You are on page 1of 132

DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN-MENENGAH I

BAB I SIKLUS AKUNTANSI


SISTEM AKUNTANSI BERPASANGAN (DOUBLE-ENTRY ACCOUNTING SYSTEM)
Sistem akuntansi berpasangan mengenal dua istilah, yaitu debit (Dr) dan kredit (Cr). Debit dapat diartikan sebagai kiri dan kredit dapat diartikan sebagai kanan (Kieso, et.al, 2004). Total nilai yang ada disebelah debit (kiri) harus sama (seimbang) dengan total nilai disebelah kredit (kanan). Dalam sistem akuntansi berpasangan, debit harus sama dengan kredit (Dr = Cr). Sistem akuntansi berpasangan didasarkan pada persamaan dasar akuntansi, yaitu: Dari persamaan itu dapat disimpulkan: 1. Saldo normal (letak yang seharusnya) akun aktiva adalah disebelah dan debit ekuitas sedangkan akun hutang

memiliki saldo normal kredit. Artinya pada saat penutupan buku saldo akhir aktiva harus disebelah debit sedangkan hutang dan ekuitas harus disebelah kredit.

2. Aktiva bertambah disebelah debit dan


berkurang disebelah kredit. Hutang dan ekuitas bertambah disebelah kredit dan berkurang di sebelah debit. 3. Bila dikaitkan dengan pendapatan dan atau biaya maka:

Aktiva = hutang + ekuitas


Aktiva merupakan harta entitas sumberdaya entitas yang digunakan untuk

Pendapatan sama

akan

menambah ekuitas

menjalankan operasi usaha. Aktiva bersumber dari pendanaan kreditur (hutang) maupun setoran dari pemegang saham (pemilik) dan hasil usaha periode sebelumnya (ekuitas). Apabila persamaan dasar akuntansi dihubungkan dengan keseimbangan debit dan kredit maka:

ekuitas/modal, sehingga saldo normal pendapatan dengan (sebelah kredit). Apabila pendapatan terjadi dicatat disebelah kredit. Biaya-biaya akan mengurangi ekuitas/modal, sehingga saldo normal biaya disebelah debit dan apabila biaya terjadi dicatat disebelah debit.

Dr

(Aktiva) = Cr ( Hutang + Ekuitas)

SIKLUS AKUNTANSI
Siklus akuntansi merupakan tahapantahapan transaksi yang dilalui dalam memproses merupakan akuntansi. Akuntansi data keuangan yang berasal dari transaksi atau peristiwa- peristiwa suatu informasi yang (events) menjadi berguna untuk

salah satu system informasi yang memproses

membantu pembuatan keputusan. Peristiwa-

DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN-MENENGAH I


peristiwa yang terdapat pada suatu entitas dapat diklasifikasi atas: 1. Peristiwa Internal, yaitu peristiwa-peristiwa yang terjadi didalam suatu entitas tanpa melibatkan pihak di luar entitas. Misalnya perpindahan bahan baku dari suatu departemen ke departemen lainnya atau penggunaan aktiva tetap. 2. Peristiwa eksternal, yaitu peristiwa-peristiwa yang terjadi antara pihakl entitas dengan pihak lain di luar entitas. Misalnya interaksi entitas dengan pihak pemasok atau pembeli atau dengan

3.

pemegang ini sering

saham. disebut

Peristiwa sebagai

yang

datanya

hendak

ditangkap

(data

eksternal

capturing) dan diproses menjadi informasi keuangan dapat dikategorikan atas:

transaksi, yaitu pertukaran yang terjadi antara dua pihak (entitas dan pihal luar) dimana salah satu pihak mengorbankan atau menerima suatu nilai. Tidak semua peristiwaperistiwa atau transaksi yang terjadi dan melibatkan entitas harus dicatat. Peristiwa atau transaksi yang dicatat hanya peristiwa-peristiwa atau transaksi yang berpengaruh terhadap posisi harta (aktiva), hutang dan ekuitas. Untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat maka diperlukan suatu tahapantahapan yang sistematis untuk memproses peristiwa-peristiwa atau Peristiwa-peristiwa atau transaksi-transaksi. Transaksi-transaksi

1.
2. 3. 4.

Transaksi Penerimaan Kas Transaksi Pengeluaran Kas Transaksi Pembelian Kredit Transaksi Penjualan Kredit Penyesuaian dan perisiwa

5.

lainnya yang tidak bisa dikategorikan pada keempat transaksi sebelumnya. Untuk memproses data yang diperoleh dari transaksi atau peristiwa tersebut selama satu atau perioda siklus akuntansi atau itu tahun dapat pembukuan diperlukan akuntansi. tahapan Siklus sistematis

digambarkan sebagai berikut:

DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN-MENENGAH I


Data

Dokumen (Bukti Transaksi)

Pencatatan (Penjurnalan)

J urnal

Pengk lasifikas ian (Pemos tingan

Membuat Ayat jurnal pembalik

Buku Pembantu

Akun-akun buku besar

Tutup akun-akun nomi nal

Neraca saldo

Menyusun Laporan Keuangan

Membuat Kertas Kerja

K lasifik asi penyes uai an

Lembar jurnal (jurnal umum)

Pemadanan dan Melakukan penyesuai an

Untuk memproses data akuntansi menjadi informasi yang berguna untuk pembuatan keputusan, aktivitas berikut dilakukan dalam pemrosesan data:

akun

yang

terpengaruh

di

buku

besar (General Ledger)

5.

Mengumpulkan akun di buku besar

atau ke

mengiktisarkan saldo dari masingmasing akan untuk Neraca Saldo (Trial Balance).

1.

Merancang nomor-nomor dan akun yang

nama-nama merupakan

terpengaruh oleh transaksi. Akun tempat menampung data aktiva, hutang atau modal/ ekuitas. 2. Menangkap data atau dari transaksi peristiwa-peristiwa

6.

Menganalisa

masing-masing

akun untuk menemukan akun yang perlu disesuaikan dengan membuat jurnal penyesuaian (Adjustment).

7.
dan 8. 9. 10.

Memosting penyesuaian akun membuat neraca saldo

dalam dokumen sumber.

disesuaikan (Adjusted trial Balance) data Menyusun laporan keuangan Menutup akun-akun nominal Membuat ayat jurnal

3.
ke

Melakukan Buku

pencatatan

transaksi (penjurnalan) ke jurnal dan Pembantu (Subsidiary Ledger).

ke laba ditahan atau modal pembalik, jika perlu

4.

Mengklasifikasi

atau

memosting data

ke masing-masing

1. Mencatat data dari dokumen sumber ke jurnal dan Buku Pembantu


Dokumen digunakan untuk sumber (Source atau transaksi. untuk dokumen Dokumen sumber penerimaan adalah dapat kas Bukti Document) merupakan dokumen yang menangkap merekam data peristiwa-peristiwa atau dibedakan dari jenis transaksi. Misalnya transaksi sumbernya

DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN-MENENGAH I


Penerimaan Kas. Untuk Transaksi kejadian yang terjadi pada suatu entitas dan mempengaruhi posisi aktiva, hutang atau ekuitas/modal. Jurnal merupakan sarana pencatatan awal (Book of Original Entry). adalah Jurnal yang paling sederhana jurnal umum, yaitu catatan dan

Pengeluaran Kas, dokumen sumbernya adalah Bukti Pengeluaran Kas. Transaksi Penjualan (penjualan), pembelian Penerimaan Pemasok Lading). transaksi. Dokumen-dokumen atau sarana sumber dicatat ke Jurnal. Jurnal merupakan buku untuk mencatat seluruh atau kejadianperistiwa-peristiwa ditangkap sedangkan ditangkap Barang atau atau di melalui Faktur transaksi Bukti Tagihan (Bill of

kronologis atas peristiwa-peristiwa yang ditunjukkan kredit. dalam kolom debit Apabila ukuran perusahaan

Konosemen

Masing-masing bukti tersebut

merupakan bukti atas terjadinya suatu

semakin besar, maka jurnal umum tidak memadai lagi untuk mencatat seluruh peristiwa-peristiwa sehingga diperlukan jenis jurnal yang lain yang Jurnal disebut khusus sebagai jurnal khusus.

membagi jurnal atas jenis transaksinya. referensi, debit, kredit. Jurnal Umum

Pencatatan ke jurnal Umum


Jurnal umum terdiri dari kolomkolom tanggal, Akun dan keterangan,
Tahun: Tanggal Bulan JURNAL UMUM Akun dan Keterangan Ref Dr

dapat digambarkan sebagai berikut:


Hal: Jumlah Cr

Ilustrasi1.1:

DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN-MENENGAH I


PT. A NERACA SALDO PER 1 JANUARY 2005 (000,000) NO. AKUN NAMA AKUN DEBIT KREDIT Cash 1.200 Account Receiv able 250 Allowance For Doubtful Account 50 Merchandise Inv entory 100 Long Term Inv estment 600 Building 300 Accumulated Depreciation of Building 50 Account Payable 60 Unearned Rent Income Common Stock 1.000 Retained earnings 1.290 Sales Purchase Rent Expense Total 2450 2450 Transaksi yang terjadi selama tahun 2005 04/01/2005 Pembelian kredit dari PT. ABU Rp.150 05/01/2005 Dijual barang kepada Tuan Anci Rp.150 07/01/2005 Pembelian tunai dari PT. CICI Rp.150 10/05/2005 Pembelian perlengkapan Rp.500 10/05/2005 Dijual barang secara kredit kepada Tuan Budi Rp.175 15/05/2005 Penerimaan piutang dari PT. DINO Rp.15 dan dari PT. ERA Rp.35 16/09/2005 Penjualan tunai kepada PT. Famas Rp.350 07/10/2005 Pembayaran sewa peralatan untuk 1 tahun Rp.150 05/11/2005 Diterima sewa gudang untuk 1 tahun Rp. 2,400 18/11/2005 Pembelian kredit dari PT. Dumai Rp. 200 19/12/2005 Pembayaran hutang kepada PT. Guna Rp. 60 20/12/2005 Penjualan tunai kepada PT. Adiaksi Rp.200 100 110 120 130 140 150 155 200 210 300 350 400 500 600 Informasi Tambahan: 1, Pada 31/12/2005 perlengkapan tersisa Rp.50 2, Berdasarkan hasil perhitungan fisik atas sediaan barang dagang, per 31/12-2005 sediaan digudang tinggal Rp.250 3, Aktiv Tetap adalah gedung yang diperoleh 5/1/2000, umur ekonomis 30 tahun dan a disusutkan dengan metode garis lurus 4, PT. A menerima pengumuman Div iden Rp. 25 yang akan dibayarkan awal tahun 2006 5, Biaya telepon bulan desember ditaksir Rp. 60 (dibayar Januari 2006)

Transaksi tersebut dapat dicatat ke jurnal umum berikut:

DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN-MENENGAH I


Tahun:2005 Tanggal Bulan 4 Januari Nomor Bukti FP01 JURNAL UMUM Akun dan Keterangan Purchase Account Payable (Pembelian kredit dari PT. ABU) Cash Sales (Penjualan Tunai kepada Tuan ANCI) 7 Januari BKK01 Purchase Cash (Pembelian tunai dari PT. Cici) Supplies Cash (Pembelian Perlengkapan) Account Receivable Sales (Penjualan kredit kepada Tuan Budi) Cash Account Receivable (Penerimaan Piutang Usaha dari PT. Dino Rp.15 & PT. ERA Rp.35) Cash Sales (Penjualan kepada PT. FAMAS) Rent Expense Cash (Pembayaran sewa Gedung untuk 1 Tahun) Cash Unearned Rent Income (penerimaan pend. Sewa) Purchase Account Payable (Pembelian kredit dari PT. Dumai) Account Payable Cash (Pembayaran hutang kepada PT. Guna) Cash Sales (Penjualan tunai kepada PT. Adiaksi) Total Ref 500 200 Hal: Jumlah Dr Cr 150 150

5 Januari

BKM01

100 400

150 150

500 100

150 150

10 Mei

BKK02

125 100

500 500

10 Mei

F01

110 400

175 175

15 Mei

BKM02

100 110

50 50

16 September BKM03

100 400 600 100

350 350 150 150

7 Oktober

BKK03

5 Nov

BKM04

100 210 500 200 200 100 100 400

2.400 2.400 200 200 60 60 200 200 4.535 4.535

18 Nov

FP02

19 Desember BKK04

20 Desember BKM05

Pencatatan ke Buku Pembantu (Subsidiary Ledger)

DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN-MENENGAH I


Buku Pembantu merupakan buku untuk mencatat rincian dari suatu akun di buku besar. Buku Pembantu perlu dibuat untuk merinci bagian-bagian dari akun di buku besar dan sebagai akuntabilitas/penjelasan akun di buku besar. Buku pembantu biasanya dibuat untuk akun piutang dagang, hutang dagang, aktiva tetap ataupun investasi. Data yang dicatat di buku besar berasal dari dokumen sumber. Saldo antara akun Ilustrasi 1.2: PT. A memiliki data piutang dagang dan data Hutang Dagang per 31 Desember 2004 sebagai berikut: Data Piutang Dagang
No 1 2 3 4 Nama PT. Kinta Tuan Budi PT. Dino PT. Era Total Tanggal Jumlah Faktur Piutang 16/12/2004 150 28/12/2004 50 05/12/2004 15 04/12/2004 35 250

di buku besar dengan total saldo masing masing buku pembantu harus sama. Pemegang buku pembantu dan buku besar harus dipisahkan untuk menjamin pengendalian dan keandalan data akuntansi. Secara berkala, buku pembantu dengan dicocokkan dan buku akun yang dan berkaitan harus mencari pembantu

(rekonsiliasi)

penyebab perbedaan.

Data Hutang Dagang


No Nama 1 PT. GUNA Total Tanggal Jumlah Faktur Pemasok Piutang 27/12/2004 60 60

Daftar

piutang

tersebut

dibuat

ke

masing-masing

buku

pembantu

berdasarkan saldo yang ada di buku pembantu piutang dagang dan hutang dagang. Perhatikan, total saldo piutang masing-masing saldo hutang pelanggan dagang dan total masing-masing

piutang dagang dan hutang dagang, maka kita perlu membuat terlebih dahulu buku pembantu untuk masing-masing pelanggan dan pemasok dan memosting data dari bukti. Berikut disajikan buku pembantu piutang dagang dan hutang dagang PT. A dan pencatatan dari bukti transaksi:

pemasok harus sama dengan total saldo akun piutang dagang dan hutang dagang di Buku Besar. Apabila kita akan menangkap data transaksi diilustrasi 1.1

DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN-MENENGAH I


B u k u P e m b a n tu P iu ta n g D a g a n g N a m a P e la n g g a n : Tangg al Nom or B u k ti 1 6/1 2/20 04 P T. K in t a D e b it K re d it 150 S a ld o 150 N a m a P e la n g g a n : Ta n g g a l N o m or B ukti 05/1 2/2 00 4 15/0 5/2 00 5 M 0 2 BK P T . D IN O D e b it 15 15 K re d it S a ld o 15 0

N a m a P e la n g g a n : Tangg al Nom or B u k ti 2 8/1 2/20 04 1 0/0 5/20 05 1 F0

Tua n B ud i D e b it K re d it 50 175 S a ld o 50 225

N a m a P e la n g g a n : Ta n g g a l N o m or B ukti 04/1 2/2 00 4 15/0 5/2 00 5 M 0 2 BK

P T. E R A D e b it 35 35 K re d it S a ld o 35 0

B u k u P e m b an tu H u ta n g D a g a ng N a m a P e m a s o k : P T. G u n a Tanggal N o m o r D e b it K re d it S a ld o B uk ti 2 7 /1 2 /2 0 0 4 60 60 1 9 / 1 2 / 2 0B0K K 0 3 5 60 0

N a m a P e m a s o k : P T.A B U Ta n g g a l N o m o r D e b it B uk ti 0 4 / 0 1 / 2 0F0P 0 1 5 K re d it S a ld o 150 150

N a m a P e m a s o k : P T. D U M A I Tanggal N o m o r D e b it B uk ti 1 8 / 1 1 / 2 0F0P5 0 2 K re d it S a ld o 200 200

2. Memosting (mengelompokkan) debet dan kredit di jurnal ke masing-masing


akun di Buku Besar
Memosting merupakan aktivitas mengelompokkan nilai-nilai transaksi ke masing-masing akun di buku besar. Sumber untuk melakukan pemostingan adalah buku jurnal. Pemostingan dapat dilakukan setiap hari ataupun secara periodik. Akun di buku besar memiliki kolom-kolom saldo. Account). tanggal, akun Nomor yang bukti, paling keterangan, referensi, debit, kredit dan Bentuk sederhana adalah akun berbentuk T (T

DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN-MENENGAH I


Pemostingan data transaksi PT. A di ilustrasi 1.1 ke masing-masing saldo akun di buku besar dapat dilakukan
Nam a A k un: Cash K ode ak un: 100 Nom or B uk ti 01/01/2005 05/01/2005 K M 01 B 07/01/2005 K K 01 B 10/05/2005 K K 02 B 15/05/2005 K M 02 B 16/09/2005 K M 03 B 07/10/2005 K K 03 B 05/11/2005 K M 04 B 19/12/2005 K K 04 B 20/12/2005 K M 05 B Tanggal K eterangan S aldo A wal P enjualan ke P T. A NCI P em belian dari P T. CICI P em belian P erlengkapan P enerim aan P iutang P T. Dino dan P T. E RA P enjualan ke P T. Fam as P em bayaransewa P eralatan P enerim aan sewa Gudang P em bayaran Hutang ke P T. Guna P enjualan ke P T. A diaks i JU JU JU JU JU JU JU JU JU Ref Debit 150 150 500 50 350 150 2.400 60 200 K redit S aldo Dr(Cr) 1200 1350 1200 700 750 1100 950 3350 3290 3490

sebagai berikut (disajikan hanya akunakun yang terpengaruh transaksi):

Nam a A k un: A c count Receivable K ode ak un: 110 Nom or B uk ti 01/01/2005 10/05/2005 F01 15/05/2005 K M 02 B Tanggal K eterangan S aldo A wal P enjualan ke Tuan B udi P enerim aan dari P T. E RA & P T. DINO JU JU Ref Debit 175 50 K redit S aldo Dr(Cr) 250 425 375

Nam a A k un: S upplies K ode ak un: 125 Nom or B uk ti 01/01/2005 10/05/2005 K K 02 B Tanggal K eterangan S aldo A wal P em belian P erlengkapan JU Ref Debit 500 K redit S aldo Dr(Cr) 500

Nam a A k un: A c count P ayable K ode ak un: 200 Nom or B uk ti 01/01/2005 04/01/2005 01 FP 18/11/2005 02 FP 19/12/2005 K K 03 B Tanggal K eterangan S aldo A wal P em belian dari P T. A B U P em belian dari P T. Dum ai P em bayaran k epada pt. Guna JU JU JU Ref Debit K redit 150 200 60 S aldo Dr(Cr) (60) (210) (410) (350)

DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN-MENENGAH I

Nama Akun: Unearned Rent Income Kode akun: 210 Tanggal Nomor Bukti Keterangan Saldo Awal Penerimaan pend. Sewa diterima dimuka JU Ref Debit Kredit 2400 Saldo Dr(Cr) 0 (2.400)

01/01/2005 05/11/2005 BKM04 Nama Akun: Sales Kode akun: 400 Tanggal 01/01/2005 05/01/2005 10/05/2005 16/09/2005 20/12/2005 Nomor Bukti BKM01 F01 BKM03 BKM05

Keterangan Saldo Awal Penjualan ke PT. ANCI Penjualan ke Tuan Budi Penjualan ke PT. Famas Penjualan ke PT. Adiaksi JU JU JU JU

Ref

Debit

Kredit 150 175 350 200

Saldo Dr(Cr) 0 (150) (325) (675) (875)

Nama Akun: purchase Kode akun: 500 Tanggal Nomor Bukti Keterangan Saldo Awal Pembelian dari PT. ABU Pembelian dari PT. Cici Pembelian dari PT. Dumai JU JU JU Ref Debit 150 150 200 Kredit Saldo Dr(Cr) 150 300 500

01/01/2005 04/01/2005 FP01 07/01/2005 BKK01 18/11/2005 FP02

Nama Akun: Rent Expense Kode akun: 600 Tanggal Nomor Bukti Keterangan Saldo Awal Pembayaran sewa Peralatan JU Ref Debit Kredit 150 Saldo Dr(Cr) 0 150

01/01/2005 07/10/2005 BKK02

3. Mengiktisarkan saldo akhir masing-masing akun ke dalam Neraca Saldo (Trial Balance)
Untuk melihat keseimbangan akun-akun yang perlu dikoreksi atau disesuaikan atau direklasifikasi. Ilustrasi 1.4 Neraca saldo PT. A per 31 Januari 2005 setelah dilakukan pemostingan adalah: debit dan kredit maka seluruh saldo akun diiktisarkan dalam Neraca Saldo. Neraca saldo juga diperlukan untuk melihat

10

DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN-MENENGAH I


PT. A NERACA SALDO PER 31 DESEMBER 2005 Nama Akun Cash Account Receivable Allowance for Doubtful Account Supplies Merchandise Inventory Long Term Investment Fixed Asset Accumulated depreciation Account Payable Unearned Rent Income Common stock Retained Earnings Sales Purchase Rent Expense Total

No akun 100 110 120 125 130 140 150 155 200 210 300 350 400 500 600

Debit 3.490 375 500 100 600 300

Kredit

50

50 350 2.400 1.000 1.290 875 500 150 6.015

6.015

4. Melakukan pencatatan ke jurnal atas penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan oleh suatu akun
Setelah dilakukan, memeriksa Neraca saldo yang selesai adalah perlu prinsip pemadanan/ Matching, yaitu antara tugas berikutnya memadankan/menandingkan

akun-akun

pendapatan periode penyusunan laporan keuangan dengan kos yang terjadi pada periode penyusunan laporan keuangan, dan Prinsip Pengakuan Pendapatan). Penyesuaian hanya dilakukan pada saat laporan keuangan akan disusun.

disesuaikan. Penyesuaian dilakukan agar Pendapatan dan Biaya mencerminkan pendapatan dan biaya pada periode penyusunan laporan Keuangan (landasan untuk melakukan penyesuaian adalah

PENYESUAIAN YANG PERLU DIBUAT


Penyesuaian biasa dIbuat untuk akun-akun yang dibayar atau diterima terlebih dahulu (Prepayments) dan akunakun yang akan diterima atau yang akan dibayar (Akrual (Accruals).

A. PENYESUAIAN UNTUK AKUN-AKUN YANG DIBAYAR ATAU DITERIMA TERLEBIH DAHULU

1. Biaya-biaya yang dibayar dimuka(Prepaid Expense)


Biaya-biaya ini dibayar sebelum suatu entitas mengkonsumsi manfaat dari pembayaran tersebut atau sebelum periode biasanya waktu biaya tersebut habis. Biaya-biaya yang dibayar terlebih dahulu terkait dengan pembelian

11

DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN-MENENGAH I


perlengkapan (misalnya alat tulis kantor), pembayaran premi asuransi, pembayaran sewa, aktiva tetap, dan lainlain. Biaya-biaya ini seharusnya dicatat sebagai aktiva sebelum konsumsi efisien apabila setiap penggunaan dilakukan atau sebelum periode waktu berakhir. Namun, dalam praktik, terkadang ditemui juga biaya-biaya ini dicatat sebagai biaya periode berjalan.

1a. Perlengkapan (Supplies)


Perlengkapan merupakan aktiva perusahaan mendukung perusahaan. dalam satu yang digunakan untuk operasi Biasanya periode sehari-hari perlengkapan akuntansi atau perlengkapan dilakukan pencatatan ke jurnal. Untuk penghematan waktu, maka penyesuaian penyusunan kasus 2005 atas laporan pemakaian keuangan. Pada perlengkapan hanya dilakukan pada saat PT. A di ilustrasi 1.1, dibeli Rp.500, dan apabila per 31 yang

merupakan barang yang habis pakai periode pembukuan. Contohnya adalah perlengkapan kantor (alat tulis kantor). Apabila entitas membeli perlengkapan, sudah seharusnya perlengkapan diakui sebagai aktiva sampai perlengkapan digunakan biaya tidak tersebut digunakan oleh entitas. Setiap perlengkapan harus perlengkapan. yang habis sebagai sangat dicatat

perlengkapan pada tanggal 10 januari Desember 2005 perlengkapan

tersisa Rp.50, maka perlengkapan yang terpakai (biaya perlengkapan) sebesar Rp. 450. Kronologis masing-masing peristiwa dapat dicatat sebagai berikut:

Namun,

Apabila PT. A pada saat pembelian mencatat sebagai aktiva


10/01/2005 Supplies 500 Cash (Mencatat pembelian perlengkapan) 500

31/12/2005 Supplies Expense 450 Supplies 450 (Mencatat penyesuaian perlengkapan)

Apabila PT. A pada saat pembelian mencatat sebagai biaya:


10/01/2005 Supplies Expense 500 Cash (Mencatat pembelian perlengkapan) Supplies 50 Supplies Expense (Mencatat penyesuaian perlengkapan) 500

31/12/2005

50

1B. Asuransi (Insurance)

12

DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN-MENENGAH I


Biasanya aktiva pada dari pencurian. Premi kontrak entitas asuransi yang melindungi dan dan didasarkan disepakati. penyusunan laporan keuangan bisa jadi premi asuransi belum jatuh tempo. Misalkan pada tanggal 1 November 2005 dibayar premi asuransi Rp.600 untuk masa satu tahun (12 bulan), maka pencatatan penyesuaian dilakukan

bahaya

kebakaran asuransi

pertanggungan

Pembayaran premi biasanya dilakukan tidak selalu pada awal tahun. Pada saat

sebagai berikut:

Apabila pada saat pembayaran mencatat sebagai aktiva


01/11/2005 Prepaid Insurance 600 Cash (Mencatat pembayaran premi asuransi) 600

31/12/2005 Insurance expense 100 Prepaid Insurance 100 (Mencatat penyesuaian Premi Asuransi)

Apabila pada saat pembelian dicatat sebagai biaya:


01/11/2005 Insurance Expense 600 Cash (Mencatat pembayaran premi asuransi) 31/12/2005 Prepaid Insurance 500 Insurance Expense (Mencatat penyesuaian asuransi) 600

500

1c. Biaya Sewa dibayar dimuka (Prepaid Rent)


Biaya merupakan sewa dibayar dimuka yang saat akan menyusun laporan pembayaran keuangan. Dari kasus PT. A diilustrasi 1.1, pada tanggal 7/10-2005 PT. A membayar sewa peralatan untuk masa 1 tahun Rp. 150. Ada dua cara untuk menyesuaikan:

diberikan kepada pihak lain sementara jasa dari pihak diluar entitas belum dinikmati. Akun ini dikategorikan sebagai aktiva lancar di neraca apabila masa sewa kurang dari 1 tahun. Jasa atau barang yang telah dikonsumsi selama periode berjalan harus dicatat sebagai biaya. Untuk mencerminkan hal itu perlu dibuat penyesuaian pada

1. Apabila pada tanggal 7/10-2005 dicatat sebagai biaya sewa, maka penyesuaian yang perlu dilakukan adalah:

13

DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN-MENENGAH I


D ebit 31/12/2005 Prepaid R ent R Expense ent (M encatat penyesuaian biaya sew a) 112,5 112,5 Kredit

Perhitungan: Biaya sew seharusnya a Sew dibayar dim a uka seharusnya

3/12 x 150 9/12 x 150

37,5 112,5

2. Apabila pada tanggal 7/10-2005 dicatat sebagai sewa dibayar dimuka


(Prepaid Rent), maka penyesuaian yang perlu dilakukan adalah:
Debit Kredit 31/12/2005 Rent Expense 37,5 Prepaid Rent 37,5 (Mencatat penyesuaian biaya sewa) Perhitungan: Biaya sewa seharusnya 3/12 x 150 Sewa dibayar dimuka seharusnya 9/12 x 150

37,5 112,5

1e. Sediaan barang dagang (Merchandise Inventory)


Ada dua sistem pencatatan dilakukan perhitungan sediaan yang ada di Agar mencerminkan gudang laporan nilai (Stock keuangan yang opname/Inventory Taking). sediaan sediaan, yaitu sistem perpetual dan periodik. Sistem pencatatan perpetual mencatat pembelian barang dagang dengan mendebit akun sediaan (bukan akun pembelian) dan mengkredit akun sediaan Dengan apabila demikian terjadi sistem penjualan. sediaan

sebenarnya pada akhir periode maka, apabila menggunakan sistem periodik, perlu dibuat pencatatan penyesuaian sediaan. tidak kecuali Sistem ada sediaan perpetual sediaan sediaan. (awal) dan perlu menyesuaikan kekurangan

perpetual pada akhir periode akan mencerminkan nilai sediaan yang ada digudang. Berbeda dengan sistem periodik, pembelian barang (dagang) dicatat dengan mendebit akun sediaan dan setiap penjualan tidak dilakukan pengkreditan (barang sebenarnya atas bisa akun Nilai diketahui sediaan sediaan

Penyesuaian

sediaan dibuat dengan

mengkredit akun sediaan

mendebit akun Kos dari Barang Terjual (Cost of Goods Sold) serta mendebit Untuk mencerminkan makna kos (cost) yang sebenarnya dan menunjukkan kos harus dikaitkan

dagang).

apabila

14

DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN-MENENGAH I


akun sediaan (akhir) dan mengkredit akun kos dari barang terjual. Contoh: PT. A menggunakan sistem sediaan Periodik sehingga penyesuaian untuk akun sediaan dibuat sebagai berikut:
31/12/2005 Cost of G oods S old 100 M erc handis e Inventory 100 (M enc atat penyesuaian s ediaan awal) 31/12/2005 erchandise Inventory M 250 Cos t of G oods S old 250 (M enc atat penyesuaian s ediaan akhir)

dengan suatu obyek, maka pemakaian istilah kos dari barang terjual lebih tepat untuk mencerminkan Cost Of Goods Sold alih-alih Harga Pokok Penjualan. Dalam buku ini, Cost diterjemahkan sebagai Kos dan Expense diterjemahkan sebagai biaya bukan Beban. Pemakaian istilah Kos untuk menunjukkan Cost juga telah dipakai IAI dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP).Untuk diskusi lebih lanjut tentang makna Cost, maka dapat dilihat di Suwardjono, Teori Akuntansi, BPFE,2005

15

DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN-MENENGAH I

1e. Aktiva Tetap.


Aktiva Tetap merupakan aktiva berujud perusahaan yang dipakai dalam operasi dalam rangka memperoleh pendapatan dan memiliki umur lebih dari satu periode akuntansi atau lebih dari 1 tahun. Aktiva tetap merupakan kategori biaya dahulu biaya yang dibayar panjang terlebih dan berjangka diketahui laba rugi yang sebenarnya diperoleh oleh entitas. Biaya penyusutan (Depreciation Expenses) (terkumpul) depreciation akumulasi Asset) (Accumulated dalam of akun terakumulasi akumulasi Akun tetap Fixed sebagai

penyusutan aktiva tetap (Accumulated Fixed Asset). aktiva of penyusutan di

depreciation neraca

dibebankan ke rugi laba melalui biaya penyusutan. Ada berbagai metode untuk membebankan kos pemerolehan aktiva tetap ke masa-masa pemakaian aktiva tetap yang akan menghasilkan biaya penyusutan yang berbeda-beda. Topik ini akan dibahas secara khusus pada topic aktiva tetap. Pada saat akan menyusun laporan keuangan maka akuntan pembebanan perlu biaya memperhitungkan

disajikan

pengurang (Contra Account) dari aktiva tetap untuk mengetahui nilai buku atau nilai terbawa (Book Value/Carrying Amount) dari aktiva tetap. Contoh: PT. A Memiliki Gedung yang dibeli senilai Rp.300 dan disusutkan selama 30 tahun dengan metode penyusutan Garis lurus. Biaya Penyusutan per tahun Rp. 10 (Rp.300/Rp30). Pencatatan yang dibuat untuk penyesuaian tersebut adalah:
D K 10 10

penyusutan aktiva tetap sehingga bisa

31/12/2005 Depreciation Expense of Building Accumulated Depreciation of Building (Mencatat Penyusutan aktiva tetap gedung)

2.

Pendapatan-pendapatan
Adakalanya entitas

yang

diterima

dimuka

(Unearned
Pendapatan-

Revenue)
menerima pelanggan/pembeli. pendapatan adalah masa adalah yang hutang terlebih dahulu kas atas jasa atau barang yang pada saat itu belum diberikan kepada pelanggan. belum Penerimaan bisa diakui ini atau sebenarnya diterima dimuka

atau keharusan entitas Contoh transaksi sewa

untuk memberikan barang atau jasa. Di mendatang. uang muka pendapatan-pendapatan diterima dimuka penjualan,

dicatat sebagai pendapatan sebelum jasa atau barang tersebut diberikan kepada

16

DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN-MENENGAH I


diterima dimuka, dan lain-lain. Untuk menyesuaikan akun ini perlu diperhatikan periode waktu jasa yang telah terpakai atau jumlah barang yang telah diberikan untuk memenuhi

kewajiban ini. Contoh: Tanggal 5/11-2005 PT. A menerima sewa gudang untuk 1 tahun Rp. 2.400.

1. Apabila akuntan PT. A pada saat penerimaan mencatat transaksi


tersebut sebagai pendapatan sewa:
Debet 2.400 Kredit

05/11/2005

Cash

Rent Income 2.400 (Mencatat Penerimaan pendapatan sewa

Pencatatan itu sebenarnya salah karena penerimaan seluruhnya diakui sebagai pendapatan, Desember keuangan) padahal 2005 dari seluruh sampai 31 (tanggal laporan

(bulan november dan desember), yaitu sebesar 2/12 x Rp.2.400 = Rp. 400, sedangkan kewajiban. pencatatan itu sisanya Untuk dibuat masih berupa mengoreksi pencatatan

penerimaan,
Debet 2.000 Kredit

yang menjadi pendapatan hanya 2 bulan


31/12/2005

penyesuaian berikut ini:

Rent Income Unearned Rent 2.000 (Mencatat Penyesuaian pendapatan sewa)

Pencatatan ini menjadikan saldo akun pendapatan sewa (Rent Income) Rp.400 dan sewa diterima dimuka (Unearned
Nama Akun: Rent Income Kode akun: 800 Tanggal Nomor Bukti Keterangan Saldo Awal Penerimaan sewa gudang Penyesuaian pendapatan sewa Ref JKM JU

Rent) Rp.2.000, seperti terlihat dalam akun dibawah ini:

Debit

Kredit 2400

Saldo Dr(Cr) 0 (2.400) (400)

01/01/2005 05/11/2005 BKM 31/12/2005 JM

2.000

Nama Akun: Unearned Rent Kode akun: 250 Tanggal Nomor Bukti Keterangan Saldo Awal Penyesuaian Pendapatan sewa Gudang JU Ref Debit Kredit 2000 Saldo Dr(Cr) (2.000)

01/01/2005 31/12/2005 JM

17

DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN-MENENGAH I 2. Apabila akuntan PT. A pada saat menerima mencatat transaksi
tersebut sebagai sewa diterima dimuka (Unearned Rent)
Debet 2.400 Kredit

05/11/2005

Cash

Unearned Rent 2.400 (Mencatat Penerimaan sewa diterima dimuka)

Apabila laporan keuangan disusun per 31 Desember 2005, maka masa sewa yang telah dijalani dan telah menjadi pendapatan adalah 2 bulan (November dan desember), sedangkan 10 bulan sisanya masih kewajiban PT. A. Untuk
31/12/2005

menyesuaikan akun Unearned Rent agar menyajikan sebenarnya Rp.2.000) nilai (10/12 dilakukan hutang x yang = Rp.2.400

pencatatan

penyesuaian berikut ini:

Debet Kredit Unearned Rent 400 Rent Income 400 (Mencatat Penyesuaian pendapatan sewa)

Pencatatan ini menjadikan saldo akun pendapatan sewa (Rent Income) Rp.400 dan sewa diterima dimuka (Unearned
Nama Akun: Rent Income Kode akun: 800 Tanggal Nomor Bukti Keterangan Saldo Awal Penyesuaian pendapatan sewa JU Ref

Rent) Rp.2.000, seperti terlihat dalam akun dibawah ini:

Debit

Kredit 400

Saldo Dr(Cr) 0 (400)

01/01/2005 31/12/2005 JM

Nama Akun: Unearned Rent Kode akun: 250 Tanggal Nomor Bukti Keterangan Saldo Awal Penerimaan sewa Penyesuaian pendapatan sewa Ref JKM JU Debit Kredit 2400 400 Saldo Dr(Cr) (2.400) (2.000)

01/01/2005 05/11/2005 BKM 31/12/2005 BM

B. PENYESUAIAN UNTUK AKUN-AKUN AKRUAL (YANG AKAN DIBAYAR ATAU AKAN DITERIMA) Akunakun-akun akun yang akrual timbul merupakan dan belum pernah dicatat selama pencatatan harian. Akun-akun ini merupakan:

18

DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN-MENENGAH I 1. Pendapatan-pendapatan


telah menjadi hak entitas yang pada

2. Biaya-biaya yang telah terjadi


namun sampai penyusunan laporan keuangan belum dibayarkan (Accrued Expense). Biaya-biaya ini menjadi kewajiban atau hutang yang harus dibayarkan oleh entitas ke pihak lain pada laporan keuangan. periode setelah

periode itu namun sampai laporan keuangan disusun belum diterima (Accrued Income). Pada akhir tahun pendapatan ini menjadi tagihan (Receivable) entitas kepada pihak lain diluar perusahaan.

B1. Pendapatan-pendapatan yang telah menjadi hak entitas namun sampai laporan keuangan disusun belum diterima (Accrued Income) Tanggal 31 Desember 2005, PT. A 2006. Pencatatan dilakukan sebagai berikut:

menerima pengumuman dividen Rp.25 yang akan dibayarkan pada awal tahun
31/12/2005

Debet Kredit Dividend Receiv able 25 Div idend Income 25 (Mencatat Pendapatan Dividen yang akan diterima)

B2. Biaya-biaya yang telah terjadi namun sampai penyusunan laporan keuangan belum dibayarkan (Accrued Expense). Per 31 Desember 2005, PT. A memiliki tagihan telepon bulan desember Rp. 60 yang akan dibayarkan bulan januari 2006
31/12/2005 Debet Telephone Expense 60 Accrued telephone expense (Mencatat hutang biaya telepon) Kredit 60

B3. Biaya atas Piutang yang ditaksir tidak dapat ditagih (Bad debt Expense). Terdapat tidak dapat dan dua ditagih, metode yaitu dalam metode didasarkan persentase pada umur piutang atau mencatat piutang usaha yang ditaksir langsung metode penyisihan. penjualan. Pencatatan

penyesuaian dibuat dengan mendebet akun Bad debt Expense (Biaya piutang tak tertagih) dan mengkredit akun Akun Penyisihan untuk piutang tak tertagih (Allowance for doubtful account). Penyisihan untuk piutang tak tertagih

Apabila digunakan metode penyisihan (Allowance method) maka akuntan perlu membuat penyesuaian atas piutang yang ditaksir tidak tertagih. Penaksiran dapat

19

DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN-MENENGAH I


(Allowance for doubtful account) dari Piutang Dagang (Account

merupakan akun kontra (Contra Account)


Debet 8,75

Receivable).

Contoh dari kasus PT. A: Ditaksir 1 % dari penjualan akan sulit ditagih
Kredit 8,75 31/12/2005 Bad Debt Expense Allowance for Doubtful Account (Mencatat penyesuaian atas piutang tak tertagih)

Dalam kasus PT. A diilustrasi 1.1 dan ditambah informasi penyesuaian, maka
Th n 0 5 a u :2 0 Tn g l aga B la u n 3 Ds me 1 ee br Nmr o o Bk u ti J 1 M J RA U U UNL MM A u d nK tea g n k n a e r na S p lie E p n e up s xes S p lie up s ( ey s a a Pr nk pn M n e u ik n ele g a a ) Pe a R n r p id e t Rn E p n e et x es ( e y s a a B y S w) M n e u ik n ia a e a 3 Ds me 1 ee br J 2 Ma M r h n is I v n r ec a d e n e toy C s o G o s S ld ot f od o ( eysa a sd a a a M n e u ik n e ia n w l) C s O G o s S ld ot f od o M r h n is I v n ry ec a d e n e to ( ey s a a s d a ah) M n e u ik n e ia n k ir D pe ia nE p n eo B ild g e r c tio x e s f u in A c m la dD pe ia no B ild g c u u te e r c tio f u in ( e y s a nB y P n u u n P n e u ia ia a e y s ta ) U e r e R n In o e n an d e t c m Rn I c m et no e ( e y s a a S w d r ad u a M n e u ik n e a iteim im k ) D id n R c iv b iv e d e e a le D id n In o e iv e d c m ( e g k u lk nP n a a nd id n M n a r a a e d p ta iv e ) T le h n E p n e e poe x es A c e T le h n E p n e c ru d e p o e x e s ( e y s a a b y te p n M n e u ik n ia a le o ) B dD b E p n e a et x es A w n eF r D u tf l A c u t llo a c o o b u c o n ( e c ta p n e u ia a s p ta gta teta ih) M n a t e y s a n ta iu n k r g ) T ta o l

pencatatan penyesuaian untuk PT. A diiktisarkan sebagai berikut:


Rf e 50 1 15 2 H l: a Jm h u la D r 40 5 40 5 C r

3 Ds me 1 ee br

J 2 M

16 2 60 0

12 1 ,5 12 1 ,5

10 3 40 5

10 0 10 0

3 Ds me 1 ee br

J 2 Ma

40 5 10 3

20 5 20 5

3 Ds me 1 ee br

J 3 M

50 2 10 6

1 0 1 0

3 Ds me 1 ee br

J 4 M

20 1 80 0

40 0 40 0

3 Ds me 1 ee br

J 5 M

14 2 80 1

2 5 2 5

3 Ds me 1 ee br

J 6 M

50 3 20 2

6 0 6 0

3 D se b r 1 e me

J 6 M

50 4 10 2

8 5 ,7 8 5 ,7 1 1 .4 6 1 1 .4 6

5. Mengiktisarkan saldo-saldo akun ke Neraca Saldo Setelah disesuaikan


(Adjusted Trial Balance)
Setelah melakukan pencatatan ke Neraca Saldo Setelah Penyesuaian. Dari Contoh PT. A, Neraca Saldo setelah penyesuaian dapat dilihat dibawah ini: atas penyesuaian yang diperlukan, maka tugas berikutnya adalah memosting ke masing-masing akun dan mengiktisarkan

20

DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN-MENENGAH I


P. A T NR C S L O EEA D E U I A E A A AD S T L H I S A N S K P R 1D S M E 2 0 E 3 E E B R 05 Nm A u a a kn Cs ah Ac u t Rc ivb c o n e e a le A wn ef r Du tf l A c u t llo a c o o b u c o n Did n Rc ib le iv e d e e a Sp lie up s P p idRn r a et e Mr h n is I vn r ec a d e ne toy L n Tr I vsmn o g emne t e t F e As t ix d s e Ac mlae d pe iaio c u u t d er c t n Ac u t P y b c o n a a le Ue r e Rn I c m n an d e t n o e Acu dTle h n E p n e c r e e poe x es Cm o s c o mn to k Rta e E r in s e in d an g Sle as Cs o Go sS ld ot f od o Pr h s uc a e Sp lie Ep n e up s x es Dpe ia nE p n eo B ild g e r c tio x e s f u in Tle h n Ep n e e poe x es BdDb E p n e a e t x es Rn E p n e et x es Rn I c m e t no e Did n I c m iv e d n o e Tta ol

N au o kn 10 0 10 1 10 2 15 2 15 2 16 2 10 3 10 4 10 5 15 5 20 0 20 1 20 2 30 0 30 5 40 0 40 5 50 0 50 1 50 2 50 3 50 4 60 0 80 0 80 1

Db e it 39 .4 0 35 7

Ke it rd

5 ,8 8 2 5 5 0 1 25 1, 20 5 60 0 30 0 6 0 30 5 20 .0 0 6 0 10 .0 0 19 .2 0 85 7 10 5 50 0 40 5 1 0 6 0 88 , 3 ,5 7 40 0 2 5 66 .2 9

66 .2 9

6. Menyusun laporan keuangan berdasar dari Neraca Saldo setelah disesuaikan


Laporan Keuangan yang lengkap terdiri dari: Neraca dan laporan rugi laba merupakan laporan keuangan pokok, sedangkan sisa Neraca (Balance sheet) Laporan rugi laba tiga laporan lagi adalah penjelasan atas laporan keuangan pokok karena disusun berdasarkan neraca dan laporan rugi laba. Beberapa laporan keuangan akan Dari Neraca saldo setelah dibahas pada bab-bab berikutnya. penyesuaian PT. A maka dapat disusun Neraca, Laporan laba rugi, dan laporan laba ditahan (laporan ini merupakan bagian dari laporan perubahan ekuitas) sebagai berikut:

1. 2.

Penghasilan/Laporan (Income Statement)

3. 4.
equity)

Laporan Arus Kas (Cash

Flow Statement) Laporan Perubahan Ekuitas of Stockholders

(Statement

5.

Catatan-

catatan (Notes

atas to

laporan

keuangan

Financial Statement)

21

DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN-MENENGAH I


P .A T B alan e S eet c h A o D em er 3 , 2 0 s f ec b 1 05 C rre t L b u n ia ilitie s 3 9 ,0 .4 0 A u t P ya le cco n a b 35 7 ,0 U e rn d R n In m n a e e t co e (5 ,8 8 ) A ccru d T le h n E e se e e p o e xp n 36 1 ,2 T ta L b o l ia ilitie s 2 ,0 5 5 ,0 0 12 1 ,5 S ckh ld rs' E u to o e q ity 20 5 ,0 C m o S ck o m n to 4 4 ,7 .2 3 R ta e E rn g e in d a in s T ta S ckh ld rs' E u o l to o e q ity 60 0 ,0 T ta L b o l ia ilitie & S s E 30 0 ,0 (6 ,0 0 ) 20 4 ,0 5 8 ,7 .0 3

C rre t A ts: u n sse C sh a A u t R ce a le cco n e iv b A w n fo D u tfu A u t llo a ce r o b l cco n C rryin A o n a g mu t D id n R ce a le iv e d e iv b S p lie up s P p id R n re a et M rch n ise In e to e ad v n ry T ta C rre t A t o l u n sse L n T rmIn e e t og e v stm n F d A t: ixe sse B ild g u in A m la d D p cia n o B ild g ccu u te e re tio f u in C rryin A o n a g mu t T ta A ts o l sse

30 5 ,0 2 0 ,0 .0 0 6 ,0 0 2 1 ,0 .4 0

1 0 ,0 .0 0 1 7 ,7 .6 3 2 7 ,7 .6 3 5 8 ,7 .0 3

P.A T In m S te e t co e ta m n F r T e Y a E d d D ce b r 3 ,2 0 o h e r n e e me 1 0 5 S le a s C s o G o s S ld ot f od o M rc a d e In e to /1 0 5 e h n is v n ry,1 -2 0 P rch se u a G o s A a b fo so o d v ila le r ld M rc a d e In e to 1 2 0 5 e h n is v n ry,3 /1 -2 0 C st o G o s S ld o f od o G ss P fit ro ro O e tin E e se p ra g xp n s: S p lie E e se u p s xp n D p cia n E e se o B ild g e re tio xp n f u in T le h n E e se e p o e xp n B dd b E e s a e t xp n e Rn E p n e t x e se T ta o l T ta O e tin In m (lo o l p ra g co e ss) O e In o e (E e s ) th r c m xp n e R n In m e t co e D id n In m iv e d co e T ta O e In m (E p n ) o l th r co e x e se N t In o e ( ss e c m lo ) 85 0 7 ,0 10 0 0 ,0 50 0 0 ,0 60 0 0 ,0 ( 5 ,0 ) 20 0 (3 0 0 5 ,0 ) 55 0 2 ,0

40 0 5 ,0 1 ,0 0 0 6 ,0 0 0 8 0 ,8 3 ,5 7 0 56 0 6 ,3 (4 ,3 ) 1 0

40 0 0 ,0 2 ,0 5 0 45 0 2 ,0 33 0 8 ,7

PT. A Statement of Retained Earnings For 31 Desember 2005

Retained Earnings, Jan 1,2005 add: Net Income Retained Earnings, Dec 31,2005

1.290,0 383,7 1.673,7

22

DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN-MENENGAH I

7. Menutup akun-akun nominal ke akun Riil


Proses berikutnya dari siklus dibuat untuk memindahkan akun-akun di rugi laba ke akun-akun di neraca. Proses penutupan dilakukan sebagai berikut: akuntansi adalah menutup akun-akun nominal (akun-akun di laporan rugi laba) ke akun laba ditahan. Pencatatan ini Menutup akun penjualan ke laba ditahan Proses ini dilakukan dengan mendebit seluruh akun pendapatan (karena saldo akhir pendapatan di sisi kredit maka ditutup dengan mendebitkan akun ini) mengkredit laba ditahan. Pada kasus PT. A, penutupan dicatat sebagai berikut:
31/12/2005 Sales Rent Income Dividend Income Retained Earnings (Menutup akun pendapatan ke laba ditahan) Debet 875,00 400,00 25,00 Kredit

dan

1.300,00

Proses mendebit

Menutup seluruh akun biaya & kos dari barang terjual kea kun ini dilakukan laba dengan dan dari barang terjual. Pada kasus PT. A, penutupan dicatat sebagai berikut:
Debet 916,30 150,00 Kredit

laba ditahan akun ditahan

mengkredit seluruh akun biaya dan kos


31/12/2005 R etained Earnings C of Goods Sold ost Purchase Supplies Expense D epreciation Expense of Building T elephone Expense Bad D Expense ebt R Expense ent

500,0 450,0 10,0 60,0 8,8 37,5

Dari

proses

penutupan,

maka

Setelah akun, berikut: penutupan

diposting ke masing-masing maka Neraca dapat saldo setelah sebagai disusun

akun laba ditahan akan menunjukkan mutasi kredit sebesar Rp.383.70 ( Rp. 916.3 (Db) rugi laba. Rp.1300 (Cr)). Jumlah itu sama dengan laba neto PT. A di laporan

23

DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN-MENENGAH I


PT. A NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN PER 31 DESEMBER 2005 Nama Akun Debit Cash 3.490,0 Account Receivable 375,0 Allowance for Doubtful Account Dividend Receibale 25,0 Supplies 50,0 Prepaid Rent 112,5 Merchandise Inventory 250,0 Long Term Investment 600,0 Fixed Asset 300,0 Accumulated depreciation Account Payable Unearned Rent Income Accrued Telephone Expense Common stock Retained Earnings Total 5.202,5

No akun 100 110 120 125 125 126 130 140 150 155 200 210 220 300 350

Kredit

58,8

60,0 350,0 2.000,0 60,0 1.000,0 1.673,7 5.202,5

8. Membuat pencatatan pembalikan (Reversing Entries)


Pencatatan pembalikan dilakukan untuk menyederhanakan pada karena periode tidak Pembalikan dilaporkan pencatatan akuntansi harus laporan mengubah di transaksi berikutnya. dilakukan jumlah 2. Pendapatan diterima dimuka yang pada saat penerimaan dicatat pada akun pendapatan.

tidak

3. 4.

Pendapatan

yang

masih

harus diterima (Accrued Income) Biaya-biaya yang masih pos-pos agar

yang

keuangan. Pembalikan dibuat pada awal periode berikutnya dan bukan pada akhir periode berjalan. Akun-akun yang dibalikkan bersumber dari pencatatan jurnal penyesuaian untuk pos-pos yang dibayar dimuka(Prepayments) pos akrual (Accrual), yaitu: 1. dimuka biaya. Biaya-biaya yang dicatat pada pada dibayar saat akun dan pos-

harus dibayar (Accrued Expense) Pembalikan penyesuaian ini keempat dilakukan

konsistensi pencatatan ke suatu akun tetap terjadi pada periode berikutnya. Namun, pembalikan ini bukan sesuatu yang harus dilakukan. Apabila diterapkan pada PT. A, maka pembalikan dicatat sebagai berikut:

pembayaran

24

DIKTAT AKUNTANSI KEUANGAN-MENENGAH I


P e n c a ta ta n p a d a s a a t P e n c a t a t a n P e n y e s u a ia n P e n c a t a t a n p e m b a lik a n p e r is t iw a t e r ja d i 1 , B i a y a - b i a y a d ib a y a r d im u k a p a d a s a a t p e r is t i w a t e r ja d i d ic a t a t d a la m a k u n b ia y a 0 7 /1 0 /2 R 0 5 t E x p e n 1s 5e 0 0en P re p a id R e n t 1 1 2 ,5 0 1 /0 1 /2 R 0 6 t E x p e n s e 0en 1 1 2 ,5 C ash 1 5 03 1 /1 2 /2 0 0 5 e n t E x p e n s e R 1 1 2 ,5 P re p a id R e n t 1 1 2 ,5 2 , P e n d a p a t a n - p e n d a p a t a n d it e r im a d i m u k a p a d a s a a t p e r is t iw a t e r ja d i d ic a t a t d a la m a k u n p e n d a p a t a n 0 5 /1 1 /2 C 0 5 h 0as 2 4 0 0 3 1 /1 2 /2 R 0 5 t In c o m e 0en 2000 0 1 /0 1 /2 0 0n 6e a r n e d R e n t In c o.0m0 e U 2 0 R e n t In c o m 2e4 0 0 U n e a r n e d R e n t In c o m e 2 0 0 0 R e n t In c o m e 2 .0 0 0 3 , B i a y a - b i a y a y a n g m a s ih h a r u s d ib a y a r 3 1 /1 2 /2 T e0 l5 p h o n e E x p e n s e 0 e 60 0 1 /0 1 /2 A c0c6r u e d T e l e p h o n e E6 x0p e n s e 0 A c c r u e d T e l e p h o n e E x p e n6 s0 e T e le p h o n e E xp e n s e 6 0 4 , P e n d a p a t a n y a n g a k a n d it e r im a 3 1 /1 2 /2 D 0v5d e n d R e c e i v a b l e 0i i D i v i d e n d In c o m e

25 25

0 1 /0 1 /2 D 0v6d e n d In c o m e 0i i 25 D e vid e n d R e c e iva b le 2 5

25

MENGGUNAKAN JURNAL KHUSUS


Apabila akan diolah ukuran semakin jurnal seluruh suatu banyak umum transaksi entitas maka untuk tidak 3. 4. Transaksi Penjualan Kredit Transaksi Pembelian Kredit semakin besar dan jumlah transaksi yang penggunaan mencatat dicatat ke Jurnal Penjualan dicatat ke Jurnal Pembelian Transaksi diluar keempat transaksi diatas dicatat ke Jurnal Umum atau lembar jurnal (Kournal Vocher). Dengan demikian, terdapat empat jurnal khusus yang dapat digunakan untuk mencatat data transaksi dari dokumen sumbernya. Bentuk ini:
Jurnal Penerimaan Kas Nomor Bukti Debit Sales Discount Kredit Sales
Account Receivable

memadai. Untuk mengatasi ini dibuat jurnal khusus yang membagi jurnal atas jenis transaksinya: 1. 2. Transaksi penerimaan kas Transaksi pengeluaran Kas dicatat ke JurnalPenerimaan Kas dicatat ke Jurnal Pengeluaran Kas

masing-masing

jurnal

dapat ditunjukkan dalam tabel dibawah

Tanggal

Keterangan

Ref Cash

Lain-lain Akun Jumlah

Jumlah Jurnal Pengeluaran Kas Tanggal Keterangan Nomor Bukti Debit Ref Purchase Acct.Payable Akun Lain-lain Jumlah Kredit Cash Purchase
Discount

Jumlah Jurnal Penjualan Tanggal Nama Debitur Nomor Bukti Ref Acct. Receivable (debit) Sales (Kredit)

Jurnal Pembelian Tanggal Nama Pemasok Nomor Bukti Ref Acct. Payable(Kredit) Purchase (Debit)

Apabila diterapkan pada PT. A, maka pencatatan ke jurnal khusus dilakukan sebagai berikut:

Tan gga l

K e t e ra n g a n

P T. A Ju rn a l P e n e rim a a n K a s Nom or D e b it B u k ti Ref Cas h S a le s D is c S u let s o an (1 0 0 ) (4 0 5 ) (4 0 0 ) B K M 01 B K M 02 B K M 02 B K M 03 B K M 05 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 150 15 35 350 2.4 00 200 3.1 50 Rp Rp Rp 350 Rp 150

H a l: J K M -1 K re d it
Ac c o u n t

A 10) R e c e iva b le (1 k u n
Rp 15

L a in -la in J u m la h

0 5 / 0 1 /2 0 P 5 n ju a la n k e T n A N C I 0e 1 5 / 0 5 /2 0 P 5 n e rim a a n d a ri P T . D IN O 0e P e n e rim a a n d a ri P T . E ra 1 6 / 0 9 /2 0 P 5 n ju a la n k e P T . F A M A S 0e 2 0 / 1 2 /2 0 P 5 n ju a la n k e P T . A D IA K S I 0e J u m la h

Rp

35 210 Rp 2 .40 0 2 .40 0

0 5 / 1 1 /2 0 P 5 n e rim a a n s e w a d ite rim a d im uB K M 0 4 0e ka

200 700 Rp

50

Rp

P T. A J u rn a l P e n g e lu a ra n K a s Nom or B u k ti B K K 01 B K K 02 B K K 03 B K K 04 Rp P T. A J u rn a l P e n ju a la n Tan gga l 1 0 / 0 5 /2 0 T u a n B u d i 05 J u m la h PT A J u rn a l P e m b e lia n Tan gga l N a m a P em as ok Nom or B u k ti FP01 R ef H a l: JB -1 A c c t . P a y a b le (K re d it ) P u rc h a s e (D e b it ) Rp 150 Rp 150 N a m a D e b it u r Nom or B u k ti F01 R ef H a l: J P -1 A c c t . R e c e iva b le (d e b it ) S a le s (K re d it) Rp 175 Rp 175 Rp 150 R p 60 60 D e b it P u rc h a s e A c c t. P a y a b le (5 0 0 ) (2 0 0 ) A kun Rp 150 1 25 R p 6 00 R p Rp H a l: J K K -1 K re d it L a in -la in Ju m la h Cash (1 0 0 ) Rp 500 Rp 150 Rp Rp 650 Rp 150 500 150 60 860
P u rc h a s e D is c o u n t (5 0 5 )

Tan gga l 0 7 / 0 1 /2 0 0 5 1 0 / 0 5 /2 0 0 5 0 7 / 1 0 /2 0 0 5 1 9 / 1 2 /2 0 0 5 J u m la h

K e t e ra n g a n P e m b e lia n d a ri P T . C IC I P e m b e lia n p e rle n g k a p a n B ia y a s e w a P T, G U N A

Ref

0 4 / 0 1 /2 0 P 5 . A B U 0T J u m la h

Pemostingan namun

ke

masing-masing secara

akun

dibawah total jumlah apabila dilakukan pemostingan. Pemostingan ini disebut pemrosesan tumpuk (Batch Processing) dalam manual. sistem Sarana informasi untuk akuntansi melakukan

tidak dilakukan untuk setiap transaksi, dilakukan periodik (biasanya tiap bulan) dan yang diposting adalah total jumlah dari masing-masing akun. Apabila pemostingan dilakukan, maka kolom ref diisi dengan tanda ceklis () untuk akun pada kolom lain-lain. Untuk akun yang sering terjadi dibuatkan kolom khusus dan diberi tanda ceklis ()

pemostingan adalah lembar jurnal ( Jural Voucher). Dalam kasus PT.A (Ilustrasi 1.1), pemostingan melalui lembar jurnal dapat disajikan sebagai berikut:

P. A T L ma J r a e b r un l Nmr L - 1 o o: J0 Tn g l aga 3 /1 /2 0 1 2 05 Nm A u a a kn Cs ah S le as A c u t Rc iv b c o n e e a le Ue r e Rn I c m n an d e t n o e Nmr oo Au kn 10 0 40 0 10 1 20 1 Rf e JM K1 JM K1 JM K1 JM K1 R p Db e it 3 5 .1 0 R p R p R p R p 70 0 5 0 2 0 .4 0 3 5 .1 0 Ke it rd

Jmh u la D ut o h ib a le , D eik ao h ip r s le ,

R p

3 5 .1 0

D o tin o h ip s g le ,

( P. A T L ma J r a e b r un l

Nmr L - 2 o o: J0 Tn g l aga 3 /1 /2 0 1 2 05 Nm A u a a kn Pr h s uc a e Ac u t P y b c o n a a le S p lie up s Rn E p n e et x es Cs ah Nmr oo Au kn 50 0 20 0 15 2 60 0 Rf e J K1 KJ K1 KJ K1 KJ K1 KR p R p R p R p Db e it 10 5 6 0 50 0 10 5 R p R p D eik ao h ip r s le , 80 6 R p 80 6 80 6 Ke it rd

Jmh u la D ut o h ib a le ,

D o tin o h ip s g le ,

PT A . Lem Jurnal bar Nomor: LJ-03 T anggal 31/12/2005 Jumlah D ibuat oleh, Diperiksa oleh, Nam Akun a Account Receibale Sales Nom or Akun R ef 110 JP-1 400 JP-1 R p R p Debit 175 175 Rp Rp 175 175 Kredit

Diposting oleh,

( PT A . Lem Jurnal bar

Nomor: LJ-04 T anggal 31/12/2005 Jumlah D ibuat oleh, Diperiksa oleh, Nam Akun a Purchase Account Payable Nom or Akun R ef 500 JB-1 200 JB-1 R p R p Debit 150 150 Rp Rp 150 150 Kredit

Diposting oleh,

Penggunaan dilihat dari sisi

lembar

jurnal karena

akun setiap pihak (pembuat, pemeriksa dan tanda pemosting) tangan harus membubuhkan tanda data. sebagai kebenaran

sebagai wahana pemostingan lebih baik pengendalian ke sebelum diposting masing-masing

pemeriksaaan

Selanjutnya

pemegang

buku

besar

memosting total masing-masing akun ke akunnya masing-masing.

Soal Latihan:

B erikut ini adalah neraca saldo P T. Incaran untuk periode yang berakhir 31 desem ber 2009: P T. IN C AR AN N E R AC A S ALD O P E R IOD E YAN G B E R AK H IR 31-D es-09
No. Akun Nama Akun K as 100Cas h and B ank ( dan B ank ) Rp P( 110A cc ount Rec eivable iutang Us aha) Rp P enyis 115A llowanc e for doubtful A c c ount ( ihan untuk piutang tak tertagih) (A 120P repaid Ins urance surans i yang s udah dib ayar) 130P repaid TaxP(ajak yang s udah dib ayar) ( 140S upplies S ediaan perlengk apan) Rp M erchandis e Inventory ediaan b arang dagang) S ( 150 Rp 210Land(Tanah) Rp 220B uilding(Gedung) Rp Ak ( 230A cc um ulated deprec iation of buildingum ulas i penyus utan gedung ) (Hutang dagang) 300A cc ount P ay able ( e 310Unearned rent inc omP endapatan s ewa diterim a dim uk a) (Hutang P ajak ) 320Tax P ay able S aham b ias a) 400Com m on s toc k ( Retained earnings ( a ditahan) Lab 410 ( 500S ales P enjualan) 510S ales Dis c ount (Dis k un penjualan) es 520S ales return and allowanc(Retur dan penyis ihan penjualan) ( 600P urc has eP em b elian b arang dagang) Dis 610P urc has e dis c ount ( k un pem b elian) (Retur 620P urc has e return and allowanc es dan penyis ihan pem b elian) S alary expens e ( B iaya gaji) 700 (B 710A dvertis ing expens e iaya ik lan) e 720Interes t ex pens(B iaya b unga) B( 730S upplies ex pense iaya perlengk apan) B( 740B ad debt ex pense iaya piutang us aha yang sulit ditagih) e( 745Ins uranc e ex pens B iaya as urans i) B iaya 750Deprec iation ex pens e of building ( penyus utan gedung) Rent Inc om eP(endapatan s ewa) 760 Total am ount Rp D 54.300 97.000 Rp K

9.500

45.000 94.450 78.900 46.500 Rp 11.625 Rp 34.590

Rp 320.000 Rp 40.435

416.150 Rp 416.150

Daftar Hutang Usaha tanggal 31 Desem ber 2009 No P em as ok Jum lah

Daftar P iutang Usaha tanggal 31 Desem ber 2009: No P elanggan Jum lah

1 P T. Ria M anjakani 2 P T. A uditiro 3 P T. Filuk ito


Jum lah

4.590 30.000
-

34.590

1 P T. 2 P T. 3 P T. 4 P T. 5 P T.

S ienterem B urung Nuri B ins ar A nc ar S entos a E urek a P erm ai

Jum lah Transak si s elam a bulan januari 2010: Ta ngga l No. Bukti Tra nsa ksi P enjualan k redit kepada P T. B insar Rp.12.000 Diterim a s ewa gudang untuk m asa 1 tahun Rp. 6.000 P enerim aan k as atas piutang dari P T. S ienterem Rp.6.500 FP 03/ 01/2010 100101 B 03/ 01/2010 K M 100101 B 04/ 01/2010 K M 100102 FP 05/ 01/2010 100102 B 06/ 01/2010 K K 100110 B 10/ 01/2010 K M 100103 B 12/ 01/2010 K M 100104 B 15/ 01/2010 K K 100102 P 16/ 01/2010 001 B 17/ 01/2010 K K 100103 B 19/ 01/2010 K K 100104 B 22/ 01/2010 K K 100105 FP 25/ 01/2010 100103 B 27/ 01/2010 K K 100106 FP 29/ 01/2010 100104 B 30/ 01/2010 K K 100107

28.467 18.163 50.370 97.000

P enjualan k redit kepada P T. B urung Nuri Rp. 18.900, s y arat 2/10, n/30 P em bay aran prem i asurans i untuk m asa 6 bulan Rp.6.000 Diterim a k as atas piutang usaha P T. anc ar s entos a (Rp. 8163), potongan tunai Rp.163 Diterim a k as atas piutang usaha P T. B urung Nuri P em belian tunai atas perlengk apan Rp. 2.500 P em belian s ec ara kredit barang dagang dari P T. Filukito Rp. 8.900, 2/10, n/30 P em bay aran hutang dagang k epada P T. A uditiro Rp.15.000 P elunas an hutang kepada P T. Filuk ito Rp. 8.722 P em bay aran angsuran pajak penghas ilan Rp. 500 P enjualan s ecara k redit k epada P T. S ienterem ,2/10, n/30 Rp. 6.700 Dibay ar ik lan di s urat kabar Rp.2.500 P enjualan tunai Rp. 10.500 Dibay ar gaji kary awan, Rp. 10.500 dipotong P P h pasal 21 5%

DATA TAM BAHAN P ENYES UAIAN: 1. Hasil perhitungan sediaan 31 Januari 2010:

- Sediaan barang dagang Rp. 64.750 - Sediaan perlengkapan Rp, 27.800 2. Ditaksir 1% dari penjualan neto akan sulit ditagih 3. Bangunan disusutkan 1% per bulan
Dim inta :

1. Catat transaksi itu ke buku jurnal khusus 2. Posting ke akun-akun terkait dan ke buku pembantu 3. Buat neraca saldo 4. Buat penyesuaian di jurnal umum 5. Susun neraca dan laporan rugi laba untuk bulan januari dan tutup akun-akun nominal

BAB II LAPORAN RUGI LABA (INCOME STATEMENT)DAN NERACA (BALANCE SHEET) LAPORAN RUGI LABA
KEGUNAAN DAN KELEMAHAN LAPORAN RUGI LABA
Laporan rugi laba adalah laporan yang menunjukkan kinerja atau prestasi operasi perusahaan selama satu periode operasi. Laporan rugi laba digunakan oleh pengguna untuk: 1. Mengevaluasi kinerja/prestasi periode lalu suatu entitas sejenis. dan membandingkannya dengan kinerja perusahaan lain yang

1. Suatu
transaksi yang

peristiwa tidak bisa

atau diukur

dengan andal tidak akan dilaporkan dalam laporan rugi laba meskipun mungkin 2. Jumlah mempengaruhi laba atau operasi perusahaan. penghasilan sangat dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan. 3. Pengukuran laba/penghasilan rugi laba dasar sering untuk banyak melibatkan pertimbangan. Laporan digunakan mengevaluasi sebagai

2. Laporan rugi laba dapat


digunakan sebagai dasar memprediksi kinerja perusahaan di masa yang akan dating. 3. Menaksir masa tentang pengguna depan. risiko dan ketidakpastian pencapaian arus kas Dengan informasi dan kas biaya risiko masa pendapatan dapat arus

kinerja/prestasi

perusahaan atau prestasi manajernya. Informasi laba atau rugi dalam laporan ini juga bisa mempengaruhi harga saham perusahaan yang tercatat di bursa efek. Agar prestasi suatu perusahaan atau manajernya tampak baik, maka sering terdapat dorongan atau motivasi untuk menyesuaikan laba agar sesuai atau melebihi terlihat membuat target kurang atau membuat Perilaku laba ini dalam disebut berisiko.

mnaksir

ketidaktercapaian depan perusahaan.

Walaupun manfaat yang diberikan laporan rugi laba cukup banyak, namun pengguna disusun estimasi. adalah: harus menyadari asumsi kelemahan bahwa laba-rugi dan lain beberapa pos dalam laporan berdasarkan Beberapa

kualitas

informasi ini

laporan rugi laba menjadi berkurang keandalannya. Manajemen Tindakan laba (Earnings

Management), pengakuan keuntungan dilakukan pendapatan periode

yaitu

merencanakan biaya, dengan

pengakuan pendapatan periode ini untuk diakui di periode yang akan dating. Tindakan yang serupa dapat dilakukan untuk akun-akun biaya, keuntungan dan kerugian. Manajemen laba sering juga disebut Perataan laba (Income Smoothing).

pendapatan, atau dengan dengan atau kerugian

maksud meratakan laba. Tindakan ini meningkatkan mengakui menunda

pendapatan masa yang akan dating pada sekarang

BENTUK LAPORAN RUGI LABA


ELEMEN-ELEMEN LAPORAN RUGI LABA
Penghasilan entitas dihasilkan transaksi (laba) dari neto biaya, keduanya) selama suatu periode dari penyerahan aktivitas operasi atau produksi atau yang atau barang, penyerahan jasa, lainnya utama transaksi-

pendapatan, yang tersebut

keuntungan atau kerugian. Seluruh transaksi-transaksi dengan pos-pos berhubungan diiktisarkan

melakukan merupakan entitas.

operasi pusat yang berlanjut suatu

dalam laporan rugi laba. Defenisi masingmasing elemen laporan rugi laba adalah:

3. Untung (Gains): Peningkatan


dalam ekuitas (aktiva neto) yang berasal dari aktivitas incidental (kadang-kadang) atau tambahan (peripheral) suatu entitas dan dari seluruh transaksi lainnya dan peristiwa lainnya dan keadaan yang mempengaruhi entitas selama suatu periode kecuali yang dihasilkan dari pendapatan atau investasi pemilik.

1. Pendapatan (Revenue): Arus


masuk aktiva atau peningkatan lainnya pelunasan dari aktiva atau (atau hutang

kombinasi dari keduanya) selama suatu periode, yang berasal dari penyerahan menghasilkan barang barang, atau penyerahan

jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan operasi utama atau operasi pusat yang berlanjut dari suatu entitas.

4. Rugi
aktivitas

(Losses): incidental

Penurunan (kadang-

dalam ekuitas (aktiva neto) dari kadang) atau aktivitas tambahan (peripheral) suatu entitas dan dari seluruh lainnya transaksi dan dan keadaan peristiwa yang

2. Biaya (Expenses): Arus keluar


atau penggunaan lainnya dari aktiva kewajiban atau (atau keterjadian kombinasi

mempengaruhi entitas selama suatu

periode kecuali yang dihasilkan dari biaya atau distribusi kepada pemilik.

FORMAT LAPORAN RUGI LABA PENDEKATAN LAPORAN RUGI LABA LANGKAH TUNGGAL (SINGLE-STEP INCOME STATEMENT)
Pelaporan dengan rugi laba semua dua biaya. dengan sumber bagian, Seluruh ataupun disatukan non baik operasi yang disatukan dari menggunakan pendekatan ini dilakukan menyatukan atas dan pendapatan pendapatan pelaporannya dan seluruh biaya juga bersumber operasi maupun dari non operasi. Bentuk laporan laba-rugi dengan menggunakan pendekatan ini adalah:

pendapatan yang berasal dari operasi

PT. SWADARMA INCOME STATEMENT FOR THE YEAR ENDED DEC 31,2005 REVENUE: - SALES Rp - INTEREST INCOME Rp TOTAL REVENUE Rp EXPENSES: - COST OF GOODS SOLD - SALES EXPENSE - ADMINISTRATION EXPENSE - INTEREST EXPENSE - INCOME TAX EXPENSE TOTAL EXPENSE NET INCOME

1.780.000 103.000 1.883.000

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

1.190.000 272.000 211.000 76.000 40.000 1.789.000 94.000

Bentuk sederhana Penggunaan item-item

ini

merupakan laporan rugi ini dan

bentuk laba. untuk biaya.

Pendekatan ini jarang digunakan untuk laporan rugi laba yang diperuntukkan bagi pengguna diluar perusahaan (kreditur, investor, pemerintah,dll).

dari

pendekatan pendapatan

menghindari kesalahan pengklasifikasian

PENDEKATAN LAPORAN RUGI LABA LANGKAH GANDA (MULTIPLE-STEP INCOME STATEMENT)


Dengan pendekatan ini, laporan laba-rugi disusun dengan memisahkan pendapatan yang diperoleh dari operasi, biaya-biaya operasi, pendapatanpendapatan non operasi, dan biaya-biaya non operasi. Pembagian ini membuat laporan rugi laba lebih bermanfaat bagi pengguna. Pengklasifikasian pendapatan dan biaya didasarkan dan kepada jenis yang biasa perusahaan fungsi-fungsi yang

(Selling

Biaya Penjualan Expenses), yaitu

yang meunjukkan daftar biayabiaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan misalnya biaya bagian penjualan,dll. penjualan, promosi, gaji

Administrasi (Administrative Expenses), melaporkan dan or yaitu

Biaya Umum General yang biaya-biaya

terlibat dalam perusahaan. Pengklasifikasian dan industri adalah: dilakukan untuk perusahaan manufaktur

administrasi atau biaya umum.

1. Bagian

operasi,

yaitu

2. Bagian
yang dihasilkan atau

Non dari bukan

Operasi, aktivitas utama atau

bagian yang melaporkan pendapatan dan biaya yang terjadi dari operasi utama usaha:

yaitu laporan pendapatan dan biaya tambahan perusahaan.

bagian Bagian pendapatan, penyisihan pengembalian dan informasi berkaitan operasi. dijumlahkan ini

Keuntungan biasa

Penjualan pendapatan diskun

atau

kerugian yang jarang terjadi atau yang tidak umumnya dilaporkan di bagian ini. Bagian ini dibai atas dua bagian:

operasi. penjualan, penjualan, (retur) yang itu

menunjukkan

penjualan lainnya

lainnya

Pendapatan dan keuntungan,

dengan Setiap untuk

pendapatan subseksi memperoleh

yaitu suatu daftar pendapatan yang diperoleh atau keuntungan yang terjadi dari trnsaksi diluar operasi (non operasi).

penjualan neto.

Kos dari Barang

dan

Biaya

Lainnya yaitu suatu diluar

Terjual (Cost of Goods Sold), yaitu yang menunjukkan jumlah kos dari barang yang dijual pada periode tersebut.

kerugian, dari

daftar biaya atau kerugian yang berasal transaksi operasi (non operasi).

3. Pajak Penghasilan, yaitu


pajak penghasilan badan yang dikutip oleh Pmerintah dari operasi yang berlanjut.

keuntungan

atau

kerugian

yang

tidak biasa dan jarang terjadi

6. Pengaruh kumulatif dari


perubahan dalam Prinsip-Prinsip Akuntansi, yaitu pengaruh

4. Operasi-operasi
berlanjut kerugian dihasilkan yang dari

tidak

(Discontinued material penjualan yang suatu

perubahan prinsip akuntansi yang telah digunakan beberapa period eke prinsip kuntansi yang baru.

operations), yaitu keuntungan atau

7. Laba

per

saham

segmen usaha

(Earnings per share). yang tidak Contoh laporan rugi laba yang disajikan menggunakan bentuk multiple step adalah:

5. Pos-pos

biasa (Extraordinary Items) yaitu

PT AYAL SU . A KSES IN O E ST EM T C M AT EN FO T E Y R H EAREN ED D 3 005 D EC 1,2 SA E R VE U : L S E N E - SA LES L SS: E S ALES D O N ISC U T S ALES R U N & ALLO AN E ET R W C N SAL R ET ES EVEN E U C ST O G O S SO O F O D LD M C AN ISE IN ER H D VEN O Y,1 00 T R /1-2 5 PU C ASE R H PU C ASE D C U T R H IS O N PU C ASE R U N& AL O AN ES R H ET R L W C N PU C ASE ET R H FR IG T& T A SPO T IO - IN E H R N R AT N T T M R H N ISE AVAIL LE FO SAL O AL E C A D AB R E M C AN ISE IN ER H D VEN O Y,3 2-2 5 T R 1/1 00 C ST O G O S SO O F O D LD G O P O R SS R FIT O SA S N LE O PER IN EX AT G PEN ES S SEL G EX LIN PEN SES SAL SAL IE AN C M ISIO S ES AR S D O M N SAL O FIC SALA IES ES F E R T AVEL & EN E T M T R T R AIN EN AD R ISIN EX VE T G PEN SE FR IG TAN T AN PO T IO O T E H D R S R AT N U D EPR IA IO O SAL EQ IP EN EC T N F ES U M T AD IN R IV EX M IST AT E PEN SES O IC S SAL IES FF ER ' AR O IC SALAR FF E IES LEG & PR FESSIO AL S VIC AL O N ER E U IL IES EX T IT PEN SE IN R C EX SU AN E PEN SE M EL ISC LAN U O FIC EX EO S F E PEN SE T T O O AL PER IN E PEN AT G X SES IN O E F O O C M R M PER IO S AT N OH R T ER EVEN ES AN G S: U D AIN D IVID D R EN EVEN E U R T R VEN E EN AL E U O H EX T ER PEN ES A D L SSE S N O S: IN ER T ESTO B N N O D LO S O SAL O M H E S N E F AC IN IN O E B FO E TA C M E R X IN O E T C M AX N IN O E AF ERT ET C M T AX EAR IN S PER SH E N G AR R p R p R p 1 2.94 .770 8 6 0.00 .000 0 R p R p 258 75.4 .9 00 (7 2.94 .770 8 ) 186 26.6 .0 30

R p R p R p R p R p R p 6 8.52 6.900 (3.4 6.345 2 ) (5.6 3.961 8 ) 5 9.41 6.594 5 0.2 .64 30

4 5.62 .100 3

R p R p R p

6 5.05 .824 6 11 79 0.6 .924 (3 .458 00) 9 .7 R p R p (7 1.22 .224 1 ) 114 05.4 .8 06

R p R p R p R p R p R p

1 4.35 0.676 1 1.48 0.541 2 6.1 .29 08 9 4.4 .18 32 2 6.1 .29 08 2 0.0 .00 00

R p

4 1.60 .865 7

R p R p R p R p R p R p

1 5.65 0.000 9 0.0 .87 00 3 0.0 .25 00 2 0.0 .50 00 2 0.0 .60 00 1 0.0 .45 00

R p

3 5.32 .000 0 R p R p 76.9 7.86 2 5 37.8 7.54 7 1

R p R p

1 0.2 .19 30 2 1.56 0.000

R p

22.7 0.23 5 0

R p R p

5 0.0 .60 00 4 0.0 .56 00

R p R p R p R p R p

(1 0.16 .000 0 ) 50.4 7.77 6 1 (5 4.678 0 ) 49.9 3.09 6 3 33 3

PELAPORAN TRANSAKSI-TRANSAKSI YANG JARANG TERJADI (IRREGULAR ITEMS)


Transaksi-transaksi terjadi dapat dibagi kategori: yang jarang menerus dari salah satu segmen bisnis sehingga segmen atau divisi itu harus dihentikan atau dijual. Setelah segmen bisnis dilepas, maka tidak ada keterlibatan perusahaan induk pada segmen atau divisi itu. Keuntungan disebabkan atau Kerugian yang yang tidak operasi atas beberapa

1. Operasi-operasi
tidak berlanjut operations);

yang

(Discontinued

Operasi-operasi yang tidak berlanjut terjadi karena terjadinya arus kas negatif atau rugi yang terus

berlanjut dilaporkan di laporan rugi

laba

setelah bagian Laba dari

5. Perubahan-perubahan
dalam estimasi akuntansi, misalnya perubahan umur ekonomis aktiva tetap. Terdapat tiga cara pelaporan pospos yang tidak teratur:

operasi berlanjut namun sebelum pos-pos luar biasa

2. Pos-pos

luar

biasa

(Extraordinary Items) merupakan pos-pos yang jumlahnya relatif besar (material) namun bukan peristiwa yang sangat aktivitas tidak berulang jauh utama bisa dan peristiwa itu dari dan menyimpang perusahaan

1. Pendekatan
memasukkan tidak seluruh teratur teratur approach); seluruh (Allpos-pos Inclusive tidak pada

diramalkan

(diprediksi) Suatu pos apabila

yaitu

memasukkan yang terjadi

terjadi. Misalnya: kerugian karena terjadi bencana alam. dikatakan extraordinary

pos-pos yang

periode itu ke laporan laba-rugi. Kesalahan-kesalahan pengukuran atau pelaporan laba dan perubahanperubahan estimasi dan pemakaian metode akuntansi pada periode yang lalu tidak dimasukkan dalam laporan laba-rugi periode ini, namun disesuaikan ke laba ditahan.

kedua kriteria berikut dipenuhi:

Sifatnya tidak biasa; Sangat atau berulang jarang jarang terjadi sekali

3. Keuntungankeuntungan kerugian (Unusual misalnya: usaha, fluktuasi kerugian keuntungan dan and kerugiantidak biasa Losses), piutang sediaan, atau kontrak, dari yang Gains

2. Pendekatan
operasi approach); menggunakan periode

kinerja berjalan Dengan

penghapusan penghapusan

(Current operating performance pendekatan ini,

keuntungan atau kerugian karena kurs,keuntungan karena atau harga kerugian

laporan rugi laba hanya berisi informasi pendapatan dan biaya dari operasi yang teratur. yang dalam Pendapatan tidak dan biaya

penjualan aktiva tetap;

4. Perubahan-perubahan
dalam prinsip Akuntansi, misalnya perubahan dari penggunaan metode LIFO menuju FIFO dalam akuntansi sediaan, atau perubahan metode penyusutan aktiva tetap.

diperoleh secara tidak teratur dicantumkan laporan rugi laba namun dalam laporan perubahan ekuitas

3. Pendekatan
memodifikasi concept; Pendekatan ini hampir sama dengan pendekatan teratur sehingga all-inclusive tampak concept, jelas laporan namun untuk pos-pos yang tidak harus (highlighted) di laporan keuangan pengguna keuangan dapat menilai dengan jelas all-inclusive

kemampuan perusahaan juga kumulatif akuntansi sebelumnya periode praktik. ke sekarang. memasukkan perubahan laporan

mencapai pengaruh prinsip laba-rugi ini

laba di masa depan. Pendekatan ini

periode-periode Pendekatan

sekarang banyak digunakan dalam

NERACA
Neraca juga disebut merupakan sebagai atau salah satu Posisi Aktiva, Kewajiban dan Ekuitas Pemegang Saham suatu perusahaan bisnis pada suatu tanggal tertentu. laporan keuangan pokok yang sering Laporan Keuangan Laporan

MANFAAT NERACA
Dengan memberikan informasi

3. Menaksir
digunakan

kesulitan Neraca untuk

keuangan dapat menaksir

tentang aktiva, kewajiban/hutang dan ekuitas pemegang saham maka neraca memberikan dasar untuik:

perusahaan.

kebangkrutan perusahaan. Salah satu model prediksi kebangkrutan perusahaan adalah model yang dikembangkan oleh Altman (1993) yang mengembangkan ukuran Z Score, neraca yaitu dan kombinasi laporan ukuran laba yang rugi modal

1. Penghitungan rates of return dan


pengevaluasian perusahaan 2. Menaksir risiko perusahaan dan arus kas masa depan dengan menghitung rasio-rasio likuiditas, solvensi keuangan. dan fleksibilitas struktur

untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan. Rumus dikembangkannya adalah:

Mod al kerja Z = aktiv a total x

1, 2

laba ditah an + Aktiv a Total x

1, 4

EBI T + Ase t Tot al

3, 3

Penjual an + Aktiva Total x

0,9 9

Nilai Pasar Ekuitas + Kewajib an Total x

0,6 0

Altman

menemukan

bahwa

akan bangkrut sedangkan skor Z dibawah bangkrut. 1.81 cenderung akan

perusahaan yang memiliki nilai skor Z diatas 3 cenderung tidak

KETERBATASAN NERACA

1. Hampir seluruhnya aktiva dan


hutang (kewajiban) disajikan pada Kos Historikal (kos berdasarkan bukti transaksi) . Akibatnya pospos aktiva dan neraca sangat tinggi keandalannya, namun tidak mencerminkan nilai saat ini ( Kos sekarang/ Current Cost) dari aktiva dan kewajiban.

2. Dalam
neraca,

penyajian banyak

pos-pos

di dan

melibatkan

pertimbangan

(Judgement)

estimasi akuntansi.

3. Banyak pos-pos yang memiliki


kontribusi ke perusahaan diabaikan dan tidak dicatat di neraca (misalnya kos sumberdaya manusia).

KLASIFIKASI DALAM NERACA


Akun-akun riil (permanent) harus diklasifikasikan akun-akun pemegang dilakukan di Neraca. Pemisahan ekuitas ini dilakukan antara akun-akun aktiva dan kewajiban saham. untuk dan Pemisahan setiap kelompok aktiva, kewajiban dan ekuitas, pemisahan juga dilakukan untuk setiap akun yang memiliki karakteristik yang mirip dan memiliki pengaruh yang berbeda terhadap fleksibilitas dan likuiditas keuangan perusahaan. Klasifikasi dalam Neraca dapat digambarkan sebagai berikut:

memudahkan

menganalisa sumberdaya yang dimiliki perusahaan dan struktur modal. Untuk

ASSETS Current Assets Cash & Cash Equivalent Short term investment Account Receivable Accrued Revenue Inventories Prepaid Expenses Long Term Investment Fixed Assets Building

LIABILITIES Current Liabilities Account Payable Unearned Revenue Accrued Expense


Current Maturities of long term Liabilities

Long Term Liabilities Bond Payable Mortgage Payable Long term Notes Payable Accumulated Depreciation of Buildings STOCKHOLDERS EQUITY Intangible Assets Capital Stock Patent, Copyright,etc Additional Paid-in Capital

Other Assets

Retained Earnings

Penjelasan Pos-pos Neraca: 1. Current Assets (Aktivaaktiva Lancar), yaitu aktiva yang akan dikonversi menjadi kas, dijual atau dikonsumsi dalam satu tahun atau satu siklus operasi, mana yang lebih panjang. Aktiva lancar disajikan atau diurutkan di Jika neraca suatu untuk dalam berdasarkan atau akan likuiditas. aktiva Aktiva Account) tetap biasanya disajiakn bersma dengan akun kontra (Contra Akumulasi Penyusutan (Accumulated Depreciation).

4. Intangible
yang tidak atau

Assets kurang

(Aktiva-Aktiva Tak Berujud), yaitu memiliki substansi fisik merupakan Dalam berujud peningkatan instrument diharapkan pendapatan jangka dan bukan keuangan. aktiva dapat pada

asset dapat dikonversi menjadi kas digunakan lancar membayar hutang

panjang,

waktu satu tahun atau satu siklus operasi, mana yang lebih panjang, dikategorikan sebagai aktiva lancar.

menambah arus kas masuk melalui perusahaan. Contoh dari aktiva ini adalah: Paten, Goodwill, hak cipta (Copyright).

2. Long Term Investment


(Investasi investasi panjang, Jangka dalam investasi Panjang), sekuritas dalam yaitu jangka aktiva

5. Other

Assets

(Aktiva-

aktiva Lainnya), yaitu aktiva-aktiva yang tidak dapat dikategorikan pada aktiva-aktiva yang lain.

tetap yang tidak digunakan dalam operasi, investasi dalam dana-dana khusus, dan investasi dalam anak perusahaan yang tidak dikonsolidasi atau perusahaan afiliasi. yang dimaksudkan atau Investasi tidak dalam jangka panjang merupakan investasi untuk dijual dikonversi

6. Current
( Hutang-hutang

Liabilities lancar), yaitu

hutang yang akan dilunasi dalam jangka waktu satu tahun atau satu siklus operasi, mana yang lebih panjang. Hutang lancar diharapkan akan dibayar dengan menggunakan aktiva kategori Biaya (Accrued diterima lancar. hutang yang Termasuk lancar dalam adalah: terhutang Pendapatan (Unearned

beberapa tahun

3. Fixed
perusahaan operasi memiliki panjang

Assets dipakai

(Aktiva dalam dan jangka tahun).

Tetap), yaitu aktiva yang diperoleh untuk normal umur (lebih perusahaan ekonomis dari satu

hutang dagang (Account Payable), masih Expense), dimuka

Revenue) dan hutang jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun (Current Maturities o Long Term Liabilities). Hutang Lancar diurutkan berdasarkan urutan jatuh tempo dari hutang.

8. Stockholders

Equity

(Ekuitas Pemegang Saham), sering juga disebut sebagai aktiva neto (Net asset), yaitu sisa aktiva setelah dikurangi seluruh kewajiban kepada kreditur perusahaan apabila dilikuidasi. diasumsikan Termasuk

7. Long- Term Liabilities


(Hutang hutang Jangka yang Panjang), akan yaitu dilunasi tidak

dalam kelompok ini adalah: modal saham (saham biasa atau saham preferen), tambahan modal disetor (Paid in Capital), dan laba ditahan (Retained Earnings).

dalam siklus operasi atau satu tahun. Hutang ini jatuh tempo pada suatu tanggal beberapa tahun kemudian. Contoh jenis hutang ini adalah hutang obligasi (Bond Payable)

Soal Latihan:
Berikut ini merupakan data yang disarikan dari neraca saldo PT. Tri C Sukses untuk periode yang berakhir 31 desember 2009. Seluruh data dalam ribuan (000). Susunlah laporan rugi laba dalam format langkah tunggal (single step) dan langkah ganda (multiple step) serta sajikan juga neraca. Asumsikan: Sediaan akhir barang dagang Rp. 370.000 dan pajak 30%.
Cash and bank Short term investment Account Receivable Allowance for doubtful account Prepaid insurance Merchadise inventory Long term investment Land Building Accumulated depreciation of buildings Other assets Account payable Tax Payable Interest payable Current maturities of long term debt Bond payable Notes payable Common stock Additional paid in Capital Rp 205.000 Rp 115.000 Rp 456.000 Rp 9.120 Rp 123.000 Rp 478.000 Rp1.250.0 00 Rp2.300.0 00 Rp5.600.0 00 Rp 280.000 Rp 120.000 Rp 450.000 Rp 97.000 Rp 123.700 Rp 25.000 Rp 231.000 Rp 200.000 Rp4.500.0 00 Rp 565.000 Retained earnings Sales Sales return and allowance Sales discount Purchase Purchase discount Purchase return and allowance Freight in Sales commisions expense Travel and entertainment expense Accounting and legal services Insurance expense Supplies Expense Bad debt expense Advertising expense Depreciation expense Telephone-sales expense Rental revenue Extraordinary loss Interest expense Rp1.016.4 80 Rp6.700.0 00 Rp 25.000 Rp 67.000 Rp2.300.0 00 Rp 25.000 Rp 6.700 Rp 7.800 Rp 56.000 Rp 90.000 Rp 120.000 Rp 34.000 Rp 46.000 Rp 6.700 Rp 267.000 Rp 4.500 Rp 132.000 Rp 224.000 Rp 560.000 Rp 90.000

43

BAB III AKUNTANSI KAS


PENGERTIAN KAS DAN SETARA KAS
Kas merupakan aktiva atau perusahaan dikonversikan termasuk yang aktiva segera kas. kas dapat Yang adalah sumberdaya ekonomi perusahaan yang paling cepat dapat ditukarkan (likuid) dengan sumberdaya atau aktiva lainnya dan tidak dibatasi penggunaannya. Yang termasuk kas adalah uang koin, uang kertas, cek, uang yang disimpan di bank yang setara penggunaannya kas) adalah tidak aktiva dibatasi. lancar Aktiva yang setara dengan kas (atau: menjadi setara

deposito berumur kurang dari 3 bulan, investasi dalam surat hutang (obligasi) atau surat berharga ekuitas (saham) yang dimaksudkan untuk spekulasi dan sewaktu-waktu dapat dijual (marketable securities/available on sale securities).

MASALAH-MASALAH DALAM PELAPORAN KAS:


1. Kas yang untuk dibatasi tujuan renovasi aktiva tetap. Kas yang dicadangkan untuk hal-hal tertentu apabila jumlahnya tidak material tetap dilaporkan sebagai kas namun harus dicantumkan atau dijelaskan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes to dana Financial ini harus Statement). dipisahkan Apabila jumlahnya material, maka pelaporannya dengan kas, apakah sebagai aktiva lancar lainnya atau sebagai investasi. Penyisihan Kas kas yang diwajibkan bank sebagai syarat kas untuk pinjaman. ini diklasifikasi sebagai investasi jangka panjang atau aktiva lain-lain. penggunaannya

tertentu (dana). Termasuk dalam pengertian dana adalah:

dana

Kas kecil (Petty Cash) yaitu yang disisihkan rutin untuk pengeluaranperusahaan atau tidak

membayar pengeluaran besar

yang jumlahnya tidak terlampau (material) memerlukan cek. Biasanya jumlah kas kecil tidak terlampau besar atau material, sehingga dana kas kecil digabungkan pelaporannya dengan kas.

atau

Penyisihan untuk

membayar obligasi (sinking fund) membayar pembelian atau pembangunan,

44

2. Bank Overdraft (cerukan)


Cerukan terjadi karena saldo kas di bank tidak mencukupi membayar cek yang ditulis perusahaan tetapi bank tetap membayarkannya dan akibatnya saldo di bank menjadi minus. Overdraft Cerukan harus atau Bank

(dipindahkan) lancar.

menjadi

hutang

Contoh: Saldo bank PT. A per 31/12-2005 menunjukkan saldo (500). PT. A harus membuat reklasifikasi: Cash 500 500 Bank Overdraft

direklasifikasi

PENGENDALIAN ATAS KAS


Karena maka Kas memiliki risiko pengendalian baik berfluktuasi. internal yang lebih dana kehilangan dan kecurangan yang tinggi, perusahaan sebaiknya menetapkan pengendalian internal yang baik untuk kas. Beberapa pengendalian internal yang dapat diterapkan terhadap akun kas adalah: 1. Memisahkan menghindari Kecurangan fungsi penyimpan, kas. pencatat dan otorisasi kas untuk penyalahgunaan kas potensial terjadi daripada sistem

3. Melakukan perhitungan kas (Cash


Opname) secara mendadak pada waktu tertentu

4. Menyetorkan penerimaan kas ke


bank setiap hari.

5. Menyimpan
penyimpanan

kas yang

yang aman

belum dari

sempat disetorkan ke bank di wadah pencurian dan kebakaran (Misalnya: menyediakan brankas). 6. Melakukan Rekonsiliasi Bank

apabila fungsi-fungsi itu disatukan.

2. Menggunakan sistem
Sistem Imprest

Imprest

(dana tetap) untuk dana kas kecil. menghasilkan

DANA KAS KECIL (Petty Cash)


Dana kas kecil adalah kas yang Ada dua pendekatan atau kebijakan disisihkan yang tidak untuk memerlukan pemisahan periodik kasir pengeluarancek. antara utama Dalam kasir atau dalam system dana kas kecil:

pengeluaran harian yang relatif kecil mengoperasikan system dana kas kecil, dilakukan Secara pemegang kas kecil dengan kasir utama. bendahara mengisi kas di kasir kas kecil.

Sistem

Dana

Berfluktuasi

(Fluctuating system), yaitu sistem kas kecil dimana pengisian kas kecil dilakukan dalam jumlah yang tidak teratur dan tidak didasarkan bukti kas keluar. Setiap pengeluaran kas kecil yang terjadi

45

langsung Dalam

dicatat akun ini sistem

dengan kas tidak kecil. ada

terjadi tidak dilakukan pencatatan atas bukti-bukti transaksi. Kasir kas kecil hanya mengumpulkan buktibukti pengeluaran setelah kas. Pencatatan transaksi pengeluaran

mengkreditkan

pertanggungjawaban pengeluaran kas kecil.

terhadap

Sistem
dimana

Dana

Tetap

(Imprest kas kecil jumlah

dilakukan

dilakukan

System), yaitu sistem kas kecil pengisian pada didasarkan

pengisian kas kecil. Kas kecil diisi hanya sejumlah pengeluaran yang terjadi sehingga dana kas kecil tetap, kecuali dilakukan kebijakan perubahan saldo kas kecil.

pengeluaran di bukti kas keluar kas kecil. Pada Contoh: Pada tanggal 5/1-2006 PT. A 6/1-2006 7/1-2006 9/1-2006 10/1-2006 11/1-2006 saat transaksi

membentuk dana kas kecil sebesar Rp.400.000 Rp.125.000 Rp.20.000 Rp.50.000 Rp.18.000 Rp.15.000

dan diisi setiap minggu. Pengeluaran yang terjadi selama satu minggu adalah: Dibayar biaya perjalanan dinas Dibayar biaya bensin Pembelian alat tulis kantor Dibayar pembelian materai Dibayar biaya bnsin

Tanggal 12/1-2006 kas kecil diisi. Catat transaksi diatas dengan menggunakan: A. Sistem imprest, dimana sewaktu penghitungan ditemukan jumlah kas kecil tersisa Rp.169.500 B. Sistem berfluktuasi. Pengisian kas kecil Rp. 350.000. Berapa sisa kas kecil seharusnya? Jawaban: Transaksi Dibentuk dana kas kecil Rp. 400.000 6/1-06 dinas Biaya perjalanan 400.000 Tidak dicatat Petty Cash Imprest 400.000 Cash Fluctuating Petty Cash 400.000 Cash Traveling 125.000 Petty 7/1-06 Biaya Bensin Rp. 200.000 Tidak dicatat 125.000 Fuel & 20.000 Petty Cash 20.000 Oil Cash 400.000 expense

Expense

46

9/1-06 Pembelian alat tulis Rp.50.000 10/1-06 Pembelian Materai

Tidak dicatat

Supplies Expense 50.000 Supplies 18.000

50.000 Petty Cash

Tidak dicatat

Expense Petty Cash

11/1-06 Pembelian Bensin Rp. 15.000

Tidak dicatat

18.000 Fuel 15.000

&

Oil

Expense Petty Cash

12/1-06 Pengisian kas kecil

Travelling 125.000 Fuel 35.000 Supplies 68.000 Cash 2.500 sort & & Oil

Expense Expense Expense Over Cash

15.000 Petty Cash 350.000

350.000 Cash

Saldo

kas

kecil

setelah

230.500 Rp.169.500+ Rp. Rp.400.000

230.500 =

Rp. 172.000+350.000 = Rp. 522.000

pengisian

REKONSILIASI BANK
Rekonsiliasi bank dibuat untuk

1. Perusahaan
dibank, Koran namun diterima,

telah sampai

mencatat rekening kas

menyesuaikan akun kas di bank menurut catatan perusahaan dan menurut catatan bank (rekening Koran). Apabila perusahaan memiliki rekening giro di bank, maka bank mengeluarkan rekening Koran bank secara teratur setiap bulan. Rekening berbeda menurut Rekonsiliasi mengetahui Koran dengan tersebut akun kas dibuat biasanya di bank untuk itu.

penerimaan kas dalam akun kas penerimaan

tersebut belum tercantum. Contoh: Setoran dalam perjalanan (Deposit in transit), yaitu setoran yang sudah dicatat menambah saldo akun kas di bank di buku besar perusahaan namun sampai rekening Koran diterbitkan belum tercantum di Rekening Koran.

catatan bank penyebab

perusahaan. perbedaan

Perbedaan ini biasanya disebabkan oleh:

47

2. Perusahaan
di register cek,

telah namun

mencatat sampai

biaya

Biaya

administrasi,

yaitu

pengeluaran cek (pengeluaran kas) rekening Koran diterima perusahaan, cek-cek (pengeluaran kas) itu belum ada di rekening Koran karena cek belum belum Cheque) serta ditukarkan dicairkan yaitu Cek pelanggan. (Outstanding yang sudah sebagai sampai oleh si belum oleh Pengeluaran ini disebut Cek yang

pengurusan

rekening

perusahaan

Cek kosong (Not Sufficient perusahaan namun dari ketika

Fund/NSF), yaitu cek-cek yang diterima pelanggan memadai.

dicairkan dana pelanggan tidak

5. Kesalahanatau

kesalahan

Bank

ditulis perusahaan dan diserahkan telah Koran cek. dicatat namun dicairkan Karena pengeluaran, rekening bank pemegang belum

perusahaan.

Kesalahan-

kesalahan yang sering terjadi adalah kesalahan mencatat jumlah cek atau penerimaan atau kesalahan pendebitan atau pengkreditan yang dilakukan oleh bank. Ada beberapa pendekatan atau cara membuat rekonsiliasi bank:

dikeluarkan

diuangkan oleh si penerima cek, maka bank belum mengurangkan dari saldo bank.

3. Bank telah mencatat penerimaan


kas dalam rekening Koran bank, namun perusahaan tidak mengetahui adanya penagihan sampai Contoh: atau penerimaan yang rekening Setoran penagihan kas atau bank yang dilakukan Koran pelanggan bank

1. Rekonsiliasi
menyesuaikan

bank

kolom rekening

saldo

Koran bank agar sesuai dengan saldo kas di bank di buku besar atau besar sebaliknya, perusahaan menyesuaikan agar sesuai saldo kas di bank di akun Buku dengan saldo di rekening Koran.

diterima.

langsung ke rekening perusahaan kepada pelanggan (Collected by Bank)

2. Rekonsiliasi
menyesuaikan

bank

kolom rekening

saldo

4. Bank
perusahaan

telah belum

mendebitkan/ mengetahui (Bank

Koran Bank dan catatan saldo kas di bank di buku besar perusahaan sehingga diperoleh saldo kas di bank yang sebenarnya.

membebankan

perusahaan, namun

samapi menerima rekening Koran. Pembebanan bank Charges) biasanya terdiri dari:

3. Rekonsiliasi bank 4 kolom (Proof


of Cash) biasanya digunakan oleh auditor untuk memeriksa

48

mutasi meguji

bank saldo

perusahaan bank.

dan

awal, akhir.

penerimaan bank dan

bank, saldo

Dilakukan

pengeluaran

dengan menyesuaikan saldo bank

Contoh: PT. AYALA SUKSES REKONSILIASI BANK PER 30 Juni 2004 Balance per bank statement (Saldo menurut rekening Koran) 7.000.000 Add: Less: - Deposit in transit - Outstanding cheque 1.540.000 Rp. Rp. 6.540.000 Rekening Koran 8.650.000 5.000.000 4.000.000 1.000.000 15.000 335.000 0 0 9.250.000 5.810.000 3.100.000 0 Buku Rp.

(2.000.000) Balance per book Catatan Kas di Bank bulan Juli: Saldo 31 Juli 2004 Setoran Juli Cek bulan juli Penagihan wesel tagih Biaya bank NSF Cheque Diminta: Buat Rekonsiliasi bank dengan bentuk 1 kolom, 2 kolom dan 4 kolom.

1.
menurut

Rekonsiliasi Bank 1 kolom (menyesuaikan saldo kas di bank rekening Koran bank menuju saldo kas di buku besar

perusahaan, atau sebaliknya). Dalam membuat rekonsiliasi bank model ini, harus diasumsikan salah satu saldo menuju Apabila salah saldo saldo dan yang kas perlu di disesuaikan benar. menurut dianggap bank saldo kas di bank menurut buku besar diasumsikan disesuaikan menurut ke salah, saldo maka kas di koran perlu bank yang

rekening

diasumsikan benar. Model 1 kolom untuk rekonsiliasi bank PT. Ayala Sukses dapat dibuat sebagai berikut:

rekening Koran bank diasumsikan salah, maka perlu disesuaikan ke saldo kas di bank menurut buku besar yang diasumsikan benar. Sebaliknya, apabila

49

PT. AYALA SUKSES REKONSILIASI BANK (Saldo di rekening Koran menuju saldo di buku besar) Per 31 Juli 2009 Saldo kas di bank menurut rekening koran Menambah: Deposit in transit Bank Charge NSF Cheque Mengurangi: Outstanding Checks Notes Receivable Saldo Kas di Bank menurut Buku Besar 8.650.000 2.350.000 15.000 335.000 (1.100.000) (1.000.000) 9.250.000

Keterangan: 1. Pos- pos yang menambah saldo


rekening Koran adalah penerimaanpenerimaan dicatat besar oleh (yaitu yang belum terlihat di buku (biaya dan dalam rekening Koran, namun sudah perusahaan deposit oleh NSF in Bank Cheque) transit).

2. Pos-pos

yang

mengurangi

saldo

rekening Koran adalah pengeluaranpengeluaran yang sudah dicatat di buku besar namun tidak terlihat di rekening Koran (contoh: Outstanding Cheque). Penagihan-penagihan bank kepada pelanggan atau setoran pelanggan ke rekening perusahaan yang belum dicatat perusahaan ke buku besar (dalam kasus itu adalah Note Receivable) harus dikurangkan dari rekening Koran.

Pembebanan administrasi,

pendapatan bunga atas simpanan (pendapatan jasa giro) belum dicatat oleh sehingga perusahaan dan harus sebagai penerimaan ke pengeluaran

ditambahkan

saldo rekening Koran. 2. Rekonsiliasi Bank 2 kolom (menyesuaikan masing-masing saldo kas di bank untuk mencari saldo yang sebenarnya) Rekening Koran ini dibuat dengan menyesuaikan kedua saldo kas di bank, baik menurut buku besar ataupun Tujuannya menurut rekening Koran. adalah mencari saldo kas di bank yang sebenarnya. Model 2 kolom untuk kasus PT. AYALA SUKSES dapat dibuat sebagai berikut:

PT. AYALA SUKSES

50

REKONSILIASI BANK Per 31 Juli 2004 Saldo kas di bank menurut rekening koran Menambah: Deposit in transit Mengurangi: Outstanding Checks 8.650.000 Saldo kas di bank 9.250.000 menurut Buku Besar Menambah: Notes Receivable Mengurangi: Bank Charge NSF Cheque Saldo Bank Keterangan: 1. Perhitungan setoran dalam perjalanan (Deposit in transit) bulan juli: Setoran bulan juli menurut buku Setoran bulan juli menurut rekening Rp.5.810.000 (Rp.5.000.000) seharusnya Kas di 9.900.000 Saldo seharusnya Kas di Bank

2.350.000 (1.100.000 )

1.000.000 (15.000) (335.000) 9.900.000

2.

koran Selisih setoran Rp. 810.000 Setoran dalam perjalanan bulan juni Rp. 1.540.000 Setoran dalam perjalanan bulan juli Rp. 2.350.000 Perhitungan Cek-cek yang masih beredar (Oustanding Cheques) bulan juli: Rp. 3.100.000 Rp. 4.000.000 (Rp. 2.000.000) (Rp.2.000.000) Rp. 1.100.000

Cek-cek bulan juli dikeluarkan perusahaan Cek bulan juli menurut Rekening Koran (termasuk cek bulan juni) Cek-Cek beredar bulan juni Cek bulan juli yang sebenarnya diterima bank Cek-Cek yang beredar bulan juli

3. Unsur-unsur yang menambah atau mengurangi saldo akun kas di bank menurut buku besar adalah unsur yang belum dicatat di buku besar sampai rekening Koran diterima. 4. Unsur-unsur yang menambah atau mengurangi saldo rekening Koran adalah unsure yang belum dicatat oleh bank sebagai penerimaan atau pengeluaran samapi rekening Koran dikirimkan. Rekonsiliasi Bank 4 kolom Ada 3 cara melakukan rekonsiliasi bank 4 kolom: 1. Saldo rekening koran dan saldo kas di bank menurut buku besar disesuaikan untuk mencari saldo yang benar 2. Saldo bank disesuaikan (dicari perbedaannya) buku perusahaan terhadap saldo

51

3. Saldo Penyesuaian awal,

buku dibuat

besar

disesuaikan saldo

pengeluaran pada bulan dilakukannya rekonsiliasi bank, dan saldo akhir.

terhadap saldo rekening koran. terhadap saldo penerimaan dan saldo

1. Saldo rekening koran dan saldo kas di bank menurut buku besar disesuaikan untuk mencari saldo yang benar Untuk kasus PT. AYALA SUKSES dibuat rekonsiliasi bank 4 kolom berikut ini: PT. AYALA SUKSES REKONSILIASI BANK 4 KOLOM (PROOF OF CASH) PER 31 Juli 2007 Saldo per Juli Keterangan 30-Jun-04 Penerimaan Pengeluaran Rp Rp Rp Saldo rekening koran 7.000.000 6.000.000 4.350.000 Setroran dalam perjalanan Rp Rp(1.540.0 a. Per 31 Juni 2007 1.540.000 00) Rp b, Per 31 Juli 2007 2.350.000 Outstanding Cheque: Rp(2.000.0 Rp(2.000.0 a. Per 31 Juni 2007 00) 00) Rp b, Per 31 Juli 2007 1.100.000 Rp Rp Rp Saldo kas di bank yang benar 6.540.000 6.810.000 3.450.000 Saldo Kas di Bank menurut buku besar Penagihan wesel tagih Biaya jasa bank NSF Cheque Saldo kas di bank yang benar Rp 6.540.000 Rp 1.000.000 Rp 6.540.000 Rp Rp 1.000.000 Rp Rp 15.000 Rp 335.000 Rp 350.000

Saldo per 31/07/2007 Rp 8.650.000 Rp Rp 2.350.000

Rp(1.100.00 0) Rp 9.900.000 Rp 9.250.000 Rp 1.000.000 Rp (15.000) Rp (335.000) Rp 9.900.000

2. Saldo bank disesuaikan (dicari perbedaannya) terhadap saldo buku perusahaan Untuk kasus PT. AYALA SUKSES dibuat rekonsiliasi bank 4 kolom berikut ini: PT. AYALA SUKSES REKONSILIASI BANK 4 KOLOM (PROOF OF CASH) PER 31 Juli 2007 Saldo per Juli Keterangan 30-Jun-04 Penerimaan Pengeluaran Saldo rekening koran Rp Rp Rp

Saldo per 31/07/2007 Rp

52

7.000.000 Setroran dalam perjalanan a. Per 31 Juni 2007 b, Per 31 Juli 2007 Outstanding Cheque: a. Per 31 Juni 2007 b, Per 31 Juli 2007 Penagihan wesel Biaya Jasa Bank NSF Cheque Saldo kas di bank menurut buku besar Rp 6.540.000 Rp(2.000.0 00) Rp 1.540.000

6.000.000 Rp(1.540.0 00) Rp 2.350.000

4.350.000

8.650.000 Rp Rp 2.350.000

Rp(2.000.000 ) Rp 1.100.000 Rp(1.000.00 0) Rp (15.000) Rp (335.000) Rp 3.100.000 Rp(1.100.00 0) Rp(1.000.00 0) Rp 15.000 Rp 335.000 Rp 9.250.000

Rp 5.810.000

3. Saldo buku besar disesuaikan terhadap saldo rekening koran. Untuk kasus PT. AYALA SUKSES dibuat rekonsiliasi bank 4 kolom berikut ini: PT. AYALA SUKSES REKONSILIASI BANK 4 KOLOM (PROOF OF CASH) PER 31 Juli 2007 Keterangan Saldo menurut buku besar Setroran dalam perjalanan a. Per 31 Juni 2007 b, Per 31 Juli 2007 Outstanding Cheque: a. Per 31 Juni 2007 b, Per 31 Juli 2007 Penagihan wesel Biaya Jasa Bank NSF Cheque Saldo kas di bank menurut buku besar Rp 7.000.000 Rp 6.000.000 Rp 1.000.000 Rp 15.000 Rp 335.000 Rp 4.350.000 Rp 2.000.000 Saldo per 30-Jun-04 Rp 6.540.000 Rp(1.540.0 00) Juli Penerimaan Pengeluaran Rp Rp 5.810.000 3.100.000 Rp 1.540.000 Rp(2.350.0 00) Rp 2.000.000 Rp(1.100.0 00) Saldo per 31/07/2007 Rp 9.250.000 Rp Rp(2.350.000 )

Rp 1.100.000 Rp 1.000.000 Rp (15.000) Rp (335.000) Rp 8.650.000

Membuat Pencatatan Penyesuaian Saldo Kas di Bank di buku besar

53

Penyesuaian dilakukan untuk unsur- unsur yang belum dicatat di buku besar sampai rekening Koran diterima. Untuk kasus PT. Ayala Sukses, penyesuaian dicatat sebagai berikut: 1. Menyesuaikan penerimaan kas Cash Note Receivable 2. Menyesuaikan Pengeluaran kas Bank charge expense Account Receivable Cash 335.000 350.000 15.000 1.000.000 1.000.000

Soal Latihan:
1. Tentukanlah berapa saldo kas dan setara kas PT. Bintang Mas dari informasi berikut ini dan bagaimana memperlakukan yang tidak termasuk saldo kas dan setara kas? Uang tunai di brankas Rp 15.000.000 Terdapat sertifikat deposito 6 bulan Rp. 60.000.000 Perusahaan memiliki dana pelunasan obligasi Rp. 45.000.000 yang diinvestasikan dalam saham yang beredar di bursa efek Saldo kas di bank Rp. 152.000.000 Saldo dana kas kecil Rp. 650.000 Perusahaan meminjam di bank dan bank menyiaratkan saldo minimum simpanan Rp. 25.000.000 Salah satu rekening bank perusahaan bersaldo (Rp. 5.000.000) kas kecil dilakukan setiap minggu. Berikut adalah informasi 2. PT. Tri C Sukses menggunakan system impres dalam pengelolaan kas kecil. Pengisian penggunaan kas kecil: 5/6-2009 dibentuk dana kas kecil Rp. 1.500.000 12/6-2009: pengeluaran kas kecil adalah: membeli perlengkapan kantor Rp. 450.000, pembayaran iuran kebersihan dan keamanan Rp. 150.000, pembayaran BBM petugas penjualan Rp. 100.000, membeli materai Rp. 18.000. Sisa dana kas kecil Rp. 780.000 18/6-2009: pengeluaran kas kecil adalah: membayar biaya perjalanan dinas Rp. 465.000, membayar biaya pemeliharaan rutin sepeda motor Rp.

54

94.000, membayar sumbangan Rp. 500.000. Sisa dana kas kecil Rp. 445.000 25/6-2009 pengeluaran kas kecil adalah: pembelian BBM petugas penjualan Rp. 150.000, membayar tagihan HP direktur (biaya telekomunikasi) Rp. 250.000, membayar pemeliharaan rutin mobil kantor Rp. 200.000. Sisa dana kas kecil Rp. 900.000. Pada tanggal ini diputuskan dana kas kecil Rp. 1.200.000. 3. PT. Andalas menyetorkan semua penerimaan dan melakukan semua

pembayaran dengan menggunakan cek. Informasi berikut ini diperoleh dari catatan kas dan rekening Koran bank untuk membuat rekonsiliasi bank tanggal 31 agustus 2009: 1. Saldo kas menurut buku kas tanggal 1 agustus 2009 Rp.9.704.000, penerimaan kas selama bulan agustus Rp. 35.000.000 dan pengeluaran kas selama bulan agustus Rp.34.903.000. Saldo kas yang ada ditangan kasir perusahaan Rp. 310.000 2. Menurut rekening Koran bank, saldo kas di bank tanggal 31 agustus 2009 Rp. 8.089.000 3. Setoran dalam perjalanan Rp. 3.800.000 4. Cek-cek yang sudah dikeluarkan namun belum kelihatan di rekening Koran Rp. 1.050.000 5. Petugas pembukuan salah mencatat cek untuk membeli perlengkapanRp. 164.500, seharusnya Rp.146.500. 6. Penagihan wesel dari salah seorang pelanggan Rp. 1.000.000 dan bunga Rp. 40.000. Penagihan ini sudah dikreditkan bank. 7. Bank membebankan biaya pemeliharaan rekening Rp. 20.000 Diminta: Buat laporan rekonsiliasi bank dan buat pencatatan penyesuaian yang diperlukan. 4. Data buku kas perusahaan dan rekening Koran PT. A untuk tanggal 31 November 2009:

55

B k B n P .A uu ak T T n gl a ga N .C k o e B e /G o ily t ir 0 /1 /2 0 1 1 09 0 /1 /2 0 5 1 09 1 /1 /2 0 0 1 09 45 1 1 /1 /2 0 5 1 09 46 1 2 /1 /2 0 5 1 09 67 1 2 /1 /2 0 6 1 09 47 1 2 /1 /2 0 9 1 09

Kt r na eea g n S ld A a a o wl P n a nt n i e ju la u a P me np r laa e b lia ea t n P ma aa h t n e b y r n ua g P n r a nP t n Ua ad r C .A D e e ima iua g s h ai V B i P ma aa H t n e b y r n ua g P n a nt n i e ju la u a

S ld a o 4 .6 0 0 5 0 .0 0 5 .6 0 0 4 0 .0 0 5 .6 0 0 2 0 .0 0 5 .0 0 0 1 4 .0 0 5 .5 0 0 7 4 .0 0 5 .0 0 0 3 4 .0 0 6 .0 0 0 4 4 .0 0

9 0 .0 0 .0 0 0 2 0 .0 0 .0 0 0 1 6 .0 0 .5 0 0 6 0 .0 0 .5 0 0 4 0 .0 0 .5 0 0 1 .0 0 0 1 0 .0 0

Bn A B ak C R k n g oa e e in K r n B la :N v me u n oe br T n gl a ga Sn i ad 0 /1 /2 0 1 1 09 0 /1 /2 0 6 1 09 1 /1 /2 0 0 1 09 1 /1 /2 0 5 1 09 2 /1 /2 0 4 1 09 2 /1 /2 0 6 1 09 2 /1 /2 0 8 1 09 2 /1 /2 0 8 1 09

Kt r na eea g n D 1 St r n e oa 1 C k# 5 5 e 4 1 1 C k 46 2 e# 1 1 S t r nP t n C .A ir e oa iua g V m 1 Ck A8 2 e #4 7 1 A m is a i 3 d in tr s 1 Ja ag o 4 s ir

Mt s uai K 9 0 .0 0 .0 0 0 2 0 .0 0 .0 0 0 1 5 .0 0 .6 0 0 3 5 .0 0 .7 0 0 4 0 .0 0 .0 0 0 2 .0 0 50 1 .0 0 50 S ld a o 4 .6 0 0 5 0 .0 0 5 .6 0 0 4 0 .0 0 5 .6 0 0 2 0 .0 0 5 .9 0 0 0 5 .0 0 5 .7 0 0 4 0 .0 0 5 .7 0 0 0 0 .0 0 5 .6 5 0 0 7 .0 0 5 .6 0 0 0 9 .0 0

K t 1 B n mn e b lik nc kC . A Dd nd a d i N F e : . a k e g ma a e V B i a it n a S 2 K s la a p n aaa c kd k k np a p r s h a . e a h n e c t t n e ila u a ih k e u a a n 1 B a R k n iliai B n . ut eo s s ak 2 B a P n e u ia . ut e y s a n

5. Berikut ini adalah data kas di bank PT. Central (dalam ribuan) pada tanggal 31 desember 2009 Saldo awal Penerimaan Pengeluaran Setoran pelanggan Jasa giro Salah catat cek untuk pembayaran hutang usaha (terlampau besar), seharusnya Rp. 550 Rp. 165 Rp. 25.000 Rp. 40.549 12.500 Rp.900.000 Pembebanan cek kosong Biaya administrasi rekening Setoran dalam perjalanan Salah pembebanan cek Cek-cek yang masih beredar Dana kas kecil: Perusahaan menggunakan system impres dank as kecil diisi setiap tanggal 5 dan 20 setiap bulan. Dana kas kecil Rp. 5.000. Hasil pemeriksaan kas kecil dari tanggal 20/12/2009 5/1/2010 menunjukkan pengeluaran-pengeluaran berikut ini: BANK Rp. 43.560 Rp. 85.700 Rp. 75.640 Rp. 16.770 Rp. 354 BUKU BESAR Rp.47.760 Rp. 34.416 Rp. 36.916 Rp.945.000

56

22/12/2009 pembelian perlengkapan Rp. 1.500, 23/12/2009 biaya BBM Rp. 500, 26/12/2009 biaya perjalanan dinas Rp. 1.000, 4/1/2009 biaya jamuan makan Rp.600. Diminta: 1. Buat rekonsiliasi bank 2. Buat pencatatan penyesuaian hasil rekonsiliasi bank 3. Catat pengeluaran kas kecil sampai 31 desember 2009 4. Berapa jumlah kas yang harus disajikan di neraca 31 desember 2009? 6. Laporan bank menunjukkan data berikut (Dalam ribuan rupiah): Saldo awal 1/8-2002 Setoran Cek plus memo deposit Beban administrasi Saldo akhir 31/8-2002 90.425 915.176 (851.715) (44) 153.842

Akun Kas di buku besar perusahaan adalah sebagai berikut: 1/7 31/7 Penerimaan Kas 31/8 Penerimaan Kas 64.192 682.429 919.872 31/7 Pengeluaran Kas 1/8 Rekonsiliasi Bank 31/8 Pengeluaran Kas 665.491 375 856.446

Hasil penelaahan atas rekonsiliasi bank bulan lalu dan rekening bank bulan agustus menunjukkan hal-hal berikut:

1. Cek-cek yang belum ditukarkan (outstanding cheque) 31/7/2002 berjumlah


26.042, dan 31/8-2002 berjumlah 33.561 2. Setoran yang belum dilaporkan oleh bank per 31/7-2002 berjumlah Rp.16422, dan 31/8-2002 berjumlah 21.118

3. Cek No. 216 untuk perlengkapan kantor telah ditulis 695, namun dicatat di
jurnal pengeluaran kas sejumlah $965. Bank mencatat cek tersebut senilai 695

4. Cek yang ditulis oleh perusahaan lain senilai 583 telah dikurangkan oleh bank
dari rekening perusahaan ini. 5. Termasuk dalam rekening Koran bank adalah sebuah memo debit bertanggal 31/8 sebesar 2.475 untuk bunga wesel yang dikeluarkan perusahaan ini pada tanggal 31/7.

6. Sevice charge untuk bulan agustus belum dicatat perusahaan.

57

7. Dalam rekonsiliasi bank per 31/7-2002, ditunjukkan terdapat service charge


26 & cek kosong 349 Instruksi: a. Siapkan rekonsiliasi bank 4 kolom untuk menyesuaikan saldo bank menjadi saldo buku b. Siapkan rekonsiliasi bank 4 kolom yang menyesuaikan saldo bank dan saldo buku menjadi saldo yang benar. c. Siapkan ayat jurnal penyesuaian yang diperlukan untuk menyesuaikan buku perusahaan.

58

BAB IV AKUNTANSI PIUTANG (Receivable)


Piutang (Receivable) merupakan klaim suatu entitas terhadap pelanggan atau pihak lain atas uang, jasa atau barang. Untuk tujuan pelaporan keuangan piutang dapat diklasifikasikan atas piutang jangka panjang dan piutang jangka pendek. Piutang Jangka Panjang adalah klaim kepada pihak lain yang diharapkan tertagih lebih dari satu periode akuntansi atau lebih dari satu siklus operasi. Piutang Jangka Pendek merupakan klaim kepada pelanggan atau pihak normal. Selanjutnya, piutang dapat juga digolongkan Dagang Piutang Usaha dan di neraca Piutang terdiri atas Non atas Piutang Dagang. Piutang Piutang lain yang diharapkan tertagih dalam satu tahun atau satu siklus operasi wesel merupakan atau janji pihak tertulis lain dari

pelanggan

kepada

perusahaan untuk membayar sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal di masa depan. Piutang Usaha merupakan janji lisan dari pelanggan untuk membayar sejumlah uang tertentu pada suatu tanggal di masa depan. Piutang wesel bisa berjangka panjang dan berjangka pendek, tergantung perjanjian antara peminjam/pembeli dengan yang memberi pinjaman/penjual. Sedangkan Piutang Usaha biasanya berjangka pendek dan diharapkan ditagih dalam 30 hari, 45 hari atau 60 hari tergantung syarat-syarat penjualan (term). Piutang Non Dagang timbul dari berbagai jenis transaksi yang bukan dari kegiatan piutang perdagangan, saham, uang muka misalnya

Dagang (Account

wesel (Notes Receivable) dan Piutang Receivable).

karyawan, piutang kepada pemegang

PIUTANG USAHA (ACCOUNT RECEIVABLE)

PENGAKUAN PIUTANG USAHA


Piutang usaha diakui/dicatat piutang usaha, terdapat dua faktor yang memengaruhi pencatatan nilai piutang usaha, yaitu: sebesar nilai pertukaran atau nilai faktur yang telah disepakati oleh pihak penjual dan pembeli. Dalam pengakuan atas

1.

Diskun Dagang (Trade discount).

66

Diskun yang

dagang oleh

adalah penjual

diskun kepada

namun

diberikan

diskun).

Apabila

diberikan

terdapat diskun dagang maka piutang usaha diakui senilai jumlah neto (setelah dikurangi diskun). Misalnya, PT. Aris memberikan diskun 30% untuk setiap pembelian barang. Apabila pada tanggal tersebut daftar harga menunjukkan harga perunit Rp. 20.000, maka PT. Aris mencatat penjualan 100 unit barang yang dijual secara kredit sebagai berikut:
D K

pembeli atas dasar daftar harga yang diberikan penjual. Diskun ini biasanya diberikan barang/jasa tertentu atau memberikan ulang (harga karena pembeli membeli dalam diskun tetap volume/jumlah perusahaan mencegah katalog, untuk sesuai

kebijakan

terjadinya perubahan harga berulang-

Account Receivable (piutang Usaha Sales (Penjualan) (100 Unit @ Rp. 20.000) x 70%

1.400.000 1.400.000

2.

Diskun Tunai (Cash Discount). Berbeda dengan diskun dagang, diskun tunai diberikan apabila pembeli barang membayar sesuai dengan periode diskun yang tercantum dalam syaratsyarat pembayaran. dalam dalam Apabila periode pembeli yang membayar disebutkan diberikan apabila membayar dalam 10 hari sejak tanggal penagihan/faktur dan jatuh tempo dalam masa 30 hari sejak tanggal (Ending hari penjualan, of Month) akhir atau maka bulan. 2/10 diskun EOM 2%

diberikan apabila membayar dalam 10 sejak Pengakuan dan piutang terhadap diskun tunai

syarat-syarat

pembelian (term), maka diskun diberikan sebesar persentase tertentu. Misalnya, syarat 2/10, net 30 maka diskun 2%

dapat dilakukan dengan dua pendekatan:

a.
penjualan diskun. untuk

Metode Neto ( Net Method). Piutang diakui ini sebesar jumlah dengan (pembayaran melebihi periode diskun) maka manajemen pembeli tidak efisien. Diskun yang tidak diambil akan diakui sebagai penjualan Forfeited). keuntungan dibatalkan karena (Sales diskun Discount setelah Metode dikurangi

mengasumsikan diskun yang

pembeli akan mengambil kesempatan memanfaatkan diberikan. Apabila diskun tidak diambil

67

Transaksi Nama Akun D K 1. Penjualan kredit Rp. 25.000.000. Syarat 2/ 10, n/ 30 receivable Account 24.500.000 Sales 24.500.000 2. Diterima pengembalian barang (retur) Rp.500.000 Sales return 490.000 Account receivable 490.000 Cash 14.700.000 3. Diterima cicilan piutang usaha dalam periode Account receivable 14.700.000 diskun, jumlah piutang Rp. 15.000.000 4. Diterima pelunasan piutang usaha Rp.9.500.000 Cash 9.500.000 setelah periode diskun Account receivable 9.310.000 Sales discount forfeited 190.000

b.

Metode bruto (Gross Method). Piutang dicatat sebesar nilai yang metode yang paling mudah diterapkan dan paling banyak digunakan. Diskun penjualan disajikan di laporan rugi-laba (Income Statement) sebagai pengurang dari akun Penjualan.

ada pada faktur dan diskun dicatat dalam akun Diskun Penjualan apabila perusahaan menerima pembayaran pada periode diskun. Metode ini merupakan

Tra nsa ksi Na m a Akun D K 1. P enjualan K redit Rp. 25.000.000. S y arat 2/10,AN/30 Rec eivable cc ount Rp 25.000.000 S ales Rp 25.000.000 2. Diterim a pengem balian barang (retur) Rp. 500.000 Return S ales Rp 500.000 A c c ount Receivable Rp 500.000 3. Diterim a Cic ilan P iutang Us aha dalam peirodeCas h Rp 14.700.000 disk un. Jum lah piutang Rp. 15.000.000 S ales Cas h Disc ount Rp 300.000 A c c ount Receivable Rp 15.000.000 Rp 9.500.000 4. Diterim a P elunas an piutang Usaha sejum lah Cas h Rp. A c c ount Receivable Rp 9.500.000 9.500.000 s etelah periode disk un

Dibandingkan

metode

bruto,

karena membutuhkan analisa tambahan dan pencatatan penyesuaian diakhir perode untuk diskun tunai yang tidak diambil (Sales Discount Forfeited).

metode neto menghasilkan praktik yang lebih baik karena piutang disajikan dekat dengan nilai realisasinya. Dalam kenyataan, metode neto sulit diterapkan

PENILAIAN PIUTANG USAHA


Piutang Usaha dinilai sebesar nilai realisasi neto (Net Realizable Value), yaitu nilai yang diperkirakan bisa dikonversi menjadi kas. Untuk menilai Piutang Usaha pada nilai realisasinya, maka perlu mengestimasi piutang usaha yang tak tertagih dan penaksiran atas retur dan penyisihan penjualan yang akan terjadi. Untuk menaksir jumlah piutang yang tak tertagih terdapat dua metode yang biasa digunakan:

68

1. Metode Penghapusan Langsung


(Direct Write-Off Method) Metode Penghapusan Langsung Metode ini digunakan hanya bila piutang yang tidak tertagih tidak material. Secara teoretis, metode ini tidak cocok karena tidak memadankan biaya dan pendapatan periode. Metode Penghapusan Langsung mencatat biaya piutang tak tertagih (Bad debt Expense) pada periode ketika piutang usaha tidak bisa ditagih. Piutang yang benar-benar tidak bisa ditagih dicatat dengan

2. Metode
Method)

Penyisihan

(Allowance

mendebit akun biaya piutang tak tertagih dan mengkreditkan akun piutang usaha. Apabila setelah dihapus, pelanggan periode maka sebagai ini membayar penghapusan penerimaan keuntungan Amount merupakan kembali piutang itu (Gain metode from yang setelah usaha, dicatat

Uncollectible Metode diwajibkan

Recovery).

dalam Undang-Undang Perpajakan.

Metode Penyisihan (Allowance Method) Dalam metode penyisihan, setiap akhir periode akuntansi ditaksir/ diestimasi jumlah biaya piutang tidak tertagih. Hasil taksiran biaya piutang tak tertagih (Bad debt Expense) dicatat ke jurnal piutang dengan tak mendebit dan akun biaya tertagih mengkredit Metode Metode Akuntansi (PABU)/Standar (SAK). Misalnya, total penjualan berdasarkan pengalaman PT. A selama Tahun 2006 Rp. 250.000.000. sebelumnya, 2% dari total penjualan akan sulit ditagih. Pada tanggal 1/5-2007 salah seorang pelanggan PT. A jatuh pailit, sehingga Piutang Usaha sebesar Rp. 500.000 atas nama pelanggan itu diputuskan oleh manajemen harus dihapus. Tanggal 28/12008 pelanggan itu memberitahukan akan membayar seluruh kewajibannya pada tanggal 5 maret 2008. Transaksi Piutang PT. A dapat dicatat dengan kedua metode seperti ilustrasi dalam tabel berikut ini: penyisihan ini cocok menilai dengan piutang Prinsip Umum Keuangan dalam jumlah yang dapat direalisasikan. Berterima Akuntansi

akun penyisihan untuk piutang tak tertagih (Allowance For Doubtful Account). Apabila pelanggan benar-benar tidak bisa membayar, dengan demikian piutang usaha harus itu dihapus, dicatat For kembali maka dengan Doubtful setelah dengan penghapusan Tertagih Usaha. piutang

mendebit akun Penyisihan Piutang Tak (Allowance Pembayaran dihapus Account) dan mengkredit akun Piutang dilakukan

mendebit Piutang Usaha yang sudah dihapus dan mengkredit kembali akun Penyisihan Piutang Yang Tak Tertagih (Allowance For Doubtful Account).

69

P e r b a n d in g a n M e t o d e P e n y is ih a n d a n M e t o d e P e n g h a p u s a n L a n g s u n g
Tanggal K e te r a n g a n M e to d e P e n y is ih a n M e to d e P e n g h a p u sa n L a n g s u n g 3 1 / 1 2 M2 e0 n0 c6 a t a t e s t i m Ba as di pd i e b at n Eg x tpa ek n s R p 5 . 0 0 0 . 0 0 0 / ut e T id a k d ic a t a t k e ju r n a l t e r t a g ih A l l o w a n c e F o r D o u b t fu l a c Rc po u n5 t . 0 0 0 . 0 0 0 0 1 / 0 5 P 2 e0 n0 g7 h a p u s a n p Ai ul lt oa wn a n c e f o r D o uRb pt f u l A 0c 0c .o0 u0 n0 t / 5 B a d d e b t E x p e Rn ps e 0 0 . 0 0 0 5 g Rp 5 0 0 . 0 0A0 c c o u n t R e c e i v a b l e R p 5 0 0 . 0 0 0 p e l a n g g a n y a n g pAa ci l ci t o u n t R e c e i v a b l e 2 8 / 0 1 P 2 e0 l 0 8 g g a n m e mA bc ec roi tua nh tu R a ek ca en i v a bRl ep / an 5 0 0 .0 0 0 T id a k d ic a t a t k e ju r n a l m em bayar A l l o w a n c e f o r D o u b t f u l A c R op u n t 5 0 0 . 0 0 0 c 0 5 / 0 3 P 2 e0 n0 e8 r i m a a n p e C ab sa hy a r a n / m Rp 5 0 0 .0 0 0 Cash R p 5 0 0 .0 0 0 P i u t a n g y a n g s u d Aa ch c do i uh na tp u se c e i v a b l e R Rp 5 0 0 . 0 0G0 a i n F r o m U n c o l e c t i b l e R p 5 0 0 .0 0 0 a m o u n t R e c o ve ry

Menaksir Jumlah Biaya Piutang Tak Tertagih Biaya piutang yang tak tertagih ditaksir berdasarkan dan Usaha pengalaman dan pertimbangan masamasa keuangan. membuat Untuk membantu ada dalam dua pertimbangan,

pendekatan yang bisa dipakai:

sebelumnya terkait dengan Piutang transaksi penjualan. Pertimbangan yang cermat dan wajar harus dilakukan agar mencerminkan nilai realisasi dari Piutang Usaha pada tanggal penyusunan laporan

1. Pendekatan Laporan Rugi-Laba


(Income Approach) Statement

2. Pendekatan Neraca (Balance


Sheet Approach)

Pendekatan Rugi Laba dalam menaksir Biaya Piutang Tak Tertagih Penaksiran penjualan kredit didasarkan yang terjadi jumlah dalam penjualan kredit yang dilakukan sebesar Rp. 650.000.000 dan berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya piutang yang sulit ditagih 0,5% dari penjualan. Maka, tahun 2006 jumlah piutang tak tertagih adalah 0,5% x Rp. 650.000.000= Rp. 3.250.000. Biaya piutang tak tertagih dan Penyisihan piutang dicatat sebagai berikut:

periode itu dan manajemen suatu entitas mempertimbangkan jumlah piutang yang tidak tertagih dari penjualan kredit yang terjadi dalam periode itu. Persentase ketidaktertagihan dengan total piutang berdasarkan kredit dalam pertimbangan manajemen itu dikalikan penjualan periode itu. Misalnya dalam tahun 2006

Bad Debt Expense Allowance For Doubtul Account

D Rp3.250.000

K Rp3.250.000

70

Pendekatan Neraca dalam menaksir Biaya Piutang Tak Tertagih Pendekatan neraca dilakukan atau usaha umur ketidaktertagihan dalam setiap kelompok piutang pelanggan. Total taksiran jumlah piutang usaha tak tertagih merupakan jumlah Akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih yang akan disajikan di neraca. Selisih antara jumlah Akun Penyisihan Piutang Tak Tertagih sebelum dengan merupakan dilakukan akun Akun penyesuaian perhitungan itu. Misalnya, dari akun Piutang Usaha di Buku Besar PT. A per 31 Desember 2007 saldo akhir Piutang Usaha sebesar Rp. 207.160.000. Jumlah Piutang Usaha tersebar pada pelanggan diambil dari buku Piutang Usaha):
Jumlah Rp 2.560.000 Rp 4.500.000 Rp 55.000.000 Rp 25.600.000 Rp 15.500.000 Rp 65.500.000 Rp 32.000.000 Rp 6.500.000 Rp 207.160.000

dengan membuat suatu bagan (Aging Schedule). Piutang

skedul Analisa Atas Umur Piutang Usaha diklasifikasikan berdasarkan

piutang usaha sejak tanggal penagihan atau faktur dikeluarkan sampai tanggal penyusunan laporan keuangan. Piutang usaha umur masing-masing piutang masingdari hari pelanggan masing jatuh (Customer) dikelompokkan berdasarkan pelanggan. didasarkan Biasanya kelipatan pengelompokkan

jumlah jumlah

penyisihan Piutang Tak Tertagih hasil Biaya Piutang tak tertagih pada periode

tempo ( misalnya, piutang usaha jatuh tempo 30 hari, maka piutang pelanggan dikelompokkan dalam kelipatan 30, yaitu 60 hari, 90 hari atau 120 hari). Setelah pengelompokan manajemen dilakukan maka menaksir, berdasarkan

berikut (data

pembantu/kartu

pengalaman periode-perode sebelumnya,


No 1 2 3 4 5 6 7 8 Pelanggan Toko Adiaksa Tentram Toko Biduan Lestari Toko Cahaya Sakti PT.Damai Sehati PT. Ermas Sentosa Toko Famas Abadi PT. Gilang Ramadhani PT. Harapan Imak Total Piutang Usaha

Tanggal faktur 04 Februari 2007 15 September 2007 15 Nopember 2007 05 Oktober 2007 05 Mei 2005 16 Desember 2005 02 Desember 2005 18 Desember 2005

Piutang Usaha dan Penyisihan untuk Piutang yang tak tertagih sebelum Penyisihan disesuaikan menunjukkan saldo piutang usaha Rp. 207.160.000 dan untuk Piutang yang tak tertagih Rp. 7.456.000. Kebijakan Piutang perusahaan untuk penyisihan adalah:

hari -

Piutang usaha jatuh tempo 30 Umur 31-60 hari, persentase Umur 61-90 hari, persentase Umur 91-120 hari persentase

ketertagihan 90% ketertagihan 85% ketertagihan 80%

71

> 120 hari, persentase

Analisa atas Umur Piutang Usaha dapat dibuat seperti tabel dibawah ini:

ketertagihan Piutang 75%

No

J u m la h P e la n g g Ta an n g g a l J u m l a h B e lu m J a t u h U m u r P iu ta n g fa k tu r H a rT i e m p o 3 1 -6 0 6 1 -9 0 9 1 -1 2 0 > 1 2 0 1 T o k o A d i a k s a 0 T4 e/ 0n 2t r R2 m0 20 .75 6 0 . 03 03 R p /a p 0 - Rp R p 2 .5 6 0 .0 0 0 2 T o k o B i d u a n L1 e5 s/ 0t a9 r R2 p0 40 .75 0 0 . 01 0 R p /i 07 - Rp R p4 . 5 0 0 . 0 0 0 3 T o k o C a h a y a 1S 5a / k1 t1i R2 p05 05 7. 0 0 0 . 40 60R 0 p / - R p5 5 . 0 0 0 . 0 0 0 4 P T . D a m a i S e h a5 t/ i1 0 R2 p02 05 7. 6 0 0 . 80 70R 0 p 0 / - Rp - R p2 5 . 6 0 0 . 0 0 0 5 P T . E r m a s S e 0n 5t o/ 0s 5a R2 p01 05 7. 5 0 0 2 0 40R 0 p / . 0 - Rp R p1 5 . 5 0 0 . 0 0 0 6 T o k o F a m a s A1 b6 a/ 1d 2i R2 p06 05 7. 5 0 0 . 10 50R 0 p 6 5 . 5 0 0 . 0 0 0 / 7 P T . G i la n g R a 0m 2 a/ 1d 2h R2 n03i 02 7. 0 0 0 . 20 90R 0 p 3 2 . 0 0 0 . 0 0 0 /a p 8 P T . H a r a p a n Im 8a / k1 2 R2 p0 60 .75 0 0 . 0 10 3R p 6 . 5 0 0 . 0 0 0 1 / 0 T o t a l P i u t a n g U s a h aR p2 0 7 . 1 6 0 . 0 R0 01 0 4 . 0 0 R0 p.50 50 . 0 0 0R . p02 05 0. 6 0 0R . p04 0. 50 0 0 R. 0p10 80 . 0 6 0 . 0 0 0 p P e r s e n ta s e ta k te r ta g i h 0 10% 15% 20% 25% J u m la h P e n y i s i h a n s e t e la h R d p i s e s u - a Ri k pa5 n. 5 0 0 R. 0 p 03 0. 8 4 0 R. 0 p 09 00 0 . 0R 0p 0 . 5 1 5 . 0 0 0 4 T o ta l Rp 1 4 .7 5 5 .0 0 0

Biaya Piutang tak tertagih (Bad debt Expense) per 31 Desember 2007 dapat dihitung sebagai berikut: -- Allowance for Doubtful Account setelah penyesuaian 14.755.000 -- Allowance for Doubtful Account sebelum penyesuaian 7.456.000 Bad Debt expense
D Rp7.299.000

Rp. Rp.

Rp. 7.299.000
K Rp7.299.000

Biaya Piutang Tak Tertagih dicatat ke jurnal umum dengan cara sebagai berikut:
Bad Debt Expense Allowance For Doubtful Account

WESEL TAGIH (PROMISORY NOTE)


Di Indonesia, wesel memiliki dua bentuk yaitu wesel aksep (Bank Draft) dan promes (Promisory Note). Wesel Aksep bank penerbit draft kepada pihak lainnya (tertarik) untuk membayar sejumlah uang kepada seseorang tertentu atau orang yang ditunjuknya pada waktu yang telah ditentukan. Bank draft ini adalah

(Bank draft) merupakan surat berharga yang berisi perintah tak bersyarat dari

72

merupakan cek namun sumber dana pembayarannya rekening rekening Sedangkan diuangkan" bank adalah penerbit berasal bukan dari dari

namun bisa juga tanpa bunga (non interest bearing implisit tidak note). Wesel tanpa mencantumkan suatu bunga merupakan wesel yang secara persentase bunga namun ada komitmen untuk membayar suatu jumlah tertentu melebihi diberikan. jumlah pinjaman yang

nasabah Promes adalah dalam

perorangan. akuntansi suatu

dapat juga disebut "nota yang dapat merupakan kontrak yang berisi janji secara terinci dari suatu pihak ( pembayar) untuk membayarkan pihak lainnya sejumlah (pihak uang yang kepada dibayar).

Kewajiban ini dapat timbul dari adanya suatu kewajiban pelunasan suatu hutang. Misalnya, penjualan sebagian beberapa secara dalam suatu transaksi dimana dan sisanya promes barang tunai

pembayarannya mungkin saja dilakukan dibayar dengan menggunakan satu atau promes. Dalam disebutkan jumlah pokok hutang serta bunga (apabila ada) dan tanggal jatuh tempo pembayarannya. pula yang mengatur Kadangkala suatu si apabila dicantumkan ketentuan adanya

pembayar mengalami gagal bayar1. Wesel (note) apabila dilihat dari pihak yang memberi pinjaman disebut sebagai wesel tagih (piutang wesel), sedangkan dari pihak peminjam disebut sebagai wesel bayar (hutang wesel). Wesel yang jatuh tempo dalam periode 1 tahun disebut sebagai wesel jangka pendek, sedangkan wesel yang jatuh tempo lebih dari 1 periode akuntansi disebut wesel jangka panjang. Wesel bisa dikenai bunga (interest bearing note)
1

Lihat www.wikipedia.com

73

PENGAKUAN WESEL
Wesel bunga biasanya pasar dibebani bunga dan yang wesel berjangka waktu pendek, bunga pasar tidak memengaruhi nilai realisasi wesel. direalisasikan sesuai dengan kondisi suku untuk instrumen sesuai dengan wesel itu. Namun untuk

WESEL JANGKA PENDEK BERBUNGA


Misalnya, Pada tanggal 15 Januari 2007 PT. A melakukan PT. B dan penjualan menerima barang wesel kepada Nilai wesel Rp. 10.000.000. itu dijurnal PT. A mencatat berikut: wesel sebagai

(promes) 3 bulan berbunga 10%/tahun.


D K 15/01/2007 Notes Receivable Rp10.000.000 Sales Rp10.000.000 (Mencatat penerimaan wesel ) Rp10.250.000 Interest Revenue Rp250.000 Notes Receivable Rp10.000.000 (Mencatat pelunasan wesel dan penerimaan pendapatan bunga wesel) Perhitungan Pendapatan bunga:
3 12 10 x 100 x Rp .10.000.000 = Rp .250 .000

15/04/2007 Cash

Wesel jangka pendek diklasifikasikan sebagai aktiva lancar dan disajikan sama dengan piutang usaha.

Wesel jangka panjang berbunga; suku bunga nominal berbeda dengan suku bunga pasar (efektif)
Nilai realisasi wesel jangka panjang Misalnya, pada awal januari 2007 Bank X memberi panjang pinjaman berbunga Rp. 10.000.000 Wesel jatuh kepada PT.A dan menerima wesel jangka 10%. tempo selama 3 tahun dan suku bunga pasar untuk wesel yang berisiko sama adalah 12%, maka nilai sekarang wesel dapat dihitung sebagai berikut:

berbunga

biasanya

memperhitungkan

pengaruh dari suku bunga pasar wesel yang berisiko sama dengan wesel itu. Untuk mengetahui jumlah nilai realisasi dari wesel, maka harus dicari nilai sekarang dari wesel dan nilai sekarang dari anuitas penerimaan bunga wesel itu.

74

N ilai J h tem o w el atu p es N ilai s aran d n ek g ari ilai jatu tem o h p:

R 1 .0 0 0 p 0 0 .0 0

1 (1 +r ) n

N ilai

ja h tem tu po
R 7 1 .8 2 p .1 7 0

1 (1 +0,1 ) 3 2

R .1 .00 .00 p 0 0 0

N ilai s aran d an itasp erim ek g ari u en aan b n a ug


1 1 (1 +r ) n Pn a a edp r t n bna a ug ws l ee

1 (1 +0,1 ) 3 2 R .1.0 p 0 0 0,1 2

.0 0 0

R 2 0 .8 1 p .4 1 3

N ilai S aran d w el ek g ari es P ed erb aan (d k n is u )

R 9 1 .6 3 p .5 9 3 R40 6 p 8 .3 7

Pemasukan ke jurnal pada awal januari 2007 dilakukan sebagai berikut:


Notes Receivable Discount on notes Receivable Cash D Rp 10.000.000 K Rp 480.367 Rp 9.519.633

Diskun selama

yang

dihasilkan jatuh

diamortisasi wesel.

Skedul Amortisasi dengan metode bunga efektif dapat dilakukan sebagai berikut:

periode

tempo

Skedul Amortisasi Diskun Tahun Kas Pendapatan Diterima Bunga 0 1 Rp 1.000.000 Rp1.142.356 2 Rp 1.000.000 Rp1.159.439 3 Rp 1.000.000 Rp1.178.571

Amortisasi Diskun

Nilai terbawa Rp 9.519.633 Rp142.356 Rp 9.661.989 Rp159.439 Rp 9.821.428 Rp178.572 Rp 10.000.000

Pemasukan ke jurnal untuk amortisasi diskun dan penerimaan pendapatan bunga pada tahun pertama dibuat:
D 1.000.000 142.356 K

Cash Discount on notes Receivable Interest Revenue

Rp Rp

Rp 1.142.356

75

WESEL JANGKA PANJANG BERBUNGA; SUKU BUNGA NOMINAL WESEL SAMA DENGAN SUKU BUNGA PASAR (EFEKTIF)
Misalnya, PT. B meminjamkan memiliki resiko yang sama adalah 10%. Ini berarti wesel diterbitkan sama dengan nilai nominal, sehingga tidak ada diskun yang dicatat. PT. B mencatat wesel itu sebagai berikut:
D Rp 65.000.000 K Rp 65.000.000

sejumlah uang Rp.65.000.000 kepada PT. X dan menerima wesel 3 tahun berbunga 10%. Suku bunga wesel dan suku bunga pasar untuk wesel yang

Notes Receivable Cash

WESEL BERBUNGA NOL (ZERO-INTEREST BEARING NOTE)


Wesel berbunga nol merupakan wesel yang tidak mencantumkan tingkat suku bunga nominal pada wesel namun nilai realisasi nominal saat yang wesel dan lebih nilai kecil dari nilai nominal wesel. Perbedaan antara nilai realisasi buku dengan dicatat sebagai nilai sebagai diskun dan daimortisasi pada penutupan menyamakan pendapatan bunga sebesar suku bunga sekarang dari wesel. Pada saat wesel dilunaskan maka pihak peminjam harus membayar sebesar nilai nominal dari wesel itu.
Notes Receivable Discount on notes Receivable Cash D Rp 100.000.000 K Rp 22.782.000 Rp 77.218.000

Misal, PT. X juta dari PT.A tahun Tingkat berbunga suku

meminjam Rp. 100 nol, dimana implisit dan nilai yang nilai

dan memberi wesel 3

sekarang dari wesel Rp. 77.218.000. bunga nilai menyamakan nominal

sekarang adalah 9 % (lihat tabel nilai sekarang pada periode 3 dan suku bunga 9%, nilai sekarang Rp1 untuk periode 3 tahun dan suku bunga 9% adalah Rp. 0,77218). Untuk mencatat transaksi itu di jurnal PT. A adalah sebagai berikut:

Diskun wesel diamortisasi pada akhir periode dengan menggunakan metode bunga efektif:

76

Skedul Amortisasi Diskun Tahun Kas Pendapatan Diterima Bunga 0 1 Rp - Rp6.949.620 2 Rp - Rp7.575.086 3 Rp - Rp8.257.294

Amortisasi Diskun Rp6.949.620 Rp7.575.086 Rp8.257.294

Nilai terbawa Rp 77.218.000 Rp 84.167.620 Rp 91.742.706 Rp 100.000.000

Pencatatan ke jurnal untuk amortisasi pada periode pertama adalah:


D 6.949,62 Rp K 6.949,62

Discount on notes Receivable Interest Revenue

Rp

PENILAIAN WESEL TAGIH


Sama wesel juga seperti Piutang Usaha, nilai piutang wesel. Estimasi atas Wesel tagih yang tidak tertagih bisa juga dilakukan dengan pendekatan neraca atau pendekatan rugi laba, sama seperti pada Piutang Usaha. disajiakan sebesar

realisasi neto (Net Realizable Value), yaitu nilai yang diestimasi bisa direalisasi setelah dikurangi penyisihan-penyisihan

PELEPASAN PIUTANG USAHA DAN WESEL


Dalam peristiwa bisnis normal, piutang usaha dan wesel ditagih ketika jatuh tempo dan dikeluarkan dari pembukuan. Namun, terdapat peristiwa dimana perusahaan pemilik piutang dan wesel membutuhkan kas dalam waktu singkat piutang lainnya adalah: sehingga ke dilakukan melakukan lain. pelepasan transfer Alasan piutang perusahaan industri itu melakukan penjualan secara kredit/cicilan. Apabila tidak dilakukan, maka perusahaan tidak dapat bersaing. perusahaan sepeda dengan Biasanya penjual ini suatu perusahaan dalam industri jenis (misalnya mobil atau motor)

bekerjasama

perusahaan pendanaan ( Finance Company) atau Bank. 2. Perusahaan memiliki sulit akses atau tidak

1. Memberikan
pembeli seluruhnya

fasilitas karena perusahaan

kepada hampir dalam

melakukan

pinjaman ke pihak lain atau untuk

77

menghindari penyimpangan dari persetujuan pinjaman. 3. Penagihan piutang akan memakan waktu yang panjang dan mahal sehingga mengalihkan ke pihak lain penagihan piutang. Transfer piutang usaha dan wesel ke pihak lain untuk memperoleh kas dapat dilakukan dengan:

1. Menggadaikan Usaha

Piutang

2. Mentransfer piutang usaha


dengan tanggung non tanggung perjanjian renteng atau renteng

(Factoring).

MENGGADAIKAN PIUTANG USAHA


Piutang Usaha dan wesel bisa menjadi jaminan atas pinjaman. Dalam perjanjian biasanya perusahaan pemilik piutang kepada hasil tetap melakukan dan kepada pinjaman. pemberi penagihan pihak yang (bank akan 2. debiturnya menyetorkan Biasanya, membebankan suatu beban keuangan 2% dan bunga wesel pinjaman 12%. Cicilan PT. A dilakukan setiap bulan atas penerimaan 1. diskun Piutang usaha. Transaksi yang terjadi atas piutang usaha: Bulan Mei PT. A menagih piutang senilai tunai Pada Rp. 30.000.000, Rp. bulan 600.000 dan Juni PT. A

penagihan

memberinya perusahaan atau

pinjaman

perusahaan charge). untuk

pembiayaan) Setiap melunasi

retur penjualan Rp. 2.000.000. melakukan pembayaran kepada Bank X atas penagihan Piutang Usaha. 3. Seluruh berhasil ditagih terdapat Rp. 5 Juta. 4. Pada bulan Juli dilunaskan seluruh pinjaman kepada Bank X Pencatatan ke jurnal yang harus dilakukan kedua belah pihak adalah: Piutang Usaha piutang Bulan Juni dan

membebankan suatu beban keuangan (Finance digunakan pemberi melakukan dicatat penagihan pinjaman. hak

Apabila pinjaman tidak dilunasi maka pinjaman penagihan oleh Misalkan, 100.000.000 pinjaman 1 memiliki atas jaminan. yang PT. A

Akun Piutang Usaha tetap dipegang dan perusahaan Mei 2007 Bank Juta. menggadaikan piutang usaha. menjaminkan Piutang Usaha senilai Rp. kepada Rp. 80 untuk Bank

penghapusan

78

P E M B U K U A N P T .A 1 . P e n e rim a a n P in ja m a n Cash R p 7 8 .4 0 0 .0 0 0 N o te s F in a n c e C h a r g e R p 1 .6 0 0 .0 0 0 N o t e s P a y a b le R p 8 0 .0 0 0 .0 0 0

PEM BUKUAN BANK X d a n P e n ja m in a n P iu t a n g U s a h a R e c e iva b le R p 8 0 . 0 0 0 . 0 0 0 F in a n c e R e ve n u e R p 1 .6 0 0 .0 0 0 Cash R p 7 8 .4 0 0 .0 0 0

2 . B u la n M e i P T . A m e n a g ih p iu t a n g s e n ila i R p . 3 0 . 0 0 0 . 0 0 0 , d is k u n t u n a i R p . 6 0 0 . 0 0 0 d a n re t u r p e n ju a la n R p . 2 . 0 0 0 . 0 0 0 Cash R p 2 7 .4 0 0 .0 0 0 S a le s D is c o u n t R p 6 0 0.0 0 0 T id a k M e n c a ta t K e J u rn a l s a l e s r e t u r n A n d A lRopw 2 .n0c0e0 . 0 0 0 l a A c c o u n t R e c e i va b le R p 3 0 .0 0 0 .0 0 0 3 . P a d a b u la n J u n i P T . A m e la k u k a n p e m b a y a ra n k e p a d a B a n k X a ta s p e n a g ih a n P iu ta n g U s a h a N o te s P a y a b le R p 2 7 .4 0 0 .0 0 0 C ash R p2 8 .2 0 0 .0 0 0 In t e r e s t E x p e n s e R p 8 0 0 . 0 0 0 N o t e s R e c e i va b l e R p 2 7 .4 0 0 .0 0 0 C ash R p 2 8 .2 0 0 .0 0 0 In t e r e s t R e v e n u e R p 8 0 0 .0 0 0

4 . S e lu r u h P iu ta n g U s a h a b e r h a s il d it a g ih B u la n J u n i ( R p . 1 0 0 ju t a - R p .3 0 J u t a = R p . 7 0 ju t a ) d a n te r d a p a t p e n g h a p u s a n p iu ta n
Cash R p 6 5 .0 0 0 .0 0 0 A l l o w a n c e F o r D o u R tpfu 5 .A0 c c o 0u 0n 0t b l 00. T id a k M e n c a ta t K e J u rn a l A c c o u n t R e c e i va b le R p 7 0 .0 0 0 .0 0 0 5 . P a d a b u l a n J u l i d il u n a s k a n s e l u r u h p i n j a m a n k e p a d a B a n k X ( R p . 8 0 j u t a - R p . 2 7 . 4 0 0 . 0 0 0 ) N o te s P a y a b le R p 5 2 .6 0 0 .0 0 0 C ash R p5 3 .1 2 6 .0 0 0 In t e r e s t E x p e n s e R p 5 2 6 . 0 0 0 N o t e s R e c e i va b l e R p 5 2 .6 0 0 .0 0 0 C ash R p 5 3 .1 2 6 .0 0 0 In t e r e s t R e v e n u e R p 5 2 6 .0 0 0

TRANSFER (ANJAK) PIUTANG


Piutang Usaha juga bisa ditransfer (dijual dijual Menteri 012/2006 atau ke dijaminkan) untuk memperoleh kas. Piutang usaha biasanya perusahaan Nomor pendanaan 84/PMK. (Finance Company) . Dalam Peraturan Keuangan tentang perusahaan Anjak Piutang maupun tanpa tanggung renteng/tanpa jaminan Piutang kepada (Without usaha Recourse). biasanya agar Transfer dilakukan melakukan piutang

dengan pemberitahuan atau notifikasi pelanggan pembayaran kepada Faktor (pihak yang menerima usaha/Transferee) Transfer Piutang Transfer tanggung tanpa Tanggung usaha tanpa sebagai transfer

pembiayaan disebutkan

(Factoring) adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk pembelian piutang dagang jangka pendek suatu perusahaan berikut pengurusan atas piutang itu. Transfer piutang dilakukan dengan tanggung renteng/dengan jaminan (with recourse) Renteng/tanpa jaminan piutang renteng dianggap

penjualan piutang usaha. Dalam transfer

79

piutang tanpa tanggung renteng, pihak pembeli piutang (Faktor) menanggung seluruh Risiko ketidaktertagihan piutang. Pengendalian terhadap piutang usaha berpindah kepada Faktor. Faktor akan mengenakan beban pendanaan (Finance Charge) tertentu dan dari menahan piutang persentase sebagai usaha

pelanggan terhadap barang rusak atau ada pengembalian yang ini, tidak pihak (retur) atau ada piutang transaksi penjualan kerugian tertagih. penjual Dalam piutang atau dapat

mengakui keuntungan atau kerugian dari piutang. penjualan Keuntungan piutang

dihitung dengan cara: xxx

jaminan (retensi) apabila ada klaim dari - Nilai Buku Piutang Usaha - Nilai Realisasi Penjualan - Nilai yang ditahan factor (Retensi Kepada Faktor) Keuntungan (Kerugian) Penjualan Piutang xxx+ usaha (xxx) xxx Piutang Usaha xxx

TRANSFER PIUTANG SECARA TANGGUNG RENTENG/DENGAN JAMINAN


Transfer tanggung pinjam Piutang Usaha secara 3. kewajiban diestimasi/ditaksir secara andal; dan Klien tidak memiliki atau opsi untuk membeli kembali piutang itu. Apabila ketiga ketentuan itu tidak terpenuhi, maka transfer piutang usaha harus dipandang antara sebagai penjualan pinjaman, piutang bukan sebagai penjualan. Klien manfaat dari ekonomi piutang (Pihak masa dan yang depan tidak Perbedaan dengan tanggung renteng dan tanpa tanggung renteng adalah pihak pemilik piutang usaha piutang tanggung apabila piutang renteng usaha dan usaha renteng pelanggan usaha. (Recourse mentransfer sebesar yang gagal Liability) piutang kewajiban disepakati membayar tanggung dianggap menjamin pembayaran renteng meminjam dapat dengan dipandang jaminan

sbagai transaksi penjualan atau transaksi Piutang Usaha. PSAK No. 43 menjelaskan bahwa Transfer Piutang Usaha dapat dipandang terpenuhi: 1. mentransfer) tidak lagi memiliki sebagai penjualan berikut apabila keadaan-keadaan semuanya

menanggung risiko kolektibilitas yang terkandung dalam piutang;

2.
dalam (tanggung

Kewajiban perjanjian renteng)

klien recourse dapat

Kewajiban

80

pihak sebagai Apabila Penjual sebagai

penjual kerugian

piutang

(Transferor) Piutang.

Pendek kepada suatu perusahaan pembiayaan. Piutang Usaha yang ditransfer sebesar Rp. 150 juta. Perusahaan mengenakan dan beban 10 pembiayaan pendanaan % sebagai

penjualan

estimasi (Tranferor) pendapatan. gagal

ketidaktertagihan akan mencatat apabila piutang,

piutang usaha tidak terjadi, maka Pihak kembali kewajiban tanggung renteng ini Namun, pelanggan membayar

(Finance Charge) 5% dari piutang menahan jaminan atas retur atau diskun penjualan. Ditaksir, Rp. 3juta dari piutang ditagih. 2. Selama bulan Mei dan Juni, Pihak Faktor Piutang Rp. melakukan 5.000.000, penagihan Retur yang Rp.138.250.000. diskun usaha itu akan sulit

maka akun kewajiban tanggung renteng dibebankan ke akun Retensi pada Faktor. Contoh model penjualan transaksi piutang itu dan dapat pencatatan untuk membedakan kedua diilustrasikan sebagai berikut:

1. Tanggal

1/5-2008

PT.

mentransfer Piutang Usaha Jangka


A . P e n ju a la n T a n p a T a n g g u n g R e n te n g (W ith o u t R e c o u rs e )

diberikan Rp. 5.750.000 dan tak tertagih Rp.3.000.000.

Ta n g g a l P e n c a t a t a n o le h p ih a k P e n ju a l (P T.A ) P e n c a t a t a n o le h p ih a k F a k t o r (P e ru s a h a a n P e m b ia y a a n ) 0 1 /0 5 / 2 0 0 8K a s 1 2 7 .5 0 0 . 0 0 0 P iu t a n g U s a h a 1 5 0 .0 0 0 . 0 0 0 P iu ta n g R e t e ns i A n ja k P iu 1 5n g 0 0 . 0 010 ta .0 H u t a n g R e t e n s i A n a ja k P iu t n g 1 5 . 0 0 0 .0 0 0 2 R u g i P e n ju a la n P iu t a n g U s a7 .5 0 0 . 0 0 0 ha P e n d a p a ta n P e n d a n a a n 7 . 5 0 0 .0 0 0 P iu ta n g U s a h a 1 5 0 .0 0 0 .0 0 0 K as 1 2 7 . 5 0 0 .0 00 1 10% x 150.000.000 2 5% x 1 50.000.000 B ia y a P iu t a n g Ta k te rt a g ih 3 .0 0 0 . 0 0 0 P e n y is ih a n u n tu k p iu t a n g ta k te rt a g ih 3 . 0 0 0 .0 0 0 M e i d a n Ju n i R e tu r P e n ju a la n 3 .0 0 0 . 0 0 0 D is k u n P e n ju a la n 5 .7 5 0 . 0 0 0 P iu ta n g R e t e n s i A n ja k P iu ta n g K as H u t a n g R e t e n s i A n a ja k P iu t n g 8 .7 5 0 .0 0 0 P iu t a n g U s a h a 1 3 8 .2 5 0 . 0 0 0 8 .7 5 0 . 0 0 0 1 4 7 . 0 0 0 .0 00

P e n y e le s a ia n K a s 6 .2 5 0 . 0 0 0 Tra n s a k s i P iu ta n g R e t e n s i A n ja k P iu ta n g (R p . 1 5 . 0 0 0 .0 0 0 - R p . 8 . 7 5 0 . 0 0 0 )

P e n y is ih a n U n tu k P iu ta n g Ta k t e rta g ih3 .0 0 0 . 0 0 0 P iu t a n g U s a h a H u t a n g R e t e n s i A n a ja k P iu t n g 6 .2 5 0 . 0 0 0 6 .2 5 0 .0 0 0 K as

2 . 0 0 0 .0 0 0 6 . 2 5 0 .0 0 0

81

B . P e n ju a la n D e n g a n T a n g g u n g R e n te n g (W ith R e c o u r s e )
Tanggal P e n c a t a t a n o le h p ih a k P e n ju a l (P T . A ) P e n c a t a t a n o le h p ih a k F a k t o r (P e ru s a h a a n P e m b ia y a a n ) 0 1/05/2 00 8 as K 1 27.50 0.0 00 P iu t a n g U s a h a 1 5 0 .0 0 0 .0 0 0 1 P iu t a n g R e t e n s i A n ja k P iu t1 5 .0 0 0 . 0 0 0 ang H u t a n g R e t e n s i A n ja k P iu ta n g 1 5.0 00.0 0 0 R u g i P e n ju a la n P iu t a n g U s 1 0 .5 0 0 . 0 020 aha P endapatan P endanaan 7.5 00.00 0 P iu t a n g U s a h a 1 5 0 . 0 0 0 .0 0 0 K a s 1 2 7 .50 0.0 0 0 K e w a jib a n T a n g g u n g R e n t e n g 3.00 0.0 00 1 1 0 % x 1 5 0 .0 0 0 . 0 0 0 2 (5 % x 1 5 0 . 0 0 0 . 0 0 0 )+ R p . 3 . 0 0 0 . 0 0 0

M e i d a n J u n iR e t u r P e n ju a la n 3 .0 0 0 .0 0 0 D is k u n P e n ju a la n 5 .7 5 0 .0 0 0 P iu t a n g R e t e n s i A n ja k P iu t a n g

K as 1 3 8 .2 5 0 .0 0 0 H u t a n g R e te n s i A n ja k P iu t a 1 1 . 7 5 0 . 0 0 0 ng 8.75 0.0 00 P iu t a n g U s a h a 1 5 0 .00 0.0 0 0

K e w a jib a n T a n g g u n g R e n t e n g 0 0 0 . 0 0 0 3. P iu t a n g R e t e n s i A n ja k P iu t a n g 3.00 0.0 00 P e n y e le s a ia n a s K 3 .2 5 0 .0 0 0 K as 3 .2 5 0 .0 0 0 T ra n s a k s i P iu t a n g R e t e n s i A n ja k P iu t a n g 3.25 0.0 00 H u t a n g R e t e n s i A n ja k P iu ta n g 3.2 50.00 0 (R p . 1 5 . 0 0 0 . 0 0 0 -R p . 8 . 7 5 0 . 0 0 0 - R p . 3 . 0 0 0 . 0 0 0 )

82

Soal Latihan:
1. (Pengakuan Piutang Usaha) Berikut ini adalah transaksi penjualan PT. A: Penjualan barang dagang secara kredit Rp. 25.000.000. Syarat 2/10, n/30. Barang dikembalikan senilai Rp. 2.000.000 Penerimaan piutang dagang Rp. 15.000.000 dalam periode potongan tunai Penerimaan sisa piutang dagang melebihi periode potongan tunai. Diminta: Catat seluruh transaksi ke jurnal umum menggunakan metode neto dan metode bruto

2. (Pengakuan biaya piutang tak tertagih). Berikut ini adalah sebagian data
piutang usaha PT. Amas sekora: Penjualan Kredit selama tahun 2008 Rp. 1.897.096.540. Jumlah piutang usaha Rp. 985.456.231, saldo penyisihan untuk piutang tak tertagih (Rp. 13.236.750). Beberapa informasi penting yang diperlukan berkaitan dengan piutang usaha adalah: 31/12/2008 terdapat pelanggan (PT. Uni Unio) yang sudah pailit dan tidak mampu membayar. Jumlah piutang usaha Rp. 2.300.000 harus dihapus. 31/12/2008 ditaksir 0,5% dari penjualan kredit akan sulit untuk ditagih 1/2/2009 PT. Uni Unio menyatakan akan melunasi hutangnya 15/2/2009 PT. Uni Unio membayar seluruh kewajibannya Diminta:

1.

2.

Catat transaksi 31/12/2008 s.d 15/2/2009 dalam bentuk jurnal umum dengan asumsi a. Menggunakan metode penyisihan b. Menggunakan metode penghapusan Langsung Sajikan Piutang usaha di neraca 31 desember 2008: a. Menggunakan metode penyisihan b. Menggunakan metode penghapusan Langsung 3. (Wesel tagih jangka pendek) 1/12-2008 PT. Burung Nuri menjual barang Rp. 23.000.000 dan mengeluarkan wesel 3 bulan berbunga 9%/tahun Diminta: Buat pencatatan dalam bentuk jurnal umum pada tanggal 1/12-2008, 31/12/2008, 1/3-2009

4. (Wesel tagih jangka panjang berbunga, bunga pasar berbeda dengan bunga nominal) 1 september 2008 PT. Mutiara memberi pinjaman Rp. 76.000.000 kepada PT. Bahtera permai dan menerima wesel 3 tahun berbunga 9% bungan dibayar tahunan. Suku bunga pasar pada saat itu 11%. Anda diminta memberikan saran kepada PT. Mutiara untuk membuat pencatatan tanggal 1 september 2008 dan 31 desember 2008, 1 september 2009 dalam bentuk jurnal umum. 5. (Wesel Tagih Jangka Panjang berbunga nol) 1 September 2008 PT. Mulia meminjam Rp. 80 juta dari PT.A dan memberi wesel 3 tahun berbunga nol. PT. Mulia menerima kas Rp. 61.774.400. Tingkat suku bunga pasar 9 % (lihat tabel nilai sekarang pada periode 3 dan suku bunga 9%, adalah Rp. 0,77218). Buat Pencatatan tanggal 1/908,31/12/08 dalam bentuk jurnal umum

82

6. Neraca saldo PT. Enrico per 31 Desember 2006 sebelum penyesuaian


menunjukkan data berikut: Account Receivable Allowance for Doubtful Account Note Receivable Rp. 65.000.000 (Rp. 1.625.000) Rp.25.000.000

Anda menemukan fakta-fakta berikut ini: 1. Terdapat piutang usaha kepada PT. Darli Rp. 1.450.000. Menurut manajemen Perusahaan ini sudah pailit sehingga piutang harus dihapuskan. 2. Menurut manajemen, ditaksir 5% dari piutang bruto akan sulit untuk ditagih. 3. Wesel tagih merupakan wesel berjangka waktu 6 bulan yang dikeluarkan pada tanggal 5 november 2006 berbunga 10% Diminta: 1. Buat pencatatan ke jurnal (ayat jurnal) yang harus dibuat oleh PT. Enrico 2. Sajikan seluruh piutang usaha per 31 Desember 2006 setelah penyesuaian 3.
Posisi saldo piutang usaha neto PT Ayala per 31 desember 2005 sebelum penyesuaian: . PIUT ANG USAHA 140.750 PENYISIH UNT PIU AN U AN UK T G SAHA T T AK ERT AGIH (12.500) PIUT ANG USAHA NET O 128.250 Saldo Piutang U saha terdiri dari: D ebitur T anggal PT A . 10-Feb-05 PT .B 06-Mar-05 PT .C 11-Nop-05 PT D . 08-Des-05 PT .E 19-Agust-05 PT .F 17-Okt-05 PT .G 26-Des-05 PT .H 05-Feb-03

Ketentuan % tak tertagih 8.250 0-30 hari 0,50% 9.750 31-60 hari 5% 15.000 61-90 hari 10% 10.500 90-120 hari 15% 8.500 >120 hari 35% 25.000 61.250 2.500 140.750 Pada 26 desember 2005 diketahui PT H telah jatuh pailit dan manajemen memutuskan untuk menghapus piutang PT H T . . . ransaksi ini belum dicatat.

Jumlah

Diminta: 1. Buat taksiran biaya piutang tak tertagih tahun 2005 dengan membuat skedul umur piutang usaha 2. Buat penyesuaian dan koreksi yang diperlukan sehingga menunjukkan jumlah piutang yang benar di neraca periode 31 desember 2005 3. Berapa jumlah piutng neto periode sampai 31 desember 2005 setelah dilakukan koreksi dan penyesuaian 4. Berikut ini adalah informasi yang berhubungan dengan PT. Skala: a. Piutang Pelanggan sejumlah Rp. 40.000.000 telah digadaikan kepada Andika Finance sebagai jaminan untuk pinjaman Rp. 30.000.000 b. Penagihan kas atas piutang yang digadaikan adalah Rp. 18.000.000 c. Hasil penagihan piutang dan cek senilai Rp. 3.000.000 untuk bunga pinjaman dikirimkan ke Andika Finance d. Hasil penagihan atas piutang yang digadaikan Rp. 16.200.000 e. Pinjaman dilunasi ditambah bunga Rp. 1.200.000 Diminta: Buat pencatatan ke jurnal umum oleh PT. Skala 5. Pada 1/3-2008 PT.A membutuhkan dana sehingga mentransfer piutang dagang kepada Moga Finance. Piutang yang ditransfer sejumlah Rp. 150.000.000. Pihak Moga Finance mengenakan beban pembiayaan 6% dari

83

piutang dan menahan 8% sebagai jaminan atas retur atau potongan penjualan. Ditaksir Rp. 2.500.000 dari piutang itu akan sulit untuk ditagih. Selama bulan April dan Mei, pihak Moga Finance melakukan penagihan piutang usaha Rp. 126.780.000, retur penjualan Rp. 3.500.000 dan tak tertagih Rp. 4.000.000. Buat Pencatatan ke jurnal umum oleh PT. A dan Moga Finance apabila: Penjualan Piutang dengan tanggung renteng Penjualan piutang tanpa tanggung renteng

BAB V AKUNTANSI SEDIAAN2 (INVENTORIES)


Sediaan tersedia adalah barang atau yang tempat

Sediaan Barang Dagang Sediaan Barang Habis Pakai Untuk jenis perusahaan manufaktur,

digudang

penyimpanan suatu entitas pada tanggal tertentu. Sediaan terdiri atas beberapa jenis, tergantung pada bentuk entitasnya. Beberapa contoh dari sediaan adalah: Sediaan Bahan Baku Sediaan Barang Dalam Proses Sediaan Barang Jadi

sediaan terdiri dari tiga jenis, yaitu Sediaan Bahan Baku, Sediaan Barang Dalam Proses dan Sediaan Barang Jadi. Arus kos sediaan pada perusahaan manufaktur dapat digambarkan sebagai berikut:

Menurut kaidah ejaan yang disempurnakan (EYD), sediaan merupakan hasil dari proses menyediakan (penyediaan). Pertalian yang tepat dari bentuk dasar sedia adalah menyediakan (verba), penyedia (pelaku/alat), penyediaan (proses) dan sediaan (hasil). Untuk mengikuti pertalian antara bentuk dan makna yang sudah diatur dalam EYD, maka istilah yang tepat adalah sediaan, bukan persediaan.
2

84

D S e d i a a n B a h a n B aK k u P e m b e l i a x x Px e m a k ax i a x n xn

D S e d i a a n B a r a n g D a lKa m P r o s e s S e d i a a n B a r a n g J a d K D i S e d i a a n A w ax l x S e l e s a i dx i xp x o s e s S e d i a a n A w a C G S x x x x x r l D T e n a g a K e rja K a n g s u n g B a h a n B a k u x x x L B DP xxx B y . U p a h x x Px e m b e bx ax nx a n TK L xxx O HP xxx K o s d a i b a r a n g t e rju a l D (C o s t o f G o o d sKS o ld ) S e d ia a n x x x xxx D O v e r h e a d P a b Kr i k B y . U p a h x x Px e m b e bx ax nx a n

Aliran kos itu dapat dimasukkan dalam jurnal sebagai berikut:


1. M peroleh B em ahan B u ak Sediaan Bahan B aku ( Kas/hu ng U ha ( ta sa R Material) aw C h/Ac as count P ble) aya xxx xxx

2. m bayar upah em U pah T ga kerja Langsu ( ena ng D irec La t bor) Kas/H n U h ( uta g pa C h/Acc d w s as rue age ) 3. M peroleh O erhead Pabrik em v O erhead Pa v brik ( Fa ctory O verhe ad) Kas/H n uta g (C s a a h/P yable )

xxx xxx

xxx xxx

4. M bebankan s em ediaan bahan bak tenaga kerja langs u, ung dan O verhead k Produks e i Sediaan Barang da lam Proses (W ork In P roces ) s xxx Sediaan Ba n Baku ( ha R Materia aw l) xxx U pah T naga kerja Langsung ( e D irect Labor) xxx O erhead Pa v brik d itentukan dim ka u xxx (P redeterm ined Fa ctory O verhe ad) 5. B arang y ang s eles diproduks m ai i enjadi s ediaan barang jadi Sediaan Barang jadi (Finis hed G oods ) Sediaan Ba ng d ra alam Prose s (W ork In P roces ) s 6. Penjualan barang jadi Kos da ba ng terjual ( ri ra Sediaan Ba ng J ( ra adi

xxx xxx

C t of G os oods s old) Finis hend G oods )

xxx xxx

Mutasi sediaan pada perusahaan dagang, dapat diilustrasikan sebagai berikut:

85

Ann kt s ua i

(M e aas i a e si n d n n uk ea y

P bi n e e ma l
l Penj ua an

P nn e g l a a Si aB nDa ea a g a n d n r a gg
bi n e la e P t e u m Rr

/p bi e e m l

R r eua e Pj an t u n l

PAK ES MO

Saldo

sediaan oleh

barang

dagang

Retur

Pembelian

dan

diskun

dipengaruhi berikut ini:

transaksi-transaksi

pembelian Penjualan barang dagang penyesuaian-penyesuaan terhadap saldo sediaan (sediaan hilang, menyusut,dll)

Pembelian barang dagang Retur Penjualan

86

SISTEM PENCATATAN SEDIAAN


Terdapat dua sistem pencatatan sediaan: Perpetual Sistem pencatatan sediaan Sistem sediaan perpetual mencatat mutasi sediaan secara terus menerus ke akun sediaan sehingga posisi sediaan tetap bisa diketahui setiap saat. Sistem Pencatatan sediaan Untuk menghasilkan pengendalian yang baik, maka sistem pencatatan sediaan secara perpetual bisa digunakan. Sistem Pencatatan sediaan secara periodik Sistem ini mencatat mutasi (perubahan) terhadap saldo sediaan ke masing-masing akun yang menunjukkan transaksinya, bukan ke akun sediaan. Teknik pencatatan apabila menggunakan sistem ini adalah: 1. Setiap terjadi pembelian barang kos sediaan dicatat ke akun Pembelian. 2. pembayaran diskun atau Apabila ongkos diskun penjualan, tunai maka terjadi masuk, atas nilai pembayaran menerima penyisihan

secara periodik

Sistem Pencatatan sediaan secara perpetual Sistem pencatatan sediaan secara perpetual sediaan sediaan melakukan secara Setiap pencatatan menerus perubahan dicatat kos ke terus

pembukuan.

dalam dengan

langsung

mendebit atau mengkredit akun sediaan. Teknik pencatatan apabila menggunakan sistem ini adalah: 1. Setiap terjadi pembelian barang, akun sediaan didebit 2. Apabila ongkos tunai atas terjadi masuk, menerima pembelian, dan nilai

pembelian, atau pengembalian dan transaksi langsung dicatat ke akun masing-masing (Akun biaya angkut pembelian, diskun pembelian, akun retur 3. dan penyisihan terjadi pembelian) penjualan bukan ke akun sediaan. Setiap barang, maka akun sediaan tidak dikreditkan.

pengembalian penjualan, bukan ke

penyisihan transaksi untuk

maka akun

langsung dicatat ke akun sediaan, khusus mencatat peristiwa-peristiwa itu.

3. Setiap terjadi penjualan barang,


maka akun sediaan di kreditkan dan akun kos dari barang terjual (Cost of Goods Sold) didebitkan

4. Setiap jenis sediaan dibuatkan


kartu sediaan yang berfungsi sebagai buku pembantu (subsidiary ledger) dari akun sediaan.

4.
Sold),

Untuk menghitung kos dari maka harus dilakukan

barang yang terjual (Cost of Goods perhitungan sebagai berikut:

87

Kos dari barang terjual (Cost of Goods Sold) Sediaan awal periode (Beginning Balance) xxx Pembelian (Purchases) xxx Retur pembelian (Purchase Return) (xxx) Diskun pembelian (Purchase Discount) (xxx) Biaya angkut (Freight In) xxx + Pembelian neto (Net Purchase) xxx+ Barang tersedia untuk dijual xxx (Goods Available for sale)

Sediaan akhir Periode (Ending Balance) (xxx) Kos dari barang terjual (Cost of Goods Sold) xxx 5. Sediaan perhitungan fisik. 6. sediaan Dibuat akhir ke jurnal neraca untuk saldo dan menutup/menyesuaikan akhir diketahui

jumlahnya hanya dengan melakukan

menutup akun-akun pembelian, retur pembelian, biaya angkut pembelian.

Perbandingan sistem perpetual dan sistem periodik

88

T ra n s a k s i S is t e m p e rp e t u a l 1 . P e m b e lia n b a ra nngt o ry (S e d ia a n ) In ve xxx A c c o u n t P a y a b le (H u t a n g U s a h ax)x x 2 . P e n g e m b a liaA c c o u n t P a y a b le n (re t u r) p e m b e lia n In ve n t o ry 3 . P e n e rim a a n A c c o u n t P a y a b le d is k u n t u n a i In ve n t o ry Cash 4 . P e m b a y a ra n In ve n t o ry ongk os angkut Cash xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

S is t e m p e rio d ik P u rc h a s e (P e m b e lia n ) xxx A c c o u n t P a y a b le (H u t a n g U s a x x x ha) A c c o u n t P a y a b le P u rc h a s e R e t u rn A c c o u n t P a y a b le P u rc h a s e D is c o u n t Cash F re ig h t -in Cash xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

5. P e njualan - M enc atat P e njualan ount R ec eivable Acc S ale s - M enc atat k os darios t of goo ds s old C barang y a ng d ijua l Inventory 6.R etur P e njualanS ales R eturn A c c ount R ec eivable Inve ntory C os t O f G oods S old Inve ntory s ort and over 7. S e telah perhitungan fis ik atas Inventory s edia an, terny ata te rdapat k ek urangan k uantitas s ediaan 8. M eny es uaik an s aldo s ed iaan dan m enutup ak un -ak u n

xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

A c c ount R ec eiva ble S ales

xxx xxx

S ales R eturn A c c ou nt R ec e ivable

xxx xxx

Tidak D ic atat

C os t of G oods S o ld P urc has e R eturn P urc has e dis c ou nt P urc has e Inventory b eginning) Inventory (E nding) C os t of G o ods S old

xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

89

5. P e njualan - M enc atat P e njualan ount R ec eivable Acc S ale s - M enc atat k os darios t of goo ds s old C barang y a ng d ijua l Inventory 6.R etur P e njualanS ales R eturn A c c ount R ec eivable Inve ntory C os t O f G oods S old Inve ntory s ort and over 7. S e telah perhitungan fis ik atas Inventory s edia an, terny ata te rdapat k ek urangan k uantitas s ediaan 8. M eny es uaik an s aldo s ed iaan dan m enutup ak un -ak u n

xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

A c c ount R ec eiva ble S ales

xxx xxx

S ales R eturn A c c ou nt R ec e ivable

xxx xxx

Tidak D ic atat

C os t of G oods S o ld P urc has e R eturn P urc has e dis c ou nt P urc has e Inventory b eginning) Inventory (E nding) C os t of G o ods S old

xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

KEPEMILIKAN ATAS SEDIAAN


Kepemilikan (hak) atas sediaan menentukan barang menetapkan siapa hak yang mencatat Untuk ada sebagai sediaannya. atas sediaan,

1. FOB Shipping Point (Free On


Board Shipping Point) atau franko penjual. Apabila penjualan dilakukan dengan ketentuan ini maka ongkos angkut ditanggung barang pengiriman oleh pihak apabila barang pembeli barang

beberapa kondisi yang harus dianalisis: Barang dalam perjalanan pada saat menyusun laporan keuangan Untuk perjalanan menetapkan pada saat siapa yang berhak atas barang yang sedang dalam penyusunan laporan keuangan, maka harus dilihat syarat (term) dari pembayaran ongkos angkut yang ada di konosemen (Bill of Lading). Terdapat dua syarat pengiriman yang bisa menunjukkan kepemilikan dari barang:

barang. Hal itu berarti kepemilikan berpindah sudah keluar dari pelabuhan atau tempat pengiriman. Pihak penjual dengan segera mengkreditkan akun sediaan sediaan. penjual dan pihak ini pembeli biasanya pihak mendebitkan akun pembelian atau Ketentuan (misalnya: dituliskan sesuai dengan kota pihak apabila penjual berada di Kota Medan maka

90

dituliskan FOB Medan atau Franko Medan)

mengganti barang dengan barang yang baru. secara barang komisi Dalam metode pemasaran tetap yang dan dan konsinyasi itu atas barang Pihak barang barang

2.

FOB Destination (Free On

Board Shipping Point) atau franko pembeli. Apabila penjualan dilakukan dengan ketentuan ini maka ongkos angkut ditanggung barang pembeli pengiriman oleh pihak apabila Pihak barang penjual barang penjual

menjadi hak penitip barang sampai terjual. penjualan menjaga menerima titipan (konsinyee) menerima berkewajiban pantas. Perjanjian Penjualan Khusus 1. Penjualan dengan perjanjian membeli kembali Kadang-kadang perusahaan mendanai sediaannya tanpa melaporkan adanya hutang atau sediaan di neraca. Hal ini dilakukan perjanjian dengan membeli penjualan kembali. dengan

barang. Hal itu berarti kepemilikan berpindah berada. sudah sampai ke tujuan atau tempat mengkreditkan akun sediaan apabila barang sudah sampai pada pembeli barang sediaan dan apabila ini pihak sudah pembeli diterima. dituliskan pembeli maka mendebitkan akun pembelian atau Ketentuan (misalnya: berada Jakarta) Barang Konsinyasi Salah Pihak penjual satu metode (disebut barang agen pemasaran konsinyor) agen penjual di biasanya pihak Jakarta

menempatkan barang di tempat yang

sesuai dengan kota pihak pembeli apabila Kota

Dalam model transaksi ini pihak penjual dan pembeli melakukan perjanjian jual beli dimana pihak penjual berjanji akan membeli kembali sediaan dengan harga yang disepakati. Oleh pihak pembeli, barang ini digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman dari bank. Hasil peminjaman uang dari bank digunakan oleh pembeli untuk melunasi transaksi penjualan barang. Dimasa depan, pihak penjual membeli kembali seluruh barang dan pihak pembeli menggunakan hasilnya untuk melunasi hutang ke bank. Transaksi itu dapat diilustrasikan sebagai berikut:

dituliskan FOB Jakarta atau Franko

yang banyak dipakai adalah konsinyasi. penitip mengirimkan kepada

dimana

berkewajiban menjual barang konsinyasi itu. Apabila barang tidak terjual maka pihak penitip bisa mengambil atau

91

2. M e m in ja m d e n g a n ja m in a n b a r a n g P e n ju a 4. U a n g p e m inP ja m b e li l em an bank 3. U a n g d a r i b a n k u n tu k m e lu n a s i p e m b e lia n 1. M e n ju a l b a r a n g 5. P a d a t a n g g a ,l y a n g6. Hd is se ilp pa ek a t ib e lia n k e m b a li d ig u n a k a n a m m e m b e li k e m b a li b U rna t nu gk m e lu n a s i h u t a n g k e b a n k a

Dengan melakukan penjualan dengan perjanjian membeli kembali pihak penjual bisa menghindarkan pencatatan hutang dan memanipulasi penghasilan. Sedian dengan skema penjualan ini tetap 2. Penjualan Apabila usaha (return) perjanjian alternatif penjualan. penjualan terjadinya penjualan Penjual bisa terdapat yang dengan suatu tingkat operasi ada yang transaksi transaksi pada saat mencatat taksiran mencatat akan Apabila ditaksir

dicatat oleh pihak penjual. Pihak penjual tetap sebagai pemilik barang dan juga harus mencatat hutang ke bank sebagai kewajibannya. dikreditkan penjualan. 3. Penjualan Cicilan Penjualan cicilan merupakan cara penjualan lainnya dalam praktik bisnis. Pelanggan akan melakukan cicilan tertentu. cicilan sampai Cara sangat periode penjualan beresiko, waktu secara terutama pada saat mencatat

pengembalian yang tinggi dalam tingkat tinggi dagang pencatatan Pencatatan bisa dilakukan dan akun tidak transaksi pada juga pengembalian karena

memungkinkannya, maka terdapat dua

tingkat ketertagihan piutang. Oleh karena itu, dalam penjualan cicilan biasanya barang dengan dalam sediaan hak kepemilikan apabila atas atas cicilan sediaan barangapabila berpindah kepemilikan penjualan pihak

taksiran pengembalian dan penyisihan penembalian dan penyisihan penjualan. penjualan sampai suatu keadaan yang mengindikasikan dikembalikan jumlah jumlah yang bisa oleh pembeli.

telah diselesaikan. Namun, terkait cicilan, penjual

barang harus dikeluarkan dari akun persentase dari piutang yang tak tertagih bisa ditaksir secara akurat.

pengembalian

dengan akurat, maka sediaan juga bisa

92

PENGARUH POTONGAN TUNAI PEMBELIAN TERHADAP KOS SEDIAAN


Diskun pada rentang pembelian waktu diterima yang pada Metode dengan jumlah bruto bruto. dioperasikan Pada saat apabila entitas membayar hutang usaha diskun diberikan pihak penjual. Untuk mencatat diskun pembelian terdapat dua metode yang bisa digunakan, yaitu metode neto (Net Method) dan Metode Bruto (Gross Method). Dengan menggunakan metode neto diskun dari pembelian pembelian/ langsung sediaan akun dikurangkan tidak diambil atas tidak mencatat pembelian/sediaan

pembayaran hutang pada masa diskun, pembeli barang mencatat diskun dalam akun diskun pembelian sistem akun sistem sediaan (apabila atau (apabila menggunakan mengkreditkan menggunakan periodik)

perpetual).

Misalnya, PT. A menggunakan sistem periodik dan membeli barang dengan syarat 2/10,n/30 pada tanggal 1/5-2005 seharga Rp. 10 juta. Apabila pembayaran dilakukan dalam periode diskun atau diluar periode diskun, pencatata yang dilakukan adalah:

barang da hutang usaha. Apabila diskun maka didebitkan kerugian karena diskun pembelian dikun

(Purchase discount Lost). Akun kerugian memanfaatkan pembelian dilaporkan di laporan rugi laba pada kelompok biaya lain-lain (Other Expenses and Losses).

Me tode ne to (ne t Me thod) Me tode bruto (Gross M e thod) Pe m be lia n ba ra ng Rp. 10.000.000, sya ra t 2/10,n/30 Purchase 9.800.000 Purchase 10.000.000 A ccount Payable 9.800.000 Account Payable 10.000.000 Apa bila huta ng usa ha dibayar pa da pe riode diskun 9.800.000 Account P ayable 9.800.000 9.800.000 Purchase Disc ount 200.000 Cash 10.000.000 Apa bila Huta ng Usa ha diba ya r m e le w a ti pe riode diskun Account P ayable 9.800.000 Account P ayable 10.000.000 Purchase Discount lost 200.000 Cash 10.000.000 Cash 10.000.000 Account payable Cash

PENILAIAN SEDIAAN BERBASIS ALIRAN KOS HISTORIS


Sediaan dinilai atas dasar kos historis. Penyimpangan atas basis ini dapat dilakukan apabila terdapat kondisikondisi lain, misalnya penurunan nilai sediaan menuju nilai pasar atau kondisi yang memerlukan estimasi atas nilai sediaan. Penilaian berbasis aliran kos historis terdiri atas beberapa metode:

Identifikasi

spesifik

(Specific Identification) FIFO (First In First

Out/Masuk Pertama Keluar Pertama)

93


dapat

LIFO (Last In First Out/ Average (Rata-Rata) diterapkan pada sistem

pembeliannya tersisa ini

sehingga dan

barang terjual yang

yang bisa

Masuk Terakhir Keluar Pertama) Keempat asumsi aliran kos sediaan itu pencatatan periodik maupun perpetual. A. Identifikasi Spesifik Metode aliran kos ini digunakan apabila memiliki terjual terdapat kualitas harus ciri-ciri dan khusus harga dari yang tanggal setiap jenis sediaan. Karena setiap jenis berbeda-beda, maka setiap barang yang dikenali

(sediaan)

diidentifikasi kos-nya. Metode aliran kos merupakan barang yang metode yang terbaik banyak. sediaan barang mobil, data namun sulit untuk dilakukan, terutama pada entitas jenisnya jenis Biasanya, metode ini digunakan pada memiliki sedikit, mahal dan mudah dibedakan berdasarkan (misalnya: karakteristik emas, PT. perhiasan, A memiliki

furniture, berlian,dll). Misalkan terkait dengan sediaan sebagai berikut:

Sediaan Awal Pembelian 02/01/2007 16/01/2007 20/01/2007 31/01/2007 Total Pembelian Retur Pembelian 17/01/2007 Penjualan 05/01/2007 17/01/2007 25/01/2007 Total Penjualan Retur Penjualan 26/01/2007

Unit 300 150 200 175 160 685 30

@ 150 150 165 170 175

Total Rp 45.000 Rp Rp Rp Rp 22.500 33.000 29.750 28.000

165

115 80 200 395 40

Apabila Sediaan akhir ( 600 unit, berasal dari 300 + 685 -30 -395 + 40) diidentifikasi berasal dari sediaan awal (185 unit), pembelian 02/1-07 (70 unit),

16/1 (10 unit), dan 20/1 (175 unit), 31/1 (160 unit), maka kos sediaan akhir dapat dihitung:

94

U nit 1 85 70 10 1 75 1 60 6 00

To ta l 1 50 R p 27 .75 0 1 50 R p 10 .50 0 1 65 R p 1 .65 0 1 70 R p 29 .75 0 1 75 R p 28 .00 0 R p 97 .65 0

B. FIFO Metode aliran kos sediaan dengan FIFO mengasumsikan aliran kos atas sediaan yang keluar diambil dari kos sediaan yang paling awal masuk basis menentukan kos sediaan
Ba ra ng M as u

dikeluarkan). Metode ini mengasumsikan kos sediaan akhir berasal dari sediaan yang terakhir masuk ke gudang/tempat penyimpanan. diterapkan dalam Metode sistem FIFO bisa pencatatan

( kos yang

sediaan yang pertama masuk merupakan

periodik maupun perpetual.

Mu ak s

Mu ak s

Mu ak s

Mu ak s Mu P t m a k ea a s r

1 , Kur ea a e aP t m l r

FIFO

pada

sistem

pencatatan

sedangkan kos sediaan akhir berasal dari pembelian yang terakhir dan ditarik mundur sampai suatu tanggal dimana kuantitas sediaan terpenuhi. Berdasarkan contoh PT. A sebelumnya, maka kos sediaan akhir dengan metode FIFO dalam sistem Periodik dapat dihitung sebagai berikut:

periodik Pada sistem pencatatan periodik, Kunatitas dan kos sediaan akhir diketahui apabila dilakukan perhitungan fisik terhadap sediaan. Kos dari barang yang terjual (Cost of Goods Sold) berasal dari harga pembelian yang paling awal

95

FIFO PERIODIK SEDIAAN AKHIR Kos Sediaan akhir: 160 unit 175 Unit 200 Unit 65 Unit 600

600 UNIT 175 170 165 150 Rp 28.000 Rp 29.750 Rp 33.000 Rp 9.750 Rp 100.500 (dari pembelian 31/1/07) (dari pembelian 20/1/07) (dari pembelian 16/1/07) (dari pembelian 2/1/07)

FIFO

pada

sistem

pencatatan

dihitung

kos-nya

berdasarkan

kos

Perpetual Dalam sistem sediaan perpetual, manajemen sediaan dilakukan dengan membuat kartu sediaan (di bagian akuntansi) yang memuat setiap mutasi (pergerakan) Apabila barang serta kos-nya. maka dipakai metode FIFO,

sediaan akhir yang pertama dibeli. Kos dari sediaan akhir berasal dari harga pembelian barang yang terakhir.. Dari contoh sebelumnya, sediaan akhir PT. A dapat dihitung dengan menggunakan metode aliran FIFO dalam sistem sediaan perpetual:

setiap barang yang keluar karena terjual


FIFO PE PE A R TU L T G AL AN G U IT N 01/01/2007 02/01/2007 05/01/2007 16/01/2007 17/01/2007 17/01/2007 20/01/2007 175 170 29.750 150 200 (30) PEM BELIAN @ 150 165 165 PEN ALAN (C S) JU G @ T T O AL SALD O @ 150 150 150 150 165 150 165 150 165 150 165 170 150 165 170 150 165 170 150 165 170 175

T T O AL 22.500

U IT N

U IT N 300 450 335 335 200 335 170 255 170 255 170 175 55 170 175 95 170 175 95 170 175 160 600

115 33.000 (4.950) 80

150

17.250

150

12.000

25/01/2007

200

150

30.000

26/01/2007

(40 )

150

(6.000)

31/01/2007

160

175

28.000

T tal o

655

108.300

355

53.250

T T O AL 45.000 67.500 50.250 50.250 33.000 50.250 28.050 38.250 28.050 38.250 28.050 29.750 8.250 28.050 29.750 14.250 28.050 29.750 14.250 28.050 29.750 28.000 100.050

Walaupun diketahui

saldo dari

sediaan

akhir

bisa

tetap harus dilakukan minimal pada saat akhir periode akuntansi barang yang dijual (Cost of Goods Sold) diambil dari kos sediaan yang terakhir dibeli sehingga kos sediaan akhir berasal dari kos barang yang pertama dibeli.

kartu

sediaan,

namun

perhitungan fisik terhadap sediaan akhir C. METODE LIFO Metode LIFO bergerak dalam arah yang berlawanan dengan metode FIFO. Pada metode aliran kos ini, kos dari

96

Ms kT r k ir a u ea h
Ba ra ng M as uk

Ms k au 3 , K lu rP ra a e a et m

Ms k au

Ms k au

Ms k au

LIFO

pada Dalam

sistem sistem

pencatatan periodik, kos

ditarik sediaan

maju

sampai

kepada Dalam

tanggal contoh

periodik sediaan akhir diketahui jika dilakukan perhitungan fisik terhadap sediaan. Kos sediaan akhir berasal dari pembelian yang pertama dilakukan dan kemudian
LIFO PERIODIK SEDIAAN AKHIR Kos Sediaan akhir: 300 unit 150 Unit 150 Unit 600 600 UNIT

pembelian dimana seluruh unit dalam terpenuhi. sebelumnya, kos sediaan akhir PT. A, apabila dinilai dengan metode LIFO pada sistem sediaan periodik, dapat dihitung sebagai berikut:

150 Rp 45.000 (dari sediaan awal) 150 Rp 22.500 (dari pembelian 2/1-07) 165 Rp 24.750 (dari pembelian 16/1-07) Rp 92.250

LIFO

pada

sistem

pencatatan

terakhir. Kos sediaan akhir dihitung dari harga pembelian yang pertama dilakukan. Dari contoh PT. A sebelumnya, nilai sediaan akhir dapat dihitung sebagai berikut:

perpetual Pada sistem perpetual, kos dari barang yang kos dijual ditentukan barang berdasarkan pembelian

97

L OP R E U L IF E P T A TN GL A G A U IT N 0 /0 /2 0 1 1 07 0 /0 /2 0 2 1 07 0 /0 /2 0 5 1 07 1 /0 /2 0 6 1 07 1 /0 /2 0 7 1 07 1 /0 /2 0 7 1 07 2 /0 /2 0 0 1 07 15 7 10 7 2 .7 0 9 5 10 5 20 0 (3 ) 0 P M E IA E B L N @ 10 5 15 6 15 6 P N U L N(C S E J AA G) @ T TL OA S L O AD @ 10 5 10 5 10 5 10 5 15 6 10 5 15 6 10 5 15 6 10 5 15 6 10 7 10 5 15 6 10 5 15 6 10 5 15 6 15 7

T TL OA 2 .5 0 2 0

U IT N

U IT N 30 0 40 5 35 3 35 3 20 0 35 3 10 7 35 3 9 0 35 3 9 0 15 7 35 3 6 5 35 3 15 0 35 3 15 0 10 6 60 0

15 1 3 .0 0 3 0 (4 5 ) .9 0 8 0

10 5

1 .2 0 7 5

15 6

1 .2 0 3 0

2 /0 /2 0 5 1 07

15 7 2 5 (4 ) 0 10 6 15 7 2 .0 0 8 0

10 7 15 6 15 6

2 .7 0 9 5 4 2 .1 5 (6 0 ) .6 0

T TL OA 4 .0 0 5 0 6 .5 0 7 0 5 .2 0 0 5 5 .2 0 0 5 3 .0 0 3 0 5 .2 0 0 5 2 .0 0 8 5 5 .2 0 0 5 1 .8 0 4 5 5 .2 0 0 5 1 .8 0 4 5 2 .7 0 9 5 5 .2 0 0 5 1 .7 5 0 2 5 .2 0 0 5 1 .3 5 7 2 5 .2 0 0 5 1 .3 5 7 2 2 .0 0 8 0 9 .5 5 5 7

2 /0 /2 0 6 1 07 3 /0 /2 0 1 1 07

T ta o l

65 5

18 0 0 .3 0

35 5

5 .7 5 7 2

D. METODE RATA) Metode diaplikasikan

AVERAGE rata-rata juga

(RATAdapat masuk

Metode ini tidak mendasarkan kos sediaan berdasarkan atau keluar, aliran namun barang merata-

pada

sistem pencatatan

ratakan kos dari barang yang tersedia untuk menghitung kos sediaan akhir. Dari contoh PT. A sebelumnya, kos

periodik dan perpetual. Metode Average dalam sistem

sediaan akhir dapat dihitung sebagai berikut:

periodik (Rata-Rata Tertimbang)

AVERAGE PERIODIK (WEIGHTED AVERAGE/RATA-RATA TERTIMBANG) SEDIAAN AKHIR 600 UNIT Sediaan Awal 300 150 Rp 45.000 Pembelian 02/01/2007 150 150 Rp 22.500 16/01/2007 200 165 Rp 33.000 20/01/2007 175 170 Rp 29.750 31/01/2007 160 175 Rp 28.000 Retur Pembelian (30) 165 Rp (4.950) 955 153.300
R .1 3 .3 0 p 5 0 95 u i 5 nt

Kos per unit Kos sediaan akhir=

R .1 0 ,5 3 p 6 26

160,52

Rp

600

Rp 96.314

Metode

Average

dalam

Sistem

terjadi pembelian barang. sediaan PT. A, sediaan

Dari data akhir dapat

Perpetual (Rata-rata Bergerak) Sediaan yang di catat dikartu sediaan dirata-ratakan kos-nya setiap

dihitung dari kartu sediaan berikut ini:

98

AVERAGE PERPETUAL (MOVING AVERAGE/RATA-RATA BERGERAK) TANGGAL UNIT 01/01/2007 02/01/2007 05/01/2007 16/01/2007 17/01/2007 17/01/2007 20/01/2007 25/01/2007 26/01/2007 31/01/2007 Total PEMBELIAN @ TOTAL 150 200 (30) 175 150 165 165 170 22.500 115 33.000 (4.950) 80 29.750 200 (40) 160 655 175 28.000 108.300 355 159 160 31.800 (6.400) 55.050 155 12.400 150 17.250 PENJUALAN (CGS) @ TOTAL SALDO @ TOTAL 150 45.000 150 67.500 150 50.250 156 83.250 155 78.300 155 65.900 159 95.650 160 63.850 160 70.250 164 98.250 98.250

UNIT

UNIT 300 450 335 535 505 425 600 400 440 600 600

Rata-rata dengan total

sediaan total

dihitung saldo

2007 dapat dihitung sebagai berikut: ( 50.250 +33.000) : (335 +200) = Rp. 156. Dari beberapa metode sediaan yang sudah dijelaskan, metode yang rata-rata paling merupakan metode

menambahkan beli hasil

sediaan sebelum pembelian ditambah harga barang, kemudian itu membagikan penjumlahan

dengan total kuantitas sediaan. Misalnya, kos/unit sediaan pada tanggal 16 Januari Perbandingan Masing Metode Masing-masing metode menghasilkan kos sediaan dan kos dari barang terjual yang berbeda-beda. Kos sediaan yang berbeda-beda ini Rugi-laba Masing-

sederhana dan mudah dilakukan.

menghasilkan laba bruto yang berbeda. Perbandingan laba rugi masing-masing metode dengan menggunakan data PT. A diatas, dengan asumsi setiap barang dijual seharga Rp. 250 per unit, diilustrasikan sebagai berikut: dapat

Id e n t ifik a s i F IF O L IF O AVERAGE K husus P e rio d ik P e rp e t u a l P e rio d ik P e rp e t u a l P e rio d ik P e rp e t u a l S a le s (P e n ju a la n ) 3 9 5 u n it x R p .p2 5908 . 7 5 0R p 9 8 . 7 5 0R p 9 8 . 7 5 0 R 98750 98750 98750 98750 S a le s R e t u rn (R e t u r P e n ju a la n ) R p (1 0 . 0 0 0R) p (1 0 . 0 0 0R) p (1 0 . 0 0 0R) p (1 0 . 0 0 0R) p (1 0 . 0 0 0R) p (1 0 . 0 0 0R) p (1 0 . 0 0 0 ) N e t S a l e s (P e n j u a l a n N e to ) R p 8 8 . 7 5 0R p 8 8 . 7 5 0R p 8 8 . 7 5 0R p 8 8 . 7 5 0R p 8 8 . 7 5 0R p 8 8 . 7 5 0R p 8 8 . 7 5 0 C o st O f G o o d s S o l d (K o s d a ri B a ra n g T e rju a l) B e g in n in g In ve n t o ry (S e d ia a n A w a l) 4 5 . 0 0 0R p 4 5 . 0 0 0 Rp R p 4 5.000 R p 45.000 P u rc h a s e s (p e m b e lia n ) R p 1 1 3.2 50 p 11 3 .25 0 R R p 1 1 3.2 5 0 R p 1 13 .2 50 P u rc h a s e R e t u rn (R e t u r P e m b e R pn ) (4 . 9 5 0R p (4 . 9 5 0 ) lia ) R p (4 . 9 5 0 ) R p (4 . 9 5 0 ) G o o d s A va ila b le F o r S o ld R p 1 5 3.3 00 p 15 3 .30 0 R R p 1 5 3.3 0 0 R p 1 53 .3 00 (B a ra n g T e rs e d ia U n t u k d iju a l) E n d in g In ve n t o ry R p (9 8 . 0 0 0R) p (1 0 0 . 0 5 0 ) R p (9 2 . 2 5 0 ) R p (9 6 . 3 1 4 ) (S e d ia a n A k h ir) C o s t O f G o o d s S o ld R p 5 5 . 3 0 0R p 5 3 . 2 5 0R p 5 3 . 2 5 0R p 6 1 . 0 5 0R p 5 7 . 7 2 5R p 5 6 . 9 8 6R p 5 5 . 0 5 0 G r o ss P r o fi t (L a b a B r u to ) R p 3 3 . 4 5 0R p 3 5 . 5 0 0R p 3 5 . 5 0 0R p 2 7 . 7 0 0R p 3 1 . 0 2 5R p 3 1 . 7 6 4R p 3 3 . 7 0 0

99

Dari tabel diatas terlihat bahwa metode FIFO menghasilkan laba yang lebih tinggi karena kos sediaan akhir dengan sediaan metode lainnya. FIFO Metode lebih aliran tinggi kos dibandingkan metode-metode aliran kos apapun yang dipilih untuk dipakai harus digunakan secara konsisten (dipakai dari satu periode ke periode berikutnya)

untuk

menjaga Perpindahan

keandalan dari satu

dan metode

keterbandingan informasi keuangan. aliran kos sediaan ke metode lainnya tetap dimungkinkan dengan alasan yang masuk akal dan dijelaskan dalam Catatan Terhadap Laporan Keuangan (Notes to Financial Statements).

4. METODE LAIN UNTUK MENILAI DAN MENAKSIR KOS SEDIAAN Secara umum sediaan dinilai

1. Metode

Lower

of

Cost

or

berdasarkan metode kos histories, yaitu salah satu dari antara metode identifikasi khusus, FIFO, atau rata-rata. Penyimpangan dari basis kos histories ini bisa dilakukan sepanjang terdapat hal yang memungkinkan untuk untuk metode dilakukan. menilai atau berdasarkan kos historis sulit atau tidk memungkinkan Beberapa cara

Market (Terendah antara Kos dan Pasar)

2. Metode Lower of Cost or Net


Realizable Neto) Value (Terendah antara Kos dan Nilai Realisasi

3. Metode Relative Sales Value


(Nilai Penjualan Relatif)

menaksir sediaan diluar metode aliran kos histories adalah:

4. Metode
Bruto)

Gross

Profit

(Laba

5. Metode

Retail

Inventory

(Sediaan Eceran)

LOWER PASAR)

OF

COST ANTARA Lower

OR

MARKET DAN or

terjadi apabila nilai pasar sediaan lebih karena rendah dari kos sediaan atau kerusakan sediaan

(TERENDAH Metode

KOS of Cost

sediaan merupakan barang usang. Akibatnya, kerugian karena nilai pasar yang lebih rendah dari kos sediaan harus diakui/dicatat pada periode penilaian. Kos sediaan yang dinilai dengan salah satu metode berbasis kos (FIFO, LIFO, AVERAGE atau Identifikasi Khusus)

Market (Terendah antara Kos dan Pasar) digunakan untuk menilai sediaan pada waktu laporan keuangan akan disusun. Metode ini digunakan apabila manfaat nilai/kos sediaan sediaan. menurun Kondisi dibawah tersebut

100

dibandingkan

dengan

nilai

pasarnya,

19.500

maka

kos

pengganti

adalah

yaitu harga beli barang apabila pada saat penilaian barang itu dibeli kembali. Harga pengganti sediaan, yaitu pasar harga merupakan Cost) pasar kos dari apabila (Replacement

Rp.19.500. Selisih antara nilai sediaan yang dinilai berbasis kos dengan nilai pasarnya periode Penilaian dianggap dimana ini sebagai penurunan cara kerugian terjadi. yang penurunan sediaan dan dibebankan pada merupakan

barang yang sama dibeli pada tanggal penilaian, bukan harga jual dari sediaan itu. Misalnya, barang yang memiliki kos Rp. 20,000 pada tanggal penyusunan laporan dapat dibeli dengan harga Rp.
K ss d a o ei n a

konservatif dalam menilai sediaan. Cara kerja metode LCM Metode LCM bekerja sesuai dengan gambar berikut ini:

N i re li a i n t i la as s eo

D a d ga i n in k n b

, mn y n te n a a a a g re d h T a b le l b d r id k o h e ih ai

Ps r aa

K sP n g ni o egat (R p c mn el e et a Cs ) ot T a b le k ra gd r id k o h u n ai N i re li a i N to i la as s e d ua g ik r n i p n i ih nu tu ey a n k s mrjnla an r a a i b oml

Penjelasan: 1. Kos sediaan merupakan nilai sediaan yang dinilai dari salah satu metode berbasis kos: FIFO, LIFO, AVERAGE, dan Identifikasi Khusus.

dikurangi normal. 3.

penyisihan Apabila

marjin

laba

nilai

pengganti

melebihi nilai realisasi neto maka yang digunakan sebagai nilai pasar adalah nilai realisasi neto karena nilai realisasi neto merupakan nilai penjualan neto (harga jual dikurangi biaya penyelesaian dan biaya penjualan) yang diharapkan mengalir ke perusahaan. Nilai Realisasi Neto menutupi kerugian yang disebabkan oleh kerusakan Apabila nilai atau nilai keusangan pengganti neto dan sediaan. melebihi

2.

Nilai pasar merupakan Kos

pengganti, yaitu harga beli sediaan pada saat penilaian dilakukan. Kos pengganti (Replacement Cost) tidak boleh melebihi nilai realisasi neto, yaitu estimasi penjualan sediaan tidak setelah (estimasi biaya lebih dikurangi estimasi pengeluaran untuk menyelesaikan biaya penjualan, dan penyelesaian) dan boleh

realisasi

rendah dari nilai realisasi neto setelah

dipakai sebagai asumsi nilai pasar maka sediaan menjadi lebih tinggi

101

dari nilai realisasinya. Misalnya: kos sediaan akhir Rp. 600, nilai pengganti Rp.550, dan nilai realisasi neto Rp 500, maka tidaklah tepat untuk nilai menilai sediaan sebesar

5. nilai atau laba. itu.

batas Nilai

bawah batas

dimana dibawah ini dari bawah

sediaan tidak boleh dijual

merupakan nilai yang dapat diperoleh direalisasi perusahaan sediaan dengan tetap memperoleh

pengganti Rp. 550, karena sediaan hanya bisa direalisasi (dijual, setelah dikurangi biaya-biaya pelepasan) Rp. 500.

6.
sediaan taksiran

Misalnya, PT. A memiliki akhir biaya Rp. 2,000. Nilai dan

sediaan yang dinilai dengan FIFO. Kos Apabila Nilai kos pengganti dari nilai realisasi marjin adalah realisasi marjin neto laba hasil neto laba nilai penyisihan maka nilai yang pasar nilai penjualan dari sediaan Rp. 2.500 dan penyelesaian penjualan Rp.150. Penyisihan untuk marjin laba normal sebesar 10% dari penjualan. Harga Cost) beli sediaan saat (Replacement pada

4.
kurang dikurangi normal, sebagai dengan normal. realisasi

digunakan

pengurangan Hasil neto

penyisihan

pengurangan dengan

penilaian dilakukan Rp.1.950. Batas atas dan Batas Bawah dapat dihitung: adalah laporan 2.000. APLIKASI METODE LCM Metode LCM bisa diaplikasikan kepada masing-masing sediaan. individu PT. kos sediaan maka adalah nilai Rp.

penyisihan

marjin laba normal merupakan


H a r g a j u a l s e d ia a n R p2 . 5 0 0 T a k s ir a n b i a y a p e n y e l e s a ia n d a n b ia y a p e n ju a la n R p (1 5 0 ) N il a i R e a li s a s i N e t o R p2 . 3 5 -0- > B a t a s A t a s P e n y is ih a n m a r j in l a b a n o r m a l( 2( 1 0 % ) Rp 5 ) N il a i R e a li s a s i N e t o s e t e la h d ik u r a n g i p e n y is i h a n m a r jin la b a n o r mRap2 . 1 0 -0- > B a t a s B a w a h l

sediaan akhir yang disajikan di keuangan

Karena (Replacement

Nilai Cost)

Pengganti Rp. 1,950

sediaan, kategori utama sediaan atau keseluruhan Misalnya Aditia memiliki beberapa jenis sediaan yang bisa dikategorikan atas dua jenis sediaan. Data-data untuk menilai sediaan dapat dilihat pada ilustrasi berikut ini (penyisihan marjin laba normal 10% dari harga jual):

sudah dibawah batas bawah, maka yang digunakan sebagai nilai pasar adalah Rp. 2.100. Selanjutnya metode LCM diaplikasikan untuk kos Rp. 2,000 dan nilai pasar Rp. 2.100. Karena yang terendah

102

S e d ia a n

U n it

K o s p e r u n it t a l K o s To

H a rg a J u a l E s t im a s i M a rjin la b aK o s B ia y a P e n ju a lanno rm a l (1 0 % )e n g g a n t i P 2 2 . 5 0 0R p 5.250R p 1 3 . 5 0 0R p 4 1 .2 50 3 4 . 1 2 5R p 8 4 . 0 0 0R p 11 8 .1 25 4 2 . 5 0 0R p 1 7 . 5 0 0R p 3 2 . 5 0 0R p Rp 4 00 .0 0 0 99.00 0 4 00 .0 0 0 8 99 .0 0 0

S uk u C adang A K ode 101 K ode 102 K ode 103 Total S uk u C adang B K ode 201 K ode 202 Total

1 5 0 R p 3 .00 0R p 5 0 R p 2 .50 0R p 2 0 0 R p 1 .75 0R p Rp

4 5 0 . 0 0 0R p 4 2 5 . 0 0 0R p 1 2 5 . 0 0 0R p 1 7 5 . 0 0 0R p 3 5 0 . 0 0 0R p 3 2 5 . 0 0 0R p 9 2 5 . 0 0 0R p 1 . 3 7 5 . 0 0 R p 0

1 7 5 R p 4 . 5 0 0 R p 7 8 7 . 5 0 0R p 1 . 1 3 7 . 5 0 R p 0 3 5 0 R p 6 .0 0 0R p 1 . 9 5 0 .0 0R p 1 .9 0 0 .0 0R p 0 0 R p 2 . 7 3 7 .5 0R p 3 .0 3 7 .5 0R p 0 0

1 1 3 . 7 5 0R p 6 7 0 . 0 0 0 1 9 0 . 0 0 0R p 2 . 2 7 5 . 0 0 0 R p 2 .9 45 .0 0 0

Aplikasi metode LCM untuk setiap item sediaan, kategori utama sediaan dan keseluruhan dapat dilakukan sebagai berikut:
S e d ia a n U n it a To ta l K o s B a t a s A t a sB a t a s b a w a h b a < - -- - > B LC M N ila i R e a l is a N iR N - p e n y . s In N e t o ( N R N ) m a r ji n la b a o s P e n g g a N tila i P a s a r d i vid u a l K n i 4 0 2 . 5 0R0 p 1 6 9 . 7 5R0 p 3 1 1 . 5 0R0 p 8 8 3 . 7 5R0 p 3 6 0 . 0 0R0 p 1 5 2 . 2 5R0 p 2 7 9 . 0 0R0 p 7 9 1 . 2 5R0 p 4 0 0 . 0 0R0 p 9 9 .0 0R p 0 4 0 0 . 0 0R0 p 8 9 9 . 0 0R0 p 4 0 0 . 0 0R0 p 1 5 2 . 2 5R0 p 3 1 1 . 5 0R0 p 8 6 3 . 7 5R0 p LC i L C M k a t e g o rM U t a m a K e s e lu r u h a n

S uku C adang A K ode 101 1 5 0R p 4 5 0 . 0 0R0 p K ode 102 5 0 R p 1 2 5 . 0 0R0 p K ode 103 2 0 0R p 3 5 0 . 0 0R0 p T o ta l R p 9 2 5 . 0 0R0 p S uku C adang B K ode 201 1 7 5R p 7 8 7 . 5 0R0 p K ode 202 3 5 0R p 1 . 9 5 0 . 0 R 0 0p T o ta l R p 2 .7 3 7 .5R0 0p K e s e l u ru h a n R p 3 .6 6 2 .5R0 0p

4 0 0 .0 0 0 1 2 5 .0 0 0 3 1 1 .5 0 0 8 3 6 . 5 0R0 p

8 3 6 .5 0 0

1 . 1 0 3 . 3 R 5 9 8 9 . 6 2R5 p 6 7 0 . 0 0R0 p 9 8 9 . 6 2R5 p 7 8 7 . 5 0 0 7p 1 .8 1 6 .0R0 1 .6 2 6 .0R0 2 .2 7 5 .0R0 1 .8 1 6 .0R0 1 .8 1 6 .0 0 0 0p 0p 0p 0p 3 .8 1 9 .3R5 2 .6 1 5 .6R5 3 .0 4 5 .0R0 2 .8 0 5 .6R5 2 .6 0 3 .5R0 2 .7 3 7 .5 0 0 7p 2p 0p 2p 0p 4 .7 0 3 .1R5 3 .4 0 6 .8R5 3 .9 4 4 .0R0 3 .6 6 9 .3R5 3 .4 4 0 .0R0 3 .5 7 4 .0R03 .6 6 2 .5 0 0 2p 7p 0p 7p 0p 0p

Hasil penilaian sediaan menurut metode LCM berdasarkan ketiga kategori itu adalah:
In d ivid u a l K a t e g o ri u t a m a e s e lu ru h a n K LCM R p 3 . 4 4 0 .0 0 0R p 3 .5 7 4 . 0 0 0R p 3 .6 6 2 . 5 0 0 B e rb a s is K o s R p 3 . 6 6 2 .5 0 0R p 4 .7 0 3 . 1 2 5R p 3 .4 0 6 . 8 7 5 P e rb e d a a n R p (2 2 2 .5 0 0R p (1 .1 2 9 . 1 2 5 ) p ) R 255.625

Untuk menyesuaikan nilai sediaan dari berbasis kos menuju berbasis pasar (LCM), ada dua metode pencatatan: 1. Metode langsung Metode ini menyesuaikan selisih penilaian ke akun Kos dari Barang Terjual
LCM Individual Cost of Goods Sold (Kos dari barang terjual) Inventory (Sediaan)

(Cost of Goods Sold) dan sediaan periode itu. Tidak ada pengakuan kerugian atas penurunan nilai sediaan. Dari ilustrasi diatas, penyesuaian dengan metode langsung untuk LCM Individual dapat dibuat sebagai berikut:
Rp 222.500 Rp 222.500

103

2. Metode langsung/Penyisihan

Tidak

ini

mengungkapkan nilai Dari

kerugian dan

atas tidak

penurunan neraca.

sediaan segi

Metode ini menyesuaikan selisih penilaian ke akun penyisihan penurunan nilai sediaan dan mengakui kerugian karena penurunan nilai sediaan. Metode
LCM Individual Loss due to market decline of Inventory (kerugian penurunan nilai pasar sediaan) Allowance to reduce inventory (Penyisihan penurunan nilai sediaan)

langsung mengurangi nilai sediaan di pengungkapan informasi keuangan, metode ini lebih baik dari metode langsung.
Rp 222.500 Rp 222.500

Akun kerugian karena penurunan nilai pasar sediaan disajikan di laporan rugi laba pada kelompok biaya lain-lain, sedangkan penurunan akun nilai penyisihan sediaan VALUE terhadap di disajikan

neraca sebagai pengurang akun sediaan (Contra Account). Nilai Kos dari barang terjual (Cost of Goods Sold) tidak berubah sama sekali. sediaan. Nilai realisasi Neto merupakan nilai penjualan neto yang diharapkan mengalir dari sediaan. Sama dengan metode LCM, nilai realisai neto dihitung dengan mengurangkan nilai sediaan

METODE LOWER OF COST OR NET REALIZABLE NETO) Apabila nilai sediaan lebih tinggi dari nilai realisasinya, maka kos dari sediaan tidak akan bisa lagi dipulihkan atau diperoleh. Penyebab nilai sediaan melebihi nilai realisasinya adalah barang yang rusak atau usang atau bila harga penjualan menurun dibawah kos sediaan. Misalnya, sediaan yang memiliki kos Rp. 600 namun hanya bisa dijual (direalisasi) sebesar Rp. 500, tidak wajar apabila dilaporkan di neraca sebesar kos-nya Rp. 600. Untuk mencegah maka melaporkan terendah sediaan dalam jumlah yang melebihi nilai realisasinya metode antara kos dan nilai realisasi neto dapat digunakan untuk menilai sediaan akhir. Metode ini membandingkan nilai sediaan yang dinilai berbasis kos histories dengan nilai realisasi neto dari (TERENDAH ANTARA KOS DAN NILAI REALISASI

menurut harga jual dikurangi dengan taksiran-taksiran biaya penyelesaian dan penjualan. Nilai terendah antara nilai sediaan yang dinilai berbasis kos historis dengan nilai realisasi neto diangkat sebagai nilai sediaan akhir di laporan keuangan. Sama untuk dengan metode item atau penilaian metode LCM, penilaian sediaan juga dapat dilakukan masing-masing utama Selisih dengan sediaan, secara dapat langsung kelompok keseluruhan. dicatat

ataupun metode tidak langsung, seperti diterapkan pada metode LCM Argumen pendukung terhadap metode ini adalah nilai sediaan tidak boleh melebihi nilai realisasi neto-nya,

104

karena aktiva tidak boleh dinilai melebihi nilai realisasinya Apabila sediaan sudah melebihi nilai realisasi neto, maka sediaan sudah disajikan terlampau tinggi METODE LABA laba BRUTO bruto (GROSS digunakan

(overstatement). Keuangan metode ini. diasuransikan. perusahaan (SAK)

Standar dalam

Akuntansi PSAK No.14

menganjurkan penilaian sediaan dengan

Bila harus

memungkinkan, tetap melakukan

PROFIT METHOD) Metode untuk menaksir sediaan dalam kondisi tidak memungkinkan atau tidak efisien dari segi waktu untuk melakukan perhitungan fisik terhadap saldo sediaan. Biasanya metode ini digunakan apabila sediaan terkena bencana alam (banjir, kebakaran, dll), atau oleh auditor untuk menaksir nilai sediaan akhir, atau apabila laporan keuangan disusun untuk periode interim. Metode ini juga digunakan oleh perusahaan asuransi untuk menaksir sediaan yang terkena bencana alam dan

perhitungan fisik atas sediaan minimal sekali setahun. Metode laba bruto dioperasikan dengan menetapkan suatu persentase laba bruto dari penjualan. Misalnya, PT. Andika memiliki penjualan Rp 20.000.000 dan ditaksir laba bruto sediaan Secara 15% awal dari Rp. penjualan. Rp. cara: Saldo

35.000.000, pembelian dalam periode itu 15.000.000. sederhana sediaan akhir dapat dihitung dengan

S a le s ( P e n j u a l a n ) R p 2 0 . 0 0 0 . 0 0 0 B e g i n n i n g In v e n t o r y ( S e d i aRa pn 5a. w 0a 0l ). 0 0 0 3 0 C o s t o f G o o d s S o l d ( K o s d a r i B a r a n g t e r j u a P) u r c h a s e s ( P e m b e l i a n ) R p1 5 . 0 0 0 . 0 0 0 l B e g i n n i n g In v e n t o r y R ( p 3e5d. ia 0a 0n . 0a 0w0 a l ) S 0 G o o d s A v a i l a b l e fo r S o l d R p5 0 . 0 0 0 . 0 0 0 P u r c h a s e s ( P e m b e Ri ap n1 )5 . 0 0 0 . 0 0 0 l S a le s R p 0 .0 0 0 .0 0 0 2 G o o d s A v a i l a b l e fo r RSp o5 l0d . 0 0 0 . 0 0 0 G r o s s P r o fi t R p( 3 . 0 0 0 . 0 0 0 ) (B a ra n g t e rs e d ia U n t u k d iju a l) C o s t O f G o o d s S o ld R p1 7 . 0 0 0 . 0 0 0 ) ( E n d i n g In v e n t o r y ( s e d i a?a n a k) h i r ) ( E n d i n g In v e n t o r y ( S e d ia a n R Ap3k 3h . i0r )0 0 . 0 0 0 C o s t o f G o o d s S o ld ( ? ) G r o s s P r o fit ( 1 5 % ) R p 3 .0 0 0 .0 0 0

METODE NILAI PENJUALAN RELATIF (RELATIVE SALES VALUE) Metode nilai penjualan relative digunakan untuk menilai sediaan yang dibeli secara borongan (lump-sum). Alokasi kos sediaan didasarkan pada perbandingan total harga jual masingmasing item harga sediaan jual. dengan Rasio itu keseluruhan

kemudian dikalikan dengan total harga beli seluruh sediaan. Misalnya, Tuan A membeli pakaian bekas dalam bal (suatu ukuran untuk pembelian pakaian jadi). Harga anak: 1 bal pakaian adalah Rp. 3.500.000, terdiri dari pakaian anak-

1.

Kualitas I (80 buah), harga

jual Rp. 50.000/unit

105

2.
3.

Kualitas II ( 120 buah), Kualitas III (100 buah),

2. buah) 3. buah)

Kualitas Kualitas

II III

60 (10

harga jual Rp. 35.000/unit harga jual Rp. 10.000/unit Pada akhir periode, yang tersisa adalah: 1. buah),
Jenis Kualitas I Kualitas II Kualitas III Unit Total Harga jual 80 Rp 50.000 Rp 4.000.000 120 Rp 35.000 Rp 4.200.000 100 Rp 10.000 Rp 1.000.000 Rp 9.200.000 Harga/u

Kualitas

(20

Kos dari sediaan akhir dapat dihitung sebagai berikut:

Harga jual Harga Relatif Beli 0,434783 Rp 3.500.000 0,456522 Rp 3.500.000 0,108696 Rp 3.500.000

Alokasi Harga beli Harga beli (kos)/unit Rp 1.521.739 Rp 19.022 Rp 1.597.826 Rp 13.315 Rp 380.435 Rp 3.804 Rp 3.500.000

Jenis Kualitas I Kualitas II Kualitas III

Sediaan akhir 20 60 10

Unit Terjual

Kos/unit

60 Rp 60 Rp 90 Rp

Kos sediaan Kos dari Akhir barang terjual 19.022 Rp 380.440 Rp 1.141.320 13.315 Rp 798.900 Rp 798.900 3.804 Rp 38.040 Rp 342.360 Rp 1.217.380 Rp 2.282.580

METODE Pada sediaan efektif

RETAIL perusahaan

INVENTORY eceren item

setiap

barang

yang

tersedian

(SEDIAAN ECERAN) sangat dilakukan banyak, terutama sehingga apabila

untuk dijual. 3. Memiliki catatan penjualan pada periode itu. Taksiran (Cost to nilai retail nilai sediaan ratio), barang dihitung yaitu yang dengan rasio kos terhadap harga eceran membandingkan

perhitungan fisik atas sediaan kurang perusahaan membuat laporan keuangan secara interim. Untuk mengetahui nilai sediaan tanpa fisik perlu adalah melakukan dengan perhitungan

tersedia untuk dijual pada harga eceran dengan nilai barang yang tersedia untuk dijual berdasarkan kos-nya (harga pemerolehan). Istilah-istilah yang digunakan dalam metode sediaan eceran Dalam perusahaan eceran, kenaikan atau penurunan harga eceren sangat sering dilakukan terutama untuk menyambut peristiwa-peristiwa tertentu atau untuk menanggapi pertumbuhan atau penurunan permintaan terhadap

menggunakan metode sediaan eceran. Metode ini digunakan untuk menaksir nilai sediaan yang tersisa pada suatu tanggal. Metode sediaan eceran bisa digunakan dengan asumsi: 1. Perusahaan memiliki catatan tentang kos dan harga eceran dari setiap barang yang dibeli 2. Perusahaan memiliki catatan tentang kos dan harga eceran

106

barang. Beberapa istilah yang digunakan untuk menjelaskan kenaikan atau Rp. penurunan harga eceran adalah:

Misalnya, harga eceran barang X 5.000. Apabila harga dinaikkan menjadi Rp. 6.000 maka mark up Rp. maka pembatalan mark Up Rp. 500. Apabila harga menurun menjadi Rp. 4.800, maka pematalan mark up Rp. 500 dan mark down Rp. 200. Bila harga dinaikkan menjadi Rp. 4.950, maka telah terjadi pembatalan mark down Rp. 150. Ilustrasi itu bisa digambarkan sebagai berikut:

1. Mark up, yaitu jumlah kenaikan 1.000. Apabila harga menjadi Rp. 5.500
diatas harga eceran

2. Pembatalan Mark Up (Mark Up


Cancellation), yaitu penurunan harga pada interval mark up yang sudah dibuat

3. Mark

Down,

yaitu

jumlah

penurunan harga eceran

4. Pembatalan Mark Down, yaitu


kenaikan harga pada interval mark down yang sudah dibuat.

P m a la M rk U R e b ta n a p p

.50 0

H rg m n d a a e ja i R . 6.0 0 p 0

H rg R a a p M rkU R a p p . 1.0 0 0

. 5.5 0 0

P m a la m rku R e b ta n a p p H rg E e n a a c ra R . 5.0 0 p 0 M rkd w R a o n p H rg a a R . 4.9 0 p 5 H rg a a R . 4.8 0 p 0 P m a la m rkd w R e b ta n a o n p .10 5

.50 0

.20 0

Misalnya, PT. Aditya memiliki data sediaan menurut kos dan harga eceran seperti dibawah ini:
Sediaan awal Pembelian (neto) Barang tersedia Untuk dijual Mark up Pembatalan mark up Mark down Pembatalan mark down Penjualan (neto) Kos Harga eceran Rp 50.000 Rp 65.000 Rp 115.000 Rp 149.500 Rp 165.000 Rp 214.500 Rp 10.000 Rp 2.000 Rp 3.000 Rp 1.500 Rp 150.000

Nilai sediaan akhir dapat dihitung dengan metode konvensional atau metode Kos. Dengan metode konvensial, nilai barang tersedia untuk

dijual

menurut

harga

eceran

tidak

termasuk mark down dan pembatalan mark down (hanya sampai Mark up). Apabila metode kos yang digunakan,

107

maka nilai mark up, pembatalan mark up, mark down, dan pembatalan mark down diikutkan dalam perhitungan. Nilai sediaan akhir menurut harga eceran diperoleh dengan mengurangkan nilai barang tersedia untuk dijual menurut Metode Kos (Cost Method)
Kos sediaan Akhir = Barang Barang tersedia untuk tersedia dijual ( untuk harga

harga eceran dengan nilai penjualan. Kos sediaan akhir diperoleh dengan mengalikan rasio kos terhadap harga eceran terhadap nilai sediaan menurut harga eceran.

dijual ,

M enurut setelah

Kos m ark

) up & M ark dow n )

x Sediaan

akhir (

m enurut

Eceran

eceran

Metode Konvensional (Conventional Method)


Kos sediaan Akhir = B arang B arang terse dia tersedia untuk dijual untuk ( dijual h arga ( M enu t ru , Kos setelah ) m ark up ) x Sed iaan akhir ( m urut en Eceran ) ecera n

Berdasarkan rumus diatas maka sediaan akhir PT. Aditya dapat dihitung:
Sediaan awal Pembelian (neto) Barang tersedia Untuk dijual Mark up Pembatalan mark up Barang tersedia Untuk dijual, setelah Mark down Pembatalan mark down Barang tersedia Untuk dijual, setelah Penjualan (neto) Sediaan Akhir Kos Rp 50.000 Rp 115.000 Rp 165.000 Rp Rp mark up (A) Rp Rp mark down (B) Harga eceran Rp 65.000 Rp 149.500 Rp 214.500 10.000 (2.000) Rp 8.000 Rp 222.500 3.000 (1.500) Rp (1.500) Rp 221.000 Rp 150.000 Rp 71.000 Rp Rp 53.009 52.652

Kos Sediaan Akhir (Metode Kos ) Kos Sediaan Akhir (Metode Konvensional)

Metode memasukkan

Konvensional mark-down

tidak untuk

Metode kos memasukkan mark up maupun mark down untuk menghitung nilai sediaan akhir. Metode ini tidak mengakui adanya kerugian akibat penurunan nilai sediaan.

menghitung rasio sediaan akhir. Metode ini digunakan apabila perusahaan ingin menaksir nilai sediaan akhir yang dinilai dengan menggunakan metode terendah antara kos (rata-rata) dan nilai pasar.

PENGARUH KOMITMEN PEMBELIAN TERHADAP NILAI SEDIAAN


Komitmen pembelian adalah dan menjamin pasokan barang. Bagi pihak penjual, kontrak dan saat Pasa ini menjamin arus kas komitmen penjualan perusahaan. barang suatu kontrak pembelian antara pihak penjual dengan pihak pembeli barang. Bagi pembeli, kontrak pembelian melindunginya dari kenaikan harga yang akan terjadi dalam masa-masa kontrak

disepakati, tidak ada pencatatan yang perlu dilakukan pada catatan akuntansi

108

(jurnal). Apabila nilai kontrak material, maka kontrak harus diungkapkan dalam Catatan Atas Laporan Keuangan (Notes to Financial Statement). Pencatatan ke jurnal dilakukan Pada saat ketika itu, laporan penilaian yang keuangan (interim atau tahunan) akan disusun. dilakukan terhadap harga

dilakukan

pada

saat

barang

akan

diterima dan pembayaran dilakukan. Misalnya, PT. Aditia melakukan komitmen pembelian dengan PT. Biduan Lestari. Komitmen untuk membeli barang dari PT. Biduan Lestari pada harga yang disepakati Rp. 2.500/unit untuk 3.000 unit barang. Pada akhir periode di akuntansi, kehilangan harga barang tersebut

tercantum dalam kontrak terhadap harga pasarnya. Apabila harga pasar menurun dibawah harga kesepakatan, maka pihak pembeli harus mengakui kerugian dan hutang yang terkait dengan kerugian penurunan harga itu. Penilaian harga kontrak terhadap harga pasar juga

pasar Rp. 2.000. Hal itu berarti PT. Aditia kesempatan untuk memperoleh harga yang lebih murah dari harga kontrak. Untuk itu, PT. Aditia harus mengakui kerugian karena harga pasar dibawah harga komitmen:
Rp 1.500.000 Rp 1.500.000

Untung/rugi yang belum terealisasi--komitmen pembelian (Unrealized holding gain or loss) Hutang taksiran atas komitmen pembelian (Estimated Liability on Purchase Commitment)

Kerugian karena penurunan harga pasar itu disajikan di laporan rugi laba pada kelompok lainnya. komitmen akun Akun Biaya hutang dan kerugian atas pada taksiran disajikan

lancar). maka

Apabila PT.

pada

saat

barang

diterima harga pasar sebesar Rp. 2.200, Aditia harus mengakui keuntungan (ingat: keuntungan boleh

pembelian

diakui hanya ketika realisasi dilakukan):


Rp 600.000 Rp 600.000

kelompok hutang jangka pendek (hutang


Hutang taksiran atas komitmen pembelian (Estimated Liability on Purchase Commitment) Untung/rugi yang belum terealisasi--komitmen pembelian (Unrealized holding gain or loss) Sediaan ( Inventory) Hutang taksiran atas komitmen pembelian Liability on Purchase Commitment) Kas ( Cash)

6.600.000 (Estimated900.000 7.500.000

109

Soal Latihan:
1. Berikut ini adalah data sediaan PT. Andalan Jaya selama bulan januari 2007:
Sed iaan A wal Pem elian b 0 /0 /20 7 2 1 0 1 /0 /20 7 6 1 0 2 /0 /20 7 0 1 0 3 /0 /20 7 1 1 0 T ta Pe b lia o l me n R r Pem elian etu b 1 /0 /20 7 7 1 0 Pen alan ju 0 /0 /20 7 5 1 0 1 /0 /20 7 7 1 0 2 /0 /20 7 5 1 0 T ta Pe jua n o l n la R r Penju etu alan 2 /0 /20 7 6 1 0 U nit 40 0 30 0 20 0 25 7 10 6 95 3 3 0 @ 50 0 50 0 50 5 55 7 55 7 To tal R 20 0 p 0 .0 0 R 10 0 p 5 .0 0 R 10 0 p 1 .0 0 R 18 2 p 5 .1 5 R 9 .0 0 p 2 0

50 5

1 .5 0 6 0

25 7 30 0 20 0 75 7 4 0

Dari hasil Perhitungan fisik, sediaan akhir berjumlah 560 unit. Seluruh barang dijual pada harga Rp. 700 per unit) Diminta: A. Catat setiap transaksi ke jurnal umum dengan mengasumsikan: Sistem pencatatan FIFO periodik dan perpetual (buat kartu sediaan) Sistem pencatatan LIFO periodik dan perpetual (buat kartu sediaan) Sistem pencatatan AVERAGE periodik dan perpetual (buat kartu sediaan)

B. Hitung laba rugi masing-masing metode dalam sistem periodik dan perpetual
2. Sediaan akhir PT. Biduan Lestari per 31 Desember 2007 Rp. 267.525.900. Kejadian berikut terkait sediaan mereka:

Pada tanggal 28 desember 2007 PT. biduan Lestari melakukan penjualan barang kepada PT. Kulancar dengan syarat FOB destination. Kos dari barang yang dijual (Cost of Goods Sold) Rp. 23.500.000 sudah dikurangi dari nilai sediaan, padahal barang belum sampai ditempat pembeli.

Pada tanggal 29 desember 2007 dilakukan pembelian barang Rp. 19.800.000 dengan syarat FOB shipping Point. Sediaan ini telah dicatat padahal barang belum sampai.

107

Dalam gudang PT. Biduan Lestari terdapat barang yang dititip oleh PT. Caraka. Petugas pembukuan telah memasukkan barang itu (Rp. 6.500.000) pada sediaan PT. Biduan Lestari.

Diminta: Catat koreksi yang harus dilakukan oleh PT. Biduan Lestari dan tentukan kos sediaan akhir 3. PT. BUNGA JELITA memiliki satu jenis sediaan. Pada akhir tahun 2008, di neraca saldo perusahaan, sediaan akhir memiliki kos Rp. 80.000.000 (800 unit @Rp. 100.000). Pada saat melakukan perhitungan fisik atas sediaan, terdapat 50 unit barang memiliki kemasan yang rusak. Ditaksir, barang itu hanya bisa dijual dengan harga Rp. 80.000/unit. Biaya penjualan Rp. 10.000/unit. Biasanya, perusahaan menjual barang Rp. 115.000/unit. kos barang. a. Hitung kos sediaan dengan menggunakan metode LCM (Terendah antara Kos dan Pasar) dan buat penyesuaian dengan menggunakan metode langsung dan metode penyisihan. b. Hitung kos sediaan dengan menggunakan metode LCN/Lower of Cost or Net Realizable Value (terendah antara kos dan nilai realisasi neto) dan buat penyesuaian dengan menggunakan metode langsung dan metode penyisihan. 4. Berikut ini adalah data sediaan PT. Cukup Lancar (menggunakan metode FIFO)
S e d ia a n P a k a ia n K ode K ode K ode To tal P a k a ia n K ode K ode To tal U n it K o s p e r u n ita rg a J u a l E s t im a s i B ia y a s H Ko P e r u n it P e n ju a la n / u n P e n g g a n t i/ u n it it 3 0 . 0 0 0R p 6 0 . 0 0 0R p 8 5 . 0 0 0R p 1 7 5 . 0 0 0R p 9 0 . 0 0 0R p 7 5 . 0 0 0R p 1 6 5 . 0 0 0R p 900 R p 1.80 0R p 2.55 0R p 5.25 0R p 2.70 0R p 2.25 0R p 4.95 0R p 1 4 .00 0 3 7 .00 0 6 0 .00 0 111 .00 0 6 7 .50 0 6 2 .00 0 129 .50 0

Pada akhir tahun 2008, kos

pengganti dari barang Rp. 105.000/unit, sedangkan marjin laba normal 15% dari

W a n ita W1 1 5 0 R p 1 5 . 0 0 0R p W2 5 0 R p 4 5 . 0 0 0R p W3 2 0 0 R p 5 5 . 0 0 0R p Rp P ria P1 1 7 5 R p 7 5 . 0 0 0R p P2 3 5 0 R p 6 0 . 0 0 0R p Rp

Estimasi penyisihan untuk marjin laba normal sebesar 15% dari penjualan. Diminta: Tentukan nilai sediaan akhir dan catat penyesuaian apabila terjadi penurunan nilai (metode penyisihan dan metode langsung), dengan menggunakan: Lower of cost or market (Individual, kelompok utama dan keseluruhan) Lower of cost or net realizable value (Individual, kelompok utama dan keseluruhan)

108

5. PT. Adella Jaya mengalami bencana alam, dimana gudang mereka terbakar. Sebagian dari sediaan bisa diselamatkan. Untuk keperluan klaim asuransi atas sediaan, berikut ini data sediaan PT. Adella: Sediaan Awal Pembelian Penjualan Persentase laba bruto Rp. 550.000 Diminta: 1. Hitung kos sediaan akhir dengan menggunakan metode laba bruto. 2. Hitung kerugian PT. Adella akibat kebakaran itu. 6. PT. Bandung Jaya membeli tanah seharga Rp. 550.000.000. Tanah itu akan dikavling dengan harga jual sebagai berikut:
Total Jumlah Lokasi 1 Lokasi 2 Lokasi 3 Harga per kavling 10 Rp 9.000.000 20 Rp 20.000.000 15 Rp 15.000.000 Rp 90.000.000 Rp 400.000.000 Rp 225.000.000 Rp 715.000.000

Rp.1.975.0000 Rp.2.250.000 Rp. 3.750.000 40% dari penjualan

Dari sisa sediaan akhir yang terbakar, nilai realisasi (masih bisa dijual) seharga

Pada periode itu, kavlingan yang terjual adalah: lokasi I ( 5 kavling), lokasi II (15 Kavling), Lokasi III (7 Kavling) Diminta: Hitung sediaan akhir, kos barang terjual dan laba PT. Bandung Jaya pada periode itu. Gunakan metode nilai jual relative. 7. PT. Sunset Cemerlang ingin menyusun laporan keuangan interim. Berikut data yang diperlukan untuk menaksir nilai sediaan menurut metode eceran:
Kos Harga eceran Rp 5.500.000 Rp 7.700.000 Rp 115.000 Rp 161.000 Rp 5.615.000 Rp 7.861.000 Rp 160.000 Rp 40.000 Rp 50.000 Rp 25.000 Rp 5.900.000

Sediaan awal Pembelian (neto) Barang tersedia Untuk dijual Mark up Pembatalan mark up Mark down Pembatalan mark down Penjualan (neto)

Diminta:

109

Hitung Kos sediaan akhir dengan menggunakan metode kos dan metode konvensional 8. PT. Danar Hati melakukan komitmen pmbelian 5.000 unit barang pada harga Rp. 900/unit. Pada saat penyusunan laporan keuangan, harga pasar barang Rp. 800/unit dan pada saat barang diterima dan akan dilakukan pembayaran harga pasar Rp. 750. Diminta: Buat penyesuaian yang harus dilakukan PT. Danar Hati pada saat proses penyusunan laporan keuangan

110

BAB VI AKUNTANSI AKTIVA TETAP, PENYUSUTAN DAN PENURUNAN NILAI


Aktiva Tetap, sering disebut juga 3. Memiliki substansi fisik Meskipun kuantitas aktiva tetap tidak terlalu banyak dibandingkan jenis aktiva namun suatu dengan keuangan wajar. tetap, setelah aktiva penyajian pertukaran) (Impairment). lainnya nilai entitas. baik dapat Akuntansi (misalnya: aktiva sediaan), cukup tetap aktiva Fasilitas Fisik atau aset tetap, adalah aktiva berujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa, untuk disewakan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administrative dan diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Contoh Aktiva tetap adalah: Tanah, Gedung Kantor, Gedung Pabrik, Mesin, Perabotan,dll. Dari defenisi itu, karakteristik dari aktiva tetap adalah: 1. Diperoleh untuk digunakan dalam operasi dan bukan untuk dijual kembali 2. Bersifat jangka panjang sehingga merupakan subyek dari penyusutan (kecuali tanah)

material dibandingkan nilai total aktiva Dengan sehingga disajikan aktiva demikian, laporan secara tetap akuntansi aktiva tetap harus ditangani

mencakup tentang pengakuan aktiva pengeluaran-pengeluaran pemerolehan aktiva tetap serta aktiva tetap, dan nilai tetap, pelepasan

(penjualan penurunan

KOMPONEN KOS PEMEROLEHAN AKTIVA TETAP


Suatu aktiva apabila: A. besar kemungkinan manfaat ekonomis di masa depan berkenaan dengan aktiva itu akan mengalir ke entitas; dan pengeluaran diakui sebagai Kedua criteria pengakuan aktiva itu juga berlaku untuk pengakuan aktiva tetap. Dasar pengakuan awal untuk aktiva tetap adalah kos historical (Historical Cost), yaitu kos yang ditunjukkan dalam bukti pemerolehan aktiva. Manfaat ekonomi dimasa depan dalam bentuk pendapatan atau penjualan Aktiva tetap harus (Cost) pemerolehan sangat pasti (probable) akan mengalir ke perusahaan di masa yang akan datang.

B.

Kos

dapat diukur secara andal.

111

Secara umum, Aktiva Tetap diakui sebesar kos pemerolehannya, meliputi: 1. Harga pemerolehannya, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh harga lainnya. 2. Kos yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aktiva ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar siap digunakan sesuai dengan keinginan dan maksud manajemen 3. Estimasi awal kos pembongkaran dan pemindahan aktiva tetap dan restorasi lokasi aktiva. Misalnya PT. A membeli mesin yang memiliki harga faktur Rp. 150.000.000 (potongan 2. dikreditkan beli dan dikurangi potongan potongan-potongan

Tanah

bisa

dimiliki

untuk

tujuan

spekulatif atau untuk mendukung operasi normal perusahaan. Tanah yang diperoleh untuk tujuan spekulatif dikategorikan sebagai investasi. Tidak seperti aktiva tetap lainnya, tanah tidak memiliki umur ekonomis atau masa manfaat terbatas karena nilai tanah cenderung meningkat. Pengeluaranpengeluaran yang termasuk kos pemerolehan tanah adalah (PSAK No.47): 1. Harga transaksi pembelian tanah termasuk tanaman, prasarana, bangunan diatasnya yang harus dibeli kemudian dimusnahkan Pengeluaran lahan tanah diciptakan untuk konstruksi atau pembuatan tanah, bila

3. 4. 5. 6. 7.
tanah

Kos (Cost) untuk ganti rugi penghuni dan relokasi Kos (Cost) untuk pembelian tanah lain sebagai pengganti Kos (Cost) untuk komisi

tunai 5%) ditambah PPN dan PT. A juga membayar untuk pengangkutan Rp.500.000 dan instalasi Rp. 1.500.000 maka kos pemerolehan dari mesin adalah: Harga Faktur Rp. 150.000.000 Potongan tunai (Rp. 7. 500.000) PPN 10% Rp. 14.250.000 Pengangkutan Rp. 500.000 Instalasi Rp. 1.500.000 Kos Pemerolehan Rp158.750.000 Pencatatan mesin itu
K Rp 158.750.000

perantara jual bei tanah Kos (cost) pinjaman

terkapitalisasi ke dalam tanah Kos (Cost) pematangan

Pengeluaran untuk pengurusan legal hak atas tanah, PSAK No. 47 menyatakan pengeluaran ini dicatat ke akun biaya yang ditangguhkan atas pengurusan legal hak atas tanah. Akun ini diamortisasi selama umur ekonomisnya. Termasuk dalam biaya yang ditangguhkan untuk pengurusan legal hak atas tanah adalah:

ke

jurnal

dilakukan sebagai berikut:


Mesin Kas/Hutang D Rp 158.750.000

Kos dari tanah

112

1. kota 2. 3. PPAT 4. 5.

Legal audit, seperti pemeriksaan

Misalnya, sebidang tanah

PT. yang

Tekindo diatasnya

membeli terdapat

keasian sertifikat tanah, rencana tata Biaya-biaya pengukuran,

sebuah bangunan. Pengeluaran-pengeluaran berikut untuk membuat tanah siap digunakan dalam operasi: 1. Harga pembelian tanah Rp. Rp. 500.000.000 Pajak terkait jual beli tanah Biaya resmi yang harus dibayar ke 2. Pengurusan legal atas tanah 45.000.000 3. Pengeluaran untuk menghancurkan gedung Rp. 5.000.000 dan puing-puing bangunan bisa dijual Rp. 1.500.000 4. Diatas tanah terdapat pepohonan. Pengeluaran untuk menebang pohon Rp. 500.000 dan kayu bisa dijual Rp. 750.000 5. Penimbunan 25.000.000 6. Jalan desa menuju tanah diaspal sebesar Rp. 150.000.000 (selanjutnya dipelihara Negara) 7. Dilokasi tanah dilakukan pengaspalan, pemagaran, pembuatan lampu jalan Rp. 250.000.000 PT. Tekindo mencatat kos pemerolehan tanah:
Pembelian Tanah Penghancuran gedung Hasil penjualan puing bangunan Penebangan pohon Hasil penjualan Kayu Penimbunan, perataan dan pembersihan Pembangunan fasilitas umum Kos Pemerolehan Tanah Pengembangan Tanah Pengurusan legal untuk hak atas tanah Rp 500.000.000 Rp 5.000.000 Rp (1.500.000) Rp 500.000 Rp (750.000) Rp 25.000.000 Rp 150.000.000 Rp 678.250.000 Rp 250.000.000 Rp 45.000.000

pematokan dan pemetaan ulang Biaya notaries, biaya jual-beli dan

kas Negara untuk pemerolehan hak, perpanjangan atau pembaharuan hak baik status maupun peruntukan. Dalam hal tanah diperoleh untuk lokasi membangun sebuah bangunan maka kos yang terjadi sampai gedung baru dibangun merupakan bagian dari kos tanah. Penjualan puing-puing gedung lama ataupun batang pohon yang ada dilokasi tanah diperlakukan mengurangi kos dari tanah karena pengeluaran itu dimaksudkan agar tanah bisa digunakan untuk maksud yang diinginkan. Apabila terdapat pengembangan lokal diluar lokasi tanah yang memiliki umur tidak terbatas yang dimaksudkan untuk menunjang operasi di areal itu tanah akan dan selanjutnya oleh pengembangan sebagai kos dipelihara tanah. di

tanah,

perataan

dan

pembersihan menghabiskan dana Rp.

Pemerintah setempat maka kos diperlakukan dari Namun, lokasi pengembangan-pengembangan

tanah yang memiliki umur terbatas (misalnya: pembangunan pagar, jembatan, jalan, lampu jalan) tidak dimasukkan dalam akun Tanah, namun dalam akun Pengembangan Tanah (Land Improvement). Akun pengembangan tanah, karena memiliki umur terbatas, harus disusutkan sepanjang umur ekonomisnya

Pencatata n ke jurnal Tanah (Land) Rp 678.250.000 Pengembangan Tanah Land Improvement) ( Rp 250.000.000 Biaya ditangguhkan atas tanahDeffered Charges) Rp 45.000.000 ( Kas (Cash) Rp 973.250.000

Kos dari Gedung/bangunan

atau masa manfaat.

113

Kos dari bangunan adalah seluruh pengeluaran sampai gedung siap digunakan. Termasuk dalam pengeluaran ini adalah bahan baku yang dihabiskan, tenaga kerja yang digunakan, overhead yang dibebankan, pengeluaran untuk jasa professional (arsitektur,dll) dan ijin mendirikan bangunan. Apabila gedung dibangun berdasarkan harga kontrak, maka nilai kontrak merupakan basis pengakuan. Kos dari peralatan (Equipment) Peralatan dalam hal ini adalah peralatan pengangkutan (kendaraan), mesin pabrik, perabotan kantor, peralatan pabrik dan aktiva tetap yang sejenis dengan itu. Kos dari peralatan itu adalah seluruh pengeluaran atau kos yang terjadi sampai peralatan siap untuk digunakan ) dioperasikan. Kos dari Aktiva Tetap yang dibuat sendiri Kadang-kadang perusahaan membuat sendiri aktiva tetapnya. Untuk kos langsung (bahan baku dan tenaga kerja langsung) bisa ditelusuri atau dikaitkan dengan aktiva tetap yang dibangun sendiri. Yang menjadi

permasalahan overhead ke

adalah aktiva

pembebanan yang dibuat

kos sendiri.

Apabila aktiva tetap yang dibuat sendiri merupakan bagian dari barang atau sediaan perusahaan yang dijual pada aktivitas normal, maka lainnya. dijual maka pembebanan kos overhead sama seperti pembebanan dengan unsur sediaan Namun, apabila aktiva tetap yang dalam operasi normal, dalam dibangun tidak sama dengan barang yang perusahaan terdapat permasalahan

pembebanan kos overhead. Kos overhead tidak hanya dinikmati oleh aktiva tetap yang dibuat sendiri namun juga aktivitas operasi lainnya cara: 1. Tidak membebankan kos overhead tetap ke kos aktiva yang dibuat sendiri (hanya membebankan overhead variabel) 2. Membebankan porsi tertentu dari seluruh kos overhead ke proses konstruksi 3. Tidak membebankan overhead ke aktiva tetap yang dibuat sendiri (PSAK No. 16 Revisi 2007, Paragrap19). diluar pembuatan aktiva tetap. Masalah ini dapat diatasi dengan beberapa

114

PEMBEBANAN KOS PINJAMAN YANG TERJADI SELAMA KONSTRUKSI


Untuk membangun atau 1, Aktiva yang bisa dikapitalisasi (Qualifying Assets) Aktiva tetap yang bisa dikapitalisasi kos pinjamannya memerlukan (umumnya adalah rentang lebih dari aktiva 1 tetap yang dalam waktu tahun) tertentu mengkonstruksi aktiva (aktiva tetap dan

sediaan), sumber pembiayaan bisa berasal dari sumber internal atau pinjaman. Apabila sumber pembiayaan berasal dari internal perusahaan, maka tidak ada kos pinjaman yang terjadi. Untuk sumber pembiayaan sejumlah kos berasal dari pinjaman maka entitas pada umumnya akan membayar pinjaman (Borrowings Cost) berupa bunga pinjaman dan pengeluaran lainnya terkait dengan pinjaman. Untuk pinjaman yang dapat dikaitkan/diatribusikan secara langsung terhadap perolehan, konstruksi atau produksi suatu aktiva, maka kos pinjaman itu harus dikapitalisasi (Psak No. 26 tentang biaya pinjaman). pinjaman Permasalahan yang tidak muncul pada untuk dimaksudkan

konstruksi sampai siap dipakai. Kos pinjaman yang bisa dikapitalisasi adalah kos yang timbul dalam proses membangun aktiva tetap yang ditujukan untuk dipakai perusahaan (termasuk gedung, pabrik, dan mesin-mesin utama). Kos pinjaman dari Aktiva tetap yang sudah siap untuk dipakai atau yang sedang digunakan, tidak dikapitalisasi. Proses kapitalisasi dimulai ketika proses pembuatan sampai aktiva tetap selesai dibangun. 2. Periode Kapitalisasi Periode Kapitalisasi adalah periode waktu dimana kapitalisasi kos pinjaman dilakukan. Periode kapitalisasi dimulai ketika ketiga kondisi berikut telah terjadi: 1. Pengeluaran untuk membuat aktiva tetap telah dikeluarkan 2. Aktivitas pembuatan aktiva tetap sedang dijalankan 3. Kos pinjaman sudah terjadi Kapitalisasi kos pinjaman terus dilakukan sepanjang ketiga kondisi diatas terjadi dan periode kapitalisasi berakhir ketika aktiva tetap diselesaikan dan siap dipakai. Apabila proses konstruksi dihentikan atau ditunda atau ditangguhkan untuk waktu yang cukup lama, maka kapitalisasi harus dihentikan.

membiayai kontrak konstruksi namun dipakai untuk mendanai kontrak konstruksi. Karena tidak terdapat keterkaitan langsung antara pinjaman dan aktiva tetap yang dikonstruksi, maka perlu pertimbangan khusus untuk mengkapitalisasi kos pinjaman yang terjadi. PSAK No. 26 menyatakan bahwa seluruh kos pinjaman yang timbul dari pinjaman khusus untuk konstruksi dan pinjaman tidak untuk konstruksi namun digunakan untuk konstruksi harus dikapitalisasi. Hal ini didasari pemikiran bahwa selama aktiva tetap dikonstruksi, aktiva tetap belum bisa menghasilkan pendapatan, dikapitalisasi Untuk mengoperasikan pendekatan ini, maka hal-hal berikut perlu diperhatikan: sehingga harus

115

3. Jumlah yang dikapitalisasi Jumlah kos pinjaman yang dikapitalisasi ditentukan berdasarkan tingkat kapitalisasi dikalikan pengeluaran yang terjadi untuk memeroleh aktiva. Tingkat kapitalisasi dihitung jumlah dengan kos pinjaman cara yang membagi dibagi rata-rata dengan untuk tertimbang konstruksi. Misalkan PT. A membangun fasilitas pabrik pengolahan. PT. A membutuhkan dana Rp. 4,5 Milyar untuk membangun pabrik tersebut dan konstruksi akan selesai dalam waktu 1,5 tahun. Untuk mendanai pembangunan, PT. A memeroleh kredit dari perbankan sebagai berikut: 1. Kredit Investasi dari Bank Mandira Rp. 2 Milyar, suku bunga 8%, 2. Pinjaman per tahun dari institusi lain (bukan bank) Rp. 1 Milyar, suku bunga 9 % pinjaman

3. Obligasi perusahaan Rp. 2 Milyar, suku bunga 7% pertahun Dari seluruh pinjaman, Rp. 500 juta akan digunakan untuk menambah modal kerja. Pada tahap awal pembangunan, terdapat dana yang menganggur Rp. 1,5 Milyar yang kemudian diinvestasikan selama 6 bulan. Pendapatan dari investasi ini Rp. 150 juta. Untuk menentukan jumlah kos pinjaman yang harus dikapitalisasi, maka beberapa langkah perlu dilakukan: A. Menghitung rata-rata tertimbang dari kos Pinjaman
Sumber Pinjaman Suku bunga bunga/ tahun Bank M andira 2.000.000.000 Rp 8% Rp 160.000.000 Institusi Rp 1.000.000.000 9% Rp 90.000.000 Obligasi Rp 2.000.000.000 7% Rp 140.000.000 Total Rp 5.000.000.000 Rp 390.000.000

digunakan

116

Rata-ratatertim bangkos Pinjam (ting kapitalisasi): an kat

T o takl o s i n ja m a n P T o t aP in ja m a n l
390.000.000 5.000.000.000

1 0 0 %

100%

= B Ju la K P ja a . m h os in m n Total Pinjam an Pinjam untuk m an odal kerja Pinjam untuk konstruksi an Jum kos pinjam lah an=
Tingkat

7 % ,80

Rp 5.00 .00 0 0 0.00 Rp (50 .0 0.00 ) 0 0 0 Rp 4.50 .00 0 0 0.00


K apitalisa si Jum lah Pinjam an untuk konstruksi

= ,80%x Rp. 4.5 .0 0.00 7 00 0 0 35 00 0 1.0 .0 0 C K P ja a y n d a ita a i . os in m n a g ik p lis s Jum Kos Pinjam lah an Hasil Investasi Kos Pinjam yangdikapitalisasi an Rp Rp Rp 35 .0 0.00 1 0 0 (15 .0 0.00 ) 0 0 0 20 .0 0.00 1 0 0

117

PENGUKURAN KOS PEMEROLEHAN AKTIVA TETAP

1. Pembelian borongan (Lump-Sum)


Masalah dalam pembelian aktiva tetap muncul ketika beberapa jenis aktiva tetap dibeli secara borongan (gabungan) pada satu harga. Misalnya, pembelian rumah dan tanah pada satu harga. Kos pemerolehan aktiva tetap yang dibeli secara gabungan harus dipsahkan menggunakan nilai pasar wajar relatif tetap masing-masing tanah dan Nilai rumah pasar aktiva seharga tanah tetap. Rp. Rp. Kos dapat Anggaplah suatu perusahan membeli aktiva 450.000.000. Rp.200.000.000. pemerolehan tanah

mengeluarkan saham biasa 5,000 lembar yang memiliki nilai pari Rp. 5,000. Nilai pasar saham pada saat pertukaran Rp. 5.500. PT. A melakukan pencatatan ke jurnal umum:
D 27.500.000 Rp Rp K 25.000.000 2.500.000

Land Common stock Additional paid-in Capital

Rp

3. Pembelian Aktiva kontrak dan tetap kredit

dengan kadangkala jagka hutang

kontrak dibeli

kredit dengan melalui Agar

jangka panjang panjang lainnya.

penggunaan wesel, hutang hipotek, obligasi instrument merefleksikan kos pemerolehan aktiva tetap maka aktiva tetap dinilai sebesar nilai tunai pada saat transaksi terjadi. Perbedaan antara nilai tunai (Present Value) dengan

400.000.000, sedangkan nilai pasar rumah Pemisahan dan rumah

dilakukan sebagai berikut:

1. Kos
4 0 00 0 00 0 0 . . 6 0 00 0 00 0 0 . .

pemerolehan

tanah:

4 5 00 0 00 0 0= R p.3 0 00 0 00 0 selama periode kredit. . . . . 0


Pemerolehan Rumah:

pembayaran total diakui sebagai biaya bunga 4. Pertukaran Aktiva Tetap Aktiva tetap mungkin juga diperoleh dengan cara menukar dengan aktiva tetap lainnya aktiva non moneter lainnya. Pertuakaran juga bias terjadi antara aktiva

2. Kos
2 0 00 0 00 0 0 . . 6 0 00 0 00 0 0 . .

4 5 00 0 00 0 0= R p.1 5 00 0 00 0 atau . . . . 0
aktiva dengan

2. Pemerolehan

tetap yang sejenis dan juga diterima aktiva moneter tambahan (dalam aktiva bentuk tetap kas) yang sebagai diterima.

mengeluarkan saham Aktiva tetap bisa juga diperoleh dengan mengeluarkan sekuritas saham. Penilaian Aktiva tetap dilakukan berdasarkan harga pasar saham pada waktu itu atau apabila harga pasar saham tidak bisa ditentukan pada waktu itu maka nilai pasar wajar aktiva tetap harus ditentukan dan digunakan sebagai basis untuk mencatat aktiva dan pengeluaran saham biasa. Misalnya PT. A memutuskan untuk membeli tanah dengan

Masalah yang timbul adalah berapa jumlah kos pemerolehan yang harus dicatat dan bagaimana pengakuan terhadap laba atau rugi pertukaran. PSAK No.16 (direvisi 2007) dan IAS No. 16 memberikan preskripsi bahwa dalam pertukaran aktiva tetap, kos pemerolehan aktiva tetap diukur pada nilai wajar dari aktiva yang diterima atau yang diserahkan

118

tergantung mana yang lebih andal. Apabila nilai wajar dapat ditentukan secara andal maka nilai wajar dari aktiva tetap yang diserahkan digunakan untuk mengukur kos pemerolehan dari aktiva tetap yang diterima. Sebaliknya, nilai wajar dari aktiva tetap yang diterima bias digunakan apabila nilai wajar dari aktiva tetap yang diberikan tidak dapat ditentukan secara andal/jelas. Pengecualian pemakaian nilai wajar dilakukan apabila: a. Transaksi pertukaran tidak memiliki substansi komersil b. Nilai wajar dari aktiva tetap yang diterima atau diserahkan tidak dapat diukur secara andal. Apabila nilai wajar dari aktiva tetap yang diterima atau yang diserahkan tidak dapat ditentukan, maka dasar untuk mencatat kos pemerolehan adalah nilai tercatat masingmasing aktiva tetap pada saat pertukaran terjadi. Umumnya, terdapat aktiva tiga tetap jenis tidak kombinasi pertukaran aktiva tetap: 1. Pertukaran sejenis 2. Pertukaran aktiva tetap sejenis, namun tidak ada tambahan kas diterima 3. Pertukaran aktiva tetap sejenis, namun ada tambahan kas yang diterima 4.1Pertukaran Aktiva tetap tidak sejenis Aktiva tetap tidak sejenis adalah aktiva tetap yang melakukan fungsi yang berbeda pada entitasnya pertukaran masing-masing. mobil dengan Misalnya, mesin, atau

pemerolehan 1. Apakah

aktiva

tetap

yang itu

diterima memiliki

ditentukan berdasarkan : pertukaran substansi komersil? 2. Apabila aktiva tetap yang diserahkan memiliki nilai pasar wajar yang jelas, maka nilai ini digunakan sebagai dasar untuk mengakui kos aktiva tetap yang diperoleh. 3. Apabila aktiva tetap yang diterima memiliki nilai pasar wajar yang lebih jelas daripada aktiva tetap yang diserahkan, maka nilai pasar wajar aktiva tetap yang diperoleh digunakan sebagai dasar untuk mengakui kos aktiva tetap yang diterima 4. Apabila kedua aktiva tetap tidak memiliki nilai pasar wajar, maka dipakai nilai tercatat masing-masing aktiva tetap sebagai dasar untuk pertukaran. Pada pertukaran aktiva tetap tidak sejenis, keuntungan atau kerugian dari pertukaran harus segera diakui pada saat pertukaran, karena masing-masing menyelesaikan memeroleh laba. Sebagai ilustrasi, PT. A menukar sebuah truk yang memiliki nilai buku Rp. 150.000.000 (Kos Truk Rp. 650.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp. 450.000.000) dengan sebidang tanah PT. A yang memiliki Kos Rp. 250.000.000. Nilai Pasar wajar truk PT.A Rp. 160.000.000 dan harus menambah kas Rp. 50.000.000. Perhitungan dan Pencatatan yang dilakukan oleh PT. A adalah: fungsi aktiva tetap dalam telah proses

pertukaran antara mobil dan gedung. Kos

119

Pr i ugn o pm o hn aa eh na ks e e l a Tnh t re N i P s rwja Tu A ila aa a r r k Ksy n d aak n a a g iby r a K sP mr le a Tn h o e eo h n a a Kut na a u eui n a prua n e n gn t kr g dr et kr u a a i a N i P s rwja Tu A ila aa a r r k N i B k Tu A ila u u r k K u t n a p le aa t u e nu gn e p s n r k Pna t n eunlU u e ct a k j r a m a m Ln ( a a ) a d Tn h Ac mlae d peiaio o Tuk cu u t d e r c t n f r c Tuk rc Gin n is oao Tuk a o d p sl f r c Cs ah

R p R p R p

10 0. 0 6. 0 0 0 0 5.00 0 0 0. 0 0 20 0. 0 1. 0 0 0 0

P ncatatan ole P . A e h T
Perh n itu gan ko p eroleh m in B s em an es
Nilai Pasar wajar Mesin A Kas yangdibayarkan Kos Pemerolehan Mesin B K euntung na uk g nda pertuk ra a ta eru ia ri a n Nilai Pasar wajar Mesin A Nilai tercatat Mesin A keuntungan pelepasan Mesin A P ata nk jurna Um enc ta e l um Machine (New) Accumulated depreciation of Old Machine Machine (Old) Cash Rp Rp Rp 80.000.000 95.000.000 175.000.000

R p 10 0. 0 6. 0 0 0 0 R ( 5. 0. 0) p 10 0 0 0 0 R p 1.00 0 0 0. 0 0 D 20 0. 0 1. 0 0 0 0 40 0. 0 5. 0 0 0 0 K

R p R p

Rp Rp Rp

80.000.000 (50.000.000) 30.000.000 D 145.000.000 40.000.000 Rp Rp K

R 60 0. 0 p 0. 0 0 0 0 R p 1. 0. 0 0 0 0 0 0 R p 5. 0. 0 0 0 0 0 0

Rp Rp

90.000.000 95.000.000

4.2

Pertukaran

aktiva

tetap 4.3 Pertukaran aktiva tetap

sejenis, namun tidak ada tambahan kas diterima Pertukaran aktiva tetap sejenis adalah pertukaran aktiva tetap yang memiliki tipe sama atau yang menjalankan fungsi/aktiivitas yang sama. Apabila dalam karena pertukaran pertukaran sebagai diperoleh tidak keuntungan dan

sejenis, namun ada tambahan kas yang diterima Pertukaran aktiva tetap dalam situasi keuntungan dan ada kas yang diterima memunculkan keuntungan. harus diakui kas masalah Apakah atau pada pengakuan keuntungan Untuk hanya seluruh

aktiva tetap sejenis, maka keuntungan itu diakui diperlakukan pengurang kos pemerolehan aktiva tetap yang diperoleh. Sedangkan apabila dalam pertukaran dialami kerugian, maka kerugian itu harus segera diakui (prinsip konservatisme). Sebagai ilustrasi, PT. A menukar sebuah mesin yang memiliki (Kos Rp. nilai Rp. tercatat Rp. dan 50.000.000 akumulasi 90.000.000

ditangguhkan? keuntungan

entitas yang mengalami keuntungan dan menerima maka sebagian, sebesar perbandingan antara kas yang diterima (KD) dengan jumlah antara kas yang diterima (KD) dan nilai pasar wajar (NW) aktiva tetap yang diterima dikalikan dengan total keuntungan (TK).

penyusutan

40.000.000)

dengan sebuah mesin PT. B yang memiliki kapasitas lebih tinggi. Mesin PT. B memiliki Kos Rp. 160.000.000 (kos Rp. 200.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp. 40.000.000). Nilai pasar mesin PT. A Rp. 80.000.000 sedangkan 175.000.000. nilai PT. pasar A Mesin B kas Rp. Rp. menambah

K e u n tu n g a n n gd ia k u= ya i
Rasionalitas pengakuan

KD K D+ N W

TK
itu

keuntungan

adalah ketika kas diterima maka ada bagian dari aktiva tetap itu yang dijual atau sudah menyelesaikan fungsinya. Keuntungan yang tidak Ilustrasi diakui, ditangguhkan ke kos PT. B pemerolehan aktiva tetap yang diterima. sebelumnya menunjukkan menerima kas dari pertukaran mesin dengan

95.000.000. Perhitungan dan pencatatan ke jurnal yang dilakukan PT.A adalah:

120

PT.

A.

Selanjutnya,

PT.

melakukan

perhitungan dan pencatatan sebagai berikut:


Ph nn n nttnT eiu ad P ca PB r t g a ea a . Knnn akuadi eur e t g au rg aptka uu a t e i n r r an N iP a ar en ia a r j Mi B l sw a s N iB ur k ia u T B l k u K n n ne p atu e t g pe s rk uu a l an Knnn n i k: e t g y ga i uu a a d u
R .9 .00 .00 p 5 0 0 R .9 .00 .00 p 5 0 0 +p .8 .00 R 0 0 .00 0

R p R p R p

1 . 00 70 . 0 500 (60 . 0 1 . 00 ) 000 10 . 0 500 . 00

p .1 .00 R 5 0

.00 0

848 . 25 1. 7 Knnn n iu a e t g y gtn uu a a d d R p 651 . 74 8. 3 ->ka k kK P el h Mn - D r gn o e r e n e i una e s m a s o i

Ph nn seel h TkT eiu ak p r e n u . r t g o m a r PA o N iP a ar en ia a r j Mi B l sw a s K y giem aa dr a s n ti K n n na du a e t g y gi n uu a n t d K Pm l h Mi diPA o e e ea ena T s r o n s r . P can j ra m e at k u l u nt a e nU m Mh e e) ai ( w cn N Au ut der ct nfO Mh e c m ed ea o l a i c l a p i i o d cn Ch a s Mh e l ) ai ( d cn O G odp a fMh e a ni o lo a i i n ss cn

R p R p R p R p R p

1 . 00 70 . 0 500 (30 . 0 1 . 00 ) 500 40 . 0 000 . 00 (. 51 ) 6 74 8. 3 31 . 5 348 . 27 D 31 . 5 348 . 27 40 . 0 000 . 00 1 . 00 30 . 0 500 R p R p K

R p R p R p

2 . 00 00 . 0 000 848 . 25 1. 7

5.

Aktiva Aktiva

Tetap tetap

yang yang

diperoleh diperoleh

dari dari

dikreditkan ke akun pendapatan kontribusi (Contribution Revenue) pada periode sumbangan diterima. Pendekatan ini diadopsi oleh FASB (Kieso, 2004). Apabila Aktiva tetap yang diterima dijual maka akun biaya kontribusi harus dikreditkan.

sumbangan sumbangan pihak lain atau hibah Pemerintah dinilai berdasarkan nilai pasar wajar dari aktiva tetap itu Untuk pada hibah tanggal dari pemerolehannya.

Pemerintah, diakui setelah keadaan-keadaan berikut tercapai (PSAK No. 16 (Revisi 2007)): 1. Entitas akan memenuhi kondisi atau prasyarat hibah tersebut; dan 2. hibah akan diperoleh Terdapat untuk aktiva dua tetap perlakuan yang akuntansi dari Argumen yang diajukan adalah sumbangan sebagai pendapatan tidak bisa dicatat ke modal karena modal hanya berasal itu dari pemilik entitas dan sumbangan hanya memberi manfaat diperoleh
K etikaS bang diterim um an a Fixed Assets Contribution Revenue ApabilaAktivatetap itu dijual Contribution Expense Fixed Assets D xxx K xxx

xxx xxx

sumbangan, yaitu: 1. Mencatat Kontribusi Pendekatan ini menekankan bahwa seluruh sumbangan yang diterima harus

kepada entitas.

121

2. Mencatat sebagai modal kontribusi Pendekatan dikreditkan kelompok Akuntansi ke akun ini menyatakan sumbangan modal PSAK bahwa pada aktiva tetap yang diterima dari sumbangan modal tambahan pada disetor. No. 21

adalah

Aktiva tetap yang diterima dari

sumbangan juga member manfaat ekonomis yang lebih dari 1 periode akuntansi atau lebih dari 1 tahun kalender sehingga lebih tepat dikreditkan pendapatan.
Ketika Sumbangan diterima D Fixe d A ssets xxx Contributio n Capital K xxx

ke

modal

kontribusi

daripada

Pendekatan ini diadopsi di SAK (Standar Keuangan) (paragraph 13) dan IAS. Peningkatan dalam asset akibat dari sumbangan yang diterima dipandang sebagai menambah modal kontribusi daripada pendapatan. Argumennya

122

PENGELUARAN-PENGELUARAN SETELAH PEMEROLEHAN AKTIVA TETAP


Setelah pemerolehan aktiva tetap. yaitu penggantian suatu aktiva dengan yang lain. Peningkatan merupakan penggantian bagian dari aktiva tetap yang digunakan sekarang dengan aktiva yang lebih baik (misalnya, lantai teraso diganti menjadi lantai keramik, atau atap seng diganti aktiva baru). ini dengan yang atap sama genteng). (misalnya, Penggantian dengan yang merupakan penggantian Entitas masih melakukan pengeluaran terkait dengan pemakaian aktiva tetap. Pengeluaranpengeluaran ini mulai dari pengeluaransignifikan pengeluaran rutin ubtuk pemeliharaan sampai pengeluaran-pengeluaran Masalah utama ini untuk adalah yang seperti penambahan atau perbaikan besar. pengeluaranyang bisa pengeluaran mana

menambah manfaat ekonomi dimasa depan yang mengalir ke entitas. Secara umum, pengeluaran manfaat dikapitalisasi, yang dapat masa meningkatkan depan harus pengeluaranekonomis

penggantian atap seng dengan atap seng Untuk dengan Membedakan pengeluaran criteria pengeluaran harus

untuk reparasi biasa, maka pertimbangan dikembalikan pada pengakuan aktiva: apakah pengeluaran itu meningkatkan manfaat ekonomi masa depan? Atau hanya mempertahankan pada level aktivitas dari aktiva? Apabila pengeluaran akan menambah manfaat ekonomi masa depan, maka pengeluaran itu harus dikapitalisasi dengan satu dari tiga pendekatan berikut ini:

sedangkan

pengeluaran yang hanya bersifat memelihara aktiva tetap pada level operasinya harus dibiayakan pada periode terjadinya biaya. Peningkatan manfaat ekonomis masa depan dari pengeluaran umumnya terjadi apabila salah satu dari criteria berikut terjadi: 1. Masa manfaat dari aktiva tetap harus bertambah 2. Kuantitas dari unit yang dihasilkan aktiva tetap harus bertambah 3. Kualitas Beberapa dari unit yang dihasilkan harus meningkat contoh pengeluaranpengeluaran setelah pemerolehan adalah:

Pendekatan substitusi. Pendekatan ini


dilakukan apabila jumlah tercatat dari aktiva yang akan diganti tersedia di catatan akuntansi. Apabila entitas tidak mencatat secara terpisah kos aktiva yang akan diganti, maka pendekatan ini tidak cocok dilakukan

1. Penambahan
pengeluaran untuk

(Addition), menambah

yaitu atau

Pendekatan

mengapitalisasi

kos

memperluas aktiva tetap. Pengeluaran ini umumnya harus dikapitalisasi. Misalnya, penambahan AC, penambahan ruangan, atau penambahan sayap bangunan.

yang baru. Pendekatan ini digunakan tanpa menghapus kos dari aktiva lama yang akan diganti. Kos dari aktiva yang baru langsung saja didebit ke akun aktiva tetap. Konsekwensinya adalah mengubah perhitungan penyusutan sehingga biaya

2. Peningkatan
(Improvement

dan and

Penggantian Replacement),

123

penyusutan pendekatan Biasanya,

akan ini

berubah. tidak

Walaupun namun signifikan. ditangani

fasilitas mesin-mesin. Apabila kos awal dari instalasi sebelumnya dan akumulasi depresiasi sebelumnya diketahui, maka pengeluaran ini bisa ditangani sebai penggantian (Replacements). Jika tidak, maka pengeluaran ini harus dikapitalisasi dan diamortisasi sepanjang masa manfaat ekonomisnya.

kurang

tepat

perbedaannya dengan cara ini.

peningkatan

Membebankan kos yang baru ke


akun akumulasi ini penyusutan. apabila Pendekatan pengeluaran ataupun digunakan unit

tidak menambah kuantitas produksi yang

4.

Perbaikan

(Repairs).

Terdapat

dua

kualitas

jenis pengeluaran untuk perbaikan, yaitu perbaikan biasa (Ordinary Repairs)dan perbaikan Perbaikan besar biasa (Major adalah Repairs). pengeluaran

dihasilkan namun menambah umur aktiva tetap. Penggantian biasanya menambah umur aktiva. Kos dari aktiva tetap yang baru didebitkan aktiva ke akun akumulasi Pada ditangani penyusutan umumnya, tetap itu.

untuk memelihara aktiva tetap supaya bisa beroperasi normal. Pengeluaran ini dibiayakan pada periode terjadinya biaya. Contoh dari pengeluaran cadang ini yang adalah: kecil, mengganti suku

penggantian

dengan cara ini. Dengan mendebitkan ke akun akumulasi penyusutan maka nilai tercatat dari aktiva meningkat. Walaupun mendebitkan pengeluaran ke akun aktiva dan yang mendebitkan sama, namun ini ke akumulasi teoretis penyusutan menghasilkan nilai tercatat secara pendekatan berbeda. Penambahan

pelumasan, perbaikan rutin, pengecatan, pembersihan, dan lain-lain. besar merupakan Perbaikan yang pengeluaran

dilakukan untuk memperbaiki sebagian besar dari aktiva tetap, misalnya turun mesin untuk mobil atau mesin. Perbaikan besar biasanya mencakup penambahan atau besar penggantian harus atau peningkatan karena sehingga pengeluaran untuk perbaikan dikapitalisasi meningkatkan manfaat ekonomi masa depan dari aktiva tetap.

umur mengurangi depresiasi masa lalu karena dicatat terlalu tinggi.

3. Penyusunan ulang dan Instalasi


ulang. Jenis pengeluaran ini terjadi untuk mengantisipasi manfaat ekonomi masa depan. Biasanya ini dilakukan untuk

124

PENJUALAN AKTIVA TETAP


Apabila entitas melakukan penjualan aktiva tetap, maka entitas harus menghitung terakhir menjual memiliki dicatat mesin Rp, umur sampai yang ekonomis pada dan mencatat biaya penyusutan dari penyusutan tanggal kos itu dan penjualan. Misalnya, tanggal 9 Juli 2009, PT. A memiliki Mesin tahun 10 pemerolehan 90.000.000. dikurangi dengan akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai (Impairment loss).

2. Model
direvaluasi secara

Revaluasi (dinilai signifikan Setelah

(Revaluation secara nilai awal,

Model). Pada model ini, aktiva tetap kembali) dengan pengakuan teratur agar nilai tercatat tidak berbeda tercatatnya.

disusutkan pertahun Rp. 9.000.000. Mesin telah disusutkan 5 tahun (berarti: akumulasi penyusuta Rp. 45.000.000) dan selama tahun 2009 belum pernah dicatat penyusutan. Mesin itu diual seharga Rp. 30.000.000. Maka pencatatn yang dilakukan oleh PT. A sebagai berikut:
M encatat biaya penyusutan tahun 2009 se lama 6 bulan D K De p re ciatio n e xp e n se o f M ach in e 4.500.000 A ccu m ulate d De p re ciati o n o f M ach i ne 4.500.000

nilai tercatat aktiva tetap bisa berbeda dengan nilai pasar wajar aktiva tetap setelah beroperasi beberapa waktu. Agar nilai tercatat mencerminkan nilai wajar aktiva tetap, maka entitas yang memilih model secara ini harus selalu Dalam melakukan melakukan tetap revaluasi. Nilai wajar harus bisa diukur andal/jelas. Jika model ini, hal berikut harus diperhatikan:

De n gan pe n catatan itu m aka sald o aku m u lasi p e n yu su tan m e sin b e rtam b ah m e n jadi Rp . 49.500.000 (Rp .45.000.000 + Rp. 4.500.000) M encatat penjualan aktiva tetap: D K Cash 30.000.000 A ccum u late d d e pre citio n o f M49.500.000 ach ine ry Lo ss o n d isp o sal o f M achin e ry 10.500.000 M ach in e ry 90.000.000

suatu

aktiva

direvaluasi, maka seluruh aktiva tetap dalam kelompok yang sama harus direvaluasi. Apabila atau suatu dijual), aktiva atau maka tetap dilepas saldo dihentikan operasinya

PENGUKURAN ATAU PENILAIAN SETELAH PENGAKUAN AWAL Setelah pengukuran awal, maka terdapat dua model perlakuan akuntansi yang bisa diterapkan sesuai dengan PSAK No. 16 dan IAS No. 16, yaitu model kos (Cost Model) dan model revaluasi (Revaluation Model).

(ditukar

surplus revaluasi dipindahkan ke akun laba ditahan. juga Pemindahan dilakukan aktiva selisih pada saldo pada tetap model surplus revaluasi ke akun laba ditahan bisa masa-masa itu, kos yaitu biaya dan pemakaian sebesar penyusutan neraca

1. Model Kos (Cost Model). Dengan


model ini aktiva di tetap dicatat dan harga disajikan neraca sebesar

jumlah

setelah dilakukan revaluasi. Akun aktiva tetap disajikan di sebesar kos aktiva tetap

pemerolehannya, dan disajikan di neraca

125

setelah penurunan dilakukan.

direvaluasi nilai setelah

dikurangi revaluasi

revaluasi Rp. 120.000.000. Pencatatan ke jurnal umum yang dibuat PT. A adalah:
P e ncatatan ke ju rn al U m u m Cara 1: A ccum ulate d Dep re ciatio n o f M15.000.000 achin e ry Eq uity--Re valuatio n Su rplu s 15.000.000 (M e ngh ap us akum ulasi pe nyusutan m e sin agar m e nce rm in kan n ilai re valu asian ) Cara 2 A ccum ulate d Dep re ciatio n o f M45.000.000 achin e ry M achin e ry 45.000.000 (M e ngh ap us akum ulasi pe nyusutan m e sin agar m e nce rm in kan n ilai te rbaw a M esin ) M achine ry 15.000.000 Eq uity--Re valuatio n Su rplu s 15.000.000 (M e ncatat p e n am bah an n ilai m e sin akibat revaluasi)

akumulasi penyusutan dan akumulasi

Ilustrasi model revaluasi: PT. A memiliki Mesin, dimana kos awal dari mesin Rp. 150.000.000 pada tanggal dan akumulasi Rp. Rp. Rp. penyusutan revaluasi

45.000.000. Nilai terbawa (Carrying Amount) dari mesin pada tanggal revaluasi 105.000.000 (Rp. 150.000.000

45.000.000). Nilai wajar mesin pada saat

126

PENYUSUTAN AKTIVA TETAP


Penyusutan Aktiva tetap adalah proses dipakai selama umur fisiknya, namun akan banyak pengeluaran untuk pemeliharan aktiva tetap. Aktiva tetap dihentikan karena factor fisik aktiva tetap dan factor ekonomisnya. Biasanya umur jasa aktiva tetap didasarkan pada factor ekonomisnya, yaitu berapa lama aktiva tetap mampu beroperasi secara ekonomis. Keekonomisan suatu aktiva tetap dinilai berdasarkan: Apakah aktiva tetap mampu memenuhi peningkatan pesanan Apakah aktiva tetap masih ekonomis dan efisien digunakan Keusangan aktiva tetap. mengalokasi kos pemerolehan aktiva tetap ke biaya selama masa-masa pemanfaatan aktiva tetap. terbawa Penyusutan (Carrying dilakukan Amount) agar dari nilai aktiva

tetap mencerminkan nilai wajar dari aktiva tetap karena nilai wajar suatu aktiva tetap cenderung penyusutan berfluktuasi secara bukanlah dan sulit untuk Proses untuk mengukurnya obyektif. proses

menyisihkan dana untuk penggantian aktiva tetap. Penggantian aktiva tetap dihasilkan dari pendapatan atau (arus kas masuk dari operasi) didanai melalui pinjaman.

Dengan demikian, dalam proses penyusutan tidak ada sama sekali arus kas keluar. Terdapat beberapa factor yang memengaruhi proses depresiasi, yaitu:

3. Metode
depresiasi jumlah beberapa tetap: dibebankan

penyusutan. berpengaruh biaya setiap metode penyusutan

Metode terhadap yang Ada dapat

1. Nilai

yang

digunakan tetap

sebagai kos

periode. yang

basis Penyusutan Aktiva tetap. Basis penyusutan aktiva adalah pemerolehan awal dan nilai sisa. Nilai sisa adalah taksiran nilai realisasi aktiva tetap apabila aktiva tetap dijual pada saat akhir masa ekonomisnya. Hasil pengurangan dari kos pemerolehan awal dan nilai sisa merupakan basis untuk menghitung Penyusutan. Misalnya, kos pemerolehan Rp. 60,000.000 dan nilai sisa dari aktiva tetap Rp. 2.000.000 maka kos yang digunakan sebagai basis untuk disusutkan adalah Rp. 58.000.000

digunakan dalam menyusutkan aktiva Metode produksi) Metode Garis Lurus Metode jumlah angka tahun Metode saldo menurun aktivitas atau (unit unit

pemanfaatan

Misalnya, PT. A memiliki mobil yang dibeli seharga Rp. 150.000.000. Taksiran umur ekonomis mobil adalah 20 tahun dan nilai sisa Rp. 30.000.000. Mobil itu diharapkan bisa dipakai selama 1.200.000 km Metode Aktivitas

2. Taksiran umur jasa. Aktiva tetap


memiliki umur fisik namun belum tentu aktiva tetap dipakai selama umur fisiknya. Bisa saja aktiva tetap terus

127

Metode ini didasarkan pada asumsi bahwa penyusutan merupakan fungsi dari penggunaan atau aktivitas. Semakin besar produksi atau semakin banyak aktivitas yang dilakukan misalkan menjalani maka mobil 36.000 biaya PT.A Km. penyusutan ditahun maka ini juga telah seharusnya lebih besar. Untuk kasus diatas, penyusutan

yang lebih besar karena masih memiliki kemampuan memberikan jasa yang lebih besar. Seiring dengan pemakaian aktiva tetap, seharusnya juga biaya penyusutan yang dibebankan semakin kecil jumlahnya. Metode ini menjumlahkan angka tahun pemanfaatan aktiva tetap. Misalnya, umur ekonomis aktiva tetap 5 tahun maka jumlah angka tahun adalah 15 (5+4+3+2+1). Untuk mempermudah penghitungan angka tahun, dipakai rumus berikut:

tahun ini sebesar:

Kos Pemeroleha n NilaiSisa x jumlah aktivitas yang dihasilkan Unit Aktivitas

J u m la h n g ka a h u n A T

n ( n + 1) 2

Rp.150.000.000 Rp.30.000.000 1.200.000Km


Pencatatan Penyusutan ke jurnal umum:

x 36.000km = Rp.3.600.000
adalah
Th n au

n= Umur ekonomis Untuk kasus diatas, jumlah angka tahun 210 (20(21)/2)).
B y d p ia i ia a e res s 1 .4 8 7 1 2 .5 1 1 .8 7 4 0 5 .1 3 1 .2 5 1 0 8 .7 4 9 1 .2 6 .7 4 8 9 4 .8 7 .1 2 5 8 7 .4 9 .5 1 2 8 0 .0 0 .0 0 0 7 2 .5 1 .4 8 7 6 5 .1 3 .8 7 4 6 8 .7 4 .2 5 1 5 1 .2 6 .7 4 8 5 4 .8 7 .1 2 5 4 7 .4 9 .5 1 2 4 0 .0 0 .0 0 0 3 2 .5 1 .4 8 7 2 5 .1 3 .8 7 4 2 8 .7 4 .2 5 1 1 1 .2 6 .7 4 8 1 4 .8 7 .1 2 5 51 2 7 .4 9 1 0 0 .0 0 2 .0 0 0

D K Depreciation Expense of Automotive 3.600.000 Accumulated Depreciation of Automotive 3.600.000

Perhitungan
N ib k ila u u a h ta u k ir h n 1 8 7 .4 9 3 .5 1 2 1 7 1 .2 6 2 .7 4 8 1 7 2 .5 1 1 .4 8 7 1 7 1 .2 6 0 .7 4 8 9 .5 1 2 8 7 .4 9 9 .0 0 0 0 0 .0 0 8 .0 0 0 2 0 .0 0 7 .5 1 2 4 7 .4 9 6 .7 4 8 7 1 .2 6 6 .4 8 7 1 2 .5 1 5 .7 4 8 5 1 .2 6 5 .5 1 2 0 7 .4 9 4 .0 0 0 6 0 .0 0 4 .0 0 0 2 0 .0 0 3 .5 1 2 8 7 .4 9 3 .7 4 8 5 1 .2 6 3 .4 8 7 3 2 .5 1 3 .7 4 8 1 1 .2 6 3 .5 1 2 0 7 .4 9 3 .0 0 0 0 0 .0 0

penyusutannya adalah:
B s d res s a is ep ia i 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0 1 0 0 .0 0 2 .0 0 0 1 0 0 .0 0 2 .0 0 0 1 0 0 .0 0 2 .0 0 0 1 0 0 .0 0 2 .0 0 0 1 0 0 .0 0 2 .0 0 0 1 0 0 .0 0 2 .0 0 0 1 0 0 .0 0 2 .0 0 0 1 0 0 .0 0 2 .0 0 0 1 0 0 .0 0 2 .0 0 0 1 0 0 .0 0 2 .0 0 0 1 0 0 .0 0 2 .0 0 0 1 0 0 .0 0 2 .0 0 0 1 0 0 .0 0 2 .0 0 0 1 0 0 .0 0 2 .0 0 0 1 0 0 .0 0 2 .0 0 0 1 0 0 .0 0 2 .0 0 0 1 0 0 .0 0 2 .0 0 0 1 0 0 .0 0 2 .0 0 0 1 0 0 .0 0 2 .0 0 0 1 0 0 .0 0 2 .0 0 0 S au u is m r Pe a a chn e on is D re ia i k om ep s s 2 2 /2 0 0 0 1 1 1 /2 0 9 9 1 1 1 /2 0 8 8 1 1 1 /2 0 7 7 1 1 1 /2 0 6 6 1 1 1 /2 0 5 5 1 1 1 /2 0 4 4 1 1 1 /2 0 3 3 1 1 1 /2 0 2 2 1 1 1 /2 0 1 1 1 1 1 /2 0 0 0 1 99 1 /2 0 88 1 /2 0 77 1 /2 0 66 1 /2 0 55 1 /2 0 44 1 /2 0 33 1 /2 0 22 1 /2 0 11 1 /2 0 20 1

Metode Garis Lurus Metode ini mengalokasi biaya penyusutan dalam jumlah yang sama selama periode pemanfaatan aktiva tetap. Untuk kasus diatas, biaya penyusutan pertahun dapat dihitung sebagai berikut:
Kos Pem eroleha NilaiSisa n U m urEkonomis

Rp.150.000.000 Rp.30.000.000 20tahun

= Rp.6.000.000
P e n ca ta ta n P e n y u s u ta n k e ju rn a l u m u m : D K D e p r e c i a t i o n E x p e n s e o f A u 1 o m4 2 8 i. v e 2 t 1. o t 57 A c c u m u l a t e d D e p r e c i a t i o n o f 1 1u. 4 o m.5 7 i2v e A t 28 o t

Pencatatan Penyusutan ke jurnal umum: D K Depreciation Expense of A utomotive 6.000.000 Accumulated Depreciation of A utomotive 6.000.000

Metode Jumlah Angka Tahun Metode ini (dan metode saldo menurun) berasumsi bahwa aktiva tetap semakin lama dipakai akan menurun kemampuan ekonomisnya. Untuk itu, tahun-tahun awal pemakaian harus dibebani biaya penyusutan

Metode Saldo menurun Metode saldo menurun diterapkan dengan menentukan tarif penyusutan yang akan diaplikasikan. Tarif yang digunakan dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Tarif Penyusu tan

= 1 n

Nilai sisa Kos Pemeroleha n

128

Untuk
Th n au 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 0 1 1 1 2 1 3 1 4 1 5 1 6 1 7 1 8 1 9 2 0

kasus
T rif a

diatas,
B y dp s s ia a e re ia i

tarif
Au u s k m la i Pe y s ta n uu n

penyusutannya
N ib k ila u u a h ta u k ir h n 1 0 0 .0 0 5 .0 0 0 1 8 0 .1 5 3 .4 2 2 1 7 0 .9 8 2 .7 0 8 1 7 2 .2 5 1 .8 7 5 1 8 1 .9 0 0 .7 6 5 1 0 1 .0 6 0 .3 1 4 9 .5 5 7 2 5 .0 9 8 .3 8 9 5 9 .7 8 7 .7 5 3 8 9 .8 4 7 .7 3 0 2 0 .4 6 6 .0 2 3 7 8 .0 9 6 .8 5 1 1 9 .3 2 5 .1 9 1 7 0 .6 8 5 .6 3 5 2 9 .9 0 4 .6 9 9 8 1 .6 8 4 .8 0 6 4 6 .4 3 4 .3 1 9 1 9 .8 0 3 .1 1 0 8 9 .5 3 3 .2 8 6 5 3 .5 8 3 .5 3 5 2 1 .9 2 3 .0 0 0 0 0 .0 0

Penyusutan adalah (Rp. 1.000.000)/5

aktiva

tetap

pertahun Rp. tahunRp.

adalah 7,73 %
N ib k ila u u a a ta u wl h n 1 0 0 .0 0 5 .0 0 0 1 8 0 .1 5 3 .4 2 2 1 7 0 .9 8 2 .7 0 8 1 7 2 .2 5 1 .8 7 5 1 8 1 .9 0 0 .7 6 5 1 0 1 .0 6 0 .3 1 4 9 .5 5 7 2 5 .0 9 8 .3 8 9 5 9 .7 8 7 .7 5 3 8 9 .8 4 7 .7 3 0 2 0 .4 6 6 .0 2 3 7 8 .0 9 6 .8 5 1 1 9 .3 2 5 .1 9 1 7 0 .6 8 5 .6 3 5 2 9 .9 0 4 .6 9 9 8 1 .6 8 4 .8 0 6 4 6 .4 3 4 .3 1 9 1 9 .8 0 3 .1 1 0 8 9 .5 3 3 .2 8 6 5 3 .5 8 3 .5 3 5 2 1 .9 2

65.000.000

7 3 ,7 % 7 3 ,7 % 7 3 ,7 % 7 3 ,7 % 7 3 ,7 % 7 3 ,7 % 7 3 ,7 % 7 3 ,7 % 7 3 ,7 % 7 3 ,7 % 7 3 ,7 % 7 3 ,7 % 7 3 ,7 % 7 3 ,7 % 7 3 ,7 % 7 3 ,7 % 7 3 ,7 % 7 3 ,7 % 7 3 ,7 % 7 3 ,7 %

1 .5 7 7 1 9 .8 5 1 .7 1 3 0 0 .1 7 9 7 .7 4 .8 3 3 9 1 .3 5 .1 0 0 8 0 .9 4 .4 5 0 7 5 .9 6 .7 5 6 7 5 .2 1 .1 6 8 6 0 .9 4 .6 2 6 6 9 .4 8 .0 2 2 5 2 .3 7 .6 1 6 5 8 .7 7 .1 6 2 4 8 .6 4 .7 5 9 4 1 .6 8 .4 5 6 4 7 .2 2 .0 4 5 3 5 .2 4 .7 9 3 3 6 .5 4 .4 8 7 3 0 .3 6 .2 0 8 2 5 .9 5 .9 2 3 2 2 .6 7 .7 4 1 2 1 .9 2 .5 3 5

1 .5 7 7 1 9 .8 5 2 .2 9 1 2 9 .0 2 3 .1 2 4 2 7 .7 5 4 .2 3 5 1 8 .0 0 4 .6 8 5 9 8 .9 4 5 .4 4 2 7 4 .9 1 6 .6 1 0 4 0 .2 2 7 .2 4 6 1 0 .1 6 7 .2 6 9 7 9 .5 4 8 .9 7 6 2 1 .9 1 8 .1 4 8 8 0 .6 8 9 .8 0 8 2 9 .3 2 9 .3 6 5 7 0 .0 0 1 1 8 .3 2 0 .3 0 0 1 5 3 .5 7 0 .1 9 3 1 8 0 .1 0 0 .6 8 1 1 1 0 .4 7 1 .8 8 9 1 4 6 .4 2 1 .7 1 3 1 7 8 .0 8 1 .4 6 4 1 0 0 .0 0 2 .0 0 0

12.800.000/tahun

Biaya penyusutan untuk tahun 2008 adalah:

3 12

x R p.1 2.8 0 00 0 0= R p. 3.2 0 00 0 0 . .

Metode Jumlah Angka Tahun Modifikasi dari metode saldo menurun adalah metode saldo menurun ganda. Tarif penyusutan untuk metode saldo menurun ganda adalah 2 kali tarif penyusutan metode garis lurus. Untuk ilustrasi kasus diatas, tariff penyusutan saldo kalau menggunakan ganda Tarif ini metode 2x
B y P n uua t h np r a a 3 ko e s 3 Ds me 20) iaa e y s t n a u et m ( Ot b r .d 1 e e b r 0 8: 3 2 2.33 3 /1 x 1 3.33 5 3.33 . 33 3 T h n20: a u 09 ( /1 x( /1 x6.00 0) 9 2 5 5 4 0.00 ( /1 x( /1 x6.00 0) 3 2 4 5 4 0.00 T h n21: a u 00 ( /1 x( /1 x6.00 0) 9 2 4 5 4 0.00 ( /1 x( /1 x6.00 0) 3 2 3 5 4 0.00 1.80 0 2 0.00 3 0.00 . 00 2 1.00 0 6 0.00 1.00 0 6 0.00 4 6.67 . 66 2 2.26 6 0 6.67

Perhitungan penyusutan untuk tahun penuh


Tahun 1 2 3 4 5 Basis depresiasi 6 .0 0 0 4 0 .0 0 6 .0 0 0 4 0 .0 0 6 .0 0 0 4 0 .0 0 6 .0 0 0 4 0 .0 0 6 .0 0 0 4 0 .0 0 S um isa ur Pecahan ekonom D is epresiasi 55 5 /1 44 5 /1 33 5 /1 22 5 /1 11 5 /1 1 5 B iayadepresiasi 2 .3 .3 3 1 33 3 1 .0 .6 7 7 66 6 1 .8 .0 0 2 00 0 8 3 .3 3 .5 3 3 4 6 .6 7 .2 6 6 6 .0 .0 0 4 00 0

menurun

adalah:

(100/20)=10%. awal tahun

kemudian saldo

diaplikasikan ke nilai buku aktiva tetap pada (sama seperti metode menurun). Pada akhir masa manfaat, nilai sisa aktiva tetap tidak akan sama dengan nilai sisa yang direncanakan. Biasanya, mendekati akhir umur masa manfaat, entitas beralih ke metode jumlah angka tahun atau ke metode garis lurus agar aktiva tetap disusutkan pada nilai sisa.

T h n21 a u 01 ( /1 x( /1 x6.00 0) 9 2 3 5 4 0.00 ( /1 x( /1 x6.00 0) 3 2 2 5 4 0.00 9 0.00 . 00 6 2 3.33 . 33 1 1.73 3 1 3.33

T h n21 a u 02 ( /1 x( /1 x6.00 0) 9 2 2 5 4 0.00 ( /1 x( /1 x6.00 0) 3 2 1 5 4 0.00 6 0.00 . 00 4 1 6.67 . 66 0 7 6.67 . 66 4

T h n21 a u 03 ( /1 x( /1 x6.00 0) 9 2 1 5 4 0.00 3 0.00 . 00 2 3 0.00 . 00 2

Metode saldo menurun BIAYA PARSIAL Misalnya PT. A membeli peralatan pada tanggal 3 Oktober 2008 Rp. 65.000.000, PENYUSUTAN PADA PERIODE Tarif Penyusutan:

1 n

1.000000 = 56,61% . 65.000000 .

Penyusutan setahun penuh:

umur ekonomis aktiva tetap ditaksir 5 tahun dengan nilai sisa Rp. 1.000.000. Metode garis lurus

129

Th n au 1 2 3 4 5

Bs d pe iai ais e r s s 6.00 0 5 0.00 6.00 0 5 0.00 6.00 0 5 0.00 6.00 0 5 0.00 6.00 0 5 0.00

P chn ea a Dpe iai er s s 5,6% 61 5,6% 61 5,6% 61 5,6% 61 5,6% 61

B y d pe iai ia a e r s s 3.74 0 6 9. 2 7 1.96 3 5 6. 9 2 6 2.13 .98 9 3 0.34 .06 3 1 0.52 .34 3 6.00 0 4 0. 0 0

N ib k ila u u ah t h n k ir a u 2.25 9 8 0.28 1.29 5 2 3.09 5 1.86 .30 6 2 0.52 .34 3 1 0.00 .00 0

REVISI TARIF PENYUSUTAN Penyusutan berdasarkan sama atau aktiva estimasi informasi tetap logis dilakukan (berdasarkan Karena

B y P n uua t h np r a a 3 ko e sd3 Ds me 20) ia a e y s t n a u et m ( Ot b r . 1 e e b r 08: 3 2 R .3.74 0 /1 x p 6 9. 2 7 9 9.66 .18 7 T h n20: a u 09 ( /1 xR .3.74 0) 9 2 p 6 9. 2 7 ( /1 x p 1.96 3) 3 2 R . 5 6.29 T h n21: a u 00 ( /1 x p 1.96 3) 9 2 R . 5 6.29 ( /1 x p 6 2.13 3 2 R . .98 9) 1.94 7 1 7. 9 6 1 3.08 .72 4 1.76 2 3 0. 7 7 2.56 2 7 9. 7 0 3 9.50 .91 6 3.57 8 1 8. 7 5

pengalaman sebelumnya atas aktiva yang lainnya). berdasarkan estimasi, maka bisa saja entitas mengubah umur ekonomis atau mengubah nilai residu aktiva tetap selama umur ekonomisnya. mengubah disesuaikan Penurunan tariff pada atau keusangan aktiva tetap dan

T h n21 a u 01 ( /1 x R .6 2.13 9 2 ( p .98 9) ( /1 x R .3 0. 3) 3 2 ( p .06 4 3 5 9.14 .16 4 71 8 5. 4 5 5 4.78 .97 2

T h n21 a u 02 ( /1 x R .3 0. 3) 9 2 ( p .06 4 3 ( /1 x R .1 0. 3) 3 2 ( p .34 2 5 2 5.71 .24 5 36 3 2. 3 1 2 8.84 .50 8

diluar harapan bisa juga mendorong entitas penyusutan tariff periode aktiva berjalan tetap.Perubahan

T h n21 a u 03 ( /1 x R .1 0. 3) 9 2 ( p .34 2 5 98 9 7. 9 3

periode-periode di masa depan selama sisa umur aktiva tetap itu (prospektif). Metode Saldo Menurun Ganda
T rif p y s ta m a en u u n etod g rislu s e a ru T rif p y s ta m a en u u n etod s ldom u ng n a e a en ru a d Th n au B s d p ia a is e res si Pec h n aa B y d ia a epres s ia i D epres s ia i 1 6 .0 0 0 5 0 .0 0 4 ,0 % 0 0 2 .0 0 0 6 0 .0 0 2 6 .0 0 0 5 0 .0 0 4 ,0 % 0 0 1 .6 0 0 5 0 .0 0 3 6 .0 0 0 5 0 .0 0 4 ,0 % 0 0 9 6 .0 0 .3 0 0 4 6 .0 0 0 5 0 .0 0 4 ,0 % 0 0 8 9 .3 3 .6 3 3 5 6 .0 0 0 5 0 .0 0 4 ,0 % 0 0 4 4 .6 7 .3 6 6 2% 0 4% 0 N i b ku ila u a h ta u k ir h n 3 .0 0 0 9 0 .0 0 2 .4 0 0 3 0 .0 0 1 .0 0 0 4 4 .0 0 * 5 4 .6 7 .3 6 6 * 1 0 .0 0 .0 0 0

Ilustrasi perubahan tarif penyusutan PT. A memiliki gedung yang memiliki kos pemerolehan Rp. 200.000.000. Gedung ditaksir memiliki masa manfaat 20 tahun dengan nilai residu Rp. 50.000.000 serta disusutkan menggunakan metode garis lurus. Pada awal tahun keenam, perusahaan mengubah masa manfaat gedung menjadi 40 tahun dan nilai residu tidak berubah.
Per tahun Depresiasi dibebankan (5%) sampai tahun ke-5 Posisi Aktivatetappadaa khirta hunke-5 Gedung Akumulasi penyusutan mesin Nilai terbawa B iayaPenyusuta m n esin pertahun setela perubahan: h Rp. 162.500.000 - Rp. 50.000.000 35 tahun * * Sisa masa manfaat gedung= tahun - 5 tahun 40 = 3.214.286 7.500.000 Akumulasi penyusutan setelah 5 tahun 37.500.000

A a N i s as s a d n a n i res u m k b y d p s s g r ila is e u i e g n ila id , a a ia a e re ia i d itu gd n a m g u a a m ih n e g n en g n k n etod ju la a g ata u : e m h nk h n Pe y s ta ta u k 4 nuu n h n e : 2 x(1 .0 0 0 - 1 0 .0 0 R . 8 9 .3 3 /3 4 4 .0 0 .0 0 0 )= p .6 3 3 Pe y s ta ta u k 5 nuu n h n e : 1 x(1 .0 0 0 - 1 0 .0 0 R . 4 4 .6 7 /3 4 4 .0 0 .0 0 0 )= p .3 6 6 B y P y s ta ta u p rta a(3O tob r s 3 D e b r 2 0 ): ia a en u u n h n e m k e .d 1 es m e 0 8 3 2xR . 2 .0 0 0 /1 p 6 0 .0 0 6 0 .0 0 .5 0 0 T h n2 0 : a u 09 (9 2x R . 2 .0 0 0 ) /1 p 6 0 .0 0 (3 2xR . 1 .6 0 0 ) /1 p 5 0 .0 0 T h n2 1 : a u 00 (9 2xR . 1 .6 0 0 ) /1 p 5 0 .0 0 (3 2xR . 9 6 .0 0 /1 p .3 0 0 ) 1 .7 0 0 1 0 .0 0 2 4 .0 0 .3 0 0 1 .0 0 0 4 4 .0 0 1 .5 0 0 9 0 .0 0 3 0 .0 0 .9 0 0 2 .4 0 0 3 0 .0 0

T h n2 1 a u 01 (9 2x(R . 9 6 .0 0 /1 p .3 0 0 ) (3 2x(R .8 9 .3 3 /1 p .6 3 3 ) 7 2 .0 0 .0 0 0 2 7 .3 3 .1 3 3 9 9 .3 3 .1 3 3

200.000.000 (37.500.000) 162.500.000

T h n2 1 a u 02 (9 2x(R .8 9 .3 3 /1 p .6 3 3 ) (3 2x(R .4 4 .6 7 /1 p .3 6 6 ) 6 2 .0 0 .5 0 0 1 8 .6 7 .0 6 6 7 0 .6 7 .6 6 6

T h n2 1 a u 03 (9 2x(R .4 4 .6 7 /1 p .3 6 6 ) 3 6 .0 0 .2 0 0 3 6 .0 0 .2 0 0

Pencatata ke jurnal um setiapta n um hun dari ta hunke-6s.d ta hun ke-4 0 D Depreciation expense of Buildingy 3.214.286 Accumulated depreciation of Building

K 3.214.286

130

PENURUNAN NILAI (IMPAIRMENT) AKTIVA TETAP


Penurunan Nilai aktiva tetap terjadi apabila Nilai terbawa aktiva tetap melebihi nilai yang dapat dipulihkan (Recovable amount). Nilai yang dapat dipulihkan, menurut PSAK No. 48, adalah nilai tertinggi antara harga jual neto dengan nilai terpakai (Value In Use) suatu aktiva. Beberapa istilah yang digunakan dalam menentukan nilai aktiva tetap yang dapat dipulihkan adalah: Ilustrasi penurunan nilai PT. A memiliki Mesin, dimana kos awal dari mesin Rp. 150.000.000 pada tanggal dan akumulasi Rp. Rp. Rp. penyusutan revaluasi nilai. Setelah penilaian atas penuunan nilai dilakukan maka penyusutan dihitung berdasarkan basis nilai terbawa yang baru.

1. Nilai pakai (Value in Use), yaitu nilai


sekarang (Present value) dari taksiran arus kas yang diharapkan akan diterima dari penggunaan aktiva tetap selama sisa masa pakainya. Nilai pakai ini dipengaruhi oleh arus kas masuk dan arus kas keluar serta suatu tingkat diskon (Discount Rate) yang memadai. 2. Harga jual neto, yaitu jumlah yang dapat direalisasi dari penjualan aktiva tetap setelah dikurangi biaya-biaya terkait penjualan. Identifikasi adanya penurunan nilai dilakukan entitas yang memilih menggunakan model kos (Cost Model) dan yang menggunakan model Revaluasi (Revaluation model). Apabila terjadi penurunan nilai maka penurunan nilai diakui sebagai kerugian pada periode dilakukan penilaian dan dikreditkan ke akumulasi rugi penurunan

45.000.000. Nilai terbawa (Carrying Amount) dari mesin pada tanggal penilaian 105.000.000 (Rp. 150.000.000

45.000.000). Taksiran Harga jual neto pada saat penilaian adalah Rp. 85.000.000 dan taksiran arus kas masa depan (nilai pakai) dari aktiva tetap Rp. 75.000.000. Dilihat dari informasi tersebut jelas bahwa nilai terbawa mesin (Rp. 105.000.000) sudah melebihi nilai yang bisa dipulihkan (Recoverable amount) dari aktiva tetap. adalah Jumlah Rp. yang dapat nilai dipulihkan 85.000.000(

tertinggi antara taksiran harga jual neto dan nilai pakai). Penurunan nilai (Impairment) sebesar Rp. 20.000.000 ( Rp. 105.000.000 85.000.000).

Loss of Impairment of Machinery Accumulated of Impairment Loss

D Rp 20.000.000

K Rp 20.000.000

Soal Latihan:
1. 5/5/2005 PT. A membeli sebidang tanah dan bangunan senilai Rp.1.500.000.000. Harga pasar wajar bangunan menurut penilai Rp.400.000.000 dan tanah Rp.1.200.000.000. PT. A juga membangun pagar pembatasRp. 40.000.000 serta saluran air, jalan, dan lampu jalan Rp. 50.000.000. Diminta: Lakukan pencatatan ke jurnal 2. PT. Kupas Jaya membeli mesin untuk produksi. Mesin itu memiliki Harga faktur Rp. 95.000.000 ditambah PPN 10%. Karena membeli tunai, maka penjual member potongan

131

harga 5%. Untuk mengangkat ke lokasi PT. Kupas Jaya, dibayar Rp. 2.000.000 ke perusahaan pengangkut. Biaya pemasangan ditanggung pihak penjual. Diminta: Catat transaksi itu ke jurnal umum 3. PT. Bernama membangun aktiva tetap (kapal) dimana ditaksir penyelesaian aktiva tetap selama 2 tahun. Untuk membangun aktiva tetap, dibutuhkan dana 2,5 Milyar. PT. Bernama meminjam dari Bank X Rp. 1 Milyar, masa pinjaman 5 tahun dan berbunga 7%/tahun. PT. bernama juga memiliki beberapa jenis pinjaman yang bukan untuk konstruksi, yaitu Hutang obligasi, 5 %, jatuh tempo 5 tahun Rp. 900.000.000 dan Pinjaman dari Bank Mandira berbunga 8%, jatuh tempo 6 tahun Rp. 1,2 Milyar. Pada tahun pertama, dibayar ke pihak kontraktor Rp. 1 Milyar. Hitung berapa biaya bunga yang harus dikapitalisasi dan buat pencatatan ke jurnal umum untuk kejadian itu. 4. PT. A membeli aktiva tetap dengan fasilitas kredit jangka panjang selama 5 tahun. Dengan suku bunga 8% per tahun, PT. A harus mencicil 80.000.000 setiap tahun. Berapa kos dari aktiva tetap? 5. a. PT. A membeli mesin pada tanggal 1/9-2005 seharga Rp.600.000.000. Mesin ditaksir memiliki umur 20 tahun dan disusutkan dengan metode garis lurus. PT. A juga membayar pengangkutan dan pemasangan Rp. 5.000.000 b. Pada tanggal 1/5 2008 mesin tersebut diperbaiki. Perbaikan ini hanya untuk menjaga operasi mesin. Perbaikan ini hanya membutuhkan biaya Rp.5.000.000 c. Pada tanggal 1/6-2015 mesin ditukar dengan mesin lain yang teknologinya lebih baik. Mesin PT. A dinilai seharga Rp.200.000.000 sedangkan mesin yang diterima memiliki harga pasar Rp.350.000.000 Diminta: Catat setiap transaksi ke jurnal 6. PT. A memiliki sebuah gedung yang memiliki nilai buku Rp.150.000.000 (Kos Rp. 375.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp.225.000.000). Gedung dipertukarkan dengan sebuah gedung yang memiliki nilai pasar wajar Rp.105.000.000. Dalam pertukaran PT. A menerima Rp.45.000.000 Diminta: Catat transaksi tersebut ke jurnal 7. a PT. A memiliki sebuah truk dengan nilai pemerolehan Rp.80.000.000 disusutkan dengan metode jumlah angka tahun selama 10 tahun (tanpa nilai sisa). Truk dibeli tanggal 1/7-2006 b. Karena sesuatu hal, pada 1/5-2010, truk dijual seharga Rp.60.000.000 Diminta: 1. Buat skedul penyusutan 2. Buat pencatatan ke jurnal tanggal 1/7-2006,31/12-2006 dan 1/5-2010 7. PT. Sumber Sukses membeli truk pada tanggal 2/9/2009 dimana kos pemerolehannya Rp. 290.000.000. Nilai residu truk Rp. 90.000.000 dan masa manfaat ditaksir 20 tahun. Hitung biaya penyusutan, akumulasi penyusutan dan nilai terbawa aktiva tetap selama 5 tahun dengan menggunakan metode penyusutan: a. Garis lurus b. Metode Jumlah angka tahun c. Metode saldo menurun d. Metode saldo menurun ganda 8. PT. Andika memiliki Mobil dimana pada akhir tahun ke-5 memiliki nilai terbawa Rp. 150.000.000 (Kos Rp. 300.000.000 dan akumulasi penyusutan Rp. 75.000.000). Mobil disusutkan dengan metode garis lurus, tanpa nilai sisa, dan masa manfaat 20 tahun. a. Anggaplah pada akhir tahun ke-5 nilai wajar aktiva itu Rp. 170.000.000, buat penyesuaian dengan menggunakan model revaluasi b. Anggaplah harga jual neto aktiva itu Rp. 130.000.000 dan taksiran arus kas masa depan (nilai pakai) aktiva tetap Rp. 135.000.000. Tentukan berapa nilai yang dapat dipulihkan (Recoverable Amount) dan penurunan nilai aktiva itu. Buat juga pencatatan ke jurnal umum.

132

Table of Contents
BAB I.................................................................................................................1 SIKLUS AKUNTANSI...........................................................................................1 SISTEM AKUNTANSI BERPASANGAN (DOUBLE-ENTRY ACCOUNTING SYSTEM) SIKLUS AKUNTANSI.......................................................................................1 MENGGUNAKAN JURNAL KHUSUS...............................................................26 Soal Latihan:............................................................................................29 BAB II.............................................................................................................. 32 LAPORAN RUGI LABA (INCOME STATEMENT)DAN NERACA (BALANCE SHEET)32 LAPORAN RUGI LABA......................................................................................32 KEGUNAAN DAN KELEMAHAN LAPORAN RUGI LABA....................................32 BENTUK LAPORAN RUGI LABA....................................................................33 ELEMEN-ELEMEN LAPORAN RUGI LABA....................................................33 FORMAT LAPORAN RUGI LABA.................................................................34 PENDEKATAN LAPORAN RUGI LABA LANGKAH TUNGGAL (SINGLE-STEP INCOME STATEMENT) ............................................................................................34 PENDEKATAN LAPORAN RUGI LABA LANGKAH GANDA (MULTIPLE-STEP INCOME STATEMENT) ............................................................................................35 PELAPORAN TRANSAKSI-TRANSAKSI YANG JARANG TERJADI (IRREGULAR ITEMS) ................................................................................................................. 37 NERACA..........................................................................................................39 MANFAAT NERACA.......................................................................................39 KETERBATASAN NERACA.............................................................................40 KLASIFIKASI DALAM NERACA.......................................................................40 Soal Latihan:...............................................................................................43 BAB III.............................................................................................................44 AKUNTANSI KAS..............................................................................................44 PENGERTIAN KAS DAN SETARA KAS............................................................44 MASALAH-MASALAH DALAM PELAPORAN KAS:............................................44 PENGENDALIAN ATAS KAS...........................................................................45 DANA KAS KECIL (Petty Cash).....................................................................45 REKONSILIASI BANK....................................................................................47 1

133

Soal Latihan:...............................................................................................54 BAB IV............................................................................................................ 66 AKUNTANSI PIUTANG (Receivable).................................................................66 PIUTANG USAHA (ACCOUNT RECEIVABLE)..................................................66 PENGAKUAN PIUTANG USAHA..................................................................66 PENILAIAN PIUTANG USAHA.....................................................................68 WESEL TAGIH (PROMISORY NOTE)..............................................................72 PENGAKUAN WESEL ................................................................................74 WESEL JANGKA PENDEK BERBUNGA........................................................74 Wesel jangka panjang berbunga; suku bunga nominal berbeda dengan suku bunga pasar (efektif)..........................................................................................74 WESEL JANGKA PANJANG BERBUNGA; SUKU BUNGA NOMINAL WESEL SAMA DENGAN SUKU BUNGA PASAR (EFEKTIF) .................................................76 WESEL BERBUNGA NOL (ZERO-INTEREST BEARING NOTE)......................76 PENILAIAN WESEL TAGIH..........................................................................77 PELEPASAN PIUTANG USAHA DAN WESEL...................................................77 MENGGADAIKAN PIUTANG USAHA............................................................78 TRANSFER (ANJAK) PIUTANG...................................................................79 TRANSFER PIUTANG SECARA TANGGUNG RENTENG/DENGAN JAMINAN..80 Soal Latihan:...............................................................................................82 BAB V.............................................................................................................84 AKUNTANSI SEDIAAN (INVENTORIES).............................................................84 SISTEM PENCATATAN SEDIAAN...................................................................87 KEPEMILIKAN ATAS SEDIAAN.......................................................................90 PENGARUH POTONGAN TUNAI PEMBELIAN TERHADAP KOS SEDIAAN.........93 PENILAIAN SEDIAAN BERBASIS ALIRAN KOS HISTORIS................................93 PENGARUH KOMITMEN PEMBELIAN TERHADAP NILAI SEDIAAN.................108 Soal Latihan:.............................................................................................107 BAB VI.......................................................................................................... 111 AKUNTANSI AKTIVA TETAP, PENYUSUTAN DAN PENURUNAN NILAI...............111 KOMPONEN KOS PEMEROLEHAN AKTIVA TETAP........................................111 PEMBEBANAN KOS PINJAMAN YANG TERJADI SELAMA KONSTRUKSI .........115 PENGUKURAN KOS PEMEROLEHAN AKTIVA TETAP....................................118

134

PENGELUARAN-PENGELUARAN SETELAH PEMEROLEHAN AKTIVA TETAP. .123 PENJUALAN AKTIVA TETAP.........................................................................125 PENYUSUTAN AKTIVA TETAP.....................................................................127 PENURUNAN NILAI (IMPAIRMENT) AKTIVA TETAP......................................131 Soal Latihan:.............................................................................................131 Table of Contents.........................................................................................133

135

You might also like