You are on page 1of 4

MANAJEMEN LAKTASI Manajemen laktasi adalah suatu tatalaksana menyeluruh yang menyangkut laktasi dan penggunaan ASI, yang

menuju suatu keberhasilan menyusui untuk pemeliharaan kesehatan ibu dan bayi. Manajemen ini meliputi suatu persiapan dan pendidikan penyuluhan ibu, pelaksanaan menyusui dan rawat gabung dan usaha lanjutan perlindungan ibu yang menyusui. Secara singkat manajemen laktasi dijabarkan berdasarkan faktor-faktor dalam periode kehamilan sebagai berikut. A. Periode prenatal 1) pendidikan-penyuluhan kepada pasien dan keluarga tentang manfaat menyusui dan pelaksanaan rawat gabung; 2) adanya duungan keluarga; 3) adanya dukungan dan kemampuan petugas kesehatan; 4) pemeriksaan payudara; 5) persiapan payudara dan puting susu; a) penggunaan air untuk membersihkan puting susu; b) pemeliharaan dan mempersiapkan puting susu; c) pemakaian kutang yang memadai; 6) gizi yang bermutu; a)ekstra 300 kalori perhari,terutama protein; b) pemberian preparat besi dan asam folik; c) tidak melakukan diet untuk mengurangi berat badan, penambahan berat badan yang memadai adalah 11-13 kg; 7) cara hidup sehat. B. Periode nifas dini 1) ibu dan bayi harus siap menyusui; 2) segera menyusu setealah lahir; 3) teknik menyusui harus benar; 4) menyusu harus sering, berdasarkan kebutuhan, sebaiknya tdak usah dijadwal; 5) tidak memberikan susu formula; 6) tidak memakai puting buatan atau pelindung; 7) pergunakan kedua payudara, mulai menyusui dengan puting yang berganti-ganti; 8) perawatan payudara; a) membersihkan puting susu sebelum dan sesudah menyusui dengan air; b) setelah menyusui, payudara dikeringkan; c) memakai kutang uang memadai; 9) memelihara psikis dan fisik; 10) makanan yang bermutu; a) ekstra 500 kalori per hari; b) kalsium 1200 mg per hari; c) minum banyak; d)vitamin; e) tidak ada pembatasan makanan; f) penurunan berat badan jangan lebih dari 500 gram per minggu; 11) istirahat cukup. C. Periode nifas lanjut-sistem penunjang 1) sangat ideal bila dalam 7 hari setelah pulang dari RS, ibu dihubungi atau dikunjungi untuk melihat perkembangan situsi rumahnya, persoalan biasanya timbul pada minggu pertaman; 2) adanya sarana pelayanan atau kosultasi bila secara mendadak si ibu mendapat persoalan laktasi dan menyusui; 3) adanya keluarga atau teman yang membantu di rumah.

RAWAT GABUNG Rawat gabung adalah sutu sistem perawatan dimana bayi serta ibu dirawat dalam satu unit. Dalam pelaksanaannya bayi harus selalu berada di samping si ibu sejak segera setelah dilahirkan sampai pulang. Tujuan rawat gabung 1. Bantuan emosional. Si ibu akan sangat senang bila dekat dengan bayinya. Ini dangat penting untuk saling mengenal antara ibu dan bayi pada hari-hari pertama setelah persalinan. Bayi akan memperoleh kehangatan ibu, suara ibu, kelembutan dan kasih sayang ibu (bonding effect). 2. Penggunaan air susu ibu. ASI adalah makanan bayi yang terbaik. Produksi ASI akan lebih cepat dan lebih banyak bila dirangsang sedini mungkin dengan cara menyusui bayi lahir selama mungkin. Pada hari-hari pertama akan keluar colostrum yang jumlahnya sedikit. Tidak perlu khawatir karena bayi akan kurang minum, karena bayi harus kehilangan cairan pada hari-hari pertama dan absorpsi usus juga akan sangat terbatas. 3. Pencegahan infeksi. Pada tempat perawatan bayi di mana lebih banyak bayi disatukan, infeksi sangat sulit dihindari. Dengan rawat gabung akan lebih mudah untuk mencegah infeksi silang. Bayi yang melekat pada kulit ibu akan memperoleh transfer antibodi dari si ibu. Kolostrum mengandung antibodi dalam jumlah tinggi, akan melapisi seluruh permukaan kulit dan saluran pencernaan bayi,dan diserap oleh bayi sehingga bayi mempunyai kekebalan tubuh yang tinggi. 4. Pendidikan kesehatan. Kesempatan rawat gabung dapet dimanfaatkan untuk memberikan pendidikan kesehatan kepada ibu, terutama primipara. Bagaimana teknik menyusui, memandikan bayi, merawat tali pusar, perawatan payudara, dan nasihat makanan yang baik. Keinginan si ibu untuk bangun dari tempat tidur, menggendong bayi, dan merawat sendiri akan mempercepat mobilisasi, sehingga si ibu akan lebih cepat pulih dalam persalinan. PELAKSANAAN RAWAT GABUNG Sebagai pedoman penatalaksanaan rawat gabung telah disusun tata kerja sabagai berikut. Di poliklinik kebidanan: memeberikan penyuluhan mengenai kebaikan ASI dan rawat gabung; memberikan penyuluhan mengenai perawatan payudara, makanan ibu hamil, nifas, perawatan bayi, dan lain-lain; mendemonstrasikan pemutaran film, slide tentang cara-cara merawat payudara, memendikan bayi, merawat tali pusar, Keluarga berencana dan sebagainya.

Di kamar bersalin: bayi yang memenuhi syarat perawatan bergabung dilakukan perawatan bayi baru lahir seperti biasa. Adapun kriteria yang bisa diambil sebagai syarat untuk dirawat bersama ibunya yaitu: nilai apgar lebih dari 7, berat badan antara 2500-400 gram, masa kehamilan antara 36-42 minggu, lahir spontan dengan presentasi kepala, tanpa infeksi intrapartum, ibu sehat. Dalam jam pertama setelah bayi lahir bayi disusukan pada ibunya untuk merangsang pengeluaran ASI, memberikan penyuluhan tentang pemberian ASI. Catat pada lembaran pengawasan, jam berapa bayi baru lahir dan jam berapa bayi disusukan kepada ibunya, persiapan agar ibu dan bayi dapat bersama-sama ke ruangan. Di ruang perawatan: bayi diletakkan dalam tempat tidur yang ditempatkan di samping tempat tidur ibu. Pada waktu berkunjung bayi dan tempat tidurnya dipindahkan ke ruangan lain, perawat harus, perawat harus memperhatikan keadaan umum bayi dan dapat dapat dikenali keadaan-keadaan yang tidak normal serta kemudian melaporkan kepada dokter jaga, bayi boleh menyusu sewaktu ia menginginkan, tidak boleh menyusu dari botol. Jika ASI kurang boleh menambahkan air putih atau susu formula dengan sendok, ibu harus di bantu untuk dapat menyusui bayinya dengan baik, juga untuk merawat payudaranya, keadaan bayi sehari-hari dicatat dalam status P3-ASI, bila bayi sakit/perlu observasi lebih teliti, bayi dipindahkan ke ruang perawatan bayi baru lahir, bila ibu dan bayi boleh pulang, sekali lagi diberi penerangan tentang cara-cara merawat bayi dan pemberian ASI serta perawatan payudara dan makanan ibu menyusui.Kepada ibu diberikan leaflet mangenai hal tersebut dan dipesan untuk memeriksakan bayinya 2 minggu kemudian,status P3-ASI setelah dilengkapi,dikembalikan ke ruangan follow up.Di ruangan follow up,Pemeriksaan diruangan follow up meliputi pemeriksaan bayi dan keadaan ASI.Aktivitas aktivitas di ruangan follow up,menimbang berat bayi,anamnesis,mengenai makanan bayi yang diberikan dan keluhan yang timbul,mengecek keadaan ASI,memberi nasehat mengenai makanan bayi,cara menyusukan bayi dan makanan ibu yang menyusukan ,memberikan peraturan makanan bayi,pemeriksaan bayi oleh dokter bagian Anak,pemberian imunisasi menurut instruksi dokter. SYARAT RAWAT GABUNG Pada prinsipnya syarat rawat gabung adalah dimana si ibu mampu menyusui dan si bayi mampu untuk menyusui.Kemampuan si ibu untuk menyusui dimulai dengan keinginan atau kesediaan yang berupa motivasi si ibu sendiri untuk menyusui.Disinilah pentingnya motivasi diberukan sejak awal kehamilan.Keadaan ibu yang sehat selalu memungkinkan si ibu untuk menyusui.Dari pihak si bayi kemampuan menyusui dinilai dari fungsi cardiorespiratoik,refleks menghisap dan fungsi neurologic yang baik.Penolong persalinan harus cukup terlatih untuk menilai apakah ibu dan bayi mampu menyusui segera setelah proses persalinan.apakah ibu dan bayi baik,secepat mungkin ibu dan bayi diberikan pada ibu dan mulai menyusui.Apabila diperlukan observasi hal ini tentu dapat dilakukan dan setelah ibu dan bayi sudah menjadi lebih baik keadaan umumnya harus sgera digabung dan mulai menyusui.

KONTRA INDIKASI RAWAT GABUNG Dari sisi Ibu 1. Ibu dengan kardiorespiratorik yang tidak baik sebaiknya tidak menyusui dulu sampai keadaan jantung cukup baik. 2. Praeklampsia dan Eklampsia berat. 3. Penyakit infeksi akut dan aktif yang dapat ditularkan ke bayi. 4. Karsinoma Payudara yang sel-sel karsinomanya dapat terminum oleh bayi jika disusui. 5. Psikosis pada ibu yang busa mengakibatkan cedra pada bayinya. Dari sisi bayi 1. Bayi kejang. 2. Bayi dengan sakit berat.Bayi tersebut harus dirawat intensif dulu untuk memulihkan kondisinya. 3. Bayi yang memerlukan terapi/ observasi khusus. 4. Very Low Birth Weight. Bayi dengan VLBW refleks mengisapnya belum sempurna. 5. Cacat bawaan. PEMBERIAN ASI PADA BAYI RAWAT PISAH Pada rawat pisah sebaiknya ibu sering mendatangi bayinya untuk menimbulkan kontak antara ibu dan bayinya. Bila keadaan bayi memungkinkan, berikan kesempatan pada si ibu untuk menyusui. Bila bayi belum mampu, ASI dapat dipompa dan diberikan dengan sendok atau pipet pada bayinya. KESULITAN RAWAT GABUNG Kasus tidak terdaftar belum memperoleh penyuluhan sehingga masih takut untuk menerima rawat gabung. Kurangnya tenaga pelaksana untuk penyuluhan. Penggunaan susu formula lebih banyak dibandingkan pemakaian ASI. MASALAH YANG SERING TIMBUL PADA MASA LAKTASI Puting ratauntuk mengatasinya dapat dilakukan menari puting sejak hamil. Puting lecetdisebabkan pleh teknik menyusui yang salah/ perawatan payudara yang kurang baik. Payudara bengkakdisebabkan oleh pengeluaran ASI yang kurang lancar. Saluran tersumbatterjadinya statis pada saluran ASI Infeksi payudaradisebabkan infeksi sistemik yang dapat mengakibatkan demam dan payudara tampak bengkak, kemerahan dan nyeri. Abses payudaradapat terjadi dari mastisis sekunder atau luka pada payudara yang terinfeksi. Reluctant NurserPancaran ASI yang terlalu kuat sehingga menyulitkan bayi untuk menyusui.

You might also like