Professional Documents
Culture Documents
2. Pemilu II,( tanggal 15 Desember 1955) untuk memilih anggota konstituante.Badan Konstituante bertugas membentuk Uud yang baru. Dalam menjalankan tugas badan konstituante tidak pernah membuahkan hasil, padahal kondisinegara dalam keadaan yang memprihatinkan. Melihat kondisi ini presiden Soekarno punya usulkembali ke UUD 1945. Usul ini mendapat dua tanggapan kelompok I . mau kembali ke Uud 1945,tetapi Pancasilanya seperti dalam piagamJakarta, sila I : Ketuhanan dengan kewajibanmenjalankan syariat Islam bagi pemelukpemeluknya. Kelompok II, setuju kembali ke Uud 1945sepenuhnya. Akhirnya diadakan pemungutan suara, dengan kuorum rapat 2/3 dari anggota hadir yang memenuhi kuorum. Putusan ini tidak pernah tercapai dan pada akhirnya kuorum rapatpuntidak tercapai. Bahkan sebagian anggota menyatakan tidak akan datang dalam sidang yang akandatang. Berdasarkan keadaan darurat luar biasa ini demi persatuan, kesatuan dan stabilitasnasional presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden (5 Juli 1959) yang isinya: 1. Pembubaran Badan Konstituante 2. Berlaku kembali Uud 1945 dan tidak memberlakukan UUDS 3. Pembentukan MPR dan DPASKegagalan badan konstituante disebabkan parpol-parpol lebih mementingkan kepentinganparpolnya dari pada kepentingan bangsa dan negara. Partai-partai melalui parlemen seringkalimenjatuhkan mosi tidak percaya kepada kabinet, sehingga kabinetnya jatuh bangun. Walaupun sudah diadakan pemilu, namun segala bidang kehidupan terjadi instabilitas. Dengan keluarnyadekrit presiden 1959 ini telah mengakhiri sistem politik liberal yang kemudian diganti dengansistem demokrasi terpimpin dam berlakunya kembali UUD 1945.
2. Dinamika Politik Indonesia Pada Masa Orde Lama atau Periode Demokrasi Terpimpin (5 Juli1959 11 Maret 1966)
UUD 1945Bentuk negara KesatuanSistem pemerintahan Kabinet Presidensiil Pada masa pemerintahan orde lama banyak terjadi penyimpangan terhadap alat pemersatu, jika bangsa Indonesia sudah bersatu maka Pancasila tidak berfungsi lagi, yang menurut PKI akandigantikan dengan faham komunisme.Pancasila tidak diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, lembaga negara tidak berfungsisebagaimana mestinya. Asas demokrasi menurut UUD 1945 yang seharusnya berdasarkanmusyawarah mufakat diganti dengan demokrasi terpimpin yang berakibat terjadinya kultusindividu. Pilar-pilar demokrasi dan kehidupan kepartaian serta legislatif menjadi lemahsedangkan keluasan eksekutif (presiden) menjadi sangat kuat sebagai contoh :- DPR hasil pemilu tahun 1955 dibubarkan presiden karena tidak menyetujui RAPBN yangdiajukan presiden dan sebagai gantinya presiden mengangkat DPR GR - MPRS dan DPR GR yang seluruh anggotanya diangkat oleh presiden yang seharusnya beradadiatas presiden tetapi selalu tunduk kepada presiden- MPR mengangkat Soekarno menjadi presiden seumur hidup, yang dikukuhkan dalam TapMPRS No. III/MPRS/66Puncak penyimpangan adalah terjadi G 30 S/PKI. Setelah G 30 S/PKI terjadi krisis politik,yaitu terjadinya instabilitas nasional juga adanya demonstrasi mahasiswa yang menuntut TRITURA yaitu : 1. Bubarkan PKI
2. Bersihkan kabinet Dwikora dari PKI 3. Turunkan hargaYang pada akhirnya turunlah SUPER SEMAR pada tanggal 11 Maret 1966