You are on page 1of 11

TUGAS 1 KONSTRUKSI BENDUNGAN II

SOAL : 1. Buat uraian dan diagram alir tentang garis besar proses perencanaan : a. Waduk Tampungan mati Tampungan efektif Tampungan banjir

b. Bendungan Dimensi tubuh bendungan

2. Gambarkan dengan benar potongan melintang tubuh bendungan dan waduknya

WADUK
Danau/situ/waduk/embung adalah salah satu sumber air tawar yang menunjang kehidupan semua makhluk hidup dan kegiatan sosial ekonomi manusia. Ketersediaan sumber daya air, mempunyai peran yang sangat mendasar untuk menunjang pengembangan ekonomi wilayah. Sumber daya air yang terbatas disuatu wilayah mempunyai implikasi kepada kegiatan pembangunan yang terbatas dan pada akhirnya kegiatan ekonomipun terbatas sehingga kemakmuran rakyat makin lama tercapai. Air danau/waduk digunakan untuk berbagai pemanfaatan antara lain sumber baku air minum air irigasi, pembangkit listrik, penggelontoran, perikanan dsb. Jadi betapa pentingnya air tawar yang berasal dari waduk/danau bagi kehidupan. Waduk sering juga disebut danau buatan yang besar. Menurut Komisi Dam Dunia Bendungan/Waduk besar adalah bila tinggi bendungan lebih dari 15 m. Sedangkan embung merupakan waduk kecil dan tinggi bendungannya kurang 15 m. Embung banyak dibangun di Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat. Pembangunan waduk besar di Indonesia sampai tahun 1995 kurang lebih 100 buah. Dan sebagian besar 80% berlokasi di P.Jawa. Sejak terjadi krisis moneter pada tahun 1998, pembangunan waduk besar di Indonesia belum dilakukan lagi kecuali perencanaan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang Provinsi Jawa Barat. Sistem tata air waduk berbeda dengan danau alami. Pada waduk komponen tata airnya umumnya telah direncanakan sedemikian rupa sehingga volume, kedalaman, luas, presepitasi, debit inflow/out flow waktu tinggal air diketahui dengan pasti. Pembangunan waduk/embung diperuntukkan berbagai keperluan antara lain

pembangkit listrik, irigasi, pengendalian banjir, sumber baku air minum, air industri, penggelontoran, air perikanan, tempat parawista. Jumlah tenaga listrik yang dihasilkan dari tenaga air yang berasal dari air waduk ada sebanyak 3,4% dari total dari kebtuhan nasional. Bagian-bagian pokok secara fisik suatu waduk adalah sebagai berikut :

1. Tampungan mati (dead storage) adalah volume air yang terletak di bawah

permukaan genangan minimum, dan air ini tidak dimanfaatkan pengoperasian waduk.

dalam

2. Tampungan efektif (usefull storage) adalah volume tampungan diantara permukaan

genangan minimum (Low Water Level = LWL) dan permukaan genangan normal (Normal Water Level = NWL).
3. Tampungan banjir (surcharge storage) adalah volume air di atas genangan normal

selama banjir. Untuk beberapa saat debit meluap melalui pelimpah. Kapasitas tambahan ini biasanya tidak terkendali, dengan pengertian adanya hanya ada waktu banjir dan tidak dapat dipertahankan untuk penggunaan selanjutnya. Penentuan umur waduk sering didasarkan pada prediksi proses sedimentasi waduk selama pengisian kapasitas tampungan mati (dead storage). Kompleksitas proses sedimentasi sangan dipengaruhi oleh geometri dari sistem pengangkutan bahan sedimentasi waduk dapat dipisahkan menjadi dua bagian besar, yaitu sistem lahan dan sistem alur. Proses migrasi bahan sedimentasi waduk dari sistem lahan umumnya berupa erosi permukaan (sheet erosion) yang selanjutnya masuk ke sistem alur.

BENDUNGAN
Bendungan adalah suatu tembok yang dibentuk dari berbagai batuan dan tanah untuk menahan laju air. Air yang dibendung itu digunakan untuk berbagai macam kebutuhan masyarakat banyak. Bendungan mempunyai banyak sekali manfaatnya antara lain adalah untuk mengalirkan air ke sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) sehingga dapat menghasilkan listrik. Bendungan juga bermanfaat sebagai penyediaan air bersih, irigasi untuk mengairi sawah dan ladang, tempat rekreasi, habitat untuk ikan dan hewan lainnya, pengendali banjir, dan sebagainya. Bendungan bukan hanya sekedar sebuah tembok besar saja, tetepi juga terdiri dari beberapa bagian, yaitu : 1. Badan bendungan yang berfungsi sebagai penghalang/penahan air. 2. Pondasi yang berfungsi untuk menjaga kokohnya bendungan. 3. Pintu air yang berfungsi untuk mengatur, membuka dan menutup aliran air di saluran baik yang terbuka maupun tertutup. 4. Bangunan pelimpah yang berfungsi untuk mengalirkan air banjir yang masuk ke dalam waduk agar tidak membahayakan keamanan bendungan. 5. Kanal yang berfungsi menampung limpahan air ketika curah hujan tinggi. 6. Reservoir yang berfungsi untuk menampung/menerima limpahan air dari bendungan. Dan masih banyak bagian-bagian lainnya yang mempunyai peranan dan fungsi yang berbedabeda. Bendungan juga memiliki berbagai macam jenis di antaranya adalah: 1. Berdasarkan ukuran

Bendungan besar: bendungan yang tingginya lebih dari 15 meter, diukur dari bagian terbawah pondasi sampai ke puncak bendungan. Bendungan kecil: bendungan yang tingginya di bawah 15 meter. 2. Berdasarkan penggunaannya Bendungan untuk membuat waduk: bendungan yang dibangun untuk membentuk waduk guna menyimpan air pada waktu kelebihan agar dapat dipakai pada waktu diperlukan. Bendungan penangkap/pembelok air: bendungan yang dibangun agar permukaan airnya lebih tinggi sehingga dapat mengalir masuk ke dalam saluran air atau terowongan air. Bendungan untuk memperlambat jalannya air: bendungan yang dibangun untuk memperlambat aliran air sehingga dapat mencegah terjadinya banjir besar. 3. Berdasarkan fungsinya Bendungan limbah industri: bendungan yang terdiri atas timbunan secara bertahap untuk menahan limbah yang berasal dari industri. Bendungan pertambangan: bendungan yang terdiri atas timbunan secara bertahap untuk menahan hasil galian pertambangan dan bahan pembuatnya pun berasal dari hasil galian pertambangan. Bendungan kering: bendungan yang didisain untuk mengontrol banjir. Bendungan pengecek: bendungan kecil yang didesain untuk mengurangi dan mengontrol arus erosi tanah. Perencanaan Dimensi Tubuh Bendungan Tubuh bendungan adalah merupakan bangunan utama yang dibuat melintang menutupi alur sungai yang akan dibendung dengan perhitungan kekuatan tertentu untuk mendapatkan daerah tampungan berupa waduk.

Data yang diperlukan antara lain: Elevasi HWL dari perhitungan penelusuran banjir di pelimpah Elevasi mercu pelimpah (berdasarkan analisis Kapasitas Tampungan Mati dan Efektif Waduk) Persamaan lengkung kapasitas waduk
Data geologi rencana tanah timbunan (Gs, e, w, )

Asumsi koefisien gempa (umumnya k = 0,15)

Perencanaan tinggi jagaan:

Tinggi jagaan adalah perbedaab antara elevasi permukaan air maksimum rencana di dalam waduk (berdasarkan Q kala ulang tententu) dan elevasi mercu bendungan.

Penentuan tinggi jagaan dipengaruhi:

- Tinggi kenaikan permukaan air akibat banjir abnormal - Tinggi jangkauan ombak akibat angin/gempa - Jenis type bendungan dan tinggi bendungan Perencanaan lebar bendungan:

Perhitungan lebar atas mercu Rumus : B = 3,6 H1/3 3 Dimana : B = lebar puncak bendungan H = tinggi bendungan total (termasuk jagaan) Perencanaan lereng tubuh bendungan:

Rumus untuk kemiringan lereng hulu:

Fs = 1,1 = [(m k )/(1 + k m )].tan Rumus untuk kemiringan lereng hilir: Fs = 1,1 = [(n k)/(1 + k n)].tan Dimana : M dan n adalah kemiringan lereng hulu dan hilir untuk daerah horizontal = sat / (sat 1) sat = w.Gs (1 + w) / (1 + e)

sketsa :

Diagram Alir
Diagram Alir Penentuan Elevasi Mercu Bendungan Mulai

Data Topografi

Erosi Lahan

Debit Historis Outflow Rencana Kehilangan Air

El Dasar Waduk Lengkung Kap.

Debit Sedimen

Simulasi Kapasitas Tamp. Efektif

Usia Guna Waduk

Analisa Tamp.Mati

Elevasi Intake

Elevasi Mercu Pelimpah

Analisa Kap. Pelimpah & Perhitungan T. Jagaan

Elevasi Mercu Bendungan

Selesai

Diagram Alir Penentuan Elevasi Mercu Pelimpah Mulai

Data Topografi

Erosi Lahan

Debit Historis Outflow Rencana Kehilangan Air

El Dasar Waduk Lengkung Kap.

Debit Sedimen

Simulasi Kapasitas Tamp. Efektif

Usia Guna Waduk

Analisa Tamp.Mati

Elevasi Intake

Elevasi Mercu Pelimpah

Selesai

Gambar potongan melintang tubuh bendungan

You might also like