abdurrahman termasuk sepuluh orang sahabat yang dijamin Rasulullah bakal masuk syurga. Artinya, Abdurrahman Bin Auf adalah salah seorang sahabat yang punya kepribadian luar biasa dan namanya tercatat dalam sejarah Islam dengan tinta emas. Kiat Sukses Abdurrahman Bin Auf Abdurrahman selalu berada di empat tempat. Di Masjid untuk melakukan ibadah kepada Rob -Nya, di Pasar sedang berbisnis, kemudian di rumah bersama keluarganya dan di medan perang. Seusai perang Badar, ia aktif kembali mengelola bisnisnya yang kian besar. Selama berperang, bisnisnya dikelola anak buahnya. Ia berjuang dengan ikhlash menegakkan islam dengan jiwa dan hartanya.

9 RAHASIA SUKSES USAHARASULULLAH http://kalbuholders.wordpress.com

Siapakah usahawan muslim terbaik di dunia ini? tentu semua sepakat, jawabnya adalah Rasulullah Muhammad SAW. Ketika berumur 25 tahun beliau sudah mendapat kepercayaan bisnis besar milik Siti Khatijah. Karena kejujuran dan adilnya Rasulullah, transaksi yang dilakukannyapun tak pernah mengecewakan pelanggan. Dalam buku Management Syari ah tulisan Abu Hasan mengungkapkan rahasia kunci sukses Rasulullah dalam bisnis berkelanjutan serta berberkah. P R A A Bekerja sebagai sarana menuju surga. Bekerja bukan semata mata mencari dunia, tetapi di niatkan untuk mencari bekal ibadah DUA Tidak pernah main-main dengan kejujuran dan kepercayaan . Salah satu hal tersebut adalah kunci keberhasilan. Kejujuran akan menumbuhkan kepercayaan IGA Berfikir visioner, kreativ dan siap menghadapi perubahan.Usaha harus dikembangkan dengan visi jauh ke depan. PA Memiliki rencana dan tujuan yang ingin di capai. Rasulullah selalu merencanakan pekerjaan dengan baik dan melaksanakan dengan ketekunan, keuletan dan kecerdasanuntuk mencapai sukses LIMA Memperhatikan karyawan dengan lebih baik. Rasulullah menganjurkan memberi gaji selagi keringat belum kering NAM Mengembangkan usaha dengan sinergi yang baik. Dengan berninergi banyak mendapatkan keuntungan TUJU Semua pekerjaan dilakukan dengan kasih saying dan cinta sehingga tidak akan muncul keterpaksaan dalam melaksanakan pekerjaan D LAPAN Pandai bersyukur dan berucap terima kasih atas apa yang telah di peroleh. Dengan bersyukur Allah dijanjikan akan di tambah. S MBILAN Berusaha untuk menjadi yang bermanfaat bagi orang lain

53

You might also like