Professional Documents
Culture Documents
Sehubungan dengan hal tersebut ada beberaa metode pembatasan ransum pada saat fase pertumbuhan agar ayam tidak terlalu gemuk, yaitu : 1. Mengurangi jumlah ransum yang diberikan Dengan mengurangi jumlah ransum yang diberikan ternyata akan mengurangi kecepatan pertumbuhan dan pendewasaan kelamin. 2. Membatasi waktu pemberian ransum hal ini tergantung kepada berat badan yang dapat dicapai oleh ayam tersebut. Menurut beberapa peneliti cara seperti ini adalah cara yang cukup efektif.
Dari hasil pertimbangan ini kita dapat menduga apakah ayam yang kita pelihara terlalu gemuk/tidak. Selanjutnya apabila kita akan memindahkan kekandang produksi pada saat selesai fase pertumbuhan maka kita perlu mengetahui berat badan yang terendah dan yang tertinggi.
Sediakan air minum bersih dan tidak diberikan air minum yang bersal dari air sungai karenan dikhawatirkan sewaktu waktu bisa tercemari dengan insektisida atau bibit penyakit yang lain. Selama fase produksi sebaiknya dalam kandang pemeliharaan diberikan cahaya 14 jam perhari dan cahaya tambahan ini bisa menggunakan cahaya lampu yang tujunannya untuk membantu meningkatkan produksi telur. Manfaat lain dari pemberian cahaya tambahan ini, terutama pada malam hari yaitu pada saat temperatur udara sudah menurun mak ayam bisa makan lebih banyak karena saat udara panas (siang hari) ayam akan makan sedikit sehingga produksinya kan turun. Pada saat permulaan bertelur, kadang-kadang timbul sifat kanibalisme yaitu kebiasaan jelek untuk mematuk matuk telur atau teman sendiri. Tindakkan yang paling efektif untuk mengatasi ini yaitu dengan memotong krmbali 1/3 paruh bagian atas saja, dengan menggunakan elektrik DEBEAKER atau pisau yang dipijarkankeuntungan lain dari pemotongan paruh ini yaitu penggunaan randum lebih efesien karena ayam tidak punya kesempatan untuk meilih milih makannan yang disukainnya saja dan kemungkinannya untuk memasukkan litter yang mengandung telur cacing lebih sedikit.
2. Pemeliharaan ayam petelur dalm sistem cage Pada saat ayam menjelang berproduksi (umur 18 minggu) selain dipindahkan kekandang litter juga bisa dipindahkan ke sistem cage. Bahan kandang cage bisa dibuat dari bahan yang sangat sederhana misalnya dari bambu atau dibuat dari besi beton. Dalm satu cage bisa ditempati oleh satu ekor ayam petelur, 2 ekor atau lebih, tergantung kepada kapasitas cage itu sendiri dan keinginan dari peternak itu sendiri. Salah satu dari contoh ayam yang dipelihara dalam cage dapat dilihat pada gambar dibawah ini : Keuntungan dari ayam petelur yang dipelihara dalam kandang sistem cage yaitu pemeliharaan lebih mudah, telur lebih bersih, culling (afkir) dapat dilakukan dengan baik, sifat mengeram dapat dikurangi dan lebih banyak yang dapat dipelihara. Bentuk fisik ransum yang biasa diberikan dan waktu pemberian ransum untuk ayam petelur yang dipelihara dalam sistem cage, tidak banyak berbeda dengan ayam yang diplihara dalam sistem litter. Untuk ayam yang dipelihara di daerah panas, sebaiknya dalam kandang diberi lampu penerang pada malam hari. Ayam pertelur umumnya akan mengalami masa penurunan produksi pada umur 74 minggu. Tanda ayam ayam yang sudah tidak produktif lagi adalah : a) Jenggernya relatif mengecil dan agak berkerut b) Mata relatif kurang bersinar c) Anus mengecil berbentuk bundar, kering dan berkerut d) Bila diraba perut nya agak keras e) Jarak antara kedua ujung tulang pubis biasannya lebih kecil dari pada dua jari orang dewasa.
Sebaliknya jika ayam ayam yang masih produktif bisa dilihat dari : a) Jengger relatif membesar, terasa lunak bila diraba dan umumnya berwarna merah b) Mata lebih bersinar c) Anus membesar, berbentuk oval, agak basah d) Jarak antara kedua ujung tulang pubis biasanya berkisar nya selebar antara 2 3 jari tangan atau lebih