You are on page 1of 18

Bab 8 Perencanaan dan Pengendalian Biaya

Tenaga Keqa Langsung


BUDGET BIAYA 7E'NAGA KERJA LANGSUNG
Pada umunya biaya tenaga kerja merupakan biaya yang paling tinggi dibandingkan
dengan biaya-biaya lain dalam perusahaan. Biaya tenaga kerja merupakan ini merupakan
pengeluaran yang diberikan kepada semua orang yang bekerja di dalam perusahaan, mulai
dati puncuk pimpinan sampai dengan pekerja operasional dan penjaga malam. Selanjutnya,
Bab ini hanya akan membicarakan biaya (upah) tenaga kerja langsung.
Biaya tenaga kerja langsung adalah pembayaran upah kepada para karyawan yang
langsung berkaitan dengan hasil tertentu. Sarna halnya dengan bahan baku langsung, biaya
tenaga kerja langsung juga dapat ditelusuri dati produk yang dihasilkan. Biaya bahan baku
dan tenaga kerja langsung secara bersarna-sarna sering disebut prime cost.
Alasan-alasan utama penggunaan budget tenaga kerja langsung adalah untuk
mempermudahpembuatanrencana-rencana yang berkaitan denganjumlahtenagakerjayang
diperlukan, perhitungan biaya tenaga kerja langsung, dan kebutuhan dana. Alasan lainya
adalah dapat digunakan sebagai dasar pengendalian tenaga kerja.
Tanggungjawab pembuatan budget tenaga kerja langsung berada pada kepala bagian
produksi dengan dukungan informasi dati bagian personalia dan bagian akuntansi. Budget
bahan baku terdiri dati dua jenis budget, yaitu budget jam kerja langsung dan budget biaya
tenaga kerja langsung. Penyusunan budget bahan baku dilakukan berdasarkan:
1. Jenis produk untuk kepentingan perhitungan harga pokok produksi setiapjenis produk.
2. Jangka waktu, biasanya satu tabun dan dirinci lagi menjadi triwulan dan bulan.
3. Pertanggungjawaban untuk mempermudah proses pengendalian.
PENDEKATAN-PENDEKATAN
Pendekatan-pendekatanyangdigunakandalampembuatanbudget tenagakerjalangsung
adalah:
1. Estimasi jumlah jam kerja standar yang dibutuhkan untuk setiap unit produk dan
estimasi rata-rata tingkat upah setiap departemen, pusat biaya, atau operasi. Perkalian
169
antara jam kerja standar dengan rata-rata tingkat upah merupakan biaya tenaga kerja
langsung setiap produk pada setiap departemen. Jika biaya tenaga kerja langsung
dikalikan dengan jumlah produk yang dibuat pada masing-masing departemen, maka
akan diperoleh jumlah biaya tenaga kerja langsung untuk setiap jenis produk.
2. Estimasi rasio biaya tenaga kerja langsung terhadap beberapa ukuranoutput yang dapat
diproyeksikan secara realistis.
3. Menyusun tabel tenaga kerja dengan mencantumkan kebutuhan tenaga kerja langsung
(termasuk biaya) pada setiap pusat pertanggungjawaban.
Tabel tenaga kerja dapat juga dipakai untuk membantu perencanaan dan pengendalian
biaya tenaga kerja secara keseluruhan. Dengan cara ini, setiap pusat pertanggungjawaban
perlu membuat tabel tenaga kerja dengan posisi masing-masing yang memuat secara rinei
jenis pekerjaan dan tingkat upah. Dengan cara demikian,jumlahjamtenaga kerja yang pasti
untuk setiap jenis pekerjaan dapat diidentifikasi menurut pusat pertang.gungjawaban.
PERENCANAAN JAM KERJA LANGSUNG
Kondisi internal akan menentukan apakah perencanaan jam kerja langsung layak
dikaitkan dengan rencana produksi. Begitu pula dengan pendekatan yang akan digunakan
dalam perencanaan jumlah jam kerja langsung.
Beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam menentukan jam kerja standar
adalah:
1. Studi gerak dan waktu (Time and motion studies). Studi ini biasanya dilakukan oleh
bagian teknik dengan membuat analisis pekerjaan apa yang dibutuhkan untuk
menyelesaiakan suatuproduk. Kemudian denganobservasi (biasanyadengan alat bantu
stopwatch) yang dilakukan berulang-ulang akan dapat ditentukan standar waktu setiap
jenis pekerjaan.
2. Biaya standar (standard cost). Jika sistem biaya standar telah diterapkan di dalam
perusahaan, biasanya telah dihitung pula jumlah kebutuhan jam kerja langsung untuk
setiap unit produk. Dengan demikian, standar jam kerja langsung tersebut dapat
digunakan dalam pembuatan budget jam kerja langsung (dengan cara mengalikannya
dengan rencana produksi).
3. Estimasi langsung oleh supervisor. Cara ini dilakukan dengan menanyakan langsung
kepada setiap supervisor departemen produksi, berapa perkiraanjumlahjamkerja yang
dibutuhkan untuk membuat rencana produksi. Dalam membuat estimasi tersebut,
supervisor hams berdasarkan pada pendapat pribadi, pengalam masa lalu, bantuan
tingkat manajemen berikutnya, dan bantuan dati staf teknis.
4. Estimasi dengan statistik. Catatan akuntansi biasanya sangat membantu dalam
menentukan jumlah jam kerja langsung. Rasio antara jam kerja langsung dengan
jumlah output dihitung dan kemudian disesuaikan dengan rencana perubahan dalam
departemen yangbersangkutan. Metodaini sangat tergantungpadaketepatan pencatatan
dan kesamaan proses produksi dati periode ke periode. Selain itu, metoda ini meiliki
170
kelemahan, yaitu bahwa inefficiency yang terjadi pada masa lalu akan terbawake masa
yang akan datang.
Untuk memberikan ilustrasi terhadap empat pendekatan tersebut, asumsikan ada dua
produk yang diproses melalui empat departemen. Konsentrasikan saja pada satu produk dan
satu departemen. Rencana produksi ditentukan sebesar 1.000 unit produk A pada bulan
Januari. Pada departemen 1, produk A tersebut melewati empat proses yang berbeda (proses
2,3,5, dan 6) yang masing-masing proses memerlukanjam kerja langsung. Lewat analisis
gerak dan waktu, perusahaan telah menetapkan waktu standar sebagai berikut:
Departemen 1
Jam kerja standar per proses
Proses
Jam
1
1,00
2
1,50
3
0,60
4
0,40
5
1,75
6
~ , 2 5
Rencana jam kerja langsung dihitung sebagai berikut:
Januari, Produk A
Proses
2
3
5
6
Jumlah
Perhitungan
1.000 x 1,50 =
1.000 x0,60 =
1.000 x 1,75 =
1.000 x 2,25 =
1.000 x 6,10 =
Jamkerja
Iangsung
1.500
600
1.750
2.250
6.100
Penggunaan Learning Curve. Salah satu konsep yang sering digunakan di dalam
perencanaan biaya tenaga kerja langsung adalah learning curve. Pengalaman menunjukkan
bahwa di dalam penentuan jam kerja langsung, terdapat pengurangan prosentase secara
konstan dalam rata-rata jam kerja langsung per unit produk untuk setiap kelipatan output.
llustrasi berikut ini menggunakan learning curve 80%
171
(a) (b)
Jamkerja
Proses DLH rata-rata langsung
1 125 125,00
2 125 x 0,8 =100 200,00
4 125 X 0,8
2
=80 320,00
8 125 x 0,8
3
=64 512,00
16 125 x 0,8
4
=51,2 819,20
32 125 x 0,8
5
=40,96 1.310,72
Unit produksi pertamamemelukan 125jamkerja langsung (DLH). Rata-rataDLHuntuk
dua unit pertama 80% atau 100 DLH, sehingga untuk membuat dua unit memerlukan 200
DLH. Begitu pula untuk selanjutnya rata-rata jam kerja langsung yang diperlukan untuk
membuat satu uni produk akan berkurang.
Gambar learning curve 80%
~ 125
..c
a
100
~
....
75 0
Q)
.!:l
'0
50
Q)
gp
25
..
Q)
<
............--....----.... Units
2 4 8
Learning curve telahdigunakan secara luas padaindustri pesawat terbang, industri kapal, dan
industri untuk keperluan rumah tangga.
PERENCANAAN TARIF UPAH
Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menentukan tarif upah, yaitu dengan
rata-rata tingkat upah, rasio historis, dan dengan standar akuntansi.
Rata-rata tingkat upah. Penentuan tacifupah dalamsuatudepartemen atau pusat biaya
dapat dilakukan dengan membuat estimasi jumlah pekerja dan tingkat upah, kemudian
dihitung rata-rata upah.
172
Rencana Jumlah Jumlah Tingkat upah
tingkat upah pekerja upah rata-rata
Pekerja I:
Group A Rp 4,00 4 Rp 16,00
GroupB 6,00 6 96,00
20 Rp 112,00 Rp5,60
Pekerja 2:
dst.
Rasio historis. Rasio historis antarajumlah upah yang dibayar denganjumlahjamkerja
langsung dalam suatu departemen dapat berubah bila kondisi berubah.
Group Jumlahjam Tarifupah Biaya upah
pekerja kerja rata-rata langsung
A 2.000 Rp4,40 Rp 8.000
B 3.000 6,00 18.000
Jumlah 5.000 Rp 5,20 rp 26.000
Standar akuntansi biaya. Penetapan tarif upah dapat sama dengan standar akuntansi
biaya. Hal ini hanya dapat diterapkanjika perusahaan telah memakai sistemakuntansi biaya
standar untuk upah, sehinggatidakperlu dibedakan antara standar dengan yang dibudgetkan.
PENGENDAUAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
Pengendalian biaya tenaga kerja (upah) langsung merupakan persoalan yang cukup
besar bagi manajemen. Efektifitas pengendalian sangat tergantung pada adanya supervisi,
pengamatan langsung, dan laporan pelaksanaan.
Sebenarnya ada dua aspek dari pengendalian biaya tenaga kerja langsung, yaitu
perhatian yang terus menerus terhadap biaya-biaya tenaga kerja langsung dan laporan serta
eValuasi hasil pelaksanaan.
Perhatian yang terns menerus. Dalamhal ini dapat dipakai standarkerja yang realistis
untuk berbagai proses. Standar dibandingkan dengan realisasi, dan biasanya dilaporkan
harian. Jadi, laporankegiatanharus dilaporkanpagi hari berikutnya yangpadaumunyaberisi:
(l) realisasijamkerja, (2) standarjamkerja, dan (3) penyimpangan waktu. Laporan semacam
173
itu dapat hanya berisi jam kerja saja dan atau jumlah rupiah, tergantung dari tugas yang
dibebankan kepada supervisor.
Laporan dan evaluasi. Laporan hams memuat informasi yang sebenarnya. Laporan
pelaksanaandapat merupakanlaporanpelaksanaandepartemen. Contohlaporanpelaksanaan
Departemen X bulan Januari dengan asumsi sebagai berikut:
Rencana produksi
Jam kerja standar per unit produk pada Dep. X
Tingkat upah rata per DLH pada Dep. X
Realisasi produksi
Penggunaan jam kerja
Biaya tenaga kerja langsung
2.200 unit
2DLH
Rp5,00
2 .000 unit
4.250DLH
Rp21.800
Laporan pelaksanaan Departemen X bulan Januari yang menyangkut tenaga kerja
langsung adalah sebagai berikut:
Laporan Pelaksanaan
Departemen: ProduksiX
Manajer: LeoSutomo
Bulan: Januari 19X1
Output produk Realisasi Budget Jumlah %
Bahan baku: 2.000 unit 2.200 unit 200unit* 9*
(lihat ilustrasi bab 7)
Tenaga kerja langsung:
DLH 4.250DLH 4.000DLW> 250DLH* 6*
Upah rata-rata Rp 5,13 Rp 5,00 Rp 0,13* 3*
Biaya Rp 21.800 Rp20.000 Rp 1.800* 9*
Biaya overhead:
dst.
a) 2 X 2.000 =4.(x)()
* Unfavorable
174
KASUS 1 RENCANA JAM DAN BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG
Pocono Corporation memproduksi produk X, Y, dan Z. Ketiga jenis produk tersebut
diolah melalui proses 1; produkYdan Zdiolah melalui proses 2; dan produkZdiolah melalui
proses proses 3. Perusahaan tersebut menyusun rencana laba tengah tahpnan. Data rencana
laba yang telah disusun sampai hari ini adalah sebagai berikut:
1. Budget produksi (unit):
ProdukX ProdukY ProdukZ
Juli 5.000 3.000 21.000
Agustus 7.000 6.000 26.000
September 10.000 8.000 30.000
Triwulan4 25.000 18.000 75.000
2. Rencana biaya tengah kerja tak langsung:
Juli
Agustus
September
Triwulan4
Proses I
Rp35.000
37.000
38.000
98.000
Proses 2
Rp20.000
21.000
24.000
62.000
Proses 3
Rp 15.000
16.000
18.000
48.000
3. Rencanajam standar tenga kerja langsung per unit produk:
ProdukX
ProdukY
ProdukZ
Proses I
II!
2
II!
2
II!
2
Proses 2
3
2
Proses 3
5
4. Rencana tingkat upah rata-rata untuk proses 1 Rp 2,00; proses 2 Rp 2,20; dan proses 3
Rp 1,80.
175
Ilt4k
Diminta:
Pocono menyusun dua budget tenga kerja langsung, yaitu budget jamtenaga kerja langsung
dan budget biaya tenaga kerja langsung.
1. Hitungjumlah:.jumlah berikut ini yang akan ditunjukkan pada skedul budgetjamtenaga
kerja langsung. Tunjukkan perhitungan.
a. Jam tenaga kerja langsung bulan Jull untuk proses 2, menurut jenis produk.
b. Jumlahjamtenagakerjalangsungperiodeenambulan untukproses 2, menurutjenis
produk.
2. Hitungjumlah-jumlah berikut yang akan ditunjukkan pada skedul budget biaya tenaga
kerja langsung. Tunjukka perhitungan.
a. Biaya tenaga kerja langung bulan Jull untuk proses 2, menurut jenis produk.
b. Biaya tenga kerja langsung periode enambulan untuk proses 2, menurut proses dan
jenis produk.
JAWABAN (Estimasi waktu: Penyelesaian 30 menit dan diskusi 15 menit)
1. Budget jam tenaga kerja langsung:
a. Proses 2, jam tenaga kerja langsung, Juti:
Juti
ProdukX
Produk Y (3.000 x 3)
Produk Z (21.000 x 2)
Jumlah
Tidakada
9.000
42.000
51.000
b. Proses 2, jam tenaga kerja langsung, enam bulan:
Enam bulan
176
ProdukX
Produk Y (35.000 x 3)
Produk Z (152.000 x 2)
Jumlah
Tidakada
105.000
304.000
409.000
j .illIII
2. Budget maya tenaga kerja langsung:
a. Proses 2, biaya tenaga kerja lanpung., JaU:
Juli
ProdultX
Y('.OOO:cAp 2,20)
Produk'l (42.000 j{ Ip2.20)
Jumlah
Tidakada
II' 9.800
92.400
Rp 102.200
Rp4S6.000
668.800
1.368.000
b. Jamtenaga kt'!fjli laft,8Uftl. enambulan, prose. dan pro'duk:
PttidukX:
I (.'.000 11
l
'i It Rp 2,00)
l'flJdult Y:
Ittoses t I t1'2 It Rp 2,(0) Rp
ItMes 2(3S.000 I :4 I Rp 2,20) 231.000
lttodYltZ.
Pfost! 1 It t 1'2lt Rp 2,00)
Ptoses 2(152.000 It 2lt Rp 2,20)
Proses J (1.52.000 It 5 x Rp 1,80)
Jumlalt biaya tenaga kerja langsung
Rp 141.000
336.000
2.492.800
Rp 2.969.800
KASUS 2 BUDGETJAM DAN BtAVA TBNAOA KERJA LANGSUNO
CayugaChemical, Inc. memproduksi duajenis produk, yaituprodukAXdanax. Kedua
produk tersebut diproses melalui dua departemen, yaitu departemen 1 dan 2. Data budget
telah disusun sebagai berikut:
1. Dati reneana prodUbi (umt):
.J6WUari

fiiW'tltaB2
1\iwu1an3
, TnWUlan4
5.()OO
....

i&.OOO
22.000
US.600
........x
14.000
12.000
15.000
so.OOO
66.000
4'5.000
177
2. Jam tenaga kerja langsung yang telah disusun oleh indsutrial engineers Gam per unit
produk jadi):
Jam per unit
ProdukAX
ProdukBX
Departemen 1
4
2
Departemen 2
3
5
3. Tarifupah rata-rata per jam yang dibudgetkan pada departemen 1 Rp 2,10 dan pada
departemen 2 Rp 1,90.
Diminta:
Susunlah budget-budget tenaga kerja langsung menurut waktu, departemen, dan jenis
produk:
1. Jam tenaga kerja langsung
2. Biaya tenaga kerja langsung
20.000
1. Budget jam tenaga kerja Iangsung
Budget Jam Tenaga KerJa Lanpung
(menurut waldo, departemen, dan jenis produk)
Uotuk tabDD yang berakbir 31 Desember 19_
DEP.No.l. Jan. Feb. Mar. TW 1 TW 2 TW3 TW4 Jumlab
ProdukAX:
Rencana produksi
DLHstandar
JumIahDLH
ProdukBX:
Rencana produksi
DLH standar
JumlahDLH
5.000 4.000 6.000 15.000 18.000 22.000 16.000 71.000
4 4 4 4 4 4 4 4
20.000 16.000 24.000 60.000 72.000 88.000 64.000 284.000
14.000 12.000 15.000 41.000 50.000 60.000 45.000 196.000
2 2 2 2 2 222
28.000 24.000 30.000 82.000 100.000 120.000 90.000 392.000
Jumlah DLH pd. Dep. 1 48.000 40.000 54.000 142.000 172.000 208.000 154.000 676.000
DEP.No.l
ProdukAX:
Rencana produksi
DLH standar
178
5.000 4.000 6.000 15.000 18.000 5.000 16.000 71000
333 3 3 3 3 3
In oe
JumlahDLH 15.000 12.000 18.000 45.000 54.000 66.000 48.000 213.000
ProdukBX;
Rencana produksi 14.000 12.000 15.000 41.000 50.000 60.000 45.000 196.000
DLHstandar 5 5 5 5 5 5 5 5
Jum1ahDLH 7.000 60.000 75.000 205.000 250.000 300.000 225.000 980.000
Jumlah DLH pd. Dep. 2 85.000 72.000 93.000 250.000 304.000 366.000 273.000 1.193.000
Jum1ah DlJ{ keseluruhan 133.000 112.000 147.000 392.000 476.000 574.000 427.000 1.869.000
2. Budget biaya tenaga kerja langsung.
Budget Biaya Tenaga Kerja Langsung
(menurut jenis produk, departemen, dan waktu)
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 19_
PRODUKAX PRODUKBX
Dep. 1(rate Rp 2,10) Dep. 2 (rate Rp 1,90) Dep. 1 (rate Rp 2,10) Dep. 2 (rate Rp 1,90)
Jumlah
biaya
DLH Rupiah DLH Rupiah DLH Rupiah DLH Rupiah (mpiah
Januari 20.000 42.000 15.000 28.500 28.000 58.800 70.000 133.000 262.300
Februari 16.000 33.600 12.000 22.800 24.000 50.400 60.000 114.000 220.800
Maret 24.000 50.400 18.000 34.200 30.000 63.000 75.000 142.500 290.100
Triwulan 1 60.000 126.000 45.000 85.500 82.000 172.200 205.000 389.500 773.200
Triwulan2 72.000 151.200 54.000 102.600 100.000 210.000 250.000 475.000 938.800
Triwulan3 88.000 184.800 66.000 125.400 120.000 252.000 300.000 570.000 1.132.200
Triwulan4 64.000 134.400 48.000 91.200 90.000 189.000 225.000 427.500 842.100
Jumlah 284.000 596.400 213.000 404.700 392.000 823.200 980.000 1.862.000 3.685.300
KASUS 3 DISAIN LAPORAN PELAKSANAAN DEPARTEMEN
Roth Company memproduksi empat j ~ n i s produk yang berbeda yang proses produksi
secarabervariasi melalui tujuh departemen produksi. Tenagakerja langsung digunakan~
setiap departemen. Program perencanaan dan pengendalian laba komprehensif saat ini
sedang disusun. Data berikut ini diambil dari budget tenaga kerja langsung:
179
Januari Februari
Rencana Rencanajam Rencana biaya dan
produksi tenaga kerja tenaga kerja seterusnya
(Unit) (DLH) (rupiah)
Departemen 1:
ProdukX 5.000 9.000 36.000
ProdukY 8.000 17.600 52.800
Departemen 2:
dst.
Bulan pertaIna (Januari) dari rencana laba barn saja berakhir. Akuntan pada departemen
memberikan data realisasi bulan Januari sebagai berikut:
Realisasi Realisasi jam Realisasi biaya
produksi tenaga kerja tenaga kerja
(Unit) (DLH) (rupiah)
Departemen 1:
ProdukX 5.400 10.000 41.500
ProdukY 7.800 17.000 49.300
Format laporan pelaksanaan departemen sedang dalam pertimbangan. Tom Collins,
manajer departemen 1, sangat menarnh perhatian pada format dan- kerangka yang akan
tercermin dalam laporan-Iaporan pelaksanaan.
Diminta:
Rancanglah laporan pelaksanaan departemen yang memasukkan semua faktor yang
anda pertimbangkan relevan dan bermanfaat dalamperusahaan ini. Susunlah format laporan
contoh untuk Departemen 1. Gunakan data tenaga kerja langsung untuk mengilustrasikan
format yang anda rekomendasi.
JAWABAN (Estimasi waktu: Penyelesaian 45 menit dan diskusi 20 menit)
Kasus ini memberikan perhatian pada disain laporan pelaksanaan dengan menekankan
padatenagakerja langsung. Laporan pelaksanaan sebaiknya meliputi semua itemyang dapat
dikendalikan oleh para manajer departemen, misalnya bahan baku, tenaga kerja langsung,
overheaddepartemen, penggunaanjasa, dU. Laporanpelaksanaansebaiknyamembandingkan
antara realisasi dengan yang dibudgetkan. Jumlah yang direncanakan harus disesuaikan
180
dengan output aktual. Pengecualian-pengecualian hams nampak. Oleh karena iut, varian-
varian hams dinyatakan dalam jumlah dan prosen. Laporan pelaksanaan sebaiknya dibuat
menurut masing-masing pusat pertanggungjawaban. Laporan pelaksanaan sebaiknya
menunjukkan bulan dan kumulatif sampai dengan bulan tersebut. Karena kedua produk
diproses melalui departemen 1, beberapa ukuran umumdari output departemen hams dipilih
untuk departemen ini. Data lain dianggap tidak ada, maka penyelesaian kasus di bawah ini
dengan asumsi bahwa output diukur dengan direct labor hours (DLH).
Laporan Pelaksanaan Departemen
Departemen: Produksi 1
Bulan: Maret 19XX
Supervisor: Tom Collins
Realisasi Budget Jumlah % Kumulatif
Output departemen:
Produk X (unit) 5.400 5.000 400* 8*
Produk Y(unit) 7.800 8.000 200* 3*
DLH&)
6.880 26.600 280* 3*
Bahan baku:
Tenaga kerja:
ProdukX:
DLH")
10.000 9.720 280* 3*
Tarif
e
)
Rp4,15 Rp4,00 Rp 0,15* 4*
Biaya
d
)
Rp41.500 Rp 38.880 Rp2.620* 7*
produkY:
DLH")
17.000 17.160 160 1
Tarif\')
Rp2,90 Rp3,00 RpO,lO 3
Biaya
d
)
Rp49.300 . Rp51.480 Rp 2.180 4
unfavorable
Perhitungan:
a) Diukur dengan DLH standar
Produk X: 9.000: 5.000 =1,8
Produk Y: 17.600: 8.000 =2,2
181
b)
c)
d)
Realisasi: (5.400 x 1,8) +(7.800 x 2,2) = 26.880 DLH
Budget: 9.000 + 17.600 =26.600 DLH
BudgetDLH
Produk X: 5.400 x 1,8 =9.720 DLH
Produk Y: 7.800 x 2,2 =17.160 DLH
Tarif rata-rata
Realisasi:
Produk X: Rp 41.500: 10.000 =Rp 4,15
Produk Y: Rp 49.300: 17.000 =Rp 2,90
Budget:
Produk X: Rp 36.000: 9.000 =Rp 4,00
Produk Y: Rp 52.800 : 17.600 = Rp 3,00
Budget biaya
Produk X: 9.720 x Rp 4,00 =Rp 38.880
Produk Y: 17.160 x Rp 3,00 =Rp 51.480
KASUS 4 LAPORAN PELAKSANAAN
CarolinaFabricators, Inc. menyusus rencanalabayangdirinci menurut bulan. Pada akhir
setiap bulan, 1aporan pelaksanaan yang disusun untuk manajemen membandingkan antara
realisasi biaya dengan standar budget. Pada akhir Maret, tersedia data sebagai berikut:
1. Realisasi biaya tenaga kerja langsung:
Januari
Februari
Maret
Dep.A
Rp53.ooo
44.000
40.000
Dep.B
Rp53.ooo
47.000
44.000
Dep.C
Rp67.000
62.200
48.800
2. Informasi tenaga kerja langsung:
Dep.A
. Dep.B
Dep.e
DLH Rupiah DLH Rupiah DLH Rupiah
Januari 30.000 60.000 27.000 56.700 28.000 61.600
Februari
24.000 48.000 23.000 48.300 27.000 59.400
Maret 23.000 46.000 23.000 48.300 20.000 44.000
182
.-r
*

3. Realisasi produksi (unit):
Dep.A Dep.B Dep.e
Januari 13.000 8.500 30.000
Februari 11.000 7.500 28.000
Maret 10.000 7.000 22.000
4. Standarjamkerja per unit produkadalah2 DLHuntukDep. A, 3 DLHuntukDep. B, dan
1 DLH untuk Dep. C
5. Rencana tarifper DLHadalah Rp 2,00 untuk Dep. A, Rp 2, 10 untuk Dep. B, dan Rp 2,20
untuk Dep. C.
6. Realisasi jam kerja langsung:
Dep.A Dep.B Dep.e
Januari 28.000 29.500 39.500
Februari 19.000 20.000 19.500
Maret 20.000 20.500 21.000
Diminta:
Susunlab laporan pelaksanaan yang menunjukkan status pengendalian tenaga kerja
bulan Maret dan sampai dengan bulan tersebut.
JAWABAN (Estimasi waktu: Penyelesaian 30 menit dan diskusi 20
Kasus ini memfokuskan padalaporan pelaksanaan dengan penekananpada tenaga kerja
langsung.
183
Laporan Pelaksanaan Departemen
Maret19XX
Rea6sasi Budget
DEPARTEMEN A:
Unit produksi
a
) 10.000 11.500
DLH 20.000
Tarif upah
b
) Rp 2,00 Rp2,00
Biaya
C
) Rp 40.000 Rp 40.000
DEPARTEMEN B:
Unit produksi
a
) 7.000 7.667
DLH 20.500
Tarif upah
b
) Rp 2,15 Rp 2,10
Biaya
C
) Rp 44.000 Rp44.100
DEPARTEMEN C:
Unit produksi
a
) 22.000 20.000
DLH 21.000
Tarif upahb) Rp2,32 Rp2,20
Biaya
C
) Rp48.800 Rp48.400
unfavorable
Varian
1500*
667*
RpO,05*
Rp 100
2.000*
RpO,12*
Rp400*
Catatan:
Pada keadaan ini, jumlah rencana laba awal tidak cocok dengan tujuan pengendalian
karenarealisasi output denganrencanaoutputterdapat perbedaanyangperludipertimbangkan
lagi. Varian dalam bentuk prosentase akan lebih bermanfaat.
184
Laporan Pelaksanaan Departemen
Kumulatif Januari s.d. Maret 19XX
Realisasi Budget
DEPARTEMEN A:
Unit produksi
a
) 34.000 38.500
DLH 67.000
Tarif upah
b
) Rp2,04 Rp 2,00
Biaya
C
) Rp 137.000 Rp 136.000
DEPARTEMEN B:
Unit produksi
a
) 23.000 24.333
DLH. 70.000
Tarif upah
b
) Rp 2,06 Rp2,10
Biaya
C
)
Rp 144.000 Rp 144.900
DEPARTEMEN C:
Unit produksi
a
) 80.000 75.000
DLH 80.000
Tarif upah
b
) Rp 2,23 Rp2,20
Biaya
C
)
Rp 178.000 Rp 176.000
unfavorable
Varian
4.500*
RpO,04*
Rp 1.000*
1.333*
RpO,04*
Rp900
5.000
RpO,03*
Rp2.000*
Catatan:
Pada keadaan ini, jumlah rencana laba awal tidak cocok dengan tujuan pengendalian
karenarealisasi outputdenganrencanaoutput terdapat perbedaanyangperIudipertimbangkan
lagi. Varian dalam bentuk prosentase akan lebih bermanfaat.
Perhitungan:
a) Rencana output (unit):
Dep. A: 23.000 : 2 =11.500
77.000 : 2 =38.500
Dep. B: 23.000 : 3 =7.667
73.000 : 3 =24.333
Dep. C: 20.000 : 1 =20.000
75.000 : 1 =75.000
185
b) Rencana tarif upah rata-rata (dibulatkan):
Dep. A: Rp 40.000 : 20.000 = Rp 2,00
Rp 137.000 : 67.000 = Rp 2,04
Dep. B: Rp 44.000 : 20.500 =Rp 2,15
Rp 144.000 : 70.000 =Rp 2,06
Dep. C: Rp 48.000: 21.000 =Rp 2,32
Rp 178.000 : 80.000 =Rp 2,23
c) Rencana biaya tenaga kerja langsung:
Dep. A: 10.000 x 2 x Rp 2,00 =Rp 40.000
34.000 x 2 x Rp 2,00 =Rp 136.000
Dep. B: 7.000 x 3 x Rp 2,10 = Rp 44.100
23.000 x 3 x Rp 2,10 =Rp 144.900
Dep. C: 22.000 x 1 x Rp 2,20 =Rp 48.400
80.000 x 1 x Rp 2,20 =Rp 176.000
186

You might also like