You are on page 1of 3

AGROHIDROLOGI DAERAH POLEWALI MANDAR Kabupaten Polewali Mandar (sering disingkat Polman) adalah salah satu Daerah Tingkat

II di provinsi Sulawesi Barat, Indonesia. Jumlah penduduk di kabupaten Polewali Mandar adalah 455.572 jiwa. Ibu kotanya adalah Polewali. Polewali Mandar berjarak 246 km dari kota Makassar, Sulawesi Selatan. Kabupaten Polewali Mandar secara geografis terletak antara 24000 - 33200 LU dan 1184027 - 1193227 BT. Klasifikasi Bentuk lahan antara lain adalah Pegunungan, Perbukitan, Vulkanik, Karst, Alluvial, Dataran sampai Marine terbentuk oleh pengaruh batuan penyusunnya yang ada di bawah lapisan permukaan bumi. Pengamatan dan identifikasi bentuk lahan seperti dilakukan langsung di lapangan dengan melakukan field trip dengan parameter (landform, rock, soil, slope) dan parameter berubah (erosion, terrace, land use). Dengan melakukan fieldtrip akan semakin dikenal betul macam bentuk lahan dilapangan, sehingga mudah untuk mengingatnya kembali jika pernah melihat secara langsung. Kunjungan lapangan (field trip) dimaksudkan untuk lebih memastikan unsur pembentuk landform tersiri dari komposisi atau susunan batuan apa saja. Pada lokasi pengamatan yang merupakan daerah yang berasal dari batuan induk vulkanik. Lahannya digunakan sebagai lahan perkebunan kakao. Dan beberapa tanaman mangga. Suplai airnya berasal dari mata air pegunungan yang diedarkan melalui saluran saluran air yang ada di sepanjang wilayah ini.

Bendungan atau dam adalah konstruksi yang dibangun untuk menahan laju air menjadi waduk, danau, atau tempat rekreasi. Seringkali bendungan juga digunakan untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air. Kebanyakan dam juga memiliki bagian yang disebut pintu air untuk membuang air yang tidak diinginkan secara bertahap atau berkelanjutan. Potensi sektor pertanian kabupaten polewali Mandar adalah tanaman pangan berupa sawah dengan luas areal 26.000 Ha, terdiri dari sawah beririgasi teknis 7.207 (belum termasuk persawahan dengan irigasi dari bendungan Sekkasekka dengan luas sekitar 12.000 ha), Setengah teknis 1.509 Ha, pengairan sederhana 5.787 Ha, irigasi non PU (swadaya) 4.763 Ha dan sawah tadah hujan 1.182 Ha. Setelah berfungsinya irigasi Sekka-sekka yang meliputi 3 kecamatan yaitu Wonomulyo, Tapango dan Mapalili, pertanaman padi setiap tahun pada areal 14.367 ha menghasilkan 95.425 ton, dengan irigasi yang teratur pertanaman padi dilakukan pada areal 16.426 ha setiap tahun yang diperkirakan menghasilkan 122,313 ton gabah kering setiap kali panen.

You might also like