You are on page 1of 2

Uji akrolein untuk gliserol tergantung pada dehidrasi dan oksidasi gliserol menjadi akrolein.

Dalam uji ini ada dua percobaan yaitu percobaan pertama 0,5 gram lemak cair + 0,5 gram KHSO4 yang sudah digerus, kemudian dimasukkan dalam tabung reaksi kering, selanjutnya dipanaskan dengan pembakar Bunsen, mula-mula dengan api kecil kemudian dilanjutkan dengan api dengan nyala besar. Pada saat dan KHSO4 medidih menghasilkan bau lemak (tengik). Pada percobaan yang kedua untuk uji akrolein, 2 ml gliserol ditambahkan dengan 0,5 gr KHSO4 kemudian dipanaskan. Dari hasil yang diperoleh, campuran tersebut menghasilkan bau. Reaksi yang terjadi adalah: Apabila gliserol dicampur dengan KHSO4 dan dipanaskan hati-hati,akan timbul bau yang tajam khas seperti bau lemak yang terbakar yang disebabkan oleh terbentuknya akrilaldehida atau akrolein. Oleh karena timbulnya bau yang tajam itu,akrolein mudah diketahui dan reaksi ini telah dijadikan reaksi untuk menentukan adanya gliserol atau senyawa yang mengandung gliserol seperti lemak dan minyak. Bila lemak dan minyak dicampur dengan KHSO4 dan dipanaskan hati-hati juga akan terjadi akrolein. Glierol digunakan dalam industri kosmetika sebagai bahan dalam pembuatan preparat yang dihasilkan. Disamping itu gliserol berguna bagi kita untuk sintesis lemak didalam tubuh http://www.dokterkimia.com/2010/06/laporan-lipid.html eko cahyono Akrolein atau 2-propenal (bahasa Inggris: Acrolein, Acraldehyde, Acrylic Aldehyde, Allyl Aldehyde, Ethylene Aldehyde) merupakan senyawa aldehid tak jenuh yang paling sederhana. Akrolein banyak terdapat di dalam masakan sebagai produk dari reaksi dehidrasi dari karbohidrat, minyak nabati, lemak dan asam amino dengan pemanasan, tetapi paparan tertinggi akrolein pada manusia tercatat pada kebiasaan merokok.[1] Akrolein juga dihasilkan oleh lintasan metabolisme tubuh melalui lintasan degradasi treonina oleh enzim mieloperoksidase dan degradasi spermina dan spermidina oleh enzim oksidase amina pada masa peradangan atau stres oksidatif. Akrolein kemudian dicerna oleh GSH dan diekskresi ke dalam urin sebagai metabolit asam merkapturat. Akrolein dapat membentuk Michael adduct dengan vitamin C yang dikenal sebagai zat antikoagulan bernama warfarin. Akrolein C3H4O Akrolein atau 2-propenal merupakan senyawa aldehid tak jenuh yang paling sederhana. Akrolein banyak terdapat di dalam masakan sebagai produk dari reaksi dehidrasi dari karbohidrat, minyak nabati, lemak dan asam amino dengan pemanasan, tetapi paparan tertinggi akrolein pada manusia tercatat pada kebiasaan merokok.[1] Akrolein juga dihasilkan oleh lintasan metabolisme tubuh melalui lintasan degradasi treonina oleh enzim mieloperoksidase dan degradasi spermina dan spermidina oleh enzim oksidase amina pada masa peradangan atau stres oksidatif. Akrolein kemudian dicerna oleh GSH dan diekskresi ke dalam urin sebagai metabolit asam merkapturat. Akrolein dapat membentuk Michael adduct dengan vitamin C yang dikenal sebagai zat antikoagulan bernama warfarin. http://akuingintahu.blog.unsoed.ac.id/2011/06/10/rokok/ Rizky Faturochman

You might also like