Professional Documents
Culture Documents
Manajemen operasi merupakan kegiatan menciptakan produk dan jasa melalui proses transformasi input menjadi output (Heizer dan Render) Manajemen operasi merupakan serangkaian kegiatan yang meliputi desain, operasi, dan perbaikan sistem yang menciptakan dan menyampaikan produk dan jasa atau pelayanan (Chase et al, 2006)
MANAJEMEN OPERASI
n
TUJUAN Mengembangkan proses produksi yang efisien (biaya relatif rendah) dan bermutu tinggi guna menghasilkan produk barang/jasa yang spesifik. Manajemen operasi dapat mencapai efisiensi dengan pengelolaan sumber daya : 1. Menentukan secara tepat jumlah bahan baku yang akan digunakan, 2. Kombinasi sumber daya yang tepat, 3. Pembagian pekerjaan yang tepat, 4. Rangkaian pekerjaan yang tepat Misal : Perusahaan manufaktur lebih banyak menggunakan bahan baku dan peralatan Perusahaan Jasa lebih banyak menggunakan karyawan dan teknologi informasi
MANAJEMEN PRODUKSI
n
1. 2. 3. 4. 5.
6.
n
Bidang-bidang dalam manajemen operasi Desain barang dan jasa Manajemen mutu Desain proses dan kapasitas Penentuan lokasi Desain tata letak
6. Desain pekerjaan dan sumber daya manusia 7. Manajemen rantai pasokan 8. Persediaan, perencanaan kebutuhan material, dan Just in Time 9. Jadual projek jangka pendek dan menengah 10.Pemeliharaan
INPUT
PROSES
OUTPUT
FEEDBACK
INPUT
Dosen Asisten Mahasiswa Karyawan Fasilitas gedung dan peralatan kuliah Perpustakaan Laboratorium Modal Energi Informasi Manajerial
FEEDBACK
INPUT
Karyawan Fasilitas gedung dan peralatan pabrik Material Modal Energi Informasi Manajerial
FEEDBACK
BEBERAPA PERTANYAAN MENGENAI MANAJEMEN PRODUKSI 1. Sumber daya manusia dan sumber daya lain apakah yang dibutuhkan untuk produksi ? 2. Dimana sebaiknya perusahaan sebaiknya memproduksi ? 3. Bagaimana perusahaan dapat memproduksi secara lebih efisien ? 4. Apa yang dapat dilakukan untuk mengendalikan mutu produksinya ?
BAHAN BAKU
n
Bahan baku yang digunakan dalam proses produksi normalnya diubah oleh SDM perusahaan menjadi produk akhir. n Perusahaan manufaktur sangat bergantung pada bahan baku. Pabrik ban tergantung bahan baku karet Pabrik mobil tergantung bahan baku baja Percetakan tergantung bahan baku kertas, dll n Perusahaan jasa tidak banyak bergantung pada bahan baku karena tidak melakukan proses manufaktur. Biro perjalanan, konsultan keuangan,
BAHAN BAKU
Teknologi
Bahan Baku
Proses Produksi
Produk Akhir
Sumber daya pendukung yang mempunyai kontribusi besar dalam proses produksi Bangunan pabrik (work shop/bengkel kerja) Kantor sebagai pusat administrasi (site administration) Gudang tempat penyimpanan/trasit bahan baku Mesin-mesin dan peralatan, dll Pengadaan dapat dilakukan dengan membangun sendiri, membeli, sewa, leasing, kerjasama dengan pemilik lahan.
Memanfaatkan berbagai sumber daya untuk mencapai hasil produksi yang spesifik dengan biaya rendah. Dilakukan dengan mengkombinasikan berbagai sumber daya. Menggunakan stasiun kerja (work station) dan lini perakitan (assembly line)
EFISIENSI SUMBER DAYA UNTUK PRODUKSI Stasiun Kerja (Work Station), adalah area dimana satu atau beberapa karyawan diberi pekerjaan tertentu. Work station membutuhkan mesin, peralatan sekaligus karyawan
Lini Perakitan (Asembly Line), adalah serangkaian stasiun kerja dimana setiap stasiun kerja telah dirancang untuk mengerjakan tahapan-tahapan tertentu dalam proses produksi q Dampak Efisiensi : n Karyawan diberi pekerjaan yang berbeda-beda (fokus pada pekerjaan/job) n Karyawan dapat menggunakan keahlian spesifik yang dimilikinya.
n
MEMILIH LOKASI
n
1. 2. 3. 4. 5.
Faktor-faktor yang dipertimbangkan: Biaya ruang kerja Biaya tenaga kerja Insentif pajak Akses transportasi Pasokan tenaga kerja
1. 2. 3. 4. 5.
Tujuan strategi lokasi secara umum adalah memaksimalkan benefit dari lokasi dengan cakupan: Efisiensi waktu Biaya yang minimum Citra perusahaan Keuntungan Kredibilitas
MEMILIH LOKASI
Kajian lokasi mencakup: 1.Tidak pindah lokasi, tetapi memperluas fasilitas yang ada. 2.Mempertahankan lokasi yang sekarang, tetapi menambah fasilitas lain di tempat lain 3.Menutup fasilitas yang ada dan pindah ke lokasi yang lain
n
MEMILIH LOKASI
n
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Mengapa lokasi yang dipilih sudah tidak lagi menarik? Budaya dan adat kebiasaan masyarakat yang berubah Keuntungan perusahaan yang semakin lama semakin menurun Perubahan peraturan daerah dan undang-undang Berpindahnya pusat kegiatan bisnis Berpindahnya konsentrasi pemukiman Adanya jaringan komunikasi dan pengangkutan yang lebih baik Meningkatnya kapasitas produksi perusahaan
MEMILIH LOKASI
Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan lokasi 1.Keputusan negara 2.Keputusan daerah/propinsi/kabupaten 3.Keputusan tempat
n
MEMILIH LOKASI
KEPUTUSAN NEGARA
Keputusan negara
KEPUTUSAN NEGARA
1. Peraturan pemerintah, sikap dan pendirian pemerintah, stabilitas serta insentif pemerintah 2. Isu-isu budaya dan ekonomi 3. Lokasi pasar 4. Ketersediaan sikap, produktivitas dan biaya tenaga kerja 5. Ketersediaan bahan baku, sarana komunikasi dan energi 6. Nilai tukar mata uang
MEMILIH LOKASI
KEPUTUSAN DAERAH/PROPINSI/KABUPATEN
LANJUTAN
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Keputusan daerah/propinsi/kabupaten Daya tarik suatu daerah (budaya, iklim, pajak) Faktor tenaga kerja Biaya dan ketersediaan utilitas (energi dan air) Peraturan perundang-undangan lingkungan Kedekatan dengan bahan baku dan konsumen Biaya konstruksi/lahan
MEMILIH LOKASI
n
1. 2.
3. 4. 5.
Keputusan tempat Ukuran tempat Sistem transportasi laut, udara, jalur kereta api, dam lalu lintas darat (jalan tol) Restriksi penetapan daerah/wilayah Dekat dengan pemasok dan jasa yang dibutuhkan Isu dampak lingkungan
Keputusan layout adalah keputusan membuat desain atau tata letak dari fasilitas-fasilitas produksi yang mencakup mesin-mesin, bahan baku, dan peralatan produksi lainnya dalam satu tempat
1. 2. 3. 4. 5.
Kepentingan strategi dalam keputusan layout: Efisiensi yang dapat dipertahankan dalam jangka panjang Memperbaiki arus informasi, bahan baku, dan orang Memperbaiki moral pekerja dan memperoleh kondisi kerja yang lebih aman Memperbaiki interaksi pelanggan dan klien Fleksibilitas
DESAIN DAN LAYOUT Tipe-tipe tata letak 1. Fix position layout 2. Job shop layout 3. Retail layout
n
1.Fix position layout yaitu pengaturan fasilitas produksi dalam membuat barang dengan letak barang yang tetap. n Artinya material atau komponen produk utamanya tinggal tetap pada posisinya, sedangkan fasilitas produksi (mesin, peralatan, manusia, dsb) bergerak menuju lokasi material
DESAIN DAN LAYOUT Sifat-sifat fix position layout: Barang yang dikerjakan biasanya tidak mungkin dipindah-pindah atau posisinya tetap Volume pekerjaan biasanya besar Pekerjaan berupa proyek Fasilitas produk atau bagian produk yang tidak mungkin dikerjakan di lokasi, biasanya dikerjakan di dalam pabrik atau tempat lain
n
2.Job shop layout yaitu pengaturan letak fasilitas produksi dalam pabrik didasarkan atas fungsi bekerjanya setiap mesin atau setiap fasilitas produksi n Sifat pada job shop layout ini adalah volumenya kecil-kecil tetapi macam produksi banyak
1. 2.
n
1. 2. 3. 4.
Keunggulan job shop layout yaitu: Dapat menangani bermacam-macam produk Investasi pada mesin dan fasilitas produksi lebih murah Kelemahan job shop layout yaitu: Biaya produksi setiap barang menjadi lebih mahal karena banyak barang yang dibuat sehingga banyak memerlukan biaya set up mesin Pekerjaan, perencanaan, pengawasan, dan pengendalian produksi lebih sering dilakukan akibat banyaknya pekerjaan yang harus direncanakan Pengangkutan barang di dalam pabrik lebih sulit Tidak terjadi keseimbangan kerja setiap mesin
DESAIN DAN LAYOUT 4. Tata letak ritel yaitu pendekatan yang mengatur arus, alokasi ruang dan tanggapan terhadap perilaku pelanggan n Tujuan utama yaitu memaksimumkan keuntungan setiap meter persegi dari luasan lantai
q Manajer mempunyai dua variabel fundamental uang dapat dimanipulasi untuk menarik pembeli/pelanggan: Susunan keseluruhan toko Alokasi ruangan terhadap produk-produk yang berbeda dalam susunan itu
n
Stockings
Underwear
Dressing Rooms
Tops
Checkout counter Clearance Items Feature Feature Open Display Window
Casual Wear
Pants
Accessories
Jeans
Tops
1. 2. 3. 4. 5.
Tata letak ritel, ada 5 ide yang bermanfaat: Menempatkan produk-produk yang paling banyak dibeli disekitar batas luar toko Menggunakan lokasi yang strategis untuk produkproduk yang menarik dan marginnya besar Menempatkan produk utama konsumen berbelanja di kedua sisi lorong toko dan disebar di berbagai tempat agar produk-produk lain dapat terlihat Menggunakan lokasi ujung lorong karena tingkat tontonannya tinggi Memilih secara hati-hati penempatan posisi yang menjadi awal pembelanjaan konsumen
Zones
Zones
Control station
Shipping doors
Tractor trailer
6.Tata letak orientasi produk yaitu pengaturan letak mesin-mesin atau fasilitas produksi dalam suatu pabrik yang berdasarkan atas urutan-urutan proses produksi dalam membuat suatu barang
n
1. 2. 3. 4. 5.
Sifat tata letak orientasi produk: Jenis produk yang dihasilkan sedikit, tapi dengan volume yang banyak Mesin yang digunakan biasanya adalah mesin khusus Tenaga kerja yang diperlukan adalah tenaga khusus sesuai kebutuhan mesin Kualitas barang hasil produksi lebih banyak ditentukan oleh mesin daripada keahlian karyawan Memiliki keseimbangan kapasitas mesin
Tata letak orientasi produk, asumsi yang diambil adalah: 1.Jumlah produksi cukup untuk pemanfaatan yang tinggi atas peralatan yang ada 2.Permintaan produk cukup stabil 3.Produknya standar 4.Pasokan bahan mentah dan komponennya cukup
n
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Tata letak orientasi produk: Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan adalah: Sifat produk yang dibuat Jenis barang serta volume produksi yang dihasilkan Pengangkutan barang Aliran barang Efektivitas penggunaan ruangan Lingkungan dan keselamatan kerja Pemeliharaan dan pengawasan
1. 2. 3. 4.
Tata letak orientasi produk, dalam merencanakan layout pabrik diperlukan langkah-langkah berikut ini: Analisis produk yaitu aktivitas untuk menganalisis macam dan jumlah produk yang dibuat Analisis proses yaitu langkah untuk menganalisis macam dan urutan proses pengerjaan produk komponen Analisis macam dan jumlah mesin/peralatan serta luas area yang dibutuhkan Perancangan tata letak mesin dan departemen dalam pabrik
DESAIN DAN LAYOUT Tata letak orientasi produk: 1. Lini fabrikasipekerjaan yang dilakukan pada satu mesin harus seimbang dengan pekerjaan yang dilakukan pada mesin kerja berikutnya di lini fabrikasi 2. Lini perakitanpekerjaan yang dilakukan di stasiun kerja oleh seorang karyawan di lini perakitan harus seimbang dengan pekerjaan yang dilakukan di stasiun kerja selanjutnya oleh karyawan berikutnya
n
PENGENDALIAN PRODUKSI q Lima tugas dalam pengendalian produksi: 1. Pembelian Material (Purchasing materials) 3. Pengendalian Persediaaan (Inventory control) 5. Routing 7. Skedul (Scheduling) 9. Pengendalian Mutu (Quality control)
n
PENGENDALIAN PRODUKSI 1. Pembelian material q Manajemen pembelian adalah manajemen menyeluruh yang meliputi: 1. Manajemen material (pengadaan, penyimpanan, dan penyerahan) dan 2. Manajemen biaya (penghematan dan penurunan biaya material)
PENGENDALIAN PRODUKSI
FUNGSI PURCHASING n Fungsi primermelakukan pembelian material yang diperlukan untuk kebutuhan proses produksi dalam jumlah yang mencukupi dengan kualitas yang sudah ditetapkan, harga beli yang layak, dan penyerahan tepat waktu sesuai dengan kebutuhan
FUNGSI PURCHASING 1. Fungsi biaya n Usaha penghematan biaya mencakup berapa banyak yang harus dibeli sekarang 2. Fungsi perolehan mengadakan jumlah material yang dibutuhkan
PENGENDALIAN PRODUKSI
PEMASOK
PENERIMA BARANG
PRODUKSI
SIKLUS PEMBELIAN
PENGENDALIAN PRODUKSI 2. Pengendalian persediaan (inventory control) adalah proses mengelola persediaan pada tingkat yang meminimalkan biaya. Aktivitas ini meliputi: 1)Pengendalian persediaan bahan baku 2)Pengendalian persediaan barang dalam proses (setengah jadi) 3)Pengendalian persediaan barang jadi
PENGENDALIAN PRODUKSI
n
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Kegunaan manajemen persediaan: Menghilangkan resiko keterlambatan datangnya barang Menghilangkan resiko dari material yang dipesan tidak baik Untuk menumpuk barang-barang yang dihasilkan secara musiman Mempertahankan stabilitas operasi perusahaan Mencapai penggunaan mesin yang optimal Memberikan jaminan tetap tersedianya barang jadi
PENGENDALIAN PERSEDIAAN
1. Pengendalian persediaan bahan baku. n Perencanaan kebutuhan bahan baku (materials requirements planning MRP) : Proses untuk memastikan telah tersedianya bahan baku apabila dibutuhkan
Barang Jadi Kuantitas Waktu MRP
n n Pemesanan bahan baku dalam tahapan tertentu dengan tujuan mengurangi biaya penyimpanan, asuransi persediaan, keamanan, dll. Konsekuensi ada biaya pemesanan (order cost) n Sistem lain : just-in-time : pemesanan dalam jumlah minimal sesuai kebutuhan.
PENGENDALIAN PERSEDIAAN 2. Pengendalian persediaan barang dalam proses (workin-process inventories) : qPengendalian barang-barang setengah jadi untuk menghindari gangguan dalam produksi, kekurangan dalam produk akhir dan hilangnya penjualan. 4. Pengendalian persediaan barang jadi Memonitor penawaran dan permintaan dari waktu ke waktu untuk diminimalkan perbedaannya Demand Forecast : ramalan permintaan sehingga persediaan produk dapat memenuhi permintaan tanpa berlebihan.
PENGENDALIAN PRODUKSI
3. ROUTING PROCESS Hadirkan urutan tugas yang diperlukan untuk melengkapi produksi suatu produk. Ada suatu kebutuhan pada waktu tertentu meninjau ulang untuk menentukan jika hal-hal dapat ditingkatkan
n n
PENJADWALAN PRODUKSI
n
Teknik Evaluasi dan Peninjauan Program (Program Evaluation and Review Technique PERT) beberapa langkah awal : 1.Identifikasi beragam jenis pekerjaan yang terkait dalam proses produksi 2.Penyusunan pekerjaan sesuai urutan yang harus dilakukan 3.Pengestimasian waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktifitas 4.Menuangkan rencana proses produksi dalam diagram (mis. Diagram Gantt / Gantt Chart)
PENJADWALAN PRODUKSI
Teknik Evaluasi dan Peninjauan Program (Program Evaluation and Review Technique - PERT)
Contoh : memproduksi bahan kimia PEKERJAAN PRODUKSI 1. Memproduksi bahan kimia X 2. Memproduksi bahan kimia Y 3. Mencampur bahan kimia X dan Y dalam sebuah tanki untuk membuat bahan kimia Z 4. Menuangkan bahan kimia Z ke dalam 500 kontainer satu galon 5. Mengemas kontainer satu galon ke dalam peti Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4 Minggu 5
1 2 3 4 5
TEKNIK EVALUASI DAN PENINJAUAN PROGRAM (PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE PERT)
Manfaat analisa jalur kritis : n Meninjau setiap pekerjaan bagian jalur kritis untuk menghindari penundaan atau meningkatkan kecepatan proses produksi n Pekerjaan yang membutuhkan waktu panjang harus diawasi secara seksama karena setiap penundaan akan berakibat fatal bagi keseluruhan proses produksi
n
TEKNIK EVALUASI DAN PENINJAUAN PROGRAM (PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE PERT)
Jalur kritis (jalur 2-3-4-5) dalam waktu 5 minggu tidak memiliki waktu renggang bagi para pekerja Jalur 1-3-4-5 dalam waktu 4 minggu mempunyai waktu renggang selama 1 minggu (dalam pekerjaan 1) Sebagian pekerja yang ditugaskan di pekerjaan 1 dapat ditugaskan membantu pekerjaan kedua dalam urutan jalur kritis sehingga mempersingkat penyelesaian jalur kritis
n
TEKNIK EVALUASI DAN PENINJAUAN PROGRAM (PROGRAM EVALUATION AND REVIEW TECHNIQUE PERT)
(1 minggu)
Z
(1 minggu)
(2 minggu)
Menentukan jalur kritis (critical path) yaitu jalur yang membutuhkan waktu terpanjang berdasarkan urut-urutan pekerjaan
PENGENDALIAN PRODUKSI n Dukungan teknologi dalam scheduling: n Perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planning-ERP) : n Piranti lunak kompleks menghubungkan sistem komputer dengan berbagai departemen dengan tujuan otomatisasi akuntansi, produksi, penerimaan pesanan dan proses lain. n ERP akan mencatat mulai dari pemesanan hingga produk jadi dan memperbaharui sistem secara keseluruhan
PENGENDALIAN MUTU
n n
Mutu (quality) : tingkat sejauh mana produk/jasa yang diberikan perusahaan mampu memenuhi keinginan atau harapan pelanggan. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa,manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan n Mutu berhubungan dengan kepuasan pelanggan dan mempengaruhi keberlangsungan perusahaan n Pelanggan akan membeli produk tambahan dari perusahaan tersebut apabila puas dengan mutu produk sebelumnya. n Mutu dapat diukur dengan melihat berbagai karakter misal : seberapa lama produk bertahan, kemudahan pesanan, kecepatan pengiriman, dll Pengendalian Mutu (quality control) : proses untuk memastikan apakah mutu dari suatu produk telah memenuhi tingkat yang diinginkan dan mengidentifikasi perbaikan yang perlu dilakukan dalam proses produksi.
TQM
Manajemen Mutu Total (total quality management-TQM) n Penilaian produk secara terus menerus mulai sejak bahan baku dipesan sampai pelanggan membeli dan menggunakan produk tersebut. n TQM membutuhkan interaksi diantara fungsi-fungsi bisnis : n Fungsi Manajemen n Fungsi
Fungsi2 Manajemen : Pemesanan persediaan Mencapai produksi yang efisien Memastikan standar produksi
Fungsi2 pemasaran : Strategi pemasaran yg efisien Memastikan kepuasan pelanggan Mendapatkan saran2 pelanggan untuk peningkatan
1. 2. 3. 4. 5.
Karakteristik TQM Fokus pada pelanggan, baik pelanggan internal maupun eksternal Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas Menggunakan pendekatan ilmiah dalam pengambilan keputusan Memiliki komitmen jangka panjang Membutuhkan kerja sama tim
6. Memperbaiki proses secara berkesinambungan 7. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan 8. Memberikan kebebasan yang terkendali 9. Memiliki kesatuan tujuan 10.Adanya keterlibatan dan pemberdayaan karyawan n
DIMENSI KUALITAS
q Dimensi kualitas produk manufaktur menurt Garvin 1. Kinerja (performance) yaitu karakteristik pokok dari produk inti 2. Ciri-ciri atau keistimewaan tambahan (features) yaitu karakteristik sekunder atau pelengkap 3. Kehandalan (reliability) yaitu kemungkinan kecil akan mengalami kerusakan atau gagal dipakai 4. Kesesuaian dengan spesifikasi (conformance to specifications) yaitu sejauh mana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya
6. Daya tahan (durability) berkaitan dengan berapa lama produk tersebut dapat terus digunakan 7. Serviceability meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, mudah direparasi, penanganan keluhan yang memuaskan 8. Estetika (aesthetics) yaitu daya tarik produk terhadap pancaindera 9. Kualitas yang dipersepsikan (perceived quality) yaitu citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya
10.
Konsumen
Pemasaran
Rekayasa
Operasi
Spesifikasi Kebutuhan
Interpretasi Kebutuhan
Desain produk
Produksi produk
Definisi mutu
Merencanakan mutu
Monitor mutu
DIMENSI KUALITAS
Dimensi kualitas jasa menurut Zeithaml, Berry, dan Parasuraman 1. Bukti langsung (Tangibles) meliputi fasilitas fisik, perlengkapan, pegawai, dan sarana komunikasi 2. Kehandalan (Realiability) yaitu kemampuan memberikan pelayanan yang dijanjikan dengan segera dan memuaskan
n
3. Daya tanggap (responsiveness) yaitu keinginan para staf untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap 4. Jaminan (assurance) mencakup kemampuan, kesopanan, sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko, atau keragu-raguan 5. Empati (Emphaty) meliputi kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi yang baik dan memahami kebutuhan para pelanggan
PRINSIP-PRINSIP MUTU
n Pengendalian mutu: 1. Fokus pelanggan 2. Perbaikan terus menerus 1. Menggunakan teknologi 3. Pemberdayaan karyawan 2. Dilakukan oleh 4. Patok duga karyawan (benchmarking) 3. Melalui sampling 5. Just in time 4. Pengawasan keluhan
n n n
Pengendalian mutu dengan teknologi : n Penilaian mutu/kualitas produk dengan perangkat komputer (sensor elektronik menilai bagian yang rusak, tidak berfungsi, dll) n Melacak/merekam perjalanan produk melalui jaringan komputer (tracer technology) mulai dari titik kontak penjualan awal sampai dengan produk terkirim ke pelanggan bahkan sampai umpan balik pelanggan setelah memakai produk perusahaan. (waktu pertanyaan awal, pemesanan, produksi, pengiriman, bantuan teknis, dst
Tujuan : n Seberapa cepat pesanan dapat dipenuhi n Memiliki riwayat komunikasi dengan pelanggan jika timbul perselisihan di masa yad n Mengetahui jenis bantuan/perba
Hakikat : memanfaatkan karyawan untuk menilai mutu produk perusahaan. Gugus kendali mutu (quality control circle) : n Sekelompok karyawan diminta menilai mutu dari produk dan menawarkan saran-saran untuk peningkatannya. n Memfasilitasi interaksi para pekerja dan manajer dan memberikan rasa tanggungjawab kepada para pekerja (mengedepankan faktor kepercayaan dan tanggungjawab)
Pengendalian mutu melalui sampling : n Memilih secara acak sebagian produk untuk diuji kelayakannya sesuai standar mutu yang disyaratkan misal : Sampling 1 unit setiap 100 produk n Prioritaskan untuk berkonsentrasi pada kesalahan yang telah terjadi pada pemeriksaan/sampling sebelumnya
Pengendalian mutu melalui Pengawasan Keluhan n Penilaian mutu setelah produk dijual (dipakai oleh konsumen) : n Penilaian/evaluasi pada proporsi produk yang dikembalikan konsumen n Umpan balik dari pelanggan: pendapat pelanggan mengenai mutu produk pasca penjualan (misal 6 bulan) n Alasan : n Beberapa produk kadang tidak terlihat sampai digunakan oleh pelanggan/konsumen n Meminimalkan perbedaan (gap) persepsi tentang mutu antara produsen dan konsumen
Memperbaiki kekurangan
n
Tujuan dari proses pengendalian mutu tidak hanya mendeteksi kekurangan mutu, namun juga untuk memperbaikinya
Standar mutu dengan pengakuan lembaga bertaraf internasional. n ISO (International Standar Organization) n Tidak ada keharusan bagi perusahaan mengikuti standar ini (sukarela) n Bagi yang memenuhi akan mendapatkan sertifikasi yang akan meningkatkan kredibilitas ketika besaing dalam lingkup internasional n Konsumen internasional akan lebih yakin karena ada pengakuan dari lembaga independen bertaraf internasional. n Proses sertifikasi membutuhkan biaya dan waktu (+ 1 th) n Standar akan berfokus pada desain, proses manufaktur, pemasangan dan layanan suatu produk n Auditor independen akan memantau dalam tahap tertentu sebelum memutuskan memberikan sertifikasi n ISO 9000 standar terhadap mutu produksi n ISO 14000 pengaruh proses produksi terhadap lingkungan hidup
MENINGKATKAN PRODUKTIVITAS
n
q Peningkatan Produktivitas adalah produktivitas output produk dan jasa sebuah organisasi dibagi 1. Perbaikan proses informasi oleh input-inputnya
2. Proses kerja 3. Proses orang 4. Proses bisnis global melalui Just In Time
n
INPUT
PROSES
OUTPUT
PRODUKTIVITAS
FEEDBACK
SIKLUS PRODUKTIVITAS
MEMBANGUN SISTEMINDUSTRI YANG MEMPERHATIKAN ASPEK: KUALITAS EFEKTIVITAS EFISIENSI PENINGKATAN PRODUKTIVITAS MELALUI SIKLUS PRODUKTIVITAS
Tinggi
Tinggi
Kondisi keuangan akan Pertahankan atau sehat dan stabil tingkatkan produktivitas dan profitabilitas lebih lanjut Profitabilitas yang Tingkatkan tinggi tidak akan produktivitas berlanjut dalam jangka menggunakan panjang. Produktivitas siklus rendah akan produktivitas. menggerogoti Terdapat masalah keuntungan perusahaan internal dalam perusahaan itu
Tinggi
Rendah
KASUS
MAKA APA YG AKAN TERJADI Perusahaan akan menghadapi kerugian dan Perusahaan akan bangkrut mungkin akan menuju kebangkrutan TINDAKAN Tingkatkan profitabilitas melalui Tingkatkan perbaikan masalah produktivitas dan eksternal profitabilitas dengan membangun kembali sistem industri. Terdapat masalah eksternal dan internal
1 2
Rendah Rendah
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
n n n n n n n
Kuantitas produksi/kuantitas penggunaan material Total pesanan pembelian/total karyawan bagian pembelian Volume penjualan/jumlah tenaga kerja bagian penjualan Total jam tenaga kerja/biaya kompensasi tenaga kerja Pekerjaan yang diselesaikan/pekerjaan yang dijadualkan Total penjualan perusahaan/anggaran bagian keuangan Jumlah riset yang dilakukan/biaya total riset
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
n n n
PT ABC mempunyai data tentang output yang dihasilkan dan input yang digunakan selama tahun 1997 sebagai berikut: OUTPUT TOTAL (nilai produksi)=1.500 INPUT Input tenaga kerja =200 Input material (bahan baku) =200 Input modal =300 Input energi (bahan bakar) =100 Input lain-lain =100 Input total =900
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS Produktivitas total n Produktivitas total= Output total Input Total n Produktivitas total= 1.500 =1,67 900 qNilai produktivitas total sebesar 1,67 dapat diinterpretasikan bahwa setiap penggunaan input total sebesar Rp 1 juta akan menghasilkan output total sebesar Rp 1,67 juta
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS
PRODUKTIVITAS PARSIAL
Nilai produktivitas tenaga kerja 7,50 menunjukkan bahwa setiap penggunaan input tenaga kerja sebesar Rp 1 juta akan menghasilkan output sebesar Rp 7,5 juta