Professional Documents
Culture Documents
DISUSUN OLEH : NAMA NIM JURUSAN FAKULTAS GOLONGAN KELOMPOK CO. ASS DOSEN PEMBIMBING : ARIS MUNANDAR TAMBUNAN : 10/ 13662/ THP : TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN : FAKULTAS PERTANIAN : I : I : SOLEH NURFIANTO : Ir. EKA SUHARTANTA
I. TANGGAL PRAKTIKUM : 8 Maret 2011 II. ACARA 4 III. TUJUAN : Panas Lebur dan Panas Penguapan : Menentukan panas lebur dan penguapan air
IV. ALAT DAN BAHAN A. Alat 1. Kalori meter dengan kawat pemanas 2. Termometer batang 3. Voltmeter 4. Amperemeter 5. Saklar 6. Stopwatch 7. Timbangan B. Bahan 1. Air 2. Es : Secukupnya : Secukupnya : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 buah : 1 bua h
V. TINJAUAN PUSTAKA Keadaan ( phase ) zat dialam ada 3 phase yaitu padat, cair, gas. Zat-zat itu dalam kondisi suhu dan tekanan tertentu mengalami 3 fase tersebut. Misalnya juga air mengalami hal seperti itu yaitu dalam keadaan padat, keadaan cair, dan padat juga berupa gas atau uap. Transisi dari fase satu ke fase lain disertai dengan pelepasan atau penyerapan panas dan sering kali disertai dengan perubahan volume. Sebagai contoh, andaikan bahwa sebongkah es yang diambil dari kulkas dengan suhu misalnya -250C. Cepat-cepat es dimasukan kedalam suatu bejana pemanas yang dilengkapi dengan thermometer untuk mengukur suhunya dengan penambahan panas yang ajeg. Tampaklah bahwa penunjukan therometer naik secara ajeg sampai 00C. Disini dengan segera akan nampak adanya air dalam bejana dengan kata lain es mencair, terjadi perubahan fase dari padat menjadi cair. Kenaikan suhu berhenti karena panas seluruhnya dipakai untuk mencair. Setelah es mencair seluruhnya, suhu air perlahan-lahan naik kembali. Kenaikan suhu sekarang lebih lambat dari sebelum mencair sebab panas jenis dari air lebih besar dibanding panas jenis es. Kenaikan suhu air terhenti lagi pada suhu 1000C,terjadi penguapan. Suhu tetap 1000C sampai air menguap seluruhnya. Jika uap air masih menerima panas akhirnya menjadi uap superheated. Titik lebur es atau titik beku air dan titik didih air dapat dinyatakan pada grafik suhu fungsi waktu. Secara umum panas mengubah wujud yang digunakan untuk mencair ataupun menguap oleh zat bermassa m adalah Q = mL. Dimana Q adalah panas yang diserap atau yang dihasilkan dan L adalah panas yang dihasilkan atau diserap persatuan massa. Panas yang diperlukan untuk mencair disebut panas lebur, sedangkan untuk penguapan disebut panas penguapan.
f
suhu (celcius) d e
1000
00
a
c t (waktu)
Gambar 1.1
Bagan perubahan wujud dan kenaikan suhu karena benda menerima panas. Azas Percobaan: 1. Panas lebur es dapat dicari dengan memasukkan es yang sudah ditimbang ke dalam calorimeter yang berisi air yang sudah diketahui massanya, kemudian amatilah suhu awal dan suhu akhirnya. Misalnya suhu es yang bersuhu 00 C adalah m, massa air dalam calorimeter ma , suhu awal tm dan suhu akhir ta , sesuai azas Black bahwa panas diserap senilai panas yang dilepas, sehingga didapat persamaan i. ii. ma ( tm ta) = m ( Le + ta) dimana panas lebur es (Le) adalah tetapan yang dicari.
2. Panas penguapan air dapat dicari dengan menguapkan air yang berada
dalam calorimeter dengan kawat pemanas, tenaga yang diberikan kawat pemanas sama dengan panas yang diterima oleh air. Dengan mengamati perubahan panas air, panas yang terjadi pada waktu air telah mendidih, maka akan dihitung panas penguapan dari air tersebut. Jika suhu air panas tm, suhu air mendidih ta, tegangan kawat pemanas V, arus yang lewat kawat pemanas i pada waktu t dengan perubahan massa air ma, pada tetapan panas penguapan Lu, dipenuhi kaitan Vit = ma ( Lu+Ta-Tm).
Termometer
V S PLN
VI. CARA KERJA a. Secara Skematis 1. Ditimbang berat kosong tabung kalori dan mencatat beratnya.
2. Dimasukkkan lubang
kalorimeter
dan
pengeluaran
kalorimeter
3. Diamati
perubahan
suhu
pada
termometer,
amperemeter,
voltmeter, setiap 30 detik sebanyak 5 kali pengamatan (30, 60, 90, 150)
b. Secara Teoritis 1. Menimbang berat kosong tabung kalorimeter dan mencatat beratnya. 2. Memasukkan bahan (es batu dan air) dalam tabung kalorimeter secukupnya kemudian timbang dan catat hasilnya. 3. Memasukkan dalam kalorimeter dalam lubang pengeluaran
kalorimeter dibuka kemudian switch ditutup serentak dengan penekanan stopwatch. 4. Mengamati perubahan suhu pada termometer, ampere meter, volt meter detiap 30 detik sebanyak 5 kali pengamatan (30, 60, 90, 120, dan 150) 5. Menimbang massa akhir dari tabung kalori meter tambah bahan dan catat. 6. Menghitung nilai Le, Lo, dan ralat.
VII.
Ulangan 1 m : 23,4 gram No 1 2 3 t (s) 0 30 60 ma : 95,5 gram. V 11,5 11,5 11,5 I 2,9 3 2,8 To 380 180 80
I 280 90 80
To
Ulangan 3. m : 17,8 gram No 1 2 3 t (s) 0 30 60 ma : 69,2 gram. V 11,5 11 11,5 I 2,9 2,9 3 T0 310 170 9
Penghitungan Panas Lebur (Le) Rumus : ma (Tm Ta) = m (Le + Ta) Diketahui : ma = massa akhir m = Massa awal Tm = suhu awal Le = panas lebur Ta = Suhu akhir
Ulangan 1 m = 23,3 gr m = 95,5 gr Tm = 380 C 23,4 (Le + 80) 23,4 Le + 764 2865 187,2 2677,8 2677,8/ 23,4 114,4 Ta = 80 C
ma (Tm Ta) = m (Le + Ta) 95,5 (380 C 80) 2865 (30) 23,4 Le 23,4 Le Le = = = = = =
Ulangan 2 m = 41 gr ma = 81,1 gr = = = = = = = Ulangan 3 m = 17,8 gr ma = 69,2 gr Tm = 310 C = = = = = = = Ta = 90 C 69,2 (310 C 90) 69,2 (22) 1522,4 -17,8 Le -17,8 Le Le 17,8 (Le + 90) 17,8 Le + 160,2 17,8 Le + 160,2 1522 160,2 1362 1362/ 17,8 76,53 Tm = 280 C 41 (Le + 80) 41 Le + 328 41 Le + 328 1.662 328 1294 1294/ 41 31,56 Ta = 80 C 81,1 (280 C 80) 81,1(20) 1.622 41 Le 41 Le Le
a. Nilai rata-rata
(x )
=
b. Deviasi rata-rata
(a)
c. Deviasi standart
(s) =
(S)
= = 55,9 % =
(A)
f. Hasil pengukuran (X (X (X
a) = 102,59
B.
Ulangan 1 m : 22,6 gram. ma : 51,4 gram No 1 2 3 t (s) 0 30 60 V 11 11,5 11 I 2,9 3 3,6 To 430 360 340
Ulangan 2. m : 20,2 gram. ma : 28,5 gram No 1 2 3 t (s) 0 30 60 V 11 11 11 I 3,6 3,2 3 To 420 400 390
Penghitungan Panas Lebur (Lu) Rumus : Lu = V.I.t = ma (Lu + Ta - Tm) Diketahui : V I = Tegangan m = Massa akhir = Arus ma = Massa awal Ta Tm = Suhu akhir = Suhu awal
Ulangan 1
= = = = =
28,8 (Lu + 34 43) 28,8 (Lu + (-9) ) -259,2 2155,94 -2.415,14/ 28,8 -83,85
Ulangan 2
= = = = =
6,5 (Lu + 39 42) 6,5 (Lu + (-3) ) -19,5 2151,6 -2132,1/6,5 -328.01
Ulangan 3
= = = = =
8,3 (Lu + 36 33) 8,3 (Lu + 3 ) 24,9 - 1980 1955,1/ 8,3 -235,55
17410,8
h. Nilai rata-rata
(x )
=
i.
Deviasi rata-rata
(a)
j.
Deviasi standart
(s) =
(S)
= = 57% =
l.
(A)
m. Hasil pengukuran (X (X (X + a) =
+ 87,77
- a) = -215,8 87,77
a) = 128,03 = -128,03
VIII. PEMBAHASAN Bumi dan tata surya mempunyai satu sumber energi yang sama yaitu matahari. Bila dilihat sudut pandang awam, maka yang kita dapat ialah setiap hari kita membutuhkan sinar matahari untuk berbagai keperluan, salah satunya adalah unutk mendapatkan panas. Dapat kita bayangkan bersama jika bumi sama sekali tidak mendapatkan sinar matahari, tentunya keadaan alam yang sekarang masih nampak indah akan berubah menjadi sangat dingin dan beku. Karena memang tidak dapat juga kita pungkiri kehidupan kita sangat tergantung dengan sinar matahari. Telah disebutkan bahwa produk matahari yang kita langsung dapat rasakan adalah panasnya. Panas adalah energi yang ditransfer satu benda ke benda lain karena beda temperatur. Tentunya dapat dibayangkan bahwa benda sebagai sumber panas temperatur (energi panasnya) lharus lebih tinggi. Pertukaran energi, merupakan dasar teknik yang dikenal dengan nama kalorimeter yang merupakan pengukuran kuantitatif dari pertukaran kalor. Kalorimeter merupakan suatu alat untuk kapasitas panas suatu z atau at benda. Kapasitas panas merupakan jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur sebesar 10 C. Kalorimeter uga memiliki harga air tersendiri yang akan ditentukan melalui percobaan. Pada saat air panas dimasukkan kedalam kalorimeter yang telah diisi dengan air biasa, terjadilah azas Black dimana kontak setelah pencampuran air panas dan air dingin akan menyebabkan jumlah kalor yang diserap oleh air dingin jumlahnya akan sama dengan jumlah kalor yang dilepas air panas, sehingga didalam sistem terjadi kesetimbangan termal dan suhunyq disebut dengan suhu kesetimbangan. Kalor (sering kita definisikan sebagai panas) lebur, pengertian
sesungguhnya adalah jumlah kalor yang diperlukan untuk melebur satu satuan massa zat yang akan dilebur pada suhu tetap. Pada praktikum ini kami menggunakan Es batu sebagai zat yang diamati. Peleburan merupakan proses perubahan fase, jadi suu zat selama peleburan berlangsung akan tetap karena pada proses perubahan fasa ini molekul-molekul padatan yang berdekatan akan digerakkan saling menjauh.
Proses menguraikan ini temtunya mememerlukan energi, dimana energi ini beralih menjadi energi potensial dari energi kinetik molekul. Praktikum kali ini ingin menentukan panas lebur es dan panas penguapan air. Untuk menentukan panas lebur kami memakai bahan es batu yang telah dipotong-potong terlebih dahulu, setelah diketahui beratnya barulah dimasukkan kedalam kalorimeter yang juga telah diketahui beratnya, setelah itu barulah es dimasukkan kedalam kalorimeter. Berat es batu dapat diketahui dari pengurangan berat total kalorimeter dengan es. Begitu pula dengan panas penguapan, langkahnya sama namun yang digunakn adalah air yang telah dididihkan. Selanjutnya, baik pengamatan untuk panas lebur ataupun panas penguapan adalah pengamatan dengan perhitungan waktu dan thermometer. Disinilah azas black, dimana jumlah kalor yng diterima air panas maupun es adalah sama dengan kalor yang dilepaskan oleh kalorimeter. Berdasarkan penghitungan pada panas lebur yang dihitung dengan menggunakan persamaan ma (Tm Ta) = m (Le + Ta) hasil yang diperoleh pada ulangan 1 = 114,44, ulangan 2 = 31,56, dan ulangan 3 = 76,53. Sedangkan pada perhitungan panas penguapan yang dihitung dengan menggunakan persaman Lu = V.I.t = ma (Lu + Ta - Tm) hasil yang diperoleh pada ulangan 1 = -83,85, ulangan 2 = -328,01, ulangan 3 = -235,55. Untuk hasil penghitungan ralat panas lebur didapatkan nilai X relatif (S) = 55,9%, deviasi rata-rata relatif (A) = 38,3%. Hasil pengukuran (X a) = 102,59 dan (X 61,7%. Untuk hasil penghitungan ralat panas penguapan didapatkan nilai X relatif (S) = 57%, deviasi rata-rata relatif (A) = 40,07%. Hasil pengukuran (X a) = 128,03 dan (X 59,33%. ==
74,18,deviasi rata-rata (a) = 28,41, deviasi standar (s) = 41,49, deviasi standar +
215,8 ,deviasi rata-rata (a) = 87,77, deviasi standar (s) = 123,22, deviasi standar +
IX.
KESIMPULAN Dari hasil percobaan dan pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut : 1. Panas adalah energi yang ditransfer dari satu benda ke benda yang lain dikarenankan beda temperatur. 2. Kalorimeter merupakan suatu alat untuk mengukur kapasitas panas suatu zat atau benda. 3. 4. Kalorimeter memiliki harga sendiri yang akan ditentukan melalui percobaan. Pada praktikum kali ini ada berlaku azas Black, jumlah kalor yang dilepas oleh air panas sama dengan jumlah kalor yang diserap oleh air dingin dan kalorimeter. 5. Setelah azas Black berlaku pada peleburan es, maka yang terjadi berikutnya adalah es akan mencair dan akhirnya tercapai kesetimbangan termal dalam sistem. 6. Peleburan merupakan proses perubahan fase, jadi suhu zat selama proses peleburan berlangsung akan tetap. 7. Proses peleburan memerlukan energi potensial yang akan dirubah menjadi energi kinetik molekul untuk menggerakkan molekul padatan agar saling menjauh. 8. Berdasarkan penghitungan pada panas lebur yang dihitung dengan menggunakan persamaan ma (Tm Ta) = m (Le + Ta) hasil yang diperoleh pada ulangan 1 = 114,44, ulangan 2 = 31,56, dan ulangan 3 = 76,53. Sedangkan pada perhitungan panas penguapan yang dihitung dengan menggunakan persaman Lu = V.I.t = ma (Lu + Ta - Tm) hasil yang diperoleh pada ulangan 1 = -83,85, ulangan 2 = -328,01, ulangan 3 = -235,55.
9.
Untuk hasil penghitungan ralat panas lebur didapatkan nilai X 74,18,deviasi rata-rata (a) =
standar relatif (S) = 55,9%, deviasi rata-rata relatif (A) = 38,3%. Hasil pengukuran (X + a) = 102,59 dan (X - a) = 45,77. Dan tingkat ketelitian
yang diperoleh adalah : 61,7%. 10. Untuk hasil penghitungan ralat panas penguapan didapatkan nilai X = -
215,8 ,deviasi rata-rata (a) = 87,77, deviasi standar (s) = 123,22, deviasi standar relatif (S) = 57%, deviasi rata-rata relatif (A) = 40,07%. Hasil pengukuran (X + a) = 128,03 dan (X - a) = 128,03, serta tingkat ketelitian
Daftar pustaka Anonim. 2010. Fisika Dasar 1. Institut Pertanian Stiper Yogyakarta. http://scribd.com/doc/2964712/6-kalor-leburespdf. (diakses tanggal 16 Maret 2011) http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/fisika_ilmu_panas/bab4panasdanperu bahanfasa_pdf. (diakses tanggal 16 maret 2011).