You are on page 1of 18

hD0UL ND.

1
PETUNJUK PPAKTIS PEPENCANAAN
PEhANCUNAN SISTEh PENYE0IAAN AIP EPSIH PEP0ESAAN
0EPAPTEhEN PEKEPJAAN UhUh
0IPEKTDPAT JEN0EPAL CIPTA KAPYA

Petunjuk PraktIs Perencanaan Pembangunan
SIstem penyedIaan AIr ersIh Perdesaan
HaI. I



0AFTAP I SI


A I UPAI AN. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.1. Fuang LIngkup................................................................................................................................. 1
1.2. PengertIan ..................................................................................................................................... 1

A I I PEPSYAPATAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
2.1. Umum........................................................................................................................................... 2
2.2. TeknIs........................................................................................................................................... 2

A I I I TAHAPAN PEPENCANAAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . J
J.1. PemIlIhan Sumber AIr 8aku.................................................................................................................. J
J.2. Pengukuran 0ebIt (KuantItas)............................................................................................................... 4
J.J. Pengukuran KualItas AIr SungaI ............................................................................................................. 8
J.4. KrIterIa 0IsaIn ................................................................................................................................. 9
J.5. Tahapan Perencanaan SIstem PenyedIaan AIr 8ersIh Perdesaan......................................................................11
J.6. PerhItungan SIstem PenyedIaan AIr 8ersIh ...............................................................................................1J

A I V PEFEPENSI . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 16


Petunjuk PraktIs Perencanaan Pembangunan
SIstem penyedIaan AIr ersIh Perdesaan
HaI. 1
A I
UPAI AN



1.1. Puang LIngkup
Tata cara InI memuat tentang pengertIan, persyaratan dan perencanaan sIstem penyedIaan aIr bersIh dI perdesaan.

1.2. PengertIan
a. 8angunan penangkap mata aIr (P|A) adalah suatu bangunan yang berfungsI sebagaI penangkap aIr baku darI sumber mata aIr.
b. |ata AIr adalah aIr tanah yang muncul ke permukaan secara alamI.
c. AIr Tanah 0angkal adalah aIr tanah bebas yang terdapat dI dalam tanah dengan kedalaman muka aIr tanah lebIh kecIl atau sama
dengan 20 meter.
d. AIr Tanah 0alam adalah aIr tanah bebas yang terdapat dI dalam tanah dengan kedalaman muka aIr tanah lebIh darI 20 meter atau aIr
tanah yang terdapat dI dalam akIfer tertekan, dImana akIfer InI berada pada kedalaman lebIh darI 20 meter.
e. AIr baku adalah aIr yang berasal darI sumber aIr yang perlu atau tIdak perlu dIolah menjadI aIr bersIh.
f. AIr bersIh adalah aIr yang dIgunakan untuk keperluan seharIharI yang kualItasnya memenuhI syarat kesehatan dan dapat dImInum
sesudah dImasak.
g. AIr permukaan adalah sumber aIr baku yang berasal darI sungaI, saluran IrIgasI, danau, waduk, kolam, rawa, embung, dll.
h. HIdran umum selanjutnya dIsIngkat HU adalah wadah penampung yang berfungsI sebagaI sarana atau tItIk pengambIlan aIr bersIh.
I. Kran umum selanjutnya dIsIngkat KU adalah suatu tItIk pengambIlan aIr bersIh tanpa melaluI wadah penampung.
EC meter adalah salah satu alat pengukur suhu yang dIgunakan untuk mengukur daya hantar lIstrIk dan dapat memberI InformasI
tentang kadar garam.

Petunjuk PraktIs Perencanaan Pembangunan
SIstem penyedIaan AIr ersIh Perdesaan
HaI. I
A I I
PEPSYAPATAN



2.1. Umum
Persyaratan umum yang harus dIpenuhI dalam penyusunan perencanaan SIstem penyedIaan aIr bersIh untuk perdesaan adalah sebagaI
berIkut :
a. TersedIanya data sumber aIr baku mencakup kuantItas, kualItas dan kontInuItas.
b. Perencanaan SIstem aIr bersIh perdesaan harus memenuhI persyaratan teknIs aIr bersIh yang berlaku.
c. Perencanaan SIstem harus merupakan hasIl yang terbaIk, termudah dan termurah dalam operasI dan pemelIharaan.
d. |elIbatkan masyarakat setempat terutama pada tahap survaI lapangan (data lapangan) dan penentuan ketersedIaan aIr baku

2.2. TeknIs
a. Persyaratan LokasI
LokasI yang dapat dIusulkan untuk perencanaan SIstem aIr bersIh adalah lokasI yang mempunyaI sumber aIr yang memenuhI
syarat kualItas, kuantItas, dan kontInuItas yang dapat dIolah secara sederhana.
b. Persyaratan Perencanaan angunan SIstem AIr ersIh Perdesaan
Pada bagIan InI akan dIuraIkan mengenaI persyaratan darI beberapa komponen sIstem penyedIaan aIr bersIh perdesaan,
dIantaranya :
o PemIlIhan Sumber
o Pengukuran 0ebIt AIr 8aku
o Pengukuran KualItas AIr 8aku
o KrIterIa 0IsaIn
o PerhItungan Kebutuhan AIr

Petunjuk PraktIs Perencanaan Pembangunan
SIstem penyedIaan AIr ersIh Perdesaan
HaI. I
A I I I
TAHAPAN PEPENCANAAN



3.1. PemIIIhan Sumber AIr aku
1) LIbatkan masyarakat untuk mendapatkan InformasI sumbersumber aIr baku yang berpotensI
2) PIlIh sumber aIr baku yang berpotensI baIk darI segI kualItas maupun kuantItas (|ata AIr, AIr Tanah, AIr Hujan, AIr permukaan)
J) Cunakan dIagram pemIlIhan teknologI SIstem penyedIaan aIr bersIh perdesaan.
Untuk menetapkan jenIs sumber yang akan dIgunakan, maka bIasanya dIgunakan alat bantu berupa dIagram pemIlIhan teknologI
penyedIaan aIr bersIh perdesaan. 0Iagram pemIlIhan sumber aIr baku untuk penyedIaan aIr bersIh perdesaan InI terdIrI atas dua
jenIs dIagram, yaItu dIagram untuk jenIs sIstem yang dIlayanI secara perpIpaan dan dIagram untuk jenIs sIstem yang dIlayanI
secara non perpIpaan. Kedua dIagram tersebut dapat dIlIhat pada Halaman 1A dan 1.
8erdasarkan jenIs sumber yang dapat dImanfaatkan tersebut, maka dIpIlIh jenIs teknologI yang sesuaI dengan jenIs sumber aIr
baku dan yang layak untuk dIterapkan pada daerah perdesaan, yang mempunyaI cIrI khusus yaItu teknologI yang sederhana, serta
murah pengoperasIan dan perawatan. JenIs teknologI pemanfaatan aIr baku tersebut menjadI aIr bersIh yang layak dIgunakan
menjadI sumber aIr bersIh masyarakat perdesaan tersebut akan dIsusun dalam beberapa bentuk modul pembangunan prasarana
dan sarana aIr bersIh perdesaan.
Setelah jenIs sumber aIr baku dItetapkan dIlakukan pemIlIhan modul pengolahan yang sesuaI. PemIlIhan modul pemanfaatan dan
pengolahan aIr bersIh untuk daerah perdesaan dIsusun berdasarkan urutan pemanfaatan sumber aIr baku adalah dImulaI darI
pemanfaatan mata aIr (gravItasI), pemanfaatan aIr tanah, pemanfaatan aIr permukaan, dan pemanfaatan aIr hujan sepertI dalam
Cambar 2.







Petunjuk PraktIs Perencanaan Pembangunan
SIstem penyedIaan AIr ersIh Perdesaan
HaI. I
3.2. Pengukuran 0ebIt (KuantItas)
0alam perencanaan InI sebagaI contoh adalah sumber aIr permukaan (sungaI, mata aIr, dll)
1) Cek kuantItas aIr sungaI, jIka tIdak ada aIr atau kerIng pada musIm
kemarau panjang, maka sungaI tIdak dapat dIgunakan sebagaI sumber aIr.
2) Cek kuantItas aIr sungaI, jIka sungaI tIdak pernah kerIng dan tersedIanya
data hasIl pengukuran debIt mInImum pada musIm kemarau panjang,
maka sungaI dapat dIgunakan sebagaI sumber aIr.
J) Cara pengukuran debIt aIr sungaI secara sederhana,sepertI dIjelaskan
pada bagIan berIkut InI :

SIapkan alat pelampung (kayu dan sejenIsnya) untuk mengukur debIt sungaI.
SIapkan pIta ukur .
SIapkan pengukur waktu (jam/stopwatch).
Tentukan lokasI pengukuran pada bagIan sungaI yang lurus dan permukaannya relatIf datar.
Tentukan jarak pengukuran (m).
Tentukan luas penampang alIran dengan mengukur kedalaman (tInggI muka aIr) dIkalIkan dengan lebar penampang(m
2
) dI
daerah lokasI pengukuran yang telah dItetapkan.
PerhItungan kecepatan alIran aIr sungaI :
Hanyutkan pelampung (kayu dan sejenIsnya) ke dalam alIran sungaI sampaI sebagIannya tenggelam untuk mengetahuI waktu
tempuh sesuaI dengan jarak yang sudah dItentukan, hItung kecepatan alIran dengan cara membagI jarak pengukuran dengan
waktu pengukuran.
Jarak Tempuh (L)
Kecepatan AlIran (7) =
Waktu Tempuh (t)
Lakukan tahapan pengukuran tersebut beberapa kalI untuk mendapatkan hasIl pengukuran kecepatan alIran ratarata.
PerhItungan debIt aIr sungaI :
0ebIt AIr (0) = Kecepatan AlIran FataFata (7) x Luas Penampang AlIran (A)


Petunjuk PraktIs Perencanaan Pembangunan
SIstem penyedIaan AIr ersIh Perdesaan
HaI. I
G
a
m
b
a
r

1

A
D
i
a
g
r
a
m

P
e
m
i
l
i
h
a
n

S
u
m
b
e
r

A
i
r

B
a
k
u

S
i
s
t
e
m

P
e
n
y
e
d
i
a
a
n

A
i
r

B
e
r
s
i
h

P
e
r
d
e
s
a
a
n

S
i
s
t
e
m

P
e
r
p
i
p
a
a
n
K
e
b
u
t
u
h
a
n

A
i
r

B
e
r
s
i
h

A
p
a
k
a
h

P
e
n
d
u
d
u
k
n
y
a

>
3
0
0
0
A
p
a
k
a
h

a
d
a

M
a
t
a

A
i
r

G
r
a
v
i
t
a
s
i

p
a
d
a

j
a
r
a
k

5

k
m

d
e
n
g
a
n

k
u
a
l
i
t
a
s

&

k
u
a
n
t
i
t
a
s

B
a
i
k

?
K
o
n
s
e
n
t
r
a
s
i
k
a
n

p
a
d
a

P
r
o
g
r
a
m

S
i
s
t
e
m

P
e
r
p
i
p
a
a
n

M
A

G
r
a
v
i
t
a
s
i
M
a
s
y
a
r
a
k
a
t

m
a
m
p
u

&

m
a
u

m
e
m
b
i
a
y
a
i

k
o
n
s
t
r
u
k
s
i

o
p
e
r
a
s
i

&

p
e
m
e
l
i
h
a
r
a
a
n

s
i
s
t
e
m

p
e
r
p
i
p
a
a
n
?
P
e
n
e
l
i
t
i
a
n

u
n
t
u
k

S
i
s
t
e
m

P
e
r
p
i
p
a
a
n
A
p
a
k
a
h

a
d
a

m
a
t
a

a
i
r

d
g

d
e
b
i
t

5

l
/
s

d
a
n

b
e
r
j
a
r
a
k

<

1
0

k
m
?
A
p
a
k
a
h
3
0

m

l
e
b
i
h

t
i
n
g
g
i

d
a
r
i

d
e
s
a
?
A
p
a
k
a
h

p
o
t
e
n
s
i

s
u
m
u
r

d
a
l
a
m

d
i

d
e
s
a

i
n
i

<
5

l
/
s

?
A
p
a
k
a
h

T
e
r
s
e
d
i
a

a
i
r

p
e
r
m
u
k
a
a
n

s
e
p
a
n
j
a
n
g

t
a
h
u
n
?
B
u
a
t

S
t
u
d
i

K
h
u
s
u
s

K
o
n
s
e
n
t
r
a
s
i
k
a
n

p
a
d
a

s
i
s
t
e
m

M
A
G
r
a
v
i
t
a
s
i

P
i
l
i
h

y
a
n
g

p
a
l
i
n
g

e
k
o
n
o
m
i
s

a
n
t
a
r
a

s
i
s
t
e
m

M
a
t
a

A
i
r

d
a
n
S
u
m
u
r

B
o
r

P
i
l
i
h

y
a
n
g

p
a
l
i
n
g

e
k
o
n
o
m
i
s

a
n
t
a
r
a

S
a
r
i
n
g
a
n

P
a
s
i
r

c
e
p
a
t
d
a
n

s
a
r
i
n
g
a
n

p
a
s
i
r

l
a
m
b
a
t
C
a
t
a
t
a
n

:
K
o
t
a
k

N
o
.

5

D
e
b
i
t

M
a
t
a

A
i
r

K
u
a
l
i
t
a
s

B
a
i
k

s
e
t
e
l
a
h

d
i
k
u
r
a
n
g
i

p
e
m
a
k
a
i
a
n

(
L
o
k
a
l
)

d
a
n

t
e
r
s
e
d
i
a

s
e
p
a
n
j
a
n
g

t
a
h
u
n
1
2
T
i
d
a
k
Y
a
3
4
Y
a
T
i
d
a
k
T
i
d
a
k
Y
a
5
6
7
8
Y
a
T
i
d
a
k
T
i
d
a
k
T
i
d
a
k
Y
a
Y
a
Y
a
T
i
d
a
k
P
e
n
e
l
i
t
i
a
n

u
n
t
u
k

S
i
s
t
e
m

N
o
n

p
e
r
p
i
p
a
a
n


Petunjuk PraktIs Perencanaan Pembangunan
SIstem penyedIaan AIr ersIh Perdesaan
HaI. I
G
a
m
b
a
r

1
B

D
i
a
g
r
a
m

P
e
m
i
l
i
h
a
n

S
u
m
b
e
r

A
i
r

B
a
k
u

S
i
s
t
e
m

P
e
n
y
e
d
i
a
a
n

A
i
r

B
e
r
s
i
h

P
e
r
d
e
s
a
a
n

S
i
s
t
e
m

N
o
n

P
e
r
p
i
p
a
a
n
A
p
a
k
a
h

M
a
s
y
a
r
a
k
a
t

c
u
k
u
p

m
a
m
p
u

&

m
a
u

u
n
t
u
k

m
e
m
b
a
n
t
u

k
o
n
s

o
p
e
r
a
s
i

&

p
e
m
e
l
i
h
a
r
a
a
n

s
i
s
t
e
m

p
e
r
p
i
p
a
a
n
?
K
e
b
u
t
u
h
a
n

A
i
r

B
e
r
s
i
h
P
e
n
d
u
d
u
k
n
y
a

>
3
0
0
0
P
e
n
e
l
i
t
i
a
n

u
n
t
u
k

S
i
s
t
e
m

p
e
r
p
i
p
a
a
n

P
e
n
e
l
i
t
i
a
n

u
n
t
u
k
S
i
s
t
e
m

N
o
n

p
e
r
p
i
p
a
a
n
A
d
a
k
a
h

a
i
r

t
a
n
a
h

d
a
l
a
m

k
u
a
l
i
t
a
s

&

k
u
a
n
t
i
t
a
s

b
a
i
k
?
Y
a
2
4
3
Y
a
Y
a
6
Y
a
Y
a
Y
a
T
i
d
a
k
T
i
d
a
k
M
a
s
y
a
r
a
k
a
t

c
u
k
u
p

m
a
m
p
u

&

m
a
u

m
e
m
b
i
a
y
a
i

k
o
n
s
t
r
u
k
s
i


o
p
e
r
a
s
i

&

p
e
m
e
l
i
h
a
r
a
a
n

s
i
s
t
e
m

p
e
r
p
i
p
a
a
n
?
K
o
n
s
e
n
t
r
a
s
i

p
a
d
a

p
r
o
g
r
a
m

s
i
s
t
e
m

p
e
r
p
i
p
a
a
n

M
A

G
r
a
v
i
t
a
s
i
T
i
d
a
k
M
a
s
y
a
r
a
k
a
t

c
u
k
u
p

m
a
m
p
u

&

m
a
u

m
e
m
b
i
a
y
a
i

k
o
n
s
t
r
u
k
s
i


o
p
e
r
a
s
i

&

p
e
m
e
l
i
h
a
r
a
a
n

s
i
s
t
e
m

p
e
r
p
i
p
a
a
n
?
A
d
a
k
a
h

A
i
r

T
a
n
a
h

d
a
n
g
k
a
l

d
e
n
g
a
n

k
u
a
l
i
t
a
s

B
a
i
k

?
K
o
n
s
e
n
t
r
a
s
i
k
a
n

p
a
d
a

p
r
o
g
r
a
m

p
e
m
b
u
a
t
a
n

&

p
e
r
b
a
i
k
a
n

s
u
m
u
r

g
a
l
i
/
p
a
n
t
e
k
A
d
a
k
a
h

M
A

s
e
k
i
t
a
r
1

k
m
?
K
o
n
s
e
n
t
r
a
s
i
k
a
n

p
a
d
a

p
r
o
g
r
a
m

s
i
s
t
e
m

M
A

G
r
a
v
i
t
a
s
i

K
o
n
s
e
n
t
r
a
s
i
k
a
n

p
a
d
a
s
u
m
u
r

d
a
l
a
m
A
p
a
k
a
h

A
i
r

H
u
j
a
n

d
e
n
g
a
n

d
e
b
i
t

c
u
k
u
p

m
u
d
a
h

d
i
d
a
p
a
t
A
p
a
k
a
h

A
i
r

P
e
r
m
u
k
a
a
n

m
u
d
a
h

d
i
p
e
r
o
l
e
h
?
T
i
d
a
k
5
Y
a
T
i
d
a
k
Y
a
T
i
d
a
k
7
T
i
d
a
k
T
i
d
a
k
8
T
i
d
a
k
4
Y
a
K
o
n
s
e
n
t
r
a
s
i
k
a
n

p
a
d
a

P
A
H

K
o
n
s
e
n
t
r
a
s
i
k
a
n

p
a
d
a

S
a
r
i
n
g
a
n

R
u
m
a
h
T
a
n
g
g
a
Y
a
1
C
a
t
a
t
a
n

:
(
1
)

K
o
t
a
k

N
o

4
,

5
,

6

:

K
u
a
l
i
t
a
s

B
a
i
k

&







K
u
a
n
t
i
t
a
s

t
e
r
s
e
d
i
a

s
e
p
a
n
j
a
n
g

t
a
h
u
n
(
2
)

K
o
t
a
k

3
,

b
i
l
a

d
l
m

p
e
m
a
k
a
i
a
n

y
g

l
a
y
a
k
K
o
n
s
e
n
t
r
a
s
i
k
a
n

p
a
d
a

P
e
l
a
y
a
n
a
n

T
e
r
m
i
n
a
l
(
H
i
d
r
a
n

U
m
u
m
)

Petunjuk PraktIs Perencanaan Pembangunan
SIstem penyedIaan AIr ersIh Perdesaan
HaI. I


























Cambar 2
0Iagram PemIIIhan PrIorItas PengoIahan AIr resIh Perdesaan

Petunjuk PraktIs Perencanaan Pembangunan
SIstem penyedIaan AIr ersIh Perdesaan
HaI. I
3.3. Pengukuran KuaIItas AIr SungaI
Pengukuran kualItas aIr baku dIlakukan dIlaboratorIum, kemudIan hasIlnya dIbandIngkan dengan standar kualItas yang berlaku, sesuaI
dengan Keputusan |enterI Kesehatan 907/|enkes/SK/7/2002. Secara umum ada beberapa IndIkator yang secara vIsual dapat dIukur
dIlapangan dIantaranya:
1) Kekeruhan
PerhatIkan kekeruhan bIlamana kekeruhan tInggI dalam perIode yang lama, maka sungaI dapat dIpakaI dengan memperhItungkan
bIaya InvestasI, operasI, dan pemelIharaan.
2) Fasa
Tes rasa aIr, jIka rasa aIr payau atau asIn, maka cek hasIl laboratorIum terhadap kandungan KlorIda, jIka hasIl laboratorIum tIdak
ada, lIhat nIlaI EC. JIka nIlaI EC menunjukkan lebIh darI 1.500 mIcro S/cm, maka ada salInItas, aIr tIdak dapat dIpergunakan
sebagaI sumber aIr.
J) Warna dan 8au
PerIksa warna dan bau aIr, jIka dItemukan warna dan bau, maka penyebab tImbulnya harus dIperIksa. Untuk menjamIn kualItas
aIr tersebut dapat dIgunakan sebagaI sumber aIr.
TabeI 1
EvaIuasI KuaIItas AIr
No Parameter hasaIah KuaIItas AIternatIf PengoIahan KesImpuIan
1 8au 8au tanah

KemungkInan dengan
sarIngan karbon aktIf
0apat dIpakaI jIka percobaan pengolahan berhasIl
8au besI AerasI + sarIngan pasIr
lambat aerasI +
sarIngan karbon aktIf)
8Isa dIpakaI dengan pengolahan
8au sulfur KemungkInan aerasI 0apat dIpakaI jIka percobaan pengolahan berhasIl
8au laIn Tergantung jenIs bau 0apat dIpakaI jIka percobaan pengolahan berhasIl
2 Fasa Fasa asIn/payau AerasI + sarIngan karbon
aktIf
Tergantung kadar Cl dan pendapat masyarakat
Fasa besI AerasI + sarIngan pasIr
lambat aerasI +
sarIngan karbon aktIf
8Isa dIpakaI dengan pengolahan



Petunjuk PraktIs Perencanaan Pembangunan
SIstem penyedIaan AIr ersIh Perdesaan
HaI. I
No Parameter hasaIah KuaIItas AIternatIf PengoIahan KesImpuIan
Fasa tanah tanpa kekeruhan SarIngan karbon aktIf |ungkIn bIsa dIpakaI dengan pengolahan
Fasa laIn Tergantung jenIs rasa TIdak dapat dIpakaI
J

Kekeruhan

Kekeruhan sedang, coklat (darI
lumpur)
SarIngan PasIr lambat 8Isa dIpakaI bIla dengan pengolahan
Kekeruhan tInggI, coklat darI
lumpur
Pembubuhan PAC +
sarIngan pasIr lambat
8Isa dIpakaI bIla dengan pengolahan, dengan bIaya
relatIf besar
putIh Pembubuhan PAC 0apat dIpakaI jIka percobaan pengolahan berhasIl
Agak kunIng sesudah aIr sebentar
dIember
AerasI + sarIngan pasIr
lambat aerasI +
sarIngan karbon aktIf
0apat dIpakaI jIka percobaan pengolahan berhasIl
4 Warna Coklat tanpa kekeruhan KemungkInan dengan
sarIngan karbon aktIf
0apat dIpakaI jIka percobaan pengolahan berhasIl
Coklat bersama dengan kekeruhan Sama dengan kekeruhan Sama dengan kekeruhan
PutIh |ungkIn dengan
pembubuhan PAC
TIdak dapat dIpakaI kecualI percobaan pengolahan
berhasIl
LaIn Tergantung jenIs warna TIdak bIsa dIpakaI kecualI percobaan pengolahan
berhasIl

3.4. KrIterIa 0IsaIn
KrIterIa dIsaIn untuk setIap sIstem penyedIaan aIr bersIh perdesaan yang termuat dalam modulmodul petunjuk praktIs InI
selengkapnya sepertI dalam tabel 1 berIkut.
TabeI 2
KrIterIa 0IsaIn SIstem PenyedIaan AIr ersIh Perdesaan
No SPAP Keterangan
1. Penangkap |ata AIr (P|A) - Skala komunal
- AsumsI kebutuhan J0 60 lIter/orang/harI
- Waktu pengambIlan 8 12 jam/harI
- 0Irencanakan |elayanI 40 KK

Petunjuk PraktIs Perencanaan Pembangunan
SIstem penyedIaan AIr ersIh Perdesaan
HaI. I
No SPAP Keterangan
2. Sumur CalI (SCL)

- Skala komunal
- AsumsI kebutuhan J0 60 lIter/orang/harI
- 0Irencanakan |elayanI 1 5 KK
J. Penampung AIr Hujan (PAH) - Skala komunal
- AsumsI kebutuhan J0 60 lIter/orang/harI
- 0Irencanakan |elayanI 5 - 10 KK
4. SIstem nstalasI Pengolahan AIr Sederhana
(SPAS)

- Skala komunal
- Waktu DperasIonal 6 - 8 jam
- KapasItas DptImun 0,25 l/detIk
- AsumsI kebutuhan J0 60 lIter/orang/harI
- 0Irencanakan |elayanI 20 - J0 KK
5. HIdran Umum (HU) dan Kran Umum (KU)

- Skala komunal
- AsumsI kebutuhan J0 60 lIter/orang/harI
- 0Irencanakan |elayanI 20 - J0 KK
6. SarIngan Fumah Tangga (SAFUT)

- Skala rumah tangga
- AsumsI kebutuhan J0 60 lIter/orang/harI
- 0Irencanakan |elayanI 1 KK
7. Sumur Pompa Tangan (SPT)

- Skala komunal
- AsumsI kebutuhan J0 60 lIter/orang/harI
- 0Irencanakan |elayanI 1 5 KK
8.


Pengolahan AIr Cambut - Skala ndIvIdual
- AsumsI kebutuhan J0 60 lIter/orang/harI
- 0Irencanakan |elayanI 1 KK
9. Kran Umum atau HIdran Umum - Cakupan pelayanan 60 - 100 jumlah penduduk
- Jarak mInImum penempatan 200 meter
Pelayanan J0 - 60 l/jIwa/harI
Faktor kehIlangan aIr 20 darI total kebutuhan
Faktor harI maksImum 1,1
Faktor jam puncak 1,2
PerIode dIsaIn 5 - 10 tahun

Petunjuk PraktIs Perencanaan Pembangunan
SIstem penyedIaan AIr ersIh Perdesaan
HaI. I
No SPAP Keterangan
- KoefesIen kekasaran pIpa 110 - 120
10 ntake - Kecepatan alIran (v) = 0,J - 2 m/dt
11 8ak Pengumpul - Waktu detensI = 5 - 15 menIt
12 SarIngan PasIr Lambat - Surface loadIng/kecepatan fIltrasI = 0,1 - 0,J m
J
/m
2
.jam
- TInggI aIr = 0,7 - 1 meter
- TInggI medIa = 0,7 - 1 meter
- EfectIve SIze (ES) = 0,15 - 0,J5 mm

3.5. Tahapan Perencanaan SIstem PenyedIaan AIr ersIh Perdesaan
Tahapan perencanaan SIstem penyedIaan aIr bersIh perdesaan adalah sebagaI berIkut :

3.5.1. Penentuan JumIah Penduduk dan Kepadatan Penduduk
0ata jumlah penduduk dan kepadatan penduduk dIpakaI untuk menentukan daerah pelayanan dengan rumus perhItungan adalah
sebagaI berIkut :
1) carI data jumlah penduduk awal perencanaan
2) tentukan nIlaI prosentase pertambahan penduduk pertahunnya (r)
J) hItung pertambahan nIlaI penduduk sampaI akhIr tahun perencanaan (mIsal 5 tahun) dengan menggunakan salah satu metode,
mIsalnya metode geometrIk.
P = Po (1 + r )
n
0Imana : P = jumlah penduduk sampaI akhIr tahun perencanaan
Po = jumlah penduduk awal perencanaan
r = prosentase pertambahan penduduk pertahun
n = umur perencanaan
4) hItung kepadatan penduduk dengan menggunakan formula sebagaI berIkut:
Jumlah Penduduk (JIwa)
Kepadatan Penduduk =
Luas 0aerah Terbangun (Hektar)

Petunjuk PraktIs Perencanaan Pembangunan
SIstem penyedIaan AIr ersIh Perdesaan
HaI. I
v
Q

=
4
3.5.2. Penentuan Kebutuhan AIr ersIh
Kebutuhan aIr total dIhItung berdasarkan jumlah pemakaI aIr yang telah dIproyeksIkan untuk 5 - 10 tahun mendatang dan kebutuhan
ratarata setIap pemakaI setelah dItambahkan 20 sebagaI faktor kehIlangan aIr (kebocoran). Kebutuhan total InI dIpakaI untuk
mengecek apakah sumber aIr yang dIpIlIh dapat dIgunakan. Kebutuhan aIr bersIh InI dIdasarkan atas pelayanan dengan menggunakan
HIdran Umum (HU) dengan perhItungan sebagaI berIkut :
1) HItung kebutuhan aIr bersIh dengan mengkalIkan jumlah jIwa yang akan dIlayanI sesuaI dengan tahun perencanaan (P) dIkalI
kebutuhan aIr perorang perharI (q) dIkalI faktor harI maksImum (f
md
= 1,05 - 1,15)
D = P x q
D
md
= D x f
md

2) HItung kebutuhan total aIr bersIh (0t), dengan faktor kehIlangan aIr 20 dengan persamaan :
Dt = D
md
x 100l80
J) 8andIngkan dengan hasIl pengukuran debIt sumber aIr baku apakah dapat mencukupI atau tIdak, jIka tIdak mencukupI carI
alternatIf sumber aIr baku laIn

3.5.3. Penentuan SIstem PengoIahan AIr ersIh Perdesaan
0alam menentukan SIstem Pengolahan AIr 8ersIh Perdesaan (SPA8P) akan tergantung oleh kualItas sumber aIr baku, namun demIkIan
pada umumnya dIusahakan harus sederhana, murah dalam bIaya pembangunan dan pemelIharaan serta mudah dalam pembangunan,
operasIonal dan pemelIharaanya. 8erdasarkan pengalaman dan SPA8P yang ada dI perdesaan, InstalasI pengolahan yang umum ada
dan dIgunakan dIantaranya adalah sebagaI berIkut :
1) 8angunan ntake (Penyadap)
8erupa pIpa sadap (P7C/C) yang dIhItung dengan formula sebagaI berIkut :



0Imana:
d = 0Iameter pIpa (m)
0 = 0ebIt alIran (m/detIk)
v = Kecepatan alIran (m/detIk)

Petunjuk PraktIs Perencanaan Pembangunan
SIstem penyedIaan AIr ersIh Perdesaan
HaI. I
2) 8angunan 8ak Pengumpul
7olume bak pengumpul = Waktu detensI (td) x 0t
7olume bak pengumpul = Panjang (P) x Lebar (L) x TInggI (T)
0ImensI bak pengumpul :
Panjang (P) = (J 4) x Lebar (L)
Kedalaman (T) = 1 - 1,5 m
J) 8angunan SarIngan PasIr Lambat (SPL)
0t (m
J
/dtk) m
J
/dtk
Luas Permukaan (A) =
v fIltrasI
=
m
J
/m
2
/jam
= m
2

= P (m) x L(m)
Jumlah unIt bangunan SPL mInImum = 2 unIt
0ImensI SPL :
Panjang (P) = (2 J) x Lebar (L)
TInggI medIa pasIr = 0,7 1 m
4) 8angunan HIdran Umum/Kran Umum (HU/KU)
8angunan HIdran umum cara perhItungannya sama dengan bak penampung, namun umumnya bangunan HU berupa tabung
darI fIberglass dengan volumenya sudah dItetapkan (2 m
J
dan 4 m
J
), mengIngat jarak maksImun antara hIdran umum
maksImum 200 meter, maka umumnya jumlah HU lebIh darI satu.

3.6. PerhItungan SIstem PenyedIaan AIr ersIh
Untuk mempermudah memahamI perencanaan SIstem penyedIaan aIr bersIh perdesaan, dalam sub bab InI akan dIberIkan contoh
perhItungan. Untuk Itu akan dIberIkan beberapa asumsI dan krIterIa sesuaI dengan peruntukannya.
P = Po (1 + r )
n
0Imana : P : jumlah penduduk pada akhIr tahun perencanaan
Po : jumlah penduduk awal perencanaan
r : prosentase pertumbuhan penduduk pertahun
n : umur perencanaan

Petunjuk PraktIs Perencanaan Pembangunan
SIstem penyedIaan AIr ersIh Perdesaan
HaI. I
Contoh PerhItungan :
Tentukan jumlah penduduk pada lIma tahun berIkutnya, jIka pada saat InI jumlah penduduk adalah J7J jIwa dengan pertumbuhan
penduduk adalah 1,5 per tahun.
P = Po (1 + r )
n

= J7J (1 + 0,015)
5

= 400 jIwa

3.6.1. Kebutuhan AIr ersIh
Kebutuhan aIr total dIhItung berdasarkan jumlah pemakaI aIr yang telah dIproyeksIkan untuk 5 - 10 tahun mendatang dan kebutuhan
ratarata setIap pemakaI. Kebutuhan total InI dIpakaI untuk mengecek apakah sumber aIr yang dIpIlIh dapat dIgunakan. Kebutuhan
aIr untuk masIngmasIng kran umum dIhItung sebagaI berIkut :
1) HItung kebutuhan aIr bersIh, 0
md
= 400 jIwa x 60 lIter/jIwa/harI x 1,05
= 25200 l/harI
= 0,J0 l/detIk
2) Kebutuhan total aIr bersIh, 0t = 0,J0 l/detIk x 100/80
= 0,J75 l/detIk
J) 8andIngkan dengan hasIl pengukuran debIt sumber aIr baku apakah dapat mencukupI atau tIdak, jIka tIdak carI alternatIf sumber
aIr baku laIn

3.6.2. Penentuan SIstem PengoIahan AIr ersIh Perdesaan
0alam menentukan SIstem Pengolahan AIr 8ersIh Perdesaan (SPA8P) akan tergantung oleh kualItas sumber aIr baku, namun demIkIan
pada umumnya dIusahakan harus sederhana, murah dalam bIaya pembangunan dan pemelIharaan serta mudah dalam pembangunan,
operasIonal dan pemelIharaanya. 8erdasarkan pengalaman dan SPA8P yang ada dI perdesaan, InstalasI pengolahan yang umum ada
dan dIgunakan dIantaranya adalah sebagaI berIkut :




Petunjuk PraktIs Perencanaan Pembangunan
SIstem penyedIaan AIr ersIh Perdesaan
HaI. I
1) 8angunan ntake (Penyadap)
8erupa pIpa sadap (P7C/C) yang dIhItung dengan formula sebagaI berIkut :

=

= 0,028 m = 2,8 cm

2 InchI
2) 8angunan Penampung
7olume bak penanmpung = Waktu detensI (td) x 0
= J jam x 0,J75 l/detIk
= 4 m
J

0ImensI bak penampung = Panjang = 2,0 meter
Lebar = 2,0 meter
TInggI = 1,5 meter
J) 8angunan SarIngan PasIr Lambat (SPL)
0 0,J75 l/dt
Luas Permukaan (A) =
7
=
0,J m
J
/m
2
/jam
= 4,5 cm
2

Jumlah unIt bangunan SPL = 2 unIt
= 4,5/2
= 2,25 m
2

0ImensI SPL : Panjang = 2,25 meter
Lebar = 1 meter
TInggI = 1 meter
TInggI medIa fIlter (pasIr) = 0,7 meter
EfectIve SIze (ES) = 0,15 - 0,J5 mm
4) 8angunan HIdran Umum/Kran Umum (HU/KU)
8angunan HIdran umum cara perhItungannya sama dengan bak penampung, sehIngga dImensInya sama dengan 4 m
J
, mengIngat
jarak maksImun antara hIdran umum maksImum 200 meter, maka untuk jumlah penduduk 400 jIwa dIperkIrakan dapat dIlayanI
oleh 2 unIt HIdran Umum dengan volume masIngmasIng HU sama dengan 2 m
J
.
V
Q

=
4
6 , 0 14 , 3
375 , 0 4




Petunjuk PraktIs Perencanaan Pembangunan
SIstem penyedIaan AIr ersIh Perdesaan
HaI. I
A I V
PEFEPENSI



Sumber data yang utama darI InstansI terkaIt dengan pembangunan dan pengoperasIan sarana dan prasarana sIstem penyedIaan aIr bersIh
perdesaan sepertI berIkut InI.
1. Tata Cara Survey 0an EvaluasI SungaI Untuk PenyedIaan AIr 8ersIh, Cerakan Pramuka, |aret 1996
2. Tata Cara Survey 0an EvaluasI |ata AIr Untuk PenyedIaan AIr 8ersIh, Cerakan Pramuka, |aret 1996
J. Petunjuk TeknIs Perencanaan Fancangan TeknIk SIstem PenyedIaan AIr |Inum Perdesaan, 0epartemen Pekerjaaan Umum, 0esember
1998.

You might also like