You are on page 1of 8

HAKEKAT BANGSA DAN NEGARA

  

Pada hakikatnya antara bangsa dan negara tidak dapat dipisahkan Bangsa merupakan bahagian dari unsur negara, yaitu rakyat Sedangkan pembentukan negara dalam rangka perlindungan hak dan kewajiban manusia baik sebagai makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial

A. Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Individu Kedudukan manusia sebagai makhluk individu maksudnya manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang maha Esa mampu bertanggung jawab terhadap segala perbuatannya, baik untuk kepentingan dirinya sendiri maupun lingkungannya dan cenderung untuk mengaktualisasikan hak asasi yang melekat pada dirinya. Contoh : Hak Hidup, hak kebebasan, hak milik, dll B. Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Sosial Kedudukan manusia sebagai makhluk social maksudnya manusia akan cenderung untuk hidup berkelompok. Hal ini disebabkan karena manusia tak bisa hidup tanpa ada bantuan dari orang lain. Oleh karena itu manusia disebut Makhluk Sosial C. Pengertian Bangsa Bangsa adalah suatu kelompok manusia yang dianggap memiliki identitas bersama, dan mempunyai kesamaan bahasa, agama, ideologi, budaya, dan/atau sejarah. Dan mereka umumnya dianggap memiliki asal-usul keturunan yang sama. D. Unsur-unsur Terbentuknya Bangsa Adanya keinginan untuk hidup bersama dengan perasaan kesetiakawanan yang agung Adanya hasrat bersatu. Buah hasil tenaga hidup manusia dalam sejarah Kesatuan budaya ( Cultural Unity ) dan kesatuan politik ( Political Unity ) Kelompok manusia mempunyai karakter - tumbuh karena adanya kesamaan fisik E. Pengertian Negara Negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh pemerintahan yang berada di wilayah tersebut. F. Unsur-unsur Terbentuknya Negara Konvensi Montevideo tahun 1933 menyebutkan bahwa unsur-unsur berdirinya suatu negara terdiri dari rakyat (penghuni), Wilayah yang permanen, penguasa yang berdaulat, kesanggupan hubungan dengan negara-negara lain, dan unsur pengakuan (deklaratif)

Menurut Oppenheimer dan Lauterpacht unsur-unsur yang harus terpenuhi sebagai syarat berdirinya negara adalah : a. b. c. d. Rakyat yang bersatu Daerah atau Wilayah Pemerintah yang berdaulat Pengakuan dari negara lain

Rakyat Rakyat adalah semua orang yang menjadi penghuni suatu Negara.  Penduduk adalah mereka yang bertempat tinggal atau berdomisili didaalam suatu wilayah negara (menetap). Penduduk adaalah mereka yang lahir secara turun temurun dan besar di dalam suatu negara  Bukan Penduduk adalah mreka yang berada dalam suatu wilayah negara hanya untuk sementara waktu, seperti wisatawan mancanegara atau tamu-tamu asing dlaam suatu negara  Warga Negara adalah mereka yang beradasarkan hukum tertentu merupakan anggota dari suatu negara. Warga Negara adalah mereka yang menurut undang-undang atau perjanjian diakui sebagai warga negara, atau melalui proses naturalisasi  Bukan Warga Negara (Orang Asing) adalah mereka yang berada pada suatu negara tetapi secara hukum tidak menjadi anggota negara yang bersangkutan, namun tunduk pada pemerintahan dimana mereka berada. Contohnya adalah korps kiplomatik, konsuler, orang asing dan sebagainya.

Daerah atau Wilayah Wilayah terdiri atas : 1. Wilayah daratan Wilayah Daratan merupakan daerah dipermukaan bumi berserta kandungan dibawahnya dalam batas wilayah negara Penentuan batas-batas suatu wilayah daratan, baik yng mencakup dua negara atau lebih pada umumnya berbentuk perjanjan atau traktat. Wilayah Ekstra Teritorial Daerah Ekstra Teritorial adalah tempat yang menurut kebiasaan internasional diakui sebagai daerah kekuasaan suatu negara meskipun tempat itu secara nyata berada diwilayah negara lain.

Menurut Hasil Reglemen dalam Kongres Wina (1815) dan Kongres Achen (1818) Perwakilan Diplomatik suatu negara dinegara lain merupakan daerah ekstra teritorial

2. Wilayah lautan Wilayah Lautan merupakan perairan berupa samudra, laut, selat, daanau dan sungai dalam batas wilayah negara Terdapat 2 (dua) konsepsi pokok mengenai wilayah laut suatu negara, yaitu : 1). Res Nullius adalah konsepsi yang menyatakan bahwa laut dapat diambil dan dimiliki oleh masingmasing negara. 2). Res Communish adalah konsepsi yang menyatakan bahwa laut adalah milik masyarakat dunia sehingga tidak dapat diambil atau dimiliki oleh masing-masing negara.

3. Wilayah Udara Wilayah Udara adalah udara yang berada dipermukaan bumi diatas wilayah darat dan laut. Pasal 1 Konvensi Paris 1919 menyatakan bahwa negara-negara merdeka dan berdaulat berhak mengadakajn eksplorasi dan eksploitasi diwilayah udaranya, seperti dalam rangka penerbangan, komunikasi radio, satelit dan sebgainya. Pasal 1 Konvensi Chicago 1944 menyatakan : Setiap negara memiliki kedaulatan yang utuh dan eksklusif diruang udara diatas wilayahnya Berdasarkan undang-undang nomor 20 tahun 1982, wilayah kedaulatan dirgantara RI termasuk orbit geo stationer adalah 35.761 km.

Pemerintahan yang berdaulat Pemerintah yang berdaulat diperlukan sebagai organ dan fungsi yang melaksanakan tugastugas esensial dan fakultatif Negara. Pada hakikatnya yang dimaksud dengan pemerintah yang berdaulat adalah pemerintahan yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang dihormati dan ditaati oleh seluruh rakyat itu serta diakui dan dihormati oleh negara lain. Kata daulat dalam pemerintahan berasal Bahasa Latin Supremus , daulah (Bahasa Arab), Souvereignity (Inggris), Souvereiniteit (Prancis), dan sovranita (Italia) yang berari Kekuasaan Tertinggi

SIFAT KEDAULATAN, MENURUT JEAN BODIN Asli Artinya kekuasaan itu tidak berasal dari kekuasaan lain yang lebih tinggi Permanen Artinya kekuasaan itu tetap ada selama negara itu berdiri, sekalipun pemegang kedaulatan sudah berganti-ganti Tunggal (bulat) Artinya kekuasaan itu merupakan satu-satunya kekuasaan tertinggi dalam negara yang tidak diserahkan atau dibagi-bagikan kepada badan lain Tidak Terbatas (absolut) Artinya kekuasaan itu tidak dibatasi oleh kekuasaan lain. Bila ada kekuasaan lain yang membatasinya, tentu kekuasaaan tertinggi yang dimilikinya itu akan lenyap

Asal mula terjadinya Negara  Terjadinya Negara secara Primer Secara primer negara dimulai dari masyarakat hukum yang paling sederhana, kemudian berevolusi ke tingkat yang lebih maju. Secara singkat terjadinya negara secara primer adalah sebagai berikut: Suku/persekutuan masyarakt (genootschaft) Kerajaan (Rijk) Negara Nasional Negara Demokrasi

 Terjadinya Negara secara Sekunder Teori terjadinya negara secara sekunder berangapan bahwa negara telah ada sebelumnya, namun karena adanya revolusi, intervensi dan penaklukan timbul negara yang menggantikan negara yang telah ada tersebut. Dalam kenyataannya terjadinya negara secara sekunder kadang-kadang proses terbentuknya tidak sah menurut hukum.

Terjadinya Negara Berdasar Fakta Sejarah a. Occupatie (Pendudukan)

Hal ini terjadi ketika suatu wilayah yang tidak bertuan dan belum dikuasai, kemudian diduduki dan dikuasai oleh kelompok tertentu. Contoh: Liberia yang diduduki Budak negro dimerdekakan tahun 1847. b. Fusi (Peleburan)

Hal ini terjadi ketika negara-negara kecil yang mendiami suatu wilayah mengadakan perjanjian untuk saling melebur menjadi satu. Contoh: Jerman c. Cessie (Penyerahan)

Hal ini terjadi ketika suatu wilayah diserahkan kepada negara lain berdasarkan suatu perjanjian tertentu. Contohnya Wilayah Sleeswijk diserahkan oleh Austria kepada Prusia (Jerman) pada PD I. d. Acessie (Penaikan)

Hal ini terjadi ketika suatu wilayah terbentuk akibat penaikan lumpur sungai atau timbul dari dasar laut. Contoh : Negara Mesir e. Anexatie (Pencaplokan/Penguasaan) Suatu negara berdiri di suatu wilayah yang dikuasai (dicaplok) oleh bangsa lain tanpa reaksi berarti. Contoh: Israel (1948) mencaplok daerah Palestina. f. Proclamation (Proklamasi)

Hal ini terjadi ketika penduduk pribumi dari suatu wilayah yang diduduki oleh bangsa lain perlawanan sehingga berhasil merebut wilayahnya kembali dan menyatakan merdeka. Contoh: Indonesia g. Innovation (Pembentukan Baru)

Munculnya suatu negara baru di atas wilayah suatu negara yang pecah karena suatu hal dan kemudian lenyap. Contoh: Venezuela dan Columbia baru

h.

Separatise (pemisahan)

Suatu wilayah negara yang memisahkan diri dari negara yang semula menguasainya, kemudian menyatakan kemerdekaannya. Contoh: Belgia (1939) memisahkan diri dari Belanda.

Negara hakikatnya merupakan organisasi kekuasaan dari perkumpulan manusia yang dilengkapi dengan kekuasaan tertinggi (kedaulatan) dan sebagai alat untuk mencapai tujuan bersama dari perkumpulan tersebut. Sebagai wujud (manifestasi) dari kedaulatan yang dimilikinya, negara memiliki sifat-sifat khusus yang hanya terdapat dalam negara itu sendiri. Sifat-sifat itu meliputi : a. Sifat memaksa. Agar peraturan perundangan ditaati, penertiban dalam masyarakat tercapai serta tindakan anarkhi dapat dicegah, maka negara mempunyai sifat memaksa dalam arti mempunyai kekuasaan untuk menggunakan kekerasan fisik secara legal (syah) b. Sifat monopoli. Negara mempunyai monopoli dalam menetapkan tujuan bersama dari masyarakat, dalam rangka ini negara dapat menyatakan sesuatu dilarang dan tidak boleh disebar luaskan karena bertentangan dengan tujuan negara atau masyarakat. c. Sifat mencakup semua. Sifat ini nampak dalam kebijaksanaan yang dikeluarkan oleh pemerintah negara yaitu bahwa semua peraturan perundangan berlaku atau mengikat kepada semua orang tanpa kecuali.

Pengakuan dari Negara lain 1. Pengakuan de facto Pengakuan de facto diberikan apabila suatu Negara baru sudah menemui unsur kontitutif dan juga telah menunjukkan diri sebagai pemerintahan yang stabil. 2. Pengakuan de jure G. Bentuk Negara a. Negara Kesatuan b. Negara Serikat H. Bentuk Kenegaraan a. Perserikatan Negara/serikat Negara/statebond b. Negara Uni c. Perserikatan Bangsa-Bangsa d. Bentuk kenegraan corak khusus e. Bentuk kenegaraan yang belum punya pemerintahan sendiri

- Daerah koloni - Daerah mandat - Negara proktetorat. - Daerah perwalian I. Fungsi Negara Fungsi Negara Menurut para Ahli hukum tata Negara : a. John Locke (Teori Tripraja) - Fungsi Legislative, membuat peraturan - Fungsi Eksekutif, melaksanakan peraturan dan mengadili pelanggar undang-undang - Fungsi Federatif, mengurus urusan luar negeri dan urusan perang serta perdamaian. b. Montesquieu (Teori Trias Politika) - Fungsi Legislative, membuat undang-undang - Fungsi Eksekutif, melaksanakan undang-undang - Fungsi Yudikatif, mengadili pelanggar undang-undang Fungsi Mutlak Suatu Negara : a. Melaksanakan Ketertiban b. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya c. Pertahanan d. Menegakkan keadilan J. Tujuan Negara Tujuan Negara Indonesia tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 yaitu: - Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. - Memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa. - Ikut melaksanakan ketertiban dunia. K. Pentingnya pengakuan suatu Negara oleh Negara lain : - Pengakuan de facto Pengakuan de facto diberikan apabila suatu Negara baru sudah menemui unsur kontitutif dan juga telah menunjukkan diri sebagai pemerintahan yang stabil. - Pengakuan de jure a. Pengakuan de jure bersifat tetap : pengakuan dari Negara lain berlaku untuk selamalamanya setelah melihat kenyataan bahwa Negara baru tersebut dalam beberapa waktu lamanya menunjukkan pemerintahan yang stabil. b. Pengakuan de jure bersifat penuh : Terjadi hubungan antara Negara yangmengakui dan diakui, yang meliputi hubungan dagang, ekonomi, dan diplomatic. L. Menerapkan Semangat Kebangsaan 1. Semangat kebangsaan di lingkungan keluarga - Saling menghormati sesama anggota keluarga. - Saling menghargai pendapat anggota keluarga lain - Menjaga kerukunan dan kesatuan antar anggota keluarga.

2. Semangat Kebangsaan di Lingkungan Sekolah - Ikut melaksanakan upacara. - Mematuhi tata tertib sekolah. - Saling menjaga kerukunan antar teman. - Menumbuhkan rasa solidaritas yang tinggi pada semua orang. 3. Semangat Kebangsaan di Lingkungan Masyarakat - Saling bergotong royong - Menjaga kerukunan antar masyarakat. - Menumbuhkan rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi. - Saling mengormati dan menyayangi sesama manusia.

You might also like