You are on page 1of 82

Assalamualaikum wr.wb.

Selamat Pagi

Muslimin Ibrahim Program Studi Pend.Sains PPs Unesa


1
2002 ATGCI

Latar Belakang 1.Kecenderungan global


Terlalu banyak informasi Terlalu sedikit waktu Penyajian informasi jadi tidak bermakna Peserta didik tidak mampu menerapkan apa yang telah dipelajarinya di dalam memecahkan masalah sehari-hari sehari Ada kesenjangan antara apa yang dipelajari di dalam kelas dengan apa yang sedang terjadi di masyarakat

   

2
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Kecenderungan global (Lanjutan)


 Perlu keterampilan untuk mengatur diri belajar secara mandiri dan memecahkan masalah sendiri  Hasil belajar yang paling tinggi adalah pemecahan masalah  Hasil belajar yang harus dicapai beragam, sehingga tidak mungkin menggunakan satu cara/strategi
3
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

2. Hybrid Curricula The SPICES model


Student-centered .... Teacher-centered tudentO TeacherProblem-based .....Subject based roblem.....S O Integrated ...... Discipline-based O DisciplineCommunity-oriented..... Hospital-based ommunityHospitalO Electives .......Standardized O Systematic.........Opportunistic O Continuing.........Pre-graduate ontinuing.........PreO
4

O= current situation

2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

3. Prinsip Belajar dalam KBK


Berpusat pada mahasiswa Belajar dengan melakukan Mengembangkan kemampuan sosial Mengembangkan keingintahuan, imajinasi, dan fitrah bertuhan  Mengembangkan keterampilan pemecahan masalah

   

5
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Prinsip Belajar dalam KBK (Lanjutan)


 Mengembangkan kreativitas  Mengembangkan kemampuan menerapkan IPTEKS  Menumbuhkan kesadaran sebagai warganegara yang baik  Belajar sepanjang hayat  Perpaduan kompetensi, kerjasama, solidaritas
6
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

4.Prinsip motivasi dalam KBK


      
Kebermaknaan Pemberdayaan pengetahuan prasyarat Menggunakan model/contoh Komunikasi terbuka Tugas autentik dan menantang Penilaian tugas Kondisi & konsekwensi menyenangkan
7
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Prinsip motivasi dalam KBK (Lanjutan)


 Keragaman pendekatan  Mengembangkan keberagaman kemampuan (intelegensi ganda)  Melibatkan sebanyak mungkin indera  Jaringan pengetahuan

8
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

5. Eight ways to knowing


Verbal/ Linguistics intelligence Intrapersonal Intelligence Scientific thingking/ Logical mathematics Visual/spatial intelligence

8
Musical/Rhytmic intelligence
2005

Interpersoanal Intelligence

Naturalist Intelligence

Bodily/kinesthetics intelligence

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Berdasar uraian di atas Pendekatan pembelajaran yang disarankan KBK dan kecenderungan global adalah

10
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Bukanlah sesuatu yang baru, tapi pembelajaran yang menggabungkan semua praktek-praktek pembelajaran praktekyang unggul di masa lampau, misalnya CBSA/SAL (Student Active Learning), Learning), PAKEM Pembelajaran penemuan (Discovery learning), learning), Learning by doing
2005

11

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

suatu proses pendidikan yang memotivasi holistik dan bertujuan memotivasi siswa untuk memahami makna materi pelajaran yang dipelajarinya dengan mengkaitkan materi tersebut dengan konteks kehidupan mereka seharisehari-hari (konteks pribadi, sosial, dan kultural) sehingga siswa memiliki pengetahuan/ keterampilan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan /konteks ke permasalahan/ konteks lainnya. permasalahan/ lainnya
12
2005

Merupakan

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Merupakan konsep belajar yang membantu guru mengkaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata dan mendorong pebelajar membuat hubungan antara materi yang diajarkannya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat
2005

13

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Jadi Konsep CTL


 Membantu guru mengaitkan mata pelajaran dengan situasi dunia nyata;  Memotivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan seharisehari-hari.
14
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Pembelajaran dikatakan telah berberCTL?

15
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Delapan Komponen CTL (Johnson, 2002)


 
Membuat hubungan bermakna antara sekolah dengan kehidupan nyata. Melakukan kerja bermakna, yaitu kerja yang memiliki tujuan , berarti bagi orang lain dan peserta didik sendiri, serta menghasilkan karya yang berwujud nyata maupun tidak nyata, misalnya gagasan atau ide.
16
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Delapan Komponen CTL (Lanjutan)


 Pembelajaran secara mandiri (self (self regulated learning). Seorang yang learning). mandiri dalam belajar memiliki ciri mampu
 mendiagnosis kondisi belajar  dapat memilih strategi yang tepat sesuai kondisi hasil analisisnya, serta  selalu memonitor dirinya di dalam menerapkan strategi yang dipilihnya sampai proses belajarnya selesai.
17
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Delapan Komponen CTL (Lanjutan)


 Berkolaborasi, bekerjasama, berkomunikasi,  Berpikir kritis dan kreatif  Mencapai standar tinggi  Menggunakan asesmen autentik  Mengasuh individu (scaffolding) (scaffolding)
18
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Enam komponen CTL (Owen & Smith, 2000)


pembelajaran bermakna, melibatkan aplikasi pengetahuan, menggunakan berpikir tingkat tinggi, mengacu kepada kurikulum berdasarkan standar,  responsif terhadap budaya, dan  menggunakan asesmen autentik.

   

19
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

1 6
PILAR-PILAR CTL

C-Stars (2002)
20

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Pembelajaran Berasosiasi CTL


 Pembelajaran autentik (Authentics (Authentics learning)  Pembelajaran Inkuiri (Inquiry learning) (Inquiry  Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem(Problem-based learning)  Pembelajaran Berbasis Kerja WorkWorkbased learning)
21
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Pembelajaran Berasosiasi CTL


 Pembelajaran Jasa Layanan (Service (Service Learning)  Pembelajaran Berbasis Proyek (Project(ProjectBased Learning) Learning)  Pembelajaran Kooperatif (Cooperative (Cooperative learning) learning)  Pembelajaran Langsung (Direct (Direct Instruction) Instruction)
22
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

A.Pembelajaran Autentik
 Menggunakan strategi pemecahan masalah dan keterampilan berpikir, sehingga pebelajar betul-betul belajar betulsecara nyata dan bermakna dalam berbagai konteks kehidupannya  Memberdayakan pengetahuan prasyarat  Konsep baru + konsep lama --akomodasi, simulasi --- pemahaman baru
23
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Contoh

24
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

B.Pembelajaran Inkuiri
 Adalah pembelajaran yang menggunakan langkah-langkah metode langkahilmiah (Washington University, 2000) (Washington University,  Siklus inkuiri Diawali dengan kegiatan pengamatan eksploratif untuk memahami suatu konsep, bertanya, menyelidiki, menganalisis, dan merumuskan penjelasan (teori)
25
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

LANGKAH INKUIRI (METODE ILMIAH)


Pengamatan Eksploratif

Dihasilkan Informasi/Data/Fakta Memunculkan Pertanyaan Penelitian


melakukan

Rumusan Masalah

Pengamatan Lebih lanjut Untuk Menguji jawaban sementara Dihasilkan Deskripsi tentang obyek yang ditanyakan

Eksperimen

Menguji Hipotesis

Penjelasan tentang masalah (TEORI SAINS)

TUBUH ILMU TUBUH ILMU SAINS

26
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

C. Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah


 Tidak dirancang untuk membantu dosen/guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya sebanyakkepada mahasiswa.  Membantu mahasiswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, keterampilan intelektual, dan belajar berbagai peran orang dewasa dengan terlibat dalam pengalaman nyata/simulasi
27
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Apa itu Pembelajaran Berdasarkan Masalah atau PBL? Suatu model pembelajaran yang didasarkan pada prinsip menggunakan masalah sebagai titik awal akuisisi dan integrasi pengetahuan baru. H.S. Barrows 1982
28
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

PBL (Problem Based Learning) (Problem Learning) Ciri:


 Mengorientasikan siswa kepada masalah autentik  Berfokus pada keterkaitan antar disiplin  Penyelidikan autentik  Menghasilkan produk/karya dan memamerkannya
29
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Karakteristik PBL
 Menghindari pembelajaran terisolasi dan berpusat pada guru  Menciptakan pembelajaran interdisiplin, berpusat pada siswa dalam jangka waktu lama  Terintegrasi dengan dunia nyata dan pengalaman praktis  Mengajarkan kepada siswa untuk mampu menerapkan apa yang mereka pelajari di sekolah dalam kehidupannya yang panjang
30
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Karakteristik PBL
 Pembelajaran berpusat pada siswa.  Pembelajaran terjadi pada kelompok kecil.  Guru berperan sebagai tutor dan pembimbing.  Masalah diformulasikan untuk memfokuskan dan merangsang pembelajaran  Masalah adalah kenderaan untuk pengembangan keterampilan pemecahan masalah.  Informasi baru diperoleh lewat belajar mandiri.
31
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

PBL berbeda dengan Diskoveri dalam hal:


 PBI memusatkan diri pada masalah kehidupan nyata yang bermakna bagi siswa, sedangkan belajar penemuan (diskoveri) menekankan pada masalah akademik

32
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Kapan PBL digunakan?


 Bila mengajarkan keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah  Bila melatih pemodelan Peranan Orang Dewasa  Bila melatih siswa menjadi pebelajar yang otonom (mandiri)

33
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

PBL bertujuan mengembangkan


Pengetahuan - dasar-dasar materi sesuai dasarkonteks Keterampilan penalaran ilmiah, berpikir kritis, berpikir tingkat tinggi melek informasi, keterampilan pengaturan diri, belajar sepanjang hayat Sikap - kerjasama, keterampilan interpersonal, meniru peran orang dewasa
2005

34

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Di samping itu PBL (Problem (Problem Based Learning) Learning)


 Bertujuan:  Melatih peran orang dewasa,  Melatih mahasiswa berpikir tingkat tinggi dan pemecahan masalah,  Melatih mahasiswa menjadi pebelajar yang mandiri (self regulated learning)

35
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Sintaks Pembelajaran Berdasarkan Masalah


 Orientasi siswa kepada masalah otentik  Mengorganisasi siswa untuk belajar  Membimbing penyelidikan individual/kelompok  Mengembangkan dan menyajikan hasil karya  Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
36
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Penyelidikan kelompok/Individu
 Melakukan pengamatan: untuk menjawab pertanyaanhasilnya pertanyaan deskripsi tentang sesuatu  Melakukan eksperimen: untuk memecahkan masalah--- hasilnya masalah--penjelasan tentang sesuatu (teori)

37
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Peran guru/dosen dalam PBL


 Mengajukan masalah otentik/mengorientasikan siswa/mahasiswa kepada masalah  Memfasilitasi/membimbing penyelidikan (Scaffolding) pada saat Scaffolding) Pengamatan/eksperimen  Memfasilitasi dialog antara siswa  Mendukung belajar siswa
38
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Berdasarkan Masalah

Terintegrasi

Sinambung

Berpusat pada Siswa

Strategi strategi Problem-Based Learning


39
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Mengapa menggunakan PBL


 Meningkat pendidikan untuk semua siswa  Mengubah pola mengajar dari memberitahu ke melakukan  Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk belajar sesuai dengan minat dan membuat keputusan sendiri  Memberi kesempatan siswa untuk berdiskusi tentang bagaimana mereka akan menemukan jawaban pertanyaan atau memecahkan masalah
40
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

 Memungkinkan siswa melek teknologi  Melengkapi siswa dengan keterampilan dan rasa percaya diri untuk sukses pada kompetisi global  Mengajarkan inti kurikulum dengan cara interdisiplin
41
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Proporsi relatif

Problem solving ProblemProblem-based learning Waktu dalam kurikulum


42
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

D.Pembelajaran Jasa-layanan Jasa-

 siswa belajar dengan memadukan aspek akademik dengan berbagai jenis bidang jasa pelayanan.

43
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

E.Pembelajaran berbasis Projek


 merupakan bentuk pembelajaran openopenended contextual activity-based learning activity menekankan belajar kontekstual melalui kegiatankegiatan-kegiatan yang kompleks  melibatkan pembelajaran di dalam investigasi pemecahan masalah  dilakukan di dalam periode tertentu
44
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Pembelajaran berbasis projek (PBP)


 memberikan penekanan kuat pada pemecahan masalah sebagai usaha kolaboratif  memberi kesempatan peserta didik belajar secara otonom untuk mengkonstruksi pengetahuan mereka, selanjutnya diwujudkan dalam produk nyata
45
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Ciri PBP (1)



Pada pembelajaran berbasis projek, projek adalah pusat atau inti kurikulum, bukan sebagai pelengkap. Jadi peserta didik menggunakan projek untuk mempelajari materi pelajaran. Kegiatan projek yang merupakan tugas pengayaan, bukan termasuk pembelajaran projek.
46
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Ciri PBP (lanjutan)


 Pembelajaran berbasis projek terfokus pada pertanyaan dan masalah yang mendorong pebelajar bekerja keras untuk mempelajari konsep-konsep dan konsepprinsip  Projek melibatkan pebelajar dan kegiatan investigasi konstruktif
47
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

F.Pembelajaran Kooperatif
 Pembelajaran yang menekankan pada saling ketergantungan positif antara mahasiswa  Keberhasilan SAYA karena keberhasilan ANDA  Berbeda dengan pembelajaran yang kompetitif yang memiliki salingketergantungan negatif  Keberhasilan SAYA karena kegagalan ANDA

48
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Model Pembelajaran Kooperatif


 Model ini dapat digunakan untuk mengajar materi yang agak kompleks (Dimensi (Dimensi akademik). akademik).  Membantu guru untuk mencapai tujuan pembelajaran yang berdimensi sosial dan hubungan antar manusia.  Pembelajaran Kooperatif dikembangkan berdasarkan teori belajar kognitif konstruktivis dan teori belajar sosial Vygotsky.
49
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Jenis Pembelajaran Kooperatif a.l.:


 Student Team Achievement Division (STAD)  Jigsaw  Kelompok Investigasi  Pendekatan struktural (Think-pair(Think-pairshare, Numbered head Together, dsb.)
50
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Sintaks Umum Model Pembelajaran Kooperatif


Menyampaikan tujuan dan memotivasi pebelajar Menyajikan informasi Mengorganisasi siswa dalam kelompok belajar Membimbing kelompok belajar untuk bekerja dan belajar  Evaluasi  Memberikan penghargaan
   

51
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

LangkahLangkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

 Pembentukan kelompok asal dan pemberian tugas kepada setiap anggota kelompok. Jumlah anggota kelompok sesuai banyaknya tugas  Pembentukan kelompok ahli sesuai tugas yang telah diberikan dan belajar menuntaskan tugasnya. Semua peserta yang bertugas sama membentuk kelompok yang sama.
52
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

LangkahLangkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw (lanjutan)

 Pakar diundang ke kelompok ahli untuk berbagi kepakarannya dengan peserta  Para peserta ahli kembali ke kelompok asal dan saling berbagi pengalaman dengan sejawatnya  Evaluasi lewat tournament/cara lain  Penghargaan
53
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

G.Pembelajaran Langsung
 Dirancang untuk mengajarkan pengetahuan prosedural dan atau pengetahuan deklaratif yang terstruktur dengan baik dan dapat dipelajari setahap demi setahap  Contoh keterampilan motorik, metode ilmiah, keterampilan penelitian, cara belajar, dll
54
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Macam Pengetahuan

PENGETAHUAN

DEKLARATIF

PROSEDURAL

KONDISIONAL

PENGETAHUAN TENTANG SESUATU

TENTANG CARA MELAKUKAN SESUATU

TENTANG KAPAN MENGGUNAKAN PENGETAHUAN TERTENTU


55

2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Pengetahuan prosedural
 Didefinisikan sebagai pengetahuan tentang bagaimana melakukan sesuatu.  Contoh: pengetahuan tentang bagaimana menggunakan tensimeter, bagaimana mengukur suhu tubuh menggunakan termometer (umumnya psikomotorik)
56
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Pengetahuan deklaratif
 Didefinisikan sebagai pengetahuan tentang sesuatu.  Contoh: tensimeter adalah alat ukur untuk mengukur tekanan darah; termometer adalah alat untuk mengukur suhu;  Konsep, prinsip, informasi adalah juga contoh pengetahuan deklaratif
57
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Pengetahuan kondisional
 Adalah pengetahuan tentang kapan mengunakan pengetahuan deklaratif atau kondisional  Contoh: Untuk mengukur suhu apakah seseorang harus menggunakan termometer batang?; Teori adalah contoh lain pengetahuan kondisional
58
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Sintaks Model Pembelajaran Langsung


 Menyampaikan tujuan dan mempersiapkan mahasiswa/siswa  Mendemonstrasikan pengetahuan/keterampilan  Membimbing pelatihan  Mengecek pemahaman dan memberi balikan  Memberi kesempatan untuk latihan lanjutan dan penerapan
59
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Modeling dilakukan
 Dilakukan pada tempat yang mudah dilihat oleh seluruh peserta  Tahap demi tahap  Dilakukan dengan BENAR dan JELAS

60
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Balikan (Umpan balik)


 Diberikan secara spesifik  Diberikan segera

61
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

H. Pembelajaran Berbasis Kerja (Work-based learning) (Work Adalah pembelajaran yang memungkinkan peserta didik menggunakan tempat kerja sebagai konteks untuk mempelajari konten mata pelajaran.  Contoh: Program magang, PPL, Mahasiswa diangkat sebagai part timer menangani tugas tertentu di kampusnya
62
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Apa peran guru/dosen pada CTL?


 Sebagai model  Menciptakan kondisi yang kondusif untuk belajar (PAKEM)  Melakukan scaffolding  Memberikan balikan  Memotivasi  Menerapkan asesmen autentik
63
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Konsep Scaffolding
 Proses di mana orang yang lebih tahu memberikan bimbingan kepada seseorang yang lebih sedikit pengetahuannya untuk menuntaskan suatu masalah melampaui tingkat pengetahuannya saat ini

64
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

MANFAAT SCAFFOLDING
Kemampuan Potensial

Zona perkembangan terdekat

Kemampuan aktual
2005

65

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Strategi Motivasi
Jika anda ingin membuat kapal laut, janganlah mengumpulkan orang-orang untuk mencari kayu dan membagi pekerjaan, melainkan ajarkanlah orang-orang itu kerinduan akan luasnya samudera yang tiada batas

(Antoine de Saint-Exupery)
66
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Strategi motivasi ARCS

Fisika?

67

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

PERBEDAAN CTL TRADISIONAL


NO. CTL 1. menyandarkan pada memori spasial (pemahaman makna) 2. pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan siswa 3. siswa terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran
2005

TRADISONAL menyandarkan pada hafalan pemilihan informasi ditentukan oleh guru siswa secara pasif menerima informasi
68

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

NO. CTL 4. pembelajaran dikaitkan dengan kehidupan nyata/nyata/masalah yang disidisimulasikan 5. selalu mengkaitkan informasi dengan pengetahuan yang telah dimiliki siswa 6. cenderung mengintegrasikan beberapa bidang
2005

TRADISONAL pembelajaran sangat abstrak dan teoretis

memberikan tumpukan informasi kepada siswa sampai saatnya diperlukan cenderung terfokus pada satu bidang (disiplin) tertentu
69

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

NO. 7.

CTL siswa menggunakan waktu belajarnya untuk menemukan, menggali, berdiskusi, berpikir kritis, atau mengerjakan proyek dan pemecahan masalah (melalui kerja kelompok) perilaku dibangun atas kesadaran diri

TRADISONAL waktu belajar siswa sebagian besar dipergu-nakan untuk mengerja-kan buku tugas, men-dengarkan ceramah, dan mengisi latihan yang membosankan (melalui kerja individual) perilaku dibangun atas kebiasaan

8.

70
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

NO. CTL 9. keterampilan dikembangkan atas dasar pemahaman 10. hadiah dari perilaku baik adalah kepuasan diri siswa tidak melakukan hal yang buruk karena sadar hal itu keliru dan merugikan

TRADISONAL keterampilan dikembangkan atas dasar pelatihan hadiah dari perilaku baik adalah pujian atau nilai (angka) rapor siswa tidak melakukan sesuatu yang buruk karena takut akan hukuman

11.

71
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

NO. CTL 12. perilaku baik berdasar-kan motivasi intrinsik 13. pembelajaran terjadi di berbagai tempat, konteks, dan setting hasil belajar diukur melalui penerapan penilaian autentik.

TRADISONAL perilaku baik berdasar-kan motivasi ekstrinsik pembelajaran hanya terjadi dalam kelas hasil belajar diukur melalui kegiatan akademik dalam bentuk tes/ujian/ulangan.

14.

72
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Desscrepant events

Produce Cognitive dissonance Stimulate learner to ask

Yes or No Convergent Question for Verification

Are develop into

Theories and explanation

Answer that explain the discrepancy and develop cognitive equilibrium


2005

Incorrect Answer 73

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

LangkahLangkah-langkah PBM
 Bagian awal: orientasikan siswa pada masalah (demo, cerita, penyajian fenomen)  Bagian Inti: rumuskan masalah, rancang kegiatan untuk menjawab apakah lewat pengamatan atau eksperimen (dapat dilakukan (dapat oleh siswa sendiri) sendiri) Bimbing siswa bekerja dan mengembangkan karya (produk)  Bagian akhir: Lakukan pemantapan, penerapan, tugas-tugas dsb. tugas74
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Strategi Pembelajaran mana yang dipilih ditentukan oleh .

 Kompetensi/tujuan yang mau dicapai dengan strategi itu (lihat Kurikulum) (lihat Kurikulum)  Cara siswa/mahasiswa belajar (lihat teori (lihat belajar)  Tuntutan masa depan (lihat (lihat kecenderungan , perubahan lingkungan, dll) dll)  Karakteristik materi pelajaran
75
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Bagaimana Cara siswa Belajar?


 Siswa belajar lewat meniru perilaku orang lain yang menarik (Teori belajar (Teori sosial)  Siswa belajar melalui aktivitas aktif merangkai pengalaman (Teori (Teori konstruktivis) konstruktivis)  Siswa cenderung mengulang perilaku yang menyenangkan (Teori perilaku) (Teori
76
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

People learn .
      
10% of what they read 20% of what they hear 30% of what they see 50% of what they both see and hear 70% of what they say as they talk 90% of what they say as they do a thing And 95% of what the teach to someone else 77
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Asesmen pada CTL


 CTL menggunakan berbagai strategi pembelajaran untuk mengembangkan seluruh potensi mahasiswa  Asesmen dilakukan juga secara komprehensif untuk mengases seluruh potensi yang dimaksud  Menggunakan asesmen autentik
78
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Asesmen Autentik
 Berbagai strategi asesmen alternatif  Contoh:
    Asesmen kinerja Penilaian diri siswa Portofolio Penilaian sikap

79
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Lembar Pengamatan
 Menjadi panduan guru saat demonstrasi  Menjadi panduan siswa saat latihan terbimbing  Menjadi lembar pengamatan saat melakukan asesmen kinerja keterampilan menggunakan termometer untuk mengukur suhu air
80
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

Lembar Pengamatan
No. Aspek yang diamati 1. Termometer dipegang pada ujungnya, dimasukkan dalam cairan yang diukur tanpa menyentuh dasar bejana, skala menghadap pengamat Menunggu beberapa saat sampai permukaan air raksa dalam termometer stabil Skala dibaca, pandangan sejajar permukaan air raksa, termometer tetap tercelup dalam air Hasil pengamatan dicatat dengan benar
81
2005

3 2 1

2.

3.

4.

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

82
2005

Prof.Dr. Muslimin Ibrahim

You might also like