You are on page 1of 11

BAHAN 1

ANALISA BIAYA

Kuantitas Output Q 0 1 2 3 4 5

Biaya Tetap FC 60 60 60 60 60 60

Biaya Variabel VC 20 30 45 80 135

Biaya Total TC 60 80 90 105 140 195

TC = TFC + TVC Dan AFC = TFC / Q AVC = TVC / Q ATC = SAC = TC/TQ = AFC + AVC MC = TC/ Q = TVC / Q

Keterangan : Biaya Tetap (FC), Biaya Variabel (VC), Biaya Total (TC), Biaya Tetap Rata-rata (AFC), B. Variabel Rata2 (AVC), Biaya Total Rata-rata (ATC-SAC), Biaya Margin (MC).
Cost
T ' R B ya &P d p ta ia en a a n T R T C

Biaya Tetap Rata2 AFC 60 30 20 15 12

B. Var Rata2 AVC 20 15 15 20 27

Biaya Total Rata-rata ATC-SAC 80 45 35 35 39

Biaya Margin MC 20 10 15 35 55

T ' C

Q1

Q2

Q3

Q3

Qn

TR = PQ TC = TFC + (AVC) (Q) Syarat BEP TR = TC PQ = TFC + (AVC) (Q) PQ AVC (Q) = TFC Q (P AVC) = TFC

20 0 18 0 16 0 14 0 12 0 10 0 80 60 40 20 0 Cos Uni / t t 80 70 60 50 40 30 20 10 0 1

TC

J G H ' 2 3 4 5

TVC

TF C

G '

MC AFC J ' AFC AVC

TFC Q= P AVC
Keuntungan tertentu :

TFC = Total Fixed Cost (total biaya tetap) P AVC = Contribution Margin

H "

TFC + t Qt = P AVC

Qt = Output yang ditargetkan t = Laba yang ditargetkan

G " 1 1 2 2 3 3 4 ,5 ,5 ,5

CONTOH SOAL:
Sebuah perusahaan menjual produknya seharga Rp 10, dengan struktur biaya sebagai berikut : TFC = 200, AVC = 5. Bila perusahaan menginginkan laba sebesar Rp. 100, berapa banyak produk tersebut harus dijualnya?

Jawab :

TFC + t 200 +100 300 Qt = = = = 60 Unit P AVC 10 5 5

Bukti : TR = P.Q = 10 . 60 = Rp. 600 TC = TFC + (AVC)Q = 200 + (5) (60) = Rp. 500 = TR TC = Rp. 600 Rp. 500 = Rp. 100 .

Situasi. Misalkan anda memiliki $ 100 anda ingin berinvestasi. paman Anda meminta Anda untuk pinjaman kepadanya selama setahun. Dia berjanji untuk membayar Anda dengan $ 110, dan pembayaran itu sepenuhnya dijamin. 1. Pertanyaan. Apakah meminjamkan dia uang menjadi investasi yang baik?\ 2 Pertanyaan. Apakah masih investasi yang baik jika ia berjanji untuk membayar Anda dengan $ 103? 3. Anda membandingkan janjinya untuk membayar dengan apa yang Anda bisa dapatkan $ Anda 100 di pasar keuangan. Anda bertanya apakah Anda bisa melakukannya lebih baik daripada tawaran pamanmu di pasar keuangan. Pasar keuangan memberikan dasar untuk perbandingan. Arbitrage: uang penghasilan tanpa investasi apapun? Arbitrage Contoh: Bank A biaya 10% dari pinjaman, Bank B membayar 12% dari pinjaman. Anda meminjam $ 10.000 dari Bank A, Deposito di Bank B. Anda menghasilkan $ 200/year. Jika ini berlangsung lama, apa yang akan terjadi kepada Bank B? BAHAN 4 BUNGA MODAL Bunga Sederhana (simple Interest) I = PNi P = pokok pinjaman N = jumlah periode i = tingkat bunga modal per periode B. Bunga Modal Majemuk Tahun 1 2 3 Pinjaman Awal (P) 1000 1100 1210 Bunga (i) 100 110 121 Pinjaman akhir tahun (F) 1100 1210 1331

Tujuh-Sepuluh Peraturan : Pertanyaan. Apakah Anda lebih suka bunga sederhana, atau bunga majemuk? (1.1) 7 = 1,949. Uang diinvestasikan sebesar 10% per tahun ganda dalam waktu sekitar 7 tahun. (1,07) 10 = 1,967. Uang diinvestasikan di 7% per tahun ganda dalam waktu sekitar 10 tahun. "Dua puluh Delapan Peraturan" Senyawa Versus Sederhana Bunga
Notasi berikut ini digunakan dalam diagram arus kas: i = tk bunga modal N = jumlah periode P = Nilai sekarang dari sejumlah uang (Present value) F = Nilai kemudian dari sejumlah uang (Future value) A = jumlah angsuran pada setiap akhir periode Pada diagram arus kas: Garis hirosontal : skala waktu (periode) Tanda panah : Arus uang yang terjadi Tanda panah ke atas : arus penerimaan Tanda panah ke bawah : arus pengeluaran

1. Mencari nilai F jika diketahui P


Contoh seorang petani meminjam uang sebanyak Rp. 2.000.000 dari sebuah bank untuk membeli sebuah traktor tangan, dan bersedia mengembalikan uang tersebut setelah 8 musim tanam. Berapa jumlah yang harus dikembalikan pada akhir musim ke-8 jika bunga berlaku 10% per musim?

_____________________________________ 1 2 3 4 5 6 7 8 F=? Penyelesaian: Dengan rumus: F = P (1 + i)N = 2.000.000 (1+0.10)8 = 2000.000 (2.143589) = 4.287.178 Mengunakan Tabel Konversi: F = P (F/P, i, N) = P (F/P, 0,10, 8) = 2.000.000 (2,1436) = 4.287.200 2. Mencari nilai P jika diketahui F
Contoh seorang petani ingin memiliki traktor tangan seharga Rp 2.000.000 pada 10 th yad. Berapa uang yang harus disimpan ke bank pada saat sekarang apabila tk bunga 10% per tahun? F = 2.000.000 1 P=? P = F [P/(1+i)N] = 2.000.000 (0,3855) = 771.000,8

3, Mencari F jika diketahui A Nilai F dari pembayaran seragam sebesar A yang dibayarkan pada setiap akhir periode selama N periode merupakan penjumlahan nilai kemudian dari setiap pembayaran A. Contoh si Ali menyimpan uangnya ke bank pada setiap akhir bulan sebanyak Rp 100.000. berapa jumlah tabungannya setelah 6 bulan, jika tk bunga yang berlaku 2% per bulan. F = A (F/A, i%, N) = 100.000 (6,2295) = 622950

Jumlah tabungannya setelah 6 bulan Rp 622.950,-

Memotivasi Contoh. Sebuah bank yang ideal menawarkan Anda sebagai berikut: Kesepakatan 1. Investasi $ 2000 hari ini. Pada akhir tahun 1, 2, dan 3 mendapatkan $ 100, $ 100, dan $ 500 dalam bunga; pada akhir tahun 4, mendapatkan $ 2.200 pada pokok dan bunga. Pertanyaan. Apakah ini bagus? Pendekatan: mengetahui tingkat suku bunga implisit Anda akan menerima, yaitu, memecahkan 2000 = 100 / (1 + i) 1 + 100 / (1 + i) 2 + 500 / (1 + i) 3 2200 / (1 + i) 4 Solusi: i = 10,7844%. Ini adalah tingkat bunga PV pembayaran Anda mencapai $ 2.000.

BAHAN 3 Analisis Finansial (Private Analysis) : Analisis perbandingan Manfaat dan Biaya suatu proyek dilihat dari sudut orang/badan yang menanamkan modal. A. Struktur Arus Biaya dan Manfaat Proyek 1. Biaya Modal Semua pengeluaran untuk membeli asset-asset (lahan, mesin dll) Ada Salvage Value dan Replacement 2. Biaya Operasi Pengeluaran biaya yang berkaitan dengan produksi Terdiri dari (a) biaya operasi tetap dan (b) biaya operasi langsung Biaya operasi tetap; bahan bakar, pemeliharaan mesin, buruh tetap Biaya operasi langsung sangat dipengaruhi tk produksi; bahan bahu 3. Biaya Modal Kerja Berfungsi untuk menjaga arus kegiatan proyek (bridging financing). Modal Kerja, gunanya untuk: 1. Persediaan kebutuhan bahan baku 2. Persediaan bahan jadi sebelum tiba saat dijual 3. Hutang dagang yang belum dibayar, tapi barang sudah diterima 4. Piutang dagang yang belum diterima pembayarannya 5. Uang tunai minimal untuk kas B. Langkah-langkah melaksanakan proyeksi 1. Menentukan output yang diharapkan dapat dihasilkan INPUT PROYEK OUTPUT 2. Menentukan skala proyek a. Luas lahan produksi b. Umur ekonomis c. Tingkat produktivitas Bidang Pertanian d. Program penanaman 3. Mendeteksi komponen-komponen proyek yang dibutuhkan (komponen biaya tetap/investasi dan biaya operasional/variabel yang dibutuhkan proyek)

BAHAN 5

IDENTIFIKASI BIAYA-BIAYA DAN MANFAAT PROYEK

TUJUAN Proyek : Distribusi pendapatan Menambah lowongan kerja Meningkatkan tabungan untuk investasi Meningkatkan kesatuan regional Memperbaiki pendidikan dasar Memperbaiki kesehatan di pedesaan Menjaga keamanan nasional. Biaya: adalah segala sesuatu yang mengurangi tujuan atau apapun yang mengurangi pendapatan nasional atau apapun yang langsung mengurangi jumlah barang dan jasa akhir. Manfaat: segala sesuatu yang membantu tujuan atau apapun yang langsung menambah jumlah barang dan jasa akhir Dengan dan Tanpa Proyek Dengan dan tanpa proyek: adalah manfaat neto yang muncul dari investasi proyek Perubahan produksi dapat meningkat dengan adanya proyek atau produksi berkurang (jatuh) tanpa adanya proyek. Manfaat proyek tidak hanya peningkatan produksi dengan adanya proyek, tetapi juga menghindari kerugian produksi. Biaya-biaya proyek pertanian 1. Barang-barang fisik (bangunan, peralatan, obat-obatan dll). Masalah: penentuan berapa banyak dan kapan dibutuhkan 2. Tenaga kerja. Kesulitan yang mungkin muncul pada penilaian ekonominya 3. Tanah. Masalahnya dalam penilaian tanah karena bentuk pasarnya yang khusus 4. Cadang-cadangan tak terduga. Digunakan untuk mengantisipasi terjadi perubahan-perubahan di masa yang akan datang baik fisik maupun harga. Seperti terjadinya banjir tanah longsor atau kemarau. 5. Pajak (merupakan biaya dalam analisis finansial, tetapi tidak pada analisis ekonomi) 6. Jasa pinjaman (diterima di awal kegiatan, tapi dibayar apabila sudah menghasilkan, perlu IDC) 7. Biaya-biaya tak diperhitungkan, Merupakan semua biaya yang dikeluarkan pada waktu yang lampau yang didasarkan pada suatu usulan investasi baru. Manfaat nyata dari proyek-proyek pertanian 1. Meningkatkan produksi (dihitung juga produksi yang dikonsumsi keluarga. 2. Perbaikan kualitas 3. Perubahan dalam waktu penjualan 4. Perubahan dalam lokasi penjualan 5. Perubahan dalam bentuk produksi 6. Pengurangan biaya melalui mekanisasi 7. Pengurangan biaya-biaya pengangkutan 8. Menghindari kerugian 9. Manfaat nyata lainnya. Pengaruh Waktu terhadap Nilai Uang Jumlah uang yang diterima setelah n tahun (pd akhir tahun ke n) adalah: F = P (1 + i)n F = nilai uang pd masa yang kan datang P = nilai uang pd saat sekarang (1 +i)n = faktor pengganda (compound factor) Nilai uang sekarang(P) berdasarkan perkiraan penerimaan total atau biaya total pd masa yang akan datang: P = F { 1/(1 + i)n} { 1/(1 + i)n} = nilai yang akan datang dari uang (discount factor)

Contoh, jika kita menginvestasikan uang pada saat sekarang sebesar Rp 1.000.000, dengan interest rate 18 % per tahun, maka setelah 5 th nilai uang itu akan menjadi: dalam kasus ini faktor pengganda (CF) adalah sebesar: ((1+0.18)5 F = P(1 + i)n = 1000.000 (1 + 0.18)5 = Rp 2.287.758 Dengan cara yang sama dapat ditentukan nilai sekarang dari sejumlah uang yang direncanakan diterima atau dikeluarkan pd waktu yang akan datang. Misal pada 5 tahun yad dari sekarang direncanakan akan diterima uang sejumlah Rp. 5.000.000, apabila interest rate diperhitungkan sebesar 18% per tahun, maka nilai sekarang dari uang tersebut adalah: P = F[(1/(1+i)n] = Rp 5000.000[(1/(1+0.18)n] = 2.185.500,Dengan demikian apabila interest rate 18% per tahun, nilai uang sebesar Rp 5000.000 pada masa lima tahun yad adalah sama saja dengan nilai uang sebesar Rp 2.185.500 pada saat sekarang. Dalam hal ini faktor nilai sekarang (DF) diskon faktor adalah sebesar (1/ (1+0.18)5] = 0,4371. Dengan demikian interest rate merupakan rasio antara hasil yang diterima dan jumlah dana yang diinvestasikan Jika seorang investor menginvestasikan Rp 1 000.000.000, dan setelah satu tahun ia memperoleh hasil Rp 100.000.000, dikatakan interest rate dari aktivitas investasi tsb Rp 100.000.000/ Rp. 1000.000.000 = 0,10 = 10%.

NILAI SEKARANG (PV). Sekarang nilai (masa mendatang nilai sebaliknya Ide) i Ide nilai Masa Depan: A A '= (1 + i) d1 Sekarang nilai Ide: A = [1 / (1 + i)] A '= d1 A' A ' Contoh. Jika $ 100 adalah senilai $ 108 dalam satu tahun, maka nilai sekarang dari 108 $ adalah $ 100. CONTOH : Jika $ 100 adalah senilai $ 108 dalam satu tahun, maka nilai sekarang dari 108 $ adalah $ 100. Menerima $ 108 dalam satu tahun tidak berbeda dari memindahkan $ 100 dalam bank dan membiarkannya mendapatkan bunga 8% selama satu tahun. Jika Anda berutang $ 108 dalam satu tahun, nilai yang sekarang hanya $ 100, karena Anda bisa menempatkan $ 100 di bank hari ini pada bunga 8% dan memiliki uang untuk membayar utang dalam setahun. Jika Anda berutang jumlah A 'dalam satu tahun, Anda bisa meletakkan A' / (1 + i) di bank hari ini di i suku bunga dan memiliki uang untuk membayar pinjaman tersebut dalam setahun. Pertanyaan : FV = x0 (1 + r) n + x1 (1 + r) n-1 + x2 (1 + r) n-2 + ... + xn PV = x0 + x1 / (1 + r) 1 + x2 / (1 + r) 2 + ... + xn / (1 + r) n Apa yang Anda dapatkan jika Anda kalikan PV oleh (1 + r) n? Kesimpulan Untuk aliran arus kas dengan tingkat r, Diskon : proses mengevaluasi kewajiban pembayaran dimasa depan sebagai nilai sekarang setara. (1-tahun) Diskon Faktor: d1 = 1 / (1 + i). Contoh: i = 0,08, d1 = 1 / (1 0,08) 0,926 Catatan, sebesar 8%, dalam dua tahun $ 100 $ 108 $ 116,64 k-Masa Diskon Pada 8% per tahun, nilai sekarang dari utang $ 116,64 karena dalam dua tahun adalah $ 100. Secara umum, dengan peracikan periode sama m per tahun, dan pada periode k dN = 1 / [1 + (i / m)] N (N-periode discount factor) Nilai kini pembayaran A 'yang akan diterima periode N di masa depan adalah dN A'. PV & FV dari Aliran Sebuah bank HARUS melakukan hal berikut: 1.menerapkan tingkat bunga yang sama untuk kedua deposito dan pinjaman 2.tidak memiliki biaya layanan atau biaya transaksi 3.suku bunga tidak tergantung pada ukuran pokok 4.transaksi yang terpisah di account benar-benar aditif dalam efeknya pada saldo masa depan. PV & FV dari Aliran (Cont'd) Contoh Bank Cocok CD 2 tahun menawarkan tingkat yang sama sebagai pinjaman hutang dalam 2 tahun. Harga untuk 1 tahun dan 2 tahun CD TIDAK perlu sama. Konstanta Bank Cocok Bank yang ideal Konstan adalah bank yang ideal dengan tingkat bunga independen dari jangka waktu yang berlaku bunga majemuk menurut aturan normal (yang telah kami disajikan untuk bunga majemuk) Sebuah bank yang ideal konstan adalah titik referensi yang digunakan untuk menggambarkan pasar keuangan luar - pasar publik untuk uang. Arus Kas Stream: (x0, x1, ..., xn). FV dari Aliran Arus Kas Kami memiliki siklus waktu yang tetap untuk peracikan (misalnya, tahunan), periode adalah panjang siklus ini. Arus kas terjadi pada setiap akhir periode (beberapa dapat nol). Kami arus kas setiap deposit di sebuah bank yang ideal konstan, membayar r per periode. x0 tumbuh untuk x0 n (1 + r) x1 tumbuh untuk x1 (1 + r) n-1 x2 tuMbuh untuk x2 (1 + r) n-2. xn xn tumbuh (1 + r) n-n FV = Nilai Masa Depan aliran arus kas dengan r tingkat bunga per periode adalah FV = x0 (1 + r) n + x1 (1 + r) n-1 + x2 (1 + r) n-2 + ... + xn.

Setara Kas Aliran Definisi: X dan Y adalah ekuivalen jika kedua aliran memiliki PV yang sama, dievaluasi pada tingkat suku bunga bank 'r Bank Cocok dapat mengubah X ke Y (Y ke X) Contoh. Dengan r = 0,1, berikut ini adalah setara (1,0,0), (0,0,1.21), (0,1.1,0), (a, b, c) untuk setiap a, b, c dengan 1 = a + b / (1.1) + c / (1.1) 2. Dalam Tingkat dari Laba (Internal Rate of Return) Inflasi (Cont'd) Pertanyaan. Apa yang terjadi dengan tingkat suku bunga riil jika tingkat inflasi melebihi tingkat bunga nominal? Peringatan. Jangan mencampur dolar nominal dan dollar nyata! Bekerja secara konsisten dengan satu atau yang lain.

Aliran uang nyata memiliki semua nilai dolar di hari ini. Arus kas nominal memiliki nilai di tahun-tahun mendatang disesuaikan dengan inflasi, misalnya, 5000 = 5200 / (1,04), sehingga pada tahun 5200 bernilai 5000 hari ini. 5000 = 5408 / (1,04) 2, sehingga 5408 dalam dua tahun adalah senilai 5000 hari ini, dll Kami mendapatkan hasil yang sama baik cara (terlepas dari kesalahan pembulatan). Catatan. Hal ini umum untuk memperkirakan arus kas di konstan / dolar riil relatif terhadap saat ini, karena kemudian kenaikan harga "biasa" (yang karena inflasi) dapat diabaikan dalam perhitungan arus kas sederhana. Pengaruh Inflasi pada contoh IRA $ 2.000 tahunan Contoh berada dalam file infln-bp.xls Nilai Bersih Sekarang (NPV) NPV = PV manfaat - PV biaya

BAHAN 2

ANALISIS FINANSIAL

Hermawan (1996), faktor-faktor yang perlu dikaji dalam analisis finansial: 1. Kebutuhan dana 2. Sumber dan biaya modal 3. Penyusunan cash flow 4. Kriteria penilaian investasi 5. Analisis sensitivita Brown (1994), beberapa langkah yang harus diikuti dalam analisis finansial perusahaan agroindustri: 1. Menentukan pola penghasilan yang mungkin 2. Memperkirakan volume dan harga untuk titap-tiap produk dan pasar 3. Menyiapkan prakiraan awal biaya-biaya investasi dan operasi 4. Menentukan suplai potensial bahan baku termasuk harganya 5. Menentukan suatu penilaian awal kelayakan finansial 6. Melakukan analisis finansial lengkap dari beberap alternatif yang sangat menarik 7. Melakukan analisis sensitivitas 8. Membandingkan hasil-hasil analisis dengan kriteria 9. Mengidentifikasi kondisi-kondisi dimana perusahaan yang diusulkan memenuhi di bawah kriteria investasi Tujuan analisis ekonomi; untuk mengetahui dampak dari investasi proyek yang dilakukan terhadap perekonomian Indonesia secara keseluruhan, (analisis dilakukan memakai harga-harga ekonomi atau opportunity value). Harga ekonomi adalah harga bila kondisi free market dipenuhi Border Prices FOB (free on Board); harga komoditi di kapal pengangkut (sudah termasuk biaya transport dari petani sampai ke pelabuhan dan biaya bongkar muat di pelabuhan, dan biaya auransi). CIF (cost, insurance and fee); harga yang sudah termasuk biaya transportasi dari pelabuhan asal ke pelabuhan tujuan, biaya asuransi dan margin keuntungan Contoh: daftar harga yang dikeluarkan oleh Bank Dunia harga beras di bangkok US$ 150, harga beras tersebut harga FOB Bangkok. Untuk mengimpor beras tersebut importir harus menanggung biaya transportasi, asuransi, dan keuntungan. Setelah sampai di pelabuhan tujuan misal (Jakarta), maka seluruh harga beras tersebut menjadi harga CIF. Contoh harga inpor beras per ton: Harga FOB Bangkok US$ 150 Asuransi 10 Transpor BKK Jkt 15 Fee 5 Harga CIF Jakarta 180 KRITERIA PENILAIAN INVESTASI Merupakan ukuran untuk menilai apakah suatu proyek layak secara finansial untuk dijalankan PBP (Payback Period); metode ini digunakan untuk mengukur seberapa lama waktu yang diperlukan agar investasi bisa kembali Mengakumulasi aliran kas hingga mencapai nilai positif yang terakhir dan catat pada periode berapa (t). PBP = t + CCFt/CFt-1 t = periode terjadinya aliran kas kumulatif negatif terakhir CCFt = aliran kas kumulatif pada saat t CFt-1 = aliran kas pada saat t 2) NPV (Net Present Value) metode ini mendiskontokan seluruh aliran kas, baik aliran kas masuk maupun aliran kas keluar, pada basis waktu sekarang. NPV adalah jumlah seluruh aliran kas yang telah didiskontokan NPV = (Bt Ct)/(1+i)t Co Bt = benefit bruto proyek pd tahun ke-t Ct = biaya bruto proyek pada tahun ke-t Co = Investasi awal i = tingkat suku bunga.

BAHAN 7

KONSEP DASAR ANALISIS INVESTASI PROYEK

Manajemen PT Elektro investasi penambahan mesin baru dengan umur ekonomis 5 th, biaya investasi awal Rp 50.000.000,. Perkiraan aliran kas selama lima tahun: Tahun Biaya Total, Ct (Rp jt) Penerimaan Total, Bt (Rp jt) 0 1 2 3 4 5 50 15 20 10 10 5 0 25 30 65 75 50

Jika biaya pembelian mesin tsb pinjaman dari bank dg tk bunga 18% per tahun, apakah keputusan investasi tsb layak? Tahun (1) 0 1 2 3 4 5 DFt (2) 1,0000 0,8475 0,7182 0,6086 0,5158 0,4371 Ct (3) 50 15 20 10 10 5 Bt (4) 0 25 30 65 75 50 DF (Ct) (5) = 2 x 3 50 12,71 14,36 6,09 5,16 2,19 DF (Bt) NVPt (6) = 2 x4 (7) = 6 - 5 0,00 -50,00 21,19 8,48 21,55 7,19 39,56 33,47 38,69 33,53 21,86 19,67 NVP = 52,34

Kriteria Rasio Manfaat-Biaya (BCR) BCR(i) = { (Bt/(1+i)t)} / {(Co + (Ct/(1+i)t)} BCR(i) = nilai rasio manfaat-biaya pd tingkat interest rate (i) per tahun DFt (Bt) = 21,19 + 21,55 + 39,56 + 38,69 + 21,86 = 142,85 DFt (Ct) = 50,00 + 12,71 + 14,36 + 6,09 + 5,16 + 2,19 = 90,51 BCR (i) = 142,85/90,51 = 1,58 Nilai BCR = 1,58 dapat diinterpretasikan sebagai manfaat total ekonomi dari pembelian mesin baru adalah sebesar 1,58 kali lebih besar daripada nilai biaya total pd tingkat interest rate 18%. Dengan kata lain setiap rupiah yang diinvestasikan akan memberikan hasil sebesar 1,58 rupiah. 3. Kriteria Internal Rate of return (IRR) IRR sebagai suatu interest rate (i) yang membuat nilai sekarang dari aliran kas proyek menuju nol (membuat nilai NVP = 0). Proyek dikatakan layak apabilai nilai IRR > MARR yang diharapkan oleh investor. Jika pinjam dari bank nilai IRR > tingkat bunga pinjaman dari Bank. Perhitungan nilai IRR dilakukan secara coba-coba melalui suatu proses bertahap. Hal ini karena tidak mengetahui secara pasti interest rate yang membuat nilai NVP = 0, sehingga perhitungan harus dilakukan secara bertahap melalui perubahan nilai i sampai diperoleh nilai NVP = 0 Perhitungan NPV (i=0,45) Tahun DFt Ct Bt DF (Ct) DF (Bt) NVPt (1) (2) (3) (4) (5) = 2 x 3 (6) = 2 x4 (7) = 6 - 5 0 1,0000 50 1 0,6897 15 2 0,4756 20 3 0,3280 10 4 0,2262 10 5 0,1560 5 Perhitungan NVP (i=0,48) Tahun (1) 0 1 2 3 4 5 DFt (2) 1,0000 0,6575 0,4565 0,3085 0,2084 0,1408 Ct (3) 50 15 20 10 10 5 0 25 30 65 75 50 50 10,35 9,51 3,28 2,26 0,78 0,00 17,24 14,27 21,32 16,97 7,80 -50,00 6,89 4,76 18,04 14,71 7,02 NVP = 1,42 NVPt (7) = 6 - 5 -50,00 6,75 4,57 16,96 13,55 6,34 NVP = -1,83

Bt (4) 0 25 30 65 75 50

DF (Ct) (5) = 2 x 3 50 10,14 9,13 3,09 2,08 0,70

DF (Bt) (6) = 2 x4 0,00 16,89 13,70 20,05 15,63 7,04

Karena nilai NVP pd interest rate 48% = -1,83 lebih kecil dari 0 proses perhitungan berhenti. Dengan menggunakan intepolasi linier, nilai IRR diperkirakan: IRR = 0,45 + {(1,42-0)/(1,42-(-1,83))} (0,48 0,45) = 0,45 +,0131 = 0,4631 = 46,31% Pada interest rate 46,31%, NVP = 0

Berdasarkan kriteria IRR = 46,31% lebih besar dari MARR yang diharapkan yaitu sesuai tk suku pinjaman dari Bank sebesar 18 %, maka disimpulkan layak.

Tujuan: KONSEP DASAR ANALISIS INVESTASI PROYEK Memahami kerangka utama analisis investasi proyek sehingga membantu dalam pemilihan proyek Melakukan analisis investasi proyek agroindustri menggunakan berbagai kriteria evaluasi proyek yang relevan dan tepat Melakukan analisis perbandingan proyek-proyek baik yang memiliki umur ekonomis sama maupun yang memiliki umur ekonomis beda Memahami kondisi ketidakpastian maupun kondisi berisiko dari suatu proyek, sehingga proses pembuatan keputusan manajerial yang berkaitan dengan pemilihan proyek harus dikaitkan dengan situasi dan kondisi aktual yang dihadapi Alternatif proyek industri terdiri atas dua aspek utama perlu dipertimbangkan, yaitu: aspek teknik dan aspek ekonomi Aspek teknik meliputi studi yang berkaitan dengan proses produksi, karakteristik produksi, sistem usaha, dan lokasi dari unit usaha. Aspek ekonomi dari proyek berkaitan dengan pendugaan penerimaan total dan biaya total per satuan waktu. Pendugaan penerimaan dan biaya total pada masa mendatang dapat menggunakan pendekatan prakiraan

Metode analisis investasi proyek agroindustri yang akan dibahas adalah nilai bersih sekarang (NPV), rasio manfaat-biaya (BCR), tingkat pengembalian hasil internal (IRR), analisis break-even (BEP)

ANALISIS INVESTASI BEBERAPA PROYEK MEMILIKI UMUR EKONOMIS SAMA Contoh 1. dua proyek industri A dan B masing-masing memiliki aliran kas dalam nilai sekarang sbb: Proyek A (umur ekonomis 5 tahun): a. Nilai sekarang penerimaan total untuk masa 5 tahun Rp 100.000.000, b. Nilai sekarang biaya total untuk masa 5 tahun Rp 50.000.000 Proyek industri B (umur ekonomis 5 tahun) a. Nilai sekarang penerimaan total untuk masa 5 tahun Rp 300.000.000, b. Nilai sekarang biaya total untuk masa 5 tahun Rp 200.000.000 Dengan asumsi bahwa modal untuk investasi cukup tersedia untuk membiayai setiap proyek yang dipilih Untuk menganalisis proyek A dan B dg kriteria NVP dan BCR: Proyek industri A: NVP (i) = Rp 100.000.000 Rp 50.000.000 = Rp 50.000.000 BCR (i) = Rp 100.000.000 / Rp 50.000.000 = 2,0 Proyek Industri B: NVP (i) = Rp 300.000.000 Rp 200.000.000 = Rp 100.000.000 BCR (i) = Rp 300.000.000 / Rp 200.000.000 = 1,5 Pertanyaan proyek mana yang terbaik ? Karena adanya ketidakkonsistenan penggunaan kriteria investasi, maka perlu kriteria investasi yang konsisten untuk pembandingan antar proyek, yaitu: incremental NPV, BCR dan IRR. Persyaratannya adalah proyek-proyek tsb memiliki umur ekonomis sama. 1. Kriteria Incremental NPV Jika ada dua proyek industri A dan B memiliki umur ekonomis sama, maka: NPVB NPVa = NPVB-A NPVB-A disebut Incremental NPV menunjukkan adanya tambahan nilai keuntungan ekonomis apabila kita memilih investasi pd proyek tertentu, karena tujuan setiap investasi adalah memaksimumkan keuntungan ekonomis NPVB > NPVA maka pilih B sebaiknya. 2. Misal terdapat tiga alternatif investasi proyek A, B dab C. ketiga proyek tsb memiliki umur ekonomis sama , yaitu tiga tahun. Aliran kas dari setiap proyek sbb: Proyek A B C Aliran Kas (Rp juta) Ct Bt Ct Bt Ct Bt Tahun (t) 0 10 0 22 0 30 0 1 3 9 5 25 8 24 2 2 12 4 15 7 21 3 1 5 6 10 5 24

MARR = 15% Jika menggunakan pilihan tunggal: Proyek A; NPV = 5,41 BCR = 1,37 Proyek B; NPV = 6,34 BCR = 1,19 Proyek C; NPV = 6,99 BCR = 1,15Semua layak, yang terbaik ? Proyek industri A yang termurah, maka mulai dari kelayakan ekonomi dari A NPV A bernilai positif, selanjutnya membanadingkan industri b sedikit lebih mahal. Hasil perhitungan incremental NPV B-A ditunjukkan: Tahun (1) 0 1 2 3 (Bt-Ct)A (2) -10 6 10 4 (Bt-Ct)B (3) -22 20 11 4 (Bt-Ct)B-A (4)= 3-2 -12 14 1 0 DF (5) 1,0000 0,8696 0,7561 0,6575 NPVt B-A (6)= 5 x 4 -12,00 12,17 0,76 0,00

Memilih proyek B karena akan memberikan tambahan ekonomis sebesar 0,93 (juta rupia) Selanjutnya membandingkan proyek C yang termahal Tahun (1) 0 1 2 3 (Bt-Ct)B (2) -22 20 11 4 (Bt-Ct)C (3) -30 16 14 19 (Bt-Ct)B-A (4)= 3-2 -8 -4 3 15 DF (5) 1,0000 0,8696 0,7561 0,6575 NPVt C-B (6)= 5 x 4 -8,00 -3,48 2,27 9,86

Karena NPV C-B positif, pilih proyek C karena memberikan tambahan keuntungan ekonomis sebesar Rp. 650.000, (0,65 juta rupiah)

Ringkasan Perhitungan Incremental NPV Alternatif perbandingan langkah Incremental NPV Proyek 1 A-0 5,41 2 B-A 0,93 3 C-B 0,65

keputusan Pilih A Pilih B Pilih C BCRB =1,19 BCRC

2. Kriteria Incremental BCR Kriteria BCR maksimum tidak selalu tepat/konsisten. Contoh kasus tiga proyek A, B, dan C: BCRA =1,37 =1,15 Kriteria BCR pilihan tunggal harus diganti dengan Incremental BCR Jika BCRB-A > 1 maka pilih proyek B Jika BCRB-A < 1 maka pilih proyek A Contoh : tabel sebelumnya mulai dari industri termurah Tabel lembar kerja perhitungan BCRB-A pada Interest Rate 15% Tahun (1) 0 1 2 3 (Bt)B-A (2) 0 16 3 5 (Ct)B-A (3) 12 2 2 5 DF (4) 1.0000 0,8696 0,7561 0,6575 DF (Bt)B-A (5) = 4 x 2 0,00 13,91 2,27 3,29 19,47 DF (Ct)B-A (6) = 4 x 3 12,00 1,74 1,51 3,29 18,54

BCRB-A = 19,47/18,54 = 1,05 Karena BCRB-A >1 maka kita memilih proyek B Selanjutnya bandingkan dengan industri C yang termahal BCRC-B = 12,88/12,22 = 1,05 BCRC-B > 1: pilih proyek C Analisis Incremental BCR memberikan hasil yang konsisiten dengan Incremental NPV ANALISIS BREAK-EVEN Merupakan salah satu teknik analisis ekonomi yang berguna dalam menghubungkan biaya variabel total (TVC) dan biaya tetap total terhaadap output produksi atau ukuran-ukuran lain dalam aktivitas industri. BEP adalah jumlah unit penjualan dimana keuntungannya adalah nol Q = FC/(P-V) Q = kuantitas penjualan pulang pokok P = harga produk per unit produk V = biaya variabel per unit produk BEP jug digunakan untuk menentukan harga jual produk minimum untuk mencapai titik impas: P = (FC + VQ)/q P = harga jual pulang pokok Q = kuantitas produk yang dihasilkan Contoh, seorang manajer dihadapkan pada dua alternatif pilihan, yaitu; membeli atau membuat sendiri komponen tertentu untuk digunakan dalam proses pembuatan produk. Jika pilihan membeli, perusahaan dapat membeli komponen itu dengan harga Rp 8000/unit. Apabila membuat sendiri perusahaan harus mengeluarkan biaya tetap Rp 12.000.000/tahun, biaya variabel Rp 4000 per unit komponen yang dibuat. Jika kebutuhan perusahaan komponen tersebut sebanyak 4000 unit per tahun, alternatif pilihan apa yang terbaik ? Fungsi biaya total membuat sendiri (TCm) per tahun: TCm = 12.000.000 + 4000 K K = Komponen Fungsi biaya total membeli (TCb) per tahun TCb = 8000K Titik break even tercapai apabila TCm =TCb, sehingga 12.000.000 + 4000K = 8000K 4000K = 12.000.000, K = 3.000 Apabila K = 3000, kedua alternatif pilihan membuat sendiri atau membeli komponen akan mengeluarkan biaya total per tahun yang sama: TCm = 12.000.000 + 4000K = 12.000.000 + 4000.3000 = Rp. 24.000.000,TCb = 8000K = 8000.3000 = Rp 24.000.000,-

Alternatif membuat sendiri komponen lebih murah apabila kebutuhan lebih besar dari titik break event (3000 unti per tahun). Apabila kebutuhan lebih kecil dari titik break event alternatif membeli dari pemasok akan lebih murah.

You might also like