You are on page 1of 3

Tumbuhan berbiji belah

Tumbuhan berbiji belah (atau tumbuhan berkeping biji dua atau dikotil) adalah segolongan tumbuhan berbunga yang memiliki ciri khas yang sama: memiliki sepasang daun lembaga (kotiledon). Daun lembaga ini terbentuk sejak dalam tahap biji sehingga biji sebagian besar anggotanya bersifat mudah terbelah dua. Secara klasik, tumbuhan berbunga dibedakan menjadi dua kelompok besar, yaitu tumbuhan berkeping biji dua dan tumbuhan berkeping biji tunggal (monokotil). Sejumlah sistem klasifikasi tumbuhan yang berpengaruh, seperti sistem Takhtajan dan sistem Cronquist mengakui kelompok ini sebagai takson dan menamakannya kelas Magnoliopsida. Nama ini dibentuk dengan menggantikan akhiran -aceae dalam nama Magnoliaceae dengan akhiran -opsida (Pasal 16 dalam ICBN). Kelas Magnoliopsida dipakai sebagai nama takson bagi semua tumbuhan berbunga bukan monokotil. Magnoliopsida adalah nama yang dipakai untuk menggantikan nama yang dipakai sistem klasifikasi yang lebih lama, kelas Dicotyledoneae (kelas "tumbuhan berdaun lembaga dua" atau "tumbuhan dikotil"). Sistem klasifikasi APG II, yang perlahan-lahan mulai luas dipergunakan, tidak mengakui kelompok ini lagi karena bersifat parafiletik: tidak utuh jika tumbuhan berbiji tunggal tidak dimasukkan. Lebih jauh lagi, sistem ini menemukan bahwa dalam kelompok ini terdapat paling tidak tujuh klade yang berbeda secara genetik: 1. suku Amborellaceae Amborellaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut Sistem klasifikasi APG II suku ini tidak dapat dimasukkan ke dalam satu pun cabang tumbuhan berbunga. Baru pada penelitian lebih lanjut dibentuk bangsa baru, Amborellales, yang mencakup Amborellaceae. Suku ini hanya memiliki satu jenis anggota Amborella trichotoma, suatu terna kecil tidak berpembuluh yang endemik di Kaledonia Baru. Amborella memisahkan diri paling awal dari semua tumbuhan berbunga lainnya dan masih menunjukkan ciri-ciri primitif. 2. suku Chloranthaceae Chloranthaceae adalah salah satu suku anggota tumbuhan berbunga. Menurut Sistem klasifikasi APG II suku ini tidak dapat dimasukkan ke dalam satu pun cabang tumbuhan berbunga. Baru pada penelitian lebih lanjut dibentuk bangsa baru, Chloranthales, yang mencakup Chloranthaceae.

liye.abot@gmail.com

Bangsa Nymphaeales Nymphaeales adalah salah satu bangsa anggota tumbuhan berbunga. Beberapa sistem klasifikasi, seperti sistem Cronquist, sistem Dahlgren, dan sistem Thorne menempatkannya sebagai takson. Sistem klasifikasi APG II (2003) tidak menggunakan bangsa ini, namun sekarang beberapa penganutnya menggunakannya dan mencakup suku Nymphaeaceae dan Cabombaceae, di bawah klad angiosperms, seperti Austrobaileyales. Penelitian terakhir memasukkan Hydatellaceae, semula dari bangsa Poales, klad monocots, ke dalam bangsa ini Bangsa Austrobaileyales Austrobaileyales adalah salah satu bangsa tumbuhan berbunga. Menurut Sistem klasifikasi APG II bangsa ini tidak/belum dapat dikelompokkan dalam klad yang lebih rendah daripada klad angiosperms (tumbuhan berbunga), menempatkannya di bagian dasar dari tumbuhan berbunga. Berdasarkan sistem klasifikasi APG II, terdapat tiga suku anggota:

Austrobaileyaceae Schisandraceae [ + suku Illiciaceae ] - mencakup kembang pekak, sejenis rempah-rempah berbentuk bintang Trimeniaceae

Magnoliids Magnoliidae (atau magnoliids menurut Sistem klasifikasi APG III) adalah sekelompok tumbuhan berbunga yang mencakup sekitar 9,000 jenis tumbuhan berciri sama: memiliki bunga trimer (simetri tiga), serbuk sari dengan satu pori, dan dengan urat daun yang biasanya bercabang. Ke dalam kelompok penting ini termasuk magnolia, cempaka, pala, kulit manis, apokat, lada, serta kemukus. Secara tradisi, Magnoliidae merupakan suatu subkelas (dapat dilihat dari akhirannya). Dalam perkembangan belakangan, khususnya setelah pertimbangan data molekular dimasukkan, cakupan (sirkumskripsi) kelompok ini berubah-ubah, tetapi tetap harus mencakup suku Magnoliaceae[4]. Menurut versi PhyloCode (yang juga sejalan dengan APG III), Magnoliidae (sebagai magnoliids) dianggap sebagai klad yang mencakup bangsa-bangsa Canellales, Laurales, Magnoliales, dan Piperales. Bangsa Ceratophyllales Ceratophyllum adalah satu-satunya marga anggota suku Ceratophyllaceae dan bangsa Ceratophyllales. Menurut Sistem klasifikasi APG II klad ini menempati bagian dasar dari percabangan evolusi tumbuhan berbunga,

liye.abot@gmail.com

bersama-sama dengan teratai. Semua Ceratophyllum adalah tumbuhan air yang tidak mampu hidup tanpa genangan air. Dilaporkan terdapat sekitar tiga puluh spesies anggotanya, tetapi sangat besar kemungkinannya banyak yang hanya merupakan varian dari spesies tertentu saja. Tumbuhan ini semuanya dikenal sebagai "ganggang", tumbuhan air yang biasa dipakai sebagai penghias akuarium. Berikut adalah beberapa spesies yang biasa dikenal:

Ceratophyllum demersum L. Ceratophyllum echinatum A.Gray Ceratophyllum muricatum Cham. Ceratophyllum platyacanthum Cham. Ceratophyllum submersum L.

Eudicots (dikotil sejati) Eudikotil dan Eudikotiledon (bahasa Inggris: Eudicots, eudicotyledon)[1] adalah istilah yang diperkenalkan oleh Doyle & Hotton (1991) bagi sekelompok tumbuhan berbunga yang pernah disebut tricolpatae atau dikotil "nonmagnoliids" oleh botaniwan-botaniwan sebelumnya. Istilah itu berarti "dikotiledon sejati" dan anggota-anggotanya memiliki ciri-ciri dikotiledon yang khas. Kelompok dikotil yang tidak termasuk dalam klad ini kadang-kadang disebut paleodicots ("dikotil purba", karena berpisah di awal proses evolusi) tetapi tidak pernah populer karena sebagai kelompok tidak monofiletik. Kelompok ini dipakai dalam sistem klasifikasi APG (I dan II). Kelompok eudicots mencakup banyak tumbuhan ekonomi, seperti jambu, kapas, polong-polongan, kubis-kubisan, kenikir-kenikiran, mawar, ketela pohon, dan karet/para. Dari ketujuh klade ini, ada satu kelompok besar yang monofiletik yang memiliki ciri-ciri khas Magnoliopsida secara konsisten dan disebut eudicots ("dikotil benar/sejati"). Ironisnya, Magnoliaceae tidak termasuk di dalam dikotil sejati.

liye.abot@gmail.com

You might also like