You are on page 1of 38

BY FIETS

Standar Kompetensi: 5. Memahami sistem tata surya dan proses yang terjadi di dalamnya Kompetensi Dasar Mendeskripsikan karakteristik sistem tata surya Menjelaskan hubungan antara proses yang terjadi di lapisan lithosfer dan atmosfer dengan kesehatan dan permasalahan lingkungan Mendeskripsikan proses-proses khusus yang terjadi di lapisan lithosfer dan atmosfer yang terkait dengan perubahan zat dan kalor Mendeskripsikan matahari sebagai bintang dan bumi sebagai salah satu planet Mendeskripsikan gerak edar bumi, bulan, dan satelit buatan serta pengaruh interaksinya

solar system terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor, asteroid, komet, planet-planet kerdil/katai, dan satelit-satelit alami.

SOLAR SYSTEM

GALAKSI

GALAKSI ADALAH SEKUMPULAN BERJUTA-BERJUTA BINTANG, GAS, DAN DEBU

RASI

Sekelompok bintang dalam galaksi yang sama dan menghasilkan suatu bentuk tertentu

ASAL USUL TATA SURYA


Hipotesis nebula pertama kali dikemukakan oleh Immanuel olKant(1724-1804) pada tahun 1775. Kemudian hipotesis ini disempurnakan eh Pierre Marquis de Laplace pada tahun 1796. Oleh karena itu, hipotesis ini lebih dikenal dengan Hipotesis nebula Kant-Laplace. Pada tahap awal tata surya masih berupa kabut raksasa. Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula. Unsur gas sebagian besar berupa hidrogen. Karena gaya gravitasi yang dimilikinya, kabut itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu. Akibatnya, suhu kabut memanas dan akhirnya menjadi bintang raksasa yang disebut matahari. Matahari raksasa terus menyusut dan perputarannya semakin cepat. Selanjutnya cincin-cincin gas dan es terlontar ke sekeliling matahari. Akibat gaya gravitasi, gas-gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam. Dengan cara yang sama, planet luar juga terbentuk.

Hipotesis Planetisimal Hipotesis planetisimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C.

Chamberlain dan Forest R. Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetisimal mengatakan bahwa tata surya kita terbentuk akibat adanya bintang lain yang hampir menabrak matahari. Hipotesis Pasang Surut Bintang Hipotesis pasang surut bintang pertama kali dikemukakan oleh James Jean dan Herold Jaffries pada tahun 1917. Hipotesis pasang surut bintang sangat mirip dengan hipotesis planetisimal. Namun perbedaannya terletak pada jumlah awalnya matahari. Hipotesis Kondensasi Hipotesis kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom Belanda yang bernama G.P. Kuiper (1905-1973) pada tahun 1950. Hipotesis kondensasi menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari bola kabut raksasa yang berputar membentuk cakram raksasa. Hipotesis Bintang Kembar Hipotesis bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle ( 1915-2001) pada tahun 1956. Hipotesis mengemukakan bahwa dahulunya tata surya kita berupa dua bintang yang hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan serpihan-serpihan kecil.

SEJARAH PENEMUAN PLANET


Lima planet terdekat ke Matahari selain Bumi (Merkurius,

Venus, Mars, Yupiter dan Saturnus) telah dikenal sejak zaman dahulu karena mereka semua bisa dilihat dengan mata telanjang. Banyak bangsa di dunia ini memiliki nama sendiri untuk masing-masing planet. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia "lebih tajam" dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata telanjang. Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter. ) yang diberi nama oleh penemunya Xena. Selain lebih besar dari Pluto, obyek ini juga memiliki satelit.

Pada 1781, William Hechell (1738-1782) menemukan Uranus.

Neptunus ditemukan pada Agustus 1846. Pluto kemudian ditemukan pada 1930. Kemudian pada 1978, Charon, satelit yang mengelilingi Pluto ditemukan, sebelumnya sempat dikira sebagai planet yang sebenarnya karena ukurannya tidak berbeda jauh dengan Pluto. Para astronom kemudian menemukan sekitar 1.000 objek kecil lain di belakang Neptunus (disebut objek trans-Neptunus) yang juga mengelilingi Matahari. Belasan benda langit ( termasuk dalam Obyek Sabuk Kuiper) di antaranya Quaoar (1.250 km pada Juni 2002), Huya (750 km pada Maret 2000), Sedna (1.800 km pada Maret 2004), Orcus, Vesta, Pallas, Hygiea, Varuna, dan 2003 EL61 (1.500 km pada Mei 2004). Penemuan 2003 EL61 cukup menghebohkan karena Obyek Sabuk Kuiper ini diketahui juga memiliki satelit pada Januari 2005 meskipun berukuran lebih kecil dari Pluto. Dan puncaknya adalah penemuan UB 313 (2.700 km pada Oktober 2003

MATAHARI

Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-

rata 149.680.000 kilometer (93.026.724 mil). Matahari serta kedelapan buah planet (yang sudah diketahui/ditemukan oleh manusia) membentuk Tata Surya. Matahari dikategorikan sebagai bintang kecil jenis G. Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak berbentuk bulat betul. Matahari mempunyai khatulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah ekuatorialnya 864.000 mil, sedangkan garis tengah antar kutubnya 43 mil lebih pendek. Matahari merupakan anggota Tata Surya yang paling besar, karena 98% massa Tata Surya terkumpul pada matahari.

Bagian-Bagian Matahari Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, masing-masing fotosfer, kromosfer dan korona. Tiap lapisan terdiri atas gas pijar yang mempunyai kecepatan yang berbeda. Lapisan Kromosfer dan korona sering juga disebut sebagai atmosfera matahari. a) Inti Inti matahari mempunyai suhu sekitas 15 juta kelvin. Di dalam inti inilah terjadi reaksi termo nuklir, yaitu reaksi fusi (penggabungan) dua inti hidrogen menjadi helium. b) Fotosfer Lapisan fotosfer dapat dilihat dengan menggunakan teleskop. Lapisan ini selalu memancarkan cahaya, seperti gas-gas yang selalu bergerak. Gerakan gas-gas ini disebabkan oleh dorongan energi yang datang dari inti matahari. c) Atmosfer Atmosfer matahari dari dua lapisan. Lapisan bawah, atau sebelah dalam, terletak kromosfer, atau bola warna. Lapisan ini menjulang sejauh 12.000 km diatas permukaan matahari. Lapisan atas, atau sebelah luar, terdapat korona atau mahkota. Korona membentuk lingkaran cahaya putih indah yang mengelilingi keseluruhan matahari, dan menyorotkan pita cahaya yang panjangnya berjuta-juta kilometer ke arah luar angkasa.

Penyusun Matahari Matahari tersusun atas : - Hidrogen : 70% - Helium : 25% - Unsur lainnya : 5% Gangguan Matahari Bintik Matahari Atau Sunspot Bintik matahari terjadi pada permukaan matahari karena perbedaan suhu 1500 derajat celcius lebih rendah daripada suhu permukaan sekitarnya. Gumpalan Fotosfer Atau Granulasi Fotosfer Gupalan fotosfer adalah gangguan pada matahari yang mengakibatkan fotoster kelihatan tidak licin dan terlihat bergumpal-gumpal. Lidah Api Atau Protuberans Lidah Api pada matahari adalah api massa yang memijar dan muncul di sekitar bintik-bintik matahari. Memancarkan Gelombang Radio Matahari dapat memancarkan gelombang radio berupa gemericik riak gelombang setinggi 1 sampai 15 cm.

PLANET
Planet adalah benda langit dalam tata surya yang

mengelilingi matahari pada suatu lintasan (orbit). Di dalam peredarannya mengelilingi matahari, planet tidak akan keluar dari orbitnya karena adanya gaya gravitasi matahari. Johhannes Kepler (1571-1630) adalah salah seorang astronom yang telah menyumbangkan gagasan utama dalam bidang astronomi/astrofisika yaitu Hukum Gerakan Planet Kepler. Pada tahun 1609 ia mempublikasikan Astronomi Nova yang menyatakan dua hukum gerak planet.

Hukum ketiga tertulis dalam Harmonices Mundi dipublikasikan

sepuluh tahun kemudian . Hukum Kepler adalah penggambaran saja, bukan penjelasan tentang gerak planet. Bunyi ketiga hukum gerak planet kepler adalah sebagai berikut :

Hukum Pertama Setiap planet bergerak dengan lintasan elips, matahari berada di salah satu fokusnya Hukum Kedua Luas daerah yang disapu pada selang waktu yang sama akan selalu sama. Hukum Ketiga Perioda kuadrat suatu planet berbanding dengan pangkat tiga jarak rata-ratanya dari matahari.

. Titik terdekat planet terhadap matahari disebut perihelion (perihelium), dan titik terjauh planet terhadap matahari disebut aphelion (aphelium)

HUKUM KEPLER KE 1
Aphelium = Jarak

Planet

Aphelium perihelium

terjauh dengan matahari Perihelium = Jarak terdekat dengan matahari

HUKUM KEPLER KE 2

Jika waktu AB = waktu

CD menurut Kepler luas jaring OAB = luas juring ODC Agar waktu CD = waktu AB maka kecepatan AB lebih besar dari kecepatan CD, dengan kata lain semakin dekat dengan matahari, kecepatan benda semakin besar

Planet dalam adalah: Mars, Bumi, Venus, dan Merkurius. Planet-planet dalam bersifat padat dan berbatuan. Planet luar adalah: Neptunus, Uranus, Saturnus, dan Yupiter. Semua planet luar, merupakan bola gas raksasa.

MERKURIUS adalah planet di terkecil di Merkurius

dalam tata surya dan juga yang terdekat dengan Matahari dengan kala revolusi 88 hari. Kecerahan planet ini berkisar diantara -2 sampai 5,5 dalam magnitudo tampak namun tidak mudah terlihat karena sudut pandangnya dengan matahari kecil (dengan rentangan paling jauh sebesar 28,3 derajat. Merkurius terdiri dari 70% logam dan 30% silikat serta mempunyai kepadatan sebesar 5,43 g/cm3. Merkurius hanya bisa terlihat pada saat subuh atau maghrib. Mirip dengan Bulan, Merkurius mempunyai banyak kawah dan juga tidak mempunyai satelit alami serta atmosfir. Merkurius mempunyai inti besi yang menciptakan sebuah medan magnet dengan kekuatan 0.1% dari kekuatan medan magnet bumi. Suhu permukaan dari Merkurius berkisar antara 90 sampai 700 Kelvin (-180 sampai 430 derajat selsius),

Venus VENUSmatahariadalah planet terdekat kedua dari setelah Merkurius. Planet ini memiliki

radius 6.052 km dan mengelilingi matahari dalam waktu 225 hari. Atmosfer Venus mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak mungkin terdapat kehidupan. Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari. Kandungan atmosfernya yang pekat dengan CO2 menyebabkan suhu permukaannya sangat tinggi akibat efek rumah kaca. Atmosfer Venus tebal dan selalu diselubungi oleh awan. Pakar astrobiologi berspekulasi bahwa pada lapisan awan Venus termobakteri tertentu masih dapat melangsungkan kehidupan.

BUMI

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam

Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultraungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70C hingga 55C bergantung pada iklim setempat. Sehari di dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) , Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai nilai 1

BUMI
. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan.

70,8% permukaan bumi diliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain. Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.

MARS
Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari nama Dewa Yunani kuno untuk perang. Namun planet ini juga dikenal sebagai planet merah karena penampakannya yang kemerah-merahan. Lingkungan Mars lebih bersahabat bagi kehidupan dibandingkan keadaan Planet Venus. Namun begitu, keadaannya tidak cukup ideal untuk manusia. Suhu udara yang cukup rendah dan tekanan udara yang rendah, ditambah dengan komposisi udara yang sebagian besar karbondioksida, menyebabkan manusia harus menggunakan alat bantu pernafasan jika ingin tinggal di sana. Planet ini memiliki 2 buah satelit, yaitu Phobos dan Deimos. Planet ini mengorbit selama 687 hari dalam mengelilingi matahari. Planet ini juga berotasi. Kala rotasinya 24,62 jam.

JUPITER
Yupiter atau Jupiter adalah planet terdekat kelima

dari matahari setelah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Jarak rata-rata antara Jupiter dan Matahari adalah 778,3 juta km. Jupiter adalah planet terbesar dan terberat dengan diameter 14.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasi planet ini adalah 9,8 jam, sedangkan periode revolusi adalah 11,86 tahun. Di permukaan planet ini terdapat bintik merah raksasa. Atmosfer Jupiter mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH4), dan amonia (NH3). Suhu di permukaan planet ini berkisar dari -140oC sampai dengan 21oC. Seperti planet lain, Jupiter tersusun atas unsur besi dan unsur berat lainnya. Jupiter memiliki 49 satelit, sebagian ahli ada yang menyatakan Jupiter memiliki 63 satelit, di antaranya Io, Europa, Ganymede , Callisto (Galilean moons).

SATURNUS
Saturnus adalah sebuah planet yang terletak di tata surya dimana

planet ini terkenal sebagai planet bercincin. Saturnus berevolusi dalam waktu 29,46 tahun. Setiap 378 hari, Bumi, Saturnus, dan Matahari akan berada dalam satu garis lurus. Selain berevolusi, Saturnus juga berotasi dalam waktu yang sangat singkat, yaitu 10 jam 14 menit. Atmosfer Saturnus tersusun atas gas amonia dan metana. Hal ini tentu tidak memungkinkan adanya kehidupan di Saturnus. Hingga 2006, Saturnus diketahui memiliki 52 planet alami, tetapi sebagian ilmuwan menyatakan ada 56 buah satelit alami. Tujuh diantaranya cukup masif untuk dapat runtuh berbentuk bola di bawah gaya gravitasinya sendiri. Mereka adalah Mimas, Enceladus, Tethys , Dione, Rhea, Titan (Satelit terbesar dengan ukuran lebih besar dari planet Merkurius), dan Iapetus. Saturnus yang terlihat dari pesawat angkasa Cassini tahun 2007.

URANUS
Uranus merupakan planet ke 7 yang memiliki jarak rata-rata terhadap matahari sekitar 2.875 juta Km. Uranus mempunyai diameter 51.118 km dan massanya 14,54 kali massa Bumi. periode rotasi planet ini 17,25 jam dan periode revolusinya 84 tahun. Wujud planet Uranus mirip dengan bulan dengan bentuk permukaan hijau dan biru. Uranus membutuhkan pengamatan yang seksama, sebab sumbu putarnya sebidang dengan bidang edarnya mengelilingi matahari. Planet-planet lain sumbu putarnya memiliki sudut kemiringan kecil, seperti jarum jam pada angka 1 dan 7, tetapi Uranus, memiliki sumbu putar dengan sudut kemiringan besar seperti jarum jam pada angka 3 dan 9. Uranus memiliki 18 satelit, lima di antaranya: Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon.

NEPTUNUS
Neptunus merupakan planet kedelapan dalam tata surya kita. Atmosfer Neptunus tersusun dari gas yang disebut metana. Metana inilah yang membuat Neptunus berwarna hijau kebiru-biruan. Jarak rata-rata terhadap matahari sekitar 4.450 juta km. Neptunus mempunyai diameter 49.530 km dan massanya 17,2 kali massa Bumi. Periode rotasi planet neptunus 16,1 jam, periode evolusinya 164,8 tahun. Neptunus mempunyai 27 satelit, diantaranya Triton, Proteus, Nereid, lan Larissa.

ASTEROIDA
Asteroid adalah benda langit kecil dan padat yang terdapat dalam

sistem tata surya kita. Asteroid adalah contoh dari sejenis planet kecil (atau disebut juga planetoida), namun jauh lebih kecil dari sebuah planet. Sabuk Asteroid terbentang di antara planet Yupiter dan Mars. Sabuk Asteroid merupakan bongkahan-bongkahan batu yang tersusun oleh materi-materi seperti materi penyusun planet, yaitu gas beku dan debu. Seandainya tidak dekat dengan Yupiter, Asteroid mungkin telah menjadi planet. Gaya gravitasi Yupiter yang luar biasa besar, tak memungkinkan materi Asteroid berubah menjadi planet. Selama 200 tahun Ceres dianggap sebagai asteroid terbesar. Namun pada 23 Agustus 2001, telah ditemukan asteroid yang lebih besar daripada Ceres. asteroid ini bernama 2001 KX 76, lintasan orbitnya di dekat Pluto. Asteroid yang paling kecil mempunyai diameter beberapa puluh meter. Asteroid termasuk benda minor di sistem tata surya, bersama dengan komet dan meteoroid. Massa seluruh asteroid Sabuk Utama diperkirakan sekitar 3.0-3.61021 kg, atau kurang lebih 4% dari massa bulan. Dari kesemuanya ini, 1 Ceres bermassa 0.951021 kg, 32% dari totalnya.

KOMET
Komet adalah benda angkasa yang mirip asteroid, tetapi hampir

seluruhnya terbentuk dari gas (karbon dioksida, metana, air) dan debu yang membeku. Komet memiliki orbit atau lintasan yang berbentuk elips, lebih lonjong dan panjang daripada orbit planet. Komet yang cerah pastinya menarik perhatian ramai. Orbit komet Komet mempunyai orbit berbentuk elips. Komet bergerak mengelilingi matahari berkali-kali, tetapi peredarannya memakan waktu yang lama. Komet dibedakankan menurut rentangan waktu orbitnya. Rentangan waktu pendek adalah kurang dari 200 tahun dan rentangan waktu yang panjang adalah lebih dari 200 tahun. Secara umumnya bentuk orbit komet adalah elips. Komet terkenal Ada beberapa komet yang terkenal, misalnya: Komet Halley, muncul 76 tahun sekali. Komet West Komet Encke, muncul tiga tahun sekali Komet Hyakutake Komet Hale-Bopp

PLANET KERDIL
Planet katai atau planet kerdil (bahasa Inggris: dwarf

planet) adalah sebutan bagi benda-benda langit dalam Tata Surya yang sesuai dengan ciri-ciri berikut: mengorbit mengelilingi matahari mempunyai massa yang cukup untuk memiliki gravitasi tersendiri agar dapat mengatasi tekanan rigid body sehingga benda angkasa tersebut mempunyai bentuk ekuilibrium hidrostatik (bentuk hampir bulat) belum "membersihkan lingkungan" (clearing the neighborhood; mengosongkan orbit agar tidak ditempati benda-benda angkasa berukuran cukup besar lainnya selain satelitnya sendiri) di daerah sekitar orbitnya bukan merupakan satelit sebuah planet atau benda angkasa nonbintang lainnya

METEOR
Meteor adalah penampakan jalur jatuhnya meteoroid

ke atmosfer bumi, lazim disebut sebagai bintang jatuh. Penampakan tersebut disebabkan oleh panas yang dihasilkan oleh tekanan ram (bukan oleh gesekan, sebagaimana anggapan umum sebelum ini) pada saat meteoroid memasuki atmosfer. Meteor yang sangat terang, lebih terang daripada penampakan Planet Venus, dapat disebut sebagai bolide. Jika suatu meteoroid tidak habis terbakar dalam perjalanannya di atmosfer dan mencapai permukaan bumi, benda yang dihasilkan disebut meteorit. Meteor yang menabrak bumi atau objek lain dapat membentuk impact crater.

BUMI DAN BULAN

GRAVITASI

ROTASI BUMI

Perputaran bumi pada porosnya disebut rotasi. Sekali berotasi Bumi membutuhkan waktu 24 jam, atau biasa kita sebut satu hari. Arah Rotasi bumi dari barat ke timur. Dilihat dari kutub utara bumi berputar berlawanan dengan arah jarum jam. Dilihat dari kutub selatan bumi berputar searah jarum jam

1. Pergantian siang dan malam

AKIBAT ROTASI BUMI

2. Perbedaan waktu disetiap tempat

yang berbeda letak meridiannya Setiap 1 o berbeda 4 menit atau setiap 15o berbeda 1 jam Indonesia terbagi menjadi 3 zona waktu yaitu 1. WIB (95 o 95 2. WITA 3. WIT

REVOLUSI BUMI
Bumi ternyata juga bergerak mengelilingi matahari pada garis edar yang teratur. Garis edar ini disebut orbit. Gerakan Bumi mengelilingi matahari disebut revolusi Bumi. Satu tahun di Bumi adalah waktu yang dibutuhkan oleh Bumi untuk mengelilingi matahari pada orbitnya, satu kali putaran, yaitu selama 365 1/4 hari. Waktu untuk berevolusi ini disebut juga kala revolusi.

FASE-FASE BULAN

Akhirnya voting yang sengit di Praha, yang melibatkan teriakan dan air mata itu,

memutuskan: Pluto dikelompokkan bukan lagi sebagai planet, tetapi sebagai planet kerdil (dwarf planet). Ini keputusan resmi. Tapi kenapa? Alasan pertama, adalah bahwa planet didefinisikan sebagai benda angkasa yang mirip bumi. Saat kabut kosmik mulai membentuk tata surya, terbentuk benda2 angkasa yang kita kenal. Pertama pasti bintang, sebagai pusat massa tata surya. Sebaran massa di tempat yang luas tak memungkinkan semuanya luruh ke bintang. Kelompok2 kecil saling menarik, dan membentuk benda angkasa tersendiri. Yang massanya cukup besar, membentuk bulatan seperti bumi, dengan garis edar sejajar atau nyaris dengan resultan putar tata surya. Inilah planet-planet, tersusun dengan jarak dan massa tertentu yang khas. Dalam satu lintasan khas itu, misalnya, tidak mungkin ada dua planet. Bukan kebetulan tentunya, bahwa matahari dikeliligi dalam jarak dekat oleh planet kecil, kemudian barisan asteroid, baru planet besar yang kemudian disusul planet yang lebih kecil. Ini kalau alami sih, bukan misalnya ada benda tersesat dan akhirnya jadi punya lintasan akhir yang ajaib. Karakteristik planet seperti itu tidak lagi memungkinkan Pluto dinamakan planet. Misalnya, orbitnya melenceng dari orbit para planet. Dan ada soal lain, yang jadi alasan kedua. Weblog ini beberapa kali membahas ditemukannya obyek2 besar di sabuk Kuiper yang terus bertambah. Bahkan ada yang ukurannya lebih dari Pluto. Tanpa penajaman definisi planet seperti sekarang ini, diperkirakan tak lama lagi tata surya kita ini bisa disebut punya 50 planet. Si obyek Kuiper yang lebih besar dari Pluto itu, sementara ini dinamai 2003 UB313 atau Xena, dikelompokkan bersama Pluto sebagai planet kerdil, bersama dengan Charon (yang tadinya dianggap sebagai satelit Pluto, tapi sekarang dianggap sebagai mitra salsa yang sejajar), dan Ceres (asteroid terbesar di tata surya kita, yang konon lezat, harum, dan mengandung melantonin).

You might also like