You are on page 1of 13

29

BAB III IDENTIFIKASI EVEN GREBEG SOLO BERSIH

Dengan adanya permasalahan kebersihan kota Solo, Dinas Kebersihan dan Penataan Kota Surakarta mengadakan berbagai usaha untuk mengatasi kebersihan kota, usaha tersebut seperti: Mengadakan sosialisasi / penyuluhan secara intensif dan rutin kepada masyarakat, termasuk anak-anak sekolah tingkat SD, SMP dan SMU/SMK. Membentuk daerah daerah binaan ditiap tiap Kecamatan sebagai daerah percontohan dan memberikan bantuan tong sampah secara bergilir (revolving). Merubah Tempat Pembuangan Sampah (TPS) menjadi Tranver depo, dalam hal ini adalah sampah tidak dibuang ke TPS tapi langsung masuk di dalam truck sampah. Untuk menunjang tranver depo, gerobak gerobak pengangkutan sampah yang berada di Kelurahan - Kelurahan yang dibuat dengan motor (motorisasi) Membuat program lomba kebersihan di tingkat tingkat kelurahan dalam rangka menyambut HUT RI. Mengajak kembali Investor Investor yang pernah mengadakan studi kelayakaan tentang Penanganan Tuntas Sampah di Kota

30

Surakarta untuk ditindak lanjuti, dalam hal ini sampah akan diubah menjadi energi listrik. Melihat dari usaha usaha yang diadakan DKP, ternyata permasalahan sampah belum juga terselesaikan. Maka dengan adanya proposal Kolokium ini berusaha untuk membuat suatu program yang akan ditawarkan DKP untuk menjadi suatu program yang benar-benar bermanfaat dan berguna untuk menangani permasalahan sampah. Program yang direncanakan adalah suatu program kegiatan berbentuk perlombaan kebersihan lingkungan.

A. Even Grebeg Solo Bersih

Dalam Lomba Kebersihan Kota Surakarta, tema yang diangkat adalah Grebeg Solo Bersih. Grebeg berasal dari kata Grebe, Grebeg dalam bahasa jawa bermakna suara angin. Kata dalam bahasa Jawa Anggrebeg, mengandung makna menggiring Raja, pembesar atau pengantin (Dinas Kebudayaan Propensi DIY, September, 2002) Kegiatan ini direncanakan dengan besar yang melibatkan berbagai pihak yang mendorong dan membantu kegiatan tersebut, pihak-pihak yang dilibatkan seperti: 1. Pihak pemerintahan kota Surakarta / Walikota Surakarta. 2. DKP 3. Kecamatan dan Kelurahan-kelurahan. 4. Biro-biro komunikasi, seperti:

31

a. Solo Pos b. Tecma c. Dan lain sebagainya. 5. Pihak Sponsor Jarum Super. Dalam kegiatan ini melibatkan pemerintahan kota Surakarta, maka sepantasnya untuk memberitahukan kegiatan tersebut ke pemerintah kota

Surakarta dan diharapkan Walikota Surakarta memberi andil besar dalam kegiatan tersebut, seperti: 1. Memberikan kemudahan dalam pelaksanaan kegiatan lomba

kebersihan tersebut. 2. Memberikan kontribusi piala / hadiah kepada pemenang lomba. 3. Dengan menggunakan nama Walikota dapat mempengaruhi

masyarakat untuk mengikuti perlombaan tersebut. Even ini juga melibatkan DKP, seperti yang telah diungkapkan, DKP adalah bagian Pemerintahan yang bertanggung jawab mengurusi kebersihan dan penataan kota, maka selayaknya kalau DKP yang menangani dan terlibat langsung dalam pelaksanaan kegiatan tersebut. Kecamatan dan Kelurahan juga terlibat, terutama dalam

mengkomunikasikan kemasyarakat untuk mengikuti

dan menggalakkan

warganya untuk mengikuti lomba kebersihan di setiap kelurahan di wilayah Surakarta. Biro biro jasa komunikasi diharapkan juga terlibat dalam kegiatan tersebut, terutama dalam komunikasi kemasyarakat. Mereka diajak kerjasama dalam mengkampanyekan even ini, baik dalam iklan visual, iklan audio dan iklan

32

audio visual. Mereka berperan besar dalam kampanye lomba kampanye lomba kebersihan kota Surakarta. Pihak Sponsor, untuk membantu dalam penyedian sarana-prasarana penunjang kegiatan even tersebut, seperti dalam pembangunan gapura, taman, atau fasilitas yang diberikan kepada kelurahan pemenang even Grebeg Solo Bersih. Partisipasi sponsor dalam penyediaan sarana prasara tersebut, sponsor dapat mencantumkan logo/brand di bagian fasilitas yang dibangun.

B. Pelaksanaan Even

Dalam Kampanye Grebeg Solo Bersih ini dipilih waktu yang tepat. Dalam pertimbangan waktu yang tepat untuk kegiatan tersebut adalah menjelang hari ulang tahun kota Surakarta, yaitu bulan Juni 2007 Alasan pelaksanaan even lomba kebersihan kota diadakan menjelang HUT kota Surakarta, yaitu untuk mengenang kembali keberadaan kota Solo, yang mana keberadaan kota ini kebanyakan masyarakat tidak memperhatikan HUT kotanya sendiri, dan lama kelamaan mulai males untuk mengenang hari ulang tahun kotanya sendiri. Selain alasan tersebut biasanya lomba diadakan pada hari hari besar seperti HUT RI, disitu banyak even even yang diadakan masyarakat sendiri. Jadi kalau even ini diadakan di hari itu juga terasa seperti biasa dan antusias masyarakat kurang. Penilaian dalam pelaksanan even Grebeg Solo Bersih, bersifat global seperti: 1. Kebersihan lingkungan.

33

2. Penataan lingkungan. 3. Pembuatan fasilitas lingkungan, seperti; gapura, papan pengumuman, taman, tempat sampah dan lain sebagainya. 4. Kekompakan anggota masyarakat. Dalam pembuatan fasilitas atau prasarana seperti; pembuatan taman, gapura, tempat samapah, papan pengumuman, dan lain sebagainya, masyarakat dapat bekerjasama dengan pihak sponsor.

C. Pembanding (Komparasi)

Ada faktor lain yang harus diketahui untuk mendukung keberhasilan kampanye, yaitu kondisi pembanding. Kondisi pembanding merupakan hal yang penting untuk diketahui sebelum proses kampanye iklan dilakukan. Dengan mengetahui kondisi pembanding, walaupun tidak terlalu terperinci, dapat direncanakan seperti apa dan bagaimana bentuk promosi yang akan dilakukan, sehingga mencapai suatu hasil yang maksimal. Berikut ini contoh pembading yaitu Kampanye Clean Up The World di Taman Impian Jaya Ancol. Kampanye Clean Up the World Clean Up the Word adalah suatu komunitas yang peduli terhadap kebersihan lingkungan, upaya tersebut dimulai dari diri sendiri. Clean Up the World mengajak masyarakat untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap lingkungan. Kampanye Clean Up the World 2002 diadakan di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara.

34

Kegiatan ini yang ikut berpartisipasi kurang lebih 600 sukarelawan dari siswa SLTP, SLTA, Mahasiswa dan masyarakat umum. Seluruh peserta melakukan aksi kebersihan di Ancol bagian barat, kemudian dilanjutkan dengan acara permainan, kemudian ditutup dengan penyampaian pesan lingkungan yang disampaikan oleh DR. Fasli Djalal dari direktur jendral Pendidikan Luar Sekolah, Dr. Anuigerah Nontji direktur COREMAP, Mr. Kirk Coningham konsuler Hubungan Masyarakat Kedutaan Besar Australia dan undangan lainya, kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh COREMAP, AusAID, JHU CCP dan Australia Indonesia Institute. (Siaran Pers, 20 September 2002)

D. Analisis SWOT

Untuk mengetahui kondisi masyarakat, mengenai Kampanye Grebeg Solo Bersih menyangkut adanya suatu program atau even yang membawa masyarakat untuk ikut berperan aktif dalam kegiatan kebersihan tersebut. Maka diperlukan suatu analisis untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang mungkin ada dalam kegitan atau pelaksanaan even yang akan dilakukan. Maka digunakan analisis SWOT untuk mengamati lingkungan, analisis ada dua kelompok, yaitu analisis internal (kekuatan dan kelemahan) dan analisis lingkungan eksternal (peluang dan ancaman). Analisis lingkungan Internal meliputi:

a. Kekuatan (strength)

35

Untuk mengetahui peluang yang bagus maka harus mengukur kekuatan yang dimiliki, sejauh mana even tersebut akan dimaksimalkan untuk mencapai kesuksesan Even akan diselenggarakan menjelang

HUT kota Solo bulan Juni 2006, waktu ini cocok untuk memaksimalkan kegiatan tersebut, karena di bulan ini kegiatan masyarakat sedikit, sehingga kegiatan ini dapat maksimal untuk menggerakkan segenap masyarakat. Kegiatan ini akan disusun secara rapi

dan akan menggunakan media media kampanye yang efektif untuk mengkampanyekan even dan mendorong masyarakat secara halus untuk ikut berpartisipasi dalam even ini. berpartisipasi Memberikan penghargaan yang nyata Melibatkan segenap masyarakat untuk

pada kelompok masyarakat yang memenangkan even Grebeg Solo Bersih, sehingga menjadi pendorong kelompok masyarakat lainnya untuk memenangkan even Grebeg Solo Bersih di tahun selanjutnya. Sistem kepanitian dibentuk dari orang

orang yang benar benar bertanggung jawab, benar benar mau bekerja keras, kreatif dan inovatif. b. Kelemahan (Weaknees)

36

Untuk mengetahui segala macam situasi terutama yang berhubungan dengan pemasaran, maka harus mengetahui kelemahan yang dimiliki, sehingga kelemahan tersebut bisa dicari solusi atau cara mengantisipasi tersebut: Kegitan even ini baru akan dilaksanakan permasalahan tersebut, adapun permasalahan

di kota Solo, jadi belum tahu dengan benar hasil kegitan tersebut secara benar . Analisa Lingkungan Eksternal

a. Kesempatan (opportunity) untuk kegiatan tersebut. Rencana kegitan tersebut mendapat Adanya respek positif dari masyarakat

dukungan dari berbagai pihak terutama dari pihak DKP dan masyarakat. b. Ancaman (Treath) Yang dimaksud ancaman adalah kecenderungan yang tidak menguntungkan dalam pelaksanaan suatu program atau even, ancaman dalam program even ini adalah; Masyarakat yang bertindak cuek tidak mau mengikuti kegiatan di lingkungan disekitarnya atau sibuk mengurusi kegiatan sendiri, mementingkan egonya sendiri. Masih melekatnya cara berpikir masyarakat yang memandang kegiatan ini cuma untuk kepentingan pemerintah saja.

37

Untuk mengetahui lebih detail mengenai analisa pembanding dengan even yang akan dilaksanakan maka dibuat table sebagi berikut:
NO A Analisa Strenght Kampanye Even Grebeg Solo Bersih - Diadakan Bulan Juni pada HUT kota Surakarta, sehingga bulan tersebut dirasa dapat kegiatan masyarakat kurang padat, masyarakat melaksanakan kegitan tersebut tanpa ada kegitan kemasyarakatan lainnya. - Kegitan Disusun secara rapi dan bekerja sama dengan instansi instantsi pemerintahan dan instansiinstansi lainya, seperti Solo Pos, TA TV, Solo Radio. Melibatkan seluruh masyarakat kepada Surakarta. Memberikan masayarakat penghargaan yang memenangkan Kampanye Clean Up The World - Kegiatan diadakan pada tgl 12 September 2002. - Mendapat dukungan dari instansi lokal dan Internasional seperti dari kedaulatan Australia. - Kepanitian dibentuk dari orangorang yang peduli lingkungan hidup. - Melibatkan sukarelawan peduli lingkungan hidup, siswa SLTA, SLTP, Mahasiswa dan masyarakat setempat. - Komunikasi dengan menggunakan media Koran, poster-poster dan sepanduk.

lingkungan yang terbersih. - Sistem kepanitianan dibentuk dari B Weakness orang orang yang bertanggung jawab. - Kegiatan tersebut baru suatu perencanaan belum pernah dilaksanakan, jadi belum tahu dengan benar keberhasilan even tersebut. - Tidak melibatkan instansi Internasional, instansi yang dilibatkan adalah instansi-instansi dalam kota C. Opportunit y Surakarta. - Mendapat dukungan dari segala pihak, seperti dari masyarakat, pemerintahan daerah, instansi instansi lain. - Solo belum pernah diadakan kegitan lomba kebersihan secara besarbesaran, jadi memungkinkan ini suatu gebrakan untuk menggugah masayarakat untuk mengikuti kegiatan - Kegitan tersebut tanpa ada penghargaan yang diberikan kepada masyarakat. - Masyarakat kurang terlibat secara langsung dalam kegitan tersebut, yang terlibat cuma masyarakat yang peduli dengan lingkungan hidup. - Kegitan tersebut cukup sukses, dengan diikuti 600 Sukarelawan, dan siswa SLTA, SLTP , Mahasiswa dan sebagaian masyarakat.

38

tersebut.

D.

Treath

- Even ini baru baru sebuah program, yang akan dilaksanakan , jadi belum tahu antusias masyarakat sebenarnya.

- Kesadaran masayarakat untuk menggalakkan kebersihan lingkungan cuma sesaat saja.

E. Segmentasi

Segmentasi pasar yang dipilih sangat menentukan corak periklanan yang akan diluncurkan atau media yang akan dipilih. Segmentasi pasar merupakan inti dari strategi promosi dan periklanan. Segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi segmen-segmen tertentu yang dijadikan penjualan, dengan ini maka dapat merumuskan tahap untuk mengembangkan strategi yang paling efektif yang menggambarkan tujuan , isi, dukungan dan nada dari iklan yang diinginkan. Semua pesan dapat disajikan dalam gaya dan karakteristik dari konsumen yang akan dituju. Segmentasi juga menjadi dasar untuk menentukan media mana yang paling efektif untuk menjangkau konsumen yang diinginkan. Perencanaan sesuatu kampanye periklanan perlu dirumuskan terlebih dahulu dalam lapisan sosial mana

39

saja. Dalam kampanye periklanan ini segmentasi yang akan dibidik adalah semua lapisan masyarakat yang berpotensi untuk membuang sampah.

F. Posisitioning

Positioning adalah suatu proses upaya untuk menempatkan suatu produk atau di alam pikiran khalayak sasaran agar dipikirkan, dipasarkan dan dipercaya, dimana bisa dibedakan dari produk-produk sejenis. Upaya ini dianggap perlu karena situasi mayarakat atau konsumen yang sudah over communicated ( Rheinalld Kasali, 1995:157). Di dalam komunikasi ini posisitioning perlu sekali, bagaimana menanamkan awareness, sehingga kesadaran tersebut akhirnya menjadi pikiran dibenak masyarakat sehingga apa yang dikomunikasikan menjadi kesadaran untuk melaksanakan yang diiklankan melalui media tersebut. Strategi posisitioning yang dipakai dalam promosi kampanye even Grebeg Solo Bersih ini adalah menggunakan pendekatan ke masyarakat tentang kebersihan kota dengan karakteristik dan budaya SOLO BERSERI (Solo Bersih Sehat Rapi dan Indah). Cara seperti ini adalah menghubungkan antara slogan yang terkenal dengan Solo Berseri dengan lomba kebersihan kota. Pendekatan seperti ini diharapkan dapat menggugah masyarakat untuk kembali memahami Solo Berseri yang mulai diabaikan masyarakat. Kampanye even Grebeg Solo Bersih ini diposisikan sebagai media penanam dan penyadaran kepada masyarakat dalam menjaga dan melestarikan budaya bersih dan membudayakan kembali SOLO BERSERI.

40

G. Kesimpulan

Program kampanye Grebeg Solo Bersih, merupakan even lomba kebersihan yang diselenggarakan secara besar-besaran dan memerlukan suatu sistem dan manajemen yang benar benar solid. Dalam Kampanye Grebeg Solo Bersih karena baru akan dilaksanakan, dari analisis yang didapat dari masyarakat menyimpulkan bahwa: a. Analisa dari lingkungan masyarakat dalam kegiatan kampanye Grebeg Solo Bersih mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak baik dari kalangan masyarakat dan kalangan pemerintahan. b. Perlunya dukungan dari semua pihak. c. Dari internal dalam program Kampanye Grebeg Solo Bersih, dalam kampanye akan menggunakan strategi kreatif yang lebih efektif dan efisien dan akan memaksimalkan manajemen serta sistem yang diterapkan dalam pelaksanaan program tersebut.

41

You might also like