You are on page 1of 41

Tugas Fisika younky wira putra XI-TEI

Pemantulan Cahaya
Cahaya pada umumnya di pantulkan oleh setiap benda
y Jika suatu cahaya di pantulkan dengan permukaan benda yang halus maka arah pantulan cahaya akan teratur y Jika permukaan yang kasar, pantulan cahayanya tidak teratur

Cermin & Lensa


y Cermin : y Merupakan Permukaan

kaca yang di lapisi logam, biasanya amalgam raksa

Lensa : Benda bening yang tembus cahaya

Hukum Pemantulan Cahaya


y Sinar datang, sinar

pantul dan garis normal terletak pada suatu bidang datar


y Sudut datang = Sudut

Pantul ( i = r )

Pembagian ruang pada cermin cekung cermin dengan titik focus I : ruang antara
II : ruang antara titik focus (F) dengan titik pusat (P) III IV : raung antara titik pusat (P) sampai jauh tak terhingga : ruang di belakang cermin

Rumus pemantulan
y Dari hasil pembahasan tadi kita dapat

memperoleh hubungan antara jarak benda (s), jarak bayangan (s ) dengan jarak focus (f) dalam bentuk persamaan sebagai berikut : 1 1 1  i ! Catatan : s s f Pada cermin cembung, harga f negative Pada cermin cekung, harga f positif

Pembesaran bayangan
y Catatan : y Bila dari perhitungan diperoleh : y harga M negative, berarti sifat bayangan nyata dan terbalik y harga M positif, berarti sifat bayangan maya dan tegak

M: pembesaran bayangan M h : tinggi benda hi : tinggi bayangan s : jarak benda ke permukaan cermin si : jarak bayangan ke permukaan sermin

h s ! ! h s

Lensa
Lensa adalah benda bening yang tembus cahaya, yang di batasi dua permukaan dengan jari jari kelengkungan R1 dan R2. Banyak alat yang bagiannya menggunakan lensa :
y y y y y y

Kamera Teropong Mikroskop Lup proyektor bioskop kacamata

Lensa dapat di bedakan menjadi dua jenis, yaitu :


y lensa yang bersifat mengumpulkan berkas sinar

(konvergen) y lensa yang bersifat memancarkan sinar (divergen)

Selain dua jenis lensa tersebut, terdapat beberapa lensa yang mempunyai cirri dan sifat khusus yaitu :
1. 2. 3. 4. 5.

lensa cekung dua(bikonkap) lensa cekung dara (plankonkap) lensa cekung-cekung (konveks konkaf) lensa cembung dua (bikonveks) lensa cembung datar (plankonveks)

Pembiasan Pada Lensa Cembung


Lensa cembung memiliki bagian tengah yang lebih tebal daripada bagian tepinya. Sifat dari lensa ini adalah mengumpulkan sinar sehingga disebut juga lensa konvergen.
Dari gambar di bawah terlihat bahwa sinar bias mengumpul ke satu titik fokus di belakang lensa. Berbeda dengan cermin yang hanya memiliki satu titik fokus, lensa memiliki dua titik fokus. Titik fokus yang merupakan titik pertemuan sinar-sinar bias disebut fokus utama (f1) disebut juga fokus aktif. Karena pada lensa cembung sinar bias berkumpul di belakang lensa maka letak f1 nya juga di belakang lensa. Sedangkan fokus pasif (f2)simetris terhadap f1. Untuk lensa cembung, letak f2 ini berada di depan lensa.

Ada tiga tiga sinar istimewa pada lensa cembung.


1. Sinar sejajar sumbu utama dibiaskan melalui titik fokus F.

2. Sinar melalui F dibiaskan sejajar sumbu utama

3. Sinar melalui pusat optik Langkah-langkah pembentukan bayangan pada tidak dibiaskan. lensa.
y 1. Lukis dua buah sinar istimewa

(agar lebih sederhana gunakan sinar istimewa pada poin 1 dan 3) y 2. Sinar selalu datang dari depan lensa dan dibiaskan ke belakang lensa. Perpanjangan sinar-sinar bias ke depan lensa dilukis sebagai garis putus-putus. y 3. Perpotongan kedua buah sinar bias yang dilukis pada langkah 1 merupakan letak bayangan. Jika perpotongan didapat dari sinar bias, terjadi bayangan nyata, tetapi jika perpotongan didapat dari perpanjangan sinar bias, bayangan yang dihasilkan adalah maya.

Contoh dalam praktek nya y Contoh:

Pembentukan bayangan pada cembung


y

benda di antara lensa dengan titik F2


maya (di depan lensa)  tegak  di perbesar


benda di antara titik focus dan titik pusat


nyata ( di belakang lensa)  terbalik  di perbesar


benda lebih jauh dari titik F1


nyata ( di belakang lensa)  terbalik  di perkecil


sinar sinar istimewa pada lensa cekung


y sinar datang sejajar sumbu utama di biaskan seolah

berasal dari titik focus y sinar datang menuju titik focus, di biaskan sejajar sumbu utama y sinar datang melalui pusat lensa tidak dibiaskan

Pembentukan bayangan pada lensa


y Bayangan yang di bentuk oleh lensa cekung selalu

berada di depan lensa dengan sifat sifat :


 selalu maya  selalu tegak  selalu di perkecil

Perhitungan Jarak Benda Dan Jarak Bayangan Pada Lensa Cembung Dan Cekung
1 1  i s s ! 1 f

y jarak benda dan jarak bayangan


Keterangan  jarak benda (s)  jarak bayangan (s )  titik focus (f)perbesaran bayangan

Pembesaran Bayangan Pada Lensa Cembung Dan Cekung i i h s M ! !  h s


Dengan M : pembesaran bayangan h : tinggi benda hi : tinggi bayangan s : jarak benda ke permukaan cermin y si : jarak bayangan ke permukaan sermin
y y y y y y Catatan : y Bila dari perhitungan diperoleh : y harga M negative, berarti sifat

bayangan nyata dan terbalik y harga M positif, berarti sifat bayangan maya dan tegak

mata
1. 2. 3. 4.

Retina, tempat jatuhnya bayangan benda. Iris, pemberi warna pada mata, pengatur besar-kecilnya lubang pupil. Kornea/Cornea, menerima rangsang cahaya dan melindungi bagian dalam. Pupil, lubang tempat masuknya cahaya, yang berfungsi mengatur intensitas cahaya sehingga tidak silau. Lensa mata (cembung), bagian yang berfungsi membiaskan sinar yang masuk sehingga bayangan benda jatuh di retina.

5.

Daya Akomodasi Mata.


y Perlu diketahui bahwa jarak antara lensa mata dan retina selalu tetap. Sehingga dalam melihat benda-benda pada jarak tertentu perlu mengubah kelengkungan lensa mata. Untuk mengubah kelengkungan lensa mata, yang berarti mengubah jarak titik fokus lensa merupakan tugas otot siliar. Hal ini dimaksudkan agar bayangan yang dibentuk oleh lensa mata selalu jatuh di retina. Pada saat mata melihat dekat lensa mata harus lebih cembung (otot-otot siliar menegang) dan pada saat melihat jauh lensa harus lebih pipih (otot-otot siliar mengendor). Peristiwa perubahan-perubahan ini disebut daya akomodasi.

Daya akomodasi (daya suai) adalah kemampuan otot siliar untuk menebalkan atau memipihkan kecembungan lensa mata yang disesuaikan dengan dekat atau jauhnya jarak benda yang dilihat. Manusia memiliki dua batas daya akomodasi (jangkauan penglihatan) yaitu :

y 1. titik dekat mata (punctum proximum) adalah jarak benda terdekat di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal (emetropi) titik dekatnya berjarak 10cm s/d 20cm (untuk anak-anak) dan berjarak 20cm s/d 30cm (untuk dewasa). Titik dekat disebut juga jarak baca normal. y 2. titik jauh mata (punctum remotum) adalah jarak benda terjauh di depan mata yang masih dapat dilihat dengan jelas. Untuk mata normal titik jauhnya adalah tak terhingga .

Cacat Mata
Rabun jauh (miopi)
y Rabun jauh yaitu mata tidak dapat melihat benda-benda jauh dengan

jelas, disebut juga mata perpenglihatan dekat (terang dekat/mata dekat). Penyebab terbiasa melihat sangat dekat sehingga lensa mata terbiasa tebal. Miopi sering dialami oleh tukang arloji, penjahit, orang yang suka baca buku (kutu buku) dan lain-lain. Untuk mata normal (emetropi) melihat benda jauh dengan akomodasi yang sesuai, sehingga bayangan jatuh tepat pada retina. Mata miopi melihat benda jauh bayangan jatuh di depan retina, karena lensa mata terbiasa tebal. Mata miopi ditolong dengan kacamata berlensa cekung (negatif).

Cacat Mata
Rabun dekat (hipermetropi)
y Rabun dekat tidak dapat melihat jelas benda dekat, disebut juga mata

perpenglihatan jauh (terang jauh/mata jauh). Rabun dekat mempunyai titik dekat yang lebih jauh daripada jarak baca normal. Penyebab terbiasa melihat sangat jauh sehingga lensa mata terbiasa pipih. Rabun dekat sering dialami oleh penerbang (pilot), pelaut, sopir dan lainlain. Rabun jauh ditolong dengan kacamata berlensa cembung (positif).

Cacat Mata
Mata tua (presbiopi)
y Mata tua tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang sangat

jauh dan benda-benda pada jarak baca normal, disebabkan daya akomodasi telah berkurang akibat lanjut usia (tua). Pada mata tua titik dekat dan titik jauh keduanya telah bergeser. Mata tua diatasi atau ditolong dengan menggunakan kacamata berlensa rangkap (cembung dan cekung). Pada kacamata dengan lensa rangkap, lensa negatif bekerja seperti lensa pada kaca mata miopi, sedangkan lensa positif bekerja seperti halnya pada kacamata hipermetropi.

Cacat Mata

Astigmatisma (mata silindris)


sferik (irisan bola), melainkan lebih melengkung pada satu bidang dari pada bidang lainnya. Akibatnya benda yang berupa titik difokuskan sebagai garis. Mata astigmatisma juga memfokuskan sinar-sinar pada bidang vertikal lebih pendek dari sinar-sinar pada bidang horisontal.Astigmatisma ditolong/dibantu dengan kacamata silindris.

y Astigmatisma disebabkan karena kornea mata tidak berbentuk

Kamera
Kamera digunakan manusia untuk merekam kejadian penting atau kejadian yang menarik. Banyak jenis dan model kamera dapat kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kamera yang dipakai wartawan berbeda dengan yang dipakai fotografer. Kamera video dipakai dalam pengambilan gambar untuk siaran televisi atau pembuatan film. Kamera elektronik (autofokus) lebih mudah dipakai karena tanpa pengaturan lensa. Dewasa ini sudah ada kamera digital yang data gambarnya tidak perlu melalui proses pencetakan melainkan dapat dilihat atau diolah melalui komputer.
Bagian-bagian kamera mekanik (bukan otomatis) menurut kegunaan fisis :
lensa cembung berfungsi untuk membentuk bayangan dari benda yang difoto diafragma berfungsi untuk membuat sebuah celah/lubang yang dapat diatur luasnya aperture yaitu lubang yang dibentuk diafragma untuk mengatur banyak cahaya shutter pembuka/penutup dengan cepat jalan cahaya yang menuju ke pelat film pelat film berfungsi sebagai layar penangkap/perekam bayangan.Setiap benda yang di foto, terletak pada jarak yang lebih besar dari dua kali jarak fokus di depan lensa kamera, sehingga bayangan yang jatuh pada pelat film memiliki sifat nyata, terbalik dan diperkecil. Untuk memperoleh bayangan yang tajam dari benda-benda pada jarak yang berbeda-beda, lensa cembung kamera dapat digeser ke depan atau ke belakang.

Lup (kaca pembesar)

Lup (kaca pembesar) dipakai untuk melihat benda-benda kecil agar tampak lebih besar dan jelas. Oleh tukang arloji, lup dipakai agar bagian jam yang diperbaikinya kelihatan lebih besar dan jelas. Oleh siswa saat praktikum biologi, lup dipakai untuk mengamati bagian hewan atau tumbuhan agar kelihatan besar dan jelas. y Perbesaran anguler yang didapatkan adalah : M = PP/f Keterangan : M = perbesaran lup PP= titik dekat mata f = jarak titik fokus lensa

Melihat dengan mata berakomodasi Agar mata dapat melihat dengan berakomodasi maksimum, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa harus berada di titik dekat mata (PP). Benda yang dilihat harus terletak antara titik fokus dan titik pusat sumbu lensa.
y Perbesaran anguler yang didapatkan adalah : M = PP/f + 1 Keterangan : M = perbesaran lup PP= titik dekat mata f = jarak titik fokus lensa

Mikroskop

Dasar kerja mikroskop Obyek atau benda yang diamati harus diletakkan di antara Fob dan 2Fob, sehingga lensa obyektif membentuk bayangan nyata, terbalik dan diperbesar. Bayangan yang dibentuk lensa obyektif merupakan benda bagi lensa okuler. Lensa okuler berperan seperti lup yang dapat diatur/digeser-geser sehingga mata dapat mengamati dengan cara berakomodasi atau tidak berakomodasi.
Pengamatan dengan akomodasi maksimum Untuk pengamatan dengan akomodasi maksimum, maka bayangan yang dibentuk oleh lensa okuler harus jatuh pada titik dekat mata (PP).

y Perbesaran yang diperoleh

adalah merupakan perbesaran oleh lensa obyektif dan lensa okuler yaitu: M = Moby x Mok M = (Si/So) x (PP/f okuler + 1)

y Perbesaran yang diperoleh adalah

merupakan perbesaran oleh lensa obyektif dan lensa okuler tanpa akomodasi yaitu: M = Moby x Mok M = (Si/So) x (PP/f okuler)

Rumus mikroskop
y Panjang Mikroskop

Panjang mikroskop adalah jarak lensa Untuk mata tidak berakomodasi obyektif terhadap lensa okuler dirumuskan : d = Si (ob) + f (ok) Untuk mata berakomodasi Keterangan : d = Si (ob) + So (ok)

d = panjang mikroskop Si (ob) = jarak bayangan Keterangan : lensa obyektif d = panjang mikroskop f (ok) = jarak fokus lensa Si (ob) = jarak bayangan lensa obyektif okuler So (ok) = jarak benda lensa okuler

Teropong (Teleskop)
Teropong bintang disebut juga teropong astronomi. - terdiri dari 2 buah lensa cembung. - jarak fokus lensa obyektif lebih besar dari jarak fokus lensa okuler.
Dasar Kerja Teropong Obyek benda yang diamati berada di tempat yang jauh tak terhingga, berkas cahaya datang berupa sinar-sinar yang sejajar. Lensa obyektif berupa lensa cembung membentuk bayangan yang bersifat nyata, diperkecil dan terbalik berada pada titik fokus. Bayangan yang dibentuk lensa obyektif menjadi benda bagi lensa okuler yang jatuh tepat pada titik fokus lensa okuler. y Penggunaan dengan mata berkomodasi y Penggunaan dengan mata tidak maksimal berkomodasi y Untuk penggunaan dengan mata tidak y Untuk penggunaan dengan mata berkomodasi, bayangan yang dihasilkan berkomodasi maksimal bayangan yang oleh lensa obyektif jatuh di titik fokus lensa dihasilkan oleh lensa obyektif jatuh okuler. diantara titik pusat bidang lensa dan titik y Perbesaran anguler yang diperoleh adalah : fokus lensa okuler. y M = f (ob) / f (ok) y Panjang teropong adalah : y Perbesaran anguler dapat diturunkan sama y M = f (ob) + f (ok) dengan penalaran pada pengamatan tanpa

berakomodasi dan didapatkan : y M = f (ob) / So (ok) y Panjang teropong adalah : y M = f (ob) + So (ok)

Teropong Bumi
Dasar Kerja Teropong Bumi : Lensa obyektif membentuk bayangan bersifat nyata, terbalik dan diperkecil yang jatuh pada f ob. Bayangan dibentuk oleh lensa obyektif menjadi benda bagi lensa pembalik jatuh pada jarak 2f pembalik sehingga terbentuk bayangan pada jarak 2f pembalik juga yang bersifat nyata, terbalik, dan sama besar .

Teropong bumi disebut juga teropong medan. Terdiri dari 3 buah lensa cembung yaitu lensa obyektif, lensa okuler dan lensa pembalik.
y Dengan adanya lensa

pembalik panjang teropong dirumuskan menjadi : y d = f (ob) + 4f (pembalik) + f (ok)

y Lensa pembalik berfungsi untuk membalikkan arah cahaya sebelum melewati lensa okuler, lensa okuler berfungsi seperti lup membentuk bayangan bersifat maya, tegak, dan diperbesar. y Adanya lensa pembalik tidak mempengaruhi perbesaran akhir, bayangan akhir bersifat maya, tegak dan diperbesar dengan perbesaran : M = d = f (ob) / f (ok)

Lensa bikonsaf jarak fokus 50cm.jika benda berapa di ttik fokusletak bayangan di 2. Suatu benda di letakan 4cm di muka lensa cembung,bayangan di hasil kan di perbesar 5 kali.jarak titik fouks lensat tersebut adalah
1.

Alat alat optik


y 3.

4.

pembahasan
y 1.

2.

3.

4.

You might also like