You are on page 1of 7

MANAJEMEN KELAS EFEKTIF Diposkan oleh wakden banget on 20 Desember, 2009

Edu sering mendapat pertanyaan dari para guru berkaitan dengan persoalan belajar-mengajar di kelas, yaitu mengenai pendekatan terbaik yang efektif dan efisien dalam mengelola manajemen kelas. Keragaman perilaku dan kemampuan siswa seringkali menjadi alasan utama mengapa seorang guru rata -rata memiliki kesulitan dalam mengelola kelas dengan baik. Dalam banyak kasus bahkan banyak juga guru yang tidak peduli dengan ragam pola perilaku siswa (students behaviors) yang seharusnya mendapat treatment berbeda antara satu dengan siswa lainnya. Karena keputusasaan para guru, akhirnya persoalan manajemen pengelolaan kelas menjadi hal yang sulit dipahami, karena biasanya para guru sering mengambil jalan pintas dalam mengatasi persoalan di kelas, yaitu menggunakan otoritasnya yang besar sebagai guru, sambil mencoba mengklasifikasi siswa mereka dengan hukuman dan penghargaan (punishment and reward) yang seringkali sangat bersifat penanganan sementara terhadap kasus-kasus yang menimpa siswa dalam belajar. Pemahaman guru tentang pengelolaan atau manajemen kelas yang efektif dengan demikian harus diperbaiki. Kegagalan guru dalam mengelola kelas secara efektif, sejauh pengalaman Edu, banyak dikarenakan guru tidak memiliki keterampilan mengelola kelas. Sebagai salah satu bentuk dari kemampuan pedagogis, mengelola kelas secara baik akan sangat membantu guru dalam meningk atkan

pencapaian akademik siswa. Karena dalam beberapa studi yang digambarkan oleh Adam Waxler dalam "eTeach: A Teacher Resource for Learning the Strategies of Master Teachers, " disebutkan, bahwa antara kemampuan guru dalam pengelolaan manajemen kelas dan student echievement terdapat korelasi yang baku dan sangat menentukan. Dalam banyak kasus, pendekatan sederhana para guru dalam mengatasi problem siswa di kelas lebih kepada pendekatan hukuman dan penghargaan. Jika ada satu atau siswa melakukan kesalahan, seorang guru biasanya lebih banyak menghakimi siswanya dengan menulis nama siswa tersebut di papan tulis, menegurnya di depan teman-teman sekelasnya, bahkan dalam beberapa kasus ditemukan guru tidak segan untuk memaki dan memarahi seorang siswa di depan teman-temannya. Sebaliknya, banyak juga guru, atas dasar karena suka dengan siswa tertentu entah karena preatasi atau orangtuanya, seorang guru juga kerap memberikan pujian di depan kelas secara sepihak, tanpa menyadari perasaan tertekan siswa lainnya yang tidak dipuji atau dihargai. Blocking mental development para siswa dengan sendirinya menjadi terklasifikasi antara siswa pandai dan bodoh, kaya-miskin, dan bentuk labelling lainnya. Bahkan tak jarang para guru kiti seperti terbiasa melakukan bujukan yang tak semestinya dalam mengatasi problem perilaku siswa mereka. Pendekatan you behave today, I will give you a piece of candy akhirnya menjadi pilihan sederhana dalam mengelola perilaku siswa di dalam kelas. Pendekatan sederhana dalam mengelola manajemen kelas tanpa membuat perasaan sakit hati siswa lainnya sebenarnya sangat sederhaha. Kuncinya terletak pada bagaimana seorang guru mampu membuat seluruh siswa di kelasnya tetap aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas. Para guru dapat mencoba lima tips cara mudah mengelola kelas di bawah ini. Pertama, gunakan pendekatan All-write. Tinimbang meminta anak untuk mengacungkan tangan dalam merespon setiap pertanyaan dari guru, lebih baik

meminta mereka untuk menuliskan jawaban mereka dalam bentuk n aratif. Bukan hanya guru akan lebih memudah membuat siswanya untuk sibuk dan berpartisipasi aktif, tetapi kemampuan siswa dalam merespon jawaban juga pasti akan meingkat karena siswa akan mencoba merekonstruksi dan menganalisis jawaban secara tertata. Kedua, pasangkanlah setiap siswa untuk terbiasa saling berbagi dan saling mengkritik jawaban mereka masing-masing. Seluruh kelas pasti akan ramai dalam suasana diskusi yang hidup. Ketiga, gunakan sesekali pendekatan on-the-clock, agar siswa terbiasa juga mengerjakan sesuatu dengan batas waktu yang diberikan para guru. Kemampuan ini akan meningkatkan fokus siswa dalam belajar. Keempat, guru juga dapat menggunakan pendekatan check-for-Understanding terhadap siswa secara satu persatu. Tolok ukurnya bukannya pemahaman guru, tapi untuk mengecek seberapa besar dan jauh pemahaman siswa terhadap mata pelajaran. Kelima, buatlah semacam list dalam katagori do-now assignment yang harus dikerjakan siswa saat itu juga, hanya untuk mengecek kesiapan para siswa untuk belajar hari itu. Sekali lagi, manajemen kelas yang efektif bukanlah sekedar punishment and reward, tapi bagaimana seorang guru mampu meningkatkan keterampilan pedagogisnya dalam mengajar secara tertata dan sistimatis yang jauh dari perasaan ingin menyakiti perasaan siswa-siswa mereka. dikutip dari kick andy : Manajemen Kelas Efektif, Ahmad Baedowi

MANAJEMEN KELAS Rabu, 28 Oktober 2009 by the hikayat Manajemen kelas merupakan bagian integral pengajaran efektif yang mencegah masalah perilaku melalui perencanaan, pengelolaan, dan penataan kegiatan belajar yang lebih baik, pemberian materi pengajaran yang lebih baik, dan interaksi guru siswa yang lebih baik, membidik pada pengoptimalan keterlibatan dan kerjasama siswa dalam belajar. Teknik kontrol perilaku atau pendisiplinan pada akhirnya akan tidak terlalu efektif karena teknik tersebut tidak mendorong perkembangan disiplin diri atau tanggung jawab anak sendiri atas tindakannya. Nilai-nilai dan ketrampilan sosial harus diajarkan dan dicontohkan oleh guru. Seorang pendidik atau guru perlu menguasai banyak faktor yang mempengaruhi motivasi, prestasi dan perilaku siswa mereka. Lingkungan fisik di kelas, level kenyamanan emosi yang dialami siswa dan kualitas komunikasi antar guru dan siswa merupakan faktor penting yang bisa memampukan atau menghambat pembelajaran yang optimal. Guru bertanggung jawab untuk berbagai siswa, termasuk mereka dari keluarga yang tidak mampu atau kurang beruntung, siswa yang mungkin harus bekerja setelah sekolah, atau mereka yang berasal dari kelompok minoritas etnis, agama atau bahasa atau mereka dengan berbagai kesulitan atau kecacatan belajar. Tak satupun dari situasi atau faktor ini harus menyebabkan masalah pendidikan, namun anak-anak ini mungkin beresiko mendapatkan pengalaman sekolah yang negatif dan tak bermakna jika guru tidak responsif terhadap kebutuhan dan kemampuan mereka atau mampu menggunakan pengajaran dan strategi kelas yang efektif dan disesuaikan menurut individu. pengelolaan kelas merupakan kegiatan untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar (pembinaan rapport,

penghentian perilaku siswa yang menyelewengkan perhatian kelas, pemberian ganjaran, penyelesaian tugas oleh siswa secara tepat waktu, penetepan norma kelompok yang produktif), didalamnya mencakup pengaturan orang (siswa) dan fasilitas.

Dua Macam Masalah Pengelolaan Kelas Masalah Individual 1. Attention Getting Behaviors 2. Power Seeking Behaviors 3. Revenge Seeking Behaviors 4. Peragaan Ketidakmampuan Masalah Kelompok 1. Kelas kurang kohesif, karena alasan jenis kelamin, suku, tingkatan sosial ekonomi, dsb. 2. Penyimpangan dari norma-norma tingkah laku yang telah disepakati sebelumnya. 3. Kelas mereaksi secara negatif terhadap salah seorang anggotanya. 4. Membombong anggota kelas yang justru melanggar norma kelompok. 5. Kelompok cenderung mudah dialihkan perhatiannya dari tugas yang tengah digarap. 6. Semangat kerja rendah atau semacam aksi protes kepada guru, karena menganggap tugas yang diberikan kurang fair. 7. Kelas kurang mampu menyesuakan diri dengan keadaan baru.

TANGGAPAN

Manajemen kelas merupakan mata kuliah yang mendukung penciptaan suasana kelas yang akan diajarkan nanti, dimana pengaturan kondisi kelas dibahas dalam mata kuliah ini. Pendidikan merupakan usaha sadar seseorang untuk

meningkatkan kualitas pribadi baik secara jasmani maupun rohani. Dengan adanya pendidikan yang merata akan melahirkan bangsa yang maju, adil dan makmur. Guru sebagai pengelola kelas merupakan orang yang mempunyai peranan yang strategis yaitu orang yang merencanakan kegiatan -kegiatan yang akan dilakukan di kelas, orang yang akan mengimplementasikan kegiatan yang direncanakan dengan subjek dan objek siswa, orang menentukan dan mengambil keputusan dengan strategi yang akan digunakan dengan berbagai kegiatan di kelas, dan guru pula yang akan menentukan alternatif solusi untuk mengatasi hambatan dan tantangan yang muncul. Guru dalam melakukan tugas mengajar di suatu kelas, perlu merencanakan dan menentukan pengelolaan kelas yang bagaimana yang perlu dilakukan dengan memperhatikan kondisi kemampuan belajar siswa serta materi pelajaran yang akan diajarkan di kelas tersebut. Menyusun strategi untuk mengantisipasi apabila hambatan dan tantangan muncul agar proses belajar mengajar tetap dapat berjalan dan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan dapat tercapai. Pengelolaan kelas akan menjadi sederhana untuk dilakukan apabila guru memiliki motivasi kerja yang tinggi, dan guru mengetahui bahwa gaya kepemimpinan situasional akan sangat bermanfaat bagi guru dalam melakukan tugas mengajarnya. Dengan demikian pengelolaan kelas tidak dapat terlepas dari motivasi kerja guru, karena dengan motivasi kerja guru ini akan terlihat sejauh mana motif dan motivasi guru untuk melakukan pengelolaan kelas, sedangkan dengan gaya kepemimpinan guru yang tepat yang digunakan dalam pengelolaan

kelas akan mengoptimalkan dan memaksimalkan keberhasilan pengelolaan kelas tersebut. Sebaliknya guru yang menaruh perhatian pada perkembangan siswa, akan berupaya menyumbangkan segala kemampuannya untuk kepentingan siswa. Guru berupaya membantu siswa yang mempunyai kemapuan belajar yang rendah. Guru akan menggunakan berbagai metoda mengajar agar siswa dapat mengerti materi pelajaran yang diajarkannya. Guru tersebut akan mempunyai kreativitas yang tinggi; mau mengorbankan waktunya agar siswa bisa berprestasi. Dengan demikian hadirnya mata kuliah manajemen kelas sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan yang akan diterapkan pada tiap-tiap sekolah. Manajemen kelas memberikan petunjuk-petunjuk bagi calon guru dalam mengaplikasikan pembelajarannya di sekolah.

You might also like