You are on page 1of 39

Makalah

ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA





Oleh :
Muhammad hnu SCIM




SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) MA`ARIF
METRO LAMPUNG
2010/2011
A I
PENDAHULUAN
esan umum luas dan megahnya alam semesta diperoleh penghuni Bumi
dengan memandang langit malam yang cerah tanpa cahaya Bulan. Langit
tampak penuh taburan bintang yang seolah tak terhitung iumlahnya. Struktur
dan luas alam semesta sangat sukar dibayangkan manusia, dan progres persepsi
dan rasionalitas manusia tentang itu memerlukan waktu berabad-abad.
Deskripsi pemandangan alam semesta pun beragam. Dulu alam semesta
dimodelkan sebagai ruang berukuran iauh lebih kecil dari realitas seharusnya.
Ukuran diameter Bumi (12.500 km) baru diketahui pada abad ke- 3 (oleh
Eratosthenes), iarak ke Bulan (384.400 km) abad ke-16 ( Tycho Brahe, 1588),
iarak ke Matahari (sekitar 150 iuta km) abad ke-17 (Cassini, 1672), iarak
bintang 61 Cygni abad ke-19 , iarak ke pusat Galaksi abad ke-20 (Shapley,
1918), iarak ke galaksi-luar (1929), Quasar dan Big Bang (1965). Perialanan
paniang ini terus berlaniut antargenerasi.
Dimulai dari planet Bumi: sebuah wahana yang ditumpangi oleh ber-
miliar manusia. ecerdasan spiritual manusialah yang akan memberi makna
perialanan di alam semesta ini; perialanan antargenerasi selama bermiliar tahun
tanpa tuiuan akhir yang diketahui pasti, yang gratis dan tak beruiung, hingga
waktu kehancurannya tiba.
Namun Bumi masih terlalu kecil dibandingkan Matahari, sebuah bola gas
piiar raksasa, lebih dari 1.250.000 kali ukuran Bumi dan bermassa 100.000 kali
lebih besar. Bumi yang tak berdaya, tertambat oleh gravitasi, terseret Matahari
mengelilingi pusat Galaksi lebih dari 200 iuta tahun untuk sekali edar penuh.
Alam semesta adalah Iana. Ada penciptaan, proses dari ketiadaan meniadi
ada, dan akhirnya hancur. Di antaranya ada penciptaan manusia dan makhluk
hidup lainnya. Di sana berlang-sung pula ribuan, bahkan iutaan proses Iisika,
kimia, biologi dan proses-proses lain yang tak diketahui.
A II
ISI / PEMAHASAN

A. ALAM SEMESTA
a. Teori Alam Semesta
Secara ilmiah terdapat beberapa argumentasi yang berbeda diantara para
ahli astronomi. Setidaknya ada tiga pendapat mengenai penciptaan semesta
ini :
1. elompok pertama berpendapat bahwa alam semesta ini sudah ada
seiak dahulu kala. Tidak memiliki permulaan dan tidak memiliki akhir.
Selamanya alam semesta akan tetap ada. Teori ini disebut Closed
Universe. Alam semesta ini katanya memiliki mekanisme tertutup,
yang saling meniadakan dan mengisi secara sendirinya. Dikatakan
dalam teori itu bahwa iumlah energi di alam ini sama dengan nol.
Sehingga alam ini berada dalam keseimbangan selama miliaran tahun.
Dan selamanya akan terus begitu.
2. elompok kedua berpendapat bahwa alam semesta bersiIat terbuka
alias Open Universe. Mereka mengatakan bahwa alam semesta ini
mengarah kepada kehancuran. Mereka mengatakan bahwa dulu alam
semesta dalam keadaan tertata rapi, namun teriadi perusakan dan
penghancuran dimana-mana. Maka suatu ketika alam semesta akan
hancur. Mereka menuniukkan bukti yang mengarah ke kondisi
demikian. Misalnya manusia dilahirkan dengan kesempurnaan seorang
bayi. Seiring dengan waktu maka sang bayi akan meniadi dewasa lalu
mengalami penuaan dan menuiu kematian. Contoh lain, makanan yang
dibiarkan beberapa hari akan eusak dan membusuk dengan sendirinya.
3. elompok ketiga berpendapat bahwa alam semesta ini tidak pernah
ada . kemudian teriadilah proses penciptaan. Lalu berkembang dan
suatu ketika akan lenyap kembali. Nah ini adalah teori yang kita kenal
sebagai Bigbang Theory (ledakan besar). Dan semakin lama kelompok
ini mendapatkan dukungan dari berbagai kalangan ilmuwan dengan
menuniukkan bukti-bukti yang kuat. Pengaiuan teori ini didasarkan
pada kenyataan bahwa alam semesta ini sedang mengembang.
(Sebagai catatan: teleskop Hubble diluncurkan NASA pada 1990.
Setahun kemudian 1991 menyusul teleskop Compton yang lebih
canggih. Dan pada tahun 2003 NASA meluncurkan teleskop spitzer).
Dari data teleskop tersebut mencatat bahwa ternyata semua benda
langit sedang bergerak saling meniauh.
-. Proses Penciptaan Alam Semesta dalam Enam Masa
Pembentukan alam semesta dalam enam masa, sebagaimana disebutkan
Al-Qur`an atau kitab lainnya, sering menimbulkan permasalahan. Sebab,
enam masa tersebut ditaIsirkan berbeda-beda, mulai dari enam hari, enam
periode, hingga enam tahapan. Oleh karena itu, pembahasan berikut
mencoba menielaskan maksud enam masa tersebut dari sudut pandang
keilmuan, dengan mengacu pada beberapa ayat Al-Qur`an.
a) Masa I (ayat 27): penciptaan langit pertama kali
Pada Masa I, alam semesta pertama kali terbentuk dari ledakan besar
yang disebut big bang, kira-kira 13.7 milyar tahun lalu. Bukti dari
teori ini ialah gelombang mikrokosmik di angkasa dan iuga dari
meteorit.
Awan debu (dukhan) yang terbentuk dari ledakan tersebut (gambar 1a),
terdiri dari hidrogen. Hidrogen adalah unsur pertama yang terbentuk
ketika dukhan berkondensasi sambil berputar dan memadat. etika
temperatur dukhan mencapai 20 iuta deraiat celcius, terbentuklah
helium dari reaksi inti sebagian atom hidrogen. Sebagian hidrogen
yang lain berubah meniadi energi berupa pancaran sinar inIra-red.
Perubahan wuiud hidrogen ini mengikuti persamaan Emc
2
, besarnya
energi yang dipancarkan sebanding dengan massa atom hidrogen yang
berubah.
Selaniutnya, angin bintang menyembur dari kedua kutub dukhan,
menyebar dan menghilangkan debu yang mengelilinginya. Sehingga,
dukhan yang tersisa berupa piringan, yang kemudian membentuk
galaksi (gambar 1b dan c). Bintang-bintang dan gas terbentuk dan
mengisi bagian dalam galaksi, menghasilkan struktur filamen
(lembaran) dan void (rongga). Jadi, alam semesta yang kita kenal
sekarang bagaikan kapas, terdapat bagian yang kosong dan bagian
yang terisi (gambar 1d).

Gambar 1a) awan debu (dukhan) vang terbentuk akibat big bang

Gambar 1b) hembusan angin bintang dari kedua kutubnva

Gambar 1c) galaksi vang terbentuk dari piringan bintang-bintang dan gas-gas
pembentuknva

Gambar 1d) struktur filamen dari alam semesta vang bagaikan kapas
-) Masa II (ayat 28): pengem-angan dan penyempurnaan
Dalam ayat 28 di atas terdapat kata meninggikan bangunan dan
menyempurnakan. ata meninggikan bangunan dianalogikan
dengan alam semesta yang mengembang, sehingga galaksi-galaksi
saling meniauh dan langit terlihat makin tinggi. Ibaratnya sebuah roti
kismis yang semakin mengembang, dimana kismis tersebut dianggap
sebagai galaksi. Jika roti tersebut mengembang maka kismis tersebut
pun akan semakin meniauh (gambar 2).

Gambar 2) model roti kismis untuk menggambarkan mengembangnva alam semesta
Mengembangnya alam semesta sebenarnya adalah kelaniutan big bang.
Jadi, pada dasarnya big bang bukanlah ledakan dalam ruang, melainkan
proses pengembangan alam semesta. Dengan menggunakan
perhitungan eIek doppler sederhana, dapat diperkirakan berapa lama
alam ini telah mengembang, yaitu sekitar 13.7 miliar tahun.
Sedangkan kata menyempurnakan, menuniukkan bahwa alam ini tidak
serta merta terbentuk, melainkan dalam proses yang terus berlangsung.
Misalnya kelahiran dan kematian bintang yang terus teriadi. Alam semesta
ini dapat terus mengembang, atau kemungkinan lainnya akan mengerut.
c) Masa III (ayat 29): pem-entukan tata surya termasuk umi

Gambar 3) reaksi nuklir vang meniadi sumber energi bintang seperti Matahari
Surat An-Nazi`ayat 29 menyebutkan bahwa Allah meniadikan malam
yang gelap gulita dan siang yang terang benderang. Ayat tersebut dapat
ditaIsirkan sebagai penciptaan matahari sebagai sumber cahaya dan
Bumi yang berotasi, sehingga teriadi siang dan malam. Pembentukan
tata surya diperkirakan seperti pembentukan bintang yang relatiI kecil,
kira-kira sebesar orbit Neptunus. Prosesnya sama seperti pembentukan
galaksi seperti di atas, hanya ukurannya lebih kecil.
Seperti halnya matahari, sumber panas dan semua unsur yang ada di
Bumi berasal dari reaksi nuklir dalam inti besinya (gambar 3). Lain
halnya dengan Bulan. Bulan tidak mempunyai inti besi. Unsur
kimianya pun mirip dengan kerak bumi. Berdasarkan Iakta-Iakta
tersebut, disimpulkan bahwa Bulan adalah bagian Bumi yang terlontar
ketika Bumi masih lunak. Lontaran ini teriadi karena Bumi
bertumbukan dengan suatu benda angkasa yang berukuran sangat besar
(sekitar 1/3 ukuran Bumi). Jadi, unsur-unsur di Bulan berasal dari
Bumi, bukan akibat reaksi nuklir pada Bulan itu sendiri.
d) Masa IV (ayat 30): awal mula daratan di umi
Penghamparan yang disebutkan dalam ayat 30, dapat diartikan sebagai
pembentukan superkontinen Pangaea di permukaan Bumi.
Masa III hingga Masa IV ini iuga bersesuaian dengan Surat Fushshilat
ayat 9 yang artinya, 'atakanlah. Sesungguhnva patutkah kamu kafir
kepada vang menciptakan bumi dalam dua masa dan kamu adakan
sekutu-sekutu bagi-Nva? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb
semesta alam.

Gambar 4) daratan Pangaea vang merupakan asal mula semua daratan di Bumi
e) Masa V (ayat 31): pengiriman air ke umi melalui komet

Gambar 5) ilustrasi komet vang membawa unsur hidrogen sebagai pembentuk air di
Bumi
Dari ayat 31 di atas, dapat diartikan bahwa di Bumi belum terdapat air
ketika mula-mula terbentuk. Jadi, ayat ini menuniukan evolusi Bumi
dari tidak ada air meniadi ada air.
Jadi, darimana datangnya air? Air diperkirakan berasal dari komet
yang menumbuk Bumi ketika atmosIer Bumi masih sangat tipis. Unsur
hidrogen yang dibawa komet kemudian bereaksi dengan unsur-unsur di
Bumi dan membentuk uap air. Uap air ini kemudian turun sebagai
huian yang pertama. Bukti bahwa air berasal dari komet, adalah rasio
Deuterium dan Hidrogen pada air laut, yang sama dengan rasio pada
komet. Deuterium adalah unsur Hidrogen yang massanya lebih berat
daripada Hidrogen pada umumnya.
arena semua kehidupan berasal dari air, maka setelah air terbentuk,
kehidupan pertama berupa tumbuhan bersel satu pun mulai muncul di
dalam air.
1) Masa VI (ayat 32-33): proses geologis serta lahirnya hewan dan
manusia

Gambar 6) gunung sebagai pasak Bumi
Dalam ayat 32 di atas, disebutkan .gunung-gunung dipancangkan
dengan teguh. Artinya, gunung-gunung terbentuk setelah penciptaan
daratan, pembentukan air dan munculnya tumbuhan pertama. Gunung-
gunung terbentuk dari interaksi antar lempeng ketika superkontinen
Pangaea mulai terpecah. Proses detail terbentuknya gunung dapat
dilihat pada artikel sebelumnya yang ditulis oleh Dr.Eng. Ir. Teuku
Abdullah Sanny, M.Sc tentang Iungsi gunung sebagai pasak bumi.
emudian, setelah gunung mulai terbentuk, terciptalah hewan dan
akhirnya manusia sebagaimana disebutkan dalam ayat 33 di atas. Jadi,
usia manusia relatiI masih sangat muda dalam skala waktu geologi.
Jika diurutkan dari Masa III hingga Masa VI, maka empat masa
tersebut dapat dikorelasikan dengan empat masa dalam Surat
Fushshilat ayat 10 yang berbunyi, Dan dia menciptakan di bumi itu
gunung-gunung vang kokoh di atasnva. Dia memberkahinva dan Dia
menentukan padanva kadar makanan-makanan (penghuni)nva dalam
empat masa. (Penielasan itu sebagai iawaban) bagi orang-orang vang
bertanva.











. Tata Surya
Tata Surya adalah kumpulan benda langit yang terdiri atas sebuah bintang
yang disebut Matahari dan semua obiek yang terikat oleh gaya gravitasinya.
Obiek-obiek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui
dengan orbit berbentuk elips, lima planet kerdil/katai, 173 satelit alami yang
telah diidentiIikasi, dan iutaan benda langit (meteor, asteroid, komet) lainnya.
Tata Surya terbagi meniadi Matahari, empat planet bagian dalam, sabuk
asteroid, empat planet bagian luar, dan di bagian terluar adalah Sabuk uiper
dan piringan tersebar. Awan Oort diperkirakan terletak di daerah teriauh yang
beriarak sekitar seribu kali di luar bagian yang terluar.
Berdasarkan iaraknya dari matahari, kedelapan planet Tata Surya ialah
- Merkurius (57,9 iuta km)
- Venus (108 iuta km)
- Bumi (150 iuta km)
- Mars (228 iuta km)
- Yupiter (779 iuta km)
- Saturnus (1.430 iuta km)
- Uranus (2.880 iuta km)
- Neptunus (4.500 iuta km)
Seiak pertengahan 2008, ada lima obiek angkasa yang diklasiIikasikan sebagai
planet kerdil. Orbit planet-planet kerdil, kecuali Ceres, berada lebih iauh dari
Neptunus. elima planet kerdil tersebut ialah Ceres (415 iuta km. di sabuk
asteroid; dulunya diklasiIikasikan sebagai planet kelima), Pluto (5.906 iuta
km.; dulunya diklasiIikasikan sebagai planet kesembilan), Haumea (6.450 iuta
km), Makemake (6.850 iuta km), dan Eris (10.100 iuta km).
Enam dari kedelapan planet dan tiga dari kelima planet kerdil itu dikelilingi
oleh satelit alami, yang biasa disebut dengan "bulan" sesuai dengan Bulan atau
satelit alami Bumi. Masing-masing planet bagian luar dikelilingi oleh cincin
planet yang terdiri dari debu dan partikel lain.
a. 1eori Asal Usul 1ata Surva
1. Hipotesis Nebula
Hipotesis Nebula pertama kali dikemukakan oleh Emanuel
Swedenborg (1688-1772) tahun 1734 dan disempurnakan oleh
Immanuel ant (1724-1804) pada tahun 1775. Hipotesis serupa iuga
dikembangkan oleh Pierre Marquis de Laplace secara independen pada
tahun 1796. Hipotesis ini, yang lebih dikenal dengan Hipotesis Nebula
ant-Laplace, menyebutkan bahwa pada tahap awal, Tata Surya masih
berupa kabut raksasa. abut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang
disebut nebula, dan unsur gas yang sebagian besar hidrogen. Gaya
gravitasi yang dimilikinya menyebabkan kabut itu menyusut dan
berputar dengan arah tertentu, suhu kabut memanas, dan akhirnya
meniadi bintang raksasa (matahari). Matahari raksasa terus menyusut
dan berputar semakin cepat, dan cincin-cincin gas dan es terlontar ke
sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat
seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam dan
planet luar. Laplace berpendapat bahwa orbit berbentuk hampir
melingkar dari planet-planet merupakan konsekuensi dari
pembentukan mereka.
2. Hipotesis Planetisimal
Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C.
Chamberlin dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis
planetisimal mengatakan bahwa Tata Surya kita terbentuk akibat
adanya bintang lain yang lewat cukup dekat dengan matahari, pada
masa awal pembentukan matahari. edekatan tersebut menyebabkan
teriadinya toniolan pada permukaan matahari, dan bersama proses
internal matahari, menarik materi berulang kali dari matahari. EIek
gravitasi bintang mengakibatkan terbentuknya dua lengan spiral yang
memaniang dari matahari. Sementara sebagian besar materi tertarik
kembali, sebagian lain akan tetap di orbit, mendingin dan memadat,
dan meniadi benda-benda berukuran kecil yang mereka sebut
planetisimal dan beberapa yang besar sebagai protoplanet. Obiek-obiek
tersebut bertabrakan dari waktu ke waktu dan membentuk planet dan
bulan, sementara sisa-sisa materi lainnya meniadi komet dan asteroid.
3. Hipotesis Pasang Surut Bintang
Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James
Jeans pada tahun 1917. Planet dianggap terbentuk karena mendekatnya
bintang lain kepada matahari. eadaan yang hampir bertabrakan
menyebabkan tertariknya seiumlah besar materi dari matahari dan
bintang lain tersebut oleh gaya pasang surut bersama mereka, yang
kemudian terkondensasi meniadi planet. Namun astronom Harold
JeIIreys tahun 1929 membantah bahwa tabrakan yang sedemikian itu
hampir tidak mungkin teriadi. Demikian pula astronom Henry Norris
Russell mengemukakan keberatannya atas hipotesis tersebut.
4. Hipotesis ondensasi
Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda
yang bernama G.P. uiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis
kondensasi menielaskan bahwa Tata Surya terbentuk dari bola kabut
raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa.
5. Hipotesis Bintang embar
6. Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle
(1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa
dahulunya Tata Surya kita berupa dua bintang yang hampir sama
ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan
serpihan-serpihan kecil. Serpihan itu terperangkap oleh gravitasi
bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.



-. Sejarah penemuan
Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius, Venus, Mars,
Yupiter dan Saturnus) telah dikenal seiak zaman dahulu karena mereka
semua bisa dilihat dengan mata telaniang. Banyak bangsa di dunia ini
memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima
abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit
terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan
teleskop reIraktornya mampu meniadikan mata manusia "lebih taiam"
dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata
telaniang.
arena teleskop Galileo bisa mengamati lebih taiam, ia bisa melihat
berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau
Venus Purnama sebagai akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari.
Penalaran Venus mengitari Matahari makin memperkuat teori heliosentris,
yaitu bahwa matahari adalah pusat alam semesta, bukan Bumi, yang
sebelumnya digagas oleh Nicolaus Copernicus (1473-1543). Susunan
heliosentris adalah Matahari dikelilingi oleh Merkurius hingga Saturnus.
Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian
Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang
berada hampir 2 kali iarak orbit Bumi-Yupiter.
Perkembangan teleskop iuga diimbangi pula dengan perkembangan
perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain
melalui Johannes epler (1571-1630) dengan Hukum epler. Dan
puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi.
Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan
perhitungan benda-benda langit selaniutnya.
Pada 1781, William Herschel (1738-1822) menemukan Uranus.
Perhitungan cermat orbit Uranus menyimpulkan bahwa planet ini ada yang
mengganggu. Neptunus ditemukan pada Agustus 1846. Penemuan
Neptunus ternyata tidak cukup menielaskan gangguan orbit Uranus. Pluto
kemudian ditemukan pada 1930.
Pada saat Pluto ditemukan, ia hanya diketahui sebagai satu-satunya obiek
angkasa yang berada setelah Neptunus. emudian pada 1978, Charon,
satelit yang mengelilingi Pluto ditemukan, sebelumnya sempat dikira
sebagai planet yang sebenarnya karena ukurannya tidak berbeda iauh
dengan Pluto.
Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 obiek kecil lainnya
yang letaknya melampaui Neptunus (disebut obiek trans-Neptunus), yang
iuga mengelilingi Matahari. Di sana mungkin ada sekitar 100.000 obiek
serupa yang dikenal sebagai Obiek Sabuk uiper (Sabuk uiper adalah
bagian dari obiek-obiek trans-Neptunus). Belasan benda langit termasuk
dalam Obiek Sabuk uiper di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni
2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret
2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL
61
(1.500 km
pada Mei 2004).
Penemuan 2003 EL
61
cukup menghebohkan karena Obiek Sabuk uiper
ini diketahui iuga memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran
lebih kecil dari Pluto. Dan puncaknya adalah penemuan UB 313
(2.700 km pada Oktober 2003) yang diberi nama oleh penemunya Xena.
Selain lebih besar dari Pluto, obiek ini iuga memiliki satelit.
c. Struktur
omponen utama sistem Tata Surya adalah matahari, sebuah bintang deret
utama kelas G2 yang mengandung 99,86 persen massa dari sistem dan
mendominasi seluruh dengan gaya gravitasinya. Yupiter dan Saturnus, dua
komponen terbesar yang mengedari matahari, mencakup kira-kira 90
persen massa selebihnya.
Hampir semua obiek-obiek besar yang mengorbit matahari terletak pada
bidang edaran bumi, yang umumnya dinamai ekliptika. Semua planet
terletak sangat dekat pada ekliptika, sementara komet dan obiek-obiek
sabuk uiper biasanya memiliki beda sudut yang sangat besar
dibandingkan ekliptika.
Planet-planet dan obiek-obiek Tata Surya iuga mengorbit mengelilingi
matahari berlawanan dengan arah iarum iam iika dilihat dari atas kutub
utara matahari, terkecuali omet Halley.
Hukum Gerakan Planet epler meniabarkan bahwa orbit dari obiek-obiek
Tata Surya sekeliling matahari bergerak mengikuti bentuk elips dengan
matahari sebagai salah satu titik Iokusnya. Obiek yang beriarak lebih dekat
dari matahari (sumbu semi-mavor-nya lebih kecil) memiliki tahun waktu
yang lebih pendek. Pada orbit elips, iarak antara obiek dengan matahari
bervariasi sepaniang tahun. Jarak terdekat antara obiek dengan matahari
dinamai perihelion, sedangkan iarak teriauh dari matahari dinamai
aphelion. Semua obiek Tata Surya bergerak tercepat di titik perihelion dan
terlambat di titik aphelion. Orbit planet-planet bisa dibilang hampir
berbentuk lingkaran, sedangkan komet, asteroid dan obiek sabuk uiper
kebanyakan orbitnya berbentuk elips.
Untuk mempermudah representasi, kebanyakan diagram Tata Surya
menuniukan iarak antara orbit yang sama antara satu dengan lainnya. Pada
kenyataannya, dengan beberapa perkecualian, semakin iauh letak sebuah
planet atau sabuk dari matahari, semakin besar iarak antara obiek itu
dengan ialur edaran orbit sebelumnya. Sebagai contoh, Venus terletak
sekitar sekitar 0,33 satuan astronomi (SA) lebih dari Merkurius, sedangkan
Saturnus adalah 4,3 SA dari Yupiter, dan Neptunus terletak 10,5 SA dari
Uranus. Beberapa upaya telah dicoba untuk menentukan korelasi iarak
antar orbit ini (hukum Titus-Bode), tetapi seiauh ini tidak satu teori pun
telah diterima.
Hampir semua planet-planet di Tata Surya iuga memiliki sistem sekunder.
ebanyakan adalah benda pengorbit alami yang disebut satelit, atau bulan.
Beberapa benda ini memiliki ukuran lebih besar dari planet. Hampir semua
satelit alami yang paling besar terletak di orbit sinkron, dengan satu sisi
satelit berpaling ke arah planet induknya secara permanen. Empat planet
terbesar iuga memliki cincin yang berisi partikel-partikel kecil yang
mengorbit secara serempak.
d. 1erminologi
Secara inIormal, Tata Surya dapat dibagi meniadi tiga daerah. Tata Surya
bagian dalam mencakup empat planet kebumian dan sabuk asteroid utama.
Pada daerah yang lebih iauh, Tata Surya bagian luar, terdapat empat gas
planet raksasa. Seiak ditemukannya Sabuk uiper, bagian terluar Tata
Surya dianggap wilayah berbeda tersendiri yang meliputi semua obiek
melampaui Neptunus.
Secara dinamis dan Iisik, obiek yang mengorbit matahari dapat
diklasiIikasikan dalam tiga golongan: planet, planet kerdil, dan benda kecil
Tata Surya.
Planet adalah sebuah badan yang mengedari matahari dan mempunyai
massa cukup besar untuk membentuk bulatan diri dan telah membersihkan
orbitnya dengan menginkorporasikan semua obiek-obiek kecil di
sekitarnya. Dengan deIinisi ini, Tata Surya memiliki delapan planet:
Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, dan Neptunus. Pluto
telah dilepaskan status planetnya karena tidak dapat membersihkan
orbitnya dari obiek-obiek Sabuk uiper.
Planet kerdil adalah benda angkasa bukan satelit yang mengelilingi
matahari, mempunyai massa yang cukup untuk bisa membentuk bulatan
diri tetapi belum dapat membersihkan daerah sekitarnya. Menurut deIinisi
ini, Tata Surya memiliki lima buah planet kerdil: Ceres, Pluto, Haumea,
Makemake, dan Eris. Obiek lain yang mungkin akan diklasiIikasikan
sebagai planet kerdil adalah: Sedna, Orcus, dan Quaoar. Planet kerdil yang
memiliki orbit di daerah trans-Neptunus biasanya disebut "plutoid". Sisa
obiek-obiek lain berikutnya yang mengitari matahari adalah benda kecil
Tata Surya.
Ilmuwan ahli planet menggunakan istilah gas, es, dan batu untuk
mendeskripsi kelas zat yang terdapat di dalam Tata Surya. Batu digunakan
untuk menamai bahan bertitik lebur tinggi (lebih besar dari 500 ),
sebagai contoh silikat. Bahan batuan ini sangat umum terdapat di Tata
Surya bagian dalam, merupakan komponen pembentuk utama hampir
semua planet kebumian dan asteroid. Gas adalah bahan-bahan bertitik
lebur rendah seperti atom hidrogen, helium, dan gas mulia, bahan-bahan
ini mendominasi wilayah tengah Tata Surya, yang didominasi oleh Yupiter
dan Saturnus. Sedangkan es, seperti air, metana, amonia dan karbon
dioksida, memiliki titik lebur sekitar ratusan deraiat kelvin. Bahan ini
merupakan komponen utama dari sebagian besar satelit planet raksasa. Ia
iuga merupakan komponen utama Uranus dan Neptunus (yang sering
disebut "es raksasa"), serta berbagai benda kecil yang terletak di dekat
orbit Neptunus.
Istilah volatiles mencakup semua bahan bertitik didih rendah (kurang dari
ratusan kelvin), yang termasuk gas dan es; tergantung pada suhunya,
'volatiles' dapat ditemukan sebagai es, cairan, atau gas di berbagai bagian
Tata Surya.
e. Zona planet










Zona Tata Surya yang meliputi, planet bagian dalam, sabuk asteroid,
planet bagian luar, dan sabuk uiper. (Gambar tidak sesuai skala).
Di zona planet dalam, Matahari adalah pusat Tata Surya dan letaknya
paling dekat dengan planet Merkurius (iarak dari matahari 57,9 10
6
km,
atau 0,39 SA), Venus (108,2 10
6
km, 0,72 SA), Bumi (149,6 10
6
km,
1 SA) dan Mars (227,9 10
6
km, 1,52 SA). Ukuran diameternya antara
4.878 km dan 12.756 km, dengan massa ienis antara 3,95 g/cm
3
dan
5,52 g/cm
3
.
Antara Mars dan Yupiter terdapat daerah yang disebut sabuk asteroid,
kumpulan batuan metal dan mineral. ebanyakan asteroid-asteroid ini
hanya berdiameter beberapa kilometer (lihat: DaItar asteroid), dan
beberapa memiliki diameter 100 km atau lebih. Ceres, bagian dari
kumpulan asteroid ini, berukuran sekitar 960 km dan dikategorikan
sebagai planet kerdil. Orbit asteroid-asteroid ini sangat eliptis, bahkan
beberapa menyimpangi Merkurius (Icarus) dan Uranus (Chiron).
Pada zona planet luar, terdapat planet gas raksasa Yupiter
(778,3 10
6
km, 5,2 SA), Uranus (2,875 10
9
km, 19,2 SA) dan
Neptunus (4,504 10
9
km, 30,1 SA) dengan massa ienis antara 0,7 g/cm
3

dan 1,66 g/cm
3
.
Jarak rata-rata antara planet-planet dengan matahari bisa diperkirakan
dengan menggunakan baris matematis Titus-Bode. Regularitas iarak antara
ialur edaran orbit-orbit ini kemungkinan merupakan eIek resonansi sisa
dari awal terbentuknya Tata Surya. Anehnya, planet Neptunus tidak
muncul di baris matematis Titus-Bode, yang membuat para pengamat
berspekulasi bahwa Neptunus merupakan hasil tabrakan kosmis.
1. atahari

Matahari dilihat dari spektrum sinar-X

Matahari adalah bintang induk Tata Surya dan merupakan komponen
utama sistem Tata Surya ini. Bintang ini berukuran 332.830 massa bumi.
Massa yang besar ini menyebabkan kepadatan inti yang cukup besar untuk
bisa mendukung kesinambungan Iusi nuklir dan menyemburkan seiumlah
energi yang dahsyat. ebanyakan energi ini dipancarkan ke luar angkasa
dalam bentuk radiasi eletromagnetik, termasuk spektrum optik.
Matahari dikategorikan ke dalam bintang kerdil kuning (tipe G V) yang
berukuran tengahan, tetapi nama ini bisa menyebabkan kesalahpahaman,
karena dibandingkan dengan bintang-bintang yang ada di dalam galaksi
Bima Sakti, matahari termasuk cukup besar dan cemerlang. Bintang
diklasiIikasikan dengan diagram Hertzsprung-Russell, yaitu sebuah graIik
yang menggambarkan hubungan nilai luminositas sebuah bintang terhadap
suhu permukaannya. Secara umum, bintang yang lebih panas akan lebih
cemerlang. Bintang-bintang yang mengikuti pola ini dikatakan terletak
pada deret utama, dan matahari letaknya persis di tengah deret ini. Akan
tetapi, bintang-bintang yang lebih cemerlang dan lebih panas dari matahari
adalah langka, sedangkan bintang-bintang yang lebih redup dan dingin
adalah umum.
Dipercayai bahwa posisi matahari pada deret utama secara umum
merupakan "puncak hidup" dari sebuah bintang, karena belum habisnya
hidrogen yang tersimpan untuk Iusi nuklir. Saat ini Matahari tumbuh
semakin cemerlang. Pada awal kehidupannya, tingkat kecemerlangannya
adalah sekitar 70 persen dari kecermelangan sekarang.
Matahari secara metalisitas dikategorikan sebagai bintang "populasi I".
Bintang kategori ini terbentuk lebih akhir pada tingkat evolusi alam
semesta, sehingga mengandung lebih banyak unsur yang lebih berat
daripada hidrogen dan helium ("metal" dalam sebutan astronomi)
dibandingkan dengan bintang "populasi II". Unsur-unsur yang lebih berat
daripada hidrogen dan helium terbentuk di dalam inti bintang purba yang
kemudian meledak.
Bintang-bintang generasi pertama perlu punah terlebih dahulu sebelum
alam semesta dapat dipenuhi oleh unsur-unsur yang lebih berat ini.
Bintang-bintang tertua mengandung sangat sedikit metal, sedangkan
bintang baru mempunyai kandungan metal yang lebih tinggi. Tingkat
metalitas yang tinggi ini diperkirakan mempunyai pengaruh penting pada
pembentukan sistem Tata Surya, karena terbentuknya planet adalah hasil
penggumpalan metal.
g. Medium antarplanet






Lembar aliran heliosIer, karena gerak rotasi magnetis matahari terhadap


medium antarplanet.
Di samping cahaya, matahari iuga secara berkesinambungan memancarkan
semburan partikel bermuatan (plasma) yang dikenal sebagai angin
matahari. Semburan partikel ini menyebar keluar kira-kira pada kecepatan
1,5 iuta kilometer per iam, menciptakan atmosIer tipis (heliosIer) yang
merambah Tata Surya paling tidak seiauh 100 SA (lihat iuga heliopause).
esemuanya ini disebut medium antarplanet. Badai geomagnetis pada
permukaan matahari, seperti semburan matahari (solar flares) dan lontaran
massa korona (coronal mass eiection) menyebabkan gangguan pada
heliosIer, menciptakan cuaca ruang angkasa.
Struktur terbesar dari heliosIer dinamai lembar aliran heliosIer
(heliospheric current sheet), sebuah spiral yang teriadi karena gerak rotasi
magnetis matahari terhadap medium antarplanet. Medan magnet bumi
mencegah atmosIer bumi berinteraksi dengan angin matahari. Venus dan
Mars yang tidak memiliki medan magnet, atmosIernya habis terkikis ke
luar angkasa. Interaksi antara angin matahari dan medan magnet bumi
menyebabkan teriadinya aurora, yang dapat dilihat dekat kutub magnetik
bumi.
HeliosIer iuga berperan melindungi Tata Surya dari sinar kosmik yang
berasal dari luar Tata Surya. Medan magnet planet-planet menambah
peran perlindungan selaniutnya. Densitas sinar kosmik pada medium
antarbintang dan kekuatan medan magnet matahari mengalami perubahan
pada skala waktu yang sangat paniang, sehingga deraiat radiasi kosmis di
dalam Tata Surya sendiri adalah bervariasi, meski tidak diketahui seberapa
besar.
Medium antarplanet iuga merupakan tempat beradanya paling tidak dua
daerah mirip piringan yang berisi debu kosmis. Yang pertama, awan debu
zodiak, terletak di Tata Surya bagian dalam dan merupakan penyebab
cahaya zodiak. Ini kemungkinan terbentuk dari tabrakan dalam sabuk
asteroid yang |

Planet-planet bagian dalam. Dari kiri ke kanan. Merkurius. Jenus. Bumi. dan Mars
(ukuran menurut skala)
Empat planet bagian dalam atau planet kebumian (terrestrial planet)
memiliki komposisi batuan yang padat, hampir tidak mempunyai atau
tidak mempunyai bulan dan tidak mempunyai sistem cincin. omposisi
Planet-planet ini terutama adalah mineral bertitik leleh tinggi, seperti
silikat yang membentuk kerak dan selubung, dan logam seperti besi dan
nikel yang membentuk intinya. Tiga dari empat planet ini (Venus, Bumi
dan Mars) memiliki atmosIer, semuanya memiliki kawah meteor dan siIat-
siIat permukaan tektonis seperti gunung berapi dan lembah pecahan.
Planet yang letaknya di antara matahari dan bumi (Merkurius dan Venus)
disebut iuga planet inIerior.
Merkurius
Merkurius (0,4 SA dari matahari) adalah planet terdekat dari matahari
serta iuga terkecil (0,055 massa bumi). Merkurius tidak memiliki satelit
alami dan ciri geologisnya di samping kawah meteorid yang diketahui
adalah lobed ridges atau rupes, kemungkinan teriadi karena pengerutan
pada perioda awal seiarahnya. AtmosIer Merkurius yang hampir bisa
diabaikan terdiri dari atom-atom yang terlepas dari permukaannya karena
semburan angin matahari. Besarnya inti besi dan tipisnya kerak Merkurius
masih belum bisa dapat diterangkan. Menurut dugaan hipotesa lapisan luar
planet ini terlepas setelah teriadi tabrakan raksasa, dan perkembangan
("akresi") penuhnya terhambat oleh energi awal matahari.
Venus
Venus (0,7 SA dari matahari) berukuran mirip bumi (0,815 massa bumi).
Dan seperti bumi, planet ini memiliki selimut kulit silikat yang tebal dan
berinti besi, atmosIernya iuga tebal dan memiliki aktivitas geologi. Akan
tetapi planet ini lebih kering dari bumi dan atmosIernya sembilan kali
lebih padat dari bumi. Venus tidak memiliki satelit. Venus adalah planet
terpanas dengan suhu permukaan mencapai 400 C, kemungkinan besar
disebabkan iumlah gas rumah kaca yang terkandung di dalam atmosIer.
Seiauh ini aktivitas geologis Venus belum dideteksi, tetapi karena planet
ini tidak memiliki medan magnet yang bisa mencegah habisnya atmosIer,
diduga sumber atmosIer Venus berasal dari gunung berapi.
Bumi
Bumi (1 SA dari matahari) adalah planet bagian dalam yang terbesar dan
terpadat, satu-satunya yang diketahui memiliki aktivitas geologi dan satu-
satunya planet yang diketahui memiliki mahluk hidup. HidrosIer-nya yang
cair adalah khas di antara planet-planet kebumian dan iuga merupakan
satu-satunya planet yang diobservasi memiliki lempeng tektonik. AtmosIer
bumi sangat berbeda dibandingkan planet-planet lainnya, karena
dipengaruhi oleh keberadaan mahluk hidup yang menghasilkan 21
oksigen. Bumi memiliki satu satelit, bulan, satu-satunya satelit besar dari
planet kebumian di dalam Tata Surya.
Mars
Mars (1,5 SA dari matahari) berukuran lebih keci dari bumi dan Venus
(0,107 massa bumi). Planet ini memiliki atmosIer tipis yang kandungan
utamanya adalah karbon dioksida. Permukaan Mars yang dipenuhi gunung
berapi raksasa seperti Olympus Mons dan lembah retakan seperti Valles
marineris, menuniukan aktivitas geologis yang terus teriadi sampai baru
belakangan ini. Warna merahnya berasal dari warna karat tanahnya yang
kaya besi. Mars mempunyai dua satelit alami kecil (Deimos dan Phobos)
yang diduga merupakan asteroid yang teriebak gravitasi Mars.
h. Sabuk asteroid
Asteroid secara umum adalah obiek Tata Surya yang terdiri dari batuan
dan mineral logam beku.
Sabuk asteroid utama terletak di antara orbit Mars dan Yupiter, beriarak
antara 2,3 dan 3,3 SA dari matahari, diduga merupakan sisa dari bahan
Iormasi Tata Surya yang gagal menggumpal karena pengaruh gravitasi
Yupiter.
Gradasi ukuran asteroid adalah ratusan kilometer sampai mikroskopis.
Semua asteroid, kecuali Ceres yang terbesar, diklasiIikasikan sebagai
benda kecil Tata Surya. Beberapa asteroid seperti Vesta dan Hygiea
mungkin akan diklasiIikasi sebagai planet kerdil iika terbukti telah
mencapai kesetimbangan hidrostatik.
Sabuk asteroid terdiri dari beribu-ribu, mungkin iutaan obiek yang
berdiameter satu kilometer. Meskipun demikian, massa total dari sabuk
utama ini tidaklah lebih dari seperseribu massa bumi. Sabuk utama
tidaklah rapat, kapal ruang angkasa secara rutin menerobos daerah ini
tanpa mengalami kecelakaan. Asteroid yang berdiameter antara 10 dan
10
4
m disebut meteorid.
Ceres
Ceres (2,77 SA) adalah benda terbesar di sabuk asteroid dan
diklasiIikasikan sebagai planet kerdil. Diameternya adalah sedikit kurang
dari 1000 km, cukup besar untuk memiliki gravitasi sendiri untuk
menggumpal membentuk bundaran. Ceres dianggap sebagai planet ketika
ditemukan pada abad ke 19, tetapi di-reklasiIikasi meniadi asteroid pada
tahun 1850an setelah observasi lebih laniut menemukan beberapa asteroid
lagi. Ceres direklasiIikasi laniut pada tahun 2006 sebagai planet kerdil.
elompok asteroid
Asteroid pada sabuk utama dibagi meniadi kelompok dan keluarga
asteroid bedasarkan siIat-siIat orbitnya. Bulan asteroid adalah asteroid
yang mengedari asteroid yang lebih besar. Mereka tidak mudah dibedakan
dari bulan-bulan planet, kadang kala hampir sebesar pasangannya. Sabuk
asteroid iuga memiliki komet sabuk utama yang mungkin merupakan
sumber air bumi.
Asteroid-asteroid Troian terletak di titik L
4
atau L
5
Yupiter (daerah
gravitasi stabil yang berada di depan dan belakang sebuah orbit planet),
sebutan "troian" sering digunakan untuk obiek-obiek kecil pada Titik
Langrange dari sebuah planet atau satelit. elompok Asteroid Hilda
terletak di orbit resonansi 2:3 dari Yupiter, yang artinya kelompok ini
mengedari matahari tiga kali untuk setiak dua edaran Yupiter. Bagian
dalam Tata Surya iuga dipenuhi oleh asteroid liar, yang banyak memotong
orbit-orbit planet planet bagian dalam.

i. %ata Surva bagian luar


Pada bagian luar dari Tata Surya terdapat gas-gas raksasa dengan
satelit-satelitnya yang berukuran planet. Banyak komet berperioda pendek
termasuk beberapa Centaur, iuga berorbit di daerah ini. Badan-badan padat
di daerah ini mengandung iumlah volatil (contoh: air, amonia, metan, yang
sering disebut "es" dalam peristilahan ilmu keplanetan) yang lebih tinggi
dibandingkan planet batuan di bagian dalam Tata Surya.
i. Planet-planet luar




Raksasa-raksasa gas dalam %ata Surva dan Matahari. berdasarkan skala.
eempat planet luar, yang disebut iuga planet raksasa gas (gas giant), atau
planet iovian, secara keseluruhan mencakup 99 persen massa yang
mengorbit matahari. Yupiter dan Saturnus sebagian besar mengandung
hidrogen dan helium; Uranus dan Neptunus memiliki proporsi es yang
lebih besar. Para astronom mengusulkan bahwa keduanya dikategorikan
sendiri sebagai raksasa es. eempat raksasa gas ini semuanya memiliki
cincin, meski hanya sistem cincin Saturnus yang dapat dilihat dengan
mudah dari bumi.
Yupiter
Yupiter (5,2 SA), dengan 318 kali massa bumi, adalah 2,5 kali massa dari
gabungan seluruh planet lainnya. andungan utamanya adalah hidrogen
dan helium. Sumber panas di dalam Yupiter menyebabkan timbulnya
beberapa ciri semi-permanen pada atmosIernya, sebagai contoh pita pita
awan dan Bintik Merah Raksasa. Seiauh yang diketahui Yupiter memiliki
63 satelit. Empat yang terbesar, Ganymede, Callisto, Io, dan Europa
menampakan kemiripan dengan planet kebumian, seperti gunung berapi
dan inti yang panas. Ganymede, yang merupakan satelit terbesar di Tata
Surya, berukuran lebih besar dari Merkurius.
Saturnus
Saturnus (9,5 SA) yang dikenal dengan sistem cincinnya, memiliki
beberapa kesamaan dengan Yupiter, sebagai contoh komposisi
atmosIernya. Meskipun Saturnus hanya sebesar 60 volume Yupiter,
planet ini hanya seberat kurang dari sepertiga Yupiter atau 95 kali massa
bumi, membuat planet ini sebuah planet yang paling tidak padat di Tata
Surya. Saturnus memiliki 60 satelit yang diketahui seiauh ini (dan 3 yang
belum dipastikan) dua di antaranya Titan dan Enceladus, menuniukan
activitas geologis, meski hampir terdiri hanya dari es saia. Titan berukuran
lebih besar dari Merkurius dan merupakan satu-satunya satelit di Tata
Surya yang memiliki atmosIer yang cukup berarti.
Uranus
Uranus (19,6 SA) yang memiliki 14 kali massa bumi, adalah planet yang
paling ringan di antara planet-planet luar. Planet ini memiliki kelainan ciri
orbit. Uranus mengedari matahari dengan buikuran poros 90 deraiad pada
ekliptika. Planet ini memiliki inti yang sangat dingin dibandingkan gas
raksasa lainnya dan hanya sedikit memancarkan energi panas. Uranus
memiliki 27 satelit yang diketahui, yang terbesar adalah Titania, Oberon,
Umbriel, Ariel dan Miranda.
Neptunus
Neptunus (30 SA) meskipun sedikit lebih kecil dari Uranus, memiliki 17
kali massa bumi, sehingga membuatnya lebih padat. Planet ini
memancarkan panas dari dalam tetapi tidak sebanyak Yupiter atau
Saturnus. Neptunus memiliki 13 satelit yang diketahui. Yang terbesar,
Triton, geologinya aktiI, dan memiliki geyser nitrogen cair. Triton adalah
satu-satunya satelit besar yang orbitnya terbalik arah (retrogade).
Neptunus iuga didampingi beberapa planet minor pada orbitnya, yang
disebut Troian Neptunus. Benda-benda ini memiliki resonansi 1:1 dengan
Neptunus
k. omet






omet Hale-Bopp
omet adalah badan Tata Surya kecil, biasanya hanya berukuran beberapa
kilometer, dan terbuat dari es volatil. Badan-badan ini memiliki
eksentrisitas orbit tinggi, secara umum perihelion-nya terletak di planet-
planet bagian dalam dan letak aphelion-nya lebih iauh dari Pluto. Saat
sebuah komet memasuki Tata Surya bagian dalam, dekatnya iarak dari
matahari menyebabkan permukaan esnya bersumblimasi dan berionisasi,
yang menghasilkan koma, ekor gas dan debu paniang, yang sering dapat
dilihat dengan mata telaniang.
omet berperioda pendek memiliki kelangsungan orbit kurang dari dua
ratus tahun. Sedangkan komet berperioda paniang memiliki orbit yang
berlangsung ribuan tahun. omet berperioda pendek dipercaya berasal dari
Sabuk uiper, sedangkan komet berperioda paniang, seperti Hale-bopp,
berasal dari Awan Oort. Banyak kelompok komet, seperti reutz
Sungrazers, terbentuk dari pecahan sebuah induk tunggal.
|49|
Sebagian
komet berorbit hiperbolik mungking berasal dari luar Tata Surya, tetapi
menentukan ialur orbitnya secara pasti sangatlah sulit. omet tua yang
bahan volatilesnya telah habis karena panas matahari sering dikategorikan
sebagai asteroid.
l. entaur
Centaur adalah benda-benda es mirip komet yang poros semi-maiornya
lebih besar dari Yupiter (5,5 SA) dan lebih kecil dari Neptunus (30 SA).
Centaur terbesar yang diketahui adalah, 10199 Chariklo, berdiameter
250 km. Centaur temuan pertama, 2060 Chiron, iuga diklasiIikasikan
sebagai komet (95P) karena memiliki koma sama seperti komet kalau
mendekati matahari. Beberapa astronom mengklasiIikasikan Centaurs
sebagai obiek sabuk uiper sebaran-ke-dalam (inward-scattered uiper
belt obiects), seiring dengan sebaran keluar yang bertempat di piringan
tersebar (outward-scattered residents of the scattered disc).
m. Daerah trans-Neptunus
Daerah yang terletak iauh melampaui Neptunus, atau daerah trans-
Neptunus, sebagian besar belum dieksplorasi. Menurut dugaan daerah ini
sebagian besar terdiri dari dunia-dunia kecil (yang terbesar memiliki
diameter seperlima bumi dan bermassa iauh lebih kecil dari bulan) dan
terutama mengandung batu dan es. Daerah ini iuga dikenal sebagai daerah
luar Tata Surya, meskipun berbagai orang menggunakan istilah ini untuk
daerah yang terletak melebihi sabuk asteroid.
n. Sabuk uiper
Sabuk uiper adalah sebuah cincin raksasa mirip dengan sabuk asteroid,
tetapi komposisi utamanya adalah es. Sabuk ini terletak antara 30 dan 50
SA, dan terdiri dari benda kecil Tata Surya. Meski demikian, beberapa
obiek uiper yang terbesar, seperti Quaoar, Varuna, dan Orcus, mungkin
akan diklasiIikasikan sebagai planet kerdil. Para ilmuwan memperkirakan
terdapat sekitar 100.000 obiek Sabuk uiper yang berdiameter lebih dari
50 km, tetapi diperkirakan massa total Sabuk uiper hanya sepersepuluh
massa bumi. Banyak obiek uiper memiliki satelit ganda dan kebanyakan
memiliki orbit di luar bidang eliptika.
Sabuk uiper secara kasar bisa dibagi meniadi "sabuk klasik" dan
resonansi. Resonansi adalah orbit yang terkait pada Neptunus (contoh: dua
orbit untuk setiap tiga orbit Neptunus atau satu untuk setiap dua).
Resonansi yang pertama bermula pada Neptunus sendiri. Sabuk klasik
terdiri dari obiek yang tidak memiliki resonansi dengan Neptunus, dan
terletak sekitar 39,4 SA sampai 47,7 SA. Anggota dari sabuk klasik
diklasiIikasikan sebagai cubewanos, setelah anggota ienis pertamanya
ditemukan (15760) 1992QB1.
o. Pluto dan haron






Pluto dan ketiga bulannva
Pluto (rata-rata 39 SA), sebuah planet kerdil, adalah obiek terbesar seiauh
ini di Sabuk uiper. etika ditemukan pada tahun 1930, benda ini
dianggap sebagai planet yang kesembilan, deIinisi ini diganti pada tahun
2006 dengan diangkatnya deIinisi Iormal planet. Pluto memiliki
kemiringan orbit cukup eksentrik (17 deraiat dari bidang ekliptika) dan
beriarak 29,7 SA dari matahari pada titik prihelion (seiarak orbit
Neptunus) sampai 49,5 SA pada titik aphelion.
Tidak ielas apakah Charon, bulan Pluto yang terbesar, akan terus
diklasiIikasikan sebagai satelit atau meniadi sebuah planet kerdil iuga.
Pluto dan Charon, keduanya mengedari titik barvcenter gravitasi di atas
permukaannya, yang membuat Pluto-Charon sebuah sistem ganda. Dua
bulan yang iauh lebih kecil Nix dan Hydra iuga mengedari Pluto dan
Charon. Pluto terletak pada sabuk resonan dan memiliki 3:2 resonansi
dengan Neptunus, yang berarti Pluto mengedari matahari dua kali untuk
setiap tiga edaran Neptunus. Obiek sabuk uiper yang orbitnya memiliki
resonansi yang sama disebut plutino.
p. Haumea dan Makemake
Haumea (rata-rata 43,34 SA) dan Makemake (rata-rata 45,79 SA) adalah
dua obiek terbesar seiauh ini di dalam sabuk uiper klasik. Haumea
adalah sebuah obiek berbentuk telur dan memiliki dua bulan. Makemake
adalah obiek paling cemerlang di sabuk uiper setelah Pluto. Pada
awalnya dinamai 2003 EL
61
dan 2005 FY
9
, pada tahun 2008 diberi nama
dan status sebagai planet kerdil. Orbit keduanya berinklinasi iauh lebih
membuiur dari Pluto (28 dan 29) dan lain seperti Pluto, keduanya tidak
dipengaruhi oleh Neptunus, sebagai bagian dari kelompok Obiek Sabuk
uiper klasik.
6. Piringan tersebar
Piringan tersebar (scattered disc) berpotongan dengan sabuk uiper dan
menyebar keluar iauh lebih luas. Daerah ini diduga merupakan sumber
komet berperioda pendek. Obiek piringan tersebar diduga terlempar ke
orbit yang tidak menentu karena pengaruh gravitasi dari gerakan migrasi
awal Neptunus. ebanyakan obiek piringan tersebar (scattered disc
obiects, atau SDO) memiliki perihelion di dalam sabuk uiper dan
apehelion hampir seiauh 150 SA dari matahari. Orbit OPT iuga memiliki
inklinasi tinggi pada bidang ekliptika dan sering hampir bersudut siku-
siku. Beberapa astronom menggolongkan piringan tersebar hanya sebagai
bagian dari sabuk uiper dan meniuluki piringan tersebar sebagai "obiek
sabuk uiper tersebar" (scattered uiper belt obiects).
Eris
Eris (rata-rata 68 SA) adalah obiek piringan tersebar terbesar seiauh ini
dan menyebabkan mulainya debat tentang deIinisi planet, karena Eris
hanya 5lebih besar dari Pluto dan memiliki perkiraan diameter
sekitar 2.400 km. Eris adalah planet kerdil terbesar yang diketahui dan
memiliki satu bulan Dysnomia. Seperti Pluto, orbitnya memiliki
eksentrisitas tinggi, dengan titik perihelion 38,2 SA (mirip iarak Pluto
ke matahari) dan titik aphelion 97,6 SA dengan bidang ekliptika sangat
membuiur.
r. Daerah teriauh
Titik tempat Tata Surya berakhir dan ruang antar bintang mulai tidaklah
persis terdeIinisi. Batasan-batasan luar ini terbentuk dari dua gaya tekan
yang terpisah: angin matahari dan gravitasi matahari. Batasan teriauh
pengaruh angin matahari kira kira beriarak empat kali iarak Pluto dan
matahari. Heliopause ini disebut sebagai titik permulaan medium antar
bintang. Akan tetapi Bola Roche Matahari, iarak eIektiI pengaruh gravitasi
matahari, diperkirakan mencakup sekitar seribu kali lebih iauh.
s. Heliopause
Heliopause dibagi meniadi dua bagian terpisah. Awan angin yang bergerak
pada kecepatan 400 km/detik sampai menabrak plasma dari medium ruang
antarbintang. Tabrakan ini teriadi pada benturan terminasi yang kira kira
terletak di 80-100 SA dari matahari pada daerah lawan angin dan sekitar
200 SA dari matahari pada daerah searah iurusan angin. emudian angin
melambat dramatis, memampat dan berubah meniadi kencang, membentuk
struktur oval yang dikenal sebagai heliosheath, dengan kelakuan mirip
seperki ekor komet, mengulur keluar seiauh 40 SA di bagian arah lawan
angin dan berkali-kali lipat lebih iauh pada sebelah lainnya. Voyager 1 dan
Voyager 2 dilaporkan telah menembus benturan terminasi ini dan
memasuki heliosheath, pada iarak 94 dan 84 SA dari matahari. Batasan
luar dari heliosIer, heliopause, adalah titik tempat angin matahari berhenti
dan ruang antar bintang bermula.
Bentuk dari uiung luar heliosIer kemungkinan dipengaruhi dari dinamika
Iluida dari interaksi medium antar bintang dan iuga medan magnet
matahari yang mengarah di sebelah selatan (sehingga memberi bentuk
tumpul pada hemisIer utara dengan iarak 9 SA, dan lebih iauh daripada
hemisIer selatan. Selebih dari heliopause, pada iarak sekitar 230 SA,
terdapat benturan busur, ialuran ombak plasma yang ditinggalkan matahari
seiring edarannya berkeliling di Bima Sakti.
Seiauh ini belum ada kapal luar angkasa yang melewati heliopause,
sehingga tidaklah mungkin mengetahui kondisi ruang antar bintang lokal
dengan pasti. Diharapkan satelit NASA voyager akan menembus
heliopause pada sekitar dekade yang akan datang dan mengirim kembali
data tingkat radiasi dan angin matahari. Dalam pada itu, sebuah tim yang
dibiayai NASA telah mengembangkan konsep "Vision Mission" yang
akan khusus mengirimkan satelit peniaiak ke heliosIer.
t. wan Oort
Secara hipotesa, Awan Oort adalah sebuah massa berukuran raksasa yang
terdiri dari bertrilyun-trilyun obiek es, dipercaya merupakan sumber komet
berperioda paniang. Awan ini menyelubungi matahari pada iarak sekitar
50.000 SA (sekitar 1 tahun cahaya) sampai seiauh 100.000 SA (1,87 tahun
cahaya). Daerah ini dipercaya mengandung komet yang terlempar dari
bagian dalam Tata Surya karena interaksi dengan planet-planet bagian
luar. Obiek Awan Oort bergerak sangat lambat dan bisa digoncangkan
oleh situasi-situasi langka seperti tabrakan, eIIek gravitasi dari laluan
bintang, atau gaya pasang galaksi, gaya pasang yang didorong Bima Sakti.
u. Sedna
Sedna (rata-rata 525,86 SA) adalah sebuah benda kemerahan mirip Pluto
dengan orbit raksasa yang sangat eliptis, sekitar 76 SA pada perihelion dan
928 SA pada aphelion dan beriangka orbit 12.050 tahun. Mike Brown,
penemu obiek ini pada tahun 2003, menegaskan bahwa Sedna tidak
merupakan bagian dari piringan tersebar ataupun sabuk uiper karena
perihelionnya terlalu iauh dari pengaruh migrasi Neptunus. Dia dan
beberapa astronom lainnya berpendapat bahwa Sedna adalah obiek
pertama dari sebuah kelompok baru, yang mungkin iuga mencakup 2000
CR105. Sebuah benda bertitik perihelion pada 45 SA, aphelion pada 415
SA, dan beriangka orbit 3.420 tahun. Brown meniuluki kelompok ini
"Awan Oort bagian dalam", karena mungkin terbentuk melalui proses
yang mirip, meski iauh lebih dekat ke matahari. emungkinan besar Sedna
adalah sebuah planet kerdil, meski bentuk kebulatannya masih harus
ditentukan dengan pasti.
v. Batasan-batasan
Banyak hal dari Tata Surya kita yang masih belum diketahui. Medan
gravitasi matahari diperkirakan mendominasi gaya gravitasi bintang-
bintang sekeliling seiauh dua tahun cahaya (125.000 SA). Perkiraan bawah
radius Awan Oort, di sisi lain, tidak lebih besar dari 50.000 SA. Sekalipun
Sedna telah ditemukan, daerah antara Sabuk uiper dan Awan Oort,
sebuah daerah yang memiliki radius puluhan ribu SA, bisa dikatakan
belum dipetakan. Selain itu, iuga ada studi yang sedang berialan, yang
mempelaiari daerah antara Merkurius dan matahari. Obiek-obiek baru
mungkin masih akan ditemukan di daerah yang belum dipetakan.

w. Dimensi
Perbandingan beberapa ukuran penting planet-planet:
Karakteristik Merkurius Venus umi Mars Yupiter Saturnus Uranus Neptunus
1arak or-it (juta
km) (SA)
57,91
(0,39)
108,21
(0,72)
149,60
(1,00)
227,94
(1,52)
778,41
(5,20)
1.426,72
(9,54)
2.870,97
(19,19)
4.498,25
(30,07)
Waktu edaran
(tahun)
0,24 (88
hari)
0,62 (224
hari)
1,00 1,88 11,86 29,45 84,02 164,79
1angka rotasi 58,65 hari
243,02
hari
23 iam
56 menit
24 iam
37 menit
9 iam 55
menit
10 iam 47
menit
17 iam 14
menit
16 iam 7
menit
Eksentrisitas
edaran
0,206 0,007 0,017 0,093 0,048 0,054 0,047 0,009
Sudut inklinasi
or-it ()
7,00 3,39 0,00 1,85 1,31 2,48 0,77 1,77
Sudut inklinasi
ekuator terhadap
or-it ()
0,00 177,36 23,45 25,19 3,12 26,73 97,86 29,58
Diameter ekuator
(km)
4.879 12.104 12.756 6.805 142.984 120.536 51.118 49.528
Massa (di-anding
umi)
0,06 0,81 1,00 0,15 317,8 95,2 14,5 17,1
Kepadatan
menengah (g/cm)
5,43 5,24 5,52 3,93 1,33 0,69 1,27 1,64
Suhu permukaan
min.
menengah
maks.

-173 C
167 C
427 C

437 C
464 C
497 C

-89 C
15 C
58 C

-133 C
-55 C
27 C


-108 C


-139 C


-197 C


-201 C


. Konteks galaksi

Lokasi %ata Surva di dalam galaksi Bima Sakti
Tata Surya terletak di galaksi Bima Sakti, sebuah galaksi spiral yang
berdiameter sekitar 100.000 tahun cahaya dan memiliki sekitar 200 milyar
bintang. Matahari berlokasi di salah satu lengan spiral galaksi yang disebut
Lengan Orion. Letak Matahari beriarak antara 25.000 dan 28.000 tahun
cahaya dari pusat galaksi, dengan kecepatan orbit mengelilingi pusat
galaksi sekitar 2.200 kilometer per detik. Setiap revolusinya beriangka
225-250 iuta tahun. Waktu revolusi ini dikenal sebagai tahun galaksi Tata
Surya. Apex matahari, arah ialur matahari di ruang semesta, dekat letaknya
dengan konstelasi Herkules terarah pada posisi akhir bintang Vega.
Lokasi Tata Surya di dalam galaksi berperan penting dalam evolusi
kehidupan di Bumi. Bentuk orbit bumi adalah mirip lingkaran dengan
kecepatan hampir sama dengan lengan spiral galaksi, karenanya bumi
sangat iarang menerobos ialur lengan. Lengan spiral galaksi memiliki
konsentrasi supernova tinggi yang berpotensi bahaya sangat besar terhadap
kehidupan di Bumi. Situasi ini memberi Bumi iangka stabilitas yang
paniang yang memungkinkan evolusi kehidupan.
Tata Surya iuga terletak iauh dari daerah padat bintang di pusat galaksi.
Di daerah pusat, tarikan gravitasi bintang-bintang yang berdekatan bisa
menggoyang benda-benda di Awan Oort dan menembakan komet-komet
ke bagian dalam Tata Surya. Ini bisa menghasilkan potensi tabrakan yang
merusak kehidupan di Bumi. Intensitas radiasi dari pusat galaksi iuga
mempengaruhi perkembangan bentuk hidup tingkat tinggi. Walaupun
demikian, para ilmuwan berhipotesa bahwa pada lokasi Tata Surya
sekarang ini supernova telah mempengaruhi kehidupan di Bumi pada
35.000 tahun terakhir dengan melemparkan pecahan-pecahan inti bintang
ke arah matahari dalam bentuk debu radiasi atau bahan yang lebih besar
lainnya, seperti berbagai benda mirip komet.
v. aerah lingkungan sekitar
Lingkungan galaksi terdekat dari Tata Surya adalah sesuatu yang dinamai
Awan Antarbintang Lokal (Local Interstellar loud, atau Local Fluff),
yaitu wilayah berawan tebal yang dikenal dengan nama Gelembung Lokal
(Local Bubble), yang terletak di tengah-tengah wilayah yang iarang.
Gelembung Lokal ini berbentuk rongga mirip iam pasir yang terdapat pada
medium antarbintang, dan berukuran sekitar 300 tahun cahaya.
Gelembung ini penuh ditebari plasma bersuhu tinggi yang mungkin
berasal dari beberapa supernova yang belum lama teriadi.
Di dalam iarak sepuluh tahun cahaya (95 triliun km) dari matahari, iumlah
bintang relatiI sedikit. Bintang yang terdekat adalah sistem kembar tiga
Alpha Centauri, yang beriarak 4,4 tahun cahaya. Alpha Centauri A dan B
merupakan bintang ganda mirip dengan matahari, sedangkan Centauri C
adalah kerdil merah (disebut iuga Proxima Centauri) yang mengedari
kembaran ganda pertama pada iarak 0,2 tahun cahaya. Bintang-bintang
terdekat berikutnya adalah sebuah kerdil merah yang dinamai Bintang
Barnard (5,9 tahun cahaya), WolI 359 (7,8 tahun cahaya) dan Lalande
21185 (8,3 tahun cahaya). Bintang terbesar dalam iarak sepuluh tahun
cahaya adalah Sirius, sebuah bintang cemerlang dikategori 'urutan utama'
kira-kira bermassa dua kali massa matahari, dan dikelilingi oleh sebuah
kerdil putih bernama Sirius B. eduanya beriarak 8,6 tahun cahaya. Sisa
sistem selebihnya yang terletak di dalam iarak 10 tahun cahaya adalah
sistem bintang ganda kerdil merah Luyten 726-8 (8,7 tahun cahaya) dan
sebuah kerdial merah bernama Ross 154 (9,7 tahun cahaya).
Bintang tunggal terdekat yang mirip matahari adalah Tau Ceti, yang
terletak 11,9 tahun cahaya. Bintang ini kira-kira berukuran 80 berat
matahari, tetapi kecemerlangannya (luminositas) hanya 60. Planet luar
Tata Surya terdekat dari matahari, yang diketahui seiauh ini adalah di
bintang Epsilon Eridani, sebuah bintang yang sedikit lebih pudar dan lebih
merah dibandingkan mathari. Letaknya sekitar 10,5 tahun cahaya. Planet
bintang ini yang sudah dipastikan, bernama Epsilon Eridani b, kurang
lebih berukuran 1,5 kali massa Yupiter dan mengelilingi induk bintangnya
dengan iarak 6,9 tahun cahaya.

You might also like