You are on page 1of 60

Disusun oleh :

PENGGUNAAN ALAT PERAGA BANGUN RUANG DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN PENERAPAN METODE STUDY PROYEK DALAM PEMBELAJARAN KONSEP KOPERASI UNIT DESA BAGI SISWA KELAS IV (EMPAT) SD NEGERI 27 MELAPI KECAMATAN PUTUSSIBAU SELATAN KABUPATENKAPUAS HULU

Disusun Oleh :

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN

Judul Laporan

: Penggunaan Alat Peraga Bangun Ruang dalam Pembelajaran Matematika dan Penerapan Metode Study Proyek dalam Pembelajaran Konsep Koperasi Unit Desa bagi Siswka Kelas IV (empat) SD Negeri 27 Melapi Kecamatan Putussibau Selatan Kabupaten Kapuas Hulu.

Nama Mahasiswa NIM Program Studi Pokjar Masa Registrasi Tempat Penelitian

: : : : : :

Y.A. NINU, A. Ma.Pd. 815930546 S.1 PGSD UT Putussibau 2010.1 SD Negeri 27 Melapi

Putussibau, 21 Juni 2010 Mengetahui : Supervisor,

Mahasiswa/Peneliti,

M. AMIN, S.Pd. NIP 19630613 198902 1 001

Y.A. NINU, A.Ma.Pd. NIM 815930546

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian Tindakan Kelas ini untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) dengan judul Penggunaan Alat Peraga Bangun Ruang dalam Pembelajaran Matematika dan Penerapan Metode Study Proyek dalam Pembelajaran Konsep Koperasi Unit Desa bagi Siswka Kelas IV (empat) SD Negeri 27 Melapi yang merupakan salah satu syarat dalam Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional (PDGK 4501) pada Universitas Terbuka UPBJJ Pontianak. Semoga dalam laporan ini dapat memberikan pencerahan kita semua dalam meningkatkan mutu pendidikan nasional di Indonesia.

Penelitian dilakukan di SD Negeri 27 Melapi, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu. Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini telah diupayakan kemampuan dan pendukung lainnya yang memungkinkan, tetapi kekurangan dan kekhilafan baik dari segi materi, kata, dan penulisan semata-mata karena kekurangan dan keterabatasan yang ada pada saya sendiri sebagai penulis.
Dalam pelaksanaan laporan ini dapat disusun berkat kerjasama semua pihak, maka dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada : 1. 2. 3. 4. 5. 6. Universtas Terbuka - UPBJJ Pontianak. Bapak M. AMIN, S.Pd. sebagai Supervisor. Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Kapuas Hulu. Bapak S. SAMPE, A.Ma.Pd. selaku Kepala SD Negeri 27 Melapi. Ibu STEPANUS SALLAU, A.Ma.Pd. sebagai teman sejawat. Rekan-rekan Putussibau. Sebagai ungkapan rasa syukur atas segala bantuan, bimbingan serta kritik dan masukan dari semua pihak akhirnya penulis mengucapkan terima kasih, semoga laporan Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP) ini dapat 6 sekelompok mahasiswa praktik Kelompok Belajar

memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan di bidang pendidikan khususnya dan pembaca pada umumnya. Semoga niat kita untuk melangkah kearah perbaikan dalam memajukan dunia pendidikan senantiasa mendapat ridha dan bimbingan dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Putussibau, Juni 2010 Penulis,

Y.A. NINU, A.Ma.Pd. NIM 8159305468

DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN KATA PENGANTAR DAFTAR ISI .. BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang Masalah B. Rumusan Masalah . C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran . D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran BAB II KAJIAN PUSTAKA .. A. Pendidikan dan Pembelajaran 1. 2. 3. 1. 2. Media Pembelajaran Metode Pembelajaran Pengertian Pendidikan dan Pembelajaran . .. . . i ii iv 1 1 3 4 5 6 6 6 7 9 11 11 12 13 13 13 13 14 14 14 15 16 17 18 18

B. Mata Pelajaran Matematika dan IPS di Sekolah Dasar

Mata Pelajaran Matematika ... Mata Pelajaran IPS

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN . A. Subjek Penelitian 1. 2. 3. 1. 2. 3. 4. Waktu dan Lokasi Penelitian . Mata Pelajaran yang Diteliti .. Karakteristik Kelas dan Siswa .. Perencanaan dan Pelaksanaan .. Pengamatan dan Pengumpulan Data . Instrumen .. Refleksi ..

B. Deskripsi Per-Siklus .

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per-Siklus .. 8

B. Pembahasan .. BAB V KESIMPULAN DAN SARAN . A. Kesimpulan B. Saran . DAFTAR PUSTAKA . LAMPIRAN

23 25 25 26 27

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam pembangunan nasional, pendidikan diartikan sebagai upaya meningkatkan harkat dan martabat manusia serta dituntut untuk menghasilkan kualitas masnuia yang lebih tinggi guna menjamin pelaksanaan dan kelangsungan pembangunan. Pendidikan berkualitas harus dipenuhi melalui peningkatan kualitas dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan lainnya. Pembaharuan kurikulum yang sesuai dengan ilmu pegetahuan dan teknologi tanpa mengesampingkan nilai-nilai luhur sopan santun, etika serta didukung penyediaan sarana dan prasarana yang memadai, karena pendidikan yang dilaksanakan sedini mungkin dan berlangsung seumur hidup menjadi tanggung jawab keluarga, sekolah, masyarakat, dan pemerintah. Dimana sekarang banyak orang mengukur keberhasilan suatu pendidikan hanya dilihat dari segi hasil. Pembelajaran yanh baik adalah bersifat menyeluruh dalam melaksanakannya dan mencakup berbagai aspek, baik aspek kognetif, afektif maupun psikomotorik, sehingga dalam pengukuran peningkatan dari hasil keberhasilannya selain dilihat dari segi kuantitas juga dari kualitas yang telah dilakukan di sekolah-sekolah. Pembelajaran yang dilakukan guru di dalam kelas ialah menggunakan media pembelajaran sebab kegiatan belajar mengajar pada hakekatnya adalah komunikasi. Pelaksanaan proses komunikasi adalah guru yang berperan sebagai komunikator untuk menyampaikan pesan kepada siswa, agar pesan itu dapat diterima dengan baik oleh siswa, maka diperlukan suatu alat yaitu media pembelajaran. Pengetahuan dan pemahaman tentang media pendidikan harus dimiliki oleh seorang guru, dimana media pendidikan adalah alat, metode, dan teknik yang digunakan dalam rangka lebih mengefektifkan komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah. Sehingga keberhasilan proses pembelajaran dapat ditentukan oleh sarana fisik seperti media grafis, film, slide, dan sebagainya. 10

Sedangkan pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan pendidik agar menjadi proses pembekalan dan pemerolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan kemahiran dan perwatakan, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, bahwa pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Setiap proses, apapun bentuknya memiliki tujuan yang sama, yaitu mencapai hasil yang memuaskan. Begitu pula proses pembelajaran yang diselenggarakan dengan tujuan agar siswa mencapai pemahaman yang optimal terhadap materi yang diajarkan. Didalam pelaksanaan pembelajaran seperti media dan metode belajar merupakan inovasi guru untuk mempermudah penyampaian ilmu pengetahuan kepada peserta didiknya. Sehingga media dan metode belajar yang digunakan diharapkan harus efektif dan berkesesuaian demi mempermudah pencapaian hasil belajar yang diinginkan. Penggunaan media dan metode yang berkesesuaian dan tepat tentunya akan membuat peserta didik lebih termotivasi, lebih efektif, dan lebih mudah dalam mencerna ilmu pengetahuan yang diberikan oleh seorang guru selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung, serta membuat proses kegiatan pembelajaran lebih menarik, menyenangkan dan tidak membuat perseta didik bosan. Berdasarkan urian diatas, penulis menganggap penting Tindakan Kelas (PTK) tentang penggunaan media dan merasa terpanggil untuk mengadakan perbaikan proses pembelajaran melalui Penelitian

Seperti mata pelajaran IPA dan IPS merupakan salah satu mata pelajaran utama eksak dan non-eksak di sekolah dasar. Dalam pelaksanaannya untuk meta pelajaran ini biasa diajarkan secara konvensional hampir di setiap sekolah dasar, dengan metode klasik, seperti ceramah, yang pada umumnya kurang memanfaatkan metode lain dalam prosesnya, yang pada akhirnya menimbulkan kejenuhan dalam lingkungan belajar. Pada proses pembelajaran semacam ini 11

kurang baik dan dapat membentuk sikap antusias pada diri siswa, serta cenderung membosankan dan siswa kurang memahami dan hanya mendengarkan. Dari hal tersebut pula dapat menyebabkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi ajar. Dalam menciptakan suasana belajar yang lebih disukai siswa, guru perlu melakukan suatu inovasi. Salah satunya ialah dengan memilih dan menggunakan media dan metode belajar yang menarik dan mempermudah proses pembelajaran. Dengan demikian diharapkan siswa dapat lebih memahami materi ajar yang disampaikan. Pada pembelajaran matematika tentang konsep bangun ruang dan bangun datar yang dilaksanakan di kelas V (lima) semester 2, diperoleh bahwa nilai hasil belajar siswa masih rendah. Dari jumlah 20 siswa, yang mendapat nilai di atas 70 hanya 5 siswa, ini berarti hanya 25% yang yang berhasil. Begitu juga pada pembelajaran IPS tentang konsep koperasi yang dilaksanakan di kelas V (lima) semester 2, diperoleh bahwa nilai hasil belajar siswa masih rendah. Dari 20 siswa, yang mendapat nilai di atas 70 hanya 6 siswa. Ini berarti hanya 30% siswa yang berhasil. Dari uraian dan paparan di atas, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian terhadap kedua mata pelajaran tersebut, dengan penggunaan media dan study proyek terhadap siswa di SD Negeri 27 Melapi. khususnya pada mata pelajaran materi bangun ruang dan memahami pentingnya koperasi sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan pemahaman siswa. Dengan demikian, penulis bermaksud untuk melakukan penelitian yang mengambil judul Penggunaan Alat Peraga Bangun Ruang dalam Pembelajaran Matematika dan Penerapan Metode Study Proyek dalam Pembelajaran Konsep Koperasi Unit Desa bagi Siswa Kelas V (lima) SD Negeri 27 Melapi Kecamatan Putussibau Selatan Kabupaten Kapuas Hulu (penelitian pada mata pelajaran Matematika dan IPS di kelas V (lima) SD Negeri 27 Melapi, Putussibau Selatan, Kapuas Hulu). B. Rumusan Masalah

12

Rumusan masalah merupakan pertanyaan yang perlu untuk dicarikan jawabannya melalui penelitian, yang dirumuskan dalam suatu kalimat pertanyaan, merupakan hal yang dipertanyakan. (Arikunto, 2006 : 61) Dari beberapa acuan yang telah paparkan sebelumnya, sebagai penulis tentunya merasa perlu untuk menyusun suatu rumusan masalah penelitian. Adapun rumusan masalah tersebut, Apakah dengan penggunaan alat peraga bangun dapat memberikan peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran Matematika dan apakah melalui penerapan metode study proyek lebih mengarah pada perbaikan dan peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS untuk siswa kelas V (lima) ? Dari rumusan masalah tersebut, maka muncul pertanyaan masalah sebagai berikut : 1. Apakah penggunaan alat peraga bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V (lima) SD Negeri 27 Melapi dalam materi bangun ruang pada pembelajaran Matematika ? 2. Apakah penerapan metode study proyek dalam pembelajaran konsep Koperasi Unit Desa dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V (lima) SD Negeri 27 Melapi dalam materi memahami pentingnya koperasi pada pembelajaran IPS ? C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran Tujuan penelitian merupakan keinginan yang ada pada peneliti untuk halhal yang akan dihasilkan oleh peneliti, dirumuskan dalam kalimat pernyataan, merupakan jawaban yang ingin dicari. (Arikunto, 2006 : 61) Dari hasil rumusan masalah yang telah dibuat dapat ditentukan tujuan dari penelitian ini, diantaranya sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui sejauhmana penggunaan alat peraga bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V (lima) pada pembelajaran Matematika ?

13

2.

Untuk mengetahui apakah dengan penerapan metode study proyek dalam pembelajaran konsep Koperasi Unit Desa dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV pada pembelajaran IPS ?

D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran Dari apa yang dirumuskan dan mengetahui tujuan dari penelitian tentunya ada manfaatnya pula. Untuk itu harapan dari manfaat hasil penelitian nantinya akan dapat memberikan kontribusi yang lebih dalam meningkatkan kemajuan ilmu pengetahuan, dimana hal tersebut merupakan follow up yang akan diambil dari kesimpulan. Dari kesemua yang telah dilakukan penulis juga menaruh harapan yang cukup tinggi untuk masa mendatang dimana para pendidik (guru), khususnya guru Kelas sebagai pelaksana di lapangan, di masa mendatang dapat lebih termotivasi dan inovatif dalam memilih dan menerapkan metode belajar untuk menumbuhkembangkan minat dan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran. Melalui cara yang cepat dan terencana dalam menemukan dan mempersiapkan metode belajar saat ini, guru dapat memanfaatkan kesempatan dan sarana yang ada demi kemajuan dan peningkatkan mutu pendidikan. Yang menjadi harapan utama penulis disini agar siswa lebih tertarik dan lebih terpancing untuk belajar lebih giat dan aktif, khususnya pada mata pelajaran Matematika dan IPS, dengan dimanfaatkannya penggunaan alat peraga bangun ruang dan penerapan membaca pemahaman sebagai media pembelajaran yang dapat memicu siswa untuk belajar lebih optimal.

14

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan dan Pembelajaran 1. Pengertian Pendidikan dan Pembelajaran Dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahklak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam bahasa Inggris istilah pendidikan menggunakan kata education, yang biasanya dihubungkan dengan pendidikan di sekolah. Kata education, berhubungan dengan kata dari bahasa Latin Educere yang berarti mengeluarkan suatu kemampuan. Karena itu, pendidikan berarti membimbing untuk mengeluarkan suatu kemampuan yang tersimpan dalam diri anak (Sadulloh, 2007 : 2). Menurut McLeod (Muhibbin Syah, 2008 : 10) menyatakan bahwa pendidikan berati perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan. Sedangkan Rupert C. Lodge (Ahmad Tafsir, 2008 : 5) menyatakan bahwa dalam pengertian yang luas pendidikan itu menyangkut seluruh pengalaman. Sedangkan dalam arti sempit, ia berpendapat bahwa pendidikan adalah pendidikan yang dilaksanakan di sekolah. Marimba (Ahmad Tafsir, 2008 : 5) juga mendefinisikan pendidikan sebagai bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama. Seseorang dikatakan belajar apabila pikiran dan perasaannya aktif. Terdapat tiga atribut pokok belajar, yaitu : proses, pikiran dan pengalaman (Winataputra, 2005 : 2.3). Sikun Pribadi, guru besar IKIP Bandung, berpendapat bahwa pembelajaran adalah suatu kegiatan yang menyangkut pembinaan anak mengenai seg kognitif dan psikomotor semata. (Tafsir, 2008 : 7) 15

Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari komponen-komponen berikut : tujuan pembelajaran, materi pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode, media, sumber belajar, dan evaluasi. Yang menjadi komponen utama dalam pembelajaran adalah tujuan pembelajaran, karena semua komponen lainnya mengacu kepada tujuan pembelajaran. Karena itu, untuk melaksanakan suatu proses pembelajaran, hal yang harus dirumuskan pertama kali adalah tujuan pembelajaran. (Sutikno, 2008 : 37). Tujuan utama belajar adalah bahwa apa yang dipelajari itu berguna di kemudian hari, yakni membantu anak didik untuk dapat belajar terus dengan cara yang lebih mudah. Apa yang dipelajari dalam situasi tertentu harus memungkinkannya untuk memahami hal-hal lain. Belajar hanya akan terjadi dengan kegiatan anak didik itu sendiri. 2. Media Pembelajaran Didalam pemahaman media cukup luas, namun yang dapat penulis ungkapan bahwa media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Secara garis besar, media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa sebagai peserta didik nantinya akan mampu memperoleh dan mengamalkan pengetahuan, keterampilan, atau sikap dalam lingkungan kehidupannya. Akhmad Sudrajat dalam artikel Media Pembelajaran (http://akhmad sudrajat/wordpress.com/, 12 Januari 2008) menyebutkan berbagai jenis media belajar, diantaranya : a. b. c. d. Media Visual : grafik, diagram, chart, bagan, poster, kartun, komit Media Audial : radio, tape recorder, laboratorium bahasa, dan sejenisnya Projected still media : slide, projector, dan sejenisnya Projected motion media : film, televisi, vido (VCD, DVD, VTR), komputer dan sejenisnya Terdapat beberapa karakteristik media, antara lain : a. b. Kemampuan dalam menyajika gambar (presntation) Faktor ukuran (size) ; besar atau kecil 16

c. d. e. f.

Faktor warna (color) ; hitam putih atau berwarna Faktor gerak : diam atau bergerak Faktor bahasa : tertulis atau lisan Faktor ketertiban antara gambar dan suara : gambar saja, suara saja, atau gabungan antara gambar dan suara. mengemukakan beberapa alasan mengapa

Winataputra (2005 : 5.5.) pembelajaran, yaitu : a. Banyak hasil

media pembelajaran sangat penting sehingga harus terintegrasi dalam proses penelitian yang menunjukkan bahwa proses

pembelajaran akan lebih berhasil bila siswa turut aktif dalam pembelajaran tersebut, dan hal ini hanya dapat terjadi dengan adanya media. b. Salah satu temuan menyatakan bahwa rata-rata jumlah informasi yang diperoleh seseorang melalui indera memiliki komposisi sebagai berikut : 1) 75% melalui penglihatan (visual) 2) 13% melalui pendengaran (audio) 3) 6% melalui sentuhan 4) 6% melalui penciuman dan pengecap. c. Temuan lainnya menunjukkan bahwa pengetahuan yang dapat diingat seseorang antara lain bergantung pada melalui indera apa ia memperoleh pengetahuannya. Dalam buku yang lain, materi dan pembelajaran IPS Sekolah Dasar, Winataputra (2008 : 9.23) mengemukakan bahwa sifat media pengajaran sebagai berikut : a. b. c. d. Meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berpikir, sehingga mengurangi verbalisme. Memperbesar pembelajaran. Membuat pembelajaran lebih menetap dan tidak mudah dulupakan. Memberikan pengalaman yang nyata kepasa siswa. 17 perhatian dan minat siswa terhadap materi

e. f. g.

Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan berkelajutan. Membantu tumbuhnya pengertian dan perkembangan berbahasa. Menarik minat siswa untuk membicarakannya lebih lajut.

Sebagai mediator, guru harus mampu emilih dan menggunakan media yang sesuai dengan tujuan, materi, metode, dan evaluasi, serta tetap bertujuan untuk memperlancar pencapaian tujuan dan mampu menarik minat peserta didik dalam proses pembelajaran. Didalam penggunaan alat peraga bangun ruang dalam pelaksanaan merupakan salah satu media yang dianggap sesuai dengan kondisi yang ada, dimana secara nyata dan dengan suasana yang menarik untuk pembelajaran materi bangun ruang. Penggunaan alat peraga bangun ruang dianggap dapat memudahkan siswa dalam memahami materi pembelajaran, apalagi siswa di kelas bawah yang sebagian besar belum begitu lancar baca tulis.Menilik dari pernyataan Winataputra di atas, dapat diketahui dan dikatakan bahwa media visual memiliki peranan yang cukup besar dalam memberikan kemudahan informasi bagi peserta didik. 3. Metode Pembelajaran Dalam pengertian harfiah bahwa Metode sama dengan cara. Sedangkan dalam penggunaan secara umum bahwa metode itu diartikan sebagai cara atau prosedur yang dipakai untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Lain pula dengan kata Pembelajaran yang mana dapat diartikan dengan segala upaya yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri siswa. Sebagai kesimpulan lainnya bahwa metode pembelajaran ialah suatu cara menyampaikan materi pelajaran yang dilakukan oleh pendidik agar terjadi proses belajar pada diri siswa dalam upaya mencapai tujuan. Ketentuan lain juga menyebutkan bahwa metode mengajar merupakan cara yang digunakan dalam membelajarkan siswa agar terjadi interaksi dalam proses pembelajaran. Muhibbin Syah (2008 : 201) mengatakan bahwa pemahaman metode mengajar ialah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan pendidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepadasiswa. 18

Sebagai inti dari pengungkapan beberapa ahli tersebut sepakat bahwa metode mengajar adalah bagaimana cara guru menyampaikan materi ajar kepada siswa. Sedangkan tujuan penggunaan metode mengajar yang tepat ialah agar tercipta proses belajar pada diri siswa. Dari keanekaragaman metode pembelajaran dengan berbagai pertimbangan, maka seorang pendidik diharapkan harus mampu memilih dan memanfaatkan metode yang efektif, sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran. Penekanan metode pembelajaran menekankan pada proses belajar siswa secara aktif dalam upaya memperoleh kemampuan hasil belajar. Secara menyeluruh, umumnya penerapan metode pembelajaran meliputi empat kegiatan utama (Sumiati, 2008 : 97), yaitu : a. b. c. d. Kegiatan awal yang bersifat orientasi. Kegiatan inti dalam proses pembelajaran. Penguatan dan umpan balik. Penilaian/Evaluasi. Ada pendapat lainnya yang menyebutkan beberapa ciri metode yang baik (Sutikno (2008 : 85), yaitu : a. b. c. d. e. f. Berpadunya metode dari segi tujuan dan alat dengan jiwa. Bersifat luwes, fleksibel, dan memiliki daya yang sesuai dengan watak siswa dan materi. Bersifat fungsional dalam menyatukan teori dan praktek serta menghantarkan siswa pada kemampuan praktis. Tidak mereduksi materi. Memberi keleluasan bagi siswa. Mampu menempatkan guru pada posisi yang tepat. Sebagai penerapan suatu metode pembelajaran yang dianggap relevan dengan situasi tertentu, maka dikondisikan pemahaman keadaan metode pembelajaran tersebut, baik ketetapan maupun tata caranya. Adapun metode pembelajaran yang akan dibahas dalam membuat laporan ini, yaitu penggunaan alat peraga bangun ruang pada mata pelajaran Matematika dan metode study proyek pada mata pelajaran IPS bagi siswa kelas V (lima) SD 27 Melapi.. Dengan 19

penerapan metode ini pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan keaktifan, perhatian, dan motivasi siswa guna mencapai suatu tingkat pemahaman dan hasil belajar yang lebih optimal. B. Mata Pelajaran Matematika dan IPS di Sekolah Dasar 1. Mata Pelajaran Matematika Mamtematika dalam bahasa Yunani : mathematika, secara umum dintetukan sebagai kajian pola dari struktur, perubahan, dan ruang ; tak resminya, seseorang dapat mengatakannya sebagai penulisan bilangan angka. Dalam pandangan formalis, matematika adalah pemeriksaan aksioma yang mengaskan struktur abstrak menggunakan logika simbolik dan notasi matematika ; pandanga lain tergambar dalam filosofi matematika. Struktur spesifik yang diselidiki oleh matematikus sering mempunyai sesuatu yangberasal dari ilmu pengetahuan alam, sangat umum di fisika, tetapi mathematikus juga menegaskan dan menyelidiki struktur untuk sebab hanya dalam ilmu pasti, bagi beberapa sub-bagian, atau alat membantu untuk perhitungan biasa. Akhirnya, banyak matematikus belajar bidang dilakukan mereka untuk sebabyang hanya estetis saja, melihat ilmu pasti sebagai bentuk seni dari Matematikada sebagai ilmu praktis atau terapan. Secara umum, semakin kompleks suatu fenomena, semakin kompleks pula alat (dalam hal ini jenis matematika) yang melalui berbagai perumusan (model matematikanya) diharapkan mampu untuk mendapatkan atau sekedar mendekati solusi eksak seakurat-akuratnya. Tingkat kesulitan suatu jenis atau cabang matematika bukan disebabkan oleh jenis atau cabang matematika itu sendiri, tetapi disebabkan oleh sulit dan kompleksnya fenomena yang solusinya diusahakan dicari atau didekati oleh perumusan (model matematikanya) dengan menggunakan jenis atau cabang matematika tersebut. Sebaliknya berbagai fenomena fisik yang mudah diamati, misalnya jumlah penduduk seluruh Indonesia, tak memerlukan jenis atau cabang 20

matematika yang canggih. Kemampuan aritmatika sudah cukup untuk mencari solusi (jumlah penduduk) dengan keakuratan yang cukup tinggi. Dalam topik pembahasan matematika, terdapat satu topik yang paling mendasar, yaitu bangun ruang. Bangun ruang ialah bangun geometri yang memiliki tiga dimensi. Materi bangun ruang ini sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari. Namun, pada proses pembelajaran yang dilaksanakan siswa akan sulit memahaminya, apalagi jika tidak didukung dengan sarana berupa alat peraga yang sesuai. 2. Mata Pelajaran IPS Ilmu Pengetahuan Sosial yang dalam kesehariannya di sekolah disingkat IPS merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan penulisan dengan cakupan yang luas dalam berbagai lapangan, baik meliputi perilaku dan interaksi manusia di masa kini dan masa yang lalu. IPS tidak memusatkan diri pada satu topik secara mencalam melainkan memberikan tinjauan yang luas terhadap masyarakat. Dimana IPS sebagai salah satu mata pelajaran yang diberikan diberikan mulai dari SD/MI/SDLB sampai SMP/MTs/SMPLB mengkaji tentang seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada tingkat Dasar mata pelajaran IPS lebih memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiaologi, dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta dapat menjadi warga dunia yang lebih sosial dan cinta damai. Peserta didik di masa yang akan datang tentunya akan menghadapi dunia dalam tantangan yang lebih berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh sebab itu mata pelajaran IPS perlu suatu rancangan yang dapat mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat yang sesungguhnya dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis. Sifat penyederhaan dari ilmu-ilmu sosial, di Indonesia IPS dijadikan sebagai mata pelajaran untuk sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah tingkat pertama (SMP). 21

BAB III PELAKSANAAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN A. Subjek Penelitian 1. Waktu dan Lokasi Penelitian a. Mata Pelajaran Matematika (Eksak) Proses pelaksanaan dan perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SD Negeri 27 Melapi Kecamatan Putussibau Selatan Kabupaten Kapuas Hulu pada 1 dan 8 Juni 2010. Jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk setiap pertemuan adalah sebagai berikut : 1) Selasa, tanggal 1 Juni 2010 perbaikan pembelajaran Siklus I, waktu 2 x 35 menit. 2) Selasa, tanggal 8 Juni 2010 perbaikan pembelajaran Siklus II, waktu 2 x 35 menit. b. Mata Pelajaran IPS (Non Eksak) Proses pelaksanaan dan perbaikan pembelajaran dilaksanakan di SD Negeri 27 Melapi Kecamatan Putussibau Selatan Kabupaten Kapuas Hulu pada 4 dan 11 Juni 2010. Jadwal Pelaksanaan perbaikan pembelajaran untuk setiap pertemuan adalah sebagai berikut : 1) Jumat, tanggal 4 Juni 2010 perbaikan pembelajaran Siklus I, waktu 2 x 35 menit. 2) Jumat, tanggal 11 Juni 2010 perbakan pembelajaran Siklus II, waktu 2 x 35 menit. 2. Mata Pelajaran Yang Diteliti Mata pelajaran yang dilakukan perbaikannya pada penelitian ini adalah mata pelajaran Matematika (Eksak) dan IPS (Non Eksak) kelas V (lima) semester 2. Untuk mata pelajaran Matematika, mengangkat materi Bangun Ruang, sedangkan untuk mata pelajaran IPS, mengangkat materi Memahami Pentingnya Koperasi. 22

3.

Karakteristik Kelas dan Siswa Yang Diteliti Kelas yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas V (lima) untuk

mata pelajaran Matematika dan mata pelajaran IPS. Dari kedua rombongan belajar tersebut pelaksanaannya di SD Negeri 27 Melapi, dengan jumlah siswa kelas V (lima) 20 orang, yang terdiri dari 10 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Didalam pelaksanaann kegiatan proses pembelajaran di kelas pada dasarnya selalu berlangsung lancar dan kondusif. Dimana letak lokasi sekolah yang berada di lingkungan pedesaan dan jauh dari jalan raya perkotaan. Hal ini membuat suasana proses belajar sehari-hari lebih nyaman, tidak terganggu oleh kebisingan. Namun hal itu tidak menutup kemungkinan untuk tetap melakukan tindakan lebih lanjut guna terus meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas ini. Bila dilihat dari sudut prestasi akademik, untuk mata pelajaran Matematika di kelas V (lima) ini dapat dibagi ke dalam tiga karakter, yaitu 5 siswa berprestasi, 7 siswa sedang, dan 8 siswa kurang berprestasi, sedangkan untuk mata pelajaran IPS di kelas V (lima) ini dapat dibagi ke dalam tiga karakter juga, yaitu 4 siswa berprestasi, 8 siswa sedang, dan 8 siswa kurang berprestasi Salah satu tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan dan meningkatkan nilai hasil belajar siswa. B. Deskripsi Per-Siklus 1. Perencanaan dan Pelaksanaan Penggunaan alat peraga bangun ruang dan metode study proyek dalam pembelajaran diharapkan akan memberikan penjelasan dan penegasan materi pembelajaran yang disampaikan kepada siswa dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa, sehingga dalam penyampaian pesan guru sebagai mediator dan pasilitator dalam konteksnya sebagai tenaga pendidik dapat dilaksanakan secara runtun dan baik. Sebagai langkah perbaikan yang ditempuh dalam proses pembelajaran adalah penggunaan alat pegara bangun ruang dan metode study proyek adalah sebagai berikut : a. Mata Pelajaran Matematika (Eksak) 23

1) Meberikan bimbingan kepada siswa. 2) Menarik perhatian siswa dengan berusaha membuat situasi belajar yang lebih menyenangkan namun terarah. 3) Menerangkan dengan teliti agar lebih mudah dipahami. 4) Menggunakan alat peraga bangun ruang yang disesuaikan dengan materi. 5) Membentuk kelompok dalam kelompok belajar dan tutor sebaya. 6) Memberi bimbingan secara berkesinambungan. Sesuai dengan masalah yang dihadapi siswa, yaitu kurangnya perhatian siswa pada proses pembelajaran maka yang menjadi perhatian dalam perbaikan pembelajaran matematika adalah memotivasi siswa dengan menggunakan alat peraga bangun ruang sederhana dan bangun datar. b. Mata pelajaran IPS (Non Eksak) 1) Memberikan motivasi dan memacu semangat belajar siswa. 2) Berusaha membuat situasi belajar yang menyenangkan. 3) Mengkondisikan siswa untuk siap menerima pelajaran. 4) Memberi perhatian khusus kepada siswa yang memiliki kelainan (nakal, minder, dan sikap lainnya). 5) Memotivasi siswa agar tidak malu dan tidak ada keraguan untuk bertanya atau mengeluarkan pendapat. Sesuai dengan masalah yang dihadapi bahwa siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, maka yang menjadi perhatian dalam perbaikan pembelajaran IPS adalah memotivasi siswa untuk ikut aktif dan berinteraksi sehingga keberhasilan belajar yang diharapkan dapat memuaskan mereka, khususnya pada materi memahami tentang koperasi. tidak mampu menjawab pertanyaan dari guru. Maka yang menjadi 2. Pengamatan dan Pengumpulan Data Pembelajaran Matematika tentang bangun ruang yang dilaksanakan pada semester 2 Tahun Pelajaran 2009/2010. Dari hasil evaluasi belajar Matematika sejumlah 20 siswa di kelas V (lima) SD Negeri 27 Melapi diperoleh data bahwa 24

yang mendapatkan nilai tertinggi hanya 6 siswa, dengan tingkat penguasaan 50%. Hal ini menunjukkan kurangnya pemahaman siswa terhadap materi tersebut. Adapun kendala yang dihadapi siswa adala kurangnya pemahaman konsep materi matematika yang disebabkan kurangnya interaksi siswa dalam mengaplikasikan materi pembelajaran. Untuk mengatasi kesulitan yang timbul tersebut, maka diperlukan sarana pendukung pembelajaran. Sebagai alternatifnya maka digunakan alat peraga bangun ruang, dimana pendekatan ini bertitik tolak pada hal-hal yang bersifat nyata bagi siswa. Dengan penggunaan alat peraga bangun ruang, diharapkan dapat memotivasi siswa sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Demikian juga untuk pelaksanaan pembelajaran IPS tentang konsep koperasi yang dilakukan di semester II pada siswa kelas V (lima) SD Negeri 27 Melapi, Tahun Pelajaran 2009/2010. Dari sejumlah 20 siswa, hanya 5 siswa yang mendapat nilai tertinggi, dengan tingkat penguasaan 55%. Dari masalah yang timbul maka dilakukan perbaikan pembelajaran dengan metode study proyek untuk meningkatkan pencapaian tujuan belajar yang lebih baik dan sesuai harapan. 3. Instrumen Penelitian dan proses perbaikan ini menggunakan instrumen dalam bentuk tes prestasi belajar yang diberikan kepada siswa untuk mengetahui dan mengukur pecapaian hasil belajar siswa, serta berupa lembar observasi yang digunakan untuk mengamati bagaimana proses pembelajaran yang dilaksanakan. Serentetan tes, baik dalam bentuk pertanyaan dan latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan, atau bakat yang dimiliki secara individu maupun kelompok. Tes prestasi adalah tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari. (Arikunto, 2006 : 150). Sedangkan observasi adalah suatu usaha sadar untuk mengumpulkan data yang dilakukan secara sistematis dengan prosedur yang terstandar. (Arikunto, 2006 : 222). 4. Refleksi 25

Refleksi adalah kegiatan yang mengulas secara tuntas dan kritis perubahan yang terjadi pada siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung. Pada tahap refleksi ini, sebagai peneliti yang dibantu oleh teman sejawat selaku observer, yang pada konteksnya harus bisa memberikan jawaban dari pertanyaan mengapa, bagaimana, dan sejauhmana langkah serta hasil yang telah dicapai selama proses pembelajaran berlangsung. Dalam refleksi, data hasil pengamatan menjadi acuan guna menentukan upaya dan suatu tindakan yang akan dilakukan untuk langkah berikutnya.

26

BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per-Siklus 1. Matematika (Eksak) Pelaksanaan perbaikan mata pelajaran Matematika kelas V (lima) SD Negeri 27 Melapi dilakukan dua siklus. Pada setiap siklus, penulis mengadakan suatu observasi sederhana untuk melihat tingkat motivasi dan keaktifan siswa terhadap proses pembelajaran. Berikut keadaan tingkat motivasi dan keaktifan siswa terhadap proses pembelajaran. Tabel 1 Lembar Hasil Observasi Tentang Motivasi dan Keaktifan Siswa Terhadap Proses Pembelajaran Matematika
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Acin Antony Bunga Dessy Ester Evi Vaniaty Ita Randungan Lidia Meli Monika Pebriansyah Ringkai Risma Sano Santuk Sarrah Tia Rustanti Titin Andini Tomi Aleksander Yosua H. Nama Siswa Sebelum ++ + ++ + ++ ++ ++ ++ + + Hasil Perbaikan Siklus I Siklus II ++ ++ ++ ++ + ++ ++ ++ + ++ + ++ ++ ++ + + ++ ++ ++ ++ ++ ++ + ++ ++ ++ ++ ++ ++ ++ + + ++ Ket.

Keterangan : (- = kurang)

(+ = cukup)

(++ = baik)

27

Data di atas menunjukkan adanya peningkatan nilai motivasi dan keaktifan siswa sejak sebelum perbaikan, siklus pertama, hingga siklus kedua. Hal ini relevan dengan keadaan nilai hasil belajar yang didapat pada setiap akhir pembelajaran, sebagaimana berikut : Tabel 2 Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran Matematika
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Acin Antony Bunga Dessy Ester Evi Vaniaty Ita Randungan Lidia Meli Monika Pebriansyah Ringkai Risma Sano Santuk Sarrah Tia Rustanti Titin Andini Tomi Aleksander Yosua H. Jumlah Rata-rata Ersentase Keberhasilan Nama Siswa Sebelum 45 70 35 60 75 60 55 70 50 75 50 55 55 75 70 60 55 45 45 60 1165 58,25 50% Hasil Perbaikan Siklus I Siklus II 55 70 75 45 75 85 65 70 80 55 80 65 75 65 80 85 75 60 50 50 65 1355 67,75 75% 80 55 85 90 70 75 85 65 90 70 80 75 95 85 75 65 55 60 75 1500 75,00 90% KKM = 55 Ket.

28

Grafik 1 Nilai Rata-Rata hasil BelajarSiswa Pada Pembelajaran Matematika

Pada siklus pertama, nilai yang diperoleh masih kurang memuaskan, sehingga penulis melakukan refleksi dan beberapa perbaikan untuk siklus kedua termasuk penggunaan alat peraga bangun ruang di dalamnya. Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa seluruh siswa berhasil mecapai tujuan pada siklus kedua, dengan rata-rata nilai hasil belajar Matematika 75,00, dengan tingkat keberhasilan 90%. Maka pembelajaran Matematika mengalami kemajuan dan dapat dikatakan Tuntas.

29

2.

IPS (Non Eksak) Pelaksanaan perbaikan mata pelajaran IPS di Kelas V (lima) SD Negeri

27 Melapi dilakukan dua siklus. Pada setiap siklus, penulis mengadakan suatu observasi sederhana untuk melihat tingkat motivasi dan keatifan siswa terhadap proses pembelajaran. Berikut keadaan tingkat motivasi dan keaktifan siswa terhadap proses pembelajaran. Tabel 3 Lembar Hasil Observasi Tentang Motivasi dan Keaktifan Siswa Terhadap Proses Pembelajaran IPS
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. Acin Antony Bunga Dessy Ester Evi Vaniaty Ita Randungan Lidia Meli Monika Pebriansyah Ringkai Risma Sano Santuk Sarrah Tia Rustanti Titin Andini Tomi Aleksander Yosua H. Nama Siswa Sebelum + + ++ + + ++ + ++ + ++ + Hasil Perbaikan Siklus I Siklus II + ++ ++ ++ + ++ ++ + + ++ ++ + ++ ++ + ++ + + + ++ ++ ++ + ++ ++ + ++ ++ + ++ ++ ++ ++ + ++ + + ++ Ket.

Keterangan : (- = kurang)

(+ = cukup)

(++ = baik)

30

Data di atas menunjukkan adanya peningkatan nilai motivasi dan keaktifan siswa sejak sebelum perbaikan, siklus pertama, hingga siklus kedua. Hal ini relevan dengan keadaan nilai hasil belajar yang didapat pada setiap akhir pembelajaran, sebagaimana berikut : Tabel 4 Daftar Nilai Tes Akhir Pembelajaran IPS
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Acin Antony Bunga Dessy Ester Evi Vaniaty Ita Randungan Lidia Meli Monika Pebriansyah Ringkai Risma Sano Santuk Sarrah Tia Rustanti Titin Andini Tomi Aleksander Yosua H. Jumlah Rata-rata Ersentase Keberhasilan

Nama Siswa

Sebelum
55 60 65 55 45 70 60 55 55 65 45 75 60 70 65 40 70 55 55 60 1180 59,00 55%

Hasil Perbaikan Siklus I Siklus II


60 70 75 60 50 75 70 60 60 75 50 80 65 80 75 60 75 60 60 65 1325 66,25 90% 70 85 85 70 60 85 80 65 70 80 60 85 75 90 85 65 75 65 65 75 1490 74,50 100%

Ket.

KKM = 60

31

Grafik 2 Nilai Rata-Rata hasil BelajarSiswa Pada Pembelajaran IPS

Pada siklus pertama, nilai yang diperoleh masih kurang memuaskan, sehingga penulis melakukan refleksi dan beberapa perbaikan untuk siklus kedua termasuk metode study proyek di dalamnya. Berdasarkan data di atas, dapat dilihat bahwa siswa berhasil mencapai tujuan belajar pada siklus kedua, dengan rata-rata nilai hasil belajar IPS 74,50 dengan tingkat keberhasilan 100%. Maka pembelajaran IPS mengalami kemajuan dan dapat dikatakan Tuntas. B. Pembahasan Dari hasil analisis di atas, dapat diuraikan beberapa hal sebagai berikut : 1. Pembelajaran Matematika Siswa memiliki masalah dalam hal motivasi dan keaktifan dalam belajar Matematika karena dengan sistem pembelajaran yang konvensional dan tidak maksimalnya penggunaan media belajar yang menarik Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis melakukan upaya perbaikan dengan penggunaan alat peraga bangun ruang. Upaya ini dilakukan dalam dua siklus bersama teman sejawat yang berperan sebagai obsever. 32

Pendekatan yang dilakukan ialah pada materi bangun ruang, yang dalam pelaksanaannya penulis berusaha memanfaatkan alat peraga bangun ruang untuk meningkatkan motivasi dan keaktifan siswa, hingga dapat diperoleh hasil belajar yang maksimal. Nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa pada setiap akhir pembelajaran terus meningkat secara signifikan sejak sebelum proses perbaikan hingga akhir siklus kedua. Ini tergambarkan dengan peningkatan nilai hasil belajar 9,50 poin pada siklus pertama dan 7,25 poin pada siklus kedua. Adapun rata-rata pencapaian pada akhir siklus kedua adalah 75,00, dimana 90% siswa berhasil mencapai hasil belajar yang cukup memuaskan. Artinya ketuntasan belajar telah tercapai. 2. Pembelajaran IPS Siswa memiliki masalah dalam hal minat dan perhatian dalam belajar IPS karena dengan sistem pembelajaran yang konvensional dan kurang maksimalnya dalam pemilihan media belajar yang menarik. Untuk mengatasi masalah tersebut, penulis melakukan upaya perbaikan dengan penerapan study proyek. Upaya ini dilakukan dalam dua siklus bersama teman sejawat yang berperan sebagai observer. Pendekatan yang dilakukan ialah pada materi memahami pentingnya koperasi, yang dalam pelaksanaannya penulis berusaha menerapkan metode study proyek untuk meningkatkan minat dan keatifan siswa, hingga dapat diperoleh hasil belajar yang maksimal. Nilai rata-rata yang dicapai oleh siswa pada setiap akhir pembelajaran terus meningkat secara signifikan sejak sebelum proses perbaikan hingga akhir siklus kedua. Ini tergambarkan dengan peningkatan rata-rata nilai hasil belajar 7,25 poin pada siklus pertama dan 8,25 pada siklus kedua. Adapun hasil rata-rata yang dicapai pada akhir siklus kedua adalah 74,50 dimana 100% siswa berhasil mencapai hasil belajar yang cukup memuaskan. Artinya, ketuntasan belajar telah tercapai.

33

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Hasil perbaikan secara menyeluruh dapat disimpulkan bahwa dalam pelaksanaan pembelajaran dengan penggunaan alat peraga bangun ruang dalam materi bangun ruang mata pelajaran Matematika bagi siswa kelas V (lima) SD Negeri 27 Melapi menunjukkan pengaruh yang cukup memuaskan. Hal ini dibuktikan dengan hasil evaluasi belajar dari hasil sebelumnya, kemudian diadakan perbaikan pada siklus 1 (pertama) dan dilanjutkan dengan perbaikan di siklus 2 (kedua). Dimana nilai hasil rata-rata sebelumnya 58,25, kemudian diadakan perbaikan di siklus 1 (pertama) menjadi 67,75, dan dilanjutkan ke siklus 2 (kedua) meningkat menjadi 75,00, sehingga dapat dikatakan bahwa siswa berhasil mencapai ketuntasan belajar. Peningkatan skor siswa diasumsikan sebagai akibat dari perlakuan yang telah diberikan kepada siswa dengan penggunaan alat peraga bangun ruang. Dalam penerapan metode study proyek juga berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar IPS pada siswa kelas V (lima) SD Negeri 27 Melapi. Hal ini diketahui dari peningkatan rata-rata nilai hasil belajar pada siklus pertama sebesar 7,25 poin pada siklus pertama dan 8,25 pada siklus kedua, dengan ketuntasan hasil belajar pada siklus kedua 100%. Peningkatan skor siswa diasumsikan sebagai akibat dari penerapan metode study proyek pada proses perbaikan. Dari paparan dan uraian pada rumusan masalah penelitian, yaitu : 1. Apakah penggunaan alat peraga bangun ruang dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V (lima) SD Negeri 27 Melapi dalam materi bangun ruang pada pembelajaran Matematika ? 2. Apakah penerapan metode study proyek dalam pembelajaran konsep Koperasi Unit Desa dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V (lima) SD Negeri 27 Melapi dalam materi memahami pentingnya koperasi pada pembelajaran IPS ? 34

Sebagai hasil dari pelaksanaan penelitian dapat diperoleh jawaban sebagai berikut : a. Penggunaan alat peraga bangun ruang dapat meningkatkan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam materi bangun ruang pada mata pelajaran Matematika. b. Penerapan metode study proyek dapat meningkatkan kemampuan pemahaman dan hasil belajar siswa dalam materi memahami pentingnya koperasi pada mata pelajaran IPS. B. Saran Sebagai saran disini penulis menyampaikan hal-hal sebagai berikut : 1. Selama pelaksanaan pembelajaran pemilihan dan penggunaan alat peraga yang sesuai berkontribusi positif dalam perbaikan pembelajaran, dimana hal tersebut sangat diharapkan agar senantiasa dalam melakukan perbaikan pada setiap pembelajaran, misalnya pemilihan alat peraga dan media yang disesuaikan dengan materi yang digunakan. 2. Usahakan untuk dapat meningkatkan inovasi dalam memajukan mutu pendidikan, terutama dalam hal pemilihan dan pemanfaatan alat peraga belajar. 3. Keterbatasan sarana dan prasarana seharusnya tidak dijadikan sebagai alasan untuk tidak berinovasi, karena dengan media belajar yang lebih kreatif bisa didapatkan dari berbagai sumber yang ada, bahkan bisa juga tanpa biaya, dimana kita dapat memanfaatkan apa yang ada disekitar lingkungannya. 4. Dengan usaha yang maksimal tentunya dapat meningkatkan kualitas guru kearah yang lebih profesional, sehingga pada akhirnya dapat dilakukan kegiatan yang berkesinambungan, terutama dalam kelompok tertentu, serta dalam upaya saling bersosialisasi dan tukar pengalaman dalam mengatasi kesulitan dalam pembelajaran.

35

DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian : Satuan pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Undang-Undang RI No.20 Tahun 2003 tentang Sitem Pendidikan Nasional. Sudrajat, Akhmad. Media Pembelajaran. http://akhmadsudrajat/wordpress.com/ tanggal 12 Januari 2008. Syah. Muhidin. 2006. Psikologi Belajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Mustaqim, Burhan. 2008. Ayo Belajar Matematika untuk SD dan MI Kelas IV. Jakarta : Pusat Perbukuan Depdiknas. Sadulloh, U. Robandi, B. Muharam, A. 2007. Pedagogik. Cipta Utama Sutikno, M.S. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Bandung Prospect. Winataputra, Udin S. 2005. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka. _________. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Universitas Terbuka. Depdiknas (2003). Kurikulum 2004; Standar Kompetensi Kelas IV Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah. Jakarta: Puskur Dit PTK-SD _________. 2008. Materi dan Pembelajaran IPS SD : Jakarta : Universitas Terbuka.

36

Kepada : Kepala UPBJJ UT Pontianak di Pontianak

Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama NIP Tempat Mengajar Alamat Sekolah : : : : STEPANUS SALLAU, A.Ma.Pd. 19540415 197702 1 003 SD Negeri 27 Melapi Jalan Semandunge Melapi, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kepuas Hulu

Menyatakan bersedia sebagai teman sejawat untuk mendampingi dalam pelaksanaan PKP atas nama : Nama NIM Program Studi Tempat Mengajar Alamat Sekolah Telepon : : : : : Y.A. NINU, A.Ma.Pd. 8159305468 S.1 - PGSD SD Negeri 27 Melapi Jalan Semandunge Melapi, Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kepuas Hulu : -

Demikian agar surat pernyataan inidapat digunakan sebagaimana mestinya.

Melapi, 1 Juni 2010 Mengetahui : Kepala SD Negeri 27 Melapi, Teman Sejawat,

S. SAMPE, A.Ma.Pd. NIP 19591201 198111 1 004 37

STEPANUS SALLAU, A.Ma.Pd. NIP 19540415 197702 1 003

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama NIM Program Studi Tempat Mengajar Pokjar Menyatakan bahwa : Nama Tempat Mengajar Jabatan : STEPANUS SALLAU, A.Ma.Pd. : SD Negeri 27 Melapi : Guru Kelas IV (empat) : Y.A. NINU, A.MA.PD. : 8159305468 : S.1 - PGSD : SD Negeri 27 Melapi : Putussibau, Kec.Putussibau Selatan, Kab.Kapuas Hulu

Adalah teman sejawat yang akan membantu dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran, yang merupakan tugas Mata Kuliah PDGK 4501 Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP). Demikian pernyataan ini dibuat untuk digunakan sebagaimana mestinya.

Melapi, 1 Juni 2010 Teman Sejawat, Yang Memuat Pernyataan,

STEPANUS SALLAU, A.Ma.Pd. NIP 19540415 197702 1 003

Y.A. NINU, A.Ma.Pd. NIM 8159305468

38

SEBELUM SIKLUS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi waktu Standar Kompetensi Geometri dan Pengukuran 8. Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar. Kompetensi Dasar 8.1 Indikator Menyebutkan sifat bangun ruang, balok dan kubus. Menentukan sifat bangun ruang sederhana. : Matematika : IV (empat)/2 (genap) : 2 x 35 menit

Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat menyebutkan sifat-sifat bangun ruang, balok dan kubur. Materi dan Metode Pembelajaran 1. 2. Materi a. b. c. d. e. Bangun ruang Deduktif, deskriptif (meringkas uraian materi). Demonstrasi Ekspositori (menerangkan) Tanya jawab Latihan Metode Pembelajaran

Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal .......................................................................... (10 menit) a. b. Apersepsi. Demontrasi 39

2.

Kegiatan Inti ............................................................................. (50 menit) a. b. c. Melakukan pengamatan dan diskusi. Meberikan catatan deduktif, deskriftif tentang sifat-sifat bangun ruang balok dan kubus. Mengeksposisi tentang sifat-sifat bangun ruang balok dan kubus. Memberikan latihan soal. Memberikan soal PR (Pekerjaan Rumah). Menutup Pelajaran.

3.

Kegiatan Akhir ......................................................................... (10 menit) a. b. c.

Alat, Bahan, dan Sumber Belajar 1. Benda-benda yang ada di sekitar siswa dan alat peraga yang sudah disiapkan. Penilaian 1. 2. 3. 4. Teknik Tes Bentuk Isian 1. Kerjakan soal-soal di bawah ini :

a. b. c. d.

Ini gambar . Ada berapa rusuknya Ada berapa sisinya . Ada berapa titik sudutnya .

40

2.

a. b. c. d.

Ini gambar . Ada berapa rusuknya Ada berapa sisinya . Ada berapa titik sudutnya .

Melapi, 25 Mei 2010 Mengetahui : Kepala SD Negeri 27 Melapi, Mahasiswa,

S. SAMPE, A.Ma.Pd. NIP 19591201 198111 1 004

Y.A. NINU, A.MA.PD. NIM 8159305468

41

SIKLUS 1 (PERTAMA)

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi waktu : Matematika : IV (empat)/2 (genap) : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar. Kompetensi Dasar Indikator Hasil Belajar Tujuan Perbaikan : Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana. : Menyebutkan sifat bangun ruang balok dan kubus. : Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang balok dan kubus. : Meningkatkan pemahaman konsep bangun ruang dengan menggunakan alat peraga. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal .. (10 menit) a. b. a. b. c. d. e. f. g. a. b. Apersepsi Menjelaskan tujuan pembelajaran Menerangkan tentang bangun ruang. Penggunaan alat peraga kubus dan balok. Membimbing kelompok belajar. Pemberian tugas kelompok. Melaporkan hasil diskusi. Evaluasi. Penguatan Menyimpulkan materi pelajaran. Pemberian PR (Pekerjaan Rumah)

2. Kegiatan Inti (50 menit)

3. Kegiatan Akhir . (10 menit)

Sarana dan Prasarana 1. Alat : Alat peraga kubus da balok 42

2.

Sumber

: - Bukur Matematika IVB - Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Evaluasi 1. 2. 3. 4. 5. Tes Awal Tes Akhir Jenis Tes Bentuk Tes : Ada : Ada : Tes Tulis : Tes Lisan

Alat Evaluasi : Soal Kerjakan soal-soal di bawah ini !

1. 2. 3. 1. 2. 3.

Coba sebutkan rusuk dari gambar kubus di atas ! Yang termasuk sisinya ada .. sebutkan . Coba sebutkan titik sudutnya .. AB, BC, CD, DA, HG, GE, EF, AH, BG, CE, DF. Ada 6 : ABCD, EFGH, ADFH, BCEG, ABGH, DCEF. A, B, C, D, E, F, G, H. Melapi, 1 Juni 2010

Kunci jawaban :

Mengetahui : Kepala SD Negeri 27 Melapi, Mahasiswa,

S. SAMPE, A.Ma.Pd. NIP 19591201 198111 1 004

Y.A. NINU, A.MA.PD. NIM 8159305468

43

SIKLUS 1 (PERTAMA)

LEMBAR KERJA SISWA Kerjakan !

i. ii. iii. iv.

Bangun di atas namanya .. Titik sudutnya ada .. sebutkan ! Sisinya ada .. sebutkan ! Rusuknya ada .. sebutkan !

44

LEM BAR OBSERVASI SIKLUS 1 (Pertama)

Mata Pelajaran Kelas Semester Hari Tanggal Fokus Observasi

: : : :

Matematika IV (empat)/2 (genap) Selasa, 1 Juni 2010 Penggunaan Alat Peraga Bangun Ruang dalam Proses Pembelajaran
Kemunculan

No. 1. 2.

Aspek yang diobservasi Guru menyiapkan alat peraga. Guru menggunakan alat peraga yang telah disiapkan. Siswa secara bergilir mempraktikkan alat peraga yang telah tersedia. Alat peraga dapat membantu proses pembelajaran Siswa mendemontrasikan alat peraga yang tersedia. Siswa melakukan diskusi kelompok dengan mempratekkan alat peraga yang telah disediakan Laporan hasil diskusi kelompok dengan menggunakan alat peraga

Ada

Tidak Ada -

Komentar Persiapan bahan dilakukan dengan baik. Siswa kurang berperan aktif menyimak penggunaan alat peraga. Belum seluruh siswa dapat mempraktekkan alat peraga Hanya sebagian siswa yang merasa terbantu dengan alat peraga. Hanya sebagian siswa yang aktif. Dilakukan oleh sebagian siswa. Pelaporan dilakukan oleh kelompok dengan baik

3.

4. 5. 6.

7.

Pengamat Teman Sejawat,

STEPANUS SALLAU, A.Ma.Pd. NIP 19540415 197702 1 003

45

SIKLUS 2 (KEDUA)

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi waktu : Matematika : IV (empat)/2 (genap) : 2 x 35 menit

Standar Kompetensi : Memahami sifat bangun ruang sederhana dan hubungan antar bangun datar. Kompetensi Dasar Indikator Hasil Belajar Tujuan Perbaikan : Menentukan sifat-sifat bangun ruang sederhana. : Menyebutkan sifat bangun ruang balok dan kubus. : Menyebutkan sifat-sifat bangun ruang balok dan kubus. : Meningkatkan pemahaman konsep bangun ruang dengan menggunakan alat peraga. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal .. (10 menit) a. b. a. b. c. d. e. f. g. a. b. Mengadakan tanya jawab, apersepsi, dan pemeriksaan PR. Menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan kembali tentang bangun ruang. Penggunaan alat peraga kubus dan balok atau bangun ruang yang lain seperti prisma dan limas. Pembentukan kelompok belajar dan menunjuk salah seorang menjadi tutor sebaya. Pemberian LKS. Membimbing kelompok. Melaporkan hasil diskusi. Evaluasi. Menyimpulkan materi pelajaran. Penguatan.

2. Kegiatan Inti (50 menit)

3. Kegiatan Akhir . (10 menit)

Sarana dan Prasarana 46

1. 2.

Alat Sumber

: Alat peraga : - Bukur Matematika IVB - Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Evaluasi 1. 2. 3. 4. 5. Tes Awal Tes Akhir Jenis Tes Bentuk Tes : Ada : Ada : Tes Tulis : Tes Lisan

Alat Evaluasi : Soal Kerjakan soal-soal di bawah ini !

1. 2. 3. 4.

Coba sebutkan rusuk dari gambar balok ? Coba sebutkan sisi dari gambar balok ? Coba sebutkan titik sudur dari gambar balok ? a. c. Ada berapa jumlah rusuk ? b. Ada berapa jumlah sisi ? Ada berapa jumlah ttik sudut ?

Kunci jawaban : 1. 2. 3. 4. AB, BC, CD, DA, EF, FG, GH, HE, AH, DE, CF, BG ABCD, EFGH, ADFH, BCEG, ABGH, DCEF. A, B, C, D, E, F, G, H. Rusuk 12 Sisi 6 Titik Sudut 8 Melapi, 8 Juni 2010 Mengetahui : Kepala SD Negeri 27 Melapi, Mahasiswa,

S. SAMPE, A.Ma.Pd. NIP 19591201 198111 1 004

Y.A. NINU, A.MA.PD. NIM 8159305468

47

SIKLUS 2 (KEDUA)

LEMBAR KERJA SISWA

a.

Coba sebutkan nama bangun di bawah ini

Ganbar A

Gambar B

Gambar C

Pada gambar A

Titik sudut ada .. Rusuk ada .. Sisi ada ..

Pada gambar B

Titik sudut ada .. Rusuk ada .. Sisi ada ..

Pada gambar C

Titik sudut ada .. Rusuk ada .. Sisi ada ..

48

LEM BAR OBSERVASI SIKLUS 2 (Kedua)

Mata Pelajaran Kelas Semester Hari Tanggal Fokus Observasi

: : : :

Matematika IV (empat)/2 (genap) Selasa, 8 Juni 2010 Penggunaan Alat Peraga Bangun Ruang dalam Proses Pembelajaran
Kemunculan

No. 1. 2.

Aspek yang diobservasi Guru menyiapkan alat peraga. Guru menggunakan alat peraga yang telah disiapkan. Siswa secara bergilir mempraktikkan alat peraga yang telah tersedia. Alat peraga dapat membantu proses pembelajaran Siswa mendemontrasikan alat peraga yang tersedia. Siswa melakukan diskusi kelompok dengan mempratekkan alat peraga yang telah disediakan Laporan hasil diskusi kelompok dengan menggunakan alat peraga

Ada

Tidak Ada -

Komentar Persiapan bahan dilakukan dengan baik. Siswa kurang berperan aktif menyimak penggunaan alat peraga. Hampir seluruh siswa dapat mempraktekkan alat peraga Hanya sebagian siswa yang merasa terbantu dengan alat peraga. Hanya sebagian siswa yang aktif. Dilakukan oleh siswa lebih dari sebagian. Pelaporan dilakukan oleh kelompok dengan baik

3.

4. 5. 6.

7.

Pengamat Teman Sejawat,

STEPANUS SALLAU, A.Ma.Pd. NIP 19540415 197702 1 003

49

SEBELUM SIKLUS

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi waktu Standar Kompetensi 2. Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupate/kota dan provinsi. Kompetensi Dasar Menentukan sifat bangun ruang sederhana. 2.2. Mengenal pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indikator Menjelaskan tujuan koperasi. Mengidentifikasi manfaat koperasi. Menceritakan pentingnya usaha bersama melalui koperasi. Membandingkan koperas dengan jenis usaha lainnya. Mengidentifikasi jenis-jenis koperasi. Memberikan contoh berbagai jenis koperasi. Menceritakan kegiatan salah satu koperasi yang ada di desa. : Ilmu Pengetahuan Sosial : IV (empat)/2 (genap) : 1 x 35 menit

Tujuan Pembelajaran Mendeskripsikan pentingnya koperasi dalam melayani ekonomi rakyat.

Materi dan Metode Pembelajaran 1. 2. Materi a. b. Memahami pentingnya koperasi Ceramah Inkuiri Metode Pembelajaran

50

Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. 2. .......................................................................... (5 menit) Mengajak siswa untuk memahami tentang perkoperasian pada pasal 3, 4 UU No.25 tahun 1992 Kegiatan Inti ............................................................................. (25 menit) a. b. c. d. e. f. g. h. Meminta siswa menjawab apa yang dimaksud dengan koperasi. Memberikan penjelasan kepada siswa tentang tujuan koperasi. Memberikan penjelasan kepada siswa tentang manfaat koperasi. Guru melengkapi jawaban singkat tentang tujuan dan manfaat koperasi. Memandu siswa melakukan wawancara dengan pengurus, dan anggota koperasi. Mendiskusikan hasil wawancara siswa. Memberikan pertanyaan : apa keuntungan menjadi anggota koperasi ? Membantu siswa mengerjakan kegiatan tentang perbandingan koperasi dengan jenis usaha untuk pertanyaan-pertanyaan siswa beranalisa sendiri. i. j. k. 3. Memberikan uraian tentang berbagai jenis koperasi dengan diselengi tanya jawab. Memberikan tugas kepada siswa untuk mencari koperasi-koperasi di sekitar desa. Meinta siswa untuk menceritakan tentang koperasi yang diketahui beserta kegiatan apa yang dilakukan. Kegiatan Akhir a. b. c. Penilaian i. ii. Lisan : Keberanian dalam bercerita di depan kelas. Tes tertulis : Pilihan ganda = 15 soal, isian = 15 soal, uraian 5 soal ......................................................................... (5 menit) Menjelaskan pentingnya koperasi sekolah beserta manfaat menjadi anggota koperasi sekolah. Memberikan tugas pekerjaan rumah. Penguatan.

51

Alat dan Sumber Belajar Peta wilayah lingkungan sekitar kantor kelurahan, Buku IPS Melapi, 27 Mei 2010 Mengetahui : Kepala SD Negeri 27 Melapi, Mahasiswa,

S. SAMPE, A.Ma.Pd. NIP 19591201 198111 1 004

Y.A. NINU, A.MA.PD. NIM 8159305468

52

SIKLUS 1 (PERTAMA)

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi waktu : Ilmu Pengetahuan Sosial : IV (empat)/2 (genap) : 1 x 35 menit

Standar Kompetensi : Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupate/kota dan provinsi. Kompetensi Dasar : Mengenai pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Indikator Hasil Belajar : Menceritakan salah satu kegiatan koperasi di desa. : Menyebutkan fungsi kepengurusan dalam koperasi unit desa dan tujua koperasi. Tujuan Perbaikan : Untuk meningkatkan Penguasaan Konsep Koperasi Unit Desa melalui Model Study Proyek. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. b. c. a. b. c. d. e. f. g. a. .. (5 menit) Melihat-lihat kegiatan koperasi yang ada di desa. Tanya jawab tentang materi. Pengkondisian belajar. Menjelaskan kembali tentang koperasi. Tanya jawab tentang hasil suevei. Pembentukan kelompok. Membimbing kelompok. Pemberian tugas kelompok. Pelaporan hasil diskusi. Evaluasi. . (5 menit) Menyimpulkan materi pelajaran. 53

2. Kegiatan Inti (25 menit)

3. Kegiatan Akhir

b.

Pemberian PR (Pekerjaan Rumah)

Sarana dan Prasarana 1. 2. Alat Sumber : Alat peraga : - Bukur IPS IVB - Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Evaluasi 1. 2. 3. 4. 5. Tes Awal Tes Akhir Jenis Tes Bentuk Tes Alat Tes : Dilaksanakan : Dilaksanakan : Tes Tulis : Tes Lisan : Soal

Jawablah pertanyaan di bawah ini ! 1. 2. 3. 4. 5. Apa tujuan koperasi ? Sebutkan macam-macam koperasi ? Singkatan dari apa KUD ? Kegiatan apa saja yang ada di KUD ? Apa keuntungan dari menjadi anggota koperasi ?

Kunci jawaban : 1. 2. 3. 4. 5. Mensejahterakan anggota koperasi itu sendiri. Koperasi konsumsi, koperasi produksi, koperasi simpan pinjam. Koperasi Unit Desa. Jual beli, hasil pertanian, penjualan pupuk. Harga rumah, tiap tahun ada keuntungan yang dibagikan kepada anggota. Melapi, 4 Juni 2010 Mengetahui : Kepala SD Negeri 27 Melapi, Mahasiswa,

S. SAMPE, A.Ma.Pd. NIP 19591201 198111 1 004 54

Y.A. NINU, A.MA.PD. NIM 8159305468

SIKLUS 1 (PERTAMA)

LEMBAR KERJA SISWA Jawablah ! 1. 2. 3. 4. 5. Tujuan didirikannya koperasi untuk . Koperasi apa saja yang ada di desamu ? Apa keuntungan pinjaman dari koperasi ? Mengapa koperasi harus berbadan hukum ? Singkatan dari apa KUD, BUUD dan KPR ?

55

LEM BAR OBSERVASI SIKLUS 1 (Pertama)

Mata Pelajaran Kelas Semester Hari Tanggal Fokus Observasi

: : : :

Ilmu Pengetahuan Sosial IV (empat)/2 (genap) Selasa, 4 Juni 2010 Ketertiban siswa dalam kegiatan demontrasi
Kemunculan

No. 1. 2.

Aspek yang diobservasi Guru menyiapkan siswa dalam kegiatan demontrasi. Guru memberikan penjelasan tentang teknik dan tujuan demontrasi Siswa menguasai tata cara demontrasi. Siswa terlibat langsung dalam demontrasi. Kesungguhan siswa dalam demontrasi. Penarikan kesimpulan Peran guru dalam kegiatan demontrasi.

Ada

Tidak Ada -

Komentar Kesiapan siswa berjalan dengan baik. Dilaksanakan dengan baik. Sebagian siswa masih tampak kebingungan. Hanya sebagian kecil siswa kurang aktif. Sebagian siswa terlihat kurang sungguh-sungguh. Belum berjalan sesuai harapan Pean guru sudah tepat.

3.

4. 5. 6.

7.

Pengamat Teman Sejawat,

STEPANUS SALLAU, A.Ma.Pd. NIP 19540415 197702 1 003

56

SIKLUS 2 (KEDUA)

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi waktu : Ilmu Pengetahuan Sosial : IV (empat)/2 (genap) : 1 x 35 menit

Standar Kompetensi : Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupate/kota dan provinsi. Kompetensi Dasar : Mengenai pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Indikator Hasil Belajar : Menceritakan salah satu kegiatan koperasi di desa. : Menyebutkan fungsi kepengurusan dalam koperasi unit desa dan tujua koperasi. Tujuan Perbaikan : Untuk meningkatkan Penguasaan Konsep Koperasi Unit Desa melalui Model Study Proyek. Langkah-Langkah Pembelajaran 1. Kegiatan Awal a. b. c. a. b. c. d. e. f. g. Apersepsi. Pemeriksaan PR. Menjelaskan kembali tentang koperasi. Tanya jawab. Pembentukan kelompok dan menunjuk salah seorang menjadi tutor sebaya. Membimbing kelompok. Pemberian LKS. Melaporkan hasil diskusi. Evaluasi. .. (5 menit) Mengkondisikan siswa.

2. Kegiatan Inti (25 menit)

57

3. Kegiatan Akhir a. b. Penguatan.

. (5 menit)

Menyimpulkan materi pembelajaran

Sarana dan Prasarana 1. 2. Alat Sumber : Alat peraga : - Bukur IPS IVB - Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Evaluasi 1. 2. 3. 4. 5. Tes Awal Tes Akhir Jenis Tes Bentuk Tes Alat Tes : Dilaksanakan : Dilaksanakan : Tes Tulis : Tes Lisan : Soal

Jawablah pertanyaan di bawah ini ! 1. 2. 3. 4. 5. Sebutkan jenis koperasi yang ada di desamu ? Apa saja yang dijual di Koperasi Unit Desa ? Apa saja yang dijual di Keporesai Sekolah ? Apa arti koperasi ? Apa manfaat dari koperasi ?

Kunci jawaban : 1. 2. 3. 4. 5. Koperasi Bina Taruna (simpan pinjam), koperasi sekolah KUD. Pupuk, alat-alat pertanian, hasil tani masyarakat. Alat-alat tulis. Usaha untuk mencapai tujuan. Mensejahterakan anggota Melapi, 11 Juni 2010 Mengetahui : Kepala SD Negeri 27 Melapi, Mahasiswa,

S. SAMPE, A.Ma.Pd. NIP 19591201 198111 1 004 58

Y.A. NINU, A.MA.PD. NIM 8159305468

SIKLUS 2 (KEDUA)

LEMBAR KERJA SISWA Jawablah pertanyaan di bawah ini ! 1. 2. 3. 4. 5. 6. Sebutkan barang-barang yang dijual di koperasi sekolah ? Sebutkan barang yang di jual di KUD ? Singkatan dari apa PUSKUD ? Apa tujuan didirikan KUD ? Siapa saja yang menjadi anggota KUD ? Apa keuntungan masuk anggota KUD ?

59

LEM BAR OBSERVASI SIKLUS 2 (Kedua)

Mata Pelajaran Kelas Semester Hari Tanggal Fokus Observasi

: : : :

Ilmu Pengetahuan Sosial IV (empat)/2 (genap) Selasa, 11 Juni 2010 Ketertiban siswa dalam kegiatan demontrasi
Kemunculan

No. 1. 2.

Aspek yang diobservasi Guru menyiapkan siswa dalam kegiatan demontrasi. Guru memberikan penjelasan tentang teknik dan tujuan demontrasi Siswa menguasai tata cara demontrasi. Siswa terlibat langsung dalam demontrasi. Kesungguhan siswa dalam demontrasi. Penarikan kesimpulan Peran guru dalam kegiatan demontrasi.

Ada

Tidak Ada -

Komentar Kesiapan siswa berjalan dengan baik. Dilaksanakan dengan baik. Hampir seluruh siswa menguasai cara demontrasi. Dilaksanakan dengan baik. Kesungguhan siswa sangat kelihatan. Berjalan sesuai dengan rencana. Pean guru sudah tepat.

3.

4. 5. 6.

7.

Pengamat Teman Sejawat,

STEPANUS SALLAU, A.Ma.Pd. NIP 19540415 197702 1 003

60

You might also like