You are on page 1of 18

MAKALAH PENGANTAR BISNIS INDUSTRI

Disusun oleh: 1. Feby Permata Sari (1307006) 2. Muhammad Luthfi (1307002) 3. Windu Pratiwi ()
4.

Muchtar Luffi ( 1307044)

5. Habiantoro Setiawan ()
6.

Ilyas (1307013)

7. Arie Kurnia L. (1307005) 8. Aswien Rizki ()


9.

Ahlan Sohibi ()

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pemenuhan kebutuhan dan keinginan serta nilai kualitas jasa sangat ditentukan oleh tingkat kepentingan maupun kepuasan pelanggan sebagai pemakainya. Pelayanan yang kurang memuaskan akan menyebabkan berkurangnya konsumen atau bahkan hilang karena konsumen berpindah ke jasa layanan lain. Hal ini merupakan tantangan besar bagi perusahaan dalam membangun citra perusahaan yang tidak hanya mampu membuat dan membangun tapi juga dapat memberikan pelayanan yang memuaskan. Oleh sebab itu perusahaan perlu mengetahui perilaku pelanggan dalam membeli, menggunakan dan mengevaluasi jasa dalam rangka pemenuhan dan pemuasan kebutuhan. Rumah makan itu sendiri memiliki tantangan untuk tetap mempertahankan usahanya antara lain bagaimana menjaga kualitas pelayanan agar dapat bersaing dengan produk serupa dan juga produk pengganti lainnya yang saat ini semakin banyak bermunculan. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam menjaga kualitas pelayanan yaitu dengan memberikan pelayanan yang memuaskan, sesuai dengan atau melebihi harapan pelanggan. Sehingga dirasakan sangat penting untuk mengetahui pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan. Bila ditinjau dari sudut pandang perusahaan, salah satu cara yang efektif dalam melakukan diferensiasi adalah melalui jasa atau pelayanan yang diberikan. Hal ini membawa perubahan yang cukup mendasar dalam bisnis utama suatu perusahaan. Sebagai contoh, semakin banyaknya bisnis utama restoran bergeser dari sekedar menyediakan segala macam makanan untuk dijual, menjadi usaha melayani dan memuaskan rasa lapar pelanggan dengan disertai usaha menyediakan suasana yang kondusif bagi pelanggan untuk menikmati hidangan. Bahkan tidak jarang pula di restoran disajikan pula hiburan musik.

Analisis mengenai tingkat kepuasan pelanggan ini nantinya dapat dijadikan sebagai dasar untuk menentukan strategi dan program pemasaran yang relevan pada situasi dan kondisi saat ini. Konsep strategi yang baik membutuhkan perumusan masalah yang berlandaskan kepada wawasan yang lebih luas. Manajemen pemasaran mengenal konsep bauran pemasaran (Marketing Mix) sebagai variabel-variabel keputusan yang dapat dikendalikan oleh manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan. Di dalam konsep bauran pemasaran (Marketing Mix) terdapat 7 variabel yaitu produk (product), harga (price), promosi (promotion) dan tempat (place), proses (process), personil (personil), dan fasilitas fisik (physical facility). Analisis tingkat kepuasan pelanggan memberikan landasan yang baik untuk memahami dan memanfaatkan lebih efektif lagi konsep dan metode-metode pemasaran produk bagi strategi dan program pemasaran. Strategi dan program pemasaran diperlukan untuk mengatasi permasalahan pemasaran yang kompleks melalui pendekatan terhadap sistem nyata di dalam perusahaan.

1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimana tips untuk membuka usaha rumah makan ? 2. Bagaimana caranya agar kita bisa meraih kesuksesan dalam berbisnis rumah makan ?

1.3 Tujuan Penulisan 1.Agar dapat mengetahui cara untuk memulai atau membuka usaha rumah makan. 2.Agar dapat mengetahui cara-cara untuk meraih kesuksesan dalam berbisnis rumah makan.

BAB II LANDASAN TEORI


2.1 Definisi Rumah Makan Definisi Rumah Makan dan Restoran : Menurut SK Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi No. KM 73/PW 105/MPPT-85 menjelaskan bahwa Rumah Makan adalah setiap tempat usaha komersial yang ruang lingkup kegiatannya menyediakan hidangan dan minuman untuk umum. Dalam SK tersebut juga ditegaskan bahwa setiap rumah makan harus memiliki seseorang yang bertindak sebagai pemimpin rumah makan yang sehari-hari mengelola dan bertanggungjawab atas pengusahaan RM tersebut. Usaha-usaha lain yang sejenis dan tidak termasuk dalam Usaha Rumah Makan dalam definisi ini adalah Usaha Restoran, Usaha Tempat Makan dan Usaha Jasa Boga (Catering). Sedangkan restoran adalah salah satu jenis usaha dibidang jasa pangan yang bertempat disebagian atau seluruh bangunan yang permanen, dilengkapi dengan peralatan dan perlengkapan untuk proses pembuatan, penyimpanan, penyajian, dan penjualan makanan dan minuman untuk umum. Pengusahaan restoran meliputi jasa pelayanan makan dan minum kepada tamu restoran sebagai usaha pokok dan jasa hiburan didalam bangunan restoran sebagai usaha penunjang yang tidak terpisahkan dari usaha pokok sesuai dengan ketentuan dan persyaratan teknis yang ditetapkan. Pemimpin restoran adalah seorang atau lebih yang sehari-hari mempimpin dan bertanggungjawab atas penyelenggaraan usaha restoran tersebut, sedangkan bentuk usaha restoran ini dapat berbentuk Perorangan atau Badan Usaha (PT, CV, Fa atau koperasi) yang tunduk kepada hukum Indonesia. Dalam daftar usaha biasanya usaha makanan termasuk banyak diminati. Selain perlu memahami pengertian usaha, sebaiknya anda juga perlu mencermati perjanjian usaha sebaik mungkin. Jika Anda seorang pendatang baru dalam industri yang sudah mapan, Anda harus memiliki keunikan atau kelebihan yang diminati oleh pasar. Tanpa itu, perjuangan Anda menembus pasar akan sangat berat. Soalnya, masyarakat cenderung memilih suatu produk barang atau jasa berdasarkan brand yang telah dikenal reputasi dan citranya demi jaminan kualitas yang ditawarkan. Penelitian juga menyebutkan kebanyakan perusahaan baru mengalami

kegagalan pada tahun-tahun pertama. Tapi, jangan pesimistis dulu. Model usaha rumah makan bisa menjadi pilihan solusi bagi para wirausaha yang ingin terjun ke pasar namun belum memiliki brand yang layak bersaing di pasaran. Sistem usaha dapat menghindarkan dari risiko kegagalan ketika memulai bisnis baru. Karena pihak yang menggunakan atau memanfaatkan merk yang sudah dikenal, tinggal menjalankan konsep bisnis yang mapan yang telah dirumuskan oleh pihak pemilik brand. Selain itu, sebagai tanggung jawab terhadap reputasi perusahaan, pihak pemilik brand wajib memberikan dukungan penuh diantaranya dalam hal manajemen, teknis, operasional dan standardisasi atau kontrol kualitas (seperti pasokan bahan baku, peralatan, training), pemilihan lokasi, periklanan, pemasaran bahkan promosi. Akan tetapi, perlu dicamkan usaha bukanlah jaminan sukses, melainkan hanyalah seperangkat peralatan untuk sukses. Juga, tidak semua cocok dijadikan mitra yang akan mendukung kemajuan berusaha Anda mungkin akan bertanya apa keuntungan pemilik brand menjalankan bisnis dengan model waralaba, dimana chance pembajakan sangat tinggi. Sebagai konsultan waralaba nasional dan sering bekerjasama dengan konsultan internasional, penulis melihat hal ini bukan sesuatu yang perlu dikhawatirkan karena rahasia usaha (dagang) dilindungi oleh hukum. Misalnya pun suatu resep dibajak dalam industri makanan, maka ia tidak akan mampu bersaing dengan merk asli yang telah dikenal konsumen. Ketika suatu perusahaan pemilik brand terkenal dihadapkan pada keharusan untuk ekspansi pasar, model bisnis usaha bisa jadi merupakan pilihan tepat. Selain tidak perlu mengubah struktur manajemen perusahaan, sistem bisnis itu sendiri akan menghemat biaya ekspansi dibandingkan membuka cabang sendiri yang membutuhkan investasi besar. Dengan usaha yang dilakukan secara serentak ke berbagai daerah, pewaralaba (pemilik brand) dapat menembus pasar dan menyerap serta melipatgandakan pasar secara cepat, dengan mengalihkan risiko bisnis kepada pihak terwaralaba. Selain itu, dengan memberi kesempatan pada pihak terwaralaba yang telah mengenal baik lingkungan bisnisnya, ide-ide inovatif yang sesuai dengan pasar lokal akan muncul (misalnya penambahan menu nasi di McDonald Indonesia yang disesuaikan dengan pola makan penduduk setempat). Dan yang pasti, bisnis waralaba akan menjadi sumber pendapatan rutin bagi pemilik brand yang didapat dari fee dan royalti. Sedangkan keuntungan yang didapat oleh adalah hematnya biaya persiapan dan awal usaha karena konsep bisnis yang mapan telah dirumuskan oleh pihak itu sendiri.

Biaya promosi yang harus dikeluarkan juga sangat minim karena konsumen telah mengenal brand tersebut sehingga tidak perlu bersusah-payah menaikkan citra produk atau jasa yang ditawarkan. Bayangkan dan bandingkan berapa biaya promosi dan marketing yang perlu Anda keluarkan jika harus mempromosikan brand baru dari nol.

2.2 Definisi Bisnis Pelaku maupun pengamat bisnis sudah seharusnya memahami arti bisnis. Bagaimana mungkin orang yang akan menjalankan bisnis tidak mengerti/memahami arti bisnis. Namun, memang banyak juga yang tidak peduli dengan teori-teori maupun kajian definisi bisnis. Yang terpenting bagi mereka adalah action. Akan tetapi, perlu diketahui bahwa orang yang memahami teori jauh lebih mudah menjalankan bisnis ketimbang yang tidak paham ilmunya. Berikut adalah arti bisnis menurut beberapa ahli :
Secara bahasa, bisnis merupakan terjemahan dari kata business dalam bahasa

Inggris. Business merupakan akar kata dari busy yang artinya sibuk. Sibuk yang dimaksud adalah sibuk melakukan berbagai aktifitas yang bisa menghasilkan keuntungan. Menurut ilmu ekonomi, bisnis merupakan suatu kesibukan yang dilakukan suatu organisasi yang menjual barang atau jasa kepada konsumen maupun bisnis lainnya.
Seorang pakar bisnis bernama Allan Afuah (2004) berpendapat bahwa bisnis

adalah suatu kegiatan usaha individu yang terorganisasi untuk menghasilkan dana menjual barang ataupun jasa agar mendapatkan keuntungan dalam pemenuhan kebutuhan masyarakat dan ada di dalam industri. Para pelaku bisnis ini biasanya disebut enterpreneur. Arti bisnis juga diungkapkan oleh T. Chwee (1990). Menurutnya, bisnis merupakan suatu sistem yang memproduksi barang dan jasa untuk memuaskan kebutuhan masyarakat. Sementara itu menurut Grifin dan Ebert, bisnis adalah suatu organisasi yang menyediakan barang atau jasa yang bertujuan untuk mendapatkan keuntungan. Sependapat dengan T. Chwee, Steinford mengartikan bisnis sebagai suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Menurut

Steinford, jika kebutuhan masyarakat meningkat, lembaga bisnis pun akan meningkat perkembangannya untuk memenuhi kebutuhan tersebut sambil meperoleh laba. Mahmud Machfoedz juga berpendapat bahwa bisnis adalah suatu usaha perdagangan yang dilakukan oleh sekelompok orang yang terorganisasi agar bisa mendapatkan laba atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Berdasarkan beberapa pendapat, arti bisnis dapat disimpulkan menjadi kegiatan yang dilakukan baik oleh individu maupun sekelompok orang yang terorganisasi yang menciptakan nilai (create value) melalui penciptaan barang dan jasa (create goods and service) untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan untuk memperoleh keuntungan melalui transaksi atau jual beli. 2.2.1 Ciri-Ciri Bisnis Berikut ini merupakan beberapa ciri bisnis : 1. Kegiatan individu atau kelompok. 2. Terorganisasi (adanya manajemen). 3. Memproduksi barang atau jasa. 4. Menciptakan nilai. 5. Produksi dihasilkan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 6. Melakukan transaksi pertukaran. 7. Mendapatkan laba (keuntungan) dari keagiatannya.

2.3 Data Flow Diagram Suatu diagram arus data (data flow diagram DFD) adalah penyajian grafis dari sebuah sistem yang mempergunakan empat bentuk simbol untuk mengilustrasikan bagaimana data mengalir melalui proses-proses yang saling berhubungan. Simbol-simbol tersebut mencerminkan: 1. Terminator Istilah terminator sering kali dipergunakan untuk menyatakan unsur-unsur lingkungan, karena menunjukkan titik-titik dimana sistem berakhir. Suatu terminator

digambarkan di DFD dalam bentuk kotak atau persegi panjang, yang diberi label dengan nama unsur lingkungan tersebut. Suatu terminator dapat berupa: Orang, seperti seorang manajer, yang menerima laporan dari sistem. Organisasi, seperti departemen lain dalam perusahaan atau perusahaan lain. Sistem lain yang memiliki antarmuka dengan sistem.

Pekerjaan penting dalam analisis dan desain sistem adalah pendefinisian batasan sistem. Terminator-lah yang melakukan pekerjaan ini. 2. Proses Proses adalah sesuatu yang mengubah input menjadi output. Proses dapat digambarkan dengan sebuah lingkaran, sebuah panjang horizontal, atau sebuah persegi panjang tegak bersudut melingkar. Masing-masing simbol proses diidentifikasikan dengan sebuah label. Teknik pemberian label yang paling umum adalah dengan menggunakan kata kerja dan objek.
3. Arus data

Arus data terdiri atas sekumpulan unsur-unsur data yang berhubungan secara logis (mulai dari satu unsur data tunggal hingga satu file atau lebih) yang bergerak dari satu titik atau proses titik ke proses lain. Simbol panah digunakan untuk menggambarkan arus ini dan dapat digambar dengan menggunakan garis lurus maupun melingkar. Arus data menyebar ketika data yang sama menuju pada beberapa lokasi di sistem. Arus data juga dapat menyatu untuk menunjukkan beberapa arus data yang identik atau menuju ke satu lokasi. Terkadang desain sistem memninta adanya arus dua arah. Hal ini dapat digambarkan dengan satu garis yang memiliki dua ujung panah, atau dua panah. Arus data harus melibatkan suatu proses. Data dapat mengalir antara entitas eksternal dan proses, antara penyimpanan data dan proses, dan antara dua proses atau lebih. Kalimat data yang bergerak adalah satu cara yang baik dalam membayangkan arus data, karena data dapat bergerak dari satu titik ke titik yang lain di dalam sistem.
4. Penyimpanan data

Ketika kita perlu menyimpan data karena suatu alasan tertentu, maka kita akan menggunakan penyimpanan. Dalam terminologi DFD, penyimpanan data adalah satu

gudang data. Penyimpanan data dapat ditunjukkan oleh sekumpulan garis-garis sejajar, sebuah kotak dengan ujung terbuka, atau bentuk oval. Proses menggambar sebuah DFD hanyalah mengidentifikasi proses-porses yang terjadi, menghubungkan mereka dengan arus-arus data, mengidentifikasi terminator yang memberikan input dan menerima output, serta menambahkan penyimpanan data bila dibutuhkan. Berikut adalah gambar DFD Rumah Makan:

Gambar 2.1 System Flow

Gambar 2.2 Diagram HIPO

Gambar 2.3 DFD Level 0

Gambar 2.4 DFD Level 1

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat 2. Waktu : : a. Sekolah Tinggi Manajemen Industri b. Dirumah 5 April 2011 16 April 2011

3.2 Metode Penelitian 1. Observasi Observasi adalah penglihatan langsung ke tempat sasaran yang dituju sehingga hasilnya lebih teliti dan lebih mendekat kebenaran. 2. Studi Kepustakaan Selain melakukan observasi, penulis juga melakukan studi kepustakaan yaitu dengan membaca buku dan literatur serta sumber-sumber lain dalam lingkup perkuliahan yang berhubungan dengan judul makalah ini dan dapat menunjang dalam penulisan makalah ini.

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Tips untuk membuka usaha rumah makan Bisnis rumah makan memang tidak pernah mati. Bisnis ini memang semakin tumbuh subur seiring dengan perkembangan jumlah penduduk dan gaya hidup yang ingin serba cepat tersaji. Sadar atau tidak, dengan pertumbuhan penduduk yang semakin banyak maka semakin banyak pula kebutuhan pangan yang harus disediakan. Persiapan pertama untuk memulai bisnis apa saja, termasuk rumah makan adalah mempersiapkan mental untuk menghadapi tantangan ketakutan dan keraguan akan kegagalan. Setelah langkah pertama ini, kini menyangkut masalah operasional dari rencana usaha Anda. Masalah-masalah teknis yang menyangkut seluk beluk pekerjaan perlu disiapkan rapi. Mulai dari menghitung kemampuan diri, keterampilan yang dimiliki yang menyangkut bidang pekerjaan itu, untuk usaha rumah makan minimal harus mengerti masakan. Pintar memasak, lebih baik lagi ahli memasak. Namun, untuk menjadi pengusaha restoran tidak harus menjadi ahli memasak dulu, tetapi yang terpenting adalah mampu mengelola usaha itu, tenaga ahli yang bisa memasak bisa direkrut. Persiapan dalam memulai bisnis restoran/tempat makan lainnya, adalah tersedianya prasarana dan sarana. Pengertian tersedianya bukan berarti harus menjadi miliknya, tetapi bisa diperoleh dari meminjam atau menyewa terlebih dahulu, kecuali memang tersedia dana yang cukup yang sengaja diinvestasikan ke usaha Anda untuk jangka panjang. Prasarana adalah hal-hal kemudahan bersifat fisik maupun non fisik yang mendukung pengoperasian sarana-sarana atau alat-alat. Sedangkan sarana adalah alat-alat untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu. Dalam usaha rumah makan/restoran, maka yang termasuk prasarana adalah tempat yang strategis, tenaga ahli (juru masak), modal usaha, dan izin usaha, sedangkan meja kursi, peralatan makan, peralatan masak, dan sebagainya adalah sarana. Bisnis makanan termasuk bisnis yang beresiko besar. Karena bisnis makanan beda dengan bisnis-bisnis lain. Kecuali yang kita jual adalah makanan kering, yang bisa bertahan sampai berbulan-bulan. Namun jika anda yakin pangsa pasarnya yang bagus, maka bisnis makanan akan memberi keuntungan yang berlipat ganda.

Dalam bisnis makanan memang kita tidak dituntut untuk bisa membuat makanan yang akan dijual tersebut. Karena banyak yang sukses berbisnis makanan dari mengambil makanan ditempat lain, lalu menjualnya lagi. Lalu bagi anda yang pintar memasak, tetapi tidak bisa menjual, anda juga bisa menitipkannya di kantin, atau di tempat-tempat yang ramai pengunjung. Bisnis makanan bukan milik kaum wanita saja, banyak pria yang menjadi koki kelas dunia. Dan kebanyakan penjual makanan yang sukses adalah pria. Rasa masakannya pun tidak kalah dari masakan wanita. Untuk bisnis makanan, jika anda bingung memilih makanan apa yang akan dijual, anda bisa memulainya dari makanan kesukaan anda. Jika anda lebih berani, anda bisa memulainya dari makanan yang banyak dijual disekitar tempat anda ingin berjualan, dan tentunya yang banyak dibutuhkan ditempat tersebut. Silahkan cicipi nikmatnya berbisnis makanan. Usaha rumah makan juga sangat sensitif terhadap rasa, karena itu penting sekali ada tukang masakan yang betul-betul ahli dibidangnya. Jual-lah masakan yang terbaik dan bermutu tinggi. Jangan coba-coba membuka rumah makan jika tidak ada juru masak yang hebat masakannya. Sebaiknya Anda juga mengurus izin usahanya. Bisa izin usaha dari RT/RW atau keamanan setempat. Namun secara prinsip, yang saya maksudkan adalah berbadan hukum yaitu dengan akte notaris. Hal ini sangat diperlukan bila usaha Anda di pinggir jalan raya dan melibatkan beberapa pekerja. Tidak perlu mendirikan PT atau CV, misalnya cukup dalam status UD (Usaha Dagang) milik perseorangan, yaitu Anda yang disahkan oleh notaris. 4.2 Cara-cara agar kita bisa meraih kesuksesan dalam berbisnis rumah makan Beberapa tahun ini perkembangan usaha makan meningkat drastis, mulai dari pedagang kaki lima hingga pedagang makanan modern (kafe & resto). Berdasarkan hasil penelitian & pengembangan usaha kecil menengah (UKM) dibeberapa daerah di Indonesia, rata-rata pendapatan pengusaha makanan dan minuman kaki lima dan rumahan berada diatas rata-rata upah minimum regional. Jadi berdasarkan fakta tersebut anda dapat menjadi jutawan dengan membuka usaha makanan. Berikut 8 hal yang harus diperhatikan untuk membuka usaha makanan:
1. Modal awal usaha

Modal awal usaha dapat dari modal sendiri, meminjam di koperasi, mencari rekanan

yang bisa diajak kerjasama, atau bank melalui penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) untuk pelaku UKM
2. Menentukan lokasi usaha

Pilih lokasi harus memperhitungkan modal yang dikeluarkan, jangan sampai modal anda habis hanya untuk membeli atau menyewa tempat usaha. Pilihlah lokasi yang strategis seperti kawasan perkantoran, sekolah, kampus, pasar atau mal, perumahan atau tempat wisata.
3. Sediakan menu andalan

Sebelum memulai usaha, sebaiknya anda melakukan survei terlebih dahulu tentang menu yang beredar di pasar. Lalu, pilihlah menu yang belum banyak dijual di sana guna mengurangi tingkat persaingan. Namun, pilihlah yang sesuai dengan target pasar / konsumen.
4. Pilihlah pasar

Menyesuaikan jenis usaha dengan target pasar merupakan salah satu kunci sukses menjalankan usaha makanan dan minuman. Walaupun anda menawarkan harga murah meriah, tapi tidak sesuai selera konsumen ini akan menimbulkan kendala bagi usaha anda 5. Sumber daya manusia / tenaga kerja Karyawan dapat dibagi kedalam kelompok tukang masak, pelayan dan kasir. Tapi bila usaha tergolong kecil, 1 orang juga cukup un mempermudah pekerjaan anda.
6. Pemasok bahan baku

Mempunyai pemasok tetap yamg dapat memasok semua bahan baku produksinya setiap hari sangat dianjurkan guna kelancaran proses produksi. 7. Perizinan usaha Untuk kenyamanan usaha, anda perlu mengurus izin usaha di instansi pemerintah atau pihak berwenang setempat. Mengurus izin ini perlu dilakukan untuk menghindari masalah perizinan yang mungkin timbul dikemudian hari.

8. Promosi yang tepat

Promosi dari mulut ke mulut masih menjadi pilihan utama dalam usaha makanan.

Pelayanan yang memuaskan akan membuat pelanggan merekomendasikan usaha makanan anda ke teman atau relasinya sehingga usaha anda akan cepat dikenal. Selain itu, promosi dapat dilakukan melalui media spanduk, papan nama, pamflet atau leaflet.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN Kesimpulannya yaitu memang saat ini usaha rumah makan sedang banyak digemari oleh para usahawan, ada juga yang bermula dari sekedar hobi memasak hingga akhirnya memutuskan untuk membuka usaha rumah makan. Di Indonesia banyak sekali berbagai macam makanan khas, seperti makanan khas sunda, makanan khas padang, makanan khas yogyakarta, makanan khas jakarta, dan masih banyak lagi. Bisnis rumah makan adalah bisnis yang menjanjikan, karena itu dengan kita menjadi pengusaha rumah makan kita bisa meraih keuntungan yang sangat banyak. 5.2 SARAN Saran dari penulis yaitu dalam berbisnis apapun kita harus mempunyai kreatifitas yang tinggi, sehingga para konsumen tidak bosan atau jenuh untuk memakan atau memakai produk yang kita buat. Dalam berbisnis rumah makan kita harus mempunyai konsep untuk menarik para konsumen, sehingga banyak konsumen yang datang ke rumah makan itu sendiri, kita juga harus memperhatikan lokasi tempat usaha, sebaiknya lokasi berbisnis harus strategis sehingga banyak konsumen yang berdatangan, dan juda kita haeus mengingat bahwa pembeli adalah raja sehingga kita harus ramah pada setiap konsumen atau pembeli yang berdatangan

DAFTAR PUSTAKA

Buku : [1.] McLeod, Jr., Raymond; Schell, George P., 2008, Sistem Informasi Manajemen, 10th ed., Salemba Empat, Jakarta. Internet: [1.] http://www.scribd.com/doc/8982088/Bab-Ie.com [2.] http://binaukm.com/2010/05/definisi-rumah-makan-dan-restoranpelaung-usaha- rumah-makan/ [3.] http://bisnisukm.com/tips-membuka-rumah-makan.html [4.] http://fastkaya.blogspot.com/2010/09/inilah-8-resep-sukses-membukausaha.html [5.] http://www.anneahira.com/arti-bisnis.htm

You might also like