You are on page 1of 38

IMAN

KEPADA

ALLAH

SWT

A. 1. Allah

Sifat-Sifat Bersifat Wujud (Ada),

Allah Mustahil Adam (Tidak

SWT Ada)

Allah SWT bersifat wujud atau ada, lawannya tidak ada (Adam). Adanya Allah SWT dapat dibuktikan dengan akal, yaitu dengan melihat dan memikirkan semua yang ada atau yang terjadi di alam semesta ini. bila kita perhatikan kejadian dan kerja dari organ-organ tubuh manusia, maka pasti terpikir bahwa semua itu pasti ada yang mengatur atau menjadikannya. Demikian pula halnya dengan alam semesta ini. Kiranya tidak dapat diterima oleh akal bila alam ini menjadikan dirinya sendiri. Jika tadinya alam itu belum ada, kemudian menjadikan dirinya sendiri, maka akal sehat tidak dapat menerima bila sesuatu yang belum ada akan dapat membuat atau menjadikan sesuatu. Kiranya tidak dapat diterima oleh akal, apabila benda tersebut terjadi sendirinya tanpa ada yang mengadakan atau menjadikan sebagaimana tidak mungkin bahwa sesuatu itu tidak ada yang membuatnya. Demikian juga dengan keteraturan alam, adanya pergeseran siang dan malam secara teratur, keteraturan peredaran matahari pada sumbunya, keteraturan peredaran planet-planet, adanya hukum-hukum alam, semuanya menunjukan adanya dan yang mengatur itu adalah Allah SWT. Firman Allah SWT:

102 :) ) Artinya: (yang memiliki sifat-sifat yang) demikian itu ialah Allah Tuhan kamu, tidak ada Tuhan selain Dia. Pencipta segala sesuatu, maka sembahlah Dia dan adalah 2. Allah pemeliharan Bersifat segala Qidam sesuatu (Al Anam: Khudus 102)

(Dahulu),

Mustahil

(Didahului)

Allah SWT bersifat Qidam atau dahulu. Lawannya bersifat baru atau ada yang mendahului. Hal ini dapat dilihat dengan contoh yang sederhana, yaitu rumah, rumah dibuat oleh manusia. Adanya rumah itu setelah adanya manusia (tukang). Dengan kata lain tukang lebih dahulu ada dari rumah yang dibuatnya.

Oleh karena itu Allah SWT yang menciptakan alam dengan segala isinya ini telah lebih dahulu ada dari alam yang diciptakan-Nya, adanya Allah SWT tidak berpermulaan selain Allah dari dan Dia, dan SWT tidak akan berpengakhiran. terus ada. berfirman: Allah SWT adalah Maha Azali, yaitu sudah ada sebelum adanya sesuatu apapun

3 :) ) Artinya: Dialah Yang Awal dan Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Bathin, dan Dia 3. Maha Allah Mengetahui Bersifat Baqo segala (Kekal) sesuatu Mustahil (Al Hadid: Fana 3)

(Binasa)

Allah SWT adalah khaliq (Pencipta) dan alam adalah makhluk (yang diciptakan). Allah SWT sebagai pencipta segala sesuatu mempunyai sifat Baqo, yaitu kekal selama-lamanya. Semua yang ada di dalam ini dapat rusak, binasa, mati, dan musnah, akan tetapi firman Allah SWT tetap, tanpa mengalami perubahan. Firman Allah SWT:

27-26 :) )62( )72( ) Artinya: (26) Semua yang ada di bumi itu akan binasa (27) dan tetap kekal Dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan. (Ar-rahman: 26-27)

4. Allah Bersifat Mukhalawatul Lil Hawaditsi (Berbeda Dari Semua Makhluk), Mustahil Mumasalatsu Lil Hawaditsi (Ada Yang Menyamai-Nya) Allah SWT berbeda sifat-Nya dengan makhluk. Hal ini mudah dipahami karena Allah adalah Pencipta semesta alam, sehingga mustahil Pencipta sama dengan yang Firman Allah diciptakan. SWT:

11 :) ) Artinya: Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan dia dan Dialah Yang

Maha

Mendengar

dan

Maha

Melihat

(Asy

Syura:

11)

5. Allah Bersifat Qiyamuhu Binafsihi (Berdiri Sendiri), Mustahil Qiyamuhu Lighairih pada (Bergantung yang Pada Sesuatu) lain. Allah bersifat berdiri sendiri, lawannya berdiri dengan bantuan atau tergantung Telah diketahui bahwa Allah adalah pencipta alam dengan segala isinya. Ini berarti bahwa dalam penciptaan alam tersebut tidak ada yang membantunya. Allah lah yang menjadikan sesuatu. Memang tidak ada sesuatupun yang dapat membantu Allah, tidak ada sesuatu makhluk yang dapat menolong Allah sebab Allah Maha Kuasa dan Maha Perkasa, sedang segala sesuatu selain Allah, adalah makhluk Firman yang lemah dan mustahil Allah menolong pencipta Nya. SWT:

....255 :) ) Artinya: Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya dan Allah Maha Tinggi 6. Allah dari Lagi Bersifat satu, Maha Wahdaniat baik Besar (Esa), (Al Mustahil Baqarah: Adadun 255) (Berbilang)

Agama Islam mengajarkan bahwa Allah SWT itu Esa, lawannya terbilang yaitu lebih Dzat-Nya, sifat-Nya maupun perbuatan-Nya. Esa dalam Dzat-Nya ialah bahwa Dzat atau substansi Allah itu tidak tersusun dari beberapa bagian, tidak terdiri atas beberapa unsur atau elemen dan tidak dapat dibagi atau diukur. Allah SWT adalah Dzat yang Mutlak, tidak dapat disamakan dengan apapun, tidak mungkin di lihat dengan mata, tidak dapat diraba dengan tangan, tidak dapat diketahui dengan pancaindera manusia, juga tidak dapat diukur dengan alat apapun Firman juga, karena Dia lain sekali Allah dengan apapun yang ada. SWT:

4) ) )1( )2( )3( (4-1 :)

Artinya 1. 2. 3. 4. Katakanlah; Allah Dia Dan adalah tiada tidak Dialah Tuhan ada yang beranak Allah, bergantung dan Yang kepada-Nya tiada yang pula setara Maha segala dengan Esa sesuatu Dia. 1-4)

diperanakan

seorangpun

(Al-Ikhlas:

7. Allah Bersifat Qudrat (Maha Kuasa), Mustahil Ajzun (Lemah Atau Tidak Berkuasa) Allah SWT, bersifat maha kuasa, lawannya lemah, terbatas tidak berkuasa. Qudrat artinya kekuasaan yang penuh dan mutlak. Allah Maha Kuasa artinya hanya Allah saja yang berkuasa. Sedang selain Allah, sebenarnya tidak mempunyai kekuasaan apa-apa. Kekuasaan Allah tidak hanya dalam hal membuat dan menghidupkan saja, melainkan juga berkuasa meniadakan atau menghilangkan (mematikan). Dalam melaksanakan kekuasaan-Nya itu tidak ada satupun yang dapat memaksa melarang atau menghalangi. Allah Maha Kuasa, tidak lemah sedikitpun dalam melaksanakan Firman .... Allah sesuatu. SWT:

26 :) )

Artinya: .. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu (Ali Imran: 26) 8. Allah Bersifat Irradiate (Bekehendak), Mustahil Karahah (Terpaksa) Sifat berkehendak, lawannya adalah terpaksa. Artinya bahwa Allah dalam menjadikan sesuatu adalah menurut rencana dan kehendak-Nya. Sifat Qudrat sangat erat hubungannya dengan sifat Iradat. Segala yang telah dan akan dijadikan oleh Allah adalah karena kehendak (Iradat) Allah sendiri. Tidak ada yang mencampuri atau yang mempengaruhi-Nya. itu SWT berfirman: Sesuatu yang dikehendaki cukup hanya berfirman maka terjadilah sesuatu yang dikehendaki-Nya Allah

86 :) ) Artinya: Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya Jadilah! maka terjadilah ia (Yasin: 82)

9. Allah Bersifat Ilmu (Maha Mengetahui), Mustahil Jahlun (Tidak Tahu Atau Bodoh) Allah bersifat Maha Mengetahui, lawannya tidak tahu. Ilmu Allah tidak ada batasnya, karena Allah yang menjadikan alam semesta ini, sehingga Allah mengetahui ilmu oleh segala Allah sesuatu, baik nyata maupun yang dalam tidak nyata. Allah Maha berilmu dan sumber ilmu. Sedangkan manusia hanya diberi sedikit sebagaimana Firman-Nya Al-Qur'an:

85 :) ) Artinya: .Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit (Al Isra: 85). 10. Allah Bersifat Hayyun (Hidup), Mustahil Mautun (Mati)

Allah SWT bersifat hayat atau hidup, lawannya mati atau maut. Kehidupan Allah adalah sempurna dalam arti Dia hidup untuk selama-lamanya (hidup yang sempurna), tidak seperti hidupnya manusia, hewan dan tumbuh-tumbuhan, serta benda lain yang mengalami kebinasaan. Hidup yang menjadi sifat Allah tidak sama dengan semua makhluk. Allah Maha Hidup dalam hidup yang sempurna. Dia tidak mati dan tak akan mati selamanya. Dia kekal, kalau Ia mati atau hidup, tentu Firman tidak akan ada Allah makhluk hidup. SWT:

58 :) ) Artinya: Dan bertakwalah kepada Allah, Yang Hidup (Kekal) Yang tidak mati dan bertasbihlah dengan memuji-Nya can cukuplah dia Maha mengetahui dosa-dosa hamba-hamba-Nya. (Al Furqon: 58)

11.

Allah

Bersifat

Sama

(Mendengar),

Mustahil

Asham

(Tuli)

Allah SWT bersifat Mendengar (Sama), lawannya tuli. Mendengar Allah tidak sama dengan mendengar manusia. Pendengaran manusia dapat mengalami gangguan, seperti menjadi tuli dan tidak dapat mendengar. Ketajaman pendengaran manusia terbatas dan tidak sama dengan satu dengan yang lainnya. Allah Mendengar dan Maha Mendengar, tidak ada suara yang tidak didengar oleh Allah. Walaupun manusia ratusan jumlahnya dan semua bersuara dalam waktu yang bersamaan, namun semuanya dapat didengar oleh Allah. Tidak ada kesulitan bagi Allah mendengar semua suara walaupun suara itu sangat lemah. Bahkan suara hati manusia akan didengar oleh Allah. Orang yang beriman kepada Allah niscaya akan merasa senang dan tenang, karena tidak khawatir bahwa doa atau permohonannya tidak didengar oleh Allah. Allah SWT itu sangat dekat dan Maha Mendengar. Firman Allah SWT:

127: ( ) Artinya: Dan (ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina) dasar-dasar Baitullah berserta Ismail (seraya berdoa) Ya Tuhan kami terimalah dari kami (amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar Lagi Maha Mengetahui 12. Allah Bersifat terhadap (Al Bashar apa (Melihat), yang Allah Baqarah: Mustahil ada di Ama alam 127) (Buta) ini. SWT:

Allah SWT bersifat Maha Melihat, lawannya buta. Melihat-Nya Allah adalah sempurna Firman

18:) ) Artinya: Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang ghaib di langit dan di bumi. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu kerjakan. (Al Hujurat: 18) 13. Allah Bersifat Kalam (Berfirman), Mustahil Abkam (Bisu)

Allah SWT bersifat kalam, lawannya bisu. Kalam Allah adalah sempurna.

Terbukti dalam firman-Nya yang termaktub dalam Al-Qur'an yang sempurna. Firman Allah atau wahyu Allah adalah sumber ilmu. Perlu diketahui bahwa Kalam Allah tidak sama dengan perkataan manusia. Oleh karena itu tidak ada bahasa manusia yang dapat menggantikan bahasa (Kalam) Allah, karena Kalam Allah Firman .... Nisa:164) B. Asmaul Husna itu bersih dari Allah segala kata manusia. SWT:

164 :) )

Artinya: ..Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung. (An-

Asmaul Husna adalah nama-nama yang baik dan merupakan sifat-sifat Allah SWT. Nama-nama yang baik dan merupakan sifat Allah SWT banyak kita jumpai dalam Allah 1. baik yang Al menyangkut urusan SWT Adlu keduniaan maupun urusan Al-Qur'an. ialah: (Adil) akherat. Di antara nama nama Allah SWT yang sekaligus juga merupakan sifat-sifat

Allah SWT adalah Maha Adil terhadap makhluk-Nya, terbukti dalam segala hal, Sebagai contoh: Dalam segi ibadah, Allah tidak membedakan si kaya dan si miskin, antara pejabat dengan staf dan sebagainya, akan tetapi yang berbeda di sisi Allah Allah SWT, ialah SWT kadar ketaqwaannya. Berfirman:

90 :) ) Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran (An Nahl: 90)

2.

Al

Ghaffaru

(Pengampun)

Al Ghaffaru merupakan sifat Allah SWT yang artinya pengampun. Maghfirah (ampunan) Allah selalu dilimpahkan kepada makhluk-Nya yang berbuat, serta mengakui bagi Allah salah, baik kecil maupun besar, yang berfirman serta mau bertobat. memohon. : Allah Maha pengampun kepada makhluk-Nya, pintu maghfirah selalu terbuka hamba-Nya SWT

66:) ) Artinya: Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya yang Maha perkasa 3. lagi Al Maha Pengampun Hakim (Shad: 66) (Bijaksana)

Di antara sifat Allah SWT adalah Al Hakim yang artinya bijaksana. Kebijaksanaan Allah SWT kepada makhluk-Nya tidak terbatas kepada bentuk ciptaan-Nya saja, akan tetapi mencakup dalam segala hal, selalu bijaksana. Sebagi contoh : Segala yang diperintahkan oleh Allah SWTAllah SWT baik yang menyangkut ibadah maupun muamalah dan sebagainya, tentu mengandung hikmah dan bila dikerjakanakan akan mendapat pahala. Sebaliknya apa-apa yang dilarang tentu ada hikmahnya, dan bila ditinggalkan akan mendapat pahala. Allah SWTAllah SWT berfirman :

6 :) ) Artinya: Dialah yang memebentuk kamu dalam rahim sebagaimana dikehendakiNya. Tak ada Tuhan yang berhak disembah melainkan Dia, Yang maha Perkasa lagi 4. Maha Bijaksana Al ( Ali Malik Imran: 6) (Raja)

Al Malik adalah sifat Allah SWT yang berarti raja. Allah merajai segala apa yang adadi alam ini. Sebagai Raja Dia memiliki sifat kekuasaan dan kesempurnaan, tidak seperti raja di dunia ini yang banyak kekurangannya dan kelemahannya.

Kalau Allah sudah memutuskan sesuatu, tak ada satupun yang dapat menolaknya, dan kalau Allah melarang sesuatu, tak ada satupun yang dapat mencegahnya. Allah SWT berfirman :

116:) ) Artinya : Maka Maha Tinggi Allah, raja Yang Sebenarnya, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia Tuhan (Yang mempunyai) Arsy yang mulia. (Al Muminun: 5. Al Hasiib (Pembuat 116) Perhitungan)

Al Hasiib adalah sifat Allah SWT yang maksudnya Pembuat Perhitungan. Segala sesuatu yang diciptakan Allah tentunya sudah diperhitungkan dengan cermat dan tepat. Balasan yang berlipat ganda akan diberikan Allah kepada orang yang bersyukur dan berbuat baik. Perhitungan Allah selalu tepat baik dalam memberi pahala kepada orang yang berbuat kebajikan maupun memberi siksa kepada orang yang ingkar kepada-Nya. Oleh karena itu sebelum melakukan suatu tindakan, kita harus memperhitungkan baik buruknya secara cermat. Sebab Allah SWT akan menghitung Allah semua amal SWT perbuatan kita berfirman di dunia ini. :

86 :) ) Artinya : Sesungguhnya Allah selalu membuat perhitungan atas tiap-tiap sesuatu (AnNisa: Juga Firman Allah SWTAllah SWT 86) :

8-7 :) ) 7( ) Artinya : (7) Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya (8) dan Barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat biji dzarrah pun, niscaya diaa akan melihat (balasan)nya. (Al Zalzalah: 7-8)

C.

Fungsi

Iman

Kepada

Allah

SWT

Apabila seseorang telah meyakini adanya Allah SWT dan memfungsikan imannya dalam amal perbuatannya serta menempatkan Allah dan segala perintah-Nya di atas segala-galanya, maka kehidupan manusia itu di dunia ini akan memperoleh pegangan hidup yang kokoh. Ia tidak mudah terjerumus ke dalam kesesatan. Ia juga tidak mudah putus asa. Selanjutnya ia akan memiliki akhlak yang mulia, karena ia selalu berpegang kepada petunjuk Allah yang senantiasa menyuruh berbuat memiliki sikap dan kepribadian sebagai berikut baik. : Orang yang memfungsikan iman kepada Allah SWT dalam hidupnya, akan 1. Menyadari kelemahan dirinya di hadapan Allah Yang Maha Besar, sehingga ia tidak mau berbuat dab bersikap sombong atau takanur serta menghina orang lain. 2. Menyadari bahwa segala yang ia nikmati dalam kehidupan ini berasal dari Allah Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Hal ini menyebabkan ia akan menjadi orang yang senantiasa bersyukur kepada Allah. Ia memanfaatkan segala nikmat Allah sesuai dengan kehendak-Nya. 3. Menyadari bahwa dirnya pasti akan mati dan dimintai pertanggung jawaban tentang segala amal perbuatan yang dilakukan. Hal ini menyebabkan ia senantiasa berhati-hati dalam menempuh liku-liku kehidupan di dunia yang fana ini. 4. Merasa bahwa dirinya selalu dilihat oleh Allah Yang Maha Mengetahui. Ia merasa bahwa pada waktu ia melakukan perbuatan yang buruk, Allah mengetahuinya. Kemudian ia berusaha meninggalkan perbuatan yang buruk, karena dalam dirinya sudah tertanam rasa malu berbuat salah. Ia menyadari bahwa sekalipun tidak ada orang lain yang melihatnya namun Allah Maha Melihatnya. Dalam suatu riwayat pernah diterangkan, bahwa pada suatu hari khalifah Umar Ibnu Khattab menjumpai seorang anak penggembala kambing. Lalu Khalifah menggodanya. Umar meminta kepada anak gembala itu agar mau menjual seekor kambing kepadanya, berapa saja yang diminta oleh anak itu. Namun anak itu berkata : kambing itu bukan milikku melainkan milik majikanku. Lalu Khalifah Umar berkata lagi : Bukankah majikanmu tidak ada di sini . Jawab anak gembala tersebut, Memang benar majikanku tidak ada di sini dan ia tidak mengetahuinya, namun Allah Maha Mengetahui. Mendengar jawaban anak itu

Umar tertegun, karena merasa kagum, atas kualitas keimanan anak itu. Yakni Allah SWT Maha Hadir dan selalu memperhatikan dirinya, sehingga ia tidak berani berbuat keburukan, walaupun tidak ada orang lain yang melihatnya. 5. Sadar dan segera bertaubat apabila pada suatu ketika karena kekhilafan ia berbuat dosa. Ia segera akan memohon ampun dan bertaubat kepada Allah SWT, dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan jahat yang dilakukannya itu, sebagaimana Allah diterangkan SWT dalam berfirman Al Quran. :

135 :) ) Artinya : Dan (Juga) orang0orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain Allah. Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedangkan mereka mengetahui. (Ali Imran: 135)

Akhirnya dapatlah disimpulkan bahwa fungsi iman kepada Allah SWT akan menumbuhkan sikap akhlak mulia pada diri seseorang. Ia akan selalu berkata benar, jujur tidak sombong, dan merasa dirinya lemah di hadapan Allah serta tidak berani melanggar larangan Allah, karena ia mempunyai iman yang kokoh. Dengan demikian maka iman memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, yakni sebagai alat yang paling ampuh buat membentengi diri dari segala pengaruh dan bujukan yang menyesatkan. Selanjutnya iman juga sebagai pendorong seseorang untuk melakukan segala perbuatan yang shaleh. Perbuatan yang shaleh tidak akan timbul tanpa ada dasar iman. Kalau iman dan amal shaleh ini talah menjadi satu, tertanam dalam dirinya bahagialah hidupnya baik di dunia maupun di akherat. Allah SWT berfirman :

3-2 :) )2( ) Artinya: (2) Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian (3) kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh (Al Ashr:

2-3) Dalam ayat lain diterangkan bahwa Allah SWT, akan memberi pahala berupa syurga kepada orang-orang yang beriman.

111 :) .... ) Artinya : Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang muknim, diri dan harta mereka dengan memberi syurga untuk mereka . (At-Taubah: 111) Rangkuman 1. Beriman kepada Allah merupakan rukun iman yang pertama, karena iman kepada Allah adalah yang paling pokok dan mendasari seluruh ajaran Islam yang lainnya. 2. Iman kepada Allah berarti percaya dengan yakin bahwa Allah itu Ada, Kuasa, tidak menyerupai sesuatu, Qidam (adanya tidak didahului oleh sesuatu), Kekal, berdiri Sendiri, Esa, dan seterusnya bersifat dengan segala sifat kesempurnaan dan tidak bersifat dengan segala sifat kekurangan. 3. Untuk mengimani dan mengenal Allah secara benar, telah dijelaskan oleh Allah sendiri dalam firman-Nya yang tercantum dalam Al Quran. Demikian pula telah diperkuat dengan bukti-bukti nyata tentang adanya Allah itu melalui jalan memperhatikan ciptaan-Nya yakni alam jagat raya beserta segala isinya. 4. Asmaul Husna adalah nama-nama yang baik dan merupakan sifat Allah yang banyak kita jumpai dalam Al Quran. Karena Allah tidak nampak oleh manusia, maka untuk sekedar mendapat pengertian tentang Allah diberitahukanlah sifatsifat Allah SWT kepada manusia melalui Al Quran. 5. Apabila seseorang telah memfungsikan imannya dalam amal perbuatan serta menempatkan Allah dan semua perintah-Nya di atas segala-galanya, maka kehidupan manusia di dunia akan memperoleh pegangan yang kokoh. 6. Mengesakan Allah pada hakekatnya merupakan kebutuhan manusia di dalam menjalani hidupnya di dunia ini, baik secara pribadi maupun dalam hubungannya dengan manusia yang lain dan lingkungannya.

IMAN A. FUNGSI

KEPADA IMAN KEPADA

MALAIKAT MALAIKAT

Iman kepada malaikat adalah percaya dan yakin bahwa Allah SWT telah menciptakan malaikat yang diberi tugas melakukan perintah-Nya mengurus alam semesta seperti mengatur hujan, mencabut nyawa, mencatat segala perbuatan manusia. Malaikat sangat patuh dan taat dalam melaksanakan tugasnya. Firman Allah SWT:

. Artinya : (Malaikat-malaikat) yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang telah diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkannya (At Tahrim: 6)

Beriman kepada malaikat adalah salah satu iman kepada yang ghaib dan menjadi satu Firman ciri orang Allah yang bertaqwa. SWT:

3) .) )2( Artinya: Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya petunjuk bagi mereka yang bertawqa. (yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat dan menafkahkan sebagaian rizkinya yang kami anugrahkan kepada mereka. (Al-Baqarah: 2-3)

Dalam ayat tersebut terdapat kata-kata ghaib yaitu segala sesuatu yang diyakini adanya, tidak kelihatan oleh mata kepala dan tidak dapat ditangkap oleh pancaindera lainnya. Malaikat tersebut salah satu dari perkara gaib. Beriman kepada malaikat dapat meningkatkan nilai manusia yakni meningkatnya pengetahuan indrawinya kepada pengetahuan yang berada di belakang benda atau materi yang disebut dengan pengetahuan metafisika. Dengan pengetahuan

metafisika,

manusia

dapat

menampakan

kemanusiaanya

dengan

segala

kelebihannya. Manusia dapat memenuhi ketentuan nalurinya yang selalu ingin mengetahui hal-hal yang tidak terjangkau oleh pancainderanya. Jika keinginan itu tidak terpenuhi maka akan terjerumus ke dalam cerita-cerita khurafat dan tahayul, yang pada akhirnya akan diliputi oleh rasa takut yang tidak beralasan, dan untuk menghilangkannya mereka menyediakan sesajian, antara lain melalui upacara menanam kepala kerbau yang diyakini dapat menyelamatkan manusia. Oleh karena itu dengan mengimani adanya malaikat dan hal-hal gaib lainnya yang diterangkan dalam Al-Qur'an dan Hadits Nabi akan dibebaskan jiwa manusia dari rasa takut yang tak beralasan, khurafat dan tahayul. Di samping itu beriman kepada malaikat dan sifat-sifatnya akan memberi manfaat yang besar dalam hidup dan kehidupan manusia yang penuh dengan berbagai macam persoalan. Orang Islam akan selalu optimis dan tidak akan ragu-ragu dan gentar dalam mengahadapi setiap masalah, baik ketika seorang diri maupun dalam keadaan bersam-sama, karena beriman kepada Allah dan pembantu-pembantuNya (malaikat) yang selalu memberikan pertolongan dan bantuan atas izin Allah SWT. Firman Allah SWT:

3:.) .) Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang menyatakan: Tuhan kami ialah Allah kemudian mereka meneguhkan pendidiran mereka maka malaikat akan turun kepada mereka (dengan mengatakan) Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu merasa sedih dan begembiralah dengan (memperoleh) surga yang telah Firman dijanjikan Allah kepadamu. Allah (Fushilat, 30) SWT:

... Artinya: Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya

bergiliran, di muka dan di belakangnya mereka menjaganya atas perintah Allah. (Ar Rad, 11)

Selain itu dengan iman kepada malaikat akan menjadikan manusia lebih berhatihati dalam tindak tanduknya selama di dunia karena mereka yakin ada malaikat yang mencatat dan memeriksa amal perbuatannya dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan di alam kubur. Allah SWT berfirman:

)01( )11( )21( )31( 14) .) Artinya: Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu). Yang mulia (di sisi Allah) dan yang mencatat (pekerjaan-pekerjaan itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan. Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti, benar-benar berada dalam surga yang penuh kenikmatan. Dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka. (Al Infithar 10-14)

Sabda

Nabi

SAW:

: , : : , : . ) . ) Artinya: Nabi bersabda sesungguhnya seorang hamba (yang meninggal) apabila telah diletakan di dalam kubur dan para pengantarnya telah pulang, sesungguhnya ia mendengar bunyi sandal mereka, kemudian datanglah kepadanya dua orang malaikat dan mendudukannya kemudian keduanya bertanya kepadanya (yang meninggal) Bagaimana pendapatmu tentang orang ini (Muhammad)? Sesungguhnya orang mukmin akan menjawab Aku bersaksi bahwa dia adalah

hamba Allah dan rasulNya kemudian dikatakan kepadanya lihat tempatmu di neraka, sesungguhnya Allah telah menggantikan buat kamu tempat di surga. Maka ia melihat keduanya (surga dan neraka). (Muttafaq alaihi dari Anas)

Dalam

Hadits

lain

disebutkan:

.) ... ) Artinya: Munkar dan Nakir masuk menemui orang mati di dalam kuburnya, keduanya mendudukannya (H.R Dailami dari Anas)

Dari uraian di atas dapat dipastikan bahwa iman kepada malaikat mempunyai pengaruh positif dan manfaat besar bagi kehidupan seseorang antara lain: 1. Dapat mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan perbuatan baik dan mencegah mengawasinya yakin B. 1. ada dan malaikat yang perbuatan-perbuatan mencatat mau segala menolong dan buruk. perbuatannya membantunya. MALAIKAT di sisi Allah 2. Bersikap hati-hati dalam tingkah lakunya, karena merasa ada yang selalu 3. Merasa aman dan tentram hatinya serta optimis dalam hidupnya, karena ia

KEDUDUKAN Kedudukan manusia

MANUSIA dan

DAN malaikat

Manusia adalah mahluk yang paling mulia di muka bumi ini. alam raya beserta isinya diserahkan kepada manusia untuk diolah dan dimanfaatkan bagi kehidupannya. Firman Allah SWT:

... Artinya: Dialah yang telah menjadikan kamu menjadi khalifah-khalifah di muka

bumi, barang siapa yang kafir maka akibatnya akan menimpa dirinya (Fathir, 39) Untuk melaksanakan tugas tersebut, manusia telah dilengkapi hawa nafsu dan akal. Tanpa hawa nafsu tidak akan memiliki gairah dalam dinamika hidup. Tanpa akal tidak akan terkendali. Akan tetapi semata-mata akal manusia tidak akan mampu mengendalikan hawa nafsunya dengan baik. Akal kemampuannya terbatas. Sering terjadi hasil temuan pancaindera yang telah dipertimbangkan oleh akal dikalahkan oleh hawa nafsu sehingga yang terjadi adalah perbuatan buruk. Oleh karena itu dengan kasih sayang-Nya Allah SWT mengutus para Rasul kepada seluruh manusia. Tugas para Rasul adalah memberikan bimbingan, tuntunan kepada perbuatan yang baik dan telah digariskan oleh Allah, dan memberi peringatan kepada manusia agar menjauhi perbuatan buruk. Dalam memberikan bimbingan dan tuntunannya, Rasulullah SAW antara lain menginformasikan bahwa ada makhluk Allah yang sifatnya ghaib bertugas mengawasi Firman semua tindak tanduk perbuatan Allah manusia, yaitu malaikat; SWT:

. Artinya: Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat( yang mengawasi (pekerjaanmu) (Al Infithar 10).

Dalam uraian di atas nampak jelas keterkaitan antara manusia dan malaikat dalam kedudukan dan tugasnya, yaitu manusia sebagai hamba Allah yang bertugas antara lain mengawasi semua perbuatan manusia. Jadi kedudukan manusia di sisi Allah adalah hamba Allah yang bertugas sebagai khalifah-Nya di muka bumi, yang memakmurkan bumi dengan sebaik-baiknya berdasarkan ketentuan yang telah digariskan oleh Allah. Sedangkan malaikat adalah hamba Allah yang bertugas antara lain sebagai pengawas terhadap tugas kekhalifahan manusia di muka bumi.

2. Perbedaan a. liat,

Perbedaan manusia Berbeda sebagaimana dengan

manusia malaikat dalam disebutkan dalam antara

dengan lain asal surat Al-Hijr sebagai

malaikat berikut: kejadiannya ayat 26.

Di dalam Al-Qur'an diterangkan dengan jelas asal terjadi manusia yaitu dari tanah

. Artinya: Dan sesungguhnya Kami telah ciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.

Mengenai malaikat. Al-Qur'an tidak menjelaskan asal terjadinya, tetapi menerangkan bahwa malaikat itu dijadikan dari cahaya sebagaimana sabdanya: . Artinya: Malaikat itu diciptakan dari cahaya sedangkan jin dari nyala api, dan Adam dari apa yang telah diterangkan padamu semua (dari tanah). (H.R Muslim dari Aisyah)

b. Berbeda dalam sifat-sifatnya, antara lain malaikat itu makhluk gaib, bukan lakilaki, dan bukan perempuan, bukan banci. Mereka tidak makan, tidak minum, dan tidak menikah atau dinikahi, serta tidak beranak, tidak tidur dan tidak pula ditulis amal perbuatannya, karena mereka bertugas mencatat amal perbuatan manusia, mereka tidak dihisab, bahkan mereka petugas hisab. Mereka tidak ditimbang amal perbuatannya, bahkan tidak pernah berbuat salah atau dosa dan tidak pernah durhaka menentang perintah Allah, sedangkan manusia pada umumnya mempunyai C. sifat kebalikan dari sifat-sifat malaikat tersebut di atas.

Rangkuman

Iman kepada malaikat adalah mengimani bahwa Allah SWT telah menciptakan malaikat dari cahaya, sebagai makhluk gaib, yang tidak pernah mendurhakai

Allah

dan

selalu

patuh

mengerjakan

apa

yang

diperintahkannya.

Malaikat-malaikat itu diberi tugas oleh Allah SWT antara lain mengawasi perbuatan manusia, mencatat amal perbuatan manusia, mencabut nyawa manusia, menanya manusia di alam kubur, menyampaikan wahyu, menjaga neraka, surga dan lain-lain. Kedudukan manusia dan malaikat di sisi Allah yakin manusia makhluk Allah yang diciptakan dari tanah, dalam sebaik-baik bentuk dan kejadian, sebagai khalifah di muka bumi, ada yang taat dan ada yang ingkar kepada Allah. Malaikat makhluk Allah yang selalu taat kepada Allah yang diberi tugas antara lain mengawasi perbuatan manusia.

IMAN A.

KEPADA Kedudukan

KITAB-KITAB Kitab-Kitab Allah

ALLAH SWT

Seseorang yang berjalan dijalan raya dan ingin selamat sampai di tujuan harus mematuhi aturan-aturan yang berlaku dijalan raya. Adanya rambu-rambu lalu lintas dijalan raya merupakan petunjuk bagi orang yang akan menggunakan jalan raya tersebut. Jika orang mengikuti petunjuk itu, lnsya Allah dia akan selamat dalam perjalanan dan selamat sampai ke tujuan. Sebaliknya jika tidak menuruti aturan yang terdapat di jalan raya itu, maka dia akan mengalami kesulitan bahkan mungkin akan celaka. Demikian jika ingin selamat dan memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat, maka manusia wajib mengikuti dan mematuhi aturan dan petunjuk Allah SWT yang telah dituangkan dalam kitab suci-Nya. Dengan demikian jelas bagi kita bahwa kedudukan kitab-kitab Allah itu adalah sebagai petunjuk dan pedoman hidup bagi manusia sebagaimana dinyatakan dalam Firman Allah pada Surat Al Baqarah sebagai berikut:

2:) ) Artinya: Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka

yang

bertaqwa.

(Al

Baqarah:

2)

Sebagai petunjuk dan pedoman hidup maka dalam kitab Allah tersebut dijelaskan tetang tata cara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan dirinya 1. sendiri, Hubungan hubungan manusia dengan dengan alam lingkungannnya. Allah SWT

manusia

Hubungan manusia dengan Allah SWT dalam ajaran Islam adalah dalam rangka pengabdian atau penyembahan itu disebut ibadah dan tugas manusia di dunia ini adalah beribadah. Firman Allah dalam Al-Quran Surat adz dzariyat sebagai berikut: 56 :) ) Artinya: Dan Aku tidak menciptakan Jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku. (Adz-Dzariyat: 56)

Sedangkan inti hubungan Allah dan manusia adalah aturan, perintah dan larangan. Manusia diperintahkan untuk berbuat menurut aturan itu. Jika manusia menyimpang dari aturan itu maka ia akan celaka, baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat. Aturan itupun ada dua macam: pertama, adalah aturan yang dituangkan dalam kitab Al Quran dan Hadits Nabi. Aturan yang dituangkan dalam kitab Al Quran dan sunnah Rasul itu misalnya tentang perintah shalat, perintah zakat, perintah puasa, perintah haji, larangan berzina, larangan meminum minuman keras, larangan memakan daging babi, dan lain-lain. Dalam hal ini manusia disuruh mentaati segala perintah dan menjauhi segala larangan itu. Adapun aturan yang dituangkan dalam bentuk hukum alam (Sunnatullah) itu misalnya api mempunyai sifat membakar, karena itu kalau orang mau selamat janganlah mendekatkan dirinya kepada api; benda yang berat jenisnya lebih tinggi dari berat jenis air dan akan tenggelam dalam air, karena itu manusia yang berat jenisnya lebih berat dari air janganlah masuk ke dalam air laut

tanpa alat penampung sebab ia akan celaka (tenggelam). Demikianlah aturan yang dituangkan baik dalam kitab suci (ayat qauliyah) maupun yang dituangkan dalam hukum alam (ayat kauniyah) harus dipatuhi agar orang hidup selamat dan sejahtera di dunia dan di akhirat. Demikian prinsip ajaran Islam mengenai hubungan manusia dengan Allah yang intinya adalah pengabdian atau penyembahan (ibadah), baik dengan cara yang telah ditentukan Allah maupun yang tidak ditentukan. Dan hubungan Allah dengan manusia yang intinya berisi perintah yang harus dilaksanakan, berupa aturan 2. Hubungan qauliyah manusia dan dengan dirinya kauniyah. sendiri

Setiap manusia pasti menginginkan kebahagiaan hidup di dunia dan di akherat kelak. Untuk mencapai keinginan tersebut tentu diperlukan usaha yang sungguhsungguh dari yang bersangkutan. Salah satu caranya adalah membekali diri dengan ilmu pengetahuan sebagaimana dinyatakan dalam Hadits yang artinya: Mencari dunia dengan ilmu, mencari akhirat dengan ilmu, mencari keduanya juga dengan ilmu. Di samping membekali diri dengan ilmu, setiap muslim juga harus mengikuti dan mentaati ketentuan Allah SWT antara lain menjaga diri dari api neraka sebagaimana Firman Allah SWT dalam Al-Quran surat At Tahrim:

6:) ) Artinya: Hai orang-orang yang beriman peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka. (At Tahrim: 6)

Ayat tersebut memberi petunjuk bahwa menjaga diri dari sentuhan api neraka mengandung pengertian yang sangat luas, antara lain dengan cara menghindari perbuatan-perbuatan yang dilarang Allah dan melakukan segala perbuatan yang diperintahkan 3. Hubungan manusia dengan Allah. manusia

Prinsip dasar ajaran Islam tentang hubungan manusia dengan sesamanya adalah bekerja sama dalam kebaikan, bukan bekerja sama dalam kejahatan. Firman Allah dalam .... Al-Qur'an Surat Al Maidah sebagai berikut:

2:) ... )

Artinya: Dan tolong menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takqwa, dan janganlah kamu tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran . (Al Maidah: 2).

Perbuatan saling menolong itu dapat terjadi antara sesama individu, antara sesama masyarakat atau antar individu dengan masyarakat. Seseorang yang membantu kesulitan tentangganya adalah contoh tolong menolong menolong antara individu. Bantuan masyarakat kelas menengah kepada golongan masyarakat ekonomi lemah adalah contoh perbuatan tolong menolong antar masyarakat. Sedangkan bantuan beasiswa dari suatu lembaga masyarakat atau dari perorangan kepada seseorang adalah contoh perbuatan menolong antara individu dan masyarakat. Demikianlah pentingnya ajaran tentang kewajiban saling tolong menolong terutama menolong anak-anak yatim dan fakir miskin. Firman Allah dalam Surat Al-Maun sebagai berikut:

) )1( )2( )3( 7-1:)4( )5( )6( )7( ) Artinya: (1) tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? (2) itulah orang yang menghardik anak yatim, (3) dan tidak menganjurkan memberi makan orang miskin. (4) Maka kecelakaanlah bagi orang-orang yang shalat, (5) yaitu orangorang yang berbuat riya, (7) dan enggan (menolong dengan0 barang berguna. (Al Maun: 1-7)

Jika seseorang telah memiliki sifat tolong menolong antara sesama manusia, maka dengan sendirinya orang itu akan menjauhi segala bentuk pemerasan, baik secara

langsung dan terang-terangan separate penjajahan dan perbudakan, maupun secara tidak langsung seperti mengkesploitasi kebodohan atau kemiskinan orang lain. Dengan prinsip dasar saling menolong ini, seseorang muslim akan selalu merasa bertanggung jawab atas kesejahteraan masyarakat sekitarnya. Sesuai dengan ajaran agama, ia selalu ingin agar dirinya bermanfaat untuk orang lain dan bukan sebaliknya memeras orang lain untuk kepentingan dirinya. Motivasi luhur ini akan melahirkan 4. harmoni Hubungan sosial manusia yang amat dengan tinggi. alam

Prinsip dasar hubungan manusia dengan alam dan makhluk lain pada dasarnya ada dua macam: pertama adalah kewajiban menggali dan mengelola segala kekayaannya, dan kedua tidak sampai merusak kehidupan umat manusia itu sendiri. Mengenai prinsip yang pertama, firman Allah dalam Surat Luqman sebagai berikut: 20 :) .. ) Artinya: Tidaklah kamu perhatikan, sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang di langit dan apa yang di bumi, dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin . (Luqman: 20) Kemudian dalam surat Hud Allah berfirman:

61:) ... ) Artinya: Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya.(Hud:61) Kedua ayat tersebut memberitahukan kepada kita agar manusia muslim mengelola alam dan memanfaatkannya untuk kehidupan manusia di dunia. Oleh karena itu perlu memperdalam ilmu pengetahuan tentang alam itu dengan segala hukum-

hukumnya. Adapun prinsip dasar yang kedua, yakni agar manusia jangan merusak alam, dinyatakan oleh Allah dalam berbagai ayat dalam Al-Qur'an. Di dalamnya dalam surat ... Al Araf dinyatakan sebagai berikut:

56 :) ... )

Artinya: Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah) memperbaikinya Kemudian dalam . surat Al (Al-Araf: Qashas 56) dikatakan:

.... 77 :) ) Artinya: Dan baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan (Al-Qashas: 77) Dalam surat Ar Rum dikatakan lebih jelas lagi sebagai berikut:

41:) ) Artinya: Telah nampak kerusakan di daratan dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Ar-Rum: 41) Dengan demikian jelaslah bahwa kesadaran untuk melestarikan lingkungan sebagaimana yang dikampanyekan oleh orang modern sekarang ini, sebenarnya telah digariskan oleh Islam sejak lima belas abad yang lalu. Hanya sering kali kita kurang memahami arti dan jiwa dari ayat-ayat Al-Qur'an itu, antara lain karena keterbelakangan, kemiskinan, dan kebodohan umat Islam itu sendiri. Kita sering Bersikap apologetik atau membela diri. Setelah orang ramai berbicara Mengenai

pentingnya pelestarian alam, barulah kita mengatakan bahwa hal itupun telah ada pada Al-Qur'an, seharusnya kita menggali dan mengembangkan apa yang dalam Al-Qur'an itu atas inisiatif sendiri, bukan sekedar sebagai reaksi atas kemajuan orang lain. Demikianlah prinsip dasar hubungan manusia dengan alam sekitarnya, yaitu mewujudkan prinsip pemanfaatan dan sekaligus pelestarian lingkungan alam. Agama memberikan motivasi kepada manusia untuk mewujudkan kedua hubungan B. Fungsi itu Iman kepada dengan Kitab-Kitab sebaik-baiknya. Allah SWT

Setiap Muslim harus meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan kitab-kitabNya kepada para Rasul sebagai pedoman hidup bagi umatnya masing-masing. Dan Al-Qur'an sebagai kitab umat Allah yang terakhir yang telah diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW merupakan pedoman hidup bagi manusia sampai akhir zaman. Adapun fungsi iman kepada kitab Allah tersebut dapat dilihat antara lain dalam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sebagai berikut: 1. Dalam Kehidupan Pribadi

Setiap orang hidupnya pasti mengalami dua hal yaitu: senang dan susah, sehat dan sakit, tenang dan gelisah dan seterusnya. Bagi orang yang tidak mempunyai pedoman hidup, kedua hal tersebut akan dihadapi dengan caranya sendiri. Misalnya pada waktu mendapat nikmat atau kesenangan dia berlebihan dan tidak mau bersyukur. Sebaliknya bila ditimpa musibah dia berkeluh kesah, putus asa bahkan ada sampai yang bunuh diri. Sedangkan bagi orang yang memiliki pedoman hidup berupa Al-Qur'an akan selalu menyadari dan meyakini bahwa kesenangan dan kesusahan hidup pada dasarnya datang dari Allah SWT. Karena itu bila ia mendapat nikmat ia bersyukur kepada Allah dan bila mendapat kesusahan atau musibah ia tabah dan sabar serta memohon pertolongan Allah. Hal ini membuktikan bahwa meyakini kebenaran kitab Allah sebagai pedoman hidup dapat berfungsi sebagai stabilisator dalam hidup dan kehidupan seseorang.

Dalam

kaitan

ini

Allah

SWT

berfirman:

2 :) ) Artinya: Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang Dalam bertaqwa ayat (Al berikutnya Baqarah: juga 2) dinyatakan:

25:) ) Artinya: Mereka itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka dan merekalah 2. Dalam orang-orang kehidupan yang beruntung. berbangsa (Al-Baqarah: dan 5)

bermasyarakat

bernegara

Manusia di samping sebagai makhluk individu juga sebagai makhluk sosial. Untuk dapat menempatkan diri secara tepat dalam masyarakat, berbangsa dan bernegara tentu harus memahami tata cara dan ketentuan- ketentuan yang ada dan berlaku dalam masyarakat tersebut. Bagi orang yang hidupnya senantiasa berpengang teguh pada petunjuk Allah, maka beradaptasi dengan kehidupan masyarakat tidaklah sulit. Karena di dalam petunjuk-petunjuk Allah telah dituangkan dalam Al-Qur'an tersebut telah ada perintah yang mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal yang baik terhadap masyarakat. Misalnya dorongan untuk saling menghormati dan berbuat baik terhadap tetangga, dorongan untuk mematuhi peraturan yang ditetapkan oleh penguasa atau ulil amri, dorongan untuk Bersikap toleransi terhadap sesama manusia dan sebagainya. Dengan kata lain iman kepada kitab Allah dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dapat berfungsi sebagai motivator, dinamisator, dan stabilisator sehingga hubungan dengan sesama manusia baik perorangan maupun kelompok Dalam akan kaitan terjalin secara ini selaras, Allah serasi SWT dan seimbang. berfirman:

13:) ) Artinya: Hai manusia sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang lakilaki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal (Al Hujurat: Rangkuman Manusia dalam mencapai kebahagiaan di dunia dan di akherat memerlukan pedoman. Pedoman yang dapat mengantar ke arah itu adalah petunjuk Allah SWT yang tertuang dalam Firman-Nya berupa kitab Allah. Oleh karena itu kitab Allah merupakan pedoman hidup manusia baik dalam hubungan dengan Allah, dengan dirinya sendiri dan sesama manusia maupun dengan alam sekitar. Sifat hubungan manusia dengan Allah SWT adalah dalam bentuk pengabdian atau ibadah. Sifat hubungan manusia dengan dirinya sendiri ialah memelihara dan meningkatkan nilai iman dan takwa serta amal saleh. Sifat hubungan dengan sesama manusia ialah saling menyayangi, tolong menolong dalam kebaikan dan saling menghormati. Sifat hubungan dengan alam sekitar yaitu memelihara dan memanfaatkannya untuk kemajuan dan kebahagiaan di dunia dan di akherat. Fungsi iman kepada kitab Allah dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai pedoman baik dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara. 13)

IMAN 1.

KEPADA Imana

RASUL kepada

ALLAH Rasul

Iman kepada Rasul berarti meyakini dengan sepenuh hati bahwa para Rasul itu

adalah orang yang telah menerima wahyu dari Allah untuk disampaikan kepada umat manusia agar beriman. Para Rasul adalah orang-orang uang dipilih oleh Allah, maka sudah barang tentu mereka adalah orang-orang yang cerdas pikirannya, benar ucapannya, dan terpercaya segala yang disampaikannya. Itulah sebabnya Allah SWT mewajibkan setiap muslim agar beriman kepada semua rasul yang pernah diutus-Nya yakni mempercayai dan meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah mengutus para Rasul dengan membawa kebenaran yang berupa kalamullah meskipun mereka tidak pernah melihat dan tidak pernah hidup bersama mereka. Itu berarti bahwa sebagai orang yang beriman kita harus mampu meladeni Dalam kehidupan surat al para Rasul dan membenarkan 258 Allah ajaran-ajaran-Nya SWT berfirman: Baqarah ayat

285 :) .. ) Rasul telah beriman kepada Al-Qur'an yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman, semuanya beriman kepada Allah, Dalam malaikat-malaikat-Nya, Surat An Nisaa kitab-kitab-Nya, ayat 136 Allah dan SWT Rasul-Rasul-Nya juga berfirman.

136 :) ) Wahai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikatNya, kitab-kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang 2. itu Nabi telah sesat dan sejauh-jauhnya. Rasul

Nabi adalah seorang laki-laki yang mendapat wahyu dari Allah SWT untuk dirinya sendiri tanpa berkewajiban menyampaikannya kepada orang lain. Sedangkan Rasul adalah laki-laki yang mendapat wahyu dari Allah dan wajib menyampaikannya kepada orang lain. Wahyu adalah kalamullah yang diberikan

kepada para Nabi atau Rasul, baik untuk dirinya maupun untuk orang lain. Jumlah Nabi dan rasul itu sangat banyak, tetapi dalam Al-Qur'an hanya dua puluh lima orang Dalam Surat Al-Mumminun yang ayat 78 Allah SWT diceritakan berfirman:

78 :) ) Dan sesungguhnya telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak kami ceritakan kepadamu. Tiada dapat bagi Rasul membawa mukjizat melainkan dengan seizin Allah, maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpengang 3. Sikap kepada mengimani yang Rasul batil. Allah

Beriman kepada Rasul Allah harus dibuktikan dalam sikap hidup sehari-hari. Adapun sikap yang menunjukan iman kepada Rasul Allah antara lain: a. Meyakininya sebagai teladan hidup. Keyakinan terhadap Rasul sebagai teladan hidup dibuktikan dengan berusaha meneladani sifat-sifatnya sesuai kemampuan yang Allah SWT dimiliki berfirman

21 :) ) Sesungguhnya telah ada pada )diri) Rasulullah suri tauladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari akhir dan dia banyak mengingat Allah (QS. Al Ahzab: 21)

b. Meyakini kebenaran ajaran yang dibawa Rasul. Keyakinan terhadap kebenaran ajaran yang dibawa Rasul harus dibuktikan dalam sikap hidup sehari-hari. Bukti yang Allah dimaksud ialah berusaha dengan SWT Sungguh-sungguh untuk dapat melaksanakan apa-apa yang diperintahkan dan menjauhi apa-apa yang dilarang. berfirman

5-3 :) )3( )4( )5( ) Dan tiadalah yang diucapkan itu (Al-Qur'an) menurut kemajuan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). Yang diajarkan oleh Jibril yang sangat kuat. (QS. An-Najm: 3-5)

47-44 :) )44( )54( )64( ) "Seandainya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagai perkataan atas (nama) kami, niscaya benar-benar kami akan dia pada tangan kanannya, kemudian benarbenar kami potong urat tali jantungnya." (QS. Al Haaqqah: 44-46) 4. Para Rasul sebagai utusan Allah

Pada bagian awal telah dijelaskan bahwa Rasulullah adalah manusia pilihan Allah. Rasul diberi amanat untuk menyampaikan wahyu Allah kepada manusia sebagai petunjuk hidup. Dalam melaksanakan tugas sucinya, Rasul senantiasa menghadapi berbagai rintangan dari umatnya yang belum beriman. Rintangan yang dihadapi para Rasul sering mengancam jiwanya. Dengan demikian tugas Rasul Sungguh berat. Untuk dapat mengatasi umatnya, Rasul diberi mukzijat oleh Allah SWT menjadi bukti kebenaran bahwa dirinya adalah Rasul Allah, dan juga sebagai senjata dalam mengalahkan musuh-musuhnya. Mukjizat yang diberikan Allah kepada Rasul-nya berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan Rasul. Di antara 25 Rasul yang namanya disebutkan di dalam kitab suci Al-Qur'an, ada 5 Rasul yang mempunyai kelebihan dibanding dengan RasulRasul lain. Kelima Rasul tersebut adalah Nuh as, Ibrahim as, Musa as, Isa as, dan Muhammad SAW. Kelima Rasul tersebut terkenal dengan sebutan UlulAzmi (yang 5. memiliki Nabi kesabaran Isa a.s dan keteguhan menurut hati). Al-Qur'an

Nabi Isa as adalah putar Maryam binti Imran. Maryam adalah seorang yang shalihah. Pada suatu hari didatangi malaikat Jibril yang memberitahukan kepada Maryam bahwa Allah SWT. Akan menganugerahkan kepadanya seorang putar. Mendengar berita itu, karena ia merasa belum pernah disentuh oleh seorang laki-

laki. Kemudian Jibril menjelaskan seperti firman Allah SWT. Dalam Surat Maryam ayat 19-21:

(20 ) )91( 21-19 :) )12( ) Ia (Jibril) berkata: Sesungguhnya aku ini hanyalah utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki suci. Maryam berkata, bagaimana akan ada bagi-Ku seorang anak laki-laki sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan (pula) seorang pezina. Jibril berkata, Demikianlah Tuhanmu berfirman. Hal itu adalah mudah bagiku, dan agar dapat kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia dan rahmat dari kami, dan hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan.

Kelahiran Isa bin Maryam berbeda dengan manusia yang lain. Ketika baru saja lahir, dia sudah dapat berbicara dan menjelaskan kepada manusia bahwa ibunya bukan pezina dan ia (Isa) adalah seorang hamba Allah yang kelak akan menerima sebuah kitab dan menjadi seorang Nabi. Dengan demikian, jelaslah bahwa Nabi Isa as adalah seorang Rasul Allah. Kelahirannya yang tanpa bapak, sudah bisa bicara sejak lahir merupakan tanda kekuasaan Allah dan menunjukan kemahakuasaan Allah SWT. Jika Isa bin Maryam yang lahir tanpa bapak merupakan hal yang luar biasa, maka akan lebih luar biasa lagi akan jika kita menyimak kelahiran Nabi Adam as. Yang tanpa bapak dan tanpa ibu. Sesungguhnya semua itu menjadi bukti kemahakuasaan Allah SWT. Bagi orangorang 6. Fungsi yang iman kepada beriman. Rasul

Di depan telah dijelaskan bahwa Rasul bertugas menyampaikan wahyu Allah kepada umat manusia sebagai petunjuk hidup. Oleh sebab itu, orang yang beriman kepada Rasul berarti telah memperoleh petunjuk hidup yang benar sesuai dengan kehendak Allah yang menciptakan dirinya. Apabila manusia telah memperoleh petunjuk hidup yang benar, berarti telah sesuai dengan fitrah sebagai hamba yang ber-Tuhan kepada Allah SWT. Oleh sebab itu, dikatakan pula bahwa beriman

kepada Rasul berarti mengembalikan dirinya kepada fitrahnya sendiri sebagai hamba Allah yang ber-Tuhan SWT kepada Allah. berfirman:

30 :) ) 03( ) Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah), tetaplah atas fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. (QS. Ar-Rum: 30)

IMAN Hari sebanyak 3. 4. kiamat 70 kali

KEPADA diistilahkan tersebutkan artinya artinya dalam hari hari

HARI dalam berbagai akhir kehancuran surat

AKHIR Al-Qur'an: dan 20 ayat kali alam

1. Yaumul Qiyamah artinya hari kebangkitan disebutkan dalam Al-Qur'an 2. Disebut pula dengan As-Saah artinya waktu disebutkan 40 kali Yaumul Yaumul Akhir Qiyamah disebutkan total seluruh

5. Yaumul Hisab artinya hari perhitungan semua amal perbuatan manusia 6. Yaumul Diin artinya hari pembalasan semua alam perbuatan manusia Dari sitilah-istilah tersebut hari kiamat artinya peristiwa besar hancurnya makhluk Allah SWT dan dimulainya beriman babak kehidupan hari baru akhir sesudahnya adalah: Tuhan Beberapa menghadapi pendorong kepada pengadilan

1. Berdasarkan naluri/fitrah manusia ialah manusia takut mati, karena takut 2. Manusia adalah perpaduan benda dan nyawa atau jasmani dan rohani. Apabila manusia meninggal jasmaninya hancur jadi tanah sedangan rohaninya akan tetap hidup menuju kehidupan abadi 3. menurut akal sehat manusia adalah makluk yang tinggi, mempunyai akal dan

budi, apabila manusia meninggal tak mungkin mengalami nasib yang sama dengan hewan atau benda mati. Manusia mempunyai tujuan yang luhur yaitu mempertanggungjawabkan amal perbuatan masing-masing dan selanjutnya akan mendapat ganjaran yang setimpal 4. menurut etika hidup, belum sempurna keadilan dan kebenaran illahi di dunia, tidak sedikit piutang yang belum diterima banyak orang jujur atau berbuat kebajikan yang belum menerima hasil kebijaksanaan dan banyak bajingan dan orang 1. a. kematian Hal itu sesuai dengan durjana Hari yang lolos kiamat Kiamat atau firman Allah dalam QS dari menurut jaringan hukum. Al-Qur'an Sugra kepunahan. Al-Imran 185:

Yaitu berakhirnya kehidupan masing-masing makhluk atau makhluk menemui

185) ) "Tiap-tiap yang bernyawa akan merasakan mati dan sesungguhnya pada hari kiamat saja lah disempurnakan pahalanya. Barang siapa yang dijauhkan dari neraka dan dimasukan ke dalam surga, sesungguhnya ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tiadalah hanyalah kesenangan yang memperdayakan". b. Kiamat Kubra

Yaitu berakhirnya seluruh kehidupan makhluk secara serempak. Allah tidak memberitahukan kapan datangnya, Al-Qur'an hanya memberi tanda-tandanya atau gambarannya saja. Di antara gambaran kiamat Kubra difirmankan Allah dalam QS. Al Haqoh 13-15 ) )31( )41( 15) Maka apabila sangsakala ditiup sekali tiupan. Dan diangkatlah bumi dan gununggunung, lalu dibenturkan keduanya dalam satu kali benturan, dan terbelahlah

langit,

karena

pada

hari

itu

langit

menjadi

lemah."

2.

Qiyamat

menurut

teori

ilmu

alam

Setiap orang mukmin yakin datangnya kiamat, akan tetapi datangnya kiamat itu adalah rahasia Allah. walaupun demikian akal Pikiran manusia dapat mengingat atau memikirkan tanda-tanda datangnya kiamat kemudian dijelaskan melalui fenomena alam sehingga menjadi teori alam. a. Pendapat ahli astronomi, bumi dan planet-planet lain beredar mengelilingin matahari. Peredarannya berjalan rapi, karena diatur oleh Allah SWT. Menjadi sunatullah adanya daya tarik menarik antara bumi dan planet-planet lain dengan pertimbangan yang serasi. Menurut para ahli ilmu alam daya tarik menarik tersebut tidak selamanya utuh, akan tetapi akan mengalami kendur dan akhirnya habis. Dapat dibayangkan jika daya tarik menarik tidak ada lagi, bumi bertubrukan dengan planet-planet lain atau meluncur dengan kecepatan yang amat tinggi kemudian menubruk matahari, akibatnya segala yang ada akan hancur lebur. Hal ini sesuai firman Allah dalam QS. Al-Qoriah 1-4 b. Pendapat ahli geologi, bumi berasal dan gas panas yang disebut dengan nebula, jutaan tahun gas panas tersebut mendingin dan akhirnya membeku menjadi zat padat, seperti terdapat pada kulit bumi Diperut bumi masih menyimpang gas panas yang menurut keadaanya berkembang dan terus mendesak keluar. Kulit bumi tidak akan meletus karena ada tekanan (atmosfer) dari luar. tekanan dari dalam dan tekanan dari luar seimbang, seperti keadaan gunung-gunung berapi sekarang dan gempa ini. bumi. Suatu saat terjadi tekanan gas panas dari dalam bumi, sehingga terjadi letusan Setiap benda panas suatu saat akan mendingin, demikian pula gas. Diperut bumi akan mencari dan membeku akibatnya tekanan menjadi berkurang, bahkan akan lenyap sama sekali. Hal ini akan menyebabkan bumi menjadi pecah dikarenakan tekanan atmosfer dari luar, bumipun mengeluarkan isinya. Keadaan demikian sesuai dengan yang diterangkan Allah SWT dalam QS. Al Zalzalah ayat 1-2

c. Pendapat ahli fisika seperti Prof. Ahmad Baiquni mengatakan bahwa letak matahari 150 x 106 km dari bumi, sinar matahari sampai ke bumi dalam waktu 8 menit 20 second. Garis tengah matahari adalah 1,4 juta km, dan luas permukaannya 4 phi x jari-jari kuadrat yaitu 4 x22 pertujuh x 700.000 x 700.600 km sama dengan 616 x 1010 km Menurut fisikawan energi matahari yang dipancarkan adalah 5,7 x 1027 kalori permenit yang mampu menyala selama lima puluh milyar tahun dan membawa manfaat besar untuk kehidupan manusia atau makhluk lainnya Timbul pertanyaan bagaimana jika matahari meredup sehingga kurang cahayanya atau sama sekali tidak bersinar lagi sehingga energi cahaya dan panasnya habis? Hal ini berakibat malam tak berganti siang, tidak ada angin atau tidak ada awan, hujan juga tidak turun, gunung-gunung aktif meletus Ombak akan menggulung daratan, gempapun dimana akibatnya terjadilah kehancuran secara total di bumi. Keadaan demikian difirmankan Allah SWT dalam QS. At Takwir 1-5 Beriman kepada hari akhir, akan memperjelas keyakinan adanya hisab, mizan, surga dan neraka sikap dan perbuatan orang yang beriman kepada hari akhir akan lebih bertanggung jawab dan lebih Berhati-hati serta penuh Perhitungan karena ia berbuat sesuatu itu benar-benar didasarkan atas panggilan iman kepada Allah SWT. Orang yang beriman kepada hari akhir memiliki sikap optimis dan tawakal kepada Allah SWT. Harapan lebih luas dan lebih panjang, ia yakin bahwa perbuatan manusia di dunia ini akan dipertanggungjawabkan di akherat kelak. Orang yang beriman kepada hari akhir, akan bersikap soleh dan semua perbuatannya akan bermanfaat bagi manusia lain, karena yang diperbuatnya bukan harinya untuk kepentingan diri sendiri akan tetapi untuk kepentingan masyarakat dan untuk mencari keridhoan Allah SWT.

IMAN

KEPADA

QADHA

DAN

QADAR

1. Qadha dan qadar sering disebut taqdir, beriman kepada taqdir adalah Pokok kepercayaan yang terakhir dalam Islam Sejak jaman dahulu sampai sekarang manusia masih juga berselisih dalam memahami takdir ini. perbedaan pendapat dalam memahami masalah ini bukanlah hal yang aneh, karena memang masalah takdir adalah masalah gaib di luar jangkauan manusia. Membicarakan masalah takdir berarti membicarakan Apakah manusia bebas berbuat ataukah sudah diatur segalanya oleh Allah SWT. Oleh sebab itu, pemahaman terhadap rukun iman yang keenam ini harus hati-hati agar tidak terjerumus 2. a. Arti Ketetapan ke dalam qadha hukum aqidah menurut berdasarkan yang keliru. Al-Qur'an ayat

26 :) ) Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang beriman dan tidak (pula) bagi perempuan yang beriman, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka (QS. Al Ahzab: b. Perintah bagaimana 36) firman-Nya:

23 :) ) Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia c. Arti (QS. qadar Al Israa: menurut 23) Al-Qur'an

Kata qadar di dalam Al-Qur'an berarti peraturan (ukuran) yang telah diciptakan Allah Firman untuk menjadi dasar alam ini. Allah:

49 :) ) Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. (QS. Al Qamar: 49)

3. Beriman kepada qadha dan qadar berarti meyakini bahwa apa-apa yang terjadi di dunia ini menurut kuasa dan kehendak-Nya yang di dalamnya ada hubungan sebab memiliki sikap dan sifat positif antara akibat. lain. 4. Fungsi iman kepada qadha dan qadar ialah mendidik manusia agar mampu a. Manusia rela menerima kenyataan hidup yang dialami, dengan tetap memiliki semangat usaha yang maksimal, karena yang terjadi di dunia ini ada hubungan sebab disebabkan kehendak-Nya Firman Allah: oleh adanya kekurangan pada diri akibat sendiri. b. Kenyataan hidup yang kurang menyenangkan diyakini bahwa hal itu c. Manusia wajib berusaha, sedangkan hasilnya berada pada kuasa Allah dan

11 :) ) Sesungguhnya Allah tak mengubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada mereka sendiri. (QS. Ar-Rad: 11) pada ayat lain Allah berfirman:

39 :) ) Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya. d. (QS. An-Najm: 39) Tawakal

Tawakal ialah berserah diri kepada Allah setelah berusaha secara maksimal. Berserah diri kepada Allah dalam hal ini ialah menunggu dengan hati yang ikhlas terhadap Allah kebijakan Allah dalam menentukan keberhasilan usahanya. berfirman:

-2 : ) 3) .. barang siapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangkasangka. Dan barang siapa yang Bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan by Abdul Qohar http://abdulqohar.multiply.com/journal/item/2 (keperluan) nya (QS. Ath Thalaaq: 2-3)

You might also like