You are on page 1of 12

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bidang dangaris merupakan dua dari tiga istilah-istilah dasar. Sebagaimana kita
ketahui bahwa istilah dasar adalah suatu istilah yanh hanya dapat dideskripsikan atau
dipaparkan. Dengan demikian, garis dan bidang (sebagai istilah dasar) dapat
dideskripsikan sebagai berikut :
1. Garis (dimaksudkan adalah garis lurus)
Dapat diperpanjang ke arah mana saja. Namun mengingat terbatasnya bidang tempat
gambar, sebuh garis hanya dituliskan sebagian saja. Garis hanya mempunyai ukuran
panjang, tetapi tidak mempunyai ukuranlebar.
2. Bidang (dimaksudkan adalah bidang rata)
Dapat diperluas seluas-luasnya. Pada umunya, sebuah bidang hanya dilukiskan
sebagian saja yang disebut wakil bidang.

1.2. Masalah
1) Jelaskan kedudukan garis lurus dan bidang rata ?
2) Bagaimana menentukan persamaan garis lurus yang memotong dua garis lurus
lain ?
3) Bagaimana menentukan jarak antara dua garis lurus g
1
dan g
2
?
4) Bagaimana menentukan jarak sebuah titik ke sebuah garis lurus ?
5) Bagaimana menentukan perpotongan tiga bidang rata ?
1.3. Tujuan
Untuk mengetahuai dan menentukan cara mencari kedudukan garis lurus dan
bidang rata, garis lurus memotong dua garis lurus lain, jarak antara dua garis lurus g
1

dan g
2
, jarak sebuah titik ke sebuah garis lurus serta perpotongan tiga bidang rata.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Kedudukan Garis Lurus dan Bidang Rata
Pandang garis lurus g dengan vektor arah a =
[ ] c b a , ,
dan bidang rata V dengan
vektor normal, n =
[ ] C B A , ,
maka:
1. Garis lurus g sejajar bidang rata V

vektor arah garis tegak lurus normal bidang


atau

a.n = 0 atau :
0 + + cC bB aA
.............................................. (34)
Gambar 37
2. Garis lurus g tegak lurus bidang rata V

vektor arah garis lurus = vektor normal


bidang rata (atau kelipatanya) atau
C
c
B
b
A
a

........................ (35)
3. Bila garis g terletak seluruhnya pada bidang rata V, terpenuhi an atau a.n = 0
0 + + cC bB aA ....................................................................... (36)
dan sembarang P pada garis g harus terletak pula pada bidang V.
1
g sejajar denga bidang V
2
g terletak pada bidang V
2
g tegal lurus bidang V
Contoh 2.1 :
Garis lurus g :
( ) ( )
z
y x

3
2
2
3
sejajar bidang rata V = x + y + z + 7 = 0 karena
[ ] 1 , 3 , 2 [ ] 1 , 1 , 1 = 0, tetapi g tidak terletak pada V. Karena suatu titik [ ] 0 , 2 , 3 pada g
tidak memenuhi persamaan V
( ) 0 7 0 2 3 0 + +
.
Sedangkan garis
( )
( )
3
2
3
2
:
1

+

z
y
x
g
terletak pada V
1
= x + y + z -1 = 0
Karena
[ ] 1 , 3 , 2 [ ] 1 , 1 , 1
= 0 dan titik
( ) 2 , 3 , 1
pada
1
g
memenuhi persamaan V
( ) 0 1 2 3 0 0
1
+
Sedangakan
( )
2
3
:
2
+

z
y x g
tegak lurus bidan V
5 2
2
+ + z y x
Karena vektor arah
2
g [ ] 2 , 1 , 1 :
sama dengan vektor normal [ ] 2 , 1 , 1 :
2
g .
2.2. Garis Lurus Memotong Dua Garis Lurus Lain
Jika
1
g
: V
0
1
V
2
dan g
2
:
1
U
1
= 0 = U
2
maka persamaan umum dari garis
lurus g yang memotong
1
g
dan
2
g
adalah
1
V
+
2
V
=0=
1
U
+
2
U
..........................
(37)
Contoh 2.2 :
Tentukan pesamaan garus lurus yang melalui titik
( ) 1 , 1 , 2
dan memotong garis-garis
lurus
1
g
:
z y y x 2 0 4 2 + +
serta
2
g
:
8 5 2 , 4 3 + + +
z x z
x
Penyelesaian :
Garis lurus
( ) ( ) 0 8 5 2 4 3 . 0 2 4 2 + + + + + + z x z x z y y x
..................... (*)
memotong
1
g
dan
2
g
untuk setiap

dan
.
Karena melalui
( ) 1 , 1 , 2
: (*) 0 1 + dan
, 0 1 +
atau
. 1 , 1
yang bila
kita subsitusikan ke (*) menghasilkan
, 4 2 . 2 + + + z x z y x
merupakan persamaan
yang diminta.
2.3. Jarak Antar Dua Garis Lurus G
1
Dan G
2
1. Bila g
1
dan g
2
sejajar , untuk menghitung jaraknya dapat dilakukan sebagai berikut:
Pilihlah sembarang titik p pada g
1
Buatlah bidang rata W melalui P dan tegak lurus g
1,
yang dengan
sendirinya juga tegak lurus g
2

Tentukan Q titik tembus g
2
pada W
Panjang PQ adalah jarak g
1
dan g
2
Gambar 38
2. Bila g
1
da g
2
bersilangan, dapat dilakukan sebagai berikut:
Buat bidang rata W yang melalui g
1
dan sejajar g
2
Pilih sembarang titik P pada g
1

Tentukan jarak P ke bidang W, merupakan jarak g
1
dan g
2
.
Contoh 2.3 :
1. Tentukan jarak garis lurus g
1
( ) ( )
1
2
3 2
2

z y x
, dan g
2
:
( ) ( )
1
8
3
4
2

z y x
Penyelesaian :
g
1
// g
2
Pilihlah P (2,0,2) pada g
1
Persamaan bidan W melalui P dan tegak lurus g
1
W =2
( ) 2 x
+ 3
( ) 0 y
+
( ) 2 z
= 0

2x + 3y + z 6 = 0
(*)
Mencari titik Q, yaitu titik tembus g
1
pada W :
g
2
dapat ditulis dalam persamaan parameter :
x = 2 , y = 4 + 3 , z = 8 + (**)
dan subtitusinya ke (*) : 2(2

) + 3(4 + 3

)+(8 +

)6 = 0

14

+ 14 = 0

1
Jadi Q(-2,1,7) berarti jarak g
1
dan g
2
adalah :
2 2 2
) 2 7 ( ) 0 1 ( ) 2 2 ( + + PQ =
42
2. Tentukan jarak dan persamaan garis hubungan terpendek dari sumbu z kegaris lurus
g
2
: x = -y + 1 = -z
Penyelesaian :
Sumbu Z mempunyai persamaan g
1
: x = 0, y = 0, dan garis g
2
: x + z = 0, x + y 1 = 0
bidang W melalui titik g
1
berbentuk x + y = 0 dan sejajar g
2
yang arahnya :

1 1 0 1 1
0 1
1
1 0
1
1

:
[ ] 1 , 1 , 1
Berarti [ 1,
0 ,
] .
[ ] 1 0 1 , 1 , 1
Jadi W = x + y = 0
Kita pilih sembarang titik P pada g
2
, ambil x = 0 0 z , dan y = 1 atau P
( ) 0 , 1 , 0
Jarak P(0,1,0) ke W = 0 adalah :
d = ]
]
]

+ +
+ + +
2 2 2
0 1 1
0 0 . 0 1 . 1 0 . 1
=
2 2
1
2
1

g
3
adalah garis hubung terpendek g
1
dan g
2
, yang dapat dicari sebagai berikut :
Bidang U melalui g
2
dan tegak lurus W :
Gambar 39
( ) ( ) ( ) , 0 1 0 1 + + + + + z y x y x y x
serta :
[ ] 1 , , 1 +

[ ] 0 0 , 1 , 1
.
2
1
berarti U=
2
1
2
1
2
1
+ + z y x = 0 atau x y + 2z + 1 = 0
Titik tembus sumbu Z pada U : x = 0, y = 0, z = )
2
1
, 0 , 0 (
2
1

g
1
melalui R dan vektor arahnya =normal dari W berati g
3 :
[ ] [ ] [ ] 0 , 1 , 1
2
1
, 0 , 0 , , + z y x
atau x = y, z =
2
1
2.4. Jarak Sebuah Titik ke Sebuah Garis Lurus
Jarak P( )
1 1 1
, , z y x ke garis g dapat kita cari sebagai berikut :
Buat bidang W melalui p tegak lurus g
Cari titk Q, titik tembus g pada W.
Garis PQ dalah suatu garis yang tegak lurus g dan melalui titik P
sehingga panjang PQ adalah jarak titik P ke garis g
Gambar 40
Contoh 2.4 :
Tentukan jarak titik
( ) 2 , 0 , 1
ke garis x = y = z
Penyelesaian :
Bidang W yang melalui (1,0,2) dan tegak lurus x = y = z adalah :
1
( ) y x
+ 1
( ) ( ) 0 3 0 2 1 0 + + + z y x z y
(*)
Ttik tembus garis g pada W dpiperoleh dengan mensubsitusikan
x = y = z = ke (*) maka 1 atau titik tembus Q
( ) 1 , 1 , 1
.
Jadi PQ =
2 2 2
) 2 1 ( ) 0 1 ( ) 1 1 ( + + = 2 adalah jarak yang diminta.
Catatan (8)
Mencari persamaan garis h yang melalui titik P( )
1 1 1
, , z y x serta memotong tegak
lurus g dengan persamaan
[ ] z y x , ,
=[ ]
2 2 2
, , z y x +
[ ] c b a , ,
.
Misalkan Q pada garis g berarti kordinat Q( ) c z b y a x + + +
2 2 2
, , .
Vetor PQ = [ ]
1 2 1 2 1 2
, , z c z y b y x a x + + + merupakan arah garis h
Gambar 41
Sebagai contoh, kita hendak memecahkan contoh 2.4 diatas, ambil Q
( ) , ,
pada g.
Vektor PQ=
[ ] 2 , , 1
PQ tegak lurus arah g, yaitu
[ ] 1 , 1 , 1
berarti : 1 1 + + atau 1
Titik Q (
1 , 1 , 1
) dan jarak P ke garis g = PQ =
2 2 2
) 2 1 ( ) 0 1 ( ) 1 1 ( + + = 2
2.5. Perpotongan Tiga Bidang Rata
Pandang tiga bidang rata :
V
1
= A
1
x + B
1
y + C
1
z + D
1
V
2
= A
2
x + B
2
y + C
2
z + D
2
V
3
= A
3
x + B
3
y + C
3
z + D
3
V
1,
V
2
dan V
3
tidak ada yang sejajar, terdapat tiga kemungkinan kedudukan ketiga
bidang tersebut :
1. Hanya mempunyai satu titik persekutuan ( membentuk jaringan bidang ),
2. Mempunyai satu garis lurus persekutuan ( membentuk berkas bidang ),
3. Membentuk satu prima segitiga.
Gambar 42
pandang bahwa V
1
danV
2
tidak sejajar. Garis potong V
1
dan V
2
yaitu g mempunyai arah
n
1
n
2
= [ ] [ ]
2 2 2 1 1 1
, , , , C B A C B A dan melalui titik : P

,
`

.
|

0 , ,
2 2
1 1
2 2
1 1
2 2
1 1
2 2
1 1
B A
B A
D A
D A
B A
B A
B D
B D
maka V
1
= 0. V
2
= 0. V
3
= 0 membentuk prisma sisi tiga jika
g // V
3
(g tidak terletak pada V
3
).
Berarti :
( ) 0 .
3 2 1
n n n
atau bila :
0
3 3 3
2 2 2
1 1 1
2 2 2
1 1 1
3 3 3

C B A
C B A
C B A
C B A
C B A
C B A
(38)
dan misalkan titik P terletak pada V
3
= 0, berarti tidak terpenuhi hubungan :
A

=
0 0
3 3
2 2
1 1
2 2
1 1
2 2
1 1
2 2
1 1
+ +

D C
B A
B A
D A
D A
B A
B A
B D
B D
atau tak memenuhi :
3 3 3 3
2 2 2 2
1 1 1 1
D C B A
D C B A
D C B A
= 0 .(39)
Jadi :
o Ketiga bidang rata membentuk suatu berkas bidang rata, jika terpenuhi
persamaan (38) dan (39)
o Ketiga bidang rata membentuk suatu prisma sisi tiga jika terpenuhi
persamaan (38) dan (39)
o Dalam hal lain, membentuk jaringan.
Contoh 2.5 :
Tentukan bahwa bidang
, 0 3 + + + z y x

0 2 2 3 + + z y x
dan
0 7 7 4 2 + + z y x

membentuk prisma segitga.
Penyelesaian :
Persamaan (38) terpenuhi, yaitu :
0
7 4 2
2 - 1 3
1 1 1

Sedangkan persamaan (39), yaitu :


, 0 4 0
7 4 2
2 - 1 3
3 1 1

Tidak terprnuhi.
BAB III
PENUTUP
Pandang garis lurus g dengan vektor arah a =
[ ] c b a , ,
dan bidang rata V dengan
vektor normal, n =
[ ] C B A , ,
maka:
1. Garis lurus g sejajar bidang rata V

vektor arah garis tegak lurus normal bidang


atau

a.n = 0 atau :
0 + + cC bB aA
2. Garis lurus g tegak lurus bidang rata V

vektor arah garis lurus = vektor normal


bidang rata (atau kelipatanya) atau
C
c
B
b
A
a


3. Bila garis g terletak seluruhnya pada bidang rata V, terpenuhi an atau a.n = 0
0 + + cC bB aA dan sembarang P pada garis g harus terletak pula pada bidang V.
Jika
1
g
: V
0
1
V
2
dan g
2
:
1
U
1
= 0 = U
2
maka persamaan umum dari
garis lurus g yang memotong
1
g
dan
2
g
adalah
1
V
+
2
V
=0=
1
U
+
2
U
. Untuk
menghitung jarak antara dua garis lurus g
1
dan g
2
dapat dilakukan dengan dua cara yaitu
bila g
1
dan g
2
sejajar dan bila g
1
dan g
2
bersilangan.Untuk menentukan jarak sebuh titik
ke sebuah garis lurus maka jarak P( )
1 1 1
, , z y x ke garis g yaitu PQ.
3.2. Saran
Sebagai guru kita sebaiknya bisa menjelaskan materi kedudukan garis lurus dan
bidang rata, garis lurus memotong dua garis lurus lain, jarak antara dua garis lurus g
1

dan g
2
, jarak sebuh titik ke sebuh garis lurus serta perpotongan tiga bidang rata dengan
baik dan benar sehingga siswa bisa memahami materi ini dengan baik.

You might also like