You are on page 1of 8

Nama Jurusan Semester Tugas UTS Pertanyaan!!

: Intan Purnama Sari : AS. PI : IV (Empat) : Hirarki Intansial dan Susunan Pengadilan

Apa yang saudara ketahui istilah Peradilan dan Pengadilan serta berikan contoh yang jelas dan kongkrit? Bagaimana sistem Peradilan Indonesia berkarakter Intansional yang saudara ketahui? Terangkan dan Narasikan Peradilan secara horizontal dan vertikal? Apa saja Tugas dan Wewenang empat badan Peradilan secara vertikal? Sebutkan landasan yuridis dan peraturan perundang-undanganya tentang keberadaan Peradilan yang ad di Indonesia sesuai dengan kelompok masing-masing? Jawaban: 1. Ada dua istilah yang berasal dari kata dasar yang sama tetapi memiliki perbedaan memiliki perbedaan yang berbeda, yaitu: Peradilan dan Pengadilan. Peradilan adalah Segala sesuatu yang berhubungan dengan tugas negara untuk menegakan hukum dan keadilan yang mengacu kepada hukum yang berlaku dalam kontek kekuasaan kehakiman. Pengadilan adalah Suatu organisasi (institute) atau badan yang menyelenggarakan peradilan berupa menerime, memeriksa, mengadili, memutuskan, dan menyelesaikan perkara untuk menegakan hukum dan keadilan. Jadi keduanya bertujuan sama yaitu menegakan hukum dan keadilan. Sedangkan contoh kongkritnya yaitu misalnya Peradilan yang di dalamnya terdapat suatu organisasi atau badan untuk menyelenggarakan Peradilan tersebut yaitu: Pengadilan Agama, Pengadilan Umum, Pengadilan Militer, Pengadilan Tata Usaha Negara. Kita ambil salah satu

dari ke empat pengadilan tersebut yaitu: Pengadila Agama sebagai tingkat pertama, sedangkan tingkat banding yaitu: Pengadilan tinggi Agama, dan Kasasi yaitu: Mahkamah Agung. Pengadilan Agama bertugas dan berwenang yang beragama Islam di bidang: Perkawinan Waris Wasiat Hibah, Wakap Zakat Infaq Shadaqh, dan Ekonomi Syariah. Yang apabila antara orang Islam terjadi suatu permasalahan atau konplik yang sudah tidak bisa diselesaikan oleh kedua belah pihak bisa mengajukan ke Pengadilan Agama dalam menyelesaikan masalahnya. 2. Sistem Peradilan Indonesia dan karakter Intansional bahwasanya terlebih dahulu harus mengetahui apa itu sistem Peradilan di Indonesia. Sistem Peradilan Indonesia adalah suatu kesungguhan atau komponen. Dan Peradilan Indonesia (Nasional) bahwa pihak-pihak dalam proses peradilan, hirarki kelembagaan peradilan maupun aspek-aspek yang bersifat prosudural yang saling berkaitan sedemikian rupa sehingga terwujud suatu keadian hukum. Sedangkan suatu kesatuan yang berhubungan dengan tugas negara untuk menegakan hukum dan keadilan di Indonesia merupakan Karakter Intansional. 3. Peradilan secara Horizontal adalah Susunan peradilan yang susunanya mendatar atau menyamping yang menyangkut berbagai lingkungan badan peradilan (PU, PA, PM, dan dalam hal Menerima, memriksa, mengadili, memutuskan, dan meyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang

PTUN), peradilan khusus di lingkungan PU, dan MK. Hirarki Peradilan

Kasasi

PT Banding Tingkat Pertama

PTA

PTTUN

MAHMILTI

Sedangkan Peradilan secara Vertikal seperti yang telah dituliskan di atas yaitu: Tingkat Pertama: PN, PA, PTUN, MAHMILTI. Sedangkan tingkat Banding: PT, PTA, PTTUN, MAHMILTI. Sedangkan Tingkat Kasassi: MA. 4. Bahwasanya tugas dan wewenang empat badan peradilan secara vertikal yaitu: 1. Berikut merupakan tugas dan kewenangan dari pengadilan-pengadilan tingkat pertama: a. Pengadilan Agama Pengadilan Agama (biasa disingkat: PA) merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Agama yang berkedudukan di ibu kota kabupaten atau kota. Peradilan Agama merupakan salah satu badan peradilan pelaku kekuasaan kehakiman untuk menyelenggarakan penegakan hukum dan keadilan bagi masyarakat pencari keadilan perkara tertentu antara orang-orang yang beragama Islam di bidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf, zakat, infaq, shadaqah, dan ekonomi syariah. Dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama, kewenangan pengadilan dilingkungan Peradilan Agama diperluas sesuai dengan perkembangan hukum dan kebutuhan hukum masyarakat, khususnya masyarakat yang beragama Islam. Perluasan tersebut antara lain meliputi ekonomi syariah.

b. Pengadilan Negeri Pengadilan Negeri (biasa disingkat: PN) merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Umum yang berkedudukan di ibu kota kabupaten atau kota. Sebagai Pengadilan Tingkat Pertama, pengadilan Negeri berfungsi untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara pidana dan perdata bagi rakyat pencari keadilan pada umumnya. Sebagaimana dijelaskan dalam Undang-Undang No. 8 Tahun 2004 tentang perubahan atas Undang- Undang no. 2 Tahun 1986 Tentang peradilan umum. Daerah hukum Pengadilan Negeri meliputi wilayah Kota atau Kabupaten. Susunan Pengadilan Negeri terdiri dari Pimpinan (Ketua PN dan Wakil Ketua PN), Hakim Anggota, Panitera, Sekretaris, dan Jurusita.

c. Pengadilan Militer

Pengadilan

Militer merupakan

badan

pelaksana

kekuasaan

peradilan

di

bawah Mahkamah Agung di lingkungan militer yang bertugas untuk memeriksa dan memutus pada tingkat pertama perkara pidana yang terdakwanya adalah prajurit yang berpangkat Kapten ke bawah. Nama, tempat kedudukan, dan daerah hukum Pengadilan Militer ditetapkan melalui Keputusan Panglima. Apabila perlu, Pengadilan Militer dapat bersidang di luar tempat kedudukannya bahkan di luar daerah hukumnya atas izin Kepala Pengadilan Militer Utama. d. Pengadilan Tata Usaha Negara Pengadilan Tata Usaha Negara (biasa disingkat: PTUN) merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara yang berkedudukan di ibu kota kabupaten atau kota. Sebagai Pengadilan Tingkat Pertama, Pengadilan Tata Usaha Negara berfungsi untuk memeriksa, memutus, dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara. Pengadilan Tata Usaha Negara dibentuk melalui Keputusan Presiden dengan daerah hukum meliputi wilayah Kota atau Kabupaten. Susunan Pengadilan Tata Usaha Negara

terdiri dari Pimpinan (Ketua PTUN dan Wakil Ketua PTUN), Hakim Anggota, Panitera, dan Sekretaris. 2. Tugas dan kewenangan pengadilan-pengadilan tingkat banding : a. Pengadilan Tinggi Agama Pengadilan Tinggi Agama merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Agama yang berkedudukan di ibu kota Provinsi. Sebagai Pengadilan Tingkat Banding, Pengadilan Tinggi Agama memiliki tugas dan wewenang untuk mengadili perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama dalam tingkat banding. Selain itu, Pengadilan Tinggi Agama juga bertugas dan berwenang untuk mengadili di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan Agama di daerah hukumnya. Pengadilan Tinggi Agama dibentuk melalui Undang-Undang dengan daerah hukum meliputi wilayah Provinsi. Susunan Pengadilan Tinggi Agama terdiri dari Pimpinan (Ketua dan Wakil Ketua), Hakim Anggota, Panitera, dan Sekretaris. b. Pengadilan Tinggi Pengadilan Tinggi (biasa disingkat: PT) merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Umum yang berkedudukan di ibu kota Provinsisebagai Pengadilan Tingkat Banding terhadap perkara-perkara yang diputus oleh Pengadilan Negeri. Pengadilan Tinggi juga merupakan Pengadilan tingkat pertama dan terakhir mengenai sengketa kewenangan mengadili antar Pengadilan Negeri di daerah hukumnya. Susunan Pengadilan Tinggi dibentuk berdasarkan Undang-Undang dengan daerah hukum meliputi wilayah Provinsi. Pengadilan Tinggi terdiri atas Pimpinan (seorang Ketua PT dan seorang Wakil Ketua PT), Hakim Anggota, Panitera, dan Sekretaris. c. 1. Pengadilan Tinggi Militer Pengadilan Tinggi Militer merupakan badan pelaksana kekuasaan peradilan di bawah Mahkamah Agung di lingkungan militer yang bertugas untuk memeriksa dan memutus pada tingkat pertamaperkara pidana yang terdakwanya adalah prajurit yang

berpangkat Mayor ke atas. Selain itu, Pengadilan Tinggi Militer juga memeriksa dan memutus pada tingkat banding perkara pidana yang telah diputus oleh Pengadilan Militer dalam daerah hukumnya yang dimintakan banding. Pengadilan Tinggi Militer juga dapat memutuskan pada tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antara Pengadilan Militer dalam daerah hukumnya. 2. Pengadilan Militer utama apa-apa saja tugas dan wewenangnya yaitu: Pengadilan Militer Utama dalam Pasal 42: Pengadilan tingkat Banding untuk perkara pidana dan sengketa Tata Usaha Angkatan Bersenjata yang diputus pada Tingkat Pertama oleh PMT. d. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara (biasa disingkat: PTTUN) merupakan sebuah lembaga peradilan di lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara yang berkedudukan di ibu kota Provinsi. Sebagai Pengadilan Tingkat Banding, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara memiliki tugas dan wewenang untuk memeriksa dan memutus sengketa Tata Usaha Negara di tingkat banding. Selain itu, Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara juga bertugas dan berwenang untuk memeriksa dan memutus di tingkat pertama dan terakhir sengketa kewenangan mengadili antara Pengadilan Tata Usaha Negara di dalam daerah hukumnya. Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara dibentuk melalui Undang-Undang dengan daerah hukum meliputi wilayah Provinsi. Susunan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara terdiri dari Pimpinan (Ketua PTTUN dan Wakil Ketua PTTUN), Hakim Anggota, Panitera, dan Sekretaris. Dan Pasal 12 Peradilan Militer terdiri dari: Pengadilan Militer Pengadilan Militer Tinggi Pengadilan Militer Utama

Pengadilan Militer Pertempuran Seperti yang sudah dijelaskan di atas pada tingkat pertama dan banding. Sedangkan pada tingkat pertama dan terakhir untuk memutuskan sengketa kewenangan antara: Antar PM di bawah daerah PMT yang berbeda Antara PMT Antara PM dan PMT Sedangkan Pengadilan Militer Pertempuran tercantum pada pasal 45. 5. Bahwa dalam Pengadilan Militer adalah lingkungan peradilan di bawah Mahkamah Agung yang melaksanakan kekuasaan kehakiman mengenai kejahatan-kejahatan yang berkaitan dengan tindak pidana militer. Dan Landasan Yuridisnya dan Peraturan Perundang-undanganya yaitu: Pengadilan Militer dari zaman Penduduk Belanda dan Jepang hingga Sekarang yaitu: a. Pada Masa Penduduk Belanda dan Jepang Pada masa penduduk Balatentara Jepang pada tanggal 2 Maret 1942, berdasarkan Osamu Gurei Nomor. 2 Tahun 1942, membentuk Gunrituakaigi (Peradilan Militer) untuk mengadili perkara-perkara pelanggaran undang-undang militer Jepang. b. Masa Awal Kemerdekaan (1945-1950) Pengadilan Militer baru dibentuk setelah dikeluarkanya UU. Nomor. 7 Tahun 1946 tentang Peraturan mengadakan Pengadilan Tentara disamping pengadilan biasa. Bersamaan dengan itu pula dikeluarkan UU Nomor. 8 Tahun 1947 tentang Hukum Acara Pidana guna Peradilan Tentara.

c. Peradilan Militer 1997 sampai Sekarang

Pada Tahun 1997 diundangkan UU Nomor. 31 Tahun 1997 tentang Peradilan Militer bahwasanya Kompetisi absolut pasal 9; Pengadilan dalam lingkungan Peradilan Militer berwenang: 1. Mengadili tindak pidana yang dilakukan oleh seseorang yang pada waktu melakukan tindak pidana adalah: Prajurit Yang berdasarkan UU dipersamakan dengan prajurit Anggota suatu golongan/jabatan/badan/yang dipersamakan atau dianggap sebagai prajurit berdasarkan UU. Seorang yang tidak masuk gol. Pada huruf a,b,c. Tetapi atas keputusan Panglima dengan Menkeh harus diadili oleh suatu pengadilan di lingkungan Peradilan Militer.

You might also like