You are on page 1of 2

PANDUAN TENTANG JAMSOSTEK 1. Kartu Jamsostek terdiri dari : a.

Kartu Peserta Jamsostek (KPJ) - Tidak ada batas masa berlaku (selama masih terdaftar sebagai peserta aktif /iuran masih dibayar & setelah non aktif tetapi belum mengambil saldo Jaminan Hari Tua/masih bisa dilanjutkan kepesertaannya) - Atas nama tenaga kerja yang bersangkutan (1 buah KPJ per karyawan). - Dipergunakan pada saat pengajuan klaim Jaminan Kecelakaan Kerja, Jaminan Hari Tua, dan Jaminan Kematian. b. Kartu Pemeliharaan Kesehatan - Ada masa berlakunya ( 2 tahun). 1 (satu) bulan sebelum habis masa berlakunya harus sudah mengajukan penggantian kartu ke kantor PT. Jamsostek Cabang Kebon Sirih. - Karyawan, istri dan anak-anak (s/d 3 org anak) masing2 mendapat 1 (satu) buah KPK untuk berobat. 2. Menghitung Iuran Jamsostek (dilakukan setiap awal bulan) a. Apabila ada karyawan baru dan ada permintaan dari proyek untuk diikutsertakan Jamsostek, minta surat permohonan yang tertulis dan dimintakan persetujuan Direksi terlebih dahulu (kecuali semua karyawan sudah diikutsertakan dalam Jamsostek dan karyawan yang baru masuk otomatis didaftarkan). Selanjutnya, karyawan diberikan form Jamsostek 1a (Pendaftaran Tenaga Kerja dan Pemberitahuan Perubahan Identitas Tenaga Kerja dan Susunan Keluarga) yang harus diserahkan kembali ke HRD beserta foto ukuran 2x3 milik ybs, suami/istri dan anak (maksimal 3 org) b. Periksa daftar karyawan peserta Jamsostek, apakah ada yang keluar. Misal: tanggal 1 Mei, menghitung iuran Jamsostek bulan April, cek apakah ada karyawan yang keluar pada bulan April. Kalau ada, isi form Jamsostek 1b (Daftar Tenaga Kerja Keluar). c. Apabila ada perubahan upah, buat Rincian Iuran Jamsostek dalam format excel (form 2a) sesuai contoh dalam folder Jamsostek di computer HRD. d. Isi Formulir Jamsostek 2 (Rekapitulasi Rincian Pembayaran Iuran). Apabila tidak ada penambahan karyawan, pengurangan karyawan, atau perubahan upah, buat persis sama seperti iuran bulan sebelumnya. e. Selanjutnya a, b, c, d dicopy dan diserahkan ke dept. Finance sebagai dasar pembayaran ke Jamsostek. Pembayaran dilakukan paling lambat tanggal 15 bulan berikutnya. Misal : Pembayaran iuran bulan April, paling lambat tanggal 15 Mei. f. Setelah iuran dibayarkan, maka a,b,c,d beserta bukti transfer/pembayaran di fax ke kantor Jamsostek Cabang Kebon Sirih. g. Kwitansi iuran akan dikirim oleh Jamsostek beberapa hari kemudian. Setelah diterima, kwitansi dicopy untuk arsip HRD dan asli diserahkan ke Finance. 3. Penghitungan Iuran Jaminan Pemeliharaan Kesehatan a. Gaji maksimal Rp. 1.000.000,- Maksudnya, apabila gaji lebih dari Rp. 1.000.000,- yang dipakai sebagai dasar penghitungan hanya Rp. 1.000.000,b. Untuk karyawan Lajang/belum berkeluarga, besarnya iuran JPK adalah 3% x Rp. 1.000.000,-= Rp.30.000,Untuk karyawan yang sudah berkeluarga, besarnya iuran JPK adalah 6% x Rp. 1.000.000,-= Rp.60.000,c. Apabila ada karyawan yang berubah statusnya dari lajang menjadi berkeluarga atau sebaliknya, atau ada perubahan data pribadi/keluarga yang lain, gunakan form Jamsostek 1a. Ingat : Ada perubahan status berarti ada perubahan iuran. Terlambat melaporkan pernikahan hingga kehamilan mencapai usia 5 bulan, tidak bisa mengajukan klaim persalinan ke Jamsostek. 4. Jaminan Kecelakaan Kerja a. Yang termasuk kategori kecelakaan kerja yaitu kecelakaan yang terjadi pada saat bekerja baik pada saat jam kerja maupun jam lembur, dan kecelakaan lalu lintas dalam perjalanan berangkat atau pulang kerja.

b. Pelaporan dan pengajuan klaim kecelakaan kerja PT. Indonesia Putra Pratama hanya bisa dilakukan di kantor PT. Jamsostek Cabang Kebon Sirih (untuk klaim JHT, JKM, dan JPK bisa diajukan di kantor Jamsostek terdekat oleh masing-masing karyawan/keluarganya). c. Prosedur : - Seluruh biaya pengobatan dibayar dulu/ditalangi oleh perusahaan, begitu pula proses pelaporan dan pengajuan klaim dilakukan oleh perusahaan (Staf HRD). - Dalam waktu 2x24 jam setelah terjadi kecelakaan harus sudah melaporkan kecelakaan dengan menggunakan formulir Jamsostek 3 (Laporan Kecelakaan Tahap I)ke Kantor Dinas Tenaga Kerja kemudian ke Kantor Jamsostek. - Setelah dinyatakan sembuh oleh dokter yang merawat, serahkan Formulir Jamsostek 3b (Surat Keterangan Dokter) kepada klinik atau rumah sakit tempat karyawan berobat atau dirawat (tanyakan prosedurnya ke bagian administrasi klinik atau rumah sakit tersebut) untuk diisi dan ditandatangani oleh dokter yang merawat. - Dalam waktu 2x24 jam melapor kembali dengan menggunakan Formulir Jamsostek 3a (Laporan Kecelakaan Tahap II) ke Kantor Dinas Tenaga Kerja kemudian ke Kantor Jamsostek sekalian untuk pengajuan klaim Jaminan Kecelakaan Kerja. - Berkas-berkas yang harus dilengkapi untuk mengajukan klaim Jaminan Kecelakaan Kerja (asli dan fotocopy): y Formulir Jamsostek 3, 3a dan 3b. y KPJ karyawan ybs y KTP karyawan ybs y Kartu Absen atau print out Fingerprint y Kwitansi pengobatan dan pembelian obat-obatan y Surat Rujukan (kalau ada) y Surat Keterangan Istirahat dari dokter yang merawat. y Kuitansi transport atas nama yang bersangkutan (untuk membawa karyawan ybs dari tempat kejadian ke klinik/rumah sakit) y Surat Keterangan/ Berita Acara Kepolisian (untuk kecelakaan lalu lintas).

You might also like