You are on page 1of 65

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI (STIFAR) RIAU 2010

1.

2.

3.

4.

5.

Farmasi Fisika, Drs. Moehtar, Apt, Bagian Struktur Atom dan Molekul Zat Padat dan Mikromeritika, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, 1990. Farmasi Fisika, Drs. Moehtar, Apt, Bagian Kelarutan dan Sistem Dispersi, Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada, 1990. Kimia Fisika, P.W. Atkins; Alih Bahasa Irma I. Kartohadiprojo, Editor Purnomo Wahyu Indarto, Edisi 4, Jakarta, Erlangga,1996. Kimia Fisika, Bird Tony, Kimia Fisik Untuk Universitas, alih bahasa Kwee le Tjien, Cetakan I, Jakarta, Gramedia Pustaka Utama, 1987. Farmasi Fisik, Alfred Martin, James Swarbrick, Arthur Cammarata, penerjemah Yoshita, Cetakan I, Jakarta, UIPress,1990

FARMASI FISIK Ilmu Farmasi Fisika atau yang dinamakan juga Ilmu Farmasi Teoritik Mempelajari kaidah-kaidah kimia fisika secara kuantitatif dan teoritik untuk diterapkan dalam praktek kefarmasian. Kimia Fisika Ilmu Pengetahuan yang melakukan studi tentang sifat-sifat fisika dan struktur zat yang berhubungan hukum-hukum interaksi kimiawi dan teori-teori yang melandasi hukum-hukum tersebut.

Ilmu Farmasi Fisika ; menyusun hubungan-hubungan energi yang diperoleh dalam transformasi fisika dan kimia, dalam menentukan kadar dan kecepatan dan dalam menentukan faktor-faktor pengontrolnya. Ilmu Farmasi ; ilmu terapan, tersusun dari kaidah-kaidah dan metode-metode yang diambil dari displin-disiplin ilmu lain. Sarjana Farmasi yang ingin mengembangkan studinya lebih lanjut harus bekerja diperbatasan antara berbagai ilmu pengetahuan dan dia harus mengikuti perkembangan perkembangan dalam bidang-bidang fisika, kimia, biologi dan lainnya.

Farmasi Fisika mengintegrasikan pengetahuan ilmu farmasi yang terutama diambil dari kimia fisika serta ilmu lainnya. Pengetahuan Farmasi Fisika ; Sarjana Farmasi akan dapat meramalkan kelarutan, stabilitas, kecepatan absorpsi serta lamanya aksi obat yang dibuat atau akan dibuatnya. Selain itu dapat mengembangkan obat-obat baru dan bentuk bentuk sediaan obat serta memperbaiki berbagai cara pemakaian obat.

FARMASI FISIKA
1. 2. 3. 4. 5.

PENDAHULUAN KIMIA FISIK KRISTALOGRAFI SIFAT FISIK MOLEKUL OBAT FENOMENA KELARUTAN RHEOLOGI

PENDAHULUAN
DIMENSI DAN SATUAN 2. UNSUR MATEMATIKA 3. METODE STATISTIKA DAN ANALISIS KESALAHAN
1.

KIMIA FISIK DAN KRISTALOGRAFI


ENERGI IKATAN ANTAR ATOM 2. DIMENSI DAN ENERGI IKATAN 3. KONDISI MATERI (GAS, CAIRAN, PADATAN DAN KRISTALIN) 4. ANTARAKSI DUA ATAU LEBIH BAHAN OBAT
1.

SIFAT FISIK MOLEKUL OBAT


TETAPAN DIELEKTRIK 2. POLARISASI TERINDUKSI 3. MOMEN DIPOLE PERMANEN DARI MOLEKULMOLEKUL POLAR 4. INDEKS BIAS DAN BIAS MOLAR
1.

KELARUTAN DAN GEJALA DISTRIBUSI


1. 2. 3. 4. 5.

INTERAKSI PELARUT DAN ZAT TERLARUT KELARUTAN GAS DALAM ZAT CAIR KELARUTAN CAIRAN DALAM CAIRAN KELARUTAN ZAT PADAT DALAM CAIRAN DISTRIBUSI ZAT TERLARUT DIANTARA PELARUT-PELARUT TIDAK TERCAMPUR

RHEOLOGI
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

PENDAHULUAN SISTEM NEWTONIAN SISTEM NONNEWTONIAN TIKSOTROPI PENENTUAN SIFAT RHEOLOGI DAN VISKOSITAS VISKOELASTISITAS PSIKORHEOLOGI APLIKASI RHEOLOGI DALAM FARMASI

PENDAHULUAN
Farmasi farmakologi, kimia organik, biokimia, fisika, kimia dan lainnya. Farmasi kegiatan penelitian, mengajar, industri, apotek, rumah sakit dan kegiatan profesinya Farmasi Fisik prinsip prinsip penjumlahan dan Teoritis Penggunaan dalam meramalkan kelarutan, kestabilan, tercampurnya obat, dan aksi biologi obat. Kemampuan pengembangan obat dan bentuk sediaan baru serta untuk memperbaiki berbagai cara pemberian obat.

DIMENSI DAN SATUAN


Besaran yang umum digunakan ; panjang, massa, waktu. Satuan yang umum digunakan ; sentimeter (cm), gram(g), dan detik (sec). Besaran terukur yang umum ; luas, kerapatan, tekanan,energi tersatukan dari ketiga sifat besaran diatas. Hasil pengerjaan pengukuran untuk setiap sifat ditetapkan suatu dimensi yaitu yang besarnya dinyatakan dalam satuan. Besaran panjang, luas dan volume diukur dalam dimensi panjang (L), Panjang kuadrat (L2), Panjang kubik(L3), bersesuaian dengan satuan cm, cm2 , dan cm 3 The International Union of Pure and Applied Chemistry (IUPAC) telah memperkenalkan suatu Sistem Internasional atau satuan SI dalam usaha menetapkan suatu satuan internasional yang seragam.
Besaran yang dapat diukur Panjang (l) Massa (m) Waktu (t) Lambang dimensi L M T cgs SI

Sentimeter (cm) Meter (m) Gram (g) Detik (s) Kilogram (kg) Detik (s)

Panjang dan Luas


Panjang dinyatakan dalam satuan dasar Adalah meter didefinisikan sebagai jarak antara dua garis pada penyekat platinairidium yang disimpan di International Bureau of Weights and Measures di Sevres, prancis. Dalam pengamatan mikroskopis panjang dinyatakan dalam mikrometer, nanometer dan angstrom. Luas adalah panjang kuadrat
pengali 1012 109 106 103 10-3 10-6 10-9 10-12 awalan tera giga mega kilo mili mikro nano piko simbol T G M k m u n p

- 1 um - 1 nm - 1 angstrom - 1 pm - 1 Tm - 1 Gm - 1 Mm - 1 Gm - 1 Km - 1 Gm - 1 Km - 1 Mm - 1 Gm

= 1 x 10-3 mm = 0,001 um = 0,1 nm = 0,000001 um = 1000 Gm = 1000 Mm = 1000 Km = 0,001 Tm = 0,000006 Gm = 1000000 Km = 0,001 Mm = 0,001 Gm = 0,001 Tm

y Volume : besaran yang dapat diukur dengan satuan dasar/rujukan baku meter kubik, satuan cgs adalah cc/cm3 y Massa : satuan standar masa adalah kilogram, dalam cgs adalah gram (g). Massa sering dinyatakan sebagai berat dari suatu benda. y Kerapatan : besaran yang menyangkut satuan massa dan volume, yaitu massa persatuan volume pada temperatur dan tekanan tertentu, dinyatakan dalam cgs, g/cm3 , y Berat jenis : didefinisikan sebagai perbandingan kerapatan dari suatu zat terhadap kerapatan air. y Gaya : seseorang akrab dengan gaya dalam, kehidupan sehari-hari seperti dorongan atau tarikan yang dibutuhkan untuk pergerakan badan. Makin besar massa tubuh dan makin besar percepatan yang dibutuhkan, makin besar pula gaya yang harus dipunyai seseorang f = m x a dengan satuan gaya cgs dalam adalah dyne y Tekanan : adalah gaya persatuan luas , satuannya adalah dyne/cm2

y *Beberapa unsur matematika y A. Pembagian dan perbandingan y 1). Berap gram kalori terdapat dalam 3,00 joule? Jika diketahui 1 cal = y y y y y y y y y y y y y
y

4,184 joule (Jawaban 0,717 kal) 2). Dalam suatu resep tertulis R/ H2O2 3 % 100ml? jika diketahui persediaan H2O2 50% (jawaban 6 ml H2O2 50% + WFI 94 ml). B. Aturan mengenai pangkat a x a x a = a3 a2/a4=a2-4=a-2=1/a2 a2 x a3 = a2+3 = a5 a2/a2=a2-2=a0=1 (a2) 3=a2 x a2x a2=a6 a1/2 = a (a/b) 3= a3/b3 a 1/2x a1/2 = a1/2+1/2=a1=a a5/a 2= a5-2=a3 a2/3 = (a2) 1/3=3 a2 a5/a4=a5-4=a1=a

LOGARITMA

*Kesamaan dari 103 = 1000 dalam logaritma dinyatakan log10 1000 = 3 pangkat 3 dengan bilangan dasar 10 dipangkatkan menghasilkan 1000, bilangan 1000 sebagai antilogaritma bilangan 3. jika b dipangkatkan dengan angka x maka menghasilkan a, maka logaritma terhadap bilangan dasar b dari a adalah x .. bx = a maka logb a = x. ln a = 2,303 log a log a = x sehingga a = 10 x ln a = ln 10x = x ln 10 ln 10 =2,303 maka ln a =2,303 x
Log 60,0 = 1,778

angka 1 pada 1,778 adalah karakteristik, bilangan 60,0 kepunyaan golongan bilangan yang besarnya 101 . Bilangan 0,778 adalah mantissa dan didapatkan pada tabel logaritma umum. bilangan 60,0 lebih mudah dengan 6,00 x 101 pangkat dari 10 menjadi karakteristik dan harga dari tabel logaritma menjadi mantissa. logaritma 6000 adalah 6,000 x 10 3 maka karakteristik adalah 3 dengan mantissa dari tabel adalah 0,778 log 6000 = 3,778. bilangan 0,0600 6,00 x 10-2 karakteristik bisa negatif sedangkan mantissa selalu positif log 0,0600= -2+ 0,778 = -1,222

- Berapa harga a jika log a = 1,7404

Karakteristik adalah 1 dan mantissa 0,7404. dari tabel logritma bilangan yang bersesuaian dengan mantissa 0,7404 adalah 5,50 . Karakteristik adalah 1, maka antilogaritma adalah 5,50 x 10-1= 55,0.
- Mencari antilogaritma dari bilangan -1,222

dalam hal ini adalah di ingat bahwa mantissa selalu positif -1,222 = (-1) +(- 0,222) .. -1,222= (-1 -1) + (-0,222 +1) = -2,778 bilangan yang bersesuai dengan mantissa 0,778 dalam tabel logaritma adalah yaitu 6,00 karakteristk diamati adalah -2 maka hasil akhir adalah 6,00 x 10-2 - TUGAS MAHASISWA ; ANTILOGARITMA DARI -2,699

LOGARITMA
y Berapa harga a jika log a = 1,7404

karakteristik dalam bilangan ini adalah 1 dan mantissa 0,7404. dari tabel logaritma bilangan yang bersesuaian dengan mantissa 0,7404 adalah 5,50. maka antilogaritma adalah 5,50 x 101 atau 55,0. Aturan Logaritma : Log ab = log a + log b Log a/b = log a log b Log 1 = 0 jika 100 = 1 Log a -2 = -2 log a = 2 log 1/2 Log 1/a=log 1 log a= -log a Log a2= log a + log a = 2 log a Log a=log a1/2 = log a

METODE GRAFIK
y Besarnya variabel bebas (variabel prediktor) diukur sepanjang skala koordinat y y y y

horizontal yang disebut x Besarnya variabel tidak bebas (variabel respon) diukur sepanjang skala koordinat vertikal yang disebut y. Data diplot pada grafik dan garis halus digambarkan melalui titik-titik. Harga x dari setiap titik disebut koordinat x (absis), harga y dari setiap titik disebut koordinat y (ordinat). Hubungan yang paling sederhana antara dua variabel adalah persamaan garis lurus yang dinyatakan y=a+bx - y adalah variabel tidak bebas, x variabel bebas, dan a serta b adalah tetapan - Tetapan b adalah kemiringan garis, makin besar harga b makin curam kemiringan, jika b =1 maka garis membentuk sudut 450 terhadap sumbu x, jika b=0 garis akan horizontal sejajar sumbu x - Tetapan a adalah intersep dan merupakan titik dimana garis berpotongan dengan sumbu y. jika a positif garis memotong sumbu y diatas sumbu x

Metode pemilihan dua titik yang terpisah jauh (y1,x1) dan (y2,x2) y Contoh : Hasil penentuan indeks bias dari larutan benzena yang mengandung karbontetraklorida dengan konsentrasi naik.
(X) Konsentrasi (Y) Indeks CCl4 (volume bias %) 1,500 1,495 1,490 1,485 1,480 1,475 INDEKS BIAS

10,0 25,0 33,0 50,0 60,0

1,497 1,491 1,488 1,481 1,477

= -4,00 X 10-4 x + 1,501

1,470 1,465 10,0 25,0 33,0 50,0 60,0

INDEKS BIAS
Cahaya berjalan lebih lambat melalui suatu zat dibandingkan melalui ruang hampa. Apabila cahaya memasuki suatu zat yang lebih rapat, gelombanggelombang yang diteruskan pada antarpermukaan dimodifikasi menjadi saling mendekat karena kecepatannya yang lebih lambat dan panjang gelombang yang lebih pendek. Apabila cahaya memasuki suatu zat yang lebih rapat pada suatu sudut, ada bagian dar i gelombang segera berjalan lebih lambat begitu melewati antar muka dan menghasilkan penekukan gelombang menuju antar muka maka gejala ini disebut pembiasan. Apabila cahaya memasuki suatu zat yang kurang rapat, cahaya itu akan dibiaskan menjauhi antar muka. Nilai relatif dari efek antara kedua zat ini dinyatakan oleh indeks bias (n) sin i Kecepatan cahaya dalam zat pertama n = ----- = ---------------------------------------------sin r Kecepatan cahaya dalam zat kedua

PERSAMAAN GARIS DUA TITIK


Persamaan garis diperoleh menggunakan persamaan garis dengan dua titik y2 y1 y y1 = (x-x1) x2 x1 pada gambar grafik , misalkan x1 adalah 10 % dan harga y = 1,497 pada y1, dan x2 adalah 60,0 % dan y2 adalah 1,477. maka : 1,477 1,497 y 1,497 = (x-10,0) 60,0 10,00 y 1,497 = -4,00 X 10-4 (x-10,0) y = -4,00 X 10-4 x + 1,501

y SECARA STATISTIKA UNTUK SOAL INDEKS BIAS CCL4

Dalam statitiska ada dua hal dalam penentuan persamaan regresi sehingga dapat dikatakan persamaan tersebut adalah regresi linear. 1. Metoda pertama adalah metoda tangan bebas 2. Metoda kuadrat terkecil Pada soal indeks bias CCL4 kita gunakan metode kuadrat terkecil : 1. Pencatatan data
Variabel bebas (X) X1 X2 X3 X4 X5 Variabel tak bebas (y) Y1 Y2 Y3 Y4 Y5

2. Dari pencatatan data didapat pasangan antara x dan y dan n sebagai jumlah data atau ukuran sampel. Koefisien atau tetapan regresi a dan b untuk regresi linear dalam statitistik adalah : (dihitung mahasiswa) ( yi)( xi2) - ( xi)( xi yi) a = n ( xi2) ( xi)2
a = 1,499

n xi yi ( xi) ( yi) b = n ( xi2) ( xi)2 b= -3,96 x 10-4

Jika tetapan b dapat dihitung dan diketahui, maka tetapan a dapat pula ditentukan oleh rumus : a = Y bX 3. Tentukan semua bilangan yang diperlukan
X 10,0 25,0 33,0 50,0 60,0 X =178 Y 1,497 1,491 1,488 1,481 1,477 Y = 7,434 XY 14,97 37,275 49,104 74,05 88,62 XY=264,019 X2 100 625 1089 2500 3600 X2 = 7914

CONTOH ANALISIS STATISTIK TEKNIK PERACIKAN SERBUK TERBAGI


SOAL : Seorang apoteker menerima resep yang meminta tujuh serbuk terbagi, dimana isinya masing-masing harus ditimbang 1,00 gr. Dengan maksud untukmengecek Kemampuannya mengisi serbuk, ia mengeluarkan semua isi setiap bungkus sesudah mengisi resep dengan metoda membagi dengan mata, kemudian ditimbangnya satu persatu dengan hati-hati.
Berat isi serbuk(gr) Deviasi (xi x) 1,00 0,98 1,00 1,05 0,81 0,98 1,02 = 6,84 Rata rata 0,98 0,02 0,00 0,02 0,07 0,17 0,00 0,04 = 0,32 Rata-rata 0,046 Kuadrat simpangan (xi x ) 2 0,0004 0,0000 0,0004 0,0049 0,0289 0,0000 0,0016 = 0,0362

Rata-rata hitung adalah rata-rata menyatakan suatu titik terdekat dengan pusat sasaran _ (Xi) X = -------N 2. Range adalah perbedaan antara nilai terbesar dan terkecil di dalam kelompok data 3. Simpangan rata-rata d (deviasi) sampel yaitu simpangan dari pengamatan sendiri dari rata-rata hitung sampel, didapatkan _ dengan menghitung selisih setiap nilai X dan rata rata hitung X kemudian menjumlahkan selisih dan membagi jumlahnya dengan jumlah sampel untuk mendapatkan rata-rata. -Xi - X d = -----------N
1.

4.

Simpangan baku adalah akar kuadrat dari rata-rata simpangan, biasanya digunakan dalam banyak sampel dan data. Sebagai contoh dalam pengukuran berat dari isi beberapa ribu dan juta kapsul (makin kecil simpangan baku makin tepat pengerjaan peracikan). -( Xi X)2 s = -----------N untuk sampel kecil : -s = ( Xi X)2 ------------

N-1 Ahli statistik berpendapat bahwa kesalahan secara kebetulan untuk 68 % semua hasil adalah akan berkurang satu simpangan baku, untuk 95,5% dengan 2 simpangan baku, dan 99,7 % dengan 3 simpangan baku.

5.Perbedaan antara sampel rata-rata hitung dan nilai sebenarnya memberikan ukuran ketelitian dalam suatu data dan dikenal sebagai kesalahan rata-rata. E = 1,0- 0,98 = + 0,02 gr Tanda positif menunjukan bahwa nilai sebenarnya lebih besar dari nilai rata-rata.

Dari data pada slide hal 21 Maka simpangan baku dapat dihitung: 0,00362 S = ----------- = 0,078 gr (7-1) Dengan ketentuan 2 simpangan baku, farmasi berharap secara kasar 90 % sampai 95% nilai sampel akan jatuh dengan 0,156 gr . Kesepakatan dalam membiarkan kesalahan 5% dalam pengerjaan penimbangan dan pengukuran hanya didasarkan pada prosedur pengamatan semata, sehingga kesalahan yang tidak lebih besar dari 0,5% sampai 1% merupakan batas yang dikehendaki dan masuk akal.

Simpangan baku Makin kecil nilai simpangan baku atau simpangan rata-rata makin tepat pengerjaan peracikan. Dalam mengisi kapsul, ketepatan adalah ukuran kemampuan ahli farmasi untuk memasukkan obat dengan jumlah sama dalam setiap kapsul dan untuk mengulangi hasilnya pada pengerjaan berikutnya.

ANALISIS GARIS REGRESI


DATA dalam slide hal 16 secara jelas menunjukan adanya hubungan garis antara indeks bias dan volume dalam % CCL4 dalam benzen. Garis lurus yang menghubungkan secara nyata semua titik dapat digambarkan dengan mudah dengan menghubungkan titik-titik dengan sebuah mistar dan menghasilkan garis yang meyakinkan. Akan tetapi jika data diplot dalam kertas grafik Penghamburan penggambaran garis secara analisis tidak terlihat.

Analisis regresi linear diperlukan jika kita mempunyai data yang terdiri atas duaatau lebih variabel, sewajarnya adalah untuk mempelajari bagaimana variabel variabel tersebut berhubungan. Hubungan yang didapat padaumumnyadinyatakan dalam bentuk persamaan matematika yang menyatakan hubunganfungsional antara variabel-variabel.
Dua jenis variabel yaitu variabel bebas atau variabel prediktor dan variabel tak bebas atau variabel respon. Variabel yang mudah didapat atau tersedia sering dapat digolongkan sebagai variabel bebas sedangkan variabel yang terjadi karena variabel bebas itu adalah variabel tidak bebas

y Langkah penentuan apakah data cocok untuk sebuah garis lurus?

1. Menghitung koefisien relasi --( X X)2 (Y Y) 2 r = ------------------------------( X X)2 (Y Y) 2


Jika diantara kedua variabel ini ada hubungan yang pasti, yaitu hubungan garis lurus, maka r =1 .

(X) Konsentrasi (Y) Indeks CCl4 (volume bias %)

1,500 1,495 1,490 1,485 1,480 1,475 1,470 1,465 10,0 25,0 33,0 50,0 60,0 INDEKS BIAS

10,0 25,0 33,0 50,0 60,0

1,497 1,491 1,488 1,481 1,477

2. Menghitung kemiringan garis (Koefisien regresi ), (slope) ----(x x) (y y ) b = -------------------------------(x - x)2 b adalah koefisien regresi / slope, dengan memasukan harga b pada persamaan dibawah ini kita mendapatkan intersep (a). ----y = a + b (x x)

X 10,0 26,0 33,0 50,0 61,0 = 180,0 --X = 36,0

--(X X) -26,0 -10,0 -3,0 + 14,0 +25,0 =0

--(X - X)2 676,0 100,0 9,0 196,0 625,0 = 1606,0

Y 1,497 1.493 1,485 1,478 1,477 = 7,430 ---Y = 1,486

--(Y Y) + 0,011 + 0,007 - 0,001 - 0,008 - 0,009 =0

--(Y Y)2 0,000121 0,000049 0,000001 0,000064 0,000081 = 0,000316

----(X X)-(Y-Y) -0,286 -0,070 +0,003 -0,112 -0,225 = -0,693

- 0,693 r = ----------------------- = - 0,97 1606,0 x 0,000316

- 0,693 b = ----------------------- = -4,315 x 10-4 1606,0 Intersep pada sumbu y = 1,486 -4,315 x 10-4 (0 36)= + 1,502 Maka jika x = 10 Y = 1,486 -4,315 x 10-4 (10 36) = 1,486 -4,315 x 10-4 ( 26) = 1,497

TERIMA KASIH

FARMASI FISIKA (KULIAH 2)


WUJUD ZAT Tiga macam wujud zat adalah Gas, Cair dan padatan. Molekul, atom dan ion dalam wujud padatan terikat berdekatan oleh gaya antarmolekular, antaratom atau antarion. Partikel padatan hanya dapat bergerak disekitar tempat tertentu, apabila temperatur zat padat naik, partikel membutuhkan energi yang cukup untuk memecahkan susunan kisi-kisi yang teratur dan berubah menjadi bentuk cairan. Jika sejumlah energi yang cukup diberikan lagi, molekul akan berubah menjadi bentuk gas. Padatan dengan tekanan uap tinggi, seperti iodium dan kamfer, dapat berubah langsung dari bentuk padat ke bentuk gas tanpa pencairan. Proses ini dikenal dengan proses sublimasi, sedangkan proses sebaliknya adalah kondensasi yaitu kembali kebentuk padat.

GAS
Gas bergerak dengan gerakan yang kuat dan cepat, molekul gas bergerak dalam arah yang tidak beraturan,seringkali bertumbukan satu sama lain dan bertumbukan dengan didinding wadah dimana gas tersebut ditempatkan. Sehingga gas menghasilkan tekanan yaitu gaya persatuan luas dinyatakan dalam dyne percm2. Hukum-hukum gas disusun oleh Boyle, Charles dan Gay lussac, persamaan dalam hukum gas adalah P1V1 = P2V2 -------- ------T1 T2

CONTOH SOAL
Dalam penentuan spiritus etilnitrit, gas oksida nitrat yang dibebaskan dari spiritus dikumpulkan pada sebuah buret gas dengan volume 30,0ml pada temperatur 200C dan tekanan 740 mm Hg. Berapakah volumenya pada 00C dan 760 mm Hg? (TEMPERATUR NOL DERAJAT CELCIUS = 273,16 KELVIN) 740 x 30,0 760 x v2 ----------- = -----------273+20 273 V2 = 27,2 ml

Dalam persamaan PV/T pada keaadaan pertama sama dengan PV/T pada keadaan kedua dan seterusnya, sehingga walaupun P,V dan T berubah perbandingan PV/T adalah konstan dan dapat dinyatakan secara : PV/T =R ----- PV = RT Dimana R adalah harga tetapan untuk perbandingan PV/T . Persamaan ini hanya untuk 1 mol gas (yaitu 1 gr berat molekul); untuk n molekul menjadi : PV = nRT Volume gas ideal yaitu 1 mol gas ideal pada keadaan temperatur dan tekanan standar yaitu pada 00C dan 760 mm Hg adalah 22,414 liter. PV = nRT 1 atm x 22,414 liter = 1 mol x R x 273,16 K R = 0,08205 liter atm/mol derajat

Tetapan gas molar (R) dapat juga diberikan dalam satuan energi dengan mengganti satuan tekanan dalam dyne/cm2 (1 atm = 1,0133 x 106 dyne/cm2) dan volume dalam satuan cm3 = 22,414 cm3,,, Maka ; R=PV/T R= (1,0133 x 106) x 22,414 : 273,16 = 8,314 x 107 erg/mol derajat Karena 1 joule = 107erg maka R = 8,314 joule/mol derajat Tetapan dapat juga dinyatakan dalam kal/mol derajat dengan menggunakan kesetaraan 1 kal = 4,184 joule. R = 8,314 joule/mol derajat : 4,184 joule/kal = 1,987 kal/mol derajat Dalam soal mengenai hukum gas, R biasanya dinyatakan dalam liter atm/mol derajat, sedangkan dalam perhitungan termodinamika biasanya dipakai dalam satuan kal/mol derajat atau joule/mol derajat.

Contoh Soal # Berapa volume 2 mol gas ideal pada 250C dan tekanan 780 mm Hg? (780 mm /760 mm atm-1) x V = 2 mol x (0,08205 liter atm/mol derajat) X298k V = 47,65 liter. Berat molekul kira-kira dari suatu gas dapat ditentukan dengan menggunakan hukum gas ideal. Jumlah mol gas diganti dengan g/M, dimana g adalah berat gas dalam gram dan M adalah berat Molekul. g PV = ---- RT M M = gRT/PV

Contoh soal # Jika 0,30 g etil alkohol dalam bentuk uap mempunyai volume 200 ml dengan tekanan 1 atm dan temperatur 1000C, berapakah berat molekul etil alkohol? Jawab : 0,30 x 0,0082 x 373 K M =-----------------------1 x 0,2 = 46,0

B padat cair

p1 ------------------------------------------------------------ E P2 ------------------------------------------------------------D ------------------------------------- O 4,58 mm 0,00980 C t 3 TEMPERATUR 0 C (DIAGRAM FASE AIR) t2 t1 UAP

# Kurva OA sebagai kurva tekanan uap, batas tertinggi adalah temperatur kritik, untuk air 374 derajat celcius, dan ujung bawahnya berakhir pada suhu 0,0098 derajat celcius disebut titik triple. Sepanjang kurva tekanan uap, uap dan cairan berada dalam kesetimbangan. # Kurva OC adalah kurva sublimasi, pada kurva ini uap dan padat berada dalam kesetimbangan. # Kurva OB adalah titik leleh, pada kurva ini cairan dan padatan dalam kesetimbangan., kemiringan OB yang negatif menunjukan bahwa titik beku air turun dengan naiknya tekanan dari luar. Dalam diagram jika temperatur dijaga konstan pada t1 , dimana air berada dalam wujud gas diatas temperatur kritik, tidak perduli berapapun kenaikannya sistem tetap berada dalam wujud gas. Pada temperatur t2 di bawah temperatur kritik, uap air berubah menjadi cair dengan naiknya tekanan.

AEROSOL
# Gas dapat dicairkan dengan menaikkan tekanan, dengan temperatur dibawah temperatur kritik. Jika tekanan dikurangi maka cairan berubah ke wujud gas. Perubahan wujud bolak-balik ini merupakan prinsip dasar yang digunakan dalam penyiapan sediaan aerosol. # Dalam aerosol, obat dilarutkan atau disuspensikan di dalam propellant, propellant adalah suatu bahan yang cair di bawah tekanan yang terdapat dalam wadah tetapi membentuk gas di bawah kondisi atmosfer normal. # Wadah aerosol dirancang sedemikian rupa, sehingga dengan menekan katub, beberapa campuran popellant obat diusir karena kelebihan tekanan didalam wadah. Jika obat tidak mudah menguap, ia membentuk semprotan halus ketika meninggalkan lubang katup dan pada saat yang sama propellant cair menguap. # Wadah diisi dengan cara mendinginkan propelan dan obat bersama-sama dalam wadah pada temperatur rendah, kemudian ditutup dengan katup, atau dengan cara memasukkan dan menutup obat dalam wadah pada temperatur kamar kemudian mendorong sejumlah propelan yang dibutuhkan dalam wadah tersebut dengan tekanan.

ZAT PADAT
ZAT padat dibagi menjadi dua kategori 1. Zat padat kristalen; seperti es, natrium klorida dan mentol adalah zat padat dimana satuan-satuan strukturalnya tersusun dalam pola-pola geometrik tertentu atau yang dinamakan dengan kisi. Zat padat kristalen mempunyai titik lebur tertentu, terlihat tajam diantara keadaan padat dan keadaan cairnya. 2. Zat padat amorf ; meskipun mempunyai persamaan dengan zat padat kristalen dalam berbagai ciri-cirinya seperti bentuk tertentu, keras, rapuh, tetapi tidak tersusun dalam suatu konfigurasi tertentu. Berdasarkan hal ini sebenarnya zat padat amorf tidak dianggap sebagai zat padat sejati melainkan dianggap sebagai zat cair yang mempunyai viskositas tinggi, dihasilkan dari zat cair yang dilewat dinginkan dimana molekul-molekulnya tersusun secara acak seperti dalam keadaan cair. Zat-zat seperti gelas, karet alam dan plastik-plastik sintetis. Zat padat amorf cenderung mengalir jika diberi tekanan cukup dalam periode waktu tertentu dan tidak mempunyai titik lebur yang pasti.

Molekul-molekul, atom-atom, dan ion-ion dalam keadaan padat dapat tersusun berdekatan satu sama lain diikat oleh gaya-gaya intermolekuler, interatomik dan ionik. Zat padat memiliki volume dan bentuk tertentu. Bentuk tertentu ini disebabkan karena satuan-satuan strukturnya dibatasi oleh posisi kesetimbangan tertentu didalam kristalnya. Jika temperatur zat padat dinaikan, maka susunan satuan-satuan strukturnya memiliki cukup energi untuk meninggalkan susunan kisinya secara teratur dan berubah menjadi cair. Akhirnya jika energi diberikan lagi maka molekul-molekulnya akan berubah menjadi gas.

KRISTALOGRAFI Ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang ukuran (geometri), sifat-sifat dan Struktur kristal dan zat padat kristalen. Kristalografi geometrik berkepentingan dengan susunan bidang-bidang dan bentuk geometri kristal. Yang didasarkan atas hukum fundamental :
1.

Hukum kekonstanan sudut interfasial untuk suatu zat tertentu, bidang-bidang yang membentuk permukaan luar kristalnya selalu berpotongan pada suatu sudut tertentu dan sudut tersebut akan tetap konstan meski bagaimanapun permukaan kristal berkembang. Hukum simetri menyatakan bahwa semua kristal dari zat yang sama tentu mempunyai unsur-unsur simetri yang sama.

2.

ADA TUJUH SISTEM KRISTAL 1. Kubik : ketiga sumbu saling tegak lurus, satuan jarak a=b=c (NaCl, KCl, Berlian). 2. Tetragonal : ketiga sumbu saling tegak lurus, hanya dua yang sama panjang. Satuan jarak a=b=c (urea, kassiterit) 3. Heksagonal : dua sumbu sama panjang dalam satu bidang membentuk sudut 120 derajat satu sama lain, dan sumbu ketiga tegak lurus pada sumbu-sumbu tersebut dan panjangnya tidak sama. Satuan jarak a=b=c (iodoform, ZnO, Mg) 4. Rombohedral : ketiga sumbu sama panjang, dengan sudut semua sama tapi besarnya 90 derajat (CaCO3, NaNO3) 5. Ortorombik : ketiga sumbu saling tegak lurus, tapi panjangnya tidak sama (iodium, Br2, PbCO3, BaSO4) 6. Monoklinik : ketiga sumbu tidak sama, dua sumbu saling tegak lurus, yang ketiga membentuk sudut dengan kedua sumbu tersebut yang besarnya tidak 90 derajat (sukrosa, Na2SO4. 10 H2O) 7. Triklinik : ketiga sumbu tidak sama panjang, semua membentuk sudut pada sudut yang tidak sama dengan 90 derajat. (H3BO3, K2Cr2O7)

# KRISTALISASI Zat cair murni jika didingikan pada tekanan konstan akan mengalami penurunan dalam energi translasional rata-rata dari molekulnya. Temperaturnya akan turun sampai pada titik bekunya. Pada temperatur ini, gaya tarik menarik dari molekul-molekulnya sudah cukup besar untuk melawan energi translasionalnya dan molekul-molekul tersebut dipaksa untuk menyusun dirinya dalam suatu konfigurasi atau pola geometrik tertentu.pola geometrik itu bersifat karakteristik untuk setiap zat, pada saat pola geometrik tersusun dikatakan terjadi kristalisasi. Temperatur dimana zat cair murni berubah menjadi zat padat dinamakan titik beku.

# PELEBURAN Kebalikan dari kristalisasi adalah fusi atau peleburan. Jika zat padat murni dipanaskan, maka energi vibrasional rataratanya (energi getaran rata-ratanya) akan bertambah sampai pada titik leburnya. Pada temperatur ini, sudah ada beberapa partikel yang mempunyai energi vibrasi cukup besar untuk melawan gaya-gaya yang membatasi ruang geraknya sehingga meninggalkan konfigurasi geometriknya dan dikatakan zat padat tersebut mulai melebur. - Jumlah panas yang diabsorpsi pada waktu peleburan dari 1 mol zat padat menjadi 1 mol zat cair dinamakan panas peleburan. - Temperatur dimana zat padat murni berubah menjadi zat cair dinamakan titik lebur.

# POLIMORFISME Kebanyakan zat padat terdapat dalam bentuk kristalen tunggal, namun ada beberapa zat, seperti karbon atau belerang, terdapat dalam lebih dari satu modifikasi zat atau mengalami perubahan bentuk kristalen jika dipanaskan atau diberi tekanan. Eksistensi suatu zat dalam lebih dari satu modifikasi dikenal sebagai polimorfisme. contoh : bentuk sulfur rombik dan sulfur monoklinik, oleum cacao.

# OLEUM CACAO
- Oleum cacao adalah lemak alam yang bersifat polimorfik. Terdiri dari gliserida tunggal (monogliserida), melebur pada jarak temperatur yang sempit (34 s/d 36 derajat). Oleum cacao dapat terjadi dalam 4 bentuk poliforfik, yaitu bentuk gamma yang tidak stabil melebur pada 18 derajat, bentuk alfa melebur pada 22 derajat, bentuk beta aksen melebur pada 28 derajat dan bentuk beta stabil pada 34,5 derajat. - RIEGELMAN menunjukan adanya hubungan antara polimrfisme dam pembuatan suppositoria dari oleum cacao. Jika oleum cacao dipanaskan sampai pada titik dimana melebur sempurna(kurang lebih 35 derajat) maka inti kristal beta stabil akan rusak dan massanya tidak akan dapat mengkristal sampai dilewatjenuhkan hingga kurang lebih 15 derajat kristal yang mula-mula terbentuk adalah kristal gamma kemudian kristal alfa dan kristal beta aksen, dan suppositoria meleleh pada 22-24 derajat.

- Metoda pembuatan yang benar adalah melelehkan oleum

cacao pada temperatur 33 derajat, massanya sudah cukup cair untuk dapat dituang namun inti bentuk beta stabil nya tidak rusak, selanjutnya massa tersebut didinginkan dalam cetakan, maka akan didapatkan suppositoria yang stabil terdiri dari kristal-kristal beta dan melebur pada 34,5 derajat.

R/ SOL H2O2 3 % 100 ml S. b dd gtt v ods

WFI 25 ml OTSUKA

ZAT CAIR - Jika energi panas ditambahkan pada suatu zat padat maka energikinetik dari molekul-molekul atau ion-ion yang menduduki konfigurasi geometrik zat padat tersebut bertambah. Partikelpartikel tersebut (molekul-molekul atau ion-ion) akan bergerak lebih cepat sehingga akhirnya gaya tarik-menarik tidak lagi mampu mengikat mereka dalam konfigurasi geometrik yang mengakibatkan zat padat tersebut kemudian meleleh, berubah menjadi zat cair. - Dalam suatu zat cair gaya tarik-menarik antar molekulnya cukup kuat untuk membatasi molekul-molekul tersebut bergerak dalam suatu volume tertentu, tetapi tidak cukup kuat untuk menyebabkan molekul-molekul itu dapat mengatur diri dalam posisi tertentu, sehingga bebas bergerak yang memungkinkan zat cair dapat mengalir.

DIFUSI - Jika dua macam zat cair bercampur, molekul-molekul zat cair yang satu akan berdifusi melalui molekul-molekul zat cair lainnya dengan kecepatan yang jauh lebih kecil daripada dua gas yang dicampurkan. (contoh adalah jika diteteskan sejumlah volume kecil tinta kedalam air). - Difusi terjadi karena molekul-molekul kedua zat cair mampu bergerak didalam wadah. Tegangan Permukaan - Molekul zat cair dipengaruhi oleh molekul tetangganya, molekul yang ada dipermukaan zat cair tidak dikelilingi seluruhnya oleh molekul tetangganya dan dia hanya mengalami gaya tarik menarik dari molekul-molekul disamping dan dibawahnya. Sehingga molekul yang berada dipermukaan zat cair hanya mengalami gaya tarik menarik dari arah dalam zat cair yang menyebabkan molekul-molekul permukaan tersebut ditarik tenggelam. - Situasi yang paling stabil terjadi jika jumlah molekul yang mengalami gaya tarik menarik pada permukaan zat cair mencapai suatu kondisi dimana luas daerah permukaan zat cair sekecil mungkin, sehingga kecenderungan zatcair untuk memperkecil daerah permukaan dapat digunakan untuk menerangkan mengapa air menggerombol menjadi noktah-noktah air bila diulaskan pada permukaan padat yang licin bersih, tetesan air hujan .

TERIMA KASIH

You might also like