You are on page 1of 7

KATA PENGANTAR

Tidak dapat dipungkiri bahwa akhir -akhir ini banyak warga gereja yang bingung menyaksikan munculnya berbagai aliran gereja di Indonesia. Mereka bingung oleh karena aliran -aliran gereja ini seolah -olah saling berlomba

menawarkan produk-produk untuk diminati oleh warga gereja. Dan dalam rangka menawarkan produk-produk tersebut, tidak jarang aliran gereja yang satu mencela aliran gereja yang lain sehingga acap kali timbul pertentangan di antara pen ganut aliran-aliran tersebut. Mempelajari sejarah dalam teologi sangat penting. Sejarah adalah laboratorium dalam perkembangan teologi. Dari sejarah ada banyak manfaat yang didapat antara lain mempelajari keberhasilan -keberhasilan dan kegagalan-kegagalan masa lalu dan apa saja faktor yang membuatnya berhasil atau gagal. Sejarah adalah cermin kehidupan yang penuh dengan nilai -nilai kebajikan dan pengalaman. Tulisan ini adalah ringkasan dari buku sejarah Perkembangan Gereja-gereja Baptis yang ditulis oleh Dr. E. C. Smith. Sejarah gereja mencatat bahwa hingga dewasa ini terdapat tiga rumpun gereja yang besar, yakni Gereja Ortodoks, Gereja Katolik Roma, dan Gereja Protestan. Berbeda dengan rumpun Ortodoks dan rumpun Katolik Roma yang tetap solid, rumpun Protestan adalah rumpun yang dal am perjalanan sejarahnya paling sering terpecah belah. Dari rumpun protestan ini bermunculan berbagai gereja dengan coraknya masing-masing, Dewasa ini terdapat kurang lebih 13 aliran gereja yang muncul dari rumpun Protestan ( sumber, Berbagai Aliran di Dalam dan di Sekitar Gereja, karangan Pdt . Dr. Jan S. Aritonang,). Dalam tulisan ini penulis membahas tentang aliran gereja baptis . Dalam kesempatan dan ruang yang terbatas ini kita tidak mungkin mencatat seluruh aliran gereja Tujuan penulisan karya tulis ini ialah agar para pembaca mengetahui secara garis besar salah satu aliran gereja yang berkembang di Indonesia yang muncul dari rumpun Protestan , yang mungkin sebelumnya masyarakat umum tidak mengetahui aliran tersebut. Akhir kata, penulis berharap tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian dan menambah pengetahuan akan aliran Gereja yang ada di Indonesia.

LATAR BELAKANG DAN SEJARAH KEMUNCULANNYA

Ketika Reformasi terjadi pada awal abad ke -16, banyak orang merasa kurang puas dengan apa yang telah dilakukan oleh Luther maupun Calvin. Mereka mengharapkan perubahan yang radikal dari Gereja Katolik Roma . Sebagian dari mereka kemudian melakukan perombakan -perombakan sendiri terhadap Gereja pada waktu itu, khususnya dalam hal hubungan antara Gereja dan negara dan baptisan. Gereja dan negara, menurut mereka, harus sama sekali dipisahkan, sehingga tidak akan terjadi lagi penguasaan oleh salah satu lembaga terhadap yang lainnya. Baptisan, menurut mereka, harus dilakukan kepada orang yang benar -benar mengaku percaya. Dengan demikian baptisan anak tidak sah. Mereka yang telah dibaptiskan pada masa bayi, harus dibaptiskan ulang dengan baptisan yang sah. Oleh karena itulah oleh orang -orang Katolik maupun Protestan mereka dijuluki kaum Anabaptis , atau orang-orang yang membaptiskan kembali. Pada abad XVII di Inggris, orang -orang ini mulai menggunakan

nama Baptis sebagai nama diri mereka. Kelompok Baptis ini berkembang dari kaum Separatis di Inggris, yang merasa bahwa kelompok itu tidak cukup radikal dalam memisahkan diri mereka dari ajaran dan praktek Gereja Inggris. Mereka pun dianggap kurang setia terhadap ajaran -ajaran Alkitab. Orang-orang ini kemudian mulai membentuk kelompok-kelompok gereja yang sepaham, sehingga muncullah aliran Baptis yang pertama. Dalam prakteknya, mereka sendiri juga berbeda -beda di dalam pemahaman mereka. Sebagian menerima ajaran tentang predestinasi dari Calvinisme (Baptis

Khusus), sementara yang lainnya menolak ajaran itu dan menerim a ajaran tentang kehendak bebas dari Arminianisme (Baptis Umum).
Teori-teori Tentang Asal-Usul Baptis

1.Teori Yerusalem-Yordan-Yahya Menurut teori ini, orang Baptis selamanya ada sejak Yohanes Pembaptis. Ada yang mengatakan sejak hari Pentakosta. Yang pokok dalam pandangan itu adalah adanya kelangsungan pelayanan rasul -rasul atau kelangsungan gereja -gereja Baptis sejak Perjanjian Baru sampai sekarang. 2. Teori Kekeluargaan Rohani Anabaptis Pandangan ini mengatakan ada hubungan rohani antara orang -orang Baptis dan

golongan Anabaptis di Jerman, Swiss, dan Belanda. 3. Teori Keturunan Golongan Separatis Inggris Teori ini berkeyakinan bahwa orang -orang Baptis berasal dari golongan separats di Inggris yang berpegang pada pemerintahan gereja secara demokratis dan pembaptisan bagi yang percaya. 4. Teori Pengaruh Perjanjian Baru Teori ini mengatakan orang Baptis timbul secar a langsung dari ajaran -ajaran Perjanjian Baru.

POKOK-POKOK AJARAN

Ajaran Gereja Baptis pada umumnya hampir sama dengan ajaran kebanyakan Gereja-gereja Protestan, seperti pengakuan terhadap kewibawaan Alkitab, Tritunggal, hakikat manusia dan dosanya, dll. Namun demikian, ada juga sejumlah perbedaan bahkan di lingkungan Gereja Baptis sendiri. Sebagian Gereja mengakui bahwa Alkitab tidak mengandung kesalahan ( ineransi) dan karena itu harus diterima dan ditafsirkan secara harafiah, sementara yang lainnya menerima infalibilitas Alkitab dalam arti pengajarannya dapat dan layak diterima dan dijadikan pegangan hidup orang Kri sten. Gereja Baptis mengakui bahwa baptisan hanya dilayankan kepada orang dewasa. Perjamuan kudus dipahaminya hanya sebagai peringatan tentang penderitaan dan kematian Yesus, sehingga peristiwa itu tidak dianggap memiliki arti yang lebih istimewa dibandingkan dengan bagian lain dari liturgi. Gereja Baptis tidak mempunyai ajaran yang resmi. Satu -satunya keyakinan mereka yang paling jelas adalah kebebasan beragama. Keyakinan ini berkembang karena dari pengalaman mereka sendiri ketika mereka ditindas oleh Gereja karena mereka tidak mengikuti ajaran yang berlaku saat itu. Namun demikian, ada juga kecenderungan-kecenderungan di kalangan gereja-gereja Baptis tertentu untuk merumuskan ajarannya. Secara tradisional Gereja Baptis percaya akan ajaran tentang imamat am orang percaya. Namun kini mereka cenderung untuk menempatkan kewibawaan pendeta di atas kedudu kan kaum awam. Secara tradisional Gereja Baptis menempatkan Yesus dan Roh Kudus sebagai kriteria satu-satunya dalam menafsirkan Alkitab, namun kini rumusan Iman Baptis dan Pesan 2000 dari Southern Baptist Convention dipergunakan sebagai satu-satunya pemahaman yang sah untuk menafsirkan Alkitab. Southern Baptist juga menolak penahbisan perempuan sebagai pendeta, sehingga banyak pendeta perempuan di Gereja itu terpaksa harus melepaskan jabatan mereka. Di lingkungan Southern Baptist Convention yang mempunyai anggota sekitar 16 juta orang ini muncul pula perdebatan tentang aliran teologi Gereja ini. Sebagian orang berpendapat bahwa Southern Baptist secara historis menganut teologi

Calvinis, khususnya kelima butir doktrinnya: TULIP Total depravity, Unconditional election, Limited atonement, Irresistible Grace, Perseverance of the Saints (Keadaan manusia yang sama sekali berdosa, Manusia dipilih tanpa syarat oleh Allah, Penebusan yang terbatas, Anugerah yang tidak dapat ditolak, dan Ketekunan hidup orang Kristen). Sebagian teolog lainnya menekankan ba hwa meskipun secara teologis mereka Calvinis, pada kenyataannya mereka lebih dipengaruhi oleh Arminianism eyang membuat teologi Calvinis mereka lebih moderat dan lebih evangelikal. Jadi tampaknya kedua aliran teologi yang sesungguhnya bertentangan ini justru dipertemukan di Gereja Baptis

PERKEMBANGAN GEREJA BAPTIS DI INDONESIA

Seperti juga halnya di banyak negara lain di Asia (kecuali di Myanmar yang kuat dipengaruhi oleh American Baptist Convention), Gereja-gereja Baptis di Indonesia, umumnya berafiliasi dengan Southern Baptist Convention. Di Kalimantan terdapat sejumlah kecil Gereja Baptis yang berasal dari pekerjaan misi Conservative Baptist dari Amerika Serikat. Permulaan Baptis di Indonesia terjadi pada awal tahun 1.800-an. Pada awal tahun 1812, delapan orang serdadu Inggris mendirikan sebuah gereja Baptis di Semarang. Hampir satu tahun kemudian utusan Baptis pertama yaitu William Robinson tiba di Jakarta. Di antara yang membantu Robinson adalah Thomas Trowt. Salah satu hasil pekerjaan Trowt adalah Gottlob Bruckner. Bruckner menterjemahkan Perjanjian Baru ke dalam bahasa Jawa. Dia m elayani selama 43 tahun hingga meninggal tahun 1857di Semarang. Pada tahun 1814, Jabez Carey (anak William Carey) datang ke Ambon dan melayani selama empat tahun. Sesudah orang-orang Belanda menguasai Indonesia, Care y terpaksa meninggalkan Ambon. Pada pertengahan tahun 1819, Nathaniel Ward mendarat di Sumatera. Bersama Richard Burton dan Charles Evans, merekalah yang pertama kali memperkenalkan kekristenan pada suku Batak.

PENUTUP

PANDANGAN/PENDAPAT PENULIS Jadi, ketika membahas tentang ajaran baptis, mulanya saya berpikiran bahwa ajaran ini merupakan ajaran yang cukup radikal yang salah satunya mengajarkan bahwa Perjamuan Kudus merupakan sakramen yang tidak penting dibandingkan dengan liturgi. Ajaran ini juga memperkenalkan ajaran bahwa baptisa n anak tidak sah dan manusia harus dibaptis ulang pada saat sudah dewasa. Awal kemunculannya juga, merupakan hasil revolusi yang dilakukan oleh Marthin Luther King dan muridnya Calvin. Ini semakin menambah aroma ajaran yang

berseberangan dengan ajaran Kato lik Roma. Kemudian doktrin lain adalah menempatkan pendeta sebagai kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan jemaatnya, ini agak sedikit kontroversial karena menganggap bahwa Pendeta lebih seperti orang yang harus ditakuti , padahal yang harus ditakuti adalah Allah bukan manusia. Namun mungkin maksud jemaat Baptis , bahwa Pendeta adalah Hamba yang dipilih Allah untuk menggembalai mereka di dunia ini, sehingga mereka menghormati Pendeta di tempat yang lebih tinggi. Ajaran baptispun mengatur tidak adanya pe ndeta wanita, sehingga pendeta wanita harus melepaskan jabatan kependetaannya. Namun dari segala ajaran -ajaran baik yang benar maupun yang agak berbau kontorversial, sesungguhnya perkembangan sejarah Gereja -gereja Baptis di seluruh dunia adalah sebagian kecil dari jejak-jejak kaki Allah. Gereja-gereja Baptis telah melayani Allah dan mendedikasikan dirinya bagi kemuliaan Allah semata. Apa yang telah dilakukan para perintis di masa lalu dengan segala pengorbanannya adalah bukti kesetiaan mereka kepada Allah dan bukti kesetiaan Allah pada mereka pula. Semua aniaya dapat mereka tanggung karena Allah -lah yang menguatkan mereka.

AGAMA KRISTEN
Disusun oleh : Nama NPM Kelas : Willy Perdana Manurung : 103020007515 : 1-C

SUMBER REFERENSI

http:/wikipedia/sejarah gereja baptis.com/

http: /The Spirituality of Christianity/sejarah gereja baptis.com

You might also like