Professional Documents
Culture Documents
Standar Industri. Standard yang digunakan secara internasional dikeluarkan oleh CCITT (Comitee Consultative Internationale de Telegraphique et Telephonique) antara lain : * sampai dengan 300 bps CCITT V.21 * 600 - 1200 bps CCITT V.23 * 200 bps CCITT V.22 * 2400 bps CCITT V.26, V.26 bis * 4800 bps CCITT V.27 bis * 9600 bps CCITT V.29 Pertimbangan tehnik dalam pemilihan modem : Kecepatan transmisi (transmision rate). Sekurang-kurangnya harus dapat melayani volume data yang biasa dikirimkan. Turn-around Time. Waktu yang diperlukan oleh modem untuk merubah fungsinya dari pengirim menjadi penerima atau sebaliknya berkisar antara 20 msec - 200 msec. Error Susceptibility (daya tahan terhadap error). Modulasi PM lebih baik daripada FM untuk kecepatan diatas 4800 bps. Saluran komunikasi harus dibuat sedemikian rupa sehingga error rate dapat kecil, proses ini disebut line conditioning. Realibility Cost (biaya) Harus sebanding dengan kecepatannya. Maintainability (perawatannya). Accoustic Coupler Adalah modem yang dipergunakan melalui alat telepon. Modem ini mengubah sinyal biner menjadi sinyal akustik yang kemudian diberikan ke mikrofon dari pesawat telepon. Pada penerima sinyal akustik yang diberikan oleh loudspeaker dari pesawat telepon diubah oleh mikropon dari accoustic coupler menjadi sinyal digital kembali. Modem ini kehandalannya rendah dan sekarang sudah tidak banyak digunakan.
Teknik Modulasi dan Demodulasi Teknik modulasi merupakan teknik-teknik yang dipakai untuk memasukkan informasi dalam suatu gelombang pembawa (carrier), biasanya berupa gelombang sinus sehingga alatnya disebut modulator. Sedangkan teknik demodulasi merupakan teknik untuk mendapatkan sinyal informasi kembali dari sinyal termodulasi pada gelombang pembawa (carrier), dengan alatnya dinamakan demodulator. Teknik-teknik tersebut dapat dilakukan secara analog maupun digital,
bahkan bisa dengan penggabungan keduanya. Karakteristik dari gelombang yang dimodulasi biasanya amplitude, frekuensi, dan phase. Teknik modulasi terdiri dari : 1. teknik modulasi analog; 2. teknik modulasi digital; 3. teknik modulasi gabungan (hbrid). Pada tugas akhir ini hanya membahas teknik modulasi analog dan modulasi digital.
2.1.1.1 Modulasi Analog Modulasi analog disebut juga modulasi kontinu yang terdiri dari; Amplitude Modulation (AM), Frequency Modulation (FM), dan Phase Modulation (PM). Modulasi analog yang dibahas pada tugas akhir ini ialah teknik modulasi FM.
2.1.1.2 Modulasi Digital Modulasi digital atau disebut modulasi diskrit jenisnya terdiri dari Amplitude Shift Keying (ASK), Frequency Shift Keying (FSK), dan Phase Shift Keying (PSK). Pada tugas akhir ini hanya membahas pengembangan dari modulasi FSK diantaranya modulasi Minimum Shift Keying (MSK), dan Gaussian Minimum Shift Keying (GMSK).
1. Modulasi MSK FM ialah teknik modulasi yang paling banyak digunakan dalam teknik modulasi analog. Untuk keperluan transmisi data, dikembangkan teknik yang dinamakan FSK. Index modulasi dari sistem FSK dapat diatur sedemikian rupa untuk memberikan transmisi band sempit (narrowband) maupun band lebar (wideband). Untuk mendemodulasi sinyal FSK ini dapat
digunakan teknik demodulasi non-koheren yang sederhana. Namun teknik demodulasi ini memerlukan CNR (Carrier to Noise Ratio) yang lebih tinggi dibandingkan dengan modulasi dan demodulasi FSK koheren. Teknik modulasi dan demodulasi FSK koheren ini, dikenal dengan nama MSK.
Pada Gambar 2.5 di atas terlihat implementasi MSK dengan menggunakan VCO atau modulator FM. Logic 0 dilambangkan dengan frekuensi f1, logic 1 dilambangkan dengan frekuensi f2 untuk FSK koheren, deviasi frekuensi ( ( f ) diisyaratkan sebagai berikut f ! 2 f ! f1 f 2 ! 1 2T b
dimana Tb ialah unit durasi bit dari data masukan. Index modulasi (m) didefinisikan pada persamaan 2.2
m! f Tb ! 1 ..(2.2) 2
sinyal FSK dapat dilihat sebagai transmisi sinusoida yang frekuensinya digeser antara,
f1 f2 f ( f ....(2.3)
f ( f ....(2.4)
t ! A coss 2
(2.1)
dimasukkan dalam persamaan 2.5 di atas maka bentuk persamaannya menjadi persamaan sinyal MSK 1 1 S FSK t A cos s T sin 2T(ft ..(2.8) cos2T(ft A sin s T 2Tb 2Tb dari persamaan 2.8 di atas, terlihat bahwa teknik modulasi MSK biasa dibuat dengan modulasi kuadratur, dimana bit-bit data yang datang dipecah di dua kanal, menggunakan serial to parallel converter, data dimasing-masing kanal ini kemudian dibentuk menjadi sinyal sinusoidal. Pada kanal I, sinyal masuk t cos s T ..(2.9) 2Tb sedangkan pada kanal Q input sinyal pada persamaan 2.10.
Sinyal ini merupakan sinyal yang telah mengalami offset / pergeseran fasa sebesar Tb . Implementasinya dalam bentuk diagram blok pada Gambar 2.6 sebagai berikut.
Pembentuk Pulsa Sinusiodal NRZ Data Paralel Serial Source Converter OffsetD elay Pembentuk Pulsa Sinusiodal Transmit Filter 90 Transmit Filter
t cos s T 2Tb
Modulasi MSK
Gambar 2.7 Spektrum modulasi MSK 2. Modulasi GMSK Teknik modulasi MSK ialah teknik modulasi FM dengan index modulasi = 0,5. MSK memiliki sifat dasar yaitu sinyal keluaran memiliki envelove yang konstan, cocok untuk dikuatkan oleh penguat non linear (yang lebih efisien dibandingkan dengan penguat linear), dapat dideteksi secara koheren maupun non-koheren serta lebar spektral dari lobe utama (main lobe) 50% lebih lebar dibandingkan dengan sinyal Quadratur Phase Shift Keying (QPSK). Null pertama terletak pada ( f f )tb = 0,75. Sedangkan untuk sinyal QPSK, null pertama terletak
meningkatkan efisiensi spectral dari sinyal, sebuah filter Gaussian digunakan untuk memfilter sinyal pemodulasi. Gabungan antara filter Gaussian dengan modulator MSK ini menghasilkan modulasi GMSK. Pada Gambar 2.8 menunjukkan suatu diagram blok modulator GMSK.
NRZ Data Source LPF Gaussian Modulasi G-MSK MSK m=0.5
pada (
)tb = 0,5. Untuk mempertahankan sifat pertama dan kedua dan sekaligus
Pada Gambar 2.9 menunjukkan respon frekuensi dan impulse dari filter Gaussian dengan index modulasi 0,3 dan 0,5.
Gambar 2.9 Respon frekuensi dan impulse dari filter Gaussian Sehingga sinyal GMSK dapat direpresentasikan sebagai berikut.
2.1.1.3 Demodulasi Analog Proses untuk memisahkan sinyal informasi dengan sinyal pembawa berupa sinyal analog. Berikut ini menjelaskan demodulasi FM dan demodulasi GMSK.
Demodulasi FM Kuadratur Teknik demodulasi FM kuadratur ialah teknik demodulasi FM dengan cara memecah sinyal ke dua buah kanal, menggeser fasa sinyal salah satu kanal sebesar 90 derajat dikurangi dengan perkalian antara sebuah konstanta dengan selisih frekuensi antara frekuensi tengah (IF) dengan frekuensi masukan. Diagram blok dari demodulator FM kuadratur adalah sebagai berikut
Vin
Vout
Vt Local Osilator
Sinyal yang masuk vin dipecah ke dua kanal satu kanal masuk ke rangkaian pengali analog, dan yang lain masuk ke rangkaian penggeser fasa 90 derajat (implementasinya menggunakan kapasitor) sehingga menghasilkan sinyal v o . Coil tank adalah rangkaian LC paralel yang memiliki frekuensi resonansi sama dengan frekuensi tengah (IF) dari sinyal FM yang masuk f c . Jika sinyal yang masuk adalah sinyal dengan frekuensi tersebut, sinyal ini akan memilih jalur dengan impedansi yang lebih rendah, yaitu langsung masuk ke modulator. Sebaliknya jika sinyal tersebut memiliki frekuensi di atas atau di bawah frekuensi IF, maka sinyal akan mengalami pergeseran fasa ( (U ) akibat adanya coil tank ini. vin ! vo sin t ......................................................................................(2.11) [
Konstanta K muncul akibat pergeseran tambahan oleh coil tank. Sinyal kedua vt memiliki bentuk
vt ! v o sin [t
T K([ ..................................................................(2.13) 2
(U !
T K 2
! K(
................................................................(2.12)
sinyal ini di filter dengan filter low-pass sehingga hanya menghasilkan sinyal
vo sin K([
...(2.15) 2
2
untuk nilai K([ yang kecil (kurang dari 0,25 radian) nilai ini dapat didekati dengan
vo K([
............................................................................................(2.16) 2
2
dari persamaan 2.16 ini terlihat bahwa amplitudo sinyal keluaran berbanding lurus dengan selisih frekuensi masukan terhadap frekuensi tengah, dan juga terhadap amplitudo sinyal masukan. Agar amplitudo sinyal masukan tidak mempengaruhi proses demodulasi, maka sebelum masuk ke demodulator, sinyal terlebih dahulu diproses oleh rangkaian limiter untuk menghilangkan variasi amplitudo sinyal.
2.1.1.4 Demodulasi Digital Demodulasi digital adalah proses untuk mendapatkan sinyal informasi kembali dari sinyal termodulasi pada gelombang pembawa (carrier) yang berupa sinyal digital. Demodulasi yang dibahas hanya teknik demodulasi GMSK.
Demodulasi GMSK Tahap berikutnya merubah sinyal termodulasi oleh filter Gaussian untuk memperoleh kembali sinyal data digital yang dikirim dari transmitter, prosesnya hampir sama dengan proses modulasi. Pada Gambar 2.12 menunjukkan suatu diagram blok dari sebuah demodulator.
M(t) G-MSK
Demodulator
Local Osilator