Professional Documents
Culture Documents
=
2
) 1 (
t
i i t
i
s
q p s
k
k
r
................................ (3.1)
Rumus untuk menghitung varians totalnya adalah:
n
X
S
t
t
2
2
=
( )
n
X
X X
t
t t
2
2 2
E
E =
........................................(3.2)
Keterangan:
r
i
= reliabilitas tes yang dicari
k = banyaknya butir soal
Np
i
= proporsi jumlah siswa yang mendapat skor 1
p
i
=
n
1 skornya yang subjek banyaknya
q
i
= 1 p
i
s
t
2
= varians total
X
t
= jumlah jawaban item yang benar pada setiap subjek
n = jumlah responden
(Retnosari, Kurniasih dan Ratna, 2010)
Tabel 3.1 Tingkat Reliabilitas Instrumen Penelitian
Nilai Koefisien Tingkat Reliabilitas
0,00 0,199
0,20 0,399
0,40 0,599
0,60 0,799
0,80 1,000
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Kuat
Sangat kuat
Sumber: Sugiyono, 2007 : 216
Uji reliabilitas tes dilaksanakan pada kelas VII MTs Mujahidin
Pontianak, karena menurut data dari situs resmi Badan Akreditasi Propinsi
Sekolah/Madrasah Propinsi Kalimantan Barat (http://www.ban-
sm.or.id/provinsi/kalimatan-barat) bahwa MTs Mujahidin Pontianak memiliki
akreditasi sama dengan MTs IKA PGA Pontianak yaitu B. Siswa kelas VII
MTs Mujahidin Pontianak yang mengikuti tes sebanyak 21 orang siswa.
Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa reliabilitas instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah tergolong sedang yaitu 0,504
sehingga dapat digunakan untuk tes (Lampiran B-2).
D. Prosedur Penelitian
1. Persiapan
a. Melakukan observasi ke sekolah
b. Menyiapkan instrumen penelitian berupa soal Pre-test dan Post-test
c. Menyiapkan perangkat pembelajaran model cooperative learning
tipe talking stick. Dengan perangkat sebagai berikut :
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lembar pertanyaan, lembar yang berisikan soal-soal pertanyaan
sebanyak 3 soal essay setiap kelompok tentang konsep
pemuaian zat padat.
Lembar jawaban yang digunakan untuk meremediasi siswa atau
yang digunakan ketua kelompok untuk menjawab pertanyaan.
Tongkat yang digunakan sebagai alat penunjuk giliran kelompok
yang akan melakukan diskusi.
2. Tahap Pelaksanaan
a. Memberi pretest untuk mengetahui jumlah miskonsepsi tentang
pemuaian zat padat.
b. Melaksanakan kegiatan remediasi dengan mekakukan pengajaran
ulang menggunakan model cooperative learning tipe talking stick
pada materi pemuaian zat padat.
c. Memberi tes akhir untuk mengetahui penurunan jumlah miskonsepsi
siswa tentang pemuaian zat padat
3. Tahap Akhir
a. Menganalisis data
b. Menarik kesimpulan berdasarkan anallisis data
c. Menyusun laporan
E. Analisis Data
Perubahan jumlah miskonsepsi siswa diperhatikan dalam kegiatan
remediasi ini. Remediasi dikatakan efektif apabila terjadi penurunan jumlah
miskonsepsi siswa pada materi pemuaian zat padat setelah diberikan
remediasi menggunakan model cooperative learning tipe talking stick.
Berikut ini langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menganalisis
data.
1. Menganalisis hasil siswa pada Pre-test
Tabel 3.2: Distribusi Hasil Pre-test
No
Kode
siswa
Jawaban siswa per soal
Benar
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
2
3
...
2. Menganalisis jumlah miskonsepsi siswa pada Pre-test
Tabel 3.3: Rekapitulasi Miskonsepsi Siswa pada Soal Pre-test
Konsep No Soal
Pilihan Benar
(%)
Pilihan Salah
(%)
Miskonsepsi
(%)
Rata-rata persentase miskonsepsi
3. Menganalisis miskonsepsi siswa sesudah diberikan remediasi
menggunakan model cooperative learning tipe talking stick.
Tabel 3.4: Distribusi Hasil Post-test
No
Kode
siswa
Jawaban siswa per soal
Benar
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1
2
3
....
Tabel 3.5: Rekapitulasi Miskonsepsi Siswa pada Soal Post-test
Konsep No Soal
Pilihan Benar
(%)
Pilihan Salah
(%)
Miskonsepsi
(%)
Rata-rata persentase miskonsepsi
Tabel 3.6 Persentase Miskonsepsi Siswa Pada Saat Pre-test dan Post-test
Konsep Nomor soal
Jumlah Miskonsesi (%)
Penurunan
Miskonsepsi
(%)
Sebelum
remediasi
(Pre-test)
Setelah
remediasi
(Post-test)
Rata-Rata
4. Untuk mengetahui penurunan yang signifikan pada jumlah miskonsepsi
siswa setelah dilaksanakan remediasi menggunakan model cooperative
learning tipe talking stick pada materi pemuaian zat padat, maka data
pre-test dan post-test diolah berdasarkan langkah-langkah berikut ini.
1. Untuk mengetahui apakah data pre-test dan post-test berdistribusi
normal atau tidak normal, maka digunakan uji chi-kuadrat.
Langkah-langkah uji chi-kuadrat adalah sebagai berikut:
a. Menentukan jumlah jawaban yang benar pada saat Pre-test dan
Post-test
b. Melakukan uji normalitas data dengan menggunakan uji chi
kuadrat dengan prosedur sebagai berikut ini.
1. Menentukan rumus rata-rata hitung ( x )
Rumus:
n
xi
x
=
.............................................(3,3)
Keterangan:
xi = Jumlah jawaban siswa yang benar
n = Jumlah siswa
2. Menentukan standar deviasi (SD)
Rumus:
n
x x
SD
i
=
2
) (
......................................(3.4)
Keterangan:
SD = Standar deviasi jawaban yang benar Pre-test
x = Mean Jumlah jawaban yang benar Pre-test
n = Banyaknya data
x
i
= Data ke i, i = 1,2,3,...,n.
3. Menentukan jumlah kelas interval (k)
Rumus:
k = 1 + 3,3 log (n)..................................(3.5)
4. Menentukan rentang nilai (R)
Rumus:
R = Nilai tertinggi Nilai terendah...................(3.6)
5. Menentukan panjang kelas interval (P)
Rumus:
k
R
P =
................................................(3.7)
6. Menentukan batas atas dan batas bawah dari tiap-tiap kelas
interval
7. Menentukan Z batas kelas
Rumus:
SD
x bk
Z
bataskelas
=
...............................(3.8)
Keterangan:
Bk = Batas kelas
x = Rata-rata
SD = Standar Deviasi
8. Mencari nilai di bawah kurva normal dari Z dengan melihat
tabel luas di bawah kurva normal dari 0 sampai Z
9. Menghitung luas tiap kelas interval (L)
10. Menghitung frekuensi pengamatan (oi)
11. Menghitung frekuensi yang diharapkan (Ei) dari tiap kelas
interval
Rumus:
100
100
n
L
Ei
=
...........................................(3.9)
12. Menentukan nilai chi kuadrat (
2
)
Rumus:
2
=
k
i
Ei
Ei oi
1
2
) (
................................(3.10)
13. Menentukan derajat kebebasan (dk)
Rumus:
dk = k 3......................................(3.11)
14. Membandingkan harga chi kuadrat hitung dengan chi kuadrat
tabel.
Jika
2
hitung <
2
tabel, maka kelas berdistribusi normal dan
jika sebaliknya maka kelas tidak berdistribusi normal
(Arikunto, 1989: 379)
2. Jika data berdistribusi normal maka digunakan Uji-t untuk
mengukur penurunan miskonsepsi yang signifikan setelah
diberikan remediasi dengan menggunakan model pembelajaran
cooperative learning tipe talking stick. Adapun langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Membuat tabel uji-t
Tabel 3.7 Uji - t
No
Kode
Siswa
Jumlah
Jawaban
benar
Pre-test
Jumlah
Jawaban
benar
Post-test
Selisih
(d)
Deviasi
Perbedaan
(d Md)
Kuadrat
Deviasi
(x
2
d)
..
Jumlah
b. Mencari selisihnya (d)
c. Menentukan mean perbedaan (Md) dengan rumus:
n
d
Md
= ......................................(3.12)
d. Mencatat deviasi perbedaan dengan mengurangi tiap-tiap
perbedaan dengan mean perbedaan
e. Mencatat masing-masing deviasi perbedaan
f. Mencari jumlah kuadrat deviasi dari perbedaan-perbedaan
(
d x
2
).
g. Menghitung nilai t dengan rumus:
) 1 (
2
n n
d x
Md
t ................................(3.13)
Keterangan:
Md = Mean perbedaan
d x
2
= Jumlah kuadrat deviasi
n = Jumlah sampel
d = selisih
h. Menentukan derajat kebebasan (db) dengan rumus:
db = n 1......................................(3.14)
i. Menentukan nilai t tabel dari daftar
j. Jika t hitung > t tabel maka terdapat penurunan yang signifikan
setelah diberikan remediasi dengan menggunakan model
pembelajaran cooperative learning tipe talking stick (Arikunto,
1989:491).
3. Jika salah satu data atau keduanya tidak berdistribusi normal maka
untuk mengukur penurunan miskonsepsi yang signifikan setelah
diberikan remediasi dengan menggunakan model pembelajaran
cooperative learning tipe talking stick digunakan Uji Wilcoxon,
dengan langkah-langkah sebagai berikut ini.
a. Menentukan Hipotesis Nol (Ho)
Tidak terdapat penurunan iskonsepsi yang signifikan setelah
diadakan remediasi menggunakan model pembelajaran
cooperative learning tipe talking stick pada materi pemuaian zat
padat
b. Membuat daftar rank hasil tes sebelum dan sesudah dilakukan
remediasi dengan menggunakan model pembelajaran
cooperative learning tipe talking stick pada materi pemuaian zat
padat.
c. Menentukan tingkat signifikansi
Digunakan taraf signifikansi = 5%, dengan N 25
d. Menentukan nilai T
hitung
e. Daerah penolakan
Jika Z
hitung
< Z
Tabel
maka Ho ditolak
Jika Z
hitung
Z
Tabel
maka Ho diterima
f. Keputusan hipotesis
(Siegal, 1997: 93)
4. Untuk mengetahui efektifitas pemberian remediasi dengan
menerapkan model pembelajaran cooperative learning tipe talking
stick yang diwujudkan dengan hasil belajar siswa dilakukan dengan
menghitung Effect Size. Rumus dan kriteria besarnya Effect Size
yang digunakan merupakan rumus dari Glass (dalam Sutrisno,
2010) sebagai berikut ini.
Efektivitas remediasi ditetapkan dengan menghitung Effect Size
S
M M
ES
1 2
=
......................................(3.15)
Keterangan :
ES
= Effect Size
M
2
= Mean Jumlah Benar Post-test Siswa Pada
Materi Pemuaian Zat Pada
M
1
= Mean Jumlah Benar Pre-test test Siswa
Pada Materi Pemuaian Zat Pada
S = Standar Deviasi Jumlah Benar Pre-test
Siswa Pada Materi Pemuaian Zat Padat
Kriteria besarnya efek size diklasifikasikan sebagai berikut ini.
2 , 0 s ES : tergolong rendah
8 , 0 2 , 0 s < ES : tergolong sedang
8 , 0 > ES : tergolong tinggi
F. Jadwal Pelaksanaan Penelitian
Adapun susunan kegiatan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Tabel 3.8 : Susunan Kegiatan Penelitian
No Waktu Kegiatan Kegiatan
1 18 April 2011
Mengadakan Pre-test pada kelas VII MTs
IKA PGA Pontianak
3 19 April 2011 Melaksanakan remediasi menggunakan model
cooperative learning tipe talking stick
pertemuan pertama pada kelas VII MTs
IKA PGA Pontianak
4 20 April 2011 Melaksanakan remediasi menggunakan model
cooperative learning tipe talking stick
pertemuan kedua pada kelas VII MTs
IKA PGA Pontianak
5 21 April 2011 Melaksanakan remediasi menggunakan model
cooperative learning tipe talking stick
pertemuan ketiga pada kelas VII MTs
IKA PGA Pontianak
6 21 April 2011 Mengadakan Pos-test pada kelas VII MTs
IKA PGA Pontianak
DAFTAR REFERENSI
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta : Rineka Cipta.
Azwar, Azrul dan Joedo Prihantoro. 1987. Metode Penelitian Kedokteran dan
Kesehatan Masyarakat. Batam: Binarupa Aksara.
Candler, Laura. 2010. Talking Stick Book Discussion. (online).
http://lauracandler.com/book/TPT/TalkingStickPrivew.pdf.
Diakses 6 Oktober 2010.
Depdiknas. 2006. Panduan Pengembangan Pembelajaran IPA Terpadu. (online)
http://www.scribd.com/doc/38670015/37395273-IPA-terpadu. Diakses 6
Oktober 2010
Fujioka, Kimberly. 1998. The Talking Stick: An American Indian Tradition in the
ESL Classroom. (online) http://iteslj.org/Techniques/Fujioka-
TalkingStick.html Diakses 6 Oktober 2010
Giancolli, Douglas C. 2001. Fisika. Jilid I Edisi Kelima. (Pentejemah: Dra.
Yuhilza Hanum, M. Engg). Jakarta: Erlangga.
Ischak, dan Warji. 1987. Program remedial dalam proses belajar mengajar.
Yogyakarta: Liberty.
Juliana. 2008. Miskonsepsi Siswa Kelas VIII Pada Konsep Pemuaian Zat Padat
di SMP Negeri II Pontianak. Pontianak: FKIP UNTAN (Skripsi).
Kanginan, Marthen. 2004. IPA Fisika Untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Erlangga.
Leonie, Citra. 2010. Remediasi Miskonsepsi Siswa Kelas VII B SMP Negeri 11
Pontianak Tentang Pemuaian Zat Padat Melalui Metode Permainan
Halma. Pontianak: FKIP UNTAN (Skripsi)
Nawawi, Hadari. 2007. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gajah
Mada University Press.
Poerwanto, Endang. 2000. Pendekatan Kualitatif dalam Penelitian Pendidikan.
Malang: FKIP Universitas Muhammadiyah.
Pr, George. 2010. The "Talking Stick" Circle An Ancient Tool For Better
Decision Making And Strengthening Community. (online).
www.terrapsych.com/Talking%20Stick%20Circle.pdf Diakses 6 Oktober
2010
Rahmawati, Ika. 2007. Penerapan Model Pembelajaran Inovatif (Innovatif
Learning) Metode Talking Stick Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Dan
Kemandirian Belajar Siswa Pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 4 Malang.
(online).http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/11/abstrak1.pdf.
Diakses 14 November 2010
Retnosari, Dwi Asih. Kurniasih, Rizky dan Ratna S, Christianti. 2010. Validitas &
Reliabilitas Instrumen. (online) www.scribd.com/doc/42844199/Validitas-
Dan-Reliabilitas. Diakses 12 januari 2011.
Samantri, M, dan Syaodih, 2004, Perkembangan Peserta Didik. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Sears, Francis Weston dan Zemansky, Mark Weston, 1982. Fisika Untuk
Universitas I. (Penterjemah: Pantur Silaban). Jakarta: Bina Cipta.
Siegel, S. 1997. Statistik Nonparametrik untuk Ilmu-Ilmu Sosial. (Penterjemah:
Zanzawi Suyuti dan Landung Simatupang dalam koordinsi Peter Hagul).
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sofiawati, Filein. 2010. Peningkatan Aktivitas Belajar Matematika Melalui
Metode Cooperative Learning Tipe Talking Stick (PTK Pada Siswa Kelas
VII SMP Negeri 3 Kartasura. (online). http://etd.eprints.ums.ac.id/8332/
Diakses 14 November 2010.
Sulipan, 2010. Penelitian Eksprimen.(online).
http://sekolah.8k.com/rich_text_4.html Diakses 20 November 2010
Sugiyono, 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Suparno, Paul. 2005. Miskonsepsi dan Perubahan Konsep dalam Pendidikan
Fisika. Jakarta: Grasindo.
Sutrisno, Leo. 2010. Effect Size. (online).
http://www.scribd.com/doc/28025523/Effect-Size Diakses 7 Januari 2011.
Sutrisno, Leo. Heri Kresnadi dan Kartono. 2007. Bahan Ajar Untuk
Pengembangan pembelajaran IPA SD. Pontianak: LPPJ PGSD.
Tipler, P. A. 2005. Fisika Untuk Sains dan Teknik. (Penterjemah: Dra. Lea
Prasetio, M.Sc dan Rahmad W. Adi, Ph.D). Jakarta: Erlangga.
Trianto. 2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.
Surabaya: Prestasi Pustaka.
Widhiarso, Wahyu. 2010. Validitas Isi. (online).
http://www.docstoc.com/docs/43532158/Validitas-Isi Diakses 12 Januari
2011