You are on page 1of 25

KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang berkat karunia-Nya lah

makalah Interaksi dalam Dinamika Kehidupan Sosial dapat terselesaikan untuk memenuhi tugas mata pelajaran Sosiologi. Melalui makalah ini kami bermaksud memberikan sekilas informasi

mengenai Interaksi Sosial. Seperti definisi interksi social, cirri dan unsur interaksi sosial, arah dan komunikasi dalam interksi sosial dan sebagainya. Dalam penyelesaian makalah ini, kami cukup banyak menemui kesulitan dan hambatan. Tetapi dengan dukungan berbagai pihak , serta motivasi kami untuk menyelesaikan tugas kami dan memberikan yang terbaik akhirnya makalah ini dapat kami selesaikan. Kami menyadari terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini, oleh karena itu kami mohon maaf atas semua kekurangan yang tidak berkenan.

Pamulang, 20 Januari 2010

Penyusun

Pendahuluan Salah satu ciri manusia adalah selalu hidup bersama manusia yang lainnya. Jarang sekali terdengar ada manusia yang mampu bertahan hidup menyendiri. Barang kali hanya ada dalam cerita saja ada manusia yang bisa hidup sendiri. Namun, dalam kehidupan nyata, manusia selalu hidup bersama dengan manusia yang lain. Itulah sebabnya, manusia disebut sebagai mahluk sosial. Salah satu ciri yang menandai bahwa manusia adalah mahluk sosial, manusia senantiasa melakukan interaksi sosial. Interaksi sosial berlangsung antara individu dengan individu yang lain, antara individu dengan kelompok dan antara kelompok dengan kelompok. Dalam makalah ini akan dibahas tentang interaksi sosial yang didalamnya terdapat : 1. Pengertian interaksi sosial 2. Bentuk-bentuk interaksi sosial 3. Ciri-ciri interaksi sosial 4. Tahap-tahap interaksi sosial 5. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif 6. Interaksi sosial yang bersifat disosiatif

A. Definisi Interaksi Sosial

Manusia dalam hidup bermasyarakat, akan saling berhubungan dan saling membutuhkan satu sama lain. Kebutuhan itulah yang dapat menimbulkan suatu proses interaksi sosial. Maryati dan Suryawati (2003) menyatakan bahwa, Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok. Pendapat lain dikemukakan oleh Murdiyatmoko dan Handayani (2004), Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur sosial . Interaksi positif hanya mungkin terjadi apabila terdapat suasana saling mempercayai, menghargai, dan saling mendukung (Siagian, 2004, p. 216). Berdasarkan definisi di atas maka, penulis dapat menyimpulkan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok.

1. Macam - Macam Interaksi Sosial Menurut Maryati dan Suryawati (2003) interaksi sosial dibagi menjadi tiga macam, yaitu: 1. Interaksi antara individu dan individu Dalam hubungan ini bisa terjadi interaksi positif ataupun negatif. Interaksi positif, jika jika hubungan yang terjadi saling menguntungkan. Interaksi negatif, jika hubungan timbal balik merugikan satu pihak atau keduanya (bermusuhan).

2. Interaksi antara individu dan kelompok Interaksi ini pun dapat berlangsung secara positif maupun negatif. Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam - macam sesuai situasi dan kondisinya. 3. Interaksi sosial antara kelompok dan kelompok Interaksi sosial kelompok dan kelompok terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi. Misalnya, kerja sama antara dua perusahaan untuk membicarakan suatu proyek. B. Ciri dan Unsur Interaksi Sosial

1. 1Ciri - Ciri Interaksi Sosial Menurut Tim Sosiologi (2002), ada empat ciri - ciri interaksi sosial, antara lain (p. 23) : a. Jumlah pelakunya lebih dari satu orang b. Terjadinya komunikasi di antara pelaku melalui kontak social c. Mempunyai maksud atau tujuan yang jelas d. Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu 2. Unsur-Unsur Interaksi Sosial
2

Menurut Stoner (1995), unsure-unsur interaksi social terdiri atas delapan bagian berikut ini. a. Pengirim (sender)

Sumber. http://nabilahfairest.multiply.com/journal/item/47/sosiologi_interaksi_sosial2

Priyono,Tito,Drs.2006.Sosiologi Untuk Tingkat SMA Kelas X.Jakarta:PT.Ghalia Indonesia Printing

b. c. d. e. f. g. h.

Pembuat sandi (encoding) Pesan (message) Saluran (channel) Penerima (receiver) Penguraian sandi (decoding) Kegaduhan (noise) Umpan balik (feedback)

C. Arah Komunikasi dalam Interaksi Sosial

Komunikasi adalah setiap bentuk tingkah laku seseorang baik verbal maupun non verbal yang ditanggapi oleh orang lain. Komunikasi mencakup pengertian yang lebih luas dari sekadar wawancara. Setiap bentuk tingkah laku mengungkapkan pesan tetentu, sehingga juga merupakan sebentuk komunikasi. Secara sempit komunikasi diartikan sebagai pesan yang dikirimkan seseorang kepada satu atau lebih penerima dengan maksud sadar untuk mempengaruhi tingkah laku si penerima. Dalam seriap bentuk komunikasi setidaknya dua orang saling mengirimkan lambing-lambang yang memiliki makna tertentu. Lambang-lambang tersebut bisa bersifat verbal berupa kata-kata atau bersifat nonverbal berupa ekspresi atau ungkapan tertentu dan gerak tubuh. v Taraf Komunikasi

Taraf kedalaman komunikasi yang terjadi itu berbeda-beda dan dapat diukur dari apa dan siapa yang saling dibicarakan : pikiran atau perasaan, obyek tertentu, orang lain atau dirinya sendiri. Semakin orang mau membicarakan tentang perasaan yang ada di dalam dirinya, semakin dalamlah taraf komunikasi yang terjadi. John Powell (Staf CLC, 1985) membedakan komunikasi dalam 5 taraf :
y

Taraf kelima adalah basa-basi

October 2nd, 2009 at 11:51 am, Diambil dari (http://sintasetiawati.ngeblogs.com/2009/10/02/komunikasi-dalam-berinteraksi) tanggal 20 January 2010, jam 17:31

Ini merupakan taraf komunikasi paling dangkal. Biasanya terjadi antara dua orang yang saling bertemu secara kebetulan. Pada taraf ini tidak terjadi komunikasi dalam arti sebenarnya. Setiap pihak tidak membuka diri kepada dan bagi yang lain.
y

Taraf keempat adalah membicarakan orang lain

Di sini orang sudah mulai menanggapi, namun tetap masih pada taraf dangkal, khusunya belum mau berbicara tentang diri masing-masing. Di dalam pembicaraan itupun kita tidak saling mengemukakan pendapat, hanya saling bertukar informasi.
y

Taraf ketiga adalah menyatakan gagasan dan pendapat

Kita sudah mau saling membuka diri dan saling mengungkapkan diri. Namun, pengungkapan diri tersebut masih terbatas pada taraf pikiran. Dalam pembicaraan, kita cenderung berusaha menyenangkan lawan bicara kita melulu. Kita belum berani sungguh-sungguh menampilkan diri kita yang sebenarnya, kendati pada taraf pikiran sekalipun.
y

Taraf kedua adalah taraf hati atau perasaan

Ada yang mengatakan bahwa emosi atau perasaan adalah unsure yang membedakan orang yang satu dari yang lain. Kalau kita berani saling mengungkapkan perasaan kita dalam berkomunikasi maka hubungan kita itu akan teras unik, berkesan, dan memberikan manfaat bagi perkembangan pribadi kita masing-masing. Namun, ini semua menuntut keberanian. Dengan saling mengungkapkan perasaan dan isi hati, berarti kita sepakat untuk saling mempercayai.
y

Taraf pertama adalah hubungan puncak

Komunikasi pada taraf ini ditandai dengan kejujuran, keterbukaan dan saling kepercayaan yang mutlak di antara kedua belah pihak. Merasa bebas untuk saling mengungkapkan perasaan dan kedua belah pihak juga memiliki perasaan yang sama tentang banyak hal. Dengan kata lain komunikasi tersebut telah berkembang begitu dalam sehingga kedua belah pihak merasakan kesatuan perasaan timbal balik yang hampir sempurna. v Pentingnya Komunikasi

Komunikasi sangat penting bagi kebahagiaan hidup kita. Johnson (1982) menunjukkan beberapa peranan yang disumbangkan oleh komunikasi antarpribadi dalam rangka menciptakan kebahagiaan hidup manusia.

1) Komunikasi antarpribadi membantu perkembangan intelektual dan social kita. Perkembangan kita sejak masa bayi sampai masa dewasa mengikuti pola semakin meluasnya ketergantungan kita pada orang lain. Diawali dengan ketergantungan atau komunikasi yang intensif dengan ibu pada masa bayi, lingkaran ketergantungan atau komunikasi itu menjadi semakin luas dengan bertambahnya usia kita. Bersamaan dengan itu, perkembangan intelektual dan social kita sangat ditentukan oleh kualitas komunikasi kita dengan orang lain itu. 2) Identitas dan jati diri kita terbentuk dalam dan lewat komunikasi dengan orang lain. Selama nerkomunikasi dengan orang lain, secara sadar maupun tidak sadar kita mengamati, memperhatikan dan mencatat dalam hati semua tanggapan yang diberikan oleh orang lain terhadap diri kita. Berkat pertolongna komunikasi kita dengan orang lain, kita dapat mengetahui siapa diri kita sebenarnya. 3) Dalam rangka memahami realitas di sekeliling kita serta menguji kebenaran kesan-kesan dan pengertian yang kita muliki tentang dunia di sekitar kita, kita perlu membandingkannya dengan kesan-kesan dan pengertian orang lain tentang realitas yang sama. Tentu saja, pembandingan social (social comparison) semacam itu hanya dapat kita lakukan lewat komunikasi dengan orang lain. 4) Kesehatan mental kita sebagian besar juga ditentukan oleh kualitas komunikasi atau hubungan kita dengan orang lain, lebih-lebih orang-orang yang merupakan tokoh-tokoh signifikan (significant figures) dalam hidup kita. v Keterampilan Dasar Berkomunikasi

Agar mampu memulai, mengembangkan dan memelihara komunikasi yang akrab, hangat dan produktif dengan orang lain, kita perlu memiliki sejumlah keterampilan dasar berkomunikasi. Menurut Johnson (1981), beberapa keterampilan dasar yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1) Harus mampu saling memahami. Agar dapat saling memahami, pertama-tama kita harus saling percaya. Sesudah saling percaya, kita harus saling membuka diri, yakni saling mengungkapkan tanggapan kita terhadap situasi yang sedang kita hadapi. Untuk dapat membuka diri sebelumnya kita harus menyadari perasaan-perasaan kita maupun tanggapan-tanggapan batin lainnya. Kita juga harus mampu mendengarkan orang lain. Membuka diri dengan orang lain dan mendengarkan dengan penuh perhatian ketika orang lain sedang membuka diri kepada kita adalah cara yang jitu untuk memulai dan memelihara komunikasi.

2) Harus mampu mengkomunikasikan pikiran kita perasaan kita secara tepat dan jelas. Kemampuan ini harus disertai kemampuan menunjukkan sikap hangat dan rasa senang serta kemampuan mendengarkan dengan cara yang akan menunjukkan bahwa kita memahami lawan komunikasi kita. Dengan begitu, kita dapat memulai, mengembangkan dan memelihara komunikasi dengan orang lain. 3) Harus mampu saling menerima dan saling memberi dukungan atau saling menolong. Kita harus mampu menanggapai keluhan orang lain dengan cara-cara yang bersifat menolong, yaitu menunjukkan sikap memahami dan bersedia menolong sambil memberikan bimbingan dan contoh seperlunya, agar orang tersebut mampu menemukan pemecahan-pemecahan yang konstruktif terhadap masalahnya. 4) Harus mampu memecahkan konflik dan bentuk-bentuk masalah yang mungkin muncul. Kita harus mampu memecahkan masalah yang mungkin muncul melalui cara-cara yang konstruktif, yaitu dengan cara-cara yang semakin mendekatkan kita dengan lawan komunikasi kita danmenjadikan komunikasi kita itu semakin tumbuh dan berkembang. Kemampuan ini sangat penting untuk mengembangkan dan menjaga kelangsungan komunikasi kita. v Hubungan komunikasi dengan interaksi sosial

Di dalam interaksi social dapat terjadi suatu bentuk komunikasi, dimana kedua belah pihak selain tukar menukar informasi, juga tercakup saling pengaruh-mempengaruhi serta adanya ekspresi emosi tertentu yang sifatnya non verbal. Di dalam komunikasi, interaksi social mengikutsertakan pengaruh dua arah yang saling mempengaruhi dan saling di pengaruhi. Di dalam proses interaksi social selalu menyertai pula proses belajar sendiri, sosialisasi, dan pengambilan keputusan yang relevan. Menurut Marat (1982) interaksi sosial dapat terjadi apabila memenuhi dua aspek, yaitu adanya kontak social dan komunikasi. Dapat dikatakan bahwa komunikasi dalam kontak social merupakan proses dimana setiap pihak menggunakan symbolsimbol dengan cara-cara tersendiri. Dalam proses ini seolah-olah memungkinkan terjadinya penyebaran pengalaman informasi antar individu atau kelompok.

D. Faktor Psikologi Pendorong Interaksi Sosial

Interaksi sosial pada manusia kepada manusia lainnya dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti berbicara, bertatap muka, bertransaksi dagang, belajar pada orang lain, menyakiti orang lain, dan lain sebagainya. Interaksi sosial antar individu merupakan proses yang rumit dan kompleks yang melibatkan faktor-faktor psikologis berikut di bawah ini (disertai pengertian / definisi) : 1. Imitasi Imitasi adalah meniru orang lain mulai dari sikap, perilaku, gaya, cara berfikir, penampilan, keterampilan, kemampuan, dan lain-lain. Imitasi yang baik perlu didahului oleh penerimaan, penghormatan, pengaguman, dll pada sesuatu yang hendak ditiru tersebut. 2. Sugesti Sugesti adalah mempengaruhi seseorang atas suatu pandangan, pemahaman, sikap, dsb ketika yang menerima sugesti dalam keadaan tidak berpikir rasional karena diberi sugesti oleh orang yang dikagumi, dihormati, berwibawa, karismatik, pemuka agama, penguasa, golongan mayoritas, dan lain sebagainya. 3. Simpati Simpati adalah ketertarikan seseorang kepada orang lain yang seolah-olah merasakan perasaan orang lain. Contoh : Membantu korban bencana alam. 4. Empati Empati adalah rasa simpati yang sangat mendalam yang mampu memberikan pengaruh pada kejiwaan dan atau fisik seseorang. Contoh : rasa rindu yang terlalu dalam bisa menyebabkan seorang gadis menjadi panas dingin akibat tidak direstuinya hubungan cinta dengan kekasihnya. 5. Identifikasi

Thu, 26/06/2008 - 12:11am godam64, Diambil dari (http://organisasi.org/unsur-faktor-psikologipendorong-interaksi-sosial-imitasi-sugesti-simpati-empati-identifikasi) Tanggal 20 january 2010, jam 17:36.

Identifikasi adalah imitasi yang mendalam sehingga ingin menjadi sama dengan pihak lain baik secara disengaja maupun tanpa disengaja. Contoh : Seseorang ingin menjadi seperti Tukul Arwana akan berupaya bergaya tingkah laku seperti Tukul.

E. Syarat Terjadinya Interaksi Sosial

Beberapa syarat yang harus terpenuhi ketika berinteraksi yaitu: 1.


5

Adanya Kontak Sosial (hubungan dari dua pihak atau lebih)

a. Pengertian Yang dimaksud dengan kontak adalah hubungan antara individu dengan individu , individu dengan kelompok maupun hubungan antara kelompok dengan kelompok. Hubungan ini dalam bentuk tatap muka ataupun hubungan melalui perantara atau alat. b. Pengelompokan kontak sosial
Kontak Sosial

Menurut Cara Yang Dilakukan : 1. Kontak Langsung 2. Kontak Tidak Langsung

Menurut Proses Terjadinya : 1. Kontak Primer 2. Kontak Sekunder

2. Adanya Komunikasi (Timbal balik antara dua pihak atau lebih) a. Pengertian
5

www.scribd.com

10

Komunikasi timbale balik adalah komunikasi dari pihak yang satu kepada pihak yang lain atau sebaliknya , dalam bentuk penyampaian pesan atau maksud yang diikuti dengan balasan dan tanggapan sehingga membentuk hubungan timbale balik yang sangat kompleks. b. Proses Komunikasi
KOMUNIKATOR (individu / kelompok) PESAN (MESSAGE) - gerakan / isyarat anggota badan yang bersimbol / bermakna - kata-kata MEDIA

FEEDBACK (umpan balik / tanggapan)

KOMUNIKAN (individu / kelompok)

2. Adanya Tindakan Sosial a. Tindakan Rasional Instrumental pertimbangan

Tindakan

yang

didasari

oleh

akal pikir untuk mewujudkan suatu kehendak atau cita-cita seseorang. b. Tindakan Rasional Yang Berorientasi Pada Nilai c. Tindakan Tradisional : Tindakan menurut tradisi yang telah mengakar kuat di dalam masyarakat. d. Afektif : - Pengenalan - Merespon - Penghargaan - Pengorganisasian - Pengalaman

11

F. Bentuk dan Sifat Interaksi Sosial

A. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial a. 6Imitasi Imitasi adalah proses sosial seseorang untuk meniru orang lain melalui sikap, penampilan, gaya bahkan apa saja yang dimilki orang lain. b. Identifikasi Identifikasi adalah upaya yang dilakukan seseorang individu untuk sama (identik) dengan individu yang lain yang ditirunya. c. Sugesti Sugesti adalah rangsangan yang diberikan seorang individu kepada individu yang lain sehingga melaksanakan apa yang disugestikan tanpa berfikir secara kritis dan rasional. d. Motivasi Motivasi adalah dorongan yang diberikan seorang individu kepada individu lainnya sehingga melaksanakan secara kritis, rasional dan penuh tanggung jawab. e. Simpati Simpati yakni kemampuan untuk menempatkan diri seolah-olah dalam keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang diterima orang lain. f. Empati Empati mirip dengan simpati, tetapi tidak semata-mata perasaan kejiwaan saja melainkan dibarengi dengan perasaan organisme tubuh yang sangat dalam.

Wind of Change-asuharsa.blogspot.com

12

B. 7Interaksi Sosial yang Bersifat asosiatif a. Kerjasama Kerjasama adalah bentuk utama dari proses interaksi sosial karena pada dasarnya individu atau kelompok melaksanakan interaksi sosial untuk memenuhi kebutuhan bersama. Menurut janies D.Thompson dan William J.McEwen, ada 5 bentuk kerjasama bila ditinjau dari pelaksanaannya, yaitu : 1) kerukunan adalah kerjasama antara sejumlah orang atau kelompok orang untuk menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu secara bersama-sama. 2) bargaining adalah pelaksanaan perjanjian mengenai pertukaran barang-barang dan jasa-jasa antara dua organisasi atau lebih. 3) Kooptasi adalah suatu proses penerimaan unsur-unsur baru dalam kepemimpinan suatu organisasi, sebagai salah satu cara untuk menghindari terjadinya keguncangan organisasi. 4) Koalisi adalah kombinasi antara dua organisasi atau lebihyang mempunyai tujuan yang sama. 5) Join-Venture adalah suatu kerjasama dalam penguasaan proyek-proyek tertentu.

b. Akomodasi Akomodasi adalah suatu proses penyelesaian sosial dalam interaksi antara pribadi dan kelompok-kelompok manusia untuk meredakan pertentangan. Tujuan dari akomodasi adalah : 1) untuk mengurangi pertentangan 2) untuk mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu. 3) untuk memungkinkan terjadinya kerjasama antara kelompok-kelompok sosial yang hidupnya terpisah sebagai akibat faktor-faktor sosial psikologis dan kebudayaan.

Wind of Change-asuharsa.blogspot.com

13

4) mengusahakan peleburan antara kelompok-kelompok sosial yang terpiasah. Bentuk-bentuk akomodasi : 1) Cuercion 2) Compromise 3) arbritase 4) toleransi 5) mediasi 6) konversi 7) konsiliasi 8) ajudikasi 9) sralemate 10) segregasi 11) cease fire 12) dispasement

c. Asimilasi Asimilasi adalah proses yang timbul apabila ada kelompok masyarakat dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda, saling bergaul secara interaktif dalam jangka waktu lama. Akibat dari adanya asimilasi : 1) kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayanannya. 2) individu-individu sebagai warga kelompok yang saling mengenal. 3) kebudayaan-kebudayaan dari kelompok yang saling menyesuaiakan diri. Soerjono Soekanto mengemukakan faktor-faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi : 1) Toleransi 2) Kesempatan-kesempatan yang seimbang dibidang ekonomi 3) Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya 4) Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
14

5) Persamaaan dalam unsur-unsur kebudayaan 6) Perkawinan campuran 7) Adanya musuh bersama dari luar Faktor umum pengambat terjadinya asimilasi : 1) Terisolasi kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat. 2) Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi. 3) Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi. 4) Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggidaripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya. 5) Dalam batas-batas tertentu, perbedaan warna kulit atau perbedaan cirri-ciri badaniyah. 6) Adanya suatu perasaan yang kuat sekali bahwa individu etrikat pada kelompok dan kebudayaan kelompok yang bersangkutan. 7) Apabila golongan minoritas mengalami gangguan-gangguan dari golongan yang berkuasa.

d. Akulturasi Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul apabila suatu kelompok masyarakat dengan suatu kebudayannya dihadapkan pada unsur-unsur kebudayaan asing. C. 8Interaksi Sosial yang Bersifat Disosiatif a. Persaingan Persaingan adalah suatu perjuangan yang dilakukan perorangan atau kelmpok sosial tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitf tanpa menimbulkan ancaman atau benturan fisik di pihak lawannya.

Wind of Change-asuharsa.blogspot.com

15

b. Kontravensi Kontravensi adalah bentuk proses sosial yang berada diantara persaingan dan pertentangan atau konflik. c. Pertentangan atau konflik sosial Pertentangan atau konflik sosial adalah proses sosial antar perorangan atau kelompok tertentu, akibat adanya perbedaan paham dan kepentingan yang sangat mendasar, sehingga menimbulkan adanya semacam jurangpemisah yang mengganjal interaksi sosial dintara mereka yang bertikai.

16

G. Proses Pembentukan Kelompok, Lembaga atau Organisasi Sosial

Dalam bertindak atau bertingkah laku seseorang harus mempertimbangkan kehadiran orang lain dalam masyarakat. Hal ini perlu dilakukan, mengingat bahwa tindakan sosial mengakibatkan terwujudnya hubungan sosial atau interaksi. 10 interaksi sosial merupakan segi kehidupan sosial yang saling mempengaruhi antara satu dengan yang lain. Jadi, proses sosial merupakan pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan sosial karena adanya interaksi antara segi kehidupan yang satu dengan yang lain. 1. Kelompok sosial 11 Kelompok sosial ialah himpunan atau kesatuan manusia yang hidup bersama, oleh karena adanya hubungan antara mereka. Hubungan tersebut antara lain mencakup hubungan timbal-balik yang saling berpengaruh dan juga suatu kesadaran untuk tolong-menolong. a. Tipe Kelompok Sosial 12 Menurut Robert Bierstedt, kelompok memiliki banyak jenis dan dibedakan berdasarkan ada tidaknya organisasi, hubungan sosial antara kelompok, dan kesadaran jenis. Bierstedt kemudian membagi kelompok menjadi empat macam: y Kelompok statistik, yaitu kelompok yang bukan organisasi, tidak memiliki hubungan sosial dan kesadaran jenis di antaranya. Contoh: Kelompok penduduk usia 10-15 tahun di sebuah kecamatan. y Kelompok kemasyarakatan, yaitu kelompk yang memiliki persamaan tetapi tidak mempunyai organisasi dan hubungan sosial di antara anggotanya. y Kelompok sosial, yaitu kelompok yang anggotanya memiliki kesadaran jenis dan berhubungan satu dengan yang lainnya, tetapi tidak terukat dalam ikatan organisasi. Contoh: Kelompok pertemuan, kerabat. y Kelompok asosiasi, yaitu kelompok yang anggotanya mempunyai kesadaran jenis dan ada persamaan kepentingan pribadi maupun kepentingan bersama. Dalam asosiasi, para anggotanya melakukan hubungan sosial, kontak dan
Niels Murder, Individu Msyarakat dan Sejarah (http://books.google.co.id/books?id=XWBjckxfIUC&printsec=frontcover&source=gbs_v2_summary_r&cad=0#v=onepage&q=&f=false) 10 Drs. Sugiharyanto, M.Si, Geografi dan Sosiologi (seri IPS SMP Kelas VII) 11 Moh. Mahdy, kelompok-kelompok sosial (http://74.125.153.132/search?q=cache:fXU0ch8kDQIJ:one.indoskripsi.com/click/3055/0+kelompok+ sosial&cd=2&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-a) 12 Wikipedia
9

17

komunikasi, serta memiliki ikatan organisasi formal. Contoh: Negara, sekolah. b. 13Syarat Terbentuknya Kelompok Sosial  Setiap anggota kelompok tersebut harus sadar bahwa ia merupakan bagian kelompok tersebut.  Adanya hubungan timbal-balik antara anggota.  Terdapat suatu factor yang dimiliki bersama oleh anggota kelompok.  Berstruktur, berkaidah dan mempunyai pola prilaku. 2. Lembaga Sosial a. Pengertian Lembaga Sosial 14 Organisasi sosial adalah perkumpulan sosial yang dibentuk oleh masyarakat, baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk yang selalu hidup bersama-sama, manusia membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang tidak dapat mereka capai sendiri. 15 Lembaga sosial merupakan wadah/tempat dari aturan-aturan khusus, wujudnya berupa organisasi atau asosiasi. Contohnya KUA, mesjid, sekolah, partai, CV, dan sebagainya. Sedangkan pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan yang mengatur perilaku dan hubungan antara anggota masyarakat agar hidup aman, tenteram dan harmonis. Dengan bahasa sehari-hari kita sebut aturan main/cara main. Jadi peranan pranata sosial sebagai pedoman kita berperilaku supaya terjadi keseimbangan sosial. Pranata sosial merupakan kesepakatan tidak tertulis namun diakui sebagai aturan tata perilaku dan sopan santun pergaulan. Contoh: kalau makan tidak berbunyi, di Indonesia pengguna jalan ada di kiri badan jalan, tidak boleh melanggar hak orang lain, dan sebagainya. b. Pembentukan Lembaga Sosial 16 Pada awalnya lembaga sosial terbentuk dari norma-norma yang dianggap penting dalam hidup bermasyarakatan. Terbentuknya lembaga sosial berawal dari individu yang saling membutuhkan , kemudian timbul aturan-

13

Moh. Mahdy, kelompok-kelompok sosial (http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi-tugasmakalah/sosiologi-pedesaan/kelompok-kelompok-sosial) 14 Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial) 15 www.e-dukasi.net 16 Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial)

18

aturan yang disebut dengan norma kemasyarakatan. Lembaga sosial sering juga dikatakan sebagai sebagai Pranata sosial. Suatu norma tertentu dikatakan telah melembaga apabila norma tersebut : 1. 2. 3. 4. Diketahui Dipahami dan dimengerti Ditaati Dihargai

Lembaga sosial merupakan tata cara yang telah diciptakan untuk mengatur hubungan antar manusia dalam sebuah wadah yang disebut dengan Asosiasi. Lembaga dengan Asosiasi memiliki hubungan yang sangat erat. Namun memiliki pengartian yang berbeda. Lembaga yangg tidak mempunyai anggota tetap mempunyai pengikut dalam suatu kelompok yang disebut asosiasi. Asosiasi merupakan perwujudan dari lembaga sosial. Asosiasi memiliki seperangkat aturan, tatatertib, anggota dan tujuan yang jelas. Dengan kata lain Asosiasi memiliki wujud kongkret, sementara Lembaga berwujud abstrak.

c. Tipe-tipe lembaga Sosial  17Secara garis besar : a. Organisasi Formal Organisasi Formal memiliki suatu struktur yang terumuskan dengan baik, yang menerangkan hubungan-hubungan otoritasnya, kekuasaan, akuntabilitas dan tanggung jawabnya. Struktur yang ada juga menerangkan bagaimana bentuk saluran-saluran melalui apa komunikasi berlangsung. Kemudian menunjukkan tugas-tugas terspesifikasi bagi masing-masing anggotanya. Hierarki sasaran organisasi formal dinyatakan secara eksplisit. Status, prestise, imbalan, pangkat dan jabatan, serta prasarat lainya terurutkan dengan baik dan terkendali. Selain itu organisasi formal tahan lama dan mereka terencana dan mengingat bahwa ditekankan mereka beraturan, maka mereka relatif bersifat tidak fleksibel. Contoh organisasi formal dalah perusahaan besar, badan-badan pemerintah, dan universitas-universitas (J Winardi, 2003:9). b. Organisasi informal
17

Wikipedia (http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi_sosial)

19

Keanggotaan pada organisasi-organisasi informal dapat dicapai baik secara sadar maupun tidak sadar, dan kerap kali sulit untuk menentukan waktu eksak seseorang menjadi anggota organisasi tersebut. Sifat eksak hubungan antar anggota dan bahkan tujuan organisasi yang bersangkutan tidak terspesifikasi. Contoh organisasi informal adalah pertemuan tidak resmi seperti makan malam bersama. Organisasi informal dapat dialihkan menjadi organisasi formal apabila hubungan didalamnya dan kegiatan yang dilakukan terstruktur dan terumuskan. Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks: 18 Berdasarkan perkembangannya dalam masyarakat a. Crescive Institution : Tidak sengaja tumbuh dalam masyarakat melainkan karena adat istiadat masyarakat tertentu. contohnya lembaga perkawinan. b. Enacted Institution : Sengaja dibentuk dalam masyarakat. contohnya lembaga pendidikan. Berdasarkan kepentingannya dalam masyarakat a. Basic Institution : lembaga sosial yang penting keberadaannya dalam masyarakat. contohnya lembaga pendidikan dan lembaga keluarga. b. Subsidiary Institution : lembaga sosial yang tidak terlalu penting. contohnya rekreasi. Berdasarkan penerimannya dalam masyarakat a. Approved/ Sanctioned Institution : diterima masyarakat. contohnya lembaga pendidikan. b. Unsanctioned Institution : tidak diterima masyarakat. contohnya pelacuran. Berdasarkan popularitasnya a. General Institution : dikenal dunia secara luas. contohnya lembaga agama b. Restricted Institution : dikenal hanya oleh kalangan tertentu saja. contohnya lembaga agama Islam, Kristen, Hindu dll. Berdasarkan tujuannya a. Operative Institution : didirikan untuk tujuan tertentu. contohnya lembaga industry

Archie Michael Hasudungan Datubara, Sosiologi lembaga sosial (http://archmichael.blogspot.com/2009/04/sosiologi-lembaga-sosial.html)

18

20

b. Regulative Institution : didirikan untuk mengawasi masyarakat. contohnya lembaga hukum dan kejaksaan. H. Lembaga Sosial sebagai Hasil Interaksi Sosial Untuk melaksanakan pengaturan mengenai pemenuhan kebutuhan hidup warga masyarakat dibentuklah lembaga-lembaga sosial 1. Proses Pembentukan Keteraturan Sosial 19 Adapun proses terbentuknya suatu keteraturan sosial adalah sebagai berikut: a. Adanya tertib sosial, yaitu tahapan keteraturan yang mulai aa akibat adanya norma/peraturan sosial. b. Adanya order, yaitu tahapan yang masyarakatnya mulai memandang perlu/meminta akan adanya tertib sosial itu sendiri. c. Adanya keajegan, yaitu suatu tahapan yang interaksi sosial, norma dan nilainya mulai ada kesesuaian dalam masyarakat. d. Adanya pola, yaitu suatu tahpan yang keajegannya terus berulang sehingga membentuk suatu pola perilaku masyarakat. Pada tahapan ini, perilaku sosial, norma, dan nilai benar-benar telah menjadi suatu perwujudan dalam segala aktivitas manusia 2. Proses Terbentuknya dan Berkembangnya Pranata Sosial a. Komponen Pranata Sosial 20 Pranata sosial merupakan perangkat untuk menciptakan tertib sosial dalam masyarakat. Pranata sosial terdiri atas tiga komponen pokok berikut: 1) Norma Sosial 2) Lembaga Sosial 3) Personil-personil pelaksana

b.
19

21

Macam-macam Pranata Sosial

Priyono,Tito,Drs.2006.Sosiologi Untuk Tingkat SMA Kelas X.Jakarta:PT.Ghalia Indonesia Printing

20

sumber. http://tugassekolahonline.blogspot.com/2009/02/hubungan-sosial.html.

21

Sumber http://massofa.wordpress.com/2007/12/14/pert-9/

21

1. Pranata Ekonomi (memenuhi kebutuahan material) , bertani,industri, bank, koperasi dan sebagainya 2. Pranata Sosial/ memenuhi kebut. Sosial : perkawinan, keluarga, sistem kekerabatan, pengaturan keturunan. 3. Pranata politik/ jalan alat untuk mencapai tujuan bersama dlm hidup bermasyarakat. seperti sistem hukum, sistem kekuasaan, partai, wewenang, pemerintahan 4. Pranata pendidikan/memnuhi kebutuahn pendidikan, seperti PBM, sistem pengetahuan, aturan, kursus, pendidikan keluarga, ngaji. 5. Pranata kepercayaan dan agama/ memenuhi kebutuhan spiritual. seperti upacara semedi, tapa, zakat, infak, haji dan ibadah lainnya. 6. Pranata Kesenian/ memenuhi kebutuhan manusia akan keindahan, seperti seni suara, seni lukis, seni patung, seni drama, dan sebagainya c. Proses Dipatuhinya Pranata Sosial 22 Proses dipatuhinya suatu pranata dapat berlangsung melalui empat tingkatan berikut. 1) Terbentuknya Tata Cara (Usage) Yaitu suatu perilaku tertentu yang secara tidak sadar telah disepakati oleh masyarakat terhadap perbeuatan yang tertentu pula. 2) Terbentuknya Kebiasaan (Folkways) Yaitu suatu tata kelakuan yang bersifat lebih mengikat kepada anggota masyarakat dan lebih dipatuhi karena bila terjadi penyimpangan terhadapnya, maka akan dimarahi para leluhurnya. 3) Terbentuknya Tata Kelakuan (Mores) Merupakan pedoman perilaku yang dianggap paling benar yang dimiliki, dipakai, dan dipertahankan oleh warga masyarakat. 4) Adat-Istiadat (Custom) Jika tata kelakuan kekal serta kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat, maka dapat terus meningkatkan kekuatan mengikatnya terhadap perilaku warga masyarakat, dengan demikian terbentuklah adat istiadat

22

Priyono,Tito,Drs.2006.Sosiologi Untuk Tingkat SMA Kelas X.Jakarta:PT.Ghalia Indonesia Printing

22

3. Pranata Sosial dalam Sistem Pengendalian Pengendalian sosial dilakukan oleh warga masyarakat untuk mengupayakan agar warga masyarakat dapat berperilaku seperti nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Kontrol sosial mempunyai peranan penting dalam dinamika kehidupan masyarakat dalam rangkan memberikan konstruksi ketertiban dalam masyarakat itu sendiri. Berikut ini adalah beberapa fungsi yang sangat fundamental dari konrol sosial. 1. Berfungsi sbg alat agar anggotanya taat dan patuh thd norma yang telah ditentukan. 2. Kontrol sosial dapat dilakukan melalui prefentif yaitu dengan meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan keyakinan, thd kebenaran suatu norma.23

4. Ciri-ciri Pranata Sosial Beberapa ciri umum dari setiap pranata sosial yang ada di dalam masyarakat, antara lain sebagi berikut: a. Memiliki Lambang-Lambang/Simbol b. Memiliki Tata Tertib dan Tradisi c. Memiliki Satu atau Beberapa Tujuan d. Memiliki Nilai e. Memiliki Usia Lebih Lama (Tingkat Kekekalan Tertentu) f. Memiliki Alat Kelengkapan

5. Fungsi Pranata Sosial 24 Pranata sosial mempunyai fungsi sangat fundamental dalam rangka menjaga kelangsunagn hidup masyarakat. Diantara fungsi-fungsi pranata sosial tersebut adalah sebagi berikut.
23

Sumber http://massofa.wordpress.com/2007/12/14/pert-9/

24

sumberhttp://tugassekolahonline.blogspot.com/2009/02/hubungan-sosial.html

23

(1) Menurut Soebjono Soefanto, yaitu : y memberikan pedoman pada anggota-anggota masyarakat, bagaimana harus bersikap / bertingkah laku dalam menghadapi masalah-masalah yang muncul dan berkembang dilingkungan masyarakat, terutama yang menyangkut hubungan pemenuhan kebutuhan. (2) Menurut Horton dan Hunt, yaitu : y Fungsi Manifes / fungsi nyata : yaitu : fungsi pranata yang disadari dan diakui oleh seluruh masyarakat. y Fungsi Earten / terselubung : Yaitu : fungsi pranata yang tidak disadari dan mungkin tidak dikehendaki, atau jika diakui dianggap sebagai hasil sampingan dan biasanya tidak dapat diramalkan.

24

Penutup

Dengan tujuan awal kami untuk menyelesaikan makalah ini dengan sebaikbaiknya dan menyelesaikan tugas dari guru kami , maka tersusunlah makalah ini yang berjudul Interaksi dalam Dinamika Kehidupan Sosial. Kami berharap, makalah ini dapat menjadi pengetahuan yang berguna bagi para pembaca sekalian.Dan dapat menjadi pelajaran, agar dapat menjadi pelajaran dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup kita sesama manusia yang dilaksanakan melalui suatu proses yang disebut interaksi sosial. Akhir kata, kami ucapkan mohon maaf apabila terdapat banyak kekurang pada makalah kami yang kurang berkenan. Dan kami sebagai pelajar masih membutuhkan kritik dan saran anda untuk memperbaiki kekurangan pada makalah kami... Terima kasih

Pamulang, 20 Januari 2010

Penyusun

25

You might also like