You are on page 1of 25

DASAR-DASAR ILMU TANAH

TEKSTUR TANAH
NAMA : KOMANG TR WDYA PUTRA
NM : G111 09 327
KELOMPOK : X (SEPULUH)
HAR/TANGGAL : SELASA/ 16 OKTOBER 2009
ASSTEN : YULFRA










JURUSAN AGROTEKNOLOG
FAKULTAS PERTANAN
UNVERSTAS HASANUDDN
MAKASSAR
2009








. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Tanah adalah lapisan permukaan bumi yang secara fisik berfungsi sebagai
tempat tumbuh & berkembangnya perakaran penopang tegak tumbuhnya tanaman dan
menyuplai kebutuhan air dan udara; secara kimiawi berfungsi sebagai gudang dan
penyuplai hara atau nutrisi (senyawa organik dan anorganik sederhana dan unsur-unsur
esensial seperti: N, P, K, Ca, Mg, S, Cu, Zn, Fe, Mn, B, Cl); dan secara biologi berfungsi
sebagai habitat biota (organisme) yang berpartisipasi aktif dalam penyediaan hara
tersebut dan zat-zat aditif (pemacu tumbuh, proteksi) bagi tanaman, yang ketiganya
secara integral mampu menunjang produktivitas tanah untuk menghasilkan biomass dan
produksi baik tanaman pangan, tanaman obat-obatan, industri perkebunan, maupun
kehutanan.
Tanah memeliki beberapa fungsi yaitu : Tempat tumbuh dan berkembangnya
perakaran, penyedia kebutuhan primer tanaman (air, udara, dan unsur-unsur hara),
penyedia kebutuhan sekunder tanaman (zat-zat pemacu tumbuh: hormon, vitamin, dan
asam-asam organik; antibiotik dan toksin anti hama; enzim yang dapat meningkatkan
kesediaan hara), sebagai habitat biota tanah, baik yang berdampak positif karena terlibat
langsung atau tak langsung dalam penyediaan kebutuhan primer dan sekunder tanaman
tersebut, maupun yang berdampak negatif karena merupakan hama & penyakit tanaman.
Tekstur tanah adalah keadaan tingkat kehalusan tanah yang terjadi karena
terdapatnya perbedaan komposisi kandungan fraksi pasir, debu dan liat yang terkandung
pada tanah (Badan Pertanahan Nasional). dari ketiga jenis fraksi tersebut partikel pasir
mempunyai ukuran diameter paling besar yaitu 2 - 0.05 mm, debu dengan ukuran 0.05 -
0.002 mm dan liat dengan ukuran < 0.002 mm (penggolongan berdasarkan USDA).
keadaan tekstur tanah sangat berpengaruh terhadap keadaan sifat-sifat tanah yang lain
seperti struktur tanah, permeabilitas tanah, porositas dan lain-lain. Segitiga tekstur
merupakan suatu diagram untuk menentukan kelas-kelas tekstur tanah. ada 12 kelas
tekstur tanah yang dibedakan oleh jumlah persentase ketiga fraksi tanah tersebut.
misalkan hasil analisis lab menyatakan bahwa persentase pasir (X) 32%, liat (Y) 42% dan
debu (Z) 26%, berdasarkan diagram segitiga tekstur maka tanah tersebut masuk kedalam
golongan tanah bertekstur. seandainya hasil analisis lab menunjukkan persentase pasir
35%, liat 21% dan debu 44%. Proses perkembangan tanah adalah berkembangnya fase
pembentukan tanah setelah masa pelapukan batuan dan atau dekomposisi bahan
organik.
Tekstur tanah juga menunjukkan kasar halusnya tanah dan dibagi menjadi
beberpa kelompok antara lain; kasar(pasir, pasir berlempung), agak kasar (lempung
berpasir, lempung berpasir halus), sedang(lempung berpasir sangat halus, lempung,
lempung berdebu, debu), agak halus(lempung liat, lempung liat berpasir, lempung liat
berdebu), halus(liat berpasir, liat berdebu). Selain itu, tanah mempunyai perbedaan dalam
memegang air, kemampuan ini tergantung pada teksturnya.
1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan
1.2.1 Maksud Percobaan
Maksud dari percobaan ini adalah untuk mempelajari tekstur tanah pada tanah
alfisol, tanah oxisol, tanah laterik, tanah vertisol-grumosol.
1.2.2 Tujuan Percobaan
Tujuan Percobaan ini adalah untuk menentukan tekstur tanah yang terkandung
pada setiap jenis tanah, serta menghitung kadar pasir, debu, dan liat pada tanah yang di
uji.




. Tinjauan Pustaka
Tekstur tanah dapat didefinisikan sebagi susunan relatif dari tiga kelas ukuran
partikel anorganik tanah yaitu pasir (berukuran 2 mm50), debu (berukuran 50--2),
dan liat (berukuran kurang dari 2) (Soil Survey Staff 1998). Tekstur tanah adalah
perimbangan nisbi berbagai kelompok ukuran zarah tunggal (fraksi/pisahan tanah) yang
menyusun masa tanah. Pisahan-pisahan tanah yang digunakan untuk menentukan tekstur
tanah adalah pasir, debu, dan liat (Purwowidodo 1998).
Golongan pasir adalah tanah yang mengandung pisahan pasir sama atau lebih
dari 70% (atas dasar bobot). Sifat tanah semacam ini adalah lepas dan tidak lekat. Jenis
tanah pasir digolongkan ke dalam dua kelas, yaitu pasir dan pasir berlempung. Agar tanah
dapat digolongkan sebagai liat, ia harus mengandung paling sedikit 35% pisahan liat, dan
biasanya lebih dari 40%. Selama persentase liat lebih dari 40% sifat tanah ditentukan oleh
liat tersebut dan dibedakan atas liat berpasir dan liat (Soepardi 1983).
Tekstur memiliki hubungan erat dengan sifat-sifat tanah yang lain seperti kapasitas
menahan air, kapasitas tukar kation, porositas, kecepatan infiltrasi, serta pergerakan air
dan udara dalam tanah. Dengan demikian tekstur tanah akan berpengaruh secara tidak
langsung terhadap kecepatan pertumbuhan akar. Tekstur juga bisa digunakan sebagai
kriteria dalam klasifikasi tanah maupun kesesuaian lahan (Soedomo et al. 1988).
Lutz dan Chandler (1965) dalam Purwowidodo (1987) menyatakan bahwa
sejumlah pengamatan menunjukkan bahwa tanah-tanah bertekstur lempung akan lebih
menguntungkan pertumbuhan pepohonan dibandingkan tanah bertekstur pasir atau liat
halus. Tanah bertekstur kasar umumnya menghasilkan tegakan nisbi buruk. Adanya
bahan berukuran diameter kurang dari 0.2 mm pada tanah bertekstur pasir sangat
bermanfaat dalam mendukung kualitas tapak. Kualitas tapak tanah-tanah bertekstur pasir
akan meningkat sebanding dengan peningkatan kandungan bahan bergaris tengah kurang
dari 0.2 mm.
Adarva |ap|sar-|ap|sar vard rerdardurd oarar oe(le|slu( ra|us d| oad|ar oaWar sualu p(ol|| larar
a|ar dapal rerd|roard| |el|da|oa||ar oararoarar oe(le|slu( |asa( d| |ap|sar alasrva. Redere(as| dar
pe(lurourar poror p|rus pada larar aou vu||ar|| oe(je|u| da|ar. ururrva ou(u|. Narur pada larar aou
vu|ar|| vard d|oaWar| o|er ||al alau |erpurd. rerurd||r|ar pe(a|a(ar p|rus lurour oa|| sarpa| pe(a|a(ar |lu
rercapa| |ap|sar vard oe(le|slu( |eo|r oe(al. Tarar oe(le|slu( ||al sardal oe(al a|ar rerdraroal (edere(as| alau
pe(lurourar pepororar |Pu(WoW|dodo 198Z).
Tanah Alfisol adalah tanah-tanah yang berkembang dari bahan induk tua, terdiri dari
bentonit yang bercampur dengan batupasir atau bahan volkan tua. Bahan induk kaya
kalsium dan magnesium. Pencucian kurang intensif sehingga kejenuhan basa relatif tinggi.
Mineral mudah lapuk sedikit, dan susunan mineral fraksi liat adalah campuran
monmorilonit, kaolinit dan bahan amorf atau campuran dua yang terakhir. Secara fisik dan
kimia Alfisol bersifat kurang baik. Kadar liat yang tinggi telah menghasilkan struktur
gumpal bersudut sedang dan horison argilik yang relatif kedap. Tanah juga mengandung
Al-dd dan kejenuhan Al yang tinggi, sehingga perlu pengapuran. Disamping itu,
pemupukan hara makro (kecuali Ca dan Mg) dan bahan organik sangat
diperlukan.(Djunaedi Abdul Rachim, 2000)
Alfisol umumnya berada pada kondisi geografis dan agroklimat yang mendorong
untuk menjadi tanah marjinal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sifat
kimia dan fisika tanah Alfisol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH tanah Alfisol yang
diamati bereaksi dari masam hingga netral, dengan kandungan Corganik rendah, P-
tersedia dari sangat rendah hingga sedang, K-dd dari rendah hingga tinggi, Ca-dd dari
sedang hingga sangat tinggi, Mg-dd dari sedang hingga tinggi, KTK dari sedang hingga
sangat tinggi dan unsur mikro (Fe dan Zn) yang tinggi. Warna tanah Alfisol yang diamati
adalah coklat kemerahan hingga merah gelap, kekuatan tanah yang relatif rendah yaitu
kurang dari 3,75 kg F/cm2, struktur tanah dari butir hingga tiang dan tekstur tanah dari
lempung liat berpasir hingga liat.(Djunaedi Abdul Rachim, 2000)
. Metodologi
3.1 Tempat dan Waktu
Tempat penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisika Tanah dan Kesuburan
Tanah, Jurusan lmu Tanah, Unversitas Hasanuddin dan waktu pelaksanaannya hari
Selasa, 13 Oktober 2009 pukul 14.00-selesai.
3.2 Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu timbangan, mesin pengocok(mixer),
corong, botol semprot, sprayer, hidrometer, cawan petri, pengaduk, thermometer,
desikator, ayakan (saringan), botol tekstur, lap kasar, lap halus, silinder sedimentasi,
kertas label, oven, plastik dan karet.
Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sampel tanah terganggu
lapisan , dan , aq:adesh, calgon (Na
2
PO
7
(6H
2
O)) 0,05%, amyl alkohol, kertas label.
3.3 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja dari percobaan mengenai bahan organik yaitu :
1. Menimbang sebanyak 20 gram tanah kering udara, butirp-butir tanah berukuran
kurang dari 2 mm.
2. Memasukkan kedalam botol tekstur dan menambahkan 10 ml calgon 0,05 % dan air
secukupnya.
3. Mengocok dengan mesin pengocok.
4. Menuangkan secara kualitatif isinya kedalam selinder sedimentasi1500 ml yang
diatasnya dipasangi saringan dengan diameter lubang sebesar 0,05 mm dan
membersihkan botol tekstur dengan bantuan botol semprot.
5. Menyemprot dengan sprayer sambil mengaduk-aduk semua suspensi yang masih
tinggal pada saringan sehinggah semua partikel debu dan liat telah turun (air saringan
telah jernih).
6. Memindahkan pasir yang tertinggal kedalam cawan dengan pertolongan botol semprot
kemudian memasukkan dalam oven 105
o
C selama 2 x 24 jam.
7. Mencukupkan larutan suspensi dalam selinder sedimentasi dengan air destilasi hingga
1000 ml.
8. mengangkat selinder sedimentasi, meyumbat baik-baik denagn karet lalu kocok denga
mebolak balik tegak lurus 100
o
sebanyak 20 kali, lalu dapat juga dilakukan dengan
memasukkan pengocok kedalam selinder sedimentasi lalu aduk naik turun selama 1
menit.
9. Dengan cepat tuangkan kira-kira 3 tetes amyl alkohol kepermukaan suspensi untuk
menghilangkan gangguan buih yang mungkin timbul.
10. Setelah 15 detik, masukkan hidrometer kedalam sespensi dengan hati-hati agar
suspensi tidak banyak terganggu.
11. Setelah 40 derik baca dan catat pembvacaan hidrometer pertama (H
1
) dan suhu
suspensi (t
1
)
12. Dengan hati-hati keluarkan hidrometer dari suspensi
13. Setelah menjelang 8 jam, masukkan hidrometer ke (H
2
) dan suhu suspensi (t
2
)
14. Hitung berat debu dan liat dengan menggunakan persamaan dibawah ini :
Berat debu dan liat = ) ...( .......... 5 , 0
2
) 8 , 19 ( 3 , 0
1 1
,
9



Berat liat = ) ......( .......... 5 , 0
2
) 8 , 19 ( 3 , 0
2 2
-
9



Berat debu = berat (debu dan liat)-berat liat....(a + b)
15. Hitung persentase pasir, debu dan liat dengan persamaan :
% pasir = 100
. ,


% debu = 100
) (

. ,
- ,


% liat = 100
. ,
-


16. Masukkan nilai yang didapat dalam segitiga tekstur















V. Hasil dan Pembahasan
4.1 Hasil
Hasil pengamatan pada praktikum Bahan Organik tanah Allfisol dapat dilihat pada tabel
berikut :
Tabel : Hasil Perhitungan Tekstur Tanah Pada Lapisan , dan Pada Profil Dalam
Profil dalam % pasir % debu % liat Jenis partikel tanah
Lapisan 66,4 16,3 17,2 Lempung berpasir
Lapisan 63,5 21,18 15,25 Lempung berpasir
Lapisan 44,6 4,96 50,3 Liat
Sumber : Data Primer 2009
4.2 Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan maka diperoleh hasil bahwa pada lapisan memiliki
persentase pasir sebesar 66,4 %, persentase debu 16,3 %, persentase liat, 17,2 %
dengan jenis lempung berpasir. Pada lapisan persentase pasir sebesar 63,5 %,
persentase debu 21,18 %, dan liat sebesar 15,25 % dengan jenis partiekl tanah lempung
berpasir. Pada lapisan persentase pasir 44,6 %, debu 4, 96 % dan liat sebesar 50,3 %
dengan jenis partiekl tanah liat.
Pada lapisan dan memiliki kesamaan jenis partikel tanah yaitu lempung
berpasir karena pada lapisan ini mengandung beberapa persen bahan organik. Dimana
lapisan ini merupakan lapisan permeable atau lapisan yang mudah dilalui air dan udara.
Hal ini sesuai dengan pendapat Hakim (1986) yang menyatakan bahwa semakin tinggi
persentase pasir dalam tanah, semakin banyak ruang pori-pori diantara partikel-partikel
tanah semakin dapat memperlancar gerakan udara dan air.
Pada lapisan memiliki jenis partikel tanah yaitu liat karena pada lapisan ini
merupakan lapisan sub soil. Dimana lapisan ini memiliki kandungat liat yang leih tinggi
dibandingkan lapisan teratas. Hal ini sesuai dengan pendapat Sutedjo dan Kartasapoetra
(2002) yang menyatakan bahwa bila horizon B mempunyai paling sedikit 20 % tanah liat
lebih banyak dari horizon diatasnya, horizon ini mempunyai klasifikasi sebagai horizon
argilik.
















V. Kesimpulan dan Saran
5.1 Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan dapat ditarik sebuah kesimpulan. Adapun kesimpulan
yang dapat ditarik yaitu :
Pada lapisan memilki persentase pasir 66,4 %, debu 16,3 % dan liat 17,2 %
dengan jenis partikel tanah adalah lempung berpasir.
Pada lapisan memilki persentase pasir 63,5 %, persentase debu 21,18 % dan
persentase liat 15,25 % dengan jenis partikel tanah adalah lempung berpasir.
Pada lapisan memilki persentase pasir 44,6 %, debu 4,96 % dan liat 50,3 %
dengan jenis partikel tanah adalah liat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tekstur tanah adalah kemampuan tanah
memegang dan menyimpan air, permeabilitas, aerasi, kapasitas tukar kation dan
kesuburan tanah.
5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan yaitu hasil yang sudah diperoleh dari penelitian tekstur
tanah dapat dijadikan acuan untuk mengukur kesuburan tanah dan kekuatan tanah
sebelum dilakukan penanaman tanaman.

Daftar Pustaka
Dedy, 2009, %ekst:r %anah, (online), www.google.com, diakses tanggal 5 September
2009, pukul 19.35 WTA

E-smartschool, 2008, Bagaimana %anah %erjadi ?, www.google.com, diakses tanggal 5
september 2009, pukul 19.35 WTA

Hardjowigeno, S. 2005. Ilm: %anah. Akademika Presindo, Jakarta

Rahim, Abdul J, %anah Alfisol (online), www.google.com, diakses tanggal 7 Oktober 2009,
pukul 20.10 WTA

Sutedjo, M.M, A.G. Kartasapoetra. 2002. Pengantar Ilm: %anah. Penerbit Rineka Cipta,
Jakarta









Lampiran














Keterangan :
1. Clay 7. Silt
2. Silty Clay 8. Silt Loam
3. Silty Clay Loam 9. Loam
4. Sandy Clay 10. Sand
5. Sandy Clay Loam 11. Loamy Sand
6. Clay Loam 12. Sandy Loam







Data Hasil Praktikum tekstur tanah
Tabel 3.Data hasil praktikum
038
Ta3ah
H
1
T
1
H
2
T
2
C
Alfisol lap

5 25,5
0
C 3 30
0
C 2,01 gr
Alfisol lap

7 27
0
C 6 30
0
C 0,01 gr
Alfisol lap

7 27.5
0
C 6 30
0
C 0,006 gr
Oxisols 6 29
0
C 4 29
0
C 1,3 gr
nceptisol 3 27,5
0
C 1 30
0
C 0,12 gr
Vertisols 5 28,5
0
C 7 30
0
C 2,83 gr
Mollisol 4 30
0
C 3 29
0
C 1,9 gr
Laterik 4 28
0
C 5 30
0
C 1,41 gr











LAMPIRAN 2
LAMPRAN 1 : perhitungan berat debu dan liat serta presentase fraksi- fraksi Pasir,
debu dan liat.
Tanah alfisol (Lapisan )
H
1
= 5 t
1
= 25,5
0
C c = 2,01 gr
H
2
= 3 t
2
= 30
0
C
Berat debu dan liat
=
H1 + 0,3 (t1 - 19,8)
2
- 0,5
=
5 + 0,3 (25,5 - 19,8)
2
- 0,5
=
5 + 0,3 (5,7)
2
- 0,5
= 2,855 gram .......(a)
Berat liat
=
H2 + 0,3 (t2 - 19,8)
2
| - 0,5
=
3 + 0,3 (30 - 19,8)
2
| - 0,5
= 2,53 gram ...... (b)

Berat debu
= berat (debu dan liat) berat liat
= 2,855 2,53
= 0,325 gram........(a+b)

Persentasi pasir, debu, dan liat
% pasir =

+c
x 100 %
=
2,01
2,855+2,01
x 100 %
= 41,31 %
% debu =
( - b)
+c
x 100 %
=
2,855 - 2,53
4,865
x 100 %
= 6,68
% liat =
b
+c
x 100 %
=
2,53
4,865
x 100 %
= 52,1 %
Tanah alfisol (Lapisan )
H
1
= 7 gr T
1
=27C c = 0,01 gr
H
2
= 6 gr T
2
= 30C
Berat debu dan liat
=
H1 + 0,3 (t1 - 19,8)
2
- 0,5
=
7 + 0,3 (27 - 19,8)
2
- 0,5
=
7 + 2,16
2
- 0,5
=
9,16
2
- 0,5
= 4,08 gram ............ (a)
Berat Liat
=
H2 + 0,3 (t2 - 19,8)
2
- 0,5
=
6 + 0,3 (30 - 19,8)
2
- 0,5
=
6 + 0,3 (10,2)
2
- 0,5
=
6 + 3,06
2
- 0,5
=
9,06
2
- 0,5
= 4,03 gram .......... (b)
Berat debu
= berat (liat dan debu) berat liat
= 4,08 4,03
= 0,05 gram
Persentasi pasir, debu, dan liat :
% pasir =

+c
x 100%
=
0,01
4,08+0,01
x 100 %
=
0,01
4,09
x 100 %
= 0,24 %

% debu =
(b)
+c
x 100%
=
4,084,03
4,09
x 100 %
=
0,05
4,09
x 100 %
= 1,23 %
% liat =
b
+c
x 100%
=
4,03
4,09
x 100 %
=
4,03
4,09
x 100 %
= 98,53 %
Tanah alfisol (Lapisan )
H
1
= 7 gr T
1
=27,5C c = 0,006 gr
H
2
= 6 gr T
2
= 30C
Berat debu dan liat
=
H1 + 0,3 (t1 - 19,8)
2
- 0,5
=
7 + 0,3 (27,5 - 19,8)
2
- 0,5
=
7 + 0,3(7,7)
2
- 0,5
=
9,31
2
- 0,5
= 4,155 gram .......... (a)
Berat liat
=
H2 + 0,3 (t2 - 19,8)
2
- 0,5
=
6 + 0,3 (30 - 19,8)
2
- 0,5
=
6 + 0,3 (10,2)
2
- 0,5
=
6 + 3,06
2
- 0,5
=
9,06
2
- 0,5
= 4,03 gram .......... (b)
Berat debu
= berat (debu dan liat) berat liat
= 4,155 4,03
= 0,125 gram ..........(a+b)
Persentasi pasir, debu, dan liat
% pasir =

+c
x 100%
=
0,06
4,155+0,06
x 100 %
=
0,06
4,161
x 100 %
= 0,14 %
% debu =
( b)
+c
x 100%
=
4,1554,03
4,161
x 100 %
=
0,125
4,161
x 100 %
= 3,1 %
% liat =
b
+c
x 100%
=
4,03
4,161
x 100 %
= 96,85%
Tanah inceptisol
H
1
= 3 gr T
1
=27,5C c = 0,12 gr
H
2
= 1 gr T
2
= 36C

Berat debu dan liat
=
H1 + 0,3 (t1 - 19,8)
2
- 0,5
=
3 + 0,3 (27,5 - 19,8)
2
- 0,5
=
3 + 7,7
2
- 0,5
=
10,7
2
- 0,5
=2,155 gram .........(a)
Berat Liat
=
H2 + 0,3 (t2 - 19,8)
2
- 0,5
=
1 + 0,3 (36 - 19,8)
2
- 0,5
=
1 + 0,3 (16,2)
2
- - 0,5
=
1+ 4,86
2
- - 0,5
=
3,76
2
- - 0,5
= 1,88 gram ........(b)
Berat debu
= berat (debu dan liat) berat liat
= 2,46 1,88
= 0,58 .........(a+b)

Persentasi pasir, debu, dan liat
% pasir =

+c
x 100%
=
1,1
2,46+1,1
x 100 %
=
1,1
3,56
x 100 %
= 30,89 %
% debu =
( b)
+c
x 100%
=
2,461,88
2,46+1,1
x 100 %
=
0,58
3,56
x 100 %
= 16,3 %
% liat =
b
+c
x 100%
=
1,88
12,46+1,1
x 100 %
= 52,81 %
Tanah oxisol
H
1
= 6 gr T
1
=29C c = 1,3 gr
H
2
= 4 gr T
2
= 29C
Berat debu dan liat
=
H1 + 0,3 (t1 - 19,8)
2
- 0,5
=
6 + 0,3 (29 - 19,8)
2
- 0,5
=
6 + 0,3(9,2)
2
- 0,5
=
8,76
2
- 0,5
= 3,88 gram .......... (a)
Berat liat
=
H2 + 0,3 (t2 - 19,8)
2
- 0,5
=
4 + 0,3 (29 - 19,8)
2
- 0,5
=
4 + 0,3 (9,2)
2
- 0,5
=
4 + 2,76
2
- 0,5
=
6,76
2
- 0,5
= 2,88 gram .......... (b)
Berat debu
= berat (debu dan liat) berat liat
= 3,88 2,88
= 1 gram ..........(a+b)
Persentasi pasir, debu, dan liat
% pasir =

+c
x 100%
=
1,3
3,88+1,3
x 100 %
=
1,3
5,18
x 100 %
= 25,1 %
% debu =
( b)
+c
x 100%
=
3,882,88
5,18
x 100 %
=
1
5,18
x 100 %
= 19,3%
% liat =
b
+c
x 100%
=
2,88
5,18
x 100 %
= 55,6%
Tanah Mollisol
H
1
= 4 gr T
1
=30C c = 1,9 gr
H
2
= 1 gr T
2
= 29C

Berat debu dan liat
=
H1 + 0,3 (t1 - 19,8)
2
- 0,5
=
4 + 0,3 (30 - 19,8)
2
- 0,5
=
4 + 0,3(10,2)
2
- 0,5
=
7,06
2
- 0,5
= 3,53 gram .......... (a)
Berat liat
=
H2 + 0,3 (t2 - 19,8)
2
- 0,5
=
1 + 0,3 (29 - 19,8)
2
- 0,5
=
1 + 0,3 (9,2)
2
- 0,5
=
1 + 2,76
2
- 0,5
=
3,76
2
- 0,5
= 1,88 gram .......... (b)
Berat debu
= berat (debu dan liat) berat liat
= 3,53 1,88
= 1,65 gram ..........(a+b)
Persentasi pasir, debu, dan liat
% pasir =

+c
x 100%
=
1,9
3,53+1,9
x 100 %
=
1,9
5,41
x 100 %
= 35,12 %
% debu =
( b)
+c
x 100%
=
3,531,88
5,41
x 100 %
=
1,65
5,41
x 100 %
= 30,13%
% liat =
b
+c
x 100%
=
1,88
5,41
x 100 %
= 34,75%
Tanah Vertisol
H
1
= 7 gr T
1
=30C c = 5,83 gr
H
2
= 5 gr T
2
= 28,5C
Berat debu dan liat
=
H1 + 0,3 (t1 - 19,8)
2
- 0,5
=
7 + 0,3 (30 - 19,8)
2
- 0,5
=
7 + 0,3(10,2)
2
- 0,5
=
10,06
2
- 0,5
= 4,53 gram .......... (a)
Berat liat
=
H2 + 0,3 (t2 - 19,8)
2
- 0,5
=
5 + 0,3 (28,5 - 19,8)
2
- 0,5
=
5 + 0,3 (9,2)
2
- 0,5
=
5 + 2,76
2
- 0,5
=
7,76
2
- 0,5
= 3,38 gram .......... (b)
Berat debu
= berat (debu dan liat) berat liat
= 4,53 3,38
= 1,15 gram ..........(a+b)
Persentasi pasir, debu, dan liat
% pasir =

+c
x 100%
=
5,83
4,53+5,83
x 100 %
=
5,83
10,36
x 100 %
= 56,27 %
% debu =
( b)
+c
x 100%
=
4,533,38
10,36
x 100 %
=
1,15
10,36
x 100 %
= 11,1%
% liat =
b
+c
x 100%
=
3,38
10,36
x 100 %
= 32,63%
Tanah Laterik
H
1
= 5 gr T
1
=30C c = 4,41 gr
H
2
= 4 gr T
2
= 28C
Berat debu dan liat
=
H1 + 0,3 (t1 - 19,8)
2
- 0,5
=
5 + 0,3 (30 - 19,8)
2
- 0,5
=
5 + 0,3(10,2)
2
- 0,5
=
8,06
2
- 0,5
= 3,53 gram .......... (a)
Berat liat
=
H2 + 0,3 (t2 - 19,8)
2
- 0,5
=
4 + 0,3 (28 - 19,8)
2
- 0,5
=
4 + 0,3 (8,2)
2
- 0,5
=
5 + 2,46
2
- 0,5
=
7,46
2
- 0,5
= 3,23 gram .......... (b)
Berat debu
= berat (debu dan liat) berat liat
= 3,53 3,23
= 0,3 gram ..........(a+b)
Persentasi pasir, debu, dan liat
% pasir =

+c
x 100%
=
4,41
3,53+4,41
x 100 %
=
4,41
7,94
x 100 %
= 55,54 %
% debu =
( b)
+c
x 100%
=
3,533,23
7,94
x 100 %
=
0,3
7,94
x 100 %
= 3,78%
% liat =
b
+c
x 100%
=
3,23
7,94
x 100 % = 40,68%

You might also like