Professional Documents
Culture Documents
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BeIakang
Zirkon merupakan mineral imbuhan (mineral aksesoris) pada batuan
beku, terutama pada batuan beku dalam (plutonik) yang kaya akan sodium,
seperti granit dan syenit.
Zirkon letakan di ndonesia terdapat atau diendapkan bersama pasir
kuarsa pantai dan pasir kuarsa sungai. Pasir zirkon di Kalimantan Tengah
dijumpai di Kabupaten Sukamara, Kotawaringin Barat, Seruyan, Kotawaringin
Timur, Katingan, Kota Palangka Raya, Gunung Mas, Kapuas dan Pulang Pisau.
1.2 Tujuan
Setelah mempelajari materi ini melalui telaah bacaan mahasiswa
diharafkan dapat mengetahui penambangan mineral zirkon, pemanfaatan serta
peranannya di dalam perekonomian ndonesia yang semoga di kemudian hari
bisa terbentuk suatu pemikiran pemikiran yang lebih baik dalam pemanfaatan
mineral zirkon.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 GeoIogi KaIimantan Tengah
Geologi Kalimantan Tengah tidak berdiri sendiri, tetapi merupakan bagian
yang tak terpisahkan dari kesatuan geologi Kalimantan secara umum.
Kalimantan Tengah terbentuk dari endapan atau batuan yang terjadi dalam
cekungan-cekungan sedimen dan daerah-daerah pegunungan yang terbentuk
oleh kegiatan magma ataupun proses malihan (metamorfosa).
Cekungan cekungan yang ada di Kalimantan Tengah terdiri dari :
Cekungan Melawi (perbatasan dengan Kalimantan Barat)
Cekungan Barito (bagian Tengah Selatan - Timur Kalimantan Tengah)
Cekungan Kutai (bagian Utara - Timur Laut Kalimantan Tengah)
Stratigrafi (susunan urutan batuan) di Kalimantan Tengah, tersusun dari
batuan yang berumur tua ke muda, sebagai berikut:
Batuan Malihan
:terdiri dari filit, sekis, genes, kuarsit dan kristalin. Batuan ini
berumur Paleozoikum Mesozoikum yang dikelompokan
dalam formasi
Batuan Beku
: terdiri dari granit, granodiorit, diorit, tonalit, gabro dan
monzonit. Batuan ini berumur Perm Trias
Batuan
Sedimen
: terdiri dari sedimen klastik pada Formasi Batuayau, formasi
Tanjung, Formasi Warukin, Formasi Dahor, serta sedimen
biotik seperti batugamping Formasi Berai.
Batuan
Volkanik
: terdiri dari breksi, aliran lava, batupasir tufaan dan intrusi-
intrusi kecil andesit basaltis.
Alluvial :Endapan ini termuda, terdiri dari pasir, lempung, gambut dan
lumpur. Batuan ini berumur Pleistosen Resen.
Struktur geologi Kalimantan Tengah, khususnya dibagian Tengah - Utara,
mempunyai struktur yang rumit, berupa sesar (patahan), perlipatan dan kekar-
kekar, sedangkan bagian Selatan-Barat Daya relatif stabil.
Potensi bahan galian/sumberdaya mineral yang berada di Kalimantan
Tengah, tidak lepas dari kejadian geologi yang terjadi di Kalimantan Tengah,
misalnya endapan emas, keberadaannya dapat dipengaruhi oleh gejala geologi
seperti patahan (sesar) dan intrusi, sedangkan batubara proses pematangannya
juga dipengaruhi oleh gejala-gejala tersebu diatas.
Peta Geologi Regional Kalimantan Tengah seperti peta berikut :
Gambar 2.1
Peta GeoIogi RegionaI KaIimantan Tengah
Secara geologi, indikasi keterdapatan endapan/cebakan bahan tambang
di Kalimantan Tengah cukup banyak diantaranya adalah :
1. Migas
minyak bumi
gas bumi
gas Metan
. Mineral Logam dan Batubara
Endapan dan Cebakan mineral logam ; bijih besi, seng, timah hitam
(gelena), alumunium (bauxite)
Endapan batubara
Endapan gambut
. Mineral Non Logam dan Batuan ;
ntan, Zircon, Kristal Kuarsa (kecubung)
Pasir Kwarsa,
Batu Gamping,
Posfat.
Andesit, granit, granodiorit dll
Bahan tambang yang paling diminati investor saat ini adalah batubara
disusul dengan mineral logam seperti bijih besi, emas, perak, alumunium
(bauxite) , timah hitam (galena). dan bijih seng.
Disamping batubara dan mineral logam seperti tersebut diatas di
Kalimantan Tengah juga terdapat mineral non logam yang juga sangat diminati
investor yaitu zircon.
Batubara tersebar terutama di Kabupaten Murung Raya, Barito Utara,
Barito Selatan, Barito Timur, Kapuas, Gunung Mas dan Katingan. Bahan galian
Emas dan Perak tersebar di Kabupaten Murung Raya, Barito Utara, Gunung
Mas, Kapuas, Katingan, Kotawaringin Timur dan Kotawaringin Barat, sedangkan
Zircon dijumpai di Kabupaten Katingan, Kotawaringin Timur, Seruyan,
Kotawaringin Barat, Sukamara, Gunung Mas dan Kapuas sedangkan bijih Besi
tersebar di Kabupaten Lamandau, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katingan dan
Barito Timur. Penyebaran bahan tambang khususnya bahan galian industry
tertuang sebagaimana peta berikut :
Gambar 2.2
Peta Bahan GaIian GoIongan C Provinsi KaIimantan Tengah
2.2 Sumberdaya Zirkon Provinsi KaIimantan Tengah
Zirkon atau yang juga sering ditulis dengan Zircon atau Pasir Zircon
adalah mineral yang menurut Peraturan Pemerintah No. Tahun 1
digolongkan kedalam mineral non logam, tetapi unsur Zr (Zirconium)
dikelompokkan kedalam golongan mineral logam.
Apabila mineral ini diolah secara kimiawi menjadi ZrO + SiO maka
ZrO yang diperoleh disebut Zirconia, menurut Peraturan Pemerintah Zirconia
berubah menjadi mineral Logam karena unsur Zr nya menjadi lebih tinggi.
Zircon di Kalimantan Tengah terbentuk bersama-sama dengan batuan
beku seri kalk alkali - alkali (granit, grano diorit dan monzonit). Apabila batuan
tersebut lapuk maka mineral-mineralnya akan lepas dan terbentuklah pasir zircon
yang karena adanya proses transportasi terjadi pengkayaan di beberapa tempat-
tempat tertentu.
Warna pasir zircon dapat bermacam-macam dapat putih bening hingga
kuning, kehijauan, coklat kemerahan, kuning kecoklatan dan gelap. Warna
warna zircon tersebut dipengaruhi oleh unsur-unsur yang dikandungnya seperti
besi, mangaan, kalsium, sodium dll.
Sistem kristalnya monoklin, prismatik, dipiramida dan ditetragonal
dengan kilap lilin sampai logam, belahan sempurna sampai tidak beraturan.
Kekerasan pasir zircon berdasarkan skala mohs berkisar antara , - 7,, berat
jenis berkisar antara , - ,8 dan titik leburnya .S C.
Kegunaan zircon, zirconia dan zirconium antara lain untuk selongsong
reakator nuklir, sebagai bahan pelapis keramik mutu tinggi, refractory, catalysis,
komponen electronic, permata dll.
Pasir zircon di Kalimantan Tengah dijumpai di Kabupaten Sukamara,
Kotawaringin Barat, Seruyan, Kotawaringin Timur, Katingan, Kota Palangka
Raya, Gunung Mas, Kapuas dan Pulang Pisau.
Secara geologi endapan pasir zircon dijumpai di formasi dahor dan
aluvium. Lokasi-lokasi yang biasanya mengandung endapan pasir zircon tinggi
adalah yang berada di dasar atau kanan/kiri sungai atau anak sungai berupa
endapan channel atau teras sungai.
Sebelum pasir zircon laku dijual, beberapa perusahaan tambang yang
melakukan ekplorasi emas aluvial melaporkan bahwa pada saat mereka
melakukan pendulangan dalam rangka mencari emas diperoleh konsentrat
mineral berat rata-rata , kg/m yang kompisisinya sebagai berikut :
TabeI 2.1
Data konsentrat mineraI berat hasiI ekspIorasi emas aIIuviaI
No MineraI DAS Katingan DAS Kahayan DAS Sekonyer
1 Zirkon (ZrSiO) , % 17,1 % 7, %
lmenite (FeTiO) 1, % , % , %
Leucoxene , % - -
Magnetite - 1,1 % , %
Garnet - , % -
Rutile (TiO) ,7 % 1, % , %
7 Epidot - , % -
8 Sphene - , % -
Hornblende , % , % -
1 Spinel - 1,1 % -
11 Maghemite ,7 % - -
1 Tourmaline , % - -
1 Pyrite (FeS) , % - -
1 Kuarsa (SiO) 8,8 %
Berdasarkan data tersebut serta data luasan wilayah eks pertambangan
emas tanpa izin serta hasil-hasil perhitungan jumlah endapan pasir yang
dilakukan oleh perusahaan yang melaksanakan kegiatan eksplorasi emas aluvial
7
Tim Kalteng Mining mencoba menghitung sumberdaya pasir zirkon di Provinsi
Kalimantan Tengah. yang hasilnya sebagai berikut:
No
Lokasi
VoIume
Endapan
(m
3
)
JumIah
Konsentrat
(Ton)
Sumberdaya
ZrSiO
4
(Ton)
1 DAS S. Sekonyer 88.. 1, 8.7
DAS S. Seruyan 11.8. 8. .1
DAS S. Mentaya 1.1. .1 8.8
DAS S. Katingan .. 1.18. 777.7
DAS S. Rungan 1.. 1.. 7.81
DAS S. Kahayan .1. .8. ,
7 DAS S. Muroi .. 1. .18
8 DAS S. Kapuas .8. .8 1.
Lain 1.. 1. 8.
Total 1.17.. .. .1.
2.3 Prospek Pemanfaatan dan Penggunaan Endapan Zirkon
Penggunaan zirkon sangat bervariasi, baik sebagai mineral industri (non-
logam) maupun mineral logam. Pasaran zirkon dunia sebagian besar digunakan
sebagai mineral industri, yaitu untuk pasir cetak (foundry), bata tahan api
(refraktori), keramik dan gelas, kimia zirkonium, dan lain-lain (Supriatna Suhala,
M. Arifin, 17).
Untuk bahan keramik pasir zirkon harus memenuhi spesifikasi tertentu.
Penggunaan pasir zirkon dalam industri keramik terutama sebagai bahan
penguat dan glasir. Pada industri keramik dan gelas, zirkon yang digunakan
berbentuk zirkonia, PSZ (Partially Stabilized Zirkonia), dan tepung zirkon
(micronizedzirkon).
Tepung zirkon pada keramik terutama berfungsi sebagai glasir opak
(opacifier glazes), hal ini disebabkan zirkon mempunyai indeks refraksi cukup
tinggi. Zirkon di sini menggantikan peranan Sn-oksida untuk menghasilkan
keramik putih dan keramik berwarna yang bermutu tinggi, khususnya keramik
untuk keperluan rumah tangga (table ware) dan keramik ubin (tile ceramic).
Sebagai frit-enamel, tepung zirkon digunakan untuk melapisi logam (baja dan
besi tuang).
Walaupun jumlah pemakaian zirkon sangat kecil dibandingkan TiO
,
dengan penggunaan zirkon lebih baik, terutama dalam proses pelapisan secara
kering untuk menghasilkan produk peralatan dapur dan kamar mandi.
8
Dalam industri gelas, zirkonia (fused zirkon) digunakan untuk
menghasilkan gelas-gelas yang berkomposisi khusus, menghasilkan seperti
gelas optik, gelas fiber, gelas TV berwarna, dan lain-lain.
Khusus untuk menghasilkan keramik rekayasa dan listrik, sekarang ini telah
dibuat bahan dasar keramik yang berasal dari zirkon, yaitu PSZ. Produk PSZ
yang telah dikembangkan ada dua macam, yaitu :
PSZ yang Dibuat dengan Menggunakan CaO dan MgO
Keramik yang dihasilkan mempunyai kekuatan dan ketahanan yang lebih
baik, jika dibandingkan dengan keramik konvensional (SiC, Si
, dan
Al