You are on page 1of 116

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 1 PERSYARATAN TEKNIS A. PENJELASAN UMUM BAB I 1.1.

URAIAN UMUM PEKERJAAN a. b. Pekerjaan ini adalah pembangunan Gudang Obat dan Vaksin Kabupate n Bogor Istilah Pekerjaan mencakup penyediaan semua tenaga kerja (tenaga ahli, tuk ang, buruh dan lainnya), bahan bangunan dan peralatan/perlengkapan yang diperluk an dalam pelaksanaan pekerjaan termaksud. Pekerjaan harus diselesaikan seperti y ang dimaksud dalam RKS, Gambar-gambar Rencana, Berita Acara Rapat Penjelasan Pek erjaan serta Addenda yang disampaikan selama pelaksanaan. c. 1.2. BATASAN/PERATURAN Dalam melaksanakan pekerjaannya Kontraktor harus tunduk kepada : a. Undang Undang Republik Indonesia No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi b. Undang Undang Republik Indonesia No. 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung c . Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 441/KPTS/1998 tentang Persyaratan Tekn is Bangunan Gedung d. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum RI No. 468/KPTS/1998 tent ang Persyaratan Teknis Aksesibilitas pada Bangunan Umum dan Lingkungan e. Keputu san Menteri Pekerjaan Umum RI No. 10/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Pengaman an Terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan f. Keputusan Me nteri Pekerjaan Umum RI 11/KPTS/2000 tentang Ketentuan Teknis Manajemen Penanggu langan Kebakaran di Perkotaan g. Keputusan Direktur Jenderal Perumahan dan Permu kiman Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah No. 58/KPTS/DM/2002 tentang Pe tunjuk Teknis Rencana Tindakan Darurat Kebakaran pada Bangunan Gedung. h. Peratu ran umum Pemeriksaan Bahan-bahan Bangunan (PUPB NI-3/56) i. Peraturan Beton Bert ulang Indonesia 1971 (PBI 1971) j. Peraturan Umum Bahan Nasional (PUBI 982) k. P eraturan Perburuhan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja) l. Peraturanperaturan di Indonesia (Tentang Pengarahan Tenaga Kerja) m. SKSNI T-15-1991-03 n . Peraturan Umum Instalasi Air (AVWI) o. Algemenee Voorwarden (AV)

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 2 1.3. DOKUMEN KONTRAK a. Dokumen Kontrak yang harus dipatuhi oleh Kontraktor terdiri a tas : Surat Perjanjian Pekerjaan Surat Penawaran Harga dan Perincian Penawaran G ambar-gambar Kerja/Pelaksanaan Rencana Kerja dan Syarat-syarat Addenda yang disa mpaikan oleh Pengawas Lapangan selama masa pelaksanaan Kontraktor wajib untuk me neliti gambar-gambar, RKS dan dokumen kontrak lainnya yang berhubungan. Apabila terdapat perbedaan/ketidak-sesuaian antara RKS dan gambar-gambar pelaksanaan, at au antara gambar satu dengan lainnya, Kontraktor wajib untuk memberitahukan/mela porkannya kepada Pengawas Lapangan. Persyaratan teknik pada gambar dan RKS yang harus diikuti adalah : 1. Bila terdapat perbedaan antara gambar rencana dengan g ambar detail, maka gambar detail yang diikuti. 2. Bila skala gamabr tidak sesuai dengan angka ukuran, maka ukuran dengan angka yang diikuti, kecuali bila terjad i kesalahan penulisan angka tersebut yang jelas akan menyebabkan ketidaksempurna an/ketidaksesuaian konstruksi, harus mendapatkan keputusan Konsultan Pengawas le bih dahulu. 3. Bila tedapat perbedaan antara RKS dan gambar, maka RKS yang diiku ti kecuali bila hal tersebut terjadi karena kesalahan penulisan, yang jelas meng akibatkan kerusakan/kelemahan konstruksi, harus mendapatkan keputusan Konsultan Pengawas. 4. RKS dan gambar saling melengkapi bila di dalam gambar menyebutkan l engkap sedang RKS tidak, maka gambar yang harus diikuti demikian juga sebaliknya . 5. Yang dimaksud dengan RKS dan gambar di atas adalah RKS dan gambar setelah m endapatkan perubahan/penyempurnaan di dalam berita acara penjelasan pekerjaan. c . Bila akibat kekurangtelitian Kontraktor Pelaksana dalam melakukan pelaksanan p ekerjaan, terjadi ketidaksempurnaan konstruksi atau kegagalan struktur bangunan, maka Kontraktor Pelaksana harus melaksanakan pembongkaran terhadap konstruksi y ang sudah dilaksanakan tersebut dan memperbaiki/melaksanakannya kembali setelah memperoleh keputusan Konsultan Pengawas tanpa ganti rugi apapun dari pihak-pihak lain. b. BAB II 2.1 LINGKUP PEKERJAAN KETERANGAN UMUM 1. Pembangunan Gedung Kegawatdaruratan Ibu dan Anak RSUD Kab. Su medang tersebut secara umum meliputi pekerjaan standar maupun non standar. Bangu nan tersebut juga dilengkapi dengan beberapa fasilitas yang masuk dalam sekop pe kerjaan non standar antara lain : Sistem Gas Medis Sistem Tata Suara Hydrant Air Conditioning (AC) Telepon dan PABX Fasilitas Penyandang Cacat Dan lain - lain 2.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 3 Uraian pekerjaan lebih detail seperti di uraikan pada perencanaan dan Bill of Qu antity (BoQ). 3. Secara teknis konstruksi, pekerjaan mencakup keseluruhan proses pembangunan dari persiapan sampai dengan pembersihan/pemberesan halaman, dan di lanjutkan dengan masa pemeliharaan seperti yang ditentukan, mencakup : Pekerjaan Persiapan Pekerjaan Sipil / Struktur Pekerjaan Arsitektur Pekerjaan Mekanikal ekerjaan Elektrikal Pekerjaan lain-lain 2.2. URAIAN PEKERJAAN a. Pekerjaan Persiapan, meliputi : Penyediaan air dan daya kerj a Pembersihan lokasi kerja Dll. Pekerjaan Struktur, meliputi : Pekerjaan tanah P ekerjaan pondasi Pekerjaan beton Pekerjaan Water Profing Pekerjaan Atap Dll. Pek erjaan Arsitektur, meliputi : Pekerjaan dinding Pekerjaan kusen, pintu dan jende la Pekerjaan lantai Pekerjaan plafond Pekerjaan pengecatan Pekerjaan sanitasi dl l Pekerjaan Mekanikal, meliputi : Pekerjaan instalasi air bersih Pekerjaan insta lasi air kotor Pekerjaan instalasi air hujan Pekerjaan instalasi air limbah Peke rjaan instalasi gas medis Pekerjaan instalasi hydrant Pekerjaan instalasi air co nditioning dll Pekerjaan Elektrikal, meliputi : Pekerjaan instalasi listrik Peke rjaan penangkal petir Pekerjaan tata suara dan nurse call Pekerjaan telepon dll Pekerjaan lain-lain Pekerjaan yang jelas terkait langsung maupun tidak langsung yang tidak bisa dipisahkan dengan pekerjaan utama sesuai dengan gambar dan RKS b. c. d. e. f.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 4 2.3. SARANA DAN CARA KERJA a. Kontraktor wajib memeriksa kebenaran dari kondisi peker jaan meninjau tempat pekerjaan, melakukan pengukuran-pengukuran dan mempertimban gkan seluruh lingkup pekerjaan yang dibutuhkan untuk penyelesaian dan kelengkapa n dari proyek. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja serta tenaga ahli yang cakap dan memadai dengan jenis pekerjaan yang dilaksanakan, serta tidak akan mem pekerjakan orangorang yang tidak tepat atau tidak terampil untuk jenis-jenis pek erjaan yang ditugaskan kepadanya. Kontraktor harus selalu menjaga disiplin dan a turan yang baik diantara pekerja/karyawannya. Kontraktor harus menyediakan alatalat kerja dan perlengkapan seperti beton molen, pompa air, timbris, waterpas, a lat-alat pengangkut dan peralatan lain yang diperlukan untuk pekerjaan ini. Pera latan dan perlengkapan itu harus dlaam kondisi baik. Kontraktor wajib mengawasi dan mengatur pekerjaan dengan perhatian penuh dan menggunakan kemampuan terbaikn ya. Kontraktor bertanggung jawab penuh atas seluruh cara pelaksanaan, metode, te knik, urut-urutan dan prosedur, serta pengaturan semua bagian pekerjaan yang ter cantum dalam Kontrak. Shop Drawing (gambar kerja) harus dibuat oleh Kontraktor s ebelum suatu komponen konstruksi dilaksanakan. Shop Drawing harus sudah mendapat kan persetujuan Konsultan Pengawas dan Konsultan Perencana sebelum elemen konstr uksi yang bersangkutan dilaksanakan. Sebelum penyerahan pekerjaan kesatu, Kontra ktor Pelaksana sudah harus menyelesaikan gambar sesuai pelaksanaan yang terdiri atas : Gambar rancangan pelaksanaan yang tidak mengalami perubahan dalam pelaksa naannya. Shop drawing sebagai penjelasan detail maupun yang berupa gambar-gambar perubahan. Penyelesaian yang dimaksud pada ayat g harus diartikan telah mempero leh persetujuan Konsultan Pengawas setelah dilakukan pemeriksaan secara teliti. Gambar sesuai pelaksanaan dan buku penggunaan dan pemeliharaan bangunan merupaka n bagian pekerjaan yang harus diserahkan pada saat penyerahan kesatu, kekurangan dalam hal ini berakibat penyerahan pekerjaan kesatu tidak dapat dilakukan. Pemb enahan/perbaikan kembali yang harus dilaksanakan Kontraktor, bila : Komponen-kom ponen pekerjaan pokok/konstruksi yang pada masa pemeliharaan mengalami kerusakan atau dijumpai kekurangsempurnaan pelaksanaan. Komponen-komponen konstruksi lain nya atau keadaan lingkungan diluar pekerjaan pokoknya yang mengalami kerusakan a kibat pelaksanaan konstruksi (misalnya jalan, halaman, dan lain sebagaunya). Pem benahan lapangan yang berupa pembersihan lokasi dari bahan-bahan sisa-sisa pelak sanaan termasuk bowkeet dan direksikeet harus dilaksanakan sebelum masa kontrak berakhir, kecuali akan dipergunakan kembali pada tahap selanjutnya. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. 2.4. PEMBUATAN RENCANA JADUAL PELAKSANAAN a. Kontraktor Pelaksana berkewajiban menyus

un dan membuat jadual pelaksanaan dalam bentuk barchart yang dilengkapi dengan g rafik prestasi yang direncanakan berdasarkan butir-butir komponen pekerjaan sesu ai dengan penawaran. Pembuatan rencana jadual pelaksanaan ini harus diselesaikan oleh Kontraktor Pelaksana selambat-lambatnya 10 hari setelah dimulainya pelaksa naan di lapangan pekerjaan. Penyelesaian yang dimaksud ini sudah harus dalam art i telah mendapatkan persetujuan Konsultan Pengawas. b.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 5 c. d. Bila selama 10 hari setelah pelaksanaan pekerjaan dimulai, Kontraktor Pelaksana belum menyelesaikan pembuatan jadual pelaksanaan, maka Kontraktor Pelaksana haru s dapat menyajikan jadual pelaksanaan sementara minimal untuk 2 minggu pertama d an 2 minggu kedua dari pelaksanaan pekerjaan. Selama waktu sebelum rencana jadua l pelaksanaan disusun, Kontraktor Pelaksana harus melaksanakan pekerjaannya deng an berpedoman pada rencana pelaksanaan mingguan yang harus dibuat pada saat dimu lai pelaksanaan. Jadual pelaksanaan 2 mingguan ini harus disetujui oleh Konsulta n Pengawas. 2.5. KETENTUAN DAN SYARAT-SYARAT BAHAN a. Kontraktor harus menyediakan bahan-bahan ba ngunan dalam jumlah dan kualitas yang sesuai dengan lingkup pekerjaan yang dilak sanakan. Sepanjang tidak ada ketentuan lain dalam RKS ini dan Berita Acara Rapat Penjelasan, maka bahan-bahan yang dipergunakan maupun syarat-syarat pelaksanaan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dalam AV-41 dan PUBI-1982 serta ket entuan lainnya yang berlaku di Indonesia. Sebelum memulai pekerjaan atau bagian pekerjaan, Pemborong harus mengajukan contoh bahan yang akan digunakan kepada Pe ngawas Lapangan yang akan diajukan User dan Konsultan Perencana untuk mendapatka n persetujuan. Bahan-bahan yang tidak memenuhi ketentuan seperti disyaratkan ata u yang dinyatakan ditolak oleh Pengawas Lapangan tidak boleh digunakan dan harus segera dikeluarkan dari halaman pekerjaan selambat-lambatnya dalam waktu 2 x 24 jam. Apabila bahan-bahan yang ditolak oleh Pengawas Lapangan ternyata masih dip ergunakan oleh Kontraktor, maka Pengawas Lapangan memerintahkan untuk membongkar kembali bagian pekerjaan yang menggunakan bahan tersebut. Semua kerugian akibat pembongkaran tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor. Jika terdap at perselisihan mengenai kualitas bahan yang dipakai, Pengawas Lapangan berhak m eminta kepada Kontraktor untuk memeriksakan bahan itu ke Laboratorium Balai Pene litian Bahan yang resmi dengan biaya Kontraktor. Sebelum ada kepastian hasil pem eriksaan dari Laboratorium, Kontraktor tidak diizinkan untuk melanjutkan bagianbagian pekerjaan yang menggunakan bahan tersebut. Penyimpanan bahan-bahan harus diatur dan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga tidak mengganggu kelancaran pel aksanaan pekerjaan dan terhindarnya bahan-bahan dari kerusakan. Persyaratan mutu bahan bangunan secara umum adalah seperti di bawah ini, sedangkan bahan-bahan b angunan yang belum disebutkan disini akan diisyaratkan langsung di dalam pasal-p asal mengenai persyaratan pelaksanaan komponen konstruksi di belakang. Air Air y ang digunakan sebagai media untuk adukan pasangan plesteran, beton dan penyirama n guna pemeliharaan harus air tawar, tidak mengandung minyak, garam, asam dan za t organik lainnya yang telah dikatakan memenuhi syarat, sebagai air untuk keperl uan pelaksanaan konstruksi oleh laboratorium tidak lagi diperlukan rekomendasi l aboratorium. Semen Portland (PC) Semen Portland yang digunakan adalah jenis satu harus satu merek untuk penggunaan dalam pelaksanaan satu satuan komponen bengun an, belum mengeras sebagai atau keseluruhannya. Penyimpanannya harus dilakukan d engan cara dan didalam tempat yang memenuhi syarat sebagai air untuk menjamin ke butuhan kondisi sesuai persyaratan di atas. Pasir (Ps) b. c.

d. e. f.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 6 Pasir yang digunakan adalah pasir sungai, berbutir keras, bersih dari kotoran, l umpur, asam, garam, dan bahan organik lainnya, yang terdiri atas. 1. Pasir untuk urugan adalah pasir dengan butiran halus, yang lazim disebut pasir urug. 2. Pas ir untuk pasangan adalah pasir dengan ukuran butiran sebagian terbesar adalah te rletak antara 0,075 sampai 1,25 mm yang lazim dipasarkan disebut pasi pasang 3. Pasir untuk pekerjaan beton adalah pasir cor yang gradasinya mendapat rekomendas i dari laboratorium. Batu Pecah (Split) Split untuk beton harus menggunakan spli t dari batu kali hitam pecah, bersih dan bermutu baik, serta mempunyai gradasi d an kekerasan sesuai dengan syarat-syarat yang tercantum dalam PBI 1971. BAB III 3.1. SITUASI DAN PERSIAPAN PEKERJAAN SITUASI/LOKASI a. Lokasi proyek adalah pada lahan RSUD Kab. Sumedang. Halaman pr oyek akan diserahkan kepada Kontraktor sebagaimana keadaannya waktu Rapat Penjel asan. Kontraktor hendaknya mengadakan penelitian dengan seksama mengenai keadaan tanah halaman proyek tersebut. Kekurang-telitian atau kelalaian dalam mengevalu asi keadaan lapangan, sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor dan tidak dap at dijadikan alasan untuk mengajukan klaim/tuntutan. b. 3.2. AIR DAN DAYA a. Kontraktor harus menyediakan air atas tanggungan/biaya sendiri y ang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini, yaitu : Air kerja untuk pencamp ur atau keperluan lainnya yang memenuhi persyaratan sesuai jenis pekerjaan, cuku p bersih, bebas dari segala macam kotoran dan zat-zat seperti minyak, asam, gara m, dan sebagainya yang dapat merusak atau mengurangi kekuatan konstruksi. Air be rsih untuk keperluan sehari-hari seperti minum, mandi/buang air dan kebutuhan la in para pekerja. Kualitas air yang disediakan untuk keperluan tersebut harus cuk up terjamin. Kontraktor harus menyediakan daya listrik atas tanggungan/biaya sen diri sementara yang dibutuhkan untuk peralatan dan penerangan serta keperluan la innya dalam melaksanakan pekerjaan ini. Pemasangan sistem listrik sementara ini harus memenuhi persyaratan yang berlaku. Kontraktor harus mengatur dan menjaga a gar jaringan dan peralatan listrik tidak membahayakan para pekerja di lapangan. Kontraktor harus pula menyediakan penangkal petir sementara untuk keselamatan. b. 3.3. SALURAN PEMBUANGAN Kontraktor harus membuat saluran pembuangan sementara untuk m enjaga agar daerah bangunan selalu dalam keadaan kering/tidak basah tergenang ai r hujan atau air buangan. Saluran dihubungkan ke parit/selokan yang terdekat ata u menurut petunjuk Pengawas.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 7 3.4. KANTOR KONTRAKTOR, LOS DAN HALAMAN KERJA, GUDANG DAN FASILITAS LAIN Kontraktor h arus membangun kantor dan perlengkapannya, los kerja, gudang dan halaman kerja ( work yard) di dalam halaman pekerjaan, yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerja an sesuai Kontrak. Kontraktor harus juga menyediakan untuk pekerja/buruhnya fasi litas sementara (tempat mandi dan peturasan) yang memadai untuk mandi dan buang air. Kontraktor harus membuat tata letak/denah halaman proyek dan rencana konstr uksi fasilitasfasilitas tersebut. Kontraktor harus menjamin agar seluruh fasilit as itu tetap bersih dan terhindar dari kerusakan. Dengan seijin Pimpinan Pelaksa na Kegiatan, Kontraktor dapat menggunakan kembali kantor, los kerja, gudang dan halaman kerja yang sudah ada. 3.5. KANTOR PENGAWAS (DIREKSI KEET) Kontraktor harus menyediakan untuk Direksi di tem pat pekerjaan ruang kantor sementara beserta seperangkat furniture termasuk kurs i-kursi, meja dan lemari. Kualitas dan peralatan yang harus disediakan adalah se bagai berikut : a. Ruang : ukuran 20 m2 b. Konstruksi : rangka kayu ex borneo, l antai plesteran, dinding double plywood tidak usah dicat, atap asbes gelombang c . Fasilitas : air dan penerangan listrik d. Furnitur : 2 meja kerja 1/2 biro dan 5 kursi 1 meja rapat bahan plywood 18 mm ukuran 80 x 160 cm, dan 5 kursi 1 unit meja gambar beserta peralatannya 1 whiteboard ukuran 120 x 80 cm 1 rak arsip ga mbar plywood 12 mm ukr. 120 x 100 x 30 cm Kontraktor harus selalu membersihkan d an menjaga keamanan kantor tersebut beserta peralatannya. Dengan seijin Pemimpin Pelaksana Kegiatan, Kontraktor dapat menggunakan Direksi Keet yang sudah ada de ngan diadakan penyempurnaan dan perlengkapan peralatan. 3.6. PAGAR SEMENTARA Kontraktor harus membuat pagar sementara yang sifatnya melindung i dan menutupi lokasi yang akan dibangun dengan persyaratan kualitas sebagai ber ikut : a. Bahan dari BWG 32 dengan rangka kayu dicat sementara. b. Tinggi pagar minimum 2,1 m. c. Ruang gerak selama pelaksanaan dalam lokasi berpagar harus cuk up leluasa untuk lancarnya pekerjaan. d. Pada tahap selanjutnya Kontraktor harus menyediakan/memasang pengaman secukupnya disekeliling konstruksi bangunan untuk mencegah jatuhnya bahan-bahan bangunan dari atas yang membahayakan baik pekerja maupun aktivitas lain disekitar bangunan. Kontraktor bisa menggunakan kembali p agar yang sudah ada dengan melakukan perbaikanperbaikan terlebih dahulu bila dip erlukan. 3.7. PAPAN NAMA PROYEK Kontraktor wajib membuat dan memasang papan nama proyek di bag ian depan halaman proyek sehingga mudah dilihat umum. Ukuran dan redaksi papan n ama tersebut 90 x 150 cm

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 8 dipotong dengan tiang setinggi 250 cm atau sesuai dengan petunjuk Pemerintah Dae rah setempat. Kontraktor tidak diijinkan menempatkan atau memasang reklame dalam bentuk apapun di halaman dan di sekitar proyek tanpa ijin dari Pemberi Tugas. 3.8. PEMBERSIHAN HALAMAN a. Semua penghalang di dalam batas tanah yang menghalangi ja lannya pekerjaan seperti adanya pepohonan, batu-batuan atau puing-puing bekas ba ngunan harus dibongkar dan dibersihkan serta dipindahkan dari tanah bangunan kec uali barang-barang yang ditentukan harus dilindungi agar tetap utuh. Pelaksanaan pembongkaran harus dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk menghindarkan bangunan yang berdekatan dari kerusakan. Bahan-bahan bekas bongkaran tidak diperkenankan untuk dipergunakan kembali dan harus diangkut keluar dari halaman proyek. b. 3.9. PERMUKAAN ATAS LANTAI (PEIL) a. b. Peil 0.00 Bangunan diambil dari + 0,60 dari J alan lingkungan. Semua ukuran ketinggian galian, pondasi, sloof, kusen, langit-l angit, dan lain-lain harus mengambil patokan dari peil 0.00 tersebut. 3.10. PAPAN BANGUNAN (BOUWPLANK) a. Bouwplank dibuat dari kayu terentang (kayu hutan k elas IV) ukuran minimum 3/20 cm yang utuh dan kering. Bouwplank dipasang dengan tiang-tiang dari kayu sejenis ukuran 5/7 cm dan dipasang pada setiap jarak satu meter. Papan harus lurus dan diketam halus pada bagian atasnya. Bouwplank harus benar-benar datar (waterpas) dan tegak lurus. Pengukuran harus memakai alat ukur yang disetujui Pengawas Lapangan. Bouwplank harus menunjukkan ketinggian 0.00 d an as kolom/dinding. Letak dan ketinggian permukaan bouwplank harus dijaga dan d ipelihara agar tidak berubah selama pekerjaan berlangsung. b. c.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 9 B. PEKERJAAN STRUKTUR/SIPIL BAB I URAIAN PEKERJAAN DAN SITUASI 1.1. Lingkup pekerjaan ini meliputi : Pekerjaan persiapan Pekerjaan Pondasi Foot Plat Pekerjaan sloof Pekerjaan kolom, balok, pelat lantai Pekerjaan struktur at ap dack beton Dan pekerjaan lainnya yang jelas-jelas terkait dengan pekerjaan st ruktur 1.2. Untuk pelaksanaan Kontraktoran hendaknya menyediakan : Tenaga pelaks ana yang terampil dalam bidang pekerjaannya. Tenaga-tenaga pekerja harus tenagatenaga ahli yang cukup memadai sesuai dengan jenis pekerjaan. Alat-alat pengukur seperti water pass dan alat-alat bantu lain yang dipergunakan untuk ketelitian, ketetapan dan kerapihan pekerjaan. 1.3. Pekerjaan harus dilaksanakan sesuai den gan ketentuan yang tertera dalam uraian pekerjaan dan syarat-syarat gambar beste k dan detail gambar konstruksi serta keputusan Direksi. 1.4. Situasi Pembangunan akan dilaksanakan di dalam kompleks RSJ Prof. Dr. Soeroyo Magelang Jl. A. Yani No. 169 Magelang. Halaman pembangunan akan diserahkan kepada pelaksana sebagaima na keadaan pada waktu rapat penjelasan untuk ini hendaknya para Kontraktor menga dakan penelitian yang seksama terutama mengenai tanah bangunan yang ada, sifat, luas pekerjaan dan lainlain yang dapat mempengaruhi harga penawaran. Dalam rapat penjelasan akan ditunjuk tempat dimana pembangunan akan dilaksanakan tertera pa da gambar.

BAB II UKURAN TINGGI DAN UKURAN POKOK Mengukur letak bangunan : Kontraktor harus menyediakan pekerja yang ahli dalam c ara-cara pengukuran alat penyipat datar, slang plastik, alat penyiku, prisma sil ang, segitiga siku-siku dan alat-alat penyipat tegak lurus dan peralatan lain ya ng diperlukan guna ketetapan pengukuran. BAB III 3.1. PEKERJAAN PONDASI PEKERJAAN PONDASI BATU KALI 1. LINGKUP PEKERJAAN Yang termasuk pekerjaan pondasi ialah :

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 10

Pembuatan urugan pasir dan lantai kerja setebal 10 cm dan dipadatkan. Pembuatan semua pondasi batu kali sesuai Gambar Kerja. Pemasangan semua stek dan angker ya ng diperlukan sesuai Gambar Kerja. 2. PERSYARATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN Persyaratan Umum Semua pekerjaan pondasi ba ru boleh dikerjakan apabila galian tanah telah diperiksa ukuran dan kedalamannya dan disetujui Konsultan Manajemen Konstruksi. Bila pada lubang-lubang galian te rdapat banyak air tergenang karena air tanah dan air hujan, maka sebelum pasanga n dimulai terlebih dahulu air harus dipompa dan dibuang di daerah lain yang tida k mengganggu pekerjaan dan dasar lubang dikeringkan. Jika pemasangan pondasi ter paksa dihentikan, maka ujung penghentian pondasi harus bergigi agar penyambungan berikutnya terjadi ikatan yang kokoh dan sempurna. Di dalam pondasi sama sekali tidak boleh terdapat rongga-rongga udara/celah-celah. 3. PONDASI PASANGAN BATU KALI Adukan yang dipergunakan 1 pc : 5 ps. Adukan 1 pc : 3 ps dipergunakan untuk semua pekerjaan pondasi batu kali setinggi 20 cm dari permukaan atas pondasi. Penampang batu maksimum 30 cm dengan minimum tiga muka p ecahan. 3.2. PEKERJAAN PONDASI TELAPAK BETON 1. LINGKUP PEKERJAAN Yang termasuk pekerjaan pondasi telapak beton ialah : Pembu atan urugan pasir setebal 10 cm dan dipadatkan dan lantai kerja dari beton tumbu k dengan komposisi adukan 1 : 3 : 5 setebal 5 cm. Pembuatan semua pondasi telapa k (foot plat) sesuai Gambar Kerja. Pemasangan semua stek dan angker yang diperlu kan sesuai Gambar Kerja. 2. PERSYARATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN Persyaratan Umum Semua pekerjaan pondasi ba ru boleh dikerjakan apabila galian tanah telah diperiksa ukuran dan kedalamannya dan disetujui Pengawas. Pondasi telapak beton diletakkan pada tanah keras denga n kedalaman seperti yang ditunjukkan pada gambar rencana. Untuk mendapatkan elev asi/kedalaman tanah keras, perlu dilakukan penggalian tanah dengan menggunakan a lat yang memadai. -

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 11 Bila pada lubang-lubang galian terdapat banyak air tergenang karena air tanah da n air hujan, maka sebelum pasangan dimuai terlebih dahulu air harus dipompa dan dibuang di daerah lain yang tidak mengganggu pekerjaan dan dasar lubang dikering kan. 3. MUTU BETON Kualitas bahan yang dipersyaratkan. Kualitas campuran beton minimu m harus memenuhi syarat-syarat K-225, PBI 1971, NI-2, sesuai dengan yang tercant um pada gambar kerja. Agregat beton. Semua agregat beton mengikuti syarat-syarat PBI 1971, termasuk spesifikasi-spesifikasinya, syarat-syarat bahannya dan lainlain. Campuran beton. PC-Portland Cement, dari pabrik Gresik/Cibinong atau lainn ya yang setaraf, S-Pasir (Sand) yang dimaksud pasir alam yang masuk dalam daerah gradasi 2 atau 3 dari pembagian daerah gradasi 1 sampai 4. ST-Crushed (kerikil) tergantung dari fungsi dan bentuk beton yang dikehendaki. Campuran beton selalu dibuat untuk memenuhi syarat-syarat minimum compressive strength dari beton K-2 50 untuk pondasi mesin, pondasi sumuan dan pendukungnya. 4. BAJA TULANGAN Semua baja tulangan yang didisain sebagai tulangan praktis dan ti dak termasuk pada gambar, tetapi diperlukan/dibutuhkan untuk melengkapi pekerjaa n ini harus diadakan pelaksanaannya. Pemasangan dengan pengikatan dari pekerjaan baja yang tertanam dalam beton harus dilakukan dalam keadaan normal, tidak dise lesaikan pada saat pengecoran beton berlangsung. Pemotongan dan pengikatan sesua i dengan kondisi yang ada pada gambar kerja. Pemborong harus membuat detail shop drawing dengan skala dan rencana untuk seluruh pekerjaan untuk disetujui Pengawas Lapangan dalam pelaksanaan. Semua baja pada pekerjaan beton ini permukaannya ha rus bersih dari larutan-larutan, bahan-bahan atau material yang dapat memberi ak ibat pengurangan ikatan antara beton dan baja. Semua baja tulangan harus dipasan g sedemikian rupa sehingga selama dan sebelum pengecoran tulangan tidak berubah tempat. Penahan-penahan jarak (spacer) berbentuk balok-balok persegi atau gelang -gelang untuk menjaga ketebalan tebal penutup (selimut) beton. Jumlah luas dari baja tulangan harus sesuai dengan gambar dan perhitungan jika dipergunakan besi b eton kurus, maka jumlah batang-batang harus ditambah sehingga jumlah luas yang di tentukan terpenuhi. Dalam hal ini harus dimintakan persetujuan tertulis dari Pen gawas Lapangan terlebih dahulu. Pemotongan dan Pemasangan Tulangan. Pemborong di wajibkan membuat dan mengajukan daftar dan gambar pemasangan tulangan (buigstaad ) untuk mendapatkan persetujuan Pengawas Lapangan sebelum dilaksanakan, selanjut nya berlaku ketentuan dalam PBI 1971, pasal 5.3 sampai dengan pasal 5.7 dan pasa l 8.1 sampai pasal 8.17. -

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 12 Kualitas baja tulangan harus sesuai dengan yang tercantum pada gambar kerja. 5. PERSYARATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN BETON Pembuatan Adukan (campuran) beton Dal am melaksanakan beton dengan campuran yang direncanakan untuk mendapatkan mutu y ang disyaratkan K-250 untuk pondasi mesin, sumuran. Pemborong diwajibkan mengaju kan perbandingan campuran menurut hasil pemeriksaan di laboratorium. Pengadukan, pengecoran, pemeriksaan mutu beton maupun mutu pelaksanaan beton selama masa pe laksanaan harus dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam PBI 1971 ba b 4 pasal 4.3 sampai dengan pasal 4.9. Pembuatan adukan beton harus dilaksanakan dengan mesin pengaduk (beton mollen) dan harus dilengkapi dengan alatalat pengu kur yang dapat mengukur dengan tepat jumlah air pencampur yang dimasukkan ke dal am beton mollen. Jenis timbangan atau takaran semen agar agregat serta banyaknya putaran mesin pengaduk harus disetujui terlebih dahulu oleh Pengawas Lapangan. Dalam hal pengadukan beton, berlaku ketentuan dalam PBI 1971 bab 6 pasal 6.2. Di syaratkan menggunakan ready-mix concrete pada pekerjaan pondasi ini. Pengangkuta n campuran beton Pengangkutan campuran beton dari tempat pengadukan ke tempat pe ngecoran harus dilakukan dengan cara-cara dimana dapat dicegah pengesahan dan ke hilangan bahanbahan. Arah pengangkutan harus lancar, sehingga tidak terjadi perb edaan waktu yang mencolok antara beton yang sudah dicor dan beton yang akan dico r. Alat-alat pengangkutan beton harus mendapat persetujuan dari Pengawas Lapanga n. Pekerjaan Bekisting dan Perancah Pemborong diwajibkan membuat rencana bekisti ng dan perancah yang sebelum dilaksanakan perlu mendapatkan persetuan Pengawas L apangan, bilamana dianggap perlu oleh Pengawas Lapangan, maka gambar tersebut ha rus disertai dengan perhitungan-perhitungan kekuatannya. Kayu untuk perancah har us memakai ukuran 6/10, 6/12 dan 5/7, sedangkan papan bekisting digunakan bhan m ultiplex minimal tebal 12 mm. Benda uji Selama pengecoran harus dibuat benda-ben da uji setiap 5 m3 beton dengan minimum satu buah benda uji setiap harinya sesua i pasal 4.7 PBI 1971 dan diberi tanggal dan nomor urut. Pemeliharaan (Curing) Se lama struktur beton harus dilakukan pemeliharaan (curing) dengan air selama mini mal 14 hari. Lantai Kerja Lantai kerja semua pekerjaan beton bertulang yang berh ubungan dengan tanah harus mempunyai lantai kerja beton tumbuk dengan ketebalan minimum 5 cm. Lantai kerja ini harus kering dan bersih dari segala kotoran sebel um pengecoran beton bertulang dilaksanakan. Campuran beton untuk lantai kerja me mpunyai perbandingan volume 1 pc : 3 ps : 5 kr.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 13

Tenaga Ahli Pengawas Lapangan Pemborong harus mengajukan daftar nama tenaga ahli yang akan ditempatkan di lapangan. Tenaga ahli tersebut harus mengikuti petunju k-petunjuk yang diberikan oleh Pengawas Lapangan dan tenaga ahli tersebut harus kontinyu berada di lapangan untuk pengawasan.

Penggalian Pemborong harus melakukan pengukuran untuk menetapkan lokasi dan elev asi lubanglubang pondasi sesuai dengan gambar kerja, hasil pengukuran harus dise tujui oleh Pengawas Lapangan sebelum melanjutkan pekerjaan berikutnya. Penggalia n lubang pondasi harus dikerjakan secara terus menerus sampai mencapai elevasi y ang dipersyaratkan dan harus mendapat persetujuan tertulis yang ditanda tangani oleh Pengawas Lapangan. Material lepas dan lumpur harus dibersihkan dari dalam l ubang pondasi. Lubang harus bersih setiap saat. Pengecoran dan Pemadatan Pelaksa naan pengecoran baru boleh dilaksanakan setelah pekerjaan bekisting, pemasangan, pembersihan dan campuran beton disetujui secara tertulis dari Pengawas Lapangan . Sela-sela bekisting harus dibersihkan dengan memakai pompa-pompa udara (air co mpressor) atau semburan air. Pelaksanaan pengecoran harus memakai alat penggetar dan sejak pengecoran dimulai, maka pekerjaan ini tidak boleh berhenti sampai me ncapai siar-siar pelaksanaan yang ditetapkan sesuai dengan PBI 1971 atau atas pe tunjuk Pengawas Lapangan. Selama proses pengerasan beton, maka bidang permukaan beton harus selalu dibahasi dengan air selama satu minggu. Selanjutnya berlaku P BI 1971 bab 6 pasal 6.1 6.6. Perbandingan adukan harus sesuai dengan hasil perco baan dan persyaratan yang diminta dan angka perbandingan tersebut harus menyatak an takaran dalam satuan isis yang dilaksanakan dalam keadaan kering tanpa digeta rkan. Alat penakar harus dibuat dengan baik, kuat dan harus mendapatkan persetuj uan Pengawas Lapangan terlebih dahulu. Pengadukan beton tersebut harus sudah ter pakai dalam waktu 1 jam setelah pengadukan dengan air dimulai. Bila digerakkan k ontinyu secara mekanik, jangka waktu tersebut bisa diperpanjang. Adukan beton te rsebut harus dicorkan sedekat-dekatnya ke tujuan secara kontinyu sampai mencapai syarat-syarat pelaksanaan yang disetujui Pengawas Lapangan. Supaya dalam beton tidak terjadi rongga kosong/udara masuk selama pengecoran harus digunakan concre te vibrator. Concrete vibrator harus ditanam tegak lurus, tidak boleh lebih dari 30 detik setiap penanaman untuk tebal lapisan 8 cm dan tidak boleh kena langsun g baik pada baja tulangan maupun cetakan. Pengecoran harus dilakukan secara teli ti dan harus selalu diperiksa sehingga dapat menghasilkan bentuk permukaan dan k etinggian yang dibutuhkan sesuai dengan gambar kerja. Selama pekerjaan pengecora n beton bertulang harus selalu dibuat benda uji minimal 1 buah setiap 5 m3 beton setiap hari sesuai dengan pasal 4.7 PBI 1971 dan diberi tanggal dan nomor urut yang menerus. Jika dari hasil pengujian ternyata tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan, maka pekerjaan yang bersangkutan harus dibongkar dan merupaka n tanggung jawab Pemborong.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 14

Persiapan Pengecoran - Pemborong harus membuat shop drawing - Pembuatan cetakan harus teliti, datar dan tegak lurus, tidak bocor, sehingga kedudukannya tidak be rgetar atau bergeser pada waktunya. Sebelum pengecoran dilaksanakan, semua cetak an beton harus bersih dari segala yang dapat mengurangi mutu dan kekuatan beton. Jika diperlukan cetakan harus dicuci dan dikeringkan terlebih dahulu. 6. PENYELESAIAN Pemborong harus membersihkan kembali daerah yang telah selesai d ikerjakan terhadap segala kotoran-kotoran, sampah-sampah berkas adukan-adukan, b obokan-bobokan, tulangan-tulangan dan lain-lain. Pemborong harus tetap menjamin susunan tanah pada daerah di sekitar pondasi terhadap kepadatannya maupun terhad ap peil semula. Pemborong harus menjamin kepadatan beton sehingga tidak terjadi keropos. Hal ini akan mendapat konfirmasi dari Pengawas Lapangan. Pada pelaksana an pembersihan, Pemborong harus berhati-hati untuk tidak mengganggu setiap peker jaan baja yang tertanam di dalam beton. Semua akibat dari tidak terpenuhinya hal -hal tersebut diatas adalah menjadi tanggung jawab Pemborong, yaitu Pemborong ha rus menanggung semua biaya-biaya re-design dan biaya tambahan volume pekerjaan.

BAB IV PEKERJAAN BETON 4.1. LINGKUP PEKERJAAN 1. Meliputi pengadaan dan pengerjaan semua tenaga kerja, equipment, peralatan dan bahan untuk semua pekerjaan beton biasa, beton bertulan g, beton telanjang berikut pembuatan dan pemasangan cetakan bekisting/mould peny elesaian dan lain-lain pekerjaan pembetonan sesuai dengan gambar-gambar rencana dan persyaratannya. Mengadakan koordinasi sebaik-baiknya dengan disiplin lain ya ng menyangkut pekerjaan pembetonan yaitu seperti : Pekerjaan tanah untuk struktu r, drainase/sistem saluran plumbing. Pekerjaan arsitektur. Pekerjaan kayu, tembo kan, logam dan lain-lain sebagainya yang ada kaitannya dengan pekerjaan beton. 2. 4.2. PERSYARATAN Semua pekerjaan beton harus dilaksanakan sesuai dengan persyara tan-persyaratan : Peraturan-peraturan/standar setempat yang biasa dipakai. Perat uran Beton Bertulang Indonesia 1971; NI-2. Peraturan Semen Portland Indonesia 19 72; NI-8. Peraturan Pembangunan Pemerintah Daerah Setempat. Petunjuk-petunjuk da n peringatan-peringatan lisan maupun tertulis yang diberikan Direksi Pengawas.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 15

American Society for Testing and Material (ASTM). American Concrete Institute (A CI). Persyaratan di atas adalah standar minimum dan harus disesuaikan dengan gambar-g ambar dan persyaratannya. Semua pekerjaan beton yang tidak sesuai standar akan d itolak, kecuali bila dilaksanakan dengan standar yang lebih tinggi mengenai keku atan mutu bahan, cara pengerjaan cetakan, cara pengecoran, kepadatan, textured f inishing dan kualitas secara keseluruhan. 4.3. MUTUBETON Mutu beton struktur adalah K-225 dan dianjurkan memakai ready mix concrete, dan mutu baja yang dipakai adalah BJTD-39 dan BJTP-24. Untuk pekerjaa n beton lantai kerja dipakai beton rabat dengan campuran 1pc : 3ps : 5kr. Mutu k arakteristik merupakan syarat mengikat. Untuk menjamin kesamaan mutu beton, kont raktor dianjurkan menggunakan readymix concrete dari perusahaan terkenal yang kh usus membuat readymix, terutama untuk pekerjaan struktur dinding beton, kolom, b alok, lantai dan atap beton. 1. Lapisan penutup (protective concrete fill) di at as lapisan kedap air seperti pada lantai toilet (screed), reservoir dan lain-lai n harus menggunakan adukan dengan campuran 1 PC : 3Ps dan harus dicor segera set elah lapisan water proofing selesai dipasang. Campuran tambahan untuk beton (con crete admixture). Bilamana dianggap perlu tambahan untuk beton dapat dipergunaka n concrete admixture. Penggunaan tersebut harus dengan persetujuan Ahli/Pengawas . Pengadukan. Kecuali ready mix concrete semua pengadukan jenis beton harus dila kukan dengan mesin pengaduk berkapasitas tidak kurang dari 350 liter. Setiap kal i membuat adukan, pengadukan harus rata hingga warna dan kekentalannya sama. Tak aran Perbandingan Campuran. Semua bahan harus ditakar menurut perbandingan berat , bukan perbandingan isi. 2. 3. 4. 4.4. PENGAWASAN CAMPURAN ADUKAN 1. Komposisi. Semua agregat, semen, air, beratny a harus ditakar dengan seksama. Proporsi semen yang ditentukan adalah minimal. S ebagai pedoman, Pemborong harus tetap mengusahakan mutu/kekuatan beton sesuai de ngan yang disyaratkan dalam Pasal 5.3. Pengujian (testing). Pada umumnya penguji an dilakukan sesuai dengan PBI 1971 Bab 4.7. termasuk pengujianpengujian susut ( slump) dan pengujian-pengujian tekanan. Jika beton tidak memenuhi syarat-syarat slump, maka bagian/kelompok adukan tersebut tidak boleh dipakai. Jika pengujian tekanan gagal, maka perbaikan harus dilakukan sesuai dengan prosedurprosedur dal am PBI 1971. 2. 4.5. BAHAN-BAHAN. Semen yang dipakai harus semen portland dari merk yang disetuj ui dan yang dalam segala hal memenuhi syarat seperti yang dikehendaki oleh "Pera turan Beton Bertulang Indonesia untuk

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 16 beton kelas I - Z 475 atau British Standard, nomor : 12-1965. Dalam pengangkutan , semen harus terlindung dari hujan, zak (kantong) asli dari pabriknya dalam kea daan tertutup rapat dan harus disimpan di gudang yang cukup ventilasinya dan tid ak kena air, ditaruh pada tempat yang ditinggikan paling sedikit 30 cm dari lant ai. Kantong semen tersebut tidak boleh ditumpuk sampai tingginya melampau1 2 m, dan tiap pengiriman baru harus dipisahkan dan ditandai dengan maksud agar pemaka ian semen dilakukan menurut urutan pengirimannya. 1. Agregate. Agregat harus ker as, bersifat kekal dan bersih, bebas dari bahan-bahan yang merusak, umpamanya ya ng bentuk atau kwalitasnya bertentangan dan mempengaruhi kekuatan atau kekalnya konstruksi beton pada setiap umur, termasuk daya tahannya terhadap karat dari tu langan besi beton. Agregat (butiran) dalam segala hal harus memenuhi yang dikehe ndaki (ketentuan-ketentuan) PBI 1971. Bagian 3 dilakukan pengujian butiran.

Pasir Beton. Pasir harus terdiri dari butir-butir yang bersih dan bebas dari bah an-bahan organik, lumpur dan sebagainya dan harus memenuhi komposisi butir serta kekerasan yang dicantumkan dalam PBI 1971. Koral Beton/Split. Digunakan koral y ang bersih, bermutu baik tidak berpori serta mempunyai gradasi kekerasan sesuai dengan syarat-syarat PBI 1971. Penyimpanan/penimbunan pasir dan koral beton haru s dipisahkan satu dengan yang lain, hingga dapat dijamin kedua bahan tersebut ti dak tercampur untuk mendapatkan adukan beton yang tepat.

2. A i r. Air untuk adukan dan perawatan beton harus bersih, bebas dari bahan-bahan yang merusak atau campuran-campuran yang mempengaruhi daya lekat semen dan dila kukan pengujian air/laboratorium test. Bahan Tambahan. Bahan tambahan disetujui secara khusus dengan persetujuan Ahli/Pengawas. Baja Tulangan. a. Jenis penulang an. Batang tulangan besi beton terdiri dari BJTD-39 dan BJTP-24, bahan tersebut dalam segala hal harus memenuhi ketentuan-ketentuan PBI 1971, standar Jepang kel as SR 24 atau British Standard Nomor 785 - 1938. Grade yang dipergunakan adalah ST-37 dengan kategori, BJTP 24 yang sesuai dengan tabe 3.7.1. PBI 1971. b. Penyim panan. Tulangan besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan diudara terbuka untuk jangka waktu yang panjang. c. Pemasangan. Sebelum beton dicor, tulangan besi beton harus bebas dari minyak, kotoran, cat, karat, lepas, kulit giling atau bahan-bahan lain yang merusak. Semua tulangan ha rus dipasang dengan posisi yang tepat sehingga tidak dapat berubah atau begeser pada waktu adukan ditumbuk-tumbuk atau dipadatkan. Tulangan besi beton dan penut up beton tingginya harus tepat, dengan penahan-penahan jarak beton (tahu beton) yang telah disetujui Ahli/Pengawas. 3. 4. d. Pengujian (testing). Pada umumnya pengujian untuk tulangan besi beton dilakuk an sesuai dengan PBI 1971 yaitu yang mempunyai kekuatan leleh minima 370 kg/cm2. J ika besi beton tersebut tidak memenuhi ketentuan sebagaimana tercantum di dalam Uraian dan Syarat-syarat yang tercantum dalam pengujian, maka kelompok yang tida k memenuhi

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 17 syarat-syarat itu tidak boleh dipakai dan pemborong harus menyingkirkannya dari tempat pekerjaan. e. Selimut Beton. Ukuran minimal selimut beton sesuai dengan p enggunaannya (tidak termasuk plesteran), adalah sebagai berikut : 1. Pondasi ata u pekerjaan lainnya yang berhubungan langsung dengan tanah = 3 cm. 2. Kolom dan balok-balok beton = 2,5 cm. 3. Slab/plat beton diatas tanah = 2,0 cm. 5. Cetakan (bekisting). a. B a h a n. Bekisting harus dipakai kayu klas II yang cukup keri ng dan sesuai dengan finishing yang diminta menurut bentuk, garis ketinggian dan dimensi dari beton sebagaimana diperlihatkan dalam gambar arsitektur. Bekisting harus cukup untuk menahan getaran vibrator atau kejutan-kejutan lain yang diter ima, tanpa berubah bentuk. Cetakan harus dibuat dari papan-papan yang bermutu ba ik atau plywood : Untuk beton tidak diexposed dipakai kayu terentang tebal minim um 2,5 cm. Untuk beton exposed dipakai plywood, fibre glass atau bahan lain yang tidak reaktif terhadap beton. Tebalnya tergantung dari kwalitas dan jarak rangk a penguat cetakan tersebut. b. Konstruksi. Cetakan harus dibuat dan disangga sed emikian rupa hingga dapat menahan getaran yang merusak atau lengkung akibat teka nan adukan beton yang cair atau sudah padat. Cetakan harus dibuat sedemikian rup a hingga mempermudah penumbukanpenumbukan untuk memadatkan pengecoran tanpa meru sak konstruksi. Acuan harus rapat tidak bocor, permukaannya licin, bebas dari ko toran-kotoran seperti tahi gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan sebagainya sebelum pengecoran dilakukan dan harus mudah dibongkar tanpa merusak permukaan beton. Tiang-tiang acuan harus diatas papan atau baja untuk memudahkan pemindaha n perletakan. Tiang-tiang tidak boleh disambung lebih dari satu. Tiang-tiang dar i dolken ukuran 8/10 cm atau kaso 5/7 cm. Tiang acuan satu dengan yang lain haru s diikat dengan palang papan/balok secara silang. c. Alat untuk Membersihkan. Pa da pencetakan untuk kolom atau dinding harus diadakan perlengkapanperlengkapan u ntuk menyingkirkan kotoran-kotoran, serbuk gergaji, potonganpotongan kawat pengi kat dan lain-lain. d. U k u r a n. Semua ukuran cetakan harus tepat sesuai dengan gambar arsitektur dan sama disemua tempat untuk bentuk dan ukuran tiang yang dikehendaki sama. e. Kawat Pengikat. Kawat pengikat besi beton/rangka dibuat dari baja lunak dan tid ak disepuh seng, dengan diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm. Kaw at pengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam NI-2 (PBI tahun 1971). f. Pelapis Cetakan. Untuk mempermudah pembongkaran cetak an dan menyingkirkan penutup-penutup, pelapis cetakan dari merk yang telah diset ujui dapat dipergunakan. Minyak pelumas, baik yang sudah maupun yang belum dipak ai, tidak boleh digunakan untuk ini.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 18 4.6. LINGKUP DAN MACAM PEKERJAAN 1. Pekerjaan meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan dan peralatan untuk menyelesaikan pekerjaan ini. Pekerjaan meliputi pekerj aan struktur, pondasi tiang pancang, pile cap (poer), sloof, kolom, balok, beton pelat lantai basement, pelat, dan tangga beton. 2. 4.7. SYARAT-SYARAT PELAKSANAAN 1. Syarat-syarat Cetakan untuk Beton. a. Cetakan (bekisting) untuk beton telanjang (bila ada) dari plywood dengan tebal minimum 1 2 mm, bermutu baik yang telah disetujui oleh Pengawas. Fibre glass atau bahan la in yang tidak reaktif terhadap beton sedangkan untuk beton biasa bisa dipakai ce takan dari papan klas II teba 2,5 - 3 cm lebar 20 cm. b. Semua sudut terbuka yang runcing dari kolom atau balok harus dibulatkan (dihaluskan 1,5 cm). c. Tolerans i-toleransi memenuhi ketentuan ayat 8.4.4. PBI. d. Segala cacat pada permukaan b eton yang telah dicor, harus diplester dengan campuran perekat sedemikian rupa s ehingga sesuai warna tekstur dan bentuknya dengan permukaan yang berdekatan. Unt uk beton exposed harus dihindari adanya cacat permukaan. e. Ukuran keseluruhan u ntuk kusen-kusen pintu dan jendela, harus diambil dari pekerjaan untuk menjamin ketepatan antara pekerjaan konstruksi beton dan ukuran pintu, jendela. Toleransi . Posisi masing-masing bagian konstruksi harus tepat dalam batas toleransi 1 cm, toleransi ini tidak boleh bertambah-tambah (kumulatif). Ukuran-ukuran masing-ma sing bagian harus seksama dalam -0,3 dan +0,5 cm. Pemberitahuan Tentang Pelaksan aan Pengecoran. Sebelum melaksanakan pekerjaan pengecoran beton pada bagian-bagi an utama dari pekerjaan, Pemborong harus memberi tahu Pengawas untuk mendapatkan persetujuan. Jika tidak ada pemberitahuan yang semestinya, atau persiapan penge coran tidak disetujui oleh Pemberi Tugas/Pengawas, maka Pemborong dapat diperint ahkan untuk menyingkirkan beton yang dicor atas biaya sendiri. Pengangkutan Aduk an Adukan beton harus diangkut sedemikian rupa, sehingga dapat dihindarkan adany a pemisahan dari bagian-bagian bahan. Adukan tidak boleh dijatuhkan dari ketingg ian lebih dari 2 m. Pembersihan Cetakan dan Alat-alat. Sebelum beton dicor, semu a kotoran dan benda-benda lepas harus dibuang dari cetakan. Permukaan cetakan da n pasangan-pasangan dinding yang akan berhubungan dengan beton, harus dibasahi d engan air sebelum dicor. Pengecoran. Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaa n persiapan dengan membersihkan dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemer iksaan ukuran-ukuran, ketinggian, pemeriksaan penulangan dan penempatan penahan jarak. Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atau persetujuan Direksi/Pengaw as. Pengecoran harus dilakukan dengan 2. 3. 4. 5. 6.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 19 sebaik mungkin dengan menggunakan alat penggetar untuk menjamin beton cukup pada t dan harus dihindarkan terjadinya cacat pada beton seperti kropos dan sarang-sa rang koral/split yang dapat memperlemah konstruksi. Apabila pengecoran beton aka n dihentikan dan diteruskan pada hari berikutnya maka tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh pengawas. Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24 jam setelah pengecoran. Beton harus dilindungi dari k emungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan-pekerjaan lain. Bila terjadi ke rusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan tidak mengurangi mutu pekerjaan, seluruh biaya perbaikan menjadi tanggung jawab Kontraktor. Pengecora n ke dalam cetakan harus selesai sebelum adukan mulai mengental, yang dalam kead aan normal biasanya dalam waktu 30 menit. Pengecoran suatu unit atau bagian dari pekerjaan harus dilanjutkan tanpa berhenti dan tidak boleh terputus tanpa perse tujuan Pengawas. 7. Pemadatan beton. Adukan harus dipadatkan dengan baik dengan memakai alat penggetar (vibrator) yang berfrekwensi dalam adukan paling sedikit 3000 getaran dalam 1 menit. Penggetar harus dimulai pada waktu adukan ditaruh dan dilanjutkan dengan adukan berikutnya. Dalam cetakan yang vertikal, vibrator har us dekat dengan cetakan, tapi tidak boleh menyentuhnya sehingga dihasilkan suatu permukaan beton yang baik. Tidak boleh menggetarkan suatu bagian adukan, lebih dari 24 detik. Penggetaran tidak boleh dilakukan langsung menembus tulangan keba gian-bagian adukan yang sudah mengeras. Perawatan. Untuk melindungi beton yang b aru dicor dari cahaya matahari angin dan hujan, sampai beton itu mengeras dengan baik dan untuk mencegah pengeringan terlalu cepat, harus diambil tindakan-tinda kan sebagai berikut : a. Semua cetakan yang sudah diisi adukan beton harus dibas ahi terus menerus sampai cetakan itu dibongkar. b. Setelah pengecoran, beton har us terus menerus dibasahi selama 14 hari berturut-turut. 9. Pembongkaran Cetakan . Cetakan tidak boleh dibongkar sebelum beton mencapai satu kekuatan khusus yang cukup untuk memikul 2 kali beban sendiri. Bilamana akibat pembongkaran cetakan, pada bagian konstruksi akan bekerja beban-beban yang lebih tinggi daripada beba n rencana, maka cetakan tidak boleh dibongkar selama keadaan tersebut tetap berl angsung. Perlu ditentukan bahwa tanggung jawab atau keamanan konstruksi beton se luruhnya terletak pada Kontraktor dan perhatian pemborong mengenai pembongkaran cetakan ditujukan ke PBI 1971 dalam pasal yang bersangkutan. Pemborong harus mem beri tahu Pemberi Tugas/Konsultasi Perancang bilamana ia bermaksud akal membongk ar cetakan pada bagian-bagian konstruksi yang utama minta persetujuan, tapi deng an adanya persetujuan itu tidak berarti Pemborong lepas dari tanggung jawab. 8. 10. Perubahan Konstruksi Beton. Meskipun hasil pengujian kubus-kubus beton memua skan, Pemberi Tugas/Pengawas mempunyai wewenang untuk menolak konstruksi beton y ang cacat seperti berikut : Konstruksi beton yang sangat keropos. Konstruksi bet on yang tidak sesuai dengan bentuk atau profil yang direncanakan atau posisinya tidak seperti yang ditunjukkan dalam gambar. Konstruksi beton yang tidak tegak l urus, atau rata seperti yang direncanakan. Konstruksi beton yang berisikan kayu atau benda lainnya. 11. Campuran dan Pengambilan Contoh (sampling). a. Untuk men capai mutu beton K-250 sesuai dengan PBI 1971, Pemborong harus melakukan percoba an-percobaan membuat design mix campuran-campuran

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 20 sedemikian rupa sehingga untuk kubus beton berukuran 15 x 15 x 15 cm, pada umur 28 hari, harus mempunyai kekuatan hancur karakteristik minimal 250 kg/cm2, bahan bahan yang dipergunakan adalah bahan-bahan yang nantinya akan dipergunakan sebag ai bahan beton struktur. Kubus percobaan harus dibuat minimal 1 buah dalam 5 m3 beton, dan dibuat paling sedikit dalam 3 proses pengadukan yang tidak bersamaan waktunya. Reference pasa 4.6. PBI 1971. b. Setiap hari pengecoran harus diambil c ontoh uji (sampling) paling sedikit tiga buah kubus percobaan yang waktu pengamb ilannya sepenuhnya ditentukan oleh Pengawas. Pengetesan kubus percobaan tersebut hanya boleh dilakukan dilembaga-lembaga Penelitian Bahan Bangunan Resmi yang di setujui oleh Konsultan Pengawas. Analis kekuatan berdasarkan pada rumus-rumus sta tistik sebagaimana tertera dalam PBI 1971, pasa 46. ayat 1 s/d 5. Biaya pengetesa n termasuk dalam penawaran Pemborong atau tanggung jawab Kontraktor. BAB V PEKERJAAN BETON KOLOM 5.1. Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, b ahan dan semua peralatan untuk menyelesaikan pekerjaan ini, yaitu beton kolom po rtal. 5.2. Jenis dan Mutu Bahan Beton kolom portal Mutu beton K 225 langan utama) Mutu baja U 24 (tulangan sengkang) BAB VI PEKERJAAN BETON BALOK DAN SLOOF 6.1. Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, b ahan dan semua peralatan untuk menyelesaikan pekerjaan ini, yang terdiri dari : a. Beton Sloof b. Beton balok portal c. Beton balok pengikat (ringbalk) d. Beton balok praktis 6.2. Jenis dan Mutu Bahan a. Beton balok portal Mutu beton K 225 b. Beton balok pengikat (ringbalk) Mutu beton K 225 c. Beton balok praktis Mutu beton K 175 Balok praktis yang diperlukan harus dilaksanakan oleh Kontraktor mes kipun tidak tercantum dalam gambar rencana Mutu baja U 39 (tu

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 21 BAB VII PEKERJAAN BETON PELAT LANTAI DAN PELAT ATAP 7.1. Lingkup Pekerjaan Lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, b ahan dan semua peralatan untuk menyelesaikan pekerjaan ini, pelat beton ini digu nakan baik untuk lantai maupun sebagai pelat beton untuk atap termasuk beton yan g memerlukan kedap air seperti KM dan WC 7.2. Jenis dan Mutu Bahan a. Beton pela t lantai Mutu beton K 225 Mutu tulangan BTJTD 40 untuk diameter 16 mm dan BJTP 2 4 untuk yang lebih kecil BAB VIII PEKERJAAN WATERPROOFING 8.1. Lingkup Pekerjaan Yang termasuk pekerjaan waterproofing adalah : a. Penyedi aan bahan Waterproofing pada plat beton atap, beton ruang basah dipergunakan wat erproofing jenis bithuthene sheet 3000 dengan ketebalan 3 mm, merk Isobone, Fosr ock, atau setara. 8.2. Persyaratan Pelaksanaan Pekerjaan a. Persiapan permukaan yang dilapis water proofing lantai beton harus bebas dari kotoran yang melekat seperti bitumen, oli , bercak-bercak cat, lemak dan lain-lain. b. Lapisan dasar primer untuk merataka n permukaan lantai beton dan membuat kemiringan dengan screeding beton campuran 1 : 2 ditambahkan 0,5 kg/m2 dengan semen slurry bonding agent lain yang setara. Kemiringan screeding beton sekurang-kurangnya 2%, selanjutnya Kontraktor melapor Pengawas Lapangan untuk mendapat persetujuan. c. Seluruh lapisan waterproofing, jika tidak ditentukan lain harus pula menutupi kaki-kaki bidang-bidang tegak sa mpai ketinggian permukaan air (minimal 30 cm). Pertemuan bidang horizontal dan v ertikal harus dipasang polyster mesh. Disekeliling pipa-pipa pembuang harus dibo bok untuk kemudian diisi dengan semen non shrink. d. Setelah lapisan waterproofing dipasang dengan benar, maka bagian atas ditutup dengan screeding campuran 1:3 dan kawat kasa setebal 3 cm dengan memperhatikan kemiringan untuk drainage air hujan. e. Pekerjaan waterproofing harus mendapat s ertifikat pemeliharaan cuma-cuma selama 10 (sepuluh) tahun. BAB IX PEKERJAAN RANGKA DAN PENUTUP ATAP

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 22 9.1. LINGKUP PEKERJAAN Lingkup pekerjaan ini adalah pemasangan dan perakitan rangka a tap dengan baja ringan yang meliputi perhitungan struktur, Spesifikasi Teknis da n desain oleh pabrikan yang ditunjuk, berikut pengadaan aplikator yang direkomen dasi oleh pabrik penghasil : Sistem rangka atap Reng dan Kasau Ikatan angin aksesori pelengkap lainnya untuk melengkapi pemasangan. a. STANDAR / RUJUKAN 1. Australian Standard : AS 1163 Structural Steel Hollow Secti ons AS 1170 Loading Code, Part 1 : Dead and Live Loads and Load Combinations Par t 2 : Wind Loads AS 1538 Cold Formed Structures Code AS 1554 Structural Steel We lding Code AS 4100 Steel Structures Code AS 1397 Steel Sheet and Strip Hot Dippe d Zinc Coated and Aluminium / Zinc Coated AS 3566 Self Drilling Screws for The B uilding and Construction Industries AS 1650 Hot Dipped Galvanized Coatings on Fe rrous Articles. AS 4600 Cold Formed Code for Structural Steel. 2. Japanese Indus trial Standard (JIS): JIS G 3302 Hot Dipped Zinc Coated Steel Sheets and Coils. 3. American Welding Society (AWS) : AWS D1.1 Structural Welding Code Steel. b. PROSEDUR UMUM 1. Desain. Desain sistem rangka atap yang terdiri dari rangka, sam bungan, ikatan angin harus dilaksanakan oleh perusahaan/Aplikator terdaftar dan direkomendasi pabrik penghasil yang berpengalaman dalam perancangan sistem rangk a baja ringan. Desain, fabrikasi dan pemasangan rangka harus dilakukan sedemikia n rupa agar rangka baja ringan mampu menerima beban rencana yang telah ditentuka n oleh Konsultan Perencana. Desain sistem rangka untuk rangka atap dan balok ata p harus mampu menahan beban mati rencana tanpa lendutan yang lebih besar dari 1/ 300 bentangan untuk lendutan vertikal. Desain sistem rangka atap harus dibuat se demikian rupa agar dapat mengakomodasi gerakan bagian rangka tanpa kerusakan ata u tekanan berlebih, kegagalan pelapis, kegagalan sambungan, ketegangan yang tak semestinya pada alat pengencang dan angkur, atau akibat lainnya yang merusak ket ika mengalami perubahan temperatur sekitar yang maksimal sekitar 200 C. Sistem r angka atap harus didesain untuk mengakomodasi pengiriman dan penanganan, untuk m emudahkan dan mempercepat perakitan.

Dan

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 23 2. Penyerahan. Kontraktor harus menyerahkan data data berikut : Data produk untuk s etiap tipe rangka baja ringan dan aksesori. Data analisa struktur yang tertutup dan ditanda tangani enjinir profesional yang dipilih yang bertanggung jawab untu k mempersiapkannya. Sertifikat pabrik yang ditanda tangani oleh pabrik pembuat r angka baja ringan yang menyatakan bahwa produk mereka memenuhi persyaratan, term asuk ketebalan baja tanpa lapisan, tegangan leleh, tegangan tarik, elongasi tota l dan ketebalan lapisan pelapis metal. Sebagai pengganti sertifikat pabrik, sera hkan laporan pengujian dari agensi pengujian yang terdaftar yang membuktikan kes esuaiannya dengan persyaratan persyaratan. Sertifikat tukang las yang ditanda ta ngani Kontraktor yang menyatakan bahwa tukang las memenuhi persyaratan persyarat an yang ditetapkan dalam butir Jaminan Mutu. Jaminan Mutu. Pekerjakan fabrikator dan pemasang yang telah berpengalaman dengan bahan, desain rangka baja ringan y ang sejenis, dan dengan catatan pengalaman proyek yang berhasil. Standar pengela san harus memenuhi ketentuan AWS D1.1 atau AS 1554 edisi terakhir. Pengiriman, P enyimpanan dan Penanganan. Rangka baja ringan harus dilindungi terhadap kerusaka n, deformasi, dan kerusakan lainnya selama pengiriman, penyimpanan dan penangana n. Rangka baja ringan harus disimpan di ruang yang memiliki ventilasi cukup untu k mencegah kondensasi dan dilindungi dengan penutup tahan air. 3. 4. c. BAHAN - BAHAN 1. Lembaran Metal. Lembaran metal lapis seng / galvanized harus me menuhi ketentuan SNI 070132-1987 dengan tebal lapisan seng minimal 220 g/m2 sesu ai JIS G 33021994, seperti Lokfom, Sarana atau yang setara yang disetujui. Lemba ran metal lapis campuran seng dan alumunium harus memenuhi ketentuan AS 1397, de ngan mutu baja 5500 kg/cm2, dengan ketebalan 7,5 BMT seperti Zincalume buatan Bl ue Scope Steel Indonesia atau yang setara. 2. Profil Rangka. Profil rangka yang akan digunakan harus sesuai dengan standar profil rangka yang dibuat oleh pabrik pembuatan sistem rangka baja ringan. Spesifikasi Material sbb : a. Bahan baja y ang dipakai untuk kuda kuda adalah baja high tensile strength hot dipped galvani zed steel G550 sebagai berikut : Batang utama (chord) memakai hot dipped Galvani zed Steel 95 x 33 Z 08 dan atau Z 10. Web memakai hot dipped Galvanized Steel 65 x 26 C 08 Bahan baja selain kuda kuda (reng, ikatan angin, sekur overhang, list plang dan balok tembok) adalah baja high tensile strength hot dipped galvanized steel G550 sebagai berikut : Reng memakai hot dipped Galvanized Steel 45 x 27 B 50 Murplat / top plate memakai hot dipped Galvanized Steel 75 x 40 W 10 Alat sam bung utama untuk kuda kuda baja ringan adalah sekrup khusus yaitu self drilling screw STEELFIX berdasarkan ketentuan Screws Self b. c.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 24 d. e. f. Drilling for The Building and Construction Industries (Australian Standard 3566). Semua kuda kuda harus ditambatkan ke struktur pendukung untuk menahan beban ver tikal dan horisontal dengan Baja Ringan Multigrip (MGN) dengan bahan Galvabond G 2 Z275 dengan Yield Strength 250 Mpa dan Design Tensile Strength 150 MPa. Pelapi san (coating) anti karat menggunakan hot dipped Galvanized coating 2 Z 22 (220 g /m ). Jika dipandang perlu, bahan yang dipakai untuk rangka atap baja ringan dap at diperiksa di Laboratorium Penelitian Bahan Bangunan. 3. Manufaktur / Fabrikator. Sesuai dengan ketentuan ketentuan, manufaktur / fabrika tor sistem rangka baja ringan yang dapat memenuhi, antara lain, tetapi tidak ter batas pada yang tersebut berikut : Pryda Indonesia Pty. Ltd. Dengan produk Steel fast PT Blue Scope Lysaght Indonesia dengan produk Smartruss PT Jaindo Metal Ind ustries dengan produk Uni-Frame Aksesori Rangka. Aksesori rangka baja ringan har us dibuat dari bahan dan penyelesaian yang sama dengan yang digunakan untuk bagi an bagian rangka baja ringan dan sesuai dengan persyaratan engineer dari pabrik pembuat rangka baja ringan, termasuk : 4. 1. Angkur, Klip dan Alat Pengecang Baja profil dan klip harus dilapisi seng dengan proses celup panas Baut angkur pasang di tempat dan tiang harus dari baut kepala segi enam dan tiang berbahan baja karbon, mur berbahan baja karbon, dan cincin pelat. Semuanya harus berlapis seng dengan proses celup panas. Angkur ekspansi h arus difabrikasi dari bahan tahan karat, yang memiliki kemampuan menumpu, tanpa kegagalan, sebuah beban yang besarnya 5 kali lipat beban rencana. Angkur tipe po wder actuated harus merupakan sistem alat pengencang yang sesuai untuk aplikasi yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja, difabrikasi dari bahan anti karat, dengan k emampuan menumpu, tanpa kegagalan, sebuah beban yang besarnya 10 kali lipat beba n rencana. Alat pengencang mekanikal harus berupa sekrup tipe self drilling, sel f threading steel drill yang memiliki lapisan anti karat. Kawat las harus memenu hi ketentuan AWS A5.1-E70xx atau AS 1554. 5. Bahan bahan lainnya 1. Cat untuk perbaikan lapisan seng harus memenuhi ketentuan SSPC-paint20 atau DOD-P-21035. d. PELAKSANAAN PEKERJAAN 1. Fabrikasi. a. Maksimalkan fabrikasi di pabrik pembuat d an penyusunan / perakitan bagian sistem rangka baja ringan. Fabrikasi rangka baj a ringan dan aksesori agar vertikal, tegak lurus empat sisi, sesuai dengan garis yang telah ditentukan, dan dengan sambungan yang aman dan kuat dan seperti diur aikan berikut : Fabrikasi rangka rakitan dalam cetakan / pola. Potong bagian ran gka dengan gergaji atau gunting besar, bukan dengan api.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 25

Kencangkan bagian rangka baja ringan dengan baut, rivet atau sekrup sesuai rekom endasi enjinir dari pabrik pembuat. Tidak diijinkan melakukan pengencangan denga n kawat. b. Beri penulangan, pengaku dan ikatan angin untuk menahan penanganan, pengirima n dan tekanan pada saat pemasangan. c. Fabrikasi setiap rakitan rangka metal den gan toleransi kesikuan maksimal 3 mm. 2. Pemasangan. a. Umum. Harus memenuhi persyaratan fabrikasi seperti disebutkan di atas. Lengkapi dengan ikatan angin, balok di atas bidang bukaan dinding, siku siku penulangan, pengaku, aksesori dan alat pengencang yang sesuai dengan persy aratan engineer pabrik pembuat. Pasang rangka baja ringan dan aksesori agar vert ikal, tegak lurus empat sisi, sesuai dengan garis yang telah ditentukan, dan den gan sambungan yang kencang. Pasang bagian rangka dalam satu bagian panjang utuh bila memungkinkan. Lengkapi dengan ikatan angin sementara yang dibiarkan pada te mpatnya sampai rangka baja ringan menjadi stabil secara permanen. Sambungan muai harus dibuat terpisah dari rangka baja ringan dengan cara sesuai persyaratan. D o not bridge building expansion and control joints with cold-formed metal framin g. Independently frame both sides of joints. Pasang rangka baja ringan dalam bat as variasi toleransi maksimal yang diijinkan dari vertikal, elevasi, dan garis y ang telah ditentukan, 3 mm dalam 300 cmm (1 : 1000). Bagian rangka baja individu al harus ditempatkan maksimal 3 mm dari lokasi rencana. Kesalahan kumulatif tida k boleh dari persyaratan pengencangan minimal pelapis, penutup atau bahan penyel esaian lainnya. b. Pemasangan Panel Dinding Prefab. Bila ada penggunaan panel di nding prefab, panel dinding tersebut harus diangkur dan ditumpu dengan kuat dan aman. 3. Perbaikan Perlindungan. Persiapkan dan perbaiki lapisan seng yang rusak pada rangka baja ringan yang telah difabrikasi dan dipasang dengan cat perbaika n lapisan seng yang sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuat.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 26 C. PEKERJAAN ARSITEKTUR BAB 1.1. I PEMBERSIHAN/PEMBONGKARAN DAN PENGUKURAN PEMBERSIHAN HALAMAN a. Semua penghalang di dalam batas tanah yang menghalangi ja lannya pekerjaan seperti adanya pepohonan, batu-batuan atau puing-puing bekas ba ngunan harus dibongkar dan dibersihkan serta dipindahkan dari lokasi bangunan ke cuali barang-barang yang ditentukan harus dilindungi agar tetap utuh. Pelaksanaa n pembongkaran harus dilakukan dengan sebaik-baiknya untuk menghindarkan banguna n yang berdekatan dari kerusakan. Bahan-bahan bekas bongkaran tidak diperkenanka n untuk dipergunakan kembali dan harus diangkut keluar dari halaman proyek. b. 1.2. PERMUKAAN ATAS LANTAI (PEIL) c. d. Peil 0.00 Bangunan diambil dari Lantai Dasar Gedung Rawat Darurat. Semua ukuran ketinggian galian, pondasi, sloof, kusen, lan git-langit, dan lain-lain harus mengambil patokan dari peil 0.00 tersebut. BAB 2.1. II PEKERJAAN PASANGAN DINDING BATU BATA DAN BATA RINGAN KETERANGAN Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan dinding yang terbuat dari ba tu bata dan bata ringan disusun bata, meliputi penyediaan bahan, tenaga dan pera latan untuk pekerjaan ini. 2.2. BAHAN a. Batu bata (bata merah)

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 27 Batu bata merah (dari tanah liat) yang dipakai adalah produksi dalam negeri eks daerah setempat dari kualitas yang baik dengan ukuran 5 x 10,5 x 22 cm yang diba kar dengan baik, warna merah merata, keras dan tidak mudah patah, bersudut runci ng dan rata, tanpa cacat atau mengandung kotoran. Meskipun ukuran bata yang bisa diperoleh di suatu daerah mungkin tidak sama dengan ukuran tersebut diatas, har us diusahakan supaya ukuran bata yang akan dipakai tidak terlalu menyimpang. Kua litas bata harus sesuai dengan pasal 81 dari A.V. 1941 Kontraktor harus menunjuk kan contoh terlebih dahulu kepada Pengawas Lapangan. Pengawas Lapangan berhak me nolak bata dan menyuruh bongkar pasangan bata yang tidak memenuhi syarat. Bahanbahan yang ditolak harus segera diangkut keluar dari tempat pekerjaan. b. Adukan Adukan terdiri dari semen, pasir dan air dipakai untuk pemasangan dinding batu bata. Komposisi adukan adalah 1 pc : 5 pasir untuk dinding biasa, 1 Pc : 3 pasir untuk tasram Semen PC yang dipakai adalah produk dalam negeri yang terbaik (Nus antara, Gresik, Tiga Roda atau produk daerah setempat yang mempunyai kualitas st andar konstruksi). Adukan harus dibuat dalam alat tempat mencampur, diatas permu kaan yang keras, bukan langsung diatas tanah. Bekas adukan yang sudah mulai meng eras tidak boleh digunakan kembali. Bata Ringan Batu bata ringan yang dipakai ad alah produksi setara Hebel atau Jaya Celcon ukuran tebal 10 cm, 8,8 buah per m2. Kontraktor harus menunjukkan contoh terlebih dahulu kepada Pengawas Lapangan. P engawas Lapangan berhak menolak bata ringan yang tidak memenuhi syarat. Bahanbah an yang ditolak harus segera diangkut keluar dari tempat pekerjaan. Mortar/Plest er Adukan terdiri dari bahan Dry-Mix dan air dipakai untuk pemasangan dinding ba tu bata ringan. Komposisi adukan sesuai dengan yang disyaratkan oleh Fabrikan. B ahan Dry-Mix yang dipakai adalah produk LEMKRA, Cipta Mortar atau setara. Beton Bertulang Beton bertulang dibuat untuk rangka penguat dinding bata, yaitu : sloo f, kolom praktis dan ringbalk. Komposisi bahan beton rangka penguat dinding (slo of, kolom praktis, ringbalk) adalah 1 pc : 2 pasir : 3 kerikil. Semen PC yang di pakai adalah produk dalam negeri yang terbaik (satu merek untuk seluruh pekerjaa n). Pasir beton harus bersih, bebas dari tanah/lumpur dan zat-zat organik lainny a. Kerikil/split dari pecahan batu keras dengan ukuran 1 - 2 cm, bebas dari koto ran. Baja tulangan menurut ketentuan PBI 1971. c. d. e. 2.3. PELAKSANAAN Dinding harus dipasang (uitzet dengan peralatan yang memadai) dan di dirikan menurut masing-masing ukuran ketebalan dan ketinggian yang disyaratkan s eperti yang ditunjukkan dalam gambar. a. Kolom praktis dan ringbalk Ukuran rangk a penguat dinding bata (non struktural) : kolom praktis 12 x 12 cm dan 10 x 10 u ntuk dinding bata ringan, ringbalk dan balok latai 12 x 12 cm dan 10 x 10 untuk dinding bata ringan Kolom praktis dan ringbalk diplester sekaligus dengan dindin g bata sehingga mencapai tebal 15 cm dan 10 cm untuk dinding bata ringan. Bekist ing terbuat dari kayu terentang/kayu hutan lainnya dengan tebal minimum 2 cm yan g rata dan berkualitas papan baik.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 28 Pemasangan bekisting harus rapi dan cukup kuat. Celah-celah papan harus rapat se hingga tidak ada air adukan yang keluar. Bekisting baru boleh dibongkar setelah beton mengalami proses pengerasan. b. Pasangan dinding bata Bata yang akan dipas ang harus direndam dalam air terlebih dahulu sampai jenuh. Tidak diperkenankan m emasang batu bata : 1. Air bersih untuk keperluan sehari-hari seperti minum, man di/buang air dan kebutuhan lain para pekerja. Kualitas air yang disediakan untuk keperluan tersebut harus cukup terjamin. 2. Yang ukurannya kurang dari setengah nya 3. Lebih dari 1 (satu) meter tingginya setiap hari di satu bagian pemasangan 4. Pada waktu hujan di tempat yang tidak terlindung atap 5. Setiap luas pasanga n dinding bata mencapai 12 m2 harus dipasang beton praktis (kolom, dan ring balk) Bata dipasang tegak lurus dan berada pada garis-garis yang seharusnya dengan be ntang benang yang sipat datar. Kayu penolong harus cukup kuat dan benar-benar di pasang tegak lurus. Dinding yang menempel pada kolom beton harus diberi angker b esi setiap jarak 40 cm. Permukaan beton harus dibuat kasar. Pemasangan bata diat as kusen harus dibuat balok lantai 12/12 atau dilengkapi dengan pasangan rollaag . Pemasangan harus dijaga kerapihannya, baik dalam arah vertikal maupun horizont al. Sela-sela disekitar kusenkusen harus diisi dengan aduk. c. Pasangan Bata Rin gan Bata ringan yang akan dipasang harus direndam dalam air terlebih dahulu samp ai jenuh. Tidak diperkenankan memasang batu bata ringan: 1. Yang ukurannya kuran g dari setengahnya 2. Pada waktu hujan di tempat yang tidak terlindung atap 3. S etiap luas pasangan dinding bata ringan mencapai 12 m2 harus dipasang beton prakt is (kolom, dan ring balk) Bata ringan dipasang tegak lurus dan berada pada garis -garis yang seharusnya dengan bentang benang yang sipat datar. Kayu penolong har us cukup kuat dan benar-benar dipasang tegak lurus. Dinding yang menempel pada k olom beton harus diberi angker besi setiap jarak 40 cm. Permukaan beton harus di buat kasar. Pemasangan bata ringan diatas kusen harus dibuat balok latei 10/10. Pemasangan harus dijaga kerapihannya, baik dalam arah vertikal maupun horizontal . Sela-sela disekitar kusen-kusen harus diisi dengan aduk BAB 3.1. III PEKERJAAN PLESTERAN DAN DRY MORTAR KETERANGAN Kecuali disebutkan lain, bahan penyelesaian atau penutup permukaan di nding/tembok bata dan adalah plesteran. Pekerjaan plesteran mencakup pembuatan d an pemasangan plesteran pada dinding-dinding tembok bata dan bidang-bidang beton , meliputi penyediaan bahan, tenaga kerja dan peralatannya. Semua permukaan ples teran dicat dengan cat tembok, kecuali disebutkan lain. 3.2. BAHAN Komposisi bahan adukan sesuai dengan persyaratan, yaitu :

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 29 a. b. c. d. 1 pc : 3 pasir untuk permukaan beton, dinding trasram atau daerah basah dan dind ing luar yang tidak tertutup atap. 1 : 2 dan sudut dinding 1 pc : 5 pasir untuk dinding bata bagian dalam gedung Semen PC yang dipakai adalah produk lokal yang terbaik (satu merek untuk seluruh pekerjaan). Plesteran untuk penutup dinding ba ta ringan menggunakan Dry-Mortar : 3 kg/m2, ketebalan 2 mm. Ketebalan dapat diat ur sesuai dengan grade : kasar, sedang, halus. Produk setara : LEMKRA Plester Mu tiara, atau Cipta Mortar 3.3. PELAKSANAAN a. Plesteran dinding bata Sebelum diplester, permukaan dinding bata harus dibersihkan dan dibasahi dengan air, siarnya dikorek sedalam 1 cm. Tebal p lesteran minimum 1,5 cm dan maksimum 2 cm. Plesteran diselesaikan dengan papan p lesteran dan kayu perata atau sekop baja. Sudut-sudut dibuat serapi-rapinya dan menyiku. Sambungan dari plesteran-plesteran harus mulus dan lurus. Dalam mendiri kan dinding yang tidak berada dibawah atap, selama waktu hujan harus diberi perl indungan dengan menutup bagian atas dari tembok dengan bahan pelindung yang cuku p sesuai. Selama proses pengeringan, plesteran harus disiram dengan air selama 7 (tujuh) hari terus menerus. b. Plesteran Beton Seluruh permukaan beton yang tam pak harus menghasilkan permukaan yang halus dan rata. Bila pelaksanaan pekerjaan beton tidak dapat menghasilkan permukaan yang halus dan rata, maka permukaan te rsebut harus diplester hingga menghasilkan permukaan seperti yang dimaksud di da lam gambar rancangan pelaksanaan. Permukaan beton yang akan diplester harus disi apkan dulu dengan pekerjaan pendahuluan dengan urutan sebagai berikut : Permukaa n dibuat kasar dengan betel/pahat beton Dibasahi dengan air Disapu air semen (Pc ) atau bonding egent Mortar untuk plesteran adalah campuran 1 Pc : 2 Ps yang dia duk secara benar-benar homogen. Ketebalan plesteran adalah rata-rata 15 mm 25 mm Plesteran harus diakhiri dengan acian halus dari adukan air semen (Pc) Untuk be ton bertemu dengan dinding, plesteran harus dilapisi kawat wiremesh minimal 30 c m sepanjang pertemuan, khususnya apabila permukaan dinding rata dengan permukaan beton. Plesteran Dry Mortar 1. Tuangkan air kedalam ember yang bersih 2. Masukk an serbuk Dry-Mortar secara bertahap kedalam ember perbandingan campuran (1 kg P lester Mutiara : 250 cc air) 3. Aduk hingga rata dengan menggunakan mixer 4. Teb arkan adukan tersebut pada media dinding yang sudah diplester 5. Rapikan / halus kan dengan gosokan (roskam) c. dengan d. Semua pasangan dinding bata harus diplester dan diaci kecuali pasangan dinding b ata yang tertanam didalam tanah atau dibawah lantai dasar cukup diplester dengan campuran 1 : 3 tanpa acian. BAB IV

PEKERJAAN KUSEN, PINTU DAN JENDELA ALUMUNIUM

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 30 4.1. LINGKUP PEKERJAAN Pekerjaan ini meliputi pengadaan, pembuatan dan pemasangan kus en pintu dan jendela, daun pintu dan daun jendela serta pekerjaan lainnya yang m enggunakan bahan profil alumunium, sesuai petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini. 4.2. STANDAR / RUJUKAN a. Standar Nasional Indonesia (SNI) SNI 07-0603-1989 Produk Al umunium Ekstrusi untuk Arsitektur. British Standard (BS) BS 5368 (Part 1) Air In flitration BS 5368 (Part 2) Water Inflitration BS 5368 (Part 3) Structural Perfo rmance American Society for Testing and Materials (ASTM). ASTM B221M-91 Specific ation for Alumunium-Alloy Extruded Bars, Rods, Wire Shapes and Tubes. ASTM E-283 Metode Pengujian Kebocoran Udara untuk Jendela dan Curtain Wall ASTM E-330 Meto de Pengujian Struktural untuk Jendela dan Curtain Wall ASTM E-331 Metode Penguji an Kebocoran Air untuk Jendela dan Curtain Wall American Architectural Manufactu res Association (AAMA). AAMA 101 Spesifikasi untuk Jendela dan Pintu Alumunium J apanese Industrial Standard (JIS) JIS H 4100 Spesifikasi Komposisi Alumunium Ext rusi JIS H 8602 Spesifikasi Pelapisan Anodise untuk Alumunium b. c. d. e. f.

Spesifikasi Teknis Dimensi : 3 x 1 2 Tebal profil alumunium : 1.20 mm Ultimate str ngth : 28.000 pci Yield strength : 22.000 pci Shear strength : 17.000 pci Anodiz ing ketebalan lapisan di seluruh permukaan alumunium adalah 18 mikron dengan war na yang akan ditentukan kemudian. 4.3. DESKRIPSI SISTEM a. Kriteria Perencanaan 1. Faktor Pengaman Kecuali disebutkan l ain, bagian bagian alumunium termasuk ketahanan kaca, memenuhi faktor keamanan t idak kurang dari 1,5 x maksimum tekanan angin yang disyaratkan. 2. Modifikasi Da pat dimungkinkan tanpa merubah profil atau merubah penampilan, kekuatan atau ket ahanan dari material dan harus tetap memenuhi kriteria perencanaan. 3. Pergeraka n Karena Temperatur

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 31 Akibat pemuaian dari material yang berhubungan tidak boleh menimbulkan suara mau pun terjadi patahan atau sambungan yang terbuka, kaca pecah, sealant yang tidak merekat dan hal hal lain. Sambungan kedap air harus mampu menampung pergerakan i ni. 4. Persyaratan Struktur Defleksi : AAMA = Defleksi yang diijinkan maksimum L / 175 atau 2 cm. Beban Hidup : Pada bagian bagian yang menerima hidup terutama pada waktu perawatan, seperti : meja (stool) dan cladding diharuskan disediakan penguat dan angkur dengan kemampuan menahan beban terpusat sebesar 62 kg tanpa t erjadi kerusakan. 5. Kebocoran Udara ASTM E 283 Kebocoran udara tidak melebihi 2 ,06 m3/hari pada setiap m unit panjang penampang bidang bukaan pada tekanan 75 Pa . 6. Kebocoran Air ASTM E 331 Tidak terlihat kebocoran air masuk ke dalam interi or bangunan sampai tekanan 137 Pa dalam jangka waktu 15 menit, dengan jumlah air minimum 3,4 L/m2/minimal. 4.4. PROSEDUR UMUM a. Contoh Bahan dan Data Teknis 1. Contoh profil dan penyelesaian permukaan yang harus meliputi tipe alumunium eks trusi, pelapisan, warna dan penyelesaian, harus diserahkan kepada Konsultan MK u ntuk disetujui sebelum pengadaan bahan kelokasi pekerjaan. 2. Contoh bahan produ k alumunium harus diuji di laboratorium yang ditunjuk Konsultan MK atau harus di lengkapi dengan data-data pengujian. Data-data ini harus meliputi pengujian untu k : Ketebalan lapisan, Keseragaman warna, Berat, Karat, 2 Ketahanan terhadap air dan angin minimal 100kg/m untuk masingmasing tipe. Ketahanan terhadap udara min imal 15m3/jam, Ketahanan terhadap tekanan air minimal 15kg/m2. 3. Biaya pengadaa n contoh bahan menjadi tanggung jawab Kontraktor. b. Gambar Detail Pelaksanaan. 1. Gambar detail pelaksanaan yang harus meliputi deta il-detail, pemasangan rangka dan bingkai, pengencangan dan sistem pengukuran sel uruh pekerjaan, harus disiapkan oleh Kontraktor dan diserahkan kepada Pengawas L apangan untuk disetujui sebelum pelaksanaan pekerjaan. Semua dimensi harus diuku r dilokasi pekerjaan dan di tunjukkan dalam Gambar Detail Pelaksanaan. Kontrakto r bertanggung jawab atas setiap perbedaan dimensi dan akhir penyetelan semua pek erjaan lain yang diperlukan untuk menyempurnakan pekerjaan yang tercakup dalam S pesifikasi Teknis ini, sehingga sesuai dengan ketentuan Gambar Kerja. 2. 3.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 32 c. Pengiriman dan Penyimpanan 1. 2. Pekerjaan alumunium dan kelengkapan harus diada kan sesuai ketentuan Gambar Kerja, bebas dari bentuk puntiran, lekukan dan cacat . Segera seteklah didatangkan, pekerjaan alumunium dan kelengkapan harus ditumpu k dengan baik ditempat yang bersih dan kering dan dilindungi terhadap kerusakan dan gesekan, sebelum dan setelah pemasangan. Semua bagian harus dijaga tetap ber sih dan bebas dari ceceran adukan, plesteran, cat dan lainnya. d. Garansi Kontraktor harus memberikan kepada Pemilik Proyek, garansi tertulis yang meliputi kesempurnaan pemasangan, pengoperasian dan kondisi semua pintu, jendel a dan lainnya seperti ditunjukkan dalam spesifikasi ini untuk periode selama 1 t ahun setelah pekerjaan yang rusak dengan biaya Kontraktor. 4.5. BAHAN - BAHAN a. Alumunium 1. Alumunium untuk kusen pintu/jendela dan untuk daun pintu/jendela adalah dari jenis alumunium alloy yang memenuhi ketentuan SNI 070603-1989 dan ATSM B221 M, dalam bentuk profil jadi yang dikerjakan di pabrik, d engan lapisan clear anodized minimal 18 mikron yang diberi lapisan warna akhir p olish snolok di pabrik dalam warna sesuai Skema warna yang ditentukan kemudian. Tebal profil minimal 1,2 mm, setara merek YKK type YS-1C, dengan ukuran 3 x 1 2 dan bentuk sesuai Gambar Kerja. Dimensi profil dapat berubah tergantung jenis profi l yang nanti disetujui. 2. Kecuali ditentukan lain, semua kusen pintu dan jendel a harus dilengkapi dengan arsitrave dan perlengkapan standar dari pabrik pembuat an. b. Alat Pengencang dan Aksesori. 1. Alat pengencang harus terdiri dari sekrup baja anti karat ISIA seri 300 dengan pemasangan kepala tertanam untuyk mencegah reaak si elektronik antara alat pengencang dsan komponen yang dikencangkan. 2. Angkur harus dari baja anti karat AISI seri 300 dengan tebal minimal 2mm. 3. Penahan ud ara dari bahan vinyl. 4. Bahan penutup sekrup agar tidak terlihat Gasket Nomor P roduk : 9K-20216, 9K-20219 Bahan : EPDM Sifat Material : Tahan terhadap perubaha n cuaca Sealant Dinding (Tembok) Bahan : Single komponen Type : Silicone Sealant Screw Nomor Produk : K-6612A, CP-4008, dan lain lain Bahan : Stainless Steel (S US) Joint Sealer c. d. e. f.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 33 Sambungan antara profile horisontal dengan vertikal diberi sealer yang berserat guna menutup celah sambungan profile tersebut, sehingga mencegah kebocoran udara , air dan suara. Nomor Produk : 9K-20284, 9K-20212 Bahan : Butyl Rubber 4.6. PELAKSANAAN PEKERJAAN a. Fabrikasi 1. Pekerjaan febrikasi atau pemasangan tidak boleh dilaksanakan sebelum Gambar Detail Pelaksanaan yang diserahkan Kontraktor disetujui Pengawas Lapangan. 2. Semua komponen harus difabrikasi dan dirakit sec ara tepat sesuai bentuk dan ukuran aktual dilokasi serta dipasang pada lokasi ya ng telah ditentukan. Pemasangan 1. Bagian pertama yang terpasang harus disetujui Pengawas Lapangan sebagai acuan dan contoh untuk pemasangan berikutnya. 2. Kont raktor bertanggung jawab atas kualitas konstruksi komponen-komponen. Bila suatu sambungan tidak digambarkan dalam Gambar Kerja, swambungan-sambungan tersebut ha rus ditempatkan dan dibuat sedemikian rupa sehingga sambungan-sambungan tersebut dappat meneruskan beban dan menahan tekanan yang harus diterimanya. 3. Semua ko mponen harus sesuai dengan pola yang ditentukan. 4. Bila di pasang langsung ke d inding atau beton, kusen atau bingkai harus dilengkapi dengan angkur pada jarak setiap 500 mm. 5. Semua bagian alumunium yang berhubungan dengan semen atau aduk an harus dilindungi dengan cat transparan atau lembaran plastik. 6. Semua bagian alumunium yang berhubungan dengan elemen baja harus dilapisi dengan cat khusus yang direkomendasikan pabrik pembuat, untuk mencegah kerusakan komposisi alumuni um. 7. Berbagai perlengkapan bukan alumunium yang akan dipasang pada bagian alum unium harus terdiri dari bahan yang tidak menimbulkan reaksi elektronik, seperti baja anti karat, nilon, neoprene dan lainnya. 8. Semua pengencangan harus tidak terlihat, kecuali ditentukan lain. 9. Semua sambungan harus rata pemotongan dan pengeboran yang dikerjakan sebelum pelaksanaan anokdisasi. 10. Semua pekerjaan pembuatan dan pemasangan kusen, pintu dan jendela Aluminium harus dilakukan oleh pabrik penghasil dari bahan yang dipergunakan dengan memperoleh persetujuan pen gawas lapangan. 11. Semua bahan kusen, daun pintu dan jendela aluminium, boleh d ibawa kelapangan/ halaman pekerjaan jikalau pekerjaan konstruksi benar-benar men capai tahap pemasangan kusen, pintu dan jendela. 12. Pemasangan sambungan harus tepat tanpa celah sedikitpun. 13. Semua detail pertemuan daun pintu dan jendela harus runcing (adu manis) halus dan rata, serta bersih dari goresan-goresan sert a cacat-cacat yang mempengaruhi permukaan. 14. Detail Pertemuan Kusen Pintu dan Jendela harus lurus dan rata serta bersih dari goresan-goresan serta cacat yang mempengaruhi permukaan. 15. Pemasangan harus sesuai dengan gambar rancangan pela ksanaan dan brosur serta persyaratan teknis yang benar. 16. Setiap sambungan ata u pertemuan dengan dinding atau benda yang berlainan sifatnya harus diberi sealan t. b.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 34 17. 18. 19. Penyekrupan harus tidak terlihat dari luar dengan skrup kepala tanam galvanized sedemikian rupa sehingga hair line dari tiap sambungan harus kedap air. Semua al umunium yang akan dikerjakan maupun selama pengerjaan harus tetap dilindungi den gan Lacquer Film. Ketika pelaksanaan pekerjaan plesteran, pengecatan dinding dan b ila kosen; alumunium telah terpasang maka kosen tersebut harus tetap terlindungi oleh Lacquer Film atau plastic tape agar kosen tetap terjamin kebersihannya. Da un pintu yang digunakan pada tangga darurat adalah menggunakan daun pintu tahan api (fire doors) minimal 120 menit produk BOSTINCO atau yang setara, dengan tekn ik pemasangan yang sesuai prosedur pabrik dan gambar rancangan pelaksanaan. Untu k pemasangan fire doors tersebut dilengkapi : Door Closer Hinge (engsel) Handle and back plate Kunci cylinder. Handle Anti Panic 20. BAB V PEKERJAAN KACA 5.1. KETERANGAN Pekerjaan kaca meliputi pengisian bidang-bidang kusen (kaca mati), da un pintu dan jendela, jendela bovenlicht. Contoh kaca yang akan dipakai harus di perlihatkan kepada Pengawas paling lambat 2 (dua) minggu sebelum dipasang. 5.2. BAHAN 5.2.1 Kaca Polos. Kaca polos harus merupakan lembaran kaca bening jenis cl ear float glass yang datar dan ketebalannya merata, tanpa cacat dan dari kualita s yang baik yang memenuhi ketentuan SNI 15-0047 1987 dan SNI 15-0130 1987, seper ti tipe Indoflot buatan Asahimas atau yang setara. Ukuran dan ketebalan kaca ses uai petunjuk dalam Gambar Kerja. Kaca Berwarna. Kaca berwarna harus merupakan le mbaran kaca polos yang diberi warna dengan menambahkan sedikit logam pewarna pad a bahan baku kaca, seperti tipe Panasap buatan Asahimas atau yang setara. Ukuran dan ketebalan kaca sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja sedang warna kaca harus s esuai ketentuan dalam Skema Warna. Kaca Es. Kaca es harus merupakan kaca jenis f igured glass polos yang datar dan ketebalannya merata, tanpa cacat dan dari kual itas yang baik yang memenuhi ketentuan SII, seperti buatan Asahimas atau yang se tara. Ukuran dan ketebalan kaca sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja. Cermin. 5.2.2 5.2.3 5.2.4

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 35 Cermin harus merupakan jenis clear mirror dengan ketebalan merata, tanpa cacat d an dari kualitas baik seperti Miralux dari adari Asahimas atau yang setara. Ukur an dan ketebalan cermin sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja. 5.2.5 Neoprene/Gaske t. Neoprene/Gasket atau bahan sintetis lainnya yang setara untuk perlengkapan pe masangan kaca pada rangka alumunium. Dimensi Neoprene/Gasket yang dibutuhkan dis esuaikan dengan ketebalan kaca dan jenis profil alumunium yang digunakan. 5.3. PELAKSANAAN 5.3.1 Umum. 5.3.1.1 5.3.1.2 Ukuran-ukuran kaca dan cermin yang tertera dalam Gambar Kerja adalah ukuran yang mendekati sesungguhnya. Ukuran kaca yang sebenarnya dan besarnya toleransi haru s diukur ditempat oleh Kontraktor berdasarkan ukuran di tempat kaca atau cermin tersebut akan dipasang, atau menurut petunjuk dari Pengawas Lapangan, bila dikeh endaki lain. Setiap kaca harus tetap ditempeli merek pabrik yang menyatakan tipe kaca, ketebalan kaca dan kualitas kaca. Merek-merek tersebut baru boleh dilepas setelah mendapatkan persetujuan dari Pengawas Lapangan. 5.3.1.3 Semua bahan harus dipasang dengan rekomendasi dari pabrik. Pemasangan ha rus dilakukan oleh tukang-tukang yang ahli dalam bidang pekerjaannya. 5.3.2 Pemasangan Kaca. 5.3.2.1 Sela dan Toleransi Pemotongan. Sela dan toleransi pemotongan sesuai ketentuan berikut : Sela bagian muka antara kaca dan rangka n ominal 3mm. Sela bagian tepi antara kaca dan rangka nominal 6mm. Kedalaman celah minimal 16 mm. Toleransi pemotongan maksimal untuk seluruh kaca adalah + 3 mm a tau -1,5 mm. Sela untuk Gasket harus ditambahkan sesuai dengan jenis gasket yang digunakan. 5.3.2.2 Persiapan Permukaan. Sebelum kaca-kaca dipasang, daun pintu, daun jendel a, bingkai partisi dan bagian-bagian lain yang akan diberikan kaca harus diperik sa bahwa mereka dapat bergerak dengan baik. Daun pintu dan daun jendela harus di amankan atau dalam keadaan terkunci atau tertutup sampai pekerjaan pemolesan dan pemasangan kaca selesai.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 36

Permukaan semua celah harus bersih dan kering dan dikerjakan sesuai petunjuk pab rik. Sebelum pelaksanaan, permukaan kaca harus bebas dari debu, lembab dan lapis an bahan kimia yang berasal dari pabrik. 5.3.2.3 Neoprene/Gasket dan Seal. Setiap pemasangan kaca pada daun pintu dan jen dela harus dilengkapi dengan Neoprene/Gasket yang sesuai. Neoprene/Gasket dipasa ng pada bilang antar kusen dengan daun pintu dan jendela, kusen dengan dinding y ang berfungsi sebagai seal pada ruang yang dikondisikan. 5.3.2.4 Pemasangan Cerm in. Cermin harus dipasang lengkap dengan sekrup-sekrup kaca yang memiliki dop pe nutup stainless steel. Penempatan sekrup-sekrup harus sedemikian rupa sehingga c ermin terpasang rata dan kokoh pada tempatnya seperti ditunjukkan dalam Gambar K erja. 5.3.2.5 Penggantian dan Pembersihan. Pada waktu penyerahan pekerjaan, semu a kaca harus sudah dalam keadaan bersih, tidak ada lagi merek perusahaan, kotora n-kotoran dalam bentuk apapun. Semua kaca yang retak, pecah atau kurang baik har us diganti oleh Kontraktor tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek. BAB 6.1. VI PEKERJAAN ALAT PENGGANTUNG DAN PENGUNCI KETERANGAN Semua daun pintu dan jendela dipasangi alat penggantung dan kunci yan g sesuai. Pekerjaan alat penggantung dan pengunci ini mencakup semua kegiatan pe masangan kunci dan alat-alat penggantung pada daun pintu dan jendela, meliputi p engadaan bahan, tenaga dan peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan ini. PROSED UR UMUM a. Contoh Contoh bahan beserta data teknis/brosur bahan alat penggantung dan pengunci yang akan dipakai harus diserahkan kepada Konsultan MKuntuk disetu jui, sebelum dibawa kelokasi proyek. b. Pengiriman dan Penyimpanan Alat penggant ung dan pengunci harus dikirimkan ke lokasi proyek dalam kemasan asli dari pabri k pembuatannya, tiap alat harus dibungkus rapi dan masing-masing dikemas dalam k otak yang masih utuh lengkap dengan nama pabrik dan mereknya. Semua alat harus d isimpan dalam tempat yang kering dan terlindung dari kerusakan. Ketidaksesuaian. Konsultan MK berhak menolak bahan maupun pekerjaan yang tidak memenuhi persyara tan dan Kontraktor harus menggantinya dengan yang sesuai. Segala hal yang diakib atkan karena hal di atas menjadi tanggung jawab Kontraktor. c. 6.2. BAHAN

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 37 a. Umum Semua bahan/alat yang tertulis dibawah ini harus seluruhnya baru, kualitas baik, buatan pabrik yang dikenal dan disetujui. Semua bahan harus anti karat unt uk semua tempat yang memiliki nilai kelembapan lebih dari 70%. Kecuali ditentuka n lain, semua alat penggantung dan pengunci yang didatangkan harus sesuai dengan tipe-tipe tersebut dibawah. Alat Penggantung dan Pengunci. Rangka Bagian Dalam. 1. umum. Kunci untuk semua pintu luar dan dalam harus sama atau setara dengan m erek Wilka, Kend, CISA atau setara (type akan detentukan kemudian) dengan sistem Master Key. 2. Semua kunci harus terdiri dari : - Kunci tipe silinder dengan du a kali putar yang terbuat dari bahan kuningan atau Nikel stainless steel, dengan 3 (tiga) buah anak kunci. - Handle/pegangan bentuk gagang atau kenop diatas pla t yang terbuat dari bahan Nikel stainless steel dan finishing stainless steel ha ir line. - Badan kunci tipe tanam (mortice lock) yang terbuat dari bahan baja la pis seng stainless steel hair line dengan jenis dan ukuran yang disesuaikan deng an jenis bahan daun pintu (besi, kayu atau alumunium), yang dilengkapi dengan li dah siang (latch bolt), lidah malam (dead bolt), lubang silinder, face plate, lu bang untuk pegangan pintu dan dilengkapi strike plate. 3. Engsel. - Kecuali dite ntukan lain, engsel untuk pintu alumunium tipe ayun dengan bukaan satu arah, har us dari tipe kupu-kupu berukuran 102mm x 76mm x 2mm dengan ball bearings, sepert i tipe 2302 buatan Wilka atau setara. - Kecuali ditentukan adanya penggunaan eng sel kupu-kupu, engsel untuk semua jendela harus dari tipe friction stay 20, seper ti Wilka atau IHS atau setara, dari ukuran yang sesuai dengan ukuran dan berat j endela. - Engsel tipe kupu-kupu untuk jendela harus berukuran 76mm x 64mm x 2mm, seperti tipe 2301 buatan Wilka atau setara. - Ketentuan Bahan dan finishing eng sel adalah dari bahan Nikel Stainless steel dengan finish stainless steel hair l ine. 4. Hak Angin. Hak angin untuk jendela yang menggunakan engsel tipe kupu-kup u seperti dari tipe Gracia 401 Wilka atau setara. 5. Pengunci Jendela. Pengunci jendela untuk jendela dengan engsel atau tipe friction stay seperti tipe Gracia 119 Wilka atau yang setara. 6. Grendel Tanam/Flush bolt. Semua pintu ganda harus dilengkapi dengan grendel tanam atas bawah yang sesuai atau setara dengan produ k Wilka atau setara, type Rioby 456/240 atau 6800/1150/300. 7. Penahan Pintu (Do or Stop). Penahan pintu untuk mencegah benturan daun pintu dengan dinding sepert i tipe Wilka Art 728, atau setara. 8. Pull Handle b.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 38 Pegangan pintu yang memakai floor hing atau semi frame less menggunakan handle b uka setara produk Wilka type Art TG 9335 SS atau setara. 9. Warna/Lapisan. Semua alat penggantung dan pengunci harus berwarna stainless steel hair line, kecuali bila ditentukan lain. 6.3. PELAKSANAAN PEKERJAAN a. Umum. Pemasangan semua alat penggantung dan pengunci ha rus sesuai dengan persyaratan serta sesuai dengan petunjuk dari pabrik pembuatny a. Semua peralatan tersebut harus terpasang dengan kokoh dan rapih pada tempatny a, untuk menjamin kekuatan serta kesempurnaan fungsinya. Setiap daun jendela dip asangkan ke kusen dengan menggunakan 2 (dua) buah engsel type friction stay dan harus dilengkapi dengan 1 (satu) buah alat pengunci/window lock yang memiliki pe gangan. Semua pintu dipasangkan ke kusen dengan menggunakan 3 (tiga) buah engsel , Untuk pemasangan engsel ke kusen Alumunium harus diberi closer dari kayu tebal min 3 cm x panjang kusen yang kuat dan dari kayu bermutu baik (Kamper atau Jati ) yang dipasang di balik atau di dalam kusen Alumunium. Semua pintu memakai kunc i pintu lengkap dengan badan kunci, silinder, handle/pelat. Engsel bagian atas u ntuk pintu kaca menggunakan pin yang bersatu dengan bingkai bawah pemegang pintu kaca. Lubang untuk pemasangan kunci dan engsel harus dibuat persis dan tidak bo leh longgar. Semua alat kunci harus dipasang dengan sekrup secara lengkap Pemasa ngan Pintu. Kunci pintu dipasang pada ketinggalan 1000mm dari lantai. Pemasangan engsel atas berjarak maksimal 120mm dari tepi atas daun pintu dan engsel bawah berjarak maksimal 250mm dari tepi bawah daun pintu, sedang engsel tengah dipasan g diantar kedua engsel tersebut. Semua pintu memakai kunci tanam lengkap dengan pegangan (handle), pelat penutup muka dan pelat kunci. Pada pintu yang terdiri d ari dua daun pintu, salah satunya harus dipasang slot tanam sebagaimana mestinya , kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja. Pemasangan Jendela. Daun jend ela dengan engsel tipe kupu-kupu dipasangkan ke kusen dengan menggunakan engsel dan dilengkapi hak angin, dengan cara pemasangan sesuai petunjuk dari pabrik pem buatnya dalam Gambar Kerja. Daun jendela tidak berengsel dipasangkan ke kusen de ngan menggunakan friction stay yang merangkap sebagai hak angin, dengan cara pem asangan sesuai petunjuk dari pabrik pembuatnya. Penempatan engsel harus sesuai d engan arah buakaan jendela yang diinginkan seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerj a, dan setiap jendela harus dilengkapi dengan sebuah pengunci. Perlengkapan lain 1. Door closer : eks Dorma atau GEZE 2. Gasket Ketentuan pemasangan gasket pada pintu adalah sebagai berikut : Airtight - PEMKO S2/S3 Fireproof - PEMKO S88 b. c. d.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 39 Smokeproof - PEMKO S88 Soundproof - PEMKO 320 AN Weatherproof - PEMKO S2/S3 3. D ust Strike Tipe Dust Strike yang digunakan adalah : Type lantai/threshold - Glyn n Johnson DP2 Untuk lantai marmer - Modrtz 7053 Semua perlengkapan yang akan dip akai harus diberikan contohnya terlebih dahulu kepada Konsultan MKuntuk disetuju i bersama dengan Konsultan Perencana. BAB 7.1. VII PEKERJAAN BESI / BAJA KETERANGAN Pekerjaan ini mencakup semua pembuatan dan pemasangan pipa besi dan b aja, seperti yang tercantum dalam gambar dan RKS, meliputi pengadaan bahan, tena ga kerja dan peralatan yang diperlukan untuk pekerjaan ini. Pekerjaan ini mencak up antara lain : a. Railing : fasilitas penyandang cacat (Ramp) dan tangga darur at. Standar / Rujukan: o American Society for Testing and Materials (ASTM) o Ame rican Welding Society (AWS) o American Institute of Steel Construction (AISC) o American National Standard Institute (ANSI) o Standar Nasional Indonesia (SNI) : SNI 03-1729-2002 Tata Cara Perencanaan Struktur Baja untuk Bangunan Gedung 7.2. BAHAN a. b. Pipa railing untuk tangga darurat menggunakan pipa BSP 2 di cat duco. Mutu pipa yang digunakan adalah mild steel yang memenuhi persyaratan ASTM A-36 Bahan-bahan pelengkap harus dari jenis yang sama dengan barang yang dipasangkan dan yang paling cocok untuk maksud yang bersangkutan. Railing tangga entrance, f asilitas penyandang cacat menggunakan pipa stainles steel 2 produk Bakeri atau ya ng setara. Semua kelengkapan yang perlu demi kesempurnaan pemasangan harus diada kan, walaupun tidak secara khusus diperlihatkan dalam gambar atau RKS ini. c. 7.3. PELAKSANAAN a. Contoh bahan-bahan yang akan dipakai harus diperlihatkan kepada P engawas untuk disetujui. Contoh itu harus memperlihatkan kualitas pengelasan dan penghalusan untuk standar dalam pekerjaan ini. Pengerjaan harus yang sebaik-bai knya. Semua pengerjaan harus diselesaikan bebas dari puntiran, tekukan dan hubun gan terbuka. Pengerjaan di bengkel ataupun di lapangan harus mendapat persetujua n Pengawas. Semua pengelasan, kecuali ditunjukkan lain, harus memakai las listri k. Tenaga kerja yang melakukan hal ini harus benar-benar ahli dan berpengalaman. Semua bagian yang dilas harus diratakan dan difinish sehingga sama dengan permu kaan sekitarnya. Bila memakai pengikat-pengikat lain seperti clip keling dan lai nlain yang tampak harus sama dalam finish dan warna dengan bahan yang diikatnya. b. c. d.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 40 e. f. g. Penyambungan dengan baut harus dilakukan dengan cara terbaik yang sesuai dengan maksudnya termasuk perlengkapannya. Lubang-lubang untuk baut harus dibor dan dip unch. Pemasangan (penyambungan dan pemasangan accesorise) harus dilakukan oleh t ukang yang ahli dan berpengalaman. Semua railling tangga utama harus terbungkus crome/stainles steel kecuali disebutkan lain. Semua untuk pekerjaan ini harus me ngacu pada gambar rencana, kecuali ditentukan lain. BAB 8.1. VIII PEKERJAAN LANGIT-LANGIT DAN DINDING PARTISI KETERANGAN Pekerjaan ini mencakup pembuatan dan pemasangan langit-langit dengan berbagai bahan penutup langit-langit sesuai dengan gambar dan RKS, meliputi peny ediaan alat, bahan dan tenaga untuk keperluan pekerjaan ini. 8.2. BAHAN a. Bahan yang dipakai pada pekerjaan ini adalah gyp-board dan gyp-tile den gan ukuran sesuai pada gambar perencanaan, produk Jaya Board, Knauf atau Elephan t. Papan gipsum harus dari tipe standar yang memenuhi ketentuan AS 2588, BS 1230 atau ASTM C 36. b. Rangka plafond menggunakan sistem metal furing dan cross tee main tee terbuat dari bahan galvalume tebal 0,55 mm sesuai gambar rancangan pel aksanaan produk Janindo atau setara. c. Bahan yang digunakan untuk list plafond adalah terbuat dari gypsum ukuran 50 x 50 mm atau sesuai pada gambar rancangan p elaksanaan. d. GRC 6 mm untuk plafon teritisan atap bagian luar, produk Jabaseme n atau Harflex. Bahan terpasang harus dalam keadaan utuh, kuat, permukaan rata d an tanpa cacat lainnya. 8.3. PELAKSANAAN a. Rangka penggantung dipasang berjarak maksimum 120 cm sedangkan un tuk rangka pembagi berjarak maksimum 60 cm atau sesuai prosedur pabrik dan gamba r rancangan pelaksanaan Pemasangan paku atau sekrup harus diberi jarak 10 mm (mi nimal) dan maksimal 16 mm dari pinggir bahan penutup. Jarak antara paku sekrup p ada bagian tepi gypsum berjarak 20 cm sedangkan pada bagian tengah penutup langi t-langit jarak antara paku sekrup adalah 30 cm. Sambungan pada pemasangan penutu p langit-langit antara satu dengan lainnya adalah serapat mungkin tanpa jarak ya ng pemasangannya dilakukan zig zag. Untuk mendapatkan hasil permukaan yang benar -benar rata pada setiap sambungan harus dilapisi dengan base bond dan paper tape dari produk yang sama dengan papan penutup langit-langit dengan lubang dan gari s tengah pelaksanaan sesuai brosur petunjuk. Untuk pekerjaan plafond dengan meng gunakan gypsum datar tanpa nat, tebal minimal 9 mm produksi Jaya Board atau seta ra. Pemasangan penutup langit-langit harus ditimbang rata air agar mendapatkan p ermukaan yang benar rata. List langit-langit dipasang pada setiap permukaan anta ra dinding dan plafond dengan cara pemasangan menggunakan paku atau sekrup sedem ikian rupa sehingga pangkal paku atau sekrup dapat masuk ke dalam bahan penutup

langit-langit. Lubang bekas b. c. d. e. f. g.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 41 paku atau sekrup harus ditutup dengan plamir/compound dari bahan gypsum sampai t ak terlihat bekas lubang. h. Langit-langit tanpa penutup/exposed beton di ruangruang yang tidak tertutup harus dirapikan. i. Pemasangan GRC Langit langit GRC ( teritisan) dipaku pada rangka plafond dengan hati hati, menggunakan paku baut et ernit yang cukup jumlahnya. Letak paku paku tersebut harus diatur dan beraturan jaraknya. Permukaan seluruh bidang langit langit GRC harus datar air / waterpass tanpa nat. Pertemuan langit langit dengan dinding tidak bercelah. Langit langit GRC dicat tembok dengan warna yang ditetapkan oleh Konsultan Perencana. Pekerja an ini mencakup pembuatan dan pemasangan langit-langit dengan berbagai bahan pen utup langit-langit sesuai dengan gambar dan RKS, meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga untuk keperluan pekerjaan ini. 8.4. DINDING PARTISI a. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini mencakup pngangkutan, pengada an bahan, tenaga kerja dan alat kerja serta pemasangan partisi dan perlengkapann ya, sesuai petunjuk Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini. b. Prosedur Umum Co ntoh Bahan dan Data Teknis. Sebelum pengadaan bahan, Kontrktor harus menyerahkan contoh dan data teknis/brosur bahan yang akan digunakan, untuk disetujui Pengaw as Lapangan. Gambar Detail Pelaksanaan. Sebelum pelaksanaan, Kontraktor wajib me mbuat dan menyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan kepada Pengawas Lapangan untuk d iperiksa dan disetujui. Gambar Detail Pelaksanaan harus memperlihatkan dimensi, tata letak, detail-etail pertemuan, cara pengencangan dan penyelesaian, dan deta il penyelesaian lainnya. Pengiriman dan Penyimpanan Semua bahan yang didatangkan harus disimpan ditempat yang terlindung sehingga terhindar dari kerusakan, baik sebelum dan selama pemasangan. Bahan yang didatangkan harus dilengkapi dengan l abel, dat teknis dari pabrik pembuat untuk menjamin bahwa bahan yang didatangkan tersebut sesuai dengan yang telah disetujui. c. Bahan-bahan Umum Semua bahan ya ng akan digunakan untuk pekerjaan partisi harus berasal dari produk yang dikenal seperti disebutkan dalam Spesifikasi ini dan sesuai dengan persetujuan Pengawas Lapangan. Rangka Metal.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 42 Rangka metal untuk pemasangan dan penumpu panel partisi harus dibuat dari bahan baja ringan lapis seng dan alumunium seperti Zincalume atau Galvalum, atau Krauf sesuai dengan rekomendasi produsen Gypsum yang dipakai. Papan Gipsum. Papan gip sum untuk panel partisi harus dari tipe standar yang memiliki ketebalan minimal sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja dan memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis 092 50. d. Pemasangan. 1. Bahan yang dipakai untuk dinding partisi adalah panel Gyps um tebal 10 mm jenis standar. Jenis papan Gypsum yang digunakan mempunyai bagian tepi melandai. Panel partisi harus dipasang dengan cara sedemikian rupa untuk m engurangi jumlah sambungan sebanyak mungkin. Rangka dinding partisi yang digunak an adalah Metal Stud System sesuai rekomendasi produsen Gypsum yang dipakai. Rangk a terbuat dari bahan metal galvalume tebal 0,55-0.75 mm dan lebar 92 (CS) produk PT. Jaindo atau yang setara. Rangka vertikal terpasang dengan jarak maksimal 60 cm (AS). Dirangkai sedemikian rupa sehingga membentuk suatu rangkaian yang koko h dan kuat dengan sambungan pada posisi yang tepat serta kelurusan permukaan ben arbenar lurus. Pemasangan Gypsum pada rangka dilaksanakan dengan menggunakan pak u skrup stainless steel setiap jarak 20 cm untuk bagian tepi Gypsum dan 30 cm un tuk pemasangan bagian tengah lembar Gypsum yang dipasang secara tegak lurus bida ng muka Gypsum dan rangkanya. Pemasangan paku skrup harus diberi jarak minimal 1 0 cm dari tepi Gypsum untuk setiap sambungan. Pelaksana pemasangan harus dapat m enunjukkan sertifikat/surat rekomendasi pemasangan dari produsen Gypsum yang dip akai. Apabila diperlukan maka untuk produk Gypsum yang digunakan setidaknya prod usen produk yang bersangkutan harus dapat memberikan supervisi terhadap pelaksan aan pemasangan produknya. Setiap pertemuan sudut partisi harus dapat menghasilka n hasil akhir yang lurus dan siku (runcing) dan dipasang wall engle. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. Sambungan antar panel Gypsum harus ditutup dengan pita perekat dan ditutup d engan compound serta dihaluskan/diratakan hingga membentuk permukaan yang rata. 11. Sebelum pemasangan panel Gypsum, pekerjaan-pekerjaan yang lain yang tertanam didalamnya harus sudah selesai dikerjakan dan diuji sehingga tidak menimbulkan adanya pembongkaran dan pemasangan papan Gypsum kembali. 12. Belokan/lekukan pad a dinding harus dipasang lipatan sudut yang sesuai pada bidang sisi papan Gypsum sehingga didapat hasil belokan/lekukan yang benarbenar lurus dan siku.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 43 BAB 9.1. IX PEKERJAAN PELAPISAN DINDING KETERANGAN Pekerjaan ini mencakup pemasangan pelapis dinding ruangan-ruangan dal am bangunan dan luar bangunan sesuai dengan gambar pelaksanaan dan RKS ini, meli puti penyediaan alat, bahan dan tenaga untuk keperluan pekerjaan ini. Pengiriman bahan ke lokasi proyek harus terbungkus dalam kemasan pabrik yang belum dibuka dan dilindungi dengan label/merek dagang yang utuh dan jelas. Kontraktor wajib m enyediakan cadangan sebanyak 2,5% dari keseluruhan bahan terpasang untuk diserah kan kepada Pemilik Proyek. 9.2. BAHAN a. Ubin Keramik Keramik untuk pelapis dinding yang dipakai buatan dalam ne geri. Keramik harus dari kualitas yang baik atau KW 1 dan dari merek yang dikena l yang memenuhi ketentuan SNI seperti (Roman atau Asia Tile), berukuran 20x25 di tempat-tempat sesuai dengan gambar perencanaan dan scedule finishing. Bahan yang didatangkan harus dalam keadaan baik, utuh kuat, tanpa cacat. Keramik yang dida tangkan harus disetujui oleh Pengawas Lapangan. Keramik yang tidak rata permukaa n dan warnanya, sisinya tidak lurus, sudut-sudutnya tidak siku, retak atau cacat lainnya, tidak boleh dipasang. Stone Cladding Batu tempel yang dipakai adalah j enis batu Andesit, Batu Palimanan dengan finishing permukaan rata dan flamed. Ba tu yang ditempel harus dalam keadaan utuh, kondisi baik dan kuat tanpa ada cacat . Bahan yang didatangkan harus dalam keadaan baik, utuh kuat, tanpa cacat rongga atau porous, asal batu yang dimaksud adalah ex. Lokal. Barang yang didatangkan harus disetujui oleh Pengawas Lapangan. Warna akan ditentukan kemudian oleh kons ultan perencana dan owner. Ukuran batu yang akan dipasang disesuaikan dengan gam bar perencanaan. b. 9.3. PELAKSANAAN a. Pemasangan keramik Pemasangan keramik dinding sebaiknya pada taha p akhir, untuk menghindari kerusakan akibat pekerjaan yang belum selesai. Permuk aan dinding yang akan dipasang keramik harus bersih, cukup kering dan rata air. Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan / tangga / dinding yang ada. Pemasangan keramik dinding dimulai dari tulangan ini. Sebelum dipasang , keramik dinding agar direndam dalam air terlebih dahulu. Setiap jalur pemasang an sebaiknya ditarik benang dan rata air. Adukan semen untuk pemasangan keramik harus penuh, baik permukaan dasar maupun di badan belakang keramik dinding yang terpasang. Perbandingan adukan dan ketebalan rata rata yang dianjurkan adalah Se men : Pasir = 1 : 4, dengan ketebalan rata rata 2,0 cm. Lebar nat yang dianjurka n untuk dinding adalah 2 mm, dengan campuran pengisi nat (Grout) bahan khusus AM 50. Bagi area yang luas dianjurkan untuk diberi expansion joint. Khusus untuk d inding luar diberi tali air per jarak tertentu dengan mempertimbangkan desainnya , agar tidak menerima beban terlalu berat. Bersihkan segera bekas adukan dari pe rmukaan keramik, dapat digunakan bahan pembersih yang ada di pasar dengan kadar asam tidak lebih dari 5 %, setelah itu segera bersihkan dengan air bersih. Karen a sifat alamiah dari produk keramik, yang

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 44 disebabkan proses pembakaran pada temperatur tinggi, dapat terjadi perbedaan war na dan ukuran, untuk ini periksa dan pastikan keramik dinding yang akan dipasang mempunyai seri dan golongan ukuran yang sama. Plesteran dinding dan pasangan ke ramik harus benar-benar rata/lurus dalam satu bidang. Keramik dipasang secara te liti dan rapi. Pemotongan ubin keramik harus menggunakan alat pemotong khusus. L ebar dan kedalaman siar-siar harus sama (maksimal 3 mm untuk dinding keramik dan 1 mm untuk dinding granit) dan siar harus membentuk garis-garis lurus. Siar-sia r itu diisi dengan bahan pengisi warna (grout semen berwarna), sesuai dengan pet unjuk Pengawas Lapangan. Dinding keramik maupun granit yang sudah terpasang haru s dibersihkan dari segala macam noda/kotoran yang melekat sehingga benar-benar b ersih, warnanya tidak kusam. b. Pemasangan border keramik Bahan yang terpasang h arus dalam keadaan baik, utuh dan rapi. Untuk border keramik dipasang sesuai leb ar keramik atau tepat di atas keramik dinding terpasang. Nat/siar harus lurus ve rtikal atau horisontal dengan keramik ukuran 20 x 25. Setelah terpasang segera d ibersihkan dari segala kotoran atau noda yang menempel. Pekerjaan ini harus dike rjakan oleh tukang yang bebenar terampil dan berpengalaman. Pemasangan batu temp el / granit Seperti Halnya keramik, batu tempel dipasang dengan spasi 1 : 3 dipa sang sesuai gambar perencanaan rapat tanpa spasi atau sesuai gambar perencanaan. Setelah terpasang permukaan harus segera dibersihkan dari segala kotoran dan no da atau bekas semen yang menempel. c. BAB 10.1. X PEKERJAAN PENUTUP LANTAI KETERANGAN Bagian ini mencakup semua pekerjaan penutup lantai dalam bangunan dan teras-teras termasuk plin dan tangga, seperti yang tercantum dalam gambar dan R KS, meliputi penyediaan bahan, tenaga dan peralatan untuk pekerjaan ini. Pengiri man ubin ke lokasi proyek harus terbungkus dalam kemasan pabrik yang belum dibuk a dan dilindungi dengan label/merek dagang yang utuh dan jelas. Kontraktor wajib menyediakan cadangan sebanyak 2,5% dari keseluruhan bahan terpasang untuk diser ahkan kepada Pemilik Proyek. 10.2. BAHAN a. Ubin penutup lantai yang dipakai ukuran 30 x 30 cm dari jenis Homogeneo us Tile, produk setara Granito dan Esenza serta keramik 10 x 20 cm, 20 x 20, sta irnose ukuran 5 x 20. Semua bahan buatan dalam negeri (produk Asia Tile atau Rom an atau Impero). Corak dan warna ubin kramik akan ditetapkan kemudian oleh Konsu ltan Perencana. b. Sebelum keramik dan homogeneus tile dibawa ke tempat pekerjaa n, Kontraktor harus menyerahkan contoh dan katalog/persyaratan teknis operatif d ari pabrik pembuat kepada Pengawas untuk memperoleh persetujuan. Semua keramik d an granit tile yang akan diipakai harus berada dalam kotak aslinya. Ubin-ubin ke ramik yang akan dipasang harus mulus dan bebas cacat. 10.3. PELAKSANAAN

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 45 a. Pemasangan ubin keramik dan homogeneus tile Pemasangan keramik lantai sebaikn ya pada tahap akhir, untuk menghindari kerusakan akibat pekerjaan yang belum sel esai. Permukaan lantai yang akan dipasang keramik harus bersih, cukup kering dan rata air. Tentukan tulangan dengan mempertimbangkan tata letak ruangan / tangga / lantai yang ada. Pemasangan keramik lantai dimulai dari tulangan ini. Sebelum dipasang, keramik lantai agar direndam dalam air terlebih dahulu. Setiap jalur pemasangan sebaiknya ditarik benang dan rata air. Adukan semen untuk pemasangan keramik harus penuh, baik permukaan dasar maupun di badan belakang keramik lanta i yang terpasang. Perbandingan adukan dan ketebalan rata rata yang dianjurkan ad alah Semen : Pasir = 1 : 6, dengan ketebalan rata rata 2 - 4 cm. Lebar nat yang dianjurkan untuk lantai adalah 4 - 5 mm kecuali untuk keramik type cuting dan ho mogeneus tile, dengan campuran pengisi nat (Grout) bahan khusus AM 50. Bagi area yang luas dianjurkan untuk diberi expansion joint. Bersihkan segera bekas aduka n dari permukaan keramik, dapat digunakan bahan pembersih yang ada di pasar deng an kadar asam tidak lebih dari 5 %, setelah itu segera bersihkan dengan air bers ih. Karena sifat alamiah dari produk keramik, yang disebabkan proses pembakaran pada temperatur tinggi, dapat terjadi perbedaan warna dan ukuran, untuk ini peri ksa dan pastikan keramik lantai yang akan dipasang mempunyai seri dan golongan u kuran yang sama. b. Pemasangan Pekerjaan ini harus dilakukan dengan serapi-rapin ya oleh tukang yang benar-benar ahli dan berpengalaman, sesuai dengan petunjuk p abrik bahan yang bersangkutan. 10.4. FLOOR HARDENER 1. Floor hardener dilaksanakan khusus pada lantai ramp menggunaka n produk fosroc atau setara. 2. Sebelum penerapan floor hardener plat dasar beto n harus disiapkan sedemikian rupa hingga memenuhi kondisi sebagai berikut : Memp unyai kandungan semen 300 kg/m Rasio kandungan air maksimum 0,55 Slump test 7,5 10 cm. 3. Tambahan semen yang disebarkan baris demi baris selebar 10 15 cm dan d ifinish ratakan dengan trowel besi. 4. Penyebaran bahan floor hardener dilakukan dalam 2 tahap hingga total mencapai kepadatan 5 kg/m2 atau sesuai petunjuk dari produsen pembuatnya. 5. Pemolesan dilaksanakan dengan trowel sebanyak 3 kali ya itu untuk menghilangkan perbedaan warna dan setelah permukaan mulai mengeras unt uk meratakan permukaan floor hardener. BAB 11.1. XI PEKERJAAN PENGECATAN KETERANGAN Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan yang berhubungan dan seharusny a dilaksanakan dalam pengecatan dengan bahan-bahan emulsi, enamel, politur/teak oil, cat dasar, pendempulan, baik yang dilaksanakan sebagai pekerjaan permulaan, ditengahtengah dan akhir. Yang dicat adalah semua permukaan baja/besi, kayu, pl esteran tembok dan beton, dan permukaan-permukaan lain yang disebut dalam gambar dan RKS. Pekerjaan ini meliputi penyediaan bahan, tenaga dan semua peralatan ya ng diperlukan untuk pekerjaan ini. STANDAR / RUJUKAN PUBB 1973 NI-3. Steel Struc tures Painting Council (SSPC).

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 46

Swedish Standard Institution (SIS). British Standard (BS). Petunjuk pelaksanaan dari pabrik pembuat. 11.2. BAHAN a. Umum. 1. Cat harus dalam kaleng/kemasan yang masih tertutup patri/segel , dan masih jelas menunjukkan nama/merek dagang, nomor formula atau Spesifikasi cat, nomor takaran pabrik, warna, tanggal pembuatan pabrikpetunjuk dari pabrik d an nama pabrik pembuat, yang semuanya harus masih absah pada saat pemakaiannya. Semua bahan harus sesuai dengan Spesifikasi yang disyaratkan pada daftar cat. Pe makaian bahan-bahan pengering atau bahan-bahan lainnya tanpa persetujuan Pengawa s tidak diperbolehkan. Selambat-lambatnya sebulan sebelum pekerjaan pengecatan d imulai, Kontraktor harus mengajukan daftar tertulis dari semua bahan yang akan d ipakai untuk disetujui oleh Pengawas Lapangan. Konsultan MK berhak menguji conto h-contoh sebelum memberikan persetujuan. Untuk menetapkan suatu standar kualitas , disyaratkan bahwa semua cat yang dipakai harus berdasarkan/mengambil acuan pad a cat-cat hasil produksi Mowilex, Dulux atau Levis Akzo Nobel. b. Cat Dasar. Cat dasar yang digunakan harus sesuai dengan daftar berikut atau setara : Water-bas ed sealer untuk permukaan pelesteran, beton, papan gipsum dan panel kalsium sili kat. Masonry sealer untuk permukaan pelesteran yang akan menerima cat akhir berb ahan dasar minyak. Wood primer sealer untuk permukaan kayu yang akan menerima ca t akhir berbahan dasar minyak. Solvent-based anti-corrosive zinc chomate untuk p ermukaan besi/baja. Undercoat. Undercoat digunakan untuk permukaan bidang baru y ang belum pernah dicat sebelumnya. Cat Akhir. Cat akhir yang digunakan harus ses uai dengan daftar berikut, atau yang setar : Emulsion untuk permukaan interior p elesteran, beton, papan gipsum dan panel kalsium silikat. Emulsion khusus untuk permukaan eksterior pelesteran, beton, papan gipsum dan panel kalsium silikat. H igh quality solvet-based high quality gloss finish untuk permukaan interior pele steran dengan cat dasar masonry sealer, kayu dan besi/baja. Khusus untuk bagian luar yang tidak terlindung atap dipakai jenis Weathershield c. d. 11.3. PELAKSANAAN a. Pelaksanaan Pekerjaan Pembersihan, Persiapan dan Perawatan Awal P ermukaan. Umum. Semua peralatan gantung dan kunci serta perlengkapan lainnya, pe rmukaan polesan mesin, pelat, instalasi lampu dan benda-benda sejenisnya yang

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 47 berhubungan langsung dengan permukaan yang akan dicat, harus dilepas, ditutupi a tau dilindungi, sebelum persiapan permukaan dan pengecatan dimulai. Pekerjaan ha rus dilakukan oleh orang-orang yang memang ahli dalam bidang tersebut. Permukaan yang akan dicat harus bersih sebelum dilakukan persiapan permukaan atau pelaksa naan pengecatan. Minyak dan lemak harus dihilangkan dengan memakai kain bersih d an zat pelarut/pembersih yang berkadar racun rendah dan mempunyai titik nyala di atas 38oC. Pekerjaan pembersihan dan pengecatan harus diatur sedemikian rupa seh ingga debu dan pecemar lain yang berasal dari proses pembersihan tersebut tidak jauh diatas permukaan cat yang baru dan basah. 1. Permukaan Pelesteran dan Beton. Permukaan pelesteran umumnya hanya boleh dica t sesudah sedikitnya selang waktu 4 (empat) minggu untuk mengering di udara terb uka. Semua pekerjaan pelesteran atau semen yang cacat harus dipotong dengan tepi -tepinya dan ditambal dengan pelesteran baru hingga tepi-tepinya bersambung menj adi rata dengan pelesteran sekelilingnya. Permukaan pelesteran yang akan dicat h arus dipersiapkan dengan menghilangkan bunga garam kering, bubuk besi, kapur, de bu, lumpur, lemak, minyak, aspal, adukan yang berlebihan dan tetesan-tetesan adu kan. Sesaat sebelum pelapisan cat dasar dilakukan, permukaan pelesteran dibasahi secara menyeluruh dan seragam dengan tidak meninggalkan genangan air. Hal ini d apat dicapai dengan menyemprotkan air dalam bentuk kabut dengan memberikan selan g waktu dari saat penyemprotan hingga air dapat diserap. 2. Permukaan Gipsum. Pe rmukaan gipsum harus kering, bebas dari debu, oli atau gemuk dan permukaan yang cacat telah diperbaiki sebelum pengecatan dimulai. Kemudian permukaan gipsum ter sebut harus dilapisi dengan cat dasar khusus untuk gipsum, untuk menutup permuka an yang berpori. Setelah cat dasar ini mengering dilanjutkan dengan pengecatan s esuai ketentuan Spesifikasi ini. 3. Permukaan Kayu. Permukaan kayu harus bersih dari minyak, lemak dan serbuk kayu gergajian, sisa pengamplasan serta kotoran la innya, sebelum pelapisan cat dimulai. 4. Permukaan Barang Besi /Baja. Besi/Baja Baru. Permukaan besi/baja yang terkena karat lepas dan benda-benda asing lainnya harus dibersihkan secara mekanis dengan sikat kawat atau penyemprtan pasir/sand blasting sesuai standar Sa21/2. Semua debu, kotoran, minyak, gemuk dan sebagain ya harus dibersihkan dengan zat pelarut yang sesuai dan kemudian dilap dengan ka in bersih. Sesudah pembersihan selesai, pelapisan cat dasar pada semua permukaan barang besi/baja dapat dilakukan sampai mencapai ketebalan yang disyaratkan. Be si/Baja Dilapis Dasar di Pabrik/Bengkel. Bahan dasar yang diaplikasikan di pabri k/bengkel harus dari merek yang sama dengan cat akhir yang akan diaplikasikan di lokasi proyek dan memenuhi ketentuan dalam butir 4.2. dari Spesifikasi Teknis in i.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 48 Barang besi/baja yang telah dilapis dasar di pabrik/bengkel harus dilindungi ter hadap karat, baik sebelum atau sesudah pemasangan dengan cara segera merawat per mukaan karat yang terdeteksi. Permukaan harus dibersihkan dengan zat pelarut unt uk menghilangkan debu, kotoran, minyak, gemuk. Bagian-bagian yang tergores atau berkarat harus dibersihkan dengan sikat kawat sampai bersih, sesuai standar St 2 /SP-2, dan kemudian dicat kembali (touch-up) dengan bahan cat yang sama dengan y ang telah disetujui, sampai mencapai ketebalan yang disyaratkan. Besi/Baja Lapis Seng/Galvanized. Permukaan besi/baja berlapis seng/galvanized yang akan dilapis i cat warna harus dikasarkan terlebih dahulu dengan bahan kimia khsus yang dipro duksi untuk maksud tersebut, atau disikat dengan sikat kawat. Bersihkan permukaa n dari kotoran-kotoran, debu dan sisa-sisa pengasaran, sebelum pengaplikasian ca t dasar. b. Selang Waktu Antara Persiapan Permukaan dan Pengecatan. Permukaan yang sudah dibersihkan, dirawat dan/atau disiapkan untuk dicat harus mendapatkan lapisan pe rtama atau cat dasar seperti yang disayaratkan, secepat mungkin setelah persiapa n-persiapan di atas selesai. Harus diperhatikan bahwa hal ini harus dilakukan se belum terjadi kerusakan pada permukaan yang sudah disiapkan di atas. c. Pelaksan aan Pengecatan. Umum. Permukaan yang sudah dirapikan harus bebas dari aliran pun ggung cat, tetesan cat, penonjolan, pelombang, bekas olesan kuas, perbedaan warn a dan tekstur. Usaha untuk menutupi semua kekurangan tersebut harus sudah sempur na dan semua lapisan harus diusahakan membentuk lapisan dengan ketebalan yang sa ma. Perhatian khusus harus diberikan pada keseluruhan permukaan, termasuk bagian tepi, sudut dan ceruk/lekukan, agar bisa memperoleh ketebalan lapisan yang sama dengan permukaan-permukaan di sekitarnya. Permukaan besi/baja atau kayu yang te rletak bersebelahan dengan permukaan yang akan menerima cat dengan bahan dasar a ir, harus telah diberi lapisan cat dasar terlebih dahulu. Proses Pengecatan. Har us diberi selang waktu yang cukup di antara pengecatan berikutnya untuk memberik an kesempatan pengeringan yang sempurna, disesuaikan dengan kedaan cuaca dan ket entuan dari pabrik pembuat cat dimaksud. Penecatan harus dilakukan dengan keteba lan minimal (dalam keadaan cat kering), sesuai ketentuan berikut. a. Permukaan I nterior Pelesteran, Beton, Gipsum. Cat Dasar : 1 (satu) lapis water-based sealer . Cat Akhir : 2 (dua) lapisan emulsion. b. Permukaan Eksterior Pelesteran, Beton . Cat Dasar : 1 (satu) lapis water-based sealer. Cat Akhir : 2 (dua) lapisan emu lsion khusus eksterior.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 49 c. Permukaan Interior dan Eksterior Pelesteran dengan Cat Akhir Berbahan Dasar Miny ak. Cat Dasar : 1 (satu) lapis masonry sealer. Cat Akhir : 2 (dua) lapisan high quality solvent-based high quality gloss finish. d. Permukaan Kayu Cat Dasar : 1 (satu) lapis wood primer sealer. Cat Akhir : 2 (dua ) lapisan high quality solvent-based high quality gloss finish. Permukaan Besi/B aja. Cat Dasar : 1 (satu) lapis solvent-based anti-corrosive zinc chromate prime r. Undercoat : 1 (satu) lapis undercoat. Cat Akhir : 2 (dua) lapisan high qualit y solvent-based high quality gloss finish. e. Penyimpanan, Pencampuran dan Pengenceran. Pada saat pengerjaan, cat tidak boleh menunjukkan tanda-tanda mengeras, membentuk selaput yang berlebihan dan tanda-ta nda kerusakan lainnya. Cat harus diaduk, disaring secara menyeluruh dan juga aga r seragam konsistensinya selama pengecatan. Bila disyaratkan oleh kedaan permuka an, suhu, cuaca dan metoda pengecatan, maka cat boleh diencerkan sesaat sebelum dilakukan pengecatan dengan mentaati petunjuk yang diberikan pembuat cat dan tid ak melebihi jumlah 0,5 liter zat pengencer yang baik untuk 4 liter cat. Pemakaia n zat pengencer tidak berarti lepasnya tanggung jawab kontraktor untuk memperole h daya tahan cat yang tinggi (mampu menutup warna lapis di bawahnya). Metode Pen gecatan. Cat dasar untuk permuakaan beton, plesteran, gypsum board diberikan den gan kuas dan lapisan berikutnya boleh dengan kuas atau rol. Cat dasar untuk perm ukaan papan gipsum deberikan dengan kuas dan dan lapisan berikutnya boleh dengan kuas atau rol. Cat dasar untuk permukaan kayu harus diaplikasikan dengan kuas d an lapisan berikutnya boleh dengan kuas, rol atau semprotan. Cat dasar untuk per mukaan besi/baja diberikan dengan kuas atau disemprotkan dan lapisan berikutnya boleh menggunakan semprotan. d. Pemasangan Kembali Barang-barang yang dilepas. S esudah selesainya pekerjaan pengecatan, maka barang-barang yang dilepas harus di pasang kembali oleh pekerja yang ahli dalam bidangnya. BAB 12.1. XII PEKERJAAN PERABOT TETAP KETERANGAN Bagian ini mencakup semua pekerjaan fixed seperti furniture ditunjukk an dalam gambar, meja counter, Clading Panel, dll sesuai gambar rencana. Pekerja an ini, meliputi penyediaan alat, bahan dan tenaga untuk keperluan.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 50 12.2. STANDAR / RUJUKAN a. b. c. d. Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia (NI-5, 1961) P ersyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982) Spesifikasi Bahan Bangun an Bagian A (SK SNI S-04-1989-F) Standar Konstruksi Bangunan Indonesia (SKBI) SK BI-4.3.53.1987 Spesifikasi Kayu Awet untuk Perumbahan dan Gedung. e. Standar Nas ional Indonesia (SNI) SNI 03-3233-1998 Tata Cara Pengawetan Kayu untuk Bangunan Rumah dan Gedung. SNI 01-2704-1999 Kayu Lapis Penggunaan Umum, Mutu. 12.3. PROSEDUR UMUM Contoh Bahan. 1. Contoh bahan harus diserahkan kepada Konsultan MK untuk disetujui terlebih dahulu sebelum pengadaan dan pelaksanaan pekerjaan. 2. Semua kayu dan kayu lapis dan papan harus berasal dari pemasok yang dikenal yang dapat menjamin kualitas dan kadar air yang diminta. 12.4. BAHAN a. Kayu. 1. Mutu dan Jenis Kayu. Mutu kayu dan jenis kayu yang ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini harus dari kualitas terbaik dan kelas awet II dan k elas kuat II, memenuhi ketentukan PKKI (NI-5,1961) dan untuk semua jenis pekerja an kayu halus seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dan terdiri dari kayu Mera nti Merah untuk lis langit langit dan dinding. Kayu harus bebas dari susu, getah , celah, mata kayu besar yang lepas atau mati, retakan melingkar dan kantung kul it kayu. Bahan bahan yang mengandung mata kayu / buhul mati yang besar dan lepas , dan yang membusuk atau diserang serangga tidak boleh digunakan. Kayu yang akan menerima lapisan transparan harus bersih dan berkualitas terbai. Kayu yang akan diberi cat bukan transparan harus memiliki permukaan yang sesuai untuk penyeles aian cat berkualitas. 2. Kadar Air. Kecuali ditentukan lain dalam Spesifikasi Te knis ini, semua kayu untuk pekerjaan kayu halus harus dalam keadaan kering, di-o ven di pabrik, dan ketika didatangkan ke lokasi kadar air dalam batas batas 6 11 %. Harus diperhatikan agar kadar air dimaksud tidak berubah selama pengangkutan, penyimpangan, pemasangan. b. Kayu Lapis. 1. Semua kayu lapis interior untuk pen yelesaian transparan harus mempunyai warna dan serat kayu yang seragam, bebas da ri goresan, retakan dan noda noda dan kedua permukaannya teramplas rata. 2. Kayu lapis yang telah diawetkan di pabrik, harus memiliki kekuatan rekat yang tahan terhadap air dan cuaca. Mutu keawetan kayu lapis tidak boleh kurang dari yang te lah ditetapkan. Kayu lapis harus memiliki venir muka dan belakang berkualitas sa ma, dari mutu IBB atau IAA standar SNI 01-2704-1999, dan berasal dari merek daga ng yang dikenal baik serta terdiri dari jenis berikut :

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 51 3. 4. 5. Kayu lapis biasa Kayu lapis dari jati (teakwood) Kayu lapis yang terdiri dari pe cahan pecahan atau bahan bahan sisa pada bagian tengahnya tidak boleh digunakan. Jumlah minimal lapisan untuk kayu lapis harus terdiri 3 lapis untuk tebal 4 sam pai dengan 6 mm, 4 lapis untuk tebal 9 sampai dengan 15 mm dan 7 lapis untuk teb al 18 sampai dengan 25 mm, sesuai ketentuan SNI 01-2704-1999. Kayu lapis yang ak an digunakan harus memiliki ketebalan sesuai petunjuk Gambar Kerja dan digunakan pada tempat tempat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja. c. Alat Pengencang. Semua alat pengencang yang dibutuhkan dalam pekerjaan ini, sepe rti paku, sekrup, baut, angkur dan lainnya harus dari baja lapis galban / seng d alam ukuran sesuai petunjuk Gambar Kerja atau sesuai kebutuhan standar yang berl aku. Laminasi. Laminasi dengan tebal minimum 0.8 mm dengan proses HPL (High Pres sure Laminated) harus tahap terhadap panas dan memiliki warna serta corak yang a kan ditentukan kemudian, seperti buatan Formica, Resopal, Decoform, Supreme Deco luxe atau yang setara. Perekat. Semua lem dan perekat yang digunakan harus dari jenis kedap air, seperti produk neoprene based / synthetic resin based seperti F ox atau yang setara. d. e. 12.5. PELAKSANAAN a. Ukuran dan Pola. Kayu harus diselesaikan / diratakan pada empat s isinya. Ukuran kayu harus sesuai persyaratan PKKI (NI-5, 1996). Kayu harus diker jakan sesuai dengan pola / desain yang ditentukan dalam Gambar Kerja. Pengawetan . Semua jenis kayu dan kayu lapis yang dipasang tetap dalam bangunan atau strukt ur harus sudah diberi bahan pengawet. Bila kayu yang telah diawetkan dipotong, m aka bagian permukaan yang dipotong tersebut harus diulas dengan bahan pengawet y ang sama. Pengerjaan. Pekerjaan kayu yang telah selesai harus diamplas, bebas da ri bekas mesin dan alat, kikisan, serta kayu yang timbul atau cacat lain di perm ukaan yang terlihat. Sambungan harus rapat sedemikian rupa untuk mencegah penyus utan. Sambungan pasak harus disetel dengan lem dan diberi baji dan untuk pekerja an interior harus disemat. Lapisan Pelindung. Penyelesaian untuk semua permukaan kayu harus menggunakan cat duko atau melamic sesuai ketentuan gambar perencanaa n. Lapisan pelindung untuk meja (top Table/counter top) menggunakan pelapisan de ngan HPL (High Pressure Laminated) Perbaikan Pekerjaan yang Tidak Sempurna. Bila diketahui pekerjaan pekerjaan kayu tersebut menjadi mengkerut atau bengkok, ata u kelihatan ada cacat cacat lainnya pada pekerjaan kayu halus sebelum masa b. c. d. e.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 52 pemeliharaan berakhir maka pekerjaan yang cacat tersebut harus dibongkar dan dig anti hingga Konsultan MKmerasa puas dan pekerjaan pekerjaan lainnya yang tergang gung akibat pembongkaran tersebut harus dibetulkan atas biaya Kontraktor. f. Sus ut (Mengkerut). Persiapan, penyambungan dan pemasangan semua pekerjaan kayu halu s sedemikian rupa, hingga susut di bagian mana saja dan ke arah manapun tidak ak an mengurangi / mempengaruhi kekuatan dan bentuk dari pekerjaan kayu yang sudah jadi. Juga tidak menyebabkan rusaknya bahan bahan yang bersentuhan. Pembersihan. Semua tatal, puntung kayu dan kayu bekas harus dibersihkan secara teratur dan p ada waktu penyelesaian pekerjaan. Semua bekas yang sudah tidak dapat digunakan l agi dan sampah sampah harus disingkirkan dan dimusnahkan. g. BAB 13.1. XIII PEKERJAAN ALAT-ALAT SANITAIR KETERANGAN Bagian ini mencakup semua pekerjaan sanitair dan yang berhubungan sep erti ditunjukkan dalam gambar, meliputi penyediaan bahan, tenaga dan alat yang d iperlukan. 13.2. BAHAN a. Water Closet dan Wastafel Barang-barang yang akan dipakai adalah sebaga i berikut : 1. Water Closet Duduk Bahan porselen, produk dalam negeri (setara TOTO type CW 702J /SW784JP atau American Standard), lengkap dengan stop kran dan peralatan lain. W ater Closet Jongkok Bahan porselen, produk dalam negeri (setara TOTO type CE 9/T V 150 NWV12 atau American Standard), lengkap dengan stop kran dan peralatan lain . 2. 3. 4. 5. Wastafel Wastafel Meja Bahan porselen, produk dalam negeri (setara TOTO tipe L 5 21 V1A, L 830 V3 atau American Standard), lengkap dengan keran, siphon dan perle ngkapan lainnya. Westafel Gantung Bahan porselen, produk dalam negeri (setara TO TO tipe L 237 V1B atau American Standard), lengkap dengan keran, siphon dan perl engkapan lainnya. Urinoir setara TOTO Type Moeslem U57M Sekat Urinoir Toto type A 100 Semua wastafel dan Sanitary yang lainnya sudah lengkap dengan keran, sipho n dan perlengkapan lainnya yang diperlukan. b. Keran, Floor Drain, Dll 1. 2. 4. Keran air (TOTO type T-23B13V7N dan T30ARQ13N u ntuk Pantry atau yang setara) Floor Drain (TOTO type square flange TX 1B) Towel

Ring (TOTO Tipe TX 702AES atau setara)

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 53 5. 6. 8. c. Paper Holder (TOTO type A850) Shower Spray (TOTO type TB 19 CS V9N5 atau yang se tara) Shop Holder (TOTO type TS 125R atau yang setara) Barang-barang yang akan dipasang harus benar-benar mulus dan tidak cacat sedikit pun. Kontraktor harus mengajukan contoh-contoh untuk disetujui oleh Pengawas ber sama dengan Konsultan Perencana. 13.3. PELAKSANAAN Pemasangan semua peralatan/perlengkapan saniter harus dilakukan oleh ahli pemasangan barang sanitair yang berpengalaman. Pengerjaan harus dilakukan dengan hati-hati dan sangat rapi. a. Semua sambungan harus kedap air dan udara. Bahan penutup sambungan tidak diijinkan. Cat, vernis, dempul dan lainnya tidak d iijinkan dipasang pada bidang-bidang pertemuan sambungan sampai semua sambungan dipasang kuat dan diuji. Semua saluran ekspos ke perlengkapan sanitasi harus dis elesaikan sedemikian rupa sehingga tampak bersih dan rapih dan sesuai ketentuan Gambar Kerja dan petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat. b. Pemipaan dari perle ngkapan sanitasi ke pipa distribusi utama harus dilaksanakan sesuai ketentuan Sp esifikasi Teknis 15100. c. Bak cuci tangan tipe dinding ahrus dipasang sedemikia n rupa sehingga puncak bagian luar alat-alat tersebut berada 800mm di atas lanta i, kecuali bila ditunjukkan lain dalam Gambar Kerja. Bak cuci tangan tipe pemasa ngan di meja harus dipasang pada ketinggian sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja. d. Bak cuci dari bahan stainless steel harus dipasang sedemikian rupa pada meja/ kabinter seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja. e. Urinoir harus dipasang sedem ikian rupa sehingga puncak tepi bagian depan alat ini berada 530mm diatas lantai untuk orang dewasa dan 330mm untuk anak-anak, atau sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja. f. Sistem penumpu dan penopang harus sesuai dengan rekomendasi dari pabr ik pembuat perlengkaan sanitasi atau sesuai persetujuan Pengawasan Lapangan. g. Pemanas air dengan tenaga listrik harus dipasang sesuai petunjuk pemasangan d ari pabrik pembuatnya, pada tempat-empat seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja, dan pekerjaan elektrikal harus dilaksanakan sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 16400. h. Pemasangan alat-alat sanitair lain Kaca cermin dan tempat alat-alat p ada wastafel harus dipasang sipat datar dan diskrupkan pada dinding. Barang-bara ng yang akan dipakai harus tidak bercacat sedikitpun. Floor drain harus dipasang dengan saringannya, dan dipasang rapih. Semua sela-sela antara floor drain deng an lantai, harus diisi dengan adukan 1 Pc : 2 Ps. Pasangan harus sedemikian sehi ngga bidang atas floor drain rata dan sebidang dengan bidang lantai. Paper holde r hanya dipasang pada toilet yang closetnya duduk. Tempat sabun hanya dipasang p ada toilet yang ada bak airnya saja. Tinggi pemasangan pada dinding 100 cm di at as lantai.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 54 BAB 14.1. XIV PEKERJAAN PENUTUP ATAP DAN INSULASI ATAP 14.2. 14.3. 14.4. 14.5. KETERANGAN 1. Meliputi pengadaan bahan, tenaga kerja dan peralatan untuk pekerja an ini. 2. Pekerjaan ini mencakup seluruh pekerjaan penutup atap, meliputi pemas angan penutup atap berikut inner lanernya, sesuai yang tertera dalam gambar. STA NDAR / RUJUKAN Australian Standard AS 1397 G550 AZ 150, AS 3566 Standar Nasional Indonesia (SNI) SNI 03-1588-1989 PROSEDUR UMUM Contoh Bahan. Contoh dan brosur b ahan bahan yang akan digunakan dalam pekerjaan ini harus diserahkan lebih dahulu kepada Konsultan MK untuk diperiksa dan disetujui, sebelum pengadaan bahan baha n ke lokasi proyek. Gambar Detail Pelaksanaan. Sebelum memulai pelaksanaan, Kont raktor harus membuat dan menyerahkan kepada Konsultan MK, Gambar Detail Pelaksan aan yang mencakup ukuran ukuran, cara pemasangan dan detail lain yang diperlukan , untuk diperiksa dan disetujui. Pengiriman dan Penyimpanan. Bahan bahan harus d ikirimkan ke lokasi proyek dalam keadaan utuh, baru dan tidak rusak serta dileng kapi tanda pengenal yang jelas. Bahan bahan harus disimpan dalam tempat yang ker ing dan terlindung dari segala kerusakan. BAHAN - BAHAN Umum. Semua bahan bahan yang tercantum dalam Spesifikasi Teknis ini harus seluruhnya dalam keadaan baru berkualitas baik secara telah disetujui Konsultan MK. Square Ribbed Roof Penutup atap metal harus terbuat dari bahan alumunium berkualitas tinggi, serta memilik i karakteristik minimal sebagai berikut : Panjang maksimum 1.000 mm. Ketebalan 0 ,47 mm 0 Konduktivitas termal k = 0,032 W/MK pada suhu 20 C Berwarna, sesuai den gan kelas pengecatan AZ 150 (rata-rata minimum 150 g / m2) Fire clasification se suai standar AS 1530, BS 476 2 Ultimate tensile strenght min. 225 N/mm 2 Modulus of elasticity 70.000 n/mm Produk Kalzip tipe tapered seri 65/400 produk Corus a tau yang setara serta disetujui Pengawas Lapangan/MK. Warna penutup atap metal h arus sesuai ketentuan Skema Warna yang diterbitkan terpisah atau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan/MK. Asesoris pelengkap harus terdiri dari ahan yang disyaratk n oleh pabrikan yang terdiri dari bahan ekstrusi alumunium (concealed extruded), clips, A 6061, A1 M91, Si CU dan masing masing terintegrasi satu dengan lainnya . Rangka Atap. Rangka atap dari baja (space frame) harus memenuhi ketentuan Spes ifikasi Teknis. PELAKSANAAN PEKERJAAN Umum. Sebelum pemasangan penutup atap dimu lai, semua rangka baja, seperti kuda kuda, gording, harus sudah terpasang dengan baik . Penutup atap alumunium sebelum dibawa ke lapangan, harus terlebih dulu d isesuaikan bentuk serta ukurannya sesuai dengan yang tertera dalam gambar kerja. Jarak antar penutup atap alumunium harus sesuai dengan rekomendasi dari pabrik pembuat genteng metal yang digunakan.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 55 Pemasangan. Pemasangan penutup atap metal dan kelengkapannya harus dilaksanakan sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik pembuatnya dengan tetap memperhatikan ket entuan dalam Gambar Kerja. Penutup atap metal berikut talang talang (bila ditunj ukkan dalam Gambar Kerja) harus dipasang dengan baik, dimulai dari bagian tepi b awah menuju ke atas sesuai kemiringan atap yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Bahan talang harus memenuhi ketentuan Spesifikasi Teknis. Bahan flashing harus m emenuhi ketentuan spesifikasi teknis. 14.6. ISOLASI ATAP 14.6.1. STANDAR / RUJUK AN American Society for Testing and Materials (ASTM) British Standard (BS) 14.6. 2. PROSEDUR UMUM Contoh Bahan dan Data Teknis. Sebelum memulai pekerjaan, Kontra ktor harus menyerahkan contoh bahan, data teknis dan detail pemasangan pekerjaan isolasi kepada Konsultan MK untuk disetujui. Bila bahan bahan ditentukan dari s uatu produk, bahan lain yang setara dan dikenal dapat digunakan asal produk prod uk tersebut memiliki ketebalan yang sesuai untuk memastikan efisiensi dibandingk an dengan produk yang ditentukan dalam Spesifikasi Teknis ini. Pengiriman dan Pe nyimpanan. Bahan isolasi harus dilindungi terhadap pengaruh cuaca selama pelaksa naan dengan lembaran plastik atau yang setara, sampai penutup atap dipasang. Ket idaksesuaian. Konsultan MK berhak menolak setiap pekerjaan yang tidak dilaksanak an sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis ini atau standar pemasangan lain yang ber laku. Semua biaya tambahan yang diakibatkan karena perbaikan atau penolakan peke rjaan menjadi tanggung jawab Kontraktor. Sebab penolakan dapat termasuk, tetapi tidak terbatas pada kegagalan Kontraktor memasang ketebalan minimal yang disyara tkan, atau pemasangan yang tidak sesuai Gambar Kerja atau Spesifikasi Teknis. 14 .6.3. BAHAN - BAHAN Umum. Semua bahan isolasi harus baru, bebas dari kerusakan d an dari kualitas terbaik, dari pabrik pembuat atau pemasok yang dikenal. Glasswo ol. Glasswool harus terdiri dari serat serat kaca dan thermosetting resin yang a ntara dan harus memiliki karakteristik sebagai berikut : Ringan 0 Nilai penghant ar panas maksimal 0.033 W/mK pada 10 C 3 Kepadatan minimal 24 kg/m Ketebalan 50 mm atau sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja. Seperti tipe PW5024 merek Polyfoil, INS-2450 merek Insfoil atau yang setara. Isolasi Peredam Suara. Isolasi peredam suara harus dibuat dari bahan rockwool yang diikat dengan phenolic resin, dan me miliki karakteristik minimal sebagai berikut : Ringan 3 Kepadatan minimal 80 kg/ m Ketebalan 50 mm atau sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja. Seperti MG Felt Tombo atau yang setara. Alumunium Foil. Alumunium foil harus memiliki karakteristik s esuai standar pabrik pembuatnya, antara lain sebagai berikut :

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 56 Jenis double sided terdiiri dari 5 (lima) lapis laminasi yang terdiri dari 2 (du a) lapis alumunium foil, 1 (satu) lapis bitumen adhesive, 1 (satu) lapis kertas kraft dan 1 (satu) lapis bitumen adhesive yang diperkuat dengan pintalan serat k aca. Daya pantul permukaan aluminium 95%. Ketahanan terhadap bocor sesuai ASTM D 781 2 Berat nomila 200 gr/m Ketebalan nominal 0.21 mm Seperti Insfoil 920 atau H arvi Foil 314. Pita Perekat. Pita perekat untuk alumunium foil harus memiliki ka rakteristik sesuai standar dari pabrik pembuatnya, antara lain sebagai berikut : Tebal tanpa pelapis 80 mikron Tebal dengan pelapis 135 mikron Tingkat ketahanan terhadap api memenuhi ketentuan BS 476 part 7 class 1. Seperti Paratape eks Aus tralia atau PPC No. 403F eks Selandia Baru atau yang setara. Roofmesh. Roofmest untuk menopan alumunium foil pada bagian bawah atap bangunan harus dari jaring k awat baja las lapis seng / galbani celup panas dengan diameter minimal 1.5 mm ya ng diproduksi dengan sistem las titik pada setiap titik pertemuannya sehingga me mbentuk spasi 75 mm x 75 mm. 14.6.4. PELAKSANAAN PEKERJAAN Umum. Semua isolasi b angunan harus dipasang sesuai petunjuk pemasangan dari pabrik pembuat dan / atau sesuai Gambar Kerja. Isolasi bangunan, antara lain harus dipasang pada tempat t empat berikut : Semua ruang yang dikondisikan dan / atau ruang lain seperti ditu njukkan dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan/MK. Di bawah p enutup atap seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Di ruang diesel / unit pemba ngkit listrik seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Pemasangan. Isolasi bangun an harus dipasang lengkap dengan semua penyambung untuk mencegah ruang ruang kos ong. Isolasi di atas langit langit harus ditempatkan dalam posisi menyilang rang ka langit langit dengan bagian tepi tepinya bertumpuk untuk mencegah masuknya pa nas. Kawat lapis seng / galbani diameter 2 mm harus dikaitkan dan ditempatkan se cara diagonal di atas isolasi pada langit langit dalam modul yang memadai untuk menjaga isolasi tetap pada tempatnya. Isolasi bangunan di bawah penutup atap ber upa lembaran alumunium foil yang ditempatkan di atas roofmesh atau sesuai petunj uk Gambar Kerja. Semua tepi dan sambungan akhir harus diberi lewatan minimal ses uai rekomendasi dari pabrik pembuatnya, dan sambungan tersebut kemudian ditutup dengan pita perekat. Isolasi peredam suara untuk ruang diesel / unit pembangkit listrik harus dipasang sesuai Gambar Detail Pelaksanaan yang telah disetujui den gan tetap mengacu pada Gambar Kerja dan Spesifikasi Teknis ini.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 57 D. PEKERJAAN MEKANIKAL & ELEKTRIKAL BAB 1.1. I INSTALASI LISTRIK PERSYARATAN UMUM Persyaratan umum dan persyaratan khusus, termasuk instruksi kep ada peserta pelelangan, merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari isian uraia n pekerjaan dan persyaratan pelaksanaan ini. Spesifikasi teknik ini menjelaskan tentang uraian dan syarat-syarat dalam hal penyediaan dan pemasangan semua peral atan serta bekerjanya semua instalasi dan system. a. Gambar-gambar 1. Gambar-gam bar yang termasuk lingkup pekerjaan instalasi listrik (penerangan dan stop konta k) untuk bangunan ini adalah gambar-gambar dengan nomor kode EE serta disiplin l ain yang disertakan ataupun sebagai gambar informasi. 2. Gambar-gambar dari disi plin lain yang relevan dengan pekerjaan ini seperti gambar-gambar arsitektur dan struktur, dan lain-lain dalam dokumen tender ini. Gambar-gambar disiplin lain t ersebut diatas adalah untuk membantu Kontraktor dalam mendapatkan gambar-gambar yang lebih jelas dari setiap jenis bahan dan pemasangannya, terutama untuk koord inasi pemasangan serta relasi antar pekerjaan. Gambar-gambar atau informasi-info rmasi lain yang diperlukan namun tidak disertakan dalam dokumen ini, maka menjad i kewajiban Kontraktor untuk menanyakan ataupun mencari informasi tersebut untuk kelengkapan dan kesempurnaan instalasi yang akan dipasangnya. Kontraktor wajib memeriksa design terhadap kemungkinan kesalahan, ketidak cocokan baik dari segi besar-besaran listrik, fisik maupun pemasangan dan lainlain. Hal diatas harus di ajukan dalam bentuk tertulis atau gambar pada waktu penjelasan tender/Aanwijzing . Sebelum pekerjaan selesai seluruhnya ataupun secara bertahap, Pemborong wajib menyerahkan kepada Direksi Pengawas 6 (enam) set gambar yang disebut As Built Dra wing yaitu gambar dari semua material dan instalasi dalam scope ini yang terpasan g, dan disesuaikan dengan plafond bangunan. 3. 4. b. Standard/aturan Material ataupun pengerjaan instalasi listrik, dalam pekerjaan i ni harus memenuhi ketentuan-ketentuan pokok yang disebutkan pada : 1. PUIL 2000, SPLN 2. Peraturan Keselamatan Kerja 3. Aturan-aturan lain seperti : NFPA/NEC, V DE/DIN, dan IEC juga menjadi pegangan sesuai persyaratan instalasi dan kondisi r uangan. c. Daftar Material Waktu mengajukan penawaran, Kontraktor harus menyertakan/melampi rkan Daftar Material yang lebih terperinci dari semua bahan yang akan dipasang pad a proyek ini dan yang sesuai dengan spesifikasi. Dalam Daftar Material ini harus disebut pabrik, merk, manufacturer, type, lengkap dengan brosur/ katalog. Dafta r Material yang diajukan pada waktu penawaran ini adalah mengikat

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 58 Apabila tidak menyerahkan daftar material tersebut atau mengajukan yang tidak le ngkap maka hal ini selain mempengaruhi penilaian, juga tidak lepas dari kewajiba n untuk menyesuaikan dengan spesifikasi teknis serta untuk itu Direksi Lapangan dapat dan akan menentukan sendiri kemudian atas resiko Kontraktor. 1. Nama Pabri k/Merk yang ditentukan Apabila pada spesfikasi teknis ini disebutkan nama pabrik /merek dari suatu jenis bahan, maka Kontraktor wajib menawarkan dan memasang ses uai dengan yang ditentukan. Apabila pada saat pemasangan bahan/merek tersebut ti dak/sukar diperoleh, maka Direksi Lapangan akan menentukan merek lain dengan spe sifikasi teknik minimal yang sama. Contoh Bahan Untuk bahan yang disebutkan di b awah ini, Kontraktor wajib memperlihatkan contoh bahannya sebelum pemasangan kep ada Direksi Lapangan untuk disetujui. Apabila dianggap perlu oleh Direksi Lapang an dan hal ini memungkinkan, maka Kontraktor wajib memperlihatkan contoh materia l yang lain apabila diminta. Penolakan atas contoh-contoh tersebut diatas Kontra ktor harus mengganti dan memperlihatkan yang sesuai spesifikasi dan disetujui. K ualitas listrik/teknis, merk/pabrik, besar fisik dan kualitas estetika, dari con toh material/bahan maupun instalasi yang telah disetujui adalah mengikat. Pengad aan contoh material adalah menjadi tanggungan dan biaya kontraktor, contoh bahan harus diserahkan kepada Direksi Lapangan tidak lebih dari 30 (tiga puluh) hari kalender setelah penunjukan. Contoh bahan-bahan yang harus diserahkan adalah : U ntuk instalasi semua panel dan isian panel seperti MCCB, MINI CB, ELCB Kabel-kab el, cable gland, stop kontak, saklar, fixtures, lampu, doos, conduit dan lain-la in. Apabila Kontraktor sudah menentukan suatu merek dan type dan sudah mengajuka n pada waktu penawaran lelang maka berarti material tersebut dalam kurun waktu s elama proyek ini berjalan sudah pasti dapat diperoleh. Untuk itu perlu pengeceka n terlebih dahulu ke pasar/agen oleh Kontraktor. Pemasangan Material dan Schedul e Untuk menjamin material sesuai dengan apa yang ditawarkan dan terhadap schedul le proyek, maka Direksi Lapangan berhak untuk memeriksa/ mengecek pemesanan mate rial dengan demikian dapat dicegah keterlambatan karena belum dipesannya materia l-material tertentu. Pembebasan terhadap Tuntutan Untuk segala tuntutan terhadap penggunaan bahan, sistem dan lain-lain yang menyangkut pekerjaan ini seperti ha k patent dan lain-lain, maka Direksi Lapangan selalu bebas terhadap hal tersebut dan ini menjadi tanggung jawab Kontraktor. Pas Instalatir Pekerjaan ini harus d ilaksanakan oleh Kontraktor yang mempunyai Pas Instalatir PLN Kelas B. Khusus un tuk Kontraktor yang mempunyai Pas Instalatir PLN dari luar Sumedang, maka terleb ih dahulu harus memintakan izin secara khusus sebagai tanda lapor ke PLN Sumedan g mengenai keinginannya untuk ikut melaksanakan instalasi listrik Pemilik/Penang gung jawab pas intalatir haruslah atas nama perusahaan/Kontraktor tersebut serta orang yang disebut pada Pas Intalatir ini adalah betul-betul nantinya orang yan g bertanggung jawab pada instalasi yang dipasang. Pas instalatir ini serta surat -surat ijin PLN lainnya yang ada harus disertakan pada waktu penawaran. 2. 3. 4. 5.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 59 6. Klausal yang Disebutkan Kembali Apabila ada hal-hal yang disebutkan kembali pada bagian/bab/gambar yang lain, maka ini harus diartikan bukan untuk menghilangkan satu terhadap yang lain, tetapi malah untuk lebih menegaskan masalahnya. Kalau terjadi hal yang saling bertentangan antara gambar atau terhadap spesifikasi tek nis, maka yang diambil sebagai patokan adalah yang mempunyai bobot teknis dan/at au yang mempunyai bobot biaya yang paling tinggi. Konflik Pelaksanaan Apabila te rhadap konflik teknis pengadaan dan pengerjaan dari pada masingmasing instalasi, ataupun dengan macam instalasi lain yang tidak digambarkan/diinformasikan pada gambar Tender dan baru muncul pada waktu pelaksanaan, maka kewajiban Kontraktor untuk mengajukan jalan keluarnya ataupun mengerjakan jalan keluar yang disaranka n oleh Direksi Lapangan. Untuk hal inilah maka sebelum penjelasan Tender semua g ambar, spesifikasi teknis dengan segala kaitan serta konsekuensinya harus dipela jari dengan teliti. Perbaikan Semua akibat dari pekerjaan instalasi listrik, ber upa kerusakan atau sisa-sisa harus dirapihkan kembali. Sisa-sisa bahan atau beka s bongkaran harus dibuang ketempat yang ditentukan oleh Direksi Lapangan. Brosur /Katalog Untuk semua material yang digunakan maka Kontraktor harus melampirkan b rosur/katalog pada waktu penawaran lelang dan hal ini adalah mengikat. Dalam bro sur itu harus dijelaskan type, rating dari pada bahan tersebut. 7. 8. 9. 10. Shop drawing Untuk semua macam pekerjaan baik material / komponen maupun pek erjaannya, kepada maka Kontraktor wajib memasukkan shop drawing sebelum pemasangan kepada Direksi Lapangan untukdiperiksa bersama Perencana. Shop drawing adalah mer upakan penggambaran yang lebih teliti daripada setiap komponen dan disampaikan s ebanyak 3 (tiga) set, kecuali disebutkan lain oleh Direksi Lapangan. 11. Penguji an Untuk pekerjaan instalasi ini maka Kontraktor harus melaksanakan : Pengetesan terhadap instalasi Keur (instalasi penerangan dan daya) Keur ini harus dilakukan sesuai aturan dan prosedur PLN atas biaya Kontraktor dan hasilnya harus diserahk an ke Direksi Lapangan Trial Run dari seluruh instalasi yang terpasang dimana pe laksanaannya menjadi tanggungan Kontraktor termasuk penyediaan daya listrik dan sarana peralatan untuk pengujian. Pengujian ini dilakukan dengan jalan dibebani (kalau hal ini dimungkinkan) atau dioperasikan. 1.2. PEKERJAAN INSTALASI a. Lingkup Pekerjaan Yang diartikan dalam lingkup pekerjaan ini adalah dalam arti yang luas dari pengadaan, pemasangan, pengujian, percobaan dan pemeliharaan, seluruh sistem instalasi yang tertulis didalam spesifikasi te knis dan gambar dokumen lelang. Masuk pula dalam lingkup pekerjaan ini adalah, p engadaan dan pemasangan seluruh peralatan, serta accessories yang mungkin secara detail tidak tergambarkan/tidak terspesifikasikan dengan sempurna, namun merupa kan komponen dari instalasi ini sebagai sesuatu sistem, untuk bekerja/ beroperas inya dengan sempurna dan baik.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 60 Paket pekerjaan ini diperinci secara umum meliputi antara lain : 1. Pengadaan da n pemasangan fixtures lampu lengkap berikut accessories (sesuai gambar) lantai d asar. 2. Pengadaan dan pemasangan saklar dan stop kontak lengkap (kabel-kabel) a ccessories terpasang (sesuai gambar) lantai dasar sayap kiri. 3. Pengadaan dan p emasangan instalasi penerangan dan stop kontak lengkap accessories terpasang (se suai gambar) lantai dasar sayap kiri. 4. Pengadaan dan pemasangan instalasi list rik Ac dan exhaus fan lengkap accessories terpasang lantai dasar sayap kiri dan kanan 5. Pengadaan dan pemasangan panel penerangan, panel daya, dan sistem groun ding lengkap accessories terpasang MDP-IRJ, SDP-0, SDP-UPS, PP-AC, dan lain-lain . 6. Pengadaan dan pemasangan sarana penunjang, seperti saklar, conduit, dan ala t bantu accessories lain-lain, untuk bekerjanya/beroperasinya sistem instalasi p enerangan dan daya dengan sempurna dan baik. 7. Melakukan pengujian, trial run d an masa pemeliharaan. 8. KEUR PLN / Pengesahan dari PLN. b. Panel board 1. Konst ruksi Semua panel dibuat dalam ukuran modul dari bahan plat besi. Bagian dalam p anel disesuaikan kebutuhan masing-masing seperti tertera pada gambar. Semua pera latan diikat/dipasang pada rail di dalam modul panel, yang disesuaikan dengan ke butuhan jumlah peralatan yang akan dipasang. Panel harus memenuhi standard IP.31 /IP.40 type Plus Mounting atau Wall Mounting. 2. Tutup/Cover Dinding Seluruh pan el dalam bentuk modul dilengkapi dengan dinding penutup dari bahan plat besi. Di nding penutup harus dikerjakan dengan baik dan setiap sudut/siku harus benar-ben ar 90 derajat. Ventilasi Pada dinding bagian depan/samping kiri kanan harus dile ngkapi lubanglubang untuk ventilasi Pada bagian dalam dinding yang diberi lubang ventilasi ini harus diberi lagi tambahan dinding yan gdiberi lubang punch pada daerah lubang ventilasi. Hal ini untuk menjaga barang-barang asing masuk atau di tusukkan ke lubang ventilasi dan langsung menyentuh bagian-bagian yang bertegang an dari peralatan panel. Pintu Pada bagian depan dari panel disesuaikan dengan g ambar, harus ditutup dengan pintu yang rapi. Pintu tersebut harus dari pelat bes i dengan diberi rangka penguat sedemikian rupa, sehingga dalam keadaan tertutup ataupun terbuka tetap dapat dipertahankan bentuk yang kokoh dari pintu tersebut. Rangka khusus untuk pintu tidak mutlak diharuskan, asal disesuaikan dengan ukur an pintu, maka pada pinggiran pintu dilakukan penekukan yang memadai. Kalau pane l menggunakan pintu maka semua komponen/aparatus harus terletak didalam dan ditu tup dengan cover plat yang diberi lubang untuk segel, kecuali lampu indikator pi lot lamp harus dapat dibaca sekalipun pintu dalam keadaan tertutup. Engsel dan K unci

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 61 Engsel harus kuat dan tidak menonjol dan harus diusahakan tersembunyi serta rapi . Kunci dan handle pintu adalah dari bahan yang diberi lapis vernikel dan dilengka pi dengan kunci merek YALE atau setaraf. Cat Panel seluruhnya harus diberi car d asar/primer coat dan diberi pelapis cat akhir disesuaikan dengan warna box panel dan finish cat bakar. c. Rel/Busbar 1. Rel harus dari bahan tembaga dengan ukuran sesuai dengan kemampuan arus 150 % dari arus bahan terpasang yang ukurannya disesuaikan dengan dengan a turan PUIL. Semua rel harus dicat dan dipegang oleh bahan isolator/busbar suppor t di dalam distribution box. 2. Semua panjang busbar panel minimal sesuai dengan lebar panel Terminal dan mur baut Semua terminal harus diberi lapis tembaga (ve rtin) dan disekrup dengan menggunakan mur-baut ring dari bahan tembaga atau murbaut yang vernikel (atau stainless) dengan ring tembaga. Ring tersebut haruslah dari jenis yang bergigi arah dalamnya. Pengetanahan/Grounding Panel harus dileng kapi dengan busbar atau terminal pengetanahan (grounding) dari bahan tembaga dan diberi cat kuning-hijau kecuali untuk tempat-tempat terminal seperti tersebut pad a butir diatas. Bagian panel dari metal harus dihubung secara elektris dengan re l pentanahan dan ditanahkan melalui elektroda pengetanahan atau cara pengetanaha n lainnya. Rangka pemegang Panel harus dilengkapi dengan dudukan baik itu berupa rangka besi atau dudukan lainnya yang sesuai dan disetujui. Peralatan listrik S emua peralatan listrik di panel harus dari kelas tegangan rendah (rated voltage) minimal 600 volt, 50 Hz kecuali disebutkan khusus tertentu. Moulded Case Circui t Breaker Rated Voltage 500 volt/AC, dilengkapi dengan magnetic dan terminal tri pping device, rated breaking capacity minimal 10 KA, 50 KA. Penggunaan Miniature Circuit Breaker (MCB), dari type yang mempunyai instantaneous tripping value sebe sar 12 (dua belas) kali arus In (model G breakers), Rated voltage 380 volt AC, 5 0 Hz dan rated coil 220 volt AC. Peralatan meter dipasang pada panel cabang sepe rti yang tertera pada gambar. Meter-meter adalah dari type Moving Iron Vane Type k husus untuk panel dengan scale sircular, flush/semi flush, dalam kotak tahan get aran, dengan ukuran 96 x 96 mm, dengan skala linier dan ketelitian 1,5 %. Posisi selector switch harus ditandai dengan jelas. Setiap panel harus dipasang lampu indikator (untuk setiap phasa R, S, T). Untuk setiap panel harus disediakan MCB/ MCCB/ELCB cadangan sebanyak yang tertera pada gambar dan diberi tanda pengenal. Jalan kabel Untuk panel-panel arah kabel incoming dari bawah dan outgoing arahny a dari atas. Untuk keluarnya kabel-kabel ini dimana kabel-kabel ini akan langsun g masuk disiapkan lubang serta compressinable gland untuk setiap kabel/konduitnya. Kabel dari panel langsung naik ke arah plafond/ceiling.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 62 Jalan incoming feeder/kabel seluruhnya melalui dinding/dibawah lantai dan dimasu kkan kedalam pipa. Tanda-tanda / label-label Untuk setiap CB/switch maka didekat nya secara jelas harus dipasang tanda/label dimana tertera arah, tujuan keluar a tau masuk kabel yang dilayani oleh CB/switch tersebut. Tanda label ini terbuat d ari bahan ebonit hitam ukuran 60 x 30 x 40 mm atau ukuran lain yang memadai deng an tulisan berwarna putih yang tertulis secara Punch. d. Fixture 1. Flourescent Lamp. Armature Dari bahan pelat baja ketebalan minimal 0, 7 mm. Zinc-coated white paint sheet steel.Semua komponen listrik berada di dalam (built in) Armatur,komponen dan lampunya. Harus diproduksi oleh satu pabrikan ( Complite Set Armatur) dan diyatakan dengan Surat Keaslian Matrial dan Bergaransi . Armatur set harus lengkap dengan rangka dudukan/gantungan. Type armature TL 2 x 36 watt, M6 dilengkapi dengan Louvred miroro reflector of floresant lighting . Armatur /luminare yang dapat mengontrol cahaya yang dating dari sumber cahaya de ngan bentuk deminsional atau Omni Directional Luminance Control (3D OLC),dipasan g rata plafon TL 1 x 36 watt,Revlektor (IP20 claas 1 complise IEC598 end F mark) TL 1 x 36 watt,Opal (IP40) dipasang diatas wastafel TL 1 x 18 watt,Opal (IP40) dipasang diatas wastafel Down Light PLC 18 watt,(IP20,class 1,complice with IEC5 98 Lampu/fluorescent Tube TL standard type fluorescent lamp, untuk lampu-lampu sel uruh bangunan. Fluorescent Tube dengan type warna white atau No. 84 PHILIPS. Balla st Leak proof, temperature kerja rendah, noiseless, ballast dengan rumahan dari bahan polyster. Rated voltage 220 volt rugi-rugi/losses ballast tidak lebih besa r dari 1 x 36 watt, losses max. 11 watt, 1 x 18 watt loses max. 6 watt dan TL 1 x 10 watt loses max. 3 watt. Ballast harus dilengkapi dengan Connection Terminal . 2. Kapasitor Untuk semua lampu-lampu fluorescent disyaratkan bahwa power factor harus mencapai paling kurang 0,85. Cara-cara Power Factor Improvement ataupun de ngan penggunaan kapasitor, rated voltage 220 volt. Sebagai pegangan dapat disebu tkan disini secara kasar sebagai berikut : 1 x 36 watt, kapasitor 5 mikro farad dan 1 x 18 watt, kapasitor 3,5 mikro farad, menjadi kewajiban Kontraktor/Supplie r untuk menambah kapasitas kapasitor apabila tidak tercapai power factor sebesar 0.85. Lamp Holder dan Sockets Rating lock lamp holder type, dengan atau tanpa s tarter socket yang disesuaikan dengan rumahan yang digunakan. Type Stop Kontak & Saklar Stop kontak inbow, satu phasa, 220 v, 50 Hz, 6 A, lengkap box dan access ories Saklar hotel, saklar tunggal dan ganda inbow, 16 A, lengkap box dan access ories 3. 4.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 63 5. Saklar grup/grid saklar inbow lengkap isian saklar tunggal, 10 A, lengkap box da n accessories Seluruh stop kontak dilengkapi safety plug. Pendukung fixture Semua fixture disini telah diartikan lengkap dengan penggantun g/pengikat lubang lampu pada plafond yang harus disupply oleh Kontraktor. e. Instalasi Umum 1. Instalasi umum menggunakan kabel NYM, NYY, NYFGBY, kecuali dis ebutkan lain pada spesifikasi ini. 2. Semua kabel yang masuk / keluar panel mula i dari lantai sampai pada ketinggian fixtures harus dimasukkan kedalam conduit y ang sesuai. 3. Konduit/kabel harus diklem dengan rapih pada plafond setiap jarak 1 (satu) meter kecuali disebutkan lain pada spesifikasi/gambar. 4. Setiap pipa/ konduit dan jalan masuk kabel ke panel/terminal box/doos/fixture dan lain-lain h arus dilengkapi dengan pengakhiran berupa : cable gland atau semacamnya untuk menceg ah luka pada isolasi kabel sewaktu-waktu tertarik/ditarik. 5. Ukuran terkecil ka bel listrik adalah penampang tembaga 2,5 mm2. 6. Setiap pencabangan atau sambung an instalasi haruslah dipergunakan lasdop atau cara tutup lainnya, seperti connec tion cap sedemikian rupa sehingga aman cara instalasinya. 7. Untuk suatu instalas i tiga phasa maka didalam cara instalasinya warna-warna fasa dari kabel haruslah konsisten dari awal. 8. Instalasi penerangan, stop kontak dan saklar Didalam ba ngunan pada umumnya adalah general lighting berupa lampulampu atau armature dipa sang recessed mounted pada plafond / ceiling dan dak beton. Stop kontak dan sakl ar yang akan dipasang adalah type pemasangan masuk (inbow) kecuali disebut lain. Saklar/on-off pada lampu-lampu penerangan dilakukan pada tempat tersendiri dan dipasang pada ketinggian 120 cm 150 cm dari permukaan lantai, khusus untuk daera h lembab harus dari jenis Water Dicht (WD). Stop kontak dinding dipasang pada ke tinggian 30 cm 90 cm dari permukaan lantai. Stop kontak di ruang pasien dipasang sesuai dengan tempat tidur pasien. Supply listrik untuk penerangan dan stop kon tak dilayani secara terpisah dari sistem daya melalui panel listrik yang segi pe layanannya terbagi dua panel. Untuk pencabangan kabel-kabel harus menggunakan Du odoos atau Teedoos dari bahan metal. 9. Sistem Pengetanahan Instalasi sistem pen getanahan dalam paket ini adalah untuk sistem pengetanahan pengaman yang dihubun gkan ke panel Elektroda konduktor pengetanahan Pipa galvanized diameter 1 inchi dengan copper BSC seperti tertera pada gambar dan tahanan pengetanahan tidak bol eh lebih dari 3 (tiga) ohm. Sambungan sekrup/baut, klem Kecuali disebutkan lain, semua sambungan harus dengan cara jepitan dengan baut. Bahan-bahan jepitan / kl em / mur-baut harus dari bahan yang mempunyai konduktivitas arus yang baik dan t elah diproses untuk tahan korosi/oksidasi, tidak akan melar (is not likely to st retch) setelah diberi cast bronce, brase,plain atau melable iron. Aturan-aturan

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 64 f. Bila tidak disebutkan lain pada spesifikasi teknik ini ataupun pada gambar maka hal-hal khusus lainnya mengenai sistem dan cara pengetanahan harus dilakukan men gikuti aturan PUIL - 1987, NEC atau NFPA. Sistem pengetanahan untuk arus kuat da n lemah harus dipisah. Persyaratan Bahan / Material 1. Umum Persyaratan Bahan Semua material yang disup ply dan dipasang oleh Pemborong harus baru dan material tersebut harus cocok unt uk dipasang di daerah tropis dan tahan korosif. Material-material harus dari pro duk dengan kualitas baik dan merupakan produksi terbaru. Untuk material-material yang disebut di bawah ini, maka Pemborong harus menjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru dengan jalan menunjukkan Surat Order Pengiriman Barang ters ebut dari Dealer/Agen/Pabrik apabila dimungkinkan. Komponen panel : MCCB, MCB. E LCB, Contactor, fuse, indikator Peralatan lampu : armature, bola lampu, ballast, kapasitor, starter, reflector dan lain-lain. Kabel Daftar Material Untuk semua material yang ditawarkan maka Kontraktor wajib mengisi Daftar Material yang meny ebutkan merk, type dan kelas lengkap dengan brosur / katalog yang dilampirkan pa da waktu lelang. Tabel daftar material ini diutamakan untuk komponen-komponen ya ng berupa barang-barang produk pabrik atau assembling. Semua pokok-pokok harus d iisi terutama merek dan type, apabila ada pokok dalam tabel ini yang tak dapat a tau sulit diisi dapat saja tidak diisi, namun perlu diketahui bahwa pengisian ta bel ini ikut menjadi bahan peninjauan. Daftar material ini wajib diisi dan diser takan dalam penawaran. Penyebutan merek/produk pabrik Apabila pada spesifikasi t eknik ini atau pada gambar, disebutkan beberapa merek tertentu atau suatu kelas mutu (quantity performance) dari material, atau komponen tertentu terutama untuk material-material listrik utama, maka Pemborong wajib mengajukan didalam penawa rannya material yang dalam taraf mutu/pabrik yang disebutkan itu. Apabila nanti selama proyek berjalan, terjadi bahwa material yang disebutkan pada tabel materi al tidak dapat diadakan oleh Kontraktor, yang diakibatkan oleh suatu alasan tert entu yang sangat kuat dan dapat diterima pemilik, Direksi Lapangan dan Perencana , maka dapat difikirkan penggantian merek/type dengan suatu sanksi tertentu kepa da Kontraktor.

g. Produk pabrik yang disarankan untuk digunakan 1. Kabel : SUPREME, KABELINDO, KAB EL METAL, TRANKA 2. Sepatu kabel, terminal, LABEL kabel : LEGRAND, 3 M, AEG Plug , CABLE dan lain-lain GLAND 3. MCCB, MCB, ELCB, Contactor : MERLIN GERIN (MG), A BB, GE, FUSE, INDICATOR KLOCKNER, MULLER, LEGRAND 4. Box Panel, Terminal Box : L OKAL (INDUSTIRA, EGA, DIAN WAHYU) 5. Fixture Lampu : ARTHOLITE, INTERLITE, LUCOL ITE 6. Saklar, Stop Kontak, : MERTEN, CLIPSAL, BERKER 7. Ballast, Kapasitor, Bol a Lampu : PHILIPS, GE, SIEMENS

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 65 8. 9. 10. 11. Konduit Doos, Elbow Klem dan lain-lain Accessories dan lain-lain : : : : CLIPSAL, EGA EGA, LEGRAND LOKAL LOKAL BAB II INSTALASI FIRE PROTECTION 2.1. PEKERJAAN INSTALASI FIRE PROTECTION a. Pekerjaan System : System deteksi kebakar an dan system alarm pada ruangan-ruangan dikontrol oleh FACP, yang pada prinsipn ya apabila terjadi kebakaran akan dideteksi oleh detektordetektor dimana dalam h al ini menggunakan heat detector Ret of Rice Detector dan Smoke Detector yang terd iri dari zone-zone dan dikontrol oleh FACP. b. Standar / Rujukan c. National Fir e Protection Association (NFPA) National Electrical Manufactures Association (NE MA) Spesifikasi Teknis 16400 Distribusi Tegangan Rendah Lingkup Pekerjaan : 1. Pengadaan dan pemasangan : o Cable Terminal Box (CTB) ser ta instalasi pengabelan dari CTB ke detektor, dan seluruh peralatan penunjang/ak sesoris untuk seluruh peralatan. 2. Kontraktor wajib melampirkan brosur dari set iap material yang akan dipasang dan memberikan contoh material untuk disetujui o leh pihak Pengawas Lapangan/Manajemen Konstruksi dan atau oleh Konsultan Perenca na. 3. Merek yang dipakai : Simplex, Honey Well, Cubb, Notifire atau yang setara . 2.2. INSTALASI PENGABELAN a. Kontraktor harus membuat dan menyerahkan Gambar Detail P elaksanaan untuk disetujui Pengawas Lapangan. Semua Gambar Detail Pelaksanaan ha rus segera diserahkan sebelum pengadaan bahan agar diperoleh waktu yang cukup un tuk memeriksa. Semua Gambar Detail Pelaksanaan harus lengkap dan harus berisi se mua informasi yang mendetail dan dibutuhkan. Bila terdapat perbedaan antara Gamb ar Kerja yang satu dengan lainnya atau Gambar Kerja dengan Spesifikasi Teknis, K ontraktor harus menyampaikan hal ini kepada Pengawas Lapangan untuk pemecahannya . Gambar Kerja Elektrikal hanya menunjukkan lokasi bahan dan peralatan, jalur ka bel dan sambungan. Gambar Kerja ini harus diikuti se-seksama mungkin. Dalam meny iapkan Gambar Detail Pelaksanaan, Gambar Arsitektural, Struktural dan gambar lai n yang berhubungan, serta semua elemen harus diperiksa dimensi dan ruang bebasny a. b. c.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 66 d. Kontraktor harus dengan teliti memeriksa kebutuhan ruangan dengan Kontraktor lai n yang mungkin bekerja pada lokasi yang sama untuk memastikan bahwa semua perala tan dapat dipasang pada tempat yang telah ditentukan. Kabel dari CTB ke sirkuit detektor menggunakan kabel PVC dengan inti penampang tembaga 1,5 mm2. Tidak dipe rkenankan adanya sambungan kabel kalau tidak dilakukan pada terminal box atau pa nel. Dimana diperlukan pemasangan flexible conduit, maka haruslah dipasang sekal ipun tidak disebutkan dalam gambar. e. f. g. 2.3. CABLE TERMINAL BOX (CTB) a. b. c. CTB harus terbuat dari bahan besi plat dengan tebal minimum 1,5 mm yang dilengkapi dengan pintu dan kunci. Semua hubungan dibu at dengan sistem screw connection. Panel. Panel harus memiliki kapasitas untuk m engakomodasikan modul panel kontrol, modul masukan dan keluaran, modul sumber da ya dan peralatan penting lainnya untuk melengkapi sistem tanda kebakaran dengan jumlah zona sesuai ketentuan Gambar Kerja. Sistem. Sistem akan meliputi, tetapi tidak terbatas pada peralatan berikut : d. Lampu uji di bagian dalam Suplai AC atau DC tambahan Tanda peringatan dan tanda bahaya tambahan e. Panel Kontrol. Panel kontrol pusat harus terdiri dari modul modul komponen sepra ktis mungkin. Modul panel harus dilengkapi dengan peralatan sebagai berikut : 2 (dua) buah kawat rangkaian penggerak sinyal Panel pengamat / annunciator panel , lampu sinyal dan bel peringatan. Sebagai pemberitahuan, bila lampu sinyal tida k berkedip, bel peringatan akan berhenti. Buatan Gent, Nohmi, Simplex, Notifire. 2.4. PERSYARATAN BAHAN INSTALASI FIRE PROTECTION a. Alat Pendeteksi. Umum. Alat pendeteksi panas untuk bangunan akan beroperasi pada temperatur 4.20C sampai 45 0C. Alat pendeteksi harus dari tipe dua ruangan yang dapat beradaptasi pada berb agai temperatur, kelembaban dan faktor lainnya. Kepekaan alat pendeteksi harus d apat diatur. Setiap alat pendeteksi harus berisi indikator visual integral yang menunjukkan kondisi siap siaga. Alat atau peralatan yang dibutuhkan untuk penguj ian, penyetelan dan kalibrasi harus disediakan oleh Kontraktor. Alat Pendeteksi Panas. Alat pendeteksi panas harus terdiri dari tipe tipe terseb ut :

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 67 Tipe rate of rise. Alat ini didesain untuk mendeteksi kenaikan temperatur yang c epat atau tidak normal. Tipe fixed temperature Alat ini akan bekerja bila temper atur udara dalam ruang mencapai angka tertinggi yang telah ditentukan. Alat Pendeteksi Asap. Alat pendeteksi asap harus terdiri dari tipe photoelectric yang dapat bekerja pada temperatur operasional dari 00C sampai dengan 500C, dil engkapi lampu indikator yang akan menyala berkedip pada saat normal dan menyala terus pada saat kondisi peringatan. b. Manual Alarm Station. Manual alarm station harus memenuhi ketentuan sebagai b erikut :

Manual alarm station harus memiliki 2 (dua) jenis pengoperasian yang terdiri dar i tombol tekan dan tangkai penarik. Tombol tekan akan dioperasikan lebih dahulu untuk dapat menuju tangkai penarik yang dikunci pada posisinya ketika saklar dib ebaskan, untuk mengaktifkan arus tanda bahaya. Pengujian perlengkapan harus term asuk pengujian arus tiap zona. c. Bel Peringatan Alarm Bell. Bel peringatan harus diadakan untuk menghasilkan t anda bahaya yang dapat didengar. Bel harus dari baja berkualitas dan dengan lapi san cat warna merah. 2.5. PERSYARATAN BAHAN INSTALASI FIRE PROTECTION a. b. c. S emua bahan harus factory product Semua bahan harus dijamin oleh agen/pabrik dari segi kualitasnya. Semua bahan harus baru. Yang dimaksud dengan bahan dalam hal ini adalah semua bahan/material yang tertera dalam uraian pekerjaan, persyaratan , persyaratan pelaksanaan/gambar. Semua system harus mendapat pengesahan dari DE PNAKER. Kontraktor/sub memberikan pelatian/training kepada pihak rumah sakit men genai system operasional dan maintenen dari alat yang dipasang. Semua bahan yang didatangkan harus dalam kondisi baik, baru, bebas dari segala cacat, dan harus dilengkapi dengan label, data teknis dan data lainnya yang diperlukan. Semua bah an harus tetap berada dalam kemasan masing masing dan harus dibebaskan dari keru sakan dan kelembaban. d. e. f. g. 2.6. PEMASANGAN. a. Sistem tanda kebakaran harus memberikan pendeteksian api secara o tomatis pada setiap bagian bangunan. Rangkaian penggerak sinyal terdiri dari 2 ( dua) buah kawat yang dihubungkan dengan akhir jalur resistor. Alat pendeteksi pa nas pada umumnya harus dari jenis pemasangan di langit langit dengan sinyal berk edip yang dihubungkan ke panel kontrol yang ditempatkan pada tempat sesuai petun juk Gambar Kerja. Panel kontrol harus dapat diperluas / ditambah sehingga mampu menampung perlengkapan sinyal pendeteksi api pada tempat tempat yang ditentukan. Persyaratan ini harus dikoordinasikan dengan Konsultan MKsebelum pengadaan pera latan. Sumber daya dan / atau tegangan kerja ke panel kontrol adalah 220V/50Hz/1 fase. b. c.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 68 d. Tanda peringatan untuk mengosongkan ruangan / bangunan harus tanda peringatan ya ng dapat didengar yang disetujui Konsultan MKdan dipasang pada tempat tempat ses uai petunjuk Gambar Kerja. BAB 3.1. III INSTALASI TATA SUARA (SOUND SYSTEM) PENJELASAN LINGKUP PEKERJAAN Lingkup pekerjaan ini termasuk pengadaan semua mate rial, peralatan, tenaga kerja dan lainlain untuk pemasangan, pengetesan, commisi oning dan pemeliharaan yang sempurna untuk seluruh sistem tata suara seperti dip ersyaratkan didalam buku ini dan seperti ditunjukkan didalam Gambar Perencanaan kecuali peralatan utama tidak masuk lingkup pekerjaan. Dalam pekerjaan ini harus termasuk juga pekerjaan-pekerjaan lain yang berhubungan dengan pekerjaan ini ya ng tidak mungkin disebutkan secara terinci didalam buku ini tetapi dianggap perl u untuk kesempurnaan fungsi dan operasional sistem tata suara. 3.2. STANDAR / RUJUKAN o o o Japanase Industrial Standard (JIS). Standar Industri Ind onesia (SII). Spesifikasi teknis Sistem Elektrikal. 3.3. ITEM-ITEM PEKERJAAN YANG HARUS DILAKSANAKAN a. PROSEDUR UMUM 1. Contoh Bahan, Da ta Teknis dan Daftar Bahan. o Sebelum diadakan/didatangkan ke lokasi, contoh dan /atau brosur/data teknis bahan/barang/peralatan untuk pekerjaan ini harus diajuk an terlebih dahulu kepada Konsultan MK/ Menejemen Kontruksi untuk disetujui. o K ontraktor harus membuat daftar yang lengkap untuk bahan, barang, dan peralatan y ang akan digunakan, dan menyerahkannya kepada Konsultan MK/ Menejemen Kontruksi untuk mendapat persetujuan dengan dilampiri brosur-brosur yang lengkap dengan da ta teknis serta performance dari peralatan. o Semua barang dan peralatan yang di adakan oleh Kontraktor harus disertai dengan Surat Keterangan Keaslian Barang (L etter of Origin) dari pabrik pembuatnya (Manufacturer) atau agen utamanya (Autho rized Dealer/Agent). Gambar Detail Pelaksanaan. o Kontraktor harus membuat dan m enyerahkan Gambar Detail Pelaksanaan sistem elektrikal kepada Konsultan MKuntuk disetujui. o Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan sebelum pengadaan bahan agar diperoleh cukup waktu untuk pemeriksaan dan tidak ada tambahan waktu bagi K ontraktor bila mengabaikan hal ini. o Gambar Detail Pelaksanaan harus lengkap da n berisi detail-detail yang diperlukan. Mencakup data berikut : Nama komponen pe rangkat tata suara Jumlah unit Tata letak / susunan peralatan tata suara Dimensi Detail pemasangan dan Detail lain yang diperlukan o Bila ada perbedaan antara G ambar Kerja yang satu dengan Gambar Kerja yang lain atau antara Gambar Kerja den gan Spesifikasi Teknis, Kontraktor 2.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 69 o o harus melaporkannya kepada Konsultan MKuntuk dicarikan jalan keluarnya. Gambar K erja Elektrikal hanya menunjukan tata letak bahan dan peralatan, jalur kabel dan sambungan-sambungan. Gambar Kerja ini harus diikuti dengan seksama. Dalam mempe rsiapkan Gambar Detail Pelaksanaan, dimensi dan ruang gerak yang digambarkan dal am Gambar Kerja Arsitektur, Struktur dan Gambar Kerja lainnya yang berkaitan, ha rus diperiksa. Kontraktor harus dengan teliti memeriksa kebutuhan ruangan dengan Kontraktor lain yang mungkin bekerja pada lokasi yang sama untuk memastikan bah wa semua peralatan dapat dipasang pada tempat yang telah ditentukan. 3. Pengiriman dan Penyimpanan. o Semua bahan dan peralatan yang didatangkan harus d alam keadaan baik, baru, bebas dari segala cacat dan dilengkapi dengan label, da ta teknis dan data lain yang diperlukan. o Semua barang dan peralatan yang diada kan oleh Kontraktor harus disertai dengan surat jaminan keaslian barang (Letter of Origin) dan mempunyai jaminan serta garansi (Warranty). o Semua bahan dan per alatan harus disimpan dalam kemasannya pada tempat yang aman dan terlindung dari kerusakan. Ketidaksesuaian. o Pengawas Lapangan berhak menolak semua bahan yang didatangkan atau dipasang yang tidak memenuhi ketentuan dalam Gambar Kerja dan / atau Spesifikasi Teknis. o Kontraktor harus segera memperbaiki dan/atau mengga nti setiap pekerjaan yang tidak sesuai, tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek . o Bila bahan-bahan yang akan didatangkan ternyata menyimpang atau berbeda deng an yang ditentukan, Kontraktor harus terlebih dahulu membuat pernyataan tertulis yang menjelaskan usulan penggantian, dengan maksud bila diterima, akan segera d iadakan penyesuaian. Bila Kontraktor mengabaikan hal di atas, Kontraktor bertang gung jawab melaksanakan pekerjaan sesuai Gambar Kerja. 4. b. BAHAN - BAHAN 1. Umum. o Semua barang dan peralatan yang diadakan oleh Kontrakto r harus disertai dengan surat keterangan keaslian barang (Letter of Origin) dari pabrik pembuat atau agen utamanya. o Semua perangkat sistem tata suara harus da lam keadaan baru, dilengkapi sertifikat lulus uji pabrik dan petunjuk pemasangan serta penggunaan dari pabrik pembuatnya. o Semua perangkat sistem tata suara ad alah dari merek TOA, PHILIPS atau yang setara. o Semua perangkat sistem tatasuar a harus dilengkapi dengan data-data berikut : Merek dan nama pabrik Tipe Tegangan kerja dan frekuensi Konsumsi daya Impedansi Tanggapan Frekuensi

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 70

Dimensi Dan data lainnya yang diperlukan. 2. Sistem tata suara Public Address System yaitu untuk tata suara publik, area sistem tata suara ini terdiri dari : Horn Speaker harus memiliki kapasitas 15 watt sep erti merk TOA atau yang setara. Instalasi Yang termasuk ke dalam pekerjaan insta lasi meliputi pekerjaan terminal box tata suara, wiring tata suara lengkap denga n konduitnya, attenuator serta kelengkapan lainnya yang dibutuhkan untuk kesempu rnaan kerja sistem tata suara. Ceiling speaker Yang termasuk ke dalam pekerjaan ini meliputi speaker lengkap dengan matching transformer grille dan kelengkapankelengkapan lainnya sesuai merek terpilih. Merek yang dipakai : National, TOA, P hilips. Kontraktor/sub berkewajiban memberikan pelatian/training kepada pihak ru mah sakit mengenai system operasional dan maintenen dari alat yang dipasang.

3.4. TUJUAN PENGGUNAAN Main equipment dari sistem tata suara ini adalah menggunakan m ain equipment eksisting a. Sistem Tata Suara Public Addres System Sistem tata suar a ini digunakan untuk semua area yaitu : Back Ground Music Paging and Messaging Emergency Call Pemasangan sistem tata suara untuk area ini diatur sedemikian rup a, sehingga mempunyai urutan prioritas seperti tersebut di bawah ini : Paging an d Messaging Emergency Call Back Ground Music Dalam kondisi biasa, sistem tata su ara digunakan sebagai back ground musik yang dilayani dari ruang kontrol. Tidak semuanya speaker digunakan untuk sarana penunjang ketiga tujuan seperti tersebut diatas. Ada speaker hanya untuk tujuan back ground musik dan ada speaker untuk tujuan ketiga-tiganya. Untuk ruang-ruang yang dilengkapi dengan speaker untuk tu juan emergency call. Pengaturan tingkat kuat suara dilakukan secara bertingkat d engan menggunakan variable resistance device. KEMAMPUAN OPERASI a. Public Addres s System Pemasangan/pengaturan sistem tata suara public address system sedemikia n rupa sehingga mampu dioperasikan sebagai berikut : Untuk keperluan paging dan messaging dan untuk keperluan tertentu lainnya harus dapat dilakukan secara remo te dari bagian penerangan/information, yaitu : menghidupkan sistem tata suara ji ka saat itu sedang dimati-kan menghentian back ground music yang sedang berlangsun g menghidup-kan speaker yang dimati-kan dari pengatur tingkat kuat suara di setiap r uangan yang dilengkapi dengan sistem tata suara mengambil alih fungsi seluruh sp eaker yang terpasang di dalam bangunan untuk keperluan paging dan messaging difu ngsikan sebagai sarana back ground music 3.5.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 71

mengembalikan fungsi sistem tata suara ke keadaan semula, yaitu sebelum dioperas ikan untuk paging dan messaging atau emergency call. Untuk paging dan messaging tingkat kuat suara disetiap speaker sama dan tidak di pengaruhi oleh posisi pengatur tingkat kuat suara yang dipasang disetiap ruangan . Tingkat kuat suara untuk paging dan messaging dapat diset secara terpusat dari sentral sistem tata suara. Hal-hal tersebut diatas berlaku pula untuk keperluan emergency call yang dilakukan dari Sentral Sistem Pengindera Kebakaran. Nada-na da yang mengawali paging dan messaging serta emergency call harus mempunyai nada -nada yang cukup spesifik (berbeda dengan sumber audio lainnya). Back ground mus ic dapat diprogram untuk cassete deck, compact disc atau radio tuner.

3.6. PERSYARATAN TEKNIS SPEAKER a. Ceiling Speaker Ceilling speaker dan matching tran sformer ditempatkan didalam suatu box speaker dipasang recessed ceilling pada pl afond dan difinish dengan speaker grille. Bentuk dan warna ditentukan kemudian o leh Perencana interior. Data Teknis Rated power : 3/6 watt dan 90 watt Impedansi input : 3,3 k ohm Frequency response : 100 - 16.000 Hz SPL minimum (1m,1W) : 90 dB Sisi primer matching transformer mempunyai 3 (tiga) buah tap untuk 100, 70 d an 50 volt. 3.7. PERSYARATAN TEKNIS ATTENTUATOR (PENGATUR PENGUAT SUARA) a. Attentuator dengan tr ansformer, flush mounting mempunyai On-Off plate berbentuk segi empat yang warna nya ditentukan kemudian oleh Perencana Interior. Data Teknis Rated Voltage : 100 volt (minimum) Rated power : 1,6 beban speaker dilayani (minimum) Ketinggian pe masangan 1,25 m dari lantai, tetapi jika pada ketinggian tersebut ada jendela, m aka ketinggian 0,70 m dari lantai disesuaikan dengan keadaan dimana attentuator tersebut akan ditempatkan. b. 3.8. INSTALASI Spesifikasi seluruh instalasi sistem tata suara untuk bangunan ini men ggunakan kabel yang mempunyai tegangan kerja 500 volt. Kabel instalasi untuk ke speaker dipergunakan kabel jenis PVC insulated dengan jumlah inti dan luas penampa ng kabel seperti tercantum dalam Gambar Perencanaan. Kabel yang digunakan untuk attentuator dimasukkan dalam conduit atau sparing dan setiap pipa hanya boleh di isi dengan satu pasang kabel. Jika pemasangan kabel ini pararel dengan kabel day a listrik, maka harus mempunyai jarak minimum 30 cm.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 72

Pada dasarnya pipa untuk kabel sistem tata suara dipasang pada rak kabel atau di tanam di dalam dinding. Sistem tata suara di dalam Gambar Perencanaan tidak meng ikat dan penambahan alat diperbolehkan. Penambahan alat harus disesuaikan dengan kemampuan peralatan yang ada pada setiap produk yang dipilih, sehingga pengoper asian dari sistem tata suara tersebut tetap berada pada kemampuan puncak. Kontra ktor tata suara berkewajiban mencek dan menyesuaikan kabel instalasi agar berfun gsi dan bekerja dengan baik dan sesuai dengan persyaratan teknis dan rekomendasi dari produk sistem tata suara yang terpilih. Pipa instalasi tata suara harus di bedakan dengan pipa-pipa untuk keperluan utilitas lainnya. Persyaratan teknis me ngenai instalasi penunjang seperti conduit, sparing, rak kabel dan lain-lain sam a dengan persyaratan penunjang untuk instalasi sistem daya listrik dan peneranga n. Terminal box sistem tata suara : Terminal box terbuat dari plat baja dengan k etebalan minimum 2 mm. Konstruksi las, dicat dengan meni tahan karat dan cat fin ish dengan warna yang akan ditentukan oleh Perencana Interior. Kapasitas termina l box disesuaikan dengan Gambar Perencanaan. Terminal box dipasang flush mountin g pada dinding Terminal box dilengkapi dengan pintu, kunci dan handle Penyambung an kabel instalasi sistem tata suara didalam terminal box dilakukan dengan mengg unakan terminal penyambungan dari jenis screw type. 3.9.

KABEL INSTALASI Kabel yang digunakan harus sesuai dengan standard SII tau standardstandard lain yang dilakukan di negara RI serta mendapat rekomendasi dari konsultan pengawas. Kabel harus dipasang dalam konduit atau rak kabel sesu ai ketentuan dalam Spesifikasi Teknis. Pengkabelan untuk mikrofon, pembumian, pe ngeras suara dan kabel daya harus dipisahkan satu sama lain dengan isolasi dan p elindung metal. Pelindung harus diterminasi hanya pada salah satu ujungnya. Ukur an luas penampang dan jumlah inti kabel yang digunakan minimal harus sesuai deng an Gambar Perencanaan. Pada kabel instalasi harus dapat dibaca mengenai merek, j enis, ukuran luas penampang, rating tegangan kerja dan standard yang digunakan. Kabel instalasi sistem tata suara menggunakan kabel PVC jenis NYMHY (500 volt). Kabel instalasi sistem tata suara dipasang didalam pipa sparing/conduit yang dik lem pada rak kabel atau ditanam didalam dinding. Pipa-pipa pelindung kabel insta lasi sistem tata suara harus dibedakan dari pipa-pipa pelindung kabel untuk kepe rluan instalasi yang lain dengan cara menandai dengan cat finish berwarna abu-ab u. Pada ujung setiap kabel harus diberi kabel/sling-plate yang terbuat dari plat alumunium mengenai nama kelompok speaker yang dilayaninya. Persyaratan teknis m engenai instalasi penunjang seperti conduit, sparing, rak kabel dan lain-lain sa ma dengan persyaratan penunjang untuk instalasi sistem distribusi listrik dan pe nerangan. 3.10. PENGUJIAN DAN UJI PENAMPILAN

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 73

Kontraktor harus melakukan semua pengujian dan pengukuran yang dianggap perlu ol eh Konsultan MKuntuk memeriksa bahwa seluruh instalasi dapat berfungsi dengan ba ik dan memenuhi semua persyaratan dan seluruh peralatan harus lulus uji fungsion al. Kontraktor harus menyediakan peralatan dan fasilitas untuk pengukuran, pengu jian dan uji penampilan. Waktu pelaksanaan pengujian dan uji penampilan akan dit entukan oleh Pengawas Lapangan/Manajemen Konstruksi. Kabel-kabel feeder sebelum dan sesudah diinstalasikan harus lulus uji kesinambungan. Kontraktor harus menye rahkan kepada pemilik Proyek melalui Pengawas Lapangan, buku asli pengoperasian / pemeliharaan peralatan berikut salinannya dalam jumlah tertentu, sesuai persya ratan kontrak. Kontraktor harus menyerahkan kepada pemilik Proyek melalui Pengaw as Lapangan, Surat Jaminan (Warranty) atas produk sistem tata suara, dengan jang ka waktu masa garansi sesuai standar dari pabrik pembuat. 3.11. UJI PENERIMAAN Setelah pemasangan selesai, Kontraktor harus mengadakan uji pener imaan / acceptance test, dengan prosedur pengujian yang disetujui, untuk menunju kkan bahwa semua perangkat bekerja dan beroperasi dengan baik sesuai ketentuan. Uji penerimaan akan meliputi memperoleh dan menerima berita pada stasiun tertent u, pada tingkat volume yang baik, tanpa campuran suara dari sumber lain atau uni t lain. 3.12. TRAINING (PELATIHAN) Kontraktor diwajibkan mengadakan Training atau Pelatihan ke pada bagian operasional Gedung atau yang ditunjuk Pemilik sampai mampu mengopera sikan peralatan Tata Suara. 3.13. PEMELIHARAAN DAN PENGOPERASIAN PERALATAN Masa pemeliharaan pekerjaan sistem tata suara sesuai persyaratan dalam kontrak diwajibkan untuk mengatasi segala kerusa kan serta kekurangan-kekurangan. BAB 4.1. IV INSTALASI TELEPON PENJELASAN LINGKUP PEKERJAAN Lingkup pekerjaan ini, meliputi pengadaan dan pengi nstalasian sistem telepon dan MDF utama sampai dengan MDF pada bangunan Gedung I RJ dan semua material, peralatan, tenaga kerja, dan lain-lain untuk pemasangan, pengetesan, commissioning dan pemeliharaan yang sempurna untuk seluruh sistem te lepon seperti disyaratkan dalam buku ini dan seperti ditunjukkan didalam Gambar Perencanaan. Dalam pekerjaan ini harus termasuk juga pekerjaan-pekerjaan lain ya ng berhubungan dengan pekerjaan ini yang tidak mungkin disebutkan secara terinci didalam buku ini tapi dianggap perlu untuk kesempurnaan fungsi dan operasional sistem telepon. Lingkup pekerjaan tersebut al : o Penarikan kabel dari PABX sent ral. o Kotak distribusi utama dan kotak terminal. o Kabel telepon termasuk kondu it. o Stop kontak telepon. o Pesawat telepon. o Pengujian seluruh sistem komunik asi.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 74 4.2. STANDAR / RUJUKAN Standar PT Telkom. Standar Industri Indonesia (SII)/Standar Na sional Indonesia (SNI). Verband Deutscheur Electrochniker (VDE). 4.3. SISTEM INSTALASI DAN PERALATAN Dari PABX dihubungkan ke Hibrid Key Telephone (ek sisting). Dari Hibrid Key Telephone ke MDF (tiap lantai) untuk kemmudian dihubun ngkan langsung ke Terminal Box. Kabel telphone langsung dihubungkan ke Outlet So cket pada Terminal Box. 4.4. TERMINAL BOX TELEPON Terminal box telepon terbuat dari plat baja dengan ketebala n minimal 2 mm. Konstruksi las, dicat dengan meni tahan karat dan dicat finish d engan warna yang akan ditentukan kemudian oleh Perencana Interior. Kapasitas ter minal box disesuaikan dengan Gambar Perencanaan. Terminal box telepon dipasang f lush mounting pada dinding. Terminal box telepon dilengkapi dengan pintu, kunci dan handle. Penyambungan kabel instalasi telepon didalam terminal box dilakukan dengan menggunakan penyambungan jenis sambungan jepit. 4.5. KABEL INSTALASI Kabel instalasi telepon menggunakan kabel PVC berukuran 3x0,6 mm 2 (STEEL-K-008 dan STEEL-K-002). Kabel instalasi dipasang didalam sparing / cond uit yang diklam pada rak kabel atau ditanam didalam dinding. Konduktor kabel ins talasi telepon mempunyai inti solid yang terbuat dari bahan tembaga. Pipa-pipa p elindung kabel instalasi telepon harus dibedakan dari pipa-pipa pelindung kabel untuk keperluan instalasi yang lain dengan cara menandai dengan cat finish berwa rna hijau. Persyaratan teknis mengenai instalasi penunjang seperti conduit, spar ing, rak kabel dan lain-lain sama dengan persyaratan penunjang untuk instalasi s istem catu daya listrik dan penerangan. 4.6. OUTLET TELEPON Outlet telepon dipasang pada : dinding dengan ketinggian pemasang an 90 cm dari permukaan lantai Outlet telepon harus dibedakan dari outlet daya d an outlet data komputer. Outlet telepon dipasang pada dinding dengan menggunakan square metal box. Pemasangan outlet telepon harus diperkuat sehingga tidak muda h lepas oleh gangguangangguan mekanis. Sedangkan cara pemasangan disesuaikan den gan rekomendasi dari produk yang terpilih. PESAWAT TELEPON Pesawat telepon caban g berupa telepon meja dengan tipe push button dialler. Pesawat-pesawat yang diguna kan adalah : Pesawat untuk operator 4.7.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 75 push button dialler dilengkapi display kelengkapan-kelengkapannya sesuai merek P ABX terpilih feature yang dimiliki sesuai dengan rekomendasi merek terpilih dipa sang di operator telepon Pesawat telepon lainnya mengikuti ketentuan Tipe push b utton dialler diletakkan di meja untuk ruangan dengan kelengkapan : push button dialler hand-set display indikator pesawat pemanggil feature yang dimiliki sesua i dengan rekomendasi merk terpilih dipasang di meja atau sesuai gambar perencana an Pesawat ini mempunyai fasilitas untuk berhubungan dengan pesawat cabang lain secara langsung, sedangkan keluar harus dengan operator (beberapa pesawat terten tu dapat diprogram untuk berhubungan keluar)sesuai permintaan pemberi tugas. Mer ek yang dipakai : setara SIEMENS atau Panasonok atau sesuai dengan merk PABX yan g dipakai. KOTAK DISTRIBUSI UTAMA (Main Distribution Frame MDF). Kotak distribus i utama harus dari tipe pemasangan di luar atau dalam gedung dengan kapasitas se suai petunjuk dalam Gambar Kerja, dan harus memiliki karakteristik minimal sebag ai berikut : Rumah dibuat dari reinforced polyester, Dilengkapi dengan pintu yan g dapat dilepas untuk terminasi kabel. Dilengkapi dengan ventilasi pada bagian a tas dan bawah untuk sirkulasi udara dan mencegah kelembaban, Kotak Terminal. Kot ak terminal dengan tipe dan kapasitas sesuai petunjuk dalam Gambar Kerja, harus memiliki karakteristik minimal sebagai berikut: Dapat dipasang di dinding, Mudah di pasang, Ringan dan Kuat, Kotak dibuat dari resin daur ulang, Bagian metal di buat dari bahan baja anti karat AISI 304, Dapat dibuka sampai 90, Tahan terhadap UV dengan proteksi indeks IP 53/54, Dapat dikunsi, Disetujui oleh Telkom, Kondui t. Pipa conduit untuk kabel telepon harus sesuai ketentuan Spesifikasi Teknis 16 400. Diameter pipa conduit harus sesuai dengan ketentuan dalam Gambar Kerja atau disesuaikan dengan jumlah kabel yang akan ditempatkan didalamnya. Overvoltage A rresters Kecuali ditentukan lain, overvoltage arrester untuk system komunikasi h arus diadakan sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja. Pelaksanaan Pekerjaan A. Umum .

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 76 1. 2. 3. 4. Kontraktor harus memeriksa kebutuhan ruang dengan Kontraktor lain untuk memastik an semua peralatan dan perlengkapannya dapat dipasang pada tempat yang telah dit entukan. Kontraktor harus segera memperbaiki setiap pekerjaan yang dinilai tidak sesuai oleh Pengawas Lapangan/Manajemen Konstruksi. Kontraktor secara teratus h arus membuang kotoran dan bahan tak terpakai agar dapat bekerja dengan aman. Kon traktor harus menyediakan semua alat kerja, peralatan pemasangan, peralatan peng ujian dan melaksanakan pengujian serta mencatatnya. B. Pemasangan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. Unit kotak distribusi utam a(MDF) unit dipasang pada ruang panel listrik arus lemah seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja. Seti ap kotak terminal harus memiliki cadangan sekurang-kurangnya 20%. Kabel yang aka n ditanam di dalam bagian bangunan (di lantai atau di dinding) harus ditempatkan di dalam konduit jenis High Impact. Untuk ruangan tanpa langit-langit, kabel ha rus ditempatkan di dalam konduit atau rak kabel dan diklem ke beton pelat pada s etiap jarak 100cm. Seluruh kabel harus diberi tanda dengan tanda kabel. Soket te lepon dan data harus ditempatkan pada lokasi yang ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk dari Pengawas Lapangan. Kabel dengan 5 (lima) warna yang b erbeda (misalnya kuning/putih, putih/hitam, putih/hijau, putih/merah, putih/biru ) harus digunakan untuk kode warna pekerjaan marshalling. UTP Category 5 harus d igunakan dan dipasang pada tempat-tempat seperti ditunjukkan dalam gambar Kerja, dengan tetap memperhatikan batasan jarak yang diisyaratkan. Total panjang satu segmen dibatasi sampai 90meter. Kontraktor harus menyiapkan diagram pemasangan k otak terminal. Semua kabel komunikasi harus ditempatkan di dalam konduit jenis h igh impact. Tinggi maksimal pemasangan kotak terminal sambung 160 cm dan tinggi minimal 40 cm. 8. 9. 10. 11. BAB 5.1. V INSTALASI PLUMBING, AIR BERSIH DAN AIR KOTOR PENJELASAN LINGKUP PEKERJAAN Yang termasuk lingkup pekerjaan pada paket ini adal ah sebagai berikut : a. Pengadaan dan pemasangan instalasi sistem air bersih ber ikut pemipaan sampai ke setiap fixture pengeluaran dan faucet. b. Pengadaan dan pemasangan pemipaan air kotor, pipa vent, floor drain, air bekas, sistem drain, grease trap dan bak penampungan / sump pit sampai ke setiap fixtures pengeluaran . d. Mengadakan testing commissioning untuk seluruh pekerjaan hingga dapat berfu ngsi dengan baik dan memenuhi standard/persyaratan yang telah ditentukan dalam s pesifikasi teknis. 5.2. PENJELASAN PERSYARATAN TEKNIS UMUM a. Waktu pelaksanaan Lamanya waktu pelaksanaa

n, pengadaan, pemasangan dan pemeliharaan disesuaikan dengan jadwal yang telah d itentukan/mengikuti jadwal bangunan.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 77 b. Material Kontraktor harus menjamin seluruh unit peralatan yang didatangkan adala h baru bebas dari cacat defective material, improver material dan menjamin terha dap kualitas atau mutu barang sesuai dengan tujuan spesifikasi. Setiap material atau peralatan yang tidak memenuhi spesifikasi harus diganti. Seluruh biaya yang timbul akibat penggantian material/peralatan menjadi tanggungan Kontraktor. Gam bar-gambar dan Spesifikasi Gambar-gambar dan spesifikasi ini harus merupakan sua tu kesatuan. Apabila ada sesuatu bagian pekerjaan atau peralatan yang diperlukan agar instalasi ini dapat bekerja dengan baik, dan tidak dinyatakan dalam gambar perencanaan atau spesifikasi. Maka Kontraktor harus tetap melaksanakannya tanpa ada biaya tambahan. Gambar Perencanaan Walaupun didalam gambar perencanaan atau spesifikasi tidak tercantum semua pipapipa, fitting-fitting, katup-katup dan fi xtures secara terperinci, tetapi bagian-bagian tersebut merupakan suatu kelengka pan sistem, maka kewajiban Kontraktor untuk memasang hal tersebut agar sistem be roperasi dengan baik dan sempurna. Gambar-gambar Kerja Gambar kerja untuk seluru h pekerjaan harus selalu berada di lapangan (site), termasuk perubahan-perubahan atau usulan-usulan dan lain sebagainya. Gambar Pelaksanaan Kontraktor harus mem buat gambar instalasi (Shop Drawing) sebanyak 3 (tiga) rangkap untuk disetujui o leh Direksi Lapangan, dan harus menyerahkan Gambar Pelaksanaan (as built drawing ) yang meliputi denah, instalasi yang terpasang, detail pemasangan, detail peral atan dari seluruh instalasi diatas/sebanyak 5 rangkap cetakan dan 1 kalkir. Pema sangan harus memenuhi syarat-syarat yang umum berlaku dan mengikuti Pedoman Plum bing Indonesia tahun 1979. Contoh-contoh Barang Kontraktor waijb mengirimkan con toh-contoh bahan yang akan digunakan dalam pelaksanaan, kepada Direksi Lapangan termasuk brosur-brosur dari alat-alat tersebut untuk mendapatkan persetujuan dar i Direksi Lapangan, sebelum alat-alat tersebut dipasang. Bila ternyata terdapat bahan-bahan yang telah dinyatakan tidak baik/tidak bisa dipakai oleh Direksi Lap angan, maka Kontraktor harus mengganti bahan-bahan tersebut sesuai dengan yang d ipersyaratkan dalam spesifikasi. Tenaga Pelaksanaan Semua pekerjaan harus dilaks anakan dengan baik oleh tenaga-tenaga ahli dalam bidangnya (skilled labour), aga r dapat memberikan hasil kerja yang baik dan rapi. Kontraktor wajib mempunyai PA S INSTALATUR yang dikeluarkan oleh PDAM (Perusahaan Daerah Air Minum) setempat d an surat Rekomendasi lainnya apabila diperlukan dalam pekerjaan ini. Koordinasi Dalam pelaksanaan pekerjaan ini, Kontraktor diwajibkan mengadakan koordinasi den gan Kontraktor lain yang mengerjakan pekerjaan struktur, elektrikal, interior da n sebagainya, sehingga kemungkinan terjadinya kesalahan-kesalahan dalam pemasang an dapat diperkecil/dihilangkan. Kesalahan pemasangan akibat tiadanya kerjasama menjadi tanggung jawab Kontraktor sepenuhnya. Izin Semua izin-izin dan persyarat an-persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan instalasi ini harus dilakukan oleh Kontraktor Pelaksana termasuk biayanya. c. d. e. f. g. h.

i. j.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 78 Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain beserta keterangan-keterangan resminy a yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini harus dilakukan oleh K ontraktor atas tanggungan dan biaya Kontraktor. k. Koordinasi 1. Semua pekerjaan galian dan penimbunan yang dilakukan oleh pihak lain maka Kontraktor Pelaksana harus memberikan data-data, ukuran-ukuran dan gambargambar pekerjaan ini bilaman a ada pihak yang melaksanakannya. 2. Semua pekerjaan pembuatan dudukan untuk mes in dilakukan oleh Kontraktor. Kontraktor harus memberikan data-data, ukuran-ukur an gambar-gambar dan peralatan yang diperlukan kepada pihak lain yang memerlukan nya. 3. Apabila semua penarikan kabel-kabel listrik sampai ke panel peralatan di lakukan oleh pihak lain. Kontraktor wajib memberikan data-data dan gambar-gambar yang diperlukan kepada pihak lain yang mengerjakannya. 4. Semua penarikan pemip aan yang dilakukan oleh pihak lain dan tidak tercantum dalam gambar dan spesifik asi, maka Kontraktor harus berkoordinasi dan memberikan data-data, ukuran-ukuran dan gambar-gambar kepada pihak lain yang mengerjakan. Penolakan Instalasi Kontr aktor harus memberikan contoh-contoh semua bahan-bahan yang akan dipergunakannya kepada Direksi Lapangan atau pihak yang ditunjuk untuk dimintakan persetujuan t ertulis. Dengan mencantumkan secara lengkap merek, type, spesifikasi dari semua contoh bahan yang akan diajukan. Kontraktor harus membuat jadwal/schedulle waktu yang terperinci untuk setiap pekerjaannya dan diserahkan kepada Direksi Lapanga n, atau pihak yang ditunjuk untuk mendapatkan persetujuannya. Jaminan dan Pemeli haraan Kontraktor harus memberikan pemeliharaan selama setahun untuk peralatan d an 6 (enam) bulan untuk instalasi semenjak serah terima pekerjaan yang pertama, kecuali dinyatakan lain secara tersendiri. Kontraktor wajib mengganti setiap bag ian pekerjaannya yang ternyata cacat atau rusak selama jangka waktu pemeliharaan setelah proyek ini diserahterimakan untuk pertama kalinya, kecuali dinyatakan l ain secara tersendiri. Kontraktor wajib mengganti setiap kelompok barang-barang atau sistem yang tidak sesuai dengan persyaratan spesifikasi akibat dari kesalah an pabrik atau pengerjaan yang salah selama masa pemeliharaan setelah proyek ini diserahterimakan untuk pertama kali. Petunjuk Operasional Pada saat penyerahan untuk pertama kalinya Kontraktor harus menyerahkan gambargambar, data-data peral atan petunjuk operasi dan cara-cara perawatan dari peralatanperalatan yang terpa sang. Data-data tersebut haruslah diserahkan kepada pemilik sebanyak 3 (tiga) se t copy dan 1 (satu) set kalkir. Pada saat penyerahan pertama harus diserahkan an tara lain : Instruction Manual, Maintenance Guide, Operating Instruction, Troubl e Shooting Instruction dan BrosurBrosur. Kontraktor harus memberikan surat garan si atas peralatan-peralatan utama kepada Pemberi Tugas. l. m. n. 5.3. PENJELASAN PERSYARATAN TEKNIS KHUSUS a. Peraturan-peraturan / Persyaratan Tata c ara pelaksanaan dan lain-lain petunjuk yang berhubungan dengan peraturanperatura n pembangunan yang sah berlaku di Republik Indonesia.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 79 Selama pelaksanaan, persyaratan ini harus betul-betul ditaati. Pada umumnya, per aturan-peraturan berikut berkenaan dengan pasal-pasal : 1. Peraturan Perusahaan Air Minum Negara, tentang Instalasi Air. 2. Pedoman Peraturan Plumbing Indonesia yang dikeluarkan oleh Direktorat Teknik Penyehatan Dit. Jen. Cipta Karya Depart emen Pekerjaan Umum. 3. Pemeriksaan Umum untuk pemeriksaan bahan-bahan bangunan NI-3 (PUBB) 1956 NI-3 1963. PUBB 1969. 4. Peraturan Perburuhan Indonesia, tentan g penggunaan tenaga kerja harian, mingguan, bulanan dan borongan. Kontraktor dia nggap telah cukup mengerti dan mengetahui akan isi dan maksud dari peraturan dan syarat-syarat tersebut diatas. 5. American Society fot testing and Materials (A STM) 6. British Standar (BS) 7. Standar Nasional Indonesia (SNI) 8. Japanese Ind ustrial Standar (JIS) 9. American Water Works Associantion (AWWA) b. Material / Bahan-bahan yang Dipakai 1. Pemipaan Untuk pipa-pipa jaringan pekerjaan sistem a ir bersih menggunakan pipa-pipa jenis polypropelyn PN 10. yang disetujui oleh Di reksi Lapangan/Manajemen Konstruksi. Diameter dan panjang pipa yang dibutuhkan h arus sesuai ketentuan dalam Gambar Kerja. Untuk distribusi air bersih harus dari pipa Poly Propeline (PN 10) yang memenuhi standar ISO 4065, ISO 4427 dan atau D IN 8075 Untuk pipa jaringan air kotor dan air bekas, dibawah 50 mm menggunakan j enis pipa PVC Kelas AW (S. 12,5) sambungan menggunakan Solvani Councui, sedangka n diatas 50 mm menggunakan Rubber Ring dan Spiqot. Sambungan Pipa. Sambungan-sam bungan pipa seperti socket, elbow, reducer, knee, nipple, tee untuk air bersih d an sebagainya, harus terbuat dari bahan PN yang sesuai untuk pipa PN. 10, serta berasal dari merek yang sama dengan merek pipa. Sistem Sambungan. Sistem sambung an terdiri dari compression fitting, butt-fussion welding, electrofunction atau sesuai petunjuk dari pabrik pembuat pipa PP. Sistem sambungan yang dipilih harus disetujui Pengawas Lapangan. Pemipaan Air Panas. Pipa. Untuk distribusi aire pa nas digunakan pipa PP yang memenuhi ketentuan BS 6920 dan BS 7291 Part 1 & 2 den gan tekanan nominal PN 20, seperti instaflex dari George Fischer.

Sambungan Pipa. Sambungan-sambungan pipa seperti socket, elbow, reducer, knee, n ipple, tee dan sebagainya, harus terbuat dari bahan PP yang sesuai untuk pipa PP kelas 10kg/cm2, serta berasal dari merek yang sama dengan merek pipa. Sistem Sa mbungan Sistem sambungan terdiri dari compressioan fitting, but-fussion welding, electrifusion atau sesuai petunjuk dari pabrik pembuat pipa PN. Sistem sambunga n yang dipilih harus disetujui Pengawas Lapangan/Manajemen Konstruksi.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 80

Pipa PVC dan Sambungan Pipa. Pipa air buangan harus dari pipa PVC standar SNI 06 -0084-1987 dengan kelas tekanan kerja 8kg/cm2. Pipa harus dari jenis sambungan s olvent cement. Diamter dan panjang pipa yang dibutuhkan harus sesuai ketentuan d alam Gambar Kerja. Sambungan Pipa. Sambungan-sambungan pipa dengan jenis sambung an solven cement seperti elbow, reducer, knee, tee dan sebagainya, harus terbuat dari bahan dan kelas yang sama dengan pipa pVC dan memenuhi standar SNI 0601351989, dari merek yang sama dengan merek pipa yang disetujui digunakan. Perekat. Perekat untuk penyambungan pipa PVC harus dari direkomendasikan oleh pabrik pemb uat pipa PVC.

merek yang 2. Valve-valve Katup/Valve. Katup bertekanan kerja 125psi, dengan jenis katup dan d iameter sesuai Gambar Kerja, harus dibuat dari bahan kuningan dan harus berasal dari merek yang dikenal seperti Kitz, Toyo atau setara. Katup harus memiliki tan da tekanan kerja, diameter dan arah aliran yang diterakan pada badan katup. Katu p dengan diameter sampai dengan 65mm harus memiliki ulir untuk enyambungan denga n pipa, sedang katup dengan diamter lebih besar dari 65mm harus memiliki flens y ang bersatu dengan badan katup. Flensa. Flens harus memenuhi standar ANSI B 16.5 kelas 150 jenis raised face. Flens tipe slip-on harus memiliki diameter yang se suai dengan pipa atau peralatan yang akan disambung. Paking. Paking harus dari A NSI kelas 150, terbuat dari karet gulungan spiral tebal minimal 3mm. Diameter pa king harus sesuai dengan diameter dan jenis flens yang akan digunakan. Jumlah pe ngadaan paking harus dilebihkan 10% dari jumlah yang seharusnya diadakan. Baut, Mur untuk Flensa. Baut, mur lengkap dengan cincin per dan cincin pelat, harus te rbuat dari baja hitam kelas 8.8., dengan system ulir metric, digunakan untuk pem asangan flens. Diameter dan panjang baut harus sesuai dengan dimensi flens. Sisa ulir setelah pemasangan minimal 3 (tiga) ulir. Jumlah pengadaan baut dan mur di lebihkan 10% dari jumlah yang seharusnya diadakan.

c. Instalasi Pemipaan 1. Sistem Penyambungan Pipa

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 81

Pipa Air Bersih Digunakan las untuk semua pipa pada belokan dari bahan yang sesu ai dengan jenis bahan pipanya. Sambungan flanged dilakukan pada setiap belokan d an pada setiap dua batang pipa pada pipa lurus. Untuk memperkuat terhadap keboco ran, penyambungan pipa dengan ulir harus terlebih dahulu diberi lapisan red lead cement atau pintalan khusus dari asbes, sedangkan untuk sambungan flanged harus dilengkapi ring karet secara homogen. Pipa Air Kotor dan Ventilasi Digunakan si stem lem/solvent cement rubber ring and spiqot untuk pengikatnya terutama untuk pipa-pipa cabang atau pipa yang berdiameter kecil. Untuk penyambungan pipa induk , bisa digunakan sistem pengelasan apabila diperlukan pada kondisi-kondisi terte ntu.

2. Penggantung / Penumpu Pipa Semua pipa harus diikat/ditetapkan dengan kuat dengan pengantung atau angker yang kokoh (rigid), agar inklinasinya tetap, untuk mence gah timbulnya getaran. Pipa horizontal harus digantung dengan penggantung yang d apat diatur dengan jarak antara lebih dari 2,5 m. Pipa-pipa yang menembus dindin g haus diberi sleeve dengan rongga 1 mm. Pemasangan pipa harus rata dan rapi. Un tuk mencegah getaran pada penggantung harus dipakai dudukan dari karet. Penggant ung atau penumpu pipa adalah produk pabrik dan harus disekrup/terikat pada konst ruksi bangunan dengan insert/anker yang dipasang pada waktu pengecoran beton ata u dengan ramset. Pipa-pipa vertikal harus ditumpu dengan clem/clam dan dibuat de ngan jarak tidak lebih dari 1.5 m. Pemasangan Fixture, Fitting dan Sebagainya Se mua fixtures harus dipasang dengan baik dan didalamnya bebas dari kotoran yang a kan mengganggu aliran atau kebersihan air, dan harus terpasang dengan kokoh dite mpatnya dengan tumpuan yang mantap. Semua fixtures, fitting, pipa-pipa air bersi h dilaksanakan harus rapi tidak mengganggu waktu pemasangan-pemasangan/dinding p orselen atau pekerjaan sipil serta mekanikal dan elektrikal lainnya. Dengan pema sangan fixtures yang baik dan serasi serta kuat dalam kedudukannya untuk kompone n, misalnya fixtures, fitting dan sebagainya. Kontraktor bertanggungjawab untuk melengkapi komponen tersebut didalam kelengkapan instalasi jaringan tersebut. Un tuk pipa-pipa yang tekanan airnya tinggi/pipa induk, dipasang balok-balok dari b eton dengan campuran yang kuat dan dipasang setiap ada sambungan pipa, tee, elbo w, valve dan sebagainya. Pipa-pipa Dalam Tanah Galian pipa dalam tanah harus dib uat dengan kedalaman 60 cm untuk pipa diameter 4 kebawah. Dasar lubang galian har us cukup stabil dan rata sehingga seluruh panjang pipa terletak bertumpu dengan baik. Untuk pipapipa air bersih dan pipa-pipa air buangan tidak boleh diletakkan pada lubang-lubang yang sama. Setelah pipa dipasang pada lubang galian dan sete lah diperiksa oleh pengawas yang ditunjuk, semua kotoran dibuang dari lubang gal ian dan ditimbun kembali dengan baik dengan pasir urug atau tanah bekas galian a tau bahan yang ditentukan Direksi Lapangan dan disetujui. 3. 4.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 82

Patokan/pedoman yang dipakai untuk dalamnya galian adalah diukur dari garis teng ah pipa (as pipa) sampai ke permukaan jalan/tanah asli atau bila tidak akan digu nakan ketentuan-ketentuan persyaratan minimal menurut buku petunjuk untuk dalamn ya galian. Harus dibuat tanda-tanda dari balok beton diatas tanah untuk memudahk an identifikasi didalam tanah. d. Pengujian Instalasi Pemipaan. Sebelum dipasang fixtures-fixtures seluruh sistem distribusi air harus diuji dengan tekanan 8 - 10 kg/cm2 untuk pipa air bersih. S edangkan untuk pipa air kotor/air buangan harus diuji dengan tes rendam tanpa me ngalami kebocoran dalam waktu minimum 24 jam tekanan tersebut tidak turun/beruba h. Biaya pengetesan serta alat-alat yang diperlukan adalah menjadi tanggung jawa Pemborong/Kontraktor. Pengetesan pipa harus disaksikan oleh pengawas atau Direk si Lapangan. Pengecatan Semua pipa dari besi/baja dalam tanah harus dililit deng an karung goni dan dilapisi dengan ter (torcoated) untuk penahan korosi. Sedangk an untuk pipa-pipa terlihat (exposed) harus diberi tanda dengan warna atau cat y ang warnanya akan ditentukan kemudian oleh Direksi Lapangan. 1. Untuk jaringan p ipa air bersih dipakai warna biru tua. 2. Untuk pipa air kotor dipakai warna hij au 3. Untuk pipa air buangan atau drain dipakai warna abu-abu. 4. Untuk jaringan pipa hydrant dipakai warna merah. 5. Untuk pipa-pipa yang exposed tanda-tanda b erupa arah panah dengan warna disebut diatas, arah panah menunjukkan arah aliran di dalam pipa. 6. Pipa-pipa non exposed diberi tanda di tempat-tempat control/ pemeriksaan. Penjelasan Spesifikasi Teknis Peralatan Utama. 1. Pekerjaan Air Kot or Air Kotor / Air Buangan Diadakan pemisahan antara air kotor buangan dari clos et/WC dan air buangan dari urinoir dengan air buangan dari wastafel atau floor d rain. Buangan dari closet (WC) dan urinoir dibuang ke septic tank, resapan airny a diteruskan ke saluran yang menuju STP beserta air buangan dari wastafel dan fl oor drain. Pipa Ventilasi Untuk pipa ventilasi dipasang pada dinding-dinding den gan diameter pipa 1 - 1.5 dan pipa ventilasi utama pada shaft dengan diameter 1,5 2. Pada akhir pipa ventilasi utama dalam shaft dipasang filter vent pada lokasi paling atas (ceiling lantai atas atau diatas bangunan). Instalasi harus rapi, ti dak bocor dan untuk sistem maupun lay out dapat dilihat pada detail Gambar Renca na. e. f. 2. Pekerjaan Hydrant Fire Hydrant Box Indoor Box terbuat dari plat dengan tebal 2 m m. Dimensi box : lihat gambar perencanaan Tinggi pemasangan dari lantai 20 cm. P erletakan engsel disesuaikan dengan keadaan setempat sehingga mudah untuk dibuka . Seluruh box dan pintu dicat merah dengan cat duco ex Dana Paint dan diberi tul isan Hydrant dengan warna putih.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 83

Panjang fire hose tidak kurang dari 30 m, mudah dilipat, tahan terhadap tekanan dan penyambungannya dengan sistem coupling. Nozzle variable (zet spray) 1 1/2 sem ua dalam keadaan baru dan fabricated. g. Daftar Material, disahkan oleh PLN dan Departemen Tenaga Kerja RI ITEM Valve Pip a PVC Pipa GIP Pipa Black Steel Pipa Polipropilene Pompa Air Bersih MEREK : Toyo , Kitz, Hitachi : Wavin, Rucika, Pralon, Unilon, Spindo : PPI, Bakrie, Spindo : PPI, Bakrie, Spindo : ATP, Toto, Western : Ebara, GAE, GRUNFOS BAB VI PERSYARATAN PELAKSANAAN DAN URAIAN PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN INSTALASI PENGKONDISI-AN UDARA (AIR CONDITIONING/AC) 6.1 UMUM a. Lingkup Pekerjaan 1. Pekerjaan instalasi sistem ini meliputi seluruh pen gangkutan dan pengadaan bahan-bahan serta peralatan utama, peralatan pembantu, p eralatan untuk instalasi, penyetelan, penyelesian akhir (finishing) seluruh sist em agar lengkap dan dapat bekerja dengan baik sesuai dengan persyaratan dokumen dan gambargambar yang ada. 2. Untuk gedung ini digunakan instalasi air condition ing dengan sistem lengkap : Split Wall Type Lingkup pekerjaan instalasi sistem a ir conditioning ini dapat dilihat pada : Buku pedoman Pelelangan. Gambar-gambar rencana, gambar-gambar pelaksanaan dan gambargambar detail. Lampiran-lampiran at au petunjuk-petunjuk yang dikeluarkan untuk pelaksanaan proyek ini. Secara umum jenis peralatan utama dan tambahan yang dicakup oleh instalasi ini diataranya ia lah : Out Door Unit Ducting Kontrol temperatur Segala sesuatu mengenai lingkup p ekerjaan ini yang kurang jelas, Pemborong dapat menanyakan lebih lanjut kepada P emberi Tugas atau pihak yang ditunjuk untuk ini. Apabila sampai terjadi kelalaia n dan kekurangan, maka Pemborong wajib bertanggung jawab penuh atas kerugian-ker ugian yang mungkin terjadi. 3. 4. 5. b. Persyaratan Umum Semua persyaratan umum dan supplementer yang ada merupakan pula bagian dari persyaratan sistem instalasi air conditioning ini sejauh yang berla ku bagi pekerjaannya. Apabila ada beberapa hal dari persyaratan umum dituliskan kembali dalam bab-bab spesifikasi ini, berarti meminta perhatian khusus dan hal tersebut tidaklah berarti menghilangkan hal lainnya dari persyaratan umum dan su pplementer yang ada. Bila ada hal-hal yang dinyatakan lain tersendiri dalam spes ifikasi ini, maka hal-hal yang

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 84 tertulis dalam persyaratan umum maupun supplemneter tidak berlaku lagi untuk ins talasi ini. c. Persyaratan Pelaksanaan 1. Instalasi yang dinyatakan dalam spesif ikasi ini harus dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan undang-undang yang berl aku saat ini dan tidak menyimpang dari ketentuan-ketentuan dan Badan Keselamatan Kerja. 2. Semua syarat-syarat untuk bahan, peralatan, cara-cara pemasangan, kua litas pekerjaan dan lain-lain untuk sistem instalasi ini harus sesuai dengan sta ndard ASHRAE, SMACNA, ASTM, NFPA, NEC dan ASME. 3. Sebelum memulai pekerjaan, Pe mborong wajib membuat shop drawing (gambar kerja) dari seluruh macam pekerjaan b aik secara detail maupun umum dan disahkan Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi/Pe rencana. Dalam gambar ini telah tercakup koordinasi dengan pekerjaan-pekerjaan l ain. 4. Pemborong wajib mempelajari, meneliti dan memeriksa juga pekerjaan pelak sanaan Pemborong lain yang berkaitan dengan proyek ini apabila pekerjaan pihak-p ihak lain dapat mempengaruhi kelancaran pekerjaannya. Bila sampai terjadi ganggu an, maka Pemborong wajib memberikan saran-saran perbaikan segenap pihak. 5. Tida k boleh terjadi adanya penyimpangan-penyimpangan dari spesifikasi dan gambar-gam bar yang ada tanpa adanya persetujuan tertulis dari Pemberi Tugas/ Manajemen Kon struksi /Perencana. 6. Semua pelaksanaan instalasi yang berbeda dengan spesifika si dan gambar, tanpa persetujuan di atas harus diperbaiki dan diubah sesuai deng an spesifikasi dan gambar yang ada, atas biaya dan tanggung jawab Pemborong. Koo rdinasi dengan Pihak Lain 1. Pemborong wajib berkoordinasi dengan pihak-pihak la innya demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan proyek ini. Terutama koordinasi deng an pihak Pemborong Sipil Elektrikal, Plumbing, Fire Protection. 2. Untuk semua p eralatan dan mesin yang disediakan atau diselesaikan oleh pihak yang lain atau y ang dibeli dari pihak lain yang termasuk dalam lingkup instalasi sistem ini, Pem borong bertanggung jawab atas segala peralatan dan pekerjaan ini. Izin 1. Semua izin-izin dan persyaratan-persyaratan yang diperlukan untuk melaksanakan instala si ini harus dilakukan oleh Pemborong atas tanggungan dan biaya Pemborong. 2. Se mua Pemeriksaan, pengujian dan lain-lain beserta keterangan-keterangan resminya yang mungkin diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini haruslah dilakukan Pembo rong atas tanggungan dan biaya Pemborong. 3. Pemborong harus bertanggung jawab a tas penggunaan alat-alat yang dipatentkan dari kemungkinan tuntutan ganti rugi/b iaya-biaya yang diperlukan untuk ini. Pemborong wajib menyerahkan suatu garansi/ referensi mengenai hal ini. 4. Pemborong wajib menyerahkan semua izin atau keter angan resmi dari pihak yang berwajib yang diperolehnya mengenai instlasi proyek ini kepada Pemberi Tugas/ Manajemen Konstruksi. Korelasi Pekerjaan 1. Pekerjaanpekerjan seperti di bawah ini harus dilakukan Pemborong kecuali yang dinyatakan sendiri : Pembuatan lubang-lubang biasa dan lubang-lubang khusus pada dinding, l antai dan langit-langit serta finishingnya untuk jalan pipa. Pembuatan peletakan untuk mesin-mesin pembuatan hanger. Penarikan kabel, dilakukan pihak lain. Pemb orong harus memberikan data-data, ukuran-ukran gambar-gambar yang diperlukan kep ada pihak lain yang mengerjakannya. d. e. f.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 85 2. g. Pemborong wajib bertanggung jawab penuh atas segala lingkup pekerjaannya. Bahan 1. Pemborong wajib menyerahkan data-data teknis dan mengisi daftar schedul e seluruh mesin-mesin dan peralatan beserta penjelasan jenis, nomor, model, ciri ciri, kualitas dan kuantitas finishing, accessories dan sebagainya, lengkap kepa da Pemberi Tugas/ Manajemen Konstruksi /Perencana untuk diperiksa dan dimintakan persetujuannya. 2. Dalam memilih mesin atau unit-unit Pemborong harus memperhat ikan benar-benar gambar dan spesifikasi terutama untuk bentuk dan ukuran nyata d ari unit-unit mesin guna menghindari kerancuan koordinasi terhadap struktur, ars itektur, dan lain-lain. 3. Apabila ada data-data serta bahan yang diajukan menyi mpang daripada yang disebutkan alam gambar-gambar dan spesifikasinya, maka Pembo rong harus menyatakan dengan tegas perbedaanya mengajukan permohonan penggantian disertai dengan alasan yang cukup kuat dan lengkap untuk diteliti Pemberi Tugas /CM/ Perencana. 4. Semua bahan yang dipergunakan dalam instalasi ini harus baru, dalam keadaan baik, tidak bercacat sesuai dengan spesifikasi dan gambar, Pembor ong harus bertanggung jawab, melindungi dan menjaga bersih semua bahan-bahan yan g dipergunakan dalam instalasi ini atau sampai pada waktu penyerahan pertama ins talasi ini. 5. Bila ternyata bahan yang dipakai bahan lama, bekas dipergunakan, bercacat atau rusak sehingga tidak sesuai dengan spesifikasi dan gambar maka Pem borong harus mengganti dengan bahan-bahan yang sesuai dengan spesifikasi dan gam bar atas tanggungan sendiri. Penolakan Instalasi Bila instalasi dari sistem ini seluruhnya atau ada bagiannya yang tercacat, gagal atau tidak memenuhi persyarat an spesifikasi dan gambar serta ternyata Pemborong gagal untuk melaksanakan perb aikan ini dalam waktu yang ditentukan CM, maka keseluruhan atau sebagian dari in stalasi ini sebagai mana kenyataannya dapat ditolak dan diganti oleh Pemberi Tug as atas tanggungan Pemborong. Kebersihan Lapangan 1. Lapangan yang digunakan set iap hari setelah selesai bekerja harus dibersihkan oleh Pemborong. Pemborong hen daknya menghubungi pihak lain untuk koordinasi pembersihan lapangan ini. 2. Sege ra setelah kontrak pelaksanaan pemasangan sistem air conditioning ini selesai, m aka Pemborong harus memindahkan semua sisa-sisa bahan pekerjaannya dan peralatan nya kecuali masih diperlukan selama masa pemeliharaan, keluar lapangan sesuai pe tunjuk CM. Service dan Garansi 1. Pemborong harus memberikan service secara cuma -cuma untuk seluruh sistem ini dari lingkup pekerjaan selama masa pemeliharaan s etelah proyek ini diserah terimakan untuk pertama kali, kecuali dinyatakan lain secara khusus dalam kontraknya. 2. Pemborong wajib mengganti atas biaya sendiri, setiap kelompok barang-barang atau sistem yang tidak sesuai dengan persyaratan spesifikasi akibat dari kesalahan pabrik atau pengerjaan yang salah selama jangk a waktu 1 (satu) tahun proyek ini diserah terimakan untuk pertama kalinya dinyat akan lain secara tersendiri. Petunjuk Operasi dan Pemeliharaan h. i. j. k.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 86 1. 2. 3. 4. 5. Dua minggu sebelum penyerahan untuk pertama kalinya sistem ini, Pemborong harus menyerahkan gambar-gambar, data-data peralatan, petunjuk operasi dan cara-cara p erawatan yang terpasang di bawah kontrak ini berikut as built drawing. Data-data tersebut haruslah diserahkan kepada Pemberi Tugas/CM masingmasing sebanyak 6 (e nam) set. Pemborong wajib memberikan 2 (dua) set singkatan petunjuk operasi dan perawatan kepada Pemberi Tugas dan sebuah hendaknya ditempelkan dalam ruang yang ditunjuk olah CM. Pemborong wajib memberikan pendidikan praktek mengenai operas i dan perawatanya kepada petugas-petugas teknis yang ditunjuk oleh Pemberi Tugas sampai cakap menjalankan tugasnya. Sebelum pelaksanaan, Pemborong harus mengaju kan contoh-contoh material yang akan dipasang kepada Pemberi Tugas/CM/Perencana untuk disetujui. l. Shop Drawing Untuk semua macam pekerjaan baik material/komponen maupun pekerjaan nya, maka Pemborong wajib memasukkan shop drawing sebelum pemasangan kepada CM unt uk diperiksa bersama Perencana. Shop Drawing adalah merupakan penggambaran yang le bih detail daripada setiap pemasangan serta spesifikasi yang lebih detail daripa da setiap komponen. 6.2 PEKERJAAN INSTALASI AIR CONDITIONING a. Mesin Pendingin (Outdoor Unit) 1. Pembor ong harus menyediakan dan memasang unit-unit Split Wall Type beserta peralatan-per alatan lain sesuai dengan gambar dan spesifikasi serta persyaratanpersyaratan pa brik, sehingga dapat berfungsi dengan sempurna. 2. Kompresor. Jenis unit kompres or adalah screw dan dilengkapi dengan pengaturan kapasitas, isolasi vibrasi luar dalam automatically reversible oil pump, peralatan untuk loading dan unloading silinder kompresor dan dirakit, diisi, dibalancing dan diuji secara statis maupu n dinamis oleh pabrik. K o n t r o l. Pada unit harus terdapat kontrol pelindung terhadap kelebihan muatan motor (motor overload protection), perlindungan terha dap suhu terlalu tinggi ataupun rendah, tekanan tinggi atau rendah dari beban pe ndingin, alat timer untuk menjaga kompresor bila terjadi gangguan daya, dilengka pi dengan katup ekspansi termostatik. C a s i n g. Unit harus 100 % tahan cuaca di luar dan difinish dengan bahan baja galvanis dilapis dengan lapisan anti koro si, maupun tahan terhadap udara bergaram. 3. 4. b. Fan Coil Unit (FCU) / Indoor 1. Pemborong harus menyediakan dan memasang unit-un it FCU beserta peralatanperalatan sesuai dengan gambar-gambar spesifikasi dan pe rsyaratan-persyaratan pabrik. Semua mesin-mesin dan perlengkapan unit harus buat

an pabrik. 2. Fan Coil Unit, terdiri dari jenis direct expantion circulation. 3. Data Teknis. Casing Unit hendaknya dibuat dari bonderized steel atau mild galva nized steel dan direncanakan untuk menahan tekanan kerja tertentu. Semua panel h endaknya minimum dari 20 gauge.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 87 Casing dan rangka hendaknya dilapisi dengan titik-titik penyangga yang telah dip erkuat secukupnya untuk kedudukan unit dan dilapisi dengan pelindung pada kedua sisinya. Drain pan hendaknya terletak di bawah cooling coil dan harus masih cuku p besar untuk menampung segenap pengembunan air dari coil pada kondisi maksimumn ya. Casing unit hendaknya diisolasi dengan neoprane coated fibreglass tebal 5, is olasi hendaknya tahan api memenuhi persyaratan NFPA standard 90 A. Coil Cooling coils hendaknya dipasang sedemikian rupa sehingga dapat dilepas. Coil hendaknya memenuhi standard konstruksi dan testing yang berlaku dari ASAB T-1971. Rating d ari coil hendaknya copper tubing (permukaan utama) yang direkatkan erat-erat pad a pipa tadi dengan metoda yang ditentukan pabrik. Coil hendaknya dilengkapi deng an sambungan gravity oil drainage. Fan Fan hendaknya dari type centrifugal forwa rd curve. Setelah dipasang dalam kedudukan yang benar, fan hendaknya ditest dan dibalancing secara dinamis dan statis. Fan hendaknya dilengkapi dengan pulley ya ng diatur picthnya untuk memungkinkan merubah kecepatan fan. Semua unit harusnya mempunyai fan bearing dengan pelumas grease yang settingnya dapat dicapai dari luar pelumasan. Performansi hendaknya menurut API Sandard 430-1966. Isolasi Gete ran Jenis isolasi rubber in shear type.

c. Pipa Refrigerant 1. Pekerjaan Pemborong harus menyediakan dan memasang sesuai de ngan spesifikasi dan gambar semua pemipaan yang ada. 2. Bahan Untuk semua pipa r efrigerant. Pipa : Hard Copper, Tubing type K memenuhi spesifikasi B.88 ASTM, ke cuali ditentukan lain oleh pabriknya. Fitting : Wrought Copper, Wrought Grass at au Tinned Cast Grass memnuhi ANSI 400 lb. Kekuatan Pipa Semua pipa dan persyarat annya harus dapat menahan tekanan 20 kg/cm 2 tanpa terjadi kebocoran. Belokan Se mua belokan harus dari jenis long radius elbow, kecuali ruangan tidak memungkinkan . Sambungan Untuk seluruh sambungan pipa menggunakan sistem soldered. Pemasangan P ipa hendaknya dipasang minimum sejauh 2 dari tepi dinding, atap, lantai dan untuk pipa yang menembus lantai, langit-langit dan dinding hendaknya diberi pelindung dari penyekat/karet dan galvanized steel gauge 16, sesuai dengan gambar dan spe sifikasi. 3. 4. 5. 6.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 88 7. Isolasi Pipa Semua pipa refrigerant harus diberi lapisan isolasi sesuai dengan g ambar dan spesifikasi. Isolasi hendaknya dari rubber (armaflex) atau sejenis yan g dirapatkan dengan adhesive tape sampai tidak terjadi pengembunan. d. Pengecatan 1. Pemborong harus mengecat semua pipa, rangka penggantung, rangka pe nyangga, semua unit-unit yang dirakit di lapangan dan bahan-bahan yang mudah ber karat dengan lapisan cat dasar (prime coating) dan cat akhir sesuai dengan persy aratan pengecatan yang sesuai untuk bahan masing-masing dan disetujui oleh Pembe ri Tugas/CM/Perencana atau pihak lain yang ditunjuk untuk ini. 2. Pengecatan tid ak diperlukan bila alat-alat sudah dicat dari pabriknya atau dinyatakan lain dal am spesifikasinya, tetapi bila cacat akibat pemasangan, Pemborong wajib mencat k embali khusus ditempat yang cacat tadi dengan warna yang sesuai dengan aslinya. 3. Untuk peralatan-peralatan yang tampak, maka bahan-bahan tersebut harus dicat akhir dengan warna yang disetujui oleh Pemberi Tugas/CM/ Perencana. 4. Pemborong harus memberikan tanda-tanda huruf atau nomor identifikasi bagi peralatannya. S ebelumnya Pemborong wajib memberitahukan mengenai tandatanda yang hendaknya dipa sang pada peralatan-peralatan itu. Pipa Pengembunan 1. Pekerjaan Pemborong harus memasang pipa pengembunan (drain) dari mesin-mesin air conditioning sampai ke t empat pembuangan yang terdekat dalam saluran yang tersembunyi atau tidak, dan ti dak mengganggu. Pemborong harus berkoordinasi, memberikan data, ukuran dan gamba r-gambar yang diperlukan kepada pihak lain terutama dengan Pemborong Sipil. 2. B ahan Sebagai pipa pengembunan (drain) dipergunakan pipa PVC (Polyvinyl Chlorida) jenis kelas D bilamana tidak dinyatakan lain. e. 3. Peralatan Pipa kondensasi harus dilengkapi dengan alat pembersih, leher angsa se rta peralatan lain yang perlu. Harus diberikan lapisan isolasi sampai sepanjang kirakira 2 (dua) meter atau sampai daerah dimana terjadi pengembunan pada bagian luar pipa. Isolasi harus dari bahan fibreglass, polyurethane atau styrofoam typ e D.1 atau yang sejenis dari bahan tahan api (fire resistance). Bagian luarnya h endaknya dilapisi dengan vapour barrier jacket seperti sisalation 450 atau yang seje nis yang direkatkan dengan adhisive tape 2 serta surface finish sampai tidak terjadi pengembunan pada permukaan luar pipa. 5. Penembusan Dinding Bila menembus dindi ng, lantai, langit-langit dan lain-lain pipa ini harus diberi lapisan isolasi ge taran dan dilindungi dengan pipa yang lebih besar ukurannya. f. Pengujian 1. Pek erjaan Pemborong harus melaksanakan semua pengujian test dan balancing peralatan ins talasi sistem Air Conditioning dengan disaksikan oleh Pengawas yang berkepenting an, Pemberi Tugas/Manajemen Konstruksi/Perencana serta pihakpihak lain yang dipe rlukan kehadirannya. Segala bahan yang diperlukan guna pengujian tersebut menjad i tanggungan dan beban biaya Pemborong. 2. Jenis Pekerjaan Jenis pekerjaan balanc ing dan adjusting instalasi ini, secara garis besar mencakup persoalan-persoalan se bagai berikut :

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 89

Pipa Pengujian terhadap kebocoran pada pipa chiller dengan alat-alat helidetorch ata u lainnya yang sejenis. Lain-lain sistem dengan pressure gauge dan alat-alat lainn ya yang diperlukan. g. Pekerjaan Listrik 1. Pekerjaan Pekerjaan listrik yang dimaksud disini ialah semu a pelaksanaan instalasi. Panel kontrol daya mesin-mesin AC dan mesin-mesin venti lasi yang meliputi wiring starter, swicth, transformator, sekering, alat-alat uk ur serta peralatan-peralatan lainnya yang dipergunakan sebagai sumber daya bagi mesin-mesin AC yang tercakup dalam proyek ini. Pemborong menyediakan dan memasan g peralatan-peralatan dari panel distribusi ke panel kontrol AC dan dari panel k ontrol AC sampai ke mesin-mesin. Kontrol untuk sistem pengaturan otomatis suhu, kelembaban, aliran air, aliran udara, damper-damper, indicator yang ada beserta seluruh peralatan yang diperlukan pada sistem AC agar sistem peraturan dapat bek erja dengan baik sesuai dengan gambar-gambar dan spesifikasinya harus disediakan dan dipasang oleh Pemborong. 2. Syarat-syarat Semua pekerjaan listrik yang haru s dilaksanakan sesuai dengan peraturanperaturan Pemerintah setempat dan dari Jaw atan Keselamatan Kerja. Selain daripada itu harus pula memenuhi persyaratan stan dard negara dan pabrik pembuatannya. Bila ada perbedaaan, hendaknya dipilih mana yang lebih besar. Hendaknya semua izin, pemeriksaan dan pengujian beserta keter angan resmi yang mungkin diperlukan dilaksanakan oleh Pemborong. Bahan Semua bah an yang dipergunakan harus dari kualitas terbaik, buatan Jerman atau USA atau ya ng sejenis kecuali dinyatakan lain secara tersendiri. Pemborong harus berkoordin asi dengan pihak-pihak lain agar sejauh mungkin dipergunakan peralatan yang sera gam dan dari merk yang sama untuk seluruh proyek ini. Peralatan Pada masing-masi ng unit harus dipasang sistem pengaman yang terpisah. Untuk setiap phasa pada pa nel hendaknya diberi lampu indikator penunjukan atau alat-alat ukur. Semua panel harus diberi lapisan cat anti karat. Semua panel, switch, indikator, alat-alat ukur dan yang lain-lain yang ada harus diberi papan nama yang jelas dan tidak mu dah rusak. Bahan terbuat dari alumunium atau partinax dengan huruf yang dipunch. Semua alat-alat ukuran yang terpasang harus dari daerah kerja yang paling sesua i dan dengan ketelitian 2 %. Sekering Cadangan Untuk setiap panel harus disediak an sekering cadangan sebanyak yang ada dan disimpan dalam tempat khusus dan dibe ri tanda pengenal. Penyambungan Kabel Semua penyambungan kabel harus dilakukan s esuai dengan persyaratan yang ada, diantaranya ialah : 3. 4. 3. 4.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 90 h. Penyambungan kabel tembaga harus mempergunakan penyambungan tembaga yang sesuai dan dilapisi timah putih. Penyambungan kabel berisolasi karet harus diisolasi ka ret. Penyambungan kabel berisolasi PVC harus diisolasi PVC. Kabel-kabel yang dis ambung harus color coded atau diberi nama. Starter Kecuali ditentukan lain oleh pabriknya atau dinyatakan lain, maka jenis starter yang dipergunakan adalah : Power Input Motor Jenis Starter Sampai dengan 3,5 kW On/off switch 3,7 kW - 7,5 kW Star delta 7,5 kW - 25 kW Star delta, auto transformer, rotor resistance 25 kW - ke atas Star delta, auto transformer, rot or resistance 6.3 PERSYARATAN BAHAN a. Produksi pabrik yang harus digunakan : No. 1. 2. 3. 4. 5. 6 . Item Unit AC Pipa drain PVC Kabel NYY, NYM Cubicle panel & assembling Komponen panel, switch, CB MCB, contactor, fuse/frame Conduit klem, dll Keterangan Accso n, Fuji Aire, Fuji Electric Mavin, Banlon, Rucika, Spindo Kabelindo, Kabel Metal , Supreme Lokal, Dian Wahyu, Eqa Siemens, ABB, GE, Westinghouse Klockner Muller, Legrand, Merylin Gerin, AEG, GAE Lokal, clipasal, Eqa BAB 7.1 VII UMUM PENJELASAN PERSYARATAN TEKNIS POMPA AIR BERSIH Penawar harus menyediakan dan mensuplai pumping station dalam keadaan berjalan sem purna sesuai dengan gambar dan perlengkapannya. Di dalam penawaran, penawar haru s menyertakan paling sedikit hal-hal berikut ini : a. Gambar secara keseluruhanl engkap, pandangan, suku cadang dan daftar material, buatan mana dan jenis-jenisn ya. b. Karakteristik pompa selengkapnya, meliputi : Kurva Q H Kurva efisiensi Ku rva NPSH yang diminta/diperlukan Kurva NPSH yang tersedia Kedalaman benam minima l dan maksimal (untuk sumbersible pump) c. Penjelasan mengenai patokan penawar u ntuk menentukan NPSH yang diperlukan d. Diagram yang menunjukkan operasi paralel pompa e. Karakteristik motor listrik yaitu : Diagram Torsi putaran Diagram daya putaran Diagram arus listrik putaran Efisiensi motor power factor (Cos Phi)

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 91 f. GD2 terperinci untuk impeller, kopling dan rotor motor listrik g. Rencana pel umasan dan perawatan h. Suatu uraian tentang prosedur bongkar pasang, termasuk d aftar alat-alat kerja khusus berikut perlengkapan pembantunya. i. Uraian prosedu r untuk penanganan dan instalasi termasuk daftar alat kerja khusus dan perlengka pan pembantunya. j. Daftar suku cadang yang dianjurkan, nama dan alamat lengkap suplier suku cadang yang terdekat. k. Daftar sertifikat pengujian jenis barang-b arang utama yang diberikan oleh badan penguji di negeri asal. l. Semua mesin-mes in yang disuplai harus dalam bentuk kesatuan dan tidak terpisahkan. 7.2 POMPA DISTRIBUSI AIR BERSIH DAN PERLENGKAPANNYA (DOMESTIC WATER PUMP) Pompa Air Bersih a. Penggunaan : Air Bersih pada temperatur air maksimum 45 derajat Celsiu s dan dapat dipakai didalam atau diluar ruangan. b. Kapasitas dan head : Capasit as : 225 liter/menit Total Heat : 80 meter Speed : 500 1500 rpm Power : 5,5 KW x 3 phase 380/660 volt Seal : Mechanical seal Type : Centrifugal in line c. Situa si : Vertical and suction d. Jenis pompa : Bentuk rumah impeller (pump casing). Volute atau bentuk khusus dan bentuk impeller sentrifugal. e. Batas kecepatan pu tar : Tidak lebih dari 1500 rpm dan semua benda yang diputar harus balans dinami s dan balans hidrolik. f. Effisiensi : Harus tinggi (lebih besar dari 60%) dan l uas, pada kondisi kerja yang diminta. Motor a. Jenis : Motor listrik AC, tiga ph asa squiral cage motor dan dapat berfungsi dengan baik didalam maupun diluar rua ngan. Sedangkan temperatur udara maksimum 40 0 C dan kelembaban udara relatif da pat mencapai 100% (RH 100%). b. Tingkat proteksi : IP 55 (tropicalized) /IEC 34, 5/144. c. Tingkat isolasi : B atau H (IEC pulb 85). d. Tegangan : 220/380 Volt, 50 Hz e. Power Factor : Lebih dari 0,8 f. Efisiensi : Lebih dari 0,9 g. Putaran poros/rotor : Tidak lebih dari 1500 rpm h. Konstruksi : Sistem pendinginan udara dan pada rotor harus balans dinamis. i. Kondisi kerja : Terhenti-henti (intermi tent S2) j. Sistem start : Star Delta (Y) atau menggunakan Auto Transformer. Mat erial a. Rumah impeller (pump-casing) 7.2.1 7.2.2 7.2.3 : Besi cor mutu tinggi (GG 25)

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 92 b. c. d. e. Impeller Poros pompa Seal poros Motor Casing : : : : Ni-AL-Bronze Baja tahan karat (AISI 316 atau AISI 324) Gland packing (grafite as bestos) atau mekanikal seal (karbon keramik) Besi cor mutu tinggi atau paduan al umunium. 7.2.4 Perlengkapan Teknik Lain yang Diperlukan pada Sistem Perpompaan Sentrifugal dan Motor Penggeraknya a. Di dalam rumah perpompaan pada bagian isap yaitu, katup, s aringan, impeller dan bagian-bagian lain harus bebas dari efek kavitasi. b. Semu a pipa baja, pada bagian isap atau Discharge harus sesuai dengan standar API-5L Grade B code 17.200 atau ASTM-A 106 Grade B-A 520 atau DIN 50041-3.1.C (XS ShHed 80). c. Semua flens yang dipakai harus sesuai dengan standar ASTM-A 105 Grade 1 code 5.201 atau DIN 50044-3.1.b. d. Long radius elbow, reducer, dan eksentrik r eduser harus sesuai dengan standar ASTM-A 234 Grade WPB code 74.321 dan code 76. 131 atau DIN 50049-3.1.B. e. Semua pompa yang disuplai, pada bagian discharge ha rus dilengkapi tempat untuk memasang manometer, dan kontraktor harus mensuplai d an memasang manometer berikut perlengkapannya (katup dan lain-lain sesuai dengan gambar). Sedangkan mekanisme manometer pada bagian dalam harus terbuat dari: ba han baja tahan karat AISI 316. Diameter manometer (dial indicator) harus sama at au lebih besar dari 160 mm dan mempunyai ketelitian kurang dari 1% terhadap skal a penuh. f. Semua rumah impeller (pump casing) harus dapat berfungsi baik pada t ekanan nominal 2 diatas/lebih besar dari 10 kg/cm . g. Semua pompa tidak boleh r usak, jika putaran poros pompa terbalik untuk jangka waktu yang relatif pendek.s ingkat. h. Semua pompa dan unit motor penggeraknya harus disuplai secara integra l berikut landasan (base plate) dan baut-baut angkernya. i. Semua motor listrik yang disuplai harus sesuai dengan standar IEC j. Semua bantalan gelinding (rolle r bearing) harus dapat dilumasi dengan gemuk k. Daya motor, harus lebih besar 10 % atau lebih dari daya maksimum yang diperlukan oleh pompa pada setiap kondisi k erja. 7.3 SUKU CADANG Minimal suku cadang yang harus disuplai untuk pompa adalah sebagai b erikut : 7.1.1. Pompa Benam (Submersible) a. Stator winding b. Upper bearing dan botem bearing a ssembly 7.1.2. Pompa Sentrifugal Air Bersih a. b. c. d. e. Satu unit impeller Gland packing yan g menggunakan konstruksi stuffing box atau mechanical seal Bantalan berikut wear ing rings Poros berikut penguncinya Gasket.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 93 7.4 7.4.1. PEMERIKSAAN DAN TES Umum Semua mesin-mesin berikut perlengkapannya harus diperik sa dan dites di pabrik sebelum dikirim. Setelah pemasangan mesin-mesin selesai, Kontraktor harus mengetes ulang di lapangan/di lokasi. Semua tes harus mendapat persetujuan direksi/tenaga ahli Kontraktor harus bertanggung jawab tentang tes d i pabrik atau dilokasi, dan harus dapat memperlihatkan kefungsian masing-masing peralatan pada direksi/tenaga ahli. Direksi/tenaga ahli harus diperbolehkan untu k memeriksa semua peralatan/mesin-mesin pada saat dites. Sertifikat kalibrasi in strumen/alat-alat ukur yang dipakai dalam pengetesan ini harus mendapat persetuj uan dari direksi/tenaga ahli. Jika selama tes di pabrik dan di lokasi, terdapat cacat maka Kontraktor harus mengganti komponen yang cacat tersebut dan mengetes ulang. Kontraktor harus menyerahkan hasil tes di pabrik maupun di lokasi (4 copy ) pada direksi/tenaga ahli. Semua tenaga kerja, peralatan tes dan kalibrasi pera latan/alat ukur yang dipakai pada pegnetesan (di pabrik/di lokasi) maupun biaya pengetesan merupakan tanggung jawab atau disediakan oleh Kontraktor. 7.4.2. Tes Pabrik, Pompa dan Motor Listrik Semua pompa harus dites sesuai dengan ISO 35 55 (pompa sentrifugal, aksial dan semi aksial tes penerimaan class B), meliputi kondisi berikut ini: a. Semua pompa digerakkan oleh motor listrik b. Prosedur te s harus mendapat persetujuan dari Direksi/tenaga ahli c. Semua pompa harus dites pada 4 atau lebih kondisi kerja, yaitu: Kapasitas nol Kapasitas nominal Kapasit as maksimal yang diperbolehkan Kapasitas minimal yang diperbolehkan d. Karakteri stik masing-masing pompa yang harus meliputi : Kapasitas aliran air Head Efisien si Daya listrik yang diserap NPSH e. Semua motor listrik harus dites sebelum dik irim, sedangkan prosedur tes motor listrik di pabrik, sesuai dengan standar yang berlaku di negara asal (pembuat motor listrik). Sertifikat tes pabrik tentang p erformance dan manual motor listrik harus diserahkan pad direksi/tenaga ahli. Se mua motor listrik yang bekerja atas dasar otomatis harus dites kefungsiannya. Ko ntraktor harus melakukan tes tentang tahanan isolasi motor pada masing-masing ph asanya dengan arde (IEC 34). 7.4.3. Tes Pompa dan Motor Listrik di Lokasi a. Setelah pompa berikut perlengkapannya d ipasang, karakteristik yang sama pada kondisi kerja yang sama pada saat dites di pabrik harus dites kembali di lokasi. b. Tes tahanan isolasi pada masing-masing motor listrik antara phase dengan arde (IEC 34), jika harga tahanan isolasi mot or listrik jauh di bawah harga tahanan isolasi pada saat dites di pabrik maka Ko ntraktor harus memperbaiki motor tersebut dengan cara pengeringan yang biasa dip akai. c. Pengetesan lain meliputi, arah rotasi, kelurusan sumber poros pompa den gan sumbu poros motor, dan setelah pompa bekerja selama 4 jam perlu diperiksa su ara maupun getaran dan juga temperatur yang timbul pada sistem bantalan, dan pem anasan lokal pada motor winding.

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 94 BAB VIII URAIAN PEKERJAAN DAN SPESIFIKASI MATERIAL/PERALATAN 8.1 PERPIPAAN a. Umum Lingkup pekerjaan sistem perpipaan meliputi: - Pipa - Sambunga n - Katup - Stariner - Penggantungan dan penumpu - Sliv - Bak kontrol - Blok bet on - Galian - Pengecatan - Pengakhiran - Pengujian - Peralatan bantu Spesifikasi dan gambar menunjukkan diameter nominal dari pipa dan letak serta arah dari mas ing-masing sistem pipa. Seluruh pekerjaan, terlihat pada gambar dan/atau spesifi kasi dipasang terintegrasi dengan kondisi bangunan dan menghindari gangguan deng an bagian lainnya. Bahan pipa maupun perlengkapan harus terlindung dari kotoran, air karat dan stress sebelum, selama dan sesudah pemasangan. Semua orang yang d ipergunakan harus jelas menunjukkan identitas pabrik pembuat. b. Ringkasan Spesi fikasi Bahan Perpipaan Sistem Tekanan Spesifikasi Hidrant 10 bar BSP 1 Spesifika si BSP 1 Penggunaan : Pemadam kebakaran Uraian Keterangan Pipa Black Steel pipe 1387 Skejul 40 Sambungan/fitting Dia 40 mm ke bawah malleable iron ANSI B 16.3 c lass 150 lb, W.O.G. screwed end. Dia 50 mm keatas, wrought steel butt weld fitti ng ANSI B 16.9, sch 40. Flange Dia 40 mm kebawah black maleable cas iron RF clas s 150 lb, screwed dia 50 mm keatas cast iron RF class 300 lb, welding joint. Val ves Dia 40 mm kebawah black melleable cast iron RF class 150 lb dengan ulir, BS 21/ANSI B.2.1. dia 50 mm keatas, cast iron body class 150 lb dengan sambungan fl ange. c. Persyaratan Jenis Peralatan Jenis peralatan yang boleh dipergunakan dis ini adalah sebagai berikut : Fungsi Peralatan Ukuran & Joint Jenis

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 95 Ball Butter Fly Gate Diafragma 50 mm keatas flanged Butterfly Gate Katup Pengatu r s/d 40 mm screwed Globe (regulating valve) Butter Fly Diafragma 50 mm keatas f langed Butterfly Gate Fungsi Peralatan Ukuran & Joint Jenis Non return valve s/d 40 mm screwed Swing check Globe check 50 mm keatas flanged Double Swing Check D ick Check Pressure Reducer Die and flow type Pressure Indicator Dial dia 100 m D ial Type Katup-katup (stop valve) s/d 40 mm screwed d. Persyaratan Pemasang 1. Umum 1.1. Perpipaan harus dikerjakan dengan cara yang benar untuk menjamin kebersihan, kerapihan, ketinggian yang benar, serta memper kecil banyaknya penyilangan. 1.2. Pekerjaan harus ditunjang dengan suatu ruang y ang longgar, tidak kurang dari 50 mm diantara pipa-pipa atau dengan bangunan dan peralatan. 1.3. Semua pipa dan fitting harus dibersihkan dengan cermat dan teli ti sebelum dipasang, membersihkan semua kotoran, benda-benda tajam atau runcing, serta penghalan lainnya. 1.4. Pekerjaan perpipaan harus dilengkapi dengan semua katup-katup yang diperlukan antara lain katup penutup, pengatur, katup balik da n sebagainya, sesuai dengan fungsi system dan yang diperlukan digambar. Semua pe rpipaan yang akan disambung dengan peralatan, harus dilengkapi dengan UNION atau FLANGE. Sambungan lengkung, reducer dan expander dan sambungan-sambungan pada p ekerjaan perpipaan harus mempergunakan fitting buatan pabrik. Semua pekerjaan pe rpipaan harus dipasang secara menurun kearah titik buangan. Drains dan vents har us disediakan guna mempermudah pengisian maupun pengurasan. Katup/valve harus mu dah dicapai untuk pemeliharaan dan penggantian. Pegangan katup/valve handled tid ak boleh menukik. Kecuali jika tidak terdapat dalam spesifikasi, pipe sleeves ha rus disediakan dimana pipa-pipa menembus dinding-dinding, lantai, balok, kolom a tau langit-langit. Dimana pipa-pipa melalui dinding tahan api, ruang-ruang koson g diantara sleeves dan pipa-pipa harus dipakai dengan bahan rockwool. Selama pem asangan bila terdapat ujung-ujung pipa yang terbuka dalam perpipaan yang tersisa pada setiap tahap pekerjaan harus ditutup dengan menggunakan caps/plugs untuk m encegah masuknya benda-benda lain. Semua galian, harus juga termasuk penutupan k embali serta pemadatan. Pekerjaan galian, harus juga termasuk penutupan kembali serta pemadatan. 1.5. 1.6. 1.7. 1.8. 1.9. 1.10. 1.11. 1.12. 2. Penggantung dan Penunjang Pipa

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 96 2.1. Perpipaan harus ditunjang atau digantung dengan hanger, brackets atau sadle deng an tepat dan sempurna agar memungkinkan gerakan-gerakan pemuaian atau perenggang an pada jarak yang tidak boleh melebihi jarak yang diberikan dalam tabel berikut ini: Ukuran pipa Sampai 20 25 s/d 40 50 s/d 80 100 s/d 150 200 s/d lebih Batas max Interval mendatar (m) 1.8 2.0 3.0 4.0 5.0 Ruang (mm) Interval tegak (m) 2 3 4 4 4 Jenis pipa BSP 1 2.2. Penunjang atau penggantung tambahan harus disediakan pada pipa berikut ini: - Pe rubahan-perubahan arah - Titik percabangan - Beban-beban terpusat karena katup, saringan dan hal-hal lain yang sejenis. Ukuran baja bulat untuk penggantung pipa datar adalah sebagai berikut : - Diameter Batang 2.3. Ukuran pipa Sampai 20 mm 25 mm s/d 50 mm 65 mm s/d 150 mm 200 mm s/d 300 mm 300 mm atau lebih besar Gantungan ganda Penunjang pipa lebih dari 2 Batang 6 mm 9 mm 13 mm 15 mm dihitung dengan faktor keamanan 5 1 ukuran lebih ke cil dari tabel diatas. Dihitung dengan faktor keamanan 5 terhadap kekuatan punca k Bentuk gantungan Split ring type atau clevis type 2.4. 2.5. Penggapit pipa baja yang digalvanis harus disediakan untuk pipa tegak. Semua gan tungan dan penumpu harus dicat dengan cat dasar zinchromat sebelum dipasang. 3. Pemasangan Katup-Katup Katup-katup harus disediakan sesuai yang diminta dalam gambar, spesifikasi dan untuk bagian-bagian berikut ini: 3.1. Sambungan masuk d an keluar peralatan 3.2. Sambungan ke saluran pembuangan pada titik-titik rendah . Di ruang mesin: Ukuran pipa Sampai 75 mm 100 mm s/d 200 mm 250 mm atau lebih b esar Lain-lain ukuran katup 20 mm 4. Pemasangan strainer Ukuran katup 20 mm 40 mm 50 mm

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 97 Strainer harus disediakan sesuai dengan gambar, spesifikasi dan untuk alat-alat berikut ini : a. Katup-katup pengontrol b. Katup-katup pengurang tekanan 5. Pema sangan Katup-katup Katup-katup pelepasan tekanan harus disediakan ditempat-tempa t yang mungkin timbul kelebihan tekanan. Katup-katup pengaman harus disediakan d i tempat-tempat yang dekat dengan sumber tekanan. Katup-katup pengurangan tekana n harus disediakan ditempat-tempat dimana tekanan pemakai lebih rendah dari teka nan suplai. 6. Pemasangan Vent Otomatis Vent udara otomatis harus disediakan dit empat-tempat tertinggi dan kantong udara. 7. Penyambungan pipa-pipa Sambungan Ul ir - Penyambungan antara pipa dan fitting mempergunakan sambungan ulir berlaku u ntuk ukuran sampai dengan 40 mm - Kedalaman ulir pada pipa harus dibuat sehingga fitting dapat masuk pada pipa dengan diputar tangan sebanyak 3 ulit - Semua sam bungan ulir harus menggunakan perapat Henep dan zinkwite dengan campuran minyak - Semua sambungan pipa harus memakai pipe cutter dengan pisau roda. Sambungan Las - Sambungan las ini berlaku antara pipa baja dan fitting las. - Ka wat las atau elektroda yang dipakai harus sesuai dengan jenis pipa yang dilas Sebelum pekerjaan las dimulai Kontraktor harus mengajukan kepada direksi contoh hasil las untuk mendapatkan persetujuan tertulis - Tukang las harus mempunyai se rtifikat dan hanya boleh bekerja sesudah mempunyai ijin tertulis dari Konsultan Pengawas. - Setiap bekas sambungan las harus segera dicat dengan cat khusus untu k ini Sleeves - Sleeves untuk pipa-pipa harus dipasang dengan baik - Rongga anta ra pipa dan sleeve harus dibuat kedap air dengan rubber sealed atau Caulk. 8. Pe mbersihan Setelah pemasangan dan sebelum uji coba pengoperasian dilaksanakan, pe mipaan di setiap service harus dibersihkan dengan seksama, menggunakan cara/meto da yang disetujui sampai semua benda-benda asing disingkirkan. e. Pengecatan 1. Umum Barang-barang yang harus dicat adalah sebagai berikut : Pipa service Suppor t pipa dan peralatan Konstruksi besi Flange Peralatan yang belum dicat dari pabr ik Peralatan yang catnya harus diperbaharui

Spesifikasi Umum, Administrasi dan Teknis Halaman : - 98 2. Pengecatan Pengecatan harus dilakukan seperti berikut : Lokasi pengecatan Pip a dan peralatan Pipa dan peralatan expose Pipa dalam tanah Pengecatan Zinchromat e primer 2 lapis dan dicat warna merah Zinchromate primer 2 lapis dan dicat akhi r 2 lapis warna merah Bitumin 2 lapis 3. Label Katup (valve tag) - Tags untuk katup harus disediakan ditempat-tempat p enting guna operasi dan pemeliharaan - Fungsi-fungsi seperti Normally Open atau Normally Closed harus ditunjukkan di tags katup. - Tags untuk katup harus terbua t dari plat metal dan diikat dengan rantai atau kawat. BAB IX PEKERJAAN WATER HEATER a. Lingkup pekerjaan Water Heater meliputi penyediaan bahan/material tenaga/tekn isi, dan pemasangan instalasi, dan testing sampai bisa berfungsi sebagaimana mes tinya. b. Water Heater yang terpasang harus dalam kondisi baru dan utuh serta me mpunyai garansi product. Specifikasi Alat : - Kapasitas - Type - Merk Product c. : : : 30 ltr Wall Mounted Daalderop, Ariston Pemasangan. Water Heater dipasang pada ruang dokter jaga dan atau ruang-ruang ya ng telah ditentukan dalam gambar perencanaan. Pada gedung Instalasi Rawat Jalan ini pekerjaan Water Heater meliputi pemasangan mesin Water Heater, penarikan kab el daya dan pemasangan MCB dan penyambungan pipanya ke mesin. Untuk pemasangan i nstalasi pipa air panas dan air dingin serta krannya. Pemasangan harus dilakukan oleh tenaga yang terampil dam berpengalaman serta mengacu pada petunjuk yang te lah ditetapkan prabrik pembuatnya. E. LAIN-LAIN 1. Uraian pekerjaan yang belum termuat dalam ketentuan dan syarat-syarat ini tet api didalam pelaksanaannya harus ada, maka pekerjaan tersebut dapat dilaksanakan setelah ada perintah tertulis dari Pemimpin Proyek dan akan diperhitungkan dala m pekerjaan tambahan. Apabila terdapat jenis pekerjaan yang semula diestimasi ol eh Konsultan Perencana perlu dikerjakan dan sudah termuat dalam Daftar Rencana A nggaran Biaya, tetapi menurut pertimbangan Pemberi Tugas yang dapat dipertanggun gjawabkan tidak perlu lagi dilaksanakan, maka atas perintah tertulis dari Pember i Tugas pekerjaan tersebut tidak dilaksanakan dan akan diperhitungkan sebagai pe kerjaan kurangan. Apabila terdapat perbedaan antara gambar, spesifikasi teknis, dan Rencana Anggaran Biaya, maka sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan harus d iadakan rapat terlebih dahulu untuk mendapatkan kepastian. 2. 3.

You might also like