You are on page 1of 4

Urgensi Agama dalam Kehidupan Remaja dalam Mencegah Perilaku Menyimpang

1. Definisi masa remaja


a.

Masa remaja adalah usia transisi dari masa kanak-kanak menuju masa kematangan dewasa. Kematangan dewasa secara psikologis adalah keberhasilan seseorang dalam mencapai a sense of responsibility serta dalam memiliki filsafat hidup yang mantap Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun. Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun. Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun.

b. c. d.

Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi.
2.

Perkembangan remaja secara fisik


a. b. c.

Perkembangan fisik yang cepat. Bagi perempuan datangnya masa pubertas: perubahan bentuk pada organ seksualitas Pada laki-laki pubertas ditandai dengan perubahan suara, munculnya rambut-rambut halus, mulai tumbuh kumis serta dada terlihat bidang. Laki-laki dan perempuan yang telah memasuki masa puber, sudah dapat menghasilkan keturunan, karena alat reproduksi mereka sudah menghasilkan gamet.

d.

3.

Perkembangan remaja secara mental


a.

Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Pendapat Stanley Hall pada saat itu yaitu bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress). Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:

b.

c.

1) 2) 3) 4) 5)

Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan. Ketidakstabilan emosi. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentanganpertentang dengan orang tua. 6) Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya. 7) Senang bereksperimentasi. 8) Senang bereksplorasi. 9) Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan. 10) Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.
4. Perkembangan sosial masa remaja
a.

Usia ini adalah usia yang menunjukkan kesetiaan pada kelompok, dengan satu ketakutan bahwa dirinya berbeda dengan kelompoknya. Remaja mencari persetujuan dari kelompok untuk hampir semua aktifitasnya. Remaja mencari lebih banyak kebebasan secara individu dengan suatu ketajaman batin yang baru untuk menunjukkan kualitas secara pribadi. Keinginan untuk mencari uang sering melanda anak remaja pada usia ini, menghasilkan keinginan untuk lepas dari sekolah. Pada usia ini juga sering terjadi pergantian suasana hati. Suatu ketika aktifitas ditunjukkan dengan sangat antusias, tapi beberapa saat kemudian menjadi lesu. Sering berargumentasi terhadap hampir apa saja yang ditemui sebagai ungkapan diri. Tidak ingin terikat oleh sesuatu bahan oleh agama.

b.

c.

d.

e. f.

5. Bahaya penyimpangan perilaku remaja


a. b. c.

Perkelahian remaja. Pengguna aktif zat adiktif (narkoba). Pergaulan bebas


Data kehamilan remaja di Indonesia menunjukkan hamil di luar nikah karena diperkosa sebanyak 3,2 %; karena sama-sama mau sebanyak 12,9 % dan tidak terduga sebanyak 45 %. Seks bebas sendiri mencapai 22,6 % (survey tahun 2007: Dr Boy Abidin SpOG).

Berdasarkan survei yang dilakukan BKKBN pada akhir 2008 menyatakan, 63 persen remaja di beberapa kota besar di Indonesia melakukan seks pranikah.
d.

Aborsi Masa remaja adalah masa akil baligh. Mulai bertanya tentang kebenaran ajaran agamanya. Meragukan nilai-nilai transendensi bahkan mengingkari. Kejenuhan terhadap ritual keagamaan.

6. Perkembangan keagamaan masa remaja


a. b. c. d.

7. Urgensi agama bagi kehidupan remaja Pendidikan agama adalah unsur terpenting dalam pendidikan moral dan pembinaan mental. Pendidikan moral yang paling baik sebenarnya terdapat dalam agama karena nilai-nilai moral yang dapat dipatuhi dengan kesadaran sendiri dan penghayatan tinggi tanpa ada unsur paksaan dari luar, datangnya dari keyakinan beragama.
a. b. c.

Menenangkan jiwa. Mengarahkan tujuan hidup. Anselm von Feurbach, seorang ahli hukum terkenal pernah mengatakan: Agama dalam bentuk apapun dia muncul tetap merupakan kebutuhan ideal umat manusia. Mengantarkan seseorang mencapai tingkat kedewasaan secara psikologis sehingga mencapai a sense of responsibility serta memiliki filsafat hidup yang mantap.

d.

DAFTAR PUSTAKA:
1. Dr. Zakiyah Darajat, Peranan Agama dalam Kesehatan Mental, Penerbit Gunung Agung, Jakarta, Cet. VII, 1983. 2. Drs. H. Abdul Aziz Ahyadi, Psikologi Agama: Kepribadian Muslim Pancasila, Penerbit Sinar Baru, Bandung, Cet. II, 1991. 3. Drs. Jalaluddin Rahmat Msc, Islam Alternatif, Penerbit Mizan, Bandung, Cet. I, 1986. 4. Makalah-makalah Ibu Dra. Susilaningsih MA (dosen Mata Kuliah Psikologi Agama di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta)

You might also like