You are on page 1of 9

Pengantar ilmu pendidikan Dasar-Dasar Pendidikan istilah PendidikanPendidikan / Paedagogiek berasal dari bahasa Yunani Pedagogues, dan Latin

Paedagogus. Artinya pemuda yang bertugas mengantar anak ke sekolah, serta menjaga anak tersebut agar ia bertingkah laku / berprilaku susila dan disiplin. Sekolah/scole secara bahasa berarti waktu luang. John Dewey Pendidikan adalah proses pembentukan kecakapan-kecakapan foundamental secara intelektual dan emosional kearah alam sesama manusia. Langeveld mendefinisikan : Mendidik adalah mempengaruhi anak dalam usaha membimbingnya supaya menjadi dewasa. Usaha membimbing adalah usaha yang sadari dan dilaksanakan dengan sengaja antara orang dewasa dengan anak/yang belum dewasa. Unsur-unsur Ilmu Pendidikan1. Ilmu Pengetahuan yang berdiri sendiri2. Mempunyai obyek sendiri. Obyek Formal; yaitu gejala insani yang disebut pendidikan adalah proses atau situasi pendidikan yang menunjukan keadaan nyata yang dilakukan atau dialami manusia, dan yang harus difahami oleh manusia. Sedangkan Obyek Materil ilmu pendidikan adalah manusia itu sendiri.3. Pemikiran ilmiah tentang obyek itu sendiri. Yang disebut pendidiakan adalah proses atau situasi pendidikan yang tersusun secara kritis, metodis, dan sistematis.4. Ilmu terapan (praktis), serta mempunyai dua segi; teoritis dan praktis5. Bersifat Normatif. Pemahaman mengenai unsur-unsur dasar ilmu pendidikan menjadi instrumen untuk dapat memahami sifatsifat ilmu pendidikan sebagai ilmu pengetahuan, antara lain : Empiris, Rohani, TeoritisSistematis, Deskriptif, Normatif- Preskriptif, Historis, dan Praktis. Batasan Ilmu Pendidikan1. Suatu ilmu yang bukan saja menelaah obyeknya untuk mengetahui betapa keadaan atau hakikat obyek itu, melainkan mempelajari pula betapa kehendaknya bertindak.2. Teori / perenungan tentang pendidikan lebih luas. Ilmu pengetahuan yang mempelajari soal-soal yang timbul dalam praktek pendidikan.3. Ilmu pendidikan mempelajari suasana dan proses pendidikan. 4. Pemikiran ilmiah realitas yang kita sebut pendidikan (mendidik dan dididik). Sementara itu pemikiran ilmiah bersifat : a. Kritis : semua pernyataan, semua affirmasi harus mempunyai dasar yang cukup kuat. Sikap kritis antara lain ingin mengetahui dengan sunguh-sungguh, serta ingin mengalami sesuatu dengan sebetul-betulnya dan dasar-dasarnya. b. Metodis : dalam proses pendidikan setiap orang menggunakan cara tertentu.c. Sistematis : proses pemikiran ilmiah dijiwai oleh suatu idea yang menyeluruh (universal) dan menyatukan, sehingga pemikiran-pemikirannya dan pendapat-pandapatnya tidak tanpa bimbingan, melainkan merupakan kesatuan. Posisi Manusia dalam Pendidikan 1. Bersifat antropologis : manusia memiliki potensi 2. Pendidikan bersifat normatif : perlakuan

3. Pendidikan bersifat praktis : dipraktekkan sebagai aplikasi dari teori Sifat pendidikan yang antropologis, normatif, dan praktis artinya / tidak lain berpangkal dari dasar manusia itu sendiri. Dalam pendidikan manusia bertindak sebagai obyek. Adapun cara yang dilakukan dalam pendidikan supaya potensi anak berkembang diantaranya : 1. segi antropologi : kita harus meyakini bahwa setiap anak mempunyai potensi masing-masing. Dengan potensi yang ada, kita bisa mengembangkan bakat dan kemampuan anak dalam berbagai bidang. 2. segi normatif : setiap anak tidak bisa diperlakukan dengan cara yang sama. Kita harus mengetahui cara mendidik bagaimana yang paling cocok untuk seorang anak yang kita hadapi. Terlebih lagi, memberikan kesempatan kepada anak untuk tumbuh sesuai dengan potensinya itu lebih baik. 3. segi praktis : guru harus bisa mengarahkan siswa sesuai dengan potensi bukan dengan intervensi. Asumsi dalam pendidikan Setiap apa yang ada di dunia, baik itu ilmu pengetahuan, teori, maupun praktis bersumber dari sebuah asumsi dasar. Dalam pendidikan, kita memiliki asumsi bahwa manusia dpat dididik. Asumsi itu adalah manusia disebut sebagai homo educandum; yang artinya, manusia perlu di didik agar potensi yang ada dalam dirinya dapat berkembang. Dan yang kedua, manusia dianggap sebagai homo educabile; artinya setiap manusia dapat mendidik manusia yang lain. Sikap Seorang Guru 1. Guru harus bersikap renggang dalam artian dapat menjaga jarak dengn siswanya. Dengan hal ini, guru mencoba agar siswa bisa mandiri dan guru tidak bersifat subyektif terhadap muridnya. Guru harus dapat mencetak muridnya sebagai manusia dengan potensi yang murid miliki sendiri, dan guru juga harus dapat membuat seorang siswa didiknya menjadi mandiri, tidak tergantung kepada guru. 2. Guru harus mempunyai daya antisifatif, yaitu guru harus mempunyai pengetahuan, kemampuan dan kemauan untuk menghadirkan masa yang akan datang pada saat guru sedang melakukan proses pembelajaran. Kegagalan antisifatif seorang guru dalam menghadirkan masa yang akan datang disebut dehumanisasi. 3. Guru harus bersikap progresif, mengikuti perkembangan zaman Guru harus bersifat present. Artinya memiliki kemampuan dalam menghadirkan sesuatu saat mendidik seorang siswa. Unsur Unsur Pendidikan 1. Komunikasi Komunikasi diartikan adanya interaksi hubungan timbal balik dari anak dengan orang tua atau pendidik, atau dari orang yang belum dewasa kepada orang yang sudah dewasa dan lain sebagainya. 2. Kesengajaan Komunikasi yang terjadi itu merupakan suatu proses kesengajaan perbuatan yang disadari oleh orang-orang dewasa demi anak.

3. Normative Adanya komunikasi tadi dibatasi adanya ketentuan suatu norma adat, agama, hukum, sosial dan atau norma pendidikan formal. 4. Kewibawaan Perilaku orang dewasa hendaknya ada unsur wibawa dalam arti diharapkan baik secara sadar atau tidak anak yang belum dewasa, patuh akan hasil didikan orang dewasa. Secara sukarela (kewajiban adalah pengaruh yang diterima dengan sukarela dimiliki oleh orang yang dewasa). 5. Unsur anak Keadaan anak yang akan menerima pelayanan pendidikan sesuai dengan tingkat perkembangan dan kenalilah anak sebaik-baiknya. 6. Unsur Kedewasaan Kedewasaan dalam arti pisik maupun psikis sesuai dengan norma-norma yang berlaku.

Pengantar Ilmu Pendidikan Mengajar AKIKAT MANUSIA Alasan mempelajari hakikat manusia adalah sebagai berikut: 1.Supaya mengerti hikmah di balik manusia 2.Mewujudkan tujuan Institusional yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa 3.memahami bagaimana memperlakukan manusia lain A.Pendekatan pengkajian manusia 1.Pendekatan multidisiplin 2.Pendekatan interdisiplin B.Pengertian Hakikat manusia Menurut berbagai sumber 1.Aliran hindu :manusia adalah makhluk atman (makhluk yang langsung datang dari Tuhan) 2.Aliran Budha :manusia adalah makhluk sengsara 3.Pemikir kuno :manusia adalah makhluk manifestasi yang sempurna dari Tuhan 4.Socrates :hakikat manusia terletak pada budi pekertinya 5.Aliran humanisme :manusia adalah makhluk menyeluruh antara ragawi dan rohani 6.Spinosa :hakikat manusia sama dengan hakikat Tuhan dan alam semesta 7. Aliran biologi :manusia adalah perwujudan ragawi 8.Ahli psikologi :manusia adalah perwujudan aktivitas ruhani 9.Pandangan islam :manusia itu merupakan paduan yang menyeluruh antara akal,ruh,emosi dan nafsu ada beberapa deskripsi manusia menurut pandangan islam a.manusia berasal dari segumpal darah

b.manusia sebagai khalifah c.manusia merupakan makhluk individu dan sosial d.manusia memiliki motivasi,kebutuhan dan nafsu e.manusia memiliki ruh,bathin dan ragawi f.watak manusia itu luwes dan fleksibel C.Evolusi Perkembangan Manusia D.Filosofi 1.Aliran Monisme :manusia merupakan makhluk makrosmos yang terdiri dari satu dzat (materialisme) 2.Aliran Dualisme:manusia memiliki dua unsur yaitu animate (benda hidup) dan inanimate(benda mati) E.Dimensi Manusia 1.Manusia sebagai makhluk individu 2.manusia sebagai makhluk sosial 3.Manusia sebagai manusia susila (punya norma,budi pekerti,nilai) 4.manusia sebagai makhluk religius Alhamdulillah sampai materi itulah kuliahku tadi,sekarang kita lanjutkan kepada tugas kuliahnya,yaitu: Pengertian Hakikat manusia dari berbagai sumber

PENGANTAR ILMU PENDIDIKAN PENGERTIAN PENDIDIK Dalam pengertian yang sederhana, pendidik adalah orang yang memberikan ilmu pengetahuan kepada anak didik, sedangkan dalam pandangan masyarakat adalah orang yang melaksanakan pendidikan di tempat tempat tertentu, tidak mesti di lembaga pendidikan formal, tetapi bisa juga di mesjid, di surau/musala, di rumah, dan sebagainya. 1. Syarat Pendidik a. Takwa kepada Allah SWT b. Berilmu c. Sehat jasmani d. Berkelakuan baik 2. Tugas Dan Tanggung Jawab Pendidik A. Tugas Pendidik : enyerahkan kebudayaan kepada anak didik berupa kepandaian, kecakapan, dan pengalamanM pengalaman. Membentuk kepribadian anak yang harmonis, sesuai cita-cita dan dasar negara kita pancasila. Menyiapkan anak menjadi warga negara yang baik sesuai Undang-Undang Pendidikan yang merupakan Keputusan MPR No. II Tahun 1983. Sebagai perantara dalam belajar. Pendidik adalah sebagai pembimbing, untuk membawa anak didik ke arah kedewasaan, pendidik tidak maha kuasa, tidak dapat membentuk anak menurut sekehendaknya. Pendidik sebagai penghubung antara sekolah dan masyarakat. Sebagai penegak disiplin, pendidik menjadi contoh dalam segala hal, tata tertib dapat berjalan bila pendidik dapat menjalani lebih dahulu. Pendidik sebagai administrator dan manajer Pendidik sebagai perencana kurikulum

Pekerjaan pendidik sebagai suatu profesi Pendidik sebagai pemimpin Pendidik sebagai sponsor dalam kegiatan anak anak B. Tanggung Jawab Pendidik Pendidik adalah orang yang bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan anak didik, serta bertanggung jawab untuk membentuk anak didik agar menjadi orang bersusila yang cakap, berguna bagi agama, nusa, dan bangsa di masa yang akan datang. B. HAKEKAT PESERTA DIDIK Hakikat peserta didik didasarkan pada 4 hal yaitu: Peserta didik bertanggung jawab terhadap pendidikan sesuai dengan wawasan pendidikan seumur hidup. Memiliki potensi baik fisik maupun psikologi yang berbeda-beda sehingga masing-masing subjek didik merupakan insan yang unik. Memerlukan pembinaan individual serta perlakuan yang manusiawi. Pada dasarnya merupakan insan yang aktif menghadapi lingkungan.

SYARAT SEORANG PENDIDIK Dalam proses belajar-mengajar, pendidik memiliki peran utama dalam menentukan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Yakni memberikan pengetahuan (cognitive), sikap dan nilai (affektif) dan keterampilan (psikomotor). Dengan kata lain tugas dan peran pendidik yang utama terletak di bidang pengajaran. Pengajaran merupakan alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh karena itu seorang pendidik dituntut untuk dapat mengelola (manajemen) kelas, penggunaan metode mengajar, strategi mengajar, maupun sikap dan karakteristik pendidik dalam mengelola proses belajar mengajar yang efektif, mengembangkan bahan pengajaran dengan baik, dan meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menyimak pelajaran dan menguasai tujuan pendidikan yang harus mereka capai. Ketidak pahaman terhadap hakikat metode maka si pendidik tidak bijaksana dalam memilih dan menggunakan metode. Singkatnya kualitas pendidikan sangat dipengaruhi kualitas pendidiknya.

Salahnya pemahaman seorang pendidik terhadap dirinya, memungkinkan si pendidik tidak mampu secara baik memerankan diri sebagai pendidik, dan tidak memenuhi kualifikasi sebagai pendidik. pendidik seharusnya digugu lan ditiru, atau tut wuri handayani. Beberapa kasus banyak kita temukan perbuatan asusila dilakukan oleh pendidik, yang seharusnya tidak terjadi jika mengingat kualifikasi seorang pendidik. hal ini selanjutnya akan menjadi problem tersendiri dalam kegiatan pendidikan. Problem-problem ini terjadi dikarenakan adanya problem filosofis yang belum tertanam dalam diri seorang pendidik. Problem mentalitas; orientasi, keikhlasan, peran, niatan, tuntutan kesejateraan, kepribadian dan lain sebagainya. Selanjutnya adalah problem kapabilitas pendidik; kompetensi, profesionalisme dan lain sebagainya. Tentunya banyak faktor lain yang bisa mempengaruhi kualitas seorang pendidik.Persyaratan dan Sifat Pendidik Pendidik membimbing peserta didik untuk menjadi manusia yang bermanfaat bagi orang lain, dan mampu untuk bertanggung jawab dalam membangun peradaban yang diridhoi oleh Allah. Sebagaimana yang tercantum dalam tujuan pendidikan Nasional sebagai berikut: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kecakapan dan pengetahuan dasar haruslah dimiliki oleh pendidik, sebagaimana disampaikan oleh Winarno Surachmad dengan mengadopsi istilah guru sebagai berikut : (a) Pendidik harus mengenal peserta didik yang dipercayakan kepadanya, (b) memiliki kecakapan memberi bimbingan. (c) Memiliki dasar pengetahuan yang jelas tentang tujuan pendidikan di Indonesia pada umumnya sesuai dengan tahap-tahap pembangunan. (d) Pendidik harus memiliki pengetahuan yang bulat dan baru mengenai ilmu yang diajarkan.

Mengacu pada ungkapan di atas bahwa pendidik adalah bukan asal pandang saja, melainkan dia harus menyadari akan tugas dan tanggung jawab yang berat. Dia harus berkompeten di bidangnya, dia harus memiliki kecakapan dan pengetahuan dasar yang cukup dan sebagainya. Untuk itu seorang pendidik harus memenuhi berbagai persyaratan baik persyaratan fisik, psikis, mental, moral maupun intelektual yang terangkum dalam persyaratan profesionalnya. Ada tiga persyaratan atau ciri dasar (sifat) yang selalu dapat dilihat pada setiap profesional yang baik mengenai etos kerjanya. Yaitu: (1) Keinginan untuk menjungjung tinggi mutu pekerjaan (job quality); (2) Menjaga harga diri dalam melaksanakan pekerjaan; dan (3) Keinginan untuk memberikan layanan kepada masyarakat melalui karya profesioanalnya. Pemenuhan syarat-syarat diatas adalah kondisi ideal yang harus dimiliki oleh seorang pendidik

You might also like