You are on page 1of 37

MAKALAH SIFAT KOLIGATIF LARUTAN (Tugas kelompok telaah kurikulum II)

DISUSUN OLEH : AGUNG WIDODO AMA NUR ANA CHAIRUNNISA ELFIA ROZANA KOMANG IDA A SRI PURWANINGSIH (0913023001) (09130230 ) (0913023031 ) (09130230 ) (0913023012) (0913023106 )

PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2011

Standar Kompetensi: 1. Menjelaskan sifat-sifat koligatif larutan non elektrolit dan elektrolit Kompetensi Dasar: 1.1 Menjelaskan penurunan tekanan uap, penurunan titik beku larutan, kenaikan titik didih larutan, dan tekanan osmotik termasuk sifat koligatif larutan. Indikator: 1.1.1 Menjelaskan satuan konsentrasi larutan molaritas dan molalitas 1.1.2 Menjelaskan satuan konsentrasi larutan fraksi mol 1.1.3 Menjelaskan pengertian sifat koligatif berdasarkan data percobaan 1.1.4 Menjelaskan pengaruh zat terlarut yang sukar menguap terhadap tekanan uap pelarut 1.1.5 Menjelaskan dan menentukan hubungan penuruan tekanan uap dengan fraksi mol zat terlarut. 1.1.6 Menganalisis sifat-sifat koligatif melalui diagram PT 1.1.7 Menjelaskan hubungan penurunan titik beku larutan dengan kemolalan 1.1.8 Menentukan titik beku larutan 1.1.9 Menjelaskan hubungan kenaikan titik didih larutan dengan kemolalan 1.1.10 Menentukan titik didih suatu larutan. 1.1.11 Menjelaskan hubungan tekanan osmosis dengan kemolaran 1.1.12 Menentukan tekanan osmosis suatu larutan .

PERTEMUAN KE-1 KEGIATAN PENDAHULUAN


y y y

Guru membuka pertemuan dengan mengucapkan salam. Guru mengabsen siswa. Guru melakukan apersepsi kepada siswa dengan memberi pertanyaan seperti :

Guru : Anak-anak, apakah kalian pernah merebus air di rumah? Siswa : Pernah bu Guru :Lalu, pernahkah kalian membuat sayur sop? Siswa : Pernah bu Guru : Mana yang lebih cepat mendidih antara merebus air dengan sop yang kalian buat itu? Siswa : Merebus air itu lebih cepat mendidih Bu dari pada membuat sayur sop. Guru : Ya benar, merebus air itu lebih cepat mendidih daripada membuat sayur sop. Hal ini merupakan salah satu contoh peristiwa dari materi yang akan kita pelajari hari ini yaitu mengenai sifat koligatif suatu larutan. Siswa : Oohhh begitu ya bu... Guru : Ya benar. Untuk lebih jelasnya silahkan kalian buka buku kalian mengenai sifat koligatif. Siswa : Baik Bu..

B. kegiatan inti Guru : Di kelas 2 kalian telah belajar mengenai konsentrasi larutan bukan? Siswa : Iya Bu Guru : Baiklah.. Kalau begitu satuan konsentrasi apa saja yang telah kalian pelajari di kelas 2? Siswa : Molaritas Bu.. Guru : Ya, molaritas merupakan salah satu jenis satuan konsentrasi yang sering digunakan. Adapun jenis satuan konsentrasi yang lain adalah molalitas, fraksi mol, dan normalitas. Siswa : Ooohhh Kalau begitu apa beda dari masing-masing satuan konsentrasi itu bu? Guru : Baiklah, untuk mengetahui perbedaan dari masing-masing satuan konsentrasi tersebut maka akan kita bahas masing-masing satuan konsentrasi tersebut pada pertemuan kali ini Siswa : Baik bu.. Guru : Baiklah, masih ingatkah kalian pengertian dari molaritas? Siswa : Masih bu.. Molaritas menyatakan banyaknya jumlah mol zat terlarut dalam setiap 1 liter larutan. Guru : Ya benar. Molaritas menyatakan banyaknya jumlah mol zat yang terlarut dalam 1 liter larutan, dan biasanya diberi lambang M. Dari pengertian tersebut, adakah diantara kalian yang bisa menuliskan rumus matematis dari molaritas? Siswa : Saya bu (maju menuliskan persamaan molaritas di papan tulis)

M=

Guru : Ya benar. Dari persaman tersebut kita bisa mengetahui bahwa molaritas merupakan hasil perbandingan antara jumlah mol zat terlarut dengan volume larutan dalam liter. Siswa : Iya Bu. Guru : Baiklah, pernahkan kalian menghitung banyak jumlah (gram) gula yang kalian tambahkan ke dalam teh bila kalian membuat secangkir teh? Siswa : Tidak bu.. Guru : Nah dalam ilmu kimia, banyaknya jumlah zat terlarut (misalnya gula dan teh) yang ditambahkan dalam 1000 gram suatu pelarut (air) dinamakan dengan molalitas, yaitu menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 kg pelarut. Secara matematis dapat dituliskan :

Dengan, m = kemolalan larutan n = jumlah zat terlarut p = massa pelarut (dalam kg) Jika massa larutan dinyatakan dalam gram, maka rumus kemolalan di atas akan menjadi :
 

Guru : Dari dua jenis satuan konsentrasi tersebut yaitu molaritas dan molalitas, adakah yang dapat menemukan perbedaan antara keduanya? Siswa : Saya bu Perbedaan antara molaritas dan molalitas terletak pada jumlah pelarutnya Bu.. Jika molaritas volume larutannya (pelarut dan zat terlarut) 1 Liter sedangkan molalitas pelarutnya 1000 gram.

Guru : Ya benar berarti kalian telah bisa membedakan antara molaritas dan molalitas. Sekarang kita bahas mengenai fraksi mol larutan. Fraksi merupakan bagian dari suatu larutan.., yang mana pada larutan terdapat perbandingan zat terlarut terhadap pelarutnya. Siswa : Ooohhh.. begitu. Guru : ya benar sekali, nah perbandingan jumlah mol zat terlarut atau pelarut terhadap jumlah mol seluruh komponen dalam suatu larutan disebut sebagai fraksi mol. Anak-anak, jika kita misalkan jumlah mol zat pelarut adalah nA dan jumlah mol zat terlarut adalah nB maka fraksi mol pelarut dan zat terlarut adalah:





Dimana jumlah fraksi mol zat terlarut dengan mol pelarut adalah satu: XA + X B = 1. Siswa : Ooohhh. Jadi jumlah dari fraksi mol itu selalu 1 ya bu? Guru : Ya benar, berapapun banyaknya fraksi mol dalam suatu larutan maka jumlah total fraksi molnya selalu 1. Apa kalian paham? Siswa : Paham bu ! Guru : Bagus, untuk menambah pemahaman kalian maka kerjakan soal latihan berikut ini : Berapakah kemolalan larutan yang dibuat dengan mencampurkan 24 gram kristal MgSO4 dengan 400 gram air ? Siswa : saya bu Larutan 24 gram MgSO4 dalam 400 gram air,

jadi jumlah mol kristal MgSO4 = massa pelarut = 400 gram = 0,4 kg

  

= 0,2 mol



Guru : Ya benar. Apakah kalian sudah paham? Siswa : Paham bu... Guru : Baiklah, kalau begitu kita lanjutkan ke materi selanjutnya. Siswa : Iya bu Guru : Sebelumnya, kalian telah mempelajari materi tentang larutan. Siapakah yang masih ingat apa saja komponen yang terdapat dalam larutan? Siswa : zat terlarut dan pelarut bu Guru : Baiklah, kalau begitu apa perbedaan antara pelarut dan larutan? Siswa : Kalau larutan terdiri dari molekul pelarut dan molekul zat terlarut, sedangkan pelarut hanya terdiri dari molekul pelarut saja Bu.. Guru : Ya benar, larutan memiliki molekul pelarut dan zat terlarut, sedangkan pelarut memiliki molekul pelarut yang murni. Sekarang analisis data-data suatu percobaan berikut ini: Tekanan uap jenuh air murni pada suhu 20 Zat terlarut Glukosa Konsentrasi (Fraksi mol) 0,01 Tekanan uap jenuh larutan 17,36 mmHg Mengalami penurunan tekanan uap adalah 17,54 mmHg Keterangan

Glukosa Glikol Glikol

0,02 0,01 0,02

17,18 mmHg 17,36 mmHg 17,18 mmHg

Mengalami penurunan tekanan uap Mengalami penurunan tekanan uap Mengalami penurunan tekanan uap

Guru : Anak-anak, berdasarkan data tersebut apa saja yang menjadi zat terlarut? Siswa : Glukosa dan glikol bu.. Guru : ya benar.. perlu kalian ketahui bahwa glikol dan glukosa memiliki wujud zat yang berbeda.Apakah wujud (fasa) masing-masing? Siswa : Glukosa berfasa padat bu, sedangkan glikol berfasa cair. Guru : Baiklah, sekarang coba kalian perhatikan data penurunan tekanan uap jenuh yang ada di papan tulis, bagaimana tekanan uap jenuh larutan terhadap jenis zat terlarut? Siswa : Berdasarkan data tersebut, nilai penurunan tekanan uap jenuh glikol dan dan glukosa sama bu pada konsentrasi yang sama. Tetapi pada tekanan uap jenuh larutan antar glukosa ataupun antar glikol berbeda pada konsentrasi yang berbeda bu.. Guru : Ya benar. Lalu bagaimana hubungan jenis zat terlarut terhadap penurunan tekanan uap jenuh? Adakah pengaruhnya terhadap penurunan tekanan uap jenuh? Siswa : Tidak ada hubungannya bu, karena jenis zat terlarut tidak mempengaruhi penurunan tekanan uap jenuh. Guru : Ya benar. Sekarang coba kalian bandingkan penurunan tekanan uap jenuh terhadap konsentrasi zat terlarut.! Siswa : konsentrasi zat terlarutnya besar tapi penurunan tekanan uap jenuhnya jadi kecil bu..

Guru : Dengan demikian adakah pengaruh konsentrasi zat terlarut dengan penurunan tekanan uap jenuh? Siswa : ada bu. Karena konsentrasinya berubah penurunan tekanan uap jenhnya juga berubah. Guru : Baiklah coba kalian perhatikan data penurunan titik beku larutan tersebut. Siswa : Baik Bu.. Data titik beku larutan dengan pelarut air pada percobaan titik beku larutan Titik beku air adalah 0 Terlarut Konsentrasi (kemolalan) Glukosa 1m Titik beku larutan Zat -1,86 Mengalami beku Glukosa 2m -3,72 Mengalami beku Glikol 1m -1,86 Mengalami beku Glikol 2m -3,72 Mengalami beku penurunan titik penurunan titik penurunan titik penurunan titik keterangan

Guru : Di sini kita masih menggunakan contoh zat terlarut yang sama yaitu glukosa dan glikol. Berdasarkan data tersebut, bagaimana pengaruh jenis zat terlarut terhadap titik beku larutan? Siswa : Tidak berpengaruh bu. Tetapi konsentrasinya berpengaruh terhadap titik beku larutan. Guru : Ya benar. Dalam data tersebut jenis zat terlarut tidak mempengaruhi titik bekku larutan. Lalu bagaimana dengan data titik didih larutan ini.?

Data titik didih larutan pada percobaan kenaikan titik didih larutan Titik didih air murni adalah 100 Zat terlarut Glukosa Konsentrasi (kemolalan) 1m Titik didih larutan 100,52 Mengalami kenaikan titik didih Glukosa 2m 101,04 Mengalami kenaikan titik didih Glikol 1m 100,52 Mengalami kenaikan titik didih Glikol 2m 101,04 Mengalami kenaikan titik didih Keterangan

Siswa : Di sisni juga sama bu. Jenis za terlarut tidak mempengaruhi titik didih larutan. Tetapi konsentrasinya yang berpengaruh. Guru : Ya benar. Dalam titik didih larutan tidak dipengaruhi oleh jenis zat terlarut. Nah sekarang coba kalian perhatikan data tekanan osmosis berikut.

Data tekanan osmosis pada percobaan tekanan osmotik larutan pada suhu 25

Zat terlarut Kemolaran Tekanan osmotic Glukosa Glukosa Glikol Glikol 1M 2M 1M 2M 24,45 atm 48,90 atm 24,45 atm 48,90 atm

Siswa : Di sini juga sama bu. Jenis zat terlarut tidak berpengaruh terhadap tekanan osmotik bu.. Guru : Ya, berdasarkan data-data dipapan tulis larutan glikol dan larutan glukosa pada konsentrasi yang sama memiliki pengaruh yang sama terhadap besarnya penurunan tekanan uap, penurunan titik beku larutan, kenaikan titik didih larutan, dan tekanan osmotik larutan. Siswa : Ooo..iya bu.. Pada larutan yang berbeda tapi konsentrasinya sama maka tidak memiliki perbedaan bu. Tapi meskipun jenis larutannya sama sedangkan konsentrasinya berbeda maka memiliki perbedaan pada setiap datanya. Guru : Ya, jawaban yang sangat bagus.. Ya benar, zat terlarut glikol dan glukosa tidak mempengaruhi besarnya penurunan tekanan uap, penurunan titik beku larutan, kenaikan titik didih larutan, dan tekanan osmotik larutan. Berarti apa yang mempengaruhi besarnya penurunan tekanan uap, penurunan titik beku larutan, kenaikan titik didih larutan, dan tekanan osmotik larutan ? Siswa : hmm.. konsentrasi larutannya bu ? Guru : Coba kalian jelaskan mengapa demikian. Siswa : saya bu Guru : ya silahkan.. Siswa : Berdasarkan data-data yang ada di papan tulis, larutan glikol dan larutan glukosa yang memiliki konsentrasi dua kali lebih besar mempunyai besar penurunan tekanan uap, penurunan titik beku larutan, kenaikan titik didih larutan, dan tekanan osmotik sebanyak dua kali lebih besar juga. Guru : Ya benar.. kalian kan sudah mempelajari jenis satuan konsentrasi larutan baik yang berupa fraksi mol, kemolalan, dan kemolaran. Kalau begitu konsentrasi menyatakan apa?

Siswa : hmm menyatakan jumlah mol zat terlarut bu Guru : ya benar..jumlah mol zat terlarut menunjukan jumlah partikel zat terlarut. Anak-anak, sifat-sifat fisik yang berupa penurunan tekanan uap, penurunan titik beku larutan, kenaikan titik didih larutan, dan tekanan osmotic merupakan macam-macam sifat koligatif. Anak-anak, penurunan tekanan uap, penurunan titik beku larutan, kenaikan titik didih larutan, dan tekanan osmotic tadi dipengaruhi oleh apa dan tidak dipengaruhi oleh apa? Siswa : dipengaruhi oleh jumlah partikel zat terlarut dan tidak dipengaruhi oleh jenis zat terlarut. Guru : ya benar sekali jadi apa yang menentukan dan tidak mempengaruhi sifat koligatif anak-anak berdasarkan analogi tersebut? Siswa : sifat koligatif ditentukan oleh jumlah partikel zat terlarut dan tidak dipengaruhi jenis zat terlarut. Guru : ya benar, Sekarang siapa diantara kalian yang bisa menyimpulkan pengertian sifat koligatif larutan ? Siswa : Sifat koligatif adalah sifat fisik yang hanya ditentukan oleh jumlah partikel zat terlarut dan tidak tergantung pada jenis zat terlarut. Guru : ya benar sekali.. sudah paham anak-anak tentang pengertian sifat koligatif larutan ? Siswa : sudah paham bu.. Guru : Sampai di sini ada yang ingin ditanyakan ? Siswa : tidak ada bu.. Guru : baiklah kita lanjutkan ke materi berikutnya.. Siswa : ya bu..

Guru : Pernahkah kalian menutup segelas air dengan penutup gelas selama semalam? Siswa : pernah bu.. Guru : C ba perhatikan ada apa dibagian bawah penutup gelasnya ? Siswa : ada titik-titik air bu.. Guru : Bagaimana air di dalam gelas bisa berpindah ke bagian bawah penutup gelas ? Siswa : airnya menguap kemudian mengembun bu.. Guru : ya benar, tidak hanya pada suhu diatas suhu 100 pada suhu kamar

saja air dapat menguap. Anak-anak, Sekarang perhatikan gambar pelarut dan larutan dalam wadah tertutup berikut ini !

Keterangan: = Molekul cairan pelarut murni, misalnya air = molekul gas pelarut murni = molekul zat terlarut yang sukar menguap, misalnya glukosa Siswa : ya bu.. Guru : dalam wadah tersebut terjadi kesetimbangan pelarut antara zat cair dengan uap atau gasnya, yakni pada saat yang sama terjadi pembentukan uap dan pembentukan zat cairnya. Mengapa zat cair misalnya air bisa menguap anak-anak ? Siswa : molekul air terlepas dari kumpulan molekul air bu.. Guru : ya benar, anak-anak, berdasarkan gambar di papan tulis, pelarut misalnya air lebih mudah menguap dalam keadaan murni atau dalam keadaan larutan yang terdapat zat terlarut yang sukar menguap ? Siswa : dalam keadaan pelarut murni bu.. Guru : ya benar, pelarut lebih sukar menguap dalam larutan, karena pada permukaan larutan terdapat molekul zat rerlarut yang sukar menguap yang dapat menghalangi molekul pelarut untuk lepas menjadi molekul gas atau gas. Paham anak-anak ? Siswa : paham bu.. Guru : baiklah kita lanjutakan.. Molekul pelarut yang lepas tersebut akan mengalami kejenuhan dan menjadi uap pada tekanan tertentu. Tekanan uap yang jenuh menyebabkan terjadinya pengembunan disebut dengan tekanan uap jenuh. Berdasarkan data percobaan, tekanan uap air jenuh pada suhu 20 adalah 17,54 mmHg, sedangkan tekanan uap larutan

glukosa adalah 17,36 mmHg. Seperti yang kalian ketahui glukosa merupakan partikel zat terlarut yang sukar menguap.

Sekarang siapa diantara kalian yang bisa menyimpulkan bagaimana pengaruh zat terlarut terhadap tekanan uap pelarut dalam suatu larutan ? Siswa : saya bu.. Guru : ya silahkan.. Siswa : zat terlarut yang sukar menguap akan menghalangi pelarut untuk menguap, sehingga menurunankan tekanan uap pelarutnya. Guru : ya benar, sudah paham anak-anak ? Siswa : paham bu.. Guru : baiklah, kita lanjutkan ke materi yang selanjutnya yaitu tentang hubungan penuruan tekanan uap dengan fraksi mol zat terlarut. Siswa : Baik Bu Guru : anak-anak, pada tahun 1887-1988, Francois Marie Raoult telah mempelajari hubungan antara tekanan uap dengan konsentrasi zat. Untuk larutan-larutan encer dari zat yang tidak mudak menguap, penurunan tekanan uap jenuh larutan sama dengan hasil kali tekanan uap jenuh pelarut murni dengan frksi mol zat terlarut. Sedangkan tekanan uap jenuh larutan sama dengan hasil kali tekanan uap jenuh pelarut murni dengan fraksi mol pelarut.

Zat terlarut murni

Pelarut murni

tekanan tekanan uap jenuh larutan

tekanan

fraksi mol pelarut fraksi mol zat terlarut

 

 

Dengan P = tekanan uap larutan


= tekanan pelarut murni 

= fraksi mol perlarut = 1 -

Apakah kalian tahu bagaimana memperoleh persamaan di atas? Siswa : ??? Guru : begini anak-anak, jadi penurunan tekanan uap jenuh larutan terhadap tekanan uap pelarut murninya dapat ditulis sebagai berikut: Tadi rumus tekanan uap pelarut murni apa anak-anak ? Siswa:
 

Guru : Nah rumusan 

 

tersebut disubtitusikan ke rumus

Anak-anak siapa diantara kalian yang bisa mensubtisusikannya sampai diperoleh




Siswa : saya bu.. tapi kalau salah jangan dimarah ya bu... Guru : iya nak, yang penting usaha untuk mengerjakannya.. Siswa : baiklah saya mencoba mengerjakannya. (Kemungkinan jawaban siswa) - - Karena 1- Maka 


Guru : ya tepat sekali... paham anak-anak ? Siswa : paham bu... jadi hubungan penurunan tekanan uap jenuh berbanding lurus dengan fraksi mol zat terlarut dan tekanan uap pelarut murni ya bu.. Guru : baik kalau begitu,untuk lebih memahami hukum Roult coba kalian kerjakan contoh soal berikut: Sebanyak 0,05 mol urea dilarutkan ke dalam 10 mol air pada suhu 20 . Jika tekanan uap air murni pada suhu tersebut adalah 17,54 mmHg. Hitunglah penurunan tekanan uapnya ! Siswa : ya bu (beberapa menit kemudian.) Guru : sudah selesai anak-anak ?

Siswa : sudah bu.. Guru : coba septi, kamu tuliskan jawabanmu dipapan tulis ! Siswa : baik bu.. (Kemungkinan siswa menjawab) 
      

Guru : ya benar.. sudah paham anak-anak ? Siswa : paham bu.. Guru : ada yang ingin ditanyakan anak-anak ? Siswa : tidak ada bu... Kegiatan penutup Guru : anak-anak, ibu rasa cukup pertemuan hari ini. namun sebelum ibu akhiri, siapa diantara kalian yang dapat menyimpulkan apa saja satuan konsentrasi larutan, pengertian dan jenis sifat koligatif dan pengaruh zat terlarut terhadap tekanan uap pelarut, serta hubungan penurunan tekanan uap jenuh larutan dengan fraksi mol zat terlarut ? Siswa : saya yang menyimpulkan tentang satuan larutan bu.. Guru : ya silahkan. Siswa : satuan konsentrasi ada yang berupa fraksi mol, kemolaran dan kemolalan bu.. Guru : ya benar, agung coba kamu simpulkan tentang pengertian dan jenis sifat koligatif?

Siswa : sifat koligatif adalah sifat fisik yang hanya ditentukan oleh jumlah partikel zat terlarut dan tidak tergantung pada jenis zat terlarut. sifat koligatif terdiri dari penurunan tekanan uap, penurunan titik beku larutan, kenaikan titik didih larutan, dan tekanan osmotik larutan. Guru : benar sekali.. sekarang aisah, coba aisah, kamu simpulkan bagaimana pengaruh zat terlarut terhadap tekanan uap pelarut dalam suatu larutan ? Siswa : zat terlarut yang sukar menguap akan menghalangi pelarut untuk menguap, sehingga menurunankan tekanan uap pelarutnya. Siswa : saya yang menyimpulkan hubungan penurunan tekanan uap dengan fraksi mol zat terlarut.. Guru : ya silahkan.. Siswa : hubungan penurunan tekanan uap jenuh berbanding lurus dengan fraksi mol zat terlarut dan tekanan uap pelarut murni Guru : tepat sekali. Ibu rasa cukup untuk pertemuan hari ini. Kalian baca materi berikutnya tentang sifat koligatif dirumah. Kita lanjutkan pada pertemuan selanjutnya. baiklah.. ibu akhiri, Assalamualaikum wr wb Siswa : waalaikumsalam wr. Wb

PERTEMUAN KE-2 Kegiatan Pendahuluan


y y y y

Guru membuka pertemuan dengan salam Guru mengabsen siswa Apersepsi Guru memberikan pertanyaan untuk memancing pengetahuan siswa

Guru : Menurut kalian mana yang akan mendidih duluan bila kita memanaskan air dan memanaskan larutan gula?

Siswa : air duluan bu.. Guru : mengapa demikian? Siswa : karena titik didih air murni pada 1 atm adalah 100 oC bu, sedangkan didalam larutan gula ada zat terlarutnya maka pada suhu 100oC tekanan larutan gula belum mencapai 1 atm bu jadi lebih lama mendidihnya. Guru : ya benar sekali.., keterkaitan antara tekanan suatu sistem (air/larutan gula) dengan penurunan titik beku air murni dan setelah membentuk larutan gula dengan adanya zat terlarut dapat digambarkan dalam diagram PT di bawah ini :

Keterangan : Tf : titik beku air Tf : titik beku larutan Tp : tripel point (suhu dan tekanan terjadi peralihan 3 fasa, yaitu padat, cair, dan gas.

Guru : Anak-anak perhatikan gambar diagram di atas, dan mari kita analisis diagram ini. Siswa : Iya bu guru. Guru : dari diagram P-T air, garis BC disebut dengan garis didih.Setiap garis itu menyatakan suhu dan tekanan dimana air akan mendidih. Pada tekanan 1 atm, air mendidih pada 100oC. Pada tekanan 4,58 mmHg air mendidih pada 0,0099oC. Garis BD disebut garis beku. Dimana garis itu menyatakan suhu dan tekanan dimana air dapat membeku pada 1 atm dan membeku pada 0oC. Sedangkan perpotongan antara garis didih dengan garis beku disebut titik tripel. Siswa : Oohhh.. Guru : Dari diagram tersebut terlihat jelas bahwa pada tekanan sistem tertentu(misalnya pada tekanan atmosfer yang besarnya tidak jauh dari 1 atm) titik beku(Tf) larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut air. Perhatikan lagi bahwa perbedaan antara titik beku larutan (Tf) dengan titi beku pelarut murni diistilahkan dengan Tf. Siswa : ooh berarti dari diagram tersebut selisih antara titik beku larutan dengan titik beku pelarut disebut dengan Tf yaitu : Tf = titik beku pelarut-titik beku larutan Guru : iya benar sekali. Lalu bagiaimana dengan titik didihnya? Siswa : Pada tekanan yang sama, Titik didih larutan lebih tinggi daripada titik didih air. Dapat dilihat pada grafik yang berwarna hijau muda. Guru : iya benar sekali, lalu pada grafik tersebut yang berwarna hijau muda terdapat P. Apa pengaruh P pada diagram tersebut? Siswa : mungkin P itu mempengaruhi kenaikn titik didih bu....

Guru : iya benar, P mempengaruhi kenaikan titik didih larutan. Pada suhu 100 oC tekanan uap larutan masih berada di bawah 1 atm, oleh karena itu larutan belum mendidih. Larutan harus dipanaskan pada suhu lebih tinggi lagi hingga tekanan uapnya mencapai 1 atm Pada Diagram P-T tersebut selisih antara titik didih larutan dengan titik dididh pelarut disebut kenaikan titik didih larutan. Siswa : berarti Tb merupakan selisih titik didih laritan dengan titik didh pelarut. Yaitu: Tb = titik didih larutan (Tb)-titik didih pelarut (Tb) Guru : Nah, sekarang kalian perhatikan perpotongan antara garis didih dan garis beku. Perpotongan itu disebut titik tripel. Siswa : titik tripel itu apa bu? Guru : coba kalian lihat pada grafik. Titik tripel merupakan perpotongan antara garis didih dan garis beku yaitu pada 0,0099oC dan 4,58 mmHg. Pada titik tripel ini tiga bentuk fase padat, cair dan gas berada dalam suatu kesetimbangan. Siswa : Oh...seperti itu ia bu. Guru : ya...Bagaimana anak-anak, sampai disini ada yang ingin ditanyakan? Siswa : Tidak bu guru. Guru : Baiklah kalau begitu...Ibu lanjutkan materi selanjutnya saja ya? Siswa : Baik Bu. Guru : Anak-anak pada pertemuan hari ini kita akan mempelajari tentang kenaikan titik didih dan penurunan titik beku. Ada yang sudah membaca materi ini di rumah? Siswa : Emm..Belum bu.

Guru : Baiklah, peristiwa kenaikan titik didih dan penurunan titik beku itu tidak bergantung pada jenis zat terlarut, tetapi hnya bergantung pada jumlah atau konsentrasi partikel dalam larutan. Apa sih sebenarnya titik didih itu Nak? Siswa : Titik didih suatu cairan adalah suhu pada saat tekanan uap jenuh cairan itu sama dengan tekanan udara luar (tekanan yang diberikan pada permukaan cairan). Guru : Benar sekali. Pada system terbuka, tekanan udara luar adalah 1 atm atau 760 mmHg (tekanan udara permukaan laut) dan titik didih pada tekanan udara luar 760 mmHg disebut titik didih normal. Siswa : Oooo
o Guru : Pada tekanan udara luar 1 atm, air dapat mendidih pada suhu 100 C.

Pada saat itu tekanan air juga 1 atm dan tekanan uap larutan masih di bawah 1 atm. Jadi, agar larutan mendidih, suhu perlu diperbesar dan tekanan uap jenuh larutan sudah mencapai 1 atm. Selisih titik didih larutan dengan titik didih pelarut disebut kenaikan titik didih (Tb). Tb = Titik didih larutan Titik didih pelarut Bagaimana dengan pengertian titik beku? Siswa : Titik beku adalah suhu pada saat mulai terbentuk padatan Bu Guru : Benar Nak. Pada saat tercapai kesetimbangan antara cair dan padatan, suhu itu disebut suhu beku. Titik beku ini dicapai jika tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap pelarut murni. Lalu apa pengertian penurunan titik beku itu? Siswa : Penurunan titik beku (Tf) adalah selisih antara titik beku pelarut dengan titik beku larutan Bu. Guru : Ya. Karena faktanya adalah tiik beku larutan lebih rendah daripada titik beku pelarut. Jadi,

Tf = Titik beku pelarut Titik beku larutan Apakah kalian Paham? Siswa : Paham Bu. Guru : Pada sifat koligatif penurunan titik beku dan kenaikan titik didih ini berhubungan dengan kemolalan karena sifat koligatif ini bergantung pada jumlah atau konsentrasi pertikael dalam larutan. Sesuai dengan pengertian molalitas yaitu banyaknya mol zat terlarut dalam 1000 gram pelarut. Jadi, semakin banyak konsentrasi atau jumlah partikel dalam larutan maka akan semakin besar kenaikan titik didih dan penurunak titik bekunya. Siswa : Kenapa bisa begitu? Guru : Begini, pernah kalian memasak sayur? Siswa : Pernah dong Bu Guru : Nah, misalnya saat kalian memasak airnya sampai mendidih bukan? Siswa : Iya Bu. Guru : Bagaimana saat mendidih kalian masukan sayuran ke dalamnya? Siswa : Emm.. Mendidihnya berhenti sebentar bu lalu beberapa saat kemudian mendidih lagi. Guru : Benar Nak,dengan analogi ini kita dapat menjelaskan tentang kenaikan titik didih, karena saat ditambah larutan tentu saja sayur mengalami kenaikan titik didih bukan? Siswa : Oooo,, begitu.. Guru : Ya, maka dari itu untuk larutan encer, kenaikan titik didih (Tb) maupun penurunan titik beku (Tf) sebanding dengan kemolalan larutan. Kalian masih ingat data percobaan penurunan titik beku kemarin?

Data titik beku larutan dengan pelarut air pada percobaan titi k beku larutan Titik beku air adalah 0 Terlarut Konsentrasi (kemolalan) Glukosa 1m Titik beku larutan Zat -1,86 Mengalami beku Glukosa 2m -3,72 Mengalami beku Glikol 1m -1,86 Mengalami beku Glikol 2m -3,72 Mengalami beku penurunan titik penurunan titik penurunan titik penurunan titik keterangan

Pada tabel di atas, glukosa 1 m memiliki titik beku -1,86 oC, pada glukosa 2 m memiliki titik beku -3,72 oC. Apa yang dapat kalain amati? Siswa : bahwa terjadi penurunan titik beku bu.... Guru : iya benar, dengan bertambahnya molal maka titik beku akan mengalami penurunan. Kita tahu bahwa : Tf = titik pelarut-titik beku larutan = 0oC-(-1,86oC) =1,86oC Nah...1,86oC inilah yang disebut ketetapan penurunan titik beku (kf).

Data titik didih larutan pada percobaan kenaikan titik didih larutan Titik didih air murni adalah 100 Zat terlarut Glukosa Konsentrasi (kemolalan) 1m Titik didih larutan 100,52 Mengalami kenaikan titik didih Glukosa 2m 101,04 Mengalami kenaikan titik didih Glikol 1m 100,52 Mengalami kenaikan titik didih Glikol 2m 101,04 Mengalami kenaikan titik didih Keterangan

Pada 1 m glukosa diperoleh titik didh 100,52oC, pada 2 m diperoleh 101,04oC. Berdasarkan data tersebut apa yang dapat kalian amati? Siswa : mengalami kenaikan titik didih bu.. Guru : kita tahu Tb = titik didh larutan-titik didih pelarut = 100,52oC-100 oC =0,52oC Siswa : berarti 0,52 oC ini merupakan ketetapan kb ya bu.. Guru :jadi,
       

 

 

Dengan

: T b = kenaikan titik didih (oC) Tf = Penurunan titik beku (oC) Kb Kf m g P = tetapan kenaikan titik didih ( C/m) = tetapan penurunan titik beku ( C/m) = kemolalan larutan (mol/Kg) = massa zat terlarut (gram) = massa pelarut (gram)

Ada yang ingin ditanyakan? Siswa : Bu, kenapa harus pakai kb atau kf? Guru : Begini NAk, tetapam kenaikan titik didih molal adalah nilai kenaikan titik didih jika konsentrasi larutan sebesar satu molal.
     

Sama halnya dengan Kf. Harga Kb dan Kf ini bergantung pada jenis pelarut. Paham sampai disini? Siswa : Paham Bu. Guru : Ada yang ingin ditanyakan lagi? Siswa : TIdak bu. Guru : Kalau begitu, coba kerjakan soal ini. (Menulis di papan tulis.) Tentukan titik didih serta titik beku larutan yang mengandung 18 gram glukosa (Mr = 180) dalam 500 gram air. Kb air = 0,52 oC/m; Kf air = 1,86oC/m.

Siswa : Baik bu, tapi saya kerjakan di sini dulu ya bu? Guru : Boleh, ibu beri waktu 10 menit ya. Siswa : Baik Bu. (10 menit kemudian) Guru : Rani, sudah selesai? Siswa : Sudah Bu Guru : Ayo kerjakan di depan supaya teman-temannya bisa lihat. (Siswa menulis di papan tulis.) Jawab : Tb = Kb x m dan Tf = Kf x m
 


= 0,1 mol Kemolalan larutan Titik didih


  
 

= 0,2 mol/kg

= 0,2 x 0,52 oC = 0,104 oC Titik didih larutan= titik didih pelarut + = 100 + 0,104 oC = 100,104 oC

Titik beku
  

= 0,2 x 1,86 oC = 0,372 oC

Titik beku larutan

= titik didih pelarut - Tf = 100 0,375 oC = -0,375 oC

Guru : Benar seperti itu. Apa ada yang belum mengerti? Siswa : Sudah mengerti Bu. Guru : Baiklah kita lanjutkan ke materi selanjutnya. Siswa : Baik Bu. Guru :Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,bahwa perubahan koligatif larutan itu mencakup tekanan uap,titik didih,titik beku,dan tekana osmosis. Materi hari ini akan mempelajari mengenai tekana osmosis. Apa ada yang tahuu apa itu tekanan osmosis? (Siswa bingung) Guru : Jika dua jenis larutan yang konsentrasinya berbeda dimasukkan kedalam wadah, kemudian kedua larutan itu dipisahkan dengan selaput semipermeabel,apakah yang akan terjadi ? Siswa tambah bingung. Salah satu siswa bertanya. Siswa : selaput semipermeabel itu apa bu?

Guru : Nah, begini anak-anak.jika dalam suatu wadah terdiri dari dua larutan(seperti pada gambar 1.10) yaitu terdiri dari zat terlarut dan pelarut yang mana pada selaput dapat dilewati molekul-molekul pelarut tetapi menahan molekul (partikel) zat terlarut .Selaput seperti inilah disebut selaput semipermeabel.

=molekul pelarut = molekul zat terlarut

Selaput semipermeabel

(Siswa mulai memahami.) Siswa : ouh begitu ya bu.Jadi, dua larutan (zat terlarut dan pelarut) yang konsentrasinya berbeda dalam suatu wadah hanya molekul pelarut yang dapat melewati selaput semipermeabel ya bu? Guru : iya benar.. Siswa : mengapa demikian bu?mengapa hanya molekul pelarut yang dapat melewati selaput semipermeabel tersebut ? Guru : karena selaput semipermeabel ini merupakan jaringan lubang-lubang kecil atau pori-pori di mana molekul pelarut(air) yang kecil yang dapat melewati pori-pori ini,tetapi molekul-molekut terlarut (glukosa,sukrosa,dll) tidak dapat lewat.

Siswa : oooo.. Guru : coba perhatikan ilustrasi berikut ini:

Apabila dua jenis larutan yang berbeda konsentrasinya dipisahkan selaput semipermeabel,akanterdapat aliran bersih (netto) molekul pelarut dari larutan yang encer kelarutan yang lebih pekat.Hal ini terlihat dari bertambah tingginya larutan yang lebih pekat,sedangkan tinggi larutan encer berkurang.Nah peristiwa merembesnya molekul-molekul pelarut dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat melalui selaput semi permeabel ini disebut dengan osmosis. Siswa : apakah ada yang dapat mencegah suatu osmosis bu? Guru : pertanyaan bagus. Osmosis dapat dicegah dengan memberikan tekanan pada permukaan larutan.Tekanan yang diperlukan untuk menghentikan aliran pelarut dari pelarut murni menuju larutan disebut tekanan osmosik. Paham anak-anak? Siswa mulai memahami.. Siswa : hmm..paham bu.. Guru : baik kalau begitu..Jadi apa itu tekanan osmosis? Salah satu siswa menjawab

Siswa : tekanan osmosis adalah besarnya tekanan yang diperlukan untuk menghentikan aliran molekul pelarut dari larutan yang encer ke larutan yang lebih pekat. Guru : iya benar.. Mengapa tekanan osmotik ini tergolong si at koligati larutan ? Siswa : yaa karena harganyaa bergantung pada konsentrasi dan bukan pada jenis partikel zat terlarut bu. Guru : bagus.. menurut Vant Hoff, hubungan tekanan osmotik dengan konsentrasi larutan dapt dihitung dengan rumus yang serupa dengan persamaan gas ideal,yaitu : V = nR Dengan, V n T R ...................... (1.3) = tekanan osmotik = volume larutan (dalam liter) = jumlah mol zat terlarut = suhu absolut larutan (suhu Kelvin) = tetapan gas ( 0,08205 L atm mol-1 K-1)

Persamaan 1.3 diubah menjadi: = n/V RT Dengan n/V menyatakan kemolaran larutan (M). Oleh karena itu, persamaan diatas dapat ditulis sebagai berikut : = MRT Untuk lebih memahaminya coba kalian kerjakan contoh soal dibawah ini: Contoh soal : Berapakah tekanan osmotik larutan sukrosa 0,001M pada 25oC?

Guru : Ada yang ingin mengerjakan didepan? Akan ibu beri tambahan nilai,jika ada yang mau mengerjakan dpapan tulis.. Beberapa menit kemudian,salah satu siswa maju kedepan. Siswa : saya bu.. Guru : ya silahkan.. Siswa mulai mengerjakan. Siswa : jawab : = MRT = 0,001 mol/L x 0,08205 L atm mol-1K-1 x (25+273)oK = 0,001 mol/L x 0,08205 L atm mol-1K-1 x 298 K = 0,024 atm Guru : iya benar.Pengukuran tekanan osmotik juga digunakan untuk menetapkan massa molekul relatifzat, untuk larutan yang sangat encer atau zat terlarut mempunyai bobot molekul sangat tinggi.contoh pada soal diatas mempunyai kemolalan 0,001 m untuk larutan -larutan yang sangat encer,dalam hal ini kemolaran sama dengan kemolalan. Contoh soal : Larutan 5 gram suatu zat dalam 500 mL larutan mempunyai tekanan osmotik sebesar 0,5 atm pada 27oC. Tentukan massa molekul relatif zat tersebut? Jawab : = MRT 0,5 atm = M x 0,08205 L atm mol-1K-1 x 300 K

M M

= 0,02 mol L-1 = n/V

0,02 mol L-1 = n /0,05 L n = 0,01 mol

Rumus n =massa/Mr Jadi, 0,01 mol = 5 gram/Mr Mr Mr = 5 gram/0,01 mol = 500 gram/mol

Jadi massa molekul relatif zat = 500 Apa kalian mengerti? Siswa : mengerti bu.. Guru : baik kalu sudah mengerti coba kalian kerjakan soal halaman 21 yang uji pemahaman. Soal: Sebanyak 8 gram suatu zat nonelektrolit dilarutkan dalam air dan volum larutan dijadikan tepat 200 mL. Tekanan osmotik larutan itu pada 25oC adalah 2,86 atm. Berapakah massa molekul relatif zat tersebut? Salah satu siswa mengerjakan didpapan tulis Siswa : = MRT

2,86 atm = M x 0,08205 L atm mol-1 K-1 x 298 K 2,86 atm = M x 24,45 L atm mol-1

M M M

= 2,86 atm/ 24,45 L atm mol-1 = 0,117 mol L -1 = n/V

0,117 mol L-1 = n/ 0,2 L n = 0,0234 mol

diketahui, n

= massa/Mr

0,0234 mol = 8 gram /Mr Mr = 341,88 gram/mol 342

Jadi,massa molekul relatif zat tersebut adalah sebesar 341,88 Guru : iyaa benar ..Berarti kalian telah mengerti ya? Siswa : iyaa bu..

Guru : Selain itu,, banyak fenomena yang dapat kita pelajari yang berhubungan dengan peristiwa osmosis.misalnya, yang terdapat dalam tubuh makhluk hidup ialah pada sel darah merah.Dinding sel darah merah mempunyai ketebalan kira-kira 10 nm.Molekul air kurang dari setengah molekul tersebut sehingga dapat leawat dengan mudah melalui selaput semipermeabel.sedangkan ion K+ yang terdapat dalam sel ditolak karena bermuatan positif.Cairan dalam sel darah merah mempunyai tekanan yang sama dengan larutan NaCl 9%.,dengan kata lain sel drah merah tersebut isotonik. Akan tetapi jika sel darah merah dimasukkan kedalam larutan NaCl yang lebih pekat,maka air akan keluardari dalam sel dan akan mengerut. Larutan yang demikian disebut dengan hipertonik. Dan bila dimasukkan kedalam larutan yang lebih encer,air akan mengembung.larutan ini dikatakan hipotonik.

Jadi, apa yang dapat kalian simpulkan dari larutan isotonik,hipertonik, dan hipotinik? Salah satu siswa menjawab karena telah memehaminya. Siswa : Isotonik digunakan untuk menyatakan larutan yang mempunyai tekanan osmotik sama. Hipertonik digunakan untuk larutan yang tekanan osmotiknya rendah dari larutan lain. Sedangkan hipertonik digunakan untuk larutan yang tekanan osmotinya tinggi dari yang lain.. Guru : selain itu dalam bidang Farmasi ataupun kedokteran,osmosis juga digunakan dalam desalinasi air laut melalui proses yang disebut osmosis balik. Gambar:

Bila tekanan osmotik diatas air laut lebih besar dari tekanan osmotik air laut maka air murni akan mengalir dari air laut ke air tawar. Siswa : jadi bu osmosis balik dapat trjadi jika kepada larutan diberikan tekanan yang lebih besar dari tekanan osmotiknya ? Guru : iyaa tepat sekali.Namun sering kali ditemukan kendala dalam desilinasi air laut ini yaitu sulit mendapatkan membran yang awet dan sifat ukuran pori yang diinginkan. Siswa : ooouuh..

Kegiatan penutup Guru : baik sampai disini masih ada yang belum mengerti? Apa ada yang ingin ditanyakan? Siswa : (menggelengkan kepala) Guru : Kalau begitu apa kesimpulan dari materi yang ibu sampaikan? Salah satu siswa menjawab Siswa : tekanan osmosis adalah besarnya tekanan yang diperlukan untuk menghentikan aliran molekul pelarut dari larutan yang encer ke larutan yang lebih pekat. Selain itu pengukuran tekanan osmotic digunakan untuk menetapkan massa molekul relative zat,larutan sangat encer. Guru : iyaa. kalau Begitu kalian telah memahaminya.. Ok untuk tugas kalian dirumah coba kerjakan halaman29- 34.Minggu depan dikumpul. Siswa : iya bu. (Guru mengakhiri pelajaran dengan mengucapkan salam) Guru : Assalamualaikum . Siswa : walaikumsalam.

You might also like