You are on page 1of 9

MEMPELAJARI CARA MENGOPERASIKAN MESIN EKSTRUDER ULIR TUNGGAL (SINGLE SCREW EXTRUDER) Tujuan

Mengetahui prinsip kerja mesin ekstruder ulir tunggal Mampu mengoperasikan dan menggunakan ekstruder ulir tunggal dengan baik dan benar. Mengetahui fungsi masing-masing bagian alat ekstruder ulir tunggal. Maintenance mesin. Waktu dan Tempat Percobaan : 21 Maret 2011 : Laboratorium Uji, Pedca Utara, FTIP-UNPAD

Waktu Tempat

Bahan dan Alat

Bahan: Jagung, Sorgum Alat: Mesin ekstruder ulir tunggal (single screw). Prinsip/ Dasar Percobaan Ekstruder = mesin yang memaksa bahan mentah untuk mengalir dalam suatu kondisi tertentu yaitu bahan mengalami pencampuran, pengadukan, dan pemasakan serta akhirnya mesin ini memaksa bahan keluar melalui suatu die dan terjadi pembentukan dan pengembangan (puffing). (Hariyadi, 2010). Bahan dimampatkan dengan suhu dan kecepatan ulir tinggi (HTST=High Temperature Short Time). Akibat panas tinggi maka komponen pati akan tergelatinisasi dan protein akan terdenaturasi, kemudian pada suhu dan tekanan yang tinggi adonan dipaksa keluar melalui lubang cetakan yang sempit (die), sehingga terjadi penurunan tekanan secara mendadak. Hal ini menyebabkan adonan meledak secara terkendali dan berubah bentuk menjadi mengembang dan teksturnya renyah (Muctadi, dkk., 1988) Ekstruder ulir tunggal dianggap sebagai suatu pompa; dimana untuk mengalirkan bahan. ekstruder ini mengandalkan friksi/gesekan antara bahan, dinding barrel dan ulir. Ulir digerakkan oleh motor listrik dengan kecepatam yang bervariasi (150-600 rpm) dan sangat kuat

untuk memompa bahan dan memberikan tekanan (2000 kPa 17000 kPa) dan panas (180-200
o

C) dalam barrel ekstruder.

Komponen dasar mesin ekstruder adalah ulir dan die. Menurut Lusas dan Rooney (2001), beberapa komponen dasar fungsi khusus yang umum untuk semua peralatan ekstrusi adalah sebagai berikut : o Sistem feeding, biasanya terdiri dari live bottom-holding bin dan perangkat pengatur kecepatan untuk masuknya bahan berupa campuran bahan kering yang memiliki ukuran seragam dan bergerak secara kontinyu pada laju alir yang diinginkan. o Preconditioning Cylinder, biasanya dilengkapi dengan liquid injection atau steam atau juga uap panas. Biasanya juga dikombinasikan bersamaan dengan campuran formula kering. o Ekstruder assembly, terdiri dari drive and bearing assembly, extruder barrel, screw and shearlocks configuration. o Die, yaitu suatu lubang kecil tempat keluarnya produk, berfungsi juga untuk membatasi pengeluaran ekstruder dan bentuk produk. Dilengkapi dengan pemotong untuk mendapatkan panjang produk yang diinginkan.

Gambar 1. Ekstruder tipe Ulir Tunggal dan bagian penampang melintang yang menunjukkan komponen-komponen utamanya (A), Bagian terminologi ulir.

(Sumber : Hariyadi, 2000 dalam Foodreview Indonesia Vol. V/ No. 12/Desember 2010) Hasil Pengamatan dan pembahasan
A. Bagian Mesin Ekstruder Ulir Tunggal di Lab. Uji Pedca Utara

Feeding System

2. Extruder assembly 3. Tuas Pengatur

4. Die

5. Cutter (A)

2. Pulley 1. Motor Penggerak

(B)

Tuas penggerak motor

2. Tuas Cutter

(C) Gambar 1. Bagian-bagian mesin Ekstruder ulir tunggal (A) Tampak depan (B) Tampak belakang (C) Tuas Pengatur Ekstrder (Dokumentasi pribadi, 2011)

Notes : Ekstruder ulir tunggal yang terdapat di Lab. Uji Pedca Utara merupakan mesin ekstruder sederhana, dimana tidak terdapat bagian preconditioning cylinder, yang biasanya dilengkapi dengan liquid injection atau steam atau juga uap panas. Feeding System

1. Live bottom-holding bin 2. Pengatur kecepatan untuk masuknya bahan Gambar 2. Feeding System (Dokumentasi pribadi, 2011) Feeding system merupakan bagian penting dalam proses ekstrusi yang mengatur laju bahan masuk ke tahapan selanjutnya. Pada mesin single screw extruder, feeder screw biasanya mengantarkan campuran bahan kering dari bin ekstruder. (Riaz, 2002). Extruder Barrel Assembly a. Tampak Luar

Gambar 3. Extruder Barrel Assembly (Dokumentasi pribadi, 2011)

b. Tamak Dalam

(A)

(B)

Gambar 4. (A) Lempeng die bagian dalam (B) Rumah Barrel (Dokumentasi pribadi, 2011) Bagian Extruder Barrel Assembly terdiri dari screw dan elemenya, rumah barrel, dan die (Riaz, 2002). Pada bagain ini bahan mengalami pencampuran, pengadukan, dan pemasakan serta akhirnya mesin ini memaksa bahan keluar melalui suatu die dan terjadi pembentukan dan pengembangan (puffing). (Hariyadi, 2010).
c.

Bagian-Bagian Extruder Barrel Assembly


1. Rotating extruder shaft and elements (Screw)

Screw Root

Pitch

Flight

(A)

Kneading Zone

Feeding Zone

Final Cookin g Zone

(B)

Gambar 5. (A) Extruder Screw (B) Profil Screw Flight (Riaz, 2002)

Screw adalah bagian yang mengalirkan bahan baku melewati ekstruder (Riaz, 2002). Menurut Riaz (2002), Elemen screw terdiri dari : 1. Screw root, yaitu bagian padat atau batang screw yang dikelilingi oleh flight/ ulir. 2. Pitch, yaitu jarak antara fligt (ulir) dari satu ulir ke ulir yang lain secara horidontal. 3. Flight, yaitu permukaan screw yang mengantarkan bahan yang mendorong bahan keluar kearah die. Menurut Riaz (2002) dan Turner (2004), flight terdiri dari 3 zona, yaitu 1. Feeding Zone (zona masuknya raw material, pada zona ini terjadi kompresi bahan dan penyesuaian kadar air) 2. Kneading Zone (zona penghancuran dan pembentukan adonan, pada zona ini terjadi gelatinisasi pati dan denaturasi protein), dan 3. Final Cooking Zone (zona pemasakan akhir, pada zona ini adonan bersifat plastic dan memiliki tekanan yang tinggi).
2. Extruder barrel

(A)

(B)

(C) Gambar 6. Extruder Barrel (A) Bagian luar (B) Bagian dalam (C) Tipe konfigurasi dinding barrel : Spiral Grooves (Dokumentasi pribadi, 2011) Ekstruder barrel merupakan rumah screw yang memiliki konfigurasi dinding barrel tipe spiral grooves. Pada bagain ini terjadi gesekan antara raw material, screw dan dinding barrel sehingga menghasilkan energi panas yang mengakibatkan perubahan fase bahan pada setiap zona dibagaian screw. (Turner, 2004)

3. Die

Lubang sempit (Die)

(A)

(B)

Gambar 7. Lempeng Die (A) Tampak depan (B) Tampak dalam (Dokumentasi pribadi, 2011) Lempeng die adalah bagain akhir dari barrel assembly, berfungsi sebagai tempat keluar dan pembentukan produk ketika bahan meninggalkan ekstruder, pada tahap keluarnya bahan terjadi ekspansi dari uap air yang menyebabkan pengembangan struktur dari produk (Turner, 2004) Knife/ Cutter

Gambar 8. Knife/ Cutter (Dokumentasi pribadi, 2011) Knife/Cutter adalah bagian dari ekstruder yang digunakan untuk memotong produk menjadi bentuk yang diinginkan setelah keluar dari lubang die (Riaz, 2002)
B. Maintenance Mesin

Pemeliharaan mesin ekstruder ini dilakukan ketika bahan tidak lagi keluar dari die dan mesin mengeluarkan asap, maka langkah-langkah yang harus dilakukan dapat dilihat pada Gambar 9.

Bahan tidak keluar dari die dan keluar asap

Buka baut ulir dan matikan mesin

Lepaskan lempeng die

Lepaskan barrel ekstruder

Lepaskan screw

Terjadi pemampatan (cloging) bahan pada screw

Cloging pada Screw dan Barrel

Dibersihakan secara manual dengan mengikir bahan yang mengeras dengan paku dan palu

Pasangkan kembali pada rumah barrel

Screw dan Barrel kembali menjadi bersih

Gambar 9. Langkah-langkah cara membersihakn cloging pada screw dan barrel (Dokumentasi pribadi, 2011)

Kesimpulan dan Saran


Ekstruder ulir tunggal yang terdapat di Lab. Uji Pedca Utara merupakan mesin

ekstruder sederhana, dimana tidak terdapat bagian preconditioning cylinder, yang biasanya dilengkapi dengan liquid injection atau steam atau juga uap panas.
Bagian-bagian mesin ekstruder, yaitu : feeding system, extruder barrel assembly

(screw, barrel, die) , motor penggerak mesin, dan knife/ cutter.


Salah satu cara pemeliharaan mesin ekstruder ketika terjadi clogging atau pemampatan

pada bahan di bagian barrel dan screw yaitu dengan melakukan pembersihan secara manual.

Referensi Hariyadi, P. 2010. Lebih Bervariasi Dengan Ekstrudat. Foodreview Indonesia Vol. V/ No. 12/Desember 2010, Jakarta. Lusas, RW, Rooney, LW. 2001. Snack Foods Processing. CRC Press, United States of America. Matz, S. 1997. Snack Food Technology. Pan-Tech International Inc, United State of America. USA Muchtadi, T., Purwiyatno, A. Basuki. 1988. Teknologi Pemanasan Ekstrudi. Pusat Antar Universitas IPB Bekerja sama dengan Sumber Daya Informasi, Bogor. Riaz, M. 2002. Extruder In Food Applications. CRC Press, New York, United States Of America. Turner, D.L. 2004. The Use Of Specialty Sorghums For Expanded Snack Food Processing. Texas A&M University, Texas.

You might also like