You are on page 1of 3

Cara Kerja Enzim

Enzim dalam tubuh kita bekerja sebagai Katalis, yaitu bertugas menurunkan energi aktivasi untuk reaksi-reaksi dalam tubuh kita. Tanpa enzim, reaksi dalam tubuh kita akan berjalan sangat lama atau bahkan tidak berjalan sama sekali. Contoh: enzim katalase. Enzim katalase akan berikatan dengan substrat hidrogen peroksida (H2O2), yang akan terurai menjadi air dan gas oksigen. Berikut adalah dua teori tentang bagaimana sesungguhnya kerja dari enzim itu. Teori Lock and Key Teori ini menyatakan bahwa sisi aktif dari enzim adalah bersifat kaku, dan sangat spesifik. Dengan demikian, maka hanya substrat yang cocok saja yang dapat berikatan dengan enzim dan bereaksi. Ilustrasinya adalah sebagai berikut:

Penjelasannya adalah sebagai berikut. Enzim berikatan dengan substrat yang cocok, lalu membentuk kompleks enzim-subsrat. Barulah enzim bekerja sebagai katalis, dan mempercepat reaksi pada substrat, sehingga terjadi sebuah produk. Setelah itu, enzim dilepas dan siap dipakai kembali hingga batas tertentu. Teori Kecocokan yang Terinduksi Teori ini menyatakan bahwa sisi aktif dari enzim justru tidak kaku, tetapi akan menyesuaikan diri begitu berikatan dengan substrat yang cocok dengan struktur kimianya. Ilustrasinya adalah sebagai berikut:

Penjelasannya adalah sebagai berikut. Begitu substrat hendak berikatan dengan enzim, enzim menemukan kecocokan struktur kimia antara dirinya dengan substrat tersebut, oleh karena itu enzim beradaptasi sisi aktifnya, dan menjadi kompleks enzim-substrat. Setelah itu barulah enzim bekerja sebagai katalis, terjadi produk, lalu enzim dilepas.

Sifat-Sifat Enzim
Sifat-sifat enzim secara singkat adalah sebagai berikut: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Sebagai biokatalisator. Cukup jelas. Enzim sebagai protein. Maksudnya adalah, karena enzim memiliki protein sebagai komponen utamanya, maka sifatnya mengikuti protein, salah satunya adalah perlunya suhu optimal untuk bekerja. Bekerja secara spesifik: satu enzim untuk satu substrat. Misalnya, lipase hanya untuk hidrolisis lipid, katalase hanya untuk mengurai hidrogen peroksida. Hanya dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Sedikit saja penambahan enzim mengakibatkan percepatan reaksi yang sangat besar : oleh karena itu enzim dikatakan efisien. Bekerja bolak-balik Dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

Faktor-Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Kerja Enzim


Suhu Karena kita berbicara enzim dalam tubuh, maka suhu optimal di mana enzim bisa bekerja adalah sama dengan suhu tubuh, yaitu 37 derajat Celcius. Pada suhu lebih dari itu, maka enzim tidak dapat bekerja optimal, bahkan dapat rusak apabila terkena suhu tinggi. Grafik kerja enzim diilustrasikan sebagai berikut:

pH Umumnya, enzim dalam tubuh kita bekerja optimal pada pH netral (7), tetapi ada beberapa pengecualian. y Enzim pepsin dan renin. Enzim ini bekerja optimal pada pH asam, sekitar 2-3 (karena bekerja di lambung). y Enzim-enzim pada usus halus. Enzim ini bekerja optimal pada pH sekitar 8. Aktivator dan Inhibitor Akitvator adalah zat-zat yang kerjanya mempercepat kerja enzim, sedangkan inhibitor, adalah zat-zat yang menghambat kerja enzim. Ada dua jenis Inhibitor:

Inhibitor Kompetitif. Inhibitor Kompetitif adalah sebuah zat yang cara kerjanya bersaing dengan substrat untuk mendapatkan sisi aktif sebuah enzim. Biasanya substrat ini memiliki struktur kimia yang kebetulan cocok dengan sisi aktif enzim, sehingga dapat bereaksi. Contohnya adalah oksigen dan karbon monooksida, keduanya sama-sama akan berikatan dengan hemoglobin. Inhibitor Non-Kompetitif. Inhibitor Non-Kompetitif adalah sebuah zat yang cara kerjanya melekatkan diri pada luar enzim, sehingga mengubah bentuk sisi aktif enzim. Akibatnya, substrat tidak lagi dapat mengenali enzim tersebut, dan tidak mampu berikatan dan bereaksi.

Konsentrasi Enzim Apabila konsentrasi enzim bertambah, maka reaksi akan semakin cepat. Maka, dikatakan bahwa konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi. Ilustrasi pada grafik sebagai berikut:

Konsentrasi Substrat Penambahan substrat akan juga menambahkan kecepatan reaksi. Akan tetapi, ada suatu kondisi jenuh di mana penambahan substrat tidak lagi akan berpengaruh pada kecepatan reaksi, sebab semua enzim telah berikatan dengan substrat. Ilustrasi pada grafik sebagai berikut:

You might also like