You are on page 1of 24

Reog (Ponorogo)

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Belum Diperiksa Langsung ke: navigasi, cari Untuk kegunaan lain dari Reog, lihat Reog (Sunda). Reog adalah salah satu kesenian budaya yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.

Daftar isi
[sembunyikan]

1 Sejarah 2 Pementasan Seni Reog 3 Kontroversi 4 Catatan dan referensi 5 Lihat pula 6 Pranala luar

[sunting] Sejarah
Pertunjukan reog di Ponorogo tahun 1920. Selain reog, terdapat pula penari kuda kepang dan bujangganong. Pada dasarnya ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal-usul Reog dan Warok [1], namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan Ki Ageng Kutu, seorang abdi kerajaan pada masa Bhre Kertabhumi, Raja Majapahit terakhir yang berkuasa pada abad ke-15. Ki Ageng Kutu murka akan pengaruh kuat dari pihak rekan Cina rajanya dalam pemerintahan dan prilaku raja yang korup, ia pun melihat bahwa kekuasaan Kerajaan Majapahit akan berakhir. Ia lalu meninggalkan sang raja dan mendirikan perguruan dimana ia mengajar anak-anak muda seni bela diri, ilmu kekebalan diri, dan ilmu kesempurnaan dengan harapan bahwa anak-anak muda ini akan menjadi bibit dari kebangkitan lagi kerajaan Majapahit kelak. Sadar bahwa pasukannya terlalu kecil untuk melawan pasukan kerajaan maka pesan politis Ki Ageng Kutu disampaikan melalui pertunjukan seni Reog, yang merupakan "sindiran" kepada Raja Bra Kertabumi dan kerajaannya. Pagelaran Reog menjadi cara Ki Ageng Kutu membangun perlawanan masyarakat lokal menggunakan kepopuleran Reog. Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai "Singa Barong", raja hutan, yang menjadi simbol untuk Kertabumi, dan diatasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan

Cinanya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya. Jatilan, yang diperankan oleh kelompok penari gemblak yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit yang menjadi perbandingan kontras dengan kekuatan warok, yang berada dibalik topeng badut merah yang menjadi simbol untuk Ki Ageng Kutu, sendirian dan menopang berat topeng singabarong yang mencapai lebih dari 50kg hanya dengan menggunakan giginya [2]. Populernya Reog Ki Ageng Kutu akhirnya menyebabkan Kertabumi mengambil tindakan dan menyerang perguruannya, pemberontakan oleh warok dengan cepat diatasi, dan perguruan dilarang untuk melanjutkan pengajaran akan warok. Namun murid-murid Ki Ageng kutu tetap melanjutkannya secara diam-diam. Walaupun begitu, kesenian Reognya sendiri masih diperbolehkan untuk dipentaskan karena sudah menjadi pertunjukan populer di antara masyarakat, namun jalan ceritanya memiliki alur baru dimana ditambahkan karakter-karakter dari cerita rakyat Ponorogo yaitu Kelono Sewondono, Dewi Songgolangit, and Sri Genthayu. Versi resmi alur cerita Reog Ponorogo kini adalah cerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri Kediri, Dewi Ragil Kuning, namun ditengah perjalanan ia dicegat oleh Raja Singabarong dari Kediri. Pasukan Raja Singabarong terdiri dari merak dan singa, sedangkan dari pihak Kerajaan Ponorogo Raja Kelono dan Wakilnya Bujanganom, dikawal oleh warok (pria berpakaian hitam-hitam dalam tariannya), dan warok ini memiliki ilmu hitam mematikan. Seluruh tariannya merupakan tarian perang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Ponorogo, dan mengadu ilmu hitam antara keduanya, para penari dalam keadaan 'kerasukan' saat mementaskan tariannya [3] . Hingga kini masyarakat Ponorogo hanya mengikuti apa yang menjadi warisan leluhur mereka sebagai pewarisan budaya yang sangat kaya. Dalam pengalamannya Seni Reog merupakan cipta kreasi manusia yang terbentuk adanya aliran kepercayaan yang ada secara turun temurun dan terjaga. Upacaranya pun menggunakan syarat-syarat yang tidak mudah bagi orang awam untuk memenuhinya tanpa adanya garis keturunan yang jelas. mereka menganut garis keturunan Parental dan hukum adat yang masih berlaku.

[sunting] Pementasan Seni Reog


Makalah APRESIASI SENI DAERAH REOG PONOROGO

APRESIASI SENI DAERAH REOG PONOROGO

OLEH : X 7 R. Herjuno Chondro Laksono

Sekolah Menengah Atas Negeri 1, Waru Waru 2009/2010

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, dengan rahmat dan hidayah Allah SWT saya dapat menyelesaikan makalah kesenian dengan judul Apresiasi Seni Daerah Reog Ponorogo. Makalah kesenian ini saya susun dengan maksud untuk melengkapi tugas kesenian dan sebagai pengganti UTS.

Dalam makalah kesenian ini saya sampaikan beberapa informasi tentang kesenian khas Jawa Timur yang tepatnyanya berasal dari daerah Ponorogo yang bernama Reog Ponorogo. Dengan maksud, agar para pembaca dapat memahami dan melestarikan budaya khas Indonesia khususnya Reog Ponorogo yang terancam punah karena kekurngan dana dan diakui oleh negara lain. Saya mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada pihak-pihak yang telah membantu saya dalam pembuatan makalah kesenian ini. Khususnya Bapak Widodo Djati S selaku pembimbing saya dalam pembuatan makalah kesenian ini, Bapak Soenarjono selaku ketua paguyuban Reog Ponorogo di Surabaya dan Bapak Agung selaku Guru kesenian saya Dengan demikian, semoga makalah kesenian ini dapat bermanfaat bagi semua orang, khususnya kepada pembaca yamg ingin mengenal kesenian khas Jawa Timur yang bernamaReog Ponorogo dan mungkin makalah ini tak luput dari kesalahan dan membutuhkan koreksi atau pembenahan yang labih menditai lagi untuk itu saya menerima kritik dan saran dari para pembaca,terima kasih. Surabaya, Oktober 2009 Penulis ii

DAFTAR ISI
Halaman judul ...i Kata pengantar..ii Daftar isi...iii BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang.1 1.2 Tujuan..2 1.3 Ruang Lingkup.2

1.4 Metode......2 BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN..3 2.1 Reog Ponorogo Tunggal Budoyo Suroboyo.3 2.2 Sejarah Terbentunya Reog Ponorogo...3 2.3 Apa Itu Reog Ponorogo5 2.4 Tokoh Pemeran Reog Ponorogo...6 2.5 Musik Pengirig Reog Ponorogo8 2.6 Lembar Isian Tentang Reog Ponorogo.8 2.7.1 Asal Kesenian Reog Ponorogo..8 2.7.2 Info Umum Reog Ponorogo...8 2.7.3 Alat Musik Yang Mengiringi Reog Ponorogo...9 2.7.4 Lagu Daerah Yang Mengiringi Reog Ponorogo..10 2.7.5 Apresiasi Terhadap Reog Ponorogo10 2.7.6 Latar Belakang Reog Ponorogo Muncul.11 BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.12 Kesimpulan.12 Saran...12 BAB IV PENUTUP.13 Daftar Pustaka.13 iii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang
Di era globalisasi ini semakin banyak masyarakat yang menganggap kesenian khas daerah yang dalam hal ini adalah Reog Ponorogo hanya sebuah kesenian masa lalu. Yang di anggap kesenian memanggil setan dengan aura mistis. Dan dalam kenyataannya semakin banyak masyarakat yang melupakan warisan kebudayaan daerah, dalam hal ini adalah Reog Ponorogo karena semakin majunya hiburan . Reog Ponorogo merupakan kesenian khas daerah Ponorogo yang pada akhirnya akan luntur apabila tidak ada peran pemerintah dan seluruh elemen masyarakat dalam melestarikan kesenian tersebut dan bahkan warga negara lain yang notabene bukan merupakan kesenian khas daerah meraka malah mau melestarikan peninggalan budaya masa lalu itu. Dan dampaknya muncul kontroversi kalau negara tetangga mulai mengakui kesenian khas daerah kita lalu bagaimana kita sebagai pemilik asli dari kesenian khas daerah tersebut apakah kita hanya berdiam diri dan membiarkannya terjadi begitu saja? padahal sebenarnya dizaman sekarang bukan suatu upacara pemanggilan setan melainkan suatu sendra tari yang sangat menarik untuk dipahami dan dipelajari. Namun apakah masyarakat zaman sekarang mengetahui apa itu kesenian Reog Ponorogo? Oleh karena itu makalah kesenian ini saya buat agar para pembaca dapat mengetahui apa itu Reog Ponorogo dan menghimbau agar semua elemen masyarakat khususnya para pemuda di Indonesia mau melestarikan kesenian khas daerah mereka masing masing dan mungkin kalau bisa membawa kesenian tersebut ke kancah internasional. 1

Tujuan
Saya membuat makalah ini dengan tujuan untuk membuat para pembaca mengeta hui apa itu kesenian daerah dari Jawa Timur yang bernama Reog Ponorogo dan menghimbau kepada para masyarakat agar mau melestarikan kesenian khas daerah Indonesia agar tidak di klaim oleh negara lain.

Ruang Lingkup

Sebenarnya kesenian Reog itu berasal dari Ponorogo tetapi karena keterbatasan waktu dan sarana untuk mencari informasi yang labih detai lagi akhirnya saya membatasi ruang lingkup untuk menggali informasi di daerah Surabaya dan sekitarnya dan akhirnya saya menemukan sebuah paguyuban seni tari Reog Ponorogo yang diberi nama Sani Tari Reog Ponorogo Tunggal Budoyo Suroboyo. Paguyuban seni tari ini berdomisili di Surabaya yang tepatnya dijalan pacar keling gang I.

Metode
Dalam pembuatan makalah ini saya menggunakan metode yang bernama metode interview langsung ke narasumber. Jadi saya langsung datang ke rumah ketua paguyuban Sani Tari Reog Ponorogo Tunggal Budoyo Suroboyo yang dalam hai ini sebagai narasumber kami untuk menanyakan beberapa informasi tentang kesenian Reog dan disana diterangkan semua masalah yang berkaitan dengan kesenian tari Reog Ponorogo tersebut. 2

BAB II ANALISIS DAN PEMBAHASAN


2.1 Reog Ponorogo Tunggal Budoyo Suroboyo
Paguyuban Seni Tunggal Budoyo suroboyo lahir di Surabaya dan ber alamat di jalan pacar keling no 111 surabaya. Tujuan mereka membuat paguyuban Seni tunggal budoyo Suraboyo yaitu untuk mewadahi kreatifitas generasi muda supaya terhindar dari hal hal negatif seperti kenakalan remaja dll selain itu mereka juga ingin menjaga dan melestarikan kesenian daerah agar tidak hilang dan lenyap dimakan modernisasi dunia. Paguyuban Seni Tunggal Budoyo ini menampilkan seni tari Reog Ponorogo tetapi karena mereka ingin melestarikan banyak seni tradisi akhirnya mereka juga menampilkan kesenian tradisional lainnya seperti jaranan kuda lumping dan banyak lagi. Paguyuban ini diketuai oleh bapak soenarjono yang beralamat di jalan pacar keling no 66 surabaya.

Prestasi Paguyuban Seni Tunggal Budoyo cukup gemilang di daerah Surabaya contohnya paguyuban ini pernah memenjadi juara1 lomba festival Reog se Surabaya dan mengikuti parade senja yang hanya diikuti seniman Reog yang puya reputasi besar, selain itu Paguyuban Seni Tunggal Budoyo ini juga menjadi salah satu paguyuban yang di kontrak oleh pemerintah kota Surabaya untuk menampilkan kesenian Reog mereka dibalai pemuda.

Sejarah Reog Ponorogo


Sebenarnya Reog Ponorogo muncul sebagai bentuk upacara adat kepercayaan gaib setempat yang kental akan aura magis dan ilmu kebatinan yang kental, seiring dengan perubahan zaman maka berubahlah Reog Ponorogo itu mejadi suatu bentuk hiburan dan kesenian teater rakyat. 3 Diduga topeng dadak merak itu ter inspirasi dari bentuk sebuah patung yang terletak digugusan pura belahan yang berdiri pada zaman kerajaan kahuripan yang saat itu di pimpin oleh raja Airlangga di dekat gunung penanggungan, yaitu patung Dewa Wisnu Diatas Garuda yang berbulu menyebar. Dan ada sebuah keunikan di topeng dadak merak yaitu adanya mutiara di paruh burung merak yang konon merupakan tanda atau simbol bahwa kerajaan wengker telah masuk kedalam agam islam. Simbol mutiara tersebut merupakan perlambamg dari biji tasbih yang digunakan kaum muslim saat berdoa. Sebenarnya asal mula cerita Reog Ponorogo ada lima versi ber beda tetapi Cuma tiga versi yang diakui yaitu : a. cerita versi suryongalam Versi ini bercerita tentang seorang demang yang bernama Suryongalam yang merupakan kaki tangan kerajaan Majapahit menyindir rajanya yang konon lebih banyak dikendalikan oleh permaisuri sehingga di gambarkan singgo barong yang merupakan perlambamg seorang raja di tunggangi / kendalikan oleh merak yang lembut sebagai perlambang permaisuri,

b. cerita versi songgolangit / dewi ragil kuning Ini adalah versi resmi yang banyak di pergunakan seniman Reog yaitu cerita tentang raja Ponorogo yang bernama Prabu Klono Sewandono dari Kerajaan Bantaran Angin ingin mempersunting putri dari Kerajaan Kediri yang bernama Dewi Songgolangit / Dewi Ragik Kuning karena sang putri tidak mau menikah akhirnya putri itu mengirim pasukan dari Kerajaan Kediri yang terdiri dari singobarong dan dadakmerak lalu raja klono sewandono dan wakilnya Bujanganong /Pujangga Anom melawannya dengan pengawalnya yaitu pasukan berkuda yang bernama Jathilan dan pasukan gagah berani yang mempunyai ilmu hitam mematikan yang bernama Warok c. versi ki ageng kutu Versi ki ageng kutu yaitu tentang kiageng kutu yang menyindir raja Ponorogo yang dikendalikan oleh raja dari negeri china yang bermaksud untuk memprovokasi raja Ponorogo untuk mengkorupsi uang negara. 4

Apa Itu Reog Ponorogo


Reog adalah sebuah kesenian budaya berbentuk teater yang dilakukan oleh sekelompok pemain drama tari dengan berbagai karakter dan perwatakan pelaku, kesenian Reog ini berasal dari daerah Jawa Tawa timur bagian barat laut dan kabupaten Ponorogo dianggap sebagai kota asal kesenian Reog yang sebenarnya. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental akan bau mistik dan ilmu ilmu kebatinan. Pada zaman modern Reog biasanya dimainkan oleh 7 orang pria bertubuh gagah dengan memakai topeng berwarna merah dengan jambang dan kumis yang panjang dalam kesenian Reog mereka disebut Warok, lalu ada 6 pria yang berpenampilan seperti perempuan dan masing masing menunggangi seekor kuda tetapi karena perubahan zaman akhirnya beberapa paguyuban seni tari dan teater Reog mengganti penari mereka menjadi seorang wanita asli dalam kesenian Reog mereka sering disebut dengan Jathilan, sepasang pemgawal raja yang disebut

bujang anom, dan ada seorang raja yang berpenampilan layaknya sebuah pemimpin lalu ada seekor singa yang bernama singo barong yang ditunggangi seekor merak yang disebut Singo Barong dan disini keunikan dari Reog yaitu Singo Barong yang memiliki berat 50 60 kg hanya di bawakan dan ditarikan menggunakan gigi dan hanya bisa dilakukan oleh orang yang terlatih. 5

Tokoh Pemeran Reog Ponorogo


Reog Ponorogo mempunyai 5 pemeran utama yang selalu bermain disaat pertunjukan yaitu : Singgo Barong yang berbentuk kepala harimau dengan tatanan bulu merak yang mengembang lebar sebagai mahkota yang di sebut dengan dadak merak, beratnya bisa mencapai 50 60 kg yang digigit dengan gigi,jadi penari harus kuat dan mengerti tekniknya. Pujangga Anom atau Bujanganong,memakai yang bentuknya lucu dan seram, gerak tariannya lincah dan akrobatik. 6 Raja Klono Sewandono adalah seorang raja, juga memakai topeng yang berciri khas satria dan pemberani Sekelompok Jathilan jumlahnya bisa mencapai empat ,enam, delapan dan seterusnya dan harus genap, penari berpenampilan kesatria tapi feminim dengan menunggang kuda replika dari kepang atau anyaman bambu. Warok peran sebagai pembinaataun sesepuh diperankan oleh laki laki yang bertubuh kekar, mempunyai jambang dan kunis yang tebal serta memakai tutup kepala yang disebut belangkon 7

Musik Pengirig Reog Ponorogo Musik pengiring ini di bagi menjadi dua
kelompok yaitu kelompok penyanyi yang terdiri dari dua penyanyi yang menyanyi lagu daerah seperti Jathilan Jonorogo apabila diadakan di kabupaten Ponorogo dan apabila di Surabaya para aguyuban reog di Surabaya sering menggantinya dengan Semanggi Surabaya atau Jembatan Merah yang merupakan lagu khas Surabaya dengan bahasa jawa lalu kelompok instrument gamelan memiliki anggota sekitar 9 orang yang terdiri dari: 2 orang penabuh gendang 1 orang penabuh ketipung atu gendang terusan. 2 orang peniup slompret 2 orang penabuh kenong 1 orang penabuh gong 2 orang pemain angklung Salah satu ciri khas dari tabuhan reog adalah bentuk perpaduan irama yang berlainan antara kethuk kenong dan gong yang berirama selendro dengan bunyi slompret yang berirama pelog sehingga menghasilkan irama yang terkesan magis.

2.7 Lembar Isian Tentang Reog Ponorogo 2.7.1 Asal Kesenian Reog Ponorogo
Kota/Desa : Ponorogo Kabupaten : Ponorogo Provinsi : Jawa Timur

2.7.2 Info Umum Reog Ponorogo


Nama: Reog Ponorogo Fungsi: dizaman dahulu sebagai upacara adat tetapi seiring dengan perubahan waktu berubah menjadi kesenian tradisional dan teater rakyat

Waktu: Pertunjukan reog dilaksanakan pada pukul 08.30 sampai pukul 09.00 8 Tempat: Balai Pemuda Surabaya Jumlah pemain teater: pemain sendra tari & teater reog ponorogo berjumlah 17 orang yang terdiri dari: Singgo Barong :1 2 orang Pujangga Anom atau Bujanganong :1 2 orang Raja Klono Sewandono. :1 orang Sekelompok Jathilan :6 oranng Warok :7 orang Jumlah pemain musik: pemain musik gamelam pada reog berjumlah 9 orang Pria &Wanita/Pria saja/ Wanita saja Setiap pemain memainkan 1 alat musik Pakaian pemain musik menggunakan jas yang dipadukan dengan celana panjang dan topi belangkon Tata rias: tata rias para pemain gamelan reog relative tanpa make up Penyanyi lagu daerah Penyanyi pria berjumlah 2 orang Penyanyi wanita tidak ada Pakaian penyanyi lagu daerah sama dengan pakaian pemain musi gamelan yaitu menggunakan jas yang dipadukan dengan celana panjang dan topi belangkon

Para penyanyi bernyanyi sambil duduk

2.7.3 Alat Musik Yang Mengiringi Reog Ponorogo


Alat musik dalam gamelan reog berjumlah 9 buah 2 orang penabuh gendang dimainkan dengan dipukul dan terbuat dari kayu dan kulit sapi 1 orang penabuh ketipung atu gendang terusan. dimainkan dengan dipukul dan terbuat dari kayu, alumunium dan kulit sapi 9 2 orang peniup slompret dimainkan dengan ditiup dan terbuat dari bambu 2 orang penabuh kenong dimainkan dengan dipukul dengan menggunakan alat dan terbuat dari logam dan kayu 1 orang penabuh gong dimainkan dengan dipukul dengan alat dan terbuat dari logam dan kayu 2 orang pemain angklung dimainkan dengan digoyang dan terbuat dari bambu

2.7.4 Lagu Daerah Yang Mengiringi Reog Ponorogo


Judul nyanyian yang digunakan tergantung tempat di tampilkan seperti Semanggi Suroboyo atau Jathilan Ponorogo Nyanyian yang dinyanyikan menggunakan bahasa daerah yaitu bahasa jawa Nyanyian di reog ini dinyanyikan selama 20 menit

2.7.5 Apresiasi Terhadap Reog Ponorogo

Fungsi pertunjukan reog ini dizaman dahulu sebagai upacara adat tetapi seiring dengan perubahan waktu berubah menjadi kesenian tradisional dan teater rakyat Keunikan pertunjukan reog ponorogoyaitu Singo Barong yang memiliki berat 50 60 kg hanya di bawakan dan ditarikan menggunakan gigi dan hanya bisa dilakukan oleh orang yang terlatih Keunikan musik reog ponorogo yaitu bentuk perpaduan irama yang berlainan antara kethuk kenong dan gong yang berirama selendro dengan bunyi slompret yang berirama pelog sehingga menghasilkan irama yang terkesan magis 10 Pendapat saya tentang seni tari dan teater reog adalah Reog merupakan sebuah kesenian yang memiliki nilai budaya tinggi dan berbentuk tari atau teater yang seharusnya kita jaga dan rawat agar tidak luntur atau munkin bahkan hilang dimakan globalisasi dan modernisasi dunia.

2.7.6 Latar Belakang Reog Ponorogo Muncul


Menurut beberapa cerita turun menurun reog ponorogo merupakan bentuk upacara adat kepercayaan gaib setempat yaitu di kawasan Ponorogo yang kental akan aura magis dan ilmu kebatinan yang kental, seiring dengan perubahan zaman maka berubahlah Reog Ponorogo itu mejadi suatu bentuk hiburan dan kesenian teater rakyat yang dalam bukan lagi menggunakan kekuatan gaib melainkan dengan teknik teknik khusus dan latihan yang keras . 11

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan

Sebenarnya Reog merupakan sebuah kesenian yang memiliki nilai budaya yang tinggi dan unik untuk dimengerti. Bentuk reog ponorogo sendiri ialah teater tari yang dilakukan oleh 18 orang yang berpakaian sesuai dengan karakter dan watak masing masing. Pertunjukan Reog diiringgi beberapa penabuh gamelan dan penyanyi yang membawakan lagu dengan berbahasa daerah.

Saran
kita warga Indonesia sebagai pemilik asli kesenian Reog Ponorogo mulai banyak yang kurang tertarik untuk melestarikannya sehingga warga negara lain yang tertarik dengan kesenian Reog ini mulai mempelajari dan apabila kita tidak mempedulikannya maka bisa saja kesenian Reog ini diakui oleh negara lain contohnya negara tetangga sebagai pencuri kebudayaan dan mungkin bisa dikatakan rival negara kita. Lalu bagaimana reaksi kita sebagai warga Indonesia khususnya para pemuda sebagai generasi penerus. Oleh kerena itu mulai sekarang marilah kita melestarikan budaya kita yang sangat kaya akan nilai budaya ini, terimakasih. 12

BAB IV PENUTUP
Daftar Pustaka
www.Google.com www.Wikipedia.com Paguyuban Seni Tunggal Budoyo suroboyo jalan pacar keling no 111 surabaya

Reog Ponorogo Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari besar Nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang, yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu. Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar, Adegan dalam seni reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni reog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya. Adegan terakhir adalah singa barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diproleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan tapa.

[sunting] Kontroversi

Foto tari Barongan di situs resmi Malaysia, yang memicu kontroversi. Tarian sejenis Reog Ponorogo yang ditarikan di Malaysia dinamakan Tari Barongan[4]. Tarian ini juga menggunakan topeng dadak merak, yaitu topeng berkepala harimau yang di atasnya terdapat bulu-bulu merak. Deskripsi dan foto tarian ini ditampilkan dalam situs resmi Kementrian Kebudayaan Kesenian dan Warisan Malaysia. Kontroversi timbul karena pada topeng dadak merak di situs resmi tersebut terdapat tulisan "Malaysia",[5][6] dan diakui sebagai warisan masyarakat dari Batu Pahat, Johor dan Selangor, Malaysia. Hal ini memicu protes berbagai pihak di Indonesia, termasuk seniman Reog asal Ponorogo yang menyatakan bahwa hak cipta kesenian Reog telah dicatatkan dengan nomor 026377 tertanggal 11 Februari 2004, dan dengan demikian diketahui oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia.[7] Ditemukan pula informasi bahwa dadak merak yang terlihat di situs resmi tersebut adalah buatan pengrajin Ponorogo.[8] Ribuan seniman Reog sempat berdemonstrasi di depan Kedutaan Malaysia di Jakarta.[9] Pemerintah Indonesia menyatakan akan meneliti lebih lanjut hal tersebut.[7] Pada akhir November 2007, Duta Besar Malaysia untuk Indonesia Datuk Zainal Abidin Muhammad Zain menyatakan bahwa Pemerintah Malaysia tidak pernah mengklaim Reog Ponorogo sebagai budaya asli negara itu. Reog yang disebut Barongan di Malaysia dapat dijumpai di Johor dan Selangor, karena dibawa oleh rakyat Jawa yang merantau ke negeri tersebut [10].

[sunting] Catatan dan referensi


1. ^ (Indonesia) Reog di Jawa Timur, Departmen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta,

1978-9
2. ^ (Indonesia) Herman Joseph Wibowo. Drama Tradisional Reog: Suatu Kajian Sistem

Pengetahuan Dan Religi,' in Laporan Penelitian JARAHNITRA, Balai Kajian Sejarah Dan Nilai Tradisional Yogyakarta, 1995-6, pp. 1-59, dan kaset video no 24, 14/7/1991, arsip video milik Josko Petkovic.
3. ^ (Inggris) Blog Parvita: Reog Ponorogo pindah ke Malaysia? 4. ^ Situs resmi Kementrian Kebudayaan Kesenian dan Warisan Malaysia. 5. ^ (Myanmar)Situs Resmi Kementrian Kebudayaan Kesenian dan Warisan Malaysia. 6. ^ Media Indonesia: Soal Reog Bupati Ponorogo akan 'Lawan' Malaysia.

7. ^ a b Detik.com: Mirip Tari Reog Pemerintah Indonesia akan teliti Tari Barongan

Malaysia.
8. ^ Reog Malaysia produk Ponorogo. 9. ^ Ribuan Seniman Reog Demo di Kedutaan Malaysia. 10. ^ (Indonesia) Sinar Harapan

[sunting] Lihat pula


Barong Seni Tradisional Jawa

[sunting] Pranala luar


Wikimedia Commons memiliki kategori mengenai Reog (Ponorogo)

(Indonesia) Asal-usul Reog Ponorogo

http://www.facebook.com/REYOG.INDONESIA
Home About mfauzan.info

PERAN KEBUDAYAAN DALAM MEMBENTUK KEPRIBADIAN Posted March 6, 2011 Comments(456)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sangsekerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai kultur dalam bahasa Indonesia. Kebudayaan nasional dalam pandangan Ki Hajar Dewantara adalah puncak-puncak dari kebudayaan daerah. Kutipan pernyataan ini merujuk pada paham kesatuan makin dimantapkan, sehingga ketunggalikaan makin lebih dirasakan daripada kebhinekaan. Wujudnya berupa negara kesatuan, ekonomi nasional, hukum nasional, serta bahasa nasional. Definisi yang diberikan oleh Koentjaraningrat dapat dilihat dari peryataannya: yang khas dan bermutu dari suku bangsa mana pun asalnya, asal bisa mengidentifikasikan diri dan menimbulkan rasa bangga, itulah kebudayaan nasional. Pernyataan ini merujuk pada puncak-puncak kebudayaan daerah dan kebudayaan suku bangsa yang bisa menimbulkan rasa bangga bagi orang Indonesia jika ditampilkan untuk mewakili identitas bersama.Nunus Supriadi, Kebudayaan Daerah dan Kebudayaan Nasional. 1.2 Tujuan Dalam makalah yang saya buat ini diharapkan dapat menambah wawasan saya dan pembaca

untuk dapat menentukan kepribadian yang baik dalam ruang lingkup budaya di sekitar kita. Adapun tujuan makalah ini adalah : Mengetahui peran budaya dalam pembentukan kepribadian yang baik. Mengetahui berbagai macam masalah tentang kebudayaan. Mengetahui cara mengatasi permasalahan mengenai kebudayaan. Dapat menambah pengetahuan tentang kebudayaan. 1.3 Sasaran Sasaran yang ingin dicapai untuk seluruh masyarakat luas di tanah air Indonesia tentang kebudayaan yang menjadi salah satu faktor dalam membangun kepribadian seseorang. Dikarenakan masyarakat sekarang di kalangan anak kecil, remaja dewasa, maupun orang tua sekarang kurang memperhatikan kebudayaan timur yang menjunjung tinggi nilai kesopan santunan dalam sehari hari. BAB II PERMASALAHAN 2.1 Kebudayaan Indonesia Indonesia mempunyai berbagai macam kebudayaan. Hampir setiap pulau ditinggali oleh suku dan ras dan tiap-tiap suku dan ras mempunyai kebudayaannya sendiri. Namun seiring berkembangnya zaman, kebudayaan di Indonesia mulai luntur. Hal ini dikarenakan semakin berkembangnya teknologi yang mempunyai dampak negatif terhadap kebudayaan Indonesia. Dengan banyaknya media elektronik kebudayaan barat mulai mengubah pola pikir masyarakat Indonesia. Budaya global semakin lama telah menggusur budaya lokal Indonesia. Contoh untuk hal ini dapat kita lihat pada masyarakat keraton Indonesia. Dalam dua abad terakhir tata masyarakat kerajaan mulai memudar. Kedudukan bangsawan dikudeta oleh kaum pedagang dengan senjata teknologi dan uang. Legitimasi istana yang bersemboyan kawula gusti kini diinjak-injak oleh semangan individualisme, hak asasi, dan kemanusiaan. Mitos dan agama digeser sekularisme dan rasionalitas. Tata sosial kerajaan digantikan oleh nasionalisme. Akibat runtuhnya kerajaan yang mengayomi seniman-cendekiawan istana, berantakanlah kondisi kerja dan pola produksi seni-budaya istana. Kesenian dan kebudayaan merupakan dua sisi mata uang yang tidak terpisahkan. Kesenian dapat menjadi wadah untuk mempertahankan identitas budaya Indonesia. Faktanya, sekarang ini identitas budaya Indonesia sudah mulai memudar karena arus global. Sehingga kondisi yang mengkhawatirkan ini perlu segera diselamatkan. Hal ini semakin diperparah dengan diakuinya budaya indonesia oleh bangsa lain. Masalah yang sedang marak baru-baru ini adalah diakuinya lagu daerah Rasa Sayang-sayange yang berasal dari Maluku, serta Reog Ponorogo dari Jawa Timur oleh Malaysia. Hal ini disebabkan oleh kurang pedulinya bangsa indonesia terhadap budayanya. Namun ketika kebudayaan itu diakui oleh bangsa lain, indonesia bingung. Berita terbaru menyebutkan bahwa kesenian angklung dari Jawa Barat juga mau dipatenkan oleh negara tersebut. Lalu dimanakah peran masyarakat dan pemerintah dalam hal ini? Kebudayaan nasional adalah kebudayan kita bersama yakni kebudayaan yang mempunyai makna bagi kita bangsa indonesia. Kalau bukan kita lalu siapa lagi yang akan menjaga dan meletarikannya. Seharusnya sebagai warga negara indonesia patut bangga dengan mempunyai kekayaan budaya. Hal ini sebenarnya akan menimbulkan rasa tanggung jawab untuk melestarikan kebudayaan tersebut. Sebagai warga negara kita hendaknya menanggapi dengan arif pengaruh nilai-nilai budaya barat untuk mengembangkan dan memperkaya, serta meningkatkan kebudayaan nasional dengan cara menyaring kebudayaan itu. Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengambil nilai yang baik dan meninggalkan nilai yang tidak sesuai dengan kebudayaan kita.

Begitu juga halnya dengan pemerintah, pemerintah harus tegas dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan indonesia dengan cara membuat peraturan perundangan yang bertujuan untuk melindungi budaya bangsa. Dan jika perlu pemerintah harus mematenkan budaya-budaya yang ada di Indonesia agar budaya-budaya bangsa tidak jatuh ke tangan bangsa lain. Pemerintah harus membangun sumber daya manusia dan meningkatkanan daya saing bangsa dapat dilakukan dengan menanamkan norma dan nilai luhur budaya Indonesia sejak dini, dengan cara sosialisasi nilai budaya yang ditanamkan kepada anak sejak usia prasekolah. Hal ini ditujukan untuk mengangkat kembali identitas bangsa Indonesia. 2.2 Analisis Permasalahan Analisis permasalahan peran kebudayaan dalam membentuk kepribadian dengan memperhatikan dan mempertimbangkan kondisi lingkungan internal maupun eksternal dilihat dari sisi : 2.2.1 Kekuatan (Strength) Akar Kebudayaan Indonesia Akar kebudayaan Indonesia Kita punya suatu lambang Negara yaitu Pancasila dengan 5 sila dasar didalamnya diantaranya : 1. Ketuhanan Yang Maha Esa 2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap 3. Persatuan Indonesia 4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmad Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan 5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Dari 5 dasar sila pancasila ini yang terpenting adalah pada sial pertama kenapa demikian karena kita jika berjuang tidak dilandasi oleh tuhan kita tidak akan menang. Kekuatan inilah yang melingkupi dari perjuangan suatu bangsa. Bangsa yang besar adalah bangsa yang meneladani sikap kepahlawanan dari leluhurnya bukannya kita mengangung- agungkan bangsa lain yang berjaya sebenarnya kita bodoh kita diiming-imingi dalam bentuk gerakan yang gak jelas karena gerakan itulah yang nanti akan memecah belah bangsa kita sendiri. 2.2.2 Kelemahan (Weakness) Masuknya Pengaruh Kebudayaan Barat di Indonesia Dalam era globalisasi seperti sekarang ini kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia semakin berkembang pesat. Proses akulturasi di Indonesia tampaknya beralir secara simpang siur, dipercepat oleh usul-usul radikal, dihambat oleh aliran kolot, tersesat dalam ideologi-ideologi, tetapi pada dasarnya dilihat arah induk yang lurus: the things of humanity all humanity enjoys. Terdapatlah arus pokok yang dengan spontan menerima unsur-unsur kebudayaan internasional yang jelas menguntungkan secara positif. Proses filtrasi perlu dilakukan sedini mungkin supaya kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia tidak akan merusak identitas kebudayaan nasional bangsa kita. Dampak Negatif Masuknya Budaya Barat di Indonesia Dampak negatif modernisasi dan globalisasi adalah sebagai berikut. Pola Hidup Konsumtif Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada. Sikap Individualistik Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.

Gaya Hidup Kebarat-baratan Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain. Kesenjangan Sosial Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus moderenisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial. Kesenjangan social menyebabkan adanya jarak antara si kaya dan si miskin sehingga sangat mungkin bias merusak kebhinekaan dan ketunggalikaan Bangsa Indonesia. 2.2.3 Peluang (Opportunity) Dengan adanya dampak negativ dari pengaruh budaya barat di indonesia bukan berarti kita harus menutup pintu akses bangsa barat yang ingin masuk ke Indonesia, karena tidak semua kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia berpengaruh negatif, tetapi juga ada yang memberi pengaruh positif seperti memajukan perkembangan IPTEK di Indonesia. Prioritas yang perlu kita lakukan terhadap kebudayaan barat yang masuk ke Indonesia adalah kita harus lebih selektif kepada kebudayaan barat. Dampak Positif Masuknya Budaya Barat di Indonesia Perubahan Tata Nilai dan Sikap Adanya modernisasi dan globalisasi dalam budaya menyebabkan pergeseran nilai dan sikap masyarakat yang semua irasional menjadi rasional. Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan mendorong untuk berpikir lebih maju. Tingkat Kehidupan yang lebih Baik Dibukanya industri yang memproduksi alat-alat komunikasi dan transportasi yang canggih merupakan salah satu usaha mengurangi penggangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat. 2.2.4 Tantangan (Threat) Perubahan Budaya Dalam Globalisasi Perubahan budaya yang terjadi di dalam masyarakat tradisional, yakni perubahan dari masyarakat tertutup menjadi masyarakat yang lebih terbuka, dari nilai-nilai yang bersifat homogen menuju pluralisme nilai dan norma sosial merupakan salah satu dampak dari adanya globalisasi. Misalnya yang dulunya biasa menggunakan produk dalam negeri, dengan adanya arus globalisasi dan trend masa kini maka kita cenderung memilih produk yang serba internasional baik dari makanan, pakaian, bahkan mainan bagi anak anak pun juga terpengaruh kedalamnya. Kesenian yang bertahan dan yang tersisihkan Kebudayaan setiap bangsa cenderung mengarah kepada globalisasi dan menjadi peradaban dunia sehingga melibatkan manusia secara menyeluruh. Misalnya saja khusus dalam bidang hiburan media massa atau hiburan yang bersifat masal, makna globalisasi itu sudah sedemikian terasa. Peristiwa transkultural seperti itu mau tidak mau akan berpengaruh terhadap keberadaan kesenian kita. Padahal kesenian tradisional kita merupakan bagian dari khasanah kebudayaan nasional yang perlu dijaga kelestariannya. Masalah Pendidikan yang Tepat Pendidikan masih menjadi permasalahan yang menjadi perhatian serius jika bangsa ini ingin

dipandang dalam percaturan dunia. Ada fenomena yang menarik terkait dengan hal ini, yaitu mengenai kolaborasi kebudayaan dengan pendidikan, dalam artian bagaimana sistem pendidikan yang ada mengintrinsikkan kebudayaan di dalamnya. Dimana ada suatu kebudayaan yang menjadi spirit dari sistem pendidikan yang kita terapkan. Mengejar Kemajuan Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Problem ini beranjak ketika kita sampai saat ini masih menjadi konsumen atas produk-produk teknologi dari negara luar. Situasi keilmiahan kita belum berkembang dengan baik dan belum didukung oleh iklim yang kondusif bagi para ilmuan untuk melakukan penelitian dan penciptaan produk-produk, teknologi baru. Jika kita tetap mengandalkan impor produk dari luar negeri, maka kita akan terus terbelakang. Oleh karena itu, hal ini tantangan bagi kita untuk mengejar ketertinggalan iptek dari negara-negara maju. BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Peran budaya dalam membentuk kepribadian, baik didalam lingkungan keluarga maupun di dalam lingkungan sosial kemasyarakatan yang lebih luas, tidak dapat dilepaskan dari pola kebudayaan yang berlaku didalam masyarakat tersebut. Karena lingkungan sosial dan kulturil menetapkan syarat-syarat bagi individu dalam menetapkan bentuk pemuasan kebutuhan yang mungkin dipilih oleh individu, termasuk di dalamnya interaksi sosial. Hal tersebut sangat mempengaruhi mekanisme kerja dari ego sebagai pembuat keputusan. Ego berkewajiban menetapkan bentuk tingkah laku penyesuaian sebaik-baiknya dan sesuai dengan pola norma dan kebudayaan yang berlaku. Karena keduanya sebenarnya merupakan perwujudan atau abstraksi dari pada prilaku manusia dengan kepibadian sebagai latar belakangnya. Demikianlah dengan mengerti bagaimana proses serta pengaruh yang nyata dari interaksi sosial terhadap pembentukan kepribadian seseorang ataupun bangsa, diharapkan kita dapat mengerti kepriadian individu secara tepat dengan segala keunikannya. 3.2 Saran Menumbuhkan semangat nasionalisme yang tangguh, misal semangat mencintai produk dalam negeri. Menanamkan dan mengamalkan nilai- nilai Pancasila dengan sebaik- baiknya. Menanamkan dan melaksanakan ajaran agama dengan sebaik- baiknya. Mewujudkan supremasi hukum, menerapkan dan menegakkan hukum dalam arti sebenarbenarnya dan seadil- adilnya. Selektif terhadap kebudayaan asing yang masuk ke Indonesia sehingga meskipun banyak budaya asing yang masuk tidak akan mengubah kepribadian dimana didalamnya terdapat nilai moral dan kebudayaan. REFERENSI : http://www.google.co.id/ http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_Indonesia http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya http://skyrider27.blogspot.com/2009/11/masalah-kebudayaan-di-indonesia.html http://wawan-junaidi.blogspot.com/2010/11/pengertian-kebudayaan.html http://yudhim.blogspot.com/2008/01/pengertian-kebudayaan.html

You might also like