You are on page 1of 18

Selasa, 11 Januari 2011

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR DENGAN CAPUT SUCCADENEUM TERHADAP BAYI Ny. I TAHUN 2011
Diposkan oleh MaPhia BlacK di 05:30

CAPUT SUCCADENEUM A. Pengertian Caput succadeneum adalah edema kulit kepala anak yang terjadi karena tekanan dari jalan lahir kepada kepala anak. Atau pembengkakan difus, kadang-kadang bersifat ekimotik atau edematosa, pada jaringan lunak kulit kepala, yang mengenai bagian kepala terbawah, yang terjadi pada kelahiran verteks. Karena tekanan ini vena tertutup, tekanan dalam capilair veneus meninggi hingga cairan masuk ke dalam jaringan longgar dibawah lingkaran tekanan dan pada tempat yang terendah. Merupakan benjolan yang difus kepala, dan melampaui sutura garis tengah. (Obstetri fisiologi, UNPAD, 1985, hal : 254) B. Etiologi Banyak hal yang menjadi penyebab terjadinya caput succadeneum pada bayi baru lahir yaitu : 1. Persalinan lama Dapat menyebabkan caput succadeneum karena terjadi tekanan pada jalan lahir yang terlalu lama, menyebabkan pembuluh darah vena tertutup, tekanan dalam capilair venus meninggi hingga cairan masuk kedalam cairan longgar dibawah lingkaran tekanan dan pada tempat yang terendah. 2. Persalinan dengan ekstraksi vakum Pada bayi yang dilahirkan vakum yang cukup berat, sering terlihat adanya caput vakum sebagai edema sirkulasi berbatas dengan sebesar alat penyedot vakum yang digunakan. (Obstetri fisiologi, UNPAD, 1985, hal 254)

C. Patofisiologi 1. Pembengkakan yang terjadi pada kasus caput succadeneum merupakan pembengkakan difus jaringan otak, yang dapat melampaui sutura garis tengah. 2. Adanya edema dikepala terjadi akibat pembendungan sirkulasi kapiler dan limfe disertai pengeluaran cairan tubuh. Benjolan biasanya ditemukan didaerah presentasi lahir dan terletak periosteum hingga dapat melampaui sutura. (Sarwono, Ilmu Kebidanan,2002, Hal : 716) D. Tanda dan Gejala 1. Adanya edema dikepala 2. Pada perabaan teraba lembut dan lunak

3. Edema melampaui sela-sela tengkorak 4. Batas yang tidak jelas 5. Biasanya menghilang 2-3 hari tanpa pengobatan (IKA, Nelson 1992. Hal 608-609) E. Penatalaksanaan 1. Bayi dengan caput succadeneum diberi ASI langsung dari ibu tanpa makanan tambahan apapun, maka dari itu perlu diperhatikan penatalaksanaan pemberian ASI yang adekuat dan teratur. 2. Bayi jangan sering diangkat karena dapat memperluas daerah edema kepala. 3. Atur posisi tidur bayi tanpa menggunakan bantal 4. Mencegah terjadinya infeksi : a. Perawatan tali pusat b. Personal hygiene baik 5. Berikan penyuluhan pada orang tua tentang : a. Perawatan bayi sehari-hari, bayi dirawat seperti perawatan bayi normal b. Keadaan trauma pada bayi , agar tidak usah khawatir karena benjolan akan menghilang 2-3 hari. 6. Berikan lingkungan yang nyaman dan hangat pada bayi. 7. Awasi keadaan umum bayi. Pembengkakan pada caput succadeneum dapat meluas menyeberangi garis tengah atau garis sutura. Dan edema akan menghilang sendiri dalam beberapa hari. Pembengkakan dan perubahan warna yang analog dan distorsi wajah dapat terlihat pada kelahiran dengan presentasi wajah. Dan tidak diperlukan pengobatan yang spesifik, tetapi bila terdapat ekimosis yang ektensif mungkin ada indikasi melakukan fisioterapi dini untuk hiperbilirubinemia. Moulase kepala dan tulang parietal yang tumpang tindih sering berhubungan dengan adanya caput succadeneum dan semakin menjadi nyata setelah caput mulai mereda, kadang-kadang caput hemoragik dapat mengakibatkan syok dan diperlukan transfusi darah. (IKA, Nelson 1992. Hal 608-609). ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS TERHADAP By.Ny.I DENGAN KASUS CAPUT SUCCADENEUM DI BPS YULI METRO UTARA I. Pengumpulan Data Dasar Tanggal 21 Oktober 2007 1. Identitas Nama : By. Ny. I Tanggal lahir : 21 Oktober 2007 Waktu : Pkl. 08.30 WIB Jenis kelamin : Laki-Laki Anak ke : 1 Nama ibu : Ny. I Umur : 24 Tahun Suku : Lampung

Agama : Islam Pendidikan : SMA Pekerjaan : IRT Alamat : Desa Raman Utara Kec.Raman Utara Lamp. Teng Nama Ayah : Tn. T Umur : 27 Tahun Suku : Lampung Agama : Islam Pendidikan : S1 ekonomi Pekerjaan : PNS Alamat : Desa Raman Utara Kec.Raman Utara Lamp. Teng 2. Riwayat Kesehatan a. Keluhan Utama : Ibu mengatakan bayi lahir 1 hari dengan benjolan dikepala bayinya, bayi juga sering rewel, dan ibu merasa khawatir. b. Persalinan berlangsung tanggal 21 Oktober 2007 Pukul 08.30 WIB c. Tempat Persalinan : Bidan Lina d. Jenis Persalinan : Spontan pervaginam e. Bayi : Merintih f. Riwayat Persalinan Lama Persalinan Perdarahan Keterangan Kala 1 10 jam 50 cc Ketuban pecah spontan warna jernih Kala 2 1 jam 100 cc Bayi lahir spontan tidak ada lilitan tali pusat dengan letak belakang kepala dan terdapat benjolan dikepala, jenis kelamin laki-laki Kala3 15 menit 150 cc Plasenta lahir lengkap dengan selaputnya Kala 4 2 jam 60 cc Kontraksi uterus baik, tidak ada robekan Jumlah 13 jam 15 menit g. Nilai APGAR SCORE No Aspek yang dinilai Menit 1 Menit 4 1 Apperanche (warna) 1 2 2 Pulse (nadi) 2 2 3 Grimace (Reflek) 2 2 4 Activity (tonus) 1 2 5 Respiratory (pernapasan) 1 1 Jumlah 7 9 3. Pemeriksaan Fisik a. Tanda - Tanda Vital Temp : 36,50C RR : 120x/menit Pols : 36 x/menit BB : 3000 gr PB : 50 cm

b. Kepala Bentuk kepala bulat, rambut kotor dan terdapat lendir bercampur darah, pada perabaan teraba lembut dan lunak terdapat benjolan yang berisi cairan, batas tidak jelas, lingkaran kepala 38 cm c. Mata Bentuk mata bulat, simetris kiri dan kanan, tidak ada strabismus, keadaan bersih dan tidak ada kelianan. d. Hidung Bentuk simetris, lubang hidung terdapat sekret, pernapasan cuping hidung ada dan keadaan kotor oleh slym. e. Mulut Bentuk simetris, bibir lengkap atas dan bawah, gusi normal, reflek hisap baik, tidak ada sumbing. f. Telinga Bentuk simetris, telinga teraba lunak, keadaan bersih, tidak ada sumbatan. g. Leher Tidak ada pembesaran vena dan kelenjar thyroid dan pergerakan normal. h. Dada Bentuk simetris, mamae ada, denyut jantung 120x/menit, tidak ada kelainan. i. Abdomen Bentuk normal, tidak ada pembesaran, tidak ada benjolan, tidak ada kelainan. j. Punggung Terdapat vernik caseosa, dan cairan ketuban, tidak ada benjolan. k. Genitalia Jenis kelamin laki-laki, tidak ada kelainan, anus ada. l. Ekstremitas Atas Jari tangan dan kaki lengkap, pergerakan tampak lemah bentuknya simetris. m. Ektremitas Bawah Jari tangan dan kaki lengkap, pergerakan tampak lemah bentuknya simetris. n. Reflek Menghisap (sucking) : Ada Menggenggam (graping) : Ada Reflek Moro : Ada o. Ukuran antropometri BB : 3000 gr LK : 38 cm TB : 50 cm LD : 30 cm LP : 30 cm Lila : 10 cm II. Interpretasi Data Dasar 1. Diagnosa Bayi Ny.I lahir secara spontan pervaginam letak belakang kepala, partus lama dengan caput succadeneum. Dasar : a. Adanya benjolan dikepala yang berisi cairan dengan lingkar kepala 38 cm. b. Pada perabaan teraba lembut dan lunak serta batas tidak jelas. c. Ibu partus lama

2. Masalah a. Kurangnya pengetahuan ibu tentang caput succadeneum Dasar : 1) Ibu cemas akan benjolan yang ada dikepala bayinya 2) Ibu bingung cara menyusui bayinya 3) Ibu tampak antusias bertanya tentang bayinya. b. Keterbatasan aktifitas bayi Dasar : 1) Adanya benjolan dikepala yang berisi cairan 3. Kebutuhan a. Penyuluhan pada orang tua tantang caput uccadeneum Dasar : 1) Ibu cemas akan keadaan bayinya 2) Bayi rewel dan gelisah 3) adanya benjolan dikepala yang berisi cairan b. Pemenuhan cairan dan nutrisi bayi Dasar : 1) Bayi rewel dan gelisah 2) Bayi mulai menghisap ASI III. Identifikasi Diagnosa dan Maalah Potensial 1. Potensial terjadi hipotermi Dasar : a. Tubuh bayi masih basah oleh air ketuban 2. Potensial terjadi perpindahan mikroorganisme Dasar : a. Tali pusat masih basah 3. Potensial terjadi perdarahan intrakranial Dasar : a. Trauma jalan lahir IV. Identifikasi Kebutuhan Tindakan Segera dan Kolaborasi Segera kolaborasi dengan dokter bila terjadi komplikasi V. Rencana Manajemen 1. Informasi tentang kondisi bayi saat ini a. Jelaskan pada ibu tentang kondisi bayinya saat ini b. Lakukan pemantauan tentang keadaan umum bayi 2. Jangan sering mengangkat bayi a. Jelaskan pada ibu tentang pentingnya untuk tidak mengangkat bayi b. Anjurkan pada ibu jangan sering mengangkat bayinya c. Libatkan keluarga untuk tidak sering mengangkat bayi 3. Peran ibu dalam merawat bayi a. Jelaskan pada ibu tentang manfaat perawatan bayi baru lahir b. Ajarkan pada ibu cara perawatan bayi baru lahir c. Anjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan bayi baru lahir d. Observasi kemampuan ibu dalam melakukan perawatan bayi baru lahir e. Libatkan anggota keluarga untuk membantu ibu dalam melakukan perawatan bayi baru lahir 4. Atur posisi tidur bayi a. Jelaskan pada ibu manfaat posisi tidur bayi tanpa menggunakan bantal

b. Anjurkan ibu untuk mengatur posisi tidur bayi tanpa menggunakan bantal c. Libatkan anggota keluarga untuk membantu mengatur posisi bayi tanpa menggunakan bantal 5. Lakukan perawatan tali pusat a. Jelaskan pada ibu manfaat perawatan tali pusat b. Anjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan tali pusat c. Ajarkan kepada ibu cara melakukan perawatan tali pusat d. Observasi kemampuan ibu dalam melakukan perawatan tali pusat e. Libatkan anggota keluarga untuk membantu ibu dalam melakukan perawatan tali pusat 6. Berikan lingkungan yang nyaman dan hangat a. Jelaskan pada ibu manfaat memberikan lingkungan yang nyaman dan hangat pada bayinya b. Anjurkan pada ibu untuk menempatkan bayi pada tempat yang nyaman dan hangat c. Ajarkan pada ibu cara memberikan lingkungan yang nyaman dan hangat pada bayinya d. Libatkan anggota keluarga untuk memberikan lingkungan yang nyaman dan hangat pada bayi 7. Pemberian ASI ekslusif a. Jelaskan pada ibu manfaat ASI ekslusif b. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI ekslusif segera setelah bayi lahir c. Ajarkan pada ibu cara menyusui bayi yang benar d. Observasi kemampuan ibu dalam menyusui bayi yang benar e. Libatkan anggota keluarga untuk mendukung ibu dalam memberikan ASI ekslusif pada bayi VI. Implementasi Langsung 1. Informasi tentang kondisi bayi saat ini a. Menjelaskan pada ibu bahwa dikepala bayi terdapat benjolan berupa caput succadeneum yang akan embuh 2-3 hari b. Melakukan pemantauan tentang keadaan umum bayi, tanda-tanda vital. 2. Jangan sering mengangkat bayi a. Menjelaskan pada ibu agar jangan sering mengangkat bayinya karena dikhawatirkan terjadi perdarahan intrakranial b. Menganjurkan pada ibu agar jangan sering mengangkat bayinya c. Melibatkan anggota keluarga agar jangan sering mengangkat bayi 3. Peran ibu dalam merawat bayi a. Menjelaskan pada ibu manfaat perawatan bayi baru lahir yaitu makan akan tumbuh rasa keibuan, mengetahui pertumbuhan bayi, dan rasa psikologi ibu dan bayi akan semakin erat. b. Mengajarkan ibu melakukan perawatan bayi baru lahir dengan menjaga kebersihan tubuh dengan memandikannya secara mandi kering, dan membedong bayi setelah dimandikan untuk mencegah hipotermi. c. Menganjurkan ibu untuk melakukan perawatan bayi baru lahir degan diri sendiri karena akan mempererat hubungan psikologis ibu dan bayi. d. Mengobservasi kemampuan ibu untuk melakukan perawatan bayi baru lahir e. Melibatkan anggota keluarga terutama suami dalam membantu ibu dalam

melakukan perawatan bayi dengan membantu ibu melakukan pekerjaan seharihari. 4. Atur posisi tidur bayi a. Menjelaskan pada ibu manfaat posisi tidur bayi tanpa menggunakan bantal agar benjolan dikepala tidak semakin luas b. Menganjurkan ibu untuk mengatur posisi tidur bayi tanpa menggunakan bantal c. Melibatkan anggota keluarga untuk membantu ibu agar posisi bayi tidak berubah 5. Lakukan perawatan tali pusat a. Menjelaskan pada ibu tentang pentingnya perawatan tali pusat yang dampak dari tidak melakukan perawatan tali pusat akan menyebabkan infeksi b. Menganjurkan pada ibu untuk melakukan perawatan tali pusat 2x sehari setelah mandi pagi dan sore hari c. Mengajarkan pada ibu untuk melakukan perawatan tali pusat dengan teknik kasa steril kering kemudian dibungkus d. Mengobservasi kemampuan ibu untuk mengulang kembali dirumah apa yang telah diajarkan e. Melibatkan anggota keluarga untuk membantu ibu dalam melakukan perawatan tali pusat 6. Berikan lingkungan yang nyaman dan hangat a. Menjelaskan pada ibu manfaat untuk memberikan lingkungan yang nyaman dan hangat pada bayinya agar suhu bayi tetap stabil b. Menganjurkan pada ibu untuk memberikan lingkungan yang nyaman dan hangat pada bayi c. Mengajarkan pada ibu untuk memberikan lingkungan yang nyaman dan hangat dengan memberikan leimut, topi/tutup kepala, dan kaus kaki dan tangan pada bayi. d. Melibatkan anggota keluarga untuk tetap memberikan lingkungan yang nyaman dan hangat dengan tidak membuka dan meletakkan bayi didekat jendela. 7. Pemberian ASI ekslusif a. Menjelaskan pada ibu mengenai pentingnya pemberian ASI ekslusif karena dengan ASI ekslusif kebutuhan nutrisi bayi dapat terpenuhi. b. Menganjurkan pada ibu memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan, dan mengkonsumsi sayur-sayuran hijau seperti daun katuk agar produksi ASI lancar. c. Mengajarkan pada ibu cara menyusui bayi yang baik dengan memasukkan seluruh kalang susu ibu dimulut bayi , menyusukan bayi secara bergantian antara payudara kiri dan kanan. d. Mengobservasi kemampuan ibu untuk mengulang kembali apa yang yang telah diajarkan e. Melibatkan anggota keluarga terutama suami untuk mendukung ibu dalam memberikan ASI ekslusif pada bayi tanpa makanan tambahan apapun VII. Evaluasi a. Ibu mengerti tentang keadaan bayinya sekarang dan ibu tampak tenang b. Ibu mengerti dan menyetujui untuk tidak sering mengangkat bayinya c. Ibu mengerti tentang cara merawat bayi dan menyetujui untuk merawat bayinya sendiri d. Ibu mengerti manfaat tidak menggunakan bantal pada saat bayi tidur dan menyetujui untuk melakukannya

e. Ibu mengerti tentang cara merawat tapi pusat dan menyetujui untuk melakukan perawatan tali pusat dirumah. f. Ibu mengerti untuk memberikan llingkungan yang nyaman dan hangat pada bayinya dan menyetujui untuk selalu menjaga kehangatan bayinya. g. Ibu mengerti mengenai pentingnya ASI eksuif dan bersedia mengkonsumsi sayur-sayuran hijau pada bayinya. h. Keadaan umum bayi baik (composmentis), kesadaran baik i. Bayi menyusu dengan kuat dan sering j. Tidak terjadi perubahan suhu Temp : 36,50C RR : 36x/menit Pols : 120x/menit

Catatan Perkembangan Hari ke 2 Tanggal 22 Oktober 2007 S : a. Ibu mengatakan sudah melakukan yang dianjurkan b. Ibu mengatakan sudah memberi ASI pada bayinya c. Ibu mengatakan bayi belum dimandikan d. Ibu mengatakan benjolan dikepala bayi berkurang O : a. Benjolan dikepala bayi berkurang, Lingkar kepala 36 cm b. Bayi tampak kotor c. Tali pusat masih basah d. Temp :36,0C e. RR : 35x/menit f. Pols : 118x/menit g. Warna kulit kemerahan h. Reflek hisap : (+), ASI diberikan setiap bayi mau atau menangis, ASI sudah keluar. i. Eliminasi : BAK 6-7 x/hari, BAB 1 x/hari. A : Diagnosa Bayi baru lahir hari ke 2 dengan caput succadeneum Dasar : a. Bayi lahir tanggal 21 Oktober 2007 b. Benjolan dikepala mulai berkurang lingkar kepala dari 38 cm menjadi 36 cm Masalah : tidak ada Kebutuhan : a. Perawatan tali pusat b. Perawatan pada ibu dan keluarga tentang : 1. Personal hygine bayi 2. Pemberian ASI ekslusif 3. Pertahankan suhu tubuh bayi c. Perawatan bayi sehari-hari

P : a. Anjurkan pada ibu untuk memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan tanpa makanan tambahan apapun termasuk susu fomula bayi dan mengkonsumsi sayuran hijau seperti daun katuk untuk memperlancar produksi ASI. b. Jelaskan pada ibu manfaat pemberian ASI yaitu dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi dan dapat mempererat hubungan psikologis ibu dan bayi. c. Bersihkan tubuh bayi dengan cara memandikkan bayi dengan mandi lap d. Lakukan perawatan tali pusat dengan menggunakan kasa steril kering lalu dibungkus secara teratur 2x sehari setelah mandi pagi dan sore. e. Hangatkan tubuh bayi dengan memberi selimut ditubuh bayi, topi/penutup dikepala bayi, dan gunakan kakus kaki dan tangan pada bayi dan jangan meletakkan bayi didekat jendela atau udara terbuka . Catatan Perkembangan Hari ke 3 Tanggal 23 Oktober 2007 S : a. Ibu mengatakan bayi sudah dimandikan b. Ibu mengatakan benjolan dikepala bayi sudah hilang lingkar kepala 34 cm c. Ibu mengatakan bayinya tidak rewel O : a. Keadaan umum bayi baik b. Benjolan dikepala bayi sudah hilang, Lingkar kepala 34 cm c. Bayi tampak bersih d. Tali pusat masih basah e. Temp : 36,50C f. RR : 36x/menit g. Pols : 120x/menit h. Warna kulit kemerahan i. Reflek hisap : (+), ASI diberikan setiap bayi mau atau menangis, ASI sudah mulai banyak. j. Eliminasi : BAK 6-7 x/hari, BAB 1 x/hari. A : Diagnosa Bayi baru lahir hari ke 3 Dasar : a. Bayi lahir spontan pervaginam tanggal 21 Oktober 2007 b. Benjolan dikepala sudah hilang lingkar kepala 34 cm Masalah : tidak ada Kebutuhan : a. Lakukan perawatan tali pusat b. Berikan ASI untuk memenuhi kebutuhan bayi P : a. Lakukan perawatan tali pusat dengan menggunakan kasa steril kering 2x sehari sesudah mandi pagi dan sore b. Ajurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya selama 6 bulan pertama tanpa diselingi makanan apapun termasuk susu formula dan melakukan perawatan bayi sehari-hari. c. Jaga kehangatan tubuh bayi dengan menggunakan selimut, topi/penutup kepala, dan sarung tangan dan kaki pada bayi. Catatan Perkembangan Hari ke 7 Tanggal 28 Oktober 2007

S : a. Ibu mengatakan bayinya minum ASI dengan baik dan tidak rewel b. Ibu mengatakan bayinya tidur selama 16 jam O : a. Keadaan umum bayi baik b. Tanda tanda vital : Temp : 370C RR : 40x/menit Pols : 124x/menit c. Warna kulit kemerahan d. Tali pusat sudah kering e. Reflek hisap : (+), ASI diberikan setiap bayi mau atau menangis, ASI sudah lancar. f. Eliminasi : BAK 6-7 x/hari, BAB 1 x/hari. A : Diagnosa Bayi baru lahir umur 7 hari Dasar : a. Bayi lahir spontan pervaginam tanggal 21 Oktober 2007 b. Benjolan dikepala sudah hilang lingkar kepala 34 cm Masalah : tidak ada Kebutuhan : a. Perawatan bayi sehari-hari b. Pemberian ASI ekslusif P : a. Lakukan perawatan bayi sehari-hari dengan melakukan personal hygiene dan mempertahankan suhu tubuh bayi agar tetap stabil b. Ajurkan ibu untuk tetap menyusui bayinya elama 6 bulan pertama tanpa makanan tambahan apapun. c. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi sayur-sayuran hijau seperti daun katuk agar produki lancar.

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR TERHADAP NY R DENGAN FRAKTUR KLAVIKULA DI RB KASIH BUNDA
Diposkan oleh MaPhia BlacK di 03:50

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Menurut A. Samik Wahab (2000) Fractur adalah dimana hilangnya kontinuitas jaringan tulang fractur klavikula pada bayi terdapat 1,5 3% dari persalinan pervaginam fractur ini merupakan trauma lahir pada tulang yang tersering ditemukan dibanding dengan trauma tulang lainnya. B. Etiologi (Sarwono Prawirohardjo, 2005) Faktor predisposisi fraktur klavikula adalah :

a. Bayi yang berukuran besar b. Distosia bahu c. Partus dengan letak sungsang d. Persalinan traumatic C. Gejala (A. Samik Wahab, 2000) Jenis fraktur pada trauma lahir ini umumnya jenis fraktur greenstick, walau kadang-kadang dapat juga terjadi suatu fraktur total secara klinis fraktur jenis greenstick sering tidak diketahui segera setelah bayi lahir, tetapi baru ditemukan 1 2 mg kemudian setelah teraba adanya pembentukan kalus. Beberapa gejala klinis fractur klavicula greenstick : 1. Gerakan tangan kanan dan kiri tidak sama. 2. Refleks moro asimetris. 3. Bayi akan menangis pada perabaan kalvicula. 4. Gerakan pasif tangan yang sakit. 5. Riwayat persalinan yang sukar. Jenis fraktur klavicula yang sakit : 1. Adanya crepitasi. 2. Deformitas pada tulang klavikula yang sakit. Hasil pemeriksaan 1. Adanya pembengkakan pada sektor daerah fractur. 2. Krepitasi. 3. Pergerakan lengan berkurang. 4. Iritable selama pergerakan lengan. Diagnosis RO tidak selalu diindikasikan : 80% tidak mempunyai gejala dan hanya didapatkan hasil pemeriksaan yang minimal. D. Diagnosis pasti dibuat dengan palpasi serta rontgen (American College Of Surgenons, 1983) Penatalaksanaan 1. Bayi jangan banyak digerakkan. 2. Immobilisasi lengan dan bahu pada sisi yang sakit dan abduksi lengan dalam stan hoera menopang bahu belakang dengan memasang ransel verband. 3. Rawat bayi dengan hati-hati. 4. Nutrisi yang adekuat (pemberian ASI yang adekuat dengan cara mengajarkan pada ibu cara pemberian ASI dengan posisi tidur, dengan sendok atau pipet). 5. Rujuk bayi ke rumah sakit. Umunya 7-10 hari sakit berkurang, pembentukan kalus bertambah beberapa bulan (6-8 minggu) terbentuk tulang normal. BAB II ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIS PADA BAYI BARU LAHIR NY RDENGAN FRAKTUR KLAVIKULA DI RB KASIH BUNDA I. Pengumpulan Data Dasar Tanggal 20 November 2007

A. Identitas 1. Bayi Nama : Bayi Ny. Rantika Tanggal Lahir : 20 November 2007 Jam Lahir : 10.00 WIB Jenis Kelamin : Laki-laki 2. Orang Tua Nama istri : Ny. Riantika Nama Suami : Tn. Dedi Umur : 21 tahun Umur : 27 tahun Agama : Islam Agama : Islam Suku : Jawa Suku : Jawa Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta Alamat : Jl. Palapa 2 Alamat : Jl. Palapa 2 15 A Metro 15 A Metro B. Keluhan Utama Bayi Ny. R lahir spontan pervaginam, letak sungsang dengan fraktur klavikula. Ibu mengatakan bayi menangis pada perabaan tulang klavikula, gerakan tangan kanan dan kiri tidak sama, suhu tubuh 38,3o C dan BB : 3500 gram. C. Riwayat Persalinan a. Persalinan ditolong oleh : Bidan b. Jenis persalinan : Pervaginam, dengan distosia bahu karena letak sungsang c. Tempat persalinan : RB. Kasih Bunda d. Lama Persalinan : Kala I : 8 jam Kala II : 20 menit Kala III : 15 menit e. Masalah yang terjadi selama persalinan : Tidak ada f. Keadaan air ketuban : Jernih g. Keadaan umum BBL : Kelahiran tunggal Usia kehamilan saat melahirkan + 40 minggu D. PEMERIKSAAN FISIK 1. Nilai APGAR No Aspek yang dinilai 0 1 2 Waktu 1. Frekuensi denyut jantung Tidak ada Kurang dari 100 Lebih dari 100 1 1 2. Usaha bernafas Tidak ada Lembar teratur Menangis kuat 1 2 3. Tonus otot Lumpuh Ekstremitas flexi sedikit Gerakan aktif 1 1 4. Reaksi terhadap rangsangan Tidak ada Gerakan sedikit Menangis 2 2 5. Warna kulit Biru / pucat Tubuh kemerahan ekstremitas biru Seluruh tubuh kemerahan 1 2 68 2. Antropometrik a. Berat badan : 3500 gram b. Panjang badan : 50 cm c. Lingkar kepala : 35 cm d. Lingkar dada : 30 cm e. Lila : 9,5 cm

3. Refleks a. Moro : Tidak sama antara kedua tulang klavikula kanan dan kiri b. Tonic neak : Ada c. Palmargrap : Ada 4. Menangis : Bayi menangis saat dirangsang 5. Tanda vital a. Suhu : 38,3oC b. Nadi : 120x/menit c. Pernapasan : 40x/menit 6. Kepala a. Sinteris : tidak ada kelainan yang dialami b. Ubun-ubun besar : cembung c. Ubun-ubun kecil : tidak ada d. Caput succedenum : tidak ada e. Cephal hematoma : tidak ada f. Sutura : tidak ada moulage g. Luka di kepala : tidak ada h. Kelainan yang dijumpai : tidak ada kelainan 7. Mata a. Posisi : simetris kanan dan kiri b. Kotoran : tidak terdapat kotoran c. Perdarahan : tidak terdapat perdarahan d. Bulu mata : ada 8. Hidung a. Lubang hidung : Terdapat 2 lubang kanan dan kiri b. Cuping hidung : ada, kiri dan kanan simetris c. Keluaran : tidak ada 9. Mulut a. Simetris : atas dan bawah b. Palatum : tidak ada celah c. Saliva : tidak ada hipersaliva d. Bibir : tidak ada labio skizis e. Gusi : merah, tidak ada laserasi f. Lidah bintik putih : lidah bintik putih tidak ada 10. Telinga a. Simetris : kanan dan kiri b. Daun telinga : ada kanan dan kiri c. Lubang telinga : ada, kanan dan kiri berlubang d. Keluaran : tidak ada 11. Leher a. Kelainan : tidak ada kelainan b. Pergerakan : dapat bergerak ke kanan dan ke kiri 12. Dada a. Simetris : simetris kanan dan kiri b. Pergerakan : bergerak waktu bernafas c. Bunyi nafas : nafas lambat teratur d. Bunyi jantung : teratur

e. Frekuensi jantung : 100x/menit 13. Perut a. Bentuk : simetris b. Bising usus : teratur c. Kelainan : tidak ada kelainan 14. Tali pusat a. Pembuluh darah : 2 arteri dan 1 vena b. Perdarahan : tidak ada perdarahan c. Kelainan : tidak ada kelainan 15. Kulit a. Warna : kemerahan b. Turgor : (+) ada c. Lanugo : ada d. Vernik kaseosa : ada e. Kelainan : tidak ada kelainan 16. Ekstremitas a. Tangan : gerakan tangan terbatas antara kanan dan kiri b. Kaki : simetris c. Gerakan : ada d. Kuku : lengkap e. Bentuk kaki : lurus f. Bentuk tangan : lurus g. Kelainan : tidak ada II. Interprestasi Data Dasar A. Diagnosa Bayi Ny. R lahir spontan cukup bulan, letak sungsang dengan fraktur klavikula. Dasar : 1. Bayi lahir sungsang pervaginam tanggal 20 November 2007 Pukul 10.00 WIB. 2. Bergerak pada daerah klavikula dextra. 3. Pada klavikula dextra tampak merah. 4. Adanya krepitasi. B. Masalah 1. Gangguan pola aktivitas Dasar : a. Adanya fractur klavicula dextra b. Gerakan tangan kanan bayi terbatas 2. Kurangnya pemenuhan kebutuhan istirahat dan tidur Dasar : a. Bayi menangis terus / rewel b. Tampak bengkak pada daerah klavikula dextra 3. Kurangnya pengetahuan orang tua tentang keadaan anaknya Dasar : a. Ibu tampak cemas dengan keadaan anaknya b. Ibu bertanya tentang keadaan anaknya C. Kebutuhan 1. Penyuluhan kepada ibu tentang perawatan bayi dengan fraktur klavikula Dasar : a. Bayi rewel pada saat adanya pergerakan b. Adanya krepitasi 2. Anjurkan kepada ibu Dasar : a. Bayi baru lahir b. Bayi belum diberi ASI

3. Perawatan tali pusat Dasar : a. Bayi lahir sungsang pervaginam tanggal 20 November 2007 Pukul 10.00 WIB b. Tali pusat masih basah III. Identifikasi Diagnosa Dan Masalah Potensial Potensial terjadinya kelainan pertumbuhan tulang kalvikula yang tidak sama antara kanan dan kiri. Dasar : a. Bengkak dan merah pada kulit daerah klavikula dextra b. Adanya krepitasi IV. Identifikasi Masalah Dan Kebutuhan Penanganan Segera Dan Kolaborasi 1. Melakukan kolaborasi dengan dokter untuk mendapatkan penatalaksanaan tentang fractur klavikula. 2. Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian obat. Ampisilin inj 3 x 125 mg, sanmal drop 3 x 0,3 mL V. Perencanaan 1. Lakukan fiksasi pada daerah klavikula dextra. a. Memasang elastis verban pada klavikula bayi. b. Imobilisasi lengan dan bahu pada sisi yang sakit. c. Abduksi lengan dalam stand hoera menopang bahu belakang dengan memasang ransel perban. 2. Batasi Pergerakan Bayi a. Bayi jangan banyak digerakkan. b. Bayi jangan terlalu sering digendong. 3. Observasi tanda vital bayi a. Suhu b. Nadi c. Pernafasan 4. Kolaborasi dengan dokter tentang pemberian terapi a. Ampisilin b. Sanmal drop 5. Beri posisi yang nyaman 6. Jelaskan kepada ibu tentang keadaan bayinya 7. Jelaskan pada ibu mengenai pentingnya ASI 8. Anjurkan ibu untuk mengonsumsi sayur-sayur hijau. VI. Pelaksanaan Pada tanggal 20 November 2007, pukul 10.00 WIB 1. Melakukan fiksasi pada daerah clavikula dextra sesuai dengan advis dokter a. Memasangkan elastis verban pada daerah klavikula bayi yang sakit dengan posisi 600 dan siko 900 dengan posisi flexi. b. Imobilisasi lengan dan bahu pada sisi yang sakit untuk meminimalkan pergerakan pada daerah bahu yang sakit sehingga proses penyembuhannya lebih cepat. 2. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dengan hasil temp : 370C pernafasan 36x/menit, pols 120x/menit. 3. Pemberian terapi sesuai advis dokter

a. Ampisilin inj 3x 125 mg b. Sanmal drop 3x 0,3 mL 4. Memberikan penyuluhan dan penjelasan kepada ibu tentang bayi dan bagaimana perawatannya sehari-hari, yaitu : a. Mempertahankan posisi yang benar dan hangat bagi bayi. b. Mengatur posisi yang nyaman untuk bayi. c. Mengganti popok setelah bayi Bak dan BAB. d. Menganjurkan pada ibu jangan sering mengangkat bayi. 5. Menjelaskan pada ibu mengenai pentingnya ASI eksklusif. a. Menganjurkan pada ibu agar memberikan ASI eksklusif yaitu dengan tidak memberikan makanan lain selain ASI. b. Menganjurkan pada ibu untuk mengonsumsi sayur-sayuran hijau, daun katuk, bayam, sawi, dan lain-lain. 6. Menjelaskan kepada ibu perban boleh dibuka setelah 3-6 minggu dan masa pembentukan tulangnya 6-12 bulan. VII. Evaluasi Pada tanggal 20 November 2007, pukul 10.00 WIB 1. Bidai masih terpasang. 2. Suhu bayi kembali normal. 3. Bayi tidak rewel lagi. 4. Kebutuhan istirahat / tidur terpenuhi. 5. Ibu sudah mengerti dan melaksanakan anjuran yang diberikan. CATATAN PERKEMBANGAN Hari ke-2 Tanggal 21 November 2007 S : a. Ibu mengatakan sudah melakukan yang dianjurkan. b. Ibu mengatakan sudah memberi ASI pada bayinya. c. Ibu mengatakan anaknya BAB 3x. d. Ibu mengatakan anaknya tampak sehat dan akan segera pulang. e. Ibu mengatakan anaknya sudah dimandikan dan dibedong. O : a. Refleks Rooting : (+) Suckling Refleks : (+) Swallowing : (+) Moro : (+) b. Pergerakan tangan baik, simetris antara kanan dan kiri. c. Tali pusat terawat baik dan masih basah. d. Perut bayi tidak kembung. e. Tanda-tanda vital RR : 40x/menit BB : 3500 gram Suhu : 370C Nadi : 110x/menit f. Eliminasi BAB : 3x/hari BAK : 8x/hari A : Diagnosa

Bayi baru lahir umur 1 hari Dasar : Bayi lahir spontan, tanggal 20 November 2007, pukul 10.00 WIB Masalah : tidak ada Kebutuhan : a. Perawatan tali pusat b. Perawatan pada ibu dan keluarga tentang 1. Personal hygiene bayi 2. Pemberian ASI eksklusif 3. Pertahankan suhu tubuh bayi c. Perawatan bayi sehari-hari P : a. Mandikan bayi 2x sehari b. Merawat tali pusat c. Berikan penyuluhan pada ibu dan keluarga tentang : 1. Mengurangi aktivitas pada bayi 2. Tidak terlalu sering mengangkat bayi 3. Pemberian elastis verban Hari ke-4 Tanggal 23 November 2007 S : a. Ibu mengatakan bayinya tidak rewel, bayi tidur + 16 jam. b. Ibu mengatakan bayinya BAK + 7-8 kali sehari, BAB 2-3x sehari c. Ibu mengatakan bayinya hanya minum ASI saja setiap jam. O : a. Keadaan Umum Bayi Baik b. Tanda-Tanda Vital RR : 50x/menit BB : 3500 gram Suhu : 370C Nadi : 130x/menit c. Pergerakan tangan baik d. Tali pusat masih basah A : Diagnosa Bayi baru lahir normal umur 3 hari Dasar : Bayi baru lahir spontan pervaginam tanggal 20 November 2007 Masalah : tidak ada Kebutuhan : 1. Perawatan Bayi sehari-hari. 2. Pemberian ASI eksklusif. P : 1. Lakukan perawatan bayi sehari-hari 2. Berikan ASI untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. 3. Ajarkan pada ibu perawatan tali pusat. Hari ke-6 Tanggal 25 November 2007 S : a. Ibu mengatakan bayinya dapat minum ASI dengan baik dan tidak rewel. b. Ibu mengatakan bayinya BAK dan BAB lancar. c. Ibu mengatakan bayinya tidur selama + 16 jam. O : a. Keadaan Umum Bayi Baik Tanda-Tanda Vital RR : 55x/menit BB : 3500 gram Suhu : 370C

Nadi : 130x/menit b. Pergerakan tangan baik c. Tali pusat mulai kering A : Diagnosa Bayi baru lahir normal umur 5 hari Dasar : Bayi baru lahir spontan pervaginam tanggal 20 November 2007 Masalah : tidak ada Kebutuhan : 1. Perawatan Bayi sehari-hari. 2. Pemberian ASI eksklusif pada bayi dari umur 0-6 bulan. P : 1. Lakukan perawatan bayi sehari-hari 2. Berikan ASI untuk memenuhi kebutuhan bayi dan perawatan bayi tentang : a. Personal Hygiene b. Pertahankan suhu tubuh bayi. 3. Anjurkan ibu untuk membawa bayinya ke posyandu untuk mendapatkan imunisasi. 4. Anjurkan kepada ibu untuk membuka verban setelah benar-benar sembuh 3-6 minggu.

You might also like