You are on page 1of 8

Praktikum Perbankan

1. Macam macam dan jenis kredit

A. Kredit menurut pemakainya - Kredit konsumtif, yaitu kredit yang di berikan kepada debitur untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, misalnya, kredit yang dberikan untuk membeli alat-alat rumah tangga.

- Kredit produktif, yaitu kredit yang diberikan untuk keperluan usaha debitur agar usahanya meningkat, dapat berupa kredit investasi maupun kredit tenaga kerja.

B. Tunai dan tidak tunai - Pinjaman Tunai (Cash Loan) adalah Penyediaan uang atau tagihan berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga.

- Kredit tidak tunai (Non Cash) Yaitu kredit yang diberikan dalam bentuk Bank Garansi. Bank garansi adalah salah satu jasa yang diberikan oleh bank berupa jaminan pembayaran sejumlah tertentu uang yang akan diberikan kepada pihak yang akan menerima jaminan, hanya apabila pihak yang dijamin melakukan cidera janji. J

C. Bank Garansi Bank Garansi (atau disingkat BG) adalah perjanjian penanggungan atau borgtocht dimana Bank yang menjadi pihak ketiga (penanggung, guarantor, borg) bersedia bertindak sebagai penanggung bagi nasabahnya yang menjadi debitur dalam mengadakan suatu perjanjian (pokok) dengan pihak lain sebagai kreditur.

Jenis Bank Garansi antara lain : - Bank Garansi Pembelian - Bank Garansi Pita Cukai Tembakau - Bank Garansi Penangguhan Bea Masuk

- Bank Garansi Tender - Bank Garansi Pelaksanaan - Bank Garansi Uang Muka - Bank Garansi Pemeliharaan

D. L/C dan SKBDN Pengertian Letter of Credit atau dalam bahasa Indonesia disebut Surat Kredit Berdokumen (SKBDN) merupakan salah satu jasa yang ditawarkan bank dalam rangka pembelian barang, berupa penangguhan pembayaran pembelian oleh pembeli sejak LC dibuka sampai dengan jangka waktu tertentu sesuai perjanjian. Berdasarkan pengertian tersebut, tipe perjanjian yang dapat difasilitasi LC terbatas hanya pada perjanjian jual beli, sedangkan fasilitas yang diberikan adalah berupa penangguhan pembayaran.

Ruang Lingkup Transaksi * LC Impor : adalah LC yang digunakan untuk mengadakan transaksi jual beli barang/jasa melewati batas batas Negara. * LC Dalam Negeri atau Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) : adalah LC yang digunakan untuk mengadakan transaksi di dalam wilayah suatu Negara.

E. Kredit sindikasi Kredit sindikasi atau adalah pinjaman yang diberikan oleh beberapa kreditur sindikasi, yang biasanya terdiri dari bank-bank dan/atau lembaga-lembaga keuangan lainnya kepada seorang debitur, yang biasanya berbentuk badan hukum; untuk membiayai satu atau beberapa proyek (pembangunan gedung atau pabrik) milik debitur. Pinjaman tersebut diberikan secara sindikasi mengingat jumlah yang dibutuhkan untuk membiayai proyek tersebut sangat besar, sehingga tidak mungkin dibiayai oleh kreditur tunggal.

Kredit sindikasi diberikan secara bersama dengan alasan : - Jumlahnya besar, sehingga tidak sanggup kalau hanya dibiayai oleh satu bank. - Menghindari BMPK. - Memperkecil risiko bagi bank.

- Manajemen dan pengawasan dapat dilakukan secara bersamaan, ada sharing pengalaman dalam menangani debitur besar.

2. INKASO

inkaso adalah kegiatan jasa Bank untuk melakukan amanat dari pihak ke tiga berupa penagihan sejumlah uang kepada seseorang atau badan tertentu di kota lain yang telah ditunjuk oleh si pemberi amanat. Sebagai imbalan jasa atas jasa tersebut biasanya bank menerapkan sejumlah tarif atau fee tertentu kapada nasabah atau calon nasabahnya. Tarif tersebut dalam dunia perbankan disebut dengan biaya inkaso. Sebagai imbalan bank meminta imbalan atau pembayarn atas penagihan tersebut disebut dengan biaya inkaso.

Manfaat Inkaso : a. Membantu lebih efektif dan efisien dalam penyelesaian tagihan antar kota. b. Lebih bonafid dan nasabah memiliki reputasi yang lebih jelas.

3. Inkaso Luar Negeri (Collection)

Merupakan jasa pelayanan Bank BTN untuk menagihkan pembayaran atas suatu warkat/dokumen berharga kepada pihak ketiga yang berada di luar negeri menggunakan jasa bank koresponden.

Bentuk Collection * Outward Collection (inkaso keluar) * Pengiriman warkat-warkat valuta asing dari Kantor Cabang Bank BTN kepada Bank

4. Traveler's Check (TC) atau Cek Lawatan

Merupakan Cek perjalanan atau lawatan yang berguna ketika bepergian yang dirancang khusus untuk bisnis perjalanan atau liburan, sebenarnya merupakan bagian dari draft dengan keamanan

dari letter of credit. Dikeluarkan oleh perusahaan jasa keuangan (seperti American Express dan Thomas Cook) dan dijual melalui bank dan outlet lainnya, TC yang tersedia dalam tetap beberapa denominasi di semua mata uang utama. TC mudah diterima sebagai uang tunai oleh bank-bank besar, hotel , pedagang , dll, dan diasuransikan oleh penerbit terhadap kerusakan , kehancuran , kehilangan , atau pencurian.

5. Tingkat Kesehatan Bank

Secara sederhana dapat dikatakan bahwa bank yang sehat adalah bank yang dapat menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Dengan kata lain, bank yang sehat adalah bank yang dapat menjaga dan memelihara kepercayaan masyarakat, dapat menjalankan fungsi intermediasi, dapat membantu kelancaran lalu lintas pembayaran serta dapat digunakan oleh pemerintah dalam melaksanakan berbagai kebijakannya, terutama kebijakan moneter.

Penilaian tingkat kesehatan bank di Indonesia sampai saat ini secara garis besar didasarkan pada faktor CAMEL (Capital, Assets Quality, Management, Earning dan Liquidity). Seiring dengan penerapan risk based supervision, penilaian tingkat kesehatan juga memerlukan penyempurnaan. Kelima faktor tersebut memang merupakan faktor yang menentukan kondisi suatu bank. Apabila suatu bank mengalami permasalahan pada salah satu faktor tersebut maka bank tersebut akan mengalami kesulitan.

6. Rasio Rasio Bank

A. Capital Adequacy Ratio (CAR) adalah rasio kecukupan modal yang berfungsi menampung risiko kerugian yang kemungkinan dihadapi oleh bank. Semakin tinggi CAR maka semakin baik kemampuan bank tersebut untuk menanggung risiko dari setiap kredit/aktiva produktif yang berisiko. Jika nilai CAR tinggi maka bank tersebut mampu membiayai kegiatan operasional dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi profitabilitas.

B. Loan to Deposit Ratio (LDR) adalah Rasio antara seluruh jumlah kredit yang diberikan bank dengan dana yang diterima oleh bank. Rasio ini menunjukkan salah satu penilaian likuiditas bank. Semakin tinggi rasio tersebut memberikan indikasi semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan. Hal ini disebabkan karena jumlah dana yang diperlukan untuk membiayai kredit menjadi semakin besar.

C. Return On Assets (ROA) Rasio ini mengukur kemampuan bank didalam memperoleh laba dan efisiensi secara keseluruhan.

D. Return On Equity (ROE) Bagi pemilik bank lebih tertarik pada berapa besar kemampuan bank memperoleh keuntungan terhadap modal yang ia tanamkan. Untuk mengukur kemampuan bank memperoleh keuntungan dilihat dari kepentingan pemilik digunakan rasio return on equity

E. Aktiva Tertimbang Menurut Resiko (ATMR) Aktiva tertimbang menurut risiko adalah aset dana berbasis seperti uang tunai, pinjaman, investasi dan aset lainnya. Derajat risiko kredit dinyatakan sebagai persentase bobot untuk setiap aset tersebut.

7. Negatif Spread

Negative spread adalah tingkat suku bunga pinjaman yang lebih rendah daripada tingkat suku bunga tabungan. Negative spread menunjukkan suku bunga kredit (dana yang dipinjamkan ke dunia usaha) lebih rendah, dibandingkan dengan suku bunga simpanan (dana yang dimobilisasikan perbankan dari masyarakat). Negative spread pada perbankan Indonesia sudah terjadi sejak lama, ketika BI menetapkan suku bunga SBI jauh diatas suku bunga yang sebelumnya (+/50%).

8. Bank Syariah

1. Prinsip Jual beli (Ba'i), berhubungan dengan adanya perpindahan kepemilikan barang atau benda. Tingkat keuntungan Bank ditentukan di depan dan menjadi bagian harga atas barang yang dijual. Transaksi jual beli dibedakan atas bentuk pembayaran dan penyerahan barang sebagai berikut :

A. Pembiayaan Murabahah Bank bertindak sebagai penjual dan nasabah sebagai pembeli. Harga jual adalah harga beli Bank dari pemasok ditambah keuntungan. Kedua pihak harus sepakat atas harga jual dan jangka waktu pembayaran. Harga jual dicantumkan dalam akad jual beli, dan tak berubah selama berlakunya akad. Dalam transaksi ini barang diserahkan setelah akad, sedangkan pembayaran dilakukan secara tangguh.

B. Salam Transaksi jual beli dimana barang yang diperjualbelikan belum ada. Oleh karena itu barang diserahkan secara tangguh, sedang pembayaran secara tunai. Bank bertindak sebagai pembeli, nasabah sebagai penjual. Sekilas transaksi ini mirip jual beli ijon, namun dalam salam, kuantitas, kualitas, harga dan waktu penyerahan barang ditentukan secara pasti. Dalam praktek, barang yang telah diserahkan kepada Bank, maka Bank dapat menjual kembali barang tersebut secara tunai atau cicilan. Harga jual yang ditetapkan adalah harga beli ditambah keuntungan.

C. Istishna Menyerupai salam, namun pembayaran dapat dilakukan oleh bank dalam beberapa termin pembayaran. Skim istishna dalam Bank Syariah, umum dilakukan untuk pembiayaan manufaktur dan konstruksi. Spesifikasi barang pesanan harus jelas, seperti: jenis, ukuran, mutu dan jumlah. Harga jual dicantumkan dalam akad istishna dan tak boleh berubah selama berlakunya akad.

2. Prinsip sewa (Ijarah), Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat. Bila pada jual beli obyek transaksi adalah barang, maka pada ijarah obyeknya jasa. Pada akhir masa sewa, bank

dapat menjual barang yang disewakannya kepada nasabah. Harga jual dan harga sewa disepakati pada awal perjanjian.

3. Prinsip bagi hasil dibagi menjadi dua, yaitu :

A. Musyarakah Transaksi musyarakah dilandasi adanya keinginan para pihak yang bekerja sama untuk meningkatkan nilai aset yang mereka miliki secara bersama-sama. Ketentuan umum: Semua modal disatukan untuk dijadikan modal proyek musyarakah dan dikelola bersama-sama. Setiap pemilik modal berhak turut serta dalam menentukan kebijakan usaha yang dijalankan oleh pelaksana proyek.

B. Mudharabah Adalah bentuk kerja sama antara 2 (dua) atau lebih pihak dimana pemilik modal mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian keuntungan.

4. Akad Pelengkap, Untuk mempermudah pelaku pembiayaan, Meski tak ditujukan mencari keuntungan, dalam akad pelengkap dibolehkan untuk meminta pengganti biaya-biaya yang dikeluarkan untuk melaksanakan akad ini. Besar pengganti biaya sekedar untuk menutupi biaya yang benar-benar timbul.

A. Hiwalah (alih piutang) Fasilitas ini lazim untuk membantu supplier mendapatkan modal tunai agar dapat melanjutkan produksi. Bank mendapat ganti biaya atas jasa pemindahan piutang.

B. Rahn (gadai) Untuk memberi jaminan pembayaran kembali kepada Bank dalam memberikan pembiayaan. Barang yang digadaikan wajib memenuhi kriteria:a) Milik nasabah sendiri, b)Jelas ukuran, sifat dan nilainya, ditentukan berdasar nilai riil pasar, c) Dapat dikuasai, tapi tak boleh dimanfaatkan oleh bank.

C. Qard Adalah pinjaman uang Sebagai pinjaman talangan haji, dimana nasabah calon haji diberi pinjaman talangan untuk memenuhi syarat penyetoran biaya perjalanan haji. Pinjaman dilunasi sebelum berangkat haji dan Sebagai pinjaman tunai (cash advance) dari produk kartu kredit syariah.

D. Wakalah (perwakilan) Terjadi bila nasabah memberi kuasa kepada Bank untuk mewakili dirinya melaksanakan pekerjaan jasa tertentu, seperti pembukuan L/C (Letter of Credit), inkaso dan transfer uang.

E. Kafalah (Bank Garansi) Diberikan dengan tujuan untuk menjamin pembayaran suatu kewajiban pembayaran. Bank dapat mensyaratkan nasabah untuk menempatkan sejumlah dana untuk fasilitas ini sebagai rahn (gadai), serta Bank dapat pula menerima dana tersebut dengan prinsip wadiah. Bank diperkenankan mendapat ganti biaya atas jasa yang diberikan.

You might also like